Você está na página 1de 26

(Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Tim Anak
STIK Sint Carolus

ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut )


Masih merupakan masalah kesehatan yang
penting karena menyebabkan kematian bayi
dan balita yang cukup tinggi.

. Pada akhir tahun 2000 kematian akibat


Pneumonia yang penyebab utamanya adalah
ISPA terjadi sebanyak 5 kasus di antara 1000
bayi/ balita. Akibat Pneumonia sebanyak
150.000 bayi/ balita meninggal tiap tahun
atau 12.500 korban perbulan atau 416
kasus/hari = 17 anak/ jam = 1 orang bayi/
balita / 5 menit

. Penata laksanaan Kasus ISPA pada Bayi dan


Anak ( P2 ISPA )
Upaya menurunkan angka mortalitas dan
Morbiditas shg tujuan Pembangunan Nasional
untk Memperoleh SDM yg berkualitas baik
fisik maupun mental tercapai.

Pengertian : ISPA
ISPA sering disalah artikan
sebagai : Infeksi saluran
pernafasan atas
Yang benar : ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (Acute
Respiratory Infection/ARI)
ISPA : meliputi infeksi saluran
pernafasan atas dan bawah

Proses inflamasi yang disebabkan


oleh virus, bakteri, mikro plasma
atau aspirasi substansi asing, yang
melibatkan suatu atau semua bagian
saluran pernafasan (Wong, 2003).
Suatu keadaan dimana saluran
pernafasan (hidung, pharing, dan
laring) mengalami inflamasi yang
menyebabkan terjadinya inflamasi
pada saluran pernafasan dan
produksi sekret.

Faktor faktor yang menyebabkan


terjadinya ISPA-Pneumonia:
Gizi kurang
Lingkungan yang padat
Higiene yang kurang
Penyakit penyakit parasit
dan cacing
Pemakaian Anti Biotik yang
berlebihan atau tidak ada
AB

Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA,


membagi ISPA menjadi 2 yakni pneumonia
dan bukan pneumonia.

Pneumonia berat
* Nafas

Bukan Pneumonia

cepat lebih dari


* Tidak ada nafas cepat
60x/menit tampak tarikan (nafas kurang dari
dinding dada
60x/menit)
* Tidak ada tarikan dinding
dada/bagian bawah ke
dalam yang kuat

Pneumonia berat

Pneumonia

Tampak tarikan
dinding
dada/bagian
bawah ke dalam
yang kuat

Tidak ada tarikan


dinding dada/bagian
bawah ke dalam yang
kuat
Nafas cepat:
Bayi umur 2
bulan - < 12
bulan lebih dari
50x/menit
Anak umur 1
tahun - < 5 tahun
lebih dari
40x/menit

Bukan Pneumonia

Tidak ada nafas


cepat
Tidak ada tarikan
dinding
dada/bagian
bawah ke dalam
yang kuat
Batuk pilek biasa

1.
2.

Secara Anatomik ISPA dikelompokkan


menjadi :
ISPA Atas ( batuk pilek/common cold,
faringitis, Tonsilitis )
ISPA Bawah ( Bronchitis, BP/ Pneumonia )

INSIDEN :
>ISPA bgn Atas lebih tinggi dari pada ISPA bgn
Bawah jarang menimbulkan kematian
>ISPA Bawah : berperan dalam penentuan
angka kematian pada bayi ( AKB )
Morbili, Difteri& Pertusis Pneumonia dan
Bronchiolitis.

Program IMUNISASI
merupakan strategi
penanggulangan ISPA pada
anak

Comman Cold : Batuk Pilek


Infeksi Primer di Nasopharing , sering
dijumpai pada bayi dan anak
Manifestasi klinik : anak dan dewasa sangat
berbeda
Pada Anak : lebih luas mencakup daerah
sinus paranasal, telinga tengah, nasophring
disertai demam tinggi

Etiologi : Virus
Masa penularan : Beberapa jam sebelum
gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah
hilangnya gejala
Komplikasi : timbul akibat invasi Bakteri
patogen ( Pneumococcus, Streptococcus , H.
Influenzae dan Staphylococcus )
Sering terjadi pada waktu pergantian musim

Gejala Klinik :
Pilek, batuk sesekali dan kadang bersin
Dari hidung keluar sekret cair & jernih yang
dapat kental dan purulen bila terjadi infeksi
sekunder oleh coceus
Sesak & gelisah ( bayi )
Pada anak yg > besar : rasa nyeri pd
otot,pusing dan anorexia

Komplikasi :
1.
Sinus Para nasal :nyeri kepala bertambah,
nyeri tekan biasanya di daerah sinus
frontalis & maxillaris
Proses Sinusitis sering menjadi kronik :
Malaise, cepat lelah
Anak besar sukar konsntrasi
Nyeri kepala hilang timbul, sering bersin
disertai schret purulent

2. OMA gejala :
- Suhu badan yg mendadak tinggi
( Hiperpirexia ) Kejang Demam
- Gelisah, nyeri bila kepala or telinga
digoyangkan
- Muntah & diare

Diagnosis :
Dengan pemeriksaan otoskop terlihat
membrana tympani suram dan kemerahan
Bila Exudat purulen berkumpul diruang
telinga tengah membrana tympani kelihatan
membenjol

Paracentesis:
Paracentesis dilakukan bila penderita
tidak membaik setelah pemberian AB
dalam 48 72 jam.
Bila Tidak diparacentesis : dinding pecah
sendiri dan terjadi OMP ( otitis media
perforata )
Infeksi daerah telinga tengah dapat
berlanjut ..Mastoiditis,infeksi ssp
( Jarang)

Faktor yang menyebabkan OMA pada bayi dan


balita :
Tuba eustachili pendek, relatif lebar dan
lurus shg merintangi penyaluran sekret
Posisi bayi/ anak yg selalu terlentang
memudahkan perembesan infeksi/
merintangi penyaluran sekret

Faktor
Hipertrofi kelenjar lympoid nasopharing atau
akibat alergi dapat menutupi tuba eustachili
Rambut getar Tuba sebagai penolak kuman
belum berkembang sempurna
3. Penyebaran Infeksi nasopharing kebawah ..
Infeksi saluran Nafas bgn Bawah

Pengobatan :
Simtomatik
Sedativa & antipiretik
Bila ada infeksi sekunder : Anti biotik
Cara terbaik : posisi bayi dalam prone posisi (
penyaluran sekret )
Batuk yang produktif: kontra indikasi dalam
pemberian kodein

Pengobatan . . .
.Karena dapat mengakibatkan depresi refleks
muntah.
. Penumpukan sekret ..memudahkan
terjadinya BP akibat aspirasi .

Você também pode gostar