Você está na página 1de 5

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng

Mempengaruhi
aruhi
Desember 2014

wa

Uang beredar (M2) Desember 2014 tumbuh melambat dibanding November 2014. Posisi M2 tercatat sebesar
Rp4.170,7 T, atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan November 2014 (12,7%;yoy).
Perlambatan tersebut terutama bersumber dari pertumbuhan komponen M1 yang turun dari 9,8% (yoy) menjadi
6,2% (yoy). Selain itu, komponen M2 lainnya yaitu Uang Kuasi juga mengalami perlambatan pertumbuhan dari
13,9% (yoy) menjadi 13,7% (yoy).

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, menurunnya pertumbuhan M2 pada Desember 2014 dipengaruhi oleh
pertumbuhan kredit dan kegiatan belanja Pemerintah pusat (Pempus) yang mengalami perlambatan. Penyaluran
kredit perbankan pada Desember 2014 tercatat sebesar Rp3.702,2 T, atau tumbuh 11,4% (yoy), melambat
dibandingkan pertumbuhan November 2014 (11,7%). Sementara itu, operasi keuangan Pemerintah Pusat
tumbuh 2,5% (yoy) juga melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (11,5%;yoy). Perlambatan
pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan oleh realisasi belanja subsidi yang lebih rendah dan pembayaran
gaji PNS periode Desember 2014 yang dibayarkan pada Januari 2015.

Suku bunga Kredit perbankan sedikit menurun, sementara suku bunga Deposito meningkat. Pada
Desember 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat 12,96%, sedikit lebih rendah dibandingkan November 2014
yang berada di level 12,97%. Sementara itu, rata rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 6, dan 12 bulan
pada Desember 2014 masing masing tercatat 8,57%, 9,32%, dan 8,86%, naik dibandingkan November 2014
yang masing masing sebesar 8,20%, 9,30%, dan 8,74%.

Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana


dan Kredit

Tabel 1.
1. Uang Beredar
(dalam triliun Rp)
2014
Uang Beredar Luas (M2)
Uang Beredar Sempit (M1)
o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR
Uang Kuasi
Surat Berharga Selain Saham

% yoy

Nov

Dec*

Nov

4,076.3
955.5
405.7
3,099.0
21.8

4,170.7
942.1
419.2
3,207.0
21.6

12.7
9.8
8.0
13.9
(11.8)

Keterangan:
Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui
penambahan BPR Syariah
*Data BPRS masih menggunakan data November 2014

Dec*
11.8
6.2
4.9
13.7
(5.2)

KOMPONEN UANG BEREDAR


Uang beredar (M2) 1 Desember 2014 tumbuh
melambat dibanding November 2014. Posisi M2
tercatat sebesar Rp4.170,7 T, tumbuh 11,8% (yoy)
lebih rendah dibanding November 2014 (12,7%;yoy).
Perlambatan tersebut bersumber dari komponen M1dan
2
Uang Kuasi yang pertumbuhannya turun, masingmasing dari 9,8% (yoy) menjadi 6,2% (yoy), dan dari
13,9% (yoy) menjadi 13,7% (yoy). Melambatnya M1
terutama disebabkan oleh turunnya pertumbuhan uang
kartal di luar Bank Umum dan BPR, sementara
perlambatan Uang Kuasi terutama disebabkan oleh
turunnya pertumbuhan simpanan berjangka valas.
Dana Pihak Ketiga (DPK)3 Desember 2014 mencapai
Rp4.007,9 T, atau tumbuh 12,0% (yoy) lebih rendah
dibanding November 2014 (13,4%;yoy). Hal ini sejalan
dengan perlambatan pertumbuhan Uang Beredar.
Perlambatan pertumbuhan DPK tersebut terjadi pada
seluruh jenis simpanan yaitu Giro, Tabungan, dan
Simpanan Berjangka. Giro tercatat sebesar Rp845,7 T,
atau tumbuh 6,1% (yoy), melambat dibanding
November 2014 (7,8%;yoy). Perlambatan giro terutama
bersumber dari giro rupiah yang tumbuh melambat

Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat
dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem
moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun
2
Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan
Giro Valuta Asing
3
DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam
Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai
uang. DPK dalam analisis ini dihitung menggunakan konsep moneter yaitu simpanan milik pihak ketiga, baik dalam Rp dan valas, pada
Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk tabungan, giro, dan
simpanan berjangka. DPK menurut konsep moneter tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan simpanan milik bukan
penduduk

DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal

Tabel 2. Penghimpunan Dana


(dalam triliun Rp)
2014
Nov
Des *
3,308.6
3,370.0
601.3
576.9
1,136.6
1,201.8
1,570.6
1,591.3
621.5
637.9
271.7
268.8
91.9
94.2
257.9
274.9
3,930.1
4,007.9
873.0
845.7
1,228.5
1,296.0
1,828.5
1,866.2

DPK
Rupiah
Giro
Tabungan
Simpanan Berjangka
Valas
Giro
Tabungan
Simpanan Berjangka
Total Jenis Simpanan
Giro
Tabungan
Simpanan Berjangka

Kurs Rp/USD

12,196.0

% (yoy)
Des*
Nov
15.0
13.4
12.3
7.5
6.9
5.9
23.0
22.5
5.4
5.0
(0.9)
3.1
8.8
8.6
11.7
5.7
13.4
12.0
7.8
6.1
7.0
6.1
21.2
19.7

12,440.0

Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar


(dalam Triliun Rp)
2014
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Uang Beredar
Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva Dalam Negeri Bersih
Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat
Tagihan kepada Pemerintah Pusat
Kewajiban kepada Pemerintah Pusat
Tagihan Kepada Sektor Lainnya
o/w:
Kredit
Lainnya bersih

% yoy

Nov

Dec*

Nov

4,076.3

4,170.7

12.7

Dec*
11.8

1,102.3
2,974.0
394.5
609.1
214.6
3,912.9

1,105.8
3,064.9
416.9
615.9
199.0
3,960.1

11.6
13.2
11.5
4.7
(5.9)
13.3

9.3
12.7
2.5
6.7
16.6
12.3

3,626.2
10.1

3,702.2
47.8

11.7
(48.2)

11.4
40.8

Keterangan:
Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR
melalui penambahan BPR Syariah

Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri


Pengolahan dan Perdagangan (dalam triliun Rp)
2014
Nov
Des*
1,720.2 1,762.8
454.5
474.1
636.2
639.1
872.8 893.7
178.8
180.8
157.2
163.3

Keterangan
Kredit Modal Kerja (KMK)
o/w Industri Pengolahan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Kredit Investasi (KI)
o/w Industri Pengolahan
Perdagangan, Hotel dan Restoran

% yoy
Nov Des*
11.4 10.7
11.0 11.1
15.0 12.5
13.2 12.5
24.8 22.3
10.1 12.7

Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum


(dalam triliun Rp)
2014
Nov
Skala Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
Jenis Penggunaan
Modal Kerja
Investasi
Total UMKM

Des*

yoy (%)
Des*
Nov

139.1
200.6
321.1

140.3
202.0
329.5

18.7
9.9
8.6

18.0
8.4
8.5

482.6
178.2
660.9

490.3
181.5
671.7

11.3
10.2
11.0

10.4
10.1
10.3

sebesar 7,5% (yoy) dibanding November 2014


(12,3%;yoy). Sementara itu, tabungan dan simpanan
berjangka mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dan
19,7% pada Desember 2014, lebih rendah dibanding
November
2014
(7,0%;yoy
dan
21,2%;yoy).
Perlambatan jumlah simpanan terjadi pada Simpanan
milik Perseorangan yang ditengarai terkait meningkatnya
konsumsi masyarakat pada Desember 2014 bertepatan
dengan hari Natal, Tahun Baru dan libur sekolah. Selain
itu, perlambatan pertumbuhan DPK juga dipengaruhi
oleh perlambatan simpanan milik Korporasi yang
diindikasi terkait pembiayaan kegiatan produksinya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG


BEREDAR
Laju pertumbuhan Uang Beredar masih dipengaruhi
oleh melambatnya pertumbuhan kredit dan kegiatan
belanja pempus.
pempus. Penyaluran kredit perbankan pada
Desember 2014 tercatat sebesar Rp3.702,2 T, tumbuh
11,4% (yoy) melambat dibanding November 2014
(11,7%). Perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi
untuk jenis penggunaan Modal Kerja (KMK) dan
Investasi (KI). Perkembangan kredit tersebut sejalan
dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik
(Grafik 1).
Perlambatan KMK terutama terjadi pada industri
perdagangan, hotel dan restaurant yang mencapai
Rp639,1 T, tumbuh lebih rendah (12,5%; yoy) dibanding
November 2014 (15,0%;yoy). Sedangkan perlambatan
KI terjadi pada industri pengolahan yang tumbuh
melambat 22,3% (yoy), lebih rendah dibanding
November 2014 (24,8%;yoy).
Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah juga mengalami perlambatan pada Desember
2014. Kredit UMKM tercatat sebesar Rp671,7 T, atau
tumbuh 10,3% (yoy), melambat dibandingkan
November 2014 (11,0%;yoy). Perlambatan tersebut
terjadi pada seluruh skala usaha yaitu Mikro, Kecil, dan
Menengah yang masing masing tumbuh 18,0% (yoy),
8,4% (yoy), dan 8,5% (yoy), lebih rendah dibanding
November 2014 (18,7%;yoy, 9,9%;yoy, dan 8,6%;yoy).
Sementara itu, Kredit properti pada Desember 2014
tercatat sebesar Rp554,6 T, atau tumbuh 17,3% (yoy)
sama dengan periode November 2014. Perkembangan
penyaluran kredit properti yang relatif stagnan tersebut
dipengaruhi oleh penyaluran kredit konstruksi yang pada
Desember 2014 tercatat tumbuh 27,1% (yoy) sama
dengan periode sebelumnya. Selain itu penyaluran kredit
properti juga dipengaruhi oleh penyaluran KPR/KPA yang

DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal

Grafik 2. Perkembangan Kredit PHR, Properti, dan


Industri Pengolahan
Pengolahan

Tabel 6. Kredit Properti


(dalam triliun Rp)
Nov
Kredit Properti
KPR dan KPA
Konstruksi
Real estate

2014
Dec*

551.2
314.6
148.9
87.7

554.6
317.3
146.8
90.4

% (yoy)
Des*
Nov
17.3
12.9
27.1
18.7

17.3
12.7
27.1
19.1

Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga


Simpanan Berjangka dan Kredit

tercatat tumbuh lebih rendah 12,7% (yoy) dibandingkan


November 2014 (12,9%;yoy). Sebaliknya kredit real
estate tumbuh 19,1% (yoy) meningkat dibandingkan
November 2014 (18,7%;yoy).
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan Uang
Beredar adalah kegiatan belanja pemerintah pusat. Pada
Desember 2014, ekspansi operasi keuangan pempus
mengalami perlambatan. Perlambatan tersebut antara
lain disebabkan oleh realisasi subsidi yang lebih rendah
dan pembayaran gaji PNS periode Desember 2014 yang
dibayarkan pada Januari 2015.
Pada Desember 2014, rata-rata suku bunga kredit
tercatat sebesar 12,96%, sedikit lebih rendah
dibandingkan November 2014 yang berada di level
12,97%. Sementara itu, rata rata suku bunga Deposito
berjangka waktu 1, 6, dan 12 bulan pada Desember
2014 masing masing tercatat sebesar 8,57%, 9,32%,
dan 8,86%, naik dibandingkan November 2014 yang
masing masing tercatat sebesar 8,20%, 9,30%, dan
8,74% (Grafik 2).

