Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Merauke sebagai kota paling ujung di bagian timur Indonesia memiliki pesona
tersendiri bila dibandingkan kota-kota lain di Papua. Gelar yang disandang Merauke sebagai
batas timur wilayah Indonesia membuat kota ini menarik untuk ditelusuri. Baik wisata,
kuliner, maupun hasil kerajinan yang ada sangat unik dan sebagian besar hanya dimiliki kota
ini. Salah satu yang menarik saat berkunjung ke Merauke adalah kerajinan kulit buaya.
Kerajinan ini sudah menjadi salah satu ikon kota Merauke. Seperti halnya perbatasan,
kerajinan kulit buaya pun menjadi pokok perhatian ketika orang membicarakan kota
Merauke. Tidak heran, karena kualitas kulit buaya di Merauke sudah dapat disejajarkan
dengan kulit buaya dari luar Indonesia. Bahkan, beberapa pesanan pun datang dari pembeli
Negara lain.
Untuk membuat kerajinan dari kulit buaya dibutuhkan waktu berhari-hari. Pertama,
para pengrajin biasanya membeli kulit buaya dari warga setempat. Mereka umumnya asli
Papua dan gemar berburu buaya. Harga kulitnya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000
per inci, sedangkan satu buaya dapat mencapai ukuran 20 inci kulit.
Kulit yang sudah dibeli, kemudian akan melalui proses penyamakan. Dalam kerajinan
kulit buaya, proses ini adalah yang terpenting. Kualitas hasil jadi barang akan sangat
bergantung pada proses samak yang dilakukan. Kulit disamak berarti dihaluskan dan
dipisahkan dari daging yang menempel di kulit. Setelah itu, kulit akan dikeringkan dan
memasuki proses pewarnaan. Proses ini memakan waktu sekitar 12 hari, hingga kulit siap
untuk diproduksi menjadi barang-barang kerajinan. Menariknya, hingga kini banyak
pengrajin yang mengerjakan samak kulit dengan cara manual tanpa mesin modern. Mereka
memilih cara ini karena tingkat kehalusan yang dihasilkan akan lebih sempurna dibandingkan
dengan
bantuan
mesin.
Setelah proses samak selesai, berikutnya adalah pembentukan barang hasil kerajinan. Kulit
tersebut akan mulai dibentuk sesuai keinginan pengrajin. Kulit akan dipotong dan dijahit
sesuai dengan pola yang sudah ada. Umumnya, barang yang dibuat adalah dompet, sepatu,
tas, sabuk, atau tas golf. Waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan pun beragam, tergantung
tingkat kesulitan barang yang dibentuk. Contohnya, yang paling lama adalah tas golf, yaitu
sekitar 1 bulan. Hal ini dikarenakan bentuk tas yang cukup rumit dan banyaknya kulit yang
dibutuhkan. Sedangkan, untuk dompet atau sabuk, waktu pengerjaannya relatif sebentar
dalam hitungan hari. Harga kerajinan kulit buaya relatif mahal. Namun ini sebanding dengan
kesulitan yang dilalui pengrajin dalam mengerjakan kerajinan tersebut. Harga paling murah
adalah sekitar Rp 300.000 yang berupa dompet atau sabuk. Kemudian, harga termahal dapat
mencapai Rp 30.000.000 dan berupa tas golf. Kisaran harga ini tidak hanya ditentukan oleh
jenis barang, namun juga kualitas barang yang dihasilkan.
Dalam hal legalitas, para pengrajin tentu harus memperhatikan peraturan yang berlaku.
Hal ini sangat penting, mengingat buaya adalah hewan yang termasuk dilindungi dan cukup
langka di Indonesia. Namun, sejak tahun 2008, pemerintah daerah Papua telah mengeluarkan
peraturan bahwa kulit buaya legal untuk dipasarkan. Perijinan ini keluar karena kulit buaya
dianggap sebagai kerajinan yang membanggakan dan merupakan aset daerah. Walau telah
dilegalkan, pemerintah tetap melakukan pengawasan dan membolehkan penggunaan kulit
buaya hanya dalam batas-batas tertentu.
