Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALGESIK
Analgesik merupakan obat pereda rasa nyeri, dan terbagi atas 2
golongan:
1. Analgetika perifer (non-narkotik)
Analgetika perifer terdiri dari obat-obatan yang tidak bersifat narkotik
dan tidak bekerja sentral.obat-obatan analgesik perifer digunakan
untuk mengobati rasa nyeri yang ringan sampai sedang seperti sakit
kepala, nyeri menstruasi, nyerri pada inflamasi dan sebagainya
(Kee,1996)
Obat-obat anti-inflamasi (NSAID), antara lain:
a. Ibuprofen
b. Indometasin
c. Ketorolak
d. Naproksen
e. Diklofenak
f. Fenoprofen
g. Flurbiprofen
h. Ketoprofen
i. Meloksikam
j. Diflunisal
k. Meklofenamat
l. Nabumeton
m. Oksaprozin
n. Fenilbutazon
o. Piroksikam
p. Sulindak
q. Suprofen
r. Tolmetin
Selain obat-obatan NSAID diatas aspirin dam asetaminofen juga
termasuk dalam obat-obatan NSAID (Stringer, 2009)
B. Analgesik Narkotika
Analgesik narkotika atau kini disebut juga opioida adalah obat-obat
yang
daya
kerjanya
meniru
(mimic)
opioid
endogen
dengan
bezitramida),
`petidin
dan
derivatnya
(fentanil,
C. Danalgin
Danalgin termasuk dalam golongan obat analgesik. Seperti golongan
obat analgesik lainnya, obat ini juga mempunyai fungsi yang sama sebagai
penghilang rasa sakit. Danalgin mengandung methampyrone dan diazepam,
kombinasi analgesik dengan sedikit obat penenang untuk menghilangkan
nyeri sedang hingga berat.
1. Komposisi:
a. Methampyron 500 mg
b. Diazepam 2 mg
2. Bentuk Sediaan:
a. Kaplet
3. Farmakologi:
Methampyron bekerja sebagai analgesik anti-inflamasi dengan menghambat
pembentukan prostaglandin melalui penghambatan enzim cyclooxygenase
dan diazepam bekerja sebagai tranquilizer.
4. Indikasi:
Meringankan rasa sakit sedang -berat terutama kolik dan pasca operasi
dimana diperlukan kombinasi dengan tranquilizer.
Untuk menghilangkan nyeri sedang hingga berat, seperti nyeri pasca operasi
ringan (operasi pengambilan gigi terpendam).
5. Dosis:
1 kaplet tiap 6-8 jam, max 4 kaplet sehari.
6. Kontraindikasi:
a. Bayi di bawah 6 bulan
b. Ibu hamil dan menyusui
c. Penderita dengan tekanan sistolik < 100 mmHg
d. Depresi pernapasan
e. Gangguan pulmoner akut
f. Pasien glaukoma
g. Pasien psikosis akut/berat
h. Pasien dengan resiko perdarahan
9. Dosis
a. Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali sehari
b. Anak: 0,5-1 kaplet, 3-4 kali sehari
10. Kemasan
a. Box/10 strip @ 10 kaplet
b. Box/50 strip @ 10 kaplet
DAFTAR PUSTAKA
Kee, Joyce, L., 1996, Farmakologi:Pendekatan Proses Keperawatan, EGC,
Jakarta.