Você está na página 1de 23

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT

A. Pengetian
Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan
belum pernah menikah (Suryanah, 2005 : 1)
B. Patofisiologis
1. Proses tumbuh kembang anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan. Setiap organ
dan fungsinya mempunyai kecepatan yang berbeda-beda. Perkembangan yang dialami anak
merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap
perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum misalnya : anak terdiri dengan satu
kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya (Nardho, 2003 :
2).
2. Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompelks
dalam pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa hingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan (Soetjiningsih, 2005 : 1).
3. Teori perkembangan
a. Teori perkembangan menurut Soetjiningsih, 2005 : 29-30)
Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan.
2) Fine motor adaptive (gerakan motork halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
1
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot
kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan untuk
menggambar, memegang sesuatu benda, dan lain-lain.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti perintah dan

berbicara spontan.
4) Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.
b. Teori Perkembangan menurut Sigmen Frued dan Ericsen
Menurut Suryanah, 2005 : 44-45
Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang berbeda, namun semua
sepakat bahwa perkembangan terjadi selangkah secara urut dan teratur. Bila anak
menguasai tugas perkembangan tahap berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan
perkembangan akan terjadi bila tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan tahap
tertentu.
Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud :
1) Fase oral
Antara umur 0-15 tahun
Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui mulutnya.
Hubungan antara ibu dan anak menjadi dasar perkembangan mental anak pada
fase ini.
Fase oral ini mencakup tahap pertama kehidupan anak (anaklahir).
Fase menyapih ibu didampingi bapak.
Seandainya ibu berhasil dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar maka
anak akan merasa aman dan dapat melangkah ke fase berikutnya dengan
mantap.
Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan terbawa pda fase
berikutnya.
2) Fase anal
Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.
Sifat akunya mulai muncul (egoitas).
Perkembangan pembicaraan dan bahasa.
Sifat kemandirian anak mulai muncul.
Tugas utama anak pada fase ini adalah latihan dan kebersihan/latihan toilet
(toilet training).
Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK dan BAB secara bersih
dan teratur.
Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan berakibat yang buruk
pada anak tersebut.
Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.

3) Fase falik/oedipal
Antara mur 3-5 tahun.
Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.
Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang kemudian ditujukan pada
orang tuanya dengan jenis kelamin berbeda dengan dirinya.
Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua yang mempunyai jenis
kelamin sama untuk mendpatkan perhatian dari orang tua yang lainnya.
Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah lakunya dan berusaha
untuk menahan diri dengan demikian super egonya mulai berkembang.
4) Fase laten (7-12 tahun)
Periode intergrasi.
Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai macam tuntutan, misalnya
hubungan kelompok, pelajaran sekolah, dan lain-lain.
Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan pengalaman baru yang
didapatkannya.
5) Fase genital
Anak harus dapat menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks
Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai persoalan
walaupun sebenarnya masih dalam masa transisi.
c. Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) ada 7 aspek
pertumbuhan balita yaitu :
1) Tingkah laku sosial.
2) Menolong diri sendiri.
3) Intelektual.
4) Gerakan motorik halus.
5) Komunikasi pasif.
6) Komunikasi aktif.
7) Gerakan motorik kasar.
d. Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir)
Germinal

: konsepsi -2 minggu.

Embrionik

: 2-8 minggu

Fetal

: 8-40 minggu (lahir)

2) Periode infancy (sejak lahir sampai 12-18 bulan)


Neonatal

: sejak lahir-28 hari.

Inpancy

: 1 bulan -1 tahun.

3) Periode early childhood (umur 1 tahun-6 bulan)


Toddler

: 1-3 tahun

Preschool

: 3-6 tahun

4) Periode middle childhood


Sejak umur 6 tahun-12 tahun : usia sekolah.
5) Periode later childhood (usia 11-19 tahun)
Pra pubertas

: 10-13 tahun.

Adolesence

: 13-18 tahun.

