Você está na página 1de 61

PENGANTAR

AKUNTANSI
SYARIAH

DAFTAR ISI
MENGAPA A DA AKUNTANSI

SYARIAH?
A PA ITU AKUNTANSI

SYARIAH?
PELAPORAN KEUANGAN SYARIAH

MENGA PA A DA
AKUNTANSI
SYARIAH?

SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH


Akuntansi syariah dan keuangan syariah

merupakan bagian dari ilmu Ekonomi syariah


Ekonomi Syariah mulai didengungkan ketika

terjadi krisis global


Ekonomi syariah (Akuntansi dan Keuangan)

dianggap sebagai alternative model ekonomi


yang tahan akan krisis ekonomi

WHY ISLAMIC FINANCE?

SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH


Pada tahun 1494 , seorang Itali bernama Luca

Pacioli
menerbitkan
buku dengan judul Summa de
Arithmetica Geomet ri a ,
Prop or t i on e t
i
Proportionalita
Salah
satu membahas tentang pembukuan
bab
yg lebih dari 200 thn sebelumnya
dilakukan di Venice
dan masih digunakan pada masa itu. Dikenal
dengan metode Venice.

SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH


Melalui

buku tersebut Pacioli dianggap sebagai


orang pertama yang menggagas tata buku berpasangan
(double entry Bookkeping).

Pertentangan dikalangan peneliti tentang orisinalitas

buku Summa de Arithmetic

Zaid

(2001) "
Pacioli bukanlah
melainkan pencatat kejadian pada saat itu

penemu

Have

(1976)
dalam
Zaid
(2001 )
"
perkembangan akuntansi tidak Terjadi di Itali kuno

Belkaoui

(2000) "
Pacioli
double Entry bookkeeping

bukanlah

penemu

TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH


Untuk memfasilitasi transaksi syariah pada

lembaga keuangan syariah


Untuk mencapai "maqashid syariah" dalam

segala aspek
Memberikan informasi kepada stakeholders

yang sesuai dengan prinsip syariah

A PA ITU
AKUNTANSI
SYARIAH?

PENGERTIAN AKUNTANSI SYARIAH


Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi,

pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran


sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam
bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan
untuk pengambilan
keputusan.

Syariah adalah ketentuan hukum islam yang


mengatur aktivitas umat manusia yang berisi
perintah dan
larangan yang menyangkut hubungan vertikal
maupun horisontal
Akuntansi Syariah adalah akuntansi atas
transaksi- transaksi yang sesuai dengan

PERBEDAAN
AKUNTANSI
KONVENSIONAL
DENGAN
AKUNTANSI
SYARIAH

LAPORAN
KEUANGAN
AKUNTANSI
SYARIAH

AKUNTANSI
KONVENSIONAL

PRINSIP-PRINSIP
DASAR

Kebenaran
Relatif (Wajar)
Pemenuhan
Standar yang
dibuat /
dirumuskan
oleh Manusia

Kebenaran
Hakiki (Al Haq)

Mencoba Menemukan
yang seharusnya
dibuat/didasarkan
pada ketentuan
Tuhan (Wahyu)

TUJUAN
Menekankan pada
Informasi sebagai
alat dalam
Pengambilan
Keputusan Bisnis

JENIS
LAPORAN
TAMBAHAN
Laporan Keuangan
tambahan
disajikan sesuai
dengan
K, ebutuhan,
misalnya
pengungkapan
Tingkat inflasi,
catatan atas
Laporan keuangan
dan Koreksi fiskal

Laporan
Keuangan bukan
tujuan, tetapi
sarana untuk
mencapai tujuan
Yakni :
Pertanggungjawaban
Dihadapan Tuhan

Laporan Keuangan
Tambahan
meliputi : Laporan
Dana ZIS,
Pengungkapan
Aspek-aspek
shariah dan
Perhitungan Zakat

PERKEMBANGAN PSAK
SYARIAH

Accoun-ng, Audi-ng, Governance Standards for


Islamic Financial
Ins-tu-ons

PSAK 31 (Akuntansi Perbankan )

