Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I.
PENDAHULUAN
SPL=10 log
P2rms
P2ref
........................................(2)
SPL=PWL+10 log
Q
4
+ ' + 9,9 dB ....(3)
2
4 r R
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
bunyi akan dipantulkan, diserap, ditransmisikan atau bunyi
akan didifraksikan. Untuk lebih jelasnya bagaimana
kemungkinan bunyi yang ada dalam ruang bias dilihat pada
Gambar 1. ( Lea Prasetio, 2003)
Bunyi yang diterima oleh seorang pendengar di dalam
ruangan tidak hanya berasal dari bunyi langsung, tetapi juga
berasal dari bunyi yang mengalami pemantulan-pemantulan
yang disebut bunyi pantul. Pada bunyi pantul dipengaruhi oleh
banyak hal, misalnya bahan penyusun ruang (berkaitan dengan
koefisien absorpsi bahan), bentuk dan volume ruang serta
penempatan speaker (sumber bunyi). Oleh karena di dalam
ruang, maka titik-titik yang jauh dari sumber bunyi belum
tentu akan mempunyai TTB yang lebih kecil dibandingkan
TTB yang lebih dekat ke sumber. Hal ini terjadi karena pada
titik tersebut banyak bunyi pantul yang tiba meskipun bunyi
langsungnya berkurang, sehingga TTB dapat tetap tinggi di
titik tersebut. Sound Level Meter (SLM) merupakan sebuah
alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan.
SLM ini biasanya digunakan untuk mengukur seberapa besar
suara bising mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan
tugasnya. Uji ini juga merupakan pengukuran terhadap tingkat
kebisingan yang mungkin tercipta dari suatu ruangan kerja.(A.
Khuriatie,dkk,2006))
II. METODOLOGI
Pengukuran Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) dilakukan untuk
memahami tentang TTB serta menentukan pola distribusi TTB
di dalam ruangan. Objek penelitian ini adalah ruang diskusi G403 Jurusan Fisika ITS. Berikut langkah-langkah pengukuran,
pertama adalah ditentukan titik ukur yaitu sebanyak 25 titik
ukur, dilakukan pengukuran background noise didalam
ruangan. Kemudian dinyalakan sumber bunyi dengan SPL >
10 dB diatas background noise. Variasi sumber bunyi yang
digunakan adalah white noise dan pink nois. Speaker di
letakkan pada posisi tertentu yang diumpamakan sebagai
sumber bunyi, pada penelitian ini yaitu pada posisi depan
tengah ruangan yang dekat dengan nilai nol (koordinat 3;1).
Setelah itu diukur dengan menggunakan Sound Level Meter
(SLM) pada setiap titik ukur yang telah ditentukan serta
diperhatikan bahwa pada pengukuran dengan SLM,
diusahakan posisi pengukur serta alat yang digunakan adalah
sama. Dan dicatat data hasil penelitian, serta diolah dengan
menggunakan program srfer 8.0.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh besar
intensitas bunyi di setiap titik dari SLM dengan dua kali
pengulangan. Adapun data setelah pengulangan tersebut di
rata-rata sehingga didapat tabel berikut
Tabel 1. Besar Tingkat Tekanan Bunyi pada Pengukuran
dengan Menggunakan SLM
Titi
TTB putih TTB Pink
X (m)
Y (m)
k
(dB)
(dB)
1
0
0
74,1
78,5
2
1,4
0
75,45
78,15
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2,8
4,2
5,6
5,6
4,2
2,8
1,4
0
0
1,4
2,8
4,2
5,6
5,6
4,2
2,8
1,4
0
0
1,4
2,8
4,2
5,6
0
0
0
1,74
1,74
1,74
1,74
1,74
3,48
3,48
3,48
3,48
3,48
5,22
5,22
5,22
5,22
5,22
6,96
6,96
6,96
6,96
6,96
74,75
75,25
74,2
73,35
75,35
76,6
73,9
74,05
75,75
74,5
76,4
75,55
73,75
72,5
75,05
75,8
74,45
74,1
72,65
74,5
75,2
74,65
73,3
80
79,2
79,45
80
78,7
78,9
76,5
78,85
78,05
76,65
77,95
77,4
76,6
76,6
76,25
77,2
76,4
78
75,85
76,3
78,1
76,6
76,1
Kemudian untuk mengetahui distribusi SPL dalam ruang G403 Jurusan Fisika FMIPA ITS secara lebih jelas, digunakan
program Surfer 8.0, sehingga didapatkan gambar sebagai
berikut
0
0
76.6
76.4
76.2
76
75.8
75.6
75.4
75.2
75
74.8
74.6
74.4
74.2
74
73.8
73.6
73.4
73.2
73
72.8
72.6
72.4
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
80.2
80
79.8
79.6
79.4
79.2
79
78.8
78.6
78.4
78.2
78
77.8
77.6
77.4
77.2
77
76.8
76.6
76.4
76.2
76
75.8
6
5
5
4
4
3
0
0
76.6
76.4
76.2
76
75.8
75.6
75.4
75.2
75
74.8
74.6
74.4
74.2
74
73.8
73.6
73.4
73.2
73
72.8
72.6
72.4
0
0
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
4
IV. KESIMPULAN
[3]
[4]