Você está na página 1de 17

Mewahnya Kulit Sang Buaya

Merauke sebagai kota paling ujung di bagian timur Indonesia memiliki pesona
tersendiri bila dibandingkan kota-kota lain di Papua. Gelar yang disandang Merauke sebagai
batas timur wilayah Indonesia membuat kota ini menarik untuk ditelusuri. Baik wisata,
kuliner, maupun hasil kerajinan yang ada sangat unik dan sebagian besar hanya dimiliki kota
ini. Salah satu yang menarik saat berkunjung ke Merauke adalah kerajinan kulit buaya.
Kerajinan ini sudah menjadi salah satu ikon kota Merauke. Seperti halnya perbatasan,
kerajinan kulit buaya pun menjadi pokok perhatian ketika orang membicarakan kota
Merauke. Tidak heran, karena kualitas kulit buaya di Merauke sudah dapat disejajarkan
dengan kulit buaya dari luar Indonesia. Bahkan, beberapa pesanan pun datang dari pembeli
Negara lain.
Untuk membuat kerajinan dari kulit buaya dibutuhkan waktu berhari-hari. Pertama,
para pengrajin biasanya membeli kulit buaya dari warga setempat. Mereka umumnya asli
Papua dan gemar berburu buaya. Harga kulitnya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000
per inci, sedangkan satu buaya dapat mencapai ukuran 20 inci kulit.
Kulit yang sudah dibeli, kemudian akan melalui proses penyamakan. Dalam kerajinan
kulit buaya, proses ini adalah yang terpenting. Kualitas hasil jadi barang akan sangat
bergantung pada proses samak yang dilakukan. Kulit disamak berarti dihaluskan dan
dipisahkan dari daging yang menempel di kulit. Setelah itu, kulit akan dikeringkan dan
memasuki proses pewarnaan. Proses ini memakan waktu sekitar 12 hari, hingga kulit siap
untuk diproduksi menjadi barang-barang kerajinan. Menariknya, hingga kini banyak
pengrajin yang mengerjakan samak kulit dengan cara manual tanpa mesin modern. Mereka
memilih cara ini karena tingkat kehalusan yang dihasilkan akan lebih sempurna dibandingkan
dengan
bantuan
mesin.
Setelah proses samak selesai, berikutnya adalah pembentukan barang hasil kerajinan. Kulit
tersebut akan mulai dibentuk sesuai keinginan pengrajin. Kulit akan dipotong dan dijahit
sesuai dengan pola yang sudah ada. Umumnya, barang yang dibuat adalah dompet, sepatu,
tas, sabuk, atau tas golf. Waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan pun beragam, tergantung
tingkat kesulitan barang yang dibentuk. Contohnya, yang paling lama adalah tas golf, yaitu
sekitar 1 bulan. Hal ini dikarenakan bentuk tas yang cukup rumit dan banyaknya kulit yang
dibutuhkan. Sedangkan, untuk dompet atau sabuk, waktu pengerjaannya relatif sebentar
dalam hitungan hari. Harga kerajinan kulit buaya relatif mahal. Namun ini sebanding dengan
kesulitan yang dilalui pengrajin dalam mengerjakan kerajinan tersebut. Harga paling murah
adalah sekitar Rp 300.000 yang berupa dompet atau sabuk. Kemudian, harga termahal dapat
mencapai Rp 30.000.000 dan berupa tas golf. Kisaran harga ini tidak hanya ditentukan oleh
jenis barang, namun juga kualitas barang yang dihasilkan.
Dalam hal legalitas, para pengrajin tentu harus memperhatikan peraturan yang berlaku.
Hal ini sangat penting, mengingat buaya adalah hewan yang termasuk dilindungi dan cukup
langka di Indonesia. Namun, sejak tahun 2008, pemerintah daerah Papua telah mengeluarkan
peraturan bahwa kulit buaya legal untuk dipasarkan. Perijinan ini keluar karena kulit buaya
dianggap sebagai kerajinan yang membanggakan dan merupakan aset daerah. Walau telah
dilegalkan, pemerintah tetap melakukan pengawasan dan membolehkan penggunaan kulit
buaya hanya dalam batas-batas tertentu.
Kerajinan kulit buaya ini patut didukung dan diberi apresiasi. Selain karena merupakan
salah satu aset budaya bangsa, kerajinan ini pun telah menjadi sumber mata pencaharian bagi
banyak masyarakat mulai dari penyedia kulit, pengrajin, hingga pemilik usaha penjualan.
Kerajinan ini pun dapat menjadi salah satu sektor industri kreatif unggulan yang bersaing
secara internasional, mengingat kualitas kulit buaya Merauke yang tidak kalah baik dengan
kulit buaya dari Negara-negara lain di dunia.
Daftar Pustaka : http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/mewahnya-kulit-sang-buaya

Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia


Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi
dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan
lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan
hidup Bangsa ini.
Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi
beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi
persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang
masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas
sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.
Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di
Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak
bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat
penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat
ditentukan oleh emotional quotient. Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan
penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini
dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah
mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita
percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan
dengan baik atau justru sebaliknya?
Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas usia
psikologis pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur
21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan
kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun
seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan
menyakitkan.
Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu.
Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal.
Saya tidak kapok ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja
saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter
mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk
mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata
setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata
dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering
disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari diri itu didalam diri atau
diluar diri? saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah lalu kalau tidak cocok pindah
ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan di dunia
yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena
tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup terpenjara oleh
keyakinannya yang salah.
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha
sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan
kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang
lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain,
tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa
meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa
mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah
kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya
diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?

Daftar Pustaka :http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalamdunia-pendidikan/

ARTIKEL LINGKUNGAN KESEHATAN


Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang baik jika
ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga
lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak penyakit, yang umumnya
dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari. Saat melakukan proses inisiasi
pengenalan kesehatan lingkungan, dibutukan kesadaran segenap elemen masyarakat sehingga
tujuan dari terciptanya kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang
nantinya manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap masyarakat.
Komitmen kuat dari dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan tersebut menjadi
proses awal yang harus dibangun. Tanpa adanya kesepakatan dan komitmen bersama,
mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta mengingat jika lingkungan satu tidak terjaga
kebersihannya, maka hal ini akan mempengaruhi buruknya kebersihan daerah lainnya.
Terciptanya masyarakat sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi harapan
tersendiri saat mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan dengan baik. Jika
masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang mandiri terutama secara
finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan memberikan semangat tersendiri
serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja. Mereka tidak akan terbebani untuk berobat ke
dokter sehingga konsentrasi dalam bekerja akan semakin meningkat. Ketika mereka sudah
mandiri secara finansial, maka mereka berkemampuan untuk mengaktulisasikan diri dalam
kehidupan masing-masing.
Saat menggerakkan masyarakat agar sadar pentingnya kebersihan bagi kehidupan,
mereka memerlukan contoh konkret yang bisa dilihat dari program pemerintah dalam
mendukung kesehatan lingkungan juga menjadi bentuk dukungan pemerintah agar
masyarakatnya tetap berfokus pada penciptaan lingkungan yang lebih baik. Pelaksanaan
beberapa aktivitas dalam menggalang kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya
tetap bersih dapat dilakukan dengan program pembersihan massal di daerah yang
memungkinkan tempat berkumpulnya sumber penyakit seperti tempat pembuangan sampah
akhir, sungai, gorong-gorong, hingga rumah masing-masing warga dapat mewujudkan
terbangunnya komunitas pecinta kebersihan.
Pemberian pelatihan bagi upaya kebersihan juga dapat diadakan oleh dinas kesehatan
sehingga masyarakat mampu memberikan setidaknya upaya pertama dalam menghambat
penyebaran penyakit di sebuah lingkungan. Pastikan masyarakat juga mau secara aktif dan
partisipatif mengkomunikasikan masalah apa yang terjadi dalam lingkungannya terkait
dengan kesehatan sehingga koordinasi antara dinas kesehatan dengan masyarakat dalam
menjaga kesehatan lingkungan tetap terjalin dengan baik.
KESEHATAN LINGKUNGAN
A. DEFINISI
-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
B. RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN
-Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan,
yaitu :1
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara


8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
C. SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada
dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat
yang bersifat khusus.
D. MASALAH-MASALAH KESEHTAN LINGKUNGAN DI INDONESIA
-Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya
dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan
lingkungan antara lain :
1. Air Bersih
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
3. Kesehatan Pemukiman
4. Pembuangan Sampah
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
6.
Makanan dan Minuman
Daftar Pustaka :
https://senarahma.wordpress.com/2013/01/30/20/

Bencana Alam Gunung Sinabung Meletus 2013 Di Indonesia


Seiring meningkatnya aktivitas semburan api (erupsi), Gunung Sinabung telah
mencapai status awas atau di level empat. Gunung yang tertidur selama 1600 tahun ini
diperkirakan akan meletus. Keadaan ini membuat sebagian besar masyarakat yang tinggal di
Kabupaten Karo semakin cemas. Apalagi ribuan warga telah diungsikan dari tempat tinggal
mereka. Sebelum kecemasan itu berubah mendatangkan bahaya bagi masyarakat, tanpa
mengurangi rasa duka bagi warga Karo, kita semua perlu banyak belajar tentang
penanggulangan bencana alam. Lebih dari itu dapat diterapkan dalam masa-masa sulit seperti
ini. Secara alamiah Indonesia memiliki tingkat risiko bencana yang besar mulai dari ujung
barat sampai ujung timur. Bencana alam saja beragam jenis, yakni: gempa bumi, tsunami,
banjir, tanah longsor, dan gunung meletus. Ancaman bencana ini kalau tidak ditanggulangi
dapat mengakibatkan duka mendalam sebagaimana yang pernah dialami, misalnya gempatsunami di Aceh (2004) dan gempa bumi di Sumatera Barat (2009). Infrastruktur rusak berat,
rumah hancur, bahkan ribuan nyawa menghilang.
Dalam hal ini pemerintah telah berupaya membuat konsep tentang penanggulangan
bencana dengan lahirnya Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (di sini). Kemudian dilanjutkan dengan keluarnya Peraturan Pemreintah No. 23
Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah
dalam Penanggulangan Bencana dan Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. BNPB dibentuk untuk mengambil alih tugas-tugas sektor
atau dinas terkait, tetapi lebih banyak sebagai koordinator dan implementator/fasilitator pada
saat prabencana dan pemulihan (pasca bencana) dan berfungsi komando pada saat tanggap
darurat. Sejalan dengan hal tersebut, Presiden RI memberikan arahan sebagai berikut: (1)
Pada saat terjadi bencana Bupati/Walikota adalah unsur Pemerintah yang paling bertanggung
jawab untuk penindak awal. (2) Gubernur merapat untuk memberikan dukungan. (3)
Pemerintah pusat merapat untuk memberikan bantuan yang bersifat ekstrim jika diperlukan.
(4) Melibatkan TNI dan Polri. (5) Penanganan bencana sedini mungkin.
Undang-undang No. 24 Tahun 2004 Pasal 26 ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang
berhak: a) mendapatkan perlindungan sossial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok
masyarakat rentan bencana; b) mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana; c) mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau
lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana; d) berperan serta dalam perencaanaan,
pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan
termasuk dukungan psikososial; e) berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap
kegiatan penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya;
dan f) melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan
penanggulangan bencana.
Pada ayat 2 ditandaskan bahwa: setiap orang yang terkena bencanan berhak
mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar. Kemudian ayat 3 menjelaskan bahwa:
setiap orang berhak untuk memperoleh ganti kerugian karena bencana yang disebabkan oleh
kegagalan konstruksi. Betapa menyedihkan apabila hak masyarakat korban bencana
diabaikan. Tempat tinggal menjadi sangat penting disiapakan, apabila ada rumah warga yang
rusak akibat bencana alam. Di Mentawai, hingga kini (sejak 2010) masih ada warga korban
tsunami belum mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Sampai saat ini, tumpahan debu vulkanik Gunung Sinabung menyebabkan rusaknya lahan
pertanian dan perkebunan. Petani mengalami rugi besar. Kepala Dinas Pertanian Karo
Agustoni Tarigan mengatakan, erupsi Sinabung pada September dan Oktober lalu
menyebabkan penurunan hasil pertanian Karo terutama sayur-mayur hingga 30 persen.
Penurunan produksi sayur dan buah-buahan menyebabkan kerugian Rp 70 miliar (Tempo.co,
12/11/2013).

