Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Pengetian
Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan
belum pernah menikah (Suryanah, 2005 : 1)
B. Patofisiologis
1. Proses tumbuh kembang anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan. Setiap organ
dan fungsinya mempunyai kecepatan yang berbeda-beda. Perkembangan yang dialami anak
merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap
perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum misalnya : anak terdiri dengan satu
kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya (Nardho, 2003 :
2).
2. Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompelks
dalam pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa hingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan (Soetjiningsih, 2005 : 1).
3. Teori perkembangan
a. Teori perkembangan menurut Soetjiningsih, 2005 : 29-30)
Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan.
2) Fine motor adaptive (gerakan motork halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
1
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot
kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan untuk
menggambar, memegang sesuatu benda, dan lain-lain.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti perintah dan
berbicara spontan.
4) Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.
b. Teori Perkembangan menurut Sigmen Frued dan Ericsen
Menurut Suryanah, 2005 : 44-45
Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang berbeda, namun semua
sepakat bahwa perkembangan terjadi selangkah secara urut dan teratur. Bila anak
menguasai tugas perkembangan tahap berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan
perkembangan akan terjadi bila tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan tahap
tertentu.
Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud :
1) Fase oral
Antara umur 0-15 tahun
Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui mulutnya.
Hubungan antara ibu dan anak menjadi dasar perkembangan mental anak pada
fase ini.
Fase oral ini mencakup tahap pertama kehidupan anak (anaklahir).
Fase menyapih ibu didampingi bapak.
Seandainya ibu berhasil dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar maka
anak akan merasa aman dan dapat melangkah ke fase berikutnya dengan
mantap.
Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan terbawa pda fase
berikutnya.
2) Fase anal
Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.
Sifat akunya mulai muncul (egoitas).
Perkembangan pembicaraan dan bahasa.
Sifat kemandirian anak mulai muncul.
Tugas utama anak pada fase ini adalah latihan dan kebersihan/latihan toilet
(toilet training).
Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK dan BAB secara bersih
dan teratur.
Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan berakibat yang buruk
pada anak tersebut.
Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.
3) Fase falik/oedipal
Antara mur 3-5 tahun.
Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.
Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang kemudian ditujukan pada
orang tuanya dengan jenis kelamin berbeda dengan dirinya.
Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua yang mempunyai jenis
kelamin sama untuk mendpatkan perhatian dari orang tua yang lainnya.
Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah lakunya dan berusaha
untuk menahan diri dengan demikian super egonya mulai berkembang.
4) Fase laten (7-12 tahun)
Periode intergrasi.
Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai macam tuntutan, misalnya
hubungan kelompok, pelajaran sekolah, dan lain-lain.
Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan pengalaman baru yang
didapatkannya.
5) Fase genital
Anak harus dapat menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks
Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai persoalan
walaupun sebenarnya masih dalam masa transisi.
c. Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) ada 7 aspek
pertumbuhan balita yaitu :
1) Tingkah laku sosial.
2) Menolong diri sendiri.
3) Intelektual.
4) Gerakan motorik halus.
5) Komunikasi pasif.
6) Komunikasi aktif.
7) Gerakan motorik kasar.
d. Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir)
Germinal
: konsepsi -2 minggu.
Embrionik
: 2-8 minggu
Fetal
Inpancy
: 1 bulan -1 tahun.
: 1-3 tahun
Preschool
: 3-6 tahun
: 10-13 tahun.
Adolesence
: 13-18 tahun.
Motorik
Sensorik
Sosialisasi
: Mulai tersenyum
Motorik
Sensorik
: - BB 2 kali BBL.
- Ngeces (belum ada koordinasi menelan).
Motorik
Sensorik
Sosialisasi
Motorik
: - Membalikan tubuh.
- Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
- Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.
- Makanan ke mulut.
Sensorik
: -
Sosialisasi
: - Duduk sendiri.
- Koordinasi tangan ke mulut lebih sering.
- Tengkurap dan merangkak.
- Mengambil dengan jari.
Sensorik
Sosialisasi
: - BB 3 kali BBL.
- TB lebih kali BBL
- Gigi atas dan bawah sudah sembuh.
Motorik
Sensorik
Sosialisasi
7) Usia 15 bulan
Fisik
: -
Motorik
: - Motorik kasar.
- Motorik halus.
