Você está na página 1de 25

MAKALAH ANALISIS PEMBERIAN KREDIT

NAMA KELOMPOK

ALVIDHEA MELFIANTI

(20131112065)

INTAN NUR FAUZIAH

(20131112081)

MATA KULIAH

: MANAJEMEN PERKREDITAN

INDONESIA BANKING SCHOOL


2015

Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran

: Manajemen Perkreditan

Judul Makalah/Tugas

: Makalah Analisis Kredit

Tanggal

: 19/04/2015

Dosen

: Pak Drs.Ec.ADI PUTRA HASAN, M.Si

NPM

: 20131112065 & 20131112081

Tanda tangan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kredit merupakan salah satu kegiatan dalam dunia perbankan yang menghasilkan
profit. Bank mendapatkan profit dari bunga kredit yang diberikan untuk debitur. Kredit
adalah asset terbesar dalam dunia perbankan. Untuk itu kredit harus diawasi dimulai dari
pengajuan, pemberian, pelaksanaan hingga pelunasannya agar tidak terjadi kredit macet.
Kredit tidak bisa diberikan langsung kepada sembarang orang. Sebelum memberikan
kredit kepada calon debitur harus diperhatikan faktor-faktor serta dianalisis keuangannya
agar kredit yang dipinjamkan tidak menjadi kredit macet dan membuat sebuah bank tidak
bisa menjalani kewajibannya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai penganalisisan
laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana kategori perusahaan
yang dapat dipinjamkan kredit oleh suatu bank.
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami tentang kredit dan analisa yang digunakan untuk pemberian kredit
2. Menambah wawasan mengenai analisa yang digunakan untuk pemberian kredit
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apa itu kredit?
2. Apa manfaat yang dirasakan dari adanya kredit?
3. Apa itu analisis kredit dan analisis kredit seperti apa yang digunakan untuk
mengetahui apakah calon debitur layak diberikan kredit?

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kredit
Menurut UU No.10/1998 ps. 21 ayat 11, kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga. Adapun arti kredit menurut bank berdasarkan UU No.10/1998 ,


adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi bisa dibilang
kredit itu adalah pinjaman yang diberikan bank kepada calon debitur dengan
imbalan berupa bunga dan jaminan, dan harus dilunasi dengan jangka waktu
tertentu.
2.2 Jenis-Jenis Kredit
Menurut tujuan penggunaannya, yaitu:
Kredit produktif
o Kredit investasi : kredit yang diberikan kepada pengusaha untuk
melakukan investasi atau penanaman modal. Kredit ini memiliki
jangka waktu yang relatif panjang yaitu diatas 1 tahun. seperti
pembelian bahan baku, biaya-biaya produksi
o Kredit modal kerja : kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya. sebagai contoh kredit
modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji
pegawai
o Kredit likuiditas : kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada
bank-bank dalam rangka menunjang pembiayaan usaha suatu bidang
yang sudah ditentukan, diantaranya:

o
o
o

a.

Kredit Usaha Tani (KUT).

b.

Kredit kepada Koperasi.

c.

Kredit kepada Bulog untuk pengadaan pangan dan gula.

d.

Kredit investasi yang diberikan oleh bank-bank pembangunan

dan LKBB.
Kredit konsumtif
Kpr
Multi guna
Ranmor

Menurut kualitasnya, yaitu:


Kredit lancar (L)
a. Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening Bank dan
tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit,
b. Hubungan debitur dengan Bank baik dan debitur selalu
menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan
akurat,
c. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat.
Kredit dalam perhatian khusus (DPK)
a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
sampai 90 hari
b. Jarang mengalami cerukan atau overdraft
c. Hubungan debitur dengan Bank baik dan debitur selalu
menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan
masih akurat
d. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat
Kredit kurang lancar (KL)
a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari
b. Terdapat cerukan atau overdraft yang berulang kali
khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan
kekurangan arus kas,
c. Hubungan debitur dengan Bank memburuk dan informasi
keuangan debitur tidak dapat dipercaya, . Dokumentasi
kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan yang lemah,
d. Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit
Kredit diragukan (D)
a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
yang telah melampaui 180 hari sampai 270 hari
b. Terjadi cerukan atau overdraft yang bersifat permanen
khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan
kekurangan arus kas
c. Hubungan debitur dengan Bank semakin memburuk dan
informasi keuangan debitur tidak tersedia atau tidak dapat
dipercaya
d. Dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan
yang lemah.
e. Pelanggaran yang prinsipal terhadap persyaratan pokok
dalam perjanjian kredit.
Kredit macet (M)

a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga


yang telah melampaui 270 hari
b. Dokumentasi kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada

2.3 Manfaat Kredit


Bagi bank
Memperoleh pendapatan bunga, provisi dan biaya-biaya lain
Memperluas pemasaran jasa-jasa bank seperti transfer, kliring, giro,
tabungan, deposito, save deposit box dan sebagainya kepada debitur
Bank dapat meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan analisis
berbagai jenis kredit
Bagi debitur
Untuk meningkatkan usahanya seperti untuk penambahan modal kerja,
pembelian bahan baku, peningkatan SDM, perluasan pasar dan
sebagainya.
Rahasia keuangan perusahaan debitur terlindungi
Kredit bank relatif mudah diperoleh, jenis serta jangka waktu bisa
disesuaikan dengan kebutuhan & Biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh kredit (bunga dan provisi) relatif ringan
Bagi pemerintah
Kredit sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
Kredit dapat dijadikan alat pengendalian moneter
Kredit dapat menciptakan dan meningkatkan lapangan usaha dan lapangan
kerja serta meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat
Kredit bank dapat meningkatkan pendapatan negara yang berasal dari
pajak perusahaan

2.4 Analisis Kredit


Penilaian atau analisis

kredit

adalah

semacam

studi

kelayakan

(feasibility Study) atas perusahaan pemohon kredit.Penilaian kredit adalah Suatu


kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap kelengkapan, keabsahan,
dan kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit calon debitur hingga
dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak.
Pemberian kredit mengandung tingkat resiko (degree of risk) tertentu. Untuk
menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi,
maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat-syarat bank
teknis:
Analisis 6C :
a. Character

adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi

maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap


karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan
nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan.
Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon
nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain:
Meneliti riwayat hidup calon nasabah
Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya
Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur)
Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon
nasabah berada
Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
b. Capacity
adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah.
Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi
kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan
merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga
diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah
dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap
gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan
dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya
jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.
c. Capital
adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan
usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian
ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu
untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu
dari usaha yang diperolehnya.
Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai
pendekatan berikut ini:
Pendekatan historis,

yaitu

menilai past

performance,

apakah

menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.


Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para
pengurus

Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah


mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya
untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank.
Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan
keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
memimpin perusahaan.
Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan
calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja,
sumber bahan baku, peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan,
industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.
d. Collateral
adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan
terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh
bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah
kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk
kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan
pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan
e.

avalis.
Condition of Economy
yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng
mempengaruhi

keadaan

perekonomian

pada

suatu

saat

yang

kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk


mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian
mengenai hal-hal antara lain:

Keadaan konjungtur
Peraturan-peraturan pemerintah
Situasi, politik dan perekonomian dunia
Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran

f. Constraint
adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis
untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha
pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu
bata.

Analisis Rasio Keuangan

Untuk melihat kinerja perusahaan, maka harus dilakukan pengolahan

lebih lanjut atas laporan keuangan perusahaan. Analisa Rasio (Ratio Analysis)
adalah salah satu cara untuk menghitung dan menginterpretasikan rasio
keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan. Rasio keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas

Likuiditas

adalah

kemampuan

perusahaan

membayar

kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Jadi rasio likuiditas


mengukur kemampuan tersebut. Rasio likuiditas merupakan indikator
yang baik apakah perusahaan memiliki masalah dalam arus kas atau
tidak. Ukuran yang sering digunakan adalah Current ratio (CR) dan
Quick (AcidTest) Ratio (QR).
o Current ratio mengukur

kemampuan

perusahaan

memenuhi

kewajiban jangka pendek, dan merupakan ukuran yang paling sering


digunakan.

Current Ratio=

Current Asset
Current Liability

o Acid Test Ratio disebut juga Quick Ratio, yaitu menunjukan


kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya tanpa
memperhitungkan persediaan.
Dengan ratio ini persediaan dianggap membutuhkan waktu
yang relatif lama untuk direalisasikan menjadi uang.
Quick Ratio = Cash + Short-term Investment + Receivables
(net)

Current Liabilities
Ratio ini dimulai lebih tajam daripada current ratio karena

lainnya memperhitungkan aktiva lancar yang sangat likwid. Apabila


current ratio tinggi tetapi quick rationya rendah, hal ini menunjukan
adanya investasi yang besar dalam persediaan.

2. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas mengukur seberapa cepat perusahaan menghasilkan
penjualanatau cash (ditunjukkan dengan seberapa cepat beberapa account
dikonversikan menjadi penjualan/cash).
o Inventory Turnover

Yaitu

menunjukan

berapa

kali

terjadinya

penggantian

persediaan dalam satu tahun serta tersimpannya persediaan tersebut


di dalam gudang.
Inventory Turnover =

Cost of goods sold

(times)

Average inventory
o Total Asset Turnover (TATO)
mengukur efisiensi penggunaan asset perusahaan dalam
menghasilkan penjualan, dan dihitung sebagai :
Total Asset Turnover =
Sales
.

Total Asset

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba. Ada banyak cara mengukur profitabilitas sehingga pengukurannya
dikaitkan pada penjualan yang dihasilkan perusahaan, asset yang
digunakan, maupun investasi yang dilakukan pemegang saham.
o Profit Margin
Rasio ini mengukur berapa laba yang diperoleh untuk setiap
Rupiah penjualan yang dihasilkan. Semakin Tinggi semakin baik.
Jika turun dianalisa struktur biaya dari Laporan Rugi laba.

Profit Margin :
Net Income 100%

Net Sales
o Return on Assets

Menunjukan tingkat efisiensi perusahaan, yaitu seberapa


besar assets tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
ROA:
Net Income
100%

Average Total Asset

Apabila ratio ini rendah menunjukan adanya beberapa

kemungkinan, yaitu:
Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan dalam
rangka memperoleh penjualan.
Mencerminkan rendahnya volume penjualan jika dibandingkan
dengan biaya yang diperlukan.
Adanya inefisiensi pada perusahaan
o Return on Equity
Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan.

Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal


hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor
ke perusahaan tersebut.
ROE=
Net Income Preference Divident
100%

Average Ordinary Shareholders Equity

4. Rasio hutang
Rasio yang mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan
berasal dari hutang atau modal
o Debt ratio
Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukkan besarnya
total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan.
Debt ratio = Total liabilities x 100 %

Total assets

o Debt to equity ratio


Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa
besar jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan atas hutang.
Debt to equity ratio = Total liabilities x 100 %

Common equity

BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan


o Nama Perusahaan

: CV. Mitra Informa


o Alamat Perusahaan

: Jl. Tanah Sereal XVIII, Jakarta

Barat
o Tanggal Berdiri
: 15-12-2004
o Jenis usaha
: Supplier alat-alat tambang
CV. Mitra Informa merupakan supplier alat-alat tambang yang sudah

berdiri 10 tahun lamanya. Dapat dilihat dari laporan keuangan 2 tahun terakhir bahwa
terjadi peningkatan laba dari tahun sebelumnya. CV. Mitra Informa mempunyai banyak
pelanggan yang sudah bekerjasama dengan mereka saat ini. CV. Mitra Informa
merupakan usaha yang pengurusnya semua dilakukan oleh keluarga bapak HM Drajat

3.3 Susunan Pengurus


KOMANDITER
HESTY
DIREKTUR
HM DRAJAT

KEUANGAN

ADMINISTRASI

UMUM

AZIS

KIKI MAULANA

TARJO

KOLEKTOR

PEMBELIAN

DEDI

BENI

BAB IV
ANALISIS KREDIT

Dengan adanya pengajuan kredit, nasabah yang bersangkutan yaitu :


Nama

HM DRAJAT

Alamat

Tangerang, Jalan Sawo Raya No.

18, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 24, Kelurahan


Cibodasari, Kecamatan Cibodas.
Yang membuka usahanya dengan :
Nama

CV. Mitra Informa

Alamat

Jl. Tanah Sereal XVIII, Jakarta Barat

Mengajukan kredit sebesar Rp. 100.000.000 dengan agunan sertifikat tanah yang
terdapat di daerah PERUM 1 TANGERANG dengan luas 140 m 2 dengan jumlah
harga kisaran Rp. 850.000.000.
o Analisa kredit 6C:
1. Character

Berdasarkan penilaian pada saat interview dengan calon debitur, dapat


dilihat dari sikap dan tingkah lakunya yang tenang dan sabar dalam menjawab
dengan seksama semua pertanyaan yang diajukan mengenai usaha yang beliau
lakukan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Selain itu dari data-data dan informasi
tentang perusahaan dapat diperoleh dengan mudah dan dapat dibuktikan
kebenaran dari data-data dan informasi yang diberikan oleh calon debitur. Dari
pengamatan yang telah dilakukan terhadap calon debitur dengan lingkungannya,
dapat dikatakan bahwa karakter calon debitur di lingkungan sekitarnya dikenal
sebagai orang yang bertanggung jawab, tidak suka berfoya-foya, ramah, giat
bekerja dan baik kepada semua orang. Sang calon debitur mempunyai keluarga
dengan 3 anak yang harus dibiayai dan kondisi keluarga calon debitur semuanya
dalam keadaan sehat. Menurut hasil BI Checking Kolektibilitas kredit dalam 2
tahun terakhir adalah lancar.

2. Capacity

Kapasitas calon debitur dianggap mampu ketika mengajukan kredit ini.


Hal ini dibuktikan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya
dengan baik dan telah berjalan selama 10 tahun. Selain itu calon debitur dianggap

mampu kapasitasnya karena telah melakukan peminjaman kredit sebelumnya dan


usahanya terus mengalami perkembangan sampai saat ini.
3. Capital

Dilihat dari laporan laba rugi yang ditunjukkan oleh calon debitur.
Dapat dilihat bahwa calon debitur mempunyai penghasilan yang cukup dan
mengalami perkembangan dalam laba yang dihasilkan selama 10 tahun ini. Selain
itu dari data yang diketahui bahwa usaha yang dijalankan ini merupakan usaha
yang dilakukan oleh keluarga calon debitur sendiri. Beliau dapat mengelola usaha
ini dengan baik bersama anggota keluarganya sehingga usahanya mengalami
perkembangan dan mempunyai banyak pelanggan yang saat ini bekerjasama
dengan beliau.
4. Collateral
Jaminan yang diberikan calon debitur adalah sertifikat tanah seluas 140 m 2
yang berada di perum 1 Tangerang yang mempunyai nilai pasar Rp. 850.000.000,5. Condition of economy

Kondisi perekonomian sangat ini masih relatif stabil. Keadaan sistem


keuangan Indonesia masih aman dan tidak mengganggu perkembangan dan
pertumbuhan usaha.
6. Constraint
Hambatan yang menghalangi usaha calon debitur adalah kekurangan modal
Usaha untuk pembelian barang pesanan.

Dengan dilakukannya beberapa analisa yang telah kami laksanakan kepada calon
debitur maka di dapatkan dengan hasil sebagai berikut :
1. Analisa kualitatif

Setelah dilakukan wawancara dan pengumpulan data terhadap calon


debitur, dapat disimpulkan bahwa calon debitur memiliki karakteristik dan sifat yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sehingga calon
debitur bisa dipercaya untuk diberikan kredit dan mampu untuk melunasi kredit yang
telah diberikan dengan tepat dalam waktu yang telah disepakati bersama. Kredit yang
diajukan oleh calon debitur merupakan kredit modal kerja dimana kredit yang
nantinya akan diberikan dapat digunakan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih
baik sehingga dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dan membuat kualitas

usaha menjadi lebih baik lagi.


Calon debitur juga memiliki kemampuan untuk dapat melunasi kredit yang
akan diberikan dengan cara bersungguh sungguh untuk membesarkan usahanya ke

dalam lingkup yang lebih luas, hal ini terlihat dari banyaknya tender yang ia ikuti dan
banyaknya perusahaan besar yang sudah bekerja sama dengannya .

Dari data yang kami peroleh dari bank lain calon debitur ini pernah
mengajukan kredit dan dari data tersebut kami melihat bahwa calon debitur dapat
melunasi kredit yang telah diberikan oleh bank dengan tepat waktu.

2. Analisa Kuantitatif

Analisis ini dapat dilaksanakan melihat dari laporan keuangan


tahunan . Data yang telah kami dapat merupakan data yang akurat, berikut ini data
laporan tahunan CV. Mitra Informa .
CV. MITRA INFORMA
NERACA
Per 31 desember tahun 2014 dan tahun 2013

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan bank
Piutang dagang
Piutang lain-lain
Pajak
dibayar
dimuka
Pekerjaan
dalam
proses
Persedian barang
Jumlah aktiva
lancar

AKTIVA TETAP
Kendaraan
Peralatan dan mesin
Inventaris kantor
Hak pendirian
Jumlah nilai
perolehan
Akumulasi
penyusutan
Nilai buku aktiva
tetap
Jumlah aktiva

2014

Rp. 123.530.000
Rp. 29.000.000
Rp. 20.000.000
Rp.
-

2013

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.

Rp.

Rp.
Rp. 172.530.000

Rp.
Rp. 168.129.102

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

9.000.000
2.900.000
11.900.000

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

9.000.000
2.900.000
11.900.000

(Rp.

11.900.000)

(Rp.

11.900.000)

Rp.

Rp.

Rp.

172.530.000

Rp. 168.129.102

106.629.102
52.500.000
15.000.000
-

PASIVA
Kewajiban lancar
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Hutang pajak
Jumlah Kewajiban
lancar
Hutang jangka
panjang

MODAL
Modal disetor
Laba tahun berjalan
Laba tahun lalu
Jumlah modal
Jumlah passive

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

50.000.000
12.500.000
3.135.400
65.635.400
-

75.000.000
25.930.600
5.964.000
106.894.600
172.530.000

Rp.

75.000.000

Rp.
Rp.

438.312
75. 438.312

Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

75.000.000
11.516.790
6.174.000
92.690.790
168.129.102

CV. MITRA INFORMA


LAPORAN LABA/RUGI
Untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2014 dan 2013

Penjualan bersih

2014
Rp. 313.540.000

Harga pokok penjualan

Rp. 188.124.000

Laba bruto usaha

Rp.
125.416.000

Rp.
17.500.000
Rp.
60.000.000
Rp.
8.200.000
Rp.
2.400.000
Rp.
8.250.000
Rp.
96.350.000

BIAYA USAHA
Biaya transportasi
Gaji karyawan
Biaya telepon,listrik & air
Pemakaian alat tulis
Biaya penyusutan aktiva
Biaya
pemeliharaan
kendaraan
Jumlah biaya usaha

2013
Rp.
1.223.789.000
Rp.
1.089.172.210
Rp.
134.616.790

Rp.
24.000.000
Rp.
55.200.000
Rp.
12.500.000
Rp.
8.650.000
Rp.
22.750.000
Rp.
123.100.000

Laba usaha sebelum pajak

Rp.
29.066.000
Rp.
3.135.400
Rp.
25.930.600

Pajak penghasilan PP 46
Pph pasal 4 ayat (2)
Laba bersih setelah pajak

Rp.
11.516.790
-

1. Rasio liquiditas

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendek.

1.
Current Ratio =

Current Asset

Current Liabilities
Rp. 172.530.000 = 2.6286
Rp. 65.635.400

2013 =
Rp. 168.129.102 = 2.2286
Rp. 75. 438.312
Current Ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-

2014 =

kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya
jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio
berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor.

Tahun 2013 sampai 2014, CV. Mitra informa mengalami kenaikan yang cukup
baik pada current ratio. Terlihat setiap tahunnya jumlah hutang lancar selalu menurun ,
sebaliknya jumlah asset lancar selalu meningkat setiap tahunnya. tahun 2013 hingga 2014
current ratio CV. Mitra informa dapat dikatakan baik.

