Você está na página 1de 245

TABLE OF CONTENS

DAFTAR ISI

Tema
Theme
PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) Highlight 2011

3
5
6
16
17

Fokus Pada Pelayanan Focus on Service

22

Performa Penting 2011 Important Performance in 2011


Peristiwa Penting 2011 Important Events in 2011
Sertifikasi dan Penghargaan Certificates and Awards
Ikhtisar Keuangan, Operasional dan SDM
Financial Highlight, Operational and Human Resource
Ikhtisar Laba Cabang Tahun 2011 Highlight of Branch Profit in 2011
Highlight Sasaran, Strategi & Prospek Usaha
Target Highlight, Strategy and Business Prospect
Infrastruktur untuk Perekonomian Negara Infrastructure for National Economy

Laporan Manajemen
Management Report

25
32
40

Laporan Dewan Komisaris Commissioner Board Report


Laporan Direksi Director Report
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2011 Annual Report Responsibility 2011

Profil Perusahaan
Company Profile

44
45

Sekilas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) in Brief


Jejak Langkah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Historical Track of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mission
Nilai-nilai dan Sasaran Perusahaan Value and Corporate Objective
Kegiatan Usaha Business Activities
Wilayah Operasional Perusahaan Corporate Operational Area
Profil Cabang Pelabuhan & Unit Bisnis Port Branches & Business Units Profile
Fasilitas dan Peralatan Facilities and Equipments
Akuntan Publik Perusahaan Companys Public Accountant
Informasi Pemegang Saham Shareholder Information

20
21

48
50
51
52
53
59
61
62
Analisa & Pembahasan
Manajemen Atas Kinerja
Perusahaan
Analysis and management
discussion for corporate
performance

64
68
75

81

Tinjauan Operasional Per Pusat Pelayanan Operational Review per Service Center
Tinjauan Laporan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance Report
Kemampuan Pinjaman dan Kolektabilitas Piutang
Loan Capability and Receivable Collectibility
Struktur Modal dan Likuiditas Capital Structure and Liquidation
Informasi Material Atas Investasi Barang dan Modal
Material Information Of Goods and Capital Investments
Benturan Kepentingan Conflict of Interest
Informasi Keuangan yang bersifat Luar Biasa, Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum dan Transaksi Lindung Nilai
Extraordinary Financial Information, Realization Of Use Of Fund From General Offerings and
Value Protect Transaction
Perubahan Kebijakan Akuntansi Accounting Policy Change
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan
Information and Existed Material Facts After Financial Report Date
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Amendment Regulation Legislation

Tinjauan Pendukung Usaha


Business Support Review

83
88
93

Sumber Daya Manusia Human Resource


IT Governance
Pengadaan Procurement

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

95

Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance

76
76
76
76

77
78

Aspek Pemasaran , Prospek


Usaha dan Pengembangan
Bisnis
Aspects of Marketing,
Business Prospects and
Development

146

Aspek pemasaran Marketing Aspect

150

Prospek Usaha dan Pengembangan Bisnis Business Prospects and Development

Tanggung Jawab Sosial


Social Responsibility

157
159
160
161
162

Kebijakan CSR CSR Policy


Program Kemitraan Partnership Program
Program Bina Lingkungan Community Development Distribution Program
Rencana Tahun 2012 Plan Year of 2012
Profil Mitra Binaan Perusahaan Partnership Member Profile

Laporan Auditor
Independen
Independent Auditors
Report

166

172

Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan
Directors Statement Letters relating to the Directors Responsibility on the Financial Report
Opini Auditor Independen Atas Laporan Keuangan
Opinion of Auditor Independen on the Financial Report
Laporan Keuangan Independen Financial Report Independent

Data Perusahaan
Company Data

228
230
233
235
237
238
240
242

Profil Dewan Komisaris Profile Of The Board Of Commissioners


Profil Direksi Profile Of Board Of Directors
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
Profil Manajemen Management Profile
Pejabat Senior Key Personnel
Struktur Organisasi Organization Structure
Alamat Kantor Cabang dan Unit Bisnis Port Branches and Business Units Address
Daftar istilah Glossaries

168

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

FOKUS PADA PELAYANAN


Focus on Services

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melangkah pasti

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) steps convincely,

mewujudkan sebuah Badan Usaha Pelabuhan (BUP)

revealing itself as a qualified service provider in Port

yang mampu memberikan pelayanan bermutu bagi

Businesses. Facilities Repair and improvement are

pelanggan. Perbaikan dan pembenahan fasilitas terus

continously made. During 2010 the total investment

dilakukan. Selama tahun 2010 total investasi sebesar

was Rp 572 billion and in 2011 was Rp 1,268 billion,

Rp 572 Milyar dan tahun 2011 sebesar Rp 1,268 Triliun

which showed 121,66 % increment. High investment

mengalami kenaikan sebesar 121,66 %. Besarnya

in 2011 was a manifestation of Companys commitment

investasi di tahun 2011 ini merupakan bentuk komitmen

meet customers need of fast, secure and efficient

perusahaan terhadap kebutuhan para pelanggan

services. There is no choice for organization to be the

yaitu pelayanan yang cepat, aman dan efisien. Tak ada

best in competition except by conducting organization

pilihan bagi organisasi untuk unggul dalam persaingan

management which focuses in serving customer, since

kecuali dengan melakukan pengelolaan organisasi

customer is an important element in Coporates future

yang fokus melayani pelanggan karena pelanggan

continuity

adalah bagian penting keberlangsungan perusahaan


di masa depan

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PERFORMA PENTING 2011


Performances in 2011

Laba Bersih Rp 211.335.377.811,- mengalami kenaikan


hingga 52,40 % .

Net Profit Rp 211.335.377.811,- increasing 52,40 % .

Pendapatan operasi Rp 1.163.630.554.090,- mengalami


kenaikan 17,73 %.

Operational Income Rp 1.163.630.554.090,increasing 17,73 %.

Beban Usaha Rp 821.138.206.815,- mengalami kenaikan


8,58 %.

Business Expenses Rp 821.138.206.815,increasing 8,58 %.

Kas Perusahaan Rp 390.294.012.917,- mengalami


kenaikan 29,09 % .

Corporate Cash Rp 390.294.012.917,increasing 29,09 %.

Total aktiva Rp 3.446.574.931.408,- mengalami kenaikan


71,88 %.

Total Asset Rp 3.446.574.931.408,- increasing 71,88 %.

Nilai Investasi Rp 1.268.666.245.258,- mengalami


kenaikan 121,66 % .

Investment Value Rp 1.268.666.245.258,increasing 121,66 %.

Kunjungan Kapal mencapai 61.552 Call atau


122.765.532 Gross Tonnage (GT).

Ship Call of 61.552 Calls or 122.765.532 Gross


Tonnage (GT).

Total Bongkar Muat Barang sebesar 77.629.349 Ton.

Total Cargo Handling 77.629.349 Ton.

Bongkar Muat Peti Kemas sebesar 1.277.709 TEUs,


mengalami peningkatan 14,96 %.

Container Handling 1.277.709 TEUs,


increasing 14,96 %.

Total Arus Penumpang sebesar 5.460.493 orang


mengalami kenaikan 8,78 %.

Total Passanger Flow 5.460.493 people,


increasing 8,78 %.

Kekuatan SDM pada Tahun 2011 adalah sebanyak 1.244


orang.

Human Resource Power in 2011 are 1.244 people.

Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun 2011 adalah


Sehat dengan penggolongan AA dengan skor 86,20
point.

Corporate Health Level in 2011 is Healthy with


category AA and score 86,20 point.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

PERISTIWA PENTING 2011


Important Events in 2011

1 Januari / January
25-29 Januari 2011 | Pelindo I Golf Open Tournament 2011
Sebagai apresiasi perusahaan atas kerjasama dan dukungan para mitra dalam
mengembangkan jasa dan bisnis di bidang Kepelabuhanan. PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) yang biasa dikenal dengan Pelindo I menggelar PELINDO I GOLF OPEN
TOURNAMENT 2011 pada tanggal 25-29 Januari 2011 di Graha Metropolitan Golf &
Country Club Medan. Acara ini diikuti oleh 80 golfer profesional dan 40 golfer amatir
berasal dari wilayah kerja Pelindo I yang meliputi Provinsi Aceh, Sumut, Riau dan Riau
Kepulauan. Sedangkan untuk kategori Gathering diikuti 128 golfer yang merupakan
relasi bisnis dan pelanggan Pelindo I.
January 25-29, 2011 | Golf Open Tournament 2011 Pelindo I
As an appreciation from Company to its partners for their corporation and support in
developing port service and business, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), which is known
as Pelindo I, held PELINDO I GOLF OPEN TOURNAMENT 2011 on January 25-29, 2011
at Graha Metropolitan Golf & Country Club Medan. This event was participated by 80
professional golfers and 40 amateur golfers from Pelindo I working area included Aceh,
North Sumatra, Riau and Riau Islands. While for Gathering category, it was followed by 128
golfers from business relations and customers of Pelindo I.

2 Februari / February
2 Februari 2011 | Kerjasama Pelindo I - Bank Mandiri
Untuk melancarkan rencana investasi yang akan dilakukan, PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) memperoleh dukungan dana dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam
wujud pemberian kredit investasi sebesar 1 (satu) Triliun. Penandatanganan kerja
sama ini dihadiri oleh Direksi dan Komisaris PT Pelindo I (Persero) dan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk bertempat di Plaza Mandiri Jakarta.
February 2, 2011 | Cooperation of Pelindo I - Bank Mandiri
To smoothen its future investment planning, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) was
financially supported by Mandiri Bank Tbk Corporation, manifested in a credit loan
disbursment as much as 1 trillion. The signing of this Loan Credit Agreement was
attended by Director and Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) and
Mandiri Bank Tbk Corporation at Plaza Mandiri Jakarta.
18 Februari 2011 | Bedah Buku Menatap Punggung Muhammad
Sebagai rangkaian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad 1432 H, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) menggelar bedah buku Menatap Punggung Muhammad yang
ditulis oleh penulis muda dari Bandung Fahd Djibran, di Masjid Al Bahar Kantor Pusat.
February 18, 2011 | Book Review Menatap Punggung Muhammad
As the series of Maulid Nabi Muhammad 1432 H celebration, PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) held a book review Menatap Punggung Muhammad written by a young writer
from Bandung, Fahd Djibran, at Masjid Al Bahar, Head Office.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

3 Maret /March
12 Maret 2011 | Peluncuran Belawan Logistic Center (BLC)
Memperluas usahanya Pelindo I me-launching unit usaha pelayanan depo petikemas
yang bernama BLC (Belawan Logistic Center). BLC sebagai penyedia jasa logistik yang
terlengkap dengan memiliki keunggulan dalam memberikan layanan, selain letaknya
yang strategis.
March 12, 2011 | Belawan Logistic Center (BLC) Launching
In expanding its business, Pelindo I launched a service business unit of container depot
named BLC (Belawan Logistic Center). BLC , as the most complete logistic service provider,
has a priority in giving excellent service, besides its strategic location.

19 Maret 2011 | Pameran Pekan Raya Sumatera Utara ke - 40


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berpartisipasi dalam Perayaan Ulang Tahun
Sumatera Utara melalui Pameran Pekan Raya Sumatera Utara ke-40. Acara ini digelar
untuk memperingati Hari Jadi Sumatera Utara yang ke-63, tanggal 15 April 2011.
Menjadi ajang promosi bagi produk-produk unggulan daerah, serta mendorong
keikutsertaan para pengusaha kecil dan menengah untuk mempromosikan produkproduknya. Dengan mengikuti event ini menunjukkan dukungan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) bagi perekonomian masyarakat sekitarnya.
March 19, 2011 | 40th North Sumatra Fair Exhibition
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) participated in North Sumatera Anniversary
Celebration through the 40th North Sumatra Fair Exhibition. This exhibition was
held to celebrate the 63th of North Sumatera Anniversary, April 15, 2011. It became a
potential promotion event for local featured products, and to increase participation
of small and middle enterprises in promoting their products. By participating in this
event, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has shown its support to its surrounding
communities economy.
21 Maret 2011
Peresmian Terminal Penumpang Domestik Pelabuhan Sri Bintan Pura
Tanjungpinang
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meresmikan pengoperasian Terminal Penumpang
Domestik di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
March 21, 2011
The Launching of Sri Bintan Pura Tanjungpinang Port Domestic Passanger Terminal
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) operated Domestic Passanger Terminal at Sri
Bintan Pura Tanjungpinang Port for the first time.

4 April / April
1 April 2011
Bantuan CSR untuk Korban Bencana Banjir di Medan Labuhan dan Medan Baru
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyerahkan bantuan dalam bentuk sembako
untuk korban banjir yang terjadi di Medan Labuhan dan Medan Baru, Kota Medan.
April 1, 2011
CSR aid for Flood Disaster Victim in Medan Labuhan and Medan Baru
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) submitted aid in the form of basic needs to flood
disaster victims which was conducted at Medan Labuhan and Medan Baru, in Medan.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

4 April / April
12-14 April 2011
Pameran Indonesia International Infrastructure 2011 Conference and Exhibition
(IIICE 2011)
Dalam mempromosikan potensi terbaik serta mendorong pertumbuhan
pembangunan infrastruktur berkelanjutan di masing-masing wilayah dari 33 provinsi
di Indonesia, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) di bawah Kementerian Perhubungan,
turut berpatisipasi dalam Pameran Indonesia International Infrastructure 2011
Conference and Exhibition (IIICE 2011) yang diselenggarakan di Jakarta. Ajang
tahunan ini mempertemukan para pembeli daerah dan pusat, pemasok lokal maupun
internasional, serta para pejabat.
April 12-14, 2011
Indonesia International Infrastructure 2011 Conference and Exhibition (IIICE 2011)
In promoting the best potency and supporting the growth of sustainable infrastructure
development at every area of 33 provinces in Indonesia, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
under Transportation Ministry, participated in Indonesia International Infrastructure
Conference and Exhibition 2011 (IIICE 2011) held in Jakarta. The annual event bring
the local and central buyers, local and international suppliers and important officials/
functionaries.

5 Mei / May
23 Mei 2011
Sharing and Session dengan Renald Kasali, Transformasi Bisnis Budaya dan
Mindset
Agar menumbuhkembangkan mindset karyawan dalam mentransformasi bisnis
menjadi tangguh dan inovatif, Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
menggelar Sharing and Session dengan Rhenald Kasali dengan tema Transformasi
Bisnis Budaya dan Mindset dalam Membuat Usaha Menjadi Tangguh dan Inovatif
Melalui Upaya Cracking Zone, di Ruang Bandar Deli, Cabang Pelabuhan Belawan.
May 23, 2011
Sharing and Session with Renald Kasali, Mindset and Cultural Business
Transformation
To develop employees mindset in transforming business to become qualified and
innovative one, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Management held a Sharing and
Session with Keynote speaker Rhenald Kasali and theme Mindset and Cultural Business
Transformation to create a strong and innovative Business through the Cracking Zone
Effort, at Bandar Deli Room, Belawan Port Branch.
31 Mei 2011
Pelindo I melakukan penambahan Alat: 5 unit RTG , 3 unit HMC, dan 2 unit Kapal
Pandu
Untuk meningkatkan kinerja di lapangan penumpukan (CY), mempercepat layanan
bongkar muat peti kemas, serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa pelabuhan,
maka manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menambah alat bongkar muat
serta kapal pandu diantaranya 5 unit RTG Rubber Tyred Gantry (RTG), 3 unit Harbour
Mobile Crane (HMC) dan 2 unit Kapal Pandu untuk Pelabuhan Belawan dan Belawan
International Container Terminal (BICT). Masing-masing 3 unit HMC untuk Pelabuhan
BICT dan Belawan, 5 unit RTG untuk BICT dan 2 unit Kapal Pandu di Pelabuhan
Belawan.
May 31, 2011
Pelindo I provide additional equipments: 5 units RTG , 3 units HMC, and 2 units Pilot
Boat
To increase the performance at Staking Yard (SY), to be more rapid in giving container
loading and unloading services and to increase port service quality; therefore, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) management added loading and unloading equipment and Pilot
Boat such as 5 units RTG Rubber Tyred Gantry (RTG), 3 units Harbour Mobile Crane (HMC)
and 2 units Pilot Boats for Belawan Port and Belawan International Container Terminal
(BICT). Each Stacking Yard gets 3 units HMC for BICT Port and Belawan, 5 units RTG for BICT
and 2 units Pilot Boats at Belawan port.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

5 Mei / May
Tanjung Pinang

Lhokseumawe

31 Mei 2011
Pelindo I meraih penghargaan Penghargaan Bendera Emas SMK3 Cabang
Pelabuhan Tanjungpinang dan Pelabuhan Lhokseumawe
Sebagai bukti atas sistem manajemen perusahaan dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memperoleh
Penghargaan Bendera Emas SMK3 berdasarkan hasil audit yang dilaksanakan
oleh Sucofindo International Certification Services (SICS). Penghargaan tersebut
diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Muhaimin Iskandar
untuk Pelabuhan Tanjungpinang dan Pelabuhan Lhokseumawe di Jakarta.
May 31, 2011
SMK3 Gold Flag Award for Tanjungpinang Port Branch and Lhokseumawe Port
As the evidence of Companys Management System in controlling the risks related
to working activities in order to create a safe, efficient and productive work place, PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) achieved SMK3 Gold Flag Award based on audit result
by Sucofindo International Certification Services (SICS). The award was submitted
by Indonesian Manpower and Transmigration Ministry, Muhaimin Iskandar, for
Tanjungpinang Port and Lhokseumawe Port in Jakarta.

6 Juni / June
16 Juni 2011 | Kapal Tunda untuk Pelabuhan Belawan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan Belawan menambah satu
unit kapal tunda (tugboat), dengan nilai investasi sekitar Rp 41,6 miliar. Kapal ini
dibuat oleh PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dan diberi nama Sei Deli,
memiliki kekuatan daya mesin 2 x 1.600 HP (Horse Power). Dengan hadirnya kapal
ini diharapkan mampu meningkatkan availabilitas dan utilitas SBPP (Sarana Bantu
Pelayanan Pemanduan) di Pelabuhan Belawan.
June 16, 2011 | Tugboat for Belawan Port
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Belawan Port Branch added one unit of tugboat with
investment value about Rp 41.6 billion. It was made by PT Dok dan Perkapalan Surabaya
(Persero) and named as Sei Deli, with 2 x 1.600 HP (Horse power). By the existence of this
ship hopefully can increase availability and utility of SBPP (Guidance Service Aid Facility)
at Belawan Port.
18 Juni 2011
Dua Unit Container Crane (CC) di Belawan International Container Terminal (BICT)
Dua unit Container Crane (CC) datang ke BICT sebagai wujud realisasi investasi
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dua unit Container Crane (CC) mempunyai
kapasitas 40 ton, dibuat oleh Shanghai Zhenhua Heavy Industries Co., Ltd (ZPMC)
Cina senilai Rp128 milyar. CC ini diharapkan dapat mempercepat layanan bongkar
muat peti kemas di BICT (Belawan International Container Terminal).
June 18, 2011
2 Units of Container Crane (CC) at Belawan International Container Terminal (BICT)
2 units of Container Crane (CC) came to BICT as the investment realization of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). 2 units of Container Crane (CC) with 40 ton capacity, made by
Shanghai Zhenhua Heavy Industries Co., Ltd (ZPMC) China at the price of Rp 128 billion.
Existance of these two CCs is expected to accellarate the loading and unloading container
service at BICT (Belawan International Container Terminal).
22-23 Juni 2011 | 32nd APA Working Comittee Meeting
Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean Ports
Association Working Comitte Meeting (APA WCM) ke 32. Acara ini diselenggarakan
di Medan Sumatera Utara oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersama dengan
Pelindo II, III dan IV. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan kerjasama
negara-negara anggota ASEAN terutama dalam bisnis kepelabuhanan.
June 18, 2011 | 32nd APA Working Comittee Meeting
Indonesia had a chance to be the host of the 32nd Asean Ports Association Working
Comitte Meeting (APA WCM). The meeting was held in Medan, North Sumatera by
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) together with Pelindo II, III and IV. This meeting
was aimed to strengthen the relation of ASEAN countries cooperation mainly in port
businesses.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

6 Juni / June
25 Juni 2011 | Pelindo I Peduli Gempa Tarutung
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyalurkan bantuan bencana gempa Tarutung
senilai Rp 150 juta. Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai dan sembako yang
terdiri dari gula, minyak goreng, mie instan dan selimut.
June 25, 2011 | Pelindo I Tarutung Earthquake Care
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed IDR 150 million donation to eartquake
victims at Tarutung. This donation was given in cash and primary need (sembako)
contained of sugar, coconut oil, instant nuddle and blanket.

7 Juli / July
22 Juli 2011 | Penyerahan PKBL dan CSR di Banda Aceh
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyerahkan bantuan dana Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan dengan total senilai Rp 1,4 miliar di wilayah kerja Pelindo
I di Provinsi Aceh yaitu Cabang Lhokseumawe dan Malahayati. Perusahaan juga
menyerahkan 5.000 bibit pohon Trembesi bantuan Presiden RI di Kabupaten Nagan
Raya, Aceh.
July 22, 2011 | PKBL and CSR Aid in Banda Aceh
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) submitted a certain amount of fund, of Partnership
and Environment Development Programs, totally IDR 1,4 billion to Pelindo I working are in
Aceh Province namely Lhokseumawe and Malahayati Branches. Corporate also submitted
5.000 seeds of Trembesi on behalf of Presiden RI at Nagan Raya Regency, Aceh.

24 Juli 2011 | Pelindo I Peduli Pendidikan dan Olahraga


Kepedulian perusahaan terhadap pendidikan serta olah raga, PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) mengadakan acara yang mengambil tema Pelindo I Peduli Religi dan Olah
Raga dan Belawan Pelabuhanku. Dimana dalam acara ini memberikan wadah bagi
kreatifitas anak-anak serta karyawan.
July 24, 2011 | Pelindo I Concern to Education and Sport
Refer to Corporates concern toward education and sport, PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) held a program called Pelindo I Peduli Religi dan Olah Raga (Pelindo Is
concerns on religion and Sport) and Belawan Pelabuhanku (Belawan My Port),
while this program facilitated the creativeness of children and employee.

29 Juli 2011 | Pelindo I mengadakan Pasar Murah di Belawan


Jelang Ramadhan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selenggarakan Pasar Murah.
Pasar murah ini merupakan salah satu program dari Kementerian BUMN yang
diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok menyambut datangnya
bulan Ramadhan 1432 H. Pasar Murah ini digelar di wilayah operasional Pelindo I
Kecamatan Medan Belawan. Pasar murah ini menjual kebutuhan pokok seperti beras,
gula dan minyak goreng.
July 29, 2011 | Pelindo I held a Bazaar at Belawan
By the time of Ramadhan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Bazaar. This Bazaar
was one of BUMN Ministerial programs, expected to be able to stabilize the price of public
primary necessities in welcoming Ramadhan 1432 H. This Bazaar was held at Pelindo I
operational area, Medan Belawan Subdistrict. Primary goods like rice, sugar and coconut
oil were sold in this Bazaar.

10

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

8 Agustus / August
9 Agustus 2011 | Pergantian Jajaran Direksi Pelindo I
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Nomor :
KEP-174/MBU/2011 tanggal 25 Juli 2011, tentang pemberhentian dan pengangkatan
anggota-anggota Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), susunan Direksi
Pelindo I berubah. Perubahan tersebut meliputi Direktur Utama, Alfred Natsir yang
menggantikan Harry Sutanto, Direktur Keuangan Farid Luthfi menggantikan Suwhono
dan Direktur Personalia dan Umum, Imran Iskandar menggantikan Pasoroan Herman
Harianja. Pada 9 Agustus 2011, Direksi baru berkenalan dengan para karyawan Kantor
Pusat.
August 9, 2011 | Pelindo I Board of Directors Structural Reformation
Based on State Owned Enterprises Ministry Decree as Shareholder Number: KEP-174/
MBU/2011 July 25, 2011 about resignation and appointment of PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Directors, Pelindo I structure of Directors was changed. This reformation
including Alfred Natsir replacing Harry Sutanto as President Director, Farid Luthfi replacing
Suwhono as Finance Director and, Imran Iskandar replacing Pasoroan Herman Harianja
as Personnel and General Affairs Director . On August 9, 2011, the new Directors introduced
themselves to Head Office employees.
20-21 Agustus 2011 | Rapat Kerja Penyusunan RKAP 2012
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengggelar Rapat Kerja Penyususunan RKAP
2012 di Kantor Pusat Medan. Rapat ini untuk mengevaluasi kinerja semester pertama
2011 dan merumuskan strategi rencana kerja yang lebih realistis sesuai kemampuan
cabang masing-masing yang akan dituangkan dalam RKAP 2012. Rapat ini bertema
Peningkatan Profitabilitas Perusahaan Melalui Efisiensi, Intensifikasi Usaha dan Meraih
Potensi Pasar Baru dan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Cabang.
August 20-21, 2011 | 2012 RKAP Arrangement Working Conference
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Working Conference of 2012 RKAP Arrangement
at Head Office, Medan. This meeting was aimed to evaluate first semester performance
in 2011 and to compose strategy of realistic work planning in accordance with each
branch potency which will be shown in RKAP 2012. Theme of this meeting was Increasing
Companys Profitability through Business Efficiency and Intensification and Reach New
Potential Markets and attended by representatives from all Branches.

9 September / September
26 September 2011 | Tepung Tawar Calon Jemaah Haji Pelindo I
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan Tepung Tawar Haji
kepada 37 orang Calon Jemaah Haji Keluarga Besar Pelindo I tahun 1432 H, pada 26
September 2011 di Ruang Selat Malaka Kantor Pusat Pelindo I Medan. Acara ini bertema
Doa Selamat Atas Keberangkatan Calon Jemaah Haji Keluarga Besar Pelindo I tahun
1432 H dan dihadiri oleh Jajaran Direksi, para pegawai dan Ustazd KH. Amiruddin MS,
MA PhD.
September 26, 2011 | Tepung Tawar Hajj of Pelindo I
The Management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held Tepung Tawar Hajj to 37 Hajj
Candidates of Pelindo I Big Family in 1432 H, on September 26, 2011 at Selat Malaka Room,
Pelindo I Head Office, Medan. Theme of this event was: Doa Selamat Atas Keberangkatan
Calon Jemaah Haji Keluarga Besar Pelindo I tahun 1432 H and attended by Board of
Directors, employees and Ustazd KH. Amiruddin MS, MA PhD.
30 September 2011 | Pelatihan ISPS Code Training For Port Facility Security Officer
Dalam memenuhi standar keamanan pelabuhan menurut IMO, Manajemen
menggelar pelatihan ISPS Code Training For Port Facility Security Officer pada 28-30
September 2011. Pelatihan ini bertujuan agar para pegawai memahami peraturan
konvensi Internasional / Nasional yang berhubungan dengan keamanan pelabuhan,
meningkatkan perhatian mereka terhadap keamanan pelabuhan, memahami
penerapan Standar Keamanan Pelabuhan Internasional (ISPS), dan memahami
Peraturan Keamanan Fasilitas dalam kegiatan pelabuhan serta Prosedur Keamanan
Operasional.
September 30, 2011 | Training of ISPS Code Training for Port Facility Security Officer
In fulfilling Port Security Standard according to IMO, Management of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) conducted training of ISPS Code For Port Facility Security Officer on
September 28-30, 2011. This training was purposed that employees shall understand the
International/National Convension Regulation which relates to port security, increasing
their attention to port security, understanding application of International Port Security
Standard, and understanding Facility of Security Regulation in port activities and
Operational Security Procedure.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

11

10 Oktober / October
20 Oktober 2011 | Pelindo I mendapatkan penghargaan dari Maersk Line
Maersk Line, perusahaan pelayaran terkemuka di dunia, memberikan apresiasi
kepada salah seorang pegawai, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Aris Zulkarnaen,
yang bekerja di Terminal Petikemas Belawan International Container Terminal (BICT).
Penghargaan ini diberikan karena kontribusinya secara aktif baik dalam daily activity
maupun sumbang ide selama melayani Maersk Line.
October 20, 2011 | Award from Maersk Line
Maersk Line, the most famous shipping corporate in the world, gave an appreciation
to one of Pelindo I employees, Aris Zulkarnaen, who worked at Belawan International
Container Terminal (BICT). This award was given upon his active contribution in his
daily activities as well as his idea contribution while serving Maersk Line.

11 November / November
11 November 2011 | One Day Training on Air Emission Inventories
Dalam rangka penerapan pelabuhan ramah lingkungan dan menuju pelabuhan
ecoport (greenport), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selenggarakan One Day
Training on Air Emission Inventories in Ports bekerjasama dengan GIZ (Deutsche
Gesellschaft fur Internationale Zusammenabeit). Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 30
peserta baik dari Kantor Pusat maupun cabang dengan berbagai bidang.
November 11, 2011 | One Day Training on Air Emission Inventories
In applying a friendly working environment and becoming to be an ecoport
(greenport), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held One Day Training on Air Emission
Inventories in Ports, cooperate with GIZ (Deutsche Gesellschaft fur Internationale
Zusammenabeit). This training was joined by 30 participants from Head Office as well
as Branches with various fields.
21 November 2011 | Pelindo I Rombak Pejabat Struktural
Dalam menunjang pertumbuhan perusahaan lebih merombak cepat dan
meningkatkan pelayanan, Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), beberapa
pejabat struktural di Lingkungan Pelindo I. Pelantikan ini diadakan, di Ruang Selat
Malaka, Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
November 21, 2011 | Pelindo I Structural Officials Reformation
In supporting more rapid corporate growth and service increament, Board of Directors of
Pelindo I reformation of several structural officials in Pelindo I. The inauguration took place
at Selat Malaka Room, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Head Office.

23 November 2011 | Kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke BICT


Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan beserta rombongan melakukan
kunjungan kerja ke PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Kunjungan ini dimaksudkan
untuk meninjau secara langsung kondisi Pelabuhan Belawan dan Belawan International
Container Terminal (BICT), permasalahan yang dihadapi, kendala serta pengembangan
pelabuhan ke depan.
November 23, 2011 | Minister of State Own Enterprise (BUMN) Visit, Dahlan Iskan to BICT
Minister of State Owned Enterprises, Dahlan Iskan with his group visited PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). This visit was aimed to monitor directly Belawan Port and Belawan
International Container Terminal (BICT) condition, to see the actual problems, obstacles
and ports development.

12 Desember / December
12 Desember 2011| Pelatihan Sosialisasi K3 dan Pengoperasian Alat Bongkar Muat
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menggelar pelatihan Sosialisasi K3
dan Pengoperasian Alat Bongkar Muat untuk seluruh pegawai operasional Belawan
International Container Terminal (BICT) yang dimulai 12 Desember 2011. Pelatihan ini
adalah upaya manajemen dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang cepat namun
juga aman dan nyaman. Pelatihan ini dibagi dalam 11 gelombang.
December 12, 2011 | K 3 Socialization Training and Loading Unloading Equipment Operation
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Management conducted K3 Socialization and Loading/
Unloading Equipment Operation Trainings for all operational employees of Belawan
International Container Terminal (BICT) started on December 12, 2011. This training was
one of Management efforts to increase rapid, secure and comfortable service quality. This
training was devided to 11 periods.

12

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

13

14

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

15

SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN


Certificates and Awards

ISO

ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan Barang


dianugerahkan kepada Pelabuhan Belawan oleh Sucofindo
International Certification Services (SICS).
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan Barang
dianugerahkan kepada Pelabuhan Dumai oleh PT Standards
Assurance Innovation Global (PT SAI GLOBAL).
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan Barang
dianugerahkan kepada Pelabuhan Pekanbaru oleh
PT Standards Assurance Innovation Global (PT SAI GLOBAL).
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pelayanan Kapal dan Barang
dianugerahkan kepada Pelabuhan Tanjungpinang oleh
PT Standards Assurance Innovation Global (PT SAI GLOBAL).
ISO 9001 : 2008 untuk Jasa Pengelolaan Terminal Internasional
Peti Kemas dianugerahkan kepada Belawan International
Container Terminal oleh PT SGS.

ISO 9001 : 2008 for Ship and Goods Service certified to Belawan
Port by Sucofindo International Certification Services (SICS).

ISO 9001 : 2008 for Ship and Goods Service certified to Dumai
Port by PT Standards Assurance Innovation Global (PT SAI
GLOBAL).
ISO 9001 : 2008 for Ship and Goods Service certified to
Pekanbaru Port by PT Standards Assurance Innovation
Global (PT SAI GLOBAL).
ISO 9001 : 2008 for Ship and Goods Service certified to
Tanjungpinang Port by PT Standards Assurance Innovation
Global (PT SAI GLOBAL).
ISO 9001 : 2008 for Container International Terminal
Management Service certified to Belawan International
Container Terminal by PT SGS.

ISPS CODE
ISPS Code yang diterima Perusahaan untuk Cabang/Unit adalah
sebagai berikut:
1. Pelabuhan Belawan
2. Belawan International Container Terminal
3. Pelabuhan Dumai
4. Pelabuhan Tanjungpinang
5. Pelabuhan Lhokseumawe
6. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
7. Pelabuhan Sei Pakning
8. Pelabuhan Kuala Tanjung
9. Pelabuhan Malahayati

ISPS Code accepted by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) for its


Branch/Unit are as follow:
1. Belawan Port
2. Belawan International Container Terminal
3. Dumai Port
4. Tanjungpinang Port
5. Lhokseumawe Port
6. Tanjung Balai Karimun Port
7. Sei Pakning Port
8. Kuala Tanjung Port
9. Malahayati Port

SERTIFIKASI K3 DAN SMK3 / K3 AND SMK3 SERTIFICATION

Sertifikasi Bendera Perak K3 dan SMK3 di Pelabuhan


Pekanbaru dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia (20 Mei 2011 - 20 Mei 2014).
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan
Lhokseumawe dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia (20 Mei 2011 - 20 Mei 2014).
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan
Tanjungpinang dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia (20 Mei 2011 - 20 Mei 2014).
Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Dumai
dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia (4 Mei 2010 - 4 Mei 2013).
Sertifikat Bendera Emas K3 dan SMK3 di Belawan International
Container Terminal (BICT) dari Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia (20 Februari 2009 - 20 Februari
2012).
Sertifikasi Bendera Emas K3 dan SMK3 di Pelabuhan Belawan
dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia.

16

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

K3 and SMK3 Silver Flag Certification at Pekanbaru Port from


Indonesian Manpower and Transmigration Ministry (May 20,
2011 May 20, 2014).
K3 and SMK3 Gold Flag Certification at Lhokseumawe Port
from Indonesian Manpower and Transmigration Ministry (May
20, 2011 May 20, 2014).
K3 and SMK3 Gold Flag Certification at Tanjungpinang Port
from Indonesian Manpower and Transmigration Ministry (May
20, 2011 May 20, 2014).
K3 and SMK3 Gold Flag Certification at Dumai Port from
Indonesian Manpower and Transmigration Ministry (May 4,
2010- May 4, 2013).
K3 and SMK3 Gold Flag Certification at Belawan International
Container Terminal (BICT) from Indonesian Manpower and
Transmigration Ministry (February 20, 2009 February 20,
2012).
K3 and SMK3 Gold Flag Certification at Belawan Port from
Indonesian Manpower and Transmigration Ministry.

IKHTISAR KEUANGAN, OPERASIONAL DAN SDM


Summary of Financial, Operating and HR
IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHT
2007

2008

2009

2010

2011

940,150,698,326 988,428,977,876

1,163,630,554,090

LAPORAN LABA RUGI / INCOME STATEMENT


Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember / for year ended on december
Pendapatan Usaha / Revenue

695,899,343,542

808,424,386,607

Reduksi Pendapatan / Revenue Reduction

(55,055,928,783)

(7,052,957,607)

(285,246,089)

Pendapatan Usaha Bersih /


Total Operating Revenues - Net

640,843,414,759

801,371,429,000

939,865,452,237

Beban Usaha / Operating Expenses


Laba Usaha / Operating Profit

988,428,977,876 1,163,630,554,090

(438,970,953,241) (609,476,878,689) (675,911,936,300) (756,261,964,235) (821,138,206,815)


201,872,461,518

191,894,550,311

263,953,515,937

232,167,013,641

342,492,347,275

18,282,580,898

(53,337,301,433)

(24,218,927,114)

(38,036,857,871)

(62,296,040,302)

Laba Sebelum Pajak / Profit Before Income


Taxes

220,155,042,416

245,231,851,744

239,734,588,823

194,130,155,770

280,196,306,973

Beban Pajak / Income Tax

(49,787,191,065)

(64,865,742,068)

(65,009,631,361)

(55,462,552,478)

(68,860,929,162)

Laba Bersih / Net Profit

170,367,851,351

180,366,109,676

174,724,957,462

138,667,603,292

211,335,377,811

Pedapatan (Beban) Non Usaha /


Non Operating Income (Expenses)

NERACA / BALANCE SHEET


Tanggal 31 Desember / as of 31 December
Aktiva Total / Total Asset

1,428,549,343,252 1,454,806,970,788 1,630,824,676,795 2,005,179,954,006 3,446,574,931,408

Aktiva Tetap / Fixed Assets

599,741,350,629

725,145,645,136

786,538,897,480

804,971,783,898 1,645,395,387,655

Total Hutang / Total Liabilities

331,136,112,894

257,066,649,839

316,622,915,040

601,233,577,048 1,456,429,075,068

Jumlah Ekuitas / Stockholders Equity

1,097,413,230,358 1,197,740,320,949 1,314,201,761,755 1,403,946,376,958 1,990,145,856,340

RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIOS (%)


2007

2008

2009

2010

2011

Operating Profit to Revenues

29.01

23.74

28.08

23.49%

29.43%

Operating Profit to Stockholder Equity

18.40

16.02

20.08

16.54%

17.21%

Operating Profit to Total Assets

14.13

13.19

16.19

11.58%

9.94%

Net Profit Margin

26.58

22.63

18.58

14.03%

18.16%

Net Return On Equity

15.52

17.83

15.33

9.88%

15.38%

Return On Assets

11.93

12.40

10.71

0.07

0.06

230.38

476.95

386.17

100.40

100.72

Debt to Equity Ratio

30.17

21.46

24.09

47.52%

81.88%

Total Liabilities to Total Assets

23.18

17.67

19.41

29.98%

42.26%

4.31

5.66

5.15

3.34

2.37

OPERATING RATIOS (%)

FIANANCIAL RATIOS (%)


Current Ratio

Total Asset to Total Debt

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

17

IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHT


Jenis
Aktiva Total / Total asset
Total Hutang / Total Liabilities

2007

2008

2009

2010

2011

1,428,549,343,252

1,454,806,970,788

1,630,824,676,795

2,005,179,954,006

3,446,574,931,408

331,136,112,894

257,066,649,839

316,622,915,040

601,233,577,048

1,456,429,075,068

1,097,413,230,358

1,197,740,320,949

1,314,201,761,755

1,403,946,376,958

1,990,145,856,340

Pendapatan Usaha / Revenue

695,899,343,542

808,424,386,607

940,150,698,326

988,428,977,876

1,163,630,554,090

Laba Usaha / Operating Profit

201,872,461,518

191,894,550,311

263,953,515,937

232,167,013,641

342,492,347,275

Laba bersih / Net Profit

170,367,851,351

180,366,109,676

174,724,957,462

138,667,603,292

211,335,377,811

Jumlah Ekuitas /
Stockholders Equity

18

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

IKHTISAR OPERASIONAL / OPERATIONAL HIGHLIGHT


No Jenis
1

2
3

Satuan / Unit

Kunjungan Kapal
Bongkar Muat Barang /
Cargo Handling
Bongkar Muat Peti Kemas /
Container Handling
Arus Penumpang /
Passenger Flow

2007

2008

2009

2010

2011

Call

75,749

76,164

69,332

61,679

61,552

GT

112,460,655

121,433,788

107,739,275

139,953,211

122,765,532

Ton

75,502,490

75,336,709

67,216,901

78,439,809

77,629,349

Box

659,666

735,134

798,258

899,426

1,034,198

Teus

803,133

900,623

983,085

1,111,398

1,277,709

5,037,969

5,222,712

4,712,393

5,019,908

5,460,493

Orang

IKHTISAR SDM / HUMAN RESOURCE HIGHLIGHT


Jumlah SDM
JUMLAH/TOTAL : .................

Satuan/unit

2007

2008

2009

2010

2011

Orang / Person

1249

1182

1133

1260

1244

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

19

IKHTISAR LABA CABANG PELABUHAN TAHUN 2011


Highlight of Port Branches Profits in 2011
IKHTISAR LABA CABANG TAHUN 2011 /
BRANCH PROFIT HIGHLIGHT IN 2011
NO

20

CABANG / BRANCH

LABA / PROFIT

BICT

Belawan

303,243,090,676
56,591,890,314

Dumai

60,250,098,050

Tanjungpinang

Tj. Balai Karimun

Lhokseumawe

2,190,256,255

Pekanbaru

9,578,030,468

Sei Pakning

2,448,424,836

892,308,440
25,729,265,423

Kuala Tanjung

9,161,238,065

10

Sibolga

1,121,415,104

11

Tembilahan

12

Tj. Balai Asahan

13

Malahayati

(2,669,012,397)

14

UGK

(1,703,481,884)

15

BLC

8,148,595,485

16

RS. Pelabuhan / RS. Port

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

393,394,969
749,198,454

49,526,834

HIGHLIGHT SASARAN,
STRATEGI & PROSPEK USAHA

Target Highlight, Strategy and Business Prospect


1. Pengembangan Pelabuhan Belawan
Sebagai Pelabuhan utama di Sumatera, Pelabuhan Belawan
terus melakukan pengembangan karena saat ini telah
mencapai kapasitas yang maksimal. Pada tahun mendatang,
Belawan International Container Terminal (BICT) akan
membangun dermaga sepanjang 700 meter, yang dibagi
dalam dua tahap. Tahap I dengan Dana Islamic Development
Bank (IDB) dan Tahap II dengan Dana Sindikasi Pelindo I
Fasilitas pendukung seperti : Kantor, Bengkel, IT System.

1. Belawan Port Development


As the main port in Sumatera, Belawan Port has continuously
developed since today it has achieved its maximum capacity.
For next years, Belawan International Container Terminal
(BICT) will develop a wharf as long as 700 meter, divided
into 2 stages. The first stage will be supported by Islamic
Development Bank (IDB) fund and the second stage will be
supported by Pelindo I Syndication Fund. Supporting facilities
such as: Office, Workshop, IT System.

2. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung


Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi pelabuhan alternatif
pendukung produktivitas Pelabuhan Belawan yang semakin
padat. Pelabuhan Kuala Tanjung strategis menjadi logistik
hub transportasi laut sesuai konsep Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional dan sejalan dengan Master Plan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) dimana Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai alternatif
pengembangan Pelabuhan Belawan dan sebagai Hub Port
di Barat. Di Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan
Terminal Curah Cair (CPO) dan Terminal Petikemas.

2. Kuala Tanjung Port Development


Kuala Tanjung Port has became an alternative port,
supporting the more crowded Belawan Ports productivity.
Kuala Tanjung Port location is strategic to be a logistic sea
transportation, in compliant with the Blue Print concept of
National Logistic System Development, as well as Indonesia
Economic Improvement Development and Acceleration
(MP3EI) Master Plan, in which Kuala Tanjung Port as the
alternative of Belawan Port development and as the west
transportation port. At Kuala Tanjung Port, Liquid Bulk (CPO)
and Container Terminals will be developed.

3. Pengembangan Pelabuhan Batam


Pada tahun 2012, pengembangan Pelabuhan Batam akan
dilakukan melalui pembangunan maupun pengoperasian
Terminal Petikemas Batu Ampar Sisi Utara dan Selatan serta
Terminal Penumpang di Telaga Punggur dan Sekupang.

3. Batam Port Development


In 2012, Batam Port development will be done through
development as well as operation of North and South Side
of Batu Ampar Container and Passanger Terminals at Telaga
Punggur and Sekupang.

4. Pengembangan Pelabuhan Dumai


Pelabuhan Dumai, sebagai Pelabuhan CPO terbesar di
Indonesia, akan melakukan pengembangan baik Terminal
Curah Cair maupun Terminal Curah Kering. Pada tahun 2012
ini diperkirakan pembangunan perpanjangan dermaga akan
selesai dan disusul dengan pembangunan instalasi rak dan
pipa. Terminal Curah Kering direncanakan akan beroperasi
pada awal bulan Agustus tahun 2012.

4. Dumai Port Development


Dumai Port, as the biggest CPO Port in Indonesia, it will
develop Liquid and Dry Bulk Terminals. In 2012, it is predicted
that development of wharf expansion will finish and will be
continued with rack and pipe instalation development. Dry
Bulk Terminal is planned to be operated on August 2012.

5. Pengembangan Pelabuhan Pekanbaru Terminal


Petikemas Perawang
Pelabuhan Pekanbaru akan mendeklarasi Terminal Petikemas
Perawang yang direncanakan akan dilaksanakan pada
Triwulan II tahun 2012.

5. Pekanbaru Port Development,


Perawang Container Terminal
Pekanbaru Port will declare that Perawang Container
Terminal construction is planned to be finished on the 2nd
(second) quarter in 2012.

6. Pengembangan Pelabuhan Sibolga


Pelabuhan Sibolga menunjukkan peningkatan trafik yang
positif karena ditemukannya pangsa pasar baru. Sehingga
pada tahun 2012, dalam mendukung kegiatan bongkar muat
petikemas, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan
investasi berupa perbaikan kerusakan struktur Dermaga
dan Trestle Pelabuhan Sibolga, menambah Fix Spreader dan
Head Truck + Chassis.

6. Sibolga Port Development


Sibolga Port shows positive traffic increment since it found
new market target. Therefore in 2012, in order to support
container loading unloading activities, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) invested in Wharf and Trestle structure
damage repairement of Sibolga Port, and will be add Fix
Spreader and Head Truck + Chassis.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

21

INFRASTRUKTUR UNTUK PEREKONOMIAN NEGARA


Infrastructure for National Economy
Komitmen Membangun Konektivitas Nasional
Indonesia diprediksi sebagai negara yang berpotensi menjadi calon
kekuatan ekonomi baru di dunia pada masa mendatang (20202030) oleh sejumlah lembaga dan institusi bergengsi di dunia.
Melihat potensi itu, saat ini bangsa Indonesia sedang bekerja keras
dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dengan melakukan
program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
nasional yang disebut MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia).

