Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
RAYA
c-{-
SUKI
PHffiENfrEF$ffi&ru P- ffiP-F.:Ft
ti
1[
FeH,/-}tr ffi&Y,e,
i.
. '.i
.:;
r
.,
'
' ri$*
l''
,- -.,- *.
r.s : .,_-.:
:-
_.-....:.::...ix:"-'**:"t:;'-:.:*W8qii{4.-//' :
-. ., r..
,/,
L,l,
,'
#f,
f-di;*I
;t.! , ,
^ffitd;S,:p$fimlBfistrfl
u;.-ffi,
fr{}ryix
ffi&,t{*}ulf{{d
*iroi
".:
ECTI{$ 2
,61fiil Rf,Yf,
IR. |{A&\IRFIAN SAODANG
MSCTT
PENDRBII NOVA
Kotak Poc l4rBA BANDIING
il
Saodang, Hamirhan
iil.
Cetakon l.
x 23 cm.
16
(rt(gt<rt<a(8(4tcqt@t<*r$@t(6<rt(8<gt<qt<$(rt(rt(6<a(fi<4t<8<qt(8<8<qt@tca<8cs(8(8
Buku:
1.
2.
3.
GE0METRTKJATAN.
JAilIN MYA.
STRUKTUR & KoNSTRUKSI JAIIIN RAYA.
PERANCANGAN PERKERASAN
Bibliografi
dideniftaaifran untuft
zhlm.24t
keduo o,r0r4g tuo , don
1.
Jalan
no.iil. lengkcrp)
iil.
beLuatgabu
i11.2
iil.3
Raya l.
r,itodL,l;l*,
aW,l,;-
undang.
<qtgt(gtcqtgtcgt<a(qt@tc$<rt(g(g<rt<B(8<8<8(8<A<4t(8<rt<8(fi
KATA
PtrDSGAB$TAR
I(aa
lPengwtar
DAFTARl
HALAMANJUDUL
KATA PENGANTAR
DAF'TAR ISI
iii
BAB
Wassalam.
PENDAI{ULUAN
1.1.
Lingkup Bahasan
1.2.
-)
BAB 2
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
PENUL[S.
BAB 3
BAB 4
Perancangan................. ..
Pendekatan Metoda Perancangan.................
I(onsep Perancangan PerkerasanJalan
Kriteria Perancangan PerkerasanJalan........
Paramater Perancangan PerkerasanJalan
Kriteria Dasar
17
22
24
25
25
3.1.
KelompokStrukturJalanLentur
JJ
3.2.
57
J.-).
/-t
Perkerasan.
77
78
Doftar lsi
4.3.
4.4.
BAB
Penr,,uiudan
Metoda Perancangan.................
Penilaian
152
Bahan Tanah
5.2. Pasir...........
5.3. Bahan Agregat......
5.4. Bahan Aspal
5.5. Campuran Bitumen....
154
158
162
164
5.7.
168
Institute.....
170
199
204
Proses P erancangan.................
224
6.2.
229
6.3.
P er
ancangan .................
?eno$flwuqn
154
5.6.
81
5.1.
BAB
79
230
DAFTAR PUSTAKA.
243
DAFTAR LAMPIRAN
245
Lampiran A
246
Lampiran B
251.
Lampiran C
263
6V)
lyf
<
sentral
Xon6cfiuKa) 74J,4ll
B^KA 2 : PER,4No,+NqAN
PERKER.4SANJAL-qN
Irrcloncsia yang masih bertumpu hanya pada jalan setapak,sebagai satusatunya pr^szrzn penghubung dengan desa lainnya. Sehingga sudah barung
tcntu perkerasan jalan-nya belum terbentuk,masih berupa ialan-jalan tanah
alamiah. Namun demikian dari tinjauan historis ialzn, jilan-ialan seperti
inilah yang akan meniadi cikal-bakal perkerasan ialan dimasa yang akan
datang.
Untuk tfi)
dipahami bahwa:
* )alan harus direncanakan sehingga sesuai dengan kebutuhan lalu
lintas yang akan dilayani pada ruas tersebut.
tr Jalan harus direncznakan dengan standar teknik yang masuk
akal,yang ditetapkan oleh irrstansi yang berwenang.
* Jalan harus dibangun dalam keterikatan waktu,tenaga dar, dana
yang bias an y a terbatzs.
* Perhatian harus diberikan pada pengaruh dampak lingkungan
daenh sekitarnya.
* Jalan harus dibangun dengan tetap meniaga keseimbangan wilayah.
* Jalan agar dibangun dengan tuiuan yang tertentu,belpotensi untuk
pengembangan wtlayah,pengembang n ekonomi ataupun untuk
tuiuan lainnya yang memang sangat diperlukan.
Dengan maksud-maksud diatas,mungkin saia dengan tambahan
pelaksana Lta:u badan y^flg terkait harus
lain,para perencana
^t^r7
mengikutinya sebagai suatu komitmen kerja.
^gar
1.I. LINGKUP
- Buku 2
Petancangan
,)
kategori
kendaraan.
1.. Kategori A.
yaitu:
BAHASAN.
Pendahuluan
2.
3.
Kategori B dan
Kategori C
Survai lalu lintas kategori A dilakukan selama 72 jamdengan 3x4 periode
sebagai berikut:
- periode 1: jam 24.00 - 06.00
- periode 2: jam 06.00 - 12.00
periode3:jam
12.00
- 18.00
4,1orl6c41lt<6J7,rJ,4rl
Bt
Kq 2:
PER^NoANqANPER'KERASANJAI-AN
Pendahuluan
a.
b.
c.
d.
Titik simpul
dll.)
Mobil penumpang (seperti sedan,station-wagon,ieeP,combi, opelet,
pickup dan suburban).Yang termasuk kelompok ini adalah semua
kendaraan bermotor roda-4 untuk zngkutan penumpang dengan
maksimum 10 orang termasuk pengemudi. Pickup yang dibuat
dilaksanakan waktu
'
beban
Angka Ekivalen (AE) atau Equivalent Axle Load (EAt ) suatu beban
sumbu standar,adalah jumlah lintasan kendaraan as tunggal sebesar 1g kips
yang mempunyai derajat kerusakan @F = damage fzctor),yang sama bila
jenis as tersebut lewat satu kali. Dapat diartikan pula bila suaru as kendaraan
lewat satu kali = as 18 kips lewat AE kali.
Beban sumbu standar mempunyai
DF =
1.
-i).
AE.u*burunssr
( bebansatusumbutunggaldalamkg\a
8160
t1dyl664w$a7424r1
-ii).
-iii).
AE.u-burandem
AE
.u-r,,
ByIK;L
2 : PERANCAN4ANPERKER^SANJALAN
= o,oao (bebansatu
sumulrllnssal aahm*s)*
Pendahuluan
MSTr,-b**ngg"r
MST.,^b,,".a"_
MSTr,_t,
7.2.2.
Beban Gandar
18000 Lbs. = 18 KIP = 8,16 Ton
ua
= 8116 ton
= 15 ton
= 20 ton
1. STRT
3,5ton
-Sumbu
-Sumbu
-Sumbu
-Sumbu
(MST ).
Masing-masing kelas jalan dtbatasi untuk menefima muztan sumbu
rcrberar agar ialan tidak cepat rusak akibat beban berlebih. Ada 5 ( lima )
katcgori MST, yaitu :
(4). Muatan Sarnba Terberat
0). Jalur l-^alu Lintas, adalah bagsan jalan yang digunakan untuk lalulintas
kendaraan (carriage way,traffrc lane), secara fisik berupa perkerasan jalan.
@. r-{ur adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang,dibatasi oleh
markalajur jalan,memiliki lebar yang cukup untuk dilewati suatu kendaraan
bermotor sesuai kendaraan rencana.
(3), Babu Jalan,adalah bagian jalan yang berdampingan ditepi ialur lalu
lintas, dan harus diperkeras,berfungsi unruk lajur lalu lintas darurat,ruang
bebas samping dan penyangga perkerasan terhadap beban ralu rintas.
(4). Median,adalah baglan ialan yang secara fisik memisahkan dua jalur
lalu lintaq .yang bedawanan arah,grna memungkinkan kendaraan bergerak
cepat dan aman. Fungsi median adalah:memisahkan dua aliran lalu lintas
yang berlaw anzn,rv^ng lapak tunggu penyeberang j alan,penempatan fasilitas
jalan,tempat pras^rana pekerjaan sementara,penghijauan, pimberhentian
darrrat, cadangan laj.,r. dan mengurangi silau dari lampu kendaraan pada
malam hiri dari anhberla'wanan.
(5)." ltrengf talad,adalah bagian tepi perkerasan yang diberi
kemiringan,untuk menyalurkan air ke saluran tepi. Dapat juga berarti lereng
kiri-kanan jalan dari suatu perbukitan,yang dipotong ,rrt.rt pembentukan
badan jalan.
(8). Kanal
8 tlorl6aqwrl&J7'4J,Au B^Kq 2:
PERANo^NqANPELI4ERASANJAI-AN
(9). Jalar
Pendahuluon
1.2.3.
Q0).
t6T
*I
-ii -i il
BltK/. 2 : PER,ANCAN4AN
PERKER;{SAN JALAN
^tzu
udara,polusi
meredam polusi
untuk
hijau,berfungsi
lingkungan.
artistik
keindahan
lampu
dan
suara,peneduh,penangkal sinar
c t yang dipasang pada permukaan ialan,untuk
(32) Marka Jalan,tanda
^t^v
menandai garis tengah ialan,garis tepi ialan,batas lajur,dan lainJain.
(33) Patok kilometerdznpatok hektometer,patok menandakan batas 1 km dan
batas ratusan meter disepanjang ruas ialan.
(34) Rambu lalu lintas,berupa tanda-tanda lalu lintas pengarah dan petunfuk
bagi pengemudi.
(35). Trotoar,adalah jahx peialan kaki yang tedetak pada Damiia,diberi
lapisan permukaan,diberi elevasi yang lebih titgg, dari permukaan
lrcrkerasan,dan umumnya sejaiar dengan jalur lalu lintas kendaraan.
(\6)..\'aluran tepi sanpingadalah selokan di kiri-kanany^ng berfungsi untuk
nr('n:rrnlrung dan mengalirkan air hujan,limpasan dari permukaan ialzn dan
,l,r, r,rlr st'l<itarnya lalu membuaingnye- ke saluran alamiah(sungai,danau dll.)
Pendahuluan
1.2.s.
1.2.5.1.
Material
* Agregat Kelas B.
* Struktur beton
sedang.
l2 NdnGGqUtlcJ Ml,4u
Bvl<,y.
2 : PER^NoANqAN PERKER,4S,4NJ,+L-{N
Pendahuluan
l3
l1 XOnCG4UT$,rr41J'yl
Bt;tKw
2:
PERANoANqANPEeKER,+SANJAu+N
(60)
Strengtb
Pendahuluan
15
ti.ggr.
(67) PotboleQubang),kerusakan perkerasan berupa terbentuknya mangkok
atau lubang yang dalam.Dapat disebabkan aspal kurang,butir halus terlalu
banyak atau terlalu sedikit,penguncian agregat kurang,drainase tidak baik
(68) Depressio,z(amblesan),dengan ata;u t^flpa retak dengan kedalaman lebih
dari 2 cm.Biasanya akibat pemadatan kurang,tedalu banyak agreg t
halus,terlalu banyak aspalJeveling lapis dibawahnya jelek
akibat
setdement lapis dibawahnya.
^t^v
samping
hilang,setdement,tanah dasar ekspansip,perubahan volume akibat tedalu
banyak aspal dengan penetrasi rendah,agregat halus tedalu
banyak,pem adaLtafl kurang dll.
Perkerasan.
(61) Data
Kondisi Jalan,terdiri
Data,Roughness Data, Peninggian Badan Jalan (grade raisir$ data dan data
iembatan kecil.
(62) Project Data, terdiri dari Committed Project,On-going Project,Road
Maintenance Data dan Road Condition Data.
(63) Ratting (alur),kerusakan permukaan jalan berupa deformasi tetap dari
perkerasan ditandai dengan alur-alur memanjang sepaniang lintasan ban
kendaraan.Mungkin akibat formulasi iob-mix felek (stabilitas rendah,terlalu
banyak aspal,atau terlalu banyak butir halus),aspal terlalu lunak sehingga
1.2.6.
PERLENGKAPAN
JAr-AN.
dengan
b)
tOlr6t4l'lt<G;t 1,AA/ttl
17
2.1.
KnuaruA ?en$ncqnhqn
?eilEnqsf,tc tq$n
GAYA.
(1).
@.
(3).
I Kritcrio
,<on6cailt$,J 14J.1fi
t9
a.Penlcbamao
Ga1,a
Pada Perkemsan
D_
1,5 P. a"
2E
(a2
-tz2 \trz.
E2
I:nrur
dimana: E,
Ez
F2
a
satu
2.1.7.7.
Teori Boussinesq.
berikut:
e,=7fEt o,-*(o,*o,)}
e,=1fE{q-p(o,+o,)}
et= 1.fE { o,- l, ( q + o, )}.
z,t,r berturut-turut dalam arah vertikal, tangensial dan radial
Rumus yang sebenarnya merupakan formula umum tegangan
regangan yangbanyak kita jumpai di struktur badan kaku lain.
3p
ar=
2z{1+51/z),\,/,.
Penyebaran tegangan tergantung kedalaman,dan radius jarak beban.
- Mengabaikan pengaruh media yang menyebabkan perubahan
Lanis Perekar
lapis
Laois Pcrmukaan
Lanis Pondasi Atas
Resap
Pengikat
tegarrgzrr.
Kriltrr,t
,<Orl664l0<ettrefi
Dari gambar diatas dijelaskan bahwa proses disain secara garis besar
dibagt dalam empat tahap,yaitu :
1.
Variabel input sebagai basis dasar rancangan (fundamentall,terdiri
dari penganalisaan:
x Tegangan Regangan dalam struktur
(---7
L --J
LoPlt do.or.
Gomb.
t - PEMANCARAN
pengaruh regional.
PERKERASAN
i--/
GoTTb.
permukaan.
ri
2.L.2.
PROCESS)
STRUIffURJALAN
Proses disain struktur pefkefasan haruslah memperhatikan aspek aspek secara keseluruhan mulai dari kondisi tanah dasar,lalu - lintas,
2.
Dari variabel input diatas akan menentukan arah proses selanjutnya
yaitu'proses pengambilan keputusan' berdasarkan variabilitas input tersebut,
dengan memutuskan nilai - nilai disain yang bagatmana yang akan
ditempuh,yang akan memberikan risiko alternatif biaya yang ber-beda-beda.
Pada tahapan ini kondisi pendanaan sangat mempengaruhi disain mana yang
akan dipilih.
3.
Pada tahapan ini,setelah melalui proses pemilihan dan pengambilan
keputusan pada langkah Z,berdasarkan aspek pada butir 1 diatas, akan
terpilih jenis disain-disain struktur yang tepat sesuai kriteria yang ada. Hasil
pilihan struktur pada butir 3,harus dilakukan pemeriksaan lebih rinci yang
mengarah pada proses pemeriksaan kineria struktur apakah akan cukup baik
menerima beban yang ada, atau melampaui persyarztan standar. Disini
dilakukan evaluasi dan re-evaluasi pemilih^n yang telah dilakukan di langkah
7,2dan 3. Sudah dipertimbangkan pula masa pemellharaan dan rekonstruksi
selama umuf rencana, apakah memang memadai dengan semua asumsi yang
ada. Blla tidak sesuai lakukan perubahan dan kembali ke langkah 3 dengan
merubah pengambilan keputusafl yang sudah diambil, tentunya dengan
merubah pula asumsi-asumsi yang diambil pada langkah L dan 2. Demikian
lakukan proses ulang,sampai memenuhi semua syarat kriteria perancangan.
Tahapan - tahapan ini harus terinventarisasi dengan baik dalam
suatu pangkalan data (dala base),sehingga aliran proses perancangan dapat
tersusun dengan baik. Dikemudian hari bilamana terjadi kesalahan, data ini
dapat difadikan bahan kajiankembak(reaiew).Secara lebih luas lagl data dapat
difadikan bahan kaiizn untuk penelitian dan pengembangan struktur
perkerasan seca;ta spesifik pada lokasi lain,dengan mengambil formulasi dari
data yang sudah diamati dan diteliti tersebut.
,aoil6Gqw<&t1,11J+t,
Jalan
Bt
'"t^
a:
pERANoAN/TANPER.KERASANJAL
bertomboh *r,
beriomboh-.
Beban sumbu roda Repetisi hancur
C
C)a
a
b
=_t_
cd
PF
\r -
./
) ts
tonoh bertombo
<D=
(D c!
a1i
o0)
_o-o
o)
I
Sumber: Yoder-Witzak:Principles of Pavement Design
2.2. PENDEKATANMETODAPERANCANGAN.
Ada dua metoda utama,yaitu
2{ Kriteria
z.
b.
c.
d.
e.
^ngaLn
25
c.
struktur pefkefasan dengan beban lalu lintas campufan' beragam dari ienis
kendaraan,volume dan macam-macam konfigurasi sumbu. Metoda
NAASRA $rlational Association of Australia
Pendekatan ini d'iikuti oleh
btate Road Authorities). Indonesia memilih metoda pendekatan ini,dalam
2.3.
B^KA 2 : PERANoAN4ANPER.KERASANJAL^N
xo?r6c4ut16J tr,AJ,An
2.4.
(1).
(2)
) didepan.
UMAR RENCANA
.
.
dibangun.
(3).
2.3.2. PENINGKATAN
JALAN LAMA/,1
Klassifikasi Jalan menurut Kelas Jalan dapat dilihat pada Tabel 2.1a
(untuk j^l^n antar kota) dan Tabel 2.1b.(untuk jalan perkotaan) dan Tabel
2.1c. (untuk jalan Kabupaten).
a.
b.
2.5.
1).
STANDAR
DA r I(ELASIALAN.
PARAMETERPERANCANGANPERKERASANJAI-AN.
I{ENDARAAN
Pengelompokan kendaraan untuk kepeduan desain struktur perkerasan
I(LASSTFIT(ASr
I
?fi
XO'I6C,4UN6A
M24N
(Sumber:TPGJAK-No.038/T / BM / 1,997)
KE,LAS
VOLUME
T.ALU LINTAS
>10
( dalam SMP )
(MST*ton)
I
II
Aneri
10
Kolektor
TIIA
I
I
I,okal
IIIB
IIIC
IIIA
1i
;i
SE,KUNDER:
r Jalan Lokal
> 500
201 - 500
50
III A
III B1
III 82
ruC
200
<50
TABEL 2.1b. Klassifikasi lalan Perkotaan
o JALAN TIPE
KELAS
FUNGSI
PRIMER:
SEKUNDER:
o JAI-AN TIPE
Kolektor
I
il
Arteri
o Arteri
II ( PengaturanJalan
F'UNGSI
PRIMER:
SEKUNDER:
o Arteri
o
r
Kolektor
Arteri
alan Kabupaten
- 1.992 Dirjen Bina Marga)
KtrI-AS
KECEPATAN
( km/ium )
MEDAN
10.000
10.000
>
20.000
KELAS
I
I
Ii
>
<
II
III
e Jalan Lokal
>
<
6.000
6.000
500
500
40
30
40
30
30
40
30
30
30
30
2A
l)
I(endaraan roda tiga @emo,helicak dll.)
ii). Sedan,MinibusJeep dll.
iii). Kendaraan angkutan penumpang kecil (oplet, dll)
i"). Bus mikro
v). Bus.
vr) Kendaraan angkuran barangkecil ( pick-up, dll )
Truk mikro Q as,4 roda )
"ii).
vin). Truk besar Q as,6 roda. mobil tangki, dll. )
i"). Truk3-as
Truk4-as
,.
Truk Gandengan (4 as atau lebih)
"i). Sepeda Motof.
"ii). Kendaraan
bermotor (sepeda,becak,pedati,gerobak dll.)
"iii).kendaraan yangtidak
I(elompok
umum
2).
PETUA^VLPATVGIALAN
lu
IV
a). Bagian J alan yang merupakan daerah penlluasaan jalan tercliri dari:
i.
Sumber : Standar Perencanaan (ieometrik untuk Jalan Perkotaan
50
o I(olektor
< 20.000
27
1988
'
lebar
- tinggi^nt^r^
5,00 meter diatas permukaan perkerasan pada
1alan.
sumbu
T
A
ll.
xovrcc&w<al MJ.A?|
BAKA 2:
IRUC(KEClL2sumbu-6bn
NCAN.^ N PER-KER^.SA
TRUCK BESAR
N J,AL-A N
2 sumbu - I3 ton
H/
rr-\ ------:T----:-
PER,A
IRUCK GANDENG
STRT
BUS -
STRT
8 ton
lruck
STRT
TANDEM 3
STRT
STRG
5 sumbu-30 ton
sumbu-20 ton
berikut:
HI
61 7+7J
STRT
STRT
STNT
STdRG
5T
SIdRG
5T
STRT SIRT
KEIERANGAN :
STRT
STRG
SUMBU IUNGGAT
STdRG
SUMEU TANDEM
SIRT
SIdRG
Jalur hiiau
- Ambang pembatas (frontage road)
- Jalur parkir
- Batas luar Jalan (outer separation).
- Selokan dan lereng.
-
r(u l0Tl0r
7J_ ?J
SMG SIRG
ii.
Jalur lalu lintas adalah bagSzn jalan yang digunakan untuk lalu
lintas kendaraan (cariage way,traffic lane),secara fisik berupa
perkerasan jalan.
- Median,
- Pulau jalan (island ),
- Bahu,
- Separator,atau trotoar.
6t
SIIRG = SUMBUIRIDEM
jalan:
lor l0T
RODA GANDA
i.
6tzl u
RODA TUNGGAI.
RODA GANDA
b). Elemen
SUMBU TUNGGAI
b. l jalur:2la|u-7 arah(2/1TB)
c. 2ialur:4lajw -2 arah (4/28)
d. 2ialrur.: nlajur -2arah(n/28),
dimana: n =jumlahlajur
TB = tidak terbagi.
B = terbagr.
2S
T
30 Krileria
t1ou6z4ut<e,7424n
4).
Bt Kq 2: PER4NoAN4ANPER.KER,4.S,4NJ,4L N
KECEPATAAI RENCAAIA
Kecepatan rencana, untuk jalan antzr kota dapat dilihat pada Tabel
2.3.
Jalan dua arah dengan empat laiur ata,t lebih perlu dilengkapi
median,dibedakan meniadi :
- median yang direndahkan: ialur tepian dan bangunan
- pemisah jalur yang direndahkan. Lebat minimum median yang
direndahkan 7,00 m.
median
yang ditinggikan: ialur tepian dan bangunan pemisah
jal:ur yang ditinggikan. Lebat minimum median yang ditinggikan
r,s
s,so
i.5o ,fl
r3,00
,"".mg*
t,id'
s,so
50,00
2,00 m.
Tabel2.2.l*bat median
Klassifikasi Ialan
(rn)
kbat
ialur tepian
2,50
0,75
2,00
0,50
Sekunder
(partial atau non-access conuol )
Kolektor Primer ,/ Arteri Sekunder / Kolektor
Sekunder ( Patial atau Non'access control ).
Kolektor Sekunder/ f,okal Sekunder
( Partial atau Non-access conuol )
2,00
0,50
2,0a
0,25
1.s0
0.25
k-Omnn
3).
adanya
31
utilitas.(
fro:
:12
I
T
uemSn$nuwtn
?enUen$sl|r, CAHt
A. tr{n
tatq
E. ttr.rrlt
drrl {rbGmnlm
p" n aF
}fH.
H, l}ifffi
Xtll litth
J.ad t(ffitr
DaiarJrnl
l. t'a.rlrfi f*h
+ oG*!
r.i.+a( lfr'tfi
Jre, h.rarffit
Standar No
.13
197 0)
i Densan Klasifikasi Fu
FUNGSI
Arted
Kolektor
Lokal
Datta;r
Bukit
Pegunungan
60-80
50-60
30-50
40-70
30-50
20-30
70
12fr
60-90
4A-70
seperti kita ketahui struktur perkerasan jalan terdiri dari beberapa lapis
elemen struktur perkerasan.Pada struktur perkerasan lentur terdiri dari
tanah dasar (subgrade),lapis pondasi bawah(subbase course),lapis pondasi
atas(base course) dan lapis permukaan(surface course).Pada srruktur
perkerasan kaku terdiri dari lapis tanah dasar,lapis pondasi bawah dan pelat
beton. Setiap elemen mempunyai nilai elastisitas bahan E sendiri-sendiri.