2.
Acid Test Ratio = Current Assets Inventory
Current Liabilities

2014 =

Rp. 172.530.000 0 = 2.6286


Rp.

2013

Rp. 168.129.102 0 = 2.2286


Rp.

65.635.400

75. 438.312

Acid Test Ratio merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi kas. Jika current ratio tinggi
tetapi acid test ratio rendah, menunjukan adanya investasi yang sangat besar dalam
persediaan.

Tahun 2013 hingga tahun 2014 menunjukan bahwa acid test ratio yang
dimiliki oleh CV Mitra Informa semakin meningkat. Hal itu dikarenakan jumlah asset
lancar yang dimiliki selalu meningkat.

2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas
perusahaan dibiayai dengan utang.
1. Debt Ratio =

Total Debt .
Total Assets

2014 =

Rp.

Rp.

2013 =

65.635.400

= 0.38 kali

172.530.000
Rp.

75. 438.312

= 0,44 kali

Rp. 168.129.102

Debt Ratio mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pinjaman dari
pihak kreditur, apabila rasionya relatif tinggi berarti kurang baik. Karena apabila terjadi
likuidasi perusahaan akan sulit untuk menutupi hutang-hutangnya oleh asset yang
dimilikinya.
Mulai tahun 2013 hingga tahun 2014 debt ratio yang dimiliki oleh CV. Mitra
Informa semakin membaik, hal itu disebabkan karena total pinjaman semakin menurun
dan total asset yang selalu meningkat setiap tahunnya.
2. DER =
TOTAL KEWAJIBAN .
MODAL SENDIRI

2014 =

Rp.

Rp. 106.894.600

2013 =

Rp.
Rp.

65.635.400 . = 0.614 Kali

75. 438.312

=0.814 kali

92.690.790

Debt Ratio mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pinjaman dari

pihak kreditur, apabila rasionya relatif tinggi berarti kurang baik. Karena apabila terjadi
likuidasi perusahaan akan sulit untuk menutupi hutang-hutangnya oleh asset yang
dimilikinya

Mulai tahun 2013 hingga tahun 2014 debt ratio yang dimiliki oleh CV.Mitra
Informa semakin membaik, hal itu disebabkan karena total pinjaman semakin menurun
dan jumlah modal sendiri yang selalu meningkat setiap tahunnya.

3. Rasio aktivitas (Rasio Activity)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan


dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
1. Total Asset Turnover =
Sales

Total Asset

2014 =
Rp.

Rp. 313.540.000

= 1.82 kali

172.530.000

2013 =

Rp.

1.223.789.000

= 7.3 kali

Rp. 168.129.102

Rasio ini mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan untuk

menghasilkan penjualan. Rasio yang rendah menunujukan bahwa perusahaan tidak


beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Semakin tinggi rasio
maka semakin efisiensi.
2. Fixed Asset Turnover =

Sales
.
Net Plant and Equipment
2014 =
Rp. 313.540.000 = 0

2013 = Rp. 1.223.789.000 = 0


0
Rasio ini mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap atau perputaran aktiva

tetap. Rasio yang rendah menunjukan bahwa tidak ada pergerakan dalam penggunaan
aktiva.

3. Accounts Receivable Turnover =

2014 =
2013 =

Annual Credit Sales .


Account Receivable

Rp. 313.540.000
Rp. 49.000.000
Rp. 1.223.789.000
Rp. 67.500.000

= 6.3987 kali
=18.1302 kali

Accounts Receivable Turnover memberikan analisa mengenai beberapa kali

tiap tahunnya dana yang tertanam pada piutang berputar dari bentuk piutang berbentuk
uang tunai, kemudian kembali ke bentuk piutang lagi. Semakin tinggi rasio maka

menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya apabila rasio
rendah maka terdapat over investment pada piutang.
4. Average Collection Period =
Account Receivable
Annual credit sales/365 days

2014 =

Rp.

49.000.000

. = 56,2607 days

Rp. 313.540.000/360 days

2013 =

Rp.

Rp.