Commitment to Develop National Connectivity


Indonesia is predicted as a potencial country for new world
economy power candidate in the future (2020-2030) by several
prestigious institutions in the world. Looking at such potency,
nowadays, Indonesian is working hard to increase its economy by
doing Acceleration and Expansion Program of National Economic
Development called MP3EI (Master Plan of Acceleration and
Expansion Development of Indonesian Economy).

Penguatan Konektivitas Nasional yang efisien dan efektif merupakan


salah satu strategi yang ditempuh dalam rangka percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi nasional tersebut. Konektivitas
Nasional merupakan pengintegrasian 4 (empat) elemen kebijakan
nasional yang terdiri dari Sistem Logistik Nasional (Sislognas), Sistem
Transportasi Nasional (Sistranas), Pengembangan wilayah (RPJMN/
RTRWN), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT).

Efficient and effective National Connectivity Power is one of the


experienced strategies to achieve the acceleration and expansion
of national economic development. National Connectivity is an
integration of 4 national policy elements, namely National Logistic
System (Sislognas), National Transportation System (Sistranas),
Territorial Development (RPJMN/RTRWN), Information and
Communication Technology (TIK/ICT).

Aspek transportasi memegang peran yang sangat penting dalam


pembangunan Konektivitas Nasional. Menurut survei UNTACD,
kontribusi moda transportasi dalam perdagangan dunia adalah
sebagai berikut: transportasi udara sebesar 0,3%, transportasi darat
sebesar 16%, perpipaan 6,7% dan transportasi laut mencapai 77%.
Dominannya transportasi laut mengindikasikan bahwa kemajuan
perekonomian dan perdagangan nasional adalah dengan
menciptakan transportasi laut yang baik dan unggul.

Transportation aspect has an important role in national connectivity


development. According to the survey of UNTACD, transportation
mode contribution in world trade are as follows: air transportation
0,3%, land transportation as much as 16%, piping 6,7% and sea
transportation 77%. The dominance of sea transportation indicates
that to increase the national economy and trade is by creating good
and qualified sea transportation.

22

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Berbicara masalah transportasi laut, maka di dalamnya ada dua


komponen penting yaitu sarana kapal dan pelabuhan. Pelabuhan
dalam aktivitasnya mempunyai peran yang sangat penting dan
strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta
merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi
pembangunan nasional.

Discussing sea transportation problem, there are 2 important


components namely ship and port facilities. Port, in its activities
have very important and strategic role in industrial and trade growth
and has become business segment which can give importatnt
contribution to national development.

Konsekuensinya, pengelolaan pelabuhan harus dilakukan secara


efektif, efisien, dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan
menjadi lancar, aman, dan cepat. Atas dasar inilah dapat dikatakan
bahwa pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur transportasi,
dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah
karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi
maupun logistik.

As the consequency, port management has to be implemented


effectively, effciently, and proffesionally, so port service can be
smooth, secure and fast. For this reason, it is said that port as one of
transportation infrastructures, can generate one territorial economic
activity since it is part of transportation and logistic systems cycle.

Melihat peran pelabuhan yang begitu penting bagi perekonomian


negara, Pelindo I berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja
yang sehat sekaligus pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan
diberlakukannya UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, semakin
membuka persaingan dalam pengelolaan pelabuhan. Pelindo I
telah mempersiapkan langkah strategis untuk terus meningkatkan
kinerjanya dalam mewujudkan konektivitas nasional dalam
menghubungkan konektivitas antar pulau maupun antar Negara.

Considering that port has an important role in national economy,


Pelindo I commits to increase continuously a healthy performance
and sustainable growth at once. With the application of UU No 17,
2008 about Shipping, it opens a competitive port management
industry. Pelindo I has prepared strategic way to keep increasing its
performance in national connectivity realization to bring the island
or country connectivity.

Bersama dengan dukungan seluruh stakeholder-nya, Pelindo I yakin


mampu memberi kontribusi maksimal bagi perekonomian bangsa
di tahun-tahun mendatang.

Together with all shareholder support, Pelindo I is surely able to


give maximum contribution to the national economy in the future.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

23

24

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

LAPORAN DEWAN KOMISARIS


Commisioner Board Report

Dengan penuh rasa bahagia dan bangga kami menyampaikan bahwa tahun 2011 adalah tahun
kebangkitan bagi Pelindo I. Pada tahun 2010, Pelindo I belum mencapai target laba dan pada
tahun 2011, berkat kerja keras Direksi dan karyawan, Pelindo I telah berhasil melampaui target
laba.
We are proudly and happily express that the year of 2011 has been a revivification year for Pelindo I. In 2010, Pelindo I
failed to achieve the stipulated target; but in 2011, because of Board of Directors and employees hard work, Pelindo has
exceeded its profit target.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Pemegang Saham yang terhormat,
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami semua dapat mengarungi tahun
2011 dengan lancar. Keberhasilan ini tak lepas dari
dukungan dan kerja sama semua pihak yang terkait
dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Pada kesempatan ini, kami akan menyampaikan
laporan atas pencapaian kegiatan Perseroan selama
periode 1 Januari hingga 31 Desember 2011.
Pembuatan laporan ini berdasarkan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011 yang
telah mendapat pengesahan dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero).
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
To the honoured Stakeholder,
Thanks to God the Almighty, the merciful for all of us
could pass trough 2011 smoothly. This success can not
be separated from all support and cooperation from all
sides related with PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
In this opportunity, we would convey a report of
Companys activity achievement during period
January 1 until Desember 31, 2011.
This report is made based on the Working Plan and
Corporate Budget (RKAP) 2011 which have been
legalized by Shareholder Meeting (RUPS) of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Hastjarja Harijogi
Komisaris Utama
President Commissioner

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

25

Dengan penuh rasa bahagia dan bangga kami menyampaikan


bahwa tahun 2011 adalah tahun kebangkitan bagi Pelindo I. Pada
tahun 2010, Pelindo I belum mencapai target laba dan pada tahun
2011, berkat kerja keras Direksi dan karyawan, Pelindo I telah
berhasil melampaui target laba.

With full of happiness and proudly feeling, we may state that 2011
is the emerging year of Pelindo I. In 2010, Pelindo I did not achieve
the stipulated profit target , but in 2011, because of the hard work
of Directors and employees, Pelindo I succeeded to pass trough the
profit target.

Pada tahun 2011 yang penuh tantangan, Perseroan mampu


mengatasinya dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme
yang tinggi, selalu berkomitmen untuk menjunjung konsistensi
dalam pemenuhan jasa dalam mendapatkan loyalitas pelanggan
serta sejalan dengan Good Corporate Governance (GCG). Dengan
bangkitnya Perseroan dari kesulitan yang dihadapi, kami terus
berupaya untuk melangkah ke depan dan menjadi lebih baik.

In the full challenging 2011, Company can solve problems with full
responsibility and high proffesionalism, always commits to hold
consistence in fulfilling service to acquire customers loyality, in
line with Good Corporate Governance (GCG) implementation. With
Companys emergence from existing problems, we keep trying to
step ahead and become better.

Pada tahun 2011 telah terjadi perubahan pada susunan Dewan


Komisaris, dengan diangkatnya Saudara Umar Aris sebagai Komisaris,
menggantikan posisi Saudara Abdul Razak Manan. Pada kesempatan
ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Saudara Abdul
Razak Manan atas kontribusinya selama menjabat sebagai Komisaris,
dan sekaligus selamat datang kepada Saudara Umar Aris ke jajaran
Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Kami berharap
dengan masuknya anggota Dewan Komisaris yang baru, kami
dapat terus mendukung kinerja Perusahaan di masa datang dalam
mewujudkan target dan menghadapi tantangan-tantangan bisnis.

In 2011 there is a change in Board of Commissioner structure, by


promoting Umar Aris as a new Commissioner, replacing Abdul
Razak Manans position. In this opportunity, I would like to express
my gratitude to Abdul Razak Manan for his contribution during his
period of service as a Commissioner, and welcome to Umar Aris to
the Board of Commissioner of PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Our Expectation is that the new Commissioner Board member, may
encourage us in supporting Company performance in the future to
reveal the stipulated target and face business challenges.

Pada pertengahan tahun 2011, telah dibentuk jajaran Direksi baru


untuk Direktur Utama dan Direktur Personalia dan Umum. Saudara
Alfred Natsir, sebagai Direktur Utama menggantikan Saudara Harry
Sutanto dan Saudara Imran Iskandar, Direktur Personalia dan Umum
menggantikan Saudara Pasoroan Herman Harianja. Saya ucapkan
terima kasih kepada Saudara Harry Sutanto dan Saudara Pasoroan
Herman Harianja atas kontribusinya pada perusahan serta saya
ucapkan selamat datang kepada Saudara Alfred Natsir dan Saudara
Imran Iskandar di perusahaan ini. Saya sangat mengapresiasi Direksi
baru yang segera melakukan upaya maksimal untuk memenuhi
peningkatan permintaan atas kinerja pelayanan yang efektif dan
efisien. Manajemen baru mulai mengevaluasi kinerja perusahaan
dalam memenuhi harapan pelanggan serta memetakan posisi
perusahaan dalam persaingan pasar global yang kompetitif dan
terus berubah dalam dunia pelayaran dan jasa logistik.

In the middle of 2011, there was a new formation of Board of


Directors, namely President Director and Personnel and General
Affair Director. Alfred Natsir replacing Harry Sutanto as President
Director and Imran Iskandar replacing Pasoroan Herman Harianja as
Personnel and General Affair. I would like to express my gratitute to
Harry Sutanto and Pasoroan Herman Harianja for their contributions
to company and welcome to Alfred Natsir and Imran Iskandar to this
company. I would appreciate very much the new Directors who,
I believe, shall immediately make maximum efforts to fulfill the
increasing demand of effective and efficient service performance.
New management starts to evaluate corporate performance in
fulfilling costumers expectation and mapping corporate position in
this tight and continuously changing global market competition in
shipping and logistic service industries.

Berdasarkan hasil evaluasi, Direksi baru telah melakukan perombakan


Manajemen Cabang maupun Kantor Pusat. Diharapkan Perusahaan
bisa lebih cepat dan tepat dalam menentukan langkah perusahaan
ke depan yang lebih baik dengan menggunakan berbagai potensi
dan kekuatan yang dimiliki. Dalam hal ini, Pelindo I segera menyusun
berbagai program strategis pengembangan pelabuhan di Selat
Malaka yang terbentang mulai dari Pekanbaru sampai Ujung Pulau
Sumatera, Aceh dan juga menghubungkan jaringan ini dengan
seluruh dunia.

Based on evaluation result, new Directors has conducted a


management reorganization to both Branch and Head Offices.
Hopefully, company can be more fast and punctual to determine a
better corporates step by applying various potency and power. In
this case, Pelindo I immediately composes many strategic programs
of port development at Malaka Strait which extends from Pekanbaru
to the edge of Sumatera, Aceh and also connect this network to the
whole of world.

Laporan Tahunan 2011 Pelindo I

Annual Report 2011 Pelindo I

Melihat kondisi perekonomian global yang tidak menentu,


Manajemen harus tetap berusaha menerapkan keputusankeputusan yang bijaksana dengan tetap memfokuskan pada core
business, memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat
dan fokus pada pemenuhan harapan pelanggan. Manajemen harus
senantiasa melakukan efisiensi dan meningkatkan pengendalian
biaya baik operasional maupun non operasional di berbagai bidang
sehingga tidak terjadi penurunan tingkat profitabilitas perusahaan.

Considering indefinite global trade condition, management


has to keep applying wise decisions by keeping focus on its core
business, make use of strong Indonesian economic growth and
focus on fulfilling customers expectation. Management has to do
some efficiencies and increase the operational cost control as well
as non operation cost in various fields; therefore, there will be no
decreasing of corporates profitability level.

Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya upaya Direksi dalam


mempersatukan arah strategis Perusahaan, meningkatkan laba dan
meletakkan fondasi untuk pertumbuhan perusahaan ke depan.
Melihat perkembangan tren bisnis perdagangan dunia yang
mempergunakan jalur laut dalam pengiriman barang serta tren
penggunaan kontainer dalam pengiriman barang, Direksi mulai
memfokuskan pada pengembangan Terminal Kontainer seperti
di Perawang, yang akan diikuti pembangunan Terminal Kontainer
yang lain pada tahuntahun mendatang, namun dengan tidak
mengesampingkan pembangunan pelabuhan kargo yang lain.

26

Board of Commissioner fully supports Director effort to unite


Corporate strategic directions, to increase its profit and place
foundation for Companys future growth. Viewing world trade
business trend development which uses sea and container as a
trend in shipment, Directors begin to focus on Container Terminal
development such as at Perawang, followed by other Container
Terminal development in the years after, without despising other
cargo port developments.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Pada tahun 2011, Manajemen berhasil meningkatkan pendapatan,


sehingga menghasilkan gambaran kinerja keuangan yang kuat
untuk tahun 2011. Manajemen telah melakukan lompatan besar
dalam peningkatan kinerja terminal peti kemas di BICT (Belawan
International Container Terminal) yang merupakan penyumbang
pendapatan terbesar Pelindo I dengan meningkatkan kinerja
pelayanan bongkar muat, peningkatan kinerja pelayanan kapal dan
TBAL (Tanah, Bangunan, Air dan Listrik).

In 2011, Management has succeeded in increasing income, and


resulting a strong finance performance. Management has made a big
step in increasing container terminal performance at BICT (Belawan
International Container Terminal) which become the biggest
revenue contribution to Pelindo I by developing loading unloading
service performance, ship service performance development and
TBAL (Earth, Construction, Water and Ellectricity).

Hasil nyata dari tindakan Manajemen adalah kinerja keuangan


Pelindo I yang menguat dimana perusahaan melampaui target
laba RKAP 2011 sebesar 1,06%. Pelindo I mencapai laba sebesar
Rp 211.335.377.811,- (Dua ratus sebelas milyar tiga ratus tiga
puluh lima juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu delapan ratus
sebelas rupiah) dibanding RKAP tahun 2011 yang sebesar Rp
209.120.417.397,- (dua ratus sembilan milyar seratus dua puluh
juta empat ratus tujuh belas ribu tiga ratus sembilan puluh tujuh
rupiah). Dan meningkat 52,4% dibandingkan tahun 2010 yang
hanya Rp 138.667.603.292,- (seratus tiga puluh delapan milyar enam
ratus enam puluh tujuh juta enam ratus tiga ribu dua ratus sembilan
puluh dua rupiah).

Real data from management action is the strong financial


performance of Pelindo I that corporate has passed through profit
target RKAP 2011 as much as 1,06%. Pelindo I has acquired profit as
much as Rp. 211.335.377.811,- compared to RKAP 2011 which was
Rp 209.120.417.397,-. And increases 52,4% compared to 2010 which
was only Rp 138.667.603.292,-.

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Good Corporate Governance

Terkait dengan temuan audit internal Satuan Pengawas Internal (SPI),


Dewan Komisaris mengharapkan agar temuan-temuan tersebut
segera diselesaikan secepatnya sehingga tidak menghambat
perjalanan perusahaan ke depannya.

Related with the internal audit findings by Internal Control Comittee


(SPI), Board of Commissioner expect that those findings shall
immediately solved; therefore, they will not hamper Companys
effort to move forward in the years after.

Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan hasil laporan Komite


Audit bahwa garis tanggung jawab Manajemen telah berada pada
tempatnya dan selaras dengan program strategis Perusahaan,
dengan mempertimbangkan risiko dalam memperkuat bisnis.
Hasilnya sungguh menggembirakan sebagaimana tercermin dalam,
peningkatan hasil assessment GCG yang dilaksanakan oleh auditor
yang meningkat dari skor 88,89 di tahun 2010 menjadi skor 93,65 di
tahun 2011.

Board of Commissioner feels satisfied enough with Audit Committee


report result that the management responsibility line has been
implemented in the right place and suitable with Corporate strategic
program, by considering the risk in strengthening business. The
outcome really encouraging, as reflected in GCG assessment
increament result which is done by auditor from score 88,89 in 2010
to 93,65 in 2011.

Dalam rangka mendorong pencapaian kinerja yang lebih terukur,


Direksi hendaknya melakukan pengawasan yang intensif terhadap
seluruh rencana kerja Manajemen per Direktorat serta menjamin
keterkaitan antara RKM, Unit Penanggung Jawab, anggaran dan
RJPP 2011-2013 serta senantiasa menerapkan prinsip-prinsip GCG
yang meliputi transparansi, kemandirian, dan akuntabilitas dalam
setiap tahapan pengelolaan perusahaan.

In urging more measured performance achievement, Directors


should do intensive control toward all management working
plan for each Director, and guarantee the relations between RKM,
Responsible Unit, budget and RJPP 2011-2013 and always apply
Good Corporate Governance (GCG) principles which contained of
transparence, independence, and accuntability in every corporate
management level.

Dewan Komisaris mengharapkan Direksi tetap fokus kepada core


business, dan memastikan bahwa pegawai pada semua tingkat
Perusahaan yang tersebar di seluruh cabang menyadari sepenuhnya
tentang arah Perusahaan dalam meraih kesuksesan.

Board of Commissioner expects Directors to keep focusing on


Companys core business, and confirms that employees from all
Corporate level, spreading in all branches, earnestly aware about
Companys direction in achieving its success.

Menjawab Tantangan dengan Peningkatan Kinerja dan


Eksplorasi Bisnis

Responding Challenge with Performance Increament and


Business Exploration

Dalam melakukan pengawasannya, Dewan Komisaris mendapatkan


bantuan dari Komite Audit. Komite Audit bertugas membantu
Komisaris dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian
internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan
auditor internal. Komite Audit secara aktif melaporkan langsung
kepada Dewan Komisaris tentang temuan dan analisis mengenai
peristiwa-peristiwa penting di lapangan. Dewan Komisaris
menggunakan informasi ini untuk memantau dan menilai efektivitas
tindakan Manajemen dalam bidang bisnis dan operasi. Termasuk
didalamnya penilaian dalam aspek keuangan dan non keuangan,
juga dalam hal sumber daya manusia.

Pelindo I memiliki sejarah dan pengalaman yang panjang dan


ini merupakan modal kuat Pelindo I dalam menjawab tantangan
baik pasar domestik maupun dunia yang semakin dinamis
sehingga mampu mengambil keuntungan dari kesempatan
yang ada. Indonesia telah mendapatkan perhatian seluruh dunia
dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama 10 tahun

In conducting its control function, Board of Commissioner is


assisted by Audit Committee. Audit Committees task is to assist
Commissioner in implementing effectiveness of internal control
system as well as internal and external auditor duty realization. Audit
Committee reports actively and directly to Board of Commissioner
about any finding and analysis of important events on the spot. Board
of Commissioner uses this information to monitor and evaluate
Management action effectiveness in business and operational
segment, included the evaluation of financial, non financial and
human resource aspect.

Pelindo I has a long history and experience and it becomes a strong


asset to Pelindo I in responding the challenge of dynamic domestic
and worldwide market; therefore, it may grab profit from the existing
chance. Indonesia has acquaired worlds attention because of its
sustainable economic growth during the last 10 years. Especially in
2011, the strong PDB growth as much as 6,5% has raised its PDB
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

27

terakhir. Terutama pada tahun 2011, pertumbuhan PDB yang kuat


sebesar 6,5% telah meningkatkan PDB per kapita menjadi lebih
dari US $ 3.500, menandakan kepercayaan investor dan produsen
atas naiknya permintaan dan keterampilan yang meningkat dari
rakyat Indonesia.

per capita to be more than US $ 3.500, indicating that investors


and producers trust for the raise of demand and skill of Indonesian
people.

Prospek bisnis ke depan akan semakin menantang bagi Pelindo I.


Pelindo I dituntut untuk turut mensukseskan program pemerintah
MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia) dalam mewujudkan Sistem Logistik Nasional
yang terhubung dalam Konektivitas Nasional. Dan kami yakin akan
kemampuan Perusahaan dalam menjawab tantangan ini dengan
menganggapnya sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan.

Business prospect ahead will be more challenging for Pelindo I.


Pelindo I is demanded to participate in succeeding government
program of MP3EI (Acceleration and Expansion Master Plan of
Indonesian Economic Development) in the realization of National
Logistic System connected in National Connectivity. And we believe
in Companys capability of Corporate in responding the challenge
by considering it as a worthwhile chance.

Investasi untuk pembangunan dermaga, pengadaan peralatan,


peningkatan fasilitas lainnya, serta perluasan bisnis akan terus
dikembangkan guna percepatan kesiapan Pelindo I. Terhadap
program investasi jangka panjang, hendaknya Direksi menerapkan
kehati-hatian dan kajian yang komprehensif. Melihat cepatnya
Manajemen merespon kebutuhan pasar, Dewan Komisaris yakin
Perusahaan dapat menjawab tantangan tantangan potensi bisnis
ke depan.

Investment for wharf development, equipment procurement, other


facility development, and business expansion will be developed
continuously to accelerate the readiness of Pelindo I. For long
term investment program, Directors should apply a thorough and
comprehensive study. Having a rapid management perception in
responding the market need, Board of Commissioner convinced
that Company will be able to respond the futre business potential
challenges.

Memperluas portofolio bisnis Perusahaan menjadi lebih dinamis


tentunya membutuhkan investasi yang cukup besar. Kami
melihat upaya yang saat ini sedang dilakukan Manajemen dalam
menemukan sumber-sumber pendanaan investasi seperti dari IDB
(Islamic Development Bank) untuk membangun dermaga di BICT.

To expand more dynamic Companys business portfolio, it surely


needs big investment. Company is now take some effort to seek for
investment fund sources such as from IDB (Islamic Development
Bank) to develop wharf at BICT.

Membangun keterampilan dan kemampuan pegawai yang


berorientasi pada pelanggan akan memungkinkan para pegawai
Pelindo I akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
pelanggan. Memberikan punishment (sanksi) kepada oknum
karyawan yang merugikan perusahaan dan memberikan reward
(penghargaan) kepada karyawan yang berprestasi. Secara konsisten
melakukan peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan dan
pelatihan baik yang berhubungan dengan core business perusahaan
maupun pendukung lainnya agar dapat mandiri dalam melakukan
kegiatan perusahaan.

Building employees Customer-Oriented skill and ability, that enable


Pelindo I employees to provide better services to customers. Giving
punishment (sanctions) to detriment individual employee and
reward to employees with well-achievement. Consistently improving
the competence of human resources through procurement of better
education and training related to Corporates core business or other
supporting aspects that shall make its employees independent in
conducting the Corporate.

Dalam meraih peluang-peluang bisnis tersebut, tentunya Direksi


harus membangun komunikasi yang intens dan konstruktif antara
Manajemen dan pegawai untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Dengan kebersamaan, kerjasama, komitmen, kepercayaan, dan
profesionalitas, tentunya perusahaan dapat memperluas lahan
bisnis.

To grab those business chances, surely Directors have to develop


intensive and constructive communication between Management
and employee to achive Corporate goal. By performing togetherness,
cooperation, committment, trust, and professionalism, Company
will surely able to expand its business area.

Bisnis kepelabuhanan ke depan yang semakin kompetitif dengan


diberlakukannya UU no 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, ancaman
ekonomi global, fluktuasi harga bahan bakar minyak, perubahan
peraturan dan ancaman dari kompetisi, namun kami yakin bahwa
Pelindo I berada pada posisi yang tepat untuk menangkap peluangpeluang pertumbuhan dan menjawab tantangan bisnis yang
semakin dinamis. Kami berharap bahwa Perusahaan akan terus
memberikan nilai tambah bagi stakeholder dan mengembangkan
seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menjadi perusahaan
penyedia jasa kepelabuhanan kelas dunia.

More competitive port business in the future, under the


implementation of Regulation no 17 in 2008 about Shipping,
which is followed by global economic threat, fuel price fluctuation,
regulation change and threat of competition; however, we believe
that Pelindo I has the right position to catch the opportunities and
respond to this more dynamic business challenge. We hope that
Company will keep producing added value for shareholders and
develop its all abilities to be the world class port service provider.

Apresiasi

Appreciation

Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan


kepada pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan
dukungan kepada Pelindo I dalam menyediakan jasa kepelabuhanan.
Kepada Direksi dan seluruh pegawai Pelindo I, kami menyampaikan
penghargaan yang setingginya atas keuletan, semangat dan
memberikan komitmen baik secara individu maupun secara
bersama-sama melaksanakan dan memastikan terselenggaranya
pelayanan jasa Perusahaan.

28

On behalf of Board of Commissioner, allow us to express our


appreciation to all shareholders who have given thier trust and
support to Pelindo I in providing port service. To all Directors and
employees of Pelindo I, please accept our high appreciation for the
eagerness, encouragement and commitment given individually
as well as collectively in conducting and confirming Companys
activities implementation.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Bagi para pelanggan, kami ingin menyampaikan ucapan terima


kasih yang setulus-tulusnya untuk loyalitas yang diberikan selama
ini dan kami berharap untuk dapat terus meningkatkan pelayanan
agar dapat memenuhi harapan terbaik para pelanggan.

For customers, we would like to express our gratitude for the loyality
given during this period and hopefully we will able to improve our
service in order to fulfill customers best expectations.

Kepada mitra usaha, kami mengucapkan terima kasih atas


dukungannya yang terus menerus, dalam masa yang baik maupun
yang sulit. Penghargaan juga kami sampaikan pada komunitas
pelabuhan yang terlibat.

To business partners, we would like to pass our gratitude for the


continuous support, in better or worse conditions. We also would
like to give our appreciation to the involved port communities.

Dewan Komisaris menghimbau kepada segenap jajaran Manajemen


Perusahaan agar berkerjasama dan berusaha lebih keras lagi
dalam menggali berbagai potensi bisnis strategis Perusahaan
dan memanfaatkannya untuk pertumbuhan bisnis yang
berkesinambungan.

Board of Commissioner invites all Companys management aspects


to cooperate and try more hard to explore various Companys
strategic business potencies and make use of this sustainable
business growth.

Apalagi, di masa mendatang, persaingan dalam penyelenggaraan


bisnis kepelabuhanan akan semakin kompetitif seiring dengan
kesempatan yang terbuka bagi siapapun untuk menjalankan bisnis
kepelabuhanan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) harus segera
menyiapkan infrastruktur dan suprastruktur yang memadai agar
dapat memenuhi harapan pelanggan. Mari kita gunakan tantangan
tersebut menjadi peluang dalam mewujudkan misi dan visi
perusahaan.

Moreover, in the future, competition in port business will be more


competitive which is the same way will open chances for anyone
to run port businesses. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has to
prepare appropriate infrastructure and suprastructure immediately
in order to fulfill customers expectation. Let us change that
challenges into chances in achieving Company mission and vision.

Sebagai penutup di akhir sambutan, kami sampaikan


penghargaan dan terima kasih yang tulus atas setiap usaha
dan pemikiran yang telah dicurahkan oleh jajaran Direksi dan
segenap pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Semoga hasil
yang dicapai tahun ini menjadi pemicu bagi peningkatan kinerja di
tahun mendatang.

At the end, we would like to convey our appreciation and sincere


gratitude for each effort and thought given by Board of Directors
and all employees of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Hopefully
we the achieved result in this year shall be a trigger for us all to raise
Companys performance in the years after.

Ucapan dan penghargaan yang sama, saya sampaikan juga kepada


pelanggan yang telah memberikan kepercayaan dan menggunakan
layanan kami selama ini; segenap mitra bisnis kami atas kerja sama
yang telah terjalin; serta semua pihak yang memberi dukungan
penuh kepada Perusahaan. Semoga dengan dukungan dan kerja
sama yang baik dari semua pihak, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
semakin berkembang di masa datang.

The same statement and appreciation, also goes to customers who


have given their trust and used our service during this time; to our all
business partners for the cooperation; and to all aspects which have
given their full support to Company. Hopefully with good support
and cooperation from all sides, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
will be more developed in the years after.

Sekian dan terima kasih.

Thank you.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Hastjarja Harijogi
Komisaris Utama
President Commissioner

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

29

30

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Dari kiri ke kanan


From left to right

Soritaon Siregar
Komisaris
Commissioner
Barzuweh
Komisaris
Commissioner
Umar Aris
Komisaris
Commissioner
Hastjarja Harijogi
Komisaris Utama
President Commissioner
Ignatius Rusdonobanu
Komisaris
Commissioner

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

31

LAPORAN DIREKSI
Director Board Report

Tahun 2011, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mengalami masa pertumbuhan yang cukup
signifikan, terlihat dari peningkatan produktivitas pelayanan. Peningkatan kinerja ini tidak
hanya memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan
tahun 2011, namun juga meletakkan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan di masa
yang akan datang.
In 2011, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) has experienced a significant growth period, as reflected in its service
productivity increament. This performance increament does not only give significant contribution to Companys
income growth in 2011, but also, however, give stronger foundation for Companys future growth

Pemegang Saham yang terhormat,


Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
semua dapat mengarungi tahun 2011 dengan lancar. Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan dan kerja sama
semua pihak yang terkait dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Pada kesempatan ini, kami akan menyampaikan laporan atas pencapaian kegiatan Perusahaan selama periode 1
Januari hingga 31 Desember 2011. Pembuatan laporan ini berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) tahun 2011 yang telah mendapat pengesahan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
Tahun 2011, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mengalami masa pertumbuhan yang cukup signifikan, terlihat
dari peningkatan produktivitas pelayanan. Peningkatan kinerja ini tidak hanya memberikan kontribusi yang
cukup signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan tahun 2011, namun juga meletakkan fondasi yang lebih
kuat untuk pertumbuhan di masa yang akan datang.
To the honoured Shareholders,
Many thanks to Allah SWT the Almighty who has given His blessings, so all of us can pass trough 2011 smoothly. This
success can not be separated from the support and cooperation of all related aspects with PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
In this opportunity, we would like to explain the report of achievement of Corporate activities during January 1 to
December 31, 2011. This report is based on Corporate Work Planning and Budget (RKAP) in 2011, legalized by
Shareholder Meeting (RUPS) of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
In 2011, T Pelabuhan Indonesia I (Persero) experienced significant growth time, reflected in its service productivity
increament. This performance increament does not only give significant contribution to Companys income growth in
2011, but it also, however, give stronger foundation for Companys future growth.

Tinjauan Makroekonomi

Macroeconomic Discussion

Bagi bangsa Indonesia, tahun 2011 merupakan tahun penting bagi


Indonesia karena merupakan landasan untuk menjadi salah satu
negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2025.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan daya
tahan yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi
global, tercermin pada kinerja pertumbuhan yang bahkan lebih baik
dan kestabilan makroekonomi yang tetap terjaga. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai 6,5%, angka tertinggi dalam sepuluh
tahun terakhir, disertai dengan pencapaian inflasi pada level yang
rendah sebesar 3,79%.

For Indonesian, 2011 is the important year since it will become a


basic foundation to be one of the biggest economic countries
in the world in 2025. Indonesian economy in 2011 has shown
its power and strenght in the middle of raising of this global
economic uncertainties, reflected in its growth performance which
is even better and the remaining stable macroeconomy. Indonesian
economic growth achieved 6,5%, which was the highest figure in
the last ten years, followed with the inflation achievement on the
lowest level as much as 3,79%.

Tahun 2011, perekonomian memasuki masa sulit akibat krisis dan


ketidakpastian ekonomi global berkelanjutan yang melanda di
Eropa dan Amerika Serikat. Kondisi ini diperburuk dengan adanya
masalah politik di Timur Tengah, yang mengakibatkan lonjakan
harga bahan bakar minyak.

32

In 2011, economic condition has entered into difficult period since


the crisis impact and sustainable global economic uncertainties in
Europe and USA. This condition becomes worse with the existence
of political case in Middle East, which causes the raising of fuel
price.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

1. Bambang Eka Cahyana


Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Director of Commercial & Business Development

2. Alfred Natsir
Direktur Utama
President Director

3. Imran Iskandar
Direktur Personalia & Umum
Director of Personnel & General

4. Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Director of Finance

Alfred Natsir
Direktur Utama

5. Muhammad Asyhari
President Director
Direktur Operasi dan Teknik
Director of Operations
and Technique

Sebagai perusahaan negara, tentunya kami mempunyai tujuan


untuk turut berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi bangsa,
yaitu dalam menyediakan konektivitas nasional dan global melalui
berbagai peningkatan level pelayanan dan perluasan usaha. Selama
ini, Manajemen selalu berusaha mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan berusaha memenuhi harapan mereka.

As a State-owned Company, we certainly have purpose to


participate in the increasing national economy, namely in providing
national and global connectivities through various service
productivity increament and business development. During this
time, Management has always tried to identify customers need and
fulfill their expectations.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2011, 6,50% sama halnya dengan


asumsi RKAP tahun 2011 sebesar 6,50%, berpengaruh terhadap
target throughput barang dan petikemas pada RKAP 2011.

Economic growth in 2011, 6,50%, was the same as the 2011 RKAP
estimation, as much as 6,50%, influencing the throughput of goods
and container target of 2011 RKAP.

Laju Inflasi 3,79% masih berada di bawah asumsi RKAP tahun 2011
sebesar 5,54% sehingga tidak terjadi kenaikan harga pada beberapa
komoditas, menyebabkan kestabilan di beberapa biaya operasional
perusahaan.

3,79% Inflation Rapidity is still under the 2011 RKAP estimation, as


much as 5,54%, so there is no price increament on some commodities
that causing stable level in several Corporate operational costs.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

33

Nilai tukar rupiah terhadap Dollar melemah juga telah berpengaruh


pencapaian pendapatan yang berbasis US $ serta berpengaruh
terhadap kelompok pendapatan/biaya di luar usaha yang
menggunakan kurs US Dollar.

Exchange Currency Rate of Rupiah to Dollar has weakened, it


also influences the revenue achievement based on US Dollar
and influences non operational income or cost using US Dollar
currency.

Investasi masih belum mencapai target sehubungan masih ada


beberapa pekerjaan dalam proses penyelesaian, sehingga saldo kas
pada akhir tahun 2011 di atas RKAP.

Investment has not achieved its target, since there are still some
works that has not been finished, that it made the cash balance in
the end of 2011 is above RKAP.

Sejalan dengan implementasi UU no 17/2008 tentang Pelayaran,


Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara
berkesinambungan terus berusaha membenahi berbagai fasilitas
infrastruktur dan suprastruktur, meningkatkan kinerja pelayanan,
melakukan pengembangan bisnis, serta terus memastikan
terpenuhinya harapan pelanggan.

In the same line with implementation of UU no 17/2008 about


Shipping, Management PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) keeps
on trying sustainably to repair its various infrastructure and
suprastructure facilities, raising its service performance, conducting
business development, and having the ability to fulfill customers
expectations.

Kinerja Tahun 2011

Performance in 2011

Pertumbuhan pendapatan terjadi di semua jenis pendapatan


baik pelayanan kapal, barang, maupun terminal peti kemas.
Pertumbuhan pendapatan ini merupakan hasil dari investasi yang
telah dilakukan pada tahun 2009 dan 2010. Namun membaiknya
kinerja pendapatan usaha secara signifikan pada tahun 2011 belum
diikuti dengan membaiknya kinerja operasional. Realisasi kinerja
operasional dibandingkan dengan RKAP tidak mencapai target
walaupun terdapat perbaikan yang positif apabila dibandingkan
dengan kinerja tahun 2010.

Revenue growth has been obtained in all kinds of income: ship, goods,
as well as container terminal services. This revenue increament is a
result of investment during 2009 and 2010. However a better and
significant business revenue performance in 2011, is not followed
by a better operational performance. Operational performance
realization compared to RKAP failed to achieve the target although
there is positive improvement if compared to performance in 2010.

Pada tahun 2011, Perusahaan mampu menurunkan realisasi


biaya dari anggaran RKAP 2011 sebesar 3,45%. Anggaran biaya
RKAP 2011 sebesar Rp 953.549.819.627, dan realisasi tahun
2011 sebesar Rp 920.660.389.117,-. Meskipun terjadi kenaikan
biaya pada tahun 2011 sekitar 11,86% dibanding tahun 2010
yang hanya sekitar Rp 823.072.302.553,-, namun tahun 2011
perusahaan mampu mencatatkan laba setelah pajak sebesar
Rp 211.335.377.811, naik 52,4% dibandingkan tahun 2010 yang
hanya sebesar Rp 138.667.603.292,-. Realisasi laba ini juga
melampaui anggaran RKAP 2011 sebesar 1,06 %, yang hanya
Rp 209.120.417.397,-.

In 2011, Corporate succeeded in lowering its cost realization


from 2011 RKAP budget as much as 3,45%. Budget Cost of
2011 RKAP was Rp 953.549.819.627, and the cost realization
in 2011 was Rp 920.660.389.117,-. Although there was 11,86%
cost raising in 2011 compared to 2010 which was only Rp
823.072.302.553,-, but in 2011 Corporate has achieved profit
after tax as much as Rp 211.335.377.811, increase 52,4%
compared to 2010 which was only Rp 138.667.603.292,-. This
profit realization also exceeded the 2011 RKAP budget, 1,06 %,
which was only Rp 209.120.417.397,-.

Lebih tingginya perolehan laba ini terjadi terutama karena dapat


ditekannya kerugian di luar usaha serta memanfaatkan efektivitas
dan penambahan produktivitas pelayanan terutama pelayanan
terminal peti kemas . Peningkatan pendapatan operasi pelayanan
terminal peti kemas barang meningkat sebesar Rp 269.892.051.751
atau 150% dari tahun 2010.

This higher profit acquirement is achieved mainly because of loss


suppression cost outside the business and the effectiveness and
productivity addition of service usage, especially container terminal
service. Revenue increament of container terminal service operation
increased as much as Rp 269.892.051.751 or 150% compared the
year of 2010.

Sementara itu, neraca perseroan ditutup dengan jumlah aktiva/


pasiva sebesar Rp 3,447 triliun, lebih rendah Rp 236,30 miliar atau
6,42% di bawah anggaran, namun tumbuh 71,88% dibandingkan
realisasi tahun 2010.

Meanwhile, Company balance sheet was closed with total asset


as much as Rp 3,447 trillion, it is Rp 236,30 billion or 6,42% lower
than the budget, but however it has raised 71,88% compared to
realization in 2010.

Peningkatan di sisi aktiva dari tahun 2010, terutama dipengaruhi


oleh meningkatnya kas dan setara kas serta penambahan aktiva
tetap, sedangkan di sisi pasiva peningkatan terjadi pada komponen
kewajiban yakni adanya peningkatan hutang usaha, pembebanan
biaya imbalan pasca kerja pegawai aktif dan komponen ekuitas yakni
adanya penambahan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS) di propinsi NAD.

The increament on asset from 2010, is mainly influenced by cash


increament and equal cash and fixed asset addition, while from
passive side, the increament occur on obligational component
namely the existence of accounts payable increament, retirement
expenxes cost and equity component i.e. addition of Unidentified
Government Aid (BPYBDS) in NAD province.

Investasi yang dilakukan di Belawan International Container


Terminal (BICT), pada tahun 2011 telah tiba peralatan bongkar
muat yang meliputi Container Crane (CC) 2 (dua) unit, Harbour
Mobile Crane (HMC) 2 (dua) unit, dan Rubber Gantry Crane (RTG)
10 (sepuluh) unit. Realisasi investasi ini semakin menambah kinerja
pelayanan dan produktivitas bongkar muat di BICT.

Investment at Belawan International Container Terminal (BICT), in


2011 there have come loading unloading equipments, including
2 (two) units Container Crane, 2 (two) units Harbour Mobile
Crane (HMC), and 10 (ten) units Rubber Gantry Crane (RTG). This
investment realization adds more productivity of loading unloading
service at BICT.

Dalam ketidakpastian perekonomian dan kegiatan perdagangan


global, perusahaan mampu mencatatkan pendapatan keseluruhan
yang tumbuh sebesar 18,5% dibandingkan tahun 2010, yaitu
dari Rp 1.017.202.458.323,- pada tahun 2010 menjadi Rp
1.200.856.696.090,-. pada tahun 2011. Walaupun tidak mencapai
target RKAP 2011 sebesar Rp 1.232.377.042.823,-.

34

During the economic uncertainty and global trade activity,


corporate has recorded an increament in its revenue as much as
18,5% compared to 2010, namely from Rp 1.017.202.458.323,- in
2010 into Rp 1.200.856.696.090,-. in 2011. Although it did not cover
the RKAP 2011 target which is Rp 1.232.377.042.823,-.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Selain penambahan alat di BICT, perusahaan juga menambah kapal


pandu cepat sebanyak 2 (dua) unit dan kapal tunda sebanyak 1
(satu) unit. Investasi ini didanai secara internal maupun melalui
pinjaman.

Besides additional equipment at BICT, Company also added 2 (two)


Quick Pilot Boat units dan 1 (one) Tug Boat. This investment is
funded internally as well as by credit loan.

Pada tahun 2011, Perusahaan juga melakukan investasi dalam


kapasitas sistem teknologi Informasi (TI), infrastruktur dan sistem
aplikasi bisnis secara keseluruhan dalam bentuk SIM Terpadu.
Investasi ini memberikan hasil yang cepat sekaligus membuka
kesempatan untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas di tahun
mendatang.

In 2011, Company also invested in system capacity of Information


Technology (TI), infrastructure and the all business aplication
systems in the form of integrated SIM. This investment gave fast
result and, at once, gave opportunity to increament of efficiency
and productivity in the year after.

Pelindo I mengakhiri tahun 2011 dengan kondisi keuangan yang


baik. Dengan melihat kondisi perekonomian global saat ini yang
tidak menentu, disamping adanya peluang bisnis, maka Pelindo I
siap untuk menghadapi berbagai tantangan menghadapi dunia
pelayaran mendatang sambil melakukan ekspansi bisnis secara
berkelanjutan. Peningkatan pendapatan memungkinkan investasi
tambahan dalam sumber daya manusia, fasilitas, peralatan serta
sistem Teknologi Informasi (TI).

Pelindo I ended 2011 with good financial condition. Considering the


current uncertainty of global economy condition, also the existance
of business chances, Pelindo I is ready to face various challenges
in future Shipping industry, while doing sustainable business
expansion. Income increament enabled additional investment in
human resources, facility, equipment and Information Technology
system.

Terhadap penyajian laporan keuangan tahun buku 2011 Auditor


memberikan Opini Wajar, Dalam Semua Hal Yang Material. Dan
penilaian terhadap kinerja perusahaan adalah SEHAT Kategori
AA, walaupun terdapat beberapa catatan terhadap penerapan
kebijakan akuntasi yang baru.

To the presentation of financial report for fiscal year 2011, Auditor


gave its opinion asProper, in all material ones. And evaluation upon
Company performance is Healthy for AAcategory, although there
are some notes on the new accounting policy implementation.

Menciptakan Konektivitas Nasional

Creating National Connectivity

Kami bekerja sangat intensif melakukan peningkatan kinerja


pelayanan terutama di BICT karena merupakan unit usaha yang
memberikan sebagian besar pendapatan perusahaan. Dengan
meningkatnya kinerja di BICT, maka mendorong perbaikan citra
perusahaan dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan kembali.

We worked so intensively to develop our service performance,


especially at BICT because it has been the biggest contributor
on Companys income. By the rising performance at BICT, it
encouraged Companys image improvement in reacquiring trust
from customer.

Pertumbuhan positif juga terjadi hampir di seluruh Cabang, kecuali


unit usaha Unit Galangan Kapal (UGK) dan Cabang Malahayati yang
masih mengalami kerugian.

Positive growth also exists in almost all branches, except for Dry
Dock Unit (UGK) and Malahayati Branch which have suffered from
loss.

Pelindo I sebagai pengelola pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Aceh,


Sumatera Utara, Riau Daratan dan Riau Kepulauan mempunyai
peran penting dalam mendukung perekonomian hinterland.
Apalagi dengan ditetapkannya wilayah Sumatera sebagai salah
satu koridor ekonomi dalam program pemerintah MP3EI (Master
Plan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia).
Pelindo I akan bekerja keras untuk mewujudkan Sistem Logistik
Nasional demi terciptanya Konektivitas Nasional.

Pelindo I, as port manager in Aceh Province, North Sumatera Province,


Riau Idem and Riau Islands, has an important role in supporting
hinterland economy. Moreover, as the enactment of Sumatera
teritory as one of economic corridor in government program
MP3EI (Master Plan of Indonesian Development Acceleration and
Economic Expansion). Pelindo I will work hard to reveal National
Logistic System for the establishment of National Connectivity.

Selain berperan dalam mendukung konektivitas nasional, kami


menyadari bahwa kami mengelola pelabuhan-pelabuhan yang
mempunyai letak geografis yang strategis yaitu di Selat Malaka,
selat tersibuk kedua di dunia dan menjadi jalur utama lalu lintas laut
perdagangan dunia. Di selat ini juga berdiri pelabuhan-pelabuhan
kelas dunia seperti Pelabuhan Singapura yang merupakan
pelabuhan tersibuk di dunia, Pelabuhan Tanjung Pelepas, Port
Klang dan Penang Port.

Besides having a role to support national connectivity, we realize


that we manage strategic geographical ports namely Malacca Strait,
as the second busiest strait in the world and to be main line of
world trade sea traffic. At this strait it is also established world class
ports such as Singapore Port which is the busiest port in the world,
Tanjung Pelepas Port, Klang Port dan Penang Port.

Melihat tren pengiriman barang perdagangan di dunia saat


ini menggunakan kontainer, Manajemen mulai memfokuskan
pengembangan terminal kontainer untuk merespon tren tersebut.
Maka pada tahun 2011, Manajemen mempersiapkan pengoperasian

Viewing todays world trade shipping by using container,


Management begins to focus on container terminal development
to respon the trend. Therefore, in 2011 Management has prepared
Perawang Container Terminal Development to replace Pasar Bawah

Sepanjang tahun 2011, kami bekerja keras meningkatkan level


pelayanan dan produktivitas untuk memenuhi harapan pelanggan
seperti dalam visi perusahaan dengan melakukan penertiban
penggunaan fasilitas dan peralatan. Selain itu kami juga melakukan
efisiensi untuk menekan biaya - biaya yang belum menjadi
prioritas. Seiring dengan meningkatnya isu persaingan dalam bisnis
kepelabuhanan, kami melakukan beberapa kajian pengembangan
pelabuhan.

As long as 2011, we have worked hard to increase service


productivity performance in fulfilling customers expectation as
mentioned in Company vision, by using the equipment and facility
orderly. Moreover, we also applied efficiency to suppres non priority
cost. In line with competitive issue raising in port business, we did
some studies on port development.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

35

Terminal Peti Kemas Perawang untuk menggantikan Pelabuhan


Pasar Bawah Pekanbaru. Pengembangan Terminal Peti Kemas
ini akan diikuti di pelabuhan-pelabuhan lain pada tahun-tahun
mendatang.

