Você está na página 1de 4

BAB 11

Analisis Biaya Volume Laba : Alat Perencanaan Manajerial

Kelompok 3
Karina ayuningtyasputri
El. EndahPermatasari
Ni WayanRadhaMaharseni
Adhitya Putra W
Felisia Meliana RatriP.Silitonga

132114082
132114083
132114101
132114112
132114126

UniversitasSanata Dharma Yogyakarta


2015
Analisis biaya-volume-laba (BVL) adalah alat bantu yang sangat berguna bagi manajer
untuk mamahami hubungan antara biaya, volume, dan laba. Analisis BVP berfokus pada
pengaruh dari kelima faktor berikut terhadap laba:
1. Harga Produk
2. Volume Penjualan
3. Biaya variabel per unit
4. Total biaya tetap
5. Bauran produk yang dijual
Margin Kontribusi

Ingatlah bahwa titik impas (break-even-point) adalah suatu tingkat penjualan di mana laba
adalah nol. Ketika titik impas dicapai, laba netto operasi akan bertambah sesuai dengan margin
konstribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual.
Hubungan BVL dalam Bentuk Persamaan
Laporan laba rugi konstribusi dapat disajikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
Laba = (Penjualan Beban variabel) Beban Tetap
Ketika perusahaan hanya memiliki satu jenis produk, kita dapat mengubah persamaan
tersebut menjadi seperti ini:
Penjualan = Harga Jual per unit x Unit terjual = P x Q
Beban Variabel = Beban Variabel per unit x Unit terjual = Vx Q
Laba = (P x Q V x Q) Beban tetap
Contoh kita sudah mengjitung bahwa laba pada tingkat penjualan 351 pengeras suara
adalah $100. Kita akan mendapat angka yang sama bila menggunakan persamaan tersebut:
Laba = (P x Q V x Q) Beban tetap
Laba = ($250 x 351 - $150 x 351) - $35.000
Laba = ($250 - $150) x 351 - $35.000
Laba = ($100) x 351 - $35.000
Laba = $35.100 - $35.000
Persamaan laba yang sederhana ini sangat berguna pula dalam menghitung konstribusi
margin per unit (KMU). Kita juga dapat menggunakan persamaan tersebut untuk menentukan
laba pada tingkat penjualan 351 unit sebagai berikut:
Konstribusi margin per unit (KMU) = Harga jual per unit Beban variabel per unit = P V
Laba = (P x Q V x Q) Beban tetap
Laba = (P V) x Q Beban tetap
Laba = KMU x Q Beban tetap
Laba = $100 x 351 $35.000
Laba = $35.100 - $35.000 = $100
Rasio Margin Konstribusi (Rasio MK)
Pada bagian ini kita akan mengamati penggunaan rasio margin konstribusi (rasio MK)
dalam perhitungan biaya-volume-laba. Margin konstribusi yang disajikan dalam persentase
penjualan mengacu pada rasio margin konstribusi (contribution margin ratio (CM ratio)). Rasio
tersebut dihitung sebagai berikut.
Margin Konstribusi
Rasio MK = --------------------------Penjualan
Contoh :
Total Margin Konstribusi
$40.000
Rasio MK = ----------------------------------- = ------------------ = 40%
Penjualan
$100.000
Jika di perusahaan hanya memiliki satu jenis produk. Maka Rasio MK dapat dihitung
sebagai berikut.
Margin Konstribusi Per unit $100
Rasio MK = ----------------------------------- = ------------- = 40%

