Você está na página 1de 4

Artikel Keutamaan Sholat Dhuha

Keutamaan Shalat Dhuha


Artikel Islam : Keutamaan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha merupakan shalat yang dilaksanakan pada pagi hari yang waktunya mulai dari
sekitar jam 7 sampai duhur, sebagian berpendapat waktunya hanya sampai jam 11 siang. Banyak
keutamaan dari shalat sunnah dhuha yang patut kita tahu agar bisa memberikan kita motivasi
untuk melakukan amalan sunnah ini selaku orang Islam.
Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di
antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah)
adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan
lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan
adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi
pahala (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata:Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya
ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari
mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat
kembalinya?
Mereka menjawab; Ya!
Rasul saw berkata lagi: Barangsiapa yang berwudhu, kemudian masuk ke dalam masjid untuk
melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih
banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya. (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam
surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka
ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga. (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta`ala berkata: Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka
Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini
awwala al-nahar biarba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika

(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat
rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat
wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar
untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan
`umrah (Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai)
duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia
mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.. (Shahih
al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh
Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. (HR Tirmidzi)
Dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat Dhuha diatas, semoga menjadi pedoman
untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. Dengan niat karna Allah, semoga
mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. Amin..

Sumber: Artikel Bagus.com

Keutamaan, Manfaat, Rahasia Sholat Dhuha


Keutamaan, Manfaat, Rahasia Sholat Dhuha : Dari Abu Dzar, dari Nabi
Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Pada pagi hari setiap tulang
(persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah
sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir
adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar maruf) dan melarang dari berbuat
munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang
dilaksanakan
di
waktu
Dhuha.
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kekasihku Shallallahu Alaihi wa Sallam telah
berwasiat kepadaku tiga perkara: [1] puasa tiga hari setiap bulan, [2] dua rakaat
shalat Dhuha dan [3] melaksanakan shalat witir sebelum tidur.
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasai, Ahmad dan Ad-Darami]
Dari Abud Darda, ia berkata: Kekasihku telah berwasiat kepadaku tiga hal.
Hendaklah saya tidak pernah meninggalkan ketiga hal itu selama saya masih hidup:
[1] menunaikan puasa selama tiga hari pada setiap bulan, [2] mengerjakan shalat
Dhuha,
dan
[3]
tidak
tidur
sebelum
menunaikan
shalat
Witir.
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasai]
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka
ALLAH
akan
membangunkan
untuknya
istana
di
syurga.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
Dari Abu Said [Al-Khudry], ia berkata: Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam mengerjakan shalat Dhuha, sehingga kami mengira bahwa beliau tidak
pernah meninggalkannya. Dan jika beliau meninggalkannya, kami mengira seakanakan
beliau
tidak
pernah
mengerjakannya.
[HR. Turmuzi, hadis hasan]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Shalat Dhuha itu dapat
mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara
shalat
Dhuha
melainkan
orang-orang
yang
bertaubat.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
Anjuran Shalat Dhuha
Dari Aisyah, ia berkata: Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri
mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah
perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya. Beliau berbuat
seperti itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu
sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu).
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad-Darami] ditulis di blog
fadlie.web.id
Dalam
Syarah
An-Nawawi
disebutkan:
Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat bersama Rasulullah. Pada
saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9 (sembilan) orang. Jadi Aisyah harus
menunggu selama 8 hari sebelum gilirannya tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak
selamanya Aisyah mengetahui apa-apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam di rumah istri beliau yang lain.

Waktu Afdol untuk Shalat Dhuha


Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat
Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: Ingatlah,
sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat
seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda: Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah
pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat
panasnya
matahari.
[HR. Muslim]

Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan
pagi hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari
yang sinarnya dapat membangunkan anak

Sumber: http://dewi-uyee.blogspot.com

Você também pode gostar