Você está na página 1de 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud Percobaan
1. Mempelajari karakteistik pompa yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan head
pompa (H).
2. Mempelajari hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat permukaan (oK).
3. Mempelajari hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold
(Re).
4. Menera rotameter yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h).

B. Latar Belakang
Proses transportasi dengan menggunakan aliran fluida merupakan suatu hal yang
sangat penting, karena banyak digunakan dalam industri. Aliran fluida adalah salah satu cara
untuk mengangkut fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara mengalirkanya melalui
pipa. Transportasi aliran fluida dapat dilakukan dengan menggunakan pipa karena lebih
mudah dan aman. Setiap pengangkutan dalam industri yang berupa cairan,larutan ataupun
suspensi akan sering dijumpai dalam transportasi fluida baik denganClosed Duck (pipa
tertutup) maupun Open Channel(saluran terbuka). Untuk pengangkutan zat padat dilakukan
secara fluidized,artinya zat padat tersebut di masukkan ke dalam fluida sehingga menjadi
campuran dua fase,dengan demikian zat padat dapat diangkut. Aliran fluida terjadi karena
adanya perbedaan tekanan dan elevasi ( pengaruh gravitasi ).
C. Tinjauan Pustaka
Dalam proses transportasi fluida, salah satu faktor yang berpengaruh adalah densitas
atau berat jenis. Fluida dapat dipengaruhi oleh tekanan dan suhu, tetapi ada pula fluida yang
tidak dipengaruhi oleh tekanan dan suhu.
1. Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen. Pada
suatu suhu dan tekanan tertentu. Setiap fluida mempunyai densitas tertentu,
berdasarkan pengaruh suhu dan tekanan, fluida dibagi dua :
a.

Fluida Compresible, yaitu fluida yang sangat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.

b. Fluida Incompresible, yaitu jenis fluida yang densitasnya tidak dipengaruhi oleh
suhu dan tekanan atau biasanya fluida tidak termampatkan. Contohnya : air.
2.Jenis aliran fluida dapat dibagi tiga yaitu :

a. Aliran laminer, dalam jenis ini partikel-partikel fluida mengalir secara sejajar
dengan sumbu tabung.
b. Aliran turbulen, dalam jenis ini partikel-partikel fluida dalam aliran turbulen
tidak mengalir teratur dan mempunyai komponen kecepatan tegak lurus
dengan arah aliran.
c. Aliran transisi, pada aliran ini fluida dapat mengalir secara laminer atau turbulen
tergantung kondisi setempat.
3.Aliran zat cair dalam pipa dapat dibagi dua :
a.

Aliran Steady State, untuk aliran yang harga dari masing-masing

kuantitanya

yang ada dalam aliran tersebut tidak berubah dengan waktu.


b. Aliran Unsteady State, untuk aliran yang harga dari kuantitasnya berubah menurut
waktu.
Jika fluida mengalir dari sebuah pipa tertutup, maka akan terjadi perbedaan bentuk aliran,
yang dapat ditentukan dengan bilangan Reynold (Re):

Re =

D.u.

Dimana :

= massa jenis cairan (kg/m3)

= kecepatan aliran (m/det)

= diameter pipa (m)

= viskositas (kg/m.det)

Persamaan kontinuitas dapat dipergunakan untuk menyelasaikan permasalahan dalam aliran


fluida.
Persamaan kontinuitas untuk aliran incompressible adalah :
Asumsi 1 = 2
Maka :

Q = A1.u1 = A2.u2 .(1)

Persamaan kontinuitas untuk aliran compressible adalah :


m = 1.A1.u1 = 2.A2.u2 (2)
Hubungan energi pada fluida atau zat material yang mengalir melintasi pipa dapat ditentukan
dengan kesetimbangan energi. Energidibawa oleh fluida yang mengalir dan juga ditransfer
dari fuida kesekeliling atau sebaliknya. Energi yang dibawa fluida mencakup:
1. Internal energi(E),yaitu energi yang disebabkan oleh gerakan molekul atom atau elektron
yang mempunyai sifat-sifat khusus darri fluida ,tanpa memperhatikan lokasi atau tempat
relatifnya atau posisinya.