Port, Pekanbaru. This Container Terminal Development will be


followed by other ports in the years after.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Pada tahun 2011, bantuan dana Bina Lingkungan sebesar Rp 2,459


Milyar atau meningkat 155,74% dibandingkan realisasi tahun 2010
yang disalurkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan,
kesehatan, pendidikan, bencana alam dan lingkungan serta
pembangunan fasilitas-fasilitas umum. Selain itu, Perusahaan juga
memberikan dana hibah sebesar Rp 1,182 miliar, atau meningkat
239% dibandingkan dari realisasi tahun 2010, untuk programprogram dukungan pelatihan dan pemasaran bagi para mitra
binaan tersebut.

In 2011, fund of Contribution for Environment as much as Rp 2,459


Billion or raising 155,74% compared to realization in 2010 supplied
to support religious activities, health, educational, earthquake
and environmental activities and general facility development.
Furthermore, Company also gives Grant as much as Rp 1,182 billion,
or rising 239% compared to the realization in 2010, for programs of
training support and marketing for those guided partners.

Menjemput Peluang

Taking the Opportunity

Namun dengan diterapkannya UU No 17 tahun 2008 tentang


Pelayaran, tantangan bisnis pelayaran akan semakin besar. Yaitu
kemungkinan munculnya pesaing dalam bidang bisnis yang sama
cukup besar, kemungkinan akan berdiri pelabuhan-pelabuhan
baru di sekitar wilayah operasional Pelindo I. Dengan kondisi
perekonomian sangat tidak pasti dan besarnya kemungkinan
munculnya pesaing, kebijakan terbaik Pelindo I adalah tindakan
yang penuh perhitungan dan kewsapadaan dalam mengambil
keputusan langkah pengembangan ke depan. Namun, kami optimis
Pelindo I akan mampu menjawab tantangan dan mengambil
peluang bisnis baru serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan di Indonesia.

However, with the implementation of UU No 17 in 2008 about


Shipping, Shipping business challenge will be more tough. Namely
the possibility of competitor existance in the same business segment
and the possibilty of new ports etablishment surrounding Pelindo
I operational territorial. With the uncertain economic condition and
many possibilities of competitor emergence, then the best policy
of Pelindo I has to take is it shall always be accurate and full allert
in making decisions for its future developmemt. However, we are
optimistic that Pelindo I will be able to respond any challenge and
grab new business chances and sustainable economic growth in
Indonesia.

Terlepas berbagai pencapaian pada tahun 2011 yang cukup


memuaskan, Manajemen akan tetap siap menghadapi berbagai
resioko yang mungkin terjadi sekaligus fokus untuk memaksimalkan
pemanfaatan infrastruktur yang ada, memastikan efisiensi biaya,
dan selalu berusaha memenuhi harapan pelanggan.

Regardless to various satisfied achievements in 2011, Management


will remain to be ready to face possible various risk, and focus in
maximalizing the existing infrastructure usage, applying fixed cost
effiency, and always trying to fulfill customers expectation.

Dengan dukungan pemegang saham, Direksi telah merumuskan


arah strategis baru, yang tertuang dalam RKAP 2012 yang akan
diwujudkan di tahun 2012 dan tahun-tahun mendatang dalam
bentuk berbagai kebijakan pengembangan bisnis kepelabuhanan.

With shareholder support, Directors have composed new strategic


direction, as stipulated in RKAP 2012 which is implemented in 2012
and the years after in the form of various port business development
policies.

Dalam menjalankan bisnis perusahaan, Manajemen mendasarkan


pada sistem Tata Kelola Perusahaan (GCG) untuk menunjang
lancarnya bisnis perusahaan. Internal Audit senantiasa memastikan
kebijakan Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik dan seluruh
kegiatan telah mengikuti standar-standar yang ditetapkan.
Transformasi perusahaan diterapkan selaras dengan prosedurprosedur GCG.

Sejalan dengan membaiknya kinerja keuangan di tahun 2011,


Perusahaan juga mampu meningkatkan alokasi dana yang
diperuntukkan bagi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai
wujud tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap komunitas dan
masyarakat sekitar. Pada tahun 2011, Perusahaan merealisasikan
dana pinjaman sebesar Rp 15,178 miliar, atau meningkat 146.16%
dibanding dari realisasi pada tahun 2010, untuk disalurkan ke mitramitra binaan di berbagai sektor usaha skala kecil yang berlokasi di
sejumlah daerah sekitar wilayah operasional perusahaan.

Melihat kondisi bisnis tahun 2012, ketidakpastian ekonomi global


kemungkinan masih berlanjut terutama di Eropa. Kondisi ini
mengarah pada kemungkinan berlanjutnya penurunan volume
perdagangan global pada tahun 2012. Namun melihat potensi
strategis geografis Selat Malaka dalam jalur lalu lintas perdagangan
dunia, Pelindo I akan berusaha secara intensif untuk meningkatkan
kinerja untuk mengambil peluang yang selama ini dibiarkan saja.
Jadi, kemungkinan penurunan perdagangan Asia Tenggara dengan
mitra-mitra dagang globalnya tidak akan terlalu memberi tekanan
besar pada Pelindo I.

36

In implementing corporate business, Management is based on the


system of Good Corporate Governance (GCG) to support smooth
corporate business. Internal Audit always confirms that Companys
policies have been well-implementedand all activities are pursuant
to the stipulated standards. Company transformation is applied
harmoniously with GCG procedures.

In the same way with better financial performance in 2011, Corporate


can also increase fund allocation for Program of Partnership and
Contribution for Environment as the realization of Corporate Social
Responsibility toward its surrounding people and community. In
2011, Corporate applied loan expenses as much as Rp 15,178 billion,
or raising 146.16% compared to the realization in 2010, to be supplied
to guided partners at various sectors of small enterprise located on
several areas surrounding companys operational territorial.

Viewing business condition in 2012, global economic uncertainty


perhaps will still continuously happens, mainly in Europe. This
condition drives to the posibility of continuous global trade volume
decreament in 2012. However seeing geographical strategic
potency of Malacca Starit in world trade traffic line, Pelindo I will
keep on trying intensively to increase its performance to grab
business opportunities which during this time is despised. So, the
possibility of Southeast Asian trade decreament with their global
trade partners will not suppressed too much to Pelindo I.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Perusahaan berkomitmen pada integritas dan profesionalisme untuk


menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan dan
mitra ke Pelindo I. Kami akan berusaha untuk lebih meningkatkan
hubungan dengan mereka, dengan menekankan pada pencapaian
tujuan bersama dalam rangka menciptakan kemitraan yang
berkualitas di dalam jaringan bisnis yang saling menguntungkan.

Company commits to act integrated and proffesional to keep the


trust given by customers and partners to Pelindo I. We will try to
increase our relation with them, by stressing on goal achievement
together to create qualified partnership in mutual business
network.

Kondisi perekonomian dan bisnis yang selalu berubah menuntut


Perusahaan siap beradaptasi terhadap berbagai perubahan, dengan
selalu berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada palanggan
baik melalui peningkatan fasilitas, peralatan dan produktivitas
maupun sistem Teknologi Informasi. Sebagai salah satu perusahaan
Negara, Pelindo I akan tetap secara konsisten menunaikan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, untuk terlibat secara aktif dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

This changing business and economic condition demands Company


to be ready to adapt with various changes, by always being
innovative in increasing its service to customers through facility,
equipment and productivity improvement as well as Information
Technology System. As one of State Owned Company, Pelindo I
will keep on applying Corporate Social Responsibility consistently,
to involve actively in encouraging economic growth and society
welfare.

Apresiasi

Appreciation

Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh


pelanggan Pelindo I yang telah memberikan kepercayaan dan
dukungannya dengan memilih kami. Kepada seluruh pegawai
Pelindo I, saya ucapkan terima kasih atas seluruh upaya yang telah
dilakukan sepanjang tahun 2011 dalam mengatasi tantangan
bisnis yang sulit dan selalu konsisten untuk fokus dalam melayani
pelanggan.

On behalf of Board of Director, please accept our gratitude to all


customers of Pelindo I, who have given their trust and support
by choosing us. To all employees of Pelindo I, I would like to say
thanks to all the efforts given during 2011 in facing difficult business
challenges, and the focus consistency in serving the customers.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan


Pemegang Saham atas kepercayaan, dukungan dan bimbingannya
yang telah diberikan kepada Direksi. Kami juga sangat menghargai
dukungan dari komunitas dan masyarakat di lingkungan operasional
kami. Semoga Pelindo I akan dapat terus mempersembahkan yang
terbaik bagi kemajuan kita semua.

Last but not least, we would like to express my gratitude to Board


of Commissioners and Shareholders for their trust, support and
guidance given to Board of Directors. Our high appreciation also
goes to the community and society surrounding our operational
territory for their support to the Company. Hopefully Pelindo I will
be able to give the best for the progress for all of us.

Sekian dan terima kasih.

Thank you.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Perlu kami sampaikan bahwa pada pertengahan tahun 2011, telah


dibentuk jajaran Direksi baru untuk Direktur Utama dan Direktur
Personalia dan Umum. Saya, Alfred Natsir, sebagai Direktur Utama
menggantikan Harry Sutanto dan Imran Iskandar, Direktur Personalia
dan Umum menggantikan Pasoroan Herman Harianja. Saya ucapkan
terima kasih kepada Harry Sutanto dan Pasoroan Herman Harianja
atas kontribusinya pada perusahan ini.

It is necessary to convey that in the middle of 2011, there has been


a reformation in Board of Directors Structure for President Director
and Personnel and General Affair Director. I, Alfred Natsir replacing
Mr. Harry Sutanto as President Director, and Mr. Imran Iskandar
replacing Mr. Pasoroan Herman Harianja as Personnel and General
Affair Director. I would like to express my gratitude to Mr. Harry
Sutanto and Mr. Pasoroan Herman Harianja for their contribution
to this Company.

Alfred Natsir
Direksi Utama
President Director

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

37

38

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Dari kiri ke kanan


From left to right

Bambang Eka Cahyana


Direktur Komersial &
Pengembangan Usaha
Director of Commercial
& Business Development
Alfred Natsir
Direktur Utama
President Director
Imran Iskandar
Direktur Personalia
dan Umum
Director of Personnel
and General Affairs
Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Director of Finance
Iman A. Sulaiman
Direktur Operasi & Teknik
Director of Operations &
Engineering

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

39

PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2011


Annual Report Responsibility 2011

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


DIRECTORS STATEMENT
Kami Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyatakan telah menyutujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi Laporan Tahunan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2011.
We, The Board of Directors of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) have approved and are fully responsible for PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero)s Annual Report for the year of 2011.

Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


The Board Of Directors of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Alfred Natsir
Direktur Utama
President Director

Bambang Eka Cahyana

Direktur Komersial & Pengembangan Usaha


Director of Commercial & Business Development

Imran Iskandar

Direktur Personalia & Umum


Director of Personnel & General Affairs

40

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Farid Luthfi

Direktur Keuangan
Director of Finance

Iman A. Sulaiman

Direktur Operasi &Teknik


Director of Operations & Engineering

PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2011


Annual Report Responsibility 2011

SURAT PERNYATAAN KOMISARIS


COMMISSIONERS STATEMENT
Kami Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyatakan telah menyutujui dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Tahun 2011.
We, The Board of Commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) have approved and are fully responsible for PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero)s Annual Report for the year of 2011.

Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


The Board Of commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Hastjarja Harijogi
Komisaris Utama
President Commissioner

lgnatius Rusdonobanu

Soritaon Siregar

Barzuweh

Umar Aris

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

41

42

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

43

SEKILAS PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) In Brief

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akta Pendirian/Anggaran
Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana
dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 01 Nopember 1994 Nomor 87 kemudian diubah sebagaimana
dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 01 tanggal 02 Januari 1999 dan kemudian diubah dengan Akta
Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH Nomor 01 tanggal 15 Agustus 2008 yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI Nomor AHU-85564.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 November 2008 dan Akta Notaris Junita Ritonga, SH Nomor 26 tanggal
31 Juli 2009 serta Akta Notaris Rahmad Nauli Siregar, SH Nomor 90 tanggal 22 Agustus 2011 yang telah disahkan berdasarkan Surat
Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-30810 Tanggal 28 September 2011.
Nama lengkap perusahaan adalah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) disingkat PT Pelindo I (Persero), berkantor pusat di Jalan Krakatau
Ujung No. 100 Medan 20241, Sumatera Utara, Indonesia.
Telp : (+62 61) 6610 220/ fax (+62 61) 6610 906 | Website : http://www.inaport1.co.id | E-mail : pelabuhan1@inaport1.co.id
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) was established, as stipilated in Government Regulation No. 56, 1991 with establishment of Corporation
Statutes which was legalized by Notary Imas Fatimah, SH Number 1, December 1, 1992 as quoted in Republic of Indonesia State Addendum
Report November 1, 1994 Number 87 then changed as stated in Republic of Indonesia State Addendum Report Number 1, January 2, 1999 and
then changed with Notarial document Agus Sudiono Kuntjoro, SH Number 01, August 15, 2008 legalized as Republic of Indonesia Law and
Human Right Ministry Decision Number AHU-85564.AH.01.02, 2008, November13, 2008 and Notarial document Junita Ritonga, SH Number 26
July 31, 2009 and also Notarial document of Rahmad Nauli Siregar, SH Number 90, August 22, 2011 which is legalized as the Letter of Republic
of Indonesia Law and Human Right Ministry Number AHU-AH.01.10-30810, September 28, 2011.
The full name of Company is PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) abbreviated to PT Pelindo I, with Head Office on Jalan Krakatau Ujung No. 100
Medan 20241, North Sumatera, Indonesia
Phone : (+62 61) 6610 220/ fax (+62 61) 6610 906 | Website : http://www.inaport1.co.id | E-mail : pelabuhan1@inaport1.co.id

44

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

JEJAK LANGKAH PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)


Historical Track of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

1945 s.d. 1960 / 1945 to 1960

Perubahan Nama Pelabuhan dari Haven Badrift menjadi Jawatan Pelabuhan

Pada masa penjajahan Belanda perseroan ini diberi nama Haven Badrift. Selanjutnya setelah kemerdekaan Rl tahun 1945 s.d. 1960 perseroan
berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan.

Change of Port Name from Haven Badrift into Jawatan Pelabuhan (Port Department)

In Dutch colonialism era this Company was called as Haven Badrift. Then, after Republic of Indonesia Independence in 1945 to 1960, this Company
held a status as Jawatan Pelabuhan (Port Department).

1960 s.d. 1969 / 1960 to 1969

Jawatan Pelabuhan berubah menjadi PN Pelabuhan

Pada tahun 1960 s.d. 1969 Jawatan Pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status Perusahaan Negara Pelabuhan
disingkat dengan nama PN Pelabuhan.

Jawatan Pelabuhan (Port Department) changed into PN Pelabuhan (PN Port)

In 1960 to 1969 Jawatan Pelabuhan (Port Department) was changed into State Owned Company under the status as Port State Business, abbreviated
to PN Pelabuhan.

1969

Berdirinya Rumah Sakit Pelabuhan Belawan

Didirikan pada tahun 1969, dalam perjalanannya terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas peralatan medis maupun pelayanan
kepada pasien.

The establishment of Pelabuhan Belawan Hospital (Port Belawan Hospital)

Established in 1969, it keeps on improving its medical equipment quality as well as its medical service to patients.

1969 s.d. 1983 / 1969 to 1983

PN Pelabuhan menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP)

Pada periode 1969 s.d. 1983 PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Penguasa Pelabuhan dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan
disingkat BPP.

PN Pelabuhan to be Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP)

During the period of 1969 to 1983, PN Pelabuhan was changed into Port Administrator Institution (Lembaga Penguasa Pelabuhan) with the name
of Badan Pengusahaan Pelabuhan (Port Enterprise Supplier) abbreviated to BPP.

1970

Berdirinya Unit Galangan Kapal (UGK)

Sebelumnya UGK telah ada sejak pemerintahan penjajahan Belanda, kemudian setelah kemerdekaan RI UGK dikelola oleh Divisi Pengerukan
di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Sesuai dengan status pelabuhan yang berubah-ubah tahun 1970-1982 UGK dikelola oleh
Dinas Alat Apung Cabang Pelabuhan Belawan, namun pada tahun 1983-1990 UGK diserahkan kepada PT Kodja Bahari dengan system sharing.
Kemudian berdasarkan SK Direksi No. UM.48/104/3/PI-96 UGK dibentuk menjadi Unit Galangan Kapal Belawan. Kemudian berdasarkan
keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) No. PR.02/3/7/PI-07 tanggal 18 Juni 2007 langsung sebagai unit usaha PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).

The Establishment of Dry Dock Unit (UGK)

Previously Dry Dock Unit (UGK) has existed since Dutch colonialism government, then after Republic of Indonesia Independence, UGK is handled by
Dredging Division under the General Directorate of Sea Transportation. As the changing of port status, in 1970-1982, Dry Dock Unit was managed
by Float Equipment Department, Belawan Port Branch, in 1983-1990 however Dry Dock Unit was submitted to PT Kodja Bahari with sharing system.
Then, based on Letter of Director Decree No. UM.48/104/3/PI-96 Dry Dock Unit was changed into Belawan Dry Dock Unit. Then based on Director
Decree of Pelindo I No. PR.02/3/7/PI-07 June 18, 2007 it was directly changed as business unit of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

45

1983

BPP menjadi Perumpel I

Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan diubah menjadi Perusahaan Umum
Pelabuhan I disingkat Perumpel I.

BPP to be Perumpel I

In 1983 based on Government Regulation No. 11 in 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) was changed into Perusahaan Umum Pelabuhan I
abbreviated to Perumpel I.

1987

Dioperasikan BICT (Belawan International Container Terminal)

BICT berdiri 16 Maret 1987, sebelumnya bernama Unit Terminal Peti Kemas. BICT ini merupakan Terminal Peti Kemas kedua di Indonesia.
Sampai dengan tahun 1998 merupakan Divisi Terminal Peti Kemas di bawah Cabang Pelabuhan Belawan dan tahun 1998 sampai sekarang,
merupakan unit usaha setingkat cabang kelas 1.

BICT (Belawan International Container Terminal) was operated

BICT was established on March 16, 1987; previously, it was called as Container Terminal Unit. BICT is the second Container Terminal in Indonesia. It
became Container Terminal Division under Belawan Port Branch in 1998 until now, it became a business unit equal with first level branch.

1990

Berdirinya Balai Pusat Pelatihan (BPL)

BPL telah berdiri sejak tahun 1990 dan hingga kini terus dengan aktif ikut serta memberikan pelatihan kepada pegawai PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) yang bekerjasama dengan bidang SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

The Establishment of Balai Pusat Pelatihan (BPL) (Training Center Building)

BPL has been established since 1990 and until now it keeps on actively participating to give training to employee of PT Pelabuhan Indonesia (Persero),
cooperating with Human Resource Department of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

1991

Perumpel I berubah status menjadi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1991 Perumpel I berubah status menjadi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkedudukan
dan berkantor pusat di Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 thn 2001 kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri Keuangan
selaku pemegang saham pada Persero/Perseroan Terbatas dialihkan kepada Menteri BUMN. Pembinaan teknis operasional ditangani
Kementerian Perhubungan dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Perumpel I changed its status to be Indonesia PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Based on Government Regulation No. 56/1991 Perumpel I changed its status to be PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), located in Medan as the Head
Office. Based on Government Regulation No. 64/2001, the position, duty and authority of Financial Minister as shareholder of the Company was
handed to BUMN (State Owned Enterprise) Ministry. Guidance of operational technique was handled by Transportation Ministry and conducted by
General Directore of Sea Transportation.

1994

Operasi Terminal Curah Cair Di Pelabuhan Belawan

Terminal Curah Cair di Pelabuhan Belawan dibangun tahun 1994 oleh IBP (Indotermal Belawan Perkasa) yang bekerja sama dengan PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan sistem sharing. Kemudian pada Bulan Agustus 2011, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki
Terminal Curah Cair Tahap I yang sudah dioperasikan.

Liquid Bulk Terminal Operation at Belawan Port

Liquid Bulk Terminal at Belawan Port was established in 1994 by IBP (Indotermal Belawan Perkasa) in cooperation with PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) with sharing system. Then, on August 2011, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) had operated its first step as Liquid Bulk Terminal.

46

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

2005

Berdirinya Unit Depo Peti Kemas (UDPK)

Berdasarkan Keputusan Direksi No. PR.01/1/10/PI-05 tanggal 18 Oktober 2005 terbentuklah Unit Usaha Depo Peti Kemas (UDPK).

The Establishment of Container Depot Business Unit (UDPK)

Based on Director Decree No. PR.01/1/10/PI-05 on October 18, 2005, Container Depot Business Unit (UDPK) was established.

2008

Dioperasikan Terminal Curah Cair Dumai

Dioperasikannya terminal curah cair di Pelabuhan Dumai pada tanggal 25 Juli 2008 yang dibangun oleh pemerintah lalu kemudian asetnya
diserahterimakan kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dari Kementerian Perhubungan tanggal 29 Maret 2011.

Dumai Liquid Bulk Terminal Operation

Liquid Bulk terminal was operated in July, 25, 2008 at Dumai Port and established by government. Moreover, the asset was submitted to
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) from Transportation Ministry on March 29, 2011.

2009

Pergantian Kelas Cabang Pelabuhan

Pergantian kelas cabang pelabuhan ini berdasarkan SK Direksi No.PR.02/3/11/PI-09 18 Agustus 2009 terjadi perubahan kelas di beberapa
pelabuhan yang berada di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Grade Re-Categorization Port Branches

Grade Re-Categorization for several port branches was based on Letter of Director Decree No.PR.02/3/11/PI-09 on August 18, 2009 there
was grade re-categorization given to some ports surrounding PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

2011

UDPK Berubah Nama Menjadi BLC

UDPK kemudian berubah nama dari Unit Depo Peti Kemas menjadi Belawan Logistic Center (BLC) sesuai dengan SK Direksi No. PR.01/1/5/
PI-11 tanggal 24 Januari 2011 dan diresmikan pada 11 Maret 2011.

UDPK Was Changed into BLC

UDPK then changed its name from Container Depot Unit to be Belawan Logistic Center (BLC) according to Letter of Director Decree No. PR.01/1/5/
PI-11 January 24, 2011 and was officially declared on March 11, 2011.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

47

VISI& MISI

Vision & Mission

VISION &
48

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Visi Perusahaan
Cooperate Vision

Menjadi penyedia jasa kepelabuhanan


dan logistik terkemuka di tingkat
regional
To be a leading provider of port and logistic
services in the regional level

Misi Perusahaan
Cooperate Mission

Menyediakan jasa kepelabuhanan dan


logistik berkualitas yang memenuhi
harapan pelanggan dan memberikan
nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi
wilayah
Providing qualified logistic and port
services to fulfill customers expectation
and contributing added values to territorial
economic growth

& MISSION
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

49

NILAI-NILAI DAN SASARAN PERUSAHAAN


Values and Corporate Objective

Nilai- nilai Perusahaan adalah / Corporate Values are :


1. Customer Focus
Menyediakan jasa layanan yang fokus kepada pelanggan.
To provide service focusing on customer.
2. Leadership
Sistem kepemimpinan dan SDM mampu menjamin efektifitas dan kualitas pemimpin dan personil untuk merealisasikan
Customer Focus serta Excellent Operation.
Leadership System and Human Resource can guarantee the effectiveness and quality of leader and personnel to implement Customer
Focus and Excellent Operation.
3. Innovation
Membuat perubahan berarti untuk meningkatkan pelayanan dalam upaya menciptakan new value bagi stakeholder.
To make significant change to increase service in order to create new value to stakeholder.
4. Valuing Employee
Komitmen manajemen atas kepuasaan, pengembangan dan perlakuan yang baik bagi pegawai.
Management Committment upon employees satisfaction, development and good treatment.
5. System Perspective
Pengelolaan perusahaan sebagai sebuah sistem yang utuh sehingga pencapaian kesuksesan pengelolaan organisasi meliputi
keseluruhan komponen organisasi tersebut.
Company management as an integrated system, so that any success of Company management covers all components of the
Company.

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka manajemen memiliki


komitmen sebagai berikut:
1. Memupuk pendapatan yang dapat memberikan keuntungan
yang optimal bagi pemegang saham.
2. Memberikan pelayanan yang efisien dan optimal kepada
pengguna jasa dengan biaya yang kompetitif.
3. Memberikan kontribusi keuangan kepada negara.
4. Pengembangan usaha melalui sinergi dengan pemerintah
daerah, mitra kerja dan masyarakat sekitar guna mendukung
peningkatan ekonomi dan kesejahteraan wilayah.
5. Sebagai wahana untuk pengabdian dan pengembangan
karir bagi pelaku Perseroan (pegawai) dengan memberikan
imbalan jasa yang layak.

To reveal that mission; therefore, management has set several


committments as follows:
1. Accumulating income which can give optimal profit to
shareholder
2. Giving efficient and optimal service to customer with
competitive tariff.
3. Giving financial contribution to Country.
4. Business development by building a mutual relationship
with regional government, business partner and surrounding
society to support economic increament and terrtorial
welfare.
5. As a media for employees dedication and carrier development
by giving the employee appropriate salary.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mempunyai sasaran sebagai


berikut:
1. Profitability Growth, yaitu terciptanya akselerasi pertumbuhan
pendapatan dan laba usaha
2. Customer Focus, yaitu terpenuhinya ekspektasi pelanggan.
3. Operational Excellent, yaitu terciptanya pelayanan prima
guna pemenuhan ekspektasi pelanggan atas mutu layanan.
4. Perbaikan service performance, yaitu terciptanya perbaikan
kinerja layanan guna memenuhi harapan pelangan.
5. Business and Logistics Development, yaitu terciptanya
pengembangan dan intensifikasi jasa logistik pendukung.
6. Asset Optimalization and Development, yaitu terciptanya
pengembangan
dan
pendayagunaan
aset
untuk
meningkatkan pendapatan dan mendukung produktivitas
operasional.
7. Legal Compliance and Settlement, yaitu terciptanya perikatan
yang sehat dan taat azas.
8. Organisation Fit, yaitu terciptanya organisasi yang mampu
mendukung customer focus dan operational excellent.
9. Leadership and HR Effectiveness, yaitu terciptanya sistem
kepemimpinan dan SDM yang mampu menjamin efektifitas
dan kualitas pemimpin dan personil untuk merealisasikan
customer focus serta operational excellent.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) I has set its target as follows:


1. Profitability Growth, namely realization of revenue growth and
business profit acceleration
2. Customer Focus, namely the fulfillment of customers
expectation.
3. Operational Excellent, namely prime service implementation
to fulfill customers expectation for service quality.
4. service performance, namely realization of service performance
improvement to fulfill customer s expectation.
5. Business and Logistics Development, namely realization
of development and intensification of supporting logistic
service.
6. Asset
Optimalization
and
Development,
namely
implementation of asset development and empowerment to
increase revenue and support operational productivity.
7. Legal Compliance and Settlement, namely implementation of
healthy and discipline bounding.
8. Organisation Fit, namely realization of organization capability
to support customer focus and excellent operational.
9. Leadership and HR Effectiveness, namely realization of
leadership system and Human Resources capability to
guarantee that leader and personnel quality to realize customer
focus and operational excellent.

50

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

KEGIATAN USAHA
Business Activities

Kegiatan usaha yang dilaksanakan dalam menyelenggarakan


pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang
pencapaian tujuan perusahaan meliputi, penyediaan dan/atau
pelayanan :
1. Kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan
tempat berlabuhnya kapal.
2. Jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage)
dan penundaan kapal.
3. Dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat
peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan
kendaraaan.
4. Jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi
purpose, penumpang, pelayaran rakyat dan Ro-Ro.
5. Gudang-gudang, lapangan penumpukan dan tangki/tempat
penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar
muat, serta peralatan pelabuhan.
6. Tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan
gedung-gedung/bangunan yang berhubungan dengan
kepentingan kelancaran angkutan multi moda.
7. Listrik, air minum, dan instalasi limbah serta pembuangan
sampah.
8. Jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan
di lingkungan pelabuhan.
9. Kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan.
10. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan
dengan kepelabuhanan.
11. Pengusahaan dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan,
cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistic.
12. Pengusahaan kawasan pabean dan tempat penimbunan
sementara.

Business activities are done in port services and other business


activities which support the corporate objectives comprises,
provision and or services :
1. Procurement of and/or wharf service mooring.
2. Pilotage and towage.
3. Berth and other facilities to ship berthing, loading, and
uploading containers , liquid bulk, dry bulk and multipurpose
including animals , passenger, and vehicles facilities.
4. Container terminal liquid and dry bulks, multipurpose,
passengers, inter island, ship, and ro-ro.
5. Warehouse and stacking yard and tank / cargo stacking place,
transportation, stevedoring equipment, and port equipment.
6. Provision and/ or land lease for building, and stacking yard,
industrial estate, and other building, for the smoothness of
multi mode transportation.
7. Electric supply, water supply, reception facilities.
8. Provision and/ or services of fuel for ship and vehicles in port
area.
9. Consolidation and distribution activities of cargoes including animals.
10. Provision and management consulting services education
and training related to port.
11. Provision and management of container depot and repairs,
cleaning, fumigation and logistic services.
12. Provision of area of customs clearance and temporary stacking
area.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

51

WILAYAH OPERASIONAL PERUSAHAAN


Corporate Operational Area

PEMBAGIAN PELABUHAN BERDASARKAN KELAS

CLASS CATEGORY PORT DIVISION

Pelabuhan Utama - Pelabuhan Belawan

Main Port - Port of Belawan

Pelabuhan Kelas I - Pelabuhan Dumai, BICT

First Class Port - Port of Dumai, BICT

Pelabuhan Kelas II - Pelabuhan Tanjungpinang, Pelabuhan


Lhokseumawe, Pelabuhan Pekanbaru, Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun,

Second Class Port - Port of Tanjungpinang, Port of


Lhokseumawe, Port of Pekanbaru, Port of Tanjung Balai
Karimun,

Pelabuhan Kelas III - Pelabuhan Sibolga, Pelabuhan Tembilahan,


Pelabuhan Malahayati.

Third Class Port - Port of Sibolga, Port of Tembilahan, Port of


Malahayati.

Pelabuhan Kelas IV - Pelabuhan Tanjung Balai Asahan,


Pelabuhan Kuala Tanjung, dan Pelabuhan Sei Pakning.

Forth Class Port - Port of Tanjung Balai Asahan, Port of Kuala


Tanjung, and Port of Sei Pakning.

Perwakilan : Pelabuhan Pangkalan Susu, Bagan Siapi-api,


Sei Kolak Kijang, Batam, Pulau Sambu, Tanjung Uban, Kuala
Langsa, Rengat, Selat Panjang, Gunung Sitoli, Kuala Enok,
Meulaboh dan Bengkalis

Representatives : Pangkalan Susu, Bagan Siapi-api, Sei Kolak


Kijang, Batam, Pulau Sambu, Tanjung Uban, Kuala Langsa,
Rengat, Selat Panjang, Gunung Sitoli, Kuala Enok, Meulaboh
and Bengkalis Ports.

52

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PROFIL CABANG PELABUHAN & UNIT BISNIS


Port Branches & Bussiness Units Profile
A. Cabang - cabang Pelabuhan / Port Branches
Pelabuhan Belawan / Port of Belawan
Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan utama di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera. Pelabuhan Belawan memiliki kantor perwakilan yaitu
Pelabuhan Pangkalan Susu.
Pelabuhan Belawan terletak pada posisi 03-47-20 LU 98-42-08 BT, dengan panjang alur pelayaran 9
mil, pasang surut 3 m LWS , kecepatan arus 0,2 - 2 knot dan kecepatan angin 4 - 8 Knot.
Fasilitas Pelabuhan Belawan antara lain panjang dermaga 3.283 m, kedalaman -6 sampai -9 m LWS,
lapangan penumpukan 73.724,76 m2, lapangan penumpukan peti kemas 45.402,00 m2, gudang 61.474,11
m2. Alat Pelabuhan Belawan antara lain adalah 1 unit harbour mobile crane, 3 unit mobile crane, 8 unit
forklift diesel.
Pelabuhan Belawan dalam hal pelayanan kapal dan barang telah menetapkan sistem manajemen ISO
9001:2008 dan telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di pelabuhan.
Serta mendapatkan Penghargaan Bendera Emas K3 dan SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia.

Pelabuhan Belawan
Belawan Port

Port of Belawan as main port at Pelindo I area is the biggest port in Sumatera island. Port of Belawan has its
subsidiary office namely Pangkalan Susu Port.
Port of Belawan is located at the position of 03-47-20 NL 98-42-08 EL, with shipping length 9 mil, tides 3 m
LWS, current speed 0,2-2 knot and wind speed 4-8 Knot.
Port of Belawan facilities include wharf lenght 3.283 m, depth - 6 to - 9 m LWS, staking yard 73.724,76 m2,
container staking yard 45.402,00 m2, warehouse 61.474,11 m2. Belawan Port Equipments are included 1 unit
harbour mobile crane, 3 units mobile crane, 8 units forklift diesel.
Port of Belawan for ship and goods service has applied ISO Management System 9001:2008 and has fulfilled
ISPS Code in facility security management at the port. Belawan Port also has achieved gold flag K3 and SMK3
awards from the Manpower and Transmigration Ministry of the Republic of Indonesia.
Alamat / Address : Jl. AR.Sulian No. 1 Belawan, Sumatera Utara, 20411
Telp. / Phone : (061) 6941919, 6941412 | Fax / facsimile : (061) 6941300 | Teleks / Telex : 51695
E-mail : belawan@inaport1.co.id

Pelabuhan Dumai / Port of Dumai


Pelabuhan Dumai terletak pada posisi 01-41-13 LU & 101-27-24 BT, dengan panjang alur pelayaran 55
mil, pasang surut 3,4 m LWS, kecepatan arus 2,5 - 3 knot dan kecepatan angin 8 - 20 knot.
Fasilitas Pelabuhan Dumai antara lain panjang dermaga 1.519 m, kedalaman -6 sampai -9 m LWS, lapangan
penumpukan 18.139 m2, gudang 29.763,80 m2. Alat produksi Pelabuhan Dumai antara lain 1 unit harbour
mobile crane, 3 unit mobile crane, 5 unit forklift diesel, 4 unit excavator, 8 unit wheel loader, dan 8 unit
dump truck.
Pelabuhan Dumai mempunyai komoditi dominan adalah CPO (Crude Palm Oil) dan turunannya serta
komoditi curah kering yaitu PKE (Palm Kernel Ekspeller), PKS (Palm Kernel Shell) serta pupuk. Pelabuhan
Dumai memiliki kantor perwakilan yaitu Pelabuhan Bagan Siapi-api.
Pelabuhan Dumai dalam hal pelayanan kapal dan barang telah menetapkan sistem manajemen ISO
9001:2008 dan telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di pelabuhan.
Selain itu juga mendapatkan Penghargaan Bendera Emas K3 dan SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Pelabuhan Dumai
Dumai Port

Dumai Port is located on the position of 01-41-13 NL and 101-27-24 EL, with cruising length 55 mil, tides 3,4
mLWS, current spped 2,5-3 knot and wind speed 8-20 knot.
Dumai Port facilities are included wharf lenght 1.519 m, depth -6 to -9 m LWS, staking yard 18.139 m2,
warehouse 29.763,80 m2. Dumai Port Equipments include 1 unit harbour mobile crane, 3 units mobile crane, 5
units forklift diesel, 4 units excavator, 8 units wheel loader, and 8 units dump truck.
Dumai Port has dominant comodity i.e. CPO (Crude Palm Oil) and its descent and dry bulk commodity i.e. PKE
(Palm Kernel Ekspeller), PKS (Palm Kernel Shell) and fertilizer. Dumai Port has a subsidiary office i.e. Bagan Siapiapi Port.
Dumai Port for goods and ship service has applied ISO 9001:2008 management system and has achieved
target of ISPS Code in port facility security management. Dumai Port also has achieved Gold Flag K3 and SMK3
Awards from the Manpower and Transmigration Ministry of the Republic of Indonesia.
Alamat / Address : Jl. Datuk Laksamana, Dumai 28814
Telp. / Phone : (0765) 31469, 31369 | Fax / Facsimile : (0765) 31758
E-mail : port1dmi@dumai.wasantara.net.id | Website : http://dumai.inaport1.co.id
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

53

Pelabuhan Pekanbaru / Port of Pekanbaru


Pelabuhan Pekanbaru terletak di dalam kota yang merupakan pelabuhan sungai. Pelabuhan Pekanbaru
berada di posisi 00-32-30 LU & 101-26-30BT, dengan panjang alur pelayaran 96 mil, pasang surut 3,4
m LWS, kecepatan arus 2,5 knot dan kecepatan angin 5 - 15 knot.
Fasilitas Pelabuhan antara lain panjang dermaga 282 m, kedalaman -5 sampai - 6 m LWS, lapangan
penumpukan 9000 m2, gudang 2.192 m2. Alat Pelabuhan Dumai antara lain 4 headtruck dan 2 unit
reachstackker.
Pelabuhan Pekanbaru mempunyai Terminal Peti Kemas di Perawang. Pelabuhan Pekanbaru memiliki
kantor perwakilan yaitu Pelabuhan Rengat.
Pelabuhan Pekanbaru dalam hal pelayanan kapal dan barang telah menetapkan sistem manajemen ISO
9001:2008. Selain itu juga mendapatkan Penghargaan Bendera Perak K3 dan SMK3 dari Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Pelabuhan Pekanbaru
Pekanbaru Port

Port of Pekanbaru is located in downtown as river port. Port of Pekanbaru is at the position 00-32-30 NL and
101-26-30 EL, with shipping lenght 96 mil, tides 3,4 mLWS, current speed 2,5 knot and wind speed 5-15 knot.
Port facilities are included wharf lenght 282 m, depth -5 to -6 m LWS, staking yard 9000 m2, warehouse 2.192
m2. Port of Pekanbaru equipments include 4 units headtruck and 2 units reachstackker.
Port of Pekanbaru has a Container Terminal at Perawang. Port of Pekanbaru has subsidiary office i.e. Rengat
Port.
Port of Pekanbaru for ship and goods service has applied ISO 9001:2008 management system. Pekanbaru Port
has achieved silver flag K3 and SMK3 award from Manpower and Transmigration Ministry of The Republic
Indonesia.
Alamat / Address : Jl. Saleh Abbas No. 3 Pekanbaru 28152
Telp. / Phone : (0761) 22826 | Fax / facsimile : (0761) 33711
E-mail : pekanbaru@inaport1.co.id dan pkuport@yahoo.com | Website : http://pekanbaru.inaport1.co.id
Pelabuhan Malahayati / Port of Malahayati
Pelabuhan Malahayati terletak di Teluk Krueng Raya Pantai Utara Aceh. Secara administratif pelabuhan
ini berada di Kabupaten Aceh Besar berjarak 38 km dari Kota Banda Aceh. Pelabuhan Malahayati telah
memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di pelabuhan. Pelabuhan
Malahayati memiliki perwakilan yaitu Pelabuhan Meulaboh.
Pelabuhan Malahayati berada di posisi 05-35-50 LU & 95-30-35 BT, dengan pasang surut 2 m LWS,
kecepatan arus 0,5 - 0,7 knot dan kecepatan angin 4 - 16 knot.
Fasilitas Pelabuhan Malahayati antara lain panjang dermaga 380 m, kedalaman -5 sampai -10 m LWS,
lapangan penumpukan 6.511,61 m2, Lapangan Penumpukan Peti Kemas 6.980 m2 dan gudang 800 m2.
Alat Pelabuhan malahayati antara lain 2 unit headtruck, 1 unit reachstackker, 2 unit Mobile Crane, dan 9
unit Forklift Diesel.

Pelabuhan Malahayati
Malahayati Port

Port of Malahayati is located at Krueng Raya Bay, Aceh North Coast. Administratifly this port exists in Aceh
Besar Regency is within range 38 km from Banda Aceh City. Malahayati Port has fulfilled the requirement of
ISPS Code in port facility security management. Malahayati Port has subsidiary namely Meulaboh Port.
Port of Malahayati is at the position of 05-35-50 NL and 95-30-35 EL, tides 2 m LWS, current speed 0,5-0,7
knot and wind speed 4-16 knot.
Port of Malahayati facilities include wharf lenght 380 m, depht -5 to -10 m LWS, staking yard 6.511,61 m2,
Container Staking Yard 6.980 m2 and warehouse 800 m2. Port of Malahayati equipment are included 2 units
headtruck, 1 unit Reachstackker, 2 units Mobile Crane, and 9 units Forklift Diesel.
Alamat / Address : Jl. Syiah Kuala No. 32 Lam Dingin, Banda Aceh.
Telp. / Phone : (0651) 21196 | Fax / Facsimile : (0651) 21196
Website : http://www.malahayati.inaport1.co.id
Pelabuhan Sibolga / Port of Sibolga
Pelabuhan Sibolga berada pada posisi 01-44-23 LU & 98-46-04 BT, dengan pasang surut 1,4 m LWS,
kecepatan arus 0,1 - 0,2 knot dan kecepatan angin 4 - 10 knot.
Fasilitas Pelabuhan Sibolga antara lain panjang dermaga 249 m, kedalaman -6 sampai -9 m LWS, lapangan
penumpukan 3.732,98 m2, dan gudang 2.900 m2.
Kegiatan utama pelabuhan ini selain melayani angkutan barang juga menghubungkan jalur ferry ke
daerah kunjungan wisata Pulau Nias. Komoditi dominan dari daerah hinterlandnya adalah karet, kopra,
plywood serta bungkil. Pelabuhan Sibolga mempunyai kantor perwakilan yaitu Pelabuhan Gunung Sitoli.
Port of Sibolga is located on the position 01-44-23 NL and 98-46-04 EL, with tides 1,4 mLWS, current speed
0,1-0,2 knot and wind speed 4-10 knot.
Port of Sibolga Facilities include wharf length 249 m, depth -6 to -9 m LWS, staking yard 3.732,98 m2, and
warehouse 2.900 m2.
The main activity of this port is besides serving goods shipment it also connects ferry line to tourism place, Nias
Island. Dominant commodities of its hinterland are rubber, copra, plywood and coconut oil. Port of Sibolga has
subsidiary office namely Gunung Sitoli Port.
Alamat / Address : Jl. Horas Sibolga, Sibolga 22532
Telp. / Phone : (0631) 22875 | Fax / facsimile : (0631) 22875

54

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Pelabuhan Sibolga
Sibolga Port

Pelabuhan Tembilahan / Port of Tembilahan


Pelabuhan Tembilahan berada di Kabupaten Indragiri Hilir, 600 km dari Ibu kota Provinsi Riau Pekanbaru.
Pelabuhan Tembilahan berada pada posisi 00-19-30 LS & 103-09-41BT dengan pasang surut 6 m LWS,
kecepatan arus 3,5 knot dan kecepatan angin 3 - 16 knot.
Fasilitas Pelabuhan Tembilahan antara lain panjang dermaga 80 m, kedalaman -6 sampai -7,5 m LWS,
lapangan penumpukan 824 m2, dan gudang 1.992 m2.
Daerah hinterlandnya potensial untuk industri perkebunan kelapa sawit. Jenis komoditi yang dikapalkan
melalui pelabuhan ini antara lain kopra, karet, gaplek, minyak minyak kelapa sawit dan moulding.
Pelabuhan Tembilahan memiliki Kantor Perwakilan yaitu Pelabuhan Kuala Enok.
Port of Tembilahan exists at Indragiri Hilir Regency, 600 km from the Capital City of Riau Province, Pekanbaru.
Port of Tembilahan is located at the position 00-19-30 SL and 103-09-41 EL with tides 6 m LWS, current
speed 3,5 knot and wind speed 3-16 knot.
Port of Tembilahan facilities include wharf lenght 80 m, depth -6 to -7,5m LWS, staking yard 824 m2, and
warehouse 1.992 m2.
The hinterland is potencial for oil palm agriculture industri. Commodities shipped through this port are copra,
rubber, tapioca, oil palm and moulding. Tembilahan Port has subsidiary office namely Kuala Enok Port.

Pelabuhan Tembilahan
Tembilahan Port

Alamat / Address : Jl. Jend Sudirman No. 76, Tembilahan, 29121


Telp. / Phone : (0768) 21050 | Fax / Facsimile : (0768) 21020
Pelabuhan Tanjung Balai Asahan / Port of Tanjung Balai Asahan
Pelabuhan Tanjung Balai Asahan terletak berhadapan langsung dengan pelabuhan negara tetangga
Malaysia atau Port Klang. Pelabuhan ini telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan
keamanan fasilitas di pelabuhan-pelabuhan Tanjung Balai Asahan berada pada posisi 02-28-00 LU &
99-48-00 BT, dengan pasang surut 3 m LWS, kecepatan arus 1,5 - 3 knot dan kecepatan angin 1 - 16
knot.
Fasilitas Pelabuhan Tanjung Balai Asahan antara lain panjang dermaga 354 m, kedalaman -4 m LWS,
lapangan penumpukan 7.700 m2, dan Gudang 3.820,10 m2.
Port of Tanjung Balai Asahan is adjacently located with port in Malaysia namely Port Klang. This port has
fulfilled requirement of ISPS Code in port facility security management. Port of Tanjung Balai Asahan is located
on 02-28-00 NL and 99-48-00 EL, with tides 3 m LWS, current speed 1,5-3 knot and wind speed 1-16 knot.
Port of Tanjung Balai Asahan facilities include wharf lenght 354 m, depth -4 m LWS, staking yard 7.700 m2, and
warehouse 3.820,10 m2.

Pelabuhan Tanjung Balai Asahan


Tanjung Balai Asahan Port

Alamat / Address : Jl. Pelabuhan Teluk Nibung , Tg. Balai Asahan 21332
Telp. / Phone : (0632) 92022 | Fax / Facsimile : (0632) 9202
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun / Port Tanjung Balai Karimun
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun berada di Pulau Karimun yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka
dan Selat Singapura. Perairan ini merupakan salah satu area pelayaran terpadat dan tersibuk di dunia.
Pelabuhan ini telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di pelabuhan.
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun mempunyai Kantor Perwakilan yaitu Pelabuhan Selat Panjang.
Pelabuhan ini berada pada posisi 00-59-17 LU & 103-26-14 BT dan pasang surut 3 m LWS.
Fasilitas Pelabuhan Tanjung Balai Karimun antara lain panjang dermaga 96,5 m & kedalaman -3,8 sampai
-8, m LWS.
Port of Tanjung Balai Karimun exists in Karimun Island which is adjacently located with Malaka Strait and
Singapura Strait. This watery area is one of the most crowded shipping area in the world. This port has fulfilled
the requirement of ISPS Code in port facility security management. Port of Tanjung Balai Karimun has subsidiary
office namely Selat Panjang Port.
This port is located at 00-59-17 NL and 103-26-14 EL and with tides 3 m LWS.
Port of Tanjung Balai Karimun facilities include wharf lenght 96,5 m and dept -3,8 to -8,5 m LWS.

