Você está na página 1de 12

1

TRANSKRIP WAWANCARA
Kode
Nama Informan
Identitas Informan
Hari/Tanggal Wawancara
Waktu wawancara

: 02/W/17-12/2014
: Bu Nanik dan Bu Hery
: Guru kewirausahaan
: Rabu, 17 Desember 2014
: 10.54 WIB
: Ruang BC (Business Class) SMKN 1

Jenangan
Wawancara dideskripsikan pukul : 05.42 06.22 WIB
Peneliti
: Mohon maaf bu mengganggu aktivitas ibu.
Informan 1
: Iya mas, ndak apa-apa. Semester pinten mas?
Peneliti
: Semester 3 bu.
Informan 1
: Sekedap nggeh mas.
Peneliti
: Enggeh.
Informan 1
: Intinyagimana, pengelolaan kewirausahaan di sini nggeh?
Peneliti
: Enggeh.
Informan 1
: Kita kan di sini sudah punya technomart anak-anak sudah
banyak belajar dari situ. Sekarang kan namanya tidak
kewirausahaan lagi, sekarang kita kan terus menggunakan K13,
namanya kan prakarya dan kewirausahaan, kalau dulu kan
banyak teorinya, sekarang banyak praktiknya. Kita sudah pakek
K13 ini sudah 3 semester, jadi pelaksanaannya terus
berkelanjutan, namanya sekarang prakarya dan kewirausahaan.
Untuk praktik kewirausahaan di technomart biasanya anak-anak
ada pengembangan diri kewirausahaan.
Peneliti
: Kemudian kalau yang berkaitan dengan kewirausahaan yang
ada di sini, atau unit kewirausahaan yang ada di sini apa saja bu?
Informan 1
: Ada koperasi sekolah, terus ada yang di depan, unit swalayan
itu juga menjadi unit media pembelajaran, anak-anak, di situ
misalnya diminta menawarkan produk baru ke gurunya.
Peneliti
: Kemudian produk baru itu misalnya?
Informan 1
: Misalnya di technomart ada produk baru kayak gulaku,
misalnya produk gulaku 1 kg datang, jadi nanti ditawarkan ke
guru-guru, bu hari ini gulaku yang 1 kg datang. Semacam
mengadakan pelayanan prima, istilahnya jemput bola. Karena
kami juga pernah mengajarkan itu, panduan kewirausahaaan.
Ini koordinatornya (ketika bu Hery datang). Monggo jenengan
gantikan.
Informan 2
: Rak nggeh podo ae.
Peneliti
: Mohon maaf bu badhe ngrepoti sekedap, ini dari STAIN yang
insyaallah akan mengadakan panelitian di sini. Dan untuk ini,
istilahnya sementara masih penjajagan awal. Unit kewirausahaan
apa saja yang ada di sini, mungkin unit kewirausahaan yang
belum pernah ada di sekolahan lain. Secara keseluruhan unit

Informan 2
Peneliti
Informan 2
Peneliti
Informan 1
Peneliti
Informan 2
Peneliti
Informan 2
Informan 1
Peneliti
Informan 2

Peneliti
Informan 1
Peneliti
Informan 1
Peneliti
Informan 1
Peneliti

kewirausahaan yang ada di sini itu apa saja bu?


