Você está na página 1de 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian


Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai iklan dari berbagai
macam deterjen yang beredar di masyarakat dengan menonjolkan daya
cuci yang lebih baik dari deterjen lainnya. Seperti yang telah diketahui
bahwa kegunaan deterjen adalah membersihkan pakaian dari noda baik
yang berasal dari makanan, minuman, debu atau kotoran yang lain.
Sebagian besar masyarakat juga berpendapat bahwa mencuci dengan
merendam pakaian bersama larutan deterjen dapat menghasilkan kualitas
cucian menjadi baik. Selain itu masyarakat juga berpendapat bahwa
semakin lama direndam maka kotoran yang terdapat pada pakaian akan
ikut terbuang bersamaan dengan air rendaman, hal ini dapat dilihat dari
hasil air rendaman warnanya berubah menjadi gelap. Banyak dari
masyarakat berpendapat juga bahwa semakin gencarnya promosi yang
dilakukan oleh pihak produsen deterjen maka semakin baik mutu dari
deterjen tersebut. Hal ini disebabkan pengetahuan tentang daya cuci
deterjen dalam masyarakat masih kurang dan hanya mengandalkan
pengetahuan terdahulunya (dari orang tua atau orang lain). Masyarakat
juga berpendapat bahwa semakin mahal deterjen yang dibeli maka
kualitasnya semakin baik. Untuk itulah diadakan penelitian yang bertujuan
untuk menentukan daya cuci berbagai deterjen yang beredar di
masyarakat dengan menggunakan radioisotop.

1.2.

Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang diajukan adalah:

Seberapa besar daya cuci dari berbagai deterjen yang beredar di


masyarakat dengan menggunakan radioisotop?
Apakah mencuci secara langsung lebih baik daripada mencuci dengan
merendam terlebih dahulu atau sebaliknya?

1.3.

Tujuan Penelitian
Menentukan daya cuci dari berbagai deterjen yang beredar di masyarakat
dengan menggunakan radioisotop.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah:
Memberikan

informasi

kepada

pemakai

deterjen

sebelum

menggunakannya.
Menambah pengetahuan tentang pengguanaan radioisotop.
Menambah pengetahuan tentang cara mencuci yang baik.
Memberikan informasi kepada masyarakat untuk memilih deterjen yang
kualitasnya baik.

1.5.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah:
Bahwa daya cuci dari berbagai deterjen yang beredar di masyarakat akan
semakin baik jika mengalami perendaman sebelum melakukan pencucian.

1.6.

Ruang Lingkup
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Penelitian dibatasi pada menentukan daya cuci dari berbagai deterjen
yang beredar di masyarakat dengan menggunakan radioisotop.
Deterjen yang dipakai berbentuk bubuk dan terdiri dari 8 deterjen.
Radioisotop yang digunakan dalam penelitian adalah Fosfor dan Iodine.

1.7.

Daftar Istilah Penelitian


GM = Geiger Muller
Deterjen = yang dimaksudkan adlah deterjen bubuk.

1.8.

Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen
penelitian ini dengan menggunakan detektor Geiger Muller.

1.9.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan dengan urutan sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan
Bab I menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II: Landasan Teori
Bab II menjelaskan tentang detector Geiger Muller, radioaktivitas, deterjen
dan daya cuci deterjen.
BAB III: Metode Penelitian
Bab III menguraikan tentang instrumen yang digunakan dalam penelitian,
bahan yang digunakan, prosedur penelitian dan penentuan teknik analisis
data.
BAB IV: Analisis Data
Bab IV menganalisis data yang telah diperoleh dengan menggunakan
teknik analisis data seperti pada bab III.
BAB V: Kesimpulan dan Saran
Bab V menyimpulkan hasil analisis data dan memberikan saran kepada
pembaca.

MENENTUKAN DAYA CUCI DARI BERBAGAI


DETERJEN YANG BEREDAR DI MASYARAKAT
DENGAN MENGGUNAKAN RADIOISOTOP
OLEH DINA HARMILA

Oleh :
Tri Lestari
1113009024

Jurusan Prodi Pendidikan Fisika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya

Você também pode gostar