Pelabuhan Tanjung Balai Karimun


Tanjung Balai Karimun Port

Alamat / Address : Jl. Kom. Laut Yos Sudarso 1, Tanjung Balai Karimun 29161
Telp. / Phone : (0777) 23570 | Fax / Facsimile : (0777) 325349
E-mail : tbkarimun@inaport1.co.id | Website : http://tbkarimun.inaport1.co.id
Pelabuhan Sei Pakning / Port of Sei Pakning
Pelabuhan Sei Pakning berada di posisi 00 32 30 LU & 101 26 30 BT dan pasang surut 3,6 m LWS.
Fasilitas Pelabuhan Sei Pakning antara lain panjang dermaga 62,5 m dan kedalaman -6 m LWS. Pelabuhan
Sei Pakning telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di pelabuhan.
Pelabuhan Sei Pakning mempunyai Kantor Perwakilan yaitu Pelabuhan Bengkalis.
Port of Sei Pakning is on the position 00 32 30 NL and 101 26 30 EL and tides 3,6 mLWS.
Port of Sei Pakning facilities include wharf lenght 62,5 m and depth -6 m LWS. Port of Sei Pakning has fulfilled
requirement ISPS Code in port facility security management. Port of Sei Pakning has subsidiary office namely
Bengkalis Port.
Alamat / Address : Jl. Kom.Laut Yos Sudarso No. 2, Sei Pakning
Telp. / Phone : (0766) 91121 | Fax / Facsimile : (0766) 91023

Pelabuhan Sei Pakning


Sei Pakning Port

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

55

Pelabuhan Tanjungpinang / Port of Tanjungpinang


Pelabuhan Tanjungpinang terdiri dari Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Pelabuhan Sri Payung Batu Anam.
Pelabuhan Sri Bintan Pura berada pada posisi 005555 LU , 1044600 BT, dengan pasang surut 2,6 m
LWS, kecepatan arus 0,9 - 1 knot dan kecepatan angin 5 - 15 knot, panjang dermaga 215,60 m, kedalaman
-3 m LWS.
Pelabuhan Sri Payung Batu Anam berada pada posisi 005540 LU , 1042840 BT, dengan pasang surut
2,6 m LWS, kecepatan arus 0,9 - 1 knot dan kecepatan angin 5 - 15 knot, panjang dermaga 210,25 m,
kedalaman -4 m LWS dan gudang 2000 m2. Pelabuhan Tanjungpinang mempunyai peralatan antara lain
3 unit headtruck, 4 unit mobile crane, dan 1 unit forklift diesel.
Sementara Pelabuhan Sei Kolak Kijang berada pada posisi 0005155 LU, 1043655 BT dengan pasang
surut 2,6 m LWS, kecepatan arus 0,9 - 1 knot dan kecepatan angin 5 - 15 knot, panjang Dermaga 250 dan
kedalaman -9 m LWS.
Pelabuhan Tanjungpinang dalam hal pelayanan kapal dan barang telah menetapkan sistem manajemen
ISO 9001:2008 dan telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di
pelabuhan. Selain itu juga mendapatkan Penghargaan Bendera Emas K3 dan SMK3 dari Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Pelabuhan Tanjungpinang mempunyai kantor perwakilan yaitu Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Batam,
Tanjung Uban dan Pulau Sambu.

Pelabuhan Tanjungpinang
Tanjungpinang Port

Port of Tanjungpinang consist of Sri Bintan Pura port and Sri Payung Batu Anam Port. Bintan Pura Port exists
on the position 005555 NL , 1044600 EL, with tides 2,6 m LWS, current speed 0,9-1 knot and wind speed 5-15
knot, wharf lenght 215,60 m, depth -3 m LWS.
Sri Payung Batu Anam Port is on the position 005540 NL, 1042840 EL, with tides 2,6 m LWS, current speed
0,9-1 knot and wind speed 5-15 knot, wharf lenght 210,25 m, depht -4 m LWS and warehouse 2000 m2. Port of
Tanjungpinang has appliances i.e. 3 units headtruck, 4 units mobile crane, and 1 unit forklift diesel.
While Sei Kolak Kijang Port is on the position 005155 NL , 1043655 EL with tides 2,6 m LWS, current spped
0,9-1 knot and wind speed 5-15 knot, wharf lenght 250 and depth -9 m LWS.
Port of Tanjungpinang for ship and goods service has fixed SO 9001:2008 management system and has fulfilled
requirement ISPS Code in port facility security management. Besides it also has achieved of Gold Flag K3 and
SMK3 from Manpower and Transmigration ministry of Republic of Indonesia.
Port of Tanjungpinang has subsidiary offices namely Sei Kolak Kijang, Batam, Tanjung Uban and Sambu Island
Ports.
Alamat / Address : Jl. SM. Amin No. 1, Tanjungpinang
Telp. / Phone : (0771) 21153 21785 | Fax / Facsimile : (0771) 29969
Email : tpinang@inaport1.co.id | Website : http://tpinang.inaport1.co.id
Pelabuhan Kuala Tanjung / Port of Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung berada pada posisi 03 22 30 LU & 99 26 00 BT, dengan pasang surut 3,2 m
LW dan kecepatan arus 1,5 knot. Fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung antara lain panjang dermaga 85 m dan
kedalaman -5 sampai -10 m LWS.
Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di Selat Malaka dan merupakan Jalur Main Line Operator (MLO). Arus
petikemas yang menyinggahi Selat Malaka setiap tahunnya mencapai 45 juta Teus dan merupakan pasar
transhipment yg potensial. Sementara itu kapasitas pengembangan di Pelabuhan Kuala Tanjung dapat
mencapai 20 juta Teus per tahun. Saat ini, pelabuhan Kuala Tanjung telah ditetapkan menjadi logistik Hub
Transportasi Laut dan dalam hirarki pelabuhan nasional ditetapkan sebagai hub port. Untuk itu Pelabuhan
Kuala Tanjung akan melakukan pengembangan dengan pembangunan pembangunan Terminal Peti
Kemas dan pembangunan Terminal Curah Cair/CPO. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi makin
padatnya Pelabuhan Belawan dan juga untuk mewujudkan Hub Port Indonesia serta biaya logistik nasional
yang bersaing. Selama ini, Pelabuhan Kuala Tanjung melayani pandu, labuh, tambat dan bongkar muat
kapal-kapal kecil. Pelabuhan Kuala Tanjung telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan
keamanan fasilitas di pelabuhan.
Port of Kuala Tanjung is at the position 03 22 30 NL and 99 26 00 EL, with tides 3,2 mLW and current speed
1,5 knot. Kuala Tanjung Port facilities are wharf lenght 85 m and depth -5 to
-10 m LWS.
Port of Kuala Tanjung is located at Malaka Strait dan become Main Line Operator (MLO). Container flow
visiting Malacca Strait for every year is as much as 45 million Teus and become potencial transhipment market.
While development capacity at Kuala Tanjung Port can achieve 20 million Teus per year. Now Port of Kuala
Tanjung has been fixed to be Sea Transportation logistic and in the hirarchy of national port is chosen as hub
port. For that case Kuala Tanjung Port will do development with developments of Container and Crude Plam
Oil (CPO) Terminal. It is to anticipate the more crowded Belawan Port and also to reveal Indonesian Hub Port
and competitive national logistic cost. During this time, Port of Kuala Tanjung serves pilot boat, dock, tether
and loading unloading of small ships. Port of Kuala Tanjung has fulfilled requirement ISPS Code in port facility
security management.
Alamat / Address : Jl. Pelabuhan Kuala Tanjung 21257
Telp. / Phone : (0622) 31002 | Fax / facsimile : (0622) 31002

56

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Pelabuhan Kuala Tanjung


Kuala Tanjung Port

Pelabuhan Lhokseumawe / Port of Lhokseumawe


Pelabuhan Lhokseumawe berada pada posisi 05-10-00 LU & 97-02-00 BT dengan pasang surut 2 m
LWS dan kecepatan arus 1,46 knot.
Fasilitas Pelabuhan Lhokseumawe antara lain panjang dermaga 688 m, kedalaman -5 sampai -10 m LWS,
lapangan penumpukan 25.158 m2 dan Gudang 4.120 m2. Alat Pelabuhan Lhokseumawe antara lain adalah
1 unit reachstackker, 2 unit mobile crane, dan 4 unit forklift diesel.
Pelabuhan Lhokseumawe telah memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas
di pelabuhan. Selain itu juga mendapatkan Penghargaan Bendera Emas K3 dan SMK3 dari Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Pelabuhan Lhokseumawe mempunyai kantor perwakilan yaitu Pelabuhan Kuala Langsa.
Port of Lhokseumawe is on the position 05-10-00 NL and 97-02-00 EL with tides 2 m LWS and current spped
1,46 knot.
Port of Lhokseumawe facilities include wharf lenght 688 m, depth -5 to -10 m LWS, staking yard 25.158 m2 and
warehouse 4.120 m2. Port of Lhokseumawe equipments are 1 unit reachstackker, 2 units mobile crane, and 4
units forklift diesel.
Port of Lhokseumawe has fulfilled requirement ISPS Code in port facility security management. Besides it also
gets award Gold Flag K3 and SMK3 from Manpower and Transmigration Ministry of Republic of Indonesia.
Port of Lhokseumawe has subsidiary offices namely Port of Kuala Langsa.

Pelabuhan Lhokseumawe
Lhokseumawe Port

Alamat / Address : Jl. Pelabuhan Umum Krueng Geukeuh Lhokseumawe 24354 Aceh Utara
Telp. / Phone : (0645) 56373 | Fax / Facsimile : (0645) 7551842

B. Unit Bisnis / Bussiness Unit


Belawan International Container Terminal (BICT)
Belawan International Terminal Container (BICT) adalah terminal kontainer terbesar di Sumatera baik
untuk kegiatan internasional maupun domestik. BICT terletak di Pelabuhan Belawan pada posisi 03-4743 LU & 98-43-20 BT, dengan panjang alur pelayaran 9 mil, pasang surut 3 m LWS , kecepatan arus 0,2
- 2 knot dan kecepatan angin 4 - 8 knot.
Fasilitas BICT antara lain panjang dermaga 950 m, kedalaman -10 sampai -11 m LWS, lapangan penumpukan
peti kemas 214.708,20 m2, alat di BICT antara lain adalah 8 unit container crane, 15 unit RTG, 2 unit harbour
mobile crane, 55 unit headtruck, 5 unit reachstacker, 3 unit side loader dan 3 unit forklift diesel.
BICT dalam hal pelayanan kapal dan barang telah menetapkan sistem manajemen ISO 9001:2008 dan telah
memenuhi ketentuan ISPS Code dalam pengelolaan keamanan fasilitas di pelabuhan. Serta mendapatkan
Penghargaan Bendera Emas K3 dan SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia.

BICT

Belawan International Terminal Container (BICT) is the biggest container terminal Sumatera for international
as well as domestic activities. BICT is located in Belawan Port on thhe position 03-47-43 NL and 98-43-20 EL,
with shipping lenght 9 mil, tides 3 m LWS , current speed 0,2-2 knot and wind speed 4-8 knot.
BICT facilities are wharf lenght 950 m, depth -10 to -11 m LWS, container staking yard 214.708,20 m2, the
equipment at BICT are 8 units container crane, 15 units RTG, 2 units harbour mobile crane, 55 units headtruck,
5 units reachstacker, 3 units side loader and 3 units forklift diesel.
BICT for goods and ship services has fixed ISO 9001:2008 management system and has fulfilled requirement
ISPS Code in port facility security management. And it BICT has achieved award Gold Flag K3 and SMK3 from
Republic of Manpower and Transmigration Ministry of Republic of Indonesia.
Alamat / Address : Jl. Raya Pelabuhan Gabion Belawan 20414
Telp. / Phone : (+62 061) 6940032, (+62 061) 6940031 | Fax / Facsimile : (+62 061) 6941942
Website : http://bict.inaport1.co.id | Email : bictblw@inaport1.co.id
Unit Galangan Kapal (UGK) / Dry Dock Unit (UGK)
Unit Galangan Kapal berkedudukan di Pelabuhan Belawan berada pada posisi 034720 LU 984208 BT.
Mempunyai usaha pokok menyediakan fasilitas dan peralatan galangan kapal, menyelenggarakan usaha
docking, floating repair, pemeliharaan, perawatan alat apung dan peralatan pelabuhan lainnya, guna
mendukung program planned maintenance system pada perusahaan serta mengusahakan kegiatan
galangan kapal bagi kapal-kapal milik perseroan dan atau pihak lain. Kualifikasi bidang pekerjaaan seperti
pekerjaan mekanikal, pembangunan dan reparasi kapal, reparasi peti kemas dan lain-lain.
Alat yang dimiliki antara lain 1 unit mobile crane, 1 forklift diesel, 1 floating crane, 1 buah excavator.

UGK

Dry Dock Unit is located at Belawan Port on the position 034720 NL 984208 EL. It has main business to
supply facilities and appliances of dry dock, to hold business such as docking, floating repair, maintanance,
float appliances maintanance and other port appliances, to support planned maintenance system program on
corporate and to effort dry dock activities for corporation and others ships. Job qualification such as mechanical
jobs, developing and repairing ship, container repairing and etc.
It has equipments i.e. 1 unit mobile crane, 1 forklift diesel, 1 floating crane, 1 unit excavator.
Alamat / Address : Jl. Sumatera No. 1 Belawan 20214
Telp. / Phone : (061) 6941320 | Fax / Facsimile : (061) 6941300
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

57

Belawan Logistic Center (BLC)


Belawan Logistic Center berada pada posisi 03 4654 LU 98 4141 BT. Sesuai dengan SK Direksi No.
PR.01/1/5/PI-11 Tanggal 24 Januari 2011 UDPK berubah nama dari Unit Depo Peti Kemas menjadi
Belawan Logistic Center (BLC). BLC diresmikan pada 11 Maret 2011, merupakan salah satu unit bisnis
yang dijalankan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang bergerak dalam depot kontainer dan jasa
logistik lainnya.
Fasilitas yang dimiliki adalah 3 Unit Gudang/CFS, 1 Unit Container Repair, 1 Unit Gudang Fumigasi,
Lapangan Penumpukan Peti Kemas 174.776 m2 dan Luas Gudang 9.718 m2. Sementara Alat yang dimiliki
BLC antara lain 10 headtruck, 4 unit reachstackker, 2 unit side loader, dan 3 unit forklift diesel.

BLC

Belawan Logistic Center is at the position 03 4654 NL 98 4141 EL. According to Letter of Decision of Direction
No. PR.01/1/5/PI-11 on January 24, 2011 UDPK changes name from Container Depot Unit to be Belawan
Logistic Center (BLC). BLC is declared officially on March 11, 2011, it becomes one of business units conducted
by Pelindo I moving on container depot and other logistic services.
The faciities are 3 Units warehouses/CFS, 1 Unit Container Repair, 1 Unit Fumigation Warehouse, Container
Staking Yard 174.776 m2 and warehouse square 9.718 m2. While the equipments at BLC are 10 headtruck, 4
units reachstackker, 2 units side loader, and 3 units forklift diesel.
Alamat / Address : Jl Raya Pelabuhan, Pos II Road VI, Unjung Baru Belawan 20411
Telp. / Phone : (+62 61) 6940157 6941590 | Fax / Facsimile : (+62 61) 6940113 6941590
E-mail : udpk-blw@inaport1.co.id | Website : http://www.inaport.co.id
Rumah Sakit Umum Pelabuhan (RSUP) Medan
RSUP Medan berkedudukan di Belawan tepatnya 20 km dari kota Medan. Didirikan pada tahun 1969,
dalam perjalanannya terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas peralatan medis maupun
pelayanan kepada pasien. Rumah sakit ini memberikan pelayanan 24 jam serta didukung oleh tenaga
dokter spesialis yang berpengalaman. Dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat, rumah sakit ini
juga memiliki unit layanan khusus yaitu Klinik Krakatau yang beralamat di Jln. Krakatau Ujung No. 112,
Medan.
Fasilitas yang dimiliki adalah Klinik Umum, Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam, Klinik Gigi, Klinik Rontgent,
Laboratorium, Farmasi (Pelayanan Obat) dan Rawat Inap.
General Hospital of Medan Port is located at Belawan approximately 20 km from Medan city. Established in
1969, it keeps on improving to increase quality of medical equipment as well as service for patient. This hospital
provides 24 hour service and is supported by experienced specialists. In supporting service to society, this
hospital also has special service unit namely Klinik Krakatau located at Jln. Krakatau Ujung No. 112, Medan.
The facilities are Public Clinic, Emergency Unit (UGD) 24 hours, Dental Clinic, Rontgent Clinic, Laboratory,
Pharmacy (Drugs and Medicines service) and Hospitalization.
Alamat / Address : Jl. Stasiun No. 92 Belawan 20413
Telp. / Phone : (061) 6941927 | Fax / Facsimile : (061) 6940120

58

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

RSUP

FASILITAS DAN PERALATAN


Facilities and Equipments

1. Peralatan / Equipments
No Pelabuhan

Alat Bongkar Muat/ Handling Equipment


CC

RTG

HT

HMC

RS

SL

MC

FD

FC

EXC

WL

DT

Keterangan

Belawan

cc: container crane

BICT

15

55

rtg: rubber tire gantry

BLC

10

hmc: harbour mobile


crane

Dumai

ht: head truck

UGK

rs: reachstacker

Pekanbaru :

sl: side loader

Lhokseumawe :

mc: mobile crane

Kuala Langsa

fd: forklift diesel

Tanjungpinang

fc: floating crane

Malahayati :

exc: excavator

Meulaboh

wl: wheel loader

10

Sibolga :

dt: dump truck

Gunung Sitoli

11

Kuala Tanjung

12

Tanjung Balai Karimun

13

Tanjung Balai Asahan

14

Sei Pakning :

15

Tembilahan

Jumlah / Total

15

74

15

14

45

2. Kapal / Boat
No Pelabuhan / Port

KAPAL / BOAT
KT

KP

KK

KG

TA

SB

Keterangan / Descriptions

Belawan

KT: Kapal Tunda

Dumai

KP : Kapal Pandu

Pekanbaru

KK: Kapal Kepil

Lhokseumawe

KG: Kapal Gandeng

Tanjung Pinang

TA : Tongkang Air
SB: Speed Boat

Tanjung Balai Karimun

Malahayati

Tanjung Balai Asahan

Sei Pakning

10

Sibolga

11

Tembilahan

12

Kuala Tanjung

Jumlah/Total

12

27

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

59

3. Fasilitas / Facilities
AREA LAUT
No

Pelabuhan / Unit Bisnis

AREA DARAT

Dermaga
Kecepatan Kecepatan
Arus
Angin
Panjang Kedalaman

Alur

Pasang
Surut

(mil)

(mLWS)

(knot)

(knot)

(m)

(- mLWS)

Gudang
(Shed)

Lapangan
Penumpukan

Container
Yard (CY)

(m2)

(m2)

(m2)

73,724.76

45,402.00

0304720 LU,
9804208 BT

Koordinat

Belawan
(Konvensional Terminal)

9.00

3.00

0.2 - 2.0

4.0 - 8.0

3,283.00

6-9

BICT
(Belawan International
Container Terminal)

9.00

3.00

0.2 - 2.0

4.0 - 8.0

950.00

10 - 11

214,708.20

0304743 LU,
9804320 BT

Pangkalan Susu

3.00

1.0 - 1.5

2.0 - 16.0

5.5

0400728 LU,
9801242 BT

Dumai

55.00

3.40

2.5 - 3.0

8.0 - 20.0

1,965.00

6-9

29,763.80

18,139.00

0104113 LU,
10102724 BT

Bagan Siapi-api

5.40

36.00

0200900 LU,
10004600 BT

Tanjungpinang
(Sri Bintan Pura)

2.60

0.9 - 1.0

5.0 - 15.0

215.60

0005555 LU,
10404600 BT

Tanjungpinang
(Sri Payung Batu Anam)

2.60

0.9 - 1.0

5.0 - 15.0

210.25

2,000.00

0005540 LU,
10402840 BT

Tanjung Pinang
(Sei Kolak Kijang)

2.60

0.9 - 1.0

5.0 - 15.0

250.00

0005155 LU,
10403655 BT

Lhokseumawe

2.00

1.46

688.00

5 - 10

4,120.00

25,158.00

0501000 LU,
9700200 BT

10

Kuala Langsa

2.70

3.00

280.00

800.00

10,000.00

0402000 LU,
9800800 BT

11

Pekanbaru

96.00

3.40

2.50

5.0 -15.0

282.00

5-6

2,192.00

9,000.00

0003230 LU,
10102630 BT

12

Perawang

87.00

3.40

2.50

5.0 - 15.0

308.00

6 - 6.5

4,522.00

19,000.00

0004007 LU,
10103735 BT

13

Rengat

6.00

3.50

3.0 - 16.0

70.00

8 - 10

400.00

2,000.00

0002805 LU,
10204500 BT

14

Tanjung Balai Karimun

3.60

96.50

3.8 - 8.5

0005917 LU,
10302614 BT

15

Selat Panjang

3.60

155.00

5 - 10

1,200.00

0000050 LU,
10204236 BT

16

Tanjung Balai Asahan

3.00

1.5 - 3.0

1.0 - 16.0

354.00

3,820.10

7,700.00

0202800 LU,
9904800 BT

17

Malahayati

2.00

0.5 - 0.7

4.0 - 16.0

380.00

5 - 10

800.00

6,511.61

6,980.00

0503550 LU,
9503035 BT

18

Meulaboh

1.00

1.2 - 1.5

4.0 - 21.0

52.00

1 - 15

2,520.00

0400750 LU,
9600800 BT

19

Sibolga

1.40

0.1 - 0.2

4.0 - 10.0

249.00

6-9

2,900.00

3,732.98

0104423 LU,
9804604 BT

20

Gunung Sitoli

1.40

4.0 - 21.0

80.00

11.6

744.00

2,683.00

0101812 LU,
9703617 BT

21

Sei Pakning

3.60

62.50

0003230 LU,
10102630 BT

22

Tembilahan

6.00

3.50

3.0 - 16.0

80.00

6 - 7.5

1,992.00

824.00

0001930 LS,
10300941 BT

23

Kuala Enok

6.00

3.50

3.0 - 16.0

60.00

0003122 LS,
10302331 BT

24

Kuala tanjung

3.20

1.50

85.00

5 - 10

0302230 LU,
9902600 BT

25

BLC
(Belawan Logistic Center)

9,718.00

174,776.00

0304654 LU,
9804141 BT

26

UGK
(Unit Galangan kapal)

0304720 LU,
9804208 BT

60

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

61,474.11

AKUNTAN PUBLIK PERUSAHAAN


Companys Public Accountant

Untuk mengevaluasi pencapaian kinerja dari Rencana Kerja dan

To evaluate performance achievement of Working Plan and

Anggaran Perusahaan (RKAP), setiap tahun perseroan menunjuk

Corporate Budget (RKAP), every year corporation appoint

Akuntan Publik untuk melakukan audit. Pihak Akuntan Publik

Public Accountant to audit. The Public Accountant will evaluate

akan menilai kinerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), dengan

performance of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), by comparing

cara melakukan perbandingan antara RKAP dengan realisasi yang

RKAP with the achieved realization according to corporates annual

berhasil dicapai sesuai dengan laporan keuangan perseroan setiap

financial report.

tahunnya.
Untuk tahun buku 2011, Laporan Keuangan PT Pelabuhan Indonesia I

For the fiscal year 2011, Financial Report of PT Pelabuhan Indonesia

(Persero) telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

I (Persero) has been set according to Financial Accountant Standard

Keuangan (PSAK) dan telah diaudit oleh KAP Rama Wendra dengan

Statement (PSAK) and has been audited by KAP Rama Wendra with

nomor izin usaha KAP: No. KEP.353/KM.6/2004. KAP tersebut

number of KAP business license: No. KEP.353/KM.6/2004. KAP is

berlokasi di Graha Mampang 2nd floor Jalan Mampang Prapatan

located at Graha Mampang 2nd floor Jalan Mampang Prapatan

Raya No. 100, Jakarta 12760 Indonesia, dengan nomor telepon 021-

Raya No. 100, Jakarta 12760 Indonesia, with telephone number 021-

7985757 dan faksimili 021-7981957.

7985757 and faximile 021-7981957.

Adapun ruang lingkup pekerjaan audit ini meliputi audit umum

The scope of audit includes full scope general audit, obedience

(general audit) yang bersifat menyeluruh (full scope) audit

audit, PKBL report audit, the book year corporates performance

kepatuhan, audit laporan PKBL, audit kinerja perusahaan tahun buku

audit for fiscal year 2011 and internal control structure analysis,

2011 serta penelaahan struktur pengendalian internal, identifikasi

weakness and problem identification as well as the impact and

kelemahan dan masalah yang ada akibat yang akan terjadi dari

correction recommended.

masalah tersebut serta penyampaian rekomendasi perbaikannya.


Dari hasil audit yang dilakukan oleh KAP Rama Wendra dihasilkan

From audit result by KAP Rama Wendra, it shows that Financial

bahwa Laporan Keuangan PT Pelabuhan

Indonesia I (Persero)

Report of PT Pelabuhan Indonesia I achieved proper opinion in all

mendapatkan opini wajar dalam semua hal yang material. Hasil itu

material ones. The result is written on report Number A12-MW/

tertuang dalam laporan No. A12-MW/PELINDO/JNNI/748 Tanggal

PELINDO/JNNI/748 on March 20, 2012.

20 Maret 2012.
Sebelumnya, RKAP tahun 2011 telah mendapatkan pengesahan

Previously RKAP in 2011 has acquired official declaration from

dari Pemegang Saham pada tanggal 17 Januari 2011, dan menjadi

Shareholder on January 17, 2011, and become work principle for

pedoman kerja bagi Perusahaan serta sebagai alat pengendalian

Corporate and as control instrument to achieve fixed target. RKAP

dalam mencapai target yang telah ditetapkan. RKAP tersebut

is composed as Letter of Decision of Indonesian State Owned

disusun sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Enterprise (BUMN) No: Kep-100/MBU/2002 on June 4, 2002 about

(BUMN) Indonesia No: Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002

State Business Health Evaluation and Letter of Decision of State

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Usaha Milik Negara dan

Owned Enterprises Ministry No. Kep/101/MBU/2002 about the

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep/101/

Establishment of State Owned Enterprises Working Plan and Budget

MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Composition.

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

61

INFORMASI PEMEGANG SAHAM


Shareholder Information

Akte Perusahaan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akta Pendirian/Anggaran
Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) yang dibuat dihadapan
Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992
sebagaimana dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 01 Nopember 1994 Nomor 87 kemudian diubah
sebagaimana dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 01 tanggal 02 Januari 1999 dan kemudian diubah
dengan Akta Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH Nomor 01 tanggal
15 Agustus 2008 yang telah disahkan berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-85564.AH.01.02 Tahun
2008 tanggal 13 November 2008 dan Akta Notaris Junita Ritonga,
SH Nomor 26 tanggal 31 Juli 2009 serta Akta Notaris Rahmad Nauli
Siregar, SH Nomor 90 tanggal 22 Agustus 2011 yang telah disahkan
berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor AHUAH.01.10-30810 Tanggal 28 September 2011.
Kepemilikan

100 % Pemerintah Republik Indonesia

Bidang Usaha

Jasa Kepelabuhanan

Modal dasar

4.405.000.000.000

Kepemilikan saham

100 % Pemerintah Republik Indonesia

Bidang Jasa

Kepelabuhanan

Anak Perusahaan
dan Asosiasi

Tidak mempunyai anak perusahaan


dan perusahaan asosiasi

Kronologis
Pencatatan Efek dan
peringkat

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


belum tercatat di Bursa Efek Indonesia
sehingga tidak ada pencatatan efek
serta peringkat.

Pemegang Saham
Shareholder
Pemerintah Indonesia

62

Corporate Official Document


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) was established, as stipilated
in Government Regulation No. 56, 1991 with establishment
of Corporation Statutes which was legalized by Notary Imas
Fatimah, SH Number 1, December 1, 1992 as quoted in Republic of
Indonesia State Addendum Report November 1, 1994 Number 87
then changed as stated in Republic of Indonesia State Addendum
Report Number 1, January 2, 1999 and then changed with Notarial
document Agus Sudiono Kuntjoro, SH Number 01, August 15, 2008
legalized as Republic of Indonesia Law and Human Right Ministry
Decision Number AHU-85564.AH.01.02, 2008, November13, 2008
and Notarial document Junita Ritonga, SH Number 26 July 31, 2009
and also Notarial document of Rahmad Nauli Siregar, SH Number
90, August 22, 2011 which is legalized as the Letter of Republic of
Indonesia Law and Human Right Ministry Number AHU-AH.01.1030810, September 28, 2011.

Ownership

100 % Republic of Indonesia


Government

Business Line

Port Service

Early Balance

4.405.000.000.000

Share Ownership

100 % Republic of Indonesia


Government

Service Line

Port

Subsidiary and
Association

No Subsidiary and Association

Grade and Effect


Record Chronology

Pelindo I has not been recorded in


Indonesian Bursa Efek so there is no
grade and effect records.

Lembar Saham
Share

Nilai Saham/Lembar
Value of Stock/sheet

Kepemilikan
Shareholding

Jumlah
Total

4.405.000

1000.000

100 %

4.405.000.000.000

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

63

TINJAUAN OPERASIONAL PER PUSAT LAYANAN


Operational Review per Service Center

PRODUKSI JASA

SERVICE PRODUCTION
Realisasi pencapaian produksi tahun 2011 secara umum melampaui dari target anggarannya dan mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya, hal tersebut dikarenakan beberapa kegiatan trafik mengalami peningkatan seperti meningkatnya arus
kunjungan kapal (Call) di Pelabuhan Belawan, Tanjungpinang, Kuala Tanjung dan Pekanbaru. Meningkatnya kegiatan bongkar
muat Antar Pulau seperti di Pelabuhan Dumai, Lhokseumawe dan Tembilahan. Serta meningkatnya arus kunjungan penumpang
baik luar negeri maupun dalam negeri.
Sehingga :
1. Pelabuhan Umum
Secara umum produksi pelayanan kapal melampaui target dan kecuali produksi jasa pemanduan di Cabang Belawan, Dumai
dan Tanjungpinang serta produksi air kapal di Cabang Dumai dan Sibolga. Produksi pelayanan barang tidak tercapai sedangkan
pelayanan terminal petikemas dapat melampaui target RKAP 2011.
2. Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri
Produksi pelayanan di Tersus dan TUKS melampaui target, terutama produksi labuh, tambat dan pemanduan. Tingginya produksi
pelayanan kapal ini terutama terjadi di Cabang Dumai, Tanjung Balai Karimun dan Tanjungpinang.
Production achievement realization in 2011 generally exceeded the target budget and experienced an increament compare to previous
year, which is caused by some traffic activities increament in Ship Calls at Belawan, Tanjungpinang, Kuala Tanjung and Pekanbaru Ports.
Increament of inter-islands cargo handling (loading and unloading) activities such as Dumai, Lhokseumawe and Tembilahan Ports; and
also the increament of domestic as well as international passanger flow.
Therefore :
1. Public Port
Generally, ship service production exceeded the target, except the production of piloting service at Belawan, Dumai and Tanjungpinang
Branches and ship water production at Dumai and Sibolga Branches. Cargo service production failed in passing over the target while
container terminal service production exceeded the target RKAP 2011.
2. Special and Private Terminal
Service production at Tersus and TUKS exceeded the target, especially dock, tether, and piloting. The increament of ship service production
was mainly happened in Dumai, Tanjung Balai Karimun and Tanjungpinang Branches.

Berikut adalah analisis dari produksi jasa PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero), sebagai berikut:
1. Pelayanan Kapal
a. Labuh
Realisasi sebesar 75.432.780 Gt dibandingkan tahun
2010 mengalami penurunan sebesar 2,02 %. Sedangkan
dibanding anggarannya 73.479.911 Gt melampaui target,
hal ini disebabkan tercapainya produksi labuh di Cabang
Pelabuhan Belawan, Lhokseumawe, Tanjung Balai
Karimun dan Tanjungpinang.

The followings are analysis of PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) service production:a
1. Ship Service
a. Dock
The 2011 realization of 75.432.780 Gt compared to 2010,
has decreased as much as 2,02 %. While compared to
2011 budget which is 73.479.911 Gt, it has exceeded the
target, because of the increament of dock production
at Belawan, Lhokseumawe, Tanjung Balai Karimun and
Tanjungpinang Port Branches.

b. Tambat
Realisasi sebesar 120.431.495 Gt.Etm dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar
15,34%. Sedangkan dibanding anggarannya 109.790.203
Gt.Etm telah melampaui target, hal ini disebabkan
tercapainya produksi tambat di Cabang Pelabuhan
Belawan, BICT, Lhokseumawe dan Tanjungpinang.

b. Tether
The 2011 realization of 120.431.495 Gt.Etm compared to
2010, has increased as much as 15,34%. While compared to
2011 budget which is 109.790.203 Gt.Etm, it has exceeded
the target, because of the increament of tether production
at Belawan, BICT, Lhokseumawe and Tanjungpinang Port
Branches.

64

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

c. Pemanduan
Realisasi sebesar 16.998 gerakan dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 8,75%.
Sedangkan dibandingkan dengan anggarannya 22.512
Gerakan, tidak mencapai target hal ini disebabkan
menurunnya produksi pemanduan di Cabang Pelabuhan
Belawan, Dumai dan Tanjungpinang.

c. Piloting
The 2011 realization of 16.998 movements compared to
2010, has increased as much as 8,75%. While compared to
2011 budget which is 22.512 movements , it failed to reach
the target because of the reduction in piloting production
at Belawan, Dumai and Tanjungpinang Port Branches.

d. Penundaan
Realisasi sebesar 20.556 jam dibanding dengan tahun
2010 mengalami peningkatan 3,56%,
sedangkan
dibandingkan dengan anggarannya 19.834 jam telah
melampaui target hal ini disebabkan meningkatnya
produksi jam penundaan di Cabang Pelabuhan Belawan
dan Lhokseumawe.

d. Tug
The 2011 realization of 20.556 hours compared to 2010,
has increases as much as 3,56%, while compared to 2011
budget which is 19.834 hours, it has exceeded the target
because of the increament of services hour production at
Belawan and Lhokseumawe Port Branches.

e. Air Kapal
Realisasi sebesar 351.873 ton dibanding dengan tahun
2010 mengalami penurunan sebesar 14,09% sedangkan
dibandingkan dengan anggarannya 393.482 ton tidak
mencapai target, hal ini disebabkan tidak tercapainya
produksi air kapal di Cabang Pelabuhan Sibolga dan
Dumai.

e. Ship Water
The 2011 realization of 351.873 ton compared to 2010, has
decreased as much as 14,09%, while compared to 2011
budget which is 393.482 ton, it failed to reach the target,
because there is no achievement in ship water production
at Sibolga and Dumai Port Branches.

2. Pelayanan Barang
a. Dermaga
- Satuan ton
Realisasi sebesar 22.419.849 ton dibandingkan dengan
2010 turun sebesar 10,09% sedangkan dibandingkan
anggarannya 19.787.052 ton mencapai target hal ini
disebabkan meningkatnya kegiatan di Cabang Pelabuhan
Pekanbaru komoditi aspal, besi material, batubara dan
Pelabuhan Lhokseumawe komoditi pupuk bag, semen
curah, amoniak dan condensate.

2. Cargo Service
a. Wharf
- Unit of ton
The 2011 realization of 22.419.849 ton compared to 2010
has decreased as much as 10,09%, while compared to
2011 budget which is 19.787.052 ton, it has exceeded
the target, because of the increasing of activities at
Pekanbaru Port Branch for asphalt, material iron, coal and
Lhokseumawe Port for fertilizer, crude cement, ammonia
and condensation commodities.

- Satuan box
Realisasi sebesar 133.007 box dibandingkan dengan
tahun 2010 turun sebesar 0,40% sedangkan dibandingkan
dengan anggarannya 166.334 box tidak mencapai target,
hal ini disebabkan tidak tercapainya produksi bongkar
muat petikemas di Cabang Pelabuhan Belawan.

- Unit of box
The 2011 realization of 133.007 boxes compared to 2010
has decreased as much as 0,40%, while compared to
2011 budget, which is 166.334 boxes, it failed to achieve
the target because there is no achievement of container
handling (loading and unloading) production at Belawan
Port Branch.

b. Gudang Penumpukan
- Satuan ton/hari
Realisasi sebesar 2.170.888 ton/hari dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 34,07%
sedangkan dibandingkan dengan anggarannya 2.795.822
ton/hari tidak mencapai target, hal ini disebabkan tidak
tercapainya penumpukan barang di gudang Cabang
Pelabuhan Belawan komoditi mesin, material dari besi dan
Pelabuhan Tembilahan komoditi bahan-bahan pokok.

b. Stacking Warehouse
- Unit of ton/day
The 2011 realization of 2.170.888 ton/day compared in
2010 has increased as much as 34,07%, while compared
to 2011 budget which is 2.795.822 ton/day, it failed to
achieve the target, because there is no achievement of
cargo stacking at warehouse of Belawan Port Branch for
machine, iron material and Tembilahan Port for primary
materials commodities.

c. Lapangan Penumpukan
- Satuan ton/hari
Realisasi sebesar 1.619.112 ton/hari dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 15,92%,
sedangkan dibandingkan anggarannya 1.717.534 ton/
hari tidak mencapai target, hal ini disebabkan tidak
tercapainya penumpukan di lapangan Cabang Pelabuhan
Belawan barang-barang proyek dan Pelabuhan Dumai
komoditi pupuk.

c. Stacking Yard
- Unit of ton/day
The 2011 realization of 1.619.112 ton/day compared to
2010 has increased as much as 15,92%, while compared
to 2011 budget which is 1.717.534 ton/day, it failed to
achieve the target, because there is no achievement of
cargo stacking at Belawan Port Branch Yard for project
cargos and Dumai Port fertilizer commodity.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

65

3. Pelayanan Terminal.
a. Stevedoring (ton/m3)
Realisasi sebesar 1.546.544 ton/m3 dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar
3,44%, sedangkan dibandingkan dengan anggarannya
1.680.588 ton/m3 tidak mencapai target, hal ini disebabkan
berkurangnya kegiatan stevedoring di cabang pelabuhan
Belawan komoditi tepung terigu PT Indofood Sukses
Makmur.

3. Terminal Service
a. Stevedoring (ton/m3)
The 2011 realization of 1.546.544 ton/m3 compared to
2010 has increased as much as 3,44%, while compared
to 2011 budget which is 1.680.588 ton/m3, it failed to
achieve the target, because of a reduction in stevedoring
activity at Belawan Port Branch for flour commodity of PT
Indofood Sukses Makmur.

b. Cargodoring (ton/m3)
Realisasi sebesar 343.663 ton/m3dibanding dengan tahun
2010 mengalami peningkatan sebesar 39,27%, sedangkan
dibandingkan dengan anggarannya 85.103 ton/m3
melampaui target, hal ini disebabkan tercapainya kegiatan
cargodoring di Cabang Pelabuhan Belawan komoditi aspal
dan Pelabuhan Dumai komoditi cangkang.

b. Cargodoring (ton/m3)
The 2011 realization of 343.663 ton/m3 compared to 2010
has increased as much as 39,27%, while compared to
2011 budget which is 85.103 ton/m3, it has exceeded the
target, because of the increament of cargodoring activity
at Belawan Port Branch for asphalt commodity and Dumai
Port for cangkang commodity.

4. Pelayanan Terminal Peti Kemas


a. Operasi Kapal
Realisasi B/M peti kemas sebesar 610.223 box dibanding
dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 7,67% sedangkan dibandingkan
dengan anggarannya 602.820 box melampaui target, hal
ini disebabkan meningkatnya kegiatan bongkar muat
petikemas komoditi general cargo, besi baja, susu kaleng,
bahan baku, kebutuhan rumah tangga, tepung, semen,
pupuk kegiatan Antar Pulau di Belawan International
Container Terminal (BICT).

4. Container Terminal Service


a. Ship Operation
The 2011 realization of container handling (loading
and unloading) of 610.223 boxes compared to 2010
has increased as much as 7,67%, while compared to
2011 budget which is 602.820 boxes, it has exceeded
the target, because of the increament of inter-islands
container handling (loading and unloading) activity for
general cargo, steel, milk can, raw material, houseware,
flour, cement, fertilizer at Belawan International Container
Terminal (BICT).

b. Operasi Lapangan
Realisasi Lift on/off sebesar 666.840 box dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,95%
sedangkan dibandingkan dengan anggarannya 660.550
box melampaui target, hal ini disebabkan meningkatnya
kegiatan lift on/off container di lapangan penumpukan
Belawan International Container Terminal (BICT).

b. Yard Operation
The 2011 realization of Lift on/off of 666.840 boxes
compared to 2010 has decreased as much as 3,95%,
while compared to 2011 budget which is 660.550 boxes
has exceeded the target, because of the increament of
lift on/off container activity at stacking yard of Belawan
International Container Terminal (BICT).

5. Pengusahaan TBAL
a. Realisasi Tanah sebesar 1.441.565 m dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar
1,49% sedangkan dibandingkan dengan anggarannya
1.441.565 m mencapai target, hal ini disebabkan
terealisasinya perpanjangan persewaan tanah dengan
PTPN IV di Cabang Pelabuhan Belawan.

5. TBAL Business Unit


a. The 2011 Land realization of 1.441.565 m compared to
2010, has decreased as much as 1,49%, while compared
to 2011 budget which is 1.441.565 m it has exceeded
the target, because of land rental extension by PTPN IV at
Belawan Port Branch.

b. Realisasi Pengusahaan air umum sebesar 35.703


ton dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar 36,38% sedangkan dibandingkan
dengan anggarannya 36.464 ton tidak mencapai
target, hal ini disebabkan menurunnya penggunaan air
umum di Cabang Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan
Lhokseumawe.

b. The 2011 realization of drinking water supply of 35.703


ton compared to 2010, has decreeased as much as 36,38%,
while compared to 2011 budget which is 36.464 ton, it
failed to achieve the target, because of the decreasing
use of drinking water at Belawan and Lhokseumawe Port
Branch.

c. Realisasi Pengusahaan listrik sebesar 19.316.504 kwh


dibandingkan dengan tahun 2010 melampaui target
sebesar 47,42%, dibandingkan dengan anggarannya
14.720.943 kwh mencapai target, hal ini disebabkan
meningkatnya penggunaan listrik di Cabang Pelabuhan
Belawan.

c. The 2011 realization of electricity use of 19.316.504 kwh


compared to 2010, has increased as much as 47,42%,
while compared to 2011 budget which is 14.720.943 kwh,
it has exceeded the target, because of the increament of
electricity use at Belawan Port Branch.

66

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

6. Pelsus/Dersus
a. Labuh
Realisasi sebesar 35.710.497 Gt dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5,68%
sedangkan
dibandingkan
dengan
anggarannya
32.562.728 Gt melampaui target, hal ini disebabkan
meningkatnya produksi labuh di Cabang Pelabuhan
Pekanbaru dan Tanjungpinang.

6. Pelsus/Dersus
a. Dock
Realization as much as 35.710.497 Gt compared in
2010 decreasing as much as 5,68% while compared
to the budget 32.562.728 Gt passing over the target,
since increasing of dock production at Pekanbaru and
Tanjungpinang Port Branch

b. Tambat
Realisasi sebesar 36.786.456 Gt/etm dibandingkan dengan
tahun 2010 mencapai 7,86%, sedangkan dibandingkan
dengan anggarannya 33.589.116 Gt/etm melampaui
target target, hal ini disebabkan meningkatnya produksi
tambat di Cabang Pelabuhan Pekanbaru, Tanjungpinang
dan Tanjung Balai Karimun.

b. Tether
Realization as much as 36.786.456 Gt/etm compared in
2010 achieving 7,86%, while compared to thebudget
33.589.116 Gt/etm passing over the melampaui target,
since the increasing of tether production at Pekanbaru,
Tanjungpinang and Tanjung Balai Karimun Port Branches.

c. Dermaga
- Satuan ton
Realisasi sebesar 17.779.338 ton dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 96,07%,
dibandingkan dengan anggarannya sebesar 17.475.071
ton melampaui target, hal ini disebabkan meningkatnya
kegiatan bongkar muat barang di Cabang Pelabuhan
Tembilahan komoditi batubara dan Cabang Pelabuhan
Pekanbaru komoditi CPO.

c. Wharf
- Unit of ton
The 2011 realization of 17.779.338 ton compared to 2010
has increased as much as 96,07%, while compared to
2011 budget which is 17.475.071 ton, it has exceeded
the target, because of the increament of cargo handling
(loading and unloading) activity at Tembilahan port
branch for coal and at Pekanbaru port branch for CPO
comodities.

- Satuan box
Realisasi sebesar 279.607 box dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 39,50%,
sedangkan dibandingkan dengan anggarannya sebesar
282.174 box tidak mencapai target, hal ini disebabkan
tidak tercapainya produksi bongkar muat peti kemas di
Dermaga Khusus Cabang Pelabuhan Pekanbaru.

- Unit of box
The 2011 realization of 279.607 boxes compared to 2010
has increased as much as 39,50%, while compared to 2011
budget which is 282.174 boxes, it failed to achieve the
target, because there was no achievement in container
handling (loading and unloading) production at Special
Wharf at Pekanbaru Port Branch.

d. Pemanduan
Realisasi sebesar 25.606 Gerakan dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar
3,30%, sedangkan dibandingkan dengan anggarannya
sebesar 25.052 Gerakan, telah melampaui target, hal ini
disebabkan tercapainya produksi pemanduan Pelsus/
Dersus di Cabang Pelabuhan Dumai, Tanjungpinang dan
Sei Pakning.

d. Piloting
The 2011 realization of 25.606 movements compared to
2010 has increased as much as 3,30%, while compared to
2011 budget which is 25.052 movements, it has exceeded
the target, beacuse of the target achievement of Pelsus/
Dersus Piloting production at Port of Dumai Branch,
Tanjungpinang and Sei Pakning.