: Unit produksi ya? Unit kewirausahaan ada unit produksi, unit
produksi kita punya jurusan, kita punya bengkel2.
: Kalo yang dari unit produksi itu, per studi keahlian itu ada?
: Ada, ,misalnya produksinya las menerima pagar, tapi selama
ini yang berperan ya jurusan itu, misalnya studi kayu ya meja
makan.
: Kalo sini studi keahliannya apa saja bu?
: RPL (rekayasa perangkat lunak), Teknik Permesinan, Teknik
Sepeda Motor, Teknik Las, Elektronika Industry, Otomasi
Industry, Gambar Bangunan
: Kemudian dari studi keahlian itu menghasilkan produk yang
sesuai dengan keahliannya
: Iya, kalo bangunan ya gambar bangunan, desain rumah, dan
melayani jika ada pesanan desain rumah. Sudah banyak menjual
seperti itu.
: Kemudian penjualannya apakah hanya lokal Ponorogo saja
atau keluar Ponorogo?
: Malah ada yang sudah di luar kota ya mbak ya, tidak hanya di
sini (Ponorogo) saja.
: Iya, kami melayani di luar Ponorogo juga mas.
: Kemudian dari ketujuh atau kedelapan studi keahlian itu mana
bu yang sekiranya paling menonjol produknya?
: Paling ya gambar itu ya..karena sebagian mereka malah sudah
mendirikan CV-CV. Faktor yang menghambat itu, anak SMP
yang mau melanjutkan di sini kalau menggambar itu tidak mau,
asumsi mereka akan jadi kuli. Padahal tidak seperti itu,
sebenarnya peluangnya malah sangat besar, karena selain
mereka bisa mendirikan CV mereka juga bisa ikut di CV yang
ada sekarang.
: Kemudian kalau yang berkaitan dengan yang memprakarsai
produk dari kewirausahaan itu apakah dari guru produktif, atau
kepala sekolahnya, atau dari segenap guru?
: Inovasi ya dari semua lingkup, misalnya anak-anak juga.
Misalnya sekarang anak-anak bisa mendesain sendiri modelnya.
: Kemudian yang berkaitan dengan pengelolaan, siapakah yang
mengelola kewirausahaan tadi?
: Ya dari produksi masing-masing, mungkin semua seperti itu,
itu sudah menjadi tanggung jawab unit produksi masing-masing
dan masing-masing jurusan.
: Katakanlah hidup dan matinya itu tergantung dari orang-orang
di unit produksi itu ya bu?
: Iya..
: Kemudian kalau itu tadi bu, setiap orang diberi kebebasan
untuk berkreasi katakanlah menciptakan inovasi, kemudian

Informan 2

Peneliti
Informan 2
Peneliti

Informan 2
Informan 1
Peneliti
Informan 1
Peneliti
Informan 1
Informan 2
Informan 1
Peneliti
Informan 1
dan 2
Peneliti
Informan 1

sepengetahuan ibu, ide awal dari inovasi itu apakah melihat


dulu, atau berasal dari idenya sendiri atau melihat dimana
kemudian dipraktikkan?
: Ya melihat peluang dulu mas, karena untuk berwirausaha kan
perlu atau membutuhkan yang namanya peluang. Misalnya
desain rumah, dulu kalau tahun sekitar 2008 desain rumah itu
seperti itu, ternyata tidak laku, jadi mengembangkan desain yang
baru yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
: Jadi tetap melihat peluang dan desain yang sebelumnya ya bu?
; Iya..atau kita menyesuaikan dengan permintaan orang yang
pesan tadi, atau selera dari masyarakat sekarang.
: Kemudian kalau berkaitan dengan kompetensi, apa yang harus
dimiliki oleh seorang wirausaha, atau seorang dalam unit
produksi, agar produksinya tetap eksis dan selalu tercipta
inovasi?
: Komitmen, percaya diri
: Ya paling besar dari melihat peluang tadi, karena bukan kita
yang menentukan, kalau permintaanya begini maka unit tersebut
harus dapat melayani.
: Kemudian dari kepala sekolah itu posisinya dalam unit
produksi seperti apa bu?
: Kalau kepala sekolah di sini berperan sebagai penanggung
jawab
: Apakah kepala sekolah juga memprakarsai kegiatan atau
produk kewirausahan untuk saat ini?
: Ada,, yaitu semacam aqua itu mas, namanya Bio Water. Nama
itu berasal dari kepala sekolah.
: Kepala sekolah selalu memberi ide dan motivasi kepada kami
(guru).
: Saat ini dalam K13 semakin rumit mas..ada lagi yang ingin
diketahui?
: Untuk sementara cukup, nanti mungkin jika ada hal yang ingin
kami ketahui lebih lanjut nanti menghubungi ibu lagi, terima
kasih bu..
: Iya mas, sama-sama..dari jurusan apa?
: Dari jurusan manajemen pendidikan
: O.. iya..