Kerajinan kulit buaya ini patut didukung dan diberi apresiasi. Selain karena merupakan
salah satu aset budaya bangsa, kerajinan ini pun telah menjadi sumber mata pencaharian bagi
banyak masyarakat mulai dari penyedia kulit, pengrajin, hingga pemilik usaha penjualan.
Kerajinan ini pun dapat menjadi salah satu sektor industri kreatif unggulan yang bersaing
secara internasional, mengingat kualitas kulit buaya Merauke yang tidak kalah baik dengan
kulit buaya dari Negara-negara lain di dunia.
Daftar Pustaka : http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/mewahnya-kulit-sang-buaya
Karenanya pemerintah harus memberikan ganti rugi bagi petani. Sejauh ini, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan logsitik senilai Rp3,93 miliar. Bantuan
senilai Rp2,8 miliar berupa 1.500 paket, family kit 1.500 paket, kidsware 1.500 paket,
peralatan dapur 1.000 paket, masker 15.000 lembar, tenda gulung 2.000 lembar. Senilai Rp
1,13 miliar berupa tenda pengunsi 20 unit, velbed 20 unit, genset 20 unit dan HT 5 unit. Tentu
kebutuhan ini belum cukup mengingat jumlah pengungsi yang kian bertambah dan kebutuhan
pun makin bertambah pula.
Kiranya hak-hak warga di daerah bencana diperhatikan lebih serius. Dalam hal ini
pemerintahlah yang bertanggung jawab penuh. Di samping ada pihak lain: asing, swasta dan
segenap masyarakat Indonesia.
Daftar pustaka:
http://jaenalfabregas.blogspot.com/2010/11/artikel-tentang-bencana-alam-yang-ada_560.html
Perkembangan Teknologi
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno.
Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang.
Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan
sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu
fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi
mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal
laut untuk kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas
tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari Perkembangan teknologi yaitu :
Perkembangan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological
progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan
kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
Perkembangan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving
technological progress). Perkembangan teknologi yang terjadi sejak akhir abad
kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang
hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai
sepeda hingga jembatan.
Perkembangan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving
technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan
karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di
negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan
modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan
langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat,
dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara
berkembang.
Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman
sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang Perkembangan manusia. Di banyak
belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer,
dan masih banyak lagi.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan pintu yang lama sekali terbuka terhadap arus
teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat
kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara
berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di
setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop,
yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer
ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan
yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Daftar Pustaka: http://www.artikelbagus.com/2013/09/perkembanganteknologi.html#ixzz3RTdhpSWo
Sejarah Internet
Internet pertama kali muncul di Amerika Serikat yang di gagas oleh Departemen Pertahanan
pada tahun 1969, melalui proyek ARPA disebut juga ARPANET (Advanced Research Project
Agency Network). Dalam proyek tersebut mereka menunjukan bahwa dengan menggunakan
perangkat hardware dan software berbasis UNIX, komunikasi bisa dilakukan dengan jarak
yang tak terbatas melalui saluran telepon.
pengertian internet
Dalam proyek ARPANET terbentuklah cikal bakal TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) seperti sekarang ini. Mereka merancang bentuk jaringan,
kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar. Pada
masa itu Internet di tujukan untuk kepentingan militer, namun seiring berjalanya waktu
Internet pun berkembang untuk pendidikan dan umum.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun
kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah
jaringan atau network.
Pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau
Domain Name Server. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10
kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC
atau Internet Relay Chat. Setahun sesudahnya pengguna kembali melonjak 10 kali lipat
sekitar 100.000 pengguna terhubung.
Pada tahun 1990 bisa di anggap tahun yang paling bersejarah dalam dunia internet, ketika
Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu
komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang
disebut www, atau Worl Wide Web.
Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna
internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi
dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu
pertumbuhan pengguna internet meroket menjadi jutaan bahkan sampai saat ini hampir
seluruh dunia terhubung ke internet.
DAFTAR PUSTAKA
http://technomu.blogspot.com/2013/05/artikel-sejarah-internet-dan.html
Sumber: http://sitichotijah269.wordpress.com/tugas-kuliah/tugas-internet-desing/artikelmasalah-pendidikan-di-indonesia/
Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang
begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih
sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa,
bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini
upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu
dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya
untuk selalu menjauhi Narkoba.
Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati
Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
(termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita
yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7
tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8
tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari
beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN
bekerja sama dengan Universitas Indonesia).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku
dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di
kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan
mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai
mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif
(zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum
cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002
dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan
orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak
(lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba
masih jauh dari harapan.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak
saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari
solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi
semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal.
Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya
narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan
kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari
bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba
dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan
melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age
oriented).
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai
berikut:
Oleh :
Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H.
Penemuan hukum dalam hubungannya dengan hukum kesehatan pada dasarnya tidak
ada bedanya dengan penemuan hukum dalam bidang-bidang hukum lain seperti hukum
perdata, hukum pidana, hukum tata Negara dan sebagainya. Tidak ada yang khusus atau
istimewa dengan penemuan hukum pada hukum kesehatan bila dibandingkan dengan
penemuan hukum pada bidang-bidang lainnya.
Di dalam hukum acara, baik pidana maupun perdata dikenal adanya dua tahap, yaitu
tahap menemukan peristiwa konkrit dan tahap menemukan hukum yang meliputi menemukan
peristiwa hukumnya dan menemukan hukumnya yang akan diterapkan terhadap peristiwa
hukum tersebut. Dua tahap itu harus secara sadar dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, oleh karena tahap-tahap itu merupakan rangkaian kegiatan yang berurutan
bahkan terjalin satu sama lain.
Peristiwa konkritnya harus diketemukan lebih dahulu. Untuk menemukan peristiwa
konkritnya harus dilakukan pembuktian. Jadi penemuan hukum konkrit berlangsung dengan
pembuktian.
Setelah peristiwa konkritnya dibuktikan, yang berarti diketemukan atau dikonstatir
peristiwa konkritnya, maka peristiwa konkrit itu harus dikualifikasi atau diterjemahkan
menjadi peristiwa hukum agar hukum atau undang-undang dapat diterapkan. Peristiwa
konkrit tersebut harus diberi kualifikasi hukumnya atau terjemahan dalam bahasa hukum.
Undang-undang atau hukumnya tidak dapat secara langsung diterapkan pada peristiwa
konkrit. Peristiwa konkrit atau das Sein harus diterjemahkan dalam bahasa hukum terlebih
dahulu, sehingga menjadi peristiwa hukum agar undang-undang atau das Sollen dapat
ditetapkan.
Jadi penemuan hukum bertujuan menemukan peristiwa hukumnya dan hukumnya
untuk diterapkan. Mengapa hukumnya harus diketemukan? Oleh karena hukumnya tidak
lengkap atau tidak selalu jelas. Tidak ada hukum undang-undang yang lengkap selengkaplengkapnya atau selalu jelas.
Penemuan hukum itu mempunyai aturan permainan. Jadi menemukan hukum tidak
berarti asal menemukan hukum menurut kehendak.
Dalam ajaran penemuan hukum dikenal adanya sumber-sumber hukum. Sumbersumber hukum itu adalah : peraturan perundang-undangan, hukum kebiasaan, yurisprudensi,
perjanjian international dan doktrin.
Sumber-sumber hukum itu mengenal hierarkhi atau kewedaan, artinya kalau kita
hendak mencari suatu pengertian hukum misalnya maka haruslah dicari terlebih dahulu
dalam peraturan perundang-undangan. Kalau tidak ada barulah kita cari dalam hukum
kebiasaan. Kalau dalam hukum kebiasaan tidak ada, maka dicarilah dalam yurisprudensi.
Kalau dalam disitupun tidak ada kita cari lebih lanjut dalam perjanjian international dan
selanjutnya. Jangan sampai terjadi: dicari dalam peraturan perundang-undangan saja belum
sudah dicari dalam doktrin.
Kecuali itu dalam menemukan hukum yang perlu juga diperhatikan ialah bahwa kalau
itu tidak diatur dalam peraturan perundang-undang tidak selalu berarti bahwa hal itu
dibolehkan atau dilarang.
Sumber hukum yang disebutkan diatas adalah sumber formil hukum. Hukum tidak
hanya berwujud kaedah saja tetapi dapat berwujud perilaku. Dalam perilaku manusia terdapat
hukum. Oleh karena itu perilaku manusia merupakan sumber formil hukum. Perilaku
manusia merupakan dapat bersifat pasif, yaitu sikap (iktikad baik) dan bersifat aktif misal
membuat perjanjian.
Etika sosial menurut hemat saya adalah pedoman atau kaedah yang berisi ukuran
untuk menilai tindakan manusia di dalam masyarakat.
Dari apa yang diuraikan di atas maka kaedah (norma) dan perkembangannya serta
etika sosial merupakan sumber hukum.
Apa hubunganya perkembangan norma dan etika sosial sebagai sumber penemuan
hukum dengan hukum kesehatan? Telah dikemukakan di atas bahwa pada dasarnya
hubungannya sama dengan bidang-bidang hukum lainnya, tidak ada keistimewaannya, tetapi
akan dicoba disini mencari hubungannya.
Masih jelas dalam ingatan kita peristiwa dr. Setianingrum binti Siswoko dari Pati
yang diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri Pati tanggal 2 September 1981, karena
kealpaannya menyebabkan orang lain meninggal dunia dan dijatuhi hukuman percobaan tiga
bulan penjara.
Sekalipun dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Pati tersebut (2-6-84), tetapi putusan Pengadilan Negeri Pati dan Pengadilan Tinggi
Semarang yang menguatkannya sudah terlanjur menimbulkan keresahan dilingkungan para
dokter. Lebih-lebih lagi karena kemudian terjadi beberapa perkara serupa yang diputus oleh
Pengadilan Negeri. Bahkan akhir-akhir ini ada beberapa berita surat kabar yang
menggelisahkan tentang dokter yang menyuntik anak yang menimbulkan akibat yang tidak
diharapkan.
Timbulnya keresahan dikalangan para dokter dapat dipahami, karena pada umumnya
tidak banyak dokter yang memahami hukum. Jangankan memahami, tertarik atau perhatian
pada hukum saja tidak. Bahwa hukum itu bertugas mengaur dan melindungi kepentingan
manusia barangkali dipahami. Bahwa dokter menghendaki kepastian hukum akan
perlindungan kepentingannya itu sadar betul. Akan tetapi sebaliknya seperti orang
kebanyakan pada umumnya, karena kurang pengetahuannya tentang hukum, tidak mau terlalu
diikat peraturan-peraturan hukum. Jadi sebagian besar para dokter menghadapi suatu dilema:
disatu sisi ingin perlindungan dan kepastian hukum, tetapi disisi lain tidak mau terlalu diikat
oleh peraturan-peraturan.
Hubungan dokter-pasien dikenal inspanningsverbintenis, yang berarti bahwa prestasi
dokter tidak dilihat pada hasilnya (resultaatnya), tetapi yang dilihat adalah upaya atau
usahanya untuk menyembuhkan itu sungguh-sungguh tidak. Kalau sudah berupaya keras
untuk menyembuhkan, tetapi akhirnya tidak berhasil, maka hal itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepada dokter. Sebaliknya ada hak pada pasien yang perlu
diperhatikan oleh dokter juga, yaitu right of selfdetermination, right of healthcare dan right of
information.
Dari segi hukum dokter dan pasien masing-masing mempunyai kedudukan yang
sama, kedudukan yang sama dalam memperolarh hak atas perlindungan.
Kesimpulan
Kaedah itu bersifat dinamis, selalu berkembang. Jadi norma yang berkembang
merupakan sumber hukum. Demikian pula etika sosial, yang merupakan kaedah juga,
merupakan sumber hukum.
Dalam hubungannya dengan hukum kesehatan norma yang berkembang dan etika
sosialpun merupakan sumber hukum.
Daftar pustaka :
http://sudiknoartikel.blogspot.com/
Cara Menerapkan Konsep 5 R
Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru
Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce
(Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace
(Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Istilah istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk
dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada
perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk
dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah
organik untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan
yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya
didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk
digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang
dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.
Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti
aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan
lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di
rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau
memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan
kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi
sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan
membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna
melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan
rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri,
membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri),
dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan
dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
Daftar Pustaka :
http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menerapkan-konsep-5-r.html
Cara Menjaga Lingkungan Sekolah yang Sehat
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita
memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian
hari. Pemahan dan pengenalan menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui
pendidikan di sekolah.
Cara cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai
berikut.
1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;