Hingga boleh dikatakan elemen strukrur perkerasan merupakan gabungan
dad komposisi bahan,yang masing-masing berbeda elastisitasnya. Sehingga
sebenarnya anahsa kekuatan lebih rumit dan komplek dibandingkan
konstruksi bangunan. Analisanya lebih banyak berupa pendekatan
berdasarkan teori-teori elastisitas yang ada. Dengan demikian persyararan
konstruksi untuk konstruksi jalan,lebih banyak mengacu pada persy^r^t^n
toleransi terhadap suatu nilai kekuatan yang ditetapkan. Bab ini akan
menguraikan Elemen Stuktur Perkerasan Jalan,baik perkerasan lentur
maupun kaku. Secara lebih lengkap Struktur dan Konstruksi Jaian akan
dibahas pada Buku 3.
3.1. KELOMPOKSTRUKTURJAT-ANLENTUR.
Struktur perkerasan jalan lentur dibuat secara bedapis terdiri dari
elemen perkerasan: lapisan pondasi bawah (sub base course) - lapisan pondasi
fl
I
t1ou6c4ut16t74t4%
BLl:k'L4
2 : PER/4NCANqAN PERKeRASANJ,AL-AN
czxtrse)
35
Lapis Perekat
Lapis Permukaan
Pengikat
sangat
tergantung dari sifat Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut
lain sebagainya.
Para perancang dan pelaksana harus mengerti betul bagaimana sifat
dan karakteristik tanah dari bahan mateial tanah dasar. Disiplin ilmu
mekanika tanah dan geoteknik sangat membantu untuk mengantisipasi
perilaku dari tanah dasar,sebelum benar-benar dipilih sebagai subgrade
(pertimbangan peruncangan) dan sebelum dilaksanakan pengerjaannya
sebagai struktur perkerasan yang paling bawah(pertimbangan pelaksana).
Beberapa pedoman praktis dalam r^nc ngal tanah dasar dapat
dilihat pada Lampiran A-1 yang merupakan sifat spesifik tanah untuk
klassifikasi dari Cassagrande,yang sekaligus menunjukkan rating sebagai
tanah dasar, sedangkan pada Lampiran A-2 merupakan petunjuk dari
Highway Research Board USA untuk mendapatkan raing tanah dasar
berdasarkan sistim klassifikasi 'Group Index'(GI) atau kadangkala disebut
sistim Unified Classification.
3.I.2. ELEMEN
coaRSo
(SUB-BASE
fr
BwKq 2 :
t1o%6c8nr$1tr414t1
PE|e,\NCANqAN PETaKER^S,+NJAL^N
2.
diantaranyz sebagai:
^.
b.
Sebagai bagian
MAKADAM BASAH
o
BAHAN
1,2
3.
MAKADAM KERING
Sama dengan Makadam Basah,hany^
halus tidak disiram
^gregat
dengan air tapi disemprot dengan compressor
angin.
yaitu:
f.
Tipe Agregat
Ukuran
Sariagan(mm)
100
50
35*7A
t,)
19
1r0
0,425
0.075
tirgg
^ntarl-
1,5-25
cm atau
2s/30.
Batu pengunci/pengisi ( pecahan batu-batu kecil
3/5 ztau 5/7
Balas berupa pasir.
Agregat penutup berupa sirtu.
100
0*15
0*5
100
100
95 100
35 *70
0-5
100
4,75
b.
95
25
1. PONDASI TELFORD
f5*8cm)
lewat sarinoan
63
29
(/-10cm)
Yo
r BAHAN
- Maks 35
c.
d.
e.
pondasi bawah.
b.
(waterbound macadam)
c.
d.
z.
!7
70*9s
45*65
33*60
22* 45
r0-28
r BAHAN:
B^K^ 2:
lg xou6a4UtlSJr4J,4yl
PER/.tNoAN4IkNPERKER/tSANJAL-+N
SITAT
Abrasi dari Agregat Kasar
( AASHTO T 96 *74)
Indeks Plastisitas
( AASHTO T 90 * 70 )
Hasil Kali lndeks Plastisitas dengan
prosentase lolos # 75 micron
BAHAN
39
Batas Cair
( AASHTO T 89
* 68 )
KELAS A
KELAS B
a*40%
0-
0-6
4- t0
50%
25 maks
0-35
* 5o/o
CBR
( AASHTO T 193 )
80 min
35 min
l4 min
l0 min
(AASTiTO T 112* 78 i
air.
Pondasi bawah yang mengunakan aggregat.
d.
BAHAN
Gradasi
Ba
Tabel3.2. Persyaratan lJmum Batas
PERSEN BERAT LOLOS
KELAS B
KELAS A
MACAM AYAKAN
(mm)
o-,
100
100
17q
100
67 - 100
40 - 100
2,36
'65 - 81
42-60
27 -45
18-33
,18
t1-25
19,0
9.5
475
1
0,425
()r)75
25-80
16-66
10-55
6-45
-
6-1.6
.1
0-
0-20
-r-)
BAHAN
f.
40
t@n6t4tt6aM.tru
BL
agregat
tefcantum dalam kontrak,karenz sfl.rktuf tanah yang spesifik,matefial
memang
yang tidak tersedia dilokasi atau akibat khusus latnnyz yang
meir"rlokrn stabilisasi. Stabilisasi adalzh proses Pencampufafl bahan
dicampur dengan sefumlah ait untuk
stabilisasi dengan t^n h
^greg^t
^t^\
indikatot
mendapatkrn pr.rrrgrn kadarui, opti-" dan kepadatan sebagai
dapat
kekuatan potensial struktur falan (sheruoood et all). Stabilisasi
menaikkan beberapa unsuf sifat material bahan ialan dan tanahdituniukkan
oleh:
berkontaminasi
Tabel
JENIS STABILISASI
Semen
Kapur
Kapur - Pozzolan
DESKRIPSI
(1)
3$
CBz
1,5
CS
Lipis'po.rdasi bawahdistabilisasi
CB1
0,75
* 6,0
* 3,0
1,50
10<PI<=20
Ya
PI>20
Ya
Ya
Yz
Ya
Tidak
PI<=6
PI<=10
PI>10
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Yz
PP<=60
0,075
SIEVE (mm)
53
37,5
2A
5
2
0,425
r Road Note
efektif
SIFATTANAH
sudah
distabilisasi
modulus elastisitas bahan konstruksi berbutir kasar
diatas material terstabilisasi meniadi naik
KODE
4l
Kq 2 : PER;4NCANqAN PEPKERI4.SANJAL^N
a.074
f: Road Note 3
Sumber:
PERSENTASE MASSA AGREGAT YANG LOLOS SARINGAN
CB1
CBz
CS
100
85 100
60 -90
B0
100
* 100
55-90
25*65
15-50
30-65
20-sa
10*30
5-15
10 -30
5-15
Nilai Maksimum yalrq diiiinkan
LL
25
30
PI
10
LS
20
STABILISASI SEMEN
I(ekuatan stabilisasi didominasi oleh sifat asal tanah dan hidrasi. Bila
kadar semen bertambah kekuatan akan bertambah. I(ekuatan bertambah
pula sebagai fungsi waktu. Untuk mencari kekuatan kepadatan kering pada
kadar air optimum,dibuat contoh dengan variasi kadar semen 2o/c,,4oh,6,Yo
dan \oh. Lakukan pemadatan segera contoh jadi,karcna semerr akan segera
mengeras. Lakukan pula percobaan untuk contoh yang dibiarkan 2 iam
sebelum ditumbuk dengan mesin pemadat 150 mm,hammer 4,5 kg dan
dilakukan curing 7 hari lembab dan 7 hari rendaman.Can kekuaran pada
rdn6c4uNaJMt4u
El/ty.t
l 2 : PER/qNC/+NqAN PeRKER^SANJAL^N
43
?.
b.
c.
dilapangan.
STABILISASI KAPUR
BAHAN
/ '
hfis permukaan
Meneruskan Iimpahan gayararrt rintas ke lapis pondasi
bawah.
25" C.
o
./'
Pondasi
yang menggunakan _r,.[r] "efn (Asphalt
-atas.
Treated Base) atau disebut iaston (I-apis Aspal Beton)
Atas.
Pondasi aras menggunakan stabilisasi material.
a.
Lapis pondasi atas dibuat diatas lapis pondasi bawah yang berfungsi
(liantaraflya
- Batu yang digunakan dapat terdiri dari batu kali atau batu
BAHAN
maksucl
BAHAN
berasal
dari proses di
cru.rhing
pemecahan,penyaringan,penrisahan
plant,meialoi tahapan
dan
pencampuran,
44
E;.;rr<.;'
NoilggquxetMt4n
2 ; PERANCAN(AN
PER-KER,4SANJAL-AN
Elemen Struktur Perkerasan Jalan
45
sesuai dengan
.
lempung,organik
BAHAN
i). Agregat
a.
pecah
1..o.il.igrarrel)
L*p.r.rgiU ahan organik dan bahan-bahan lainnya yang tidak
2(0
19,0
13,0
o(
4,75
2,36
0,6
0,15
0,075
100
95- 100
(16
100
52 -78
47 -57
42-
d.
BAHAN
56
54
*
4-31
1,3
Tabel3.4.)
3-8
500
- I(ehilangan berat akibat abrasi mesin Los Angeles pada
PtJtzran 40oh
aspal 95o/o
Kelekatan
^gtegatterhadap
25%o'
maksimum
- Indeks kePiPihan
maksimom 3olt
air
- Peresapan
^greg^tterhadap
- Gompulun l"-p""g dalam ^greg t-maksimum 25%o
- B.raileni. ."-, (apparent) agregat minimum 2'5
no' 4'harus
- Minimum agaegatkr.ut y,'g tefiahan saringan
a.
b.
c.
yang memenuhi
itu
standar.
dan agar
^grcg
bahan
aspal sendiri
16 t<o?t6GRUX6rMJ,Alt
FUNGSI BURDA:
sama dengan BURTU
SIFAT BURDA :
sama dengan BURTU.
Pemilihanbahanuntuklapispermukaanperludipertimbangkan
dicapat manfazt
kegunaan,u-.., ,..,.rrra,serta pentahapan konstruksi'agat
yrig ..b.r^r - besarnya datbiayayang dikeluarkan'
Permukaan adalah:
Bahan yu.g r,,'" digunaian untuk Lapis
Beton)
Asphaltic Concrete=AC(I-ASTON=Lapis Aspal
Rolled
HRS(Hot
Hot Rolled Asphalt (HRA) dalam hal ioi
Sheet)=1tr1,\-SfON papis. Tipis Aspal Beton)
LASBUTAG papis Aspal Buton Aggregat campuran
dingtn)
- I-\PEN
- t-A.TASBUfrl pupit Tipis Aspal Buton Murni)
- LATASIR Q-apis Tipis Aspal Pasir)
- BURAS (I-aburan AsPal)
- BURDA-1L,b"a' Aspal Dua Lapis) dan BURTU Q-abur
Makadam)
Q-aPis Penetrasi
47
II
t untuk BURTU.
TIPE III
TIPEIV
100
3/t
( 19,1 mm )
90
100
100
Vzu
{ 12,7 mrn
CI*25
"
no.4
no.8
( 9"52 mm
0-8
0*30
0*5
( 2,36 mm )
no.200
(0,074mm)
0*8
0*5
0-2
3/8
(5
mm)
90
a-2
2A
100
100
90
100
100
0-8
- 100
0- 10
o-2
a-2
0 -30
12
75
FUNGSI BURTU :
- membuat Permukaan tidak berdebu,
- mencegah masuknya air dart permukaan perkerasan'
- -.rrrpobaiki tekstur permukaan perkerasan
SIFAT BURTU
- kedap air
- kenyal
100
xA"
th"
(19,1 mm)
(12,7 mm)
3/&' ( 9,52 mm )
t:o.4 (5mm)
no.8 ( 2,36 mm )
,0
100
100
0*25
0-8
100
90
100
90
- 100
0-30
100
0*5
0*30
0-8
a-2
0-8
0*2
0-5
0-10
0-2
a-2
ao.200 ( 0,074 mm )
Ukuran Nominal ( mm )
3.1.4.2.'Burda
2A
,12
75
1CIo
xon6t4uN6J 74A4il
rrtasnya,dan dipadatkan Iapis demi lapis. Bila akan dipakai sebagai lapis
-'rrrukaan diberi laburan aspal dengan batu penutup.
FUNGSI LAPEN
- dapat digunakan sebagai lapis permukaan,atav
(4-5
cm)
POKOK
MELEWATI
/f mm
60 mm
50 mm
40 mm
z) mm
1) mrn
BAHAN
(5-8cm)
AGREGAT
gradasi: LAPEN
TIPE RATII
^ratar
( 7-10 cm )
SIFAT
49
100
90 * 100
55 - /t'
0- 15
0*s
95
100
100
35
-70
0-15
0-5
95
100
100
0-5
AGREGAT
PENGUNCI
MELE'i${/ATI
25
rnfr
- Agregat Pokok
18 mm
- Agregat Pengunci
- Agregat Penutup ( untuk lapis permukaan ).
9mm
I]UNGSI I-ASBUTAG
dingin
(cold mix)
SIIINT LASBUTAG:
I'r'rlrt;l air,
100
* 100
95
0-5
100
100
0-5
AGREGAT
PENUTUP
MELEWATI
PERSYARATAN AGREGAT:
I(eausan pada 500 putaran mln 40oh.
^. Indeks Kepipihan maksimum 2570
b.
c. Kelekatan terhadap aspal > 95oh
d. Bagan- bagian batu yang lunak maksimum 570,
e. Gumpalan-gumpalan lempung maksimum 0,25o/o.
95
72mm
9mm
4mm
2mm
I
{
l{
85
100
100
85
10-30
100
100
10-30
0-10
0-
percmajaan asbuton,memedukan
waktu
10
setting,sehingga
^greg^t
flo xo?t6c4ux6J7,At4n
Eutk,u.
2 : PER,ANCANqAN
PER,KER,ASANJALAN
SII;NT BURAS :
- tidak mempunyai nilai struktutal,
- kedap air,
- tidak licin,
- mengikat butir halus,dan
- kenyal.
3.1.4.7.
o Latasbum:
3.1.4.6.
dzri
SIFAT I,ATASBUM :
- kedap ur dan kenyal,
- tidak mempunyai nilai struktural, dan
- cukup awet.
SIFAT I-ATASIR:
- Kedap air dan kenyal,
- Tidak mempunyai nilai struktural,
- Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan,
SIFAT LASTON :
- kedap air,
- mempuflyai nilu struktural,
- awet,
- mempuflyirkadat aspal4-7oh terhadap berat campuran
- dapat digunakan untuk lalu lintas ringan,sedang sampai berat
1. AGREGAT KASAR
Bahan Pengisi
ar
FUNGSI I-ATASIR:
- sebagai lapis penutup,
- sebagai lapis aus,
(FD ( <No.200)
5l
52 XOvr6C4Ut<&t74t4%.
2. AGREGAT HALUS
-).
Gradasi
GUMPALAN PARTIKE.I,
BUKAAN SAFJNGAN (mm )
No. 30 ( 0,59 mm )
No. 50 ( 0,279 mm )
No.100(0,'149mm)
No. 200 ( 0.074 mm )
% LOLOS SARINGAN
100
90 100
90 * 100
65 - 100
LALIN
(2x75
I.ALIN
SEDANG
RINGAN
SI}.AT CAMPURAN
(2x50
tumbukan )
(2x
tumbukan )
MlN
35
tumbukan )
MAKS
MIN
MAKS
MIN
MAKS
2,0
4,0
450
2.0
4.5
3s0
2,0
5.0
200
350
200
350
200
350
.)
STABILITAS&s)
550
LIHAT Tabel
75
AGREGAT CAMPURAN
.ilgregat campuran harus mempunyai gradasi menerus,dari butir
yang kasar sampai halus,dan harus memenuhi salah satu pilihan
gradasi pada T abel 3.13.
MAX 1%
T1DAKADA
BAHAN PENGISI
53
3.14
75
75
CATATAN:
1.
Rongga dalam campuran aspal, dihitung berdasarkan Berat Jenis maksimum reorids
campuran (berdasarkan berat jenis effektip agregat),atau berdasarkan berar jenis
maksimum campuran menun.rt AASHTO T 209-82.
2. Rongga dalam agregat ditetapkan berdasarkan berat jenis curah @ulk) dad agregat.
3. Indeks pcrendaman ditetapkan berdasarkan rumus:
STABILITAS I\{ARSHAI-I- se telatr dircndam dalam air,sclama 4fl jam,pada suhu 60,,C ( kg)
----- x 10001,
4.
STABILITAS N{ARSH;\LI- ( kg )
Kcpalatan I.alu l.intas :
Berat : lebih bcsar 500 UE 18 KSAl-/hariljalur.
,.
ir.
Sedang : 50 sampai 500 UE 18I{SAl-/hari/jalur.
iii).
I(ecil : lebih kecil 50 UE 18 KSAL /hariljalur.
B Kw 2 : PER:4NCANqAN
54 r<orr6c4ut1et tr4t4%
PERKERASANJAL*N
NOMINALAGREGAT
No.16
No.8
PROSTINTAITII MIN1MUM
No. 4
55
18
3/8"
L6
3A"
15
14
13
r/z u
1"
1,
rtllt'(
t2
Yz"
2n
11.5
21/2"
11
F'RI'CLE
lItE
llff'
ltRss KLAS A
I BS
lg.i t+t9!
Lataston atau Hot Rolled Sheet (HRS) adalah campuran aspal yang
perketasan mempunyai fleksibilitas
dirancang dengan kadar aspal ti.gg
^gzr (fatigue). Kadar aspal yang tirgg
tinggi,awet dan tahan terhadap kelelahan
akan menyebabkan film aspal yang meltputi butir-butir aggregat menjadi
tebal, dan sebagian dari aspal akan rnengisi rongga udara yang masih
kosong.
56 XO*1684UX8,J74L4n
BqKq 2 ; PERANCAN(ANPERKERA.SANJ,4L
N
Elemen Struktur Perkerasan Jalan
57
iu^*TtrRIAL PERKERASAN
KOEFISIEN
KEKUATAN
0,28
0,25
4,14
CBR=110%
Lapis Pondasi Atas Agregat
0,125
CBR=80%
Lapis Pondasi Atas Agregat
CBR=25ok
Lapis Pondasi Atas Soil-Cement
UCS=24 ks/cm2(340 osi)
Lapis Pondasi Atas Soil-Cement
UCS > 7 ks/cr*
0,10
4J,64
0,14
^. 1)
2)
3)
4)
5)
b.
3.2.
KELOMPOKSTRUKTURJAT-AN KAr(U.
lintas yang
58 Novr6c4uxel74J,4%
-1. Perkerasan
dengan
-3. Perkerasan
dengan
tulangan=BBTT
tulangan=BBDT
tulangan=BMDT
Reinforced
Concrete Pavement)
l)apat iuga didasarkan modulus subgrade reaction (k). Bila dibandingkan fungsi
trLnah dasar pada perkerasan lcntur,sccara relatif fungsi tanah dasar pada
59
1)
(anboand
2)
ffi
ron6E4ut16.1
MJA?|
B"tk'7. 2 : PER.4N0,4NqANPERKER,4.SANJAL
3).
ikatan
(boandin!,sehingga perlu dipasangi bound breaker diatas subbase.Bound
breaker ini biasanya berupa plastik tipis atau laburan bahan tertentu untuk
mencegah bounding subbase dengan pelat diatasnya.Hal ini dilakukan untuk
subbase tipe bound granular (CTSB),namun untuk tipe unbound seperti
sirtu,tidak tedalu dipedukan bound breaker,karena tidak teriadt lekatan
subbase dan pelat.Kecuali ada kekhawattrafl dewateing camPuran
^rrtzrzdari pelat masuk kecelah-celah sirtu.Disamping itu permukaan
beton
b.
Air.
Air
PERSYARATAN
%,
y,,,
i/ r,
/4
50
- 100
- 100
20*60
No.8
No.200
0 -15
Indeks Plastisitas
Kadar Semen
max 9
+-
6Yo
N\WffilIi*.\.\N#iffi fAS$S#/'rFl',i{*$S\Sgrye4*+"sWW--k"ahoasar
a. Semen.
6l
d. Bahan Campuran
CISB.
Bl^t<q 2 :
62 XOn6E4Ut1&t74J4n
PER
Air.
63
e.
Agregat.
BatangTalangan.
Beton".
Batang tulangan yang dipakai merupakan baja polos ataubaja berulir dengan
(kekuatan
PENGUJIAN
SIFAT
Kehilangan akibat
abrasi mesin Los
DI]IINKAN
AGREGAT
HALUS
AGGREGAT
KASAR
sNI03-2417-1991
AASHTO T 96-87
4U/o
Anqeles
Kehilangan akibat
AASHTO
1 104-87
lat
penesnun kualitas
sK-sNIl M01-1994-03
AASHTO
11.2-87
0s%
0,254h
3o/o
1.%
Assresat
Bahan I-olns
200
sK-sNI-M0201994-03
AASHTO T 11.87
dan
. curing compound
. ePoxy
Join sealantrmerupakan bahan pengisi siar ata't alur pada sambungan dapat
berupa bahan silicone,acrylic,polysulfide,polyurethane,elastomer dan lainlain. Tiap bahan mempunyai persyaratan sendiri,seperti pada Tabel
3.20.(ASTM D-3406 -78) untuk jenis bahan elastomer yang dituang kedalam
siar,dalam kondisi panas.
l2o/o
dengao Sodium
Sulfat
7o Gumpalan tanah
dan Panikel yang
f.
M NOfigZ4UNg.ttraJJtl
Tabet
,7n
UKURAN AYAKAN
PILIHAN
AGGREGAT FIALUS
AGGREGAT KASAR
2"(50 mm)
9s
1,5"(37 mm)
100
- 100
1"(25mm)
35
100
95 100
No.4(4,75mm)
No,8(2,36mm)
No.16(1,18mm)
No.50(0,3 mm)
No.100(0,15mm)
-70
10-30
0-5
95
100
100
90
25-60
100
100
100
90
0-10
u-5
0-10
0-5
100
40-70
0-15
0-5
20*55
45-80
10-30
2-10
diten-rpatkan.
Solubiiity ('/, )
Test Flow pada (r0"C (
Test adhesi raik (oh)
knruarax
KARAKTERISTIK BET()N
KEI-AS
BETON
3.2.3.1.
SI-UMP ( mm )
( kg/cm2 )
CONTOH
CONTOH SII-INDER
KUBUS 15 CM
15CMX30cm
hari
28halj
7 hari
28 hari
TIDAK
DiGts,TARKAN
DIGETARKAN
20
K 400
285
400
240
330
K 350
250
3s0
210
290
-50
20-50
300
215
300
180
250
20 -50
K250
180
254
150
210
20-50
K225
150
225
t25
190
20-50
175
115
1.75
95
145
30-60
150
105
1s0
90
125
30-60
50-80
(1/10 mm)
**
Pelapukan
perpanjangan >500
I
I
I
17,8"C , 3 siklus
necovery >60%,
tidak teriadi selaput film berr_roa min
Qflexural strength)=f.n
Nilai kuat tarik lentur didapat dari hasil pengujian balok 15x15x75
cm dengan uii pembeb^n^n ttga t:tlk (tltird point hadiny)-AsTM C 78 atau
AASHTO T-97-76 I(uat tarik lentur pada umur 28hari tipikal sebesar 3 - 5
N{Pa (30 - 50 Kg/Cm'),ta.,p^ bahan tambahan. Dengan bahan tambahan
sebagai penguat seperti serat baja(stee/ fbre),aramit atau serat karbon,kuat
tarik lentur harus mencapai 5-5,5 MPa(50-55 kg/cm').Beton yang diperkuat
dengan serat baja disamping meningkatkan kuat tarik lenturny^ |ug^ untuk
mengendalikan retak pada pelat khususnya unruk bentuk yang tidak
laz-im,misalnya jalan sekitar plaza tol,putann dan pemberhentian bus dll.
Panjang serat b^ja afltar^ 15 mm s/d 50 mm yang pada baglan ujungnya
melebar sebagai angker dan atau sekrup penguat unruk meningkatkan
ikatan. Secara tipikal,serat baja dengan panjang 15 - 50 mm dapat
ditambahkan ke dalam adukan beton masing - masing sebanyak 75 - 45
Kg/M3.Semen yang dipilih disesuaikan dengan lingkungan dimana
perkerasan akan dilaksanakan.
( ,rrrirrg
< 130
Test Plastisitas ( 7o )
Test Lekatan pada temperatur
Rcsilience pada25" C
Tcst
65
66 Xovt664wN6Jtr4t4tt
fu = K {(f.)
f., = 3,1.3 K{
dalam MPa,
dalam
(t)
atau
Kycmz
""""""""""(3'1')
""""""
(3'2')
dengan:
f.
f.t
pecah.
dengan:
f..
