Você está na página 1de 4

BERITA

FOKUS

Fenomena Aliran Sesat


di Indonesia

atu dasawarsa era reformasi di Indonesia


telah berlalu. Dalam masa itu aliran sesat
tampak makin marak. Ada aliran yang
didirikan oleh orang yang mencap dirinya sebagai
nabi, ada juga oleh yang mengaku sebagai jelmaan
roh Maryam dan mendapat wahyu setelah menikah
dengan malaikat Jibril. Kasus paling anyar adalah
ajaran Surga Eden mempraktikkan sesuatu yang
tak lazim. Bagi pengikut wanita yang hendak
menikah, diharuskan bersetubuh dengan pemimpin
mereka, Ahmad Tantowi (57) yang mengaku sebagai
Tuhan. Namun demikian mereka telah menyimpang
dari ajaran yang benar, dan setiap yang berjalan
bukan pada jalan yang benar, itulah kesesatan.
Dari arti katanya, aliran berarti faham, pendapat
yang diikuti dan diyakini, sedangkan sesat artinya
sangat salah arah. Aliran sesat berarti faham,
pendapat yang menjadi keyakinan seseorang atau
kelompok yang sangat salah arah. Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) mencatat, sejak tahun
2001 hingga 2007, sedikitnya ada sekitar 250 aliran
agama yang menyimpang berkembang di Indonesia.

Dan dari jumlah tersebut, 50 di antaranya tumbuh


subur di Jawa Barat. Kelompok aliran sesat itu
antara lain; Al Qiyadah Al Islamiyah, Alquran Suci,
Lia Eden/ Salamullah.
Meminjam istilahnya Kuntowijoyo, penganut
aliran sesat merupakan splinter group (kelompok
sempalan) yang mampu mengorganisir diri dengan
baik. Bahkan semangat juang (ghirah) untuk
senantiasa menyebarkan pahamnya kepada
masyarakat luas pun dapat dibilang cukup tinggi.
Walhasil, mereka saat sekarang mampu memiliki
ribuan pengikut yang tersebar di beberapa daerah.
Jika dirujuk pada cara rekruitmen anggotanya
pun cukup sederhana. Biasanya, kelompok
sempalan tersebut cenderung menggunakan metode
dakwah individu (dawah fardliyah). Mereka datang
untuk bersilaturahim ke rumah obyek dakwah.
Diskusi buku, pengajian-pengajian dengan jumlah
jamaah relatif kecil adalah sarana efektif untuk
menggaet anggota yang secara umum anak muda
berusia belasan tahun. Sudah menjadi rahasia
umum jika para anak muda selalu suka dengan

Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq dan Tim Pengacara Muslim Mahendradatta menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi.

32

Ikhlas

BERAMAL,

Nomor 61 Tahun XIII Maret 2010

Ikhlas

BERAMAL,

Nomor 61 Tahun XIII Maret 2010

33

BERITA

bukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena MUI


tidak melaksanakan tugas secara operasional.
Karena itu, pemerintah dan Departemen Agama
harus melibatkan pondok-pondok pesantren, baik
yang ada di Jakarta maupun di daerah, untuk
melakukan pembinaan kepada umat, ujarnya.
Seperti diketahui Majelis Ulama Indonesia (MUI)
pada Rakernas tahun 2007 menetapkan sepuluh
kriteria suatu aliran dapat digolongkan tersesat.
Menurut Sekum MUI Ichwan Sam, beberapa faktor
melatar-belakangi pedoman aliran tersebut. Di
antaranya, pertama, kebebasan, khususnya dalam
kehidupan beragama, yang terjadi pada era
reformasi telah melahirkan banyak peluang dan
sekaligus tantangan. Di satu sisi berbagai aktivitas
dakwah berjalan dengan lancar dan berbagai nilai
Islam yang mendasar dengan leluasa disuarakan
tanpa hambatan yang berarti. Tapi di sisi lain,
dengan kebebasan itu pula aliran atau kelompok
yang menyuarakan pemikiran, paham dan aktivitas
yang bertentangan dengan akidah dan syariah Islam juga dengan leluasa bergerak dan berkembang
di tengah masyarakat.
Kedua, pemikiran, paham dan aktivitas yang
bertentangan dengan akidah dan syariah tentu
tidak boleh berkembang begitu saja di tengah
masyarakat karena pasti akan menimbulkan
keresahan umat disamping akan menimbulkan
korban dari kalangan umat yang telah disesatkan.
Oleh karena itu, harus ada upaya sungguh-sungguh
untuk menangkal dan menghentikan aliran itu dan
menyadarkan mereka untuk kembali ke jalan yang
benar.
Ketiga, ulama sebagai pewaris nabi memiliki peran
dan tanggung jawab besar dalam membimbing umat
untuk tetap istiqamah menjalankan nilai-nilai
Islam yang benar sebagaimana diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Karena itu, ulama harus bersikap
tegas, arif dan bijaksana terhadap setiap penyimpangan, baik terkait dengan akidah maupun
syariah Islam. Ketidaktegasan sikap akan membuat
penyimpangan dalam akidah dan syariah semakin
marak dan meluas.
Keempat, MUI sebagai wadah para ulama dan
zuama serta cendekiawan muslim harus mengambil
peran aktif dalam menjaga nilai-nilai Islam dan
melindungi umat dari setiap paham dan aliran yang
menyimpang. Di antaranya dengan menetapkan
pedoman untuk menyikapi suatu kelompok atau
aliran tersebut sesat atau tidak berdasarkan
analisa, kajian dan dalil-dalil yang bisa dipertanggungjawabkan. Penetapan ini akan menjadi
pedoman bagi umat Islam dalam menilai suatu
paham, sehingga bisa menyikapinya dengan benar.
Perlu dicatat, dasar dan sifat penetapan kriteria
aliran tersebut bukan dilahirkan dari kepentingan