7. Rupa-Rupa Usaha
Realisasi Pas pelabuhan sebesar 6.811.627 lembar
dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 5,92%, sedangkan dibandingkan dengan
anggarannya 6.665.033 lembar melampaui target, hal
ini disebabkan meningkatnya produksi pas di Cabang
Pelabuhan Pekanbaru,Tanjung Balai Karimun,Tanjungpinang
dan Lhokseumawe.

7. Other Business
The realization of Port Pass Entrance of 6.811.627 pcs
compared to 2010 has decreased as much as 5,92%, while
compared to 2011 budget which is 6.665.033 pcs, it has
exceeded the target, because of the increament of port
pass entrance production at Pekanbaru, Tanjung Balai
Karimun,Tanjungpinang and Lhokseumawe Port Branches.

8. Unit Usaha
Belawan Logistic Centre
Realisasi Lift on/off petikemas sebesar 313.757 box,
dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 8,71%, sedangkan dibandingkan dengan
anggarannya sebesar 423.092 box tidak mencapai target,
hal ini disebabkan belum terealisasinya penanganan Lo/
Lo secara full handling oleh BLC dan masih menggunakan
pola sharing serta hanya melayani Lo/lo container full eks.
Stuffing milik mitra BLC.

8. Business Unit
Belawan Logistic Centre
The 2011 realization of on/off Lift container of 313.757 boxes,
compared to 2010 has decreased as much as 8,71%, while
compared to 2011 budget which is 423.092 boxes, it failed
to achieve the trget, because of the un-realized full handling
service of Lo/Lo by BLC and still using sharing model also
because it is merely servicing Lo/lo container full ex Stuffing
of BLC partners.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

67

TINJAUAN LAPORAN KINERJA KEUANGAN


Review Of Financial Performance Report
A. NERACA

A. BALANCE SHEET

1. Aktiva Lancar/Aset Lancar


Realisasi aset lancar sampai dengan tahun 2011 sebesar
Rp 600.296.676.222 dibandingkan dengan tahun 2010
mengalami peningkatan 22,34%, dibanding anggarannya
sebesar Rp 595.976.758.855 melampaui target, dan disebabkan
adanya rekening yang melampaui target sebagai berikut :

1. Current Asset
The realization of current asset in 2011 is worth of Rp
600.296.676.222 compared to 2010, it has increased up
to 22,34%, while compared to 2011 budget, which is Rp
595.976.758.855, it has exceeded the target, because of the
following exceeding account :

a. Realisasi saldo kas bank melampaui target disebabkan


adanya pencairan kredit investasi dan pencairan deposito
valas.
b. Realisasi saldo piutang usaha melampaui target disebabkan
belum terealisasinya pencairan piutang usaha di cabangcabang pelabuhan.
c. Realisasi saldo piutang lain-lain melampaui target
disebabkan adanya piutang PT Tri Karya Alam dan PT ABB
Sakti Industri dan saldo piutang PT Rukindo.
d. Realisasi saldo angsuran pajak penghasilan badan
melampaui target bersumber dari angsuran PPh pasal 25
ditambah dengan angsuran PPh Pasal 22 impor alat-alat
faspel yang baru.
e. Realisasi PPN masukan yang dapat dikreditkan yang
bersumber dari pembelian/pengadaan barang dan atau
jasa dalam negeri maupun impor yang berkaitan langsung
dengan pendapatan.
f. Realisasi saldo uang muka melampaui target disebabkan
masih terdapatnya saldo uang muka yang belum
dipertanggungjawabkan untuk kegiatan operasional
pelabuhan karena belum selesainya pekerjaan/kegiatan
serta adanya penambahan uang muka kontraktor atas
pekerjaan-pekerjaan investasi yang sedang dalam proses
penyelesaian.

a. Realization of Bank Cash Balance exceeded the target


because of investment credit and foreign exchange
disbursements.
b. Realization of account receivable earning has exceeded
the target because of the unrealized of account receivables
disbursement in some port branches.
c. Realization of other account receivable balance has
exceeded the target because of the account receivables
of PT Tri Karya Alam and PT ABB Sakti Industry and PT
Rukindo.
d. Realization of corporate tax installment balance from PPh
25 has exceeded the target, also the installment of PPh 22
for new port facility equipment import .
e. Realization of credited Income Added Tax from domestic/
import of Goods and or service purchase/ procurement
which are related directly with income.
f. Realization of down payment has exceeded the target
because there are still some unsettled down payment
for port operational activities since the respective job or
activities are not settled yet and the addition down payment
from contractors upon the investment jobs which are under
the process of completion.

2. Properti Investasi
Realisasi saldo properti investasi sebesar Rp 8.665.946.045
merupakan reklasifikasi aset tanah dan atau bangunan yang
disewakan kepada pihak ketiga dari kelompok asset tetap ke
properti investasi sebagai akibat dari penerapan PSAK No. 13
(Revisi 2001).

2. Investmeny Property
Realization of investment property balance is worth of Rp
8.665.946.045 as the reclassification of rented land asset and
or building to third party of fixed asset account to investment
property as an impact of the implementation of PSAK No. 13
(Revision 2001).

3. Aset Tetap
Realisasi aset tetap sebesar Rp 1.645.395.387.656 dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan 104,40%. Sedangkan
dibanding anggarannya sebesar Rp 2.572.157.839.504 tidak
mencapai target. Hal ini disebabkan adanya investasi yang belum
selesai dan aset yang belum dibukukan di laporan cabang-cabang
pelabuhan.

3. Fixed Aset
Realization of fixed asset is worth of Rp 1.645.395.387.656
compared to 2010, it has increased as much as 104,40%. While
compared to 2011 budget, which is Rp 2.572.157.839.504, it failed
to achieve the target. It is caused by unfinished investment and
unregistered assets at port branches report.

4. Aset Lain-lain
Realisasi aset lain-lain sebesar Rp 1.192.216.921.486 dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan 68,03%. Sedangkan
dibanding anggarannya Rp 514.742.857.392 telah melampaui
target. Hal ini disebabkan sebagai berikut :
a. Saldo aset tetap dalam konstruksi melampaui target karena
terealisasinya pekerjaan investasi tahun 2011 di beberapa
cabang pelabuhan.
b. Saldo aset tetap belum dimanfaatkan lebih besar
dibandingkan anggarannya karena terdapat aset yang belum
dimanfaatkan untuk kegiatan operasional perusahaan.
c. Saldo aset tetap tidak berfungsi lebih besar dibandingkan
anggarannya karena terdapat penambahan jumlah asset
yang tidak dapat digunakan lagi untuk kegiatan operasional
perusahaan.

4. Other Asset
Realization of other assets is worth of Rp 1.192.216.921.486
compared to 2010, it has increased as much as 68,03%. While
compared to 2011 budget, which is Rp 514.742.857.392, it has
exceeded the target. It is caused by the followings :
a. Fixed asset balance in construction has exceeded the target
because of the realization of investment job in 2011 at
several port branches.
b. Fixed asset balance has not been more used compared
to the budget since there are unused asset for corporate
operational activity.
c. Fixed asset balance does not function more compared to the
budget because there are unusable asset addition that can
not be re-used for corporate operational activity.

68

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

5. Liabilitas Jangka Pendek/Kewajiban Lancar


Realisasi liabilitas jangka pendek sebesar Rp 561.221.587.659
dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami peningkatan
14,83%. Sedangkan dibandingkan dengan anggarannya sebesar
Rp 245.474.257.732 telah melampaui target. Hal ini disebabkan
adanya peningkatan hutang usaha yang timbul dari investasi dan
kegiatan operasional perusahaan.

5. Short Term Liability/Current Lialibility


Realization of short term liability is worth of Rp 561.221.587.659,
compared to 2010 has increased as much as 14,83%. While
compared to 2011 budget which is Rp 245.474.257.732 it has
exceeded the target. It is because of the increament of account
payable from investment and corporate operational activity.

6. Liabilitas Jangka Panjang


Realisasi liabilitas jangka panjang sebesar Rp 895.207.487.409
dibandingkan
dengan
tahun
2010
mengalami
peningkatan 695,67%. Dibanding dengan anggarannya
sebesar Rp 1.438.186.364.158 tidak mencapai target. Hal ini
terutama disebabkan pencairan pinjaman bank yang belum
direalisasikan seluruhnya, karena pencairan kredit dikaitkan
dengan realisasi investasi.

6. Long Term Liability


Realization of long term liability of Rp 895.207.487.409 if compared
to 2010 has increased as much as 695,67%. When it is compared
to 2011 budget which is Rp 1.438.186.364.158, it failed to achieve
the target. It is mainly caused by Bank Loans which have not been
realized completely, since the credit realization is related with
investment realization.

7. Modal dan Cadangan


Realisasi Modal perusahaan sebesar Rp 1.990.145.856.340
dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami peningkatan
41,75%. Dibanding anggarannya sebesar Rp 1.999.216.833.861
tidak melampaui target. Hal ini disebabkan adanya beban selisih
kurs atas hutang dan pinjaman dalam mata uang asing.

7. Capital and Stock


Realization of corporate capital of Rp 1.990.145.856.340 compared
to 2010 has increased as much as 41,75%. When it is compared to
2011 budget which is Rp 1.999.216.833.861, it failed to achieve
the target because of foreign exchange rate differences between
liability and loan.

Kesimpulan
Tidak tercapainya target anggaran tahun 2011 untuk aset tetap
terutama disebabkan oleh tidak terealisasinya sebagian besar
pekerjaan investasi pada tahun 2011.

Conclusion
Unachievement target of budget in 2011 for fixed asset is mainly
caused by unrealization of most of investment projects in 20111.

Pada sisi liabilitas, realisasi liabilitas tahun 2011 sebesar


Rp 1.456.429.075.068 berada dibawah anggaran sebesar
Rp 227.231.546.822 atau 15,23% dari anggaran yang telah
ditetapkan yaitu sebesar Rp 1.683.660.621.890. Hal tersebut terjadi
karena realisasi liabilitas jangka panjang pada tahun 2011 sebesar
Rp 895.207.487.419 lebih rendah sebesar Rp 542.978.876.749
atau 37,75% dari anggaran yang ditetapkan untuk tahun 2011
yaitu sebesar Rp 1.438.186.364.158. Hal tersebut disebabkan
karena pencapaian pendapatan diterima dimuka jangka panjang,
kewajiban imbalan paska kerja, dan kewajiban pajak tangguhan
lebih rendah dari anggaran yang ditetapkan.

On liability segment, liability realization in 2011 as much


as Rp 1.456.429.075.068 is under the budget as much as
Rp 227.231.546.822 or 15,23% from fixed budget namely worth
of Rp 1.683.660.621.890. It is because the 2011 long term liability,
which is Rp 895.207.487.419, is lower as much as Rp 542.978.876.749
or 37,75% from stipulated 2011, which is Rp 1.438.186.364.158. it
is caused by the long term in-advance income achievement, post
working compensation liability, and defered tax are lower than
stipulated budget.

Pada sisi ekuitas, realisasi ekuitas tahun 2011 sebesar


Rp 1.990.145.856.340 berada dibawah anggaran
s e b e s a r Rp 9.070.977.521 atau 0,45% dari anggaran yang telah
ditetapkan yaitu sebesar Rp 1.999.216.833.861. Hal tersebut terjadi
karena realisasi laba tahun berjalan lebih rendah dari yang telah
dianggarkan.

On equit y ac c o unt , 2011 equi t y r eali z at io n i s worth of


Rp 1.990.145.856.340, means Rp 9.070.977.521 or 0,45% lower than
the stipulated budget which is Rp 1.999.216.833.861. It happens
because the realization of Net Income is lower than the budget.

Khusus untuk pencapaian laba tahun berjalan, pada tahun


2011 realisasinya sebesar Rp 211.335.377.811 atau lebih tinggi
sebesar Rp 2.214.960.414 atau 1,06% dari anggaran sebesar
Rp 209.120.417.397.

Especially for Net Income in 2011, the realization is as much as


Rp 211.335.377.811, means Rp 2.214.960.414 or 1,06% higher than
the stipulated budget, which is Rp 209.120.417.397.

Perbandingan dengan tahun 2010-Neraca


Dibandingkan dengan realisasi jumlah aset tahun 2010, maka
realisasi aset tahun 2011 yang sebesar Rp 3.446.574.931.408
mengalami kenaikan sebesar Rp 1.441.394.977.402 atau 71,88%
dari jumlah aset tahun 2010 sebesar Rp 2.005.179.954.006.
Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan aset tetap sebesar
Rp 840.423.603.757 atau 104,40% dan kenaikan aset lain-lain sebesar
Rp 482.700.154.368 atau 68,03%. Aset lancar mengalami kenaikan
sebesar Rp 109.605.273.232 atau 22,34% dari tahun 2010.

Comparison with 2010-Ballance Sheet


Compared to the realization of total asset in 2010, the 2011
asset realization, which is Rp 3.446.574.931.408, has increased
Rp 1.441.394.977.402 or 71,88% from total asset in 2010 as much
as Rp 2.005.179.954.006. This increament is mainly caused by fixed
asset increament of Rp 840.423.603.757 or 104,40% and other asset
increament of Rp 482.700.154.368 or 68,03%. Current asset has
increased as much as Rp 109.605.273.232 or 22,34% from the year
2010.

Kenaikan aset tetap tersebut disebabkan karena seluruh rincian


akun aset tetap (tanah, bangunan dan prasarana, alat-alat fasilitas
pelabuhan, instalasi fasilitas pelabuhan, jalan dan bangunan,
peralatan, kendaraan, dan emplasemen) mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010.

This fixed asset increament is caused by all fixed asset account


details (land, building and infrastructure, port facility equipment,
port facility installation, road and construction, equipment, vehicle,
and emplacement) has increased if compared to the realization of
2010.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

69

Dari segi liabilitas, realisasi liabilitas tahun 2011 mengalami kenaikan


sebesar Rp 855.205.498.020 atau 142,24% dari realisasi jumlah
liabilitas tahun 2010 yang sebesar Rp 601.233.577.048. Peningkatan
liabilitas ini disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka panjang
sebesar Rp 782.697.292.415 atau 695,67% dibandingkan tahun
2010 yang sebesar Rp 112.510.194.994 dan liabilitas jangka pendek
naik sebesar Rp 72.498.205.605 atau 14,83% dibandingkan dengan
tahun 2010 yang sebesar Rp 488.723.382.054.

From liability account, in 2011, it has increased as much as


Rp 855.205.498.020 or 142,24% from liability realization in 2010,
which is Rp 601.233.577.048. This liability increament is caused by
the increasing long term liability of Rp 782.697.292.415 or 695,67%
compared to 2010, which is only Rp 112.510.194.994, and the
increasing short term liability of Rp 72.498.205.605 or 14,83%
compared to 2010, which is Rp 488.723.382.054.

Kenaikan liabilitas jangka pendek tersebut bila dibandingkan


dengan realisasi tahun 2010 lebih disebabkan pada kenaikan
realisasi hutang usaha, hutang kerjasama mitra usaha, uper, hutang
lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan PPN keluaran.

This short term liability increament, if compared to the


implementation in 2010, is more likely caused by the increament of
account payable realization, business partners liability, uper, other
liabilities, payable cost that should be settled and Outcome Added
Tax.

B. LABA / RUGI

B. PROFIT / LOSS

Pendapatan Per Pusat Pelayanan


a. Pendapatan Pelayanan Kapal
Realisasi pendapatan sebesar Rp 234.368.993.090 dibandingkan
dengan tahun 2010, terjadi pertumbuhan pendapatan
sebesar 11,83%. Dibanding dengan anggarannya sebesar Rp
232.932.383.092 telah melampaui target. Hal ini disebabkan
adanya kenaikan GT kapal (bobot kapal) yang melakukan
kunjungan di Cabang Pelabuhan Belawan, Pekanbaru dan
Tanjungpinang.

Income Per Service Center


a. Ship Service Income
Income Realization as much as Rp 234.368.993.090 compared to
2010, there is an increasing income as much as 11,83%. Compared
to its budget, which is Rp 232.932.383.092, it has exceeded the
target It is because of the increasing GT of ship(ship weight)
visiting Belawan, Pekanbaru and Tanjungpinang port branches.

b. Pendapatan Pelayanan Barang


Realisasi pendapatan sebesar Rp 83.641.436.028 dibandingkan
dengan tahun 2010 terjadi penurunan pendapatan sebesar
59.09%. Dibanding anggarannya sebesar Rp 84.678.994.566 tidak
mencapai target. Hal ini disebabkan tidak tercapainya kegiatan
bongkar muat barang dan Terminal Operator di Pelabuhan
Belawan.

b. Cargo/ Goods Service Income


Income realization as much as Rp 83.641.436.028 compared to
2010, has decreased into 59.09%. Copared to its budget, it failed
to achieve the target. It is caused by failure in achieving cargo
handling (loading and unloading) and operator terminal activities
at Belawan Port.

c. Pendapatan Pelayanan Terminal


Realisasi sebesar Rp 38.509.897.365 dibandingkan dengan tahun
2010 terjadi pertumbuhan pendapatan sebesar 37,87%. dibanding
anggarannya sebesar Rp 32.659.352.749 telah melampaui target.
Hal ini disebabkan :
1) Meningkatnya kegiatan Receiving/Delivery di Pelabuhan
Belawan komoditi tepung terigu milik PT Indofood Sukses
Makmur.
2) Meningkatnya kegiatan bongkar muat petikemas di
Pelabuhan Perawang Pekanbaru dan Perwakilan Kijang
Tanjungpinang.
3) Meningkatnya kegiatan bongkar muat barang dan
pendapatan jasa pipanisasi UBM di Pelabuhan Dumai

c. Terminal Service Income


Realization as much as of Rp 38.509.897.365, compared to 2010,
it has increased up to 37,87%. Compared to 2011 budget, which
is Rp 32.659.352.749, it has exceeded the target. Such condition is
the effects of the followings :
1) Receiving/Delivery activities increament at Belawan Port for
flour commodity of PT Indofood Sukses Makmur.
2) Container handling (load unloading) activities increament
at Perawang Pekanbaru Port and Representative of Kijang
Tanjungpinang.
3) Cargo handling (load and unloading) activities increament
and UBM Piping Service income at Dumai Port.

d. Pendapatan Pelayanan Terminal Petikemas


Realisasi pendapatan sebesar Rp 450.274.416.554 dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 149,62%.
Dibanding anggarannya sebesar Rp 480.744.966.326,- tidak
mencapai target. Hal ini disebabkan tidak tercapainya produksi
bongkar muat petikemas komoditi general cargo (kelontong),
besi/steel, susu kaleng, bahan baku, kebutuhan rumah tangga,
tepung, semen dan pupuk (fertilizar) kegiatan Antar Pulau Muat
serta menurunnya bongkar muat petikemas komoditi soya bean
meal, animal feed (makanan ternak), wheat flour, soya bean meal,
steel sheet, spare part, ban (tire) kegiatan impor.

d. Container Terminal Service Revenues


Income Realization as much as Rp 450.274.416.554, compared to
2010, has increased up to149,62%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 480.744.966.326,- it has failed to achieve the target.
Such condition is the impact of cargo handling (loading and
unloading) production of general cargo comodity, steel, milk can,
raw material, household needs, flour, cement and fertilizer, interisland cargo handlingactivities, also decreament in container
handling for commodities of of soya bean meal, animal feed ,
wheat flour, steel sheet, spare part, tyre of import activities.

1. Pencapaian Pendapatan
Realisasi pendapatan tahun 2011 sebesar Rp 1.163.630.554.090
dibandingkan dengan tahun 2010, terjadi kenaikan
pendapatan sebesar 17,73%. Namun, dibandingkan
anggarannya Rp 1.213.528.717.304 tidak mencapai target.
Pertumbuhan tersebut disebabkan adanya peningkatan
pertumbuhan pendapatan terjadi di semua jenis pendapatan
(pelayanan kapal, barang, dan terminal peti kemas) dengan
pertumbuhan tertinggi terjadi pada kenaikan pendapatan
pelayanan terminal peti kemas sebesar Rp 269,9 milyar,
pelayanan kapal sebesar Rp 24,8 milyar dan pengusahaan
TBAL sebesar Rp 15,1 milyar bila dibandingkan dengan jumlah
pendapatan tahun 2010.

70

1. Income Achievement
Income realization in 2011 is worth of Rp 1.163.630.554.090
compared to 2010, there is an increasing income up to 17,73%.
However, compared to its budget, which is Rp 1.213.528.717.304,
it failde to achieve the target. This increament is caused by the
existence of income increament in all income segments (ship
service, cargo and container terminal) with the highest increament
on container terminal service income, which increased as much as
Rp 269,9 billion, ship service as much as Rp 24,8 billion and TBAL
supply as much as Rp 15,1 billion if compared to total income in
2010.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

e. Pendapatan Pengusahaan TBAL


Realisasi pendapatan sebesar Rp 57.238.605.586 dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 35,94%.
Dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp 45.894.228.532
telah melampaui target. Hal ini disebabkan :
1) Adanya perpanjangan persewaan tanah di Pelabuhan
Dumai.
2) Adanya perpanjangan persewaan tanah di Pelabuhan
Belawan.
3) Mulai diterapkannya untuk perpanjangan persewaan tanah
dengan sistem fee storage (target volume produksi) di
Pelabuhan Dumai.
4) Perpanjangan persewaan tanah menerapkan tarif diatas
besaran tarif yang ditetapkan oleh Direksi.

e. TBAL Supply Income


Income realization as much as Rp 57.238.605.586 compared to
2010, it has increased up to 35,94%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 45.894.228.532, it has exceededthe target. Such
condition is the effect of the followings :
1) Land rental extension at Dumai Port.
2) Land rental extension at Belawan Port.
3) Initial implemention of land rental extension with storage
fee system land rental (Production volume target) at Dumai
Port.
4) Land rental extension to apply tariff stipulated by Board of
Director.

f. Pendapatan Pelsus/Dersus
Realisasi pendapatan sebesar Rp 38.960.935.413,- dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami kenaikan 18,30%. Dibanding
anggarannya sebesar Rp 38.745.956.953,- telah melampaui target.
Hal ini disebabkan sejalan dengan kenaikan produksi pemanduan
dan penundaan serta adanya kenaikan tarif pelayanan jasa kapal
untuk pelayanan Jasa Pemanduan dan Penundaan di Pelabuhan
Dumai dengan PERTAMINA terhitung mulai tanggal bulan Juni
2011.

f. Pelsus/Dersus Income
Actual revenue is worth of Rp 38.960.935.413,- compared in
2010 increasing 18,30%. Compared to the budget in value of
Rp 38.745.956.953,- passing over target., it is because in the same
way with postponement and guidance production progress and
boat service tariff increasing of Postponement and Guidance
Service at Dumai Port with PERTAMINA counted from June 2011.

g. Pendapatan Rupa-rupa Usaha


Realisasi sebesar Rp 43.298.735.976 dibandingkan tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 41,27%. Dibanding anggarannya
sebesar Rp 39.026.473.121,- telah melampaui target. hal ini
disebabkan :
1) Adanya peningkatan produksi pas pelabuhan di Cabang
Pelabuhan Belawan.
2) Adanya pendapatan kontribusi Rp 2.500,-/ton yang
berlaku efektif bulan Desember 2010 di Cabang Pelabuhan
Belawan.
3) Adanya pendapatan kontribusi Rp 2.000,-/ton yang berlaku
efektif bulan Juni 2011 di Cabang Pelabuhan Dumai.

g. Other Income
Income realization as much as Rp 43.298.735.976, compared to
2010, it has increased up to 41,27%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 39.026.473.121,- it has exceeded the target. Such
condition is the effect of the followings :
1) Port pass entrance production increament at Belawan Port
Branch.
2) Income Contribution Rp 2.500,-/ton which is effectively valid
since December 2010 at Belawan Port Branch.
3) Income Contribution Rp 2.000,-/ton which is effectively valid
since June 2011 at Dumai Port Branch.

h. Pendapatan Kerjasama Mitra Usaha


Realisasi pendapatan sebesar Rp 182.836.707.077,- dibandingkan
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 21,01%. Dibanding
anggarannya sebesar Rp 181.820.264.231,- telah melampaui
target. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kerjasama kegiatan
labuh dan pemanduan di Selat Telang Cabang Pelabuhan
Tanjungpinang.

h. Business Partner Cooperation Income


Income realization as much as Rp 182.836.707.077,- compared to
2010, it has decreased into 21,01%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 181.820.264.231,- it has exceeded the target. Such
condition is caused by cooperation activities increament for
anchorage and pilotting at Telang Strait, Tanjungpinang Port
Branch.

i. Pendapatan Rumah Sakit Pelabuhan


Realisasi pendapatan sebesar Rp 15.083.425.547,- dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 0,45%.
Dibanding anggarannya sebesar Rp 15.225.839.125,- tidak
mencapai target. Hal ini disebabkan menurunnya pasien berobat
yang menggunakan jasa Rumah Sakit Pelabuhan.

i. Port Hospital Income


Income realization as much as Rp 15.083.425.547,- compared to
2010, it has increased up to 0,45%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 15.225.839.125,- it failed to achieve the target. Such
condition is caused by the decreasing number of patients who are
seeking for treatment at Port Hospital Centre.

j. Pendapatan Depo Peti Kemas


Realisasi pendapatan sebesar Rp 15.529.052.417,- dibandingkan
tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 68,92%. dibanding
anggarannya sebesar Rp 14.460.109.798,- telah melampaui
target. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kegiatan stuffing/
stripping mitra eksisting BLC dan PT Caraka Tirta Perkasa juga
melakukan sebahagian stuffingnya di depo BLC, ditambah adanya
kerjasama pelayanan Stuffing dengan PT Berkat Nugraha Sinar
Lestari yang menberikan kontribusi yang signifikan kepada BLC.

j. Container Depot Income


Income realization as much as Rp 15.529.052.417,- compared in
2010, it has increased up to 68,92%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 14.460.109.798,- it has exceeded the target. Such
condition is the effect of stuffing/stripping activity increament
from the existing businee partner BLC and PT Caraka Tirta Perkasa
also handling its part of stuffing at BLC depot, also a Stuffing
service cooperation with PT Berkat Nugraha Sinar Lestari which
provides significant contribution to BLC.

k. Pendapatan Usaha Galangan Kapal


Realisasi pendapatan sebesar Rp 3.488.122.903,- dibandingkan
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 19,82%. Dibanding
anggarannya sebesar Rp 46.597.570.000,- tidak mencapai target.

k. Dry Dock Unit Income


Income realization as much as Rp 3.488.122.903,- compared to
2010, it has decreased into 19,82%. Compared to 2011 budget,
which is Rp 46.597.570.000,- it failed to achieve the target provides
significant contribution to BLC.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

71

2. Biaya
Beban operasi perusahaan pada tahun 2011 terealisasi sebesar
Rp 821.138.206.815,- jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2010 mengalami peningkatan sebesar 47,52%, dibandingkan
dengan anggarannya sebesar Rp 832.531.337.167,- tidak
mencapai target atau hanya sebesar 98,63, hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Beban Pegawai
Realisasi beban pegawai sebesar Rp 164.209.332.327,- jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan 8,97%, dibandingkan dengan anggarannya sebesar
Rp 171.975.434.809,- tidak mencapai target atau hanya sebesar
95,48% terutama karena tidak terealisasinya tunjangan pegawai
pada seluruh cabang/unit usaha dan kantor pusat serta belum
terealisasinya pengisian atau penggantian SDM yang sudah
mutasi/pensiun di beberapa cabang pelabuhan.

2. Expenses
Corporate operational expense realization in 2011 is as much as Rp
821.138.206.815,- if compared to realization in 2010, it has increased
up to 47,52%. Moreover, if compared to 2011 budget, which is Rp
832.531.337.167,- , it failed to achieve the target or only as much as
98,63, while it can be explained with the following reasons:

b. Beban Bahan
Realisasi beban bahan sebesar Rp 114.344.349.028,- jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 18,49%, dibandingkan dengan anggarannya
sebesar Rp 151.392.214.316,- tidak mencapai target atau hanya
sebesar 75,53 %, hal ini disebabkan tidak terealisasinya beban bahan
operasional di UGK karena adanya pembatalan SPK atas pekerjaan
kapal milik Cabang Dumai, yaitu KPC 01, KPC 03, dan KT Bima IX, dan
belum terealisasinya beberapa pekerjaan yang telah direncanakan
oleh UGK, serta tidak terealisasinya beban bahan bakar alat fasilitas
pelabuhan di BICT karena terlambatnya realisasi investasi.

b. Material Expense
Material Expenses realization as much as Rp 114.344.349.028,-, if
compared to 2010, it has increased up to 18,49%, while compared
to 2011 budget, which is Rp 151.392.214.316,-, it failed to achieve
the target or only as much as 75,53 %. Such condition is caused
by failure in realization of operational material load in UGK
because of SPK implementation cancellation upon ship project
of Dumai Branch, namely KPC 01, KPC 03, and KT Bima IX, and
some unfinished jobs that have been planned by UGK, also failedrealization of fuel load for port facilities at BICT because of late
investment realization.

c. Beban Pemeliharaan
Realisasi beban pemeliharaan sebesar Rp 53.216.808.044,jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 8,49%, dibandingkan dengan anggarannya
sebesar Rp 63.665.560.853,- tidak mencapai target atau hanya
sebesar 83,59% terutama karena adanya program pengerukan
kolam pelabuhan Belawan dan BICT tahun 2011 yang belum selesai,
dan adanya program yang tidak terealisasi (cutting program) di
beberapa Cabang seperti di Belawan, BLC, dan Dumai.

c. Maintenance Expense
Maintenance Expenses realization as much as Rp 53.216.808.044,if compared to the realization in 2010, has increased up to 8,49%,
while compared to 2011 budget, which is Rp 63.665.560.853,- ,
it failed to achieve the target or only 83,59%. Such condition
is mainly because there is unfinished port basin exploitation
program of Belawan port and BICT in 2011, and cutting program
at some branches like Belawan, BLC, and Dumai.

d. Beban Penyusutan dan Amortisasi


Realisasi beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp
115.449.305.475,- jika dibandingkan realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan 41,58%, dibandingkan dengan anggarannya sebesar
Rp 111.523.413.192,-, melampaui target sebesar 103,52% karena
adanya penambahan alat dari investasi tahun 2011 di cabang
Belawan, serta di BICT, terealisasinya penambahan asset tetap
yang bersumber dari investasi dan perawatan tingkat IV.

d. Reduction and Amortization Expenses


Reduction and amortization expense realization, as much as Rp
115.449.305.475,- if it is compared to the realization in 2010, it
has increased up to 41,58%. While compared to 2011 budget,
which is Rp 111.523.413.192,-, it has exceeded the target, as
much as 103,52%. Such condition is because of the equipment
addition from investment in 2011 at Belawan branch, and at BICT,
fixed asset addition realization from investment and the IV level
maintenance.

e. Beban Asuransi
Realisasi beban asuransi sebesar Rp 12.594.263.181,jika dibandingkan realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan 51,11%, dibandingkan dengan anggarannya
sebesar Rp 14.367.885.186,- tidak mencapai target atau hanya
sebesar 87,66% terutama karena adanya pengurangan nilai aset
(penyusutan) yang mengakibatkan berkurangnya premi pada
asuransi alat fasilitas pelabuhan dan belum terealisasinya asuransi
kecelakan kerja.

e. Assurance Expense
Assurance expense realization, as much as Rp 12.594.263.181,-,
if it is compared to the realization in 2010, has increased
up to 51,11%. While compared to 2011 budget, which is Rp
14.367.885.186,-, it failed to achieve the target or only worth of
87,66%. Such condition is mainly caused by asset value reduction
making premium reduction of port facility equipmant assurance
and unimplementation of work accident assurance.

f. Beban Kerjasama Mitra Usaha


Realisasi beban kerjasama mitra usaha sebesar Rp
210.281.856.286,- jika dibandingkan realisasi tahun 2010
mengalami penurunan 2,33%, dibandingkan dengan
anggarannya sebesar Rp 194.522.237.316,- melampaui target
sebesar 108,10% terutama karena meningkatnya biaya sharing
dengan mitra usaha pada kerjasama Bangunan Fasilitas
Pelabuhan dan Kerjasama Kapal di beberapa cabang pelabuhan
seperti Belawan, Dumai, Malahayati, dan Lhokseumawe serta
masih tingginya pengoperasian alat bongkar muat dan alat
operasional di lapangan penumpukan yang sifatnya sewa
sebagai akibat kurangnya alat bongkar muat sejalan dengan
penerapan Single Operator di Terminal Antar Pulau BICT.

f. Business Partner Cooperation Expense


Business partner cooperation expense, as much as Rp
210.281.856.286,-, if it is compared to the realization in 2010, it
has decreased into 2,33%. While compared to 2011 budget, which
is Rp 194.522.237.316,-, it has exceeded the target as passing over
target as much as 108,10%. Such condition is mainly because the
increament of sharing expenses with business partners in Port
Facility Construction and Ship Cooperationt some port branches
like Belawan, Dumai, Malahayati, and Lhokseumawe and also
the high cargo handling operation equipmemt and operational
equipment at stacking yard, which are rented, as the impact of
cargo handling equipment lack, in line with the implementation
of Single Operator at inter island Terminal of BICT.

72

a. Employee Expense
Employee expense realization as much as Rp 164.209.332.327,if compared to the realization in 201, it has increased up to
8,97%, while compared to 2011, which is Rp 171.975.434.809,- ,
it failed to achieve the target or only 95,48%. Such condition is
mainly because of failed-realization of employees allowance in all
business branches/ units and head office, as well as the failure of
Human Resources employment and retired/ pension in some port
branches.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

g. Beban Administrasi Kantor


Realisasi beban administrasi kantor sebesar Rp 30.772.851.640,Jika dibandingkan tahun 2010 mengalami penurunan 7,75%,
dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp 27.761.394.025,melampaui target sebesar 110,85% terutama karena
meningkatnya beban sub mata anggaran Jamuan rapat, rumah
tangga dan penanganan Perkara. Dapat terlihat dari banyak
frekuensi kegiatan yang dimana Pelindo I sebagai tuan rumah
penyelenggara beberapa kegiatan Sektap seperti APA working
Comitte Meeting dan Rakortas. Serta adanya meningkatnya
kasus-kasus hukum yang perlu ditangani baik internal maupun
eksternal.

g. Office Administration Expense


Office admnistration expense realization, as much as Rp
30.772.851.640,-, if it is compared to 2010, it has decreased
into 7,75%. While compared to 2011 budget, which is Rp
27.761.394.025,-, it has exceeded the target as much as 110,85%.
Such condition is mainly caused by the increament of expenses
of budget sub account for of meeting service, household and
problem solvement. It can be seen from a lot of activity frequency
when Pelindo I is appointed as the host of several Sektap activities
like APA working Comitte Meeting and Rakortas. And there is an
increasing trend of law cases needed to be solved internally as
well as externally.

h. Beban Umum
Realisasi beban umum sebesar Rp 120.269.440.834,- jika
dibandingkan tahun 2010 mengalami penurunan 0,98%
dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp 97.323.197.469,melampaui target sebesar 123,58% terutama karena
meningkatnya beban imbalan Pasca Kerja Pegawai Aktif yang
disebabkan pembebanan TPP tahun 2010, dan meningkatnya
pelaksanaan Diklat yang menelan biaya besar seperti pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan operator dan pengurusan SIO.

h. General Expense
General expenses realization asa much as Rp 120.269.440.834,-, if it
is compared to 2010, it has decreased into 0,98%. While compared
to 2011 budget, which is Rp 97.323.197.469,-, it has exceeded the
target as much as 123,58%. Such condition is mainly because
of the increament of overtime expenses for as an impact of TPP
imposition in 2010, and the increament of Diklat (Education and
Training) which spend so much expenses such as education and
training for operator and SIO accomplishment

3. Profitabilitas
Dibandingkan dengan anggaran (RKAP) tahun 2011, realisasi
laba sebelum pajak tahun 2011 sebesar Rp 280.196.306.973
di atas anggaran sebesar Rp 1.369.083.778 atau 0,49% dari
anggaran sebesar Rp 278.827.223.196. Realisasi beban usaha
tahun 2011 sebesar Rp 821.138.206.815 lebih rendah sebesar
Rp 11.393.130.352 atau 1,37% dibandingkan dengan anggaran
sebesar Rp 832.531.337.167. Target laba bersih tahun 2011
tercapai karena beban usaha yang lebih rendah dibandingkan
anggaran dan juga beban di luar usaha. Tingkat efisiensi beban
usaha yang lebih baik di tahun 2011 mampu meningkatkan laba
bersih 2011 diluar dari kenaikan pendapatan usaha 2011.

3. Profitability
Compared to the budget (RKAP) in 2011, the realization of profit
before tax in 2011 is Rp 280.196.306.973, which has execeeded
the budget as much as Rp 1.369.083.778 or 0,49% from 2011
budget, which is Rp 278.827.223.196. Actual business expense in
2011 is as much as Rp 821.138.206.815, it is Rp 11.393.130.352
or 1,37% lower than the compared to the budget, which is Rp
832.531.337.167. Net profit target in 2011 is achieved because of
the lower business expense compared to the budget and other
business expenses. Efficiency level of better business expense in
2011 can increase net profit in 2011 out of business income rise
in 2011.

C. ARUS KAS

C. CASH FLOW

Saldo akhir Kas dan Setara Kas Tahun 2011 sebesar Rp


390.294.012.917 dan dibandingkan tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 29,09%. Dibandingkan dengan anggarannya
sebesar Rp 370.538.771.663,- telah melampaui target.
Dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Realisasi Penerimaan Kas Tahun 2011 dari Aktivitas Usaha
Kepelabuhanan sebesar Rp 1.155.188.304.834,- dibandingkan
tahun 2010 mengalami peningkatan 16,98%. Dibanding
dengan anggarannya Rp 1.209.674.437.413,- tidak mencapai
target. Hal ini disebabkan tidak tercapainya anggaran
Pelunasan Piutang Usaha hanya sebesar (87,34%) dan
anggaran Penerimaan Uper di Cabang-Cabang Pelabuhan
yang kurang maksimal, hanya (31.11 %) .
2. Realisasi Pengeluaran Kas Tahun 2011 dari Aktivitas
Usaha Kepelabuhanan sebesar Rp 806.786.202.935,dibandingkan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar
50,74%. Dibanding dengan anggarannya sebesar Rp
922.789.113.964,-, tidak mencapai target. Hal ini disebabkan
realisasi Pembayaran Hutang Usaha tidak mencapai target
anggarannya atau hanya (64,82%).
3. Realisasi Penerimaan Kas Tahun 2011 dari Kegiatan
Lainnya sebesar Rp 2.600.170.125.575,- dibanding dengan
anggarannya Rp 4.031.046.954.024,- tidak mencapai target
Hal ini disebabkan secara dominan adanya pembatalan atau
penundaan kegiatan Investasi yang mana pembayarannya
melalui hubungan penerimaan R/K (65,25 %).
4. Realisasi Pengeluaran Kas Tahun 2011 untuk Aktivitas Lainnya
sebesar Rp 3.139.286.240.885 dibandingkan tahun 2010
mengalami peningkatan sebesar 32,01%. Dibanding dengan
anggarannya Rp 4.219.916.939.591,- tidak mencapai target.
Hal ini disebabkan secara dominan adanya Pembatalan atau
Penundaan kegiatan investasi yang mana pembayaranya
melalui hubungan R/K (71,38 %) dan tidak tercapainya
anggaran Pengeluaran PPN Masukan hanya (19,46) serta
anggaran Pengeluaraan Piutang Lain-Lain hanya (53,30%).

Balance of final cash and cash equivalent in 2011 is worth of Rp


390.294.012.917 and compared in 2010 increasing as much
as 29,09%. And compared to 2011 budget as much as Rp
370.538.771.663,- it has exceeded the target.
This condition is explained as follows :
1. The realization of ncome in 2011 from Port Business Activity
is as much as Rp 1.155.188.304.834,- compared in 2010, it
has increased 16,98%. And compared to the 2011 budget,
which is Rp 1.209.674.437.413,-, it failed to achieve the target.
It is because of the unsettled Business Receivable Payment
budget only as much as 87.34% and Uper Revenue budget at
less maximal Port Branches only 31,11 %.
2.

The realization of expenditure in 2011 from Port Business


Activity is worth of Rp 806.786.202.935,- compared in 2010, it
has increased up to 50,74%. And compared to 2011 budget,
which is Rp 922.789.113.964,-, it failed to achieve the target.
It is caused by the realization of Business Payable Payment
which does not achieve target of budget or only 64,82%.

3.

The realization of Cash Revenue in 2011 from other activities


is as much as Rp 2.600.170.125.575,- compared to the budget
Rp 4.031.046.954.024,- which does not achieve target. It is
caused by dominance of cancellation or postponement of
investment activity with payment through R/K (65,25 %).

4.

The realizaton of Expenditure in 2011 for Other Activity is as


much as Rp 3.139.286.240.885 compared in 2010 increasing
at worth of 32,01%. And compared to the budget Rp
4.219.916.939.591,- it does not get target. It is caused by the
dominance of Cancellation and Postponement of investment
activity with payment through R/K (71,38 %) and it does not
acquire the budget. Entry PPN Expenditure is only (19.46) and
other Receivable Expenditure budget is only (53,30%).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

73

5.

6.

7.

8.

Realisasi Penerimaan Kas Tahun 2011 dari Aktivitas Investasi


adalah sebesar Rp 422.839.865.000,- dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 56,73%.
Dibanding dengan anggarannya Rp 417.207.865.000,- telah
melampaui target. namun disebabkan pencairan deposito
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kekurangan dana
investasi.
Realisasi Pengeluaran Kas Tahun 2011 untuk Aktivitas Investasi
adalah sebesar Rp 847.445.964.567,- dibandingkan dengan
tahun 2010 mengalami penurunan 33,72%. Dibanding
dengan anggarannya sebesar Rp 1.777.015.435.768,- tidak
mencapai target. Hal ini disebabkan realisasi pembayaran
hutang non ekploitasi, hanya (32.70%) dari anggarannya
karena sebahagian pembayaran hutang investasi dibukukan
pada pos realisasi pembayaran hutang usaha (aktivitas usaha
kepelabuhanan).
Realisasi Penerimaan Kas Tahun 2011 dari Aktivitas Pendanaan
adalah sebesar Rp 716.548.469.003,- dibanding dengan
anggarannya sebesar Rp 1.330.000.000.000,- tidak mencapai
target. Hal ini disebabkan karena penarikan (pencairan)
pinjaman dilakukan sepanjang dana Internal Peusahaan
tidak mencukupi untuk pembayaran Kegiatan Investasi.
Realisasi Pengeluaran Kas Untuk Aktivitas Pendananaan
adalah sebesar Rp 13.265.347.658,- yang berasal dari
Pembayaran Bunga Pinjaman Kredit Investasi.

5.

The realization of Revenue in 2011 from Investment Activity


is Rp 422.839.865.000,- , compared to 2010, it has decreased
into 56,73%. If it is compared to 2011 budget, which is Rp
417.207.865.000,-, it has exceeded the target. Since deposit
implementation however it is done to fulfill the need of
investment fund deficit.

6.

The realization of Expenditure in 2011 for Investment


Activity is Rp 847.445.964.567,- compared in 2010, it has
decreased into 33,72%. Compared to 2011 budget, which
is Rp 1.777.015.435.768,- it failed to achieve the target. It is
caused by non exploitation payable payment realization,
only (32.70%) from the budget because a part of investment
payable account is reported on business payable payment
realization post (port business activity).

7.

The realization of Revenue in 2011 from Funding Activity


is Rp 716.548.469.003,- compared to 2011 budget which
is Rp 1.330.000.000.000,- it failed to achieve the target. It is
because loan withdrawal is done during the unsufficient
Corporate Internal Fund to settle Investment Activity
Payment.
The realization of Expenditure for Funding Activity is
Rp 13.265.347.658,- which comes from Investment of Credit
Loan Interest Payment.

8.

Saldo akhir Kas tahun 2011 sebesar Rp 390.294.012.917, lebih tinggi


sebesar Rp 19,76 miliar atau 5,33% di atas anggaran. Hal tersebut
dipengaruhi antara lain oleh :
Realisasi investasi yang lebih rendah dari target anggaran. Walaupun
penerimaan eksploitasi lebih rendah Rp 54,49 miliar atau 4,50% di
bawah anggaran, namun realisasi biaya eksploitasi lebih rendah lagi
Rp 116,00 miliar sehingga terjadi selisih plus pada arus kas.

Ballance of final cash in 2011 is Rp 390.294.012.917, it is Rp 19,76


billion or 5,33% higher, above the budget. It is influenced by :
Investment realization which is lower than budget target.
Eventhough exploitation revenue is lower as much as Rp 54,49
billion or 4,50% under the budget, exploitation cost realization is
however more lower as much as Rp 116,00 billion therefore there is
plus difference on cash flow.

D. PAJAK DAN DEVIDEN

D. TAX AND DEVIDEND

Jumlah kewajiban pajak tahun 2011 sebesar Rp 342.563.420.070,mengalami kenaikan sebesar 144,82% dari realisasi tahun 2010.
Hal ini terutama karena meningkatnya laba perusahaan dan
peningkatan jasa kepelabuhanan yang terhutang PPN, sedangkan
kewajiban deviden kepada pemerintah untuk tahun 2011 diusulkan
sebesar Rp 52.834.000.000,- atau mengalami peningkatan sebesar
138,55% dari realisasi tahun 2010 Rp 38.133.591.000,-.

74

Total Tax obligation in 2011 is worth of Rp 342.563.420.070,- it


has increased as much as 144,82% from the realization in 2010. It
is mainly caused by corporate profit and port service increament
from payable VAT (PPN), while dividend obligation to government
in 2011 is purposed as much as Rp 52.834.000.000,- or increased
with value of 138,55% from the realization in 2010 which is Rp
38.133.591.000,-.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

KEMAMPUAN PINJAMAN & KOLEKTABILITAS PIUTANG


Loan Capability and Receivable Collectibility

Besarnya pinjaman bank disesuaikan dengan kebutuhkan dana


terhadap pembayaran pekerjaan investasi yang telah jatuh tempo,
pada tahun 2011 ini dapat direalisasi pembayaran sebesar Rp 716,55
miliar dari alokasi pinjaman yang tersedia sebesar Rp 1.330,00
miliar. Kolektibilitas piutang perseroan pada tahun 2011 dalam
RKAP ditargetkan 21 hari realisasinya dapat ditekan menjadi 18 hari,
peningkatan capaian ini dipengaruhi oleh intensifikasi penagihan
cabang-cabang melalui penerapan Cash Management System (CMS).
Bank loan amount is compatible with fund requirement to settle investment job payment that have been due, in 2011
the payment can be realized as much as Rp 716,55 billion from available loan allocation as much as Rp 1.330,00 billion.
Corporate receivable collectibility in 2011 on RKAP which is targetted for 21 days of realization can be pressed into 18 days,
this achievement is influenced by branch claim intensification through Cash Management System (CMS) application.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

75

STRUKTUR MODAL & LIKUIDITAS


Capital Structure And Liquidation
A. STRUKTUR MODAL

A. CAPITAL STRUCTURE

1.