67
Kuat tarik lentur beton dapat iuga ditentukan dari hasil uii kuat tarik
belah beton yang dilakukan menurut sNI 03 - 2491 - 7991' dengan
rumus
""""""""'(3'3')
""""""""""(3'4')
disebelah atas.
retak).
teftentu,sesrri d.rrgrn tipe dari konstruksi. Tedalu kental beton akan mudah
mengalami getas liritt*l mudah hancur,terlalu encer-pun beton akan mudah
*.rrlrlir da., mernpunyai keku^tan yang rendah' Umumnya variasi nilai
slump adalah2,5 - 1"0 cm.
Beberapa faktor yaflg memPengaruhi nilai slump adalaln
- kesulitan pencapaian akibat rumitnya tulangan
- iarakwaktu angkut datplant ke lokasi kerfa
- apzkah dipedukan concrete PumP
- apakahdigunakan bahan additive
- jenis Peralatan.
tiitui .io*p beton untuk perkerasan ditetapkan sebesar minimum 2,5
cm dan maksimam 5 cm. Perhatikan tefutama iarak tempuh,katakan iarak
*2,5 cm,atau
tempuh 1. yam bisa mengakibatkan penurunan tit'gg' slump
slump * 0,5 cm'
laraL tcmpuh 10 menit bisa menurunkan tinggi
Tuhngan sambungan pada perkerasan beton semen dikenal dua jenis tulangan
yaitu
(tteformed
i)r)
"lu
dan berdiameter kecil. Dipasang dengan kedua ujung tulangan
melekat
I
08 xon6z4ut<8Jtr4J.4n
Bwt<V
2 : PERANCAN4AN PER-KER,{SAN
JALAN
dilakukan pada saat beton masih berumur mucla terhitung seiak pengecofan.
dimensi celah
ianis yang Ledua berupa ienis elastomer memedukan ketelitian
dan karena tidak ada daya lekatan mcmeflukan pemeliharaan rutin untuk
menjaga ag2.r berada pada posisinya. Untuk yang cair,pelaksanaan
pemasangannya harus sesegefa mungkin. Menunda tedalu lama akan
menyulitkan pelaksanaan karcna sering kali celah sudah mulai ditutupi oleh
bahan atau debu yang akan menggaflggu pfoses lekatan. Sebelum ioint
scalant dituang kotoran dalam celah harus disingkirkan dahulu bila perlu
<lcngan sempfotan menggunakan blower.
Pelaksanaan penggergafian pelat(saw cuttir@ agaf memperhatikan :
licrcp,rtan lokasi,ketepatan kedalaman (V* tebal pelat) dan tepat
wirl<ttr,lriasanya dalam batas 4 - 24 iam sejak pengecof^fl.8^t^s waktu
tt.rsclrtrt pcrlu cliperhatikan untuk rnenizLga beton iangan terlalu lunak pada
proses
A,=204x bx h
ff
dan
l=(38,3x@) +75
dimana:
A, - =
(*'.,').
dengan
BqKq 2 : PERANoAN(AN
70 xon6z4uN&1x4J,4u
PERKER,ASAN JAL-+N
7t
A, SAIIIBUNGAil
OETAIT
loint
stdant jrntuk
IIIETINTAIIG
iunesi
{ittattiat
luil
muk
tunpi stbagri
Othtuliil
cehh
l)ui)
bcLr
prdr
sebr.qr
diyronq
gu,trjiPolong
2 lajur
petkcusrn sehlgrs
smbu irhn.
kbrrcchh
la"nrirumum
l,/l'-l/4"
2 cm.
Tabel
NO.
3.27.
(m-)
Plrr,\I2.
pLu
tl,ryilii
ilni
prrrnl
!
rlr"
,0,
plir.tl
't:',
'-
indilr
7t,,,,,,t, ,l
I
l--rujr
lillr
25<h<140
40<h<160
DIAMtrTER
RUJI (mm)
20
24
60<hr190
90<h<220
33
220<h<250
36
28
?"aM'rrli{'l
H,)l,r l\rr I
l_.
roUrui
Diarneter Ruii
ruhrgrn yrlos
Llrboipilunns
72 rlo%6g&t'lt16t 74J,4rt
sombungon digergoii
pekerjaan
pertama diperkerrs.
3.2.4.8.Penutup sambungan.
Penutup sambungan berfungsi untuk mencegah masuknya air,debu
atau benda lain kedalam sambung^n y^ng dapat menyebabkan
kerusakan berupa gompal dan atzs pelat beton saling menekan
keatas satu sama lain.
73
PERKERASAN INTERBLOCK.
74
B'I^KI^
2:
PER,4NCANqANPER.KERASANJAL,+N
'<ON6E,8I4GTMI4,1
Jala,
7i
roda
sebagai lapis rapat air untuk melindungi badan ialan dan kerusakan
akibat cuaca
- sebagai lapis aus (weaing coarse)
PENGGUNAAN
ATAU
BEBANESA
a. Trotoar"pertamanan
l). ESA < 1fi3
c. Tempat Parkirgarasi
d. ESA anam 1S-104.
rrltiliocf,
pcrlr p{aeu
CATATAN:
NrtT$ TqFD$I
!
tst Dur
.
r.-
3.3.2.1.
BENTUK
TEBAL
BL}CK
{mm)
1I
1I
r{,B,C atauX
II
.t,B atau C
A,B atauC
A,B atauC
A atau B
I
I
Bentuk block.
Tebal block dan
Pola pemasangan block
Kombinasi pemilihan dari keempat parameter diatas harus tepat
sesuai dengan pembebanan lalu lintas QthatTabel3.22.)
6CI
H!
60
H,B atau
60
80
80
H,B atau 5
100
aauS
S
}{
H,B atauS
ffiffi ffiffi
Ft.rtElmi
Hrr tryBtr
ta==
:=:
@@
Ft ltfr
ffi @ffit
POLA
PEMASANGAN
Udara
g,tPr8 }oFDrgr
EltItl?l,
ffiffi
76 r1o*16c4u$64 1AJ,Att
JAL-AN
Pasir pengisi ini diisikan pada celah-celah diantaru interblock dengan fungsi
utama memberikan kondisi kelulusan air,menghindarkan bersinggungannya
% LOLOS SARINGAN
9,52 mm
100
4,/5 mm
95-100
80-100
2,36 mm
1,18 mm
m8100A
?an$nc$nhqn
?enksnqsqn ?A$n
50-85
25-60
600 microns
300 microns
150 rnicrons
75 microns
10-30
5-1 s
0-10
-secara fisik bentuk partikel pasir perata tidak bulat ata:u taia;m'
-Kadar Air < 10% dan Kadar Lempung < 30 .
%LOLOSSARINGAN
2,36mm
1,18 mm
600 micrcns
90-100
60-90
300 microns
150 micons
75 microns
15-30
5-10
100
30-6A
-Kadar air < 5oh, kadar lempung dan lanau < 10oh.
-Jzngan menggunakan bahan pengikat seperti semen.
c. Batu Pinggir (Kantsteen
atata,
Kerb).
78
t1o?t6G4tX6J74J,1u
BVIK,IA
2 : PERANCANqAN
PER-KER,4SAN
JALAN
79
^nt,.ra
perkerasan sebagai manifestasi kemampuannya
melayani beban lalu lintas.
Kerusakan w@ar, adalah kerusakan*kerusakan yang terladt akibat
dilampauinya tegangan kritis tertentu pada lapisanJapisan perkerasan oleh
tegangan-teg ng n yang timbul akibat pembebanan yang berulang-ulang.
Beban lalu iintas akan mengakibatkan lenduran dan regangan, baik dilapisan
perkerasan maupun pada tanah dasarnya, yang bersifat sesaat, yaitu pada
saat beban lalu lintas berada diatasnya. Besarnya lendutan dan rcgangan yang
terjadi, tergantung pada besarnya perbandingafl
besarnya beban, dan
^ntaa
sifat-sifat lentur dari lapisan perkerasan dan tanah
dasar. pada keadaan
perbandingan tertentu, regangafl sesaat tersebut dapat melampaui regangan
batas, sehingga terjadi regangan-reg ngzn yang tetap. Akumulaii Jari
fegangan-regang n tetap ini, selama masa pelayanan akan menimbulkan
deformasi dan retakan-retakan pada perkerasan, ataa dengan kata lain
timbul kerusakan-kerusakan pada perkerasan.
Kerusakan teknis, ialah kerusakan-kerusakan y^ng terjadi akibat
tegangan-reg nga;n) yang bukan secara langsung bersumber dari repetisi
beban lalu lintas, misalnya oleh perbedaan temperatur, pemampatan,
konsolidasi tanah dasar, susut-muai, pengembangan, kehil^ngan dayi ikat,
reaksi-reaksi kimia, longsoran dan bencan a-bencana lainnya.
Identifikasi kerusakan masuk kedalam kedua kelompok tersebut,
sangat dipedukan, karena penganalisaan dan carr- penanggulangan
kerusakan, pada umumnya berbeda satu sama lain. Pada dasarnyu
perw'njudan lalu lintas, dalam hubungannya dengan masa pelayanan^nilr^
hanya
berlaku untuk kelompok kerusakan wajar
4.3.
Jalan
ti
jt
tl
PENrr-ATANPERWUJUDAN
80
B\Kq 2 : PER-ANoANqAN
t<ou6c4uN6J 74J,4?t
PERKERAS,AN JAL-AN
4.4.
4.4.1.7.
RD
=
=
=
Metodologi Umum
a).
SV =
METODAPERANCANGAN
AASHTO:
dimana : PSI
8l
b).
permukaan
cracking (retak) - (ftl1000 ft)
patching (tambalan) - (ft/1000
nrth depth (alur) - inch
ft\
2,0
melakukan review desain dengan data ditempat padz saat perkerasan jalan
akan dilaksanakan, dengan menyederhanakan kembali rancaflgan semula,
yang mungkin rancangannya sudah berselang lama dari masa pelaksanaan.
i).Perhitungan lalu lintas dapat diambil dari lalu lintas yang ada, berdasarkan
prosedur seperti pada Bab 1.2.1. dan praktaan pertumbuhan lalu lintas
tahunan, selama 10 tahun.
82
r<Ott6EWr16.'
74J4!t
83
Liolas
GI
d
6
d
q
E
a
o
.(4.1)
0,01 b.d
q
o
!.
?
I
{
^nt^r^ sebagian dari prosentase material yang lolos saringan no. 200, yafig
lebih besar dari 1,5o/o dan tidak lebih dari 55% dinyatakan sebagai
0 40.
bilangan positip,bulat
^nta;rz sebagian dari batas caLr yanglebih besar dari 40o/o dan tidak lebih dari
60oh dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat anrara 0-20.
sebagian dari indeks plastis yang lebih besar dari L0ohdan tidak lebih
besar dari 3}ohdinyatakan sebagai bilangan positip, bulat antara 0 sebagai bilangan positip,bulat
bc
---#$tri tr
CONTOH SOAL
4.1:
a=55-35=20
b=55-15=40
c=0(
LL tidak melebihi
d=15-10=5
40 )
fi
7/
t
l+r[
ileu
l0a
20.
20.
Rentang nilai group index yang berlaku adalah 0 sampai 20.
s
?
Io
a
,a
dimana:
^=
60lqn
SMP )
Hdon MeEtq
Un ( dolom
E*
2.1
t-a
k* t0.t
W
W,
,ffi ////Wl
WT-
t0m
('::
84 Non6t4ut16Jr4tJu
- Berat maupun
disinggungsamasekali,padaha|faktor.faktorinisangatmenentukan
kerusakan Perkerasan.
kualitasnl'a'
Tidak memperhitungkan komposisi lapisan perkerasan dan
hujan,
Tidak memperhito"gtr" fakior lingkungan (temperatur, curah
85
Penetrasi
0,10 inchi ( 2,54 mm )
rbr/,n,
ks/
cmz )
( 105,4 kg/cm2)
safa'
Sebaiknya, metoda ini hanya digunakan pada analisa pendekatan
4.4.l.3.Metoda CBR.
Metoda
lentur.
t
N
A
p.
Department,USA;denganmeflgacupadanilaiCBR(CaliforniaBearing
Ratio).
PemeriksaiLn CBR, dalam lral
dapatdilakukandilaboratoriumataldilapangan.NilaiCBRae|alah
standar,
p.ibu.rdirrg,,i afltzf,. beban penetrasi suatu bahan rerhadap bahan
d".rg", kedalaman dan kecepatan Penetrasi yang sama'
logam (mold),
Dilaboratorium contoh tanah dimasukkan kedalam silinder
dengan
diameter 1.5,24 cm dan tinggi 1,7,78 cm, dan dilakukan penumbukan
penumbukan
Sesudah
alat tumbuk sebagaimrna].meriksaan pemadatan.
mesin penetrasi
(standard atau modified) ietakan ini ditempatkan pada
krprsit^, 4,45 ton dengan kecepatan penetrasi_ sebesar 1,27 mmf menit.
P"-b".rr., pembebanul dit,tt 'ttut p'J^ serangkaian penetrasi mulai dari
0,0125" sampai 0,50' '
Bilamana disYaratkan contoh dalam kondisi rendaman (soaked),
dilakukan test'
contoh didalam silinder logam direndam selama 96 iam, baru
NilaiCBRdinyatakandalamprosentasebebanyangmenyebabkan
pcrlctrasi 2,5 mm atau 5 mm terhadap beban standar'
CBR
ffilff;;fl:i1ii1:,
i:i?:ffi;vang
I
s6
Bltl<u. 2 : PERANCAN(AN
xottstnllt<Sit 74J.4n
PERKERA.SANJALAN
CBR
Cro
E
It
;20
o
t30
o
8*o
10
I1
;50
3
10
11
12
CONTOH SOAL
60
80
90
104
103
,05
106
107
,08
r0g
konfigurasi sumbu
dapat menghasilkan komposisi lapisan perkerasan dan
kualitas
bahannya.
87
ItltIxlUUYo= lUU"lo
10/11x100%= 9A$l o/o
8111x100%= 72,73%
7l11 x 100 Yo = 63,640/b
5/17 x 100 Yo = 45,45 0lr
3/11x 100 Yo = 2727 %
L/11x 100% =
9.09 %
4.2:
T
88
BAIIA 2 :
11ou6C4uX6t74J,Av'
Jalan
8g
$to
i,,
il,0
$m
;50
60
TA
80
$o
\103
io4
ros
toe
ia7
1oB
tos
0).
G,=F(logW,-loge)=log
IP" - IP,
.....(4.2..)
IP.
Catatan: Harap diperhatikan bahwa untuk variasi beban lalu lintas, ada
tebal LPB-," dan tebal LPA-i.., yang perlu disesuaikan kembali didalam
perhitungan.
4.4.1.4.
standar
standar
1,5
dimana:
G, = fungsi logaritma dari perbandingan ant^ra kehilangan tingkat
pelayanan ( serviceability ) dari IP=IP" sampai
IP= IP.,dengan kehilangan tingkat pelayanan dari IP" sampai
IP=
1,5.
yang
W,
yang
T
90
b tl,,- 2 : PER,ANoAN4AN
r.ort6a4U1<sJtr4L'u
9l
Jalan
Metoda Perancangan Perketasan
PETeKeR,+SANJAL-4N
G,
perkerasan mencapai
i.;ffi;
+
logti(,r* =9,361o9(ITP + 1)-0,20
IP,
$ihat Tabel
umur rencana'
indeks Permukaan pada akhir
0,081 (
(2).
L1+
7
1)
4'19
e?lii;or"
4'3) dengao Lr =
18 kips dan
(18+1)''"
_-_.-:;_----0,40 + -____._*
llTP + 1;s'le'
^t^u
""
(4.e.)
dimana:
0,081
F=
- 1,5
(4.8)
'J"'i[ffi;J'i'*
Persamaan (
4,2
(4.3)
(ITP + 1)5'"''
IP. - IP,
G. = log ( -------------- )
dimana:
)1" .Lr'zu.
+
Iogq = 593 + 9,36 log (ITP
(31
L2)1'23
1094
0.40 +
1094
(4.5)
( a'a)
Demikian iuga dengan Persamaan
+ 7)*4'79log(18 + 1) + 4'33log7
loge = 5,93 + 9,36log(ITP
Lta\J
+
log Q =9,36 log (ITP 1 )
Persamaan
(4'2') ditulis
Iog
V/,=logA+G,/
(4.6)
0'20
:
(4.7 )
P
n$.7') menghasilkan:
,"*{
l.rR
0)
T
92 No%6E4uX6J94t*rt
BAKA 2 :
PER.4NCANq-+N PERKER,4SANJ,4L-+N
0).
Jalan
PROSEDUR PERENCANAAN
hanya menggunakan satu angka IP", disesuaikan
menjadi 5 vztan IP, (karena variabilitas kerataanfkehalusan dan
kekokohan lapis permukaan),yaitu IP"> 4, IP"= 3,9 - 3,5,IP" =
3,4 - 3,0,IP,,= 2,9 - 2,5 da3lP"< 2,4
(2). AASHO
(3). AASHO
menggunakan
(1).
i.)
Buku 1)
- Jumlah lajur, sesuaikan dengan batas marka; bilamana tidak ada
batas laiur yang ielas, tetapkan sesuai dengan Tabel 4.1 bedkut ini.
LBBAR PERKERASAN
L<5,50m
5,50m<L<8,25m
8,25mlL<11,25m
11t5m<L<15,00m
ii).
FP =
untuki -
3 ialur
4iilut
5 jalur
6 ialur
JUMt-{H
IALUR
1 falut
2 ialut
3 ialur
jalur
2iahx
pada
d,al am ta lur C
KENDARAAN BERAT*X)
1 ARAH
2ARAH
1,00
0"50
0,40
4 falur
0,30
) larur
0,25
6 ialur
0_2a
x)berat total < 5 ton : mobil penumpang,pickup,mobil
hantatan
**) betat total > 5 ton : bus, truck,ttaktot,semitailer, railer
10.i
( 1+i
15,00m<L<I8,75m
18.75m <I:<22.AOm
(5).
( 1+i )uR-1
AASHO memberikan rumus FP =
gB
1'0o/o
10-'log(1+i)
iii).
1,00
0,70
0,50
1,00
0,50
0,475
0,45
a,425
0.40
I
94
BVJ<^ 2 : PERANoANqANPERKERASANJAL
vi).
.( 4.11.)
"ir).
'9.
viii).
i").
(1+i)'o.LH\.
(4J,2,)
BEBAN
SATU
SUMBU
kg
I unssal
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
0,0002
0,0036
0,0183
0,0577
0,1410
a,2923
0,5415
0,9238
Sumbu
Ganda
0,0003
0,0016
0,0050
0,0121
0,0251
0,0466
8160
9000
1,0000
0,0794
0,0860
1,4795
0,1.273
10.000
11.000
12.000
13.000
14.000
15.000
2,2555
3,3022
4,6770
6,4419
0,1940
0,2840
11.,41.84
1(r.000
14,7815
8000
8,6647
0,4022
0,5540
0,7452
0,9820
1,2712
kg
17.000
18.000
19.000
20.000
21.000
22,00a
23.000
24.000
2s.000
(4.1,4)
(4.15)
.............(4.1,6)
A).
1).
ii).
..............(4.17)
LEA = ILH&xCxEA
").
1,.2.1,.)
memperhatikan
.(4.1,3)
FP=UR/1O
kendaraan.
LH&=
").
05
'<on6t8Ur<CJMJ.4n
Sumbu
I unggal
18,8380
Sumbu
Ganda
23,677L
2,0362
2,5279
29,3937
36,0877
43,8648
52,8360
63,1176
74,8315
88,1048
1",62A1,
3,1035
3,7724
4,5439
iii).
,").
selanjutnya dari pemilihan yang dilakukan pada ii) dan iii). diatas,
pilih nomogram m^n^ y^ng sesuai (lihat Lampkan B_2 s/d B10),untuk dipakai mencari ITP.
v).
Dari pasangan harga DDT dan LER tarik garis lurus sesuai arah
petunjuk inset pada Nomogram. Garis ini akan memorong suatu
zngka pada garis vertikal ITP.
vi).
5,42:81
6,4355
(Catatan: Bila FR =
7,5770
"ir).
i
'i
1
{
!
1,
ITP
ITP1.
ByrKt 2:
96 Notl6zquNal74l49l
PER.+NoANq-+NPERKER.+SANJAL^N
x1-
I-A.SBUTAGI
HRA
BURDA
BURTU
-3,5
[3,4
l,
zooo
!t,+ -t,o
lz,9 -z,s
I"\TASBUM
2,9 -2,5
2,9
>2000
<3000
> 3000
2,5
Jalan Tanah
<') /.
Jalan Kerikil
<)t
LOKAL
<10
1,0
KLASSIFIKASI IAI-AN
ARTERI
KOLtrKIOR
1,5
1,5
1,5
TOL
* 2,4
2,0
1,5 *2,0
1,5
100
2,0 *2,5
2,0
7,5 - 2,0
1000
2.5
2.5
> 1000
2,A *2,5
*) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal
CATATAN : Pada proyek ialan darurat atauialan murah maka IP dapat diambil 1,0
10
100
'
Kendaraan Berat
>itoah
130o/o
Iklim I
< 900mm /th
Iklim II
0r5
1,0-1,5
7o Kendaraan Berat
<300
>30o/o
1,0
7,5-2,0
Yo
Kendaraan Berat
>3U/o
<3A/a
1,s
2,0-2,5
3,0-3,5
2,5
2,4
2,5-3$
l15
2,0-2,5
>900mm /th
( I ATATAN:P ada bagan j alan persimpangan, 3pemberhentian atau t.ikungan taiam (iatt-
iari
30 m), FR ditambah dengan 0,5. Pada daerah rawa FR ditambah dengan 1,0.
BAHAN
/,5
6,71.
7,5
I-APIS PELINDUNG,BURAS/BURTU/BURDA
I-APEN /MACADAM,HRA,IASBUTAG,I-ASTON
I,APEN IMACADAM,HRA,I*A.SBUTAG,I-{.STON
IASBUTAG, LASTON
10
LASTON
2,9 - 2,5
LATASIR
TEBAL
MINIMUM
3,00
6,70
7,49
7,50
9,99
>- 10,00
< 2000
*3,5
* 3,0
IAPEN
BURAS
< 3,00
f<zooo
3,0
TTP
{cm)
L> 1000
3,s
13,9
3,9
3,4
pryr/km
[< rooo
I
lr+
]3,e
ROUGHNE.SS
IP.,
97
(lI'
Tabel4.6b. Batas
Mini
tas Minimum
tebal laoisan oondasi
TEBAL
ITP
BAHAN
MINIMUM(cm)
< 3,00
15
BATU PECAH, STAB.SEMEN,
STAB.KAPUR
3,00 * 7,49
20 *)
BATU PECAH, STAB.SEMEN,
STAB.KAPUR
7,50 *9,99
10
LASTON ATAS
20
BATU PECAH, STAB.SEMEN,
*
1,0,00
1,2,24
STAB.KAPUR, MACADAM
15
TASTON ATAS
>1))\
20
BATU PECAH, STAB.SEMEN,
STAB.KAPUR, MACADAM,
LAPEN,LASTON ATAS
18,
BATU PECAH, STAB.SEMEN,
STAB.KAPUR, MACADAM,
LAPEN,LASTON ATAS
, a)uJ
98
t<OuStAWcsl
7414u
Bt
Kt 2:
PER^NoANqANPERKERASANJ^I-AN
REU.TIF
al
*2
A3
KEKUATAN BAHAN
MS
f ko)
0,40
744
035
s90
454
340
0,32
0,30
0,3.5
744
031
590
454
0,28
/ lralrm4
JENISBAHAN
CBR
(ola\
Pelaoisan
IASTON
Ulans:
ITP.i""=E(r, .Dt.NK)
ASBUTON
o2t
3N
0,30
340
HRA
0,26
340
MACADAM
0,20
0,28
590
IASTON
o;,26
454
340
ATAS
dimana:
0,15
0,13
'))
0,15
0,13
22
STABILISASI
i8
KAPUR
, '
D =
al =
dim^n
A
STABILISI SEMEN
18
0,14
100
MACADAMgasaH
0,12
60
MACADAMTsmNc
0,L4
100
0,13
80
0,1.2
60
0,13
7A
0,'1,2
50
30
20
SIRTU KLS.A
KLS.B
KLS.C
TANAH/LEMPUNG
0,1i
0,10
KEPASIRAN
Cata;tanl- Kuat tekan stabilisasi tanah dengan semen diperiksa pada hari ke 7. Kuat
tekan stabilisasi tanah dengan kapur diperiksa pada hari ke
21.
AD=
LAPEN(uaxua$
0,19
4.8 ).
