Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
sebagai akibatnya, hal itu akan tidak ada artinya dan bahkan
dapat menyesatkan.
Kondisi kedua yang harus ada adalah semua orang
yang kompeten tidak akan diharapkan memilih kriteria
pengukuran dan pengungkapan yang sama dalam melakukan
pengukuran atau estimasi tertentu (sebagai contoh, penentuan
biaya penyusutan aktiva tetap).
Lebih lanjut, untuk menetapkan apakah kriteria
pengukuran dan pengungkapan tertentu dapat diharapkan
menghasilkan estimasi dan ukuran yang secara rasional
konsisten, materialitas harus dipertimbangkan sejalan dengan
kisaran kewajaran yang diharapkan untuk asersi tertentu.
Sebagai contoh, informasi "lunak", seperti prakiraan atau
proyeksi, akan diharapkan memiliki kisaran estimasi rasional
yang lebih lebar daripada data "keras", seperti kuantitas jenis
sediaan tertentu yang ada di lokasi tertentu.
Kondisi kedua berlaku sama apakah praktisi
mengadakan perikatan untuk melaksanakan suatu
"pemeriksaan" atau suatu "review" terhadap penyajian suatu
asersi (lihat standar pelaporan kedua). Sebagai akibatnya, tidak
semestinya untuk melaksanakan perikatan review dalam hal
praktisi berkesimpulan bahwa pemeriksaan tidak dapat
dilaksanakan karena orang yang kompeten dalam
menggunakan kriteria pengukuran dan pengungkapan
biasanya tidak dapat memperoleh estimasi atau pengukuran
yang secara materal sama. Sebagai contoh, praktisi harus tidak
memberikan keyakinan negatif atas suatu asersi bahwa suatu
produk perangkat lunak adalah terbaik di antara sejumlah
besar produk yang sama karena ia tidak dapat memberikan
keyakinan tingkat tertinggi (pendapat positif) atas asersi
tersebut (yang ia mengadakan perikatan untuk melaksanakan
hal tersebut) karena subjektivitas bawaan di dalamnya.
4. Standar Umum Keempat
Standar umum yang keempat adalah dalam semua
hal yang bersangkutan dengan perikatan, sikap mental
independen harus dipertahankan oleh praktisi.
Praktisi harus mempertahankan kejujuran dan sikap
tidak memihak intelektual yang diperlukan untuk mencapai
simpulan yang tidak memihak mengenai keandalan suatu
asersi.Ini merupakan landasan fungsi atestasi.Oleh karena itu,
praktisi yang melaksanakan jasa atestasi tidak hanya harus
independen dalam arti sesungguhnya, tetapi juga harus
menghindari situasi merusak independensi dalam penampilan.
Dalam analisis akhir, independen berarti
pertimbangan objektif terhadap fakta, pertimbangan yang
tidak memihak, dan netralitas yang jujur di pihak praktisi
lebih kecil dari bunga deposito. Sebetulnya proses go public memerlukan persiapan
yang matang, memakan waktu yang cukup lama, karena banyak persyaratan yang
harus dipenuhi sebelum izin go public diperoleh dari menteri keuangan RI cq Ketua
Bapepam.
Persyaratan tersebut antara lain :
Perusahaan harus transparant, dalam arti harus ada keterbukaan mengenai
keadaan uangan perusahaan dan kegiatan operasinya.
Sistem akuntansi dan pengendalian intern perusahaan harus cukup baik.
Kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan beberapa tahun yang lalu,
sekarang dan beberapa tahun yang akan datang harus cukup baik.
Perusahaan harus menyiapkan prospektus.
Harus ada tax clearance dari Dirjen Pajak yang menyatakan tidak ada
kewajiban pajak perusahaan yang tertunggak.
Tidak ada masalah hukum yang menyangkut perusahaan di pengadilan.
Biaya yang harus dikeluarkan oleh calon emiten biasanya cukup besar karena dalam
proses go public diperlukan jasa dari lembaga Pendukung, seperti :
Financial Consultant, yang bertindak sebagai koordinator dalam persiapan
go public seperti penyusunan prospektus, perhitungan PER (Price Earning
Ratio) dan lain-lain.
Lead atau Main Underwriter (Penjamin Emisi Utama), yang membantu
emiten dalam menjual sahamnya ke masyarakat. Jika saham tersebut tidak
habis terjual maka underwriter harus membeli sendiri saham tersebut. Karena
resikonya lebih tinggi maka biasanya fee yang diminta underwriter juga lebih
besar.
Best Effort, dalam hal ini underwriter berjanji akan berusaha sebaik-baiknya
untuk menjual seluruh saham yang ditawarkan ke masyarakat. Tetapi jika ada
saham yang tak terjual, underwriter tidak diharuskan untuk membeli sisa
saham tersebut, karena resikonya lebih kecil maka biasanya fee yang diminta
underwriter juga lebih kecil.
Sub Underwriter (Penjamin Emisi Tambahan), yang membantu Lead
Underwriter dalam menjual saham emiten ke masyarakat.
Kantor Akuntan Publik, yang bertugas untuk mengaudit laporan keuangan
calon emiten untuk beberapa tahun yang lalu dan untuk periode berjalan.
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk haruslah menjadi anggota Forum akuntan
Pasar Modal dan terdaftar di Bapepam. Sebelum menjadi anggota Forum akuntan
Pasar Modal terlebih dahulu KAP tersebut harus mengikuti training mengenai pasar
modal dan setelah selesai diberikan Certificate yang merupakan salah satu syarat
untuk menjadi anggota. Dalam menjalankan auditnya, KAP harus memperhatikan
ketaatan calon emiten terhadap Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal serta standart akuntansi, dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan Bapepam.
Selain mengeluarkan audit report, KAP juga harus mengeluarkan comfort Letter.
Legal Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah hukum yang
dihadapi perusahaan dan legal consultant harus membuat surat pernyataan
apakah ada atau tidak masalah-masalah hukum yang dihadapi perusahaan,
misalnya ada tuntutan dari pihak ketiga di pengadilan, pada saat perusahaan
akan go public.
Meminta rekening Koran atau daftar pembayaran ataaas saham yang dibeli
oleh para pemegang saham.
Mengirim surat konfirmasi kepada pemegang saham utama perusahaan,
bahwa sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang hak (pemegang saham
lama) akan dibeli oleh pemegang saham utama.