Você está na página 1de 10

A.

Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan. Sampah adalah
suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai
bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola
tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari :
1. Rumah tangga
2. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat
hiburan.
3. Fasilitas sosial : rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik,
puskesmas.
4. Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
5. Industri
6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum seperti sungai, danau dan pantai.
B. Bagian bagian Sampah
Sampah pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian :
1. Sampah Organik
Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik
(sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan
dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses
alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga, misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng, kertas, koran, dan
karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton
termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur

ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka
dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
C. Dampak Sampah Plastik
Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan :
NETIZEN Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
yang sampai saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah
faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah
yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas
kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah
dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga. Dibutuhkan waktu
1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai
dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikelpartikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya
bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai
di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia.
Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati,
gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Kantong plastik juga penyebab banjir,
karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir
bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia
tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus
permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu
fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan
tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar 1 triliyun kantong plastik digunakan
di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap
tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!) Lebih dari 17 milyar
kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap
tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di
kota-kota besar.
Sejak proses

produksi

hingga

tahap

pembuangan,

sampah

plastik

mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan


sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya

sangat tidak hemat energi dan pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah
(TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
D. Definisi Plastik
Plastik merupakan senyawa kimia yang tersusun oleh monomer sejenis
membentuk polimer dengan rantai panjang. sifatnya yang sulit terdegradasi oleh
mikroba dalam tanah.
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, limbah plastik dapat didaur ulang
menjadi bahan yang bernilai ekonomis serta dapat dikonversi menjadi bahan bakar
cair dan/atau gas dengan teknologi perengkahan polimer berbasis katalis. Metode yang
digunakan untuk mengonversi limbah plastik adalah perengkahan katalitik
menggunakan katalis komersial dan katalis bekas.
Plastik merupakan produk polimer sintetik atau semi sintetik yang terbentuk
dari kondensasi organik atau senyawa polimer dan bisa juga dari zat lain dengan
tujuan untuk meningkatkan performa dan ekonomis. Senyawa polimer ini tersusun
dari monomer-monomer rantai karbon pendek baik hopolimer ataupun kopolimer.
Secara umum plastik dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan jenis
reaksinya, yaitu plastik (polimer) kondensasi dan polimer adisi (poliolefin misalnya
polietilen, polipropilen, polistyrene). Polimer kondensasi diantaranya adalah poliamid,
poliester, dan nilon dapat didepolimerisasi (diurai) lewat jalur sintesis balik sehingga
menghasilkan kembali monomer diasam, diol, atau diamid. Proses tersebut yang boleh
dikatakan dapat menghasilkan monomer dengan yield sangat tinggi melibatkan reaksi
kimia yang disebut alkoholisis (penguraian alkohol), glikolisis (penguraian glikol),
dan hidrolisis (penguraian oleh air). Sebaliknya, teknik depolimerisasi serupa tidak
dapat diterapkan secara langsung pada jenis polimer adisi sehingga membutuhkan
tindakan aktivasi.
E. Jenis-Jenis Plastik
1. Polyethylene Terephthalate (PET/PETE)
PET biasanya dipergunakan di botol minuman dan jenisnya transparan,
jernih/bening. Botol-botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali
pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air
hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh
dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)
2. High Density Polyethylene (HDPE)

Benda dengan kode HDPE bentuknya berwarna putih susu dan digunakan
untuk botol susu, jus, air, kotak sereal, produk pencuci, galon air minum, kursi lipat,
dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan
karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan
HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
3. Vinyl polypronil chloride or PVC)
Bahan ini paling susah untuk didaur ulang dan biasa digunakan untuk pipa,
kontruksi bangunan, plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Bahan ini
lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll. Kandungan dari PVC yaitu
DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan
berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang
dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4. Low Density Polyethylene (LDPE)
Benda dengan kode LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botolbotol yang lembek (madu, mustard). Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan,
tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. Polypropylene (PP)
Barang dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik
terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi.
Cirinya biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila
membeli barang berbahan plastik.

