Você está na página 1de 25

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

POTENSI ZAT AKTIF FLAVONOID KULIT BAWANG BOMBAY (Allium cepa L.) DAN
ASAM SITRAT KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI AGEN
KEMOPREVENTIF KANKER

BIDANG KEGIATAN:
PKM Penilitian

Diusulkan Oleh :
Ardiansyah

H1A012007/ 2012

Ni Putu Galuh Megantari Ekaputri

H1A010037/ 2010

Oktavianus Prayitno

H1A012046/ 2012

Rinitha Dinda Safitri

H1A012050/ 2012

Siti Ulfatun Najiyyah

H1A011064/ 2011

UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN. i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
RINGKASAN.. v
BAB 1.

PENDAHULUAN.. 1
1.1 Judul Program 1
1.2 Latar Belakang... 1
1.3 Perumusan Masalah... 2
1.4 Tujuan Penelitian....... 2
1.5 Urgensi Penelitian. 3
1.6 Luaran yang Ingin Dicapai 3
1.7 Manfaat Penelitian 3

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA.............. 3
2.1. Radikal Bebas, MDA dan Pengaruhnya terhadap Kanker... 3
2.2. Antioksidan dan Flavonoid.. 4

2.3. Bawang Bombay (Allium cepa L.) 4


2.4. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Asam Sitrat... 5
2.5. Efek Sinergis Ekstrak Kulit Bawang Bombay dan Asam Sitrat... 6

BAB 3.

METODE PENELITIAN...

3.1. Rancangan Penelitian... 6


3.2.Waktu dan Tempat Penelitian 6
3.3. Populasi dan Sampel.... 7
3.4. Variabel Penelitian 7
3.5. Definisi Operasional Variabel.. 7
3.6. Prosedur Kerja. 8
3.7. Analisis Data...

3.8. Alur Penelitian .... 9

ii

BAB 4.

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN... 9


4.1. Anggaran Biaya. 9
4.2. Jadwal Kegiatan. 10

DAFTAR PUSTAKA... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......... 13
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota. 13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan. 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas.. 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti... 20

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Bawang Bombay ................................. 5


Tabel 2. Klasifikasi Jeruk Nipis 5
Tabel 3. Anggaran Biaya Kegiatan... 10
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan. 10

iv

RINGKASAN

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia, WHO memprediksi
angka kematian akibat kanker akan terus bertambah pada tahun 2030, hal ini mengundang
perhatian berbagai peneliti ilmiah untuk menemukan solusi terbaik dalam penganggulangan
kanker. Salah satu bidang penelitian yang sedang marak dilakukan adalah optimalisasi bahan
alam sebagai agen kemopreventif kanker. Hal ini didasari oleh kandungan antioksidan yang
banyak pada bahan alam, termasuk pada sayur dan buah-buahan.
Tanaman yang memiliki efek antioksidan kuat adalah bawang bombay (Allium cepa L.).
Bawang bombay memiliki kandungan flavonoid, zat ini terdapat banyak pada bagian kulit
bawang bombay dibandingkan dengan bagian yang biasa dikonsumsi (Skerget et al, 2009), ini
menandakan bahwa efek antioksidan bawang bombay yang optimal adalah pada bagian kulinya.
Selain bawang bombay, buah yang memiliki kandungan antioksidan tinggi adalah jeruk nipis.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki kandungan asam sitrat yang tinggi. Asam sitrat
dipercaya sebagai senyawa antikanker karena dapat menginhibisi enzim fosfofruktokinase,
kompleks piruvat dehidrogenase, dan enzim suksinat dehidrogenase pada siklus krebs sehingga
mitokondria akan dipaksa membatasi metabolisme dan selanjutnya mengurangi aktivitas
pembelahan sel kanker (Bucay, 2007). Penelitian terbaru oleh Akaranta (2012) menunjukkan
bahwa potensi antioksidan ekstrak kulit bawang bombay akan lebih optimal jika dikombinasikan
dengan asam sitrat. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk membuktikan adanya potensi zat
aktif flavonoid pada kulit bawang bombay dan asam sitrat dari kulit jeruk nipis sebagai agen
kemopreventif kanker.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan
metode pre-test dan post-test. Sampel penelitian adalah mencit jantan sehat dengan berat badan
180-200 g sejumlah 20 ekor sebagai hewan percobaan. Sampel dihitung menggunakan rumus
Pocock dan didapatkan hasil 5 ekor/kelompok, kemudian mencit dibagi menjadi 4 kelompok,
tiga kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak
kulit bawang bombay dan kulit jeruk dengan dosis masing-masing 14mg, 28mg, dan 56mg, dan
sebagai kontrol diberikan aquabides.
Mencit diadaptasikan terlebih dahulu selama 7 hari, kemudian hari ke-8 diukur kadar
MDA darahnya sebagai pre-test, kemudian mencit diistirahatkan selama 2 hari dan setelah itu
diberikan perlakuan sesuai kelompok selama 7 hari dengan frekuensi pemberian dua kali sehari.
Pada hari ke-18 kanker diinduksi dengan aktivitas fisik maksimal dengan cara membiarkan
mencit berenang sampai hampir tenggelam. 15 menit kemudian dilakukan pemeriksaan MDA
sebagai post-test. Darah diambil untuk penentuan kadar MDA dan dilakukan pemeriksaan
dengan metode TABRS. Pemeriksaan ini digunakan sebagai indikator radikal bebas dalam
tubuh. Radikal bebas dianggap sebagai salah satu faktor resiko terjadinya kanker, oleh karena itu
penurunan kadar MDA pada darah mencit dapat dijadikan satu indikator adanya aktivitas
preventif terhadap kanker.
Kadar MDA yang diukur pada pre-test dan post-test dibandingkan dan dianalisis,
kemudian data primer yang diperoleh akan diolah dengan program pengolah data SPSS 15.0 for
windows dengan Uji Annova. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan potensi keompreventif
zat aktif flavonoid pada ekstrak kulit bawang bombay dan jeruk nipis dalam menurunkan kadar
MDA
mencit
yang
diinduksi
aktivitas
maksimal.

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.JUDUL PROGRAM
Potensi Zat Aktif Flavonoid Kulit Bawang Bombay (Allium cepa L.) dan Asam Sitrat Kulit
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) sebagai Agen Kemopreventif Kanker
1.2.LATAR BELAKANG
Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi akan terjadi
peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 75 persen di seluruh dunia pada tahun 2030.
Jumlah tersebut 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk itu,
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi permasalahan
kanker, termasuk upaya kuratif dan preventif.
Upaya kuratif kanker dapat dilakukan dengan radioterapi atau kemoterapi, namun
demikian terapi yang diberikan biasanya menimbulkan efek samping dan memerlukan biaya
yang mahal, oleh karena itu penanggulangan yang paling optimal adalah dengan melakukan
upaya preventif/pencegahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker
adalah mengurangi faktor resiko penyebab kanker, termasuk paparan radikal bebas yang
terlalu banyak.
Radikal bebas adalah molekul reaktif yang dapat menyebabkan stress oksidatif. Sress
oksidatif ini kemudian berperan sentral dalam patogenesis berbagai penyakit, termasuk
kanker. Radikal bebas yang reaktif ini akan menimbulkan reaksi berantai yang akan terus
berlanjut, kecuali dinetralisir oleh penetralisis radikal bebas yang disebut antioksidan
(Ratmayanti, 2011).
Jenis radikal bebas utama berasal dari senyawa oksigen, yang biasa disebut ROS
(Reactive Oksigen Species). ROS dihasilkan akibat terjadinya kebocoran mitokondria yang
disebabkan oleh peningkatan penggunaan oksigen. Umunya, 2-5% oksigen yang dipakai
dalam proses metabolisme dalam tubuh akan menjadi ion superoksid, namun ketika
melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, terjadi peningkatan konsumsi oksigen sebanyak
100-200 kali lipat, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan produksi ROS dan akhirnya
terjadi stress oksidatif (clarckson, 2000; Chevion, 2003; Sauza,2005; dalam Jawi, nd). Salah
satu indikator terjadinya stress oksidatif yang disebabkan aktivitas fisik maksimal adalah

peningkatan jumlah MDA yang merupakan hasil peroksidase lipid dalam tubuh akibat radikal
bebas.
ROS akibat aktivitas fisik dapat dicegah dengan penggunaan antioksidan dan istirahat.
Antioksidan berperan penting dalam mengurai senyawa ROS menjadi senyawa yang tidak
reaktif sehingga terjadi penurunan kadar MDA dalam tubuh (Subakir et al, 2008). Salah satu
senyawa yang berpotensi menjadi antioksidan adalah flavonoid. Flavonoid berfungsi untuk
menetralkan kelebihan ROS dan mencegah kerusakan sel oleh ROS (Waji, 2009).
Tanaman yang mengandung flavonoid tinggi adalah kulit bawang bombay dan jeruk
nipis. Bagian kulit bawang bombay memiliki kandungan flavonoid yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan bagian yang biasa dimakan (Skerget, et al). Hal ini menunjukkan
bahwa bagian luar (kulit) bawang bombay memiliki efek antioksidan yang lebih besar
dibandingkan dengan bagian dalamnya. Jeruk nipis juga kaya akan flavonoid. Disamping itu,
jeruk nipis mengandung asam sitrat yang dapat dikombinasikan dengan ekstrak kulit bawang
bombay. Penelitian Akaranta (2012) menyatakan bahwa ekstrak kulit bawang bombay akan
memiliki efek antioksidan yang lebih kuat jika dikombinasikan dengan asam sitrat. Belum
ada penelitian yang melaporkan apakah ada potensi kemopreventif kombinasi flavonoid kulit
bawang bombay dan asam sitrat kulit jeruk nipis, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut
mengenai hal itu, penggunakan MDA sebagai indikator faktor resiko kanker pada mencit
yang diinduksi aktivitas maksimal bertujuan untuk mempermudah penelitian.
1.3.RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang penelitian ini adalah :
1. Apakah pemberian kombinasi ekstrak kulit bawang bombay dan jeruk nipis memiliki
potensi kemopreventif dengan menurunkan kadar MDA pada mencit yang diinduksi
aktivitas maksimal?
2. Berapakah dosis optimal kombinasi ekstrak kulit bawang bombay dan jeruk nipis yang
dapat menurnkan kadar MDA pada mencit yang diinduksi aktivitas maksimal?
1.4.TUJUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui potensi ekstrak limbah kulit bawang bombay dan jeruk nipis dalam
menghambat peningkatan kadar MDA

2. Mengetahui konsentrasi optimal dari ekstrak kulit kulit bawang bombay dan jeruk nipis
yang dapat menghambat peningkatan kadar MDA
1.5.URGENSI PENELITIAN
Urgensi penelitian ini adalah membantu menekan dan mengurangi permasalahan kanker yang
prevalensi angka morbiditas dan mortalitasnya diprediksikan akan terus meningkat pada
beberapa tahun kedepan.
1.6.LUARAN YANG DIHASILKAN
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah memberikan alternatif solusi pengendalian
kanker berbasis lingkungan, sehingga optimalisasi penggunaan limbah dan bahan alam akan
sangat bernilai tinggi, dan secara tidak langsung dapat membantu perekonomian bangsa
Indonesia dan meningkatkan status kesehatan masyarakat.
1.7.MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:
1. Memberikan alternatif solusi pencegahan penyakit kanker yang ekonomis dan terjangkau
bagi masyarakat
2. Optimalisasi penggunaan bahan alam dalam menghadapi permasalahan kanker
3. Memberi nilai tambah pada limbah alam (limbah kulit bawang bombay dan jeruk nipis)
dalam pemanfaatannya sebagai alternatif pencegahan peyakit kanker
4. Menambah inventaris limbah tanaman sebagai agen kemopreventif kanker

BAB 2 - TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Radikal Bebas, Malondialdehid (MDA), dan Pengaruhnya Terhadap Kanker
Aktifitas fisik berat meningkatkan konsumsi oksigen 100-200 kali lipat karena terjadi
peningkatan metabolisme di dalam tubuh. Peningkatan penggunaan oksigen terutama oleh
otot-otot yang berkontraksi, menyebabkan terjadinya peningkatan kebocoran elektron dari
mitokondria yang akan menjadi ROS( Reactive oxygen species) yang merupakan pemicu
radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki elektron tidak berpasangan pada
orbital luarnya sehingga bersifat sangat reaktif terhadap sel atau komponen sel disekitarnya.

Jika kadar radikal bebas terlalu tinggi, kemampuan antioksidan endogen dalam tubuh kita
tidak mampu menetralisir radikal bebas yang terbentuk, peristiwa ini disebut stress oksidatif.
Salah satu indikator yang dipakai untuk menentukan stress oksidatif pada manusia adalah
kadar MDA. (Jawi I.M et al, nd)
Malondialdehid (MDA) adalah senyawa yang terbentuk dari peroksidasi lipid pada
membran sel, yaitu reaksi radikal bebas dengan Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA). Reaksi
tersebut terjadi secara berantai, akibat akhir dari reaksi rantai tersebut akan terbentuk
hidrogen peroksida. (Jawi I.M, et al, )
Induksi kanker oleh senyawa kimia melibatkan beberapa proses. Proses ini meliputi
perubahan molekular dan seluler yang secara tidak langsung mengubah suatu sel normal
menjadi sel yang sifatnya tidak terkendali. Proses ini melibatkan dua tahap, yaitu tahap
inisiasi dan promosi. Tahap inisiasi dan promosi terjadi ketika radikal bebas merusak DNA
sehingga menyebabkan DNA mempunyai sifat mutagenic yang menghasilkan pertumbuhan
sel yang tidak terkendali dan menurunnya kemampuan sel untuk melakukan apoptosis.
(Klaunig J.E et al, 2010)

2.2 Antioksidan dan Flavonoid


Antioksidan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan enzimatik dan non
enzimatik. Antioksidan non enzimatik atau pemecah rantai terdiri dari vitamin C, vitamin E
dan beta karotin (Chevion, 2003; Ji, 1999). Selain vitamin E dan vitamin C ternyata beberapa
flavonoid yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan memiliki khasiat antioksidan. Antioksidan
merupakan suatu zat yang dapat menghambat hingga mencegah terjadinya proses oksidasi.
Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi untuk menetralkan kelebihan ROS (Reactive
Oxygen Species) dan mencegah perusakan sel oleh ROS itu sendiri. Dalam suatu penelitian
dibuktikan Silymarin, suatu antioksidan flavonoid menunjukan efek sebagai anti kanker
melawan beberapa jenis kanker. (Hatam et al, 2013).
2.3 Bawang Bombay (Alium cepa L.)
Allium cepa L. atau lebih dikenal dengan bawang bombay adalah tanaman semusim
berbentuk rumpun dan tumbuh tegak. Klasifikasi tanaman bawang bombay adalah sebagai
berikut: Tabel 1. Klasifikasi Bawang Bombay

Divisi

Kelas

Ordo

Famili

Genus Spesies

Spermatophyta Angiospermae Monocotyledoneae Liliaceae Allium

Allium cepa L.

Allium cepa L. banyak tumbuh di dataran rendah sampai di dataran tinggi, memiliki ciri
berumbi lapis, berakar serabut, dan bentuk daun silindris. Kandungan dari Allium cepa L..
diantaranya flavonoid, protein, mineral, sulfur, antosianin, kaemferol, karbohidrat, dan serat
(Ly et al, nd). Kandungan flavonoid paling banyak terdapat pada bagian kulit terluar bawang
(Bucay, 2007). Dari hasil skrining fitokimia, didapatkan hasil bahwa ekstrak kulit bawang
(Allium cepa L.) mengandung senyawa flavonoid hingga 5 jenis Quercetin (isoquercetin,
quercetin diglucoside, quercetin monoglucoside 1, quercetin monoglucoside 2, and free
quercetin). Total rata-rata flavonoid jenis quercetin di Alium cepa L. adalah 347 mg/kg, 5-10
kali lebih besar dibandingkan dengan sayuran yang lain. (Lachman et al, 2003)

2.4 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Asam Sitrat


Jeruk nipis atau Citrus aurantifolia adalah tumbuhan yang dimanfaatkan buahnya sehari-hari.
Tabel 2. Klasifikasi Jeruk nipis
Divisi

Kelas

Ordo

Magnoliophyta Magnoliopsida Sapindales

Famili

Genus Spesies

Rutaceae Citrus

Citrus aurantifolia

Jeruk nipis sendiri memiliki kandungan asam sitrat, minyak atsiri, dengan kandungan
fellandren, geranil asetat, limonen, dan linalin asetat. Selain senyawa-senyawa tersebut
terdapat pula kandungan flavonoid dan saponin, berupa eriocitrin, eriocitrocide, hesperidin,
naringin, dan tangeretin. Kandungan terbesar yang membuat rasa asam pasa jeruk nipis
adalah asam sitrat.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan), asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan
sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau, misalnya jeruk nipis dan jeruk purut (Penniston et al, 2007).
Asam sitrat dalam jeruk nipis itu sendiri dapat menginhibisi enzim fosfofruktokinase,
kompleks piruvat dehidrogenase dan enzim suksinat dehidrogenase pada siklus Krebs,

sehingga mitokondria akan dipaksa untuk membatasi metabolisme sehingga menekan


pertumbuhan sel kanker. (Bucay, 2007)
2.5 Efek Sinergis Ekstrak Kulit Bawang Bombay dan Asam sitrat
Dalam penelitian Akaranta dan Akaho (2012) ditemukan adanya efek sinergis dari
penggabungan ekstrak kulit bawang bombay merah (red onion) dan asam sitrat yang
memberikan efek antioksidan yang jauh lebih baik daripada esktrak kulit bawang bombay
sendiri.

BAB 3 - METODE PENELITIAN


3.1.Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Pre-test Posttest,
Control Group Design (Campbell, 1963)

A
B
P

C
D

P0
P1
P2
P3

A = Pre-test kelompok control


A = Post-test kelompok control
B= Pre-test kelompok perlakuan 1
B = Post-test kelompok perlakuan 1

Keterangan :
P = Populasi
S = Sampel
R = Randomisasi
Po= Kontrol
P1= Perlakuan 1
P2= Perlakuan 2
P3= Perlakuan 3

B
C
D

C = Pre-test kelompok perlakuan 2


C = Post-test kelompok perlakuan 2
D = Pre-test kelompok perlakuan 3
D = Post-test kelompok perlakuan 3