Didalam teori perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan


rancangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang dengan baik.
Perkembangan anak optimal bila interaksi sosial anak diusahakan sesuai dengan
kebutuhan anak pada berbagai ahap perkembangan bahkan sejak dalam kandungan.
e. Tahap perkembangan menurut ericson terbagai 8 fase :
1) Bayi (0-1 tahun)
Rasa percaya (trust) mencapai harapan, dapat menghadapi prestasi dalam jumlah
kecil, mengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda dari dirinya sendiri.
2) Usia bermain
Perasaan otonomi, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai kekuatan baru,
menerima kenyataan.
3) Usia pra sekolah (3-6 tahun)
Perasaan inislatif, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai kekuatan baru,
menerima kenyataan.
4) Usia sekolah (6-12 tahun)
Perasaan berprestasi dapat menerima dan melaksanakan tugas dari orang tua dan
guru.
5) Remaja (12-20 tahun)
Rasa identitas, mencapai kesetiaan yang menuju pada pemahaman besero seksual,
memilih pekerjaan, mencapai kebutuhan pribadi, contoh : mementingkan
kepentingan orang lain).
6) Remaja akhir dan dewasa muda

Rasa keintiman dan solidaritas, memperoleh cinta, mampu membuat hubungan


dengan lawan jenis, belajar kreatif dan produktif.
7) Dewasa
perasaan generativitas/keturunan, memperoleh perawatan/ perhatian, belajar
ketrampilan, efektif dalam berkomunikasi dan mengasuh anak, menggantungkan
minat aktifitas pada keturunan
8) Dewasa akhir
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaian hidup dengan bijaksana,
belajar untuk menerima kematian, menyelesaikan urusan hidup, menerima masa
pensiun tanpa berhenti hidup.
4. Pertumbuhan perkembangan sesuai umur
a. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ.
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup dengan bijaksana,
belajar untuk menerima dari masing-masing sel dalam kesatuan sel yang membentuk
organ tubuh/pertumbuhan, jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya
b. Tumbuh kembang anak menurut umur
Menurut Soetjiningsih, 1005 : 33-36
1) Usia 0-1 bulan
Fisik

: - BB meningkat 150-200 gram/minggu.


- TB meningkat 2.5 cm/bulan
- Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan sampai usia 6 bulan.

Motorik

: - Mengangkat kepala dibantu.


- Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.
- Reflek primitif baik, sucking, rotting, moro reflek, menelan
dan menggenggam

Sensorik

: Mengikuti sinar ke tengah.

Sosialisasi

: Mulai tersenyum

2) Usia 2-3 bulan


Fisik

: Fontanela posterior sudah menutup.

Motorik

: - Mengangkat kepala bayi ditahan dengan tangan.


- Memasukkan tangan ke mulut.
- Meraih benda-benda yang menarik.
- Sudah dapat didudukan dengan punggung ditopang.

Sensorik

: - Mengikuti sinar ke tepi.

- Koordinasi vertikal dan horisontal


- Mendengarkan suara.
Sosialisasi

: - Tertawa pada seseorang.


- Senang tertawa keras.
- Menangis sudah mulai kurang.

3) Usia 4-5 bulan


Fisik

: - BB 2 kali BBL.
- Ngeces (belum ada koordinasi menelan).

Motorik

: - Duduk kepala mulai seimbang dan punggung mulai kuat.


- Tengkurap susa bisa miring dan kepala tegak lurus
- Reflek primitif mulai menghilang.
- Meraih benda dengan tangan.

Sensorik

: - Sudah mengenal orang.


- Akomodasi mata baik.

Sosialisasi

: - Senang berinteraksi dengan orang lama.


- Mengeluarkan suara tidak senang bila mainnya diambil
orang.

4) Usia 6-7 bulan


Fisik

: - BB meningkat 90-150 gr/minggu.


- TB meningkat 1.25 cm/bulan.
- Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan sampai 12 bulan.
- Gigi mulai tumbuh.

Motorik

: - Membalikan tubuh.
- Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
- Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.
- Makanan ke mulut.