LAPEN(MEKANIS)
023
(4.1,e )
I.AFEN(MEKANIS)
LAPEN(MANUAL)
a25
0,24
0!f
Konstruksi Bertahao
, t^npa penambahan
konstruksi tahap
ITPr
dari
B\KA
t0l
l.IAPIS PERMUKAAN
90
i."d^. = Bo/o
it*.k-rAS = 3 o/o
100
70-90
io*.
-- 6 %
itruck5AS =2 o/o.
It.ckzAS = 40
I.2. DataJalanLama
50-70
a.Jumlah jalur = 2jalur
kestabilan.
b.Perkerasanlama
30*50
90
c. C8R,","2
100
70-90
e.
30*50
100
a. Jumlah
80
100
b.Bahan Perkerasan
90
100
70-90
DATA
:
SEDAN
BUS
TRUCK2
TRUCK3
AS
AS
35
AS
40
49
LHR
2OO2
1204
LHR
2OO9
1995
350
498
102
LHR 2014
3160
652
L21
80
1.00o/o.
4.3
jalur = 3 jalur-
c.
LHR
70
- Plastisitas Indeks ( PI ) S 6
- Plastisitas Indeks ( PI ) > 6
I.
NK
= 1200 mm/km.
I.3.DataJalan Baru
CONTOH SOAL
d. Roughness
50-70
ketidakstabilan.
3.
TRUCK
4
6
CBR , ,u_o,^= 4; 3
; 4 ;3 . (pada pelebaran /
relokasi ).
!
Bt t<A 2 : PERANCANqAN PERKERASANJALAN
I.6.Faktor Regional= 1.
II.
PERANCANGAT{ PERKERASAN :
l.
EERTAHAP
2. OVERTAY
3. PELEBARAT{
YANG DICARI
1.
2.
3.
ru.
dcnario Slrf,ULASl
t03
PENYELESAIAN
Lalu T,intas lihat Tabel Perhitunsan
TRUCK3
TRUCK5
AS
AS
AS
350
80
35
1511,65
4l{rfi6
9L61
39J7
43?
2221.12
557,85
118.20
48
1995
498
102
40
LHR2OIO
2154,{r0
527,88
10?,10
41,60
6,18
LHR
465t$2
945,35
11415
61,58
8,3I
TRUCK
SEDAN
BUS 5 ton
1200
LHR2OO5
LHR2OIO
LHR
URpamt",aq = 15 th ( 5 + 10
BERTAHAP(T)
LHR
2OO2
UR*r"v
= 5th(2015-2020)
URea"t'. = 10 th ( 2019 - 2029 )
r1vs11u pelaksanaan konstruksi bertahap, TAHAP 1 ( 2004 - 2005 )
WP2 = e7611u pelaksanaan konstruksi bertahap, TAHAP 2 ( 2009 - 2010 )
WP3 = rys11, pelaksanaan o\eday (2OM - m15 )
WP, =
BERTAHAP(2)
LHR
2OO9
2O2O
TAHAPl=200s-2010
( 2 Jalur
LASTON
Lapis Permukaan =
= LASTON ATAS
LPA
LPB
2019 )
=SIRTU/PITRUN(A)
OYERLAY
LHR2OI4
3160
652
121
49
LHR 2015
fil2$0
691,12
,2795
5qe6
7,21
LHR
5014,52
924,87
t62,15
62pa
8,36
2O2O
PELEBAB.AN
LHR2OIS
LHR 2019
LHR 2029
&ffi
4536,00
979?,88
789
145
56
s36J4
tsa,25
58,24
8,24
1497,76
248,W
863r
11$7
2.a. ITP
ITPp..k".."nl"-"'t"=
NKr,
2003)
= 60ohx0,40x6 + 700ohx0,28x10
-- 7,44 + 2,8 + 7,92 -- 6,76
b.
100ohx0,72x1,6
rrpp",k.,^,,.,-,'o'o=xr.;,r?r!1r{03,X";rJliK;tfr]12x16
Bt Kq 2 ; PERANCANqAN PER-KER,ASANJALAN
c.
NK, =NK,
e.
( akhir 2018 ).
ITP Perker^sanL^m^
d.
Menghitung ITP
1).
CBR4
CBRmrrz
45
4d,
LERs
1,67LERs
LERrs
2J LERrs
44,60
74"50
1d;A.3
300J5
IPo=3,93.5
IPo=3,9-
ITP.q=6,30
ITP15*16*$,!g
Umur Rencana
5 tahun (201'5
CBRr
DDT
CBR,
CBfu
CBRr
CBRmrz
4,5
Roughness
ar.Du
^r^n,*
---+
0,40 Dr ='1,,73
---+
0,40 Dr
Dr=4,32cm-5cm.
TPpZ,
-2020).
16
3,78
D,
f TP=2-5 )
FR
IPr: >= 4
ITPs=6,30
= 900 mrn/km
^tau
LER* = 63,37 --+
ITP' = 6,30
ITPno**.*^ro* r^ro'o'o = 4,60
A ITP = ITPs - ITPd" = 6,30 - 4,60 = 1.,70
1,70 = 0,40 x D,,
Dr = 4,25- 5 cm.
L,ERs= 63.37
416
ar.D,
OVERI-AY
CBRlar-a^*rava
2). OVERLAY
9","k perkuatan Perkerasan I,ama ( Overlay ).
ITP = ar .
ITP
ar.D, + ar.D,
2). OVERLAY
c.
al.D1
14p t'
FR
= 1200 mm/kn
Roughness
KONSTRUKSI BERTAHAP
Untuk Struktur Perkerasan Bertahap :
TAHAPI (IP=1,5)
DDT
CBfu
105
IW=
KONSTRUKSI BE,RTAHAP
Umur Rencana = 5 tahun ( 2005 - 2010 ).
^.
b. Umur Rencana = 10 tahun (2010-2020).
CBfu
1).
CBRtauNrtua
CBRl
3). PELEBARAN
Untuk Perkerasan Baru ( pelebaran & relokasi ).
3).
77F=
CBRz
DDT
CBRr
CBRI
FR
9,0 = 0,40 x
4,1
IPoS
2,4
lTPro=9,0
a,Dzf
f.
a..D3.
5* 0,28 x 10 + O,12xD:
Du=35cm
PELEBARAN
f IP=1-O\
LERro= 153,95
CBRrrra2
^,,.Dr
0,12D3= 4,20
Tabel Kesimpulan
Ell.tl{ 2 : PERANoANqAN
PERK9RASAN JAL-AN
107
ftl[rl,[&iluuuilTrs
0rsmtBlAt
lrfi!r&
&ilotuatt
tr;Nrs
BERTAHAf
UMUR
I{]SISI
PER(ERASAN
RENCANA
TAHAP
TAHAP
(fr)
r)
Z
- ija
il((s)
&C
!d
Tt
t6
uwli
,,tsttrr
$m,
z
Z
n
i*
ir
t4p.Pt
(cm)
(n)
LPA
LPT
L!p.Pe
I,PA
Ltl
(d)
(d)
(cs)
km)
(.t0
,
,
BUSTION
ils.|3
ml
tt
itL
TIUCT( r.l$-20
roil
JS
4fi
t*
rRucr(
lx
Cr[=lJ
tr.
IIIR
ll
l6
}ISTIIBTJSI
2OO'
,1)t{tsKINDlS
(201t
SIDAN
me
ll
It
[tL!
BIJS
EMN
10N
2AS.I; Il}N
IIITJCK
ta
ils
tofl
Tnucl( 5As-t0
LEp
im= {5
Nx(*)
tl
lrlSION
16
t
5
5
5
5
,020
t%
215,r,60 Ir
49S
5h
527.tE t0
,15J5
0,02t?C 0,50
qoo
0,e0
r,1fl30
c50
I02
5*
10?,10 l0
t?ars
1,0:3s0 0rt0
,10
Lfr.
{t,6c
l0
6,JS
lJ2f?0
2556
3713
6.18
t0
tjl
t.4e5?0 050
1,52
611
stmll
trB
0.65
0,t0
u0
r,02
1036
19
0.m
t00
{,0t
!m,B
c1g2
?d,tt
5.?3
'1,5'
92.n
5.12
r,.lliiSeJa
=5lll
IJIllr
,015
,[NIS XTiNDIRIAII
2010
AT,{S
It
8%
3,il2,r0 5
1.02
1rs0
612
trl
6ct.t2
0rt.s7
0.02[0
7,s{
t0.0,
0,00
0,00
0,l5l3l) 0,51t
0,04
0,00
MN
121
t/"
127.05 5
66,01 8;,il
;r.tS
mN
49
t%
50,96
3l,Jl
,r,09
it4,?0
721
8,36
5J9
695
5,82
tr2,l6
ut32
stDut
,0
ls
BIIS
BUS 8 TON
3l
LAS
LAS
sll
TRUCIT
ION
fl
TRU0I{ 3rS.20
TO\
31fl)
5 TOIT
,t
2029)
3J
lllfto
D$rflaust
E9J
lllRr
1945
mr
U[=lolg
,clo
mil
LIt[ 20r4
Ul
ana
OVtXlrtI
Lrstol\
ilx{*)
Um
TOTAT_
,@0 )
(s[c
UR=stll
Lgno
ilt
it(%)
lt
TillIrI
L[S0
,aas
lslt,as
4lar6
an
c2.ar
:eJ?
4,r?
TilIrr2
lx
r!It e0rt-
1,2
LPB
(em)
mt
4,5
* r{l}
lda
5.
rPA
lf
)a
a)
<c
(@)
Lls
$n e
la
LPF
(@)
Ilttlcl( sas$'I$x
nloI
M(B
Z
T
(dn)
l!r0
&,
ist.P.3
Arrs
rf, {ilat
(.m)
t
S
LP,\
LPD
(rm)
mN
f,us5
& CBB
lrp.Pm
sIDl]r
P}:"RKEMSAN OAf,U
UVERLAY
LAMA
'AS.B
lTls
Tnt|(l(
sis-{ m]\
050
l,r9s?0 050
TOTiJ,
PEt-[8,${n3r4l.tR2{MH
l.Il[ 20]8
Lflfio
DISINNUSI
42m
s[larri
BUS
?89
5ToN
[tis8
8q.
61,,
t26,74 050
2029
0"54
i.t8
fl-86
{16.:t
?,33
ll.i!
1022
0.00
0,00
0.00
0.00
l0
0,t5r:t0 s,lfi
TOII
Its
iL
l,',2,?5 t0
t25.l3 l0ll2
56
lCt
.'ri"24
t0
8f,21
t.0t?i0 0.{?;
:lt.?0
42.19
33.i9
$,2r
l0
il.01
t,31950 0.{75
5,16
6.91
6-05
t8.?t
]',fiUfi 2tS-t'
TRICK 5A!-30
IOli
3r,\
63fi
10.00
636,00 I0
0
ToN
0,00
ttlfir
?019
JINIS Xf,NOANAAN
lR{lh}=
126
s,7;
TOTA|,
]$-ei
T
lw
BytrJ[ 2 : PERANCAN4AN
roil6c4ux6J7An4u
PET.KER,4'SAN JAL-AN
dimana
t09
SN
=
=
A PSI
berikut:
NIr
'W,r8
4,2
4.2-
LR
( -------
) + 0,372
(S
FR
7094
(ITP +
=
ITP =
P, =
FR =
S =
Wt18
2,54 SN4 = 2r . Dr
2,54 SNj = 2r .Dr
2,54 SN2 = ar .D,
(4.21,.)
;s'r'
dimana i =L,2,3,4
tanah dasar.
AASHO 1972
ar . Dr
+ az.Dz* a:.D:.
(ITP=SN)
A PSI
los
=
ZR*S,,
9,36 log
( ---4,2 -
(probabilitas), R
(SN+1;s'to
terhadap nilai
M*
(4.23.)
menyatakan lapisan permukaan,LpA,LpB, dan
minimum
Metoda AASHTO 1.993 menetap_kan persyara,tan tebal minimum lapis
perkerasan sebagai fungsi dari w,l8,sebagaimana dapat dilih^t p^d^ TaLel
4.9. berikut ini.
Tabel4.9
.7. r-efsyaf1alarl
Pet
TL eDaI
bal lvtlnlmum.
Mi
W,tt,
(BSA)
< 50.000
- 150.000
150.001 - 500.000
* 2.000.000
7.000.000
7.000.001 =-
( 4.22)
ar.Dr.mr* a..D,,.m..
ar.Dr.mr.
atas.
2.000.001
1094
500.001
1,5
*
*
= indeks
50.001
loglW,1a
3,0 )
Pada Metoda
4.ITp =
1,5
0,40 + ---------------
dimana:
-P,
S.,
ASPAL BETON
2,5
PONDASIAGREGAT
10
5,0
10
6,5
10
7,5
15
15
10
1.5
ll0xoTl,6cdlux6J7,Al4uBl^}<l^2:PER,4NoANqANPERKER/qSANJAL-qN
t.
1.
M* =
=
K =
od =
4.
5.
it
fr
ll
.t,r
tfri
tEl
rfii
|lll
.t3i
{Jp
tJlt
{.rs
.ilft
.uE6
.llri
.r,fi|
ltt{
.tsl
ft
i.l
-lr
.rit
Tol
Jalan Arted
Jalan Kolektor
Ialan Lokal
Jalan
TINGKATKEANDAIAN (R)
DAERAH URBAN
85
99,9
B0*99
80-95
s0-80
fisik
tanah,
Note
31.
till
FUNGSIJAI-AN
...... (4.24)
$Eaf
Ld
modulus
K,.(oo)"
dimana Mn
Untuk ialan zrteri primer, misalnya, adalzh ialan yang memikul beban lalu
li.rtrs y".rg tinggi, dan harus selalu memiliki kondisi perkerasan yang baik'
Maka tin{kat risiko kesdahan desain harus dapat dibuat minimum, dan ini
berarti tilgkat peluang (probabilitas) harus ti.rgg. Variasi data dianggap
mengikuti-dltt.ibo.i normal,sehingga faktor keandalan desain,ditentukan
oleh-nilai keandalan dan tingkat probabilitas (standar deviasi normal,Zf lihat Tabel4.10
Pada Tabel 4.11. tingkat keandalan,iuga dikaitkan dengan fungsional ialan,
dan kategori wilayah dimana ialan itu berada.
irhi
Reliabilitas(Keandalan)
desain.
r$.I
lll
resilient.
Ir*ll
Jalan
DAERAH RURAL
* 99,9
-95
75 *95
g0
7s
50-80
tlibahas juga Macadam dan HRS (Hot Rolled Sheet), yang pada overseas
sudah dilengkapi lagi dengan Stabilisasi semen dan Kapur, Slurry Seal, AC,
wearing course dan Binder yang lebih lengkap, disamping peninjauan
beban dan jenis tanah dengan pengklasifikasian yang lebih lengkap. Banyak
kriteria-kriteria yang diadopsi oleh Bina Marga dari Road Note 31 dan
( )verseas Road Note 31 in1,
ter;tamz- menyangkut rolled asphalt, binder dan
wearing course, refusal density disesuaikan dengan kondisi di Indonesi a, dan
sudah banyak dilaksanakan dilapangan.
4.4-L-7.
.reraiceabilifl
ll2
xon6c8ut16,t
tr4t4rt
berfungsi sebagai ialan arten dengan desain rencana. sepuluh tahun, atau
dalam kondisi lain meningkatkan serviceability ialan tersebut akibat
perubahan fungsi ataupun perubahan beban lalulintas. Pada pengertian yang
peftam^ dikatakan dilakukan pemeliharaan ialan, sedangkan pada kriteria
Struktur ialan Lama, apakah masih berupa jalan tanah, ialan berbatu
atau sudah beraspal, bisa teriadi akibat menggenangnya air pada beberapa
lokasi, dilakukan peninggian badan jalan (raised grade) dengan menambahkan
matedal lapis pondasi sampai ketinggian yang direncanakan. Dalam kondisi
lain untuk peningkatan kekuatan tanah dasx atau meraPikan kembali level
permukaan dilakukan perbaikan tanah dasar (subgrade preparation). Harap
dibedakan bahwa peninggian badan jalan seperti ini, sudah merupakan
pekerjaan merubah dan memperbaiki kekuatan tanah dasar atau lapis
pondasi, sedangkan pelapisan ulang, tidak meningkatkan kekuatan hanya
menambal atau melapisi dengan lapis baru, tapi mempunyai mateiral yang
sama dengan lapis permukaan yang semula.
t0,08
0,0131og ESA
dimana:
D -
(4.2s.)
number
oveday thickness.
axles (x106)
PAYEMENT SHAPING;
P.AC
(4.26.)
---------4
dimana:
= lapis per^t^
(leuelling thickness)
= perbedaancrossfall/camber
IRI
1'220326)
RCI=10xe
IRI
CONTOH SOAL
4.4.
Diketahui:
Jalan2lajur 2x3,50m.
- ESA=8x106.
- D = lendutan dart alat Benkelman Beam = 3 mm.
- AC=loh
- IRI=5
- material lapis per^ta mempunyai butiran maks o 2 cm.
PAVEMENT STRENGTHENING:
(HRoDr)
2,3031og D
ESA
.
Nilai Sisa Perkerasan Jalan
Pengertian nilai sisa perkerasan jalan, adalah perwujudan nilat struktur yang
masih ada, datt sisa rencana umur perkerasan perancangan semula. Nilai sisa
perkerasan ini akan tetap diperhitungkan, bilamana akan dilakukan pelapisan
ulang diatasnya.
Metoda yangbanyak dipakai di Bina Marga, dalam pelaksanaan peranca{rg n
pelapisan ulang, adilah metoda yang dikenal dengan metoda HRODI(HoI
Rolled Overlay Design in Indonesia). Metoda ini menambahkan tebal lapis
ulang, dengan didasarkan pada tujuan pavement strengthening dan
pavement shaping. Yang pertama untuk memberikan perkuatan baru, dan
yang kedua untuk membentuk permukaan yang memadai sesuai tuntutan
bentuk permukaan dan kelandaian melintang jalan.
ll3
=10xe
RCI
RCI = 7,0
T-i, = 2 +
3omaks
IIU
=Q*
1,220326)
( -0,0501
=10xe
3) 2 cm= 4 cm
51.220326)
{
ll4
tadltcGailtl&J 1,AJ.lrt
T = 0,001 ( 9- RCI
T
0.,
* T-,. * P'lC
-0,001(9-1+,s14-.
4
0,023+4*1,,75=5,7'7 cm (tebal perata).
700.0,01*
4
i\
:!
b).
2,303
log D
t0,08
.=
0,01 3 log
4.4.1.8.
fr
L,
ur
2
*
u
:E
0,0131og ESA
2,3031og3-0,408(1*log8)
0,08
= 5,77 +
(tebal perkuatan)
20,91, - 2'1, cm.
s\ \
\
,1
l.
tocltT5
L,
i9
_4,
ao.Do.
......
F$ffiffiI*
tl.tr
Jrln
T..F t?tr' I
r ttYtrEat wbln
Ir mt
tmrtl r
7.Om
\ \
lrl
ll
!r\
-t*i
&
=
gt
ngl.o oaSgEvaTroia!
fi \\\\
Perancangan Interblock.
'tdE
e
l,l0-0'04
=t5,l4cm
0,08 - 0,0 I
15,1'4
1t5
&{t
Crm at
a,3n ,c,Etroi
lsffib.r
-t1
i-i-.;;''
lOm
ll.!.6 cr2)
ATAL rqit
G aatlrlt
r"$fir.e
lc'af
rl
ntilh.mn
,rcalirohb
rl*c*rc C
L*
ROAO CgNDtTtoil
i.{uldlnt
3T8L
cta
tt{oEx t ncI
(4.28.)
dimana:
Iorol $oFanl
Arh'F*.
ftEoffrrlttd
hrr lf rm.
sld tct ) 6.
trnrIhtO
ltc
,lmrulc ilrr,.,r
KE
BUTUI.'AN
TE
PE
RMUI(AAI\I
I
Bi/ty'w 2 : PERANCANqAN
116 xo%6cauN6J74t4rt
PER-KER.AS.4N
JAL*N
CONTOH SOAL
ll7
4.5.
I)crancansan Interblock
a. Perkerasan Baru
15 18 2c
" ,", ,,],?*r .1n2.r.t1a
22
Al
(ks)
K,
(ks/cnfr cBR
4s0
0,44
350
0,40
0,35
JENIS
KEKUATAN BAHAN
MS
a3
ifik Interblock
(0/0
Block beton
Block beton
Beddins sand
<
5,00
5,00-10,00
10,10-12,00
>1,2,00
TEBAL MINIMUM(cm)
BAHAN
6
10
Beton,Asbuton
Beton
Beton
12
Beton
78.658
= 4,40
= 0,20
= 1.80
ok!
b. Pedapisan tambah.
BAHAN
500
0,04
ITP =6,40>6,30
43,1x5x365
ITP
1.
,orn^= 8,3
[TPp",k,^,.n=
ffi
T
llS
Bt k;t/. 2 : PER;4NCANqAN
rldvts4autlet MJ.l'vt
PERKER^.SANJAL,4N
sekaligus
119
pondasi bawah-pun tidak pedu terlalu kuat, kekuatan secukupnya, asal bisa
menjamin duduknya pelat beton pada bidang r^t^, dan mampu mengatasi
PumPinS in{iltrasi ur dzn bawah pondasi, dan ekses dari tanah-tanah
potensial. Didaerah empat musim masih ditambah lagi ketahanan terhadap
proses pendinginan dan pencairan butiran es (freeTe dz tbaw).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
20
2).
3).
dan
Beban lalu lintas
- f.),
lcntur). Lapis
ln
B^Kw 2 : PER,ANCAN(AN
xon6c8l4r1si) 74J,4n
PERKER,ASAN JA[-4N
tn
b). Estimasi LHR awal dari kelompok sumbu, pada masingmasing jenis kelompok sumbu kendaraan niaga (bisa dibuat
kelipatan 0,5 ton, misal: (5 - 5,5), (5,5 - 6), ( 6 - 6,5 )
demikian seterusnya.
Kekuoton
Subgrode
JSKNL)R=365XJSKN,XR.
.....(4.29.)
dimana:
a--l?-?frff^
-*|
Kekuoton
Perkeroson
TANAH DASAR I SG
TEGANGAN SG
TEGANGAN AC
KEKUATAN SG
KEKUATAN AC
IL
(l+i)uR -1
<<
(4.30.)
i
i)
dapat juga
ii).Untuk
tahun),
x=
(l+-')'^
I
iii).Untuk
+(uR-un-;ftr
i)'*^-1
i + 0, jika setelah U\
)...........
........(4.31)
T
122 11ou6t8w116J
R_
trAta*t
Brltru'u.
-l
(1+i')uR-
2 : PERANoAN4AN
(t *;')uR
1l+ i)uR*
uRm
-l
PERKER,ASANJAT-AN
dari ketiga persamaan i), ii) dan iii) keterangan notasi adalzh:
lalu lintas
laiu pertumbuhan lalu lintas per-tahun(%)
laiu pertumbuhan lalu lintas baru dari sebelumnya
umur renc^fl (tahun)
waktu tertefltu (tahun) sebelum UR selesai.
= faktor pertumbuhan
=
=
UR =
UR- =
123
i'
(%o)
PENGGUNAAN JALAN
FAKTOR KEAMANAN
1,2
1,1
UMUR
RENCANA
(thn)
10
5,2
5,4
5,8
5,9
6,1
10
10
10,9
t2
73,2
14,5
15,9
4.4.3.1. Metoda
31,8
15
15
17,3
20
23,3
1'7
20
20
24,3
29,8
36,8
45,8
57,3
25
25
32
41,6
54,9
73,1
98,3
30
30
40,6
56.1
79,7
113,3
164,5
J)
50
35
40
40
60,4
J,t
95
111,4
1s4,8
172,3
271
259,1
w,6
AASHTO
1,0
1993.
rn
loElV,
AP.S/
Z
*
S
o + 7,35 log@ + l)
'ott-r- ,-r)
- 0.06+ - ,.#ffi + t4,22- 0,32* rq) * to
l+
Sr"*cu(dJt-'U3q
Z t
5O:trt
Du'"
1D+t;x'46
l&41
(8,, /
==
kl\z,
(4.34.)
(e) HitungJumlah Sumbu Kendaraan Niaga renc
naperlaiarialan:
Dimana
W,ta
A PSI
perkerasan.
JSKNr*r"i"' = JSKNr*
so
Zt
dimana:
C=
kendaraan berat).
