Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pendahuluan
Latar Belakang
Minyak sebagai bahan isolasi dalam sistem ketenagalistrikan sudah sangat banyak
digunakan pada zaman modern ini, seperti pada transformator, kabel daya, dan
Pemutus daya (circuit breaker). Isolasi minyak ini berfungsi sebagai pendingin dan
pemadam busur api pada peralatan tegangan tinggi tersebut. . Oleh karena itu
bahan isolasi cair ini harus mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas
yang tinggi serta sifat listrik dan sifatkimia yang dapat menunjang ketahanan
isolasi tersebut. Ketahanan isolasi minyak dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim,
yaitu berupa suhu dan kelembaban udara disekitarnya Ada beberapa alasan
mengapa isolasi cair digunakan, antara lain yang pertama adalah isolasi cair
memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan dengan isolasi gas, sehingga
memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi menurut hukum Paschen. Kedua,
isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak
melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.
Ketiga,isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing) jika
terjadi pelepasan muatan (discharge). Namun kekurangan utama isolasi cair
adalah mudah terkontaminasi[4].oleh karena Itu Perlu Dilakukan Pengujian terhadap
Sifat dielektrik Minyak Isolasi dan melihat perubahan Minyak Tersebut pada Saat
Minyak Isolasi Sebelum Mengalami Pemanasan (pengambilan Langsung dari
tempat Penyimpanan) dan Setelah Minyak Isolasi tersebut Mengalami Pemanasan
(Konstan).
Perumusan Masalah
Ketahanan isolasi minyak dapat dipengaruhi
oleh kondisi iklim, yaitu berupa suhu dan
kelembaban udara disekitarnya. Bila dalam
minyak Isolasi tersebut terdapat kelembaban,
maka akan terbentuk jalur-jalur yang dapat
mengakibatkan terjadinya hubung singkat.
Kelembaban tidak hanya menurunkan
ketahanan isolasi minyak, tetapi kelembaban
juga diserap oleh bahan isolasi lain seperti
isolasi belitan, sehingga dapat merusak
gulungan kawat tembaga transformator.
Batasan Masalah
Batasan dari permasalahan yang akan
dibahas dalam penulisan tugas akhir ini
adalah :
Tidak Membahas Minyak reaksi Kimia
yang terjadi.
Sifat Dielektrik Yang dibahas Hanya
Tegangan Tembus,Viskositas dan Kadar
Air saja.
Tidak Memperhitungkan Waktu
Penyimpanan Minyak Transformator
yang akan diuji .
Waktu Pemanasan Terhadap Sampel
Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini
adalah :
untuk melihat perubahan Sifat Dielektrik
Minyak apar power TO 20 setelah
mengalami Kenaikan Suhu.
Memperoleh dan menganalisa data hasil
pengujian Sifat Dielektrik Setelah
Mengalami Kenaikan Suhu apakah sudah
sesuai standar klasifikasi Minyak Isolasi
Transformator yang sudah ada
Sistematika penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
BAB II
:
BAB III :
BAB IV :
BAB V :
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL DAN ANALISA
KESIMPULAN DAN SARAN
BAHAN ISOLASI
Bahan Isolasi adalah suatu yang sangat penting,terutama
dalam peralatan tegangan tinggi. Bahan bahan Isolasi yang
digunakan sebagai pengaman ini terdiri dari padat, cair dan
gas. Bahan isolasi ini digunakan karena mereka memiliki sifat
dielektrik,yaitu memiliki daya hantar arus yang sangat kecil
atau hampir tidak ada. Pada bahan yang bersifat dielektrik ini
tidak terdapat elektron-elektron konduksi yang bebas bergerak
di seluruh bahan oleh pengaruh medan listrik. Medan listrik
tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan
dielektrik. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu
merupakan isolator yang baik.
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang kekuatan
dielektrik,jenis-jenis minyak isolasi, proses ionisasi (dicontoh
kan pada bahan isolasi jenis gas), bahan isolasi cair,
Mekanisme kegagalan bahan isolasi cair, persyaratan umum
minyak isolasi, dan medan dielektrik.
Kekuatan dielektrik
Suatu bahan isolasi ideal tak empunyai electron-elektron bebas,
tetapi mempunyai elektron-elektron yang terikat pada inti atom
unsur pembentuk bahan isolasi tersebut,Sebaliknya suatu bahan
konduktor memiliki electron-elektron bebas, dalam praktiknya, pada
bahan isolasi ditemukan elektron bebas tetapi jumlahnya sangat
kecil. Misalnya, bahan isolasi udara mengandung elektron bebas
hasil radiasi ultraviolet sinar matahari.
Setiap bahan isolasi mempunyai batas kemampuan untuk memikul
kuat medan elektrik.jika kuat medan elektrik yang dipikul bahan
isolasi melebihi batas tersebut dan kuat dan kuat medan elektrik
tersebut berlangsung cukup lama,bahan isolasi akan menghantar
arus tinggi dari anoda ke katoda atau dengan kata lain bahan isolasi
gagal melaksanakan fungsinya sebagai isolator. Dalam hal ini bahan
isolasi disebut tembus listrik (electrical breakdown). Kuat medan
elektrik tertinggi yang dapat dipikul suatu bahan isolasi tanpa
mengakibatkan bahan isolasi tersebut tembus listrik,disebut
Kekuatan Dielektrik
ionisasi
METODOLOGI PENELITIAN
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Prosedur pengujian
Pada pengujian perubahan kekuatan
dielektrik terhadap temperatur, sampel
akan dipanaskan dari 500C sampai dengan
1000C dengan interval kenaikan setiap
100C,tiap sampel diapanaskan selama 3
jam. Setelah dipanaskan Sampel minyak
tadi diuji tegangan tembusnya dengan
menaikan tegangan uji secara perlahan
sampai terjadi percikan api di sela
elektroda. Pengujian ini dilakukan 6 kali
untuk tiap satu sampel suhu
minyak.pengukuran kerapatan jenis dan
viskositas pada minyak dilakakukan
Diagram Alir
SUBJEK PENELITIAN
Data Minyak Transformator yang diuji
Merk : APAR Power TO 20
Jenis Minyak
: Minyak Mineral (unhibited
Oil)
Kondisi: Belum Diolah ( Dari Penyimpanan )
Langkah-langkah Pengujian
Persiapan Sampel UJI
Pengujian Tegangan Tembus
Pengujian Kadar Air
Pengujian Viskositas
Pengujian Viskositas
299.4
250
241.73
201.28
200
Tegangan Tembus (kV/cm)
150
164.67
138.6
127.32
100
95.6
50
0
sampel
50
60
70
80
90
100
50
40
30.18
30
31.94
31.12
30.41
30.31
29.07
26.63
50
60
70
Suhu (T)
80
90
100
5
0
Sampel
50
60
70
Suhu (T)
80
90
100
Kesimpulan
Tegangan Tembus Minyak Isolasi Transformator menjadi
Terima kasih