Você está na página 1de 10

ANALISA DATA

NO
1.
S:

D ATA

Klien mengatakan sesak


nafas.

rasa

ETIOLOGI
inflamasi bronkus &
alveoli

MASALAH
Gangguan pertukaran gas

dada

tertekan/ketidakmampua

fibrosis

n untuk bernafas.
menurunnya fungsi
ventilasi alveolar

O:
1

Warna kulit perifer


cianosis.

penurunan PaO2

RR : 32 x /menit.

Nafas pendek.

Pengguanaan

otot

Gangguan pertukaran
gas

bantu pernafasan
5

Sianosis bibir dan


dasar

kuku,

jari

tabuh.
2.

DS :

Merokok /polusi udara

Klien mengatakan selalu


ingin batuk.
Klien

mengatakan

mempunyai

Bersihan jalan nafas tidak


efektif

Gangguan pembersihan
Paru

kebiasaan
Inflamasi brounkus &
alveoli

merokok.
DO :
1

Bunyi nafas : Ronki,

Fungsi silia me

wheezing, redup.
2

Perkusi

hypersonor

pada area paru.


3

Batuk

menetap

dengan

produksi

sputum (+)

3.

DS:

Meningkatnya kelenjar
mukus
Peningkatan produksi
sekret
Bersihan jalan nafas
tidak efektif
PPOK

Ketidakefektifan jalan nafas

Klien mengatakan sesak


nafas dan sulit untuk

Kontraksi otot

bernafas normal
DO:

Resistensi otot

1. Tampak sesak nafas


(Dyspneau)
2. RR: 30x permenit
3. Terdengar
suara
nafas

tambahan

whezing

(+)

Frekuensi otot me
Dyspneau

dan
Ketidakefektifan jalan

ronchi (+)

nafas
4.

O:
Klien

hanya

beberapa

sendok

makan

Peningkatan produksi

Gangguan perubahan nutrisi

sekret

kurang dari kebutuhan tubuh

dari

makanan yang disajikan.

Sesak nafas

S:
Klien

mengeluh

sesak

nafas pada waktu makan

Penurunan nafsu
makan
Penurunan BB drastic
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekresi
lendir
3. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan napas pendek dan produksi sputum.
4. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake
makanan yang kurang

5. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


6.
N

7. DIAGNOSA
KEPERAWATAN

11. 12. Gangguan pertukaran


1
gas berhubungan dengan
peningkatan

9. RENCANA

8. TUJUAN
13. Setelah

produksi

sputum.

status 1

Memantau perkembangan

pernafasan, hasil gas darah

tindakan asuhan

arteri,

keperawatan

oksimetri.

dalam 1x24 jam 2

Awasi

diharapkan

membran mukosa / kulit 3

Menentukan

Klien

(warna).

pernafasan dan kesadaran.

Observasi tanda vital dan 4

Mengurangi

status kesadaran.

energi

Evaluasi toleransi aktivitas

membutuhkan

dan batasi aktivitas klien.

Okigen.

mampu
3

perbaikan
oksigenasi.

14. Kriteria hasil:


Warna kulit perifer
membaik

(tidak

RR : 12 24 x

nadi

dan

16.
2

perkembangan

Gangguan

Oksigenasi

perifer tampak cianosis.

Berikan oksigenasi yang


telah dilembabkan.

kegawatan pernafasan.

nilai

15.

cianosis)
2

Observasi

dilakukan

menunjukkan

10. RASIONAL

TINDAKAN

status
penggunaan

berlebihan

Memenuhi

yang
banyak

kebutuhan

oksiegen.
6

Meningkatkan

kebebasan

Pertahankan posisi fowler

suplay oksiegn.