Harga Jual per unit


$250
Rasio MK tersebut menunjukkan pengaruh dari perubahan total penjualan terhadap
margin kontribusi. Rasio MK sebesar 40 % berarti bahwa untuk setiap kenaikan dolar dalam
penjualan, total margin kontribusi akan naik sebesar 40 sen ($1 Penjualan x Rasio MK 40 %).
Laba neto operasi juga akan naik sebesar 40 sen, dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak
dipengaruhi oleh kenaikan penjualan. Umumnya pengaruh dari perubahan penjualan terhadap
margin kontribusi dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.
Perubahan margin konstribusi = Rasio MK x Perubahan Penjualan
Persamaan tersebut menyatakan bahwa pengaruh terhadap laba neto operasi atas setiap
perubahan total penjualan (dalam dolar) dapat dihitung dengan mengalikan rasio MK dengan
perubahan dolar. Hubungan antara laba dan rasio MK dapat juga dinyatakan dengan persamaan
berikut.
Laba = Rasio MK x Penjualan Beban Tetap
Bebarapa Aplikasi dari Konsep BVL
Rasio beban variabel adalah rasio dari beban variabel terhadap penjualan. Rasio ini dapat
dihitung dengan membagi total beban variabel dengan total penjualan atau untuk analisis satu
jenis produk, rasio ini dapat dihitung dengan membagi beban variabel per unit dengan harga jual
per unit.
Beban Variabel
Rasio beban variabel = --------------------------Penjualan
Persamaan diatas dapat diturunkan menjadi persamaan yang menghubungkan rasio dengan rasio
beban variabel.
Margin Kontribusi
Rasio MK = --------------------------Penjualan
Penjualan Beban Variabel
Rasio MK = -------------------------------------Penjualan
1 Rasio Beban Variabel
Rasio MK = ---------------------------------Penjualan
Asumsi-asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba
Fungsi pendapatan dan biaya linier.
Harga, total biaya tetap, dan biaya variabel unit dapat diidentifikasi secara akurat dan
tetap konstan pada jarak yang relevan.
Apa yang diproduksi itulah yang dijual.
Adanya analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui.
Harus diketahui dengan pasti tentang biaya dan harga penjualan.
Perubahan dalam Variabel CVP
Perusahaan dapat mengalami perubahan harga, biaya variabel, dan biaya tetap. Untuk
ituharus dihitung pengaruh risiko dan ketidakpastian perubahan harga, margin kontribusiunit,
dan biaya tetap pada break-event point

Tiga kemungkinan dan alternatif perubahan:


Alternatif 1: jika pengeluaran iklan meningkat maka penjualan juga akan
meningkat.Harus memperhatikan margin kontribusi per unit. Sehingga perlu untuk
melihatkenaikan inkremental di dalam margin kontribusi total dan biaya tetap
untukmenghitung kenaikan laba total.
Alternatif 2: jika harga turun maka penjualan akan meningkat. Biaya tetap di sinitidak
meningkat. Hanya perlu untuk memperhatikan pengaruh pada marginkontribusi.
Alternatif 3: penurunan harga dan peningkatan pengeluaran iklan akan
meningkatkanpenjualan. Perlu untuk memperhatikan pengaruh inkremental pada margin
kontribusidan biaya tetap. Perubahan laba inkremental dapat diketahui dengan
menghitungperubahan inkremental pada margin kontribusi total
Pemilihan struktur biaya (Leverage operasi)
Agar dapat memepertahankan stabilitas labanya, perusahaan memerlukan analisis struktur
biaya. Untuk itu diantaranya perlu dipertimbangkan faktor-faktor operating leverage, struktur
komisi penjualan, dan bauran penjualan. Leverage operasi adalah suatu ukuran suatu ukuran
kemampuan manajemen memanfaatkan biaya tetap dalam suatu organisasi agar mencapai tingkat
laba tertentu. Faktor leverage operasi mempengaruhi sensitivitas laba bersih terhadap perubahan
penjualan.
Semakin tinggi biaya tetap, maka semakin tinggi operating leverage yang dicapai dan
semakin besar pula sensivitas laba bersih terhadap perubahan penjualan. Jika sebuah perusahaan
mempunyai operating of leverage tinggi, maka sedikit saja peningkatan dalam penjualan dapat
menghasilkan peningkatan persentase yang besar dalam laba. Sebaliknya jika perusahaan
mempunyai operating leverage rendah, maka pengaruh peningkatan dalam penjualan terhadap
peningkatan laba bersih adalah rendah.
Dengan pendekatan tingkat leverage operasi tersebut selanjutnya manajemen dapat
membuat proyeksi peningkatan laba dengan menggunakan formula:
% kenaikan laba bersih = tingkat leverage operasi x % kenaikan penjualan
Sumber :
Akuntansi Manajerial, Ray H. Garrison, Eric W. Noreen, Peter C. Brewer, Jakarta: Salemba
4, 2013, Edisi 14 Jilid 1.
http://catatanlengkapfatma.blogspot.com/2013/12/analisis-biaya-volume-laba.html

Você também pode gostar