& Memegang cangkir.
& Memasukkan jari ke lubang.
& Membuka kotak.
& Melempar benda.
Sensorik
: -
Sosialisasi
: -
8) Usia 18 bulan
Fisik
: -
Motorik
: - Motorik kasar.
& Berlari sering jatuh
& Menrik mainan
& Senang naik turun tangga tanpa bantuan
- Motorik halus
& Menggunakan sendok.
& Membuka buku halaman.
& Menyusun balok.
Sensorik
: -
Sosialisasi
: -
9) Usia 24 bulan
Fisik
: - B 4 kali BBL
- TB 50% TB dewasa
Motorik
: - Motorik kasar.
& Berlari
& Naik tangga sendiri.
- Motorik halus
& Membuka pintu
& Membuka kunci
& Menggunting
& Minum dengan gelas.
& Menggunakan sendok dengan baik
Sensorik
: -
Sosialisasi
: -
Motorik
: - Motorik kasar
& Naik turun tangga tanpa bantuan.
& Memakai baju dengan bantuan.
- Motorik halus
& Menggambar
& Mencuci tangan
: -
Sosialisasi
: - Motorik kasar
& Berjalan jinjit.
& Melompat.
& Melompat dengan satu kaki.
& Menangkap dan melempar bola
- Motorik halus
& Menggunakan gunting
& Menggambar
& Menggambar garis vertikal.
& Belajar membuka dan memasang kancing.
Motorik
: - Motorik kasar
& Berjalan mundur.
& Melompat dengan kaki bergantian
- Motorik halus
& Menulis angka, huruf
& Melompat dengan kaki bergantian
& Menggosok tangan.
Sensorik
: -
Sosialisasi
: - Sosial emosional
& Bermain sendiri
& Berkumpul dengan teman
& Interaksi sosial meningkat
& Mulai menggunakan alat dengan baik
Sosialisasi
Sosialisasi
14) Adolensence
Fisik
Sosialisasi
: - Bersosialisasi meningkat
- Relasi dengan teman lawan jenis.
- Penampilan fisik (penting)
- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri
& Tahap awal
Orang tua berperan dalam tumbuh kembang fisik sosial
emosional tapi tidak berlebihan.
& Tahap kedua
Independent dengan orang tua, independent dalam fungsi
di masyarakat.
10
anak
mengabaikan
atau
tak
acuh
terhadap
kesejahteraan/perkembangan anak.
Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap keselamatan
anak dan perawatan rumah.
Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum alkohol atau ada gangguan jiwa
Hubungan suami istri yang buruk.
2) Gizi
3) Budaya
4) Teman bermain dan sekolah
6. Klasifkasi perlakuan salah
Menurut Soetjingsih, 2005 : 166
a. Didalam keluarga
1) Penganiayaan fisik
2) Kelalaian/penelantaran anak
Pemeliharaan yang kurang memadai.
Pengawasan yang kurang
Kelalaian dalam pengobatan
3) Penganiayaan emosional
4) Penganiayaan seksual
5) Sindrom munchausen
11
b. Diluar keluarga
1) Didalam institusi/lembaga
2) Ditempat kerja
3) Di jalan
4) Dimedan perang
C. Pengkajian Data
1. Identitas / Biodata
a. Anak (nama, jenis kelamin, tempat sekolah dan kelas) sangat penting diketahui untuk
memperlancar perawatan, tingkah laku dan kemampuan anak untuk beradaptasi
terhadap lingkungannya.
b. Umur paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan
mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu dasar pemberitahuan kepribadian anak.
(Soetjiningsih, 2005 : 6)
c. Penanggung jawab (orang tua) meliputi nama, pekerjaan : untuk menentukan jenis
perawatan yang sesuai dengan kemempuan orang tua mengantar anaknya, alamat :
untuk lebih menegaskan identitas anak sehingga kartu status tidak terlihat dengan pasien
yang lain.
2. Riwayat Kesehatan Anak
Menurut Ismu Suharsoso, 2001 :7
a. Riwayat kesehatan sekarang
Alasan masuk rumah sakit (MRS)
Keluhan waktu didata
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kehamilan ibu
Bagaimana kesehatan ibu waktu kehamilan anak tersebut
Riwayat kelahiran
Bagaimana kelahiran anak? cukup bulan atau prematur atau ada trauma?