KDPPLK Syariah (tambahan KDPPLK umum)


PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah

s/d 2001

Tahun
2002

PSAK Lain sepanjang -dak bertentangan dengan


prinsip syariah
KDPPLK Syariah (terpisah dengan
KDPPLK umum) PSAK 101 dst =>
PSAK transaksi Syariah

Tahun
2008
Dalam
pembaha
san

PSAK transaksi berbasis imbalan, PSAK


Zakat, PSAK Asuransi Syariah, PSAK
Obligasi Syariah, PSAK Reksadana Syariah
dsb

PERKEMBANGAN PSAK
SYARIAH
Diterapkan dalam penyajian Laporan Keuangan En-tas
Syariah*):

En<tas yg melaksanakan transaksi syariah


sbg kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah yang dinyatakan dalam AD-nya.
*): 1. Perbankan Syariah
2.LKS Non Bank (Asuransi, Mul< Finance, DPLK,
Reksadana, Koperasi)
3.Lembaga Lain yg diizinkan peraturan perundang-
undangan
4.Pihak-pihak yang melakukan transaksi dengan LKS.

PSAK
59

BP
RS
BUS

TRANSAKSI YANG
DILARANG

Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan


yang diharamkan
jasa
Allah
Riba

Penipuan

Perjudian

Gharar

Penimbunan Barang/Ihtikar

Monopoli

Rekayasa Permintaan (Bai An


najsy)

Suap (Risywah)

Taalluq

Bai al inah

Talaqqi al-Rukban

Aktiftas bisnis dan jasa yang


diharamkan Allah
Contoh: perdagangan babi, khamr

atau minuman yang memabukkan,


NAZA.

Sesungguhnya
Allah
hanya
Mengharamkan
atasmu bangkai,
darah, daging babi dan (hewan)
yang disembelih dengan (menyebut
nama) selain Allah, tetapi barang
siapa
terpaksa
(memakannya)
bukan karena menginginkannya dan
tidak pula melampaui batas, maka
sungguh Allah Maha Pengampun,
maha Penyayang (QS 16:115)
Sesungguhnya Allah dan Rasul
Nya
telah mengharamkan
memperdagangkan
khamr/
minuman keras, bangkai, babi, dan
patung. (HR Bukhari Muslim)

RIBA
Bahasa:

tambahan (Al-Ziyadah),
berkem- bang (An-Nuwuw), meningkat
(Al-Irtifa), & membesar (Al-uluw)
tambahan
yang disyaratkan
transaksi
dalam bisnis tanpa adanya
(iwad) yang dibenarkan syariah
padanan
atas penambahan tersebut.
diharamkan oleh
seluruh
agama
samawi (Islam, Yahudi dan
Nasrani)

Riba

Pengaruh Riba pada


manusia
peminjam
jatuh
miskin
karena
dieksploitasi
meng ha l a ng i ora ng
melakukan
usaha karena
untuk
dapat
pemilik
menambah
hartanya dengan transaksi riba
baik secara tunai maupun
berjangka
terputusnya

hubungan
baik antar masyarakat dalam
bidang pinjam meminjam
memberikan
jalan bagi
kaya
oranguntuk menerima
harta
tambahandari orang
miskin
yang lemah.

Penipuan
Penipuan terjadi apabila salah satu

pihak tidak mengetahui informasi yang


diketahui pihak lain dan dapat terjadi
dalam empat
hal, yakni dalam kuantitas,kualitas,
harga dan waktu penyerahan
Dan janganlah kamu campur
adukkan kebenaran
dan
kebatilan, dan (janganlah) kamu
sembunyikan
kebenaran,
sedangkan kamu mengetahui
(QS.2: 42)

Perjudian
Berjudi

atau Maisir
bahasa
dalam Arab arti
harfiahnya
adalah memperoleh sesuatu
atau mendapat keuntungan
dengan sangat mudah tanpa
kerja keras atau mendapat
keuntungan tanpa bekerja.