(0
= Koefisien Drainase
= Koefisien transfet beban(=1,2 bila sudut dilindungi)
E. = Modulus Elastisitas beton (psi)
Ca
J
= Konstanta Normal
kombinasi
T
124 XortGG,&u16.,
roe,
jrui,
BAKA 2 :
trAtAu
. raq t
r.!srros!o(Dr, - 0.06
[ ^rr'l
'*,.[*-r.r]|
+
--------
PER
125
+ (a.22-0.!2P:l rlotro
"mrr
metoda PCA
.3
l(xr
l(x, !o
llodulor
R.oclls, I
ol
I(asus
SubOtoda
(pcil
CONll)}I:
of
k=12lxt.
ti"=5x10"psi
Fi
=1,0
s., = 650
S,,
O.Zq
R=95%(Z-=-1,645)
APSI=4,2-2,5=
1,7
Hal ini diperkuat dengan oleh Dr.Girald Pickett dan Gordon K.RayInfluence Cbarts for Concrete Paaements Transactions-AscE Vo1.16.1951;
bahwa:
1.
PCA
2.
Kasus
3. AASHTO
Kasus
Kasus
lo
b.
,t
T
By!}<l( 2 : PERANCAN4,4N PERKER^S.+N J/4L^N
126 Xon6t4w1e11AJ,4tt
127
E
a
:
4
c
I
gi
ta
io
e
Ii
I
q
ll***lf
-
ffi.r"*rl,.
:o
n
aItE iSSlliBLY LOA0
lre*ll
t{H!$d*.rr
El+t
c.
$I
Oa$rern
Gbr.
eu'*BR
4.8
c. Nomogram
ke
Apabila digunakan aggregar rersemen (bound sub-base),lapisan subbase ini dapat meningkatkan kekuatan tanah dasar. bila digunakan
dalam hal demikian, peningkatan kekuatan ini, dapat diliha t pada
Gbr.4.9.
CATATAN:
Metoda PCA ini banyak dipedomani oleh negar^ lain diluar USA,
karena dibandingkan dengan metoda AASHTO, metoda Road Note
1
128 t1ovt6c4ur6J7424u
El.;t'/c'..l.
2 : PER,ANCAN(AN PERKER.4S,4NJAL"4N
29
atau
^f:rtar^
t".iiudup ikiim(seperti kondisiy'ee<! 0 tbap -bekn&leleh) yang tidak
ditemui dinegara tropis termasuk Indonesia' Demikian pula
ln
Namun metoda ini iuga sebenarnya mengadopsi metoda dari PCA diatas,
walaupun dilakukan modifi kasi.
l' arameter yang digunakan antaru
a.
b.
Jdlan
l{rn:
:U
c.
t\z
i"o
,uff
0C u.l
rg*
<;
G3
{5^
U-
Wtur lJ
ail
(Jn
ur;
f,o
u.ro
ASSESSECI SUSGftAOE STfiENSTH
-C8N
{SbI
PadadasarnyaPerzncaflg^ndenganmetodaBinaMargasesuai
Perkerasan Jalan Beton Semen ("dT-14dengan pedoman Pl.reic n
^n
Australia.
2OOZ), *"rrg"dopri perancangan perkerasan kaku dart Aastroad
Scbagai alternatif (walau bukan cara Bina Matga) untuk mencari kekuatan sub-base
rrnhound dan boand subbase dapat menggunakan Tabel 4.16 dan Tabel 4.17, yang
nrerupakan effek ketebalan sub-base pada k desain(Handbook of Concrete Engineering llobert G. Packard ).
f.
I
ll0 roil644ux&JMt4u
Eutlz-u"
13t
NIIAI
TANAH DASAR
4in
50
100
65
130
14A
20a
220
230
300
32A
330
t:t
12 trt
110
190
32A
430
85
160
27A
370
170
230
280
41A
400
640
10
in
' Jit6 CBR < 2q5 glnhn hb.l
pond..t b.r'ah CBK lgt M drn
390
640
310
520
830
.ig.ir |wFfFt
l'nhdg{r*M5*
& 5 6 ?a
CBR Tmah
20 zS ror5
l0
.t2 1'
CBR
il
Eeo
.?0
rfl.a
Io
Ii
ItI
I,ANGKAH
!e
I,ANGKAH
1.
.cl
tt
2.
G.
a,
.)
hld
f
sprutilp.ief,n
:Ir:-rlr.sra
1:
2:
Merubah data lals lintas dalam satuan kendaraan meniadi dalam satuan
sumbu kendaraan.
t0?
3r{'
lr
ilo
&tMh trpelbitunbu
I-ANGKAH
3.
kombinasi
3:
1
l!2 xofi6t8w1al14J4u
LANGI(AH 4:
4. Menghitung I(ekuatan
a.
b.
Pelat Beton.
Pilih satu tebal pelat beton lebih besar dari tebal minimum 15 cm.
Pemilihan tebal pelat berdasarkan pengalaman atau contoh yang ada
gun kan gambar vang bersesuaian dengan kondisi
sebelumnya,
^tzu
langkah 3 menggunakan grafik pada LampiranCl.2 s/d C-15.
= F.s
c.
reflc^fla per-roda
6.
d.
t33
c rayaflg sama hitung jumlah total erosi dari setiap beban roda, dari
semua jenis sumbu yangada.
menghasilkan total kerusakan aklbat fatik dan atau erosi < 10oo/o.
Tebal tersebut adalah tebal pelat yang paling ekonomis untuk tebal
perkerasan beton semen yang direncanakan.
4.4-3-3.2. Perancangan Penulangan pada perkerasan Beton semen.
^.
b.
e.
A.-s-',u.L.M.s.h
"
2f,
(4.35.)
sumbu.
f.
dimana:
g.
A, =
(
=
9.
g
h
L
i.
j.
leleh.
gravitasi (m/det2)
tebal pelat beton (m)
=
=
= jank antara sambungan yang tidak diikat danf ztau
tePl
1
lu
,lou6c8urcr'J4J,4u
ButP<|,.
P. =
P.
No.
KOE.FISIEN GESEKAN
(r)
L;b;;"
-)
1,U
1,5
Krret koinpon
()
f., =
fy =
n =
2,0
=
=
=
t1
E.
E.
TUIj.NGAN
MEMANIANG
Diameter
Diameter
Jaral<.
(mm)
(mm)
/mm)
Jamk
(mm)
100
100
100
100
100
100
200
17,2
10
8
7.1
9
8
Buiut $anskat
TUI-ANGAN
Memaniang
Melintang
satuafl
luas
(mm2/m)
(mm'/m)
(ks/m2)
I
I
200
200
r227
?51
11,6A6
9tJ6
9J07
200
200
8
8
200
200
785
636
503
251
251
251
251
251
250
250
318
251
201
4,076
201"
3.552
503
503
7,892
393
393
5,165
200
Berat per-
396
235
290
6967
5,919
5,091
2N
318
318
4.994
2N
251,
251
3.946
7,1
204
7,1
198
198
6,3
2W
6,3
200
200
200
t56
r56
3,108
2,447
200
200
dimana:
200
98
83
1,542
200
98
83
0987
L."
p
.f ,,(r,3
- 0,2p)
fr-''.f,',
L., =
menerus
dengan tulangan.
p-
- l<eatas
.............(4.36.)
28s
10
i0
-225
8,138
100
200
9
8
4.20.)
koefisien gesekan
pelat dan lapis dibawahnya.
modulus elastisitas^fitara
baia =2,1x100 1kg/cm2;
modulus elastisitas beton = 1485 { { Gg/cmr).
$abel
100
200
200
10
185
1,75
ErnpatPetsegiPaniqL
12,5
LUAS PENAMPANG
Jalan
u
fb
es
f,,
n
E.
E"
-f",'
n.p' .u.-ft(e
".E "
...... (4.37.)
-f",)
= jank teoritis
retakan (cm)
^ntara
perbandingan
luas
tulangan
memanjang dengan luas
=
penampang beton
= perbandingan keliling terhadap luas tulangan = 4/d
= tegangan lekat antan tulangan dengan beton =
1,97! f, GS/cm';.
= koefisien susut beton = 400.106.
= kuat tarik langsung beton = 0,4 + 0,5 f., ( kg/cm).
dan beton (n=E./E)
= angka ekivalensi
^nt^r^baja
modulus
elastisitas
beton
l4B5
{ q 6g/cm).
=
=
= modulus elastisitas baia =2,1x10u 0.g/.-1
T
lffi ,ldnGtqUN&J,J424U
Byty-|/.
2:
Untuk meniamin agar dtd^pat retakan yang halus dan iatak ^fltar^
rctakan yang optimum, maka:
- perlu
PERANoANqANPERKER.+SANJAT-AN
menggunakan tulangan
^nt^r^
ulir
keliling dan
(deformed
mempetoleh tegangan lekat yang lebih tinggi.
baA
luas
ufltuk
lll
b.
bl-
T, = {(
r, -
c,.r"1
. (4.38.)
dimana:
T,
c3. Penempatan tulangan.
Penulangan melintang pada perkerasan beton semen harus
ditempatkan pada kedalaman > 65 mm dari permukaan (untuk tebal pelat <
20 cm dan maksimum sampai 1/3 tebal pelat (untuk tebal pelat > 20 cm).
Tuiangan arah memaniang dipasang diatas tulangan arah melintang.
Jalan
T
T"
C,
bernilai:
4.4.3.3.3. Perancangan Lapis Tambah pada Perkerasan Beton Semen.
C"
C"
C, =
semen lama.
c. Pelapisan tambahan perkerasan lentur diatas perkerasan beton semen.
^.
0,35
{
l?i8 rlovlgG4Ut1&JwJ.rrl
BJ/(PC{
2:
PSR/tNoANq/AiNPERI4ERr't-SANJAL-AN
- c,.T"'') .............
...(4.40.)
dimana:
T,
T
=
=
T"
I
j
{
s
lgg
T-T...........
c.
Jalon
T, =
...(4.39.)
dimana:
T. =
T =
CONTOH SOAL
4.6.
,/
l10
t1onGarut<G;t
l,rJJrt
* truck
* truck
* truck
* truck
2 as- 6 ton(I(cl)=
2 as- '1,3 ton(Bs)=
3 as- 20 ton(fd)=
gandeng 5as-30t=
Pernrmbuhan lalin
=
Umur
-
CB\**0"",=
rencana
754kend./hri
685 kend./hari
410 kend./hari
25kend./han
per-tahun
25 tahun
6%o
4,5oh.
BMDT
dengan ketentuan :
- kuat tarik
=4,25IVIP, ( = 310 kg/cm2,silinder)
semen 72,5 cm
bawah=stabilisasi
- bahan pondasi
- mutu baia nrlangan
BJTU 32 (fr=tegangan leleh 3200kg/cm) untuk BMDT'
BJTU 24(fr=teganganleleh 2400 kglcml untuk BBDT'
- tanpa bahu jalan beton
lentur
pelat beton dan lapis pondasi bawah diberi lapis bound breaker
^ntara koefisien gesek p= 1,5
dengan
Perbiturgan:
Langkah
1.:
1. Nilai CBR =
4,5%o
Langkalr2z
2a).Menghitung jumlah konfigurasi beban sumbu untuk masing-masing
jenis kenda raan niaga dan
JSKN,
F* = 1,2.
tlt
T
142
?W1u. 2 : PERANoAN(ANPERKER,ASANJAL
Jolan
143
'@u6cttttlstMt4u
Tabel Contoh Soal
Sumbu rencana.
Pe
o/o
BEBAN
JENIS
SUMBU
SUMBU
BHBAN
PROFORSI
TERHADAP
SUMBU
JUMIdH
SUMBU
{torD
LAtU
LINTAS
RENCANA
YANG
(6)
(3)
(4)
(s)
STRT
435
0,13
0,66
2,96x107
2,54x1ff
135
443
0,66
296x1A7
4,49xi06
754
0,21
0,66
2,96x10r
4,49x106
586
0,1s
0,66
2,96x10?
3,51x106
0,23
0,66
2,96x10?
4,49x1ff
754
TOTAL
STRG
1,00
685
A,54
026
2,96x107
4,15x106
586
0A6
4,2{t
296xl(f
3,54x1ff
1.271
1.00
43s
1,00
0,08
2,96x.1U
2,31xl06
435
1,00
TOTAL
STdRG
14
TOTAL
ruii).
d). FRTsrRu= TErrr, = l'09 =o-zo
=gx(s)x(6)
3.264
KUMUIATIF
"ft
FRTrr*o=
'
- STRG
l'75
=0.+t
4*:'i.:.'
4'25
f.r
==
r.r,
ANALISTI FATIX
2,96x101
NIS
BEBAN
SUMBU
ToN&N)
BEBAN
BENCANA
PER.RODA
(kN)
REPETISI
YANG
lErJADl
*EPETI$1
IrN
(r)
IRT
didapat
a)
(3)
(4)
6(60)
s(50)
4(40)
3(30)
36,00
10,00
2,54x1 06
4.4}{106
IE=1,09
24,N
4l}{10F
FnI:036
18,0o
3,51xlS
FE-221
12,00
4.49*10
5{50)
15,00
3,54t106
14(r40)
27,lN
2J7x I tP
2@
I'RG
ANAIISA EROSI
ITAKTOR
TEGANGAN
DAN
ERt)sI
(s)
(6)
fi
TIT
T1
T'f
E(U0.)
FRT-0,4I
FE=488
TT
PE&strN
IUSAK
frt)
(7)3(a)x
100/(o
R"E,FETISI
IJIN
(E
PE[SEN
TI'EAK
(e6)
(q=(4)*
100/(8)
II
1T
.IT
.IT
TT
0
0
0
461
3J1106
,18
TT
4.6rlO{
51
0
0
FtT=0,34
FE=e9S
xl.2 = 36
= 9xr.2
4
- STRT
4'25
60
TErr^,
FRrsranc:
MtltI
o)
(2)
c).
SUMBU
(1)
REPETISI
TERJADI
TOTAL
140
- STdRG=
46I>I{XFl{
= 24 .........dst.
169>t$yt
T
14
rldltGqtltlE t ril./a$
Jalan
lli
-:. 5
BEBiTN
SI]MBU
REN'3NA
PER-
YANG
ToN(lN)
RODA
TEBJADI
A,EFEI'ISI
{kN)
FAI{fi)R
DAN
EROSI
(4)
(s)
(6)
'tl
TT
TT
0)
srltt
o(b$)
56,U0
30.00
2,54xlS
5(S)
4,49x1&
Tk1,0t
4fiq
24,00
18.00
4,49x1tr
3,51xlS
FET*0,24
3(30)
ST.IIRG
REPETISI
IJIN
{3)
51-l(G
ANALISAFATIK
/Ovl
,t21))
12.f'0
8@l
24,ffi
dl5*tF
5{50)
15,00
3J4st#
r4(14q
21.00
7.,I7xlDF
ANALISA BROSI
TEGANCAN
PEASEN
RUSAK
C/,)
c0
PEESEN
REPETISI
NUSAK
e/.)
I]IN
(8)
TT
TI
TT
TT
T831.62
lOxl$
4t'5
SJrlS
4t
Fl{T=0J8
fiF=? *1
TE=l,36
TT
t'T
TT
I0r10t
21
TT
1T
grXl'=e32
IiErL92
73<l0tr/o
41Jcl00P/o
TOTAL
0
0
0
FE=2iI
Jadi tebal pelat beton 20 cm aldalah yang paling tipis dan Paling ekonomis
untuk kondisi sebagaiman yang ditentukan.
^
Soal b).
2f"
A."
Soal a).
hanya
dia.3i nm.
- Untuk
={4)x100/(8)
0
0
0
0
0
116
batangpolos
lt]
2.144
I
Itfr xou6t44rl6J tr'424it
Bwll[ 2 : PERANoANqAN
PERKERASANJAL,4N
Tulansan Mclintanrr.
Tulangan Melintang.
v-r, p.L.M g.h 1,5'l 4,0'2400'9,81'0,20
.
4,0.2400.9,8 I .0,20
2f.
2.144
lebar>343,35
L., =
.f
",'
n.p'.u.-fu(e .,.8"
a=4/d=4/1,6=2,5
dengan
- -f,,)
Soal c).
1,5 . I
147
21,252
L,,=
6.O,OLO
- 2t,25
= 16334cm<
)
CONTOH SOAL
4.8.
PERKERASAN
BETON SEMEN.
l.
Contoh soal4.8.a:
Jalanlama perkerasan beton semen mempuflyai tebal 18 cm (I)
Hasil plate bearing test mendapatkan k = 15 kg/cm3.
Kuat tarik lentur {, = 3,50 MPa (35 kg/cm')
Datalalu lintas seperti soal4.6.
Tentukan:
a). Lapis tambah dengan lapis pemisah,bila keadaan perkerasan lama secara
struktural dalam keadaan rusak ( C=0,35).
b). Lapis tambah langsung pelat beton baru mengalami retak awal (C=0,75).
Jawab:
(I)
T
l4E
Nilai
Ew<t z 'PER^NoAN.^NPEeKERASANJAL^N
t@nGGfnt<ettr1J,41t
k= t5 k&/cnf
dianggap sama
Asumsikan tebal pelat beton lepis
tmbah
cm.
BEBAN
RENCANA
JENTS
SUMBU
PER,
TON(kN)
RODA
SUMBU
FAKTOR
REPETISl
a)
ANALISA EROSI
YANG
DAN
BROSI
(kN)
(1)
ANAUSA FATIK
cm
TE,GANGAN
REPETISI
TERIADI
(3)
(4)
(5)
UIN
(6)
l)#tuk
r' = 15 cm'
menghittrng tebel lepis teobah yang dipetlutan digunatan rumus
PERSEN
NEPETISl
C.=0,35.
sehingga T, =',n rl {17''o-O,lS. 1t S;',
Diambil tebal lapis tambah 14 cm.
(/")
UIN
(s)
6(60)
BFAAN
(e)
BEBAN
=(4)x100/(6)
5(5o)
4(40)
3(3o)
STRG
36pO
30,00
T'r
7.54x1U
4,+9x106
74,M
4F9x106
18,00
3J1r1tr
TE-1,03
rT
0
0
3,8X108
SUMBU
SUMBU
1T
TT
Fr.=2,32
TT
TT
'rT
TT
RENCANA
2Qa)
12,00
8{80)
2490
tl5xlff
TE=1,57
TT
3,9x107
t(),64
s(s0)
15.00
3,54x1ff
FRT=0J7
rr
TT
TON(IN]
PER,
RODA
Fr\K4()ft
REPETISI
21,00
2,37xl06
TE=1,26
1T
2x10E
DAN
En.)st
rJrN
PETSEN
NUSAK
ch)
(a
STNT
6(6E
36,00
454x1tr
5(s0)
3op0
4lqulff
24,N
4,4lxl#
(q
N,EPEI'ISI
TERJADI
0)
4(40)
14Oil0)
,ANALISAFAIIK
ANAI.ISAEROST
YANG
(LN)
FF.,I92
STdRG
cm>T" minimum= 1 3 cm
TEOANG,4N
a_66
mT=0.24
4,49x10r
cm,T"=15
f.4)
JENIS
ST'RT
= 1 3,26
'1.7
PERSEN
NUSAK
RUSAK
T=
(439e9)
3,51x1&
f)=
NEPBN9I
rlrN
?Ef,STN
TUSAK
f/",
{9
(4x100/(6)
TT
o,9xr0E
as?
TE=r,r,
T?
7110s
nfii
FRT=0,{
TT
TT
FE=440
1T
1T
TT
(5)
{6)
3(30)
18,00
2@)
laoo
8(80)
z4fio
4rIi1s
Tt.l,8l
TT
l,9xiO?
2l,u
5{s0)
r5,0o
3J4xiS
FRT=O37
1?
1?
rr
&.rs
030
1,18
{,49rIS
TT
FRT=OJO
STf,G
FE=a97
TOTAL
0<1Off/o
12,48<10ff/o
FE=3,01
r4(r40)
STdRG
terbatas.
T. = {(
T'-
c,.T"1
dengan diketahui T"=18 cm. C, =0,35
maka didapat:
T. = { 117'-0,35(18)'z} ='1.3,25 cm < 15 cm.
TE=1,46
PE=3.08
Setelah dicoba dengan asumsi tebal pelat beton 16 cm, jumlah prosentase
2,31xlU
mT=oJo
crz.
faktor erosi lebih besar dari 700oh, sehingga diambil tebal pelat 17
cm.Karena bila dilihat Tabel Contoh Soal 4.8a.(2) diatas prosentase
21,00
Tr}TAT-
0<10y/,
25#<lcf/.
q
l5A XOUGt4ll?1e
^,4JrAn
E,(/!y. 2 : PERANoANqAN
PERKERASANJAT'4N
scrnen larna.
,.-i.rI.toh Soal4.8b:
Dilictahui
n$ncqnfien B0ilAn
?anahnqsfltc
0A4n
201,5.
tebal
Jawab: Dari perhitungan Contoh 4.3 khusus untuk Overlaydidapat
lapis tambah total = 33 cm(f).
Tebal effektip perkerasan lama:
Tebal effektip pelat beton asPal
= 18 x 0,70 = 12,6 cm.
Tebal effektip pondasi bawah
= 12 x 0.30 = 3.6 cm.
76,2 cm.
lama
Tebal effektip perkerasan
Tebal perkerasan beton asPal yang diperlukan,dihitung dengan
rumus 4.40.
T. = T - T"- 33 - 16,2 = 16,8 cmlT-,r^.-=10 cm.
ialan, bahan
pert.u, irS2rl
p^rametet
bahan:
TANAH
1..
2.
ry
Rancangan BahanPerkerasan
152
lalan
sangat
4. ASPAL
Pada Mekanika Tanah sudah banyak dipelafari tentang Pengklassifikasi-an berbagai macam tanah. Melaniutkan ini untuk tiniauan
Konstruksi Jalan ztda, beberapa aspek yang menfadi perhatian khusus untuk
pelaksanaan konstruksi ialan yaitu:
xovr6cqilt<qt
74t4yt
By"ky. 2: PER,4No,+NqANPER-KER,4SANJ,4L N
l5S
\
nilai CBR.
potensi kembang susut (swelling),
sifat mengalirkan air (drainase),dan
tingkat kepadatan.
kapileritas (penting untuk tanah ekspansip)
(Subgrade ).
No.20O,maksimum 207o.
10+
10+
20+
Kerikil
60+
80
Tanah agregat
100+
130+
gradasi baik
xon6tfl4N6a74t4n
154
ButKlz.
2 : PEe,{NCAN(ANPER]<ER^.SANJAL N
155
(pcnyerapan) aspal.
5.2.
PASIR.
t.
2.
3.
4.
halus
5.3. BAI{AN
t'rmasuk
^gregat
5.3.1.1. Agregat
o
1).
halus.
berbutir kasar.
Sifat- sifat
berbutir kasar.
^gregzt
Kekuatan dan I(eawetan
AGREGAT
- gradasi,
T
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
156
angka abrasi y^ng diperoleh dari hasil Los Angeles Abrasion test.
Indikasinya bila abrasi memberikan keausan lebih dari S}'h,agtegat
dinyatakan tidak baik untuk dijadikan bahan perkerasan jalan.
Elemen perkerasan terdiri dari komposisi butiran yang terdistribusi
dari ukuran besar sampai kecil. Sehingga brlamana ada ukuran butiran
melebihi tebal lapisan ada sebagian permukaan yang tidak akan terselimuti
oleh aspal. Hal ini dibatasi dengan persyaratan ukuran maksimum
^gregat
'/, a 1./3 dari tebal lapisan,atau bila dibalik tebal lapisan diambil 2 a 3 dai
diameter butir maksimum.
Pada dasarny^ agregat kasar,harus bersih dan bebas dari lempung,
lumpur,debu dll.Maksimum kandungafl bagian lunak adalah 5o/o. Sedangkan
untuk agregat halus,bahan yang lolos no. 40 (0,4 mm) harus terdiri dai
matett:^l non-plas ti s.
ii).
NO?t6C4Ut<61
.)4J.4U
Btak'u.
berbutir halus.
% LOLOS SARINGAN
Pasir murni
Max
2OO
SYo
MaxZ}ok
Max 15Yo
oleh:
ienis agteg t,
porositas, dan
mateial yang melapisi permukaan.
Makin bervariasinya jenis batuan agregat,makin bervariasi pula berat
jenis yang dipunyai bahan,sedemikian sehingga menentukan proporsi desain
campuran yang direncznakan. Batu apung yang ringan misalnya,mempunyai
stabilitas yang sangat rendah.
< 1,5o/o.
5.3.1.3.
Mineral
filler
\
Mineral filler,adalah
halus yang lolos saringan no. 20O,berupa
abu (dust). Abu kapur atau^greg^t
abu semen diyakini dapat memperbaiki adhesi
aspal dan agreg t.
^ntafa
Untuk persyaratan mineral filler,apakah abu kapur
^t^u
lainnya,gunakan tabel berikut ini.
