Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dengan
perubahan
posisi
keuangan
suatu
perusahaan
yang
yang
dari
memungkinkan
tahun
ke
para
tahun,
pemakai
atau
laporan
perbandingan
untuk
membuat
dengan
rata-rata
Menurut Supriyono (1989 : 179), analisis laba kotor merupakan bagian dari
analisa laba, yang dimaksud analisis laba kotor adalah memecah-mecah atau
membagi menjadi bagian-bagian atau elemen-elemen yang lebih kecil dengan
tujuan untuk menentukan penyebab penyimpangan laba kotor dan untuk
mengetahui hubungan antara elemen-elemen tersebut.
Faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan
dalam laba kotor itu adalah : (Raph Polimeni, 1988 : 236)
1. Price variance atau selisih harga, baik pada tingkat harga jual maupun pada
tingkat biaya.
2. Volume variance atau selisih volume, yang disebabkan karena jumlah unit
yang sebenarnya terjual lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah volume penjualan yang terjadi.
3. Mix variance atau selisih komposisi, yang disebabkan karena komposisi
produk-produk yang dijual tidak sama dengan komposisi yang diperkirakan.
Menurut Supriyono (1988, 180) elemen-elemen laba kotor itu ada dua yaitu :
1. Elemen penghasilan penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya :
a. Harga jual satuan
b. Kuantitas atau volume penjualan
2. Elemen harga pokok penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya :
a. Harga pokok penjualan setiap satuan produk
b. Kuantitas atau volume penjualan
D. Analisis berdasarkan anggaran dan biaya standar
Dalam melakukan analisis laba kotor berdasarkan anggaran dan biaya standar
diperlukan tiga macam laporan keuangan yaitu :
1. perhitungan laba-rugi yang dianggarkan pada awal periode.
2. perhitungan labarugi yang sesungguhnya pada akhir periode.
3. Perhitungan laba-rugi yang disiapkan pada akhir periode berdasarkan unit
penjualan aktual dengan harga jual yang dianggarkan dengan biaya standar.
Elemen-elemen yang diperlukan dalam menentukan laba kotor dan penyimpangan
yang terjadi selama periode tertentu akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Anggaran laba kotor dan selisih laba kotor (Gross Profit Budgeted dan
Gross Profit Variance)
Anggaran laba kotor adalah laba kotor yang diharapkan akan dapat dicapai
pada periode akuntansi tertentu. Selisih laba kotor adalah selisih yang timbul
karena perbedaan
sesungguhnya
AP = Anggaran penjualan
LKS = Laba kotor sesungguhnya
ALK = Anggaran laba kotor
di mana :
SLK = Selisih laba kotor
PS = Penjualan sesungguhnya
Hp S = Harga pokok penjualan
di mana :
SP = Selisih penjualan
KS
= Kuantitas atau volume
penjualan sesungguhnya
HJS = Harga jual satuan sesungguhnya
KA = Kuabtitas atau volume yang dianggarkan
HJA = Harga jual satuan dianggarkan
PS = Penjualan sesungguhnya
PA = Penjulan yang dianggarkan
Selanjutnya selisih penjualan dianalisa penyebabnya, ke dalam dua macam
selisih yaitu :
a. Selisih harga jual
b. Selisih kuantitas atau volume penjualan
Selisih harga jual (sales price variance)
Selisih harga jual adalah selisih penjualan yang ditimbulkan oleh perbedaan
antara
dianggarkan. Selisih ini dapat dihitung dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 182)
di mana :
SHJ = Selisih harga jual
KS
= Kuantitas atau volume
sesungguhnya
HJS = Harga jual satuan sesungguhnya
HJA = Harga jual dianggarkan
Selisih kuantitas atau volume penjualan (sales quality atau voluime variance)
Selisih kuantitas penjualan adalah selisih penjualan yang disebabkan perbedaan
antara kuntitas penjualan sesungguh atau volume sesungguhnya dibandingkan
kuantitas penjualan yang dianggarkan. Selisih kuantitas penjualan dapat
dihitung dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 182)
di mana :
penjualan
penjualan
yang
diharapkan akan terjadi untuk produk atau barang dagangan yang akan dijual
pada periode akuntansi tertentu. Selisih harga pokok penjualan adalah selisih
yang timbul karena perbedaan harga pokok penjualan sesungguhnya dengan
harga pokok penjualan yang dianggarkan. Selisih harga pokok penjualan dapat
dihitung dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 183)
di mana :
SHp
=
Selisih
harga
pokok
penjualan
KS
= Kuantitas atau volume penjualan sesungguh
H Hp S = Harga-harga pokok penjualan satuan sesungguh
KA
= Kuantitas atau volume yang dianggarkan
H Hp A = Harga-harga pokok penjualan satuan dianggarkan
Hp A
= Harga pokok penjualan dianggarkan
Selanjutnya selisih harga pokok penjualan dianalisa penyebabnya ke dalam dua
macam selisih, yaitu :
a. Selisih harga-harga pokok penjualan.
b. Selisih kuantitas atau volume harga pokok penjualan.
Selisih harga-harga pokok penjualan (cost of sales price variance)
Selisih harga-harga pokok penjualan adalah selisih harga pokok penjualan yang
timbulnya disebabkan perbedaan antara harga pokok penjualan sesungguh
dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan. Selisih harga-harga pokok
penjualan dapat dihitung dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 184)
KS
=
HHp S =
HHp A =
di mana :
SHHp =
Selisih
harga-
Selisih kuantitas atau volume harga pokok penjualan (cost of sales quanttity on
volume variance)
Selisih kuantitas harga pokok penjulan adalah sel;isih harga pokok penjualan
yang
timbulnya
disebabkan
perbedaaan
antara
kuantitas
atau
volume
Selisih
Kuantitas
atau
Volume
Bersih
(Net
Quantity
or
Volume
adalah
selisih
yang
timbulnya
disebabkan
perbedaan antara laba kotor pada komposisi sesungguhnya dengan laba kotor
pada komposisi yang dianggarkan. Selisih komposisi penjualan dapat dihitung
dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 186)
LKKm S
LKKm A
KSJ
LKAJ
TKS
LKR
di mana :
SKmP
= Selisih
komposisi penjualan
=Laba kotor pada komposisi sesungguh
=
Laba kotor pada komposisi dianggarkan
= Kuantitas sesungguh setiap jenis produk yang dijual
= Laba kotor dianggarkan setiap jenis produk per satuan
= Total kuantitas sesungguh yang dijual
= Laba kotor rata-rata per satuan dianggarkan
Selisih komposisi penjualan dapat pula dihitung untuk setiap jenis produk yang
dijual dengan rumus : (Supriyono, 1988 : 187)
di mana :
SKm P
Km S
Km A
LKA
=
=
=
=
laba
kotor
pada
komposisi
penjualan
sesungguhnya.
Rumus
rumus
sebagai
di mana :
SKPF
=
Selisih
PT. A
Laporan Perubahan Laba Kotor
Tahun xxx
Perubahan harga jual
Perubahan harga pokok penjualan
Perubahan komposisi penjualan
Perubahan volume penjualan akhir
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
E. Tangg
ung
menjual
produk
dengan
kuantitas
lebih
besar
atau
lebih
kecil