Wahai orang orang yang


beriman, sesungguhnya
minuman keras, berjudi,
berkurban (untuk berhala)
dan
mengundi
nasib
dengan anak panah
,
adalah
perbuatan
keji
dan
termasuk
perbuatan setan. Ma k a
j a uhi l a h
p er b ua t a n

Transaksi yang
mengandung
ketidakpastian/ Gharar

terjadi ketika terdapat incomplete


information, sehingga ada ketidakpastian antara
dua belah pihak yang bertransaksi.

Gharar

Ketidak jelasan ini dapat menimbulkan pertikaian

antara para pihak dan ada pihak yang dirugikan.


Ketidakjelasan dapat terjadi dalam lima hal, yakni
dalam kuantitas, kualitas, harga, waktu penyerahan
dan akad.

Bagaimana pendapatmu jika Allah


mencegah biji itu untuk menjadi buah,
sedang salah seorang dari kamu
menghalalkan (mengambil) harta
saudaranya? (HR Bukhari)

Penimbunan/ihti
kar
membeli

sesuatu yang
dibutuhkan masyarakat,
nya,
sehingga
kemudian
menyimpan terseb
ber
kurang di
barang
ut da
peningkata
mengakibatka
pasaran
n
n
n harga.
Siapa
yang merusak
melonj
pasar,
sehing harga
harga
l l aka k a
ga t a tersebutA m
h
menempatkannya
n
j a m , a k a a di
neraka hari kiamat
pad
( HR At-Tabrani)
a

Monopoli
Monopoli,

biasanya
dilakukan
dengan
membuat entry
barrier,
untuk
menghambat produsen atau penjual masuk
ke pasar agar ia menjadi pemain tunggal di
pasar
dan
dapat
menghasilkan
keuntungan yang tinggi

wahai Rasulullah saw, harga-harga


Allahlah
yang
naik, tentukanlah
harga untuk kami.
penahan,
Rasulullah lalupembentang
menjawab:
sesungguhnya
penentu
berharap
agar
bertemu
dan
pemberi
rezeki.
Aku
harga,
seorangpun
yang
meminta
dengan
Allah,
tak
ada
adanya
dalam urusan
padaku
tentang
harta.
(HR.Ashabusdarah dan
kezholiman
sunan)

Larangan Rekayasa
Permintaan (Bai
An najsy)
An-Najsy

termasuk dalam kategori


penipuan (tadlis), karena merekayasa
permintaan, dimana satu pihak berpurapura mengajukan penawaran dengan
harga yang tinggi, agar calon pembeli
tertarik dan membeli barang tersebut
dengan harga yang tinggi.

Janganlah kamu sekalian melakukan


penawaran barang tanpa maksud
untuk membeli (HR Turmidzi)

Suap/Risywah
Suap

dilarang karena karena suap dapat


merusak sistem
yang
ada
di
dalam
masyarakat,
sehingga menimbulkan
ketidakadilan
sosial
dan
persamaan
perlakuan. Pihak yang membayar suap pasti
akan diuntungkan dibandingkan yang tidak
membayar.
dan janganlah kamu menyuap
dengan harta itu kepada para hakim. (QS
2:188)

Rasulullah SAW
melaknat penyuap,
penerima
suap
dan orang
yang
menyaksikan penyuapan. (HR. Ahmad,

Taalluq
Taalluq terjadi apabila ada dua akad

saling dikaitkan di mana berlakunya akad


pertama tergantung pada akad kedua.

Transaksi

tersebut haram, karena


ada persyaratan bahwa A bersedia
menjual barang X ke B asalkan B
kembali menjual barang tersebut kepada
A.

Pembelian kembali oleh


penjual dari pihak
pembeli (bai al inah)
Substansinya sama dengan Riba
A menjual secara kredit pada B kemudian

A membeli kembali barang yang sama


dari B secara tunai.Kita lihat ada dua
pihak yang seolah olah melakukan jual
beli;
namun tujuannya bukan untuk
mendapatkan barang melainkan B
menghar a p k a n untuk mendapatkan
uang
tunai
sedangkan
A
mengharapkan kelebihan pembayaran.