REFLEKSI

Di SMKN 1 Jenangan terdapat koperasi sekolah yang berbentuk swalayan


yang merupakan salah satu dari unit kewirausahaan yang ada. 1 Koperasi sekolah
ini menurut Kasmir termasuk ke dalam koperasi konsumsi, karena di dalam
koperasi tersebut menjual kebutuhan sehari-hari warga sekolah dan masyarakat.2
Dalam melayani konsumen unit kewirausahaan SMKN 1 Jenangan
menerapkan sistem pelayanan prima atau istilahnya jemput bola.3 Proses
pelayanan yang tidak sebagaimana biasa dilakukan oleh umumnya unit
kewirausahaan seperti ini menurut Robin Lowe dan Sue Marriott termasuk ke
dalam inovasi proses.4
Unit kewirausahaan di SMKN 1 Jenangan yang lain adalah berupa unit
produksi, dan unit produksi ini dimiliki oleh masing-masing jurusan.5 Menurut
Jati Sengupta perubahan yang terjadi di dalam sebuah rutinitas organisasi
termasuk ke dalam inovasi organisasi.6
Unit produksi yang berasal dari masing-masing jurusan ini memproduksi
barang sesuai dengan keahliannya, misalnya teknik las memproduksi pagar, teknik
kayu membuat meja, kursi dan peralatan kayu lainnya, teknik bangunan membuat
rancangan gambar rumah.7 Produk yang dihasilkan oleh masing-masing jurusan
ini merupakan inovasi yang dilakukan oleh SMKN 1 Jenangan yang sebelumnya
belum memproduksi barang-barang semacam itu. Menurut Jati Sengupta hal ini
termasuk ke dalam inovasi produk.8
Produk hasil produksi masing-masing jurusan di jual atau pasarkan dalam
kawasan Ponorogo, akan tetapi selanjutnya diperluas lagi di luar kota Ponorogo. 9
Perluasan pasar yang dilakukan oleh SMKN 1 Jenangan menurut Jati Sengupta
termasuk ke dalam inovasi pasar (market innovation).10 Dalam piramida Marilyn
L. Kourilsky SMKN 1 Jenangan telah mempunyai constituency.11
Inovasi yang terjadi di SMKN 1 Jenangan ini berasal dari semua lingkup
atau warga sekolah.12 Menurut Mariana Dogaru dan Ioan Eacsu berdasarkan
penelitian yang dilakukan maka hal tersebut termasuk ke dalam kepala sekolah
yang bersifat inovator. Karena kepala sekolah ini mengambil ide baru walaupun
tidak berasal dari dirinya sendiri. Dalam penelitiaannya bahwa kepala sekolah
1

Wawancara dengan ibu Nanik, 02/W/F1/17-12/2014.


Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), 51.
3
Wawancara dengan ibu Nanik, 02/W/F1/17-12/2014.
4
Robin Lowe dan Sue Marriott, Enterprise Entrepreneurship and Innovation: Concepts,
Contexts and Commercialization (Netherland: Elsevier, 2006), 70.
5
Wawancara dengan ibu Hery, 02/W/F1/17-12/2014.
6
Jati Sengupta, Theory of Innovation:A New Paradigm Of Growth (Switzerland: Springer
International Publishing, 2014), 4, 64.
7
Wawancara dengan ibu Hery, 02/W/F1/17-12/2014.
8
Jati Sengupta, Theory of Innovation:A New Paradigm Of Growth, 4, 64.
9
Wawancara dengan ibu Nanik dan ibu Hery, 02/W/F1/17-12/2014.
10
Jati Sengupta, Theory of Innovation:A New Paradigm Of Growth, 4, 64.
11
Marilyn L. Kourilsky, Entrepreneurship Education: Opportunity in Search of
Curriculum Business Education Forum, (Oktober, 1995), 11-12.
12
Wawancara dengan ibu Nanik, 02/W/F1/17-12/2014
2