2. Energi yang dibawa fliodakarena kondisi aliranya atau posinya


a. Energi kinetik (Ek) adalah energi fluida karena gerakanya.
Ek = mu2/2gc
b. Energi potensial (Ep) yaitu energi fluida karena tempat kedudukannya yang
dipengaruhi gravitasi.
Ep = mgz/gc
c. Energi tekanan (Et) adalah energi untuk melakukan kerja melawan tekanan yang
dibawa oleh zat karena aliranya dari awal masuk sampai keluar.
Energi yang ditransfer antara fluida atau sistem dalam aliran dan sekelilingnya ada dua jenis :
1. Energi panas (q), yaitu energi yang diserap oleh zat alir dari seklilingnya selama
aliran.
2. Energi kerja (W), yaitu kerja yang diterima atau dihasilkan atau yang dilakukan oleh
zat yang mengalir ke sekliling selama aliran dan sering disebut shaf work. (Brown,
G.G.,1978).
Selain itu ada juga yang disebut energi friksi (F) yaitu energi yang hilang karena gesekan.
Rugi energi tersebut pada sambungan , pipa lurus atau penampang yang tidak sama.
Neraca energi unutk sistem aliran fluida dapat ditulis sebagai berikut :
Energi masuk :
mE1 + ((mu12)/2gc) + ((mgz1)/gc) + mP1V1
Energi keluar :
mE2 + ((mu22)/2gc ) + ((mgz2)/gc) + mP2V2 + mq-mWs
maka :
Energi masuk = energi keluar
mE1 + ((mu12)/2gc) + ((mgz1)/gc) + mP1V1 = mE2 + ((mu22)2gc) + ((mgz2)/gc) + m p2V2 +
mq-mWs ..(3)
Bila :
E

= E1 E 2

(PV) = P1V1-P2V2
u2

= u12-u2z

= z1-z2

Maka diperoleh neraca energi untuk setiap satuan massa yaitu :


E + (u2/2gc) +(gz/gc) + (PV) = q-Ws (4)
Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan volumenya diasumsikan
konstan, maka persamaan diatas menjadi :
(u2/2gc) + (gz/gc) + P/ = q Ws (5)

Apabila ada gesekan ( 0) dan diasumsikan aliran adiabatis (q=0) maka dikenal dengan
persamaan Bernoully :
(u2/2gc) + (gz/gc) + P/ = -(Ws + F)(6)
keterangan :
P

= Beda tekanan posisi 2 dan 1 (lbf/ft2)

u2

= Beda kecepatan posisi 2 dan 1 (ft/sec2)

= Berat jenis fluida (lbm/ft3)

= Akselerasi (ft/sec2)

gc = Akselerasi (lbm/lbf.ft/sec2)
z

= Beda tinggi posisi 2 dan 1 (ft)

= Kerja yang hilang (lbf.ft/lbm)

Ws

= Kerja pompa (lbf.ft/lbm)

Jika persamaan (6) dibagi g/gc dimensi masing-masing suku dinyatakan dalam ft cairan (cm
cairan) dengan :
w = .g/gc

(lbf/ft3)

( )

P u 2
gc
gc
+
+ Z = F
Ws
W
2g
g
g

( )

P u 2
+
+ Z = F Ws ..(7)
2g
W
(Brown, G.G., 1978)

Alat-alat aliran fluida :


a. Pompa
Pompa adalah alat unutk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Dari berbagai jenis pompa dapat digololongkan menjadi dua golongan :
1. Centrifugal Pump
Pada pompa jenis ini gaya sentrifugal yang dihasilkan akan melemparkan fluida yang ada
kedinding pompa (casing), sehingga zat memiliki tenaga kinetik yang membuat cairan
meninggalkan impeler.
2. Positif Displacement Pump
Yang termasuk jenis ini adalah :
* Rotary Pump
Pompa ini cocok untuk cairan yang kental pompa rotary memliki unsur- un
sur yang memberikan putaran energi ke cairan.

* Reciprocating Pump
Pada jenis ini tenaga yang dihasilkan diberikan ke sistem adalah berupa gerakan piston yang menekan sistem tersebut.
b. Kran (valve)
Kran adalah suatu jenis fitting yang dipakai untuk mengatur, mengomtrol dan membuka
ataupun menutup aliran. Pemilihan terhadap jenis kran tergantung jumlah dan jenis cairan
yang akan dialirkan serta tujuan pemakainanya.