6. Polystyrene (PS)
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum
sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dll. Bahan Polystyrene bisa
membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak mengganggu hormon estrogen
pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem
syaraf. Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya
dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga,
dan meninggalkan jelaga.
7. Lainnya

Barang dengan kode ini bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman
seperti botol minum olahraga, botol susu, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga,
komputer,

alat-alat

elektronik,

dan

plastik

kemasan.

Polycarbonate

bisa

mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman


yang berpotensi merusak sistem ho\rmon kromosom pada ovarium, penurunan
produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Hindari bahan plastik
Polycarbonate.
F. Karakteristik Bahan Bakar Cair
Bahan bakar cair seperti minyak tungku/ furnace oil dan LSHS (low sulphur
heavystock) banyak digunakan dalam penggunaan industri. Bahan bakar cair
mempunyai beberapa sifat penting yang sangat berpengaruh pada kualitasnya. Adapun
berbagai sifat bahan bakar cair
dijelaskan dibawah ini. (Cylirilla, 2011)
1. Densitas
Densitas didefinisikan sebagai perbandingan massa bahan bakar terhadap
volum bahan bakar pada suhu acuan 15C. Densitas diukur dengan suatu alat
yang disebut hydrometer.

Pengetahuan mengenai densitas ini berguna untuk

penghitungan kuantitatif dan pengkajian kualitas penyalaan. Satuan densitas


adalah kg/m3. (Cylirilla, 2011).
2. Specific gravity
Specific gravity didefinisikan sebagai perbandingan berat dari sejumlah
volum minyak bakar terhadap berat air untuk volum yang sama pada suhu
tertentu. Densitas bahan bakar, relatif terhadap air, disebut specific gravity.
Specific gravity air ditentukan sama dengan 1.
Karena specific gravity adalah perbandingan, maka tidak memiliki satuan.
Pengukuran specific gravity biasanya dilakukan dengan hydrometer. Specific
gravity digunakan dalam penghitungan yang melibatkan berat dan volum.
(Cylirilla, 2011)
3. Viskositas
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran resistansi bahan terhadap aliran.
Viskositas tergantung pada suhu dan berkurang dengan naiknya suhu. Viskositas
diukur dengan Stokes / Centistokes. Kadang-kadang viskositas juga diukur dalam
Engler, Saybolt atau Redwood. Tiap jenis minyak bakar memiliki hubungan suhu

viskositas tersendiri. Pengukuran viskositas dilakukan dengan suatu alat yang


disebut Viskometer. Viskositas merupakan sifat yang sangat penting dalam
penyimpanan dan penggunaan bahan bakar minyak. Viskositas mempengaruhi
derajat pemanasan awal yang diperlukan untuk handling, penyimpanan dan
atomisasi yang memuaskan. Jika minyak terlalu kental,maka akan menyulitkan
dalam pemompaan, sulit untuk
menyalakan burner, dan sulit

dialirkan. Atomisasi

yang

jelek

akam

mengakibatkan terjadinya pembentukan endapan karbon pada ujung burner atau


pada dinding-dinding. Oleh karena itu pemanasan awal penting untuk atomisasi
yang tepat. (Cylirilla, 2011)
4. Titik Nyala
Titik nyala suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar
dapat dipanaskan sehingga uap mengeluarkan nyala sebentar bila dilewatkan
suatu nyala api. Titik nyala untuk minyak tungku / furnace oil adalah 66 0C.
(Cylirilla, 2011)
5. Titik Tuang
Titik tuang suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar
akan tertuang atau mengalir bila didinginkan dibawah kondisi yang sudah
ditentukan. Ini merupakan indikasi yang sangat kasar untuk suhu terendah dimana
bahan bakar minyak siap untuk dipompakan.
(Cylirilla, 2011)
6. Panas Jenis
Panas jenis adalah jumlah kKal yang diperlukan untuk menaikan suhu 1
kg minyak sebesar 10C. Satuan panas jenis adalah kkal/kgC. Besarnya bervariasi
mulai dari 0,22 hingga 0,28 tergantung pada specific gravity minyak. Panas jenis
menentukan berapa banyak steam atau energi listrik yang digunakan untuk
memanaskan minyak ke suhu yang dikehendaki.Minyak ringan memiliki panas
jenis yang rendah, sedangkan minyak yang lebih berat memiliki panas jenis yang
lebih tinggi. (Cylirilla, 2011)
7. Nilai Kalor
Nilai kalor merupakan ukuran panas atau energi yang dihasilkan., dan
diukur sebagai nilai kalor kotor / gross calorific value atau nilai kalor netto / nett
calorific value. Perbedaannya ditentukan oleh panas laten kondensasi dari uap air

