Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat
dan juga sebagi dinamisator masyarakat itu sendiri. Memang kita
semua mengetahui betapa sektor pendidikan selalu terbelakang
dalam berbagai sektor pembangunan lainnya, bukan saja karena
sektor itu lebih dilihat sebagi sektor konsumtif, juga karena by
definition pendidikan adalah penjaga status quo masyarakat itu
sendiri. Bayangkan betapa runyamnya kehiduipan ini apabila
tidak ada dasar pijakan dan tidak ada bintang penunjuk jalan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan yang
berarti education adalah proses pengubahan sikap dan tata
laku
seseorang
atau
kelompok
orang
dalam
usaha
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Pendidikan
Proses
pendidikan
merupakan
kegiatan
memobilisasi
cukup
baik,
seperti
tersediannya
proses
pendidikan
meliputi
ruang
lingkup
nasional
kedalam
kebijakan
operasional
Penggelolaan
amplikasi
kebijakan-kebijakan
pendidikan
makro
yang
berlangsung dalam lingkungan sekolah maupun kelas , sanggarsanggar belajar dan satuan-satuan pendidikan lainya dalam
masyarakat. Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah,guru,tutor
dan
tenaga-tenaga
pendidikan
lainnya
memegang peranan
proses
pendidikan
harus
memperhitungkan
terutama
diseminasikan
secara
meluas
oleh
pemerintah.
B. Unsur-unsur pendidikan
Unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan, antara lain :
a. Peserta Didik
Tingkat perkembangan pada peserta didik berbeda-beda.
Peserta didik yang relatif memiliki usia dan tingkat kelas yang
sama bisa memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda.
perbedaan ini terjadi karena adanya konteks lingkuangan
yang berbeda, yaitu:
1) Lingkungan pendidikan
tempat
belajar
peserta
didik
bersifat aksidental (kebetulan) dan insidental (kadangkadang), sehingga peserta didik tidak terprogram dalam
belajarnya.
2) Lingkungan
belajar
peserta
didik
terprogram
secara
menjadikan
perkembangannya
secara
mereka
berbeda
individual,
khususnya
pula
pada
perkembangan psikisnya.
b. Pendidik
Pendidik pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu
pendidik menurut kodrat (pendidik kodrati) yang dalam hal ini
adalah orang tua dan pendidik menurut jabatan (pendidik
profesi) yaitu guru. Orang tua sesuai dengan kodratnya
merupakan pendidik pertama dan utama. Orang tua menjadi
pendidik adalah bukan karena keputusan atas kemauan anak,
melainkan
semata-mata
secara
kodrati
anak
menerima
mampu
memberikan
pendidikan,
pengajaran,
dan
berhubungan
dengan
pandangan
tentang
hakikat
tertentu,
seperti
kesusilaan,
keagamaan,
mencapai
tujuan
sementaranya
adalah
anak
dapat
sehubungan
dengan
gender,
maka
segala
sesuatu
yang
oleh
pendidik
e. Metode
Metode pada dasarnya berfungsi sebagai alat untuk
mencapai
banyak
untuk
mencapai
tergantung
pada
tujuan.
Penggunaan
kemampuan
guru
metode
yang
situasi
lingkungan
tersebut
menjadi
pembatas
pendidikan.
karena
kontak
langsung
ini
menimbulkan
pada
anak,
karena
dalam
pergaulan
anak
yang
Di
dalam
pergaulan yang
tidak
paedagogis,
dapat
pengaruh
itu
berhenti,
maka
pergaulan
lapangan
yang
memungkinkan
pergaulan
terjadinya
lemah
atau
lebih
kecil
selalu
menurut
kepada
lingkungannya.
Setelah
terlepas,
anak
akan
menemukan
adanya
perbedaan,
maka
ia
akan
10
memberikan
ilustrasi
tentang
hal-hal
yang
dan
disengaja
serta
bertanggung
jawab
untuk
berarti
bahwa
proses
pendidikan
memang
sengaja
tindakan
pendidikan
harus
dapat
11
diatur
dengan
baik.
Dalam
pendidikan,
baik
orang
anak
kepada
kedewasaan.
Orang
tua
harus
12
sebagai
pendidik,
dapat
kedewasaan.
Menggunakan
pergaulan
sehari-hari
cara
Suasana
pergaulan
pergaulan
untuk
dalam
membentuk
pramuka
adalah
keterampilan,
dan
sebagainya.
Kesemuanya
organisasi
kelembagaan,
organisasi
politik,
dan
13
sehingga
dalam
pergaulan
tersebut
mengandung
gejala-gejala
pendidikan,
karena
dalam
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang
secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang
dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul
interaksi
dari
keduanya
agar
anak
tersebut
mencapai
di
dalam
fenomena
pendidikan.
Pendidikan
sistematis
juga
terdapat
cabang-cabang
pedagogik
dalam
keluarga,
pendidikan
orang
dewasa,
serta
merupakan
lapangan
yang
memungkinkan
karena
kontak
langsung
ini
menimbulkan
15
dapat
memahami
dengan
baik
makna
dari
16
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Drs. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang :
Unnes Press.
http://cahayak4.wordpress.com/2010/10/22/pentingnyapendidikan-dan-ilmu-pendidikan/.
september 2013
17
Diakses
tanggal
14