c. Orificemeter
Orificemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan. Alat
ini membutuhkan tempat yang besar dan rasio diameter leher terhdap pipa tidak dapat
diubah-ubah.
Prinsip orifice ini adalah penurunan penampang arus aliran melalui orifice itu, akan
menyebabkan tinggi tekan kecepatan meningkat tetapi tinggi tekan tekanan menurun dan
penurunan tekanan antara kedua titik diukur dengan manometer. Persamaan Bernoully
memberikan dasar unutk mengkorelasikan peningkatan tinggi kecepatan dan tinggi tekan
tekanan.
d. Rotameter
Rotameter adalah alat untuk fluida yang area alirannya berubah-ubah. Rotameter terdiri
dari tabung gelas yang bentuknya kerucut (tappered glass tube), yang didalamnya
terdapat pelampung (float) yang bergerak naik turun. Bila alirannya besar, float akan
terangkat dan sebaliknya.
e. Manometer
Manometer adalah piranti yang berfungsi dalam mengukur beda tekanan. Pada gambar
berikut ini bentuk manometer. (Mc Cabe, 1976)
e.1 Manometer untuk pipa
Bila : Z1 = Z2, karena tidak ada beda ketinggian
u1 = u2, karena luas penampang sama
F =0
Maka persamaan (6) menjadi :

Ws =

(P P1 )
P
= 2
air
air

Tekanan di A = tekanan di B

PA = P1 +

air.Y .g
gc

Hg.h.g
gc

PB = P2 +

P2 +

air.(Y + h ).g
gc

air.(Y + h ).g
gc

P2 P1 =

=
Ws =

air.Y .g
gc

= P1 +

air.Y .g

Hg.h.g
gc

gc

Hg.h.g

air.h.g
gc

gc

Hg.h.g
gc

(Hg air )h.g


air.gc

(g air )h.g ..(9)


air.gc

bila persamaan (9) dibagi g/gc,maka persamaannya menjadi :

Ws = H =

Hg air
.h .(10)
gc.air

dimana :
-Ws = H = head pompa (cm)
Hg = densitas air raksa (gr/cm3)
air = densitas air (gr/cm3)
h = perbedaan tinggi dalam manometer (cm)
e.2. Manometer kran
Bila :
Z1 = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian
u1 = u2 , karena luas penampang sama
Ws = 0 , karena tidak ada kerja
Maka persamaan (6) menjadi :

F=

g air
h.g
air.hc

f .Le.u 2
F=
2 gc.D
Maka :

f .Le.u 2 Hg air
F=
=
h.g ..(11)
2 gc.D
air.gc
Kalau persamaan (11) dibagi g/gc maka menjadi :

f .Le.u 2 Hg air
=
h.
2 g .D
air
Le =

2 g .D( Hg air ).h


.(12)
f .u 2 .air

Dimana :
Le

= panjang ekuivalen (cm)

= percepatan gravitasi (cm/det2)

= diameter pipa (cm)

= faktor gesekan

= kecepatan (cm/det)

e.3. Manometer orifice


Bila :
Z1

= Z2 , karena tidak ada beda ketinggian

Ws

= 0 , karena tidak ada kerja

Maka persamaan (6) menjadi :

(u

/ 2 gc + ( / ) = F (13)

u 22 u12 = 2 gc

F (14)

Dari persamaan (1) diperoleh :


u1.A1
u2 =

.(15)
A2

Substitusi persamaan (15) ke persamaan (14) :

u12 . A12

u12 = 2 gc
F
2

A2

2 gc
u1 =

(A

2
1

/ A22 1

..(16)

(P/) F = Co2 (-P/) .(17)


Persamaan (17) dikombinasikan dengan persamaan (16) :

2 gc
u1 = Co

Co = u1

(A

2
1

(A12 A22 ) 1
2 gc()

/ A22 1

.(18)

Karena persamaan A12/A22 = D14/D24 , maka persamaan (18) menjadi :

Co = u1

air (D14 D24 ) 1


2 gc()

Diketahui :
(Hg - air)h.g

Co = u1

air (D14 D24 ) 1


2( Hg air )h.g .gc
gc

Co = u1

air (D14 D24 ) 1


2( Hg air )h.g

Dimana :
Co

= Coefficient of discharge

D1

= Diameter pipa (cm)

D2

= Diameter orifice (cm)

f. Pipa
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pipa yaitu :
1. Suhu operasi
Suhu operasi ini akan menentukan bahan pipa yang akan dipakai dan perlu tidaknya
isolasi.
2. Internal/eksternal pressure
Ini akan menetukan schedul number, dimana :
Schedul Number = 1000 (P/S)
P = Internal pressure yang bekerja (psi)
S = Tegangan yang diijinkan oleh pipa (psi)
3. Fluida yang mengalir
4. Jenis-jenis fitting
Head pompa (Ws atau H) adalah

Tinggi kolom cairan yang ekivalen dengan perbandingan tenaga dari masing-masing jenis
tenaga dari tenaga tinggi dan tenaga rendah.