1.

Increament of paid-in capital from Rp 312.000.000.000 into Rp


455.059.000.000 is conducted by releasing shares in portfolio
as many as 143.059 shares or as much as Rp 143.059.000.000
which is entirely taken by The Republic of Indonesia.
Amendment of the statutes has been approved by the Minister
of Justice and Human Rights of The Republic of Indonesia.

2.

Asset balance of Undefined Status of Government Aid


(BPYBDS) as much as Rp 483.957.897.506 is BPYBDS balance
which comes from government projects of rehabilitation
and reconstruction of port facility and infrastructure at
Aceh Province Port after tsunami disaster in 2004, through
Reconstruction and Rehabilitation Board NAD-Nias (BRR NADNias) and government projects conducted by Ministerial.

3.

In general, Corporate capital realization of Rp 1.778.810.478.529 is


entirely due to Dumai 3rd Phase Wharf asset addition which
is noted as government contribution YBDS, Malahayati port
reconstruction recorded as capital addition which is recorded
as paid-in capital addition, based on Government Regulation
(PP) number 79/ 2011 December 29, 2011 and reserve ballance
addition derived from profit distribution in 2010 and fixed
asset residue value evaluation.

2.

3.

Peningkatan modal disetor dari sebesar Rp 312.000.000.000


menjadi sebesar Rp 455.059.000.000 dilakukan dengan cara
mengeluarkan saham dalam portepel sejumlah 143.059 saham
atau sebesar Rp 143.059.000.000 yang seluruhnya diambil
bagian oleh Negara Republik Indonesia. Perubahan anggaran
dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Saldo aset Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS) sebesar Rp 483.957.897.506 merupakan
saldo BPYBDS yang berasal dari proyek-proyek pemerintah
dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan
prasarana pelabuhan di Provinsi Aceh pasca bencana
tsunami tahun 2004 melalui kegiatan Badan Rekonstruksi dan
Rehabilitasi NAD-Nias (BRR NAD-Nias) dan proyek pemerintah
yang dilaksanakan Kementerian.
Secara keseluruhan realisasi Modal perusahaan sebesar
Rp 1.778.810.478.529 disebabkan adanya penambahan asset
Dermaga Phase III Dumai yang dicatat sebagai bantuan
pemerintah YBDS, rekonstruksi pelabuhan Malahayati yang
telah dicatat sebagai tambahan modal disetor berdasarkan
PP nomor 79 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 serta
pertambahan saldo cadangan yang bersumber dari distribusi
laba tahun 2010 dan penilaian nilai residu aktiva tetap.

B. LIKUIDITAS

B. LIQUIDATION

1. Cash Ratio, pencapaian pada tahun 2011 sebesar 65,57%


mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang mencapai
sebesar 61,89% dikarenakan adanya peningkatan atas dana
liquid yang dimiliki (Kas, setara kas, dan surat berharga
jangka pendek) dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
perusahaan.
2. Current Ratio, pencapaian pada tahun 2011 sebesar
100,72% mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang
mencapai sebesar 100,40% dikarenakan adanya peningkatan
penggunaan aktiva lancar perusahaan didalam memenuhi
kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.

1. Cash Ratio achievement in 2011, as much as 65,57%, has


increased compared to 2010, which is only 61,89%. It is caused
by the increament of liquidation funds (Cash, cash equivalent,
and short term securities) to settle corporate short term
obligation.
2. Current Ratio achievement in 2011, as much as 100,72%,
has increased compared to 2010, which is only 100,40%. It is
caused by the increament of corporate current asset use to
settle short term obligation on time.

INFORMASI MATERIAL ATAS INVESTASI BARANG & MODAL


Material Information of Goods and Capital Investments
Tidak terdapat informasi yang bersifat material karena telah terdapat
standar, kebijakan dan prosedur atas setiap kegiatan yang bersifat
material.

There is no material information since there has been stipulations


of standard, policy and procedure of each material activity.

BENTURAN KEPENTINGAN
Conflict of Interest

Pada tahun 2011 tidak terdapat transaksi yang mengandung


benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak yang memiliki
hubungan istimewa.

In 2011 there is no transaction which comprise a conflict of interest


and transaction with special related party.

INFORMASI KEUANGAN YANG BERSIFAT LUAR BIASA, REALISASI PENGGUNAAN


DANA HASIL PENAWARAN UMUM DAN TRANSAKSI LINDUNG NILAI
Extraordinary Financial Information, Realization of Use of Fund from General Offerings
and Value Protect Transaction
Pada tahun 2011 tidak terdapat informasi yang bersifat luar biasa,
penggunaan dana dan hasil penawaran umum serta transaksi
lindung nilai.

76

In 2011 there is no extraordinary information, fund use from general


offerings and also value protect transaction.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Accounting Policy Change

Piutang Usaha :
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai
pinjaman yang diberikan dan piutang dengan menggunakan
metode Roll Rate Model. Metode ini juga dikenal sebagai Migration
Analysis atau Flow Model. Model ini menggunakan pengalaman
masa lalu untuk menghitung rata-rata persentase perpindahan (roll
rate average) dan disesuaikan secara statistik untuk persentasepersentase yang berubah secara signifikan.

Account Receivable :
Corporate has stipulated the given loan amount loss reserve and
account receivable by applying Roll Rate Model Method. This
method is also known as Migration Analysis or Flow Model. This
model uses past experience to count roll rate average and adapted
statistically for percentages that significantly change.

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar


akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian Perseroan sebagai berikut:

Indonesia Accountant Association has published some revisionon


financial accounting standard, which is valid effetively since January
1, 2011 and 2012 and shall influence the following Corporate
Consolidation Financial Report

PSAK No.1
PSAK No. 2
PSAK No. 3
PSAK No. 4
PSAK No. 7
PSAK No. 8
PSAK No. 10
PSAK No. 12
PSAK No. 15
PSAK No. 18
PSAK No. 19
PSAK No. 22
PSAK No. 23
PSAK No. 24
PSAK No. 25
PSAK No. 34
PSAK No. 46
PSAK No. 48
PSAK No. 50
PSAK No. 53
PSAK No. 57
PSAK No. 58
PSAK No. 60
PSAK No. 61
PSAK No. 63
ISAK No. 7
ISAK No. 9
ISAK No. 10
ISAK No. 11
ISAK No. 12
ISAK No. 13
ISAK No. 14
ISAK No. 15
ISAK No. 16
ISAK No. 17

Penyajian Laporan keuangan


Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Interim
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri
Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
Investasi pada Entitas Asosiasi
Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat
Purnakarya
Aset Tak Berwujud
Kombinasi Bisnis
Pendapatan
Imbalan Kerja
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
Kontrak Konstruksi
Pajak Penghasilan
Penurunan Nilai Aset
Instrumen Keuangan: Penyajian
Pembayaran Berbasis Saham
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan
Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi,
Restorasi dan Liabilitas Serupa
Program Loyalitas Pelanggan
Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
Nonmoneter oleh Venturer
Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha
Luar Negeri
Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya
Perjanjian Konsesi Jasa
Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

PSAK No.1
PSAK No. 2
PSAK No. 3
PSAK No. 4
PSAK No. 7
PSAK No. 8
PSAK No. 10
PSAK No. 12
PSAK No. 15
PSAK No. 18
PSAK No. 19
PSAK No. 22
PSAK No. 23
PSAK No. 24
PSAK No. 25
PSAK No. 34
PSAK No. 46
PSAK No. 48
PSAK No. 50
PSAK No. 53
PSAK No. 57
PSAK No. 58
PSAK No. 60
PSAK No. 61
PSAK No. 63
ISAK No. 7
ISAK No. 9
ISAK No. 10
ISAK No. 11
ISAK No. 12
ISAK No. 13
ISAK No. 14
ISAK No. 15
ISAK No. 16
ISAK No. 17

Financial Report Presentation


Cash Flow Report
Interim Financial Report
Consolidation Financial Report and Individual
Financial Report
Relating Party Expression
Events after Reporting Period
Foreign Currency Rate Change Impact
Participation Part in Joint Venture
Investment on Association Entity
Accounting and Report of Overtime Benefit
Program
Intangible Asset
Business Combination
Income
Employee Benefit/ Salary
Accounting Policy, Accounting Estimation Change,
and Correction
Construction Contract
IncomeTax
Asset Value Decrease
Financial Instrument: Presentation
Share Basis Payment
Provision, Contingent Liability, and Contingent
Asset
Uncurrent Asset to be Sold and Stopped Operation
Financial Instrument: Disclosure
Government Grant Accounting and Government
Contribution Disclosure
Financial Report in Hiperinflation Economy
Specific Purpose Entity Consolidation
Change of Post-Operation Activity Liability,
Restoration and Liability Equivalent
Customer Loyality Program
Non Cash Asset Distribution to Owner
Entity Joint Control: Non Monetery Contribution by
Venturer
Neto Investment Value Protect in Foreign Country
Business Activity
Tangible Asset Web Site Cost
Fixed Compensation Asset Limit, Minimal Funding
Requirement and The Interaction
Service Consession Agreement
Interim Financial Report and Value Decrease

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

77

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH


TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Information and Material That Subsequent Financial Statements
a. Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan melakukan
pembahasan dengan PT Metito Indonesia mengenai
perubahan perjanjian kerjasama pelayanan air minum dengan
hasil sebagai berikut:

b.

a. On January 31, 2012, Corporate hold a discussion with PT Metito


Indonesia about drinking water service cooperation agreement
change with the outcome as follows:

1) Pelabuhan Belawan, mulai periode 01 Januari 2012 s/d


berakhirnya perjanjian, persentase bagi hasil adalah
sebesar 55% untuk PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
dan 45% menjadi hak untuk PT Metito Indonesia,
berdasarkan nota tagihan yang telah diterbitkan kepada
pengguna jasa.

1) Belawan Port, started from January 1, 2012 to the end of the


agreement, income distribution percentage is as much as
55% for Indonesia Port Corporation I and 45% for PT Metito
Indonesia, based on bill note which has been published

2) Pelabuhan Dumai, mulai tanggal 01 Januari 2012 s/d


berakhirnya perjanjian, persentase bagi hasil adalah
sebesar 40% untuk PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
dan 60% untuk PT Metito Indonesia, khusus untuk
penjualan air yang menggunakan tongkang tmt.
Pelabuhan Indonesia I mendapatkan persentase sebesar
10% untuk pihak PT Metito Indonesia sebesar 90%.

2) Dumai Port, started from January 1, 2012 to the end of the


agreement, income distribution percentage is as much as
40% for Indonesia Port Corporation I and 60% for PT Metito
Indonesia, especially for water sale using barge, Pelindo I gets
the percentage as much as 10% and for Metito Indonesia
Corporation as much as 90%.

3) Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, terhitung mulai


tanggal 01 Januari 2012, PT Metito Indonesia mengakhiri
perjanjian kerjasama yang disebabkan tidak adanya
permintaan pasar dan oleh karenanya sejak bulan
Juni 2008 telah menghentikan seluruh kegiatan
operasionalnya

3) Tanjung Balai Karimun Port, started from January 1, 2012,


PT Metito Indonesia finalizes the cooperation agreement
because there is no market demand and; therefore, since
June 2008 all of operational activities are stopped.

Pada tanggal 25 Januari 2012, Perusahaan mengadakan rapat


pembahasan penggunaan tanah oleh Perkebunan Nusatara
IV (Persero) berdasarkan surat perjanjian pengunaan tanah:

b. On January 25, 2012, Corporate held Land Use discussion


meeting by Perkebunan Nusatara IV Corporation based on
Letter of Land Use Agreement:

1)

1) Number: B.XIV-180/BLW-US.15 on May 4, 2005 as wide as


23.001 m2 which finished on March 31, 2010. Number: B.XIV209/BLW-US.15 on July 12, 2004 as wide as 5.437 m2 which
finished on 28 February 2011.

2) Nomor: B.XIV-282/BLW-US.15 date 28 June 2004 as wide as


28.881 m2 which finished on January 31, 2009.

2)

Nomor: B.XIV-180/BLW-US.15 tanggal 04 Mei 2005 seluas


23.001 m2 yang berakhir tanggal 31 Maret 2010. Nomor:
B.XIV-209/BLW-US.15 tanggal 12 Juli 2004 seluas 5.437
m2 yang berakhir tanggal 28 Pebruari 2011.
Nomor: B.XIV-282/BLW-US.15 tanggal 28 Juni 2004 seluas
28.881 m2 yang berakhir tanggal 31 Januari 2009.

Tunggakan yang merupakan kewajiban sampai dengan tanggal


31 Desember 2011 oleh PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
atas tanah sebesar Rp 4.446.128.310,- (empat milyar empat ratus
empat puluh enam juta seratus dua puluh delapan ribu tiga ratus
sepuluh rupiah) dibayarkan setelah diterbitkan nota tagihan oleh
PT Pelabuhan Indonesia (Persero)-Cabang Belawan. Selanjutnya
penggunaan tanah seluas 57.319 m2 diserahkan kepada anak
Perusahaan PT Nusantara Mas tmt mulai tanggal 01 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2031 (selama 20 tahun), dengan
besaran tarif fix sebesar Rp 42.000,-/m2 /tahun dan tarif variable
sebesar Rp 1.500,- /ton dari actual throughput dan pembayaran
dilakukan dimuka sekaligus.

Arrears which become the obligation of Perkebunan Nusantara


IV Corporation until December 31, 2011 upon land as much as
Rp 4.446.128.310,- (four billion four hundred forty six million one
hundred twenty eight thousand three hundred and ten rupiah),
was paid after a publishing bill note by PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero)Belawan Branch. Then, the respective land as wide as
57.319 m2 , is submitted to Subsidiary PT Nusantara Mas, dated
from January 1, 2012 until December 31, 2031 (for 20 years), with
fixed tariff as much as Rp 42.000,-/m2 /year and variable tariff
as much as Rp 1.500,- /ton from actual throughput and paid in
advance.

c.

c. On January 10, 2012, PT Indoterminal Belawan Perkasa discussed


an agreement with PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) about
development of cooperation solution and palm oil terminal
management at Belawan Port, with agreement as follows:

Pada tanggal 10 Januari 2012, PT Indoterminal Belawan Perkasa


melakukan pembahasan kesepakatan bersama dengan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tentang penyelesaian
kerjasama pembangunan dan pengelolaan terminal minyak
kelapa sawit di Pelabuhan Belawan, dengan kesepakatan
sebagai berikut:
1) Tahap I
1) Periode sampai dengan 02 Februari 2008;
2) Satus kejasama BOT;
3) Bagi hasil 87,50% untuk PT Indoterminal Belawan
Perkasa dan 12,50% PT Pelabuhan Indonesia I. (Yang
termasuk dalam bagi hasil adalah semua pipa yang
digunakan untuk melayani kapal-kapal yang sandar
bongkar/ muat di Dermaga 105-106 (ex-pipa PT IBP).

78

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

1) First Stage
1) Period until February 2, 2008;
2) Cooperation Status of BOT;
3) Income distribution: 87,50% for PT Indoterminal Belawan
Perkasa and 12,50% for PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero). (Distributed Income is derived from all pipe
used to serve loading unloading ship at Wharf 105-106
(ex-pipe PT IBP).

2) Tahap II
1) Periode 02 Februari 2008 s/d 31 Desember 2011;
2) Status kerjasama, pipa dan rak milik PT Pelabuhan
Indonesia I.
3) PT IBP melakukan operation & maintenance (OMN)
4) Bagi hasil 60,00% PT Indoterminal Belawan Perkasa dan
40,00% PT Pelabuhan Indonesia I (persero).
Yang termasuk dalam bagi hasil adalah semua pipa yang
digunakan untuk melayani kapal-kapal yang sandar bongkar/
muat di Dermaga 105-106 (ex-pipa PT IBP).
3) Tahap III
1) Periode III sesudah tahap II terhitung mulai tanggal 01
Januari 2012 s/d 31 Desember 2023;
2) Status kerjasama pipa dan rak milik PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero);
3) Bagi hasil 60% PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)dan
40% PT IBP;
4) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan
kegiatan operation.
5) PT Indoterminal Belawan Perkasa melakukan kegiatan
maintenance.
Kesepakatan tersebut belum mendapatkan persetujuan
komisaris/ pemegang saham PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero). Setelah adanya persetujuan, maka pendapatan
yang sudah diterima sampai dengan 31 Desember 2011
sepakat untuk dicairkan dengan terlebih dahulu dipotong
pendapatan dari pipa lain yang tidak termasuk obyek
kerjasama dan dibagikan sesuai porsi masing-masing pada
tahap I dan tahap II.

2) Second Stage
1) February 2, 2008 until December 31, 2011;
2) Cooperation status, pipe and rack of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero)

3) PT IBP conducting the operation and maintenance
(OMN)

4) Income distribution: 60,00% for PT Indoterminal
Belawan Perkasa and 40,00% for PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero)
Distributed Income is derived from all pipe used to serve
loading unloading ship at Wharf 105-106 (ex-pipe PT IBP).







3) Third Stage
1) The third period after the second period dated from
January 1, 2012 until December 31, 2023;
2) Cooperation status of pipe and rack of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero);
3) Income distribution is 60% for PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) and 40% for PT IBP;
4) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) conducts the
operational activity.
5) PT Indoterminal Belawan Perkasa conducts the
maintenance activity.
The agreement has not been approved by commissionare/
shareholder of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Soon, after
the approval, all income received until December 31, 2011 is
agreed to be distributed by firstly reducing it with the income
from other pipe sale which are not included as cooperation
object; then, stributed based on the stipulated portion in first
and second stages.

Untuk kerjasama tahap III akan dibahas lebih lanjut dan dituangkan
dalam perjanjian kerjasama maintenance.

For the third stage cooperation, it will be discussed later and stated
in Maintenance Cooperation Agreement.

Berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Data tentang Bantuan


Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) Nomor : BA08/KN.3/REKON.BPYBDS/2012 tanggal 30 Pebruari 2012 Perusahaan
mengadakan rekonsiliasi data BPYBDS dengan kesepakatan sebagai
berikut:

Based on Data Reconciliation Agenda Report about Unidentified


Government Contribution (BPYBDS) Number : BA-08/KN.3/
REKON.BPYBDS/2012 on February 30, 2012. Company holds data
reconciliation of BPYBDS with agreement as follows :

Kementerian Perhubungan dan PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) sepakat bahwa nilai BPYBDS per 31 Desember 2011
sebesar Rp 435.790.297.506,-.

Ministry of Transportation and PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


agree that value of BPYBDS per December 30, 2011 is as much as Rp
435.790.297.506,-.

Nilai yang disepakati pada angka 1 menjadi dasar pencatatan


nilai BPYBDS pada Laporan Keuangan bagian anggaran 999.03
tahun anggaran 2011, Laporan Keuangan Audited BUMN tahun
2011, menjadi catatan atas Laporan Keuangan pada Laporan
Keuangan Kementerian/ Lembaga tahun 2011 dan Laporan Ikhtisar
Kementerian BUMN.

Value agreed on point 1 become value record base of BPYBDS on


Financial Report, Budget section 999.03 for 2011, Audited Financial
Report of BUMN in 2011, become a record upon Financial Report at
Ministerial/Institution Financial Report in 2011 and BUMN Ministry
Recapitulation Report.

Atas penetapan BPYBDS sebagaimana tersebut pada angka 3,


Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan pencatatan aset
BPYBDS pada LBMN dan CaLK Kementerian Perhubungan dan
BUMN akan melakukan reklasifikasi dari akun BPYBDS menjadi
modal disetor.

For the determination of BPYBDS as pointed on figure 3, Ministry of


Transportation will issue asset record of BPYBDS to LBMN and CaLK
Ministry of Transportation and BUMN will always reclassify from
BPYBDS account to be paid-in capital.

Pada tanggal 13 Januari 2012 tentang Dewan Komisaris dapat


menyetujui usulan penghapusan aset tetap dengan memenuhi
persyaratan dan ketentuan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

On January 13, 2012 Board of Commissioners may agree on fixed


asset erasing proposal by fulfilling requirement and regulation
according to the valid enacment rule.

Berdasarkan Risalah Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) Nomor: RIS-21/D3.MBU/2011 tanggal 17
Januari 2011 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaaan (RKAP) Tahun 2011, menyetujui secara prinsip
penghapusan aset tetap yang telah mendapat persetujuan RUPS
tahun 2003-2009 yang telah dilakukan penyesuaian dengan total
harga perolehan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 24.494.088.297

According to Minutes of Meeting of Shareholder Meeting (RUPS) of


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Number: RIS-21/D3.MBU/2011
on January 17, 2011 about Work Planning Legality and Corporate
Budget (RKAP) in 2011, it is principally agreed to erase fixed asset
under the approval of RUPS in 2003-2009 which have been adjusted
with the total price of purchase per December 31, 2010 as much as
Rp 24.494.088.297 and book value Rp 1.350.240.892. On January
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

79

dan nilai buku Rp 1.350.240.892. Pada tanggal 13 Januari 2012


tentang Dewan Komisaris dapat menyetujui usulan penghapusan
aset tetap dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

13, 2012, Board of Commissioners may approve the proposed fixed


asset write-off in compliance with the terms and conditions under
the applied laws and regulations.

Berdasarkan hasil inventarisasi atas aset tetap sebanyak 167 item


per 31 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
Aset tetap yang dapat dihapuskan adalah kendaraan dinas
jabatan sebanyak 72 item aset dengan harga perolehan
Rp 8.925.250.000 dan nilai buku Rp 72.
Aset tetap selain kendaraan dinas jabatan sebanyak 94 item
aset dengan harga perolehan Rp 15.507.710.297 dan nilai buku
Rp 386.702.681.
Aset tetap yang dibatalkan usulan penghapusan sebanyak
1 item yaitu berupa 1 unit Gedung Kantor KPLP di Cabang
Pelabuhan Belawan dengan harga perolehan Rp 30.678.000
dan nilai buku Rp 11.759.873, karena sampai saat ini masih
digunakan sebagai kantor instansi Kesatuan Pengamanan Laut
dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Belawan.
Tata cara penghapusbukuan aset tetap melalui
pemindahtanganan dengan cara dijual/ ganti rugi kepada
pembeli melalui pelelangan atau pun dengan cara
penghapusbukuan karena kondisi tertentu dengan cara
menghapuskan langsung dari daftar aset Perusahaan karena
sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.

Based on fixed asset inventory as many as 167 items per July 31,
2011 is as follows:
Fixed asset which can be written-off is official vehicles as many
as 72 units with acquisition price Rp 8.925.250.000 and book
value Rp 72.
Fixed asset excluded official vehicles as many as 94 items
with acquisition price Rp 15.507.710.297 and book value Rp
386.702.681.
Fixed asset write-off cancellation, which is previously proposed
to be written-off, 1 unit Office Building KPLP at Belawan Port
Branch with acquisition price Rp 30.678.000 and value book Rp
11.759.873, because at the present time it remains to be used as
office of Sea and Beach Security Unit (KPLP) Belawan Port.

80

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Fixed Asset Write off procedure through transfer of ownership


is conducted by selling or compensating to buyer through
an auction also or to write off the asset because of particular
condition by erase/ write off the asset from the list of Company
asset it has no ecnomic value any more.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Amendment Regulation Legislation

1. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor:


KEP-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011 tentang
Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan/atau Pemberian
Kuasa Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sebagai Wakil
Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS pada Perusahaan
Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas serta Para Pemilik
Modal pada Perusahaan Umum (Perum) kepada Direksi,
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Peraturan ini dibuat dalam rangka meningkatkan efektifitas
pengurusan BUMN serta pertimbangan bahwa hal-hal tersebut
dianggap tidak sangat strategis
Dengan ketentuan ini, Direksi tidak perlu lagi meminta
persetujuan Dewan Komisaris maupun RUPS untuk melakukan
kerjasama dengan jangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun
(berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan
asset, Kerjasama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build
Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/
BOwt), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun
2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal
Saham PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

1. Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-236/


MBU/2011 dated 15 November 2011 regarding with Delegation
of Mostly Authority and / or the Granting of Authority of the
Minister of State Owned Enterprises as a Representative of
Government As Shareholders / Share holder Meeting of the
Corporate (Persero) and Persero Corporation, also Capital
Owners of Public Companies, to Board of Directors, the Board of
Commissioners / Board of Trustees and the Echelon I surrounding
Ministry of State Owned Enterprises.
This regulation is made to increase the effectiveness of State
Owned Enterprises Management, and also consideration that
the issues are not so strategic

With this provision, Board of Directors are no longer need to


seek approval from Board of Commissioners and Share Holder
Meeting to cooperate with maturities of up to 5 (five) years (in
the form of joint licensing, management contracts, lease assets,
Joint Operations (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate
Transfer / BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer / BOwt),
Bangun Serah Guna (Build Operate Transfer / BTO).

2. Government Regulation of the Republic of Indonesia Number


79 Year 2011 dated December 29, 2011 regarding with Addition
of Capital Enclosure of the Republic of Indonesia to Corporates
Capital Stock of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Peraturan ini dibuat dalam rangka memperbaiki struktur


permodalan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), perlu
melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik
Indonesia ke dalam modal saham PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) yang berasal dari pengalihan barang milik Negara
pada Kementerian Perhubungan berupa dermaga, trestel, dan
sarana bantu navigasi di Pelabuhan Malahayati Banda Aceh yang
merupakan hasil kegiatan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Nanggroe Aceh Darussalam-Nias yang pengadaannya berasal
dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2006.

This Regulation is made in order to improve the capital structure


of Persero corporation, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), need
to increase the capital enclosure of the Republic of Indonesia
to the share capital of the PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
derived from the transfer of property of the state at the Ministry
of Transportation in the form of dock, trestel and navigational
aid facilities at Port of Malahayati Banda Aceh, which is the result
of activities of the Rehabilitation and Reconstruction Board of
Aceh and Nias, in which its procurement comes the State Budget
for Fiscal Year 2006.

Dengan ketentuan ini, nilai penambahan penyertaan modal


Negara ke dalam modal saham PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) sebesar Rp 48.167.600.000,00 (empat puluh delapan
miliar seratus enam puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah).

With this provision, the increament of State Capital enclosured


into the share capital of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) is Rp
48.167.600.000, 00 (forty-eight billion, one hundred and sixtyseven million six hundred thousand dollars).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

81

82

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


Human Resource

Sebagai perusahaan kepelabuhanan yang berada di lokasi


strategis yaitu perairan Selat Malaka, PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) memiliki visi menjadi penyedia jasa kepelabuhanan yang
terkemuka ditingkat regional. Dalam rangka mencapai visi tersebut
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memandang keberadaan
sumber daya manusia (SDM) sebagai aset penting penggerak
perusahaan. Hal tersebut mendorong perusahaan melihat pegawai
sebagai bagian dari strategi guna pencapaian visi, yang kemudian
diimplementasikan dalam kebijakan SDM yang mendorong
terciptanya SDM yang profesional dan berkompetensi.

As a port corporate located in a strategic area namely at Malaka


Strait, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has a vision to be the
leading provider of port services at regional level. In order to achieve
this vision PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) view the existence
of human resources (HR) as an important asset promoters. It is
encouraging the Corporate to see employees as part of a strategy
to achieve the vision, which is then implemented in HR policies
that encourage the creation of professional and competent human
resources.

Dalam rangka terciptanya SDM yang profesional dan berkompetensi


perusahaan mengembangkan manajemen SDM berbasis
kompetensi. Dimana perusahaan mendorong pegawainya untuk
mengembangkan kompetensi yang dapat memberikan nilai tambah
serta competitive advantage bagi perusahan, yang dilakukan melalui
menerjemahkan kompetensi organisasi, yaitu kompetensi yang
memberikan nilai tambah organisasi bila dibandingkan dengan
perusahaan lain, ke dalam kompetensi-kompetensi pegawai yang
ada di perusahaan. Sehingga pengembangan pegawai sejalan
dengan pencapaian nilai tambah organisasi.

In order to create professional and competent human resources,


Corporate has been developing competency-based human
resource management. In which Corporate encourages employees
to develop competencies that can provide added value and
competitive advantage for the corporate, which is done by
translating organizational competence, namely the competence
that can give an added value to the organization when compared
to other companies, into the competencies of existing employees in
the Corporate. So the development of employees shall in line with
the achievement of the organizations added value.

Model Kompetensi
Perusahaan telah menyusun model kompetensi yang merupakan
suatu cara untuk mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai
jenis-jenis kompetensi yang disyaratkan untuk menjadi pegawai
yang berkinerja unggul di dalam organisasi. Model kompetensi
dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan manajemen
dalam hal karir pegawai, diklat, dan pengembangan pegawai
lainnya.

Competence Model
Corporate has developed a competency model which is a way to
communicate to employees about the types of competencies
required to be a superior performing employees within the
organization. Competency model can be used as a basis for
management decision making in terms of employees carrier,
training, and other employees development.

Rekruitmen dan Seleksi


Dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi yang dapat
menghasilkan kandidat tepat bagi perusahaan, diperlukan
adanya persyaratan kompetensi yang jelas bagi setiap jabatan
yang akan diisi. Kejelasan kompetensi yang dibutuhkan ini juga
memberikan perusahaan kejelasan akan metode rekrutmen
dan seleksi yang paling tepat bagi perusahaan dalam memilih
karyawan dengan kompetensi yang diperlukan perusahaan. Hal ini
dapat meminimalisasi kemungkinan kesalahan dalam pemilihan
karyawan, yang berarti mengurangi biaya yang tidak perlu akibat
kesalahan dalam proses rekrutmen, sehingga dapat meningkatkan
keberhasilan organisasi.

Recruitment and Selection


In carrying out recruitment and selection to produce the best
candidate for the Corporate, it is necessary to clarify competence
requirements for each position to be filled. This clarity requirement
may also provide Corporate the most appropriate recruitment
and selection method to be applied in order to seek competent
employees for Corporate. Such method may minimize the possibility
of errors in employee selection process, which means reducing
unnecessary costs due to errors in the recruitment process, so as to
increase the success of the organization.

Pelatihan dan Pengembangan


Pelatihan dan pengembangan berdasarkan kompetensi membantu
perusahaan lebih fokus pada pengembangan kompetensi yang
dibutuhkan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Selain
itu, penerapan pelatihan dan pengembangan karyawan berbasis
kompetensi juga membantu organisasi dalam memantapkan
program pelatihan dan pengembangan yang lebih terarah.

Training and Development


Competency-based training and development to help corporate
to be focus on developing organizational competencies required
to improve its performance. In addition, the application of
training and competency-based employee development also
assist organizations in establishing training and development
programs more focused.

Pelatihan dan pengembangan merupakan hal sangat strategis dan


vital dalam meningkatkan kompetensi SDM guna menghasilkan
SDM berkinerja tinggi. Sejak tahun 2008 hingga 2011 Perusahaan
telah melakukan peningkatan pada kuantitas dan kualitas pelatihan
dan pengembangan dalam peningkatan kompetensi pegawai.
Saat ini Perusahaan telah memiliki panduan untuk pelatihan yang
sistematis dan terarah untuk setiap posisi jabatan yang disesuaikan
dengan posisi jabatan dan karakteristik pegawai. Untuk kepentingan
perusahaan telah ditetapkan 5 (lima) jenis pelatihan yaitu :
1. Pelatihan orientasi pegawai baru
2. Pelatihan kompetensi
3. Pelatihan perjenjangan
4. Pelatihan pengembangan wawasan
5. Pelatihan purnabakti

Training and development is a strategic and vital in improving


the competence of human resources in order to produce highperformance HR. Since 2008 to 2011, Corporate has increased the
quantity and quality of training and development in improving the
competence of employees. Currently, Corporate has had to guide a
systematic and effective training for all positions that are tailored to
the positions and characteristics of the employee. For the interest of
the Corporate, five (5) types of training are established as follow:
1. New Employee Orientation Training
2. Competency Training
3. Stages Training
4. Insight Development Training
5. Post Devotion/ Retirement Training

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

83

Pada tahun 2011 dikembangkan kebutuhan pelatihan individu


guna menutup kesenjangan antara kompetensi individu dengan
kompetensi dalam persyaratan jabatan terutama pada pegawai
yang berada pada level manager.

In 2011, individual training is developed in order to erase the gap


between individual competencies with competencies required for
certain of positions, especially for employees at managerial level.

Pembinaan Karir
Dengan menggunakan kompetensi, perusahaan lebih mudah dalam
mengidentifikasi dan mengembangkan karyawan yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan. Dengan demikian pengambilan
keputusan dan pelaksanaan promosi atau mutasi akan lebih tepat
dan mempunyai dasar yang kuat. Hal tersebut sangat penting
karena kejelasan pembinaan karir diyakini akan meningkatkan
motivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja. Pada tahun 2011
perusahaan sudah menetapkan persyaratan dalam penempatan
pegawai harus memperhatikan kompetensi yang dimiliki pegawai
harus sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan jabatan.
Hal ini dilakukan untuk menempatkan orang yang tepat diposisi
yang tepat sehingga meminimalasi kinerja buruk akibat kurangnya
kemampuan.

Carrier Development
By using competencies, Corporate will easier to identify and
develop employees who have the required competence. Thus,
decision-making and implementation of promotion or transfer will
be more precise and have a solid foundation. This is very important
because clarity career development is thought to be able to increase
employees motivation in improving their performance. In 2011,
Corporate has set the requirements of staffing must consider the
competency of employees and shall be in accordance with the
competencies of required position. This is done to put the right
people in the right place; so, it shall minimalize employess poor
performance due to lack of ability.

Manajemen Kinerja
Sistem pengelolaan SDM berbasis kompetensi membantu
organisasi untuk fokus pada pengembangan kompetensi
organisasi/perusahaan sebagai pembeda daya saing dari organisasi
lain. Secara keseluruhan akan meningkatkan kinerja organisasi,
karena kompetensi yang dikembangkan dapat memprediksi kinerja
organisasi.

Performance Management
Competency-based HR management system helps organizations
to focus on organization/ Corporate competence development as
competitive differentiator from other organizations. Generally, it
will improve the overall performance of the organization, because
the competencies are developed to predict the performance of an
organization.

Pada saat ini perusahaan menerapkan SMART yang merupakan


singkatan dari Sistem Manajemen Kinerja Terpadu yaitu sistem
penilaian kinerja yang digunakan untuk penilaian kinerja pegawai
saat ini menggantikan penilaian kinerja yang lama. Penilaian
kinerja pegawai sesuai SMarT merupakan gabungan penilaian dari
aspek kompetensi dan Key Performance Indicator (KPI) pegawai.
Dengan SMarT, penilaian kinerja pegawai lebih terukur dan relevan,
disesuaikan dengan pencapaian kinerja unit/organisasi. Penilaian
kinerja ini juga diterapkan sehingga perusahaan maupun pegawai
dalam proses kerja tidak hanya diukut melalui hasil kerjanya saja
(KPI) tetapi juga melalui proses pekerjaannya (kompetensi).

At present, Corporate is implementing SMART, which stands


for Integrated Performance Management System, namely
the performance appraisal system used for current employee
performance appraisal replaces the old/ previous performance
appraisal. Employee performance evaluation according to Smart
is a combination of aspects of competency assessment and Key
Performance Indicator (KPI) employees. With SMART, employee
performance evaluation is more measurable and relevant, in
accordance with the achievement of units / organizations
performance. Performance appraisals are also applied so that
Corporate or employees are not only measured through their
working result (KPI) but also through their working process
(competence).

KPI adalah parameter kinerja individu dalam organisasi yang disusun


dan ditetapkan yang berbasis strategi perusahaan. Sejak tahun
2010 setiap pegawai sudah memiliki KPI yang menjadi tolak ukur
kinerjanya. Dengan pemberlakuan KPI diharapkan SDM menjadi
lebih fokus terhadap pencapaian kinerja individunya. Pada tahun
2011 KPI individu sudah merupakan cascading dari KPI korporat
sehingga KPI individu merupakan sarana dalam pencapaian KPI
korporat. Hal ini berarti pencapaian KPI individu diharapkan dapat
berdampak langsung pada pencapaian kinerja perusahaan.

KPI is individual performance parameters in an organization which


is prepared and determined by Corporate Strategy basis. Since
2010, every employee already has KPI as a his/ her performance
benchmark. With the implementation of KPI, HR is expected to be
more focused on individual achievement. In 2011 individual KPI
has been a cascading of KPI corporate KPI, so that individual KPI is a
means of achieving corporate KPI. This means that the achievement
of individual KPIs is expected to have a direct impact on the
achievement of corporate performance.

Remunerasi
Sistem penghargaan dan remunerasi diarahkan untuk meningkatkan
kompetensi pegawai yang dapat berdampak pada pencapaian
kinerja perusahaan. Selain itu memperjelas kaitan antara imbalan
atau penghargaan dengan kinerja, dimana penghargaan yang lebih
baik akan diterima oleh orang yang menunjukkan kompetensi
dan kinerja yang lebih baik. Perusahaan menerapkan metode
remunerasi berbasis 3P yaitu pay for person, pay for position dan
pay for performance. Penggunaan metode ini diharapkan dapat
mendorong pegawai untuk lebih termotivasi dalam kerja serta
meningkatkan prinsip keadilan dalam pemberian imbalan bagi
pegawai.

Remuneration
Reward and remuneration system are aimed to improve employees
competence that may impact on the achievement of corporate
performance. It will provide the link between remuneration or
reward and performance, where the award will be better received
by people who demonstrate better competence and performance.
Corporate applies 3P basis remunerationvmethod which is pay for
person, pay for position and pay for performance. The use of this
method is expected to encourage employees to be more motivated
to work and to improve fairness in remuneration for employees.

Perencanaan SDM
Dalam 5 (lima) tahun terakhir jumlah SDM Perusahaan mengalami
penurunan yang cukup berarti. Jika pada tahun 2007 jumlah
SDM sebanyak 1.249 orang maka pada tahun 2009 menurun
menjadi 1.133 orang. Memperhatikan hal tersebut maka tahun
2010 dilakukan penambahan SDM melalui rekrutmen sehingga

Human Resource Planning


In the last 5 years, the total of Corporate human resource has
experienced significant decrease. If in 2007 the total of human
resource are as many as 1.249 persons so in 2009 it has decreased
into 1.133 persons. Viewing such condition, in 2010, Corporate
recruited some human resources, that in the end of 2010, the

84

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

pada akhir tahun 2010 pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


adalah sebanyak 1.260. Pada tahun 2011 dilakukan penambahan
pegawai dalam rangka pemenuhan kebutuhan operator untuk
mengoperasikan alat-alat baru yang diadakan dalam rangka
peningkatan pelayanan.

employees of PT Pelabuhan Indonesian I (Persero) has reached


1.260 persons. In 2011, the addition of employees in order to meet
the needs of operators to operate new port equipments are held in
order to improve its service.

Kekuatan SDM di Perusahaan


a. Kekuatan SDM Menurut Pendidikan tahun 2007-2011

Corporate Human Resource Power


a. Human Resource Power in Education in 2007-2011

No. Pendidikan / Education

Satuan / Unit

2007

2008

2009

2010

2011

1.

Pasca Sarjana / Post Graduate

Orang / Person

102

100

92

94

100

2.

Sarjana / Strata One

Orang / Person

430

423

429

499

485

3.

Sarjana Muda / Bachelors Degree

Orang / Person

177

174

165

225

229

4.

SLTA / Senior High School

Orang / Person

473

429

403

409

403

5.

SLTP / Junior High School

Orang / Person

48

38

29

22

19

6.

SD / Elementary School

Orang / Person

19

18

15

11

Jumlah / Total

Orang / Person

1249

1182

1133

1260

1244

Kekuatan SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menurut


pendidikan pada tahun 2011 mengalami penguatan terutama pada
tingkat pendidikan Pasca Sarjana, yaitu pada tahun 2009 sejumlah
92 orang, pada tahun 2010 berjumlah 94 orang dan pada tahun
2011 menjadi berjumlah 100 orang.

Human Resource Power of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


based on education data in 2011, experienced a strengthening,
mainly on Post Graduate education level, namely in 2009 as many
as 92 persons, in 2010 as many as 94 persons and in 2011 becoming
as many as 100 persons.

b. Kekuatan SDM Menurut Pusat Layanan tahun 2007-2011

b. Human Resource Power from data of Service Center in 20072011

No. Pusat Layanan / Service Center


1.

Operasi Langsung / Direct Operation

Satuan / Unit

2007

2008

2009

2010

2011

Orang / Person

500

459

345

455

424

2.

Operasi Tidak Langsung / Indirect Operation

Orang / Person

165

153

134

140

164

3.

Penunjang Operasi / Operational Support

Orang / Person

349

330

294

387

386

4.

Kantor Pusat / Head Office

Orang / Person

235

240

360

278

270

Jumlah

Orang / Person

1249

1182

1133

1260

1244

Kekuatan SDM Menurut Pusat Layanan pada tahun 2011


menunjukkan bahwa jumlah pegawai di kantor pusat menurun
pada tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2009 berjumlah 360
orang, tahun 2010 berjumlah 278 orang, sedangkan 2011 berjumlah
270 orang.

Human Resource power from Service Center in 2011 shows that


number of employee at Head Office has decreased in the last three
years, namely in 2009 as many as 360 persons, in 2010 as many as
278 persons, while in 2011 as many as 270 persons.

c. Kekuatan SDM Menurut Usia tahun 2007-2011

c. Human Resource Power from the Data of Age in 2007-2011

No. Usia / Age

Satuan / Unit

2007

2008

2009

2010

2011

1.

18 - 25 Tahun / Years

Orang / Person

28

190

218

2.

26 - 35 Tahun / Years

Orang / Person

260

208

172

150

163

3.

36 - 45 Tahun / Years

Orang / Person

365

379

395

406

414

4.

46 - 54 Tahun / Years

Orang / Person

549

507

457

410

389

5.

55 Tahun Keatas / More


than 55 Years

Orang / Person

72

87

81

104

60

Jumlah / Total

Orang / Person

1249

1182

1133

1260

1244

Kekuatan SDM menurut usia pada PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) menunjukkan bahwa pada tahun 2011 terjadi peningkatan
pada pegawai dengan usia 18-25 tahun dan 26-35 tahun, hal ini
dikarenakan penambahan pegawai.

Human Resource Power from the data of age at PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) shows that in 2011 there is employee
increament of employees with 18-25 years and 26-35 years old, it is
caused by employee addition.

Rencana Tahun 2012-2014


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) perlu melakukan perubahanperubahan dan perbaikan-perbaikan di dalam organisasi untuk
mencapai tujuan jangka panjang Perusahaan. Perubahan dan
perbaikan tersebut dapat berupa perubahan dan perbaikan dalam
hal strategi, proses, organisasi, sumber daya manusia, dan budaya.
Agar perubahan dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan
proses Manajemen Perubahan yang terintegrasi dan terstandar.

Plan of 2012-2014
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) needs to make tranformations
and improvements in organization to reach Corporate long term
goal. Those transformations and improvements can be in the form of
transformation and improvement in strategy, process, organization,
human resource, and culture. In order that the transformation
will acted well, it requires an integrated and standardized
Transformation Management.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

85

Manajemen Perubahan didefinisikan sebagai suatu proses yang


sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber
daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi
sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah
kinerja yang lebih baik, seperti dapat dilihat pada ilustrasi di bawah
ini:

Transformation Management is defined as a systematic process


by applying knowledge, facility and human resource required by
organization to transform from the present condition to the desired
condition, that is heading to a better performance direction, as can
be seen on illustration bellow:

Kondisi Yg
Diinginkan

Kondisi
Saat Ini

Realisasi potensi penuh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (nilai maksimal


perusahaan melalui pertumbuhan yang menguntungkan).
Full potencial realization of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (corporate maximun
value through fortunate growth).
Infrastruktur dan suprastruktur yang memadai untuk memenuhi ekspektasi
pelanggan.
Adequate infrastructure and suprastructure to fulfill customers expectation.
Organisasi perusahaan yang berkinerja tinggi (standar internasional) dan
budaya berkinerja tinggi.
High performance of corporate organization (international standard) and high
performance culture.
Deregulasi yang mengubah peran PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dari port operator menjadi terminal operator.
Deregulation transforming PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) role from port operator to be terminal operator
Kurangnya infrastruktur dan suprastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan usaha.
The lack of adequate infrastructure and suprastructure to support business activity.
Hambatan budaya untuk peningkatan kinerja bisnis, organisasi dan keuangan secara drastis.
Cultural obstacle for performance drastic increament of business, organization and finance

Perubahan seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi tersebut


mengharuskan manajemen SDM untuk merubah fungsi-fungsi
manajemen SDM saat ini, untuk dapat menjawab perubahan
tersebut. Adapun rencana prioritas pengembangan Sistem SDM
dalam mencapai perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

86

The illustrated transformation urges human resource management


to change present human resource management function, to be
able to respond to the change. In this case, human resource system
development priority plan to reach the transformation are as
follow:

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Kegiatan-Kegiatan Pengembangan SDM PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menerjemahkan rencana
perubahan dari kondisi saat ini menuju kondisi yang diinginkan
ke dalam kegiatan-kegiatan pengembangan yang harus
dilakukan. Lebih lanjut setiap kegiatan yang direncanakan juga
dijelaskan kriteria keberhasilannya, sehingga jelas output yang
dihasilkan dari setiap kegiatan tersebut dan dapat terukur tingkat
keberhasilannya. Selain itu juga, setiap kegiatan sudah ditentukan
waktu pelaksanaan, penanggung jawab serta estimasi anggaran,
sehingga proses pelaksanaan serta evaluasi keberhasilan kegiatankegiatan pengembangan SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
dapat dilakukan dengan lebih baik dan fokus

Human Resource Development Activity of PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) translates transformation plan
from the present to desired condition in required development
activities. Furtherly each planned activity is also accompanied by
success criteria, in order to get clear output from every activity and
can be measured for its success level.
Additionally, each activity has been determined its implementation
period, as well as the person in charge of the budget estimate, so
that the process of implementation and evaluation of the success of
human resource development activities of PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) to be better and more focus.