3.2.Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan di Laboratorium. Tempat percobaan adalah
di Laboratorium Kimia Analitik Universitas Mataram
3.3.Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini digunakan mencit dengan kriteria sebagai berikut: Mencit jantan dewasa
yang sehat, berat 180-200 gram, umur empat bulan.
Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berdasarkan rumus Pocock ( 1983) :

= 22

Keterangan :
f(,)

(1 - 2)

= jumlah sampel
= simpang baku
= tingkat kesalahan I ( =0,05)
= tingkat kesalahan II ( = 0,1)
Sehingga f ( ,) = 10,5 (Tabel 9.1) (Pocock, 1983)
1 = rerata nilai pada kelompok kontrol
2 = rerata nilai pada kelompok perlakuan

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan didapatkan rerata kelompok control =9,9 mmol/l,
dengan simpang baku (SB) = 1,56 mmol/l, rerata kelompok perlakuan = 6,6 mmol/l. Dengan
menggunakan rumus di atas maka hasilnya adalah :
n = 2 x (1,56)2 x 10,5
(9,9 6,6)2
= 51,11
10,89
= 4,69 (Besar sampel tiap kelompok dibulatkan menjadi 5).
3.4.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu :
1. Variable bebas

: Ekstrak kulit bawang bombay dan kulit jeruk

2. Variabel tergantung

: Kadar MDA dalam darah mencit

3. Variable terkendali

: Jenis mencit, jenis kelamin, umur, dan berat badan mencit

3.5.Definisi Operasional Variabel


3.5.1. Dosis kadar flavonoid bawang bombay dan kadar asam sitrat jeruk nipis
Dosis yang dihitung adalah konsentrasi flavonoid yang terkandung di dalam ekstrak
kulit bawang bombay dan konsentrasi asam sitrat pada ekstrak jeruk nipis.
Setelah itu ekstrak dikombinasikan dengan perbandingan 1:1.
3.5.2. Aktivitas fisik maksimal
Pemberian aktivitas fisik dengan cara merenangkan mencit sampai hampir tenggelam.
3.5.3. Kadar MDA pada darah mencit
Nilai penanda kerusakan oksidatif pada membran sel yang disebabkan radikal bebas.
Pengambilan darah melalui medial canthus sinus orbitalis. Pemeriksaan MDA dengan
metode TBARS.
3.5.4. Mencit yang digunakan
Mencit yang digunakan adalah mencit sehat, jantan, umur 4 bulan, berat 180-200gram.

3.6. Prosedur Kerja


3.6.1. Ekstraksi dan penetuan kadar flavonoid dan asam sitrat
Cara pembuatan ekstrak antara lain: 12,5 kg bawang bombay dicuci hingga bersih
kemudian diambil bagian kulitnya. Ditimbang sebanyak 1000 gram. Selanjutnya
diblender sebanyak tiga tahap. Tahap pertama: diblender 400 gram kulit bawang
bombay dengan 250 ml aquades yang ditambahkan 1,5 gram asam sitrat hingga
hancur, kurang lebih selama lima menit. Disaring dengan kain kasa dua lapis. Tahap
kedua: diblender 300 gram kulit bawang bombay dengan hasil filtrasi yang pertama.
Disaring dengan kain kasa dua lapis. Tahap ketiga: diblender sisa kulit bawang
bombay (300 gram) dengan hasil filtrasi tahap kedua. Disaring dengan kain kasa dua
lapis sebanyak dua kali. Disaring dengan kertas saring biasa sebanyak dua kali.
Ditambahkan gula secukupnya. Didapatlah filtrat kulit bawang Bombay, begitu pula
pada kulit jeruk nipis. Kemudian kadar flavonoid dan asam sitrat dianalisis di
Laboratorium Kimia Universitas Mataram.
3.6.2. Prosedur kerja penelitian
Penelitian ini mempergunakan 20 ekor mencit jantan yang sehat. Sebelum penelitian
dimulai, dilakukan adaptasi terhadap seluruh mencit selama tujuh hari. Pada hari
kedelapan dilakukan pengambilan darah terhadap seluruh mencit melalui medial
canthus sinus orbitalis untuk pemeriksaan MDA dengan metode TBARS sebagai pretest. Mencit diistirahatkan selama dua hari, kemudian pada hari ke-11 mencit dibagi
menjadi empat kelompok, untuk selanjutnya diberikan perlakuan selama tujuh hari.
Kontrol (P0) aquabidest, P1 0,14 mg ekstrak kombinasi/ekor/hari, P2 0,28 mg ekstrak
kombinasi/ekor/hari, P3 0,56 mg ekstrak kombinasi/ekor/hari. Pada hari ke-18 seluruh
kelompok direnangkan hingga hampir tenggelam (kurang lebih selama 60 menit).
Mencit dikeringkan dengan handuk dan dijemur di bawah sinar matahari kurang lebih
selama 15 menit, dilanjutkan dengan pengambilan darah post-test untuk pemeriksaan
MDA. Bahan uji diberikan peroral dengan alat suntik sonde.
3.6.3. Perhitungan kadar MDA
Menghitung kadar MDA dilakukan dengan mengambil darah pada bagian medial
chantus sinus orbitalis. Pemeriksaan dilakukan dengan metode thiobarbituric acid-

reactive substances (TBARS) dan dikerjakan di Laboratorium Kimia Analitik


Universitas Mataram
3.7. Analisis data
Semua data ditampilkan dalam mean SD. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS versi
17.
20 mencit diadaptasi

3.8. Alur penelitian :

Hari ke-8 : Pretest MDA


Istrahat 2 hari
Pembagian Kelompok
Perlakuan
P0 =
aquabidest

P1 = 0,14mg

P2 = 0,28mg

P2 = 0,56mg

Perlakuan selama 7 hari


Hari 18: mencit disuruh berenang sampai hampir
tenggelam
Keringkan 15 Menit
Post Test MDA

BAB 4 - BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


2.1.

Anggaran Biaya
Tabel 3. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran

Biaya

Peralatan Penunjang

Rp. 1.000.000

Bahan Habis Pakai

Rp. 5.575.000

Transportasi

Rp. 1.800.000

Lainlain

RP. 1.050.000

TOTAL

Rp. 9.525.000

Rincian dan justifikasi anggaran terlampir (Lampiran 2)

10

2.2.

JADWAL KEGIATAN
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO

AGENDA PENELITIAN
persiapan lokasi, alat dan
bahan
pembuatan ekstrak kulit
bawang bombay dan kulit
jeruk nipis
Uji perlakuan pada hewan

Pemeriksaan MDA

4
5

Analisa Data
Penyusunan Laporan

1
2

BULAN I
BULAN II
BULAN III
I II III IV I II III IV I II III IV

DAFTAR PUSTAKA
Akaranta,O. and Akaho,AA. 2012 . Synergic Effect Of Citric Acid And Red Onion Skin Extract
On The Oxidative Stability Of vegetable Oil. J. Appl. Sci. Environ. Manage.
Dec,
2012 Vol. 16 (4)337-343
Arifiyanti,L. 2002. Daun Bawang bombay (Allium ascalonicum L.) Sebagai Hijauan Substitusi
Rumput Lapang Pada Ternak Domba Ekor Gemuk Lokal. Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Bucay, Halabe A. 2007. The biological significance of cancer: Mitochondria as a cause of
cancer and the inhibition of glycolysis with citrate as a cancer treatment. Med
Hypotheses 69(4):826828
Hatam,S F et al. 2013. Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Nanas( Ananas comosus (L)
Merr). Jurnal Farmasi Indonesia 2(1): 8-9
Jawi, I M. et al., Antioxidant Effect of Water Extract Purple Sweet Potato to Mice Blood and
Many Organ that Given Maximal Physical Exercise. Universitas Udayana, Bali
Klaunig, J.E, Kamendulis,L.M, Hocevar,B.A. 2010. Oxidative Stress and Oxidative Damage in
Carcinogenesis. Indiana University School of Medicine. vol 38 no 1
Lachman, et al. 2003. Total Polyphenol and Main Flavonoid Antioxidant in Different onion
(Allum cepa L.) Varieties. Czech University of Agriculture, Czech Republic
Ly, T M et al. nd. Antioxidative Compounds from the Outer Scales of Onion. Life science
research center, Gifu University, Japan
Mudassir, et al.nd. Analisis Kadar Malondialdehid ( MDA ) Plasma Penderita Polip Hidung
Berdasarkan Dominasi Sel Inflamasi Pada Pemeriksaan Histopatologi. Universitas
Hasanuddin, Makassar
Penniston, et al., 2007. Quantitative Assessment of Citric Acid in Lemon Juice, Lime
Juice, and Commercially-Available Fruit Juice Products. National Institute of Health,
Wisconsin

11

Ratmayanti, et al. 2011. Tesis: Pemberian Growth Hormone Memperbaiki Profil Lipid dan
Menurunkan Kadar MDA (malondyaldehide) pada Tikus Jantan yang Dislipidemia.
Universitas Udayana, Bali
kerget, M et al., 2009. Antioxidant, Radical Scavenging and Antimicrobial Activities of Red
Onion Skin (Allium cepa L) skin and edible part extracts. Chem. Biochem. Eng. Q. 23
(4) 435444
Subakir, B S, 2008. Kadar MDA dan HSP 70 Pada Plasenta Penderita Preeklampsia.
Universitas Indonesia, Jakarta
Waji, RA dan Sugriani,A. 2009. Makalah Kimia Organik Alam Flavonoid (Quercetin).
Universitas Hasanudin, Makassar
Wang, Y et al. 2012. Inhibitory Effects Of Onion (Allium Cepa L.) Extract On Proliferation of
Cancer Celss and Adypocites via Inhibiting Fatty Acid Synthase [article research].
Asian Pasific J Cancer Prev 13(11): 5573-5579

12

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Penelitian
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 No telepon/Hp

Ardiansyah
Laki-laki
Pendidikan Dokter
H1A012007
Dompu, 22 November 1994
Ardian.dompu@gmail.com
087864395219

B. Riwayat Pendidikan
Nama Istitusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN 1 DOMPU
2000-2006

SMP
SMPN 1 DOMPU
2006-2008

SMA
SMAN 1 DOMPU
IPA
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No

Jenis Penghargaan

Peserta International Junior Science


Olympiad
Juara 1 OSK Bidang Komputer

Juara 2 Debat Politik Anak Sekolah

4
5

Juara 1 OSK Bidang Fisika


Juara 1 Lomba Mading NARKOBA
Juara 1 Pidato dan Debat Bahasa
Inggris

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun
2007

Dinas Dikpora Kab. Dompu


Santiri Foundation dan
LP2DER
Dikti
BNK Kab. Dompu

2009

Dinas Dikpora Kab. Dompu

2010

2009
2010
2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

13

2. Anggota Satu
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 No telepon/Hp

Rinitha Dinda Savitri


Perempuan
Pendidikan Dokter
H1A012050
Mataram, 5 Oktober 1994
rinithad@yahoo.com
089686660004

B. Riwayat Pendidikan
Nama Istitusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN 41 Mataram

SMP
SMPN 2 Mataram

2000-2006

2006-2009

SMA
SMAN 1 Mataram
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

(Rinitha Dinda Savitri)


3. Anggota Dua
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 No telepon/Hp

Siti Ulfatun Najiyyah


Perempuan
Pendidikan Dokter
H1A011064
Selong, 25 Agustus 1992
Siti.ulfatun.najiyyah@gmail.com
083129316885

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

14

Nama Istitusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SDN 3 Teros
1999-2005

SMPN 1 Selong
2005-2008

SMAN 1 Selong
IPA
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No
1
2
3

Jenis Penghargaan
Peserta Olimpiade Sains Tingkat Nasional
Bidang Studi Kebumian
Juara Harapan 1 Cerdas Cermat
Pertambangan dan Energi Tingkat Nasional
Peserta MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional

Institusi Pemberi
Penghargaan
Dikti
Kementrian Energi
dan SDM
Dikti

Tahun
2010
2010
2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

4. Anggota Tiga
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 No telepon/Hp

Oktavianus Prayitno
Laki-laki
Pendidikan Kedokteran
H1A212046
Mataram, 28 Oktober 1994
oktavianusprayitno@gmail.com
081915969450

B. Riwayat Pendidikan
Nama Istitusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDK ST. Antonius
Cakranegara
Reguler
2000-2006

SMP
SMPN 1 Mataram

SMA
SMAN 1 Mataram

Reguler
2006-2009

IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

15

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

5. Anggota Empat
E. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 No telepon/Hp

Ni Putu Galuh Megantari Ekaputri


Perempuan
Pendidikan Kedokteran
H1A010037
Mataram, 8 Agustus 1992
gmegantari@gmail.com
081805741151

F. Riwayat Pendidikan
Nama Istitusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SDN 50
SMPN 2 Mataram
CAKRANEGARA
Reguler
Reguler
1999-2004
2004-2007

SMA
SMAN 1 Mataram
IPA
2007-2010

G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


H. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Biaya ekstraksi

Untuk mendapatkan ekstrak kulit bawang


bombay dan kulit jeruk nipis

Sewa
Laboratorium

Sewa tempat dan peralatan Laboratorium Kimia


AnalitikUNRAM

Harga
Satuan(Rp)
200.000

Rp 200.000

800.000

Rp 800.000

SUB TOTAL (Rp)

Keterangan

1.000.000

2. Bahan Habis Pakai


Material
Mencit
Gloves
Masker
Pakan mencit
Pemeriksaan
MDA
Spuit 3 cc
Spuit 5 cc
Pemeliharaan
mencit dan sekam
Ember
ATK

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Sebagai hewan coba preklinik


Alat pelindung diri
Alat pelindung diri
Pakan standar untuk mencit

20 ekor
1 box
1 box
15 hari
40

Harga Satuan
(Rp)
30.000
50.000
50.000
15.000
100.000

Alat bantu perlakuan


Alat bantu perlakuan
Bahan untuk memelihara mencit agar
nyaman dan sehat
Alat bantu perlakuan
- Label
- Marker Permanen
- Map plastik tempatdokumen
- Log Book
-Kertas

20 buah
20 buah
18 hari

3000
3000
20.000

2 buah
1 buah
2 buah
5 buah
5 buah
1 rim

20.000
5.000
10.000
5.000
10.000
30.000
SUB TOTAL (Rp)

Keterangan
Rp 600.000
Rp
50.000
Rp
50.000
Rp 225.000
Rp 4.000.000
Rp
Rp
Rp

60.000
60.000
360.000

Rp 40.000
Rp 130.000

5.575.000

3. Perjalanan
Material
PP laboratoriumkampus- rumah

Justifikasi Perjalanan
Untuk mencari alat dan bahan,
pemeriksaan kondisi mencit
setiap hari

Kuantitas
5 orang x 18
hari

Harga Satuan(Rp)
25.000/hari

Keterangan
Rp 1.800.000

SUB TOTAL (Rp)

1.800.000

4.Lain-Lain
Material
Jasa Analis
Laboratorium
Jasa perawatan mencit
Penggandaan Proposal
Penggandaan Laporan
Kemajuan

Justifikasi Perjalanan
Membantu pembuatan ekstrak dan
pengukuran kadar MDA
Membantu memelihara hewan coba

Kuantitas
1 analis x
4 hari
1 orang x
20 hari
5 jilid
5 jilid

Harga Satuan (Rp)


100.000/orang/hari

Keterangan
Rp 400.000

25.000/hari

Rp 500.000

25.000
25.000

Rp 125.000
Rp 125.000

SUB TOTAL (Rp)


Total (Keseluruhan)

Rp 1.150.000
Rp 9.525.000

17

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No

Nama

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)

Ardiansyah

Pendidik Kedokter
an Dokter an Umum

18

Ni Putu
Galuh
Megantari
Ekaputri

Pendidik Kedokter
an Dokter an Umum

18

Oktavianus
Prayitno

Pendidik Kedokter
an Dokter an Umum

18

Rinitha Dinda

Pendidik Kedokter
an Dokter an Umum

18

Uraian Tugas
1. Monitoring persiapan penelitian (lokasi, bahan
dan alat yang digunakan dalam penelitian)
2. Membagi tugas dan bekerjasama dengan
anggota
3. Memastikan semua anggota terlibat aktif
4. Selalu berkonsultasi dengan dosen
pembimbing
5. Memastikan kelayakan bahan dan alat yang
digunakan untuk menghindari bias penelitian
6. Mengevaluasi hasil kerja setiap minggu
7. Membuat laporan hasil penelitian
1. Mempersiapkan sampel penelitian (mencit,
pakan mencit, kandang)
2. Mengontrol kesehatan hewan coba, memberi
makan dan perawatan kepada mencit sebelum
dilakukan penelitian
3. Membantu ketua melakukan analisis data hasil
penelitian Membantu menentukan dosis yang
optimal dari hasil gabungan ekstrak kulit
bawang bombay dan kulit jeruk nipis.
4. Selalu mencatat kendala dan pencapaian dari
setiap proses penelitian yang telah dilakukan
5. Terlibat aktif dalam semua kegiatan penelitian
1. Mempersiapkan lokasi penelitian (sewa
labotratorium dll)
2. Membantu memeriksa kelayakan alat dan
bahan yang diguanakan setiap proses
penelitian
3. Bertanggung jawab terhadap mencit kelompok
kontrol
4. Membantu mengukur kadar MDA pada serum
mencit
5. Terlibat aktif dalam semua kegiatan penelitian
1. Mempersiapkan bahan dan alat untuk
pembuatan ekstrak kulit jeruk nipis
2. Bertanggung jawab terhadap mencit
(kelompok perlakuan) dan memastikan mencit
diberi ekstrak kulit bawang bombay dan kulit
jeruk nipis
3. Membantu menentukan dosis yang optimal
dari hasil gabungan ekstrak kulit bawang

18

bombay dan kulit jeruk nipis.


4. Mencari dan menginformasikan literature
mengenai bias penelitian dan hasil
negative/positif palsu dari penelitian
5. Terlibat aktif dalam semua kegiatan penelitian
1. Mempersiapkan bahan dan alat untuk
pembuatan ekstrak bawang bombay
2. Membantu mengukur kadar MDA pada serum
Siti Ulfatun
Pendidik Kedokter
mencit
5
18
Najiyyah
an Dokter an Umum
3. Selalu mencatat kendala dan pencapaian setiap
proses penelitian yang telah dilakukan
4. Membantu membuat laporan akhir penelitian
5. Terlibat aktif dalam semua kegiatan penelitian
Proses penelitian yang meliputi proses pembuatan ekstrak, dan interpretasi terhadap hasil penelitian
dilakukan secara bersama oleh semua anggota dan dibimbing oleh dosen pendamping

19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Você também pode gostar