Panjang ekivalen (Le) adalah


Panjang pipa lurus yang memberikan gesekan yang sama atau ekivalen dengan gesekan yang
diberikan oleh fitting yang bersangkutan.

BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN

A. Alat-alat yang digunakan :


1. Rangkaian alat aliran fluida
2. Beker glass
3. Termometer
4. Gelas ukur
5. Stop watch
6. Piknometer

B. Bahan-bahan yang digunakan


1. Air
2. Air raksa

C. Rangkaian alat

10

Keterangan :
1. Bak penampung air
2. Pompa air
3. Manometer pompa
4. Manometer kran
5. Kran
6. Busur derajat
7. Manometer orifice
8. Flometer

D. Cara Kerja
1. Memerikasa rangkaian alat.
2. Mengisi air kedalam tangki dan menghidupkan pompa.
3. Membuka kran dengan derajat pembukaan penuh kemudian menghidupkan pompa
hingga keadaan aliran konstan (steady state).
4. Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda tinggi manometer pompa,
manometer kran, manometer orificemeter dan tinggi float pada rotameter.
5. Menutup kran dengan sudut 75 dari kedudukan semula setelah mencapai keadaan
steady state, mengulangi langkah seperti nomor 4
6. Mengukur debit aliran denga alat penampung dan stopwatch.
7. Mengulangi langkah 2,3,dan 4 dengan derajat pembukaan kran yang berbeda-beda.
8. Menghentikan percobaan setelah manometer kran mencapai titik maksimum (kritis)
9. Mengukur :
a.

Temperature air

b. Densitas air dengan menggunakan piknometer


c.

Diameter pipa dan diameter orifice

11

BAB III
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Q
KRAN VOLU WAKTU
ME
Detik Ml/Detik
Ml

1080
880
820
760
700
640
580
520
460
400
340

535
535
475
487,5
480
495
505
505
520
475
475

2,12
2,195
2
2,095
2,085
2,17
2,22
2,24
2,32
2,14
2,19

252,56
243,7
237,44
232,675
230,22
228,12
227,49
225,445
224,15
221,995
220,935

MANO
METER
POMPA
KIRI
45,95
45,95
45,6
45,4
45,5
45,6
45,55
45,4
45,4
45,45
45,8

KANAN
16
16,05
16,4
16,6
16,5
16,4
16,35
16,6
16,6
16,55
16,2

Temperature

= 30 oC

H2O

= 0,993687 gr/cm3

Hg

= 13,5213 gr/cm3

Diameter orifice

= 0,8 cm

Diameter dalam pipa

= 1,85 cm

Diameter luar pipa

= 2,15 cm

Berat piknometer kosong

= 16,15 gr

Berat piknometer + aquadest

= 40,08 gr

Berat aquadest

= 23,93 gr

Suhu aquadest

= 30 oC

aquadset

= 0,995647 gr/cm3

Berat pikno + air

= 40,08 gr

Berat air

= 23,93 gr

12

MANOMETER MANOMETER TINGG


KRAN
ORIFICE
I
FLOAT
KIRI KANAN KIRI KANAN
17
17
24,45 10,45
17
17
24,65 10,35
17
17
24,65 10,35
17,25 16,75 24,55 10,45
17,5
16,5 24,65 10,35
17,6
16,4 24,5
10,5
17,6
16,4 24,5
10,5
17,6
16,4 24,65 10,35
18
16
24,1
10,9
18,15 15,85 24,15 10,85
18
16
23,8
10,2

41,35
41,1
40,9
40,7
40,45
40,4
40,35
40,25
40,1
39,95
39,7

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Q Vs H

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Q=X
252,56
243,7
237,44
232,675
230,22
228,12
227,49
225,445
224,15
221,995
220,935

Y DATA
176,498
180,280
180,280
177,759
180,280
176,498
176,498
180,280
166,412
167,673
171,455

Y HITUNG %KESALAHAN
181,33
2,7
179,022
0,69
177,394
1,6
176,155
0,9
175,517
2,64
174,971
0,87
174,807
0,9
174,276
3,33
173,939
4,52
1773,379
3,4
173,103
0,96
= 22,57
% Rerata
2,052