Sensorik

: -

Sosialisasi

: - Dapat membedakan orang yang dikenalnya.


- Merangkul/memeluk orang yang dicintai.
- Menyebutkan (ma.ma).
- Dapat menangis cepat lalu tertawa lagi.

5) Usia 8-9 bulan


Fisik

: - BB3 kali BBL.

- TB lebih kali BBL.


- Gigi atas dan bawah sudah tumbuh.
Motorik

: - Duduk sendiri.
- Koordinasi tangan ke mulut lebih sering.
- Tengkurap dan merangkak.
- Mengambil dengan jari.

Sensorik

: Tertarik dengan benda kecil.

Sosialisasi

: - Cemas terhadap orang tua.


- Mengulang kata tidak ada arti.

6) Usia 10-12 bulan


Fisik

: - BB 3 kali BBL.
- TB lebih kali BBL
- Gigi atas dan bawah sudah sembuh.

Motorik

: - Berdiri tidak lama.


- Berjalan dengan bantuan.
- Berdiri dan duduk sendiri.
- Mulai makan dengan sendok.
- Main ciluk.ba
- Senang mencoret kertas.

Sensorik

: Dapat membedakan bentuk.

Sosialisasi

: - Emosi berlebihan, cemburu, marah.


- Senang lingkungan yang dikenal.
- Takut lingkungan asing.
- Mengerti perintah sederhana.

7) Usia 15 bulan
Fisik

: -

Motorik

: - Motorik kasar.
- Motorik halus.
& Memegang cangkir.
& Memasukkan jari ke lubang.
& Membuka kotak.
& Melempar benda.

Sensorik

: -

Sosialisasi

: -

8) Usia 18 bulan
Fisik

: -

Motorik

: - Motorik kasar.
& Berlari sering jatuh
& Menrik mainan
& Senang naik turun tangga tanpa bantuan
- Motorik halus
& Menggunakan sendok.
& Membuka buku halaman.
& Menyusun balok.

Sensorik

: -

Sosialisasi

: -

9) Usia 24 bulan
Fisik

: - B 4 kali BBL
- TB 50% TB dewasa

Motorik

: - Motorik kasar.
& Berlari
& Naik tangga sendiri.
- Motorik halus
& Membuka pintu
& Membuka kunci
& Menggunting
& Minum dengan gelas.
& Menggunakan sendok dengan baik

Sensorik

: -

Sosialisasi

: -

10) Usia 36 bulan


Fisik

: - Peningkatan BB : 2-3 kg/tahun


- Peningkatan IB : 6-8 cm/tahun
- Lingkar kepala : 50 cm

Motorik

: - Motorik kasar
& Naik turun tangga tanpa bantuan.
& Memakai baju dengan bantuan.
- Motorik halus
& Menggambar
& Mencuci tangan

& Menggosok tangan.


Sensorik

: -

Sosialisasi

: - Bermain : senang, penting untuk perkembangan sosial.


- Solitary play.

11) Usia 4 tahun


Motorik

: - Motorik kasar
& Berjalan jinjit.
& Melompat.
& Melompat dengan satu kaki.
& Menangkap dan melempar bola
- Motorik halus
& Menggunakan gunting
& Menggambar
& Menggambar garis vertikal.
& Belajar membuka dan memasang kancing.

12) Usia 5 tahun


Fisik

: - BB meningkat 2.3 kg/tahun.


- TB meningkat 6.75-7.5 cm/tahun.

Motorik

: - Motorik kasar
& Berjalan mundur.
& Melompat dengan kaki bergantian
- Motorik halus
& Menulis angka, huruf
& Melompat dengan kaki bergantian
& Menggosok tangan.

Sensorik

: -

Sosialisasi

: - Sosial emosional
& Bermain sendiri
& Berkumpul dengan teman
& Interaksi sosial meningkat
& Mulai menggunakan alat dengan baik

13) Usia sekolah


Fisik

: - BB meningkat 2-3 kg/tahun

- TB meningkat 6-7 cm/tahun.