No
1

Fungsi / Function
Struktur Organisasi /
Organization Structure

Kegiatan / Activity
Evaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugas di PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Effectiness evaluation
of function and duty action in PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)
Penyusunan organisasi dan tata kerja PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) / Organization composition and
work management in PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Rekrutmen / Recruitment

Man Power Planning (MPP)

Model Kompetensi /
Competence Model

Penyusunan pedoman rekrutmen berbasis kompetensi


/ Composition of competence based recruitment
orientation
Pelaksanaan analisis beban kerja / Action of work expense
analysis
Penetapan MPP dan formasi pegawai / Determination of
MPP and employee formation
Penyusunan draft kompetensi teknis / Composition of
technical competence draft
Perubahan SK Model Kompetensi PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) sehingga mengakomodasi kompetensi
perilaku dan teknis / Regulation Letter Transformation of
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Competence Model to
accomodate manner and technical competences

5
6

Human Resource Information


System (HRIS)
Uraian Tugas / Job Description

Training & Development

Remunerasi / Remuneration

Pola Karir / Career Patterns

Kriteria Keberhasilan / Success Criteria


Tersedianya laporan evaluasi efektivitas pelaksanaan
fungsi & tugas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) /
Availability of effectiveness evaluation report of duty and
function act in PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Tersedianya SK Direksi tentang organisasi dan tata
kerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Availability of
Director Regulation Letter about organization and work
management in PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Tersedianya pedoman rekrutmen berbasis kompetensi /
Availability of competence based recruitment orientation

Laporan analisis beban kerja / Report of work expense


analysis / Availability of MPP and employee formation
Tersedianya MPP dan formasi pegawai / Availability of
MPP and employee formation
Tersedianya draft kompetensi teknis / Availability of
technical competence draft
SK Perubahan Model Kompetensi PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) yang sudah mengakomodasi
kompetensi perilaku dan teknis / Regulation Letter
Transformation of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Competence Model which has accomodated technical
and manner competences
Tersosialisasinya perubahan SK Model Kompetensi PT
Sosialisasi perubahan SK Model Kompetensi PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Socialized Regulation
Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Transformation
Letter transformation of PT Pelabuhan Indonesia I
socialization of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
(Persero) Competence Model
Competence Model Regulation Letter
Pembuatan sistem HRIS oleh Konsultan / The setting of
Terimplementasinya sistem HRIS di seluruh unit kerja /
HRIS system by Consultant
Implemented HRIS system at whole work units
Pedoman teknis penyusunan uraian tugas dan job profile Tersedianya pedoman teknis penyusunan uraian
tugas dan job profile / Availability of setting technical
/ Setting technical orientation of job description and
orientation of job description and profile / Regulation
profile
Letter of PT Pelabuhan Indonesia (Persero) job
description
Penyempurnaan/penyesuaian uraian tugas /
SK Uraian Tugas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) /
Completeness/adaptation of job description
Regulation Letter of PT Pelabuhan Indonesia (Persero) job
description
Pelaksanaan inventarisasi kebutuhan pelatihan /
Laporan kebutuhan pelatihan / Report of training
Inventory action of training necessity
necessity
Penyusunan materi pelatihan / Setting of training
Tersedianya modul-modul pelatihan / Availability of
material
training moduls
Tersedianya SK Direksi tentang mekanis-me pelaksanaan
Penyusunan mekanisme pelaksanaan dan evaluasi
dan evaluasi pelatihan / Availability of Director
pelatihan / Setting of action mechanism and training
Regulation Letter about action mechanism and training
evaluation
evaluation
Penetapan bobot nilai masing-masing jabatan /
Tersedianya bobot nilai masing-masing jabatan di PT
Determination of value portion of each position
Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Availability of value
portion of every position at PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)
Tersedianya formula remunerasi yang disesuaikan
Merumuskan formula remunerasi yang disesuaikan
dengan kompetensi dan bobot nilai jabatan / Availability
dengan kompetensi dan bobot nilai jabatan /
of remuneration formula adapted with competence and
Summarizing remuneration formula adapted with
position value portion
competence and position value portion
Penetapan SK Direksi tentang remunerasi dan sosialisasi SK Direksi tentang remunerasi dan sosialisasi SK direksi
tersebut / Director Regulation Letter about remuneration
/ Determination of Director Regulation Letter about
and socialization of the socialization of Director
remuneration and socialization
Regulation Letter
Penyusunan mekanisme pola karir pegawai / Mechanism Tersedianya SK Pola Karir Pegawai baru / Availability of
setting of employee career pattern
Regulation Letter of New Employee Career Pattern
Sosialisasi revisi pola karir pegawai / Socialization of
Sosialisasi SK Pola Karir Pegawai yang baru / Regulation
employee career pattern revision
Letter socialization of new employee career pattern

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

87

10

Suksesi / Succession

Penyusunan mekanisme suksesi pegawai / Mechanism


setting of employee succession
Sosialisasi penyusunan succession planning / Setting
socialization of succession planning

11

Talent Management

Penyusunan panduan talent management / Setting of


management talent guidance
Pelaksanaan pemetaan potensi dan kinerja pegawai /
Mapping act of potency and performance of employee
Talent pool
Pelaksanaan pengembangan pegawai / Employee
development act

12

Budaya Kerja / Work Culture

Identifikasi dan survei budaya kerja di PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) / Identification and work culture
survey at PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Menentukan budaya kerja (nilai budaya) yang disepakati
dan melakukan sosialisasi / Determining agreed work
culture (culture value) and acting socialization

13

Tata Laksana Kerja Pegawai /


Employee Work Management

Penyusunan pedoman tata laksana kerja pegawai /


Setting of employee work management guidance
Sosialisasi pedoman tata laksana kerja pegawai /
Socialization of employee work management guidance

Tersedianya pedoman pelaksanaan Suksesi / Availability


of Succession act orientation
Tersosialisasinya succession planning ke seluruh cabang
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Socialized succession
planning to whole branches of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)
Tersedianya panduan talent management / Availability of
talent management guidance
Tersedianya data kompetensi dan kinerja seluruh
pegawai / Availability of data of all employees
competence and performance
Tersedianya talent pool PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) / Availability of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) talent pool
Tersedianya Individual Development Program masingmasing pegawai dalam talent pool / Availability of
Individual Development Program of each employee in
talent pool
Laporan identifikasi dan survei budaya PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) / Report of identification and work
culture survey at PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Tersedia budaya baru PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) dan sudah disosialisasikan ke seluruh cabang /
Availability of new culture of Pelindo I and socialized to
whole branches
Tersedianya pedoman tata laksana kerja pegawai PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) / Availability of employee
work management guidance at PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero)
Tersosialisasinya pedoman tata laksana kerja pegawai
ke seluruh Cabang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) /
Socialization of employee work management guidance to
whole branches of PT Pelabuhan Indonesi I (Persero)

IT GOVERNANCE
IT Governance

A. VISI DAN MISI IT GOVERNANCE

A. VISION AND MISSION OF IT GOVERNANCE

Dalam menjalankan peran dan fungsinya, sistem dan teknologi


informasi mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
Visi
Menjadi penyedia sistem dan teknologi dalam rangka
meningkatkan daya saing perusahaan menjadi penyedia jasa
kepelabuhanan dan logistik terkemuka tingkat regional.
Misi
Menyediakan sarana dan layanan sistem dan teknologi
informasi yang dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan
untuk meningkatkan kualitas layanan perusahaan untuk
meningkatkan layanan perusahaan dan memberikan dukungan
untuk membantu pengambilan keputusan secara efektif dan
efisien.

In implementing the role and function, system and technology of


information have vision and mission as follows:
Vision
Becoming system and technology supplier to increase Corporate
competition to be regionally known as logistic and port service
provider.
Mission
Providing facility and service in information of system and
technology to be able to support corporate business activity
in increasing corporate service quality that improves corporate
service and give support to assist the making of effective and
efficient decision.

B. IMPLEMENTASI IT GOVERNANCE

B. IMPLEMENTATION OF IT GOVERNANCE

Arah Penerapan Berdasarkan IT Master Plan, sesuai dengan Kajian


IT Master Plan tahun 2009 2012, arah pengembangan teknologi
informasi memiliki arsitektur berdasarkan layanan-layanan teknologi
dan informasi yaitu terdiri dari :
1. Media services
Menyediakan layanan aneka media akses ke sistem dan
teknologi informasi seperti melalui PC, PDA, dan aneka media
akses. Fungsi dari kluster ini adalah menyediakan sinkronisasi
antar media akses.
2. Access Services
Menyediakan layanan segregasi dan alokasi akses dari internal
dan eksternal perusahaan ke beberapa layanan lain yang
disediakan perusahaan melalui pembagian portal menjadi
portal internal, eksternal, dan eksekutif.
3. Operation & back office application services
Menyediakan layanan sistem dan teknologi informasi bagi
kebutuhan operasional maupun back office. Layanan yang sama
dapat digunakan untuk beberapa unit bisnis dan cabang yang
berbeda.

88

Directions Application Based on IT Master Plan, according to the


assessment year of IT Master Plan during 2009 - 2012, toward the
development of information technology has an architecture based
on technological and information services as follows :
1. Media services
Providing services of various access media to informational
system and technology as through PC, PDA, and various access
media. Function of this cluster is to provide synchronization
among access media.
2. Access Services
Providing services in access of segregation and allocation from
internal and external segments of corporate to some other
services given by corporate through portal distribution to be
internal, external, and executive portals.
3. Operation & back office application services
Providing services of system and information technology for
operational need as well as back office. The same service can be
applied to some business units and different branches.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

4. Executive services
Terdiri atas layanan-layanan yang digunakan untuk menyediakan
informasi bagi eksekutif dalam rangka pemantauan kinerja
dan penentuan kebijakan serta pengambilan keputusan
perusahaan.
5. Information & data services
Information & data services merupakan kluster paling kritikal
pada arsitektur sistem informasi mengingat informasi adalah
aset paling berharga perusahaan. Fungsi dari layanan-layanan
yang ada pada kluster ini adalah untuk agregasi dan integrasi
informasi yang berasal dari aplikasi-aplikasi untuk kemudian
dapat diolah menjadi informasi yang lebih berharga dan dapat
didistribusikan kepada seluruh unit bisnis sesuai kebutuhan.
6. Shared infrastructure application services
Menyediakan layanan-layanan yang dapat digunakan oleh
seluruh aplikasi-aplikasi yang ada pada lintas area proses dan
unit bisnis. Layanan tersebut diantaranya adalah Document
Management System (DMS), Workflow Management System
(WMS), Knowledge Management System (KMS) dan lain
sebagainya.

C. REALISASI IT GOVERNANCE TAHUN 2011

4. Executive services
It contains of services applied for giving information to
executives in monitoring Corporates performance and policy
decision and decision making.
5. Information & data services
Information and data services are the most critical cluster for
informational system architecture, considering that information
as the most significant asset for corporate. Function of services
in this cluster is for agregation and integration of information
derived from application in order to be operated nextly to be
more significant information and can be distributed to whole
business units according to its need.
6. Shared infrastructure application services
Providing services used to whole available applications on
inter process area and business unit. Those services are such as
Document Management System (DMS), Workflow Management
System (WMS), Knowledge Management System (KMS) and etc.

C. REALIZATION OF IT GOVERNANCE IN 2011

Realisasi Tahun 2011


Realization in 2011
INVESTASI FISIK
PHYSIC INVESTMENT
PERALATAN
EQUIPMENT
Pengadaaan dan backup infrastruktur teknologi dan informasi pada kantor pusat, Cabang Pelabuhan Belawan dan BICT
Supplying and backup of information and technological infrastructure at head office, Belawan Port Branch and BICT
Pengembangan jaringan LAN dari kantor Cabang Belawan ke Kantor Kepanduan dan UBM ( ujung baru)
Net development of LAN from Belawan Branch office into Guiding office and UBM (Ujung Baru)
Pengembangan CCTV pada Cabang Lhokseumawe
CCTV development at Lhokseumawe Branch
Pengembangan CCTV pada Cabang Pekanbaru
CCTV development at Pekanbaru Branch
Pengembangan CCTV pada cabang TanjungPinang
CCTV development at TanjungPinang Branch
Pengembangan CCTV pada cabang Tanjung Balai Karimun
CCTV development at Tanjung Balai Karimun branch
Monitoring CCTV cabang pada kantor pusat
Monitoring CCTV of branch to head office
Infrastruktur Implementasi E- Auction pada Cabang Pelabuhan Andalan (Belawan, BICT dan Dumai)
Infrastructure of E- Auction Implementation at reliable Port Branch (Belawan, BICT and Dumai)
Penataan ruang server pada cabang pelabuhan Belawan dan BICT
Server space management at Belawan Port Branch and BICT
Lanjutan Infrastruktur Lanjutan Optimalisasi SIMBICT Internasional pada BICT Belawan (pengadaan dan Backup HHT)
Infrastructure Continuation of International SIMBICT Optimalization at BICT Belawan (supplying and Backup HHT)
Pengadaan infrastruktur Pendukung SIM di BICT
Various infrastructure supplying of SIM at BICT
Pengadaan Hardware dan Jaringan SIM Depo Peti Kemas Tahap I
Supplying of Hardware and First level Container Depot SIM Web
INVESTASI NON FISIK
NON PHYSIC INVESTMENT
Pengembangan Executive Information System Pada Cabang Pelabuhan Dumai
Executive Information System Development at Dumai Port Branch
Lanjutan SIMKEU (Kantor pusat, Cabang Belawan, dan BICT ) (Turn Key Project)
SIMKEU Continuation (Head office, Belawan Branch, and BICT ) (Turn Key Project)
Penerapan dan Implementasi open Source tahap I
Application and Implementation of first level open Source
Pembelian Software berlisensi (original)
Licensed Software buying (original)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

89

Komputerisasi Penerapan Program EDP Audit / ACL (turn Key Project)


Computerization of EDP Audit / ACL (turn Key Project) program Application
Penyusunan kebijakan Project Management, IT Investment, Change Management, Vendor Management dan IT Perfomance
Setting of Project Management policy, IT Investment, Change Management, Vendor Management dan IT Perfomance
IT Governance juga merupakan bagian dari Enterprise Governance.
Kementerian BUMN juga telah mensyaratkan keberjalanan IT
Governance dalam penyelenggaraan TI di seluruh BUMN (permen IT
Governance & IT Governance Award).

IT Governance is also part of Enterprise Governance. State Owned


Enterprise Ministry has also given requirement to run IT Governance
in applying holding IT in all State Owned Enterprises (Minister
Regulation of IT Governance & IT Governance Award).

Keberadaan IT Governance dibutuhkan untuk membentuk


kapabilitas Teknologi Informasi PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) sehingga benar-benar mampu memenuhi tujuan
berikut ini:
1. Ketercapaian tujuan bisnis perusahaan.
2. Keselarasan Teknologi Informasi dengan bisnis.
3. Pengelolaan risiko Teknologi Informasi secara memadai.
4. Penggunaan sumberdaya Teknologi Informasi secara efisien.
5. Pengelolaan kinerja Teknologi Informasi secara memadai.

Existence of IT Governance is needed to build Information


Technology capability of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
so it really can fulfill the following aims:

Saat ini bidang Teknologi Informasi telah menyusun kebijakan IT


Governance yang dituangkan kedalam Keputusan Direksi, antara
lain sebagai berikut:
1. Kebijakan Tata Kelola TI : Tujuan ditetapkannya kebijakan ini
adalah tersedianya panduan untuk mewujudkan standardisasi
pelaksanaan proses Tata Kelola dan Manajemen TI yang
mengatur Tata Kelola TI, Manajemen TI, Perancangan Layanan
TI, Penyampaian Layanan TI, Manajemen Relasi TI, Manajemen
Resolusi TI, serta Kontrol TI.
2. Kebijakan dan Prosedur Manajemen Proyek TI : Tujuan
ditetapkannya Kebijakan dan Prosedur ini adalah tersedianya
panduan untuk mewujudkan standardisasi pelaksanaan
proses Manajemen Proyek TI yang mengatur mengenai Inisiasi,
Perencanaan, Monitoring dan Pengontrolan serta Penutupan
Proyek TI yang dilakukan di lingkungan Perseroan.

At present, Information Technology division has composed policy


of IT Governance written in Director Regulation, as follows:

3. Kebijakan dan Prosedur Manajemen Investasi TI : Tujuan


ditetapkannya Kebijakan dan Prosedur ini adalah tersedianya
panduan untuk mewujudkan standardisasi pelaksanaan proses
Manajemen Investasi dan Biaya TI yang mengatur mengenai
Identifikasi Kebutuhan Layanan TI, Perencanaan Anggaran
Investasi dan Biaya TI, PembiayaanTI Darurat serta Monitoring
dan Evaluasi Investasi dan Biaya TI yang dilakukan di lingkungan
Perseroan.
4. Kebijakan dan Prosedur Manajemen Perubahan TI : Tujuan
ditetapkannya kebijakan dan prosedur ini adalah tersedianya
panduan untuk mewujudkan standardisasi pelaksanaan proses
Manajemen Perubahan TI yang mengatur mengenai pengajuan,
assessment, persetujuan, otorisasi, pengujian, implementasi,
dokumentasi, monitoring serta evaluasi seluruh perubahan TI
yang dilakukan di lingkungan Perseroan.
5. Kebijakan dan Prosedur Manajemen Vendor TI : Tujuan
ditetapkannya kebijakan dan prosedur ini adalah tersedianya
panduan untuk mewujudkan standardisasi pelaksanaan proses
Manajemen Vendor TI yang mengatur mengenai identifikasi
kebutuhan, pemilihan, penyusunan kontrak, monitoring dan
evaluasi vendor yang dilakukan di lingkungan Perseroan.
6. Kebijakan dan Prosedur Manajemen Kinerja TI : Tujuan
ditetapkannya Kebijakan dan Prosedur ini adalah tersedianya
panduan untuk mewujudkan standardisasi pelaksanaan proses
Manajemen Kinerja TI yang mengatur mengenai pengajuan,
assessment, persetujuan, otorisasi, pengujian, implementasi,
dokumentasi, monitoring serta evaluasi seluruh perubahan TI
yang dilakukan di lingkungan Perseroan.
Secara Best Practices, Struktur Tata Kelola TI mensyaratkan minimal
ada 4 domain yang harus dikelola: strategi, operasional, proyek dan
pengendalian risiko. Struktur tata kelola operasional yang membagi
dalam dua tingkatan (kantor pusat dan cabang), secara konseptual
dapat digambar seperti bagan di bawah ini.

90

1. Corporate business purpose achievement.


2. Harmony beween Information Technology and Business.
3. Adequate Risk Management of Information Technology.
4. The use of Information Technology resource efficiently
5. Adequate Information Technology performance management.

1. IT Governance Policy: The purpose of the enactment of


this policy is the availability of a guidance to achieve
standardization of implementation of IT processes, which is
governing IT Governance, IT Management, IT Service Design,
IT Service Delivery, IT Relationship Management, IT Resolution
Management and IT Controls .
2. Policies and Procedures of IT Project Management: The
purpose of the enactment of these policies and procedures
is the availability of a guidance to achieve standardization of
implementation of IT Project Management processes, which
is governing, including the Initiation, Planning, Monitoring
and Controlling, and Closing for IT projects undertaken within
Corporate.
3. Policies and Procedures of IT Investment Management: The
purpose of the enactment of this policies and procedures is
the availability of a guidance to achieve standardization of
implementation of the Investment Management and IT Cost
which is governing IT Services Needs Identification, IT Investment
Budget Planning and Cost, as well as IT Emergency Cost and
Monitoring and IT Investnent Evaluation and Costs performed
within the Company
4. Policies and Procedures of IT Transformation Management: The
purpose of the enactment of these policies and procedures
is the availability of a guidance to achieve standardization
of implementation of IT Transformation Management
processes, which is governing the proposal submission,
assessment, approval, authorization, testing, implementation,
documentation, monitoring and evaluation of all IT
transformation made within the Company
5. Policies and Procedures of IT Vendor Management: The purpose
of the enactment of these policies and procedures is the
availability of a guidance to achieve standardization of IT Vendor
Management implementation process, which is governing the
identification of needs, selection, contracting, monitoring and
evaluation of vendors which are done within the Company
6. Policies and Procedures IT Performance Management: The
purpose of the enactment of these policies and procedures
is the availability of a guidance to achieve standardization
of implementation of IT Performance Management
processes, which is governing the proposal submission,
assessment, approval, authorization, testing, implementation,
documentation, monitoring and evaluation of all IT
transformation made within the Company.
For the Best Practices, IT Operational Structure requires minimumly
4 domains that have to be operated: strategy, operational, project
and risk control. Operational Management Structure divided in two
levels (head office and branch), conceptually can be described as
this figure below.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

IT Steering
Committee
STRATEGI

Senior Manager TI

KANTOR PUSAT

CABANG-CABANG

Audit TI

Tim Implementasi
Proyek TI

PROYEK

OPERASI

KONTROL RISIKO

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh Konsultan Penyusun


Kebijakan IT Governance, maka perlu dilakukan penyesuaian
struktur organisasi TI baik di Kantor Pusat dan Cabang. Berikut ini
adalah rekomendasi struktur organisasi untuk operasional TI.

Kantor Pusat

Based on the analysis conducted by IT Governance Policy


Consultant, it is necessary to adjust the structure of IT
organization both at Head Office and Branches. The following
are recommendations for the organizational structure of IT
operations.
Cabang

Senior Menejer
Teknologi Informasi

ASM. Perencanaan &


Pengembangan TI

ASM. Operasi &


Pelayanan TI

ASM. Administrasi &


TI Assurance

Menejer
Teknologi Informasi

Asmen Operasi &


Dukungan Teknis TI

Asmen Administrasi &


Layanan User

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Pelaksana

Adapun beberapa SIM/Aplikasi yang telah berjalan antara lain


sebagai berikut:
1. Container Terminal Operating System (CTOS)
2. SIM Terpadu Dumai
SIM Terpadu Dumai terdiri dari Aplikasi Personalia dan Payroll,
Aplikasi Keuangan, Aplikasi Pelayanan Kapal, Aplikasi RupaRupa Usaha, Aplikasi Pelayanan Barang, dan PPKB Online yang
saling terintegrasi.
3. SIM Terpadu Belawan
SIM Terpadu Belawan terdiri dari Aplikasi Personalia dan Payroll,
Aplikasi Keuangan, Aplikasi Pelayanan Kapal, Aplikasi RupaRupa Usaha, Aplikasi Pelayanan Barang, dan PPKB Online yang
saling terintegrasi.
Keuntungan adanya SIM Terpadu ini pada cabang pelabuhan
Belawan adalah:
1) Tatap muka dengan pengguna jasa dapat diminimalisir.
2) Adanya PPKB dan RPKOP Online maka pengguna jasa dapat
mengakses kapan saja dan di mana saja (24 jam).
3) Pembayaran dilakukan melalui CMS sehingga transaksi
dengan menggunakan uang tunai dapat dihindari.
Bidang Personalia pada cabang pelabuhan Belawan sudah
menggunakan aplikasi payroll untuk penggajian.
4. SIM Keuangan BICT
5. SIM Keuangan dan Personalia Kantor Pusat
Aplikasi Personalia untuk Kantor Pusat dilaksanakan

Several SIM/Applications implemented are as follows:


1. Container Terminal Operating System (CTOS)
2. Dumai United SIM
Dumai United SIM contains of Personnel Application and Payroll,
Financial Application, Ship Service Application, Other Business
Application, Goods Service Application, and PPKB Online which
are integrated one another.
3. Belawan United SIM
Belawan United SIM contains of Personnel Application and
Payroll, Financial Application, Ship Service Application, Other
Business Application, Goods Service Application, and PPKB
Online which are integrated one another.
The benefits to have this United SIM at Belawan port branch
are:
1) To minimize direct meeting with user.
2) PPKB and RPKOP Online allow user to have unPersero access
at any time and at any place (24 hours).
3) Payment is done through CMS; therefore, transaction in cash
can be avoided.
Personnel Department at Belawan port branch has used payroll
application for salary system.
4. BICT Financial SIM
5. Head Office Personnel and Financial SIM
Personnel Application for Head Office is conducted at once with
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

91

bersamaan dengan Aplikasi Keuangan dengan pertimbangan


bahwa adanya keterkaitan payroll yang terdapat dalam
Aplikasi Keuangan dan Aplikasi Personalia.

Financial Application considering payroll involvement found in


Financial and Personnel Applications.

6. Container Depot System (Codemas)


Container Depot System (Codemas) merupakan SIM yang
berisi informasi tentang layanan yang ada di Belawan Logistic
Center (BLC), mulai dari Container masuk/Gate In, proses di
lapangan/Container Yard seperti Stuffing, Striiping, Fumigasi,
dan lain-lain sampai dengan Container keluar/Gate Out. Output
yang dihasilkan pada SIM ini adalah Laporan Produksi. Untuk
mengakses SIM ini dapat dilihat pada alamat http://blc.inaport1.
co.id)

6. Container Depot System (Codemas)


Container Depot System (Codemas) is informative SIM which
tells services at Belawan Logistic Center (BLC), starting from Gate
In Container, Container Yard as Stuffing, Striiping, Fumigation,
and etc. to Gate Out Container. Output resulted on SIM is
a Production Report. To access this SIM, it can be seen at the
address of http://blc.inaport1.co.id)

7. SIM Kearsipan (http://arsip.inaport1.co.id)


Aplikasi SIM Kearsipan bertujuan untuk menangani
penyimpanan Dokumen seperti Nota Dinas, Surat, Faximile,
SK dan lain-lain. Aplikasi ini sudah dibangun sejak Triwulan
III Tahun 2010. Saat ini masih dalam tahap pengembangan
sesuai dengan permintaan user. Penerapan aplikasi ini untuk
sementara masih diterapkan di lingkungan Direktorat Operasi
dan Teknik sebagai Pilot Project Go Green Pelindo 1.

7. SIM of Archival Matters (http://arsip.inaport1.co.id)


Application of Archival Matter SIM purposes to handle
Document saving like Official Note, Letter, Faximile, Regulation
Letter and etc. This application has been established since
third quarterly in 2010. At present it is still in development level
adapted to users demand. This application implementation is
temporally still used in Operational and Technical Directorate
environment as Pilot Project of Go Green Pelindo 1.

8. Aplikasi Scheduler (www.scheduler.inaport1.co.id)


Aplikasi Scheduler adalah aplikasi web calendar yang berfungsi
untuk mengatur jadwal kegiatan dan dapat diakses melalui
internet via web browser. Aplikasi ini sudah disosialisasikan ke
Direksi dan Sekretaris Direksi, serta Bidang Corporate Secretary

8. Scheduler Application (www.scheduler.inaport1.co.id)


Scheduler application is a web calendar application which has
function to set activity schedule and can be accessed through
internet via web browser. This application has been socialized
to Directors and Director Secretary, and Corporate Secretary
Department

9. Pengembangan Simoppel Online (http://simoppel.inaport1.


co.id)
Pengembangan Simoppel Online telah selesai dikerjakan. Model
pengembangan aplikasi ini adalah, user tidak lagi mengalami
kendala dalam mengentry data Simoppel, dikarenakan dengan
aplikasi Simoppel Online yang baru, user hanya mengupload
data ke aplikasi.

9. Simoppel Online Developmet (http://simoppel.inaport1.co.id)


Simoppel Online Development has completely finished. This
application development model is that user shall not experince
obstacle anymore, to entry Simoppel data, since with this New
Simoppel Online application, user only has to upload the data to
application.

10. Aplikasi Ticketing (http://ticketing.inaport1.co.id)


Aplikasi ticketing ini bertujuan untuk merecord pekerjaan
yang dilakukan oleh sub bidang Perangkat Keras dan Jaringan.
Alamat aplikasi ini adalah www.ticketing.inaport1.co.id.

10. Ticketing Application (http://ticketing.inaport1.co.id)


Ticketing application is aimed to record job done by sub
division of Hard Ware and Network. Address of this application
is www.ticketing.inaport1.co.id.

11. Investasi On Line (http://investasi.inaport1.co.id)


Investasi On Line adalah aplikasi yang mampu memonitoring
realisasi pekerjaan investasi melalui web, sehingga dapat
digunakan oleh para eksekutif manajemen dimanapun berada.
Investasi On Line beralamatkan www.investasi.inaport1.co.id.

11. On Line Investment (http://investasi.inaport1.co.id)


On Line Investment is an application which can monitor
investment job realization through web, in order to be used by
management executives anywhere. On Line Investment addres
www.investasi.inaport1.co.id.

12. Website Corporate


Merupakan sarana untuk menyampaikan segala informasi yang
berhubungan dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara
online. Alamat website corporate adalah www.inaport1.co.id.

12. Corporate Website


Becoming facility to confine all information related with PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) by online. The address of
corporate website is www.inaport1.co.id.

92

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

13. Email Corporate


Email Corporate adalah surat elektronik yang dikirim via internet
dengan menggunakan domain website corporate. Alamat Email
Corporate PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah http://mail.
inaport1.co.id/.
Beberapa keuntungan dalam menggunakan email corporate
adalah:
User dapat mengingat alamat email pegawai lain dengan
mudah karena pada umumnya penamaan email berdasarkan
nama pegawai.
Penyeragaman email tiap pegawai sehingga menjadi brand
bagi perkembangan IT perusahaan.

13. Corporate Email


Corporate email is an electronic letter sent via internet by using
corporate website domain. The address of Corporate Email of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) is http://mail.inaport1.co.id/.

Some benefits to use corporate email are:

User can memorize other employees email addresses easily


because generally email naming is based on employees
name.
Email uniformity of every employee in order to become a
brand for corporate IT development.

14. Portal Corporate (http://portal.inaport1.co.id)


Sarana komunikasi sesama karyawan melalui jaringan internet
untuk menginformasikan segala sesuatu yang berhubungan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Alamat aplikasi ini adalah
http://portal.inaport1.co.id.

14. Corporate Portal (http://portal.inaport1.co.id)


Communication facility among employees through internet web
to inform all information or issues related with PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero), this application address is http://portal.
inaport1.co.id.

15. Fingerprint (http://fingerprint.inaport1.co.id)


Alat absensi yang digunakan di lingkungan Kantor Pusat PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah menggunakan alat
pendeteksi sidik jari. Untuk memaksimalkan penggunaan
fingerprint dan memudahkan monitoring kehadiran pegawai,
maka bidang Teknologi Informasi membuat aplikasi fingerprint
berbasis web. Alamat aplikasi ini adalah http://fingerprint.
inaport1.co.id.

15. Fingerprint (http://fingerprint.inaport1.co.id)


Absence equipment applied at PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) Head Office environment is by using fingerprint
detection device. To maximalize fingerprint using and to ease
the employees absence monitoring, therefore, Information
Technology division makes web based fingerprint application.
This application address is http://fingerprint.inaport1.co.id.

PENGADAAN
Procurement

A. DASAR / KETENTUAN

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tanggal 5 Maret 1999


tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817);
2. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan
Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN);
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4297);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tanggal 25
Oktober 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan,
dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 117, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4556);
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER05/MBU/2008 tanggal 03 September 2008 Tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha
Milik Negara;

B. SISTEM PENGADAAN

Ketentuan mengenai pengadaan barang / jasa di lingkungan PT


Pelabuhan Indonesia I (Persero) ditetapkan dengan Keputusan
Direksi Nomor UM.50/11/6/P.I-09 tanggal 15 April 2009 dan telah
direvisi kembali pada bulan Juni 2010 dengan Keputusan Direksi
Nomor : UM.50/19/12/P.I-10 tanggal 21 Juni 2010.

Ketentuan pengadaan barang / jasa diatas telah mengakomodir
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER05/MBU/2008 tanggal 03 September 2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik
Negara.

A. BASIC / PROVITION

1. Laws Number 5 in 1999 on March 5, 1999 about Monopoly


Practice and Unhealthy Business Competition Forbidance
(Official Gazette of Indonesian Republic in 1999 Number 33,
Supplemental Official Gazette Number 3817);
2. State Owned Enterprises Ministry Regulation Number KEP117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 concerning with Good
Corporate Governance Practical Application on State Business;
3. Laws Number 19 in 2003 dated June 19,2003 about State
Business (Indonesian Republic Official Gazette in 2003 Number
70, Supplemental Official Gazette Number 4297);
4. Government Regulation Number 45 year 2005 dated October
25, 2005 about Establishment, Management, Control, and
Dissolution of State Owned Enterprises (Indonesian Republic
Official Gazatte in 2005 Number 117, Supplemental Official
Gazette Number 4556);
5. Stated Owned Enterprises Ministry Regulation Number PER-05/
MBU/2008 dated September 03, 2008 about General Guidliness
for the procurement of Good and Services;

B. PROCUREMENT SYSTEM

The decision related with goods/service procurement at PT


Pelabuhan Indonesdia I (Persero) environment is determined with
Directorate Regulation Number UM.50/11/6/P.I-09 dated April
15, 2009 and rerevised in June 2010 with Directorate Regulation
Number : UM.50/19/12/P.I-10 dated June 21, 2010.
Goods/service procurement regulation has accomodated State
Business Ministry Regulation Number PER-05/MBU/2008 dated
September 3, 2008 about General Guidelines of Goods and Service
Procurement for State Owned Enterprise.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

93

Dalam Keputusan tersebut, juga telah diatur kebijakan umum


pengadaan barang/jasa antara lain :
1. Mendukung kelancaran operasional dan pengembangan
perusahaan.
2. Menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat
proses pengambilan keputusan dalam pengadaan barang/jasa.
3. Mengupayakan harga yang wajar dan paling menguntungkan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Meningkatkan
profesionalisme,
kemandirian,
dan
4.
tanggungjawab Penyelenggara/ Panitia pengadaan, Pejabat
yang berwenang dan Penyedia barang/jasa.
5. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang
bangun dan perekayasaan nasional yang sasarannya adalah
memperluas lapangan kerja dan industri dalam negeri dalam
rangka meningkatkan daya saing barang/jasa produksi dalam
negeri pada perdagangan internasional.

This decision, arrange general policy of goods/service procurement


as follow :
1.
Supporting
operational
smoothness
and
corporate
development.
2. Simplifying decision and regulation to accelerate decision
making process in goods/service procurement.
3. Encouraging appropriate and profitable rate for PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
4. Increasing professionalism, independence, and responsibility of
Procurement Executor/Committe, Charging Officer and Goods/
service supplier.
5. Increasing domestic product usage, construction design and
national engineering with target to expand work field and
domestic industry to increase domestic goods/service product
competition in international trade.

Untuk mewujudkan proses pengadaan barang / jasa yang efektif


dan efisien, perusahaan telah membentuk suatu unit organisasi
pengadaan barang dan jasa (unit logistik) di Kantor Pusat, Cabang
Utama dan Kelas I (Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Dumai dan
BICT) dengan Keputusan Direksi Nomor PR.01/1/10/P.I-04 tanggal 8
April 2004, Keputusan Direksi Nomor : PR.02/3/13/P.I-09 tanggal 18
Agustus 2009, Keputusan Direksi Nomor : PR.02/2/3/P.I-10 tanggal
22 Juni 2010 dan Keputusan Direksi Nomor : PR.02/3/12/P.I-09
tanggal 18 Agustus 2009.

To realize an effective and efficient goods/service procurement


process, corporate has built a good and service supply organization
unit (logistic unit) at Head Office, Main Branch and First Class
(Belawan Port, Dumai Port and BICT) with Directorate Regulation
Number PR.01/1/10/P.I-04 dated April 8, 2004, Directorate
Regulation NUmber : PR.02/3/13/P.I-09 dated August 18, 2009,
Directore Regulation Number: PR.02/2/3/P.I-10 dated June 22,
2010 and Directorate Regulation Number : PR.02/3/12/P.I-09 dated
August 18, 2009.

C. KINERJA 2010 & 2011

C. PERFORMANCE IN 2010 & 2011

Disamping itu, diadakan beberapa peralatan seperti Pengadaan


10 unit Reachstacker untuk kebutuhan BICT, BLC, Pekanbaru dan
Tanjung Pinang, Pengadaan 35 unit Head Truck untuk kebutuhan
BICT, BLC, Pekanbaru dan Tanjung Pinang, Pengadaan 4 unit MHC
(Mobile Harbour Crane) untuk kebutuhan Belawan, BICT dan
Dumai, Pengadaan 2 unit Side Loader untuk kebutuhan BICT dan
BLC, Pengadaan 3 unit CC (Container Crane) untuk kebutuhan
BICT, Pengadaan 10 unit RTG (Rubber Tyred Gantry Crane) untuk
kebutuhan BICT dan Pengadaan 3 unit Kapal Tunda untuk kebutuhan
Belawan dan Dumai.

Moreover, it provides a number of equipments like providing 10 units


of Reachstacker for the need in BICT, BLC, Pekanbaru and Tanjung
Pinang, providing 35 units of Head Truck for the need in BICT, BLC,
Pekanbaru and Tanjung Pinang, providing 4 units of MHC (Mobile
Harbour Crane) for the need in Belawan, BICT and Dumai, providing
2 units of Side Loader for the need in BICT and BLC, providing 3 units
of CC (Container Crane) for the need in BICT, providing 10 units of
RTG (Rubber Tyred Gantry Crane) for the need in BICT and providing
3 units of Tugboat for the need in Belawan and Dumai.

D. PROGRAM RENCANA TAHUN 2012

D. PLANNING PROGRAM IN 2012

Beberapa kegiatan pengadaan yang telah dilakukan PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) untuk mendukung kelancaran operasional
pelabuhan telah diadakan penambahan beberapa fasilitas dan
peralatan pada tahun 2010 dan 2011, antara lain Pembangunan
Dermaga sepanjang 400 M di Pelabuhan Dumai, Pembangunan
Dermaga sepanjang 200 M di Perawang dan Pembangunan
Dermaga di BICT sepanjang 100 M.

Pada tahun 2012, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mempunyai


beberapa program investasi, antara lain Pengembangan Dermaga
BICT sepanjang 350 M, Pembangunan Gate dan Pekerjaan Levelling
di BICT, Peninggian Dermaga dan Perluasan Gedung Terminal di
Belawan, Penambahan Jalur Pipa CPO di Areal Pelabuhan Belawan,
Pembangunan dan Koneksi System Conveyor di Pelabuhan Dumai,
Pembangunan Dry Dock di Unit Galangan Kapal, Perbaikan Tanah
dan Pembangunan Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Perawang,
Pengembangan Batu Ampar, Pembangunan Dermaga dan Trestle
di Kuala Tanjung, dan beberapa Pembangunan Gudang di Cabang
Pelabuhan serta mengaplikasikan proses pengadaan barang dan
jasa secara elektronik (EProcurement) yang bertujuan untuk
meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam proses
pengadaan barang dan jasa.

94

A number of supply activity has been acted by PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) and to support port operational smoothness
it provides addition of some facilities and equipment in 2010 and
2011, such as Wharf Development as long as 400 M at Dumai Port,
Wharf Development as long as 200 M at Perawang and Wharf
Development at BICT as long as 100 M.

In 2012, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has several investment


program, such as Wharf Development of BICT as long as 350 M,
Gate and Levelling Work Development at BICT, Wharf Rising and
Terminal Building Expansion at Belawan, Pipe Line Addition of
CPO at Belawan Port Area, Conveyor System Connection and
Development at Dumai Port, Dry Dock Development at Dry Dock
Unit, Land Repairement and Piling Yard Development at Perawang
Port, Batu Ampar Development, Wharf and Trestle Development at
Kuala Tanjung, and some Warehouse Development at Port Branch
and also applying electronic goods and service supply process
(EProcurement) that purposes to increase transparance and
professionalism in goods and service procurement process.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

95

LATAR BELAKANG
Background

PT Pelabuhan Indonesia I (persero) berkomitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance (GCG) sebagai upaya
untuk menciptakan keberhasilan usaha. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pelaksanaan GCG sepanjang tahun 2011, dari 88,89% di tahun
2010 menjadi skor 93,6%5 di tahun 2011.
Panduan Good Corporate Governance PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan, ini merupakan kristalisasi dari
kaidah-kaidah Good Corporate Governance, peraturan perundang-undangan yang berlaku, nilai-nilai budaya Perseroan yang dianut selama
ini, Visi dan Misi Perseroan serta praktek-praktek terbaik Good Corporate Governance.
Panduan Good Corporate Governance ini merupakan salah satu acuan kerja bagi Komisaris, Direksi dan Pegawai Perseroan, sehingga diharapkan
akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Panduan Good Corporate Governance ini
juga merupakan salah satu acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam berhubungan dengan Perseroan.
Prinsip-prinsip yang tercantum dalam Panduan Good Corporate Governance ini, merupakan hasil pembahasan dan kesepakatan berbagai
pihak, sehingga diharapkan mampu mengadopsi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan. Hasil kesepakatan tersebut, selanjutnya
ditetapkan sebagai dasar pengembangan standar kerja di lingkungan Perseroan.
Kebijakan ini berlaku bagi setiap Komisaris, Direksi, dan segenap pegawai Perseroan. Perseroan akan menginformasikan kebijakan ini kepada
semua pihak yang berkepentingan agar memahami dan memaklumi apa yang menjadi standar kerja Perseroan.
Panduan Good Corporate Governance ini merupakan acuan bagi peraturan perusahaan yang lebih detail sesuai dengan kebutuhan unit-unit
organisasi dalam jajaran Perseroan. Mengingat lingkungan bisnis yang begitu dinamis, maka Perseroan akan selalu mengkaji Panduan Good
Corporate Governance secara berkesinambungan sebagai upaya mencapai standar kerja yang terbaik bagi Perusahaan. Perseroan akan selalu
menerbitkan setiap perubahan dan tambahan yang terjadi pada Panduan Good Corporate Governance ini apabila memang diperlukan.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) is committed to implement Good Corporate Governance (GCG) as an attempt to create a successful business. This
is shown by an increasing score of GCG implementation throughout 2011, from 88.89% in 2010 to 93.6% 5 in 2011.
Guidelines of Good Corporate Governance of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), hereinafter referred to the Corporate, is the crystallization of good
corporate governance principles, legislation and regulations, Corporates cultural values espoused over the years, Corporates vision and mission, as
well as the best practices of good corporate Governance.
Guidelines of Good Corporate Governance is one of working references for Commissioners, Directors and Employees of the Corporate, which is expected
to achieve high working standards, in line with the principles of Good Corporate Governance. This Guidelines of Good Corporate Governance is also a
reference for interested parties in building their relation with Corporate.
Principles contained in the Guidelines of Good Corporate Governance, are the result of discussion and agreement of all parties, that it is expected to
be able to adopt the interests of various respective parties. The results of the agreement; hereinafter, designated as the Corporate working standards
development basis.
This policy is applied to each Commissioner, Board of Directors, and all Corporate Employees. Corporate shall inform this policy to all respective parties
that is important for them to comprehend and understand the nature of Corporate Working Standards.
Guidelines of Good Corporate Governance is a reference of a more detailed corporate regulation, in accordance with the needs of organizational units
within the Corporate. Given such a dynamic business environment, Corporate will constantly review its guidelines of good corporate governance as a
continuous effort to achieve the best working standards for the Corporate. Corporate shall always publish any changes and additions that occurred in
the guidelines of Good Corporate Governance, as needed.

96

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Implementasi Tata Kelola


Perusahaan Yang Baik

Implementation of Good
Corporate Governance

Semakin tingginya tuntutan transparansi dalam menjalankan bisnis,


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam menjalankan kegiatan
usahanya menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan
(GCG) dalam mengelola Perseroan yang berkesinambungan.

Refer to the increasing demands of transparency in running the


business, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), in carrying out its
business activities, realizes the importance of Corporate Governance
(GCG) Implementation in managing Corporates sustainability.

Perseroan telah menerapkan praktik tata kelola baik (Good


Corporate Governance Practices). Pemisahan fungsi manajemen dan
pengawasan dalam Perseroan, masing-masing melalui Direksi dan
Dewan Komisaris, serta didukung oleh badan audit independen.

The Corporate has implemented Good Corporate Governance


Practices. The separation of management and control function of the
Corporate, each by Board of Directors and Board of Commissioners,
and supported by an Independent Audit Committee.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berkomitmen untuk menerapkan


prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian
dan kewajaran, Melalui penerapan prinsip-prinsip GCG yang
benar, diharapkan Perseroan dapat meningkatkan kinerjanya, nilai
perusahaan, memitigasi risiko dan mengelola sumber daya secara
efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya pemegang.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) committed to implement


the principles of transparency, accountability, responsibility,
independence and fairness through application of proper corporate
governance principles; moreover, Corporate is expected to improve
its performance, enterprise value, mitigate risk and manage
resources effectively and efficiently, so as to increase the confidence
of stakeholders.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah memiliki Pedoman


Pelaksanaan Good Corporate Governance sejak tahun 2004. Dan
disempurnakan kembali pada tahun 2011. PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) telah mengadopsi praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
dan terus melakukan penyempurnaan sebagai wujud komitmen
Perseroan dalam mempertahankan kepercayaan pelanggan,
pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan
lainnya.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) had a Code of Good Corporate


Governance since 2004. The code was enhanced in 2011. PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) has adopted the practice of Good
Corporate Governance and continue to make improvements as the
Corporates commitment is to maintain the trust of its customers,
shareholders, business partners and other stakeholders.

Berdasarkan review atas tindak lanjut penerapan GCG pada


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tahun 2011, dapat disimpulkan
bahwa tingkat pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi
perbaikan penerapan praktik GCG, dan pengembangan lanjutannya
yang merupakan inisiatif mandiri untuk menerapkan GCG, secara
keseluruhan menunjukan total capaian aktual sebesar 93,65% dari
nilai bobot maksimal 100%. Nilai tersebut meningkat dibandingkan
hasil assessment GCG di tahun 2010 yang mendapatkan skor atau
nilai 88,89 dari skor maksimal 100,00 yang berarti meningkat 4,84
poin. Secara keseluruhan bahkan menunjukkan peningkatan pada
setiap aspek yang dinilai.

Based on the follow-up review of the 2011 Good Corporate


Governance Implementation at PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero), it can be concluded that the level of follow up
implementation upon the correction recommendation of GCG
practices implementation, and its advanced improvement which
is an independent initiative to implement GCG, generally show
actual total performance of 93.65% of the maximum weight
of 100%. This level is increased compared to the results of the
assessment of GCG in 2010, with a score or value of 88.89 from
the maximum score 100.00 points, which means 4.84 points
increament. Overall, it even showed improvement in every
aspects being assed.

Adapun rincian peroleh skor assessment GCG tahun 2011 adalah


sebagai berikut:

Details of obtained GCG assessment scores in 2011 are as follows:

No

Aspek Reviu
Review Aspect

Bobot Capaian
Achievement Weight
Maksimal
Maximum (%)

Aktual
Actual (%)

Capaian
Achievement (%)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1.