Karenanya pemerintah harus memberikan ganti rugi bagi petani. Sejauh ini, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan logsitik senilai Rp3,93 miliar. Bantuan
senilai Rp2,8 miliar berupa 1.500 paket, family kit 1.500 paket, kidsware 1.500 paket,
peralatan dapur 1.000 paket, masker 15.000 lembar, tenda gulung 2.000 lembar. Senilai Rp
1,13 miliar berupa tenda pengunsi 20 unit, velbed 20 unit, genset 20 unit dan HT 5 unit. Tentu
kebutuhan ini belum cukup mengingat jumlah pengungsi yang kian bertambah dan kebutuhan
pun makin bertambah pula.
Kiranya hak-hak warga di daerah bencana diperhatikan lebih serius. Dalam hal ini
pemerintahlah yang bertanggung jawab penuh. Di samping ada pihak lain: asing, swasta dan
segenap masyarakat Indonesia.
Daftar pustaka:
http://jaenalfabregas.blogspot.com/2010/11/artikel-tentang-bencana-alam-yang-ada_560.html

Perkembangan Teknologi
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno.
Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang.
Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan
sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu
fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi
mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal
laut untuk kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas
tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari Perkembangan teknologi yaitu :
Perkembangan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological
progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan
kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
Perkembangan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving
technological progress). Perkembangan teknologi yang terjadi sejak akhir abad
kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang
hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai
sepeda hingga jembatan.
Perkembangan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving
technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan
karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di
negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan
modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan
langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat,
dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara
berkembang.
Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman
sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang Perkembangan manusia. Di banyak
belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer,
dan masih banyak lagi.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan pintu yang lama sekali terbuka terhadap arus
teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat
kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara
berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di
setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop,
yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer
ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan
yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Daftar Pustaka: http://www.artikelbagus.com/2013/09/perkembanganteknologi.html#ixzz3RTdhpSWo

Faktor penyebab penyalahgunaan Narkotika


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika pada seseorang.
Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan
narkotika, terdiri dari:
Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA. Faktor
yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi.
Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan
NAPZA antara lain:
1. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang
mengenai akibatnya
2. Keinginan untuk bersenang-senang
3. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
4. Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
5. Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
6. Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan
7. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan NAPZA
8. Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:
1. Lingkungan Keluarga --- Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang
efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga
merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada gangguan penggunaan zat.
2. Lingkungan Sekolah --- Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan,
kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif
dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA merupakan faktor kontributif
terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
3. Lingkungan Teman Sebaya --- Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya
mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada
kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar
diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.
Daftar pustaka : www.psychologymania.com

Sejarah Internet
Internet pertama kali muncul di Amerika Serikat yang di gagas oleh Departemen Pertahanan
pada tahun 1969, melalui proyek ARPA disebut juga ARPANET (Advanced Research Project
Agency Network). Dalam proyek tersebut mereka menunjukan bahwa dengan menggunakan
perangkat hardware dan software berbasis UNIX, komunikasi bisa dilakukan dengan jarak
yang tak terbatas melalui saluran telepon.
pengertian internet
Dalam proyek ARPANET terbentuklah cikal bakal TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) seperti sekarang ini. Mereka merancang bentuk jaringan,
kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar. Pada
masa itu Internet di tujukan untuk kepentingan militer, namun seiring berjalanya waktu
Internet pun berkembang untuk pendidikan dan umum.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun
kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah
jaringan atau network.
Pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau
Domain Name Server. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10
kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC
atau Internet Relay Chat. Setahun sesudahnya pengguna kembali melonjak 10 kali lipat
sekitar 100.000 pengguna terhubung.
Pada tahun 1990 bisa di anggap tahun yang paling bersejarah dalam dunia internet, ketika
Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu
komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang
disebut www, atau Worl Wide Web.
Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna
internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi
dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu
pertumbuhan pengguna internet meroket menjadi jutaan bahkan sampai saat ini hampir
seluruh dunia terhubung ke internet.
DAFTAR PUSTAKA
http://technomu.blogspot.com/2013/05/artikel-sejarah-internet-dan.html

PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA


Artikel berjudul Permasalahan Pendidikan di Indonesia ini menceritakan tentang rendahnya
mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia karena
ketertinggalan didalam mutu pendidikan, Baik pendidikan formal maupun informal dan juga
masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Adapun permasalahan khusus
dalam dunia pendidikan yaitu: Rendahnya sarana fisik, Rendahnya kualitas guru, Rendahnya
kesejahteraan guru, Rendahnya prestasi siswa, Rendahnya kesempatan pemerataan
pendidikan, Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, Mahalnya biaya pendidikan.
Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan
di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang
dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.Pengembangan pikiran
sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang
studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui
pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta
menyimpulkannya. Dilihat dari judulnya, Permasalahan Pendidikan di Indonesia seolaholah menghimbau pembacanya agar mengetahui bahwa rendahnya pendidikan di Indonesia
untuk membuat para pembacanya bangkit memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Artikel
ini menceritakan data-data pendidikan yang cukup lengkap, Selain itu seharusnya gaya
penulisannya lebih ditekankan pada persuasif, sehingga masyarakat lebih terhimbau lagi
untuk ikut mengamati bahwa masih kurangnya mutu pendidikan di Indonesia dan mengajak
pembacanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Yang terjadi pada artikel ini adalah
digunakannya paragraf deskriptif untuk menggambarkan keadaan pendidikan di Indonesia,
dan hanya sedikit kalimat persuasif yang kurang kuat dalam sebagian paragraf.
Solusi dari saya untuk permasalahan tersebut secara garis besar yang dapat diberikan yaitu:
solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan.
Seperti sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi. Sistem pendidikan di
Indonesia sekarang ini, yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab
negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan. Menyangkut perihal
pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya
pendidikan berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang
efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis
yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem
ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala
pembiayaan pendidikan negara.Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi
peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan
kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan
kualitas dan kuantitas materi pelajaran bukan dengan meningkatkan jam belajar yang
berlebihan karena setiap pelajar memiliki kemampuan yang berbeda dan sudah banyak di
penuhi pembelajaran di luar sekolah, tetapi harus juga meningkatkan alat-alat, sarana dan
prasarana pendidikan, dll.
Harapan dari apa yang sudah saya baca mengenai Permasalahan Pendidikan di Indonesia,
agar pendidikan di Indonesia semakin meningkat menjadi lebih baik. Dengan syarat
perubahan di lakukan dari diri sendiri untuk pendidikan indonesia yang lebih baik lagi. Dan
pemerintah tidak hanya merubah suatu sistem begitu saja tetapi harus melihat kondisi
siswa/siswi yang menjalankan pendidikan itu sendiri.

Sumber: http://sitichotijah269.wordpress.com/tugas-kuliah/tugas-internet-desing/artikelmasalah-pendidikan-di-indonesia/
Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang
begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih
sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa,
bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini
upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu
dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya
untuk selalu menjauhi Narkoba.
Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati
Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
(termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita
yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7
tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8
tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari
beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN
bekerja sama dengan Universitas Indonesia).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku
dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di
kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan
mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai
mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif
(zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum
cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002
dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan
orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak
(lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba
masih jauh dari harapan.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak
saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari
solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi
semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal.
Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya
narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan
kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari
bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba
dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan

melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age
oriented).
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai
berikut:

Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,


sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
Sering menguap, mengantuk, dan malas,
tidak memedulikan kesehatan diri,
Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian !

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba


Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya
menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru,
dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap
anak-anak kita.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah.
Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah
menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk
keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap
keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam
rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok
dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.
Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba. Mengirimkan pesan
yang jelas tidak menggunakan membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan
bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk
anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak
hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa
terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.
Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak. Pendekatan ini
mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa
dan remaja, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi model yang lebih
berpengaruh.
Oleh sebab itu, mulai saat ini pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap serta waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak sendiri. Dengan
berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik dari bahaya narkoba
tersebut, sehingga harapan untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang
akan datang dapat terealisasikan dengan baik
Daftar Pustaka :
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?
judul=Remaja+dan+Narkoba&nomorurut_artikel=369