Talaqqi alRukban.

Jua beli denga

car mencega ata menjump


pihak
penghasil
atau
pembawa
barang
ldan membelinya,
n
adimana
t
u penjual
ai
pihak
perniagaan
mengetahui
harga pasar atas barang
tidak
yang
dibawanya sementara pihak
dagangan
pembeli
mengharapkan keuntungan yang berlipat
dengan memanfaatkan ketidaktahuan mereka.
Janganlah
kamu
mencegat
kaflah/rombongan
yang membawa
dagangan
di
jalan,
siapa
yang
melakukan itu dan membeli darinya,
maka jika pemilik barang tersebut tiba
di pasar (mengetahui harga), ia boleh
berkhiar (HR Muslim).

JENIS-JENIS AKAD
!

1. Mudharabah

11.Kafalah

2. Musyarakah

12.Hiwalah

3. Murabahah

13.Rahn

4. Salam

5. Istishna

6. Ijarah

7. Sharf

8. Wadiah

9. Qardhul Hasan

10.Wakalah

INSTRUMEN KEUANGAN SYARIAH


SUKUK
SAHAM SYARIAH
REKSA DANA SYARIAH

SUMBER PENDAPATAN BANK SYARIAH


UJRAH
BAGI HASIL
MA RGIN

PELAPORAN
KEUANGAN SYARIAH
(Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah)

PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN


BANK KONVENSIONAL (PSAK 1)
1.

Neraca

BANK SYARIAH (PSAK 101)


1.

Neraca

2. Laporan Laba Rugi

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

5. Laporan perubahan dana


investasi terikat.
6. Laporan Rekonsiliasi pendapatan
& bagi hasil
7. Laporan sumber dan
penggunaan dana zakat;
8. Laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan;
9. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Bank Syariah

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


BANK KONVENSIONAL (PSAK
1)
1. Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan
Keuangan (KDPPLK)

BANK SYARIAH (PSAK 101)

2. PSAK (No.1 58)

1. Kerangka Dasar Penyusunan


dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
(KDPPLKS)
2. PSAK Syariah (No.101 109)

3. Pedoman Akuntansi Perbankan


Indonesia (PAPI)

3. PSAK 59 : Akuntansi Perbankan


Syariah
4. Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia (PAPSI)

DAFTAR PSAK SYARIAH


No. PSAKS

JUDUL
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah (KDPPLKS)

101

Penyajian Laporan Keuangan Syariah

102

Akuntansi Murabahah

103

Akuntansi Salam

104

Akuntansi Istishna

105

Akuntansi Mudharabah

106

Akuntansi Musyarakah

107

Akuntansi Ijarah

108

Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

109

Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah

ED 110

Akuntansi Peyelesaian Utang Piutang Murabahah Bermasalah

ED 111

Akuntansi Hawalah

PERBEDAAN PSAK 59 DAN PSAK SYARIAH


PSAK 59
# Hanya untuk perbankan
syariah (BUS, UUS dan BPRS
# Hanya mengatur dari segi
perbankan syariah saja

PSAK SYARIAH
Untuk entitas yang
melakukan kegiatan
transaksi syariah
Mengatur lembaga keuangan
syariah dan pihak terkait
Penyempurnaan PSAK 59
(ketentuan dan istilah)

ASUMSI DASAR

Dasar Akrual (Accrual Basis)


Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas

diterima atau dibayar)


Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil

usaha menggunakan dasar kas

# Kelangsungan Usaha (Going Concern)


o Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:
Ada pembatasan kelangsungan usaha
Ingin melikuidasi perusahaan; atau
Mengurangi secara material skala usahanya

Neraca

Pada dasarnya sama dengan LK umum kecuali pada


sisi pasiva ditambah : INVESTASI TIDAK TERIKAT,
yg bukan unsur kewajiban atau modal.