Penanganan dan tindak lanjut dari hasil pelaksanaan


Assesment
Handling and follow up upon Assesment Result

25,00

92,86

23,21

2.

Progres tindak lanjut dari hasil pelaksanaan evaluasi


Follow up progress upon evaluation result

30,00

92,86

27,86

3.

Inisiatif mandiri terkait dengan penyelenggaraan


prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Independent initiative related to Good Corporate
Governance Principles Implementation

15,00

91,67

13,75

4.

Inisiatif mandiri : Keberadaan, fungsi serta tugas dari


organ utama dan organ pendukung
Independent Initiative: Inisiatif mandiri : existence,
functions and duties of the major organs and supporting
organ

15,00

94,25

14,14

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

97

5.

Inisiatif mandiri : Pengelolaan hubungan dengan


Stakeholder lainnya
Independent Initiative : Management of relationships
with other Stakeholders

15,00

Jumlah

100,00

97,92

14,69

93,65

Uraian per-aspek pelaksanaan tindak lanjut di atas terinci sebagai


berikut :
1. Penanganan & Tindak Lanjut dari Hasil Pelaksanaan Assesment
Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan
tindak lanjut perbaikan penerapan GCG yang terkait dengan aspek
Penanganan dan Tindak Lanjut dari Hasil Pelaksanaan Assesment
menunjukan persentase capaian tindak lanjut terhadap Area of
Improvement (AOI) sebesar 92,86% dari target bobot maksimal
aspek tersebut sebesar 25% atau mencapai 23,21%.
2. Progres Tindak Lanjut dari Hasil Pelaksanaan Evaluasi
Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat penanganan
lebih jauh ke dalam kegiatan sehari-hari korporasi sebagai
tindak lanjut rekomendasi perbaikan di bidang penerapan GCG
telah mencapai 27,86% atau mencapai 92,86% dari target bobot
maksimal aspek tersebut sebesar 30,00%, sebagaimana terlihat
dari capaian-capaian aktual penanganan rekomendasi dari hasil
Assessment sebelumnya.
3. Inisiatif Mandiri : Terkait dengan Penyelenggaraan
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Dalam hasil reviu terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan
dalam rangka mengakumulasi kepentingan seluruh Stakeholder
terkait dengan penyelenggaraan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, dapat disimpulkan bahwa korporasi telah berinisiatif
dengan memperlihatkan best practice penerapan GCG.
4. Inisiatif Mandiri : Keberadaan, Fungsi serta Tugas dari Organ
Utama dan Organ Pendukung
Secara umum dapat disimpulkan bahwa korporasi telah
berinisiatif secara mandiri untuk mengupayakan perbaikan di
bidang penerapan Good Corporate Governance yang berkaitan
dengan keberadaan, fungsi serta tugas dari organ utama dan
organ pendukung.
5. Inisiatif Mandiri : Pengelolaan Hubungan dengan Stakeholder
lainnya
Secara umum dapat disimpulkan bahwa korporasi telah
berinisiatif secara mandiri untuk mengupayakan perbaikan
dibidang penerapan Good Corporate Governance yang berkaitan
dengan pengelolaan hubungan dengan Stakeholder lainnya.

Description per-aspects of the follow-up implementation are as


follow:
1. Handling and Follow-up of Implementation Assessment Results
In general, it can be concluded that the level of follow up
implementation upon the GCG Implementation Correction
related to aspects of the Treatment and Follow-up Assessment
Implementation results, show the percentage of follow up
achievement to Area of Improvement (AOI) is 92.86% of the
aspect maximum weight target is 25% or reached 23.21%.
2. Follow-up Progress of Implementation Evaluation Results
In general, it can be concluded that the level of advanced handling
even further into Corporates daily activities as the follow up of
correction recommendation in implementing GCG, has reached
27.86% or 92.86% of the aspect maximum wight target, which
is 30.00%, as seen from the actual recommendation handling
achievements from previous assessment result.

Komitmen Perseroan

Corporation Commitment

3. Independent Initiative: Related to Implementation of


Good Corporate Governance Principles
Refer to review results upon the efforts that have been made in
order to accumulate the interest of all stakeholders related to
good corporate governance priciples implementation, it can be
concluded that the corporation has taken an initiative by showing
its best practice on GCG implementation.
4. Independent Initiative: Exiistance, Functions and Duties of
the Major Organ and Supporting Organ
Generally, it can be concluded that the Corporation has taken its
independent initiative to seek for improvement in implementing
good corporate governance related to the existence, functions
and duties of major organs and supporting organ.
5. Independent Initiative: Relationships Management with
Other Stakeholders
Generally, it can be concluded that Corporation has taken its
independent initiative sekk for improvements in implementing
Good Corporate Governance related to the management of
relationships with other stakeholders.

1.

Memupuk pendapatan yang dapat memberikan keuntungan


yang optimal bagi pemegang saham;

1.

Increase income that can provide optimal benefits for


shareholders;

2.

Memberikan pelayanan yang efisien dan optimal kepada


pengguna jasa dengan biaya kompetitif;

2.

Provide an efficient and optimal service to service users at a


competitive cost;

3.

Memberikan kontribusi keuangan kepada negara;

3.

Financial contribution to the Country;

4.

Pengembangan usaha melalui sinergi dengan pemerintah


daerah, mitra kerja dan masyarakat sekitar guna mendukung
peningkatan ekonomi dan kesejahteraan wilayah;

4.

Business development through a synergy with local


governments, partners and local communities to support the
improvement regional economy and welfare;

5.

Sebagai wahana untuk pengabdian dan pengembangan


karir bagi pelaku Perseroan (pegawai) dengan memberikan
imbalan jasa yang layak.

5.

As a media for service and career development of Corporates


employees by providing decent salaries.

98

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Prinsip-Prinsip Tata Kelola


Perusahaan Yang Baik

Principles of Good Corporate


Governance

1. Transparansi
Transparansi yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi material dan relevan mengenai Perseroan. Transparansi
ini, Perseroan mewujudkan dengan selalu berusaha untuk
mempelopori pengungkapan informasi keuangan dan non
keuangan kepada berbagai pihak yang berkepentingan serta
dalam pengungkapannya tidak terbatas pada informasi yang
bersifat wajib. Pengungkapan informasi tersebut dilakukan
dengan tidak menyalahi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan disarankan oleh praktek terbaik Good Corporate
Governance.

1. Transparency
Transparency means transparency in implementing decision
making process and transparency in revealing information
material regarding with Corporate. In realizing this Transparency,
Corporate always sought in pioneering the disclosure of financial
and non financial information to various interested parties and
the disclosure is not Persero to information that is mandatory.
Such disclosure of information is done by not violating applicable
laws and regulations and recommended by the best practice of
Good Corporate Governance.

Sebagai salah satu contoh implementasi prinsip transparansi,


maka Laporan Tahunan Perseroan memuat informasi penting
dalam pengelolaan Perseroan, antara lain mengenai:
1. Tujuan, sasaran usaha dan strategi Perseroan.
2. Penilaian terhadap Perseroan oleh eksternal auditor dan
lembaga pemeringkat lainnya.
3. Riwayat hidup anggota Komisaris dan Direksi.
4. Sistem penggajian dan pemberian tunjangan untuk
anggota Komisaris, dan Direksi.
5. Implementasi Good Corporate Governance.

As an example of transparency principle implementation,


Coporate Annual report covers important information of
Corporate Management, such as:
1. Goals, objectives and strategies of the Corporates business.
2. Corporate Assesment by external auditors and other
agencies.
3. Biography of Commissioners and Directors.
4. Payroll system and allowance provision for members of
Board of Commissioners and Board of Directors.
5. Implementation of Good Corporate Governance.

2. Kemandirian
Kemandirian yaitu pengelolaan Perseroan secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Kemandirian ini Perseroan tekankan dengan selalu menghormati
hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta kewenangan
masing-masing Organ Perseroan. Perseroan yakin bahwa
kemandirian merupakan suatu keharusan agar Organ Perseroan
dapat bertugas dengan baik serta mampu membuat keputusan
yang terbaik bagi Perseroan.

2. Independence
Independence is managing Corporate professionally without any
conflict of interest and influence / pressure from any party that is
not in accordance with legislation in force and principles of healthy
corporate. This independence is emphasized by always respecting
Corporates rights and obligations, duties and responsibilities and
authorities of each Corporate Organ. Corporate believes that
independence is a must so that organs can carry out their duties
very well and able to make the best decision for the Corporate.

Sebagai salah satu contah implementasi prinsip kemandirian,


maka:
1. Komisaris, Direksi serta pegawai Perseroan dalam
pengambilan keputusannya selalu berusaha untuk
menghindari terjadinya benturan kepentingan.
2. Di antara organ Perseroan saling menghormati hak,
kewajiban, tugas, wewenang serta tanggungjawab masingmasing.
3. Selain organ Perseroan pihak lain tidak boleh mencampuri
pengurusan Perseroan.

As an example of independence principle implementation,


then:
1. Commissioners, Directors and employees of Corporate, in
their each decision-making, shall always tried to avoid any
conflicts of interest.
2. Strenghten respects upon the rights, obligations, duties,
authorities and responsibilities among Corporate organs.

3. Akuntabilitas
Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ Perseroan sehingga pengelolaan
Perseroan terlaksana secara efektif. Perseroan meyakini bahwa
akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang
mengendalikan hubungan antara individu dan/atau organ yang
ada di Perseroan maupun hubungan antara Perseroan dengan
pihak yang berkepentingan.

3. Accountability
Accountability is the clarity of function, execution and
responsibility of Corporate organs, so that the Corporate
management is effectively implemented. Corporate believes that
accountability is associated with the existence of system that
controls the relationship between individual and / or organs within
the Corporate, as well as the relationship between Corporate and
respective parties.

Akuntabilitas Perseroan diperlukan sebagai salah satu solusi


mengatasi agency problem yang timbul sebagai konsekuensi
logis perbedaan kepentingan individu dengan kepentingan
perusahaan maupun kepentingan perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan. Perseroan menerapkan akuntabilitas
dengan mendorong seluruh individu dan atau organ Perseroan
menyadari hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta
kewenangannya.

Corporate Accountability is needed as one of Corporates solutions


to overcome the occurance of agency problems that arise as logical
consequences of differences between individual interest and
Corporates interest or Corporates interest and respective parties.
Corporate implement accountability priciple by encouraging all
individuals and or organs of the Corporate to be aware of their
rights and obligations, duties and responsibilities, as well as their
authorities.

3.

Any parties but Corporate organs are not allowed to


interfere in Corporate Management.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

99

Terhadap pihak yang berkepentingan Perseroan selalu


mengkomunikasikan hak dan kewajiban masing-masing dan
selalu mengupayakan agar pihak-pihak yang berkepentingan
dapat benar-benar memahami hak dan kewajiban masingmasing tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

To whom it may concern, Corporate always communicate


the rights and obligations of each respective parties to fully
understand their rights and obligations, in accordance with the
applied legislation.

Sebagai salah satu contoh implementasi prinsip Akuntabilitas,


maka di antara Organ Perseroan terjadi pembagian tugas yang
tegas. Pembagian tugas tersebut adalah:
1. Direksi memiliki tugas pokok untuk memimpin dan
mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi
dan efektivitas Perseroan serta menguasai, memelihara dan
mengurus kekayaan Perseroan.
2. Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
kebijaksanaan pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk
mengenai rencana pengembangan, rencana kerja dan
anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan
Anggaran Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Rapat Umum Pemegang Saham tahunan antara lain untuk
menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan perhitungan
tahunan, menetapkan penggunaan laba bersih.

As an example of Accountibility principle implementation, there


is a strict and clear job delegation / division within Corporate
organization. The Job delegation/ division are:
1. Directors bear a fundamental duty to lead and manage
the Corporate in accordance with its aims and objectives
and always strive to improve Corporates efficiency and
effectiveness, as well as controlling, maintaining and taking
care of Corporates assets.
2. Commissioner in charge of supervising Corporates
management policies implemented by Board of Directors
as well as providing advice to Board of Directors, including
Corporate development plan, annual work plans and
budgets, implementation of the provisions of the Articles of
Association and Share Holder Meeting.
3. Shareholder Meeting is held to approve Corporate annual
report and annual accounts and net income allocation.

4. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Pertanggungjawaban
ini oleh Perseroan diwujudkan dengan :
1. Selalu berusaha menjadi warga korporasi yang baik;
2. Memenuhi dan mematuhi peraturan perundang - undangan
yang berlaku;
3. Selalu mengusahakan kemitraan dengan semua pihak yang
berkepentingan dalam batas-batas etika bisnis yang sehat.

4. Responsibility
Responsibility is compatibility in Corporate management with
in force legislation and healthy corporate principles. Such
responsibility is manifested by Corporate as the following:
1. Always try to be a good corporate citizen;
2. Meet and comply with laws and regulations in force;
3. Always seek for partnership with all respective parties within
the healthy business ethics boundaries.

Sebagai
salah
satu
contoh
implementasi
prinsip
pertanggungjawaban, maka Perseroan akan selalu berusaha :
1. Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan
tepat waktu.
2. Mematuhi undang-undang tentang keselamatan kesehatan
kerja dan lingkungan.
3. Melaksanakan kewajiban pembinaan masyarakat sekitar,
misalnya dengan melakukan pembinaan usaha kecil dan
koperasi.

As an example of the implementation of responsibility, Corporate


shall always try to :
1. Implement tax obligations properly and on time.
2. Comply with safety and healthy working and environmental
regulations.
3. Implement its community development obligations, for
example by fostering small businesses and cooperatives.

5. Kewajaran
Kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Perseroan menjamin bahwa
setiap pemegang saham mendapat perlakuan yang wajar, dan
dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Perseroan menjamin bahwa
setiap pihak yang berkepentingan akan mendapatkan perlakuan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Fairness
Fairness is fairness and equality in meeting stakeholders rights
arising under applied treaties and regulations. Corporate ensures
that all shareholders are treated fairly, and be able to use their
rights in accordance with the applied laws and regulations.
Corporate ensures that all respective parties s will be given
preferential treatment in accordance with the legislation in force.

Sebagai salah satu contoh implementasi prinsip kewajaran, maka


Perseroan akan menjamin bahwa:
1. Pemegang Saham berhak untuk menghadiri dan
memberikan suara dalam RUPS.
2. Pemegang Saham berhak untuk menerima keuntungan
Perseroan yang diperuntukkan bagi Pemegang Saham
dalam bentuk dividen.
3. Perseroan akan memperlakukan setiap pegawai secara adil
dan bebas dari pengaruh perbedaan suku, agama, ras dan
jenis kelamin serta tempat kelahiran dan hal-hal lain yang
tidak ada kaitannya dengan kinerja.
4. Persero akan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman
bagi setiap pegawai sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan kemampuan Perseroan.

As an example of Fairness principle implementation, Corporate


shall ensure that:
1. Shareholders are entitled to attend and vote at the
Shareholder Meeting.
2. Shareholders are entitled to receive the benefit of the
Corporate, reserved for shareholders in the form of
dividends.
3. Corporate will treat all employees fairly and free from the
influence of ethnicity, religion, race and gender, and place of
birth differences, and other things that have nothing to do
with their performance.
4. Corporate will provide good working conditions and safe
environment for all employees in compliance with applicable
laws and company capabilities.

100

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN


Corporate Governance Structure

Organ Perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris, dan Direksi. Masing-masing Organ Perseroan ini
mempunyai fungsi dan tugas sendiri-sendiri.
Perseroan meyakini bahwa keberhasilan dalam menerapkan Good Corporate Governance salah satunya sangat bergantung kepada
hubungan antara Organ Perseroan. Oleh karena itu, agar tetap terjalin hubungan yang harmonis di antara RUPS, Komisaris dan
Direksi, maka ketiga Organ Perseroan tersebut selalu berhubungan atas dasar prinsip-prinsip kebersamaan, rasa saling menghargai,
menghormati dan bertindak sesuai fungsi dan peran masing-masing demi kepentingan Perseroan.
Perseroan mendorong Organ Perseroan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan didasari nilai moral yang
tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial
Perseroan terhadap pihak yang berkepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan.
Corporate Organization consists of Shareholder Meeting, Commissioner, and Board of Directors. Each Corporate Organ has its own
function and task .
Corporate believes that one of the important aspects to be success in Good Corporate Governance implementation depend on the
relationship among Corporate organizations. Therefore, in order to keep a harmonious relationship among Shareholders Meetings,
Commissioners and Directors, these three organs shall always keep related and subject to the principles of togetherness, respect one
another, appreciate one another and act in accordance with their own roles and functions for Corporate interest.
Corporation encourages its organs to make decisions and perform any actions based on high moral values and compliance with laws
and regulations, as well as awareness of Corporate Social Responsibility towards stakeholders and environmental sustainability around
the Corporate.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

101

Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders
(AGM)

RUPS merupakan Organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam


Perseroan dan memiliki segala kewenangan yang tidak didelegasikan kepada
Komisaris dan Direksi.
RUPS merupakan wadah bagi Pemegang Saham dalam menentukan kebijakan
arah Perseroan. RUPS merupakan forum di mana Komisaris dan Direksi melaporkan
dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kinerjanya kepada
Pemegang Saham. Berbagai agenda yang dibahas dalam RUPS antara lain adalah
strategi, kebijakan, kinerja operasional dan keuangan, anggaran, penggantian
anggota Komisaris dan Direksi serta berbagai agenda lain yang diusulkan oleh
Pemegang Saham, Komisaris atau Direksi.
Terdapat dua jenis RUPS yaitu RUPS Tahunan serta RUPS Luar Biasa. Merupakan
kewajiban Perseroan untuk memberikan penjelasan yang lengkap dan informasi
yang akurat kepada setiap Pemegang Saham berkenaan dengan penyelenggaraan
RUPS.

Shareholder Meeting is an organ of the Corporate which holds ultimate power and
entitled for authorities that can not be delegated Board of Commissioners and Board
of Directors.
Shareholder Meeting is a forum for shareholders in determining Corporate direction
policies. It is a forum in which Commissioner and Board of Directors report and responsible
for their implementation of tasks and performance to shareholders. Various agenda are
discussed in Share Holder Meeting , including Corporates strategy, policy, operational
and financial performance, budget, replacement of Commissioners and Board of
Directors and other agendas proposed by Shareholders, Board of Commissioners or
Board of Directors.
There are two types of Share Holder Meeting, namely Annual share Holder Meeting
and Extraordinary Share Holder Meeting. It is the obligation of Corporate to provide a
full explanation and accurate information to all Shareholders relating to Share Holder
implementation.

102

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Keputusan Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS)

Decision of Share Holder


Meeting

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero) telah diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2011, yang
telah menghasilkan keputusan sebagai berikut:

Annual Share Holder Meeting of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


was held on June 23, 2011, which has resulted in the following
decisions:

1.

2.

3.

4.

5.

Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan


Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010 yang
telah diaudit oleh KAP Rama Wendra sesuai laporannya
Nomor : A11-MW/PELINDO/NMNK/560 tanggal 8 April 2011
atas Laporan Keuangan tahun buku 2010 PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) dengan pendapat wajar dalam
semua hal yang material serta memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge)
sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
atas tindakan pengurusan dan pengawasan dalam tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan
pidana dan sebagaimana tercermin dalam buku Laporan
Keuangan Auditor tahun buku 2010,
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan PKBL
Tahun Buku 2010 termasuk Laporan Keuangan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Rama Wendra sesuai
laporannya Nomor : A11-MW/PELINDO/NMNK/566A tanggal
8 April 2011 dan Risalah Rapat pembahasan Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan atas Pelaksanaan PKBL tahun buku
2010 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor : RIS-124/
D5.MBU/PKBL/A/2011 tanggal 16 Juni 2011 serta memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et
decharge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan
PKBL tahun buku 2010 sepanjang tindakan tersebut bukan
merupakan tindakan pidana sebagaimana tercermin di dalam
buku laporan auditor tahun buku 2010.
Penetapan pengunaan laba bersih Perseroan sebesar
Rp 138.667.603.292,- dengan komposisi sebagai berikut:
a. Dividen sebesar 27,5% atau Rp 38.133.591.000,-.
b. Program Kemitraan sebesar 1% atau Rp 1.386.676.000,dan Program Bina Lingkungan sebesar 1% atau Rp
1.386.676.000,-.
c. Cadangan sebesar 70,50% atau Rp 97.760.660.292,-.
Penggunaan laba bersih tersebut dengan ketentuan sebagai
berikut:
Dividen sebesar Rp 38.133.591.000,00 termasuk deviden
interim sebesar Rp 10.000.000.000,00 yang telah disetor ke Kas
Negara, sehingga sisa dividen sebesar Rp 28.133.591.000,00
agar disetor ke Rekening Bendahara Umum Negara Nomor
: 502.000000980 di Bank Indonesia selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah tanggal RUPS.
Menetapkan sebagai berikut :
a. Penetapan gaji/honorarium tahun 2011 dan tantiem
atas pencapaian kinerja tahun 2010 untuk Direksi dan
Dewan Komisaris akan ditetapkan kemudian secara
tersendiri.
b. Tunjangan dan/atau fasilitas yang akan diberikan oleh
perusahaan kepada Direksi dan Dewan Komisaris agar
mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/
MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
Menyetujui penunjukkan kembali KAP Rama Wendra untuk
mengaudit Laporan Keuangan PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) tahun buku 2011 dan Laporan Keuangan
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Perseroan tahun buku 2011. Biaya audit KAP dimaksud
dengan lingkup pekerjaan yang sama harus lebih rendah dari
tahun sebelumnya.

1.

To approve and ratify Corporates Annual Financial Statement


Report Financial Statements of the Company for the 2010
fiscal, audited by KAP Rama Wendra corresponding to the
report No. A11-MW/PELINDO/NMNK/560 dated 8 April 2011 to
Financial Statements for fiscal2010 of PT Pelabuhan Indnesia I
(Persero) with the opinion of fair in all material respects and
provide settlement and release of liability (acquit et decharge)
entirely to Board of Directors and Board of Commissioners
for the actions of management and supervision of the fiscal
year ended December 31, 2010, as long as the action is not
criminal and as reflected in the Auditors Financial Report for
fiscal year 2010,

2.

To approve and ratify Partnerships (PKBL) Annual Report


for Fiscal Year 2010 including financial statements that have
been audited by Public Accountant Firm Rama Wendra
corresponding with its report No. A11-MW/PELINDO/
NMNK/566A dated 8 April 2011 and Minutes of Meeting of
Annual Report and Financial Report for the implementation
of PKBL for fiscal year 2010 of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) Number: RIS-124/D5.MBU/PKBL/A/2011 dated
June 16, 2011 and provide settlement and release of liability
(acquit et decharge) entirely to Board of Directors and Board
of Commissioners upon PKBL management and supervision
for fiscal year 2010, as long as as long as the action is not
criminal and as reflected in the Auditors Financial Report for
fiscal year 2010.
Determination of the use of Corporates net profit of Rp
138,667,603,292, - with the following composition:
a. Dividend by 27.5% or Rp 38,133,591,000, -.
b. Partnership Program of 1% or Rp 1,386,676,000, and Community Development Program at 1% or Rp
1,386,676,000, -.
c. Reserves of 70.50% or Rp 97,760,660,292, -.
The use of such net profit refer to the following conditions:
Dividends amounting to Rp 38,133,591,000.00 including
interim dividend of Rp 10,000,000,000.00 which has been
deposited to the State Treasury, so that the remaining
dividend of Rp 28,133,591,000.00 to be paid to the State
Treasury Account Number: 502.000000980 in Bank Indonesia
not more than 1 (one) month after the date of Share Holder
Meeting.
Define the following:
a. Determination of salaries / honorarium in 2011 and
annual bonus based on performance achievement in
2010 for Board of Directors and Board of Commissioners
will be determined separately later.
b. Allowance and/ or facilities to be provided by Corporate
to Board of Directors and the Board of Commissioners,
refer to provisions as stated in Minister of State Owned
Enterprises Regulation No. Per-07/MBU/2010 dated
December 27, 2010.
To approve the re-appointment of KAP Rama Wendra to
audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Financial Report for
fiscal year 2011 and Financial Report of the Implementation
of Partnership and Community Development for fiscal year
2011. KAP Audit fees for the same scope of work shall be
lower than the previous year.

3.

4.

5.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

103

Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris


Relationship Between Directors and Board of Commissioners Corporate Governance Structure
Komisaris menyelenggarakan pertemuan konsultatif secara teratur dengan Direksi untuk
membicarakan masalah bisnis yang relevan. Di luar itu, Komisaris berhak meminta dilaksanakannya
pertemuan dengan Direksi manakala situasi dianggap memerlukan. Dalam setiap pertemuan apapun,
informasi dan data yang penting untuk pemahaman Komisaris akan diberikan secara tertulis sebelum
pertemuan untuk menjamin tersedianya waktu bagi Komisaris dalam memahami permasalahan yang
akan dibahas. Bila perlu Direksi akan membuat ringkasan bahan tersebut sepanjang tidak mengurangi
esensi informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Komisaris mempunyai akses penuh terhadap Direksi, termasuk terhadap informasi atau dokumen
yang relevan yang disimpan oleh Direksi. Pelaksanaan hak Komisaris ini dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak boleh mengganggu pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan.

Commissioners hold regular consultative meetings with Board of Director to discuss relevant
business issues. Moreover, Commissioners are entitled to request an execution of a meeting with
Board of Directors whenever it is necessary. In each meeting, any important information and
data for the importance Commissioners to understand the meeting issues before the meeting
begins, shall be given in written form. If necessary, Board of Directors will make a summary of
the material as far as not compromising the essence of the information that may influence the
decision making.
Commissioners have full access to Board of Directors, including relevant information or documents kept
by Board of Directors. The implementation this Commissioners right is done in a way that should it not
interfere with the implementation of operational activities of Corporate.

104

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

A. SUSUNAN DEWAN KOMISARIS

A. COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS

Pada 5 Desember 2011 terjadi perubahan susunan Dewan


Komisaris yaitu Umar Aris menggantikan Abdul Razak Manan.
Susunan Dewan Komisaris saat ini sebagai berikut:
Hastjarja Harijogi
: Komisaris Utama
Soritaon Siregar
: Komisaris
Ignatius Rusdonobanu
: Komisaris
Umar Aris
: Komisaris
Barzuweh
: Komisaris

On December 5, 2011 there was a change in the composition of Board


of Commissioners, in which Umar Aris replaced Abdul Razak Manan.
Composition of Board of Commissioners currently as follows:
Hastjarja Harijogi
: Commissioner
Soritaon Siregar
: Commissioner
Ignatius Rusdonobanu
: Commissioner
Umar Aris
: Commissioner
Barzuweh
: Commissioner

B. FUNGSI

B. FUNCTIONS

1. Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang


berfungsi untuk melakukan pengawasan serta memberikan
nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) agar sesuai dengan maksud
dan tujuan serta kepentingan Perseroan.
2. Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan
pemantauan terhadap efektivitas praktik Good Corporate
Governance yang diterapkan PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) dan apabila dinilai perlu, dapat melakukan
penyesuaian sesuai dengan kebutuhan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).

1. Corporates Board of Commissioners is the organ that functions


to supervise and advise Board of Directors in carrying out the
management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to conform
with the objective and purposes of the Corporate, as well as its
interests.
2. Board of Commissioners also bears a function to monitor
effectiveness of Good Corporate Governance practices
adopted by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) and, if
deemed necessary, to make adjustments to fit the needs of
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Ruang lingkup Pengawasan Dewan Komisaris mencakup halhal sebagai berikut:


Melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajerial yang
diberlakukan dan dijalankan oleh Direksi, baik diminta atau
pun tidak diminta oleh Direksi dan/atau Pemegang Saham.
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tidak boleh
berubah menjadi pelaksanaan tugas-tugas eksekutif yang
merupakan kewenangan Direksi.
Pengawasan harus dilaksanakan baik untuk kebijakan yang
sudah diambil (ex post facto) maupun yang akan diambil
(preventive basis).
Pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota
Dewan Komisaris, namun keputusan pemberian nasihat
dilakukan atas nama Dewan Komisaris secara kolektif (sebagai
Board). Di samping itu, pengawasan dapat dilakukan bukan
hanya dengan menerima informasi dari Direksi / RUPS,
melainkan dari sumber-sumber lainnya.
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris menyangkut
semua aspek dan fungsi kebijakan yang diberlakukan dan
dijalankan oleh manajemen terhadap perusahaan.

Scope of Supervisory Function of Board of Commissioners


include the following:
Monitoring managerial policies enacted and implemented
by Board of Director, whether requested or not requested by
Board of Directors and / or shareholders.
Monitoring conducted by Commissioners should not be
changed into executive tasks implementation which are the
authority of Board of Directors.
Monitoring shall be conducted both for policies that have
been taken (ex post facto) or to be taken (preventive basis).
Monitoring can be done by each Member of Board of
Commissioners, but the decision to give advice shall be
on behalf of Board of Commissioners collectively (Board).
In addition, monitoring can be done not only to receive
information from Board of Directors / Share Holder Meeting,
but from other sources.
Monitoring by Board of Commissioners covers all aspects and
functions of policies imposed and carried out by management
of the Corporate.

Komposisi Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


semester awal tahun 2011 adalah :
Hastjarja Harijogi
: Komisaris Utama
Soritaon Siregar
: Komisaris
Ignatius Rusdonobanu
: Komisaris
Abdul Razak Manan
: Komisaris
Barzuweh
: Komisaris

1.
2.
3.
4.

Composition of Board of Commissioners of PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero)at the beginning of semester 2011 is :
Hastjarja Harijogi
: Commissioner
Soritaon Siregar
: Commissioner
Ignatius Rusdonobanu
: Commissioner
Abdul Razak Manan
: Commissioner
Barzuweh
: Commissioner

1.
2.
3.
4.

C. TUGAS

C. TASKS

Berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan dan penasihatan,


Dewan Komisaris mempunyai tugas dan/atau kewajiban untuk:
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan,
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.

In line with the implementation of monitoring function and


consultation, Board of Commissioner have the following duties and
/ or obligations:
1. Monitoring Corporate management, and its general
implementation, whether about Corporation of Corporate
business conducted by Board of Directors, also giving
advice to Board of Directors, including supervision of the
implementation of Corporates Long Term Plan, Work Plan and
Budget and the provisions of Articles of Association and Share
Holder Decree, and the legislation in force, for the benefit of
the Corporate and in accordance with Corporate objectives
and purposes.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

105

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.
9.
10.
11.

12.
13.
14.

Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disusun


Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Jika Dewan
Komisaris tidak bersedia menandatangani Laporan Tahunan
harus disertai dengan alasannya.
Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap
jajarannya berkaitan dengan penyusunan visi, misi, serta
rencana-rencana strategis perusahaan lainnya baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Kerja
Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar. Memberikan pendapat dan saran kepada
Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka
Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan
mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana
Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.
Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang
Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan
mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana
Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.
Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan
pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perseroan.
Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat
Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila
diminta.
Mengusulkan penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada
RUPS.
Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari komite-komite
yang ada di bawah Dewan Komisaris.
Menghadiri rapat-rapat kerja/koordinasi dengan Direksi dan
segenap jajarannya.
Melakukan usaha-usaha untuk memastikan bahwa Direksi
dan jajarannya telah mematuhi ketentuan perundangundangan serta peraturan-peraturan lainnya dalam mengelola
Perseroan.
Menyusun Rencana Kerja Dewan Komisaris untuk periode
tahun berjalan.
Melakukan self assesment atas kinerja Dewan Komisaris secara
periodik.
Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance.

15. Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan


rekomendasi tentang risiko serta penerapan Manajemen Risiko
di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dalam menjalankan
kewajiban ini, Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Komite
Asuransi dan Risiko Usaha atau Komite Audit.
16. Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit
mempunyai kewajiban untuk :
a. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, dengan
menilai kompetensi dan jumlah sumber daya, ruang
lingkup tugas dan kewenangan, serta independensi dari
Auditor Internal.
b. Memberikan usulan mengenai penunjukkan Auditor
Eksternal kepada RUPS.
c. Mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal,
dengan menilai kompetensi, independensi, serta ruang
Iingkup tugas Auditor Eksternal.
d. Memastikan Auditor Internal (masalah perolehan data
Auditor Internal adalah urusan direksi, Urusan Komisaris
adalah mengusahakan peningkatan efektifitas kinerja
Internal Audit), Auditor Eksternal dan Komite Audit
memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
e. Melakukan penilaian atas akurasi informasi Laporan
Keuangan dan Laporan Tahunan.

106

2.

3.

4.

Researching and reviewing Annual Report that established


by Board of Directors and signed the reports. If Board of
Commissioners declined to sign the annual report it must be
accompanied by the reasons.
Providing opinions and advices to Board of Directors and all
staffs associated with the preparation of Corporate vision,
mission, and other strategic plans, both short and long term
plans.
Researching and examining, also signing the Corporates
Long-Term Plan and Work Plan and Budget prepared by Board
of Directors, in accordance with Articles of Association. Giving
their opinions and suggestions to Shareholders Meeting on
Corporates Long Term Plan and Work Plan and Budget and
for the reasons of Board of Commissioners of the Company
signed the Long Term Plan and Work Plan and Budget.

5.

Giving opinions and suggestions to Share Holder Meeting on


Corporate Long Term Plan and Work Plan and Budget, and
the reasons for Board of Commissioners signed the Corporate
Long Term Plan and Work Plan and Budget.

6.

Following Corporates activity development, provide opinions


and advices to Share Holder Meeting on any important issue
to Corporate management.

7.

Providing explanations, opinions and advices to Share Holder


Meeting, concerning with Annual Report, if requested.

8.

Proposing Public Accountant appointment to Share Holder


Meeting
9. Researching and studying reports from committees under
Board of Commissioners.
10. Attending working meetings/ coordination with Board of
Directors and all staffs.
11. Making efforts to ensure that Board of Directors and staffs are
in compliance with applicable laws and other regulations in
managing the Corporate.
12. Establishing BOC Work Plan for the period of the current year.
13. Conducting a self-assessment of Board of Director performance
on a periodic basis.
14. Monitoring the effectiveness of Good Corporate Governance
practices.
15. Conducting
periodic
assessments
and
providing
recommendations on risks and Risk Management at PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero). In performing these duties,
Board may be assisted by Committee on Insurance and
Business Risk or Audit Committee.
16. Board of Commissioners, assisted by Audit Committee, in
charge of the following:
a. Assessing the effectiveness of internal control system, by
assessing competence and amount of resources, scope of
work and authority, as well as the independence of Internal
Auditor.
b. Giving suggestions regarding with the appointment of
External Auditor in Share Holder Meeting.
c. Assessing the effectiveness of external auditor duties, by
assessing its competence, independence, as well as its
scope of work.
d. Ensuring that Internal Auditor (Internal Auditors data
acquisition problem is Board of Directors concern,
while Commissioner is seeking an attempt to increase
effectiveness of Internal Audit performance), External
Auditors and Audit Committee have access to required
information concerning with Corporate to perform their
duties.
e. Assessing the accuracy of information of Financial Reports
and Annual Reports.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

17. Dewan Komisaris berkewajiban untuk mengawasi agar


Perseroan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan kepada pihak lain, sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat
waktu, akurat, jelas dan obyektif.
18. Dewan Komisaris berkewajiban menjaga kerahasiaan
informasi Perseroan.
19. Dewan Komisaris (dapat dibantu Komite Remunerasi)
berkewajiban untuk mengusulkan sistem remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi serta sistem evaluasi kinerja Dewan
Komisaris/Direksi.

17. BOC is obliged to monitor that Corporate has disclosed


important information in its Annual Report and Financial
Statements to other parties, in compliance with the applicable
legislation, timely, accurate, clear and objective.

D. WEWENANG

D. AUTHORITIES

Dewan Komisaris mempunyai kewenangan untuk :


1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain
surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.
2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
dipergunakan oleh Perseroan.
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau Pejabat lainnya
mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
perseroan.
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan
akan dijalankan oleh Direksi.
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dibawah Direksi
dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat
Dewan Komisaris.
6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan
Komisaris, jika dianggap perlu.
7. Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar.
8. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika
dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
perusahaan.
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap
perlu.
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan
tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.

Board of Commissioners has the authority to:


1. To examine the books, papers, and other documents, cash
check for verification purposes and other securities of the
Corporate Asset.
2. To enter the grounds, buildings, and offices used by
Corporate.
3. Ask for an explanation of Board of Directors and / or other
officials on all matters relating to the management of the
Corporate.
4. Know all policies and actions that have been made and will be
run by a Board of Directors.
5. Request Board of Directors and / or other authority under the
knowledge of Board of Directors to attend meetings of Board
of Commissioners.
6. Appoint and dismiss Board of Commissioners secretary, when
deemed necessary.
7. Suspend members of Board in accordance with the provisions
of the Articles of Association.
8. Form committees other than the Audit Committee, if deemed
necessary by taking into account the ability of the corporate.

E. HAK DEWAN KOMISARIS

E. COMMISSIONERS RIGHTS

Hak-hak Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Rights of Board of Commissioners are as follows:

1.
2.
3.

4.

5.

Memperoleh uang jasa yang jumlahnya ditetapkan oleh


RUPS.
Memperoleh akses atas informasi Perseroan secara tepat
waktu dan lengkap.
Para Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun
sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunanbangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain
yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan
berhak melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi
dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan
Perseroan.
Menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal
yang berkaitan dengan perusahaan kepada Direksi dan
Direksi wajib memberikan penjelasan.
Memberhentikan untuk sementara Anggota Direksi sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

18. Corporate Board of Commissioners obliged to maintain


information confidentiality.
19. Board of Commissioners (assisted by remuneration
committee) is obliged to propose remuneration system of
Board of Commioners and Directors, as well as BOC and BOD
performance evaluation system.

9.

Use experts for certain things in a certain time and at the


expense of the Corporate, if deemed necessary.

10. Management of the Company to act in certain circumstances


for a period of time in accordance with the provisions of the
Articles of Association.
11. Attend Board of Directors meetings and provide insights on
issues being discussed.
12. Carry out other supervisory authority as long as not contrary
to the laws and regulations, the Articles of Association and / or
Shareholders Meeting.

1.
2.
3.

4.

5.

Obtain certain amount of fees determined by Share Holder


Meeting.
Gain access to information of the Corporate in a timely and
complete form.
The Members of the Board of Commissioners either jointly or
individually at any time entitled to enter the buildings and the
pages or other places used or controlled by the Corporate and
shall be entitled to examine the books, papers, and documents
other cash check for verification purposes and other securities
of the Company and check out the asset/ property.

Inquire and ask for an explanation of all matters relating


Corporate Board of Directors and Board of Directors shall
provide an explanation.
Temporarily dismiss members of Board of Directors in
accordance with the Corporates Articles of Association.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

107

6.

7.

Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam


jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap
perlu.
Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika
dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
perusahaan.

6.

Use experts for certain things in a certain time and at the


expense of the Corporate, if deemed necessary.

7.

Form committees other than the Audit Committee, if deemed


necessary by taking into account the ability of the company.

F. RAPAT DEWAN KOMISARIS

F. MEETING OF BOARD OF COMMISSIONERS

Rapat Dewan Komisaris adalah rapat yang diselenggarakan oleh


Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari Rapat internal
Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris yang mengundang
Direksi dan mengistilahkan rapat tersebut dengan Rapat
Gabungan.

Meetings of the Board of Commissioners meeting held by the


Board of Commissioners. Meetings of the Board of Commissioners
consists of internal meetings and Board of Commissioners Board of
Commissioners and Board of Directors invite termed the meeting
with the Joint Meeting.

1. Rapat Internal Dewan Komisaris


Ketentuan-ketentuan Rapat Internal Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:

1. Internal Meeting of the Board of Commissioners


Provisions of Internal Board of Commissioners Meeting are as
follows:

a.

Rapat dihadiri oleh Komisaris Utama dan Anggota Dewan


Komisaris.

a.

b.

Rapat dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan


Perseroan atau di tempat lain di dalam wilayah Republik
Indonesia.

b. Meeting is valid if held at the domicile of the Corporate or


elsewhere within the territory of the Republic of Indonesia.

c.

Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap


bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat
mengundang Direksi.

c.

d.

Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu


atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan
Komisaris, permintaan Direksi atau atas permintaan tertulis
dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili
sekurang-kurangnya 1/10 dari jumlah saham dengan hak
suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

d. Board of Commissioners may call a meeting at any time


upon the request of one (1) or more members of Board of
Commissioners, Board of Directors request or at written
request of one (1) or more shareholders representing at least
1/10 of the number of shares with voting rights, and mention
the issues that will be discussed.

e.

Dalam hal usulan lebih dari 2 (dua) alternatif dan hasil


pemungutan suara belum mendapatkan 1 (satu) alternatif
dengan suara lebih (satu per dua) bagian dari jumlah
suara yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang
terhadap 2 (dua) usulan yang memperoleh suara terbanyak
sehingga salah satu usulan memperoleh suara lebih dari
(satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.

e. If there are more than 2 (two) alternative proposals and the


voting failed to reach 1 (one) alternative with vote more than
(one half ) of the total votes cast; then, re-election of those
two (2) proposals shall be made until one of the proposal gets
more vote for over of the total votes cast.

f.

Setiap Rapat Dewan Komisaris harus dibuatkan Risalah


Rapat.

f.

g.

Risalah rapat tersebut dibuat oleh Sekretaris Dewan


Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Dewan
Komisaris.

g. Minutes of Meeting is made by Secretary of Board of


Commissioners and / or other officials designated by Board
of Commissioners.

h.

Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat. Hal


ini penting untuk dapat melihat proses pengambilan
keputusan dan sekaligus dapat menjadi dokumen hukum
untuk menentukan akuntabilitas dari hasil suatu keputusan
rapat. Untuk itu Risalah Rapat harus mencantumkan :

h. Minutes of Meeting should describe the proceedings. It is


important to be able to see the process of decision-making,
and at the same time it can be considered as a legal document
to determine the accountability of the meeting result.
Therefore, Minutes of Meeting shall include:

Board of Commissioners held a meeting at least once each in


a month, Board of Commissioners is allowed to invite Board
of Directors.

Minutes of Meeting of each Board of Commissioners Meeting


must be made.

1) Tempat dan tanggal rapat diadakan,

1) Place and date of meeting,

2)

Agenda yang dibahas,

2) Agenda to be discussed,

3)

Daftar hadir,

3) Attendance List,

4)

Lamanya rapat berlangsung,

4) Meeting Duration,

5)

Berbagai pendapat yang terdapat dalam rapat,

5) Various opinions disclosed in the meeting,

6)

Siapa yang mengemukakan pendapat,

6) Participants expressing their opinions,

7)

Proses pengambilan keputusan,

7) Decision making process,

8)

Keputusan yang diambil,

8) Decision making,
9) Statement of objections upon the meeting result when it
has not reached unanimous opinion.

9) Pernyataan keberatan terhadap keputusan rapat apabila


tidak terjadi kebulatan pendapat,
i.

Meeting shall be attended by President and Members of


Board of Commissioners.

Jika terdapat Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir


dan diwakilkan, Surat Kuasa untuk keperluan tersebut harus
dilampirkan dalam Risalah Rapat.

108

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

i.

If any Member of the Board of Commissioners were absent


and represented, Power of Attorney letter shall be attached
to the Minutes of Meeting.

2. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi


Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) dinamakan Rapat Gabungan.

2. Board of Commissioner Meeting with Board of Directors


Board of Commissioner Meeting with Board of Directors of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) is called a Joint Meeting.

Ketentuan mengenai Rapat Gabungan adalah sebagai berikut:

Provisions on Joint Meeting are as follows:

a. Rapat Gabungan merupakan Rapat Dewan Komisaris dan


Direksi sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas
laporan-laporan periodik Direksi dan masalah-masalah yang
dihadapi Perusahaan dalam rangka memberikan tanggapan,
catatan, dan nasehat yang dituangkan dalam risalah rapat,
b. Rapat Gabungan dapat dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
dengan mengundang Direksi atau sebaliknya yang disesuaikan
dengan keperluan,
c. Dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesak, maka
undangan dan agenda rapat disampaikan kurang dari 7
(tujuh) hari sebelum rapat diadakan,
d. Rapat Gabungan adalah sah dan dapat mengambil keputusankeputusan yang mengikat, apabila dihadiri atau diwakili oleh
lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah Anggota Dewan
Komisaris,
e. Mekanisme pengambilan keputusan di Rapat Gabungan sama
dengan mekanisme pengambilan keputusan di Rapat Internal
Dewan Komisaris,
f. Di dalam Rapat Gabungan tidak diperbolehkan pengambilan
keputusan dengan cara pemungutan suara yang melibatkan
Dewan Komisaris dan Direksi,
g. Setiap Rapat Gabungan harus dibuatkan Risalah Rapat,
h. Risalah rapat tersebut dibuat oleh Sekretaris Dewan Komisaris
dan Sekretaris Perusahaan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris,
i. Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat. Hal ini
penting untuk dapat melihat proses pengambilan keputusan
dan sekaligus dapat menjadi dokumen hukum untuk
menentukan akuntabilitas dari hasil suatu keputusan rapat.
Untuk itu Risalah Rapat harus mencantumkan :
1) Tempat dan tanggal rapat diadakan,
2) Agenda yang dibahas,
3) Daftar hadir,
4) Lamanya rapat berlangsung,
5) Berbagai pendapat yang terdapat dalam rapat,
6) Siapa yang mengemukakan pendapat,
7) Proses pengambilan keputusan,
8) Keputusan yang diambil,
9) Pernyataan keberatan ternadap keputusan rapat apabila
tidak terjadi kebulatan pendapat.
j. Jika terdapat Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir
dan diwakilkan, Surat Kuasa untuk keperluan tersebut harus
dilampirkan dalam Risalah Rapat.

a. Joint Meeting is a meeting between Board of Commissioners


and Board of Directors as a form of coordination in order to
discuss periodic reports of Directors and problems faced by
the Corporate in order to gather comments, notes, and advice
contained in minutes of meeting,
b. Joint Meetings can be held by Board of Commissioners inviting
Board of Directors, or vice versa, depend on the requirement,

Pada tahun 2011, Komisaris telah melaksanakan Rapat Internal


sebanyak 17 kali dan Rapat dengan Direksi sebanyak 20 kali.

In 2011, Board of Commissioners has conducted internal meetings


as many as 17 times and meeting with Board of Directors of 20
times.

c. Particularly, for urgent issues, meeting invitation and agenda


shall be delivered less than 7 