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. BB = 8 + 2n Kg (n = tahun_ atau ( 9 + (2n 1)) = 14,5 kg
b. PB = 80 + 5n = 88 cm, 2k 1/6 panjang badan
c. Motorik kasar : berjalan jinjit, melompat, melompat dengan satu kaki, menangkap dan
melempar bola.
12
: Campak
hendaknya
13
mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila
umur 3-4 tahun masih mengompol. Dicari penyebabnya. Toilet (latihan defikasi perlu
dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang
mempermudah kelancaran pemberian makanan (FKUI, 2005 : 55).
c. Istirahat dan tidur
Anak yang mulai besar akan berkurang waktu istirahatnya, karena kegiatan fisiknya
meningkat seperti bermain.
Kebutuhan tidur 2-3 jam tidur siang, 7-8 tidur malam (Suryanah, 2006 : 80)
d. Olahraga dan rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologis dan stimulasi perkembangan
otot-otot (Pusdiknakes, 2003 : 16).
e. Personal hgyiene
Anak mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, potong kuku 1 kali, membersihkan
mulut dan gigi untuk bai yang sudah tumbuh gignya dengan pasta gigi dan sikat yang
sesuai dengan umur. Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena anak sula
bermain dilantai.
f. Ketergantungan
1) Menghisap jempol merupakan salah satu bentuk manipulasi atas tubuh yang normal
yang terjadi pada usia dini. Hal ini dapat menjadi berlebihan pada keadaan akibat
depresi aktifitas dalam usia yang masih dini atau karena suatu regrasi bila anak
sedang lelah atau tegang.
2) Menggunakan kempongan/empeng akan mengganggu bentuk rahang.
Apakah anak pernah dirawat dirumah sakit ? sakit apa ? kapan ?.
Apakah anak alergi obat/makanan tertentu ? apa ?
Apakah anak mempunyai kebiasaan buruk ? apa ?
g. Pemeriksaan fisik
1) Ukuran pertumbuhan
Menurut Lewis. A Barness, 2004 : 7-9
BB
Untuk menilai tumbuh kembang seorang anak.
Untuk mendeteksi kelainan secara dini dibandingkan TB.
Kehilangan BB akut menunjukkan adanya penyakit akut, dehidrasi, atau
malnutrisi.
14
Lingkar kepala akan mendekatio lingkar dada jika anak telah berusia 2
tahun, setelah itu dada akan tumbuh lebih cepat, sedangkan lingkar
kepala hanya sedikit bertambah.
LILA
Menurut Soetjiningsih, 2005 : 41
Mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak
terpengaruh banyak oleh keadaan cairab tubuh dibanding dengan BB.
15
Mudah dibawa.
Cepat penggunaannya.
Kerugian
Pertumbuhan gigi
Jumlah gigi primer/gigi susu pada anak-anak sebanyak 20 buah yang
lengkap pada umur 2.5 tahun.
Mulai tumbuhnya gigi bervariasi antara 7-9 tahun dan lepas/tanggal umur
6-11 tahun, dengan jumlah gigi permanen sebanyak 32 buah.
2) Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan fungsi vital yaitu :
Suhu
Menurut Syahlan, 2002: 8
Dapat diukur melalui mulut, rektum atau axilla.
Pada mulut sebaiknya dilakukan pada anak yang dapat diajak kerja sama
untuk menghindari hal-hal yang akan terjadi misalnya termometer yang
digigit.
Pengukuran lewat rectal dilakukan pada anak yang tidak dapat dilakukan
melalui ketiak atau mulut.
Pengukuran melalui rectum dan mulut tidak terlalu umum dilakukan yang
paling sering melalui ketiak.
Frekuensi kenalkan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0.5-1oC masih
dalam batas normal.
Nadi
Diukur pada arteri radialis dan arteri femoralis bagi anak umur lebih 1 tahun.
16
Usia
Bayi baru lahir
1 minggu -3 bulan
3 bulan-2 bulan
2-10 tahun
10 tahun-dewasa
Tidur
80-160
80-200
70-120
60-90
50-90
Demam
> 200
> 200
> 200
> 200
> 200
3) Pernafasan
Dihitung sama dengan orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan
diafragma atau gerakan abdominal
Nilai rata-rata setiap menit sesuai umur
Usia
Bayi baru lahir
1-11 bulan
2 tahun
4 tahun
6 tahun
Nilai
pernafasan/menit
35
30
25
23
21
Tidur
Demam
8 tahun
10-12 tahun
14 tahun
16 tahun
18 tahun
20
19
18
17
16-18
4) Tekanan darah
Menurut Syahlan, 2002: 9
Diukur pada anak 3 tahun keatas.