- Lingkar kepala : 50 cm
Motorik

: - Motorik kasar meningkat


- Motorik halus
- Wanita > laki-laki

Sosialisasi

: - Bermain dengan teman.

Sosialisasi

: - Sekolah dengan teman


- Sekolah senang berperan dalam pembentukan kepribadian
- Peran guru besar.

14) Adolensence
Fisik

: - Pertumbuhan BB pesat 25%


- TB 25% semua sistem berubah terutama untuk sistem
endolirin

Sosialisasi

: - Bersosialisasi meningkat
- Relasi dengan teman lawan jenis.
- Penampilan fisik (penting)
- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri
& Tahap awal
Orang tua berperan dalam tumbuh kembang fisik sosial
emosional tapi tidak berlebihan.
& Tahap kedua
Independent dengan orang tua, independent dalam fungsi
di masyarakat.

5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak


a. Faktor dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun
faktor yang diperoleh, antara lain :
1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek, nenek atau generasi sebelumnya,
misal : warna rambut, bentuk tubuh.
2) Untuk berpikir dan kemampuan intelektual
Misal : kecepatan berfikir.
3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh

10

Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan dan


perkembangan anak.
4) Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu
Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain.
b. Faktor luar
Menurut Mardho, 2003 : 2-4
1) Keluarga
Umur ibu kurang dari 20 tahun.
Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau lebih.
Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan anak dan sulit menerima
pesan-pesan kesehatan.
Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau tekanan jiwa yang berat.
Ibu/pengasuh

anak

mengabaikan

atau

tak

acuh

terhadap

kesejahteraan/perkembangan anak.
Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap keselamatan
anak dan perawatan rumah.
Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum alkohol atau ada gangguan jiwa
Hubungan suami istri yang buruk.
2) Gizi
3) Budaya
4) Teman bermain dan sekolah
6. Klasifkasi perlakuan salah
Menurut Soetjingsih, 2005 : 166
a. Didalam keluarga
1) Penganiayaan fisik
2) Kelalaian/penelantaran anak
Pemeliharaan yang kurang memadai.
Pengawasan yang kurang
Kelalaian dalam pengobatan
3) Penganiayaan emosional
4) Penganiayaan seksual
5) Sindrom munchausen

11

b. Diluar keluarga
1) Didalam institusi/lembaga
2) Ditempat kerja
3) Di jalan
4) Dimedan perang
C. Pengkajian Data
1. Identitas / Biodata
a. Anak (nama, jenis kelamin, tempat sekolah dan kelas) sangat penting diketahui untuk
memperlancar perawatan, tingkah laku dan kemampuan anak untuk beradaptasi
terhadap lingkungannya.
b. Umur paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan
mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu dasar pemberitahuan kepribadian anak.
(Soetjiningsih, 2005 : 6)
c. Penanggung jawab (orang tua) meliputi nama, pekerjaan : untuk menentukan jenis
perawatan yang sesuai dengan kemempuan orang tua mengantar anaknya, alamat :
untuk lebih menegaskan identitas anak sehingga kartu status tidak terlihat dengan pasien
yang lain.
2. Riwayat Kesehatan Anak
Menurut Ismu Suharsoso, 2001 :7
a. Riwayat kesehatan sekarang
Alasan masuk rumah sakit (MRS)
Keluhan waktu didata
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kehamilan ibu
Bagaimana kesehatan ibu waktu kehamilan anak tersebut
Riwayat kelahiran
Bagaimana kelahiran anak? cukup bulan atau prematur atau ada trauma?
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. BB = 8 + 2n Kg (n = tahun_ atau ( 9 + (2n 1)) = 14,5 kg
b. PB = 80 + 5n = 88 cm, 2k 1/6 panjang badan
c. Motorik kasar : berjalan jinjit, melompat, melompat dengan satu kaki, menangkap dan
melempar bola.