Reformasi pengelolaan sumber daya alam


Reformasi pengelolaan sumber daya alam emang sudah saatnya dilakukan oleh pemerintah
daerah maupun pemerintah pusat dalam melakukan pelestarian alam dan lingkungan hidup.
ketika pemerintah berfoya-foya dengan sumber daya alam yang ada, sebenarnya pada saat
yang sama mereka telah bunuh diri. Perluasan kebun sawit di beberapa daerah, seperti yang
terjadi dikalimantan dan sumatera, menjadikan sebuah pilihan yang sulit bagi pemerintah
daerah. pada satu sisi menguntungkan karena bisa meningkatkan ekspor, namun perluasan
yang tidak terkendali secara tidak langsung dapat merusak lingkungan.
Salah satu yang menjasi persoalan utama adalah adanya masalah dalam keanekaragaman
hayati, dimana kita belum mengetahui berbagai kekayaan dan manfaat hutan, Hutan itu
sendiri telah raib berganti dengan perkebunan sawit yang maha luas. belum lagi masalah lain
yang muncul dengan adanya perkebunan sawit adalah makin berkurangnya fungsi hutan
sebagai penyangga kehidupan, Air yang seharusnya tertahan ditanah karena keberadaan hutan
mulai terusik,kini menjadi mudah mengalir ke sungai dan kelaut hingga memunculkan
bencana banjir banjir yang sangat dan merugikan.
Di Kalimantan, setelah hutan habis dibabat. sejumlah pejabat daerah ikut andil dalam
menguras habis sumberdaya alam lainnya, yaitu batu bara. sebagai contoh Samarinda
(Ibukota provinsi Kaltim) tanahnya habis dikapling-kapling untuk pertambangan batubara,
dari luas Kota Samarinda yang 71.823 Ha, lebih dari separuhnya (38.814 Ha) kini berupa
areal pertambangan milik 34 Perusahaan.
Selama 7 Tahun terakhir, sebanyak 1.180 izin kuasa pertambangan terbit di Kaltim dengan
Konsesi tambang dengan 3,1 Juta Ha. izin tambang itu kebanyakan tidak dilaporkan ke
Provinsi, tetapi dibisniskan oleh kalangan tertentu.
Khusus untuk kaltim, perusahaan-perusahaan bermasalah semestinya harus segera
ditertibkan. sebab banyak yang tidak melaporkan rencana kelola lingkungan ke Badan
pengendalian Dampak lingkungan Hidup. Saya yakin, Samarinda hanyalah sebagian dari
salah satu contoh dimana kepala daerah seperti raja-raja kecil yang tanpa kendali memberikan
izin kuasa pertambangan.
Pengendalian lingkungan
Reformasi pengelolaan sumber daya alam emang sudah saatnya dilakukan dengan segera
mungkin oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, meskipun pada dasarnya
pemerintah daerah emang dihadapkan pada situasi yang sulit karena pada saat yang
bersamaan harus mendapatkan pemasukan. Tapi satu hal yang mesti diingat, pemikiran sesaat
dengan mengeksploitasi sumber daya alam hanya akan memberi manfaat jangka pendek.
Jika tidak ada Reformasi pengelolaan sumber daya alam, sebenarnya kita mewariskan
masalah yang besar kepada anak cucu kita. tidak hanya krisis air, tetapi krisis pangan dan
krisis sumber daya alam lainnya. Para pemimpin harus menyadari bahwa pesta pora itu
pasti akan berakhir. Sudah saatnya kita harus memikirkan anak cucu kita kelak, bukan malah
mewariskan hutan yang gundul, konflik dan kelaparan.
DAFTAR PUSTAKA :
https://hudaesce.wordpress.com/2011/06/04/reformasi-pengelolaan-sumber-daya-alam/
PERKEMBANGAN NORMA, ETIKA SOSIAL SEBAGAI SUMBER PENEMUAN
HUKUM DALAM HUBUNGAN DENGAN HUKUM KESEHATAN