FOKUS

segala macam hal yang baru. Berdasar pada


pemahaman keagamaan yang kurang matang,
anak-anak muda tersebut akan sangat mudah
untuk terombang-ambing dengan tawaran ajaranajaran yang aneh-aneh dan tidak berdasar.
Jika kita kembali mengingat ungkapan
Kuntowijoyo, maka akan jelas bahwa keberadaan
kelompok sempalan tersebut akan menjadi klilip
(baca: gangguan) bagi kalangan Islam mainstream.
Hal ini karena isi dan materi ajaran yang
disampaikan tidak sesuai dengan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan dalam sumber
ajaran Islam, mengacu pada Al-Quran dan Sunnah
secara otentik.
Namun demikian masalah tersebut bisa terkait
dengan kebebasan yang marak di tanah air kita,
khususnya dalam kehidupan beragama yang terjadi
pada era reformasi telah melahirkan banyak peluang
dan sekaligus tantangan. Di satu sisi berbagai
aktivitas dakwah berjalan lancar dan berbagai nilai
Islam yang mendasar dengan leluasa disuarakan
tanpa hambatan yang berarti. Tapi di sisi lain,
dengan kebebasan itu pula aliran atau kelompok
yang menyuarakan pemikiran, paham dan aktivitas
yang bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam juga dengan leluasa bergerak dan berkembang
di tengah masyarakat.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.
Komaruddin Hidayat menilai, aliran sesat yang
berkembang di tanah air perlu ditangani secara
cermat, komprehensif dengan menghindari rasa
emosional berlebihan. Ibarat sebuah paku yang
ditancapkan di atas sebuah kayu, makin banyak
dipukul maka akan menancap kuat. Sementara
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Drs Amidhan
mengatakan, munculnya fenomena aliran sesat
disebabkan terlalu banyaknya jumlah rakyat miskin
dan pengangguran di Indonesia. Akibatnya, banyak
anak-anak muda yang tak memiliki dana, setelah
lulus SMU tidak bisa melanjutkan kuliah.
Sementara yang sudah sarjana sulit mencari
pekerjaan. Akhirnya mereka menganggur.
Orang yang hidupnya miskin dan menganggur
itu ternyata paling mudah dipengaruhi atau diajak
untuk bergabung dengan organisasi atau aliran
sesat. Apalagi kalau kemudian diiming-imingi
materi, kata Amidhan beberapa waktu lalu.
Meski demikian, yang sudah telanjur mengikuti
aliran sesat harus diberi pemahaman dan
pembinaan. Mereka harus diberikan penyadaran
dan pemahaman terhadap ajaran Islam yang benar.
Begitu pun kepada masyarakat yang belum
terpengaruh oleh aliran sesat, harus diberi masukan
tentang bahaya ajaran sesat.
Yang harus melakukan pembinaan ini adalah
ormas-ormas Islam dan pondok-pondok pesantren,

BERITA
FOKUS

pribadi atau ke-lompok. Tapi, penetapan kesesatan


suatu aliran atau kelompok berdasarkan pada AlQuran, Al-Hadits, Ijma dan itihad serta pendapat
ulama muktabar. Penetapan kesesatan suatu aliran
atau kelompok bersifat responsif, proaktif dan antisipatif. Penetapan tersebut dilakukan secara kolektif
oleh suatu rapat gabungan MUI yang terdiri atas
Dewan Pimpinan, Komisi Pengkajian dan Komisi
Fatwa
Menurut MUI, kesalahan dan kesesatan adalah
sesuatu yang berbeda. Kesalahan adalah kekeliruan
pemahanan dan praktik yang terkait dengan perkara
syariah yang konsekuensinya hanya maksiyat.
Sedang kesesatan adalah kekeliruan pemahaman
yang terkait dengan perkara akidah atau syariah
tapi diyakini kebenarannya yang konsekuensinya
adalah kekufuran.
Sebelum penetapan kesesatan suatu aliran atau
kelompok terlebih dulu dilakukan penelitian dengan
mengumpulkan data, informasi, bukti dan saksi bila
ada, tentang paham, pemikiran dan aktivitas kelompok atau aliran tersebut oleh Komisi Pengkajian.
Dilakukan pengkajian lebih dulu terhadap pendapat
para imam madzhab dan para ulama/ahli berkaitan
dengan hal yang dijadikan pemikiran serta hal yang
menjadi aktivitas kelompok atau aliran itu oleh
Komisi Pengkajian.
Lalu, dilakukan pemanggilan tehadap pimpinan
aliran atau kelompok dan saksi ahli untuk
melakukan tahqiq dan tabayyun atas berbagai data,
informasi dan bukti yang didapat tentang pemikiran
dan aktivitas aliran atau kelompok itu sekaligus
taushiyah bila memang salah agar yang bersangkutan meninggalkan pemikiran dan paham serta
aktivitas yang salah dan kembali kepada jalan yang
benar. Hasil dari kegiatan tersebut disampaikan
kepada Dewan Pmpinan. Bila dipandang perlu
Dewan Pimpinan menugaskan Komisi Fatwa untuk
membahas dan mengeluarkan fatwa.
Adapun 10 kriteria sesat menurut MUI yaitu: (1)
Mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6
(enam) yakni beriman kepada Allah, kepada
Malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada
Rasul-Rasul-Nya, kepada hari Akhirat, kepada Qadla
dan Qadar dan rukun Islam yang 5 (lima) yakni
mengucapkan dua kalimah syahadat, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan
Ramadhan, menunaikan Ibadah haji. (2) Meyakini
dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan
dalil syari (Al-Quran dan As-sunah); (3) Meyakini
turunnya wahyu setelah Al-Quran. (4) Mengingkari
otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Quran; (5)
Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak
berdasarkan kaidah-kaidah tafsir (6) Mengingkari
kedudukan hadis Nabi sebagai sum-ber ajaran Islam; (7) Menghina, melecehkan dan atau

34

Ikhlas

BERAMAL,

Nomor 61 Tahun XIII Maret 2010

merendahkan para nabi dan rasul; (8) Mengingkari


Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul
terakhir; (9) Merubah, menambah dan atau
mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah
ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu. (10) Mengkafirkan
sesama muslim tanpa dalil syari, seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Di antara contoh kelompok sesat, misalnya: Inkar
Sunnah. Kelompok ini tidak mempercayai hadits
Nabi saw sebagai landasan Islam. Ada tiga jenis
kelompok Inkar Sunnah. Pertama kelompok yang
menolak hadits-hadits Rasulullah saw secara
keseluruhan. Kedua, kelompok yang menolak haditshadits yang tak disebutkan dalam al-Quran secara
tersurat ataupun tersirat. Ketiga, kelompok yang
hanya menerima hadits-hadits mutawatir

Sidang uji materi UU No.1 PNPS Th.1965 oleh MK selalu diwarnai oleh aksi

(diriwayatkan oleh banyak orang setiap jenjang atau


periodenya, tak mungkin mereka berdusta) dan
menolak hadits-hadits ahad (tidak mencapai derajat
mutawatir) walaupun shahih. Mereka beralasan
dengan ayat, sesungguhnya persangkaan itu
tidak berguna sedikitpun terhadap kebenaran (Qs
An-Najm: 28). Mereka berhujjah dengan ayat itu,
tentu saja menurut penafsiran model mereka
sendiri. Inkar Sunnah di Indonesia muncul tahun
1980-an. Kelompok Inkar Sunnah di Indonesia ini
difatwakan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia)
sebagai aliran yang sesat lagi menyesatkan,

demo dari ormas Islam yang meminta UU tersebut tetap dipertahankan.

2003, Lia Aminuddin mengaku mendapat wahyu


berupa pernikahannya dengan pendampingnya
yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia Aminuddin
diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang
surga, menurut kitabnya yang berjudul Ruhul Kudus. Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70an orang, maka ada wahyu-wahyu yang menghibur atas larinya orang dari Lia.
Isa Bugis
Orang yang memaknakan al-Quran semaunya,
tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw, maka

Bahai
Kelompok ini adalah kelompok yang menggabunggabungkan Islam dengan Yahudi, Nasrani dan
lainnya. Itulah kelompok Bahai. Menghilangkan
setiap ikatan agama Islam, menganggap syariat Islam telah kadaluarsa. Persamaan antara manusia
meskipun berlainan jenis, warna kulit dan agama.
Inilah inti ajaran Bahai. Menolak ketentuanketentuan Islam. Menolak Poligami kecuali dengan
alasan dan tidak boleh dari dua istri. Mereka
melarang talaq dan menghapus iddah (masa
tunggu). Janda boleh langsung kawin lagi, tanpa
iddah. Kabah bukanlah kiblat yang mereka akui.
Kiblat mereka adalah dimana Tuhan menyatu dalam
diri Bahaullah (pemimpin mereka).
Ahmadiyah
Orang yang mengakui adanya nabi lagi sesudah
Nabi Muhammad saw maka mereka sesat. Itulah
kelompok Ahmadiyah yang mempercayai Mirza
Ghulam Ahmad dari India sebagai nabi setelah Nabi
Muhammad saw. Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh
Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15
Februari 1835 M. dan meninggal 26 Mei 1906 M di
India .
Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, tapi
mereka mengklaim diri telah masuk ke negeri ini
sejak tahun 1925. Kini Ahmadiyah mempunyai
sekitar 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang,
Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain. Meski demikian
sebagian basis-basis Ahmadiyah seperti di
Kuningan, Jawa Barat dan Lombok telah dihancurkan massa karena mereka sesumbar dan mengembangkan kesesatannya. Pengikut Ahmadiyah
Qadyan, mereka mengakui bahwa Mirza Ghulam
Ahmad itu nabi namun tidak membawa syariat baru.
Sedangkan Ahmadiyah Lahore yang di Indonesia
berpusat di Jogjakarta mengatakan, Mirza Ghulam
Ahmad itu bukan nabi tetapi Mujaddid. (KS)

Ikhlas

BERAMAL,

Nomor 61 Tahun XIII Maret 2010

35

BERITA

Salamullah
Agama Salamullah adalah agama baru yang
menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia
Aminuddin, di Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam
Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku
sebagai jelmaan roh Maryam, sedang anaknya,
Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai
jelmaan roh Nabi Isa as. Ajaran Lia Aminuddin yang
profesi awalnya perangkai bunga kering ini
difatwakan MUI pada 22 Desember 1997 sebagai
ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun

mereka sesat. Itulah kelompok Isa Bugis. Contohnya,


mereka memaknakan al-fiil yang artinya gajah
menjadi meriam atau tank baja. Alasannya di Yaman
saat zaman Nabi tidak ada rumput maka tak
mungkin ada gajah. Kelompok ini tidak percaya
mukjizat, dan menganggap mukjizat tak ubahnya
seperti dongeng lampu Aladin. Nabi Ibrahim
menyembelih Ismail itu dianggapnya dongeng
belaka. Kelompok ini mengatakan, tafsir al-Quran
yang ada sekarang harus dimuseumkan, karena
salah semua. Al-Quran bukan Bahasa Arab, maka
untuk memahami al-Quran tak perlu belajar
Bahasa Arab. Lembaga Pembaru Isa Bugis adalah
Nur, sedang yang lain adalah zhulumat, maka sesat
dan kafir. Itulah ajaran sesat Isa Bugis.

FOKUS

kemudian dilarang secara resmi dengan Surat


Keputusan Jaksa Agung No. Kep-169/ J.A./ 1983
tertanggal 30 September 1983 yang berisi larangan
terhadap aliran inkarsunnah di seluruh wilayah
Republik Indonesia.

Você também pode gostar