yang mengambil ide baru berasal dari orang lain mempunyai prosentase sebesar
80.4%.13
Pengelolaan unit produksi yang terdapat di SMKN 1 Jenangan dilakukan
oleh orang-orang yang ada di masing-masing unit produksi sebuah jurusan. 14
Dalam hal ini menurut Marilyn L. Kourilsky pengelola unit produksi tersebut
dalam piramida kewirausahaannya termasuk ke dalam development team.15
Dalam mengembangkan inovasinya, SMKN 1 Jenangan selalu
memanfaatkan dan memperhatikan peluang yang ada, produk sebelumnya, serta
selera dari masyarakat.16 Dalam proses pengembangan produk baru hal ini
termasuk ke dalam market information.17 Sedangkan untuk cara menginovasinya
termasuk ke dalam ekstensi, yaitu menginovasi sebuah produk dengan cara
mengembangkan produk yang telah ada.18
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang tim pengembang di SMKN 1
Jenangan diantaranya adalah komitmen dalam menciptakan inovasi, percaya diri,
serta mampu melihat peluang yang ada.19 Kompetensi yang meliputi komitmen
dalam menciptakan inovasi, percaya diri dan mampu melihat peluang tersebut
menurut Jan Brinckmann termasuk ke dalam Conceptual competence dan
Innovation competence.20
Kepala sekolah dalam proses dan jalannya unit kewirausahaan ini berperan
sebagai penanggung jawab dan pemrakarsa unit kewirausahaan. Selain itu kepala
sekolah juga memberikan motivasi serta motivasi kepada seluruh pengelola unit
kewirausahaan dan warga sekolah.21 Menurut Marilyn L. Kourilsky dalam
piramida kewirausahaannya kepala sekolah di sini menempati posisi sebagai
initiator.22

TRANSKRIP DOKUMENTASI
13

Mariana Dogaru dan Ioan Eacsu, The Characteristics of Innovator School Principal
as a Leader The Case from Romania European Scientific Journal, (April, 2014), 383. Lihat juga
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 118-119.
14
Wawancara dengan ibu Nanik, 02/W/F2/17-12/2014
15
Marilyn L. Kourilsky, Entrepreneurship Education: Opportunity in Search of
Curriculum Business Education Forum, 11-12.
16
Wawancara dengan ibu Hery, 02/W/F1/17-12/2014
17
Robin Lowe dan Sue Marriott, Enterprise Entrepreneurship and Innovation: Concepts,
Contexts and Commercialization, 86.
18
Barnawi dan Mohammad Arifin, School Preneurship: Membangkitkan Jiwa & Sikap
Kewirausahaan Siswa (Jogjakarta: ar-Ruzz Media, 2012), 43.
19
Wawancara dengan ibu Nanik dan ibu Hery, 02/W/F2/17-12/2014.
20
Jan Brinckmann, Competence of Top Management Team and Success of New
Technology-Based Firms: A Theoretical and Empirical Analysis Concerning Competencies of
Entrepreneurial Teams and the Development of Their Ventures (Jerman: Gabler, 2007), 175-216.
21
Wawancara dengan ibu Nanik dan ibu Hery, 02/W/F2/17-12/2014.
22
Marilyn L. Kourilsky, Entrepreneurship Education: Opportunity in Search of
Curriculum, 11-12.

Nomor

: 01/D/10-01/2015

Jenis Dokumen

: Foto

Judul Dokumen

: Kegiatan Desain Gambar Bangunan

Dokumen ditemukan hari/tanggal

: Sabtu, 19 Januari 2015

Dokumen ditemukan pukul

: 20.16

Dokumen ditemukan di

: Web SMKN 1 Jenangan Ponorogo

Salah satu program studi keahlian yang ada di SMKN 1 Jenangan Ponorogo
adalah teknik gambar bangunan. Foto di atas diambil ketika para peserta didik
sedang melakukan praktik membuat desain (Design Campus Site Plan). Ketika
praktik peserta didik diberikan kebebasan untuk mendesain sesuai dengan
kreativitasnya masing-masing. Praktik tersebut bertepatan dengan kedatangan Mr.
Erno de Korte, Consultant Curriculum dari PUM Senior Expert Netherland.
Kegiatan praktik ini pada dasarnya mempunyai dua tujuan, pertama sebagai tindak
lanjut kerjasama dua institusi EPUC Ghana dan SMKN 1 Jenangan Ponorogo
yang dicapai pada PUM EDU Mini Conference di Rotterdam Belanda bulan
Maret tahun 2013, serta yang kedua untuk meningkatkan kreativitas dan
kemampuan peserta didik. Dari kegiatan praktik ini, peserta didik dapat
menciptakan desain baru yang menarik dan inovatif, yang nantinya dapat
diperjualbelikan sebagai hasil produk dari program keahlian teknik gambar
bangunan.
REFLEKSI

