Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
RUMAH TANGGA
UWKS Gresik Kelompok B
PENDAHULUAN
FAKTANYA.
sekitar 50 penelitian berbasis populasi yang diadakan di 36
Negara menunjukan bahwa terdapat 10-60% perempuan
yang pernah menikah atau mempunyai pasangan, setidaknya
mengalami satu kali insiden kekerasan fisik dari pasangan
intima tau mantan pasangan intim selama hidupnya
(Heis et al. 1999).
INDONESIA ??
kawin paksa
Poligami
perceraian secara sepihak tanpa mempertimbangkan keadilan
bagi isteri dan anak,
tindak pemukulan dan penganiayaan,
Dengan ini kami tunjukan salah satu contoh KDRT yang terjadi di
Banyuwangi dimana seorang suami membacok leher istrinya.
Dan kasus ini akan di bahas pada silde selanjutnya
TUJUAN
UMUM
TUJUAN
KHUSUS
MANFAAT
DM/MAHASISWA
POLISI
MASYARAKAT
Penganiayaan
DEFINISI
bahwa penganiayaan adalah perlakuan
sewenang-wenang (penyiksaa,
penindasan, dan sebagainya).
sengaja
melukai tubuh
manusia
Tidak dianggap
penganiayaan
jika maksudnya
hendak
mencapai
justru tujuan
Dengan
sengaja
melukai tubuh
manusia atau
menyebabkan
perasaan sakit
sebagai tujuan
JENIS-JENIS
PENGANIAYAAN
Penganiayaan Terhadap Wanita
wanita yang tidak menikah, wanita yang bercerai lebih
beresiko (Sassetti, 1993).
Penganiayaan pada wanita : fisik, seksual, emosional,
membatasi kebebasan, merusak properti, mengancam,
atau mengisolasi.
Luka
Luka
Definisi luka adalah rusaknya jaringan tubuh yang
disebabkan oleh suatu trauma.
Macam macam penyebab luka :
1. Luka akibat benda tajam
2. Luka akibat benda tumpul
3. Luka tembak
4. Luka bahan kimia
5. Luka Thermik
Luka lecet
Contoh : Persentuan dengan benda kasar misalnya terseret
jalan beraspal.
Ciri ciri luka lecet
1.
2.
3.
4.
Luka memar
Kerusakan jaringan subkutan sehingga pembuluhpembuluh darah (kapiler) rusak dan pecah sehingga
darah meresap ke jaringan sekitarnya.
Luka robek
Seluruh tebal kulit mengalami kerusakan dan juga jaringan
2.
Rambut utuh
3.
4.
Luka retak
Luka ini akibat dari kekerasan benda tumpul yang
2.
3.
4.
Hyperthermis
Luka Bakar
Hypothermis
Sistemik Hypothermis
Lokal Hypothermis
Ditentukan oleh :
Luasnya area yang terbakar
Tinggi rendahnya temperature atau panas
Dalam
luka
Rule of Nine
Visum et Repertum
Definisi:
visual melihat
repertummelaporkan
Dilihat dan
diketemuk
an
Pemeriksaan Luar:
Tidak merusak keutuhan jaringan jenazah
Pemeriksaan Dalam:
Dengan membuka rongga tengkorak,
Visum et Repertum
Psikiatrik
1. Keterangan
saksi
2. Keterangan ahli
3. Keterangan
terdakwa
4. Surat
5. petunjuk
BAGIAN-BAGIAN
VISUM ET REPERTUM
PEMBUKAAN
1. Pro Justitia
Dicantumkan disudut kiri atas, dan dengan
demikian visum et repertum tidak perlu
bermaterai, sesuai dengan pasal 136 KUHAP.
PENDAHULUAN
Identitas pemohon visum et repertum.
Identitas dokter yang memeriksa / membuat visum et repertum.
Tempat dilakukannya pemeriksaan (misalnya rumah sakit X Surabaya).
Tanggal dan jam dilakukannya pemeriksaan.
Identitas korban.
Keterangan dari penyidik mengenai cara kematian, luka, dimana korban
dirawat, waktu korban meninggal.
Keterangan mengenai orang yang menyerahkan / mengantar korban
pada dokter dan waktu saat korban diterima dirumah sakit.
PEMBERITAAN
Identitas korban menurut pemeriksaan dokter, (umur,
jenis kelamin,Tinggi badan/berat badan), serta keadaan
umum.
Hasil pemeriksaan berupa kelainan yang ditemukan
pada korban.
Tindakan-tindakan / operasi yang telah dilakukan.
Hasil pemeriksaan tambahan.
Syarat-syarat :
Bahasa Indonesia mudah dimengerti.
Angka harus ditulis dengan huruf.
Tidak dibenarkan menulis diagnose luka (luka bacok, luka tembak
dll).