T
Rancongan Bahan Perkerasan Jalan
t58
Tabel
5.4. Persyaratatr
KADARAIR
MAX 1%
SIFATUMUM
TIDAKADA
% LOLOS SARINGAN
Gradasi
0,6
0,15
0-074
100
90 * r00
70 - 100
2 : PERANCANqAN PER-KERASANJALAN
159
(keras).
xRock
Aspal
Misal:
^t^\
carbon (C),sebagai komponen
13 mm
Setiap minyak bumi menghasilkan residu,yang terdiri dari bahan aspal yaflg
berbeda,antanlain:
- bahan dasar aspal (asphaltic crude oil),
- bahan dasar paraftn (parafin base crude oil),
- bahan dasar campuran (mixed base crude oil).
t pada Gbr.S. 1
berbeda.
- Aspal
Byl(.,I
. AGREGAT PECAH
74t4u
*Gilsonite,Granhamite,Glance
Mineral Filler
GUMPAI-AN PARTIKE.L
BUKAAN SARINGAN ( mm )
5.3.2.
t<ou6G4utlsit
Danau (Lake
Asphalt)
- Aspal Buatan : Aspal minyak,TetQarang dipakai sebagai bahan
perkerasan,karena cepat mengeras).
Kedua macam aspal terdapat dalzm keadaan :
- Murni atau hampir murni :
*Bermuda Lake Asphalt,berbentuk cair.
^ggregat,
sebagai bahan pengisi,mengisi rongga antar butir dan pori-pori
itu sendiri.
^gfegat
T
Rancangan Bahan Perkerasqn Jalan
160
xotl6cqr,rt<sJMJ,A%
- Jenis
sc
B^'.^ 2: .ERAN'ANqAN.'RKERA.ANJAL,+N
16l
SCo.
t,ATATAN:
+
LOW BOILING
DESTILLATES
( PETROLEUM
aiprlnLrrc
') AC 60/70 berarti bahwa pada percobaan penetrasi dengan jarum, menggunakan beban
,,19.
s."-, pada temperarrr 25" c(77on setelah 5 menit, ian:m penetrasi rurun zntaru 60 x
cm.
srruueru
MALTENE
ASPHALTENE
I
NITROGEN BASE + ACIDAFIT
| ""i?""11
.t
pnnnrrru
ii).
aspal semen, dibedakan dari nilai penetrasinya,misal :
40/ 50,60/70,85-100x)
AC dengan penetrasi
Jenis
PENGGUNAAN ASPAL
d).
e)
ATB
HRS
maksimum 25 + 3g mm
q
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
162
dengan
-iti^di,dicampurkan
^ggregat
pttt"Lu^t'
akan diselimuti
y^ito
^grcg^t
umum yaflg ,ttu"
Demikian pula dengan rongga
aspal,diikuti dengan po'i-poti ugg:ts:t
aspal' N11un baik pori-pori
diantan butiran ^gregllt akan tensi
selalu terisi penuh oleh
aggregaLmaupun rongga diantara.'gg"g^t'tidaklogis makin
pasti terisi"oleh udara. Adalah
aspal,ada bagian tersisl-yang
dan pori- yang"terisi oleh aspal'
banyak kadar aspal,-^ttin U1"yg .ru3'g
r"nui yang tidak diingtnkan,misalnya
selama partikel oi^i air.ri-,rt
af,sorbsi masih dalam batas
lempung, atau 'ot'!f^c.,ktiP bersih'atau
rcq g dengan
kadar aspal yang digunzkan akan
toleransi, iumlah "oilit't
baik.
empat syarat' yartu
Campuran yang baik, harus memenuhi
1)' Stabititas tinggi'
- 2)' Durabilitas lama'
,. Flexibilitas cukuP' danresistance'
4) Tahan terhadap skid
5.5.1.1.
Stabittas'
padz
kekuatan
yang berarti'
lintas,tanpa pt*f,J"t
-ge, deformasi
saling mengunci (interlocking)'yan8
kekuatal
., ^r^u
tahanan t.rhadap
aspal' Stabilitas
lekatan y"ng disoribangkan oleh
dipunyai bahan
^grigrt,a11
tt'k"'ii t'to sama lain dengan
akan teriaga rctap tittgg bilamana 'g'?g't
banyak bidang
adanya
stabilitas'il;;;-j;#"
lintas'
mudah ,"[-t akibat beban lalu
perkerasan -.r1#-Llo,d-m
dengan
tedalu rendah'karena deformasi akan
Demikian
iog'
2 : PERANCAN(AN PEI'KER,+S.+NJAL-+N
163
^rtiru
bertambah.
terkait
Pengertian stabilitas'kurang lebih
terhadap beban lalu
bertahan
struktur,yaitu bagumzna - perkerasan
Intr da^ri stabilitas adalah
baik. lni
B,(L<LI
Bllamarra
xotlctSut<GJ 74J,4tt
iangan
agar ai.".ouit
repetisi yang dilakukan oleh kendaraan'
I
xon6c4wGt'74J.4fi
lM
Standar penerrasi tersebut adalah diakibatkan oleh beban 100 gram yang
dibetikan pada jarum selama 5 detik,pada kondisi temperatur 25" c. Sketsa
peralatan dapat dilihat pada Gbr.5.2.
^ggregat
terkelupasnya lapis permukaan, atau bisa saia akibat ukuran aggregat
maksimum tedampaui.
Kekesatan dapat dipertit gg dengan menggunakan kadar aspal yang
tepat sehingga tidak teriadi bleeding,menggunakan ^ggreg t dengan
dengan bentuk kubus
permukaan kasar,menggunakan
^t^n
^ggtegat
cukup'
kasar
yang
komposisi prosefltase aggregat
Metoda,kritena dan prosedur f^nc ngan campufafl akan dibahas
pada sub-bab tersendiri.
5.6
iIi
ha t pada
SNI-06-245
6 -199
mengukur
kekerasan/ kelunakan aspal denga fl Pfa;syafat teftentu. Hasil test berupa i arak
sepefsepuluh centimeter,dari sebuah iarum standar penetfasi,masuk secafa
vertikal pada suatu contoh kecil aspal,yang ditemPatkan pada wadah tepat
dibawah iarum tersebut.
5.6.7.2.P eneuiian
Gbr.5.2.Penguiian Penetrasi
aktilitas.
'T
Xorl6a4l,lt1&t
lffi
I)cngetesan dengan
SNI- 03-2417_1991.
Alat yang digunakan berupa mesin abrasi Los Angeles (Gbr.5.6).
atatTagop,."c"i;
open cup
+ - rdklra
6btd Edir d
(Gbt.5.5b.)
F&pLir|eF
rc*rpdul.-ffi
'
-...t{!9titi
Gbr.5.5.a).Cleveland dan
Tag OPen CuP
IemdhsJh
lFr*|enH
SKTEF
n6
rFd
pcgFIF
- l-bdao
thEla6ffiEtr2
ha-trrrb!&
*#^'e
"
/.1.
{..
t--
Titik nyala adalah batas tempefatuf Pemanasan, dimana tedihat nyala api
singkat kurang dari 5 detik,pada suatu titik dipermukaan aspal,bilarnafll
didekati api.
Titik bakar
kecil
mesin,
diputar
dengan kecepatan 3033 rpm selama 500
atau 1000 putaran.
Hasil pemutaran,
bahan
disaring
dengan saringan no.
12 dan bagSan yang
tertahan dicuci,
dikeringkan dan
ditimbang. I(eausan
adalah prosentase
selisih berat bahan
sebelum dan sesudah
percobaan.
kemudian
ffi
SNI03-6722-zooz(dengan
SlLt;,1'"guiian
Pada material ienis aspal cut-back tipe slow
curing,penguiian dilakukan dengan alat cleaeland uPetx caP (Gbr.5.5a.),sedang
untu[ tipe medium dan rapid curing O'IC dan RC )'karena lebih cepat
meriguap,digpnakan tag
167
Secara lengkap dapat dilihat pada SNI-062433-1991.(dengan alat Cleveland Open Cup dan
74J4rl
test
Gbr.5.6.Abrasion Test
l]enda uji dimasukkan kedalam wadah, kemudian wadah diisi dengan aspal
vang sudah dipanaskan pada suhu sesuai standar. Setelah bahan diaduk,
ivadah dimasukkan kedalam oven suhu 60" c selama 2
iam. Setelah
q
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
168
xou6c4uxet74J4il
160
kasar.
4,536 kg00 pound) dan tinggi jatuh 45,7 cm(18"). Jumlah pukulan
tergantung pada beban tencana lalu lintas misalnya untuk lalu lintas ringan
35x, sedang 50x dan berat 75x. Setelah dibiarkan 24 ja',,, dalam suhu ruang,
rendam benda uji dalam bak atau dipanaskan dalam oven selam a 2 jam
clengan suhu tetap 60" c,dan letakkan pada segmen bawah kepala penekan
CATATAN.
Pemeriksaan bahan perkerasan kaku,tidak dibahas secara spesifik didalam buku ini.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan bahan semen,air,dan agregat, yang pada
5.7.
.
q
Rancangan Bahan Perkerasun Jalan
170
Contoh hasil pengujian Marshall ditunjukkan pada Gbr. Contoh Soal 5.6.,
yaitu:
- Hubungan
- Hubungan
- Hubungan
- Hubungan
- Hubungan
kadar
kadar
kadar
kadar
kadar
aspal
aspal
aspal
aspal
aspal
terhadap
terhadap
terhadap
terhadap
terhadap
campuran
NOltt4l,ltl&l ML/4U
BLENDING.
i. Cara Coba-coba(Taksiran)
a rel 5.5.
Dari nitai
BATAS BAWAH
80
65
8
16
pefencanaan.
30
4A
2A
50
100
3
2
2AO
selang tersebut.
Contoh: Spesifikasi.
NO.SARINGAN
3/8"
BATAS ATAS
100
100
100
80
65
40
20
10
Catatan: Pada metoda cara Brna Marga ditambahkan relasi antara kadar aspal tehadap
campurafl (u/o) dengan Stabilitas/Flow @{arshall quotient).
5.8.
^ntzlra
ll2
xo%6ttr14x6,J
Tabel5.6. Nilai
NO.SARINGAN
BATAS BAWAH
BATAS ATAS
NILAITARGET
100
80
100
100
100
80
65
83
60
4A
23
3/8',
AGREGAT
3/9"
8
100
90
30
16
8B
30
50
J
I
41
100
0
0
kombin asl
s0
6s
16
40
30
50
20
7
100
20
12
200
10
42
BLt|(l^ 2. PER^NoANqANPERKER^.SANJAL N
tr4t4t1
200
AGREGAT
100
r00
100
32
24
10
Pada saringan
tengah tersebut.
^gregat
NO.SARINGAN
setiap
t dalam campuran.
^greg
t dicampur kita bisa menaksir Agregat 1
Sebagai contoh jika dua
^greg
sebanyak 30o/o dan Agregat 2 sebanyak 70%.I(ombinasi agregat adalah hasil
campufan dengan proporsi tersebut.
Langkah keempat adalah menghitung gradasi yang menghasilkan material
dengan proporsi sesuai taksiran logis diatas.
3/8"
100
80-100
65-100
40-80
20-65
8
L6
30
50
SPESIFIKASI
7-40
100
3-2A
2AA
2-1"0
dengan
nilai target.
Jika nilai perhitungan blending mendekati nilai target berarti kita selesai
memecahkan persoalan blending.Kita akan tahu berapa proporsi masingmasing mateial.
Tapi bila hasilnya tidak mendekati atau malah keluar dari nilai target,maka
kita harus mengulang taksiran logis lainnya. Seyogyanya taksiran logis kedua
harus mendekati target karena kita akan tahu dimana sebaiknya taksiran
kedua dibuat,berdasarkan hasil taksirzn pefiarna. Mungkin taksiran akan
dilakukan berkali-kali sampai betul-betul nilai target didekati se-dekatdekatnya.
3/8"
100
90
83
1{}
60
3A
43
50
24
100
t2
zAO
[-angkah ketiga.
I)agaimana kita menebak taksiran logis?
l7l
NOvr6CWr<6A
174
takslfan Ca
abel 5.8. a. ProDorsr taksi
sO%AGREGAT 2
5O%AGREGAT 1
NO.SARINGAN
3/8"
50
45
8
16
15
50
50
74J4%
Tabel5.9
.y.L.Taksira
,-akslfan DfoDorsli kecluaked
No.Sarinsan
31ahfuEreEat
3,5
s0
44
3/8"
30
30
1.5
20.5
27
70
70
50
100
0,5
L6
21
70
12
1,6
2.1
61,6
200
30
0"9
28,7
50
0,3
0
0
22,4
agregat,yaitu
meniadi satu dan bandingkan dengan
100
240
rsi taksira n.
Tabel5.8.b. Kombi nas I dari
NILAI
sO%AGRHGAT 1+
SPESIFIKASI
NO.SARTNGAN
TARGET
50% AGREGAT 2
I(ombinasi kedua
3/8"
No.Saringan
100
95
65
Jt-
47,5
22
1.6,5
t6
30
50
12
100
200
5--E
CrT-r
ok
hampit sama
100
90
83
60
43
24
't1
6
100
6s-100
40-80
20-65
7-44
3-20
2-10
t2
^greg
7}o/aLsresat2
16.8
70
B0-100
Indikasikan tanda panah kebawah untuk kebutuhan angka turun dan tanda
panah naik untuk kebutuhan prosen matetnl naik(seperti diatas)
Dari pengamatan hasil kita ambil kesimpulan bahwa dengan 50o/o agtegatl.
dan 50o/o agteg
175
TAoh
3/8"
Awesat?
100
97
91
t6
63.7
30
29,6
100
22.7
16,8
200
7 hampir sama
50
NIt"tl
30YoAgregat 1+
SPECS
TARGET
rl
{-l
f]-
100
100
90
80-100
65-100
40-80
20-65
B3
60
"+
T_ 24
12
6
7-40
3-20
2-10
176
NOU6G4W$J14J.4n
177
NO.
SARINGAN
AGREGAT
3/8"
35
65%
35%
AGREGAT
KOMBINASI
TARGET
SPECS
65
100
100
100
3t"5
65
96.5
{-t
10.5
65
l6
2.45
1.05
51.20
26.65
30
27-7A
-43
80-100
65-100
40-s0
20-65
50
0.35
20.80
21.15
'24
7-4A
t2
3-20
2-10
100
15.60
1s,6
200
6,5
90
-dJ
60
{-L
awab:
Ini
Persamaan (5.2.):
. P-A 60-7
b=_=_=0-654
B-A 88-7
. P-A
formula
A-B
syzra;t
t2
^greg
spesifikasi
No.B
No.16
No.30
No.50
No.100
No.200
70/e0
s0/70
35/sA
18/29
8/16
4/10
0,35
20,93
100
80/1oo
34-6
3t.14
10"38
2,42
r.04
65,4ohfuEresat2
65.4
65.4
65-4
57,55
26.81
15,70
TotaI
100
96.54
75.78
59.97
27.85
21,28
15.70
TARGET
100
90
83
60
43
24
12
6,54
6.54
6
No.8
No,16
No.30
No.50
20/65
No.100
No.200
3/20
2/10
0
24
Sarinp"an
Syarat
Snesi6kasi
100
80/100
65/104
40/80
Acresat
100
90
30
100
100
100
88
41
32
No.4
5.1.
Astesat2
/a"
P_B
.........(s.2.)
B_A
% PASSING
Ukuran
3/8"
Spesifikasi
34,6ohAsremt1,
S1'arat
CONTOH SOAL
1- 0,654= 0,346
Sarinoan
h=-
'/o PASSING
/40
10
CONTOH SOAL
5.2.
1
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
178
xo%.attut16,1
Ukuran
Syarat
0-47x B
0,30x C
"2,
3/ 4*
Ukuran
PaSSmc
3/8"
No.4
No.8
No.30
No.50
No.100
No.200
50/7A
3slso
18/29
t3/23
8/ 16
4/1,0
,,16
a)
1.2
3/4"
r/2"
3/8"
100
80/ 100
70/eo
179
%PASSING
No.4
No.8
No.30
No,50
No.100
No.200
s0/7a
35/54
18/29
t3/23
8/ t6
4/10
0-6
4.3
Sarinpan
Spesifikasi
0,50x A
spesifikasi.
ML/4t
Total
50
45
29_5
1-6
47
3-0
4'7
47
45,1
38,5
24
16.9
9.9
3.0
3.0
3,0
3,0
3.0
2,8
')(
100
9s.0
79_5
56,1
43.1
3,0
27.6
14.9
12.7
6,8
Sarinmn
Syarat
Snesifikasi
1m
801100
'70/90
Asreeat A
Agresat B
100
90
59
100
100
Filler C
100
100
100
100
96
82
51
36
21
9,2
100
100
100
98
q3
82
Jawab:
Pengamatan datzbzhan:
1). tfaterial dengan gradasi lewat dan lolos saringan no.8 menuniukkan
zgr eg^t s afl gat kekurangan proporsi bahan untuk mengikuti spe sifi kasi'
"
i1. V^i" saringan No.B agregat A sangat kekurangan bahan ini,untuk
mencapai t^rget batas tengah yaitu 42,5o/o.
Hitung proporsi
menyeleksi
proi.n
^gaeg
t A
spesifikasi.
- c).
,=P-B_42,50-82_0,50
A-
3.2 -82
P -0,58
C_B
7
= -4'6
82-9_2
=0,03
*) -+ 7 = 9,2(0,5-c)+82
didapat: b=0,50-0,03=0,47
T
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
t80
l,lU
,@
-iil .e{i ll,
ruf
l4tAfi
xot
6c.&ut1s,1
d).
Garis lurus ditarik dari titik A dan S demikian juga dari titik B ke
.)
f).
g)
Bt Kq 2: PER4NCAN(ANPER-KER4.S,4NJAL N
c.
Potongkan garis A-s dengan perpanjangan garis B-c untuk
mendapatkan titik B'.
Adapun panjang masing-masing garis diambil dari perbedaan
prosentase titik-titik acuan.
Prosentase agtegat yang akan diblending, dicari dengan persama^n
matematis yang diturunkan dari rumus dasar persamaan 5.4.Qthat
Contoh SoaI 5.2a.).
drtl
5i.r
7ll
fil
.{t)
..1{l
2{t
1
&ll
Berikut
ini
agfegzt.
Petuniuk solusi cara grafts lj'ga agregat adalah sebagai berikut:
- a). Skala absis dan ordinat harus dibuat sama,dimana absis diiadikan
kedudukan prosefl bahan yang tertinggal saringan No'8 dan ordinat
kedudukan prosen lolos saringan No.200.
- b). Hanya databahan^gtegat prosen yang tertinggal saringan No.8 dan
prosen lewat saringan No.200 yang di-plotpada grafik.
- c). Titik A
l8l
--+
Y
Rancangan Bahun Perkerasan Jalan
r82
CONTOH SOAL
5.2a.
NOn6G,4UtlC,t
f
.1.
^greg^t.
AGREGAT
A
AGREGAT
B
FILLE.R
9,2-9
82
BeratJenis Aspal
Tekstur permukaaan dan bentuk dari agregat
5. I(arakteristik bahan yang lolos saringan no.200
(r.
Jenis bahan bitumen
7. Besar rongga(void).
tt. Absorpsi agreg t terhadap aspal.
Penenruan metoda untuk mencari kadar aspal menjadi suatu hal
yang sangat spesifik dalam r^nczng n perkerasan bahan campuran aspal dan
57,5-58
96,8-97
18
;lgregat.
1.
,1.
6arasteNcaH)
I-olos No.200
Tertahan
74J.4n
No.8
5.8.2.1.
KoeJisien
Karena a*b*c=
Dari Grafik:
"
t=-
tt-11
o=?'l
=1=0,51
Y:xs-x' =
Garis AD x,c - xo 97 -17 80
1 -+b + c=1-a
agreg
T
a). California ( Mc Kesson
& Frickstad ):
P=0,015a*0,03b*0,17c
dimana:
P=
o/o
o/o
b). Montana:
P = 1,25 ( 0,015 a
0,03 b + 0,17 c ).
-f-
G
(f
v{-
a
P = 1,30 (0,015 a * 0,03 b + 0,17 c).
P = 0,023a
0,065 b
+ 0,13 c * 0,11 d +
vllu
c). Wyoming:
VOLUI'E
SKAI.A EERAT
dan
aspal,adalah
SKALA BERI|TT
JEHI$
vitA
1,13
dimana:
a
b
c
d
NdtlE4lttlGJ 74JJU
184
o/o aggregat
E
G
A
T
J_Lr
b + K.C + F
dimana:
KETERANGAN:
C=
VOLUME.
o/o
F-
tidak ada
data
v"
V.u
V."
= Volume effektip
V-.
Vu
Vu"
Vro
V
V,
VP
v.
%
V,
aggregat.
=
=
=
=
T
Runcangan Bahan Perketasan Jalan
186
SKAI-4 BERAT:
Ws
= Berat I(ering Agregat.
!7u^ = Ilerat aspal yang terabsorPsi.
Wr^ = Rerat aspal effektip.
!7-- = Berat contoh yang belum dipadatkan
!7-...r = Berat contoh yang telah dipadatkan SSD
xotl6z4ux6J
trAt4fi
G:wno
sq
(v,o +v,)y,.
..."......(s.6.)
permukaan ienuh ).
Gu
G,"
G.r
G,"
C,t,
G,,b
= BeratJenis AsPal.
= BeratJenis Bulk Campuran.
G-b.d
Gbr.5.14a.
'
u;;,u,*rd;{###4ramrm,,*,
2). Balk specifc g;auifi =Berat Jenis bulk
ienuh).
PROSENTAS'E BALIAN:
= ohkadx aspal terhadap berat campuran.
= ohkadar aspal efektip terhadap berat campuran.
= %o absorPsi aspal terhadap bent agtegat.
= o/o kadar ^greg t terhadap berat campuran total.
Pu
Ps.
Pr^
P.
CATATAN:
wn
;t"r rt,
G*uoo:#atauG-uoD
V^(cm3) =VIM(%), adalah total volume dari seluruh kantong-kantong kecil udara
diantarz partikel agreg?t yang diselimuti aspal.
BE,RAT JENIS :
Dalam perhitungan camPufan,dibedakan adanya 3 klassifikasi berat jenis
G^t
.s,sD
^tto
oo
wmms
-w
( s.7b.)
=BeratJenis Semu:
bef t
Perdefinisi i Berat Jenis semu adalah perbandingan
^ntz;rdengan
s^m
volumenya
agregat. kering dan berat air suling yang
dalamkeadaan kering pada suhu tertentu
volume
^gteg^t
dimana:
W-oo
WmSSI)
W..
V-o
T
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
188
Xqn66'&4t(9, trA.tAtl
dimana:
3).
ffictiue
Specific Crauifi.
G.u
P1rP2,....P"
G1,G2,...Gn
Vc
Pofl lolos as
*.rt
w,b
,..........(
rg$egat
(V* +V")y*
G"" =
**-Pu
(s.10.)
Pu
-!r- G** Gb
s.8.)
dimana:
Gb.5.14.b
CATATAN:
G,.
G-P--
diaiumsikan-pori lolos aspal seolah-olah sama dengan bila diisi ait; sedang pada'bulk', aspal
diasumsikan tidak masuk pada pori lolos. Padahal kenyataannya aspal masuk pada ruang
pori lolos air.Jadi yang lebih tepat adalah penggunaan dengan berat jenis 'effektip'.
Gb
BeratJenis semu
BeratJenis bulk
Pb
Bera t J en is ma ksim am
2. Berat
uran
P**
G^.: P,.Ph
ca m?
G,"
dimana:
(s.l
1.)
Gb
^gyegat
vr:lumenya sama dengan volume agfegat dalam keadaan fenuh pada suhu tertentu.
P,
G--
pto =
P, + P,
t.......P,
P.P"P
--'- + '-- q.... "
Gt G2
G,
-G b .....................(s.12.)
dimana:
L00xW
.(5.e.)
G,.
G.u
Gb
t.
T
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
1m
t<oilgctutlsJ
s.8.2.3.
"-
Pot'e= P^
P,
'^-u!
100
xP,
(5.13.)
dimana:
=
=
=
=
Pu
Pb
Po"
Po"
Volame
prosen
prosen
prosen
prosen
Poi antar
asresat
vMA=100-(
G,r,
BI KA 2. PERANoANqANPER-KER,ASANJALAN
19I
dengan
fi'AIA).
94L )/
MtAu
.................(s.14)
Contoh Soal5.3.
dimana:
G-- G^u
G.^ )'
=t00x(
V^
= ( prosefl
..
CAMPURAN
% DAU,M.CAMPI}RAN
BEBATJENIS EFBKTIP
,70
2,70
25
2,6A
1,10
Agregat Kasar
V"
JENISBAHAN
.....(5.15.)
Tentukan kadar rongga udara Y^ (air void),bila berat jenis bahan campuran
padat=2,30 gr/cc.
Jawab:
BEfRAT
Volame
, VMA_Va
vFA =100x( ).............
'vMA/
VFA
V^
\,,OLU]vlE
"T
.(5.16.)
O.zOre"eb=
r,er
+
T
o.r=o
""'
o.o5x2.
J-
(JDAFIA
AGTiEGAT
}(ASAR
{o .
AGftE(}AT
HA!-tJS +FIt-l-EFi
*+I
o.rr +
r,6
ASPAL
e2- O,5a
{o
.4.
lO-O-lt *, ,J,
T
B4rcu. 2 : PERANoAN4ANPER-KER,4SANJAL-AN,93
xdnggwrlet7,4aln
192
Catartzn V dimana
= 1370,0 gram
BeratJenis panFn = 0,90
Berat contoh dilapisi pal,aCn didalam air = 780,0 gtam
Can BeratJenis bulk (kering oven) dari contoh padat tersebut.
G"xY*
berat, Y*
1'
*/cc'
Didapat 8o/, rcnga udxa (air uoi$ pada campuran yang
dipadatkan
tersebut.
Jawaban:
VOIUMH
BERAT
5. 8.2. 4.
1I
I+
*\
dapat
Jika berat cian berat j-enis parafin diketahui'volumenya
5'4'
dicari. Prosedut dapat dilihat pada contoh
Menimbang contoh diudara bebas dan ]uga menimbangnya
didalam air' Dalam hal ini menggunakan prinsip hukum
3.
Rongga
Ei
T
il
*;
r5Gr35/1(0.61
parafin
@l
*otu*.*
,1
r ees{r
Campuran
bahan
oooe.ssP/r{0
++
Contoh Soal5.5.
sampel tersebut.
JAWAB:
o BeratJenis:
1. Berat Jenis kering oven dari campuran yang sudah dipadatkan.
Contoh Soal5.4.
Diketahui:
Berat kering oven contoh padat
l.
r35{
{T
2.
+t
i
Vo l u me s amp e l c o re
1235,0 gr:am.
= V. t
=W
n*r-
W'"
=D
-J
9!
= 644
"
*'
I
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
194
2. Berat Jenis
dipadatkan:
ru'h oD
l/^oo-
o/o.
Catatan:
3. BeratJenis
t- =- W,tso -Y-=99'=2,19
graml cmj
Q.h
-= 1:ZO-ZOS- 6tS
Wj;_n- Berat total aspal - \flu= 5,45/100x(1320)= 71,94 gtam'
ssD
.Wr^=1',2f
(1
1'00x(1320)=15,84 gram'
248,0 6 gr^m.
,4
,t
dsr.g,BF.t is,til
0 gram'
V--=
580,49 +34,42
614,91 cm3'
,l(*#rvserMhry
3+5o/o.
ti
it
,dI
Gbr.
ontoh
So
al
5.6 a.
Hrrbungafl
\---/
trtrneter
arshall
Contoh Soal5.6.
Misal hasil pengufian Marshall sebagaimana tetgambx pada Gbt' Contoh
Lalu Lintas
Soal 5.6.a. P.r.yrrrtm rancangan sebagaimana Tabel 5'9'untuk
Berat.
195
Nortgtqiltl&J rAtAU
A.
Persiapan baban
/).
di l-.aboratoium
tx
lalan
xofloGqw$ittr4tAu
dimana
ffi$.s9h
/&Fqs"7,0sl,
55$b&5lfi
61'?5qi
sre- B.gtt,
i.l,ffiii.-0"*n dilakulan
' iondisi
khusus 75 ka.li.
,n.
aspal
,"
y,,
$i.
=ltt !"*]
t G"
diab"ikan.
c. Kondisi permukaan kasat.
j-
D-E--
P^l
--.-------.-.................-(5.20.
(%\
=/Oooo
-----.--.-.--.-........-...(s.2r.)
dimana:
daPat
V,
G.22.
e;* LG,
a. I(r,.,"'.;......................................
.\
(518)
o=*r,
d----
pada peoguiian
D. Kepadat'o benda uji l{atsha.lldiptioritaskan
stabilitas,
"""-*K.p"dr* dihiro,,g dengn salah satu formula penghitungn tekstur
p-sJr.o *fr,ai"bari""
a. Koodisi Permukaan mulus dan absolbsi diabaikan'
4r..........................................(s.17.)^t00
)......----.-..".-- "-".-.d=71r*tsrc.
b,
Void dan void terisi aspal dihitung dengan rumus (5.20.) dan (5.21.)
berikut ioi:
Optimum
' ;#;*-i;*;-'",iJ'u'-J';
2).
:A
B
C
D
E
F
y*
v,=mff.*1nn
Ch)................................(s.23.)
dimana:
Wh, V, = proPotsi aspal, proPorsi setiap agregat. ( yo ).
Gu Gr = betat jenis aspel, berat ienis agregat ( % ).
(1g/c.,.l).
= uo,tl."t
G,",t\.. .. ....................(5.1e.) r*
^r
108
4).
jr.
5).
P en enttt an p ropo
rsi
rptim a l'
NOU6G4U|IA 14J.4U
VqKq 2 :
PER
CATATAN:
saat test dengan beban yang
a).sebenatnya adalah paling baik melakukan penumbukan pada
x pukulan sebenarnya tidak
50
.r"-,.rr,
dibuk",
lalu
lintas
saat
.b^r,
pri.
identik dengan t
berat pakai nilai pukulan
lintas
lalu
memadai untuk kondisi lalu lintas berat, jadi untuk kondisi
75 x.
i).Pengamatandilapanganbiasanyapemaclatanberkisarg8-100%darinilaipukulan50x.
ii)'Pengamatanlain,menuniukkanT5xpemukulanidentikdengankondisiawal,padasaat
lalu lintas dibuka'
b)'BilaczmPufancenderungtidakmemadai,lakukanpengulanganlangkahrancangan
camPuran.
c).LakukanpengulangantestMarshall,bilamanadidapattekananMarsha]l.vangkurangdari
750
d).Cermatibilaaspalmengalamisti?pifi&walaupuntekananMarshallmelampauiT5To.
"ji
5.9.1.
Ptosedur
i. Perniliban bahan.
/. Semua bahanlang
e).Prosedurumumbiasanya,kadaraspaloptimumyangdiambil'adalahmengambiiharga
rata'rzrta dari selutuh test.
0,035 a
* 0,045b +K.c + F
diruana:
B. . PersiaPan baltan di
I
laPangaa.
).
i.
P
a
b
c
K
xou6t4utl6JMIAU
200
iii.
lakukan redesain.
laramotur
ilctdfl ilnmhnll
0
0
b.
Atflx
lflflx
ffiu
t[in
il
lil
I
ll
?0
llir
illu
ffi
$tililitnnllhl
Ihu$Sms{0,8lirl
Pffifrtan
tCIrgflrhng
p&
ffi
It
l{
?[
$5
l\
ffi
Asphalt Institute memberikan data pada Tabel 5.9. sebagai data yang
mnhi
nomrur
kurva
kadar
minimum.
Prosen void pada agregat0'rMA) umumnya menurun sampai batas
minimum kemudian bertambah dengan bertambahnya kadar aspal.
makin
Prosen void terisi aspal vFA secafa konsisten bertambah dengan
bertambahnya kadai aspal. Karena dalam hal ini VMA makin banyak
terisi oleh asPal.
P*rmu[mn&Pnufuii
itfls
hilffit,iffi
samPai
Kinia
Pmukaan&Punda*{
Itafi
Inhlintarhmt
Nlilltihtfsrl[41
Ialulintnrmdang
ffi
firddtfua
kadar aspal
lalulintarrhgan
hmrknan&Psilturi
llin
lem&truJmHmhh
f,Wil
201
beikat:
Berat Jenis Balk
2 : PERANoAN(AN PER-KER-4SANJAL*N
c.
P ro s e dtr r P e ng/i i an
Melakukan
Bul.Kl,l.
UKURAN BUfiR
23s
4,75
9,5
VOID
&o)
3r0
4,0
5,0
21,5
19,0
22,5
20,fi
23,5
16$
L7,0
1S,0.
L4,0
15,0
14,0
13,0
1q,0
15,0
1.4,A
fi,a
13,0
12,5
13,0
19,0
n,a
25,0
'11,0
10,0
9,5
9.0
37,5
50,0
63
(VMA)
MINIMUMVMA(0/O)
MAKSIMUM(M}N
1,18
^gregat
1,0
10,5
10.0
21$
12,0
1,5
11-0
1
xofi6c4ux6JtrAtA%
202
B\Kq 2 ; PER:4N{CANQANPELKER-ASANJAL-AN
203
Tufuan utama dari pemberian void yang cukup luas adalah agar zspal c.ukup
banyak sehingga cukup adhesi untuk mengikat agfegat.Namun iru iuga
beriampak pada nilai ekonomis,makin banyak aspal makin tidak ek'rnomis
struktur pefkefasan disamping batas-batas kekuatan,maupun keawetan.
Karakteristik kurva VMA adalzh
I
berbentuk U hampir datat,menurun
--_
ii
-----___-/
ltudn&d{Sl
dan
^ta;u
plastis
dilapangan.
si
{
E
l(adaA$d{1t}
*.
a
r{s&ilrudfrl
void ini
pemadatan
rericana,teru tama blla kurang dari 3oh,perkerasan pasti mengalami alur dan
gelombang,terutama pada lalu lintas yang padat.Hal seperti ini
dimungkinkan bila partikel passing no.200 tedalu banyak digunakan atau
bisa saja akibat bertambahnya aspal diluar takaran yang ada.
Hal yang sama bila void udara lebih dari So/o(atau mu,gkin pacra
pelaksanaan dilapangan void udara sebelum perkerasan dipadatkan lebitr
dari 8o/o).Dampaknya adalah retak,rauelling dan stripping.Batasi pengaturan
pada rancangan kadar aspal kurang dari 0,5Y0 void udara (0,5/100 x
4uh--2o/o) terutzm^ pada daerah kiri dair batas minimum.Artinya
I
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
m4
NO,\6EWN6J 7414U
d.
pondasi untuk
memperbaiki durabilitas dan ketahanan faak.
x Dalam posisi lapis perata disebut ATBL (Asphalt Treated
Base Levelling).
Tebal nominal rartczng n campuran aspal panas sebagaimana dapat
dilihat pada'f abel 5.1 3.
Tabel5.L3. Tebal Nominal Rancangan Campuran
Panas.
TIPE CAMPURAN
TEBAL RANCANGA},J
NOMINAL
(cm)
1(
HRSS(A)
HRSS@)
HRS
AC
3
4
ATB
>4
% BERATLOTOS SARINGAN
(mm)
20
(ASTM
Camuuran Normal
12,7
t/,
100
30-100
,5-100
9r5
4,75
0.075
No.4
No.200
3/8
9-s5
0-10
0.1
100
50-100
0-50
0-5
I
t<o*1.664W$J
206
'
eJ
4Js
2,36
60 mic*:u
75 micron
207
SARINGAN
(ASTlq
UKURAN
{rnm)
MJAtl
1ATASIR
rA)
r-ATASIn@)
LASTON&ATB
r,l{TASTON
3/8
100
100
100
No.4
No.8
No.30
No.200
98.100
95-100
76-100
0-8
72-fi4
25-100
90-100
80-100
25-100
0-8
3-11
"72-100
BATAS*BATAS SIF,TT
SIFA?CAMPUNAN
'rlltli'
KADAfl.BffiJMENEFFEK]I{F I
:'
.
cira tradisional)-Sumber:Dokumen
HRSS
run
9r1
7,9
6"8
makp
2,0
2'0
1J
SIFATCAMPUSAN
Kadarbitumen efektiP
Kadar bitumen yg diabsorPsi
Kadat Arpal Total ygsebenamya(Yo
'
HRS
3a/o
,, },g,
.AC
STABILITAS MARSHALL
ATB
HR}i KEI-AS
ATB&
ATtsL
> 62,
> 5,5
4%"8%
SARTNGAN
1J
1J
CAMPURAN
6,0
10,3
8,9
7,3
ABSORPSI BITUMEN
frun
maks
Marshall Quotient
(AASHTO T 245-78XkN /mm)
1Tlln
0,8
0r8
1,0
1,8
118
nraleg
d0
4"0
5.0
Stahititas Marshall
filln
2*0
200
BASHTCI T 24s-78xk$
850
rnm
850
15
750,
1s00
750
maks
4,0
450
850
t5
v5
t:t
t)
: MIKRON
' 1,8* 5
550 -1250
ts, .
>
,r&
5,9
TOTALBITUMEN
4,5
tg
>8
MIKRON
1,8*5
kN/mm
450*
1250
kC
>75Vo
7504
30-
20-40
0*1,7,'
>7J
kN,/mm
450;850
'
6q/a.
>8
,'
1-,5,
6,7
3a/o
6810
kN/{flm
5,)
6,2
'mir]
6,8.,,
MIKRON
Kontrak
HR$S
ANGKA PORI
MARSHALLKUOTIEN
KtrLA$A
< 650/
50
*7,5
: :0:+1J
rl
. >63 ,.,
0*
r,7
> 6,0
yang
51.
208
NOngGqilNCJ94J4n
Tradisional
B\Kq 2:
PER,4NC4N(ANPER-KER-,4SANJAL
N 2N
C(Ii'TO H AATAS -
,a
T 06,
SUMBER'
DOK.KONTMK-GBR-RENcAilA
OITJEN BINA MARGA
PARTICLE SIZE
parikel
agregat aspal.
t *."Q
tsINA
MAR.A
Gbr.5.L6.Philosofi a;;;IRrtiN
Pendekatan perenc nazn yang umum dan tradisional (Gbr.S.16a.),meliputi:
2.
persy^r^tan
^ggfeg^t-
I
Rancangan Bahan Perkerasai Jalan
zt0
r,
KOMPONEN
CAMPURAN
HBSS(A)
r.rRssF)
HRS
AC
ATE
CA
0-10
5.,3
2440
30-50
40-60
FA
643-78,3
53,{>-72,6
47-6:l
39-s9
26-$,5
FF
12.15
8-13
5.9
4,5J,5
4,5-7,5
UKURAN
SARINGAN
%BERATLOLOS
3/8"
100
No.4
90-100
No.8
80-100
No.30
25-100
No.70
7-60
No.200
5-11
i.
percobaan campuran.
Fraksi
SARINGAN
t kombinasi
rencanz-
^greg
dihitung,dengan menggunakan
T abel 5.20.
sesuai
y^ng
dapat
optimal.
afi
nan
CA
0-1p
5-23
35
45
50
FA
88-CA-b
92-CA-b
65-FF-b
5s-FA-b
50-FF-b
FF
12
27
e4,5
>4,5
TOTAL
100
100
100
r00
100
^gregat
%BERATLOLO$
'' i'r,sARINGldN ,:l
314"
,, 100
'Y2':
3fl-100
318"
p-Es
No.4
0,10
No.200
,o-tr
UKURAN
5.14a.
^gregat.,kadzr
I
xofl6G4ut<$J.)4t4U
212
ada
sesuai tabelaris atau grafrk gtidi:i kombinasi;trdak
kombinasi
^greg^t
baik diantara batas-baas
penyimPangan yang taiam dan terletak dengan
gtri"si. t"i adalahgradasi optimum dari campuran'
bergradasi terpilih'harus
Suatu campufan yang mengandung agregat
kadar aspal. Variasi kadar aspal
diperiksa dengan ,iauk krrrig drri 5 _.,u.i^i
ufut berat,sekurang-kurangnya
harus dipilih iengan penamb"aha n O,5o/o mefl
Benda uii diperiksa
,uanp^,,z,.,,i,.i"dibuo,ahkadaraspal y,rng diperkirakan.
dan I(adar Rongga Udara'
untuk stabilitas Marshal,Marshal Flow,Berat Jlnis
korelasi campuran
Pemeriksaan akan merlggambark'an hubungan-hubungan
5'8'
- kadx
- kadar
^.prt
yaltu
B|l:r'u. 2 : PERANCAN(,ANPERKER,4-S;4N-JALAN A!
Base,atau
47o'
hubungan
paling-pentiflg ant^t^
Berdasarkan philosofi diatas,perbe daan yang
tJUngrn
(A b)'
bitumerikarena absorpsi kedalam aggregat
b'=b-Ab
aspal
Didalam Spesifikasi yang baku,ada 3 tipe campuran
(hotmix),
panas
di Indonesiadan dapat
^ggregat
menentukall
campufan
nominal.
digunakan untuk
resep
Jumlah tipikal aggregat gabungan yang tertahtn saringan no.8
disebut CA(Fraksi Rencana Agregat Kasar). Jumlah yang diinginkan
untuk aryyegat yang lolos saringan no.200 dalam campuran, disebut
FF(Fraksi Rencana Bahan Pengis). Nilai FF,untuk campuran tipikal di
Indonesia,kirz-kira sebesar 4 sampai 5o/o dari berat total a,ggregat
gabungan. Karena kita mengetahui nilai CA dan FF nominal,dan
jug nilai total kadar bitumen nominal,kita dapat rnenghitung
NOU6T4U'<AJMI4N
n4
rsl,sborl il!*lt
ASTI'
'"rj
to !-
16
r.
I llt;iltl
r11i1
l0?
SIEVE SIZE
,mt3&O:Sro.olo rst3 El I { ?i 7t
,:F
'"r
IE
l.rrls q r1
tolrfsr iu*vl
otSiiell.rrt
tr4ltJ*
lauts F[8lliEL
orf,un{ril tct(tr?
'or
r0F
*l,:I
Campuran Panas.
CA, FA, dan FF, dinyatakan dzlam skala berat toral campuran
(termasuk bitumen). Bilamana kita ingin mengetahui fraksi yang
setara dalam aggtegat gabungan,tanpa bitumen,dapat dihitung
I r ill
,"[-
Illrli
c/,_l00.cA
100-6
I rllt
'',r,-49'F!
- 100-b
oo,-W'!4
'"*
t00-b
............ (5.2s)
cA + FA + FF + b = 100 %.........
""
200
*I
20mm
UkuronSoringon
cAl
'^
Lolos
Soringon
(5'24)
Kulvo grodosi
oggfegoilgobungon
liqil(ol
adalah'sesuai
Dengan demikian proporsi rencana campufan nominal
Tzbel5.21..
FA'
)rt
f
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
n6
NOy|6G8U116J
1424il
BAK\ 2 : PERANC,AN(ANPER-KERA.SANJAL^N
217
e).
W:,
Gbt.5.20. Fraksi rencana dan fraksi
Menetapkan batas
durabilitas (keawetan).
1.
c)Ronggayzngmemadai_didalamtotalCampufanpadat,sehingga
adanya sedikit tambahan pemadatan akibat
masih
-.-rnlgkirrkan
Spesifikasi
terjadinya retak.
0. Menetapkan batas atas dan bawah dari Marshall quotien,untuk
menjamin fleksibilitas dan membatasi deformasi dari campuran,
akibat lalu lintas.
g). Menetapkan maksimum ketebalan film aspal,yang mungkin unruk
mengurangi kecepatan oksidasi bitumen dan meningkatkan
batching.
batching
Proporsi fraksi renca na iangzn disamakan dengan,proporsi fraksi
hanya
tidak
.^-'p,.rrrt,dari masing--urirrg a'ggregat' Batu pecah misalnya
pory, fraisi CA saiJlapi |"ga fiaksi FA dan FF' Demikian iuga abu batu
fraksi FA'
misalnya,tidak hanya' punya"fraksi FF saia,mungkin saja punya
dalam
Dalam f^nc ng^n."*prriu.r (mix design),selalulah bekerja dengan
analisis fraksi
pengertian kadlr aspal effektip,bukan kadar aspal t.tal,dan
rencana,bukan fraksi batching.
^tas
2.
Bentuk butir
tk^s^r
^gteg
Bentuk dan tekstur butir pasir
Penentuan Campuran Nominal
- Menentukan proporsi campuran nominal
- Data Gradasi
- Perkiraan absorpsi bitumen campuran
- Penentuan total kadar bitumen minimum dan kadar bitumen
fencana.
1
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
218
3.
agfegat.
4.
5.
6.
B.
campuran pilihan.
Cek apakah kadar ronggz-rongga uclara tedalu tinggi'atau
I(adar roflgga-fongga r'tdara rendah,atau
9.
Kaclar ."riggn
7.
tingg4i,atau
",lri,
K;i;;
Bina Matga
7997
'
Philosofi Dasar
xou6c4uK6JxAtA%
Bu4,r'u.
2 : PERANCAN(AN PER-KER,4SANJALAN
219
deformasi
gradasi
dituangkan dalam Tabel 5. 25.
^t^tan
^gregat
Hal yang baru dari spesifikasi rancangan campuran Bina Marga 1.997 ini
p ias tis.
Pers y
adalah:
1.
2.
-)"
4.
5.
220
B\Kq 2 : PER-4NoANQANPER.KER.4S,*NJAL-AN
NOU6c4UNet74z4n
abe 5.25.
^rutafi
HI]IIilW
$tflll0amPl]Mt
tl[$$
t00
fltt
8frt
{mml
87,5
r,5
totmhl
?rt
1,0
t$
850
tulorffm
trshfltloutml
[m$
2/
/t
aratafi Gradas
[fts$
[ll$t
nafi
llltt
lll
Iti
lt/[
B/{l
lf/c
B/C
il[
9ll-rrilt
$0-ffit
.sl
fim
ru0
,t
100
lffi
ilm
7Ii85
fi[ffi
9,5
B/8
$ll.t00
75-8[
35.55
28"58
l$.{5
2,36
il0.8
9tl-ilm
flt-?2
IFSIi
11,58
t$.45
ll,6110
iltt.Bll
15.60
rffi5
l|J75
il0J00
0.12
2-9
lz,[
8ffi
A{l
{inlril
TIBMTMNTII
Sililitrulliltullt[!)
T,
25
H[$
ffi
A[
-r:'ffi
'
'i'
ffi
ffil"lf
illia
Iffi.Nil.05x1fl
ilttor
ffil"0,ixlff
[lir
^t^tafi
Keawetan'
ill
,tt
$/u
fl/{
$/{l
t8
l8
l$
16
illSti{tliunhl
65
$a
$[
$5
lalulida*bmat
$8
08
$8
$8
7l
7t
75
lfr
illin
}'l[[{y,}
til$.i
fiftsl.ll
20
20
7b
7h
m'$
m$
ft/{
ffiurse,
Defotmasi Plasti S.
util
am['rf]rMDll[,tN
llrx
*-T--T-*rl
ml
[RSl
0,5x106.ffi['1ff
gtr.ggxl0r
mMli'lmltfl[
itmhdmlhtnrlurli
lalulinhs
lolos saringan
t
til
$ngnomhpi
mhlalpmadatan
,tflillRs
NA,lff
l-7
ffii
ffi
$ITITffMPtlMil
0,
,lffi
80
lilr$
[ohhil
ll+ils[tuolfut{trlnnI
msl
l0-r5
CATATAN:
t0
ffi
l]lililrff$tftIilcilil
221
I
Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
222
$$tm
?cnqncfinfiAn
?enUen$sl|rc
dengan
memperrnudah proses pengeluaran benda uji dari tt?I^"- yaitu
Telapak
(Gbr'5'21)'
sisi cetakan
membuat potongan -.-*lrtg pada
-berdiametet
mm' Pemadatan
lingkaran
f.-rdut i.rb.Itok -diseluruh permukaan. 102
pemadatan pada
Lzrnz
clilakukan secafa mefata
pemadatan
semua titik adalah 2 menit. Unt.rk meratakan permukaan
terakhir clilakukan dengan telapak pemadat berdiameter 1.46 mm'
pada sisi
Setelah itu benda uii di[aik dan proses pemadatan diulangi
kedua.
?AHn
n3
I
224
1<ou6G4U116,J
trAJ.Au
B,t|<,. 2 : PERANCANqAN
PER-KER,4S,4N
JALAN
6.7.
PROSES PERANCANGAN
slstern
perhitungan biaya untuk desain dan pembuatan dokumen tender dengan
spreadsbeelPemikirannya adalah untuk suatu pfoyek ialan yang
posisi:
225
-..rg4rrrr^kan
,.rrJm cli seluruh Inclonesia,memeflukan suatu sistem agar didapatkan
suatu estimasi biaya dan penyiapan dokumen lelang yang relatif cePat.
Secara
Jalan
kemantapan kelangsungan
6.
abel6.1. P
KELOMPOK
DATA
nData (Rutin
PE.NGAMI]1
DE,SI{RIPSI DATA
Surva.i Benkelman
Beam
Test DCP(Dynamic
Cone Penetrometer)
Survai Iiekasaran
NAr\SRA
AN CONTOI{
WAKTU
LOKASI
<)
<)
<+ b.ilamana
<>
dioedukan
fencarta
Survai RNI(Road
Neturotk
Ioventorv)
Suroai Jembatan
Kecil/Culvert &
<+ setiap
iembatan
jalan eksisring
<
Survai'fraffic
r^ta per-segrl!en
iembatan/culvert
I)rainase
Survai Geometrik
t Ata-
ratr/l<m,
10,0 meter.
Inventarisasi perubahan
alinrcmen dan oenamnanq ialan
Suruai LHR drri Lalulintas
rata-ram per-segmen
fencanx
c*
setiap 10-th.
c)
4 Luniungan
per*staslon
pengamatan per 1th.. 48 iam utk iaiaa
(+ per-50,0 meter.
) 1+3 pengamatail
per-stasion pd.setiap
rurls,atau settanlak
dipedukan yang
tergantung pada
perubahan lalin.
ialan non-utama.
Survai DRP(Data
Reference Point)
Survai Kondisi
Ialan
Survai Quarry
(+
pada lokasi-lokasi
penting pd,ruas
Kondisi permukaon,
bahudrainase a,Ltekstuf , retak
deoressi. lobans.alur dll.
pertimbansan ada.
<+ grbungan per-km.
<+ trilamana
dioerlukan
ialan,atau sesuai
{:)
lokasi sumber
duaffi.
I
226
14ofi66RUt<6,J
tr*J,Art
227
;
lRI = a.x2* bx *
STOP NUT
(e-kruP lrclru)
HAMMER
lpalu prmukul)
NUT
ruF pmrukLll)
XAIX
ROD
(biltiuA unmal
( kc rucut)
-.COXE
Gbr.6.2.DCP
x
a,b,c
Skala
^rrtzir masuk
kedalaman
cone,sehingga
untuk
suatu
kekasaran
mendapatkan angka
permukaan iilan yang dapat digunakan
untuk menilai kondisi ialan.
adalah
irmt
'*--'":
20
18
::,i
,.{
EROSIONGULLEYS and
DEEP DEPRESSIONS
l6
t4
t2
t. ,..'....;
"' '
J0 ltrdh
-j tr
trnurt
FREQUENT SHALLOW
DEPRESSIONS SOME
l0
DEEP
FREQUENT MINOR
6
4
DE,PRESSIONS
SURFACE
tu
IMPERFECTiON
, *'',"., l
:
. ", *..'. j
t*l
kdlt
"*",.i
-*--i
""*-{ 80 Lntnr
*ILiroorn,ir,
:;
."'l
.. ' .*1
0
0=absolute
perfections
s
IRI
10
E;'lI';. 2 : PER^NCANqAN
PETAKER,ASAN JAL-AN
Sistem Manaiemen
meter,d.imasukkan kedalam program yang terkait dengan
J
embatan @ MS= B i
dge s
M a n age nt n t 51 s.( m)
e
alinyemen
akibat
misalnya
horisontal alinyemen vertikal du., perrampang melintang
jalanbaruatzubarangkaliakibatbencanaalam.Atausurvaiperbaikan
alinyemen
,li.r,u.*..t akibat p",-ri.rgi,,tut' lalu lintas atau peningkatan kualitas
itu sendiri.
Survaitrafflcdilaksanakanpadasimpul-simpullalulintasl,ang
diamati selama 48 iam untuk ialan
besar pacla
berpengaruh
iaringu.r,.l1t-t
1,61am
..rr-n |ang dianggui sebugui lokasi konsefltfasi lalu lintas utama,dan
untuk lalu lintas pada lalan-ialan sekitarnya'
Referensi,meliputi
Survai DRP(Data,R"f.,..,.. Point)=Data titik
survaipengumpulanlarak^nt^ra,patclk-patokkilometer,lrektometerSecafa
'ditupunlurr;k.b. tadaannya hilang
masih. utuh'Dapat i'g^
,-rfrt^
^t^u
dalam
sebagai
inventarisasi titik referensi lainnya yang berguna
^u)afl
untuk pcnclataan lain seperti RNI,RCS'atau I(ekasaran'
masuk'an
Sun.aikondisila|an6'CS=RoodConclitionsSurvel),meliputi
pengumpulandatapenampangmelintangialan,ilwentarisasidimensi,jenis
hrr-r'' t o.rasi perkerasan,kemiringan melintang ialan(camber),bahu,saluran
dengan
dan photo-pho,, yang dianggap penting per-stasion'perlintasan
sungai atau ialan lain'Dari sini akan didapatkan:
dll'
tekstur permukaan ialan apaiah bergelombang'leleh
- kondisi laPis Permukaan bitumen
- cekungan (de'pression) permukaan
- retak-retak (crack)
- iumlah lubang (Potlto@
Secafadestruktifmaupunnon_destruktif(lihatGbr.6.4.)
Survai quarry -trupuk"' survai kebutuhan. akan material
memang iauh dart lokasi
lokasi
ialan.Apakah tersedia disekitar
^t^v
perkiraan kuantitas
(terutama rencn ialan baru)Jenis material'iumlah
bahan,kualitas
mengidentifikasi
rnemerlukan car:' Peledakan dll'
229
Tahap
ini
Segmentasi
ruas
jalan,r entane LHRT,rentang kekas aran,kekuatan perkeras an,kondisi
ialan(SDI),tipe permuka an,lebar perkerasan dll.
- Data Sectioning
Menyrrsun penyebaran segmentasi menjadi bagian-bagian sublink
untuk mengelompokkan seksi-seksi jalan atas lebar lajur jalan untuk
masing-masing identifikasi fl]as jalan,SN(structural number
=/ -6),voltme lalu lintas,jumlah lajur,tipe permukaan
-
Progrumning
280 xor16c,8uK67
74/,4fi
Pt Kq 2 : PER NCANqANPERKERAS.ANJALAN
231
6.3.
case.
STANDARPENANGANANPERKERASAN
Didalam proses perancangan perkerasan diperlukan adanya suatu
b.
Pdfi0ftdldn ltofidiri
Fe{smrtfi Jilen
BIKu. 2 : PERANCANqAN
212 Xotl664ut<6J74J4u
PER.KER,4S,4N -JAL-AN
TIPE PERMUKAAN
TIPE PONDASI
I)F,SAIN TEBAL
l,ENDLITAN
TtiRAt,
PRAKTIS
ACRtr)CAT
TE,tsAL PRAKTIS
ASPAL
PF]RIIITL]NGAN
I<I]ANTITAS
2!B
234 Xonoteut$JtrAJ'Avt
P;LlldL.
2t5
0
TAN])A
PIiRKTiRT\SAil
pnoc;na,lr
> Blil*l'l,tRNIIiN'f
iRANC,\NGAli
I'F]RI{tr.lt AsAN
(-BR
N
V
Y
lRt>12
>l
IRI>llltmin
>
il.Flll/\Rr\N!0
IJIi'l"fFl.RNl[rNff
PIiRI()Dt(l
| '*""'
I
PI
tilirr'IjRr\lliNl
>
tlliTflrRMliNi'f
Iilt()Dt
PIiRIODI(]
SIiAI
st)I>50
N
V
TlDr\ K r\ D,'\
PT,N,\N(i,\N.'\iN
216
E;LLI',,.
'1ou6aquN6J74t4'1
237
Gtrr"{r'8tr'
Ghr.6"8c
Gbt6.8n
Gbr.6.8d.
ada bahan soil-cement a,= koefi sien kekuatan soil-cement dengan fumus
ai= 0,075 +0,039 UCS -0,00088 UCS (menurut HDM III-World Bank)
dimana : UCS= nilai unconfined compressive strength bahan pada umur
1,4hari (dalam MPa)
238 *on664ut1&1tr4tAtt
Pada Gbr.6.8a.
T,
T"+b
Pada Gbr.6.8b.
2!S
\c = total soil-cement
base*tebal sub-base(soil-cement
base equivalent)
sesuai persamaan
KATEGORI
PENANGANAN
TIPE STANDAR
PENANGANAN
KODE
PENAN
TEBAL
PENANGANAN
GANAN
Aspal
Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin
P01
bedang
Holdinq(rutia)
P02
Penanganan
SBST
P11
Permukaan
SBST + lgysllinq
Pelapisan tambah
Pelapisan tambah
PROGRAM
(cm)
Agregat
Periodik
P12
Periodik
P2',t
Periodik
P22
J=)
Periodik
P23
>5
Periodik
HRS+AT1]I,
P31
6+<7
Pcriodik
HRS+Agg.Base
P41
Rekonstruksi dgn
15
Periodik
AEresat Base
Pelapisan tarnbah
HRS+ATBL
p32
7+8
HRS+ATB+AEs.Base
P33
>8
Rekonstuksi dp;n
HnS+Agg.Base
p42
t5
Betterment
AEregat Base
HRS+ATB+Aee.Base
Pelebaran Laiur
dari
P51
<4,s0
<4,50
Ghr.6.Sc.
Bettcrment
Bettefinent
meniadi
I
o,t
I
I ,4,s
::tn'u I ;'
15
Betterment
p52
t5
Betterment
P53
15
Betterment
P54
15
Bettemrent
HRS+Ag1.Base
P61
15
Befferment
vang belum
HRS+ATB+Ass.Base
P62
15
Betterment
I
B^KA 2 : PERANoANqANPER-KERASANJAL-AN
240'1otl6g4u&6Jx424|l
I{riteria Pelebaran
LHR PD
THN.DASAR
NUR
LEBAR
PERMUKAAN
DlPERI(ERAS,PA
TTAHUN KE-s)
(m)
<3,000
3.000+<8.000
8.000+<20,000
>20.000
4,50
6,00
7,00
2x7.00
LHR
PERTENGAFIA
<2.250
2.250+9.000
9.000+<15.000
>15.000
LEBAR
BAHU
(m)
1,00
1,50
2,00
200
LEBARPRAKTIS
PELEBARAN (m)
LEBAR TOTAL
P<0
0<P<0,3
0
0
Px
0,3<P<0,5
0,5
Px*0,50
Pd
O\IBRLAY(m)
2A
>5
30
Tabel6.3a.KriteriaTebaloverlayPraktisuntuktancanganBettetment
D
T"b"l .**"-
2 cm,tebal
TE,BAL
0
0
4,0
t-5,0
3
3
4
4
4
4
0
0
t+T-6,0
T
T
T
4,A
r-6,0
TE,ORITIS,
TEBAL
HRS/HRSL
t oerkuatanlcm)
(cm)
t<3,0
3,0<t<6,0
6,0<t
3+T
t+T
0
4,0
TEBAL ATBL(cm)
B
C
KASUS
KASUS
HRS icm)
TE,BAL
t+T-3
<5
TEBAL
B
C
t petkuatan(cm)
t<6,0
6,0<t<9,0
9,0<t<10,0
10,0<t
t berkuatan{cm)
t<5,0
5,0<t<8,0
8,0<t<9,0
9,0<t
TEBALTEORITIS,
TEBAL
TEBAL
TEORITIS.
KASUS
Px
KASUS
LE,BARTEORITIS
PELEBARAN,P(m)
IEBAR LAJUR(m)
241
TEBAL
ATBL.(cm)
T
t+T-5$
T
T
A
B
C
TEBAL
TEORITIS,
TEBAL
AC/ACL
t oerkuatan(crn)
(cm)
t<4,0
4,0<t<7,0
7,0<t
4+T
t+T
0
0
4r0
TEBAL ATBL(cm)
t+T-4
Tebal minimum 2 cm,tebal rat^-t^t^ minimum 3 cm.
242 rOu6t&Ur16J
trAtAil
BqKq 2 : PER,ANoANqAN
PEe.KERA.SANJAL-4N
UIIIN
EAtrTAR PUSTAKA
frecll
l.
2.
-)-
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
t2.
13.
Teknis
Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten, No.
7 7 lKPTSlDbl L990. Bina Program Jalan,l99}.
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, Petunjuk Teknik
Survai dan Perencanaan Teknik Jalan Kabupaten, No.
7 7 lKPTSlDbl 1990. B ina Program Jalan,l99Z.
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, Report on the
MARGA,Standard
Construction
Highway
Specification for
1 97 6.
Umum,
P
e
keri
aan
P
enerb
it
197
2,8
adan
No.O 1 /ST/BMI
15. DJOKO LINTLTNG SOEDARSONO, Konstruksi Jalan Raya,
Badan Penerbit Pekerjaan Umum 1993.
t6. E.J.YODER - M.W.WITCZAK, Principles of Pavement Design,
John Wiley and Sons 1nc.,1975.
t7. ELWYN E.SEELYE, Design,-/ohn Wiley and Sons 1nc.,1960.
18. HANDI SAMUEL, Petikan Prosedur Aspal Puslitbang Jalan.
19. MARK FINTEL, Handbook of Concrete Engineerrng,Van
Nostrand Reinhold Company,l9T 4.
20. MOHAMAD ANAS ALY, Teknolngi Perkerasan Jalan Beton
Semen 2004,Yayasan Pengembang Teknologi dan Manaiemen,
2004
21. M.W.WITCZAK, Pavement Design Seminars, 1979
22. SILVIA SUKIRMAN, Perkerasan Lentur, NOVA 1993.
23. SNI-1732-1989-F,Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen,Badan
Penerbit PU,1987.
24. SONY SULAKSONO W., Rekayasa Jalan, Departenten
TeknikSipil ITB 2001.
25. S.P.CHANDOLA, A Textbook of Transportations Engineering
S.Chand Company Ltd.200l.
26. TRL-UK., Overseas Road Note 31, Overseas Development
Administration,I993.
27. TRL-UK., Road Note 29, Her Majesty's Stationery Olfice, 1970.
28. TRL-UK., Road Note 31, Her Mojesty's Stationery Office,
t977.
29. TRRL-UK., Soil Mechanics for Road Engineers, Her Maiesty's
Stationery Offce,1974.
30. TRL-UK., Towards Safer Roads in Developing Countries,
Overseas Development Adminis tration, 1.991.
31. UU.No.14l1992,Tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan..
32. ZAMHARI KA., Metoda Perencanaan Campuran Aspal Panas
berdasarkan Spesifikas i b aru, Ker t a s Ke ri a,1997 .
DAtrTAR
.
LADflPIRADS
[AiIPIRAN- A
UMUM
( Lampiran
A-l
s/d A 4)
I,AIIPIBAI{. B
PERKERASAN LENTUR
(LampiranBls/dB12)
( Sumber: SNI -1732-1989-F )
TAIA IANA PERINIAI{AAN IIBAI, PMIfiRA$AIT I,IilTUN
IAI,AN NAYA D]I{GAN ANAI,ISA UNIODI I(OIIPONIN
LAIIPIRAI{.0
PERKERASAN KAKU
(LampiranCls/dCl5)
( Sumber: Pd T-14-2003)
PIRINOAI{AAI{ PIRIfiRASAil IATAI{
2U
245
B]IOil
$HIIDI{
ry
I,AIIPINAN A,2
=,
4
rl
4,
-*t
t)
lrl
a
-*t
t)
rr
F
=
=,
-a)
iri
far
t-2
t)
I
r<
I,AITIPIRAI{
4,3
I,AUPIMI{ A.3
I,UAS
I,AITIPIRAN A OIIUIO
PINAITPAilG IUI,ANOAN
IAIiIPIAAI{
zil
4,4
251
LltilprnAl{ B-r
10
90
80
70
60
50
40
30
20
l0
9
AGREGAT HATUS
6
5
4
4
3
GRAFIK KORETASI
:r*.DDr
HIIPIBII{ A(UU]N
I,AI{PIRAN
262
2i3
8,2
UIIPIRIIIB,3
0rheffiri(rqr.grl
roltffit:n{lo9*'h9l}
lt
lP,:
'y
P: l,llt
DDT
P:t,l6l
lP,:
19,
lP,r
l,l
trt.ll
ODT
l0
I
LER
10.000
;1
r*'1
ml
FR
'il1
FR
,l
,*l
t
0!r
,I
r0!
il
Nonqrrn
Nomogram
SUMBERT SNl.
{732-1989't
utrtPIRlI{
(Ptmx[a$[t tmuuD
zil
zffi
mlPnNF4
mlPnil{&5
ITP
iil
:]
i:i;
I
DOT
ODI
TER
rI0!
m{
*l
o:rqrffir,usr.qrr
']
I.l
:ll
iil:l
l*r:l
]
,]
h.sru I
mlPmN B(Ptn[xm$ilEilnm)
uilumil B0[m]m$ilEilruD
j]
zffi
I,AIIPIRAI{
257
8,6
I.AIIHMI{ B-7
6:
rcaffi:l(rorr.tqf
Pst.l6l
P1: l,t
Q: I,t.l,0
TER
*l
0!00r
IER
,*l
t0l
;1
F8
*l
ot1
-J
,i
T.l
ro.l
'oo
,J
${
,J
FR
I]
:i
!.
,i
ott
:l
.
llmogran
llmogHn
6.
5.
I.AilPIMil
B OINrcNA$II{
I]MUD
7324989f
el
25E
uilPml{}E
ITP
DDT
TER
3
:1
-l
,l
Mlpl[|il BOIMMI$II{IfiMID
mlPmN [ (P[Rxlna$r{nmm)
260
I,AIIPIAAI{
UilHNAI{ B4O
X
O
rr)
.+
P: t,li t
=
=
'31n2
-;d:
+
rr)
lll
=!!: a
(,
-^rco^
i:5+ol;1
.ooC*-
O
ol
l,
C
=i
n a
ta
a)
r-
c.
P-
-a
E
t/)
0Jr
nl
,11
ill
\c
C
o .:i_
-EtJ
4,
4)
F
r!
o
,
-o
!
d
!d^
=+-
icu
Zi'-r.
..:
o:^
i.:
C\C\O\DoO
'.'':
3tO=1
l:
r-f
- ^l-N
P-
o
d
rr)
.-c-
i6^r''cc
.:u!
a'd
---rttttl
rt=ooo:'-,,
=
IG
r ^
5 t- r7, ry ci !
=O=o.a.^
a,=)
dFC
4 c.o-, ,.,
fiDU
---trD:C,oX{r-t
r rof,
+
o
d C
=,
4
)1)l
'/- dl
z
a)
d
d
-4
(5
)t
tr
-ud
)
-.9
r./=f(\++
.{
C
gl
l= t=?
a -l-.!-r,rrll-i
.LN6l:)J.aC\)
FR
&
ci
2
I
ii
-?^='
L
Ct\
"o
+
O\
olco@coc
t ,o"o.l-el
I I I I
"+ -t ra @ o]
tr)tal*-
O
.E
| I
,i1 .a i\ I -r
,= ll?
=
Y'ryoo+-DcC+O"i.lN
\r-tcl.lC
O
d
d
!
co
rr)6\j-La\cco_
--o\rro"aCl-U
I I I I I
r,q)<-Or2Oq.)
\O:j-.oN+d
I ^
\c
o O
+
6
!
lPl: I
19.:
S$
\t
261
t^ r'. o;,oX
r^ rSlcotr--i
o
-,
tr)
x
0rhffi:ilrolr'rorrl
B4I
nLn6a\l^^,
t
al tc) -, a) vt\
SrnC I I I I r
-l-O.nCO.^+N
La)
r.EE
tr
-ee,
'-fo5n
EI
<(
Nmogran 9,
Ln Ln .i .^
I ^ ro ca c..l 'i'l ^, m
:ro
I I I r |
-' rn-c^-(\
O
$
O
N
c^!!!(!
t:=
-riH
a,
sn^
cd
d
.U
E
d
(J
4
Z rl!
F
:trtr7=
..U/'r\
4-Yac
^".".
;O ZZ
F
U
mlPml{ B,l2
262
Hfiptmilc.l
LAIiIPIRAN
Tesansan
C-2
,?lljiHil"ara)
2rt4
perkerasan T^rna
Bahu Beton
Tanpa Erar
dan Faktor Erosiuntuk
(laniutan)
LAMPIRAN
C-3
26i
Tegangan Ekivalan (Setara) dan Faktor Erosi untuk Perkerasan Tartlxt B;rlrtl Ilttlott
#3
zffi
IIIIPTRAN C.4
Tegangan Ekivalan
Bahu Beton
lffrtPnali
[,5
2b7
Tegangan Ekivalan (Setara) dan Faktor Erosi untuk Perkerasan Dengan Bahu Betort
Tegangan Ekivalan (Setara) dan Faktor Erosi untuk Perkerasan Dengan Bahu Beton
I,AIIPIRAil C.7
r"
1,,
F"
F50
t
^t
r- l-cs
:lol
=t
et
-[
P [-ro
ol
=l
JI
EI
:tF":s
?
tt
3t
TT
t l-ro
1l
OL
pl
ol
L,'
Sr
df
tt'
fA
0.1a
TL
PL
r*f
'so
L,
f
L,t
i
L*
INAI,ISA TAIII( IIAN BIBAI{ NIPITISI
unluh DTilGAil/TANPA
BAHU BTTON
Uil
I,AIIPINAil
.[.8
270
I,AITIPIRAI{
[,9
ilOItIOfiRAII
RIPIINI
271
.100000000r,
65
65
60
60
2
2.0
50
r0 000 000
E
5
o
a
30
25
3J
:oi!
12
3.r
r!
r00 000
3.0
20
a
G
t0
-o
aa
ao
o
IL
It
z
Y
uI
o.
J
a!
at
&
a
t
c
0
!na
t.E
L1
tr
l!
.o
'll
?
t
000 000
UI
!t
L2
2
J
1
l'
.e
o
?3
LO
2.6
fl
(5
r0
fi
t3
?.1
zJ
5S
10
:l:
l.t
E,
t.6
o.
c,
15
.o
LAIrtPmil{
t 0DA[xRASil{ [A[U)
I,AITIPIRAI{
(PIRruNA$AI{ IGIIU)
toto
E
a
E
27:t
272
uilPnil (,il
I,AI{PINAI{ C,Il)
C'
.a
ct?
ct
Gl
!
,F3
EE
.ln
-u 2u
ii
(U
E3
Fat
: trd
t
\
H }ri
E U?
{!
:z
s2
t4 4
<,-r
G
Llle
2a
.:o <V
;<
o
E
=
6A
Q
Gr
=orD
I,IUPIRAI{
#E
=zp
\
\
gEE
At-1
Gr
Eluro#lrC
OENruRASAil
IMru)
milHmil
274
0,12
raupmN
frUil
frUII
io
E
E
ls
Ec
lH
fiE*
nI
H$fr
f,+E
Iq{
HE
tf,l.I
Ii$
h$H
f,Er
triI
fitr
8#fr
E,jt 9
f, E'q
il
"'I
l'[!
Esf;
^JIE
FIEsdH
flH$
-rl
tll I
{uH
E7
HS
=tE
-lH
E
Ei
3f;f
ZHH
frr#
trl ll tt
;fl8
EErl{ r!
t1
H1
EdmU
'E
-F
nLrI r!l-
I,AIIPIRAN O ( PMrcNASAT
I,AIIPIRAI{ C ( PMITNASAN IIAIru )
l*t{
I TE
+*E
ln{-e
11f,il S.r- E*56 1''Ht- 1
r:li
IGIil )
F{E
r,atprnari
ESITITIA$I
IIBAI,
I(OIA,
IIilH
[2.11
277
frAT
ilIIIPIRAN O.I5
ISTIMASI TEBAT PELAT BETON,IAIIN IUAR KOTA, DENOAN frA.TI
"= .$
.EH
"'
.T
i
ld
T{
H
j
,I
#E
]I
lIrd
|ft
t}
tr
tr
E
i{
lE
lo
l=
l{
;t
f,
ts
H
{l
ooH
rJ
n r*.lpa#*-6*;
EITH
{E
H9
E
ta
,tE .i
H
ff
EEg
ElnE
r!
iH
H+tr
E
*ll
"",!F
*.EH
u r{
rl
tl
N
\,|
II
.'h
1d{
ll
-!
L
E+t
EF
fl
tr
'f
.:
-
\
h
t' I
Il|
r{
Til
HE
il
E.E
lr
tl
Hg
tlxH
*
t \
l\
ra
"" #H
E EEo
I,AIUPINAI{
( P[R[[RASAI{ IGIU )
E
H
E
H
tc
irl
F{
.1
EI&t
E
rIr
F.
H
E
d
rc
u
E
a
Ii
J'6 nU
rlr l+
.I,$$
tf'
oou
E
O'n+-tr
ot*rlpc.o$am(u)
ri
t t.l d
HH
=
#+{ H
l#H
i
1
J
B
o
rn
I,AIIIPIRAN O ( PMIMRASAN
IMIU )
dt
FI