Investasi tidak terikat -> dana yang diterima bank


dengan kriteria.

Bank

memp un yai hak


menginvestasikan
( 1)
dana
(2) dengan dana lainnya.

Keuntungan

dibagikan disepakati

Bank

meng g unakan
d a n mencampurkan
dana

sesuai dengan nisbah yang

tidak memiliki kewajiban secara


mutlak mengembalikan dana jika mengalami
kerugian

untuk

38

PERSAMAAN AKUNTANSI

Neraca bank konvensional


AKTIVA = KEWAJIBAN +
MODAL

Neraca bank syariah


AKTIVA = KEWAJIBAN + INVESTASI TIDAK TERIKAT
+ MODAL

39

Neraca Bank Islam (on balance sheet)


Asset
s

Earning Assets

Kontrak -Jual
beli
Murabahah
PIUTAN
Istishn
Salam
G
Ijarah =>
a
ujroh

Liability &
Equity
Kewajiban
Tabungan
wadiah
Giro wadiah

Investasi Tidak Terikat


Tabungan mudharabah
%
Deposito
mudharabah

Kontrak - Bagi
Mudharaba
hasil
h
Musyarakah
PEMBIAYAA

Fixed
Assets

Equity

Prinsip wadiah
Dana dijamin
(wajib)
dikembalikan
semua (100%)
Prinsip Mudharabah
Mutlaqah /
Unrestricted
Kerugian =>
ditanggung shahibul
maal
Tidak ada jaminan
dana dikembalikan
100%

Equity of share
holder

Neraca Bank Syariah


AKTIVA

KEWAJIBAN

%Kas

%Kewajiban Segera

%Penempatan pada Bank

%Simpanan (Giro Wadiah & Tabungan

Indonesia

Wadiah)

%Giro pada Bank lain

%Kewajiban Lain (hutang salam & hut.

%Penempatan pada Bank Lain


%Efek-efek
%Piutang (murabahah, istishna)
%Pembiayaan Mudharabah

Istishna)

%Kewajiban kepada Bank Lain


%Pembiayaan yang diterima
%Keuntungan yg sudah diumumkan
belum dibagi

%Pembiayaan Musyarakah

%Hutang Zakat

%Persediaan (aktiva untk

%Hutang Pajak

dijual kembali)

%Aktiva yang diperoleh

%Hutang Lainnnya

untuk Ijarah

INVESTASI TIDAK TERIKAT

%Aktiva Istishna Dalam

%ITT Bukan Bank (Tab & Deposito

Penyelesaian

%Penyertaan
%Aktiva tetap dan
akumulasi penyusutan

%Aktiva lainnya

Mudharabah)

%ITT Bank ( Tabungan & Deposito


Mudharabah)

EKUITAS

NERACA BANK SYARIAH


NO.

AKT IVA

SANDI

1.

Kas

100

2.
3.
4.
5.

Penempatan Pada BI
03)
Penempatan Pada Bank lain 04)
Surat Berharga Yang Dimiliki 05)
Piutang

120
130
140

a. Piutang Murabahah

150

06)

b. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan -/-

c. Piutang Salam

f. Piutang Qardh

Pembiayaan

09)

151

153

08)

e. Pendapatan Margin Istishna yang ditangguhkan -/-

2.

152

07)

d. Piutang Istishna'

06)

NO.
1. Dana Simpanan Wadiah 18)
a. Giro Wadiah

08)

159

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

b.

Tabungan Wadiah

c.

Lainnya

PAS I VA

SANDI
300

Dana Inve stasi Tidak Terikat (Mudharabah Muthlaqah)

a.

Tabungan Mudharabah

b.

Deposito Mudharabah

c.

