Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Piutang Dagang
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Untuk penjualan, tujuan audit-terkait keterjadian transaksi (Occurance trancstationrelated audit objective) memegaruhi tujuan audit-terkait keberadaan saldo. Untuk
penerimaan kas, tujuan audit-terkait keterjadian transaksi memengaruhi tujuan auditterkait kelengkapan transaksi. Alasan dari kesimpulan ini adalah karena kenaikan
penjualan meningkatkan piutang dagang, namun penerimaan kas menurunkan saldo
piutang dagang.
2.
Nilai realisasi dan tujuan audit-terkait saldo piutang dagang, seperti halnya tujuan auditterkait penyajian dan pengungkapan, tidak dipengaruhi oleh evaluasi risiko pengendalian
risiko.
Tahap II:
Mendesain dan melakukan pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
Auditor menggunakan hasil pengujian substantif atas transaksi untuk menentukan apakah
perencanaan risiko deteksi sudah memenuhi untuk setiap tujuan audit-terkait saldo piutang dagang.
Tahap III:
Mendesain dan melakukan Prosedur Analitis.
Prosedur analitis biasa dilakukan dalam tiga tahap yaitu: selama perencanaan, saat pelaksanaan
terperinci dan saat menyelesaikan audit.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Prosedur analitis umumnya dilakukan selama tahap pengujian diselesaikan setelah tanggal neraca,
namun sebelum dilakukan pengujian perincian saldo.
Auditor menjalankan prosedur analitis untuk seluruh siklus penjualan dan penagihan, tidak hanya
piutang dagang. Hal ini perlu dilakukan karena terdapat hubungan erat antara laporan laba rugi
dengan akun-akun neraca. Jika auditor mengidentifikasi adanya kesalahan penyajian dalam
penjualan atau pengembalian barang dagangan dengan menggunakan prosedur analitis, piutang
dagang kemungkinan besar akan menutupi kesalahan tersebut.
Prosedur Pengujian Audit-terkait saldo:
1. Piutang dagang ditambahkan secara tepat dan sesuai dengan berkas utama dan buku besar.
2. Piutang dagang dicatat sesuai keberadaannya
3. Piutang dagang dicatat secara lengkap
4. Akurasi piutang dagang
5. Piutang dagang diklasifikasikan dengan benar
6. Penetapan Pisah batas (Cutoff) piutang dagang secara tepat
Tiga pendekatan dalam menetapkan kewajaran pisah batas yaitu:
a. Menetapkan kriteria pisah batas yang tepat
b. Mengevaluasi apakah klien telah melakukan prosedur yang memadai untuk menentukan
tingkat kewajaran pisah batas.
c. Menguji apakah pisah batas yang ditetapkan adalah tepat.
GAAP mensyaratkan perusahaan mencatat piutang dagang dalam jumlah tertinggi yang dapat
ditagih. Nilai terealisasi piutang dagang sama dengan jumlah total piutang dagang dikurangi dengan
cadangan piutang tak tertagih.
Konfirmasi Piutang Dagang
Pentingnya konfirmasi,mengingat konfirmasi merupakan bukti yang sangat diandalkan. Tujuan
utama konfirmasi piutang dagang adalah untuk memenuhi tujuan keberadaan, akurasi, dan pisah
batas (cutoff)
Persyaratan Standar Auditing
Standar auditing mensyaratkan konfirmasi piutang dagang dalam kondisi normal.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Jenis-jenis Konfirmasi:
1. Konfirmasi Positif
Konfirmasi positif adalah komunikasi yang ditujukan kepada debitur untuk meminta konfirmasi
secara langsung apakah saldo yang disebutkan dalam konfirmasi tersebut benar atau salah.
-
Konfirmasi tagihan
Adalah bentuk lain konfirmasi positif yang merupakan konfirmasi individual bukan saldo
keseluruhan piutang pelanggan.
2. Konfirmasi Negatif
Konfirmasi negatif yang ditujukan kepada debitur, tetapi hanya meminta respon jika debitur
tidak menyetujui jumlah yang dinyatakan dalam konfirmasi.
Auditor berhak menentukan jenis konfirmasi yang akan digunakan dan hal ini sebaiknya
berdasarkan fakta dalam audit. PSA 07 menyatakan bahwa konfirmasi negatif dapat dilakukan
hanya jika tiga kondisi berikut terpenuhi:
1. Piutang dagang terdiri dari sejumlah besar akun bersaldo kecil.
2. Kombinasi antara risiko pengendalian dan risiko bawaan adalah rendah. Kombinasi risiko tidak
bisa dikatakan rendah jika pengendalian internal tidak efektif atau terdapat kemungkinan terjadi
salah saji.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
3. Jika diyakini bahwa penerima konfirmasi tidak mengabaikan konfirmasi yang diminta.
Biasanya jika konfirmasi negatif dilakukan maka auditor akan memberikan penekanan pada
efektifitas pengendalian internal, pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis sebagai
bukti kewajaran piutang dagang, dan mengasumsikan bahwa mayoritas penerima konfirmasi akan
membaca dengan seksama dan merespon permintaan konfirmasi.
Konfirmasi negatif biasa digunakan untuk audit rumah sakit, toko ritel, bank dan industri lain yang
piutang daganganya berhubungan dengan masyarakat umum. Kombinasi konfirmasi negatif dan
positif juga bisa dilakukan dengan mengirimkan konfirmasi positif kepada debitur dengan saldo
besar dan menggunakan konfirmasi negatif kepada debitur bersaldo kecil.
Risiko yang tak terhindar (ukuran relatif dari total piutang dagang, jumlah akun, hasil
pengujian tahun sebelumnya, dan ekspetasi salah saji).
Risiko pengendalian
Risiko deteksi yang diperoleh dari pengujian substantif lainnya (perluasan dan hasil dari
pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian detail lainnya).
Analisis Perbedaan
Ketika permintaan konfirmasi dikembalikan oleh pelanggan, auditor harus menentukan alasan jika
ditemukan perbedaan. Dalam banyak kasus perbedaan tersebut disebabkan oleh beda waktu antara
pencatatan klien dengan pelanggan.Beda waktu perlu dipisahkan dari pengecualian yang merupakan
salah saji atas saldo piutang.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pengambilan Keputusan
Keputusan akhir tentang piutang dagang dan penjualan adalah mengenai apakah bukti memadai
telah diperoleh melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur
analitis, prosedur pisah batas, konfirmasi, dan pengujian substantif lain untuk menguatkan
pengambilan keputusan mengenai kebenaran saldo yang disajikan.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP