Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai insan sosial, manusia memerlukan hubungan harmonis satu
dengan lainnya dan salah satunya adalah penampilan yang rapi dan berbau
sedap. Untuk itu kita memrlukan bahan yang kita kenal sekarang sebagai
kosmetika. Kosmetika yang paling tua yang dikenal manusia adalah sabun,
bahan pembersih kulit yang dipakai selain untuk membersihkan jugga untuk
pengharum kulit. Orang mesir kuno mempelajari kebersihan kulit dari para
pendeta kuil yang melarang masuk siapapun yang tidak bersih atau bau.
Kebersihan tubuh memang penting bagi manusia dan itu diinformasikan
melalui petunjuk baik di dalam keluarga maupun di dalam lingkungan
masyarakat yang lebih luas.
Sabun merupakan salah satu produk pembersih yang memiliki banyak
kegunaan. Sabun telah dipakai sejak jaman dahulu kala. Akan tetapi teknik
pembuatannya masih sangat sederhana. Sebagai contohnya, suku
bangsa
Jerman telah memakai sabun sejak dahulu kala dan telah mampu membuat
sabun dengan menggunakan lemak babi atau sapi dan abu kayu yang banyak
mengandung garam alkali.
1.2
Permasalahan
Bagaimana cara dan bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan berbagai
jenis sabun.
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara
pembuatan dan bahan yang dipakai dalam pembuatan berbagai jenis sabun.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1
Kulit
3. Persepsi sensoris
Kulit sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar berupa
tekanan, raba,suhu dan nyeri. Beberapa reseptor pada kulit untuk
mendeteksi rangsangan dari luar diantaranya adalah Benda Meissner,
Diskus Merkell dan Korpuskulum Golgi sebagai reseptor raba,
Korpuskulum Panici sebagai reseptor tekanan, Korpuskulum
Ruffini dan Benda Krauss sebagai reseptor suhu dan Nervus End
Plate sebagai reseptor nyeri. Rangsangan dari luar diterima oleh
reseptor-reseptor tersebut dan diteruskan ke sistem saraf pusat
selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri.
4. Absorbsi
Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh
melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjer
sebasea dari folikel rambut. Bahan yang mudah larut dalam lemak
lebih mudah diabsorbsi dibandingkan bahan yang larut air.
5.Fungsi Lain
Kulit dapat menggambarkan status emosional seseorang dengan
memerah ataupun memucat. Kulit dapat juga mensintesa vitamin D
dengan bantuan sinar ultraviolet (Mitsui, T., 1997)
2. 2
Pengertian Sabun
C17H35COO-Na+.
2. 3
Komposisi Sabun
biasanya
mengandung
surfaktan,
pelumas,
antioksidan,
b. Pelumas
Untuk menghindari rasa kering pada kulit diperlukan bahan yang
tidak saj a meminyaki kulit tetapi juga berfungsi untuk membentuk sabun
yang lunak, misal: asam lemak bebas, fatty alcohol, gliserol, lanolin,
paraffin lunak, cocoa butter, dan minyak almond, bahan sintetik ester
asam sulfosuksinat, asam lemak isotionat, asam lemak etanolamid,
polimer JR, dan carbon resin (polimer akrilat).
Bahan-bahan selain meminyaki kulit juga dapat menstabilkan busa dan
berfungsi sebagai peramas (plasticizers) (Wasitaatmadja, 1997).
c. Antioksidan dan Sequestering Agents
Antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat menghambat,
menunda, mencegah, atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam
konsentrasi yang kecil. Untuk menghindari kerusakan lemak terutama
bau tengik, dibutuhkan bahan penghambat oksidasi, misalnya stearil
hidrazid dan butilhydroxy toluene (0,02%-0,1 %). Sequestering Agents
dibutuhkan untuk mengikat logam berat yang mengkatalis oksidasi EDTA.
EHDP (ethanehidroxy-1-diphosphonate) (Anonimb, 2013; Wasitaatmadja,
1997).
d. Deodorant
Deodorant adalah suatu zat yang digunakan untuk menyerap
atau mengurangi bau menyengat. Deodorant dalam sabun mulai
dipergunakan sejak tahun 1950, namun oleh karena khawatir efek
samping, penggunaannya dibatasi. Bahan yang digunakan adalah TCC
(trichloro carbanilide) dan 2-hidroxy 2,4,4- trichlodiphenyl ester
(Anonimc, 2013; Wasitaatmadja, 1997).
e. Warna
Kebanyakan sabun toilet berwarna cokelat, hijau biru, putih,
atau krem. Pewarna sabun dibolehkan sepanjang memenuhi syarat dan
peraturan yang ada, pigmen yang digunakan biasanya stabil dan
konsentrasinya kecil sekali (0,01- 0,5%). Titanium dioksida 0,01%
ditambahkan pada berbagai sabun untuk menimbulkan efek
berkilau. Akhir-akhir ini dibuat sabun tanpa warna dan transparan
(Wasitaatmadja, 1997).
f. Parfum
Isi sabun tidak lengkap bila tidak ditambahkan parfum sebagai
pewangi. Pewangi ini harus berada dalam pH dan warna yang berbeda
pula. Setiap pabrik memilih bau dan warna sabunbergantung pada
10
11
Fungsi Sabun
12
2. 5
13
14
c.
Berbeda
dengan
sabun,
deterjen
sintetik
tidak
15
16
2. 6
17
2. 7
sabun
adalah
kemampuannya
mengemulsi
kotoran
18
Produk-produk Sabun
19
Satuan
Persyaratan
Keadaan
Cairan homogen
- Bentuk
Khas
- Bau
Khas
- Warna
pH, 25 oC
Kadar Alkali Bebas
Bobot Jenis Relatif, 25oC
6-8
%
Tidak dipersyaratkan
g/ml
1,01-1,10
Koloni/ml
maks. 1 x 105
Cemaran Mikroba:
- Angka Lempeng Total
20
21
Hal-hal
memformulasikan
yang
sabun
harus
cair
diperhatikan
dalam
22
karena
pada
proses
pembuatan
sabun
transparan
23
24
25
26
Gliserol ....................................................0-1 %
Garam biasa.............................................0,2-0,5 %
Alkali bebas.............................................0,03-0,05 %
Rosin........................................................0-2 %
Superfatting agents.................................0-2 %
Parfum....................................................0,5-3,0%
Antioxidant, pigmen pemutih..................q.s
Aquadest
ad 100%
27
4. 1 Kesimpulan
1. Sabun merupakan produk pembersih yang diperoleh dari reaksi safonifikasi
(reaksi antara lemak yang berupa gliserida dengan basa).
2. Pembuatan berbagai produk sabun pada dasarnya sama yaitu
melalui
28
DAFTAR PUSTAKA
Fresenden & Fresenden. 1994. Kimia Organik Jilid 2, Edisi Tiga. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Harold Hart, Organic Chemistry, a Short Course, Sixth Edition, Michigan State
University, 1983, Houghton Mifflin Co.
Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, Organic Chemistry, Third Edition,
University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002,
Massachuset, USA
http://www.proses penyabunani.com/content/tentang sabun cair/
http://www.asam lemak. com/content/
http://www.sabun.com/content/sejarah-1/
http://id.m.wikipedia.org/wiki/kimia/
29
30