Dengan bertambah besar derajat pembukaan kran akan menyebabkan laju


debit alir semakin besar demikian pula harga head pompanya.Sehingga dari grafik
tersebut diatas diperoleh persamaan garis linier :
Y= 0,26 X + 115,66

Dengan prosen kesalahan rerata: 2,052 %


GRAFIK HUBUNGAN ANTARA KRAN Vs Le

NO

Ln Y = P

KRAN
(X)

Y HITUNG

%
KESALAHAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

7,923
8,009
8,053
8,075
8,106
8,099
8,114
8,145
8,072
8,101
8,127

1080
880
820
760
700
640
580
520
460
400
340

2896,354
3040,229
3081,769
3129,615
3175,816
3222,551
3269,099
3317,451
3366,052
3415,366
3465,402

4,99
1,015
1,881
2,569
4,213
2,169
2,128
3,694
5,036
3,035
2,343
33,073
3,007

13

Dari data setelah dilakukan analisis perhitungan didapat nilai (U) yang semakin besar selaras
dengan bertambahnya derajat pembukaan kran,dimana (U) berbanding terbalik dengan
(Le).Sehingga dari grafik dan data Le, terlihat semakin besar derajad pembukaan kran, maka
semakin kecil panjang equivalen ( Le ). Sehingga dari grafik diperoleh persamaan garis linier
:
Y= 3763,1076 e-0,0002424X
Dan prosen kesalahan rata-rata yang diperoleh sebesar = 3,007 %

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Re Vs Co

NO

Re (X)

Co (Y)

Y HITUNG

%
KESALAHAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

48733,767
47024,239
45758,622
44896,780
44423,01
44017,877
43845,897
43501,742
43251,828
42836,021
42631,467

4,487
4,284
4,168
4,119
4,047
4,053
3,995
3,963
4,101
4,046
3,983

14
14,3
14,3
14,1
14,3
14
14
14,3
13,2
13,3
13,6

502,695
485,061
472,006
463,116
458,229
454,05
452,276
448,726
446,148
441,859
439,749

4,479
4,292
4,198
4,133
4,098
4,067
4,055
4,029
4,01
3,979
3,964

1,495
0,191
0,711
0,346
1,26
0,358
1,493
1,666
2,219
1,649
0,477
11,865
1,079

Kecepatan aliran (U) sebanding dengan nilai Coeffisien discharge.Dari


grafik dapat dibaca bahwa semakin besar harga Re maka akan semakin besar pula
harga Co.Hal ini disebabkan karena adanya kecepatan aliran ( U ) yang semakin
besar.Sehingga dari grafik tersebut diatas diperoleh persamaan garis linier :
Y = 4,471 x 10-5 + 0,799
Dengan prosen kesalahan rerata: 1,079 %

14

HUBUNGAN ANTARA DEBIT ALIRAN DENGAN TINGGI FLOAT

N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

KRAN

Q=X

Y =H
FLOAT

Y HITUNG

%
KESALAHAN

1080
880
820
760
700
640
580
520
460
400
340

252,56
243,7
237,44
232,68
230,22
228,12
227,49
225,44
224,15
221,99
220,94

41,35
41,1
40,9
40,7
40,45
40,4
4035
40,25
40,1
39,95
39,7

41,51
41,08
40,77
40,54
40,42
40,32
40,29
40,19
40,13
40,02
3997

0,389
0,049
0,307
0,388
0,067
0,197
0,149
0,149
0,068
0,181
0,699
2,643
0,240

Dengan bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh aliran
karena float dapat bergerak bebas sesuai dengan besarnya aliran yang terdorong,sehingga
semakin besar aliran air pada pipa maka tinggi float semakin besar. Dari percobaan didapat
persamaan garis linier

Y= 0,0487 X + 29,211

Dengan prosen kesalahan rerata 0,240 %

15

B. PEMBAHASAN
1. Mempelajari karakteristik pompa yaitu, hubungan antara debit aliran (Q) dengan
head pompa (H).
Dari percobaan diperoleh bahwa semakin besar derajat pembukaan kran, debit aliran
semakin besar. Hal ini menyebabkan head pompa semakin besar , sehingga energi
yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida semakin besar.