Oleh :
Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H.
Penemuan hukum dalam hubungannya dengan hukum kesehatan pada dasarnya tidak
ada bedanya dengan penemuan hukum dalam bidang-bidang hukum lain seperti hukum
perdata, hukum pidana, hukum tata Negara dan sebagainya. Tidak ada yang khusus atau
istimewa dengan penemuan hukum pada hukum kesehatan bila dibandingkan dengan
penemuan hukum pada bidang-bidang lainnya.
Di dalam hukum acara, baik pidana maupun perdata dikenal adanya dua tahap, yaitu
tahap menemukan peristiwa konkrit dan tahap menemukan hukum yang meliputi menemukan
peristiwa hukumnya dan menemukan hukumnya yang akan diterapkan terhadap peristiwa
hukum tersebut. Dua tahap itu harus secara sadar dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, oleh karena tahap-tahap itu merupakan rangkaian kegiatan yang berurutan
bahkan terjalin satu sama lain.
Peristiwa konkritnya harus diketemukan lebih dahulu. Untuk menemukan peristiwa
konkritnya harus dilakukan pembuktian. Jadi penemuan hukum konkrit berlangsung dengan
pembuktian.
Setelah peristiwa konkritnya dibuktikan, yang berarti diketemukan atau dikonstatir
peristiwa konkritnya, maka peristiwa konkrit itu harus dikualifikasi atau diterjemahkan
menjadi peristiwa hukum agar hukum atau undang-undang dapat diterapkan. Peristiwa
konkrit tersebut harus diberi kualifikasi hukumnya atau terjemahan dalam bahasa hukum.
Undang-undang atau hukumnya tidak dapat secara langsung diterapkan pada peristiwa
konkrit. Peristiwa konkrit atau das Sein harus diterjemahkan dalam bahasa hukum terlebih
dahulu, sehingga menjadi peristiwa hukum agar undang-undang atau das Sollen dapat
ditetapkan.
Jadi penemuan hukum bertujuan menemukan peristiwa hukumnya dan hukumnya
untuk diterapkan. Mengapa hukumnya harus diketemukan? Oleh karena hukumnya tidak
lengkap atau tidak selalu jelas. Tidak ada hukum undang-undang yang lengkap selengkaplengkapnya atau selalu jelas.
Penemuan hukum itu mempunyai aturan permainan. Jadi menemukan hukum tidak
berarti asal menemukan hukum menurut kehendak.
Dalam ajaran penemuan hukum dikenal adanya sumber-sumber hukum. Sumbersumber hukum itu adalah : peraturan perundang-undangan, hukum kebiasaan, yurisprudensi,
perjanjian international dan doktrin.
Sumber-sumber hukum itu mengenal hierarkhi atau kewedaan, artinya kalau kita
hendak mencari suatu pengertian hukum misalnya maka haruslah dicari terlebih dahulu
dalam peraturan perundang-undangan. Kalau tidak ada barulah kita cari dalam hukum
kebiasaan. Kalau dalam hukum kebiasaan tidak ada, maka dicarilah dalam yurisprudensi.
Kalau dalam disitupun tidak ada kita cari lebih lanjut dalam perjanjian international dan
selanjutnya. Jangan sampai terjadi: dicari dalam peraturan perundang-undangan saja belum
sudah dicari dalam doktrin.
Kecuali itu dalam menemukan hukum yang perlu juga diperhatikan ialah bahwa kalau
itu tidak diatur dalam peraturan perundang-undang tidak selalu berarti bahwa hal itu
dibolehkan atau dilarang.
Sumber hukum yang disebutkan diatas adalah sumber formil hukum. Hukum tidak
hanya berwujud kaedah saja tetapi dapat berwujud perilaku. Dalam perilaku manusia terdapat
hukum. Oleh karena itu perilaku manusia merupakan sumber formil hukum. Perilaku
manusia merupakan dapat bersifat pasif, yaitu sikap (iktikad baik) dan bersifat aktif misal
membuat perjanjian.
Etika sosial menurut hemat saya adalah pedoman atau kaedah yang berisi ukuran
untuk menilai tindakan manusia di dalam masyarakat.

