Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PAPER AKHLAK
H0214001
H0214003
H0214004
H0214008
H0214009
Dhimasyhuri Nur R
H0214013
Dzakarosma Robifa A
H0214015
H0214016
Hendri Kurniawan
H0214018
Ilham Setiawan
H0214020
Imam Hidayat
H0214021
H0214028
Purwatmaka Adi W
H0214032
H0214036
Wily Binafsihi
H0214045
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada saat ini peristiwa miris sering terdengar di telinga kita.
Kebobrokan moral misalnya tawuran antar pelajar, geng motor yang
meresahakan, perbuatan asusila di kalangan remaja dan sebagainya. Tidak
hanya remaja, bahkan kalangan atas seperti pejabat negara juga melakukan
perbuatan amoral seperti korupsi.
Kejadian semacam ini disebabkan kurangnya moral yang tertanam
pada individu manusia. Kurangnya tingkat pendidikan mereka terhadap ajaran
agam membuat mereka mengalami defisiensi moral. Ini diikarenakan ajaran
mengenai moral di ajarkan pada setiap agama dalam hal akhlaq.
Pembuatan paper ini bertujuan agar pembaca dapat memahami betapa
pentingnya ajaran akhlaq kepada seitap individu. Selain itu agar pembaca
dapat menyebarkan dan memberitahukan kepada orang lain ilmu tentang
ahklaq ini, sehingga diharapkan moral masyarakat dapat meningkat sehingga
kejadian buruk yang tidak diinginkan seperti tawuran pelajaran, tindakan
asusila, korupsi bisa menurun.
B. Tujuan
1. Mengerti dan memahami apa itu ahklaq
2. Mengerti dan memahami karakteristik ahklaq islami
3. Mengerti dan memahami sumber akhlaq
4. Mengerti dan memahami jenis jenis ahklaq
5. Mengerti dan memahami ruang lingkup
6. Mengerti dan mehami maanfaat mempelajari ahklaq sehingga bisa
menerapkan ilmu ahklaq yang bisa dipelajari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya akhlak.
Menurut bahasa, akhlak adalah peragai, tabiat, dan agama. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
kejadian, serta erat hubungannya denga kata khaliq yang berarti Pencipta
dan makhluq yang berati yang diciptakan (Rosihon Anwar 2010:11).
Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan
buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekkan dalam
perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan. (Marzuki 2012:173
(Ainan, 1985:186).
Terkadang definisi akhlak (moral) sebagaimana disebutkan atas dalam
batas-batas tertentu berbaur dengan definisi kepribadian, hanya saja perbedaan
yang pokok antara keduanya sebagai berikut:
1. Moral lebih terarah pada kehendak dan diwaranai dengan nilai-nilai.
2. Kepribadian mencakup pengaruh fenomena sosial bagi tingkah laku.
Demikian para pakar ilmu-ilmu sosial mendefinisikan akhlak (moral). Ada
sebuah definisi ringkas yang bagus tentang akhlak (moral) dalam kamus la
Lande, yaitu moral mempunyai empat makna berikut:
1. Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang diterima dalam satu
zaman atau oleh sekelompok, buruk, atau rendah.
2. Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang dianggap baik
berdasarkan kelayakan bukannya berdasarkan syarat.
3. Moral adalah teori akal tentang kebaikan dan keburukan, ini menurut
filsafat.
Artinya :
keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatanperbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini
terbagi dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya adapula yang diperoleh
perbuatan-perbuatan
yang
spontan
tanpa
memerlukan
pertimbangan pikiran.
3. Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)
, ,
.
Artinya :
keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa
melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada
seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan dan boleh jadi juga
merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.
4. Syekh Makarim Asy-Syirazi
.
Artinya :
akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.
5. Al-Faidh Al-Kasyani (w. 1091 H)
.
Artinya :
akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yag mandiri dalam jiwa
yang darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa digahului
perenungan dan pemikiran.
Dari semua pengertian diatas memberikan gambaran bahwa tingkah laku
merupakan bentuk kepribadian seseorang tanpa dibuat-buat atau tanpa
dorongan dari luar. Jika baik menurut agama dan pandangan akal tindakan
spontan ini disebut akhlak baik (akhlakul karimah/akhlakul mahmudah)
sebaliknya jika akhlak tersebut buruk tindakan spontan ini disebut akhlak
tercela (akhlakul madzmudah).
B. Syarat dan karakteristik akhlak
Quran tidak dapat dibuat dan ditandingi oleh bikinan manusia. Sumber
akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan, ketetapan dan tingkah
laku Rasulullah SAW.
Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-Quran yaitu:
Artinya :Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S.al-Ahzab :
21)
Dasar akhlak dari hadits yang secara eksplisit menyinggung akhlak tersebut
yaitu sabda Nabi:
Artinya : Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan
keluhuran akhlak.
