Você está na página 1de 11

SILABUS

ANALISA NUMERIK:
1. PENDAHULUAN
2. AKAR-AKAR PERSAMAAN
3. SISTEM PERSAMAAN LINIER
4. ANALISA REGRESI
5. INTERPOLASI
6. INTEGRASI NUMERIK
7. PERSAMAAN DIFRENSIAL BIASA
8. PERSAMAAN DIFRENSIAL PARSIIL
Sumber :
1. Bambang Triatmodjo, Analisa Numerik, Erlangga,
Jakarta 1987
2. Steven C. Chapra & Raymond P. Canai. E,
Universitas Indonesia, 1991

PENDAHULUAN
Metode Numerik adalah suatu metode atau teknik
untuk menyelesaikan masalah matematika
melalui pengoperasian aritmatika secara iteratif.
Manfaat Metode Numerik :
- Mampu menangani sistem persamaan yang
besar, tidak linier serta geometri rumit yang
tidak biasa terjadi dalam praktek keteknikan
dan sering kali tidak memungkinkan untuk
diselesaikan secara analitis.
- Mengoptimalkan penggunaan kalkulator
(prakomputer) dan komputer (pemrograman)
dlm mencari solusi permasalahan matematika
rumit.
- Pemahaman ttg pengendalian kesalahan
pendekatan dlm kalkulasi numerik.

ANGKA SIGNIFIKAN
Angka atau digit berarti yang dapat
digunakan dengan meyakinkan dan
dpt diandalkan.
Contoh :
0,00144 (3 angka signifikan)
0,0010408 (5 angka signifikan)
1,26 x 105 (3 angka signifikan)
1,260 x 104 (4 angka signifikan)
1,2600 x 104 ( 5 angka signifikan)

Dua implikasi penting angka


signifikan dalam metode
numerik
Angka signifikan akan memberikan
kriteria
untuk
merinci
seberapa
keyakinan kita mengenai hasil-hasil
pendekatan dlm metode numerik.
Angka
signifikan
memberikan
pengabaian dari angka signifikan sisa
untuk besaran specifik yang tidak bisa
dinyatakan
secara
eksak
karena
keterbatasan jumlah digit yang mampu
disimpan komputer.

Akurasi dan Presisi


Akurasi atau akurat mengacu pada dekatnya
sebuah angka pendekatan atau pengukuran
terhadap
harga
sebenarnya
yg
hendak
dinyatakan.
Inakurasi atau bias: didefenisikan sebagai
simpangan sistematis dari kebenaran.
Presisi :
Jumlah angka signifikan yang menyatakan suatu
besaran.
Atau
penyebaran
dalam
bacaan
berulang dari sebuah alat yang mengukur suatu
perilaku fisik tertentu.
Kesalahan komputasi numerik terjadi jika tidak
akurat dan tidak presisi dalam melakukan
taksiran.

Kesalahan (Galat atau Error)


Kesalahan
numerik
timbul
dari
penggunaan
pendekatan
(aproksimasi)
untuk
menyatakan
operasi dan besaran matematika yang pasti.
Ada 3 macam kesalahan dasar :
1. Kesalahan bawaan (inheren): terjadi akibat
kekeliruan menyalin data, salah membaca skala
atau kesalahan karena kurangnya pengertian
mengenai hukum-hukum fisik dari data yang
diukur.
2. Kesalahan
pemotongan
(Truncation
Error):
berhubungan dengan cara pelaksanaan prosedur
numerik.
3. Kesalahan pembulatan (Round-off Error): akibat
pembulatan
angka
atau
komputer
hanya
menyimpan sejumlah tertentu angka signifikan
selama kalkulasi.

Penyelesaian secara numerik suatu


persamaan
matematis
hanya
memberikan
aproksimasi
yang
mendekati
nilai
eksak
(sebenarnya/pasti) dari penyelesaian
analititis.
Hubungan harga eksak dan aproksimasi :
X=X+e
X = nilai eksak, X = aproksimasi, e = kesalahan
Kesalahan numerik adalah setara terhadap
ketidak cocokan antara yang sebenarnya dan
aproksimasi, sehingga; kesalahan absolut
e=XX
Kesalahan absolut tidak menujukkan besarnya
tingkat kesalahan.

Contoh : Kesalahan 1 cm pada pengukuran panjang


pensil akan sangat terasa dibanding dengan kesalahan
yang sama pada pengukuran panjang jembatan.
Kesalahan Relatif:
Kesalahan absolut dibagi nilai aproksimasi
Kesalahan absolut dibagi nilai eksak
e

e =

x 100%
X

a =

x 100%
X

X nilai aproksimasi terbaik


Dalam metode numerik formula di atas disebut
pendekatan iteratif
Perkiraan sekarang dibuat berdasar perkiraan
sebelumnya sehingga :

a =
X

X n+1 X n
x 100%
n+1

Dimana :
Xn = nilai aproksimasi pada iterasi ke n
Xn+1 = nilai aproksimasi pada iterasi ke n+1
Contoh :
Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan
hasil 9999 cm dan 9 cm. Apabila panjang yang benar
(eksak) adalah 10.000 cm dan 10 cm. Hitung kesalahan
absolut dan relatif.
Penyelesaian :
a. Kesalahan absolut
Jembatan : e = 10.000 9999 = 1 cm
Pensil : e = 10 9 = 1 cm
b. Kesalahan relatif
1
Jembatan : e=
x 100% = 0,01%
10.000

1
Pensil : e =
x 100% = 10%
10
Kedua kesalahan sama yaitu 1 cm tetapi kesalahan relatif
pensil jauh lebih besar.
Kesalahan dalam menyalin data
Contoh : Pengukuran selang waktu 2,3 detik
Terdapat beberapa kesalahan karena hanya dengan suatu
kebetulan selang waktu diukur tepat 2,3 detik.
Beberapa batas yang mungkin pada kesalahan inheren
diketahui : 2,3 0,1 detik
Berhubungan dengan kesalahan pada data yang
dioperasikan oleh komputer dengan beberapa prosedur
numerik.
Berhubungan dengan cara pelaksanaan prosedur numerik
Contoh pada deret taylor tak berhingga :

X3 X 5 X 7
Sin x = X
+
3! 5! 7!

X9
-

+
9!

- .........

Formula diatas dapat dipakai untuk


menghitung sinus sembarang sudut x
dalam radian.
Jelas kita tidak dapat memakai semua suku
dalam deret, karena deretnya tak
berhingga.
Kita berhenti pada suku tertentu misal X 9
Suku yang dihilangkan menghasilkan suatu
kesalahan
Dalam perhitungan numerik kesalahan ini
sangat penting.
Kesalahan Pembulatan
Contoh : Penjumlahan 9,2654 + 7,1625
menghasilkan 16,4279 yang terdiri dari 6
angka sehingga tidak dapat disimpan dalam
komputer dan akan dibulatkan menjadi
16,428.

Você também pode gostar