Lainnya

321

19)

322

19)

329

19)

340
350
355
360
365
368
370

Kewajiban Kepada Bank Indone sia 20)


Kewajiban Kepada Bank Lain
21)
Surat Berharga Yang Diterbitkan 22)
Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 23)
Kewajiban Lainnya
24)
Pinjaman Subordinasi
25)
Setoran Jaminan
26)

10)
10. Antarkantor Pasiva

a. Pembiayaan Mudharabah

160

b. Pembiayaan Musyarakah

161

c. Lainnya

169

a. Melakukan ke giatan ope rasional di Indone sia

b. Melakukan ke giatan ope rasional di luar Indone sia

11. Rupa-Rupa Pasiva

7.

Persediaan

8.

Ijarah 44)

28)

394

400

29)

170
12. M odal Pinjaman

13. M odal Disetor

a. Aktiva Ijarah

393

27)

180

30)

31)

410

42

Neraca Bank Konvensional


AKTIVA
Kas
Giro pada Bank
Indonesia Giro pada
Bank lain Penempatan
pada Bank lain Efekefek
Tagihan
derevatif
Tagihan
Akseptasi Kredit
Penyertaan
saham Aktiva
tetap Aktiva
lainnya

KEWAJIBAN
Kewajiban
segera
Simpanan
Simpanan dari
bank lain
Efek-efek yang dijual dengan janji
beli kembali
Kewajiban
Derivatif
Kewajiban
Akseptasi
Surat berharga
yang diterbitkan
Pinjaman diterima
Estimasi kerugian komitmen
dan kontijensi
Kewajiban lain-lian
pinjaman subordinasi

EKUITAS
Modal disetor

Laporan Laba Rugi

Pada dasarnya sama dengan unsur laporan laba


rugi yang berlaku umum => ditambah dengan :

Hak pihak ketiga atas Bagi Hasil Investasi Tidak


Terikat
bagian keuntungan yang diberikan kepada pemilik

dana atas hasil investasi selama periode laporan.

tidak dapat diperlakukan sebagai biaya atau

pendapatan.

Laporan Laba Rugi

bagian keuntungan / kerugian


yang diberikan kepada pemilik
dana atas hasil investasi
selama periode laporan.

tidak dapat diperlakukan


sebagai biaya atau
pendapatan.

Pendapatan operasi utama

(-/ Hak pihak)ketiga atas bagi hasil


Investasi Tidak Terikat
(= / =
Pendapatan Mudharib (atas pengelolaan dana)
)
(+ /
Pendapatan
+operasi
) Lainnya
(- / )Beban-beban

Pos-pos pada Laporan Laba Rugi Bank Syariah


!

Pendapatan operasi utama:


!

Pendapatan dari jual beli (murabahah, salam, istishna)

Pendapatan dari sewa

Pendapatan dari bagi hasil (mudharabah, musyarakah)

Pendapatan operasi utama lainnya

Hak bagi hasil untuk pemilik dana investasi tidak terikat

Pendapatan operasi lainnya

Beban operasi lainnya

Pendapatan non operasi

Beban non operasi

Zakat

Pajak

Laporan Laba Rugi


Perbankan syariah

Perbankan Konvensional

Pendapatan operasi utama

Pendapatan bunga
Pendapatan komisi
Beban provisi dan
komisi
Keuntungan atau kerugian
penjualan efek
Keuntungan atau kerugian
investasi efek

Pendapatan dari jual


beli (murabahah, salam,
ijarah)
Pendapatan dari sewa
Pendapatan dari Bagi
Hasil (mudharabah,
musyarakah)
Pendapatan operasi
utama lainnya

Hak pihak ketiga atas bagi hasil


ITT Pendapatan Operasi
Lainnya
Beban Operasi Lainnya
Pendapatan Non
Operasi Beban Non
Operasi Zakat

Keuntungan atau kerugian Tx


valas Pendapatan deviden
Pendapatan operasional lainnya
Beban penysh kerugian kredit &
Akt Pr lain
Beban Administrasi
umum Beban
operasional Lainnya

47

Laporannya
bagaimana ?
Laporan Arus Kas =>
disajikan sesuai PSAK 2:
Laporan arus kas dan PSAK
31 : Akuntansi Perbankan