Luka harus dilukiskan dengan kata-kata.
Memuat hasil pemeriksaan yang objektif.
KESIMPULAN
Pendapat pribadi dari dokter yang memeriksa.
Seseorang
melakukan
pengamatan
dengan
PENUTUP
Memuat kata Demikianlah visum et repertum ini
dibuat
menerima jabatan.
Diakhiri dengan tanda tangan, nama lengkap/NIP
dokter.
KORBAN HIDUP
Permintaan
harus
KORBAN MATI
secara
tertulis
Korban adalah barang bukti
Tidak dibenarkan meminta
pada
mayat
harus
diikatkan
telah lewat.
label
ayat 3 KUHAP).
yang
memuat
SYARAT PEMBUAT
VISUM ET REPERTUM
Ahli Kedokteran Kehakiman
Dokter/Ahli
lainnya
sesuai
DEFINISI KDRT
Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan,
yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
rumah
tangga
termasuk
ancaman
untuk
melakukan
PELAKU
orang yang
melakukan
kekerasan
dan/atau ancaman
dalam lingkup
rumah tangga.
KORBAN
orang yang
mengalami
kekerasan
dan/atau ancaman
kekerasan dalam
lingkup rumah
tangga.
Dunia
10-60%
KDRT
pada
perempuan
Di
Beijing
23%
suami
memukul
isterinya.
Di Uganda 46% perempuan mempunyai
pengalaman
pasangannya.
pernah
dipukuli
LSM Perempuan
Tahun
Jumlah
Jabotabek
Mitra Perempuan
2006-2007
606
Jakarta
PKT
2006-2007
1.017
Semarang
HK3JHAM
2000
176
Makasar
LBH P21
1999-2000
81
NTT
Rumah
1999-2000
Surabaya
Perempuan
Savy Amira
1997-2000
130
Rifka Annisa
1994=2000
944
KELUARGA
KORBAN
INDIVIDU
PELAKU
Bentuk KDRT
KEKERASAN
FISIK
adalah
perbuatan yang
mengakibatkan
rasa sakit, jatuh
sakit atau luka
berat (pasal 6 )
KEKERASAN PSIKIS
KEKERASAN SEKSUAL
PASAL 25 :
a. Memberikan konsultasi hukum yang mencakup informasi mengenai hak hak
korban dan proses peradilan
b. Mendampingi korban di tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan
dalam siding pengadilan dan membantu korban untuk secara lengkap
memaparkan kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya atau
c. Melakukan koordinasi dengan sesame penegak hokum, relawan pendamping,
dan pekerja social agar proses peradialan berjalan semestinya.
Pelaporan KDRT
Pelaporan KDRT
Secara langsung
Secara tidak langsung
Perlindungan
sementara
Kepolisian
Pengadilan
Meminta surat
penetapan perintah
perlindungan
Pembuktian KDRT
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Keterangan terdakwa
Surat
Petunjuk
Dokter
Perawat
Bidan
Tenaga medis lain
Visum et Repertum
Visum et Repertum
Dibuat bila korban setelah diperiksa diperbolehkan
pulang dan dapat bekerja seperti biasa serta tidak
ada halangan untuk melakukan pekerjaan.
Visum et Repertum Sementara
Setelah pemeriksaan ternyata korban
membutuhkan perawatan dan mendapat
gangguan untuk melakukan pekerjaan. Tidak
dibuat kualifikasi luka. Kegunaan bagi penyidik
untuk menahan tersangka
Visum et Repertum Lanjutan
Dibuat setelah korban selesai menjalani
pengobatan, pindah rumah sakit atau dokter,
pulang paksa atau meninggal.
Pelayanan kesehatan
Pendampingan korban
Konseling
Bimbingan rohani
Resosialisasi
2.
PEMBAHASAN
Kasus
Permasalahan dari
sisi korban ( istri )
:
Analisa Kasus
Permasalahan
dari sisi
penegak
Dalam hal perbuatan yang
dimaksud pada ayat 1 hukum
mengakibatkan korabn
mendapat jatuh sakit atau luka
berat, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun atau denda
paling banyak Rp.
30.000.000,00 (tiga puluh juta
rupiah).
Kekerasan fisik
sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 huruf adalah
perbuatan yang
mengakibatkan rasa sakit,
jatuh sakit, atau luka
berat.
Kesimpulan Referat
KDRT adalah orang yang melakukan kekerasan dan/atau
ancaman dalam lingkup rumah tangga.
Korban KDRT adalah orang yang mengalami kekerasan
dan/atau ancaman kekerasan dalam lingkup rumah
tangga.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah kejadian yang
sangat sering terjadi di masyarakat, bukan hanya di
Surabaya, namun juga di Indonesia bahkan di seluruh
dunia.
Terima Kasih