12

d. Motorik halus : menggunakan gunting, menggambar kotak, menggambar garis vertikal,


belajar membuka dan memasang kancing.
4. Riwayat Imunisasi
Menurut Pusdiknakes RI, 2003 : 47
a. Umur 1 bulan : BCG, Polio I, Hepatitis I
b. Umur 2 bulan : Polio II, Hepatitis II, DPT I
c. Umur 3 bulan

: Polio III, Hepatitis III, DPT II

d. Umur 4 bulan : Polio IV, DPT III


e. Umur 9 bulan

: Campak

5. Riwayat Penyakit yang pernah dialami


Penyakit akut yang berat dapat menghambat pertumbuhan anak, tetapi bila hambatan yang
terjadi tidak besar maka keterlambatan pertumbuhan tersebut masih dapat dikejar. Penyakit
krais juga akan menghambat pertumbuhan dan keterlambatan pertumbuhan yang
diakibatkan lebih sukar. (FKUI, 2005 : 149)
6. Riwayat kesehatan keluarga
Tuberkolusis paru mudah menular kepada orang lain yang bergaul (rapat, terutama mereka
yang rentan terhadap penyakit ini. Bahaya penularan yang tinggi terdapat pada golongan
umur 1-6 tahun dan 7-14 tahun. (FKUI, 2005 : 141)
Penyakit keluarga yang bisa menurun dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak adalah Diabetes melitus, asma dan kelainan darah (hemofili).
7. Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Kebutuhan zat gizi anak usia 1-5 tahun menurut Pusdiknakes, 2003: 42-43

hendaknya

berprinsip sebagai berikut :


1) Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok,
minyak dan zat lemak serta gula.
2) Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3) Jangan memaksa anak makanan yang tak disenangi, berikan makanan lain yang
dapat diterima.
4) Berilah makanan selingan (makanan ringan, diberikan antara waktu makan pagi
siang atau malam)
Anak golongan umur itu rentan terhadap gizi.
b. Eliminasi
Anak umur 1 tahun berhenti mengompol pada siang hari 2 -tahun berhenti

13

mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila
umur 3-4 tahun masih mengompol. Dicari penyebabnya. Toilet (latihan defikasi perlu
dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang
mempermudah kelancaran pemberian makanan (FKUI, 2005 : 55).
c. Istirahat dan tidur
Anak yang mulai besar akan berkurang waktu istirahatnya, karena kegiatan fisiknya
meningkat seperti bermain.
Kebutuhan tidur 2-3 jam tidur siang, 7-8 tidur malam (Suryanah, 2006 : 80)
d. Olahraga dan rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologis dan stimulasi perkembangan
otot-otot (Pusdiknakes, 2003 : 16).
e. Personal hgyiene
Anak mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, potong kuku 1 kali, membersihkan
mulut dan gigi untuk bai yang sudah tumbuh gignya dengan pasta gigi dan sikat yang
sesuai dengan umur. Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena anak sula
bermain dilantai.
f. Ketergantungan
1) Menghisap jempol merupakan salah satu bentuk manipulasi atas tubuh yang normal
yang terjadi pada usia dini. Hal ini dapat menjadi berlebihan pada keadaan akibat
depresi aktifitas dalam usia yang masih dini atau karena suatu regrasi bila anak
sedang lelah atau tegang.
2) Menggunakan kempongan/empeng akan mengganggu bentuk rahang.
Apakah anak pernah dirawat dirumah sakit ? sakit apa ? kapan ?.
Apakah anak alergi obat/makanan tertentu ? apa ?
Apakah anak mempunyai kebiasaan buruk ? apa ?
g. Pemeriksaan fisik
1) Ukuran pertumbuhan
Menurut Lewis. A Barness, 2004 : 7-9
BB
Untuk menilai tumbuh kembang seorang anak.
Untuk mendeteksi kelainan secara dini dibandingkan TB.
Kehilangan BB akut menunjukkan adanya penyakit akut, dehidrasi, atau
malnutrisi.