Di SMKN 1 Jenangan Ponorogo siswa diberikan kesempatan dan kebebasan


untuk meningkatkan kreativitasnya. 23 Hal ini dilakukan agar peserta didik di
SMKN 1 Jenangan Ponorogo memiliki kompetensi dalam melakukan konsep dan
inovasi.24
Dalam mengembangkan unit produksi yang berada dalam jurusan, pihak
SMKN 1 Jenangan Ponorogo melakukan kerja sama dengan EPUC Ghana. 25 Hal
ini menurut Jan Brinckmann termasuk ke dalam kompetensi network
competence.26

23

Lihat transkrip dokumentasi 01/F1/D/10-01/2015


Jan Brinckmann, Competence of Top Management Team and Success of New
Technology-Based Firms: A Theoretical and Empirical Analysis Concerning Competencies of
Entrepreneurial Teams and the Development of Their Ventures (Jerman: Gabler, 2007), 175-216.
25
Lihat transkrip dokumentasi 01/F1/D/10-01/2015
26
Jan Brinckmann, Competence of Top Management Team and Success of New
Technology-Based Firms: A Theoretical and Empirical Analysis Concerning Competencies of
Entrepreneurial Teams and the Development of Their Ventures, 175-216.
24

Inovasi berdasarkan jenisnya dibagi menjadi lima:27


Karakteristik

Sasaran inovasi

Inovasi produk

Perubahan dalam produk dan pelayanan


organisasi

Hasil produksi

Inovasi proses

Perubahan dalam cara mengasilkan


produk dan cara menyampaikan
pelayanan

Pelayanan (jasa), proses pembuatan


produk (produk)

perubahan dalam rutinitas manajerial


biasanya mengarah ke perubahan
struktur pasar pelayanan

Aktivitas organisasi

Inovasi
Inovasi organisasi

Perubahan
pasar dalam
Di SMKN 1 Jenangan
Ponorogo dalam
prosespangsa
menginovasi
sebuah produk Wilayah/daerah
telah melakukanpemasaran
inovasi produk, inovasi
Inovasi market
memasarkan produk pelayanan
proses, inovasi organisasi, inovasi market, dan belum melakukan inovasi input.
Koperasi berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi empat:28

27

Fungsi

Contoh

Menjual barang kebutuhan sehari-hari

Koperasi sekolah, koperasi mahasiswa

Jati Sengupta, Theory of Innovation:A New Paradigm Of Growth, 4, 64. Lihat juga Robin Lowe dan Sue Marriott, Enterprise Entrepreneurship and
Innovation: Concepts, Contexts and Commercialization, 70.
28
Koperasi
Kasmir, Kewirausahaan,
51.

Koperasi

konsumsi

Di SMKN 1 Jenangan dalam unit kewirausahaannya telah membuka koperasi konsumsi, dan belum mempunyai koperasi
distribusi, jasa dan produksi.
Proses dalam mengembangkan produk baru menurut Robin Lowe dan Sue Marriott sebagai berikut:29
Dimensi
Market gap or opportunity identification
Understanding consumer needs and wants
Market
Ease of communication of benefits
NPD
information
Testing
channel
support
SMKN 1 Jenangan Ponorogo telah melakukan
proses
NPD
dengan melakukan pengumpulan informasi.
Predicting
competitor
Peran kepala sekolah dalam lembaga pendidikannya
sebagai
berikut:30NPD and response
Fungsi

