Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Pengertian
Masa puerperium atau masa nifas (post partum) adalah jangka waktu 6
minggu yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali organorgan reproduksi seperti sebelum kehamilan (Bobak, MI 2000)
Masa puerperium atau masa nifas (post partum) adalah jangka waktu 6
minggu yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali organorgan reproduksi seperti sebelum kehamilan (Bobak, MI 2000). Masa nifas ini
dapat dibagi menjadi tiga tahap yakni :
a. Immidiate post partum
Masa setelah post partum sampai 24 jam setelah melahirkan (24 jam).
b. Early post partum
Masa setelah hari pertama sampai dengan minggu pertama post partum
c. Late post partum
Masa minggu pertama post partum sampai dengan minggu keempat post
partum.
3. Respirasi
Respirasi akan menurun sampai pada keadaan normal seperti sebelum
hamil.
4. Tekanan darah
Tekanan darah sedikit berubah atau tidak berubah sama sekali. Hipotensi
yang diindikasikan dengan perasaan pusing atau pening setelah berdiri
dapat berkembang dalam 48 jam pertama sebagai suatu akibat gangguan
pada daerah persarafan yang mungkin terjadi setelah persalinan.
b. Adaptasi sistem kardiovaskuler
Pada dasarnya tekanan darah itu stabil tapi biasanya terjadi penurunan
tekanan darah sistolik 20 mmHg jika ada perubahan dari posisi tidur ke
posisi duduk. Hal ini disebut hipotensi orthostatik yang merupakan
kompensasi cardiovaskuler terhadap penurunan resitensi
didaerah
Involusio
Tinggi Fundus Uterus
Berat Uterus
Bayi lahir
Setinggi pusat
100 gram
Plasenta lahir
750 gram
1 minggu
2 minggu
6 minggu
Bertambah kecil
50 gram
8 minggu
Sebesar normal
30 gram
kecil seperti mata jarum ; serviks hanya kembali pada keadaan tidak
hamil yang berupa lubang yang sudah sembuh, tertutup tapi berbentuk
celah. Dengan demikian, os servisis wanita yang sudah pernah
melahirkan merupakan salah satu tanda yang menunjukkan riwayat
kelahiran lewat vagina.
4. Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta perenggangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur. Setelah tiga minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaab
tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan
muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.
5. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
tegang oleh tekanan kepada bayi yang bergerak maju. Pada postnatal
hari ke 5, perineum sudah mendapatkan kembali bagian besar tonusnya
sekaligus tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan
(nulipara).
6. Payudara
Payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika
laktasi disupresi. Payudara akan menjadi lebih besar lebih kencang dan
mula-mula lebih nyeri tekan status hormonal serta dimulainya laktasia.
7. Traktus urinarius
Buang air kecil sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan terdapat
spasme sfigner dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan.
1.
2.
3.
4.
5.
Keadaan perineum
6.
7.
8.
9.
c)
d)
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
e)
2. Istirahat
a)
b)
proses
involusi
uterus
dan
memperbanyak
perdarahan
3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri.
3. Latihan
a)
b)
4. Gizi
a)
b)
c)
Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui.
d)
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari post partum
e)
5. Perawatan payudara
a)
Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama pada puting susu
b)
c)
Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu setiap kali menyusui. Tetap menyusui dimulai
dari puting susu yang tidak lecet.
d)
e)
f)
Urut payudara dari arah pangkal menuju puting susu dan gunakan sisi
tangan untuk mengurut payudara.
g)
h)
Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat menghisap seluruh
ASI, sisanya keluarkan dengan tangan.
i)
6. Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa
rasa nyeri
Banyaknya budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri
sampai pada masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu
setelah
persalinan.
Keputusan
bergantung
pada
pasangan
yang
bersangkutan.
Karena lelah sehabis bersalin ibu harus istirahat tidur terlentang selama 8
jam post partum, kemudian boleh miring-miring kekiri dan kekanan untuk
mencegah terjadinya trobosis dan tramboemboli. Pada hari kedu dudukduduk, hari ketiga jalan-jalan dan pada hari keempat atau lima boleh
pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi tergantung pada adanya
komplikasi persalinan nifas dan sembuhnya luka-luka.
3. Diet
Makanan harus bermutu dan bergizi cukup kalori. Sebaiknya makan
makanan yang mengandung protein, banyak cairan sayuran-sayuran dan
buah-buahan.
4. Miksi
Hendaknya berkemih dapat dilakukan sendiri dngan secepatnya. Kadangkadang wanita sulit berkemih karena sphineter uretrae mengalami tekanan
oleh kepala janin dan spasme otot iritasi musculus sphicterani selama
persalinan bila kandung kemih penuh dan wanita sulit berkemih sebaiknya
lakukan kateterisasi.
5. Defakasi
Buang air besar harus dilakukan 3 4 hari post partum. Bila masih sulit
buang air besar dan terjadi optipasi apabila faeces keras harus diberikan
obat laksans atau perectal, jika masih belum bisa dilakukan klisma.
6. Laktasi
Perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu
tidak keras, lemas dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.
Laktasia dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu
(ASI).
2.
3.
5. Konstipasi
berhubungan
progesterone,
dehidrasi,
dengan
penurunan
kelebihan
analgetik
tonus
atau
otot,
efek-efek
anstesia,
diare
Intervensi :
a.
DAFTAR PUSTAKA