/menit

dengan tangan abduksi dan 7

Obat

Nafas panjang

disokong

bantal

ekspektoransia

akan

Tidak

atau duduk condong ke

mengencerkan

produksi

menggunakan otot

depan

mukus yang mengental.

dengan
dengan

ditahan

mukolitik

dan

bantu pernafasan.
5
6

Ketidaknyamanan

meja.
7

Kolaborasi

untuk

dada ()

pemberian obat yang telah

Nadi 60 100

diresepkan.

x/menit.
7
17. 18. Bersihan jalan nafas
2
tidak efektif berhubungan
dengan

peningkatan

produksi sekresi lendir

Dyspnea ()
19. Setelah

Kaji

klien 1

Memantau

tingkat

dilakukan

untuk memobilisasi sekresi,

kepatenan jalan nafas dan

tindakan asuhan

jika tidak mampu :

meningkatkan kemampuan

keperawatan

Ajarkan metode batuk

klien

terkontrol

membersihkan/membebask

Gunakan suction (jika

an jalan nafas.

perlu

Memantau

selama 1x24 jam


diharapkan
Klien

b
dapat

meningkatkan
bersihan

jalan

nafas
Bunyi

untuk 2

nafas

merawat

diri

kemajuan

mengeluarkan sekret)

bersihan jalan nafas.

Lakukan

Mengencerkan secret agar

fisioterapi 3

dada

20. Kriteria hasil:


1

kemampuan

mudah dikeluarkan.

Secara rutin tiap 8 jam 4

mengencerkan sekert.

lakukan

Menghindarkan

auskultasi

dada 5

bahan

bersih/Vesikuler

untuk mengetahui kualitas

iritan yang menyebabkan

Batuk (-)

suara

kerusakan jalan nafas

Mampu

kemajuannya.

mendemonstrasikan 3

Berikan obat sesuai dengan

batuk terkontrol.

resep;

nafas

dan

mukolitik,

Intake

cairan

adekuat

ekspektorans
4

Anjurkan minum kurang


lebih 2 liter per hari bila
tidak ada kontra indikasi

Anjurkan klien mencegah


infeksi / stressor
a

Cegah ruangan yang


ramai pengunjung atau
kontak
individu

dengan
yang

menderita influenza
b

Mencegah iritasi : asap


rokok

c
21. 22. Ketidakefektifan
3
jalan nafas berhubungan

24. Setelah
dilakukan

dengan napas pendek dan

tindakan asuhan

produksi sputum.
23.

keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan pola
napas efektif
25. Kriteria hasil:

Imunisasi : vaksinasi

Influensa.
1. Ajarkan pasien pernapasan
diafragmatik

dan

pernapasan bibir dirapatkan.


26.
2. Berikan dorongan untuk
menyelingi aktivitas dengan
periode istirahat. Biarkan
pasien membuat beberapa

1. Membantu
memperpanjang

pasien
waktu

ekspirasi. Dengan teknik


ini pasien akan bernapas
lebih efisien dan efektif.
2. Memberikan jeda aktivitas
akan memungkinkan pasien
untuk melakukan aktivitas

1. Melatih pernapasan

keputusan

(mandi,

bibir dirapatkan dan

bercukur)

tentang

diafragmatik serta

perawatannya

menggunakannya
ketika sesak napas
dan saat melakukan
aktivitas
2. Memperlihatkan
tanda-tanda
penurunan upaya

berdasarkan

pada tingkat toleran pasien.


3. Berikan
dorongan

tanpa distress berlebih.


3. Menguatkan
dan
mengkondisikan

otot-otot

pernapasan.

penggunaan pelatihan otototot

pernapasan

jika

diharuskan.
27.

bernapas dan
membuat jarak
dalam aktivitas.
3. Menggunakan
pelatihan otot-otot
inspirasi seperti
yang di haruskan.
28.29.
Gangguan perubahan
4
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan

tubuh

30. Setelah
dilakukan
tindakan asuhan

1. Kaji

status

nutrisi

dan

kebiasaan makan.
2. Anjurkan

pasien

1. Untuk mengetahui tentang


keadaan

untuk

nutrisi

dan

kebutuhan

pasien

sehingga

berhubungan dengan Intake

keperawatan

mematuhi diet yang telah

dapat diberikan tindakan

makanan yang kurang.

selama 3x24 jam

diprogramkan.

dan pengaturan diet yang

diharapkan klien

3. Timbang

berat

badan

adekuat.

Kebutuhan
nutrisi

setiap seminggu sekali.


dapat

terpenuhi

makan.

31. Kriteria hasil :


32.