Dari apa yang diuraikan di atas maka kaedah (norma) dan perkembangannya serta
etika sosial merupakan sumber hukum.
Apa hubunganya perkembangan norma dan etika sosial sebagai sumber penemuan
hukum dengan hukum kesehatan? Telah dikemukakan di atas bahwa pada dasarnya
hubungannya sama dengan bidang-bidang hukum lainnya, tidak ada keistimewaannya, tetapi
akan dicoba disini mencari hubungannya.
Masih jelas dalam ingatan kita peristiwa dr. Setianingrum binti Siswoko dari Pati
yang diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri Pati tanggal 2 September 1981, karena
kealpaannya menyebabkan orang lain meninggal dunia dan dijatuhi hukuman percobaan tiga
bulan penjara.
Sekalipun dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Pati tersebut (2-6-84), tetapi putusan Pengadilan Negeri Pati dan Pengadilan Tinggi
Semarang yang menguatkannya sudah terlanjur menimbulkan keresahan dilingkungan para
dokter. Lebih-lebih lagi karena kemudian terjadi beberapa perkara serupa yang diputus oleh
Pengadilan Negeri. Bahkan akhir-akhir ini ada beberapa berita surat kabar yang
menggelisahkan tentang dokter yang menyuntik anak yang menimbulkan akibat yang tidak
diharapkan.
Timbulnya keresahan dikalangan para dokter dapat dipahami, karena pada umumnya
tidak banyak dokter yang memahami hukum. Jangankan memahami, tertarik atau perhatian
pada hukum saja tidak. Bahwa hukum itu bertugas mengaur dan melindungi kepentingan
manusia barangkali dipahami. Bahwa dokter menghendaki kepastian hukum akan
perlindungan kepentingannya itu sadar betul. Akan tetapi sebaliknya seperti orang
kebanyakan pada umumnya, karena kurang pengetahuannya tentang hukum, tidak mau terlalu
diikat peraturan-peraturan hukum. Jadi sebagian besar para dokter menghadapi suatu dilema:
disatu sisi ingin perlindungan dan kepastian hukum, tetapi disisi lain tidak mau terlalu diikat
oleh peraturan-peraturan.
Hubungan dokter-pasien dikenal inspanningsverbintenis, yang berarti bahwa prestasi
dokter tidak dilihat pada hasilnya (resultaatnya), tetapi yang dilihat adalah upaya atau
usahanya untuk menyembuhkan itu sungguh-sungguh tidak. Kalau sudah berupaya keras
untuk menyembuhkan, tetapi akhirnya tidak berhasil, maka hal itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepada dokter. Sebaliknya ada hak pada pasien yang perlu
diperhatikan oleh dokter juga, yaitu right of selfdetermination, right of healthcare dan right of
information.
Dari segi hukum dokter dan pasien masing-masing mempunyai kedudukan yang
sama, kedudukan yang sama dalam memperolarh hak atas perlindungan.
Kesimpulan
Kaedah itu bersifat dinamis, selalu berkembang. Jadi norma yang berkembang
merupakan sumber hukum. Demikian pula etika sosial, yang merupakan kaedah juga,
merupakan sumber hukum.
Dalam hubungannya dengan hukum kesehatan norma yang berkembang dan etika
sosialpun merupakan sumber hukum.
Daftar pustaka :
http://sudiknoartikel.blogspot.com/
Cara Menerapkan Konsep 5 R
Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru
Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce
(Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace
(Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).

Istilah istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk
dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada
perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk
dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah
organik untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan
yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya
didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk
digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang
dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan.
Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti
aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan
lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di
rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau
memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan
kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi
sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan
membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna
melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan
rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri,
membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri),
dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan
dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
Daftar Pustaka :
http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menerapkan-konsep-5-r.html
Cara Menjaga Lingkungan Sekolah yang Sehat
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita
memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian
hari. Pemahan dan pengenalan menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui
pendidikan di sekolah.

Cara cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai
berikut.
1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;

Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.


Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas,
konsumsi air dan energi lainnya.
Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas,
plastik dan sejenisnya
Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti
kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah
dan sejenisnya. COntoh mennton film bertemakan lingkungan, kemudian
mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan
peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah

1. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.


2. Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah
melalui berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas,
menulis, menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
3. Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
4. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
5. memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari
setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan
sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga
swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang
cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli
lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakan.
Daftar pustaka :
http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menjaga-lingkungan-sekolah-yang-sehat.html

Você também pode gostar