yang dihasilkan selama proses pembakaran. Nilai kalor kotor / gross calorific
value (GCV) mengasumsikan seluruh uap yang dihasilkan selama proses
pembakaran sepenuhnya terembunkan/terkondensasikan. Nilai kalor netto (NCV)
mengasumsikan air yang keluar dengan produk pengembunan tidak seluruhnya
terembunkan.
G. Proses Pirolisis
Penanganan sampah plastik yang efektif adalah memutus rantai polimer
(fraksinasi). Metode pemecahan rantai polimer yang sudah dikenal adalah pirolisis,
gasifikasi, degradasi termal maupun katalitik. Pengolahan sampah plastik yang paling
memungkinan adalah dengan proses pirolisis.
Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organic melalui proses pemanasan
tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya. Pirolisis dilakukan di dalam sebuah
pengurangan atmosfer (hampa udara) pada temperatur hingga 800oC. Limbah plastik
melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi feedstock petrokimia seperti nafta,
liquid dan wax seperti hidrokarbon dan gas serta minyak dasar untuk pelumas. Teknik
pirolisis telah digunakan sejak awal tahun 1930 di Jerman untuk peningkatan residu
hidrogenasi yang diperoleh dari pencairan/pelelehan batubara. Keunggulan nyata dari
pirolisis dibandingkan dengan pembakaran (incineration), yaitu dapat mereduksi gas
buang hingga 20 kali. Disisi lain, produk pirolisis dapat dimanfaatkan lebih fleksibel
dan penanganannya lebih mudah. Proses pirolisis sampah plastik merupakan teknologi
konversi termokimia yang masih perlu dikembangkan. Selain itu, keterbatasan datadata kinetik untuk penentuan persamaan laju termal dekomposisi secara menyeluruh.
Data - data itu diperlukan untuk rancang bangun reaktor pirolisis. Pyrolytic oil sebagai
produk cair mengandung nafta dan komponen lain yang relatif potensial untuk diolah
kembali menjadi fraksi yang dapat memberikan nilai tambah.
Beberapa penelitian seputar konversi sampah plastik menjadi produk cair
berkualitas bahan bakar telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang cukup prospektif
untuk dikembangkan. Pemanfaatan hasil fraksinasi sampah plastik telah banyak
dikembangkan, yaitu pengubahan produk tar (pyrolytic oil) menjadi minyak pelumas
menggunakan metode hydroisomerisasi, tetapi masih memerlukan langkah yang
cukup panjang. Sistem kerja yang digunakan adalah pirolisis atau destilasi kering.
Limbah plastik dipanaskan di atas suhu leburnya sehingga berubah jadi uap.Proses
pemanasan ini menyebabkan perekahan pada molekul polimer plastik menjadi