Januari 2015
2015
D IV IS I S T A T I S T IK M O N E T E R D A N F IS K A L
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN STATISTIK

DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-faktor yang Mempengaruhinya ( Trilliun Rp)
2013

Uraian

2014

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Okt

Nov

Dec*

Uang Beredar Luas (M2)


Uang Beredar Sempit (M1)
Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR
Simpanan Giro Rupiah
Uang Kuasi
Simpanan Berjangka
Rupiah
Valas
Tabungan
Rupiah
Valas
Simpanan Giro Valuta Asing
Surat Berharga Selain Saham

3,730.2
887.1
399.6
487.5
2,820.3
1,425.1
1,188.2
236.9
1,152.8
1,068.5
84.3
242.4
22.8

3,652.1
842.7
380.1
462.6
2,787.2
1,431.9
1,209.5
222.4
1,119.0
1,034.7
84.3
236.3
22.2

3,642.8
834.5
367.7
466.9
2,786.8
1,438.7
1,224.8
213.9
1,111.3
1,027.6
83.7
236.8
21.5

3,660.3
853.5
377.4
476.1
2,784.9
1,468.3
1,254.4
213.9
1,096.9
1,012.8
84.1
219.6
21.9

3,730.1
880.5
372.3
508.1
2,828.4
1,499.7
1,286.4
213.3
1,105.4
1,020.7
84.7
223.3
21.2

3,789.1
906.7
380.5
526.3
2,859.9
1,522.7
1,293.7
229.1
1,095.7
1,009.5
86.1
241.5
22.4

3,865.8
945.7
381.6
564.1
2,903.3
1,569.8
1,331.0
238.7
1,106.0
1,021.7
84.4
227.5
16.8

3,895.8
918.5
452.8
465.8
2,959.6
1,597.9
1,364.8
233.1
1,144.0
1,056.1
87.9
217.6
17.7

3,895.1
895.8
399.3
496.6
2,982.4
1,629.3
1,396.7
232.6
1,132.1
1,044.3
87.8
221.0
16.9

4,009.9
949.2
395.2
553.9
3,044.5
1,665.7
1,417.9
247.8
1,142.9
1,055.3
87.6
235.9
16.1

4,024.2
940.3
396.1
544.2
3,066.1
1,680.5
1,444.3
236.2
1,138.7
1,053.8
85.0
246.9
17.7

4,076.3
955.5
405.7
549.8
3,099.0
1,694.4
1,456.3
238.0
1,158.7
1,070.1
88.6
245.9
21.8

4,170.7
942.1
419.2
523.0
3,207.0
1,728.4
1,474.0
254.5
1,233.5
1,143.2
90.3
245.0
21.6

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi


Uang Beredar
Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva Dalam Negeri Bersih
Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat
Tagihan kepada Pemerintah Pusat
Kewajiban kepada Pemerintah Pusat
Tagihan Kepada Sektor Lainnya
o/w:
Tagihan kepada Sektor Swasta
Pinjaman yang Diberikan
Tagihan Lainnya
Saham dan Modal Lainnya
Lainnya bersih