67.500.000

. = 19.8563 days

1.223.789.000/360 days

Average Collection Period digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat

likuiditas aktiva lancar yang berbentuk piutang jangka pendek.


5. Perputaran hutang dagang =
COGS
.

HUTANG DAGANG

2014 = Rp. 188.124.000 x 360 =1354.5kali

Rp. 50.000.000

2013 = Rp. 1.089.172.210 x 360 =5228 kali

Rp. 75.000.000
Atau
Periode pembayaran hutang dagang = HUTANG DAGANG

COGS

2014 = Rp. 50.000.000 x 360 = 96 HARI

Rp. 188.124.000

2013 = Rp. 75.000.000 x 360 = 25 HARI

Rp. 1.089.172.210
Rasio ini menunjukan bahwa perusahaan akan membayar hutang dagangnya 96 hari

pada tahun 2014 dan 25 hari pada tahun 2013 .

4. Rasio Profitabilitas

Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari


keuntungan.

1. Gross Profit Margin = Gross Profits

Sales

2014= Rp. 125.416.000 = 40%


Rp. 313.540.000

2013=

Rp. 134.616.790 =11%


Rp. 1.223.789.000

Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dibebani oleh biaya-

biaya yang lain. Perubahan rasio laba kotor bisa saja terjadi karena perubahan dalam
kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya produk baru.
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa atas setiap Rp. 1 penjualan yang

dilakukan perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 40% pada tahun 2014 dan 11%
pada tahun 2013

2. Net Profit Margin (NPM)

2014=

= Net Income
Sales

Rp. 25.930.600

= 8.3 %

Rp. 313.540.000

2013=

Rp. 11.516.790

=0.94%

Rp. 1.223.789.000

Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba

bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yan ditanggung
perusahaan untuk biaya-biaya non operasional.

Net profit margin CV.Mitra Informa pada tahun 2007 hingga 2011 mengalami

selalu kenaikan setiap tahunnya. Disebabkan oleh net income yang selalu meningkat.

3. Return on investment = Net Income


total aktiva

2014=

Rp.

2013=

Rp. 25.930.600

= 15%

172.530.000
Rp. 11.516.790

= 6.8 %

Rp. 168.129.102

Rasio ini menunjukan bahwa atas setiap Rp. 1 yang diinvestasikan, maka

akan diperoleh laba sebesar 15% pada tahun 2014 dan 6.8% pada tahun 2013.
4. Return on Asset =

2014=

Net Income .
Modal sendiri
Rp. 25.930.600

= 24.25%

Rp. 106.894.600

2013=

Rp. 11.516.790

= 12.42%

Rp.

92.690.790

Dari analisis rasio diatas dapat disimpulkan CV. Mitra Informa memiliki rasio-

rasio yang cukup baik sehingga calon debitur mempunyai kemampuan untuk melunasi
kredit dan agunan jika diberikan.

1.Rasio liquiditas

2014
Current rasio
2.6
Quick rasio
2.6

2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Debt ratio
Debt to equity ratio

3. Rasio aktivitas

Total asset turnover


Fixed asset turnover
Account
receivable
turnover
Average
Collection
Period
Perputaran
hutang
dagang

4. Rasio profitabilitas

Gross profit margin


Net profit margin
Return on investment
Return on asset

3. Analisis Collateral

2014
0.38
0.614 kali

2014
1.82 kali
6.4 kali
6.3987 kali

2013
2.2
2.2

2013
0.45
0.814 kali

2013
7.3 kali
18.13 kali
18.1302 kali

56,2607 days

19.8563 days

1354.5 kali (96 HARI)

5228

2014

40%
8.3%
15%
24.25%

kali (25 HARI)

2013

11%
0.94%
6.8%
12.42%

Analisa Collateral merupakan analisa mengenai jaminan yang

diberikan oleh calon debitur kepada pihak bank. Calon debitur memberikan
jaminannya berupa sertifikat tanah yang berada di daerah PERUM 1 dengan luas
sekitar 140 M2, dan menurut hasil penilaian Appraisal Independen dengan harga pasar
setempat sekitar Rp 850.000.000,- dan karena agunan dalam fix asset Tanah dan
bangunan yang di tempati, maka appraisal memberikan nilai likuid 70% dari Nilai
Pasar berikut rinciannya :

Nilai pasar Agunan = Rp 850.000.000,- x 70% = Rp. 595.000.000,

Jadi Nilai likuid agunan adalah Rp 595.000.000,

Nilai Kredit yang di ajukan oleh calon Debitur adalah Rp.