potongan molekul yang lebih pendek. Selanjutnya, molekul-molekul ini didinginkan


jadi fase cair.Cairan yang dihasilkan jadi bahan dasar minyak atau minyak mentah.
Dengan destilasi ulang menggunakan temperatur berbeda, yakni mengacu pada titik
uap, minyak mentah diproses menjadi premium atau solar. Jika suhu pemanasan
yang digunakan di atas 100 derajat celsius, yang dihasilkan adalah zat yang
mendekati atau memiliki unsur sama dengan premium. Tinggal mengembunkan
lagi uapnya makadidapat premium. Konsep dasarnya mengambil unsur karbon (C)
dari polimer penyusun plastik. Polimer tersusun dari hidrokarbon, yakni rangkaian
antara atom karbon (CO2) dan hidrogen (H2O). Untuk menghasilkan premium perlu
rantai hidrokarbon dengan molekul lebih pendek, yakni C6-C10. Untuk menghasilkan
minyak tanah dan solar perlu rantai hidrokarbon dengan molekul lebih panjang, yakni
C11C15 (minyak tanah) dan C16-C20 (solar). Pada proses akhir perlu refinery, yakni
pengolahan bahan baku minyak menjadi minyak siap digunakan. Caranya, dengan
mencuci, penambahan aditif, mereduksi kandungan gum atau zat beracun, dan
mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan panjang rantai hidrokarbon.
H. Parameter Pengolahan Plastik
Parameter parameter yang terlibat pada pengolahan plastik menjadi BBM
adalah :
1. Landfill diosposal
Pemulung pada perusaan ini nantinya berguna untuk memilih sampah
plastik dan menyortir plastik yang akan digunakan pada pembuatan BBM.dimana
nantinya pemulung akan digaji per kg sampah yang mereka dapatkan dan di setor
ke perusahaan.
2. Waste treatment
Karena bahan baku kita merupakan plastik limbah dari perkotaan dan
plastik yang ada pada TPA terdiri dari berbagai ukuran maka perlu diseragamkan
ukurannya dengan menggunakan alat pemotong sejenis double roll cutter.
3. Dryer/preheater
Yaitu alat yang berguna untuk mengeringkan plastik yang sudah kita cuci
serta supaya kandungan air pada produk minyak nantinya sedikit sehingga
kualitas produk juga bagus. Pengeringan dan preheater disini juga berguna untuk
mengurangi konsumsi panas pada reaktor/distilasi nantinya.

4. Intake Manipul (Besi).


Fungsinya memasukkan sampah plastik ke dalam tangki reaktor di atas
tungku pembakar. Bahan bakarnya bisa limbah kayu bekas atau gas elpiji.
Bahkan, juga gas metan hasil pembakaran sampah sehingga lebih ekonomis.
5. Tangki Reaktor (Kolom Destilasi)
Reaktor yang digunakan adalah reaktor jenis destilasi vacum dimana
menggunkan suhu lebih dari 400 OC.
6. Condensor
Untuk memperoleh uap reaktor dihubungkan dengan kondensor atau
pengembun yang berada di atas tangki. Diperlukan minimal dua kondensor untuk
memisahkan uap yang mengandung rantai molekul pendek dengan uap yang
mengandung rantai molekul panjang. Penyaluran uap ini menggunakan pipa besi
sehingga tahan suhu tinggi atau panas. Selanjutnya, pada setiap kondensor
dipasang pipa penyalur untuk mengalirkan embun dari uap yang dihasilkan. Tetes
demi tetes embun ditampung dalam botol sebelum proses refinery. Begitulah
rangkaian proses pembuatan minyak berbahan limbah plastik. Satu kg limbah
plastik menghasilkan 1 liter bahan dasar minyak atau minyak mentah. Ketika
diolah jadi premium atau solar, hasilnya tinggal 0,8-0,9 liter. Kotoran yang
melekat pada plastik turut memengaruhi. Demikian pula kualitas plastik yang
dipakai. Makin bagus kualitas plastik yang diolah, makin tinggi pula hasil yang
didapat.
I. Metode Penelitian
1. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan desember 2013 di laboratorium
Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
2. Alat Dan Bahan
Tabung gas ukuran 60 cm diameter 40 cm, pipa penyambung, pembakar
Bunsen, labu destilat, thermometer, gelas kimia, tabung reaksi,Pipet tetes, dcorong
pisah, dan dianalisis menggunakan FT-IR ( Fourier Transform Infra Red). Bahan
yang digunaka smpah plastik dari industri rumah tangga.
3.

Prosedur Penelitian
Prsedur penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
a. Pembuatan Reaktor.

Dilakukan perakitan alat seperti gambar di bawah :