Jika telah jelas bahwa al-Quran dan hadits rasul adalah pedoman hidup
yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan
sumber akhlaqul karimah.
D. Pembagian akhlak
Akhlak dalam pengertian budi pekerti haris menjadi sikap batin dan
termanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak tersebut meliputi
akhlak kepada Allah, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap orang tua
dan keluarga, akhlak terhadap orang lain, dan akhlak terhadap alam.
1. Akhlak kepada Allah
Akhlak dalam Islam harus dibangun atas dasar kesadaran akan keberadaan
Allah SWT sebagai oencipta alam semesta beserta seluruh isinya.
Perwujudan daripada kesadaran itu adalah akhlak kepada-Nya, antara lain
a. Menauhidkan
manusia!
Bertakwalah
kepada
Tuhanmu
yang
telah
sayang antara kalian. Sesungguhnya Allah itu adalah pengawas kalia ."
(QS. An-Nisa/4: 4)
Rasulullah bersabda: "Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja
kamu berada, dan ikutilah perbuatan jahat dengan perbuatan baik pasti
dapat menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan perangai
yang baik." (HR Turmudzi)
e. Berdoa
Berdoa adalah memohon kebaikan kepada Allah dalam segala hal
untuk kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.
Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawab)
sesungguhnya Aku dekat, Aku akan memenuhi doa orang yang
berdoa jika ia berdoa kepada-Ku. Maka mintalah mereka kepada-Ku
dan berimanlah kepada-Ku agar mereka mendapat petunjuk. (QS. AlBawarah/23:60)
f. Berdzikir
Berdzikir artinya mengingat Allah. Perwujudannya dengan
membaca tahlil, tahmid, tasbih, istighfar.
Dan ingatlah, karena sesungguhnya ingat itu bermanfaat bagi orangorang beriman. (QS. Adz-Dzaariyaat/51:55)
g. Tawakal
Tawakal adalah sikap pasrah kepada Allah atas ketentuan-Nya
sambil berusaha.
Maka apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal. (QS. Al-Imran: 159)
h. Muhabbah (Cinta)
Muhabbah artinya sikap merasa dekat da ingat terus kepada Allah
yang diwujudkan dengan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi laranganNya.
Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang mencintai
mereka dan mereka pun mencintai-Nya. (QS. Al-Maaidah/5:54)
Menggambarlah
dimuka
bumi,
dan
saksikanlah
kekurangan
harta,
jiwa,
dan
buah-buahan.
Dan
yang
kami
apabila
milik
ditimpa
Allah
kembali,(Al-Baqarah/2:155-156)
musibah
dan
mereka
kepada-Nyalah
berkata,
kami
c. Tawadu
Tawadu adalah rendah hati dan tidak sombong. Perwujudan dari sikap
tawadu itu kita tidak sombong, tidak curang, senantiasa baik kepada
orang lain. Allah berfirman:
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orangorang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan. (QS. Al-Furqn/25:63)
d. Iffah
Iffah adalah menjaga diri sendiri dari perbuatan yang dilarang Allah.
Yang termasuk iffah adalah menjaga diri dari meminta-minta.
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.
Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai
memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.
Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas
kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya)
sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu)
mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak
yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta
itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta
kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang
penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas
(atas persaksian itu). (QS. An-Nisaa/4:6)
e. Amanah/Jujur
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (QS. An-Nisaa/4:58)
dengan
menanggung
kehinaan
ataukah
akan
Allah
memerintahkan
kepada
manusia
untuk
Allah
mengambilmanfaat
memerintahkan
yang
kepadaa
sebesar-besarnya
manusia
dari
alam,
untuk
agar
kehidupannyamenjadi makmur;
e. manusia berkewajiban mewujudkan mewujudkan kemakmurandan
kebahagiaan di muka bumi.
Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau
kerusakannya, karena sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang
masih lestari pasti dapat memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia
dibumi. Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan manusia menjadi
sulit, rezeki sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian
alam ini wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan
negara.
Manusia hidup bergantung pada alam sekitar. Mula-mula merekahidup
secara
berpindah-pindah
(nomaden)
mencari
tempat-tempat
yang
E. Ruang lingkup
Dalam pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran dasar dalam Islam dan
pernah diamalkan seseorang, nilai-nilai yang harus dimasukkan ke dalam
dirinya dari semasa ia kecil.
Ibadah dalam Islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak.
Ibadah dalam Al-Quran dikaitkan dengan taqwa, dan taqwa berarti
pelaksanaan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya. Larangan Tuhan
berhubungan perbuatan tidak baik, orang bertaqwa adalah orang yang
menggunakan akalnya dan pembinaan akhlak adalah ajaran paling dasar dalam
Islam.
