Você está na página 1de 4

KAITAN ORGAN SPESIFIK AUTOIMUN DISEASES

DENGAN MULTIPLE SCLEROSIS

PAPER
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 Kimia Kelas B
1. Intan Dewi Salmah

(24030112140071)

2. Hillary Maria V

(24030112130077)

3. Herdina Dwi P

(24030112140081)

4. Nurmanita R

(24030112130087)

5. Putri Yunita Sari

(24030112140076)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
Sklerosis Multipel atau Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun
yang menyerang myelin otak dan medulla spinalis. MS menghancurkan

oligodenderocytes yang merupakan sel-sel yang bertanggungjawab untuk


membuat dan memelihara suatu lapisan lemak yaitu myelin yang membantu
neuron membawa sinyal elektrik. MS menyebabkan penipisan atau kerusakan
total myelin dan sering memotong perluasan neuron atau axons. Ketika myelin
hilang, neuron tidak dapat lagi secara efektif menghantarkan sinyal elektrik.
Karena itulah pada penyakit ini, mielin otak dan medula spinalis tidak dapat
berfungsi dengan baik untuk melindungi syaraf dan melancarkan pengiriman
impuls secara cepat sehingga tubuh dapat terkoordinasi dan melakukan kegiatan
gerakan secara lembut serta cepat menanggapi rangsangan.
Pada tubuh penderita MS, sistem kekebalan tubuhnya menyerang dan
merusak mielin karena menganggapnya sebagai benda asing. Imun yang
seharusnya melindungi malah merusak. Akibatnya mielin menjadi terluka dan
mengalami pengerasan. Bila mielin rusak maka proses rangsangan dan respon ke
otak akan terganggu. Selain itu rusaknya lapisan mielin memungkinkan terjadinya
serangan benda asing atau organisme berbahaya seperti virus dan bakteri pada
sistem saraf pusat.
Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab sistem kekebalan tubuh
yang menyerang mielin. Tetapi ada suatu hipotesa dimana hal tersebut diduga
karena adanya pengaruh dari virus yang mengganggu sistem kekebalan tubuh dan
mengubah sistem. Terdapat satu dugaan dimana virus yang menjadi pemicu MS
adalah virus biasa seperti virus herpes dan virus campak. Tahap perkembangan
MS diawali dengan kerusakan pada sawar darah otak (permukaan yang
memisahkan zalir serebrospinal dengan pembuluh darah) oleh virus. Kemudian,
virus-virus tersebut mengaktifkan sel darah putih (limfosit T) dalam aliran darah
menuju ke otak dengan melemahkan mekanisme pertahanan otak (yaitu substansi
yang melindungi SSP/ otak). Kemudian, di dalam otak, sel-sel ini mengaktifkan
unsur-unsur lain dari sistem kekebalan tubuh dengan suatu cara yang pada
akhirnya membuat sel-sel tersebut menyerang dan menghancurkan myelin.
Secara ringkas, rusaknya mielin pada penderita MS disebabkan oleh focal
lymphocytic infiltration yakni aktifnya sel T yang secara terus-menerus bermigrasi
menuju otak dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi ketika infeksi)

dan berakibat pada kerusakan myelin dan aksondan mampu mengenali protein
target pada mielin dan menganggapnya sebagai sel yang berbahaya bagi tubuh.

Gambar 1. Contoh kerusakan pada myelin penderita MS


Gejala awal pada penderita MS berupa disfungsi neurologis yang berulang
kali membaik sehingga memungkinkan regenerasi selaput myelin. Namun, dengan
berselangnya waktu, sitokina ( senyawa organic hasil sekresi sel yang erfungsi
sebagai sinyal komunikasi) yang diekskresika oleh sel T akan mengaktivasi
sejumlah mikroglia dan astrosit, sejenis fagosit yang bermukin pada jaringan otak
dan sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan disfungsi sawar otak serta
degenerasi saraf kronis yag berkelanjutan bagi penderita MS. Secara klinis, akan
terjadi akumulasi progresif seperti masalah penglihatan, kelemahan pada otot,
penurunan daya indra, despresi, kesulitan koordinasi dan bicara, rasa sakit dan
bahkan kelumpuhan.
Sklerosis multipel diklasifikasi menjadi 4 kelompok :
1. Relapsing Remitting MS (RMMS)
Pada MS ini, terjadi beberapa kekambuhan (serangan) yang tidak terduga.
Serangan ini berlangsung dalam waktu yang bervariasi (dalam hitungan hari

atau bulan) atau dapat pulih secara parsial atau total. Jenis ini dapat bersifat
tidak aktif selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
2. Benign MS (MS Jinak)
MS jinak hanya dapat diidentifikasi ketika adanya gejala ringan yang timbul
pada masa 10-15 tahun setelah serangan dan pada awalnya dapat
dikategorikan sebagai MS hilang-timbul.
3. Secondary Progressive MS (MS Progresif Sekunder)
MS tipe ini seringkali disertai kekambuhan terus-menerus.
4. Primary Progressive MS (MS Progresif Primer)
MS tipe ini ditandai dengan tidak adanya serangan yang parah, tetapi ada
serangan-serangan kecil yang terus memburuk.
Sedangkan faktor yang menyebabkan penyakit MS antara lain: Lingkungan,
Genetik, Infeksi (beberapa agen infeksi tersebut antara lain Eppstein-Barr, virus
campak (rubella), Canine distamper, human herpes virus-6, dan Chlamydia
penumonia), imunologi (respon abnormal dari imunitas tubuh ), dan hormon.

DAFTAR PUSTAKA
E., Riwanti, Sklerosis Multipel, 2014, Departamen Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, RUSPN Cipto Mangunkusumo Jakarta;
Indonesia
J., Isokandar, Multiple Sclerosis, 2002, Fakultas Kedokteran Bagian Bedah
Universitas Sumatera Utara Medan; Sumatera Utara

Você também pode gostar