3,730.2

3,652.1

3,642.8

3,660.3

3,730.1

3,789.1

3,865.8

3,895.8

3,895.1

4,009.9

4,024.2

4,076.3

4,170.7

1,011.4
2,718.8
406.6
577.4
170.8
3,526.5

1,035.8
2,616.4
345.7
588.4
242.6
3,491.9

1,013.5
2,629.3
318.7
586.3
267.6
3,506.0

987.7
2,672.6
308.6
592.3
283.6
3,548.9

1,015.0
2,715.1
314.1
597.3
283.2
3,610.0

1,061.8
2,727.3
290.8
585.8
295.0
3,650.8

1,077.1
2,788.6
325.3
601.5
276.2
3,717.2

1,056.4
2,839.4
293.7
594.7
301.0
3,747.4

1,069.0
2,826.2
306.4
596.0
289.6
3,756.6

1,114.2
2,895.6
345.8
619.3
273.5
3,822.9

1,096.3
2,927.9
380.0
606.1
226.1
3,844.4

1,102.3
2,974.0
394.5
609.1
214.6
3,912.9

1,105.8
3,064.9
416.9
615.9
199.0
3,960.1

3,098.2
2,965.5
132.7
(920.8)
34.0

3,065.5
2,933.7
131.8
(935.9)
34.5

3,075.7
2,938.2
137.4
(908.6)
33.2

3,113.0
2,975.7
137.3
(902.1)
35.0

3,169.4
3,025.3
144.1
(914.4)
23.3

3,188.6
3,048.0
140.6
(921.8)
26.0

3,259.2
3,121.6
137.6
(967.2)
27.5

3,274.1
3,132.9
141.2
(944.3)
49.2

3,292.3
3,144.1
148.2
(959.6)
39.0

3,349.1
3,200.1
149.0
(988.4)
42.8

3,387.0
3,215.4
171.6
(991.4)
26.2

3,442.2
3,245.4
196.8
(1,006.2)
10.1

3,487.2
3,317.4
169.8
(1,026.9)
47.8

Keterangan:
Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah

Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan


Perbankan (Trilliun Rp)
DPK
Rupiah
Giro
Tabungan
Simpanan Berjangka
Valas
Giro
Tabungan
Simpanan Berjangka
Total Jenis Simpanan
Giro
Tabungan
Simpanan Berjangka

Kurs Rp/USD

2013
Des
2,970.9
536.5
1,135.3
1,299.0
607.4
260.7
86.7
259.9
3,578.2
797.2
1,222.0
1,558.9

2014
Jan
2,923.3
503.6
1,098.9
1,320.8
588.4
256.0
86.5
245.9
3,511.7
759.6
1,185.4
1,566.7

Feb
2,943.5
509.4
1,098.0
1,336.1
576.9
254.9
85.8
236.2
3,520.4
764.3
1,183.8
1,572.3

Mar
2,964.4
518.0
1,080.0
1,366.4
561.0
238.9
86.2
235.9
3,525.4
756.9
1,166.1
1,602.3

Apr
3,036.8
548.2
1,088.9
1,399.6
564.4
243.9
86.9
233.6
3,601.1
792.1
1,175.8
1,633.2

Mei
3,048.8
566.3
1,078.4
1,404.0
602.9
264.3
88.3
250.3
3,651.6
830.6
1,166.7
1,654.3

Jun
3,135.3
609.8
1,090.8
1,434.8
593.3
246.8
86.8
259.8
3,728.7
856.6
1,177.6
1,694.5

Jul
3,093.4
506.1
1,123.6
1,463.7
584.2
241.1
90.5
252.6
3,677.6
747.2
1,214.1
1,716.3

Agt
3,154.0
539.4
1,113.4
1,501.3
587.5
244.0
90.3
253.1
3,741.5
783.4
1,203.7
1,754.4

Sep
3,256.8
601.1
1,125.8
1,529.9
615.9
256.2
90.9
268.8
3,872.8
857.3
1,216.7
1,798.7

Okt
3,273.5
590.3
1,124.2
1,559.0
613.3
269.1
88.1
256.1
3,886.8
859.4
1,212.3
1,815.1

Nov
3,308.6
601.3
1,136.6
1,570.6
621.5
271.7
91.9
257.9
3,930.1
873.0
1,228.5
1,828.5

Des *
3,370.0
576.9
1,201.8
1,591.3
637.9
268.8
94.2
274.9
4,007.9
845.7
1,296.0
1,866.2