100.000.000,-(dibawah nilai likuid Agunan) maka dalam Analilis Collateral kami
menilai Calon Debitur layak mendapatkan Pinjaman.

Apabila calon debitur mengajukan plafond kredit sebesar Rp 100.000.000


dengan bunga efektif kredit sebesar 12% dan dengan jangka waktu 1 tahun atau 12
bulan dan dimulai dari juni 2015 maka angsuran per bulan yang akan dibayarkan oleh
calon debitur adalah
Peri
ode
May
201
5
Jun
201
5
Jul
201
5
Aug
201
5
Sep
201
5
Oct
201
5
Nov
201

Angsuran
Bunga
0

Angsuran
Pokok
0

Total
Angsuran
0

Sisa pinja

Rp
1.000.000,00

Rp
7.884.878,87

Rp
8.884.878,87

92.115.12

Rp
921.151,21

Rp
7.963.727,66

Rp
8.884.878,87

84.151.39

Rp
841.513,93

Rp
8.043.364,93

Rp
8.884.878,87

76.108.02

Rp
761.080,29

Rp
8.123.798,58

Rp
8.884.878,87

67.984.22

Rp
679.842,30

Rp
8.205.036,57

Rp
8.884.878,87

59.779.19

Rp
597.791,93

Rp
8.287.086,93

Rp
8.884.878,87

51.492.10

100.000.0

5
Dec
201
5
Jan
201
6
Feb
201
6
Mar
201
6
Apr
201
6
May
201
6
Tota
l

Rp
514.921,06

Rp
8.369.957,80

Rp
8.884.878,87

43.122.14

Rp
431.221,49

Rp
8.453.657,38

Rp
8.884.878,87

34.668.49

Rp
346.684,91

Rp
8.538.193,96

Rp
8.884.878,87

26.130.29

Rp
261.302,97

Rp
8.623.575,89

Rp
8.884.878,87

17.506.72

Rp
175.067,21

Rp
8.709.811,65

Rp
8.884.878,87

8.796.90

Rp 87.969,10

Rp
8.796.909,77

Rp
8.884.878,87

Rp

Rp
6.618.546,41

Rp
100.000.000,00

Rp
106.618.546,41

Tabel Angsuran

BAB V
PENUTUP


5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa analisa yang telah dilakukan diatas, maka permintaan kredit yang
diajukan oleh:
Nama

HM DRAJAT

Alamat

Jl. Sawo raya, Perumnas Tangerang

Di nyatakan lulus dalam uji kelayakan penerimaan kredit yang akan diberikan oleh
bank.

Calon debitur memenuhi kriteria analisis 6C. Dari penilaian karakter yang telah
dilakukan, dapat dilihat dan dibuktikan bahwa bapak HM Drajat adalah orang
yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab berdasarkan bukti nyata yang telah
dikumpulkan mengenai calon debitur dengan lingkungan sekitarnya. Bapak HM
Drajat bisa menjelaskan dan terbuka mengenai data dan informasi tentang
usahanya. Saat ini usaha bapak HM Drajat dinyatakan berkapasitas mampu untuk
melakukan pinjaman kredit karena dilihat dari laporan keuangannya, usaha yang
dilakukan CV. Mitra Informa ini terus mengalami perkembangan dan telah
mempunyai banyak pelanggan.
Selain itu dari analisis rasio keuangan yang telah dilakukan terhadap laporan
keuangannya semua memiliki rasio-rasio yang cukup baik sehingga calon debitur
mempunyai kemampuan untuk melunasi kredit dan agunan jika diberikan.

Maka dari itu, bank akan memberikan kredit sebesar Rp 100.000.000 dengan bunga
efektif sebesar 12% per tahun dengan jangka waktu 1 tahun atau 12 bulan.

Você também pode gostar