14

Kehilangan BB kronik menunjukkan adanya penyakit menahun.


Kenaikan BB yang cepat menunjukkan adanya overhidrasi atau edema,
kelebihan BB (obesitas) disebabkan oleh makan yang berlebihan.
TB
Diukur bersama dengan BB, merupakan cara yang baik untuk mengetahui
pertumbuhan anak.
TB yang abnormal pendek disebabkan oleh berbagai penyakit menahun yang
menggangu absorsi atau penggunan nutrisi, termasuk malnutrisi, gangguan
fisik (terutama deprivasi), alergi makanan, kesukaan memilih-milih makanan,
penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit hati, fibrosis pankreas dan
berbagai gangguan atau anomali gastro internial lainnya.
Anak dengan defidiensi mental, anemia hemolitik oleh sebab apapun,
penyakit rickets atau diabetes juvenilis memiliki tubuh yang pendek.
Nilai normal tinggi pada waktu duduk kurang lebih 70% dari tinggi total
pada saat lahir sampai 60% pada waktu usia mencapai 2 tahun dan 52% pada
usia 10 tahun.
Jika tinggi pada waktu duduk lebih besar dari setengah kali TB pada saat
berdiri maka bentuk tubuh pasien adalah infansil.
Jika berkisar antara setengah dari tinggi pada saat berdiri, maka bentuk
tubuh pasien adalah tipe dewasa.
LK
Pengukuran ini biasanya tidak dilakukan pada anak yang telah berusia lebih
dari 2 tahun.
Ukuran lingkaran kepala yang terbesar dan lingkar dada diukur dengan
melewati garis yang melalui ke 2 putting susu.
Ukuran lingkar kepala rata-rata

Saat bayi lahir : 34-37 cm (LD lebih pendek 2 cm).

Lingkar kepala akan mendekatio lingkar dada jika anak telah berusia 2
tahun, setelah itu dada akan tumbuh lebih cepat, sedangkan lingkar
kepala hanya sedikit bertambah.

LILA
Menurut Soetjiningsih, 2005 : 41
Mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak
terpengaruh banyak oleh keadaan cairab tubuh dibanding dengan BB.

15

Untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada kelompok umur pra


sekolah.
Keuntungan

Alat murah, bisa dibuat sendiri.

Mudah dibawa.

Cepat penggunaannya.

Dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik.

Kerugian

Hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang


berat.

Sukar menentukan pertengahan LILA.

Hanya untuk anak umur 1-3 tahun.

Pertumbuhan gigi
Jumlah gigi primer/gigi susu pada anak-anak sebanyak 20 buah yang
lengkap pada umur 2.5 tahun.
Mulai tumbuhnya gigi bervariasi antara 7-9 tahun dan lepas/tanggal umur
6-11 tahun, dengan jumlah gigi permanen sebanyak 32 buah.
2) Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan fungsi vital yaitu :
Suhu
Menurut Syahlan, 2002: 8
Dapat diukur melalui mulut, rektum atau axilla.
Pada mulut sebaiknya dilakukan pada anak yang dapat diajak kerja sama
untuk menghindari hal-hal yang akan terjadi misalnya termometer yang
digigit.
Pengukuran lewat rectal dilakukan pada anak yang tidak dapat dilakukan
melalui ketiak atau mulut.
Pengukuran melalui rectum dan mulut tidak terlalu umum dilakukan yang
paling sering melalui ketiak.
Frekuensi kenalkan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0.5-1oC masih
dalam batas normal.
Nadi
Diukur pada arteri radialis dan arteri femoralis bagi anak umur lebih 1 tahun.

16

Pada bayi menggunakan stetoskop pada apex jantung.