Ciri-ciri

Contoh kegiatan

Membuat strategi strategi


Memiliki banyak solusi untuk semua Melakukan
permasalahan baik permasalahan
pekerjaan secara
yang tepat, menjalin
institusi maupun individu
konstruktif dan
hubungan yang harmonis
Mempunyai
banyak
ide
kreatif
dengan lingkungan,, mencari
Belajar
dari
pengalamanMencari
gagasan
gagasan baru,
29
pengalaman
baru
dalam
Robin Lowe dan Sue Marriott, Enterprise
Entrepreneurship
and
Innovation:
Concepts,
Contexts
and
Commercialization,
86.
mengintegrasikan setiap
30
Menerapkan
ide
yang
bagus
dan
mengerjakan
Mariana Dogaru dan Ioan Eacsu,
The Characteristics
Innovator School Principal as a Leader The Case from Romania, 383. Lihat juga E.
kegiatan,
memberikan of
teladan
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, 98-122.
baru, walaupun ide tersebut bukan
tugasnya
kepada seluruh tenaga
berasal dari dirinya
Menemukan dan
kependidikan di sekolah, dan
Mempunyai visi
melaksanakan
mengembangkan model
Organisator yang baik
berbagai
pembelajaran yang inovatif.
Tahu bagaiamana cara untuk
pembaharuan di

Peran kepala
sekolah

Inovator

meredam konflik
Perumus strategi yang baik
(pengembangan institusi, visi dalam
rangka untuk pengembangan)

sekolah

10

Di SMKN 1 Jenangan kepala sekolah telah melaksanakan tugasnya sebagai inovator, khususnya dalam Menerapkan ide yang bagus
dan baru, walaupun ide tersebut bukan berasal dari dirinya.
Tingkatan dalam operasional

Karakteristik

Piramida kewirausahaan menurut Marilyn L. Kourilsky terbagi menjadi tiga yaitu: 31


Mampu mengidentifikasi peluang dan
keterampilan serta semangat untuk
Initiator

Tingkatan pertama

memimpin dalam mengejar kesempatan di


antara resiko
Memiliki afinitas yang sangat kuat kepada

31

inisiator (pemrakarsa) dan komitmen

Development
Marilyn L. Kourilsky,
Entrepreneurship Education: Opportunity in Search of Curriculum, 11-12.

Piramida
kewirausahaan

team

Tingkatan kedua

terhadap integritas dari visi bisnis inisiator


(pemrakarsa)

Constituency

Tingkatan ketiga

Menghargai kualitas dan prestasi dari inisiator


dan tim pengembang, dan mendukung kebijakan
yang strategis untuk kewirausahaan dan perilaku
kewirausahaan

11

Di SMKN 1 Jenangan dalam pengembangan kewirausahaan telah sampai pada tahap constituency, yaitu produk yang
dihasilkan telah dinikmati oleh masyarakat luas.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha menurut Jan Brinckmann adalah sebagai berikut:32
Dimention

Conceptual
competence
General
entrepreneurial
competencies

Gathering Extensive information


Develop solutions analytically
and structured
Detail of considerations and
analysis
Decisions based on several
alternatives
Importance of systematic
approach vs. intuition

Indicator
The executive team gathers extensive information to
base its decisions on.
The executive team creates solutions analytically and
in a structured manner.
Extensive considerations and analysis characterize
central decisions.
When decisions are made the executive team always
considers different alternatives.
When making its decision the executive team favors
a systematic approach to one driven by intuition.
The executive team can easily find new (innovative)

Find innovative solutions for


solutions for problems.
existing problems
The executive team has strength in development of
Development
strength
of
new
new products and procedures.
32
Innovation
Jan Brinckmann, Competence
of Top Management Team
and Success
of New Technology-Based Firms: A Theoretical and Empirical Analysis
products
and procedures
The executive team attributes special importance to
Concerning Competencies of Entrepreneurial Teams and the Development of Their Ventures, 175-216.
pursuing its own way.
competence
Importance to go its own way
The executive team is characterized by the ability to
Ability to develop
develop unconventional solutions further.
unconventional solutions
The executive team has an ability to pursue
Risk taking
calculated risks.

12

Di SMKN 1 Jenangan secara kualifikasi para pengembang unit kewirausahaan telah mempunyai kompetensi konsep dan
kompetensi inovasi.
Dimention
Social
competencies

Network

competence
Di SMKN 1 Jenangan telah melakukan
network competence.

Constructive cooperation with


technology partners
Constructive cooperation with
marketing
partners
kerjasama
dengan
pihak lain,
Constructive cooperation with
financial partners

Indicator

dalam

The executive team has the ability to work


cooperationally with external technology partners
The executive team has the ability to work
cooperationally
with external marketing
partners
kompetensi
kewirausahaan
disebut
dengan
The executive team has the ability to work
cooperationally with external financial partners

Você também pode gostar