1. Berat badan

dan

tinggi

badan

ideal.
33.

2.

Pasien

dapat mencegah komplikasi


terjadinya

5. Kerja sama dengan tim

hipoglikemia/hiperglikemia

kesehatan

lain

untuk

3. Mengetahui perkembangan

pemberian

diet

Tinggi

berat badan pasien (berat

Kalori dan Tinggi Protein.

mematuhi dietnya.
34.

4. Identifikasi perubahan pola

2. Kepatuhan terhadap diet

badan

merupakan

salah

satu

indikasi

untuk

menentukan diet).
4. Mengetahui apakah pasien
telah

melaksanakan

program

diet

yang

ditetapkan.
5. Pemberian diet yang sesuai
dapat mempercepat proses
penyembuhan
mencegah komplikasi.

dan

35. TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI (SOAP)


36.
37. DIAGNOSA
1

38. TINDAKAN

39. EVALUASI

KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran 1

KEPERAWATAN
Mengobservasi
status 41.

gas

pernafasan, nadi dan tekanan S :

dengan

berhubungan
peningkatan

produksi mukus.

darah.
2

42.

Mengawasi

perkembangan O :

membran mukosa / kulit


3

Warna kulit perifer

(warna).

membaik

Mengobservasi tanda vital

cianosis)

dan status kesadaran.


4

(SOAP)

Mengevaluasi

RR : 12 24 x

toleransi

/menit

aktivitas dan batasi aktivitas

Ketidaknyamanan

klien.
5

dada ()

Memberikan oksigenasi yang

Nadi 60 100

telah dilembabkan.
6

Mempertahankan
fowler

(tidak

dengan

x/menit.
posisi

Dyspnea ()

tangan 43.

A : Tujuan Berhasil

abduksi dan disokong dengan 44.


bantal atau duduk condong

Intervensi

dihentikan

ke depan dengan ditahan 45.


meja.
7

Mengkolaborasikan

46.
untuk

pemberian obat yang telah


diresepkan.
2

Bersihan jalan nafas 1

40.
Mengkaji kemampuan klien 47.

tidak

efektif

untuk memobilisasi sekresi, S :

berhubungan

dengan

jika tidak mampu :

peningkatan produksi
mukus/peningkatan

Mengajarkan
batuk terkontrol

48.
metode O :
1

Bunyi

nafas

sekresi lendir

Menggunakan
(jika

suction

perlu

bersih

untuk

mengeluarkan sekret)
c

Melakukan

Batuk (-)

Mampu

fisioterapi

mendemonstrasik

dada
2

an

Secara rutin tiap 8 jam

terkontrol.

melakukan auskultasi dada

Intake cairan

untuk mengetahui kualitas


suara

nafas

Memberikan
dengan

adekuat

dan 49.

kemajuannya.

A : Tujuan Berhasil

50.
obat

resep;

sesuai

batuk

P : Intervensi

dihentikan

mukolitik, 51.

ekspektorans
4

Menganjurkan

minum

kurang lebih 2 liter per hari


bila tidak ada kontra indikasi
5

Menganjurkan

klien

mencegah infeksi / stressor


a

Mencegah ruangan yang


ramai pengunjung atau
kontak dengan individu
yang

menderita

influenza
b

Mencegah iritasi : asap


rokok.

3
4

1
Gangguan pemenuhan 1.

Mengkaji status nutrisi dan 54.

nutrisi

kebiasaan makan.

kurang

kebutuhan
berhubungan

dari
tubuh 2.

dengan

Menganjurkan pasien untuk 56.


diprogramkan.

3.

Menimbang

S:

55.

mematuhi diet yang telah

intake makanan yang


kurang.

52.

O:
57. 1. Pasien mematuhi
dietnya.

berat

badan

58. A : Tujuan tercapai

setiap seminggu sekali.


4.

sebagian

Mengidentifikasi perubahan

59. P : Intervensi terus

pola makan.
5.

Kerja

sama

kesehatan

dilakukan.
dengan
lain

tim
untuk

pemberian diet Tinggi Kalori


Tinggi Protein.
53.
61.

60.

Você também pode gostar