Nadi dihitung waktu sisa menit, karena kemungkinan iramanya kurang
teratur.
Apabila nilai nadi berbeda pada arteri radialis dengan arteri femoralis, maka
kemungkinan adanya gangguan sirkulasi seperti coarc rasio.
Nilai nadi pada anak (denyut per mrnit)
Waktu
bangun
100-180
100-220
80-150
70-110
55-90

Usia
Bayi baru lahir
1 minggu -3 bulan
3 bulan-2 bulan
2-10 tahun
10 tahun-dewasa

Tidur
80-160
80-200
70-120
60-90
50-90

Demam
> 200
> 200
> 200
> 200
> 200

3) Pernafasan
Dihitung sama dengan orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan
diafragma atau gerakan abdominal
Nilai rata-rata setiap menit sesuai umur
Usia
Bayi baru lahir
1-11 bulan
2 tahun
4 tahun
6 tahun

Nilai
pernafasan/menit
35
30
25
23
21

Tidur

Demam

8 tahun
10-12 tahun
14 tahun
16 tahun
18 tahun

20
19
18
17
16-18

4) Tekanan darah
Menurut Syahlan, 2002: 9
Diukur pada anak 3 tahun keatas.
Lebar manset harus mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan panjang manset harus
cukup melingkari lengan.
Cara pengukuran tekanan darah pada anak sama dengan pengukuran tekanan
darah pada orang dewasa, dimana lengan diletakkan sejajar jantung.bila letaknya
lebih rendah maka tekanan akan lebih tinggi atau sebaliknya.
h. Pemeriksaan umum
Menurut Syahlan, 2002: 12
Rambut

: Pertumbuhan, warna.

17

Mata

: Konjungtiva, sklera, simetris/tidak struktur, ukuran, cornea, dan retina,


apakah ada infeksi.

Mulut/gigi

: Caries, warna, stomatitis, apakah ada tonsil, retak, apakah ada


pembengkakan, merah.

Telinga

: Seruman, simetris tidak, adakah infeksi seperti otitis media dan berbau.

Leher

: Ada pembesaran tyroid/tidak, kelenjar limpa, bendungan vena


jugularis.

Dada

: Bentuk dinding thorax, tetraxsi otot intercostal, gerak, pernafasan,


ronchi/wheezing.

Abdomen

: Kembung, peristaltik usus, benjolan abnormal, hepar, limfa.

Kulit

: Struktur, warna, turgor, suhu, kelembaban, elastisitas dan kebersihan.

Kuku

: Keadaan panjang dan pendek.

Ekstermitas

: Apakah simetris/tidak, lengkap/tidak terutama jari, kebersihan, kuku,


kaki dan ketiak.

Genetalia

: Apakah glans penis baik bentuknya, adakah hernia, keadaan skrotum


dan testis, apakah sudah turun benar, bagaimana BAK lancar/tidak,
terdapat penyumbatan.

Anus

: Keadaan lubang anus adakah hemoroid, prolaps

i. Data psikosial
Anak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik mampu menyebutkan
nama umur dan jenis kelamin, mudah dipisahkan dengan ibu, jarang menangis oleh
sesuatu yang mengganggunya : anak tampak ramah dengan sekelilingnya (Soetjiningsih,
2008).
j. Data penunjang
1) Perkembangan mental anak usia 3-4 tahun
Menurut Soetjningsih, 2005 : 35
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
Berjalan pada jari kaki.
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
Menggambar garis silang.
Menggambar orang hanya kepala dan badan.
Mengenal 2 atau 3 warna.
Bicara dengan baik.

18

Menyebut namanya jenis kelamin dan umurnya.


Banyak bertanya.
Bertanya bagaimana anak dilahirkan.
Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang.
Mendengarkan cerita-cerita.
Bermian dengan anak lain.
Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya.
Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
2) DDST anak umur 3 tahun 7 tahun
Menurut Soetjiningsih 2003
Personal sosial

Menyebut nama teman.

Memakai T-Shirt

Berpakaian tanpa bantuan.

Bermain ular tangga (kartu).

Motorik halus

Meniru garis vertikal.

Menara dari 8 kubus.

Mengoyangkan ibu jari

Mencontoh O

Bahasa

Menyebut dari gambar.

Mengetahui 2 kegiatan.