Laporan Perubahan Ekuitas


=> disajikan sesuai PSAK 1 :
Penyajian Laporan Keuangan

48

Laporan Perubahan Dana Investasi terikat


Memisahkan dana investasi

terikat berdasarkan sumber


dana dan memisahkan
investasi berdasarkan
jenisnya

Komponen Laporan Perubahan Investasi Terikat

Saldo awal dana investasi terikat => jumlah investasi pada


setiap jenis investasi dan nilai per unit

Dana yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan

Penarikan atau pembelian kembali unit

Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat

Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat


(bank sebagai mudharib) atau imbalan (bank sebagai agent)

Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang


dialokasikan bank ke investasi terikat

Saldo akhir dana investasi terikat => jumlah unit investasi


pada setiap jenis investasi dan nilai per unit

Laporan perubahan (lanjutan)


Investasi Terikat

Adalah investasi yang bersumber dari pemilik


dana investasi terikat yang dikelola oleh bank
sebagai manajer investasi berdasarkan akad
Mudharabah atau agen investasi

Bukan merupakan aktiva maupun kewajiban


bank

bank tidak mempunyai hak untuk


menggunakan atau mengeluarkan
investasi tersebut

bank tidak memiliki kewajiban

Laporan perubahan (lanjutan)

Dana pemilik investasi :


Yang diserahkan => dana yang diterima bank sebagai manajer

investasi atau agen investasi yang disepakati untuk


diinvestasikan oleh bank sebagai mudharin maupun sebagai
agent investasi.
Yang ditarik => dana yang diambil atau dipindahkan

sesuai dengan

permintaan pemilik dana

Keuntungan /kerugian sebelum dikurangi

bagian keuntungan manajer investasi


Adalah jumlah kenaikan atau penurunan bersih nilai investasi,

selain kenaikan
yang berasal dari penyetoran atau
penurunan yang berasal dari penarikan.

Laporan perubahan (lanjutan)

Dalam hal bank bertindak sebagai :

Manajer investasi dengan akad mudharabah

mendapat keuntungan sebesar nisbah atas


keuntungan investasi

Rugi => tidak memperoleh imbalan apapun,


apabila terdapat dana bank kerugian bank sebesar
bagian dana yang diikut sertakan.

Agen investasi

Imbalan yang diterima sebesar jumlah yang


disepakati tanpa memperhatikan hasil investasi

LAPORAN L/R

Cash
Basis

Margi
n

Tabel
Distribusi
Pendapata
n
Revenu
e
Sharing

Pendapata
n
(aliran kas
masuk)

Accrual
Basis (baru

(-/-)

AK
Performing

pengakuan)
Pembayaran
Bagi Hasil

HUBUNGAN NERACA & LABA


RUGI (ACCRUAL BASIS)

Bagi
Hasi
l

Hak Pihak
Ketiga Atas
Bagi Hasil ITT

(=/=)
(+/+)

Pendapatan
opr lain

(-/-)
Beban-beban

(=/=)
Laba/rugi

AK Non
Pereforming

Pendapatan
Mudharib

NERAC
A
AKTIVA
PRODUKTI
F
Performi
ng
No
Performi
n
ng
REK.
ADMINISTRATIF

INVESTASI
TIDAK
TERIKAT

Equit
y

LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL

Laporan Sumber dan Penggunaan


Dana ZIS

Unsur
dasar: sumber, penggunaan,
dan saldo dana.

Sumber dari bank dan pihak lain.

Penggunaan: penyaluran kepada yang


berhak sesuai prinsip syariah.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN ZAKAT

Laporan Sumber dan Penggunaan


Dana Qardhul Hasan
o Unsur dasar: sumber, penggunaan, dan saldo
dana.
o Sumber danadari bankataudari luar bank(infaq
dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak
lainnya).
o Penggunaan: pemberian pinjaman baru dan
pengembalian dana qardhul hasan temporer
yang disediakan pihak lain.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN QARDHUL HASAN

Você também pode gostar