12,189.0 12,226.0 11,634.0 11,404.0 11,532.0 11,611.0 11,969.0 11,591.0 11,717.0 12,212.0 12,082.0 12,196.0 12,440.0

DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp)


Keterangan

2013
Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

2014
Jun

Jul

Aug

Sep

Okt

Nov

Des*

2,775.7
548.0

2,747.2
541.5

2,780.4
518.3

2,820.9
517.9

2,857.1
534.1

2,896.7
537.5

2,958.3
542.5

2,987.9
536.7

2,983.9
543.0

3,024.1
566.1

3,032.6
555.1

3,063.9
562.3

3,120.6
581.5

794.1
114.2
40.7
147.8
66.3
30.8
144.8
99.8
85.6
64.0
1,592.9
72.1
84.2
426.6
13.1
86.2
568.2
60.0
185.7
96.9
936.8
3,323.8

794.9
114.4
39.9
151.0
66.0
33.0
144.4
96.9
85.6
63.5
1,553.6
70.7
79.2
419.6
18.5
78.7
556.5
59.1
182.1
89.2
940.3
3,288.7

801.2
117.1
39.8
153.5
65.5
33.1
145.8
96.7
86.1
63.7
1,552.3
70.0
80.6
409.9
24.2
79.9
562.0
56.9
180.0
88.7
945.3
3,298.8

806.9
117.6
39.1
156.5
66.6
33.7
146.8
96.4
86.9
63.5
1,582.8
73.7
77.5
411.4
22.8
83.6
578.6
59.9
185.4
89.9
948.9
3,338.7

822.6
118.6
39.6
161.1
66.8
34.2
148.8
100.8
88.0
64.7
1,615.5
78.2
81.7
415.2
23.0
86.5
590.7
62.9
184.4
92.9
953.0
3,391.2

838.5
120.6
40.5
168.3
68.5
35.9
151.7
105.0
91.2
56.8
1,619.0
80.8
73.5
414.5
22.0
86.9
604.1
65.2
200.1
71.8
976.8
3,434.3

849.8
122.4
39.7
171.8
68.1
37.1
153.8
105.4
93.4
58.1
1,661.0
81.4
73.6
430.3
14.6
92.1
624.2
65.0
213.7
66.1
990.0
3,500.7

844.7
123.5
38.7
170.7
68.2
37.4
153.7
101.4
93.8
57.3
1,682.2
82.7
80.3
434.8
17.9
97.3
624.6
67.5
210.4
66.7
997.7
3,524.6

849.5
124.6
40.1
171.8
68.1
38.1
154.0
101.8
93.3
57.8
1,677.0
83.7
85.7
431.9
20.0
100.9
618.1
67.7
203.1
66.0
1,000.4
3,526.9

863.5
125.1
42.4
175.9
69.0
38.7
156.0
103.4
94.8
58.2
1,714.5
84.6
88.8
448.6
18.6
105.7
624.1
69.1
207.2
67.8
1,012.2
3,590.2

860.6
125.9
41.5
175.3
66.2
41.9
155.1
102.2
95.6
57.0
1,704.8
84.7
81.6
451.6
9.9
108.1
628.5
65.6
207.5
67.3
1,022.2
3,587.7

872.8
130.1
40.5
178.8
68.0
43.2
157.2
101.0
94.4
59.6
1,720.2
85.3
85.9
454.5
10.2
107.2
636.2
65.0
208.1
67.9
1,033.2
3,626.2

893.7
132.1
46.6
180.8
70.3
44.9
163.3
99.3
94.1
62.4
1,762.8
89.5
92.9
474.1
10.3
103.5
639.1
66.2
210.9
76.3
1,045.6
3,702.1

Jenis Valuta
Rupiah
Valas
Jenis Penggunaan
KI
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
KMK
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
KK
Total

DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal

Você também pode gostar