Lebar manset harus mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan panjang manset harus
cukup melingkari lengan.
Cara pengukuran tekanan darah pada anak sama dengan pengukuran tekanan
darah pada orang dewasa, dimana lengan diletakkan sejajar jantung.bila letaknya
lebih rendah maka tekanan akan lebih tinggi atau sebaliknya.
h. Pemeriksaan umum
Menurut Syahlan, 2002: 12
Rambut
: Pertumbuhan, warna.
17
Mata
Mulut/gigi
Telinga
: Seruman, simetris tidak, adakah infeksi seperti otitis media dan berbau.
Leher
Dada
Abdomen
Kulit
Kuku
Ekstermitas
Genetalia
Anus
i. Data psikosial
Anak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik mampu menyebutkan
nama umur dan jenis kelamin, mudah dipisahkan dengan ibu, jarang menangis oleh
sesuatu yang mengganggunya : anak tampak ramah dengan sekelilingnya (Soetjiningsih,
2008).
j. Data penunjang
1) Perkembangan mental anak usia 3-4 tahun
Menurut Soetjningsih, 2005 : 35
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
Berjalan pada jari kaki.
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
Menggambar garis silang.
Menggambar orang hanya kepala dan badan.
Mengenal 2 atau 3 warna.
Bicara dengan baik.
18
Memakai T-Shirt
Motorik halus
Mencontoh O
Bahasa
Mengetahui 2 kegiatan.
Menyebut 1 warna
Kegunaan 2 benda.
Menghitung 1 kubus.
Kegunaan 3 benda.
Mengetahui 4 kegiatan
Motorik kasar
Loncat jauh.
19
Berdiri 3 detik.
D. Diagnosa Kebidanan
Anak sehat umur ..laki-laki/perempuan, status gizi baik, tumbuh kembang anak normal
Dengan masalah yang mungkin timbul :
1. Resiko cerada karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perawatan anak.
3. Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu tumbuh kembang anak sesuai usia.
R/ Ibu mengerti dan kooperatif dengan petugas.
b. Jelaskan permainan anak untuk anaknya.
R/ Alat permainan yang sesuai dapat menstimulasi perkembangan anak di aspek
motorik halus dan kasar.
c. Jelaskan pada ibu tahap perkembangan yang perlu dorongan orang tua.
R/ Bergaul meningkatkan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan.
d. Jelaskan pada ibu kebutuhan dasar anak.
R/ Kasih sayang yang terpenuhi akan menimbulkan rasa aman, nyaman dan percaya
diri.
e. Jelaskan pada ibu manfaat hadir dalam pertemuan BB.
R/ Dalam pertemuan BKB dibahas tentang tumbuh kembang anak sehingga betul
pengetahuan ibu dalam mengasuh anak.
f. Motivasi ibu untuk tetap memantau pertumbuhan balitanya setiap bulan.
R/ Posyandu sebagai pusat kegiatan masyarakat, melayani pemeriksaan kesehatan dan
memantau adanya kelainan tumbuh balita.
4. Masalah I : Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan
Tujuan
Kriteria
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu ketrampilan/perkembangan anak yang perlu pengamanan/penataan
lingkungan yang aman
20
b. Jelaskan pada ibu perabot rumah tangga, bahan-bahan yang dapat membahayakan
balita.
5. Masalah II : Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan anak.
Tujuan
Kriteria
Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang kemampuan yang normal dicapai anak sesuai usia.
b. Jelaskan antisipasi yang perlu diperhatikan orang tua pada
tahap-tahap perkembangan.
Kriteria
Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang pola asuh pada balita.
b. Atur nutrisi sesuai dengan standar/kebutuhan anak.
c. Antisipasi selera makan ank.
d. Dorong orang tua untuk menentukan pilihan ketika bimbang.
E. Evaluasi
Dilakukan evaluasi ketelitian dimasukkan yang sudah diberikan meliputi pemeriksaan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan masalah.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23