Você está na página 1de 23

OTONOMI DAN

PEMBANGUNAN
DAERAH

Hakikat Otonomi
adalah mengembangkan
mengembangkan manusia manusia
Indonesia yang otonom, yang
memberikan keleluasaan bagi
terbukanya potensi potensi terbaik
yang dimiliki oleh setiap individu secara
optimal

Otonomi Daerah
merupakan keadaan yang
memungkinkan daerah dapat
mengaktualisasikan segala potensi
terbaik yang dimilikinya secara optimal

UU No. 22/1999 tentang pemerintahan


daerah

Secara konseptual, pelaksanaan


otonomi daerah di Indonesia dilandasi
oleh tiga tujuan utama yang meliputi:
tujuan politik
tujuan administratif
tujuan ekonomi

Penyelewengan Dalam
Pelaksanan Otonomi Daerah

Adanya kecenderungan pemerintah daerah


untuk mengeksploitasi rakyat melalui
pengumpulan pendapatan daerah.
Penggunaan dana anggaran yang tidak
terkontrol
Rusaknya Sumber Daya Alam
Bergesernya praktik korupsi dari pusat ke
daerah

EVALUASI
PEMBANGUNAN DI
ERA OTONOMI
DAERAH

KASUS TAMBANG EMAS: Tumpang Pitu


Bukti Kelemahan Otonomi Daerah
Kamis, 25 April 2013, 21:22 WIB

BISNIS.COM, JAKARTA Kasus tumpang tindih kepemilikan


tambang emas Tumpang Pitu di Banyuwangi, Jawa Timur antara
Intrepid Mines Limited dengan PT Indo Multi Niaga (IMN)
menunjukkan suatu kelemahan dari otonomi daerah.
Persoalan ini muncul atas gugatan Intrepid melalui anak usahanya
yaitu Emperor Mines Ltd terhadap Bupati Banyuwangi Abdullah
Azwar Anas atas pengalihan izin usaha pertambangan (IUP) yang
dimiliki IMN kepada PT Bumi Suksesindo.
Persoalan ini juga telah diajukan pada 14 Maret 2013 oleh
Executive General Manager Intrepid Mines Limited Tony Wenas ke
Pengadilan Tata Usaha Niaga (PTUN),Surabaya.
Menyoroti hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesian Resource
Studies Marwan Batubara menyayangkan sikap pemerintah baik
pusat maupun daerah.
Dia menjelaskan kepemilikan tambang jika berbicara mengenai
konstitusi seharusnya tambang tersebut dimiliki oleh negara. Oleh
karena itu, dia menyayangkan akan adanya regulasi otonomi

Sangat disayangkan. Seharusnya daerah dengan otonomi daerah


tidak berhak melakukan jual beli tambang. Seharusnya regulasi
otonomi daerah yang mengatur ini dihilangkan, ujar Marwan ketika
dihubungi di Jakarta, Kamis (25/4).
Marwan menjelaskan adanya otonomi daerah yang dapat
mengklaim kepemilikan tambang, baik lahan maupun hasil, telah
menyebabkan banyak sengketa, entah itu diketahui oleh publik
maupun tidak.
Sebelumnya, klaim Intrepid atas 80% kepemilikan saham atas IMN
dinilai tidak berdasar. Intrepid merupakan perusahaan tambang dari
Australia yang menyampaikan klaim tersebut di bursa saham
Australia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Institute for Essential
Service Reform (IRESS) Faby Tumiwa.
Dia menyatakan klaim yang dilakukan Intrepid justru tisak sesuai
dengan UU No.11/1967, yaitu perusahaan asing tidak dapat memiliki
Kuasa Pertambangan (KP). Berkaitan dengan KP Tujuh Bukit,
pengalihan IUP eksplorasi dan operasi produksi beralih dari IMN
kepada Bumi Suksesindo yang disetujui oleh Bupati Anas.