Ws = H =

Hg air
.h
air

2. Mempelajari hubungan panjang ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan kran (oK),
untuk menentukan panjang ekuivalen (Le) menggunakan rumus :

Le =

2 g .D( Hg air )
.h
f .U 2 .air

Dengan,

f = 0,0056 +

0,5

(Re )0,32

Dari data setelah dilakukan analisis perhitungan didapat nilai (U) yang semakin besar
selaras dengan bertambahnya derajat pembukaan kran,dimana (U) berbanding
terbalik dengan (Le).Sehingga dari grafik dan data Le, terlihat semakin besar derajad
pembukaan kran, maka semakin kecil panjang equivalen ( Le ).
3. Mempelajari hubungan antara Coefficient of Discharge (Co) dengan bilangan
Reynold (Re). Untuk menentukan Co dengan rumus :

Co = U

air (D14 / D24 ) 1


2( Hg air )h.g

Re =

.U.D

Kecepatan aliran (U) sebanding dengan nilai Coeffisien discharge.Dari


grafik dapat dibaca bahwa semakin besar harga Re maka akan semakin
besar pula harga Co.Hal ini disebabkan karena adanya kecepatan aliran ( U ) yang
semakin besar.
4. Menera rotameter yaitu hubungan debit aliran (Q) dengan tinggi flaot (h). Dengan
bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh aliran
karena float dapat bergerak bebas sesuai dengan besarnya aliran yang
terdorong,sehingga semakin besar aliran air pada pipa maka tinggi float semakin
besar.

16

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan grafik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam aliran fluida, semakin besar debit aliran (Q) maka semakin besar head pompa
(H) dengan persamaan garis :
Y = 0,26 X + 115,66.
Dengan persen kesalahan rata-rata : 2,052%
2. Untuk suatu kran yang digunakan untuk mengatur aliran fluida, panjang ekuivalen
akan berkurang dengan bertambahnya derajat kran, sehingga didapat persamaan garis
Y = 3763,106 e 0,0002424X dengan persen kesalahan rata-rata : 3,007 %
3. Untuk suatu orifice, harga Coeffisient Of Discharge (Co) akann bertambah besar
selaras dengan bertambahnya bilangan Reynold, sehingga diiperoleh persamaan garis
:Y = 7,471 x 10-5 + 0,779 dengan persen kesalahan rata-rata : 1,079%
4. Pada rotameter bertambahnya debit aliran menyebabkan semakin tinggi float
terdorong oleh cairan, maka diperoleh persamaan garis :
Y = 0,0487 X + 29,211
Dengan persen kesalahan rata-rata : 0,240 %

17

DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1978,Unit Operation, 14th Printing, John willey and Suns.Inc, New York.
Mc Cabe, W.L. and Smith, J., 1976,Unit Operation of Chemical Engineering, International
Student Ediyion, Mc Graw Hill, Kogajuba, Tokyo.
Perry, H.R. and Dun Green, 1973, Perrys Chemical Engineers Handbook 6th edition, Mc
Graw Hill Book Company Inc., New York.

18

LAMPIRAN

I. Menentukan karakteristik pompa, hubungan antara debit aliran (Q),dengan head


pompa (H).

Ws = H =

Hg air
.h
air

dimana : Hg = 13,5213

gr/ml

air = 0,993687 gr/ml


maka :

KRAN

H = 12,607 h

Q
Ml/Detik

MANOMETER
POMPA

h(cm)

H =Y

1080
880

252,56
243,7

KIRI
45,95
45,95

KANAN
16
16,05

14
14,3

176,498
180,280

820
760
700
640
580
520
460
400
340

237,44
232,675
230,22
228,12
227,49
225,445
224,15
221,995
220,935

45,6
45,4
45,5
45,6
45,55
45,4
45,4
45,45
45,8

16,4
16,6
16,5
16,4
16,35
16,6
16,6
16,55
16,2

14,3
14,1
14,3
14
14
14,3
13,2
13,3
13,6

180,280
177,759
180,280
176,498
176,498
180,280
166,412
167,673
171,455

Dari tabel dibuat grafik hubungan Q Vs H


Dari grafik diperoleh titik titik data yang mempunyai tendensi membentuk garis
lurus sehingga persamaan yang digunakan adalah :
Y=aX+b
Dengan metode Least Square :
Y=aX+nb
XY = a X2 + Xb
Dari dua persamaan tersebut,dengan cara eliminasi dan substitusi, maka didapat nilai:
a = 0,26
b = 115,66
Sehingga didapat persamaan garis lurus : Y = 0,26 X + 115,66 Dan didapatkan prosen
kesalahan sebesar 2,052 %

19

N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

X2

252,56
243,7
237,44
232,68
230,22
228,12
227,49
225,44
224,15
221,99
220,94
2544,73