Dalam persepktif pendidikan Islam, pendidikan akhlak al-karimah adalah
faktor penting dalam pembinaan umat manusia, oleh karena itu, pembentukan
akhlak al-karimah dijadikan sebagai bagian dari tujuan pendidikan Islam.
Pendapat Atiyah al-Abrasyi, bahwa pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari
pendidikan Islam, dan mencapai kesempurnaan akhlak merupakan tujuan
pendidikan Islam.
Firman Allah swt. dalam QS. (29): 45
Terjemahnya:
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar.
Firman Allah swt. dalam QS. (3): 159
Terjemahnya:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Dari dua ayat di atas sangat jelas menekankan kita untuk menjadikan
akhlak sebagai landasan segala tingkah laku yang berasal dari Al-Quran.
Secara garis besar, mata pengajaran aqidah akhlak berisi materi pokok sebagai
berikut:
1. Hubungan manusia dengan akhlak
2. Hubungan vertikal antara manusia dengan khaliqnya mencakup dari segi
aqidah yang meliputi, iman kepada Allah, iman kepada malaikatmalaikatnya, iman kepada kitab-kitabnya, iman kepada rasul-rasulnya, dan
kepada qada dan qadarnya.
3. Hubungan manusia dengan hamba
4. Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesama
manusia, kewajiban membiasakan diri sendiri dan orang lain, serta
menjauhi akhlak yang buruk.
5. Hubungan manusia dengan lingkungannya.
6. Materi yang dipelajari meliputi akhlak menusia terhadap lingkungannya,
baik lingkungan dalam arti yang luas, maupun akhlak hidup selain
manusia, yaitu binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Yunahar Ilyas membagi pembahasan akhlak dengan enam bagian, yaitu:
1. Akhlak terhadap Allah swt.
2. Akhlak terhadap Rasulullah saw.
3. Akhlak pribadi
4. Akhlak dalam keluarga
5. Akhlak bermasyarakat
6. Akhlak bernegara.
Adapun ruang lingkup bidang studi akhlak adalah:
1. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai
dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik
secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara rohani
(membirkan larut dalam kesedihan).
2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga,
contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak
berkata-kata yang menyakitkan mereka.
3. Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan
soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang
berlandaskan Al-Quran dan hadist.
4. Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama
tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara
dalam bentuk lisan maupun fikiran.
5. Akhlak terhadap agama meliputi
berimn
kepada
Allah,
tidak
Artinya : Rasulullah saw adalah seorang manusia yang paling baik akhlaknya.
(HR. Bukhari-Muslim)
Ayat dan dalil hadits tersebut di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad
saw telah memperoleh pengetahuan tentang akhlak dari al Qur'an, kemudian
beliau melaksanakannya sehingga beliau menjadi manusia yang berakhlak
mulia.
Tujuan mempelajarai ilmu akhlak akan menyempurnakan iman
Akhlak mulia adalah meripakan manifestasi dari kesempurnaan iman
seseorang. Sebagaimana dalil hadits Nabi Muhammad saw. yang artinya :
"Orang yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya. (HR.
Tirmidzi)
Dalam keterangan hadits di atas, menjelaskan bahwa orang yang sempurna
imannya adalah orang yang baik akhlaknya.
Artinya : Tiada sesuatu yang lebih berat timbangan seseorang mukmin di hari
kiamat daripada akhlak yang baik. Dan Allah sangat benci kepada orang yang
kotor (keji) mulutnya dan kelakuannya (HR. Turmidzi)
Memenuhi hajat pokok keluarga
Artinya : Tidak akan masuk surga, orang yang membuat tetangganya tidak
tentram karena kejahatannya. (HR. Nukhari-Muslim)
Membina Remaja
Dari dulu hingga sekarang banyak sekali masalah kenakalan-kenakalan remaja
seperti
penyalahgunaan
obat
narkotika,
minuman
keras,
narkotika,
perkelahian, dan lain sebagainya. Hal ini adalah disebabkan karena kurangnya
atau tidak terbinanya akhlak di kalangan remaja.
dan
manfaat
selanjutnya
mempelajari
ahklak
adalah
dapat
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari paper yang dijelaskan di atas antara lain :
1. Akhlaq adalah tingkah laku / bentuk kepribadian seseorang tanpa dibuatbuat atau tanpa dorongan dari luar
2. Karakteristik akhlaq islami adalah kebaikannya bersifat menyeluruh,
mutlak dan tetap serta pengawasan yang menyeluruh
mempelajari
meningkatkan
derajat
akhlaq
beberapa
kehidupan
diantaranya
manusia,
adalah
membina
akan
remaja,
DAFTAR PUSTAKA
http://gudangnews.info#ixzz3XkzcolLi
Nurdin, Ali et all. 2009. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Universitas Terbuka.
htttp://berawaldarihati.blogspot.com
htttp://santrisuwung.blogspot.com