PELUANG DAN
TANTANGAN
PEMBANGUNAN PADA
ERA OTONOMI DAERAH

ANALISIS SWOT PEMDA

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PEMBANGUNAN EKONOMI PADA ERA OTONOMI DAERAH

Kelebihan pembangunan ekonomi pada era otonomi daerah adalah:

Efisiensi ekonomis.
Anggaran daerah untuk pelayanan publik bisa lebih mudah
disesuaikan dengan preferensi masyarakat setempat dengan
tingkat akuntabilitas dan kemauan bayar yang tinggi.

Peluang meningkatkan penerimaan pajak dari pajak daerah.


Pemerintah daerah bisa menarik pajak dengan basis konsumsi dan
aset yang tidak bisa ditarik oleh pemerintah Pusat.
Kelemahan pembangunan ekonomi pada era otonomi daerah adalah:

Lemahnya kontrol pemerintah pusat terhadap ekonomi makro.

Sulitnya menerapkan kebijakan stabilitas ekonomi.

Sulitnya menerapkan kebijakan pembangunan ekonomi dengan


pemerataan.

Besarnya biaya yang harus ditanggung pemerintah daerah


daripada keuntungan yang didapat.

PROSPEK PEMBANGUNAN EKONOMI PADA ERA


OTONOMI DAERAH

Transfer per kapita meningkat sangat tajam


dari tahun ke tahun
Pengurangan tingkat kemiskinan dan
pengurangan tingkat pengangguran
Memberikan dampat catching-up bagi
daerah-daerah yang sebelumnya tertinggal
Terjadi peningkatan output layanan publik di
daerah, seperti angka partisipasi murni/APM
sekolah dasar,dan angka kematian bayi/IMR
yang menurun

KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI


DARI SUDUT PANDANG INTERNASIONAL

Sistem transfer yang berbasis equalization


di Indonesia lebih efektif dibandingkan
negara lain, contohnya Cina dan Filipina
Desain Sistem Dana Alokasi Umum (DAU)
di Indonesia banyak mengurangi
ketimpangan antardaerah
Otonomi daerah telah mendorong
pemerintah daerah untuk membelanjakan
secara lebih banyak dana pada sektor
layanan publik yang mendasar.

PERBANDINGAN ERA SEBELUM


OTONOMI DAERAH DENGAN ERA
OTONOMI DAERAH

Data keberhasilan otonomi daerah


DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA.xl
s
DATA PARTISIPASI PENDIDIKAN.xls
DATA TINGKAT KEMISKINAN.xls

TANTANGAN PEMBANGUNAN
PADA ERA OTONOMI DAERAH

Ancaman disintegrasi bangsa


Undang-undang otonomi daerah masih rentan
Kepemimpinan
Rencana strategis daerah
Sumber daya manusia
Kemitraan
Sumber daya dan prospeknya

SOLUSI MENGATASI TANTANGAN


DALAM OTONOMI DAERAH

Bottom up approach (pendekatan dari


bawah atau terjun ke lapangan)
Kerja sama antar daerah
Fokus pada pengembangan UKM

Contohnya dukungan terhadap UMKM :


1. Penyediaan bahan baku
2. Peningkatan kualitas
3. Peningkatan akses kredit
4. Peningkatan kemampuan kewirausahaan
masyarakat
5. Inovasi produk
6. Pengembangan UKM melalui kerja sama
pemerintah dengan pihak swasta.

PENCIPTAAN IKLIM USAHA YANG


KONDUSIF

Adanya komitmen Pemda


Perbaikan perda
Transparansi informasi
Inisiatif swasta
Terciptanya koordinasi yang lebih baik
antar instansi pemerintah
Keterlibatan pihak swasta dalam
pembuatan kebijakan melalui forum
stakeholder.

KERJA SAMA ANTAR DAERAH DAN


PEMASARAN WILAYAH

Terciptanya kesepakatan bersama antar


daerah untuk bekerja sama
Pendirian lembaga pemasaran wilayah
Terbangunnya identitas wilayah
Keterlibatan pihak pemerintah dan swasta
dalam membangun wilayah ekonomi

TERIMA KASIH

Você também pode gostar