Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dan
secara
kolektif
disebut
"amfetamin".
Kelompok
ini
juga
termasuk
Dopamin
Amfetamine menghambat re uptake dan secara langsung melepaskan dopamin yang baru
disintesa. Pada penelitian didapatkan bahwa isomer dekstro dan levo amfetamine mempunyai
potensi yang sama dalam menghambat up take dopaminergik dari sinaptosom di hipothalamus
dan korpus striatum tikus.
Norepinefrin
Amfetamine memblok re uptake norepinefrin dan juga menyebabkan pelepasan
norepinefrin baru, penambahan atau pengurangan karbon diantara cincin fenil dan nitrogen
melemahkan efek amfetamine pada pelepasan re uptake norepinefrin
Serotonin
Secara umum, amfetamine tidak mempunyai efek yang kuat pada sistem serotoninergik.
Menurut Fletscher p-chloro-N-metilamfetamin mengosongkan kadar 5 hidroksi triptopfan (5HT) dan 4 hidroksi indolasetik acid (5-HIAA), sementara kadar norepinefrin dan dopamine tidak
berubah.
Amfetamin menghambat reuptake dopamin dengan berinteraksi dengan transporter
dopamin (DAT), sehingga meningkatkan konsentrasi dopamin di celah sinaps [. Amfetamin juga
berinteraksi dengan vesikular monoamine transporter 2 (VMAT2), yang menyebabkan
peningkatan jumlah dopamine dalam sitosol. Efek neurotoksik terlihat juga di neuron
serotonergik dan noradrenergic (Bramness et al, 2012).
Dosis tinggi amphetamine dan methamphetamine mengubah neuron dopaminergik yang
menginervasi striatum (caudatus-putamen). Pada hewan coba, dosis tinggi MDMA mengubah
neuron serotonergik. Toksisitas dopaminergik disimpulkan dari defisit dalam penanda fenotip
untuk syaraf dopaminergic terminal, termasuk dopamin itu sendiri, enzim biosintesis yang
hidroksilase tirosin dan asam amino L-aromatik dekarboksilase, dan kedua transporter membran
plasma dopamin (DAT) dan transporter monoamina vesikular (VMAT) . Pada tikus yang
diberikan MDMA, penipisan berlarut-larut dari reseptor 5-HT (serotonin), penurunan
membangkitkan rilis 5-HT, perubahan sekresi hormon, dan perilaku kecemasan yang terusmenerus juga telah ditafsirkan sebagai bukti neurotoksisitas, meskipun penafsiran ini tidak
konklusif (Berman et al, 2008).
Manifestasi Klinis
Amfetamine
dan
metamfetamine
dapat
memperpanjang
masa
kewaspadaan,
meningkatkan fokus dan peraasaan berenergi serta mengurangi kelelahan. Amphetamine dan
metamfetamine dapat menghasilkan euforia, menginduksi anoreksia. Efek samping termasuk
kecemasan, agresi, paranoid, hiperaktif, mengurangi nafsu makan, takikardia, peningkatan
denyut, dilatasi pupil takipneu, peningkatan tekanan darah, sakit kepala, insomnia, jantung
berdebar, aritmia dan lain-lain (Bramness et al, 2012).
Gejala-gejala psikosis yang disebabkan oleh amfetamin sangat mirip dengan akut
psikosis spektrum skizofrenia dan meliputi: kurangnya konsentrasi, delusi, peningkatan aktivitas
motorik, disorganisasi pikiran, insight yang buruk, kecemasan, kecurigaan dan halusinasi
pendengaran (Bramness et al, 2012).
Diagnosis
Kriteria diagnostik untuk intoksikasi amfetamin menurut DSM-V (Maslim, 2013):
A. Pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan (misalnya methylphenidate) yang
belum lama terjadi.
B. Perilaku maladaptif atau perubahan perilaku yang bermakna secara klinis (misalnya
euforia atau penumpulan afektif, perubahan sosiabilitas, kewaspadaan berlebihan,
kepekaan interpersonal, kecemasan, ketegangan, atau kemarahan, perilaku stereotipik,
gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang
selama atau segera setelah pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan.
C. Dua (atau lebih) hal berikut berkembang selama atau segera sesudah pemakaian
amfetamin atau zat yang berhubungan;
(1)
(2)
dilatasi pupil
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
D. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh
gangguan mental lain
Kriteria diagnostik untuk putus amfetamin menurut DSM-IV (Maslim, 2013):
Penghentian (atau penurunan) amfetamin (atau zat yang berhubungan) yang sudah lama
atau berat
Mood disforik dan dua (atau lebih) perubahan fisiologis berikut, yang berkembang dalam
beberapa jam sampai beberapa hari setelah kriteria A:
(1)
kelelahan
(2)
(3)
(4)
(5)
Gejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
Berman S, ONeill J, Fears S, et al, 2008. Abuse of Amphetamine and Structural Abnormalities
in
Brain.
Ann
Acad
Sci.
1141:195-220
Available
from