176,498
180,280
180,280
177,759
180,280
176,498
176,498
180,280
166,412
167,673
171,455
1933,913

X.Y

63785,55 44576,33
59389,69 43934,24
56377,,75 42805,68
54137,66 41360,08
53001,25 41504,06
52038,73 40262,72
51751,70 40151,53
50825,45 40643,22
50243,22 37301,25
49281,78 37222,57
48812,27 37880,41
589645,04 447642,09

Y hitung

% Kesalahan

181,33
179,022
177,394
176,155
175,517
174,971
174,807
174,276
173,939
173,379
173103

2,7
0,69
1,6
0,9
2,64
0,87
0,9
3,33
4,52
3,4
0,96
22,57

Dari dua persamaan tersebut,dengan cara eliminasidan substitusi maka didapat nilai:
a = 0,26
b = 115,66
Sehingga didapat persamaan garis lurus : Y = 0,26 X + 115,66 Dan didapatkan prosen
kesalahan sebesar 2,052 %

II. Menentukan hubungan antara panjang ekuivalen (Le) dengan derajat


o

kran ( Kran)
A = 0,25..D12
= (0,25). (3,14).(1,85)2
= 2,686 cm3

Menentukan kecepatan linear:


U = Q/A
U = Q/2,686
U = 0,372 Q
Menentukan bilangan Reynold :

Re =

air.D1 .U

(0,993687)(1,85)(0,372Q)
Re =
0,082
= 83,39 Q
= (Hg-air)h
= (13,5213-0,993687)h
= 12,5276 h

20

pembukaan

Untuk aliran turbulen :


0,5
F = 0.0056 +
(Re) 0,32

Menentukan panjang ekuivalen :

f = 0,0056 +

Le =

340

18

16

2 gD(Hg air )
h
fU 2 air

fU2

Re

Le = Y

14
14,3
14,3
14,1
14,3
14
14
14,3
13,2
13,3

252,56
243,7
237,44
232,68
230,22
228,12
227,49
225,44
224,15
221,99

0,0263
0,0265
0,0267
0,0268
0,0269
0,0270
0,0270
0,0270
0,0271
0,0271

93,952
90,564
88,277
86,555
85,642
84,860
84,263
83,865
83,384
82,582

232,1495
217,3487
208,0685
200,7794
197,2995
194,4329
191,7068
189,9001
188,4234
184,4162

21060,978
20322,143
19800,122
19402,768
19198,046
19022,927
18970,391
18799,858
18691,869
18512,163

2758,678
3009,675
3143,912
3212,482
3315,513
3293,813
3340,652
3444,701
3204,644
3299,083

KRAN Manometer
kran
=X
kanan
17
17
17
16,75
16,5
16,4
16,4
16,4
16
15,85

(Re )0,32

2 gD1 ( Hg air )
fU 2 air
Le =

Kiri
1080
17
880
17
820
17
760 17,25
700 17,5
640 17,6
580 17,6
520 17,6
460
18
400 18,15

0,5

13,6 220,94 0,0272 82,188 183,7324 18423,769 3386,053

Dari tabel dibuat grafik hubungan OKran (X) Vs Le (Y)


Dari grafik diperoleh titik titik data yang mempunyai tendensi membentuk persamaan garis
Y = ae-bx
Dengan Least Square :
Y = ae-bx
Ln Y = ln a bx
P = q bx
p = nq b x
px = xq - bx2
Dari ketiga persamaantersebut,dengan cara eliminasi dan substitusi maka didapat nilai:

21

a = 3763,106
b = 0,0002424
Sehingga didapat persamaan Y = 376,106e-0,0002424XDari persamaan diatas diperoleh Y hitung
seperti yang tercantum dalam tabel dibawah ini :

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

1080
880
820
760
700
640
580
520
460
400
340
7180

Ln y =
p
7,923
8,009
8,053
8,075
8,106
8,099
8,114
8,145
8,072
8,101
8,127
88,824

X2

px

Y hitung

% kesalahan

1166400
774400
672400
577600
490000
409600
336400
270400
211600
144400
115600
5168800

8556,307
7048,437
6603,643
6136,847
5674,457
5183,387
4706,074
4235,188
3713,284
3078,532
2763,323
57699,479

2896,354
3040,229
3081,769
3129,615
3175,816
3222,551
3269,099
3317,451
3366,052
3415,366
3465,402