Mengerti 2 kata sifat.

Menyebut 1 warna

Kegunaan 2 benda.

Menghitung 1 kubus.

Kegunaan 3 benda.

Mengetahui 4 kegiatan

Motorik kasar

Loncat jauh.

Berdiri 1 kaki 1 detik.

Berdiri 1 kaki 2 detik.

19

Melompat dengan 1 kaki

Berdiri 3 detik.

D. Diagnosa Kebidanan
Anak sehat umur ..laki-laki/perempuan, status gizi baik, tumbuh kembang anak normal
Dengan masalah yang mungkin timbul :
1. Resiko cerada karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perawatan anak.
3. Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu tumbuh kembang anak sesuai usia.
R/ Ibu mengerti dan kooperatif dengan petugas.
b. Jelaskan permainan anak untuk anaknya.
R/ Alat permainan yang sesuai dapat menstimulasi perkembangan anak di aspek
motorik halus dan kasar.
c. Jelaskan pada ibu tahap perkembangan yang perlu dorongan orang tua.
R/ Bergaul meningkatkan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan.
d. Jelaskan pada ibu kebutuhan dasar anak.
R/ Kasih sayang yang terpenuhi akan menimbulkan rasa aman, nyaman dan percaya
diri.
e. Jelaskan pada ibu manfaat hadir dalam pertemuan BB.
R/ Dalam pertemuan BKB dibahas tentang tumbuh kembang anak sehingga betul
pengetahuan ibu dalam mengasuh anak.
f. Motivasi ibu untuk tetap memantau pertumbuhan balitanya setiap bulan.
R/ Posyandu sebagai pusat kegiatan masyarakat, melayani pemeriksaan kesehatan dan
memantau adanya kelainan tumbuh balita.
4. Masalah I : Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan
Tujuan

: Balita tidak mengalami cedera karena tumbuh kembangnya seumur hidup.

Kriteria

: Tidak ada cacat karena kecelakaan tumbuh kembang.

Intervensi
a. Jelaskan pada ibu ketrampilan/perkembangan anak yang perlu pengamanan/penataan
lingkungan yang aman

20

b. Jelaskan pada ibu perabot rumah tangga, bahan-bahan yang dapat membahayakan
balita.
5. Masalah II : Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan anak.
Tujuan

: Pengetahuan orangb tua tentang perawatan aank bertambah.

Kriteria

: - Anak sehat bertambah umur bertambah tinggi dan besar.


- Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.

Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang kemampuan yang normal dicapai anak sesuai usia.
b. Jelaskan antisipasi yang perlu diperhatikan orang tua pada

tahap-tahap perkembangan.

c. Jelaskan pada orang tua manfaat stimulasi/alat permainan untuk anak


d. Jelaskan pada orang tua alat stimulasi perkembangan sesuai usia anak.
6. Masalah III : Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.
Tujuan

: Tumbuh kembang anak optimal

Kriteria

: Identifikasi tubuh dengan ukuran antropometri normal/antara 90-110%.

Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang pola asuh pada balita.
b. Atur nutrisi sesuai dengan standar/kebutuhan anak.
c. Antisipasi selera makan ank.
d. Dorong orang tua untuk menentukan pilihan ketika bimbang.
E. Evaluasi
Dilakukan evaluasi ketelitian dimasukkan yang sudah diberikan meliputi pemeriksaan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan masalah.

21

DAFTAR PUSTAKA

A Barnes, Lewis, 2004, Menilai Diagnostik Pada Anak, Edisi Ke Enam.


Mardho G,dr.H.S.MPH, Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Dep Kes RI, Jakarta.
Pusdiknakes, 1992, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Dep Kes RI, Jakarta.
Soetjiningsih, Dr Ds Ak, 2005, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Surjanah, 2005, Perawatan Untuk Siswa SPK, EGC, Jakarta.
Suwelo Ismu Suharsono, 2001, Petunjuk Praktis Sistem Perawatan Gig.,

22

23

Você também pode gostar