Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analgesik antipiretik
Analgesik opioid
Perbedaan :
Analgesik antipiretik : mengatasi nyeri
perifer/integumen, tidak menyebabkan adiksi
Narkotik analgesik : mengatasi nyeri piseral
dan menyebabakan adiksi
Efek farmakodinamik
Bersifat antipiretik analgesik dan anti inflamasi
tetapi ada perbedaan aktivitas diantara obat tsb
Efek analgesik efektif terhadap nyeri dg intensitas
rendah sampai sedang mis : sakit kepala, mialgia,
artalgia dan nyeri dr integumen
Efek antipiretik menurunkan suhu tubuh hanya pada
keadaan demam
Efek terhadap sal cerna : iritasi sal cerca , sampai
perdarahan lambung.
Farmakodinamik
Oral diabsorpsi dg cepat
dilambung,sebagian di usus halus bag
atas. kadar teringgi 2 jam tergantung
kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet,
PH permukaan mukosa, dan waktu
pengosongan
Rektal lebih lambat dan tdk sempurna
shg cara ini kurang dianjurkan
Efek samping
Sal Cerna : iritasi : mual, rasa tertekan pd
lambung, perdarahan sedikit masif
Penggunaan lama tukak lambung
K I : penderita dg keluhan lambung
Klasifikasi;
Derivat asam salisilat
Asam asetil salisilat
Salisilamid
Difunisal
Asam salisilat
Keratolitik pada kulit
Sediaan :
Parasetamol tablet 500mg,
syrup yg mengandung 120mg /5 ml
Parasetamol
E S : anemia hemolitik(kronik) nefropati,
Efek toksis akut :
Nekrosis hati, ginjal
Koma hipoglikemik
Hepatotoksik dosis tunggal :10-15 gr/ht
Derifat pirazolon ;
Dipiron
Difenibutazon
Oksefen butazon
Sediaan :
Fenibutazon tablet salut gula 100mg dan 200 mg
Dipiron :
Indikasi : analgetik, antipiretik u/suntikan
Antiinflamasi lemah
Analgetik pd peny Hodkin u/demam,
penartritis nodosa
ES:
Agranulositosis
Anemia aplastik
Trombositemia
Di AS fatal
Anti inflamasi :
Meningkatkan kerusakan mikrovaskuler
Vermeabilitas vaskuler
Migrasi leukosit kejaringan radang
Reaksi jaringan terhadap rangsang
Urikosurik :
Efek meningkatkan eksresi asam urat terlihat
pd dosis >> Aspirin 5 gr/hr, dosis <
penahanan retensi asam urat
Saluran cerna :
Merangsang sal cerna mual,muntah
gastritis
Jangka lama, dosis >> tukak
lambung,perdarahan
Pernapasan :
HiperventilasiIntoksikasi respirator
Alkalosis respirator
Keseimbangan Asam basa :PH darah
meningkat, asidosis metabolik
Kardiovaskuler
Dosis >> meningkatkan volume plasma 20%
Menghambat agregasi trombosit Waktu
perdarahan
Dosis 6 gram /hr protombin darah
3-4 gr/hr menurunkan kadar Fe darah
Implikasi keperawatan
Pengkajian :
Informasi umum :klien dg ashma,alegi dan polip hidung
beresiko mengalami hipersensitifatas, kaji adanya
Rinitis, ashma dan urtikaria
Arhrtitis : kaji nyeri dan rentang gerak sebelum 1-2 jam
setelah pemberian
Nyeri : kaji nyeri, seb 1-2 jam pemberian
Demam : pantau suhu, catat yg berhubungan dg demam
(diaforesis, takikardi, malaise)
Pertimbangkan lab : dpt menyebabkan perpanjangan
masa perdarahanyg menetap setelah pemberian th/
DX :
Nyeri
Gangguan mobilitas fisik
Kurang pengetahuan b.d program pengobatan
Implementasi:
Info umum:pemberian bersama analgesik opioid efek
analgesik > besar
PO : untuk efek awal berikan 30 mnt,sbl atau 2 jam stlh
makan
Dishmenorea: berika sesegera mungkin setelah awitan
mens
Penyuluhan :
Anjurkan minum obat dg segelas air dg posisi tegak slm 1530
Obat dapat menyebabkan kantuk,pusingtdk
mengemudi/aktivitas yg membutuhkan kewaspadaan
Peringatkan klien utk menghindari penggunaan bersama
alkohol, aspirin, ibuprofen, asetaminofel,
Anjurkan klien utk memberitahu dr mengenai program
pengobatan sebelum dilakukan tindakan /pembedahan
Evaluasi :Efek Th/ ditunjukkan dengan :
Perbaikan mobilitas sendi, penurunan keparahan nyeri,
penurunan demam,
Golongan opioid
Berasal dari opium morfin
Senyawa semisintetik morfin
Senyawa sintetik berefek spt morfin
Endogenus opiat :
terdapat dlm tubuh dlm keadaan sakit sampai
batas ambang ttt aktif sakit hilang
Penggunaan umum :
Penatalaksanaan nyeri sedang s.d berat.
Kerja obat :
Opioid berikatan dg reseptor SSP perubahan
persepsi dan respon thd nyeri
Perhatikan :
Gunakan hati-hati pd nyeri abdomen yg
tdk terdiagnosa, trauma kepala, peny hati
Gunakan dosis awal yg kecil pd lansia,
peny pernapasan
Penggunaan kroniktoleransi
memerlukan dosis >> ketergantungan
Interaksi :
sipat depresan SSPdari obat lain
termasuk alkohol,antihistamin,
antidrepasan, sedatif
Implikasi keperawatan
Pengkajian :
Kaji jenis lokasi dan intensitas nyeri sebelum dan pada
puncak reaksisth pemberian
Kaji T V sebelum dan secara periodik selama pemberian
Penggunaan jangka panjang ketergantungan
psikologis dan fisiologis serta toleransi
Kaji fungsi usus secara rutin asupan cairan dan serat,
pelunak feses dan laksatif dapat meminimalkan efek
konstipasi.
Pantau I/O, jika terjadi perbedaan kaji adanya retensi
urin
Bila terjadi overdosis : Nalokson (Narcan) sbg
antidotum, pantau ketat
DX :
Nyeri
Gangguan persepsi sensori: penglihatan,
pendengaran,(e s).
Resiko cedera(e s)
Kurang pengetahuan
Implementasi :
Jelaskan nilai Th/ meningkatkan efek
analgetik
Pemberian teratur lebih efektif
Pemberian bersama non opioid efek tambahan
dosis rendah
Pemberian dihentikan bertahap cegah gejala
putus obat
Edukasi :
Ajarkan bagaimana/kapan minta obat pereda
nyeri
Pusing dan kantuk tdk mengemudi/aktivitas
kewaspadaan
Perubahan posisi cegah hipotensi ortostatik
Peringatkan menghindari alkohol/depresan ssp
bersamaan obat ini
Anjurkan posisi miring, batuk dan nafas dalam
setiap 2 jam cegah atelektasis
Evaluasi :
Berkurang keparahan nyeri tanpa perubahan yg
bermakna pd tkt kesadaran,status pernafasan, TD
Agonis opioid :
Alfentanil, kodein
Fentanil, hidrokodon
Hidromorpon,
Levorfanol, meferidin
Metadon, morfin
Oksimorfon
sufentanil
Opioid antagonis
Bufrenorfin,
butorfanol, dezosin
Nalbifin, pentazion