4,99
1,015
1,881
2,569
4,213
2,169
2,128
3,694
5,036
3,035
2,343
33,073

Sehingga diperoleh prosen kesalahan rerata : 3,007 %

III. Menentukan hubungan Coefisient of Discharge (C0) dengan bilangan Reynold :


A = 0,25.(Do)2
= 0,25(3,14).(0,8)2
= 0,5024 cm2
U = Q/A
= Q/ 0,5024
= 1,9904.Q

Re =

airD0U

Co = u1

= 96,945U

air (D14 D 24 ) 1
2(Hg air )hg

22

KRAN

h
ORIFICE

Re(X)

CO (Y)

1080
880
820
760
700
640
580
520
460
400
340

14
14,3
14,3
14,1
14,3
14
14
14,3
13,2
13,3
13,6

502,695
485,061
472,006
463,116
458,229
454,05
452,276
448,726
446,148
441,859
439,749

252,56
243,7
237,44
232,68
230,22
228,12
227,49
225,44
224,15
221,99
220,94

48733,767
47024,239
45758,622
44896,780
44423,01
44017,877
43845,897
43501,742
43251,828
42836,021
42631,467

4,487
4,284
4,168
4,119
4,047
4,053
3,995
3,963
4,101
4,046
3,983

Dari tabel di atas dibuat grafik hubungan antara koefisien of discarge dengan
bilangan Reynold. Dari grafik diperoleh titik titik data yang mempunyai tendensi
membentuk linier, sehingga didekati dengan persamaan garis Y = AX + B
Dengan least square :
Y

= aX + nb

XY

= aX2 + b X

Dari kedua persamaan tersebut,dengan cara eliminasidan substitusi maka didapat nilai:
a = 7,471 x 10-5
b = 0,779
Sehingga didapat persamaanY = 7,471 x 1 0-5 + 0,779

Y
4,487
4,284
4,168
4,119
4,047
4,053
3,995
3,963
4,101
4,046
3,983

X2 x 109
2,375
2,211
2,094
2,016
1,973
1,938
1,923
1892
1,871
1,835
1,817

XY
218668,413
201451,839
190721,937
184929,937
179779,922
178404,455
175164,358
172397,403
177375,706
173314,541
169801,133

490921,24 45,246

21,945

2022009,644

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

X
48733,767
47024,239
45758,622
44896,780
44423,01
44017,877
43845,897
43501,742
43251,828
42836,021
42631,467

Sehingga diperoleh prosen kesalahan rerata : 1,079 %

23

Y hitung
4,487
4,284
4,168
4,119
4,047
4,053
3,995
3,963
4,101
4,046
3,983

% kesalahan
1,495
0,191
0,711
0,346
1,26
0,358
1,493
1,666
2,219
1,649
0,477
11,865

IV. Menera Rotameter

N0

KRAN

Q=X

h FLOAT

1080
880
820
760
700
640
580
520
460
400
340

252,56
243,7
237,44
232,68
230,22
228,12
227,49
225,44
224,15
221,99
220,94

41,35
41,1
40,9
40,7
40,45
40,4
4035
40,25
40,1
39,95
39,7

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Dari tabel dibuat grafik hubungan debit aliran (Q) dengan tinggi float (Y)
Dari grafik diperoleh titik titik data yang mempunyai tendensi membentuk linier, sehingga
didekati dengan persamaan garis Y = AX + b
Dengan least square :
Y

= aX + nb

XY

= aX2 + b X

Dari kedua persamaan tersebut,dengan cara eliminasi dan substitusi maka didapat nilai:
a = 0,0487
b = 29,211
Sehingga didapat persamaan :
Y = 0,0487 X + 29,211
NO

X2

XY

Y hitung

% kesalahan

11

252,56
243,7
237,44
232,68
230,22
228,12
227,49
225,44
224,15
221,99
220,94

41,35
41,1
40,9
40,7
40,45
40,4
4035
40,25
40,1
39,95
39,7

63785,55
59389,69
56377,75
54137,66
53001,25
52038,73
51751,70
50825,45
50243,22
49281,78
48812,27

41,51
41,08
40,77
40,54
40,42
40,32
40,29
40,19
40,13
40,02
3997

2544,73

445,25

589645,04

10443,356
10016,070
9711,296
9469,873
9312,399
9216,048
9179,221
9074,161
8988,415
8868,003
8771,119
103049,961

1,495
0,191
0,711
0,346
1,26
0,358
1,493
1,666
2,219
1,649
0,477
11,865

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sehingga diperoleh kesalahan rerata : 0,240 %

24

25

Você também pode gostar