b. Persiapan Bahan Limbah Plastik
Pertama-tama sampah plastik dibersihkan dari segala jenis pengotor
dengan cara dicuci dengan air, sampah yang telah bersih dipotong kecil-kecil
kemudian dijemurkan dibawah sinar matahari hingga mongering.
c. Proses Pirolisis
1) Bahan baku sampah plastic ( anorganik) sebanyak 2 kg, dimasukkan ke
dalam reaktor.
2) Dilakukan pemanasan pada suhu lebih kurang 400 oC sampai semua
sampah terdegradasi dengan sempurna.
3) Proses ini berakhir dengan ditandai dengan timbulnya gas dan air yang
bercampur dengan minyak.
4) Dilakukan penyulingan dari hasil pirolisis berdasarkan perbedaan berat
jenis (density).
Produk ynag dihasilkan di karakteristik dengan mengunakan gas
cromatografi (GC) dan untuk menentukan senyawa yang terkadung dalam
minyak digunakan instrumen FTIR
DAFTAR PUSTAKA
Fransiska,
Rosalena. 2013. Pengolahan Limbah Anorganik (Sampah Plastik)
Menjadi
Minyak
Dengan
Mengunakan
Proses
Pirolisis.
http://roselynazizuka.blogspot.com
/2013/11/pengolahan-limbahanorganik-sampah.html

Você também pode gostar

  • Makalah Epidemiologi
    Makalah Epidemiologi
    Documento7 páginas
    Makalah Epidemiologi
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover Laporan PKL UKK
    Cover Laporan PKL UKK
    Documento8 páginas
    Cover Laporan PKL UKK
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cupcake Cokelat Kurma
    Cupcake Cokelat Kurma
    Documento6 páginas
    Cupcake Cokelat Kurma
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • PKL UKK Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
    PKL UKK Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
    Documento8 páginas
    PKL UKK Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cupcake Cokelat Kurma
    Cupcake Cokelat Kurma
    Documento6 páginas
    Cupcake Cokelat Kurma
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • TVXQ - Winter Rose
    TVXQ - Winter Rose
    Documento1 página
    TVXQ - Winter Rose
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • DAFTAR HADIR Penyuluhan Petani
    DAFTAR HADIR Penyuluhan Petani
    Documento4 páginas
    DAFTAR HADIR Penyuluhan Petani
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Chen - Best Luck
    Chen - Best Luck
    Documento2 páginas
    Chen - Best Luck
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover Epid
    Cover Epid
    Documento1 página
    Cover Epid
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover Ergonomi
    Cover Ergonomi
    Documento2 páginas
    Cover Ergonomi
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Etika
    Tugas Etika
    Documento9 páginas
    Tugas Etika
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover SMK3
    Cover SMK3
    Documento1 página
    Cover SMK3
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover SMK3
    Cover SMK3
    Documento1 página
    Cover SMK3
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover Komunikasi K3 (Revisi)
    Cover Komunikasi K3 (Revisi)
    Documento3 páginas
    Cover Komunikasi K3 (Revisi)
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi Hi
    Daftar Isi Hi
    Documento2 páginas
    Daftar Isi Hi
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Materi Pencegahan Kecelakaan Kerja
    Materi Pencegahan Kecelakaan Kerja
    Documento10 páginas
    Materi Pencegahan Kecelakaan Kerja
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Khasiat Daun Sirih
    Khasiat Daun Sirih
    Documento6 páginas
    Khasiat Daun Sirih
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover Tugas KK
    Cover Tugas KK
    Documento1 página
    Cover Tugas KK
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Pengolahan Limbah Cair Pabrik Gula
    Pengolahan Limbah Cair Pabrik Gula
    Documento8 páginas
    Pengolahan Limbah Cair Pabrik Gula
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Kelompok 1 Puil PHB - 1
    Kelompok 1 Puil PHB - 1
    Documento7 páginas
    Kelompok 1 Puil PHB - 1
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • JSA40
    JSA40
    Documento3 páginas
    JSA40
    Rachel Aurora Chrismelia
    Ainda não há avaliações
  • Ventilasi Alami Print
    Ventilasi Alami Print
    Documento6 páginas
    Ventilasi Alami Print
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Resume OHSA
    Resume OHSA
    Documento6 páginas
    Resume OHSA
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Kue Mangkok Tepung Beras
    Kue Mangkok Tepung Beras
    Documento4 páginas
    Kue Mangkok Tepung Beras
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Cover SMK3
    Cover SMK3
    Documento1 página
    Cover SMK3
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • F (X) - All Night
    F (X) - All Night
    Documento1 página
    F (X) - All Night
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações
  • Tiffany - I'm Alone
    Tiffany - I'm Alone
    Documento1 página
    Tiffany - I'm Alone
    Magdalena hwang
    Ainda não há avaliações