Você está na página 1de 9

Hormon Progesteron

Hormon progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita,
mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon
progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami.
Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium, khususnya setelah
ovulasi di corpus luteum, pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Hormon ini juga di
sintesa di korteks adrenal, testis, pada otak, selama kehamilan, dan pada plasenta.
Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat
menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama
kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini
dapat mempertahankan kehamilan.
Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan
mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan perdarahan haid.
Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi
perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin korion ke dalam sirkulasi.
Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran waktu perdarahan haid
yang berikutnya.
Pada bulan pertama kehamilan fungsi korpus luteum akan dipertahankan dan hormon
gonadotropin akan terus disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan
ketiga plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat
ini sampai partus atau saat proses kelahiran, korpus luteum tidak diperlukan lagi.
Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian
kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal sampai
beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria sekresi ini hanya mencapai 15 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan wanita pada fase folikuler.

Jaringan Tempat Produksi


Biosintesis progesteron dalam kehamilan manusia disempurnakan melalui penggunaan
kolesterol low-density lipo-protein plasma ibu oleh plasenta. Ingat bahwa kapasitas untuk
sintesis de novo steroid di plasenta hanya terbatas; sebagian, ini disebabkan oleh kecepatan

pembentukan kolesterol yang lambat di trofoblas. Meskipun jauh lebih banyak progesteron
daripada estrogen diproduksi selama kehamilan normal, relatif jauh lebih sedikit yang
diketahui tentang biosintesisnya sampai hari ini. Sangat sedikit progesteron yang diproduksi
sepanjang kehamilan manusia muncul di ovarium setelah beberapa minggu pertama
kehamilan (Diczgalusy dan Troen,1961). Pengangkatan secara bedah korpus luteum atau
ooforektomi bilateral yang dikerjakan pada minggu ke-7 sampai ke-10 kehamilan tidak
mengakibatkan menurunnya kecepatan ekskresi pregnanediol urin, metabolit utama
progesteron. Ada peninggian bertahap kadar progesterone plasma dan kadar estradiol-17
serta estriol pada kehamilan manusia yang normal.

Kecepatan Produksi
Teknik-teknik dilusi isotop untuk pengukuran kecepatan endogen produksi hormon pada
manusia pertama kali diterapkan pada suatu penelitian produksi progesteron pada kehamilan.
Hasil-hasil penelitian ini, yang dikerjakan oleh Pearlman pada tahun 1957, menunjukkan
bahwa produksi harian progesterone pada kehamilan tunggal normal lanjut adalah sekitar 250
mg. Hasil-hasil penelitian yang memakai metoda-metoda lain cocok dengan nilai di atas.
Tetapi, pada beberapa kehamilan dengan janin multiple kecepatan produksi progesteron
harian dapat melebihi 600 mg per hari.

Sumber Prekursor Kolesterol untuk Biosintesis Progesteron


Progesteron dibentuk dari kolesterol pada semua jaringan steroidogenik dalam suatu reaksi
enzimatik dua langkah. Pertama, kolesterol dikonversi di mitokondria, menjadi pregnenolon
steroid intermediat, dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim sitokrom P-45, 3hidroksisteroid dehidrogenase.
Solomon dan kawan-kawan (1954) mendemonstrasikan bahwa perfusi plasenta in vitro
dengan kolesterol radiolabel menghasilkan pembentukan progesterone radiolabel. Di samping
itu, inkubasi pregnenolon menjadi progesterone telah diperlihatkan dengan penelitian perfusi
plasenta in situ yang dikerjakan di Laboratorim Diczfalusy. Tetapi sementara plasenta
memproduksi sejumlah progesterone yang sangat banyak, kapasitas biosintesis kolesterol di
organ ini sangat terbatas.

Kecepatan penggabungan asetat radiolabel ke kolesterol oleh jaringan plasenta berjalan


sangat lambat dan aktivitas enzim pembatas kecepatan dalam biosintesis kolesterol, yaitu 3hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG CoA) reduktase, di mikrosom jaringan plasenta
terbatas. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sumber kolesterol untuk pembentukan
progesteron plasenta. Dengan penelitian in vivo, Bloch (1945) dan Werbin dan kawan-kawan
(1957) memperlihatkan bahwa setelah pemberian intravena kolesterol radiolabel pada wanita
hamil, aktivitas spesifik pregnanediol urin adalah sama dengan aktivitas spesifik kolesterol
plasma. Hellig dan kawan-kawan (1970) juga memperlihatkan bahwa kolesterol plasma ibu
merupakan prekursor utama (sampai 90%) untuk biosintesis progesteron pada kehamilan
manusia.

Metabolisme Progesteron selama Kehamilan


Angka bersihan metabolik progesteron pada wanita hamil adalah sama dengan yang
ditemukan pada laki-laki atau wanita tak hamil. Ini merupakan pertimbangan yang penting
dalam mengevaluasi peran progesterone dalam inisiasi persalinan. Selama kehamilan, ada
peningkatan tak seimbang konsentrasi 5- dihidroprogesteron di plasma dan dengan
demikian rasio konsentrasi metabolit ini dengan konsentrasi progesteron bertambah kecil
pada wanita-wanita hamil (Milewich dan kawan-kawan,1975). Mekanisme untuk terjadinya
hal ini tidak diketahui, tetapi mungkin ada sangkut pautnya dengan perlawanan agen-agen
penekan yang timbul pada wanita hamil normal (Everett dan kawan-kawan,1978).
Progesteron juga dikonversi menjadi mineralokortikoid deoksikortikosteron (DOC) yang
poten pada wanita hamil dan janin.
Selama kehamilan manusia, konsentrasi DOC meningkat menyolok baik pada kompartemen
ibu maupun kompartemen janin; dan pembentukan ekstraadrenal deoksikortikosteron dari
progesteron sirkulasi menghasilkan sebagian besar dari mineralokortikosteroid ini yang
diproduksi pada kehamilan manusia.

Fungsi Progesteron
Efek progesteron pada uterus. Fungsi dari progesteron yang paling penting adalah untuk
mempersiapkan endometrium di uterus dalam fase sekresi yang tiap bulannya pada siklus

reproduksi wanita, demikian juga mempersiapkan uterus untuk implantasi telur. Disamping
untuk mempersiapkan endometrium, progesteron juga berfungsi menurunkan frekuensi dan
intensitas dari kontraksi uterus, dengan demikian dapat membantu untuk mencegah ekspulsi
dari hasil implantasi ovum.
Efek progesteron pada tuba fallopi. Progesteron juga meningkatkan sekresi, pada lapisan
mukosa pada tuba fallopi. Sekresi ini adalah kebutuhan untuk nutrisi dari hasil fertilisasi,
mempersiapkan tuba fallopi sebelum implantasi.
Berikut adalah efek fisiologis dari Progesteron:
Efek pada sistem reproduksi

menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan

selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk
menerima janin.

menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)

menghambat laktasi selama kehamilan

penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal mula
proses kelahiran bayi.
Efek pada sistem syaraf

progesteron termasuk hormon neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan


belajar dan daya ingat
Efek pada payudara

Progesteron mempersiapkan lobules dan alveoli pada payudara,

menyebabkan sel alveoli untuk berproliferasi, memperluas, dan menjadi sekret secara
alamiah.

Walaupun, progesteron tidak menyebabkan aktivasi alveoli untuk menghasilkan ASI,


mulailah terjadi pengeluaran air susu ibu karena rangsangan prolaktin dari kelenjar pituitary
anterior.

Progesteron juga menyebabkan payudara bertambah besar. Selain karena bertambah


besarnya payudara akibat sekresi pada lobules dan alveoli payudara, hal ini juga sebagai hasil
dari peningkatan cairan pada jaringan subkutaneus.
Efek pada sistem lainnya

menurunkan kejang otot polos

menururunkan kerja empedu dan kandung kemih

memiliki efek antiinflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh

menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel, dan
lemak yang disimpan untuk energi.

mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.

mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.

Mekanisme Kerja Hormon Progesteron


Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh corpus luteum dan
plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk
implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Di
samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek anabolik,
androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron merupakan progestin alam yang
paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk
produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen. Mekanisme kerja
progesteron
1. Ovulasi

dalam

kontrasepsi

adalah

sebagai

berikut

Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamushipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang
disebabkan oleh progesteron.

2. Implantasi
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi. Ini yang menjadi
dasar untuk membuat IUD yang mengandung progesteron. Pemberian progesteroneksogenous dapat mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi
produksi progesteron yang berkurang dari korpus luteum menyebabkan penghambatan dari
implantasi. Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama
menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi.

3. Transpor Gamet atau Ovum


Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan progesteron sebelum terjadi fertilisasi.

4. Luteolisis
Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus luteum yang
tidak adekuat pada siklus haid sehingga menghambat folikulogenesis.

5. Lendir serviks yang kental


1.

Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang
kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat terhambat.

2.

Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang jumlahnya sedikit,
kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan spinnbarkeit

Hormon Estrogen

Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan dibentuk terutama dari
17-ketosteroid androstenedion. (Sarwono Prawirohardjo, ilmu kandungan). Hormon estrogen
adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks,
seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi.
Hormon Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki struktur kimia
berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin
sistem reproduksi. Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen
dirangsang oleh FSH.
Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu:
1.

Steroid

Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), estradiol (E2), dan estriol (E3).
Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada wanita tidak hamil, estron diproduksi selama
menopause, dan estriol merupakan estrogen utama kehamilan. Dalam tubuh ini semua
diproduksi dari androgen melalui tindakan enzim.
Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas tunggal, hormon ini sebenarnya
tiga molekul biokimiawi berbeda yang secara alami tubuh memproduksi Ketiga molekul
estrogen memiliki kegiatan yang berbeda yang membuat mereka lebih atau kurang
"estrogenik:".
Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat dari lemak tubuh.Dari menarche dengan
menopause estrogen utama adalah 17-estradiol. Pada wanita postmenopause lebih estron
hadir dari estradiol. Ia wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid. Estradiol adalah
dihasilkan dari testosteron dan estron dari androstenedion oleh aromatase. Estradiol dibuat
dari ovarium, dan memberikan penampilan wanita melengkung mereka. Estriol hadir dalam
jumlah kecil dan sebagian besar dibuat selama kehamilan.
Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen dan steroid equilin
equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko kesehatan, lebih banyak estrogen genetik
bernama Progynova (estradiol valerat) sekarang lebih sering diresepkan.
2.

Nonsteroid

Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga memiliki aktivitas estrogenik.
Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens. Tanaman produk dengan aktivitas

estrogenik yang disebut fitoestrogen. Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai
mycoestrogens.
Fungsi Hormon estrogen
Estrogen bertanggung jawab untuk perkembangan reproduksi wanita terutama selama masa
pubertas.
Estrogen bertanggung jawab untuk mempercepat pertumbuhan tubuh wanita, dan kemudian
berperan mengembangkan rahim, ovarium, dan sistem reproduksi lain sehingga tubuh siap
untuk mendukung kehamilan.
Estrogen juga berperan membantu perkembangan dan pembesaran payudara, meningkatkan
timbunan lemak di lapisan subkutan, membantu perkembangan panggul, pertumbuhan
rambut ketiak dan kemaluan, serta berbagai fungsi metabolik lainnya.
Fungsi Estrogen (hormon seks wanita) yang umumnya diproduksi oleh rahim yakni :
1.

Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan

2.
3.

rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.


Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan

4.
5.

yang melembabkan vagina.


Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh bagian atas

6.
7.

dan gangguan mood)


Mempertahankan fungsi otak.
Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang

8.

feminine
Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit,

9.

saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).


Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur
normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta

mampu menahan air.


10. Produksi sel pigmen kulit
11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu
tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran
payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.

Mekanisme Kerja Hormon Estrogen

Hormon steroid berdifusi melalui membran sel dan terikat dengan afinitas tinggi pada
reseptor protein sitoplasmik spesifik. Afinitas terhadap reseptor bervariasi dengan estrogen
spesifik aktivasi kompleks steroid-reseptor memasuki nukleus dan berinteraksi dengan
kromatin inti untuk memulai sintesa RNA hormon spesifik yang memerantarai sejumlah
fungsi fisiologis.
Hubungan estrogen dan menopause pada wanita menopause terjadi penurunan sekresihormon
estrogen dan progestin (terutama estrogen) sehingga mempengaruhi keadaan dari tubuh,
karena estrogen juga berperan dalam banyak hal seperti pada organ kardiovaskular, traktur
urogenitalis, tulang dan vasomotor. Sehingga menoupase akan berdampak pada organ
tersebut sehingga diperlukan juga terapi penggati estrogen pada wanita menopause.
Manfaat penggantian estrogen pasca menopause
Tidur : Estrogen mengurangi gangguan pasca menopause dalam hal tidur.
Kardiovaskular : estrogen memberikan efek protektif terhadap penyakit kardiovaskular, yang
menyebabkan penurunan LDL dan peningkatan kadar HDL dalam plasma.
Traktus urogenital : pengobatan estrogen membalikan atropi pasca menopause pada vulva,
vagina, uretra, dan trigonum kandung kemih.
Osteoporosis : estrogen menurunkan resorpsi tulang tetapi tidak mempunyai efek pada
pembentukan tulang.
Vasomotor : pengobatan estrogen menegakkan kembali feed back pada kontrol hipotalamus
sekresi norefineprin, yang menyebabkan berkurangnya ruam panas.
Farmakokinetik estrogen alamiah adalah mudah diabsorbsi melalui saluran pencernaan, kulit
dan membran mukosa. cepat diabsorbsi juga bila intra muscular. Sebaliknya estrogen sintetik
Misalnya etinil estradiol, mestranol mudah diabsorbsi stlh peroral, kulit, membran mukosa.
Metabolisme lebih lambat dibanding estrogen alami. Disimpan dalam adiposa dan di
lepaskan secara lambat. Efek lebih lama dan potensi lebih tinggi dibanding estrogen alami.
Kadar normal
Kisaran normal estrogen bergantung pada usia. Wanita berusia antara 20 sampai 29 tahun
memiliki tingkat estrogen rata-rata 149 pg/ml (piktogram per mililiter). Seorang wanita
berusia 30 hingga 39 tahun rata-rata memiliki kadar 210 pg/ml. Sedang perempuan berusia
lebih dari 40 tahun dan belum mengalami menopause akan memiliki tingkat estrogen ratarata 152 pg/ml. Tingkat rata-rata dapat bervariasi dari hari ke hari tergantung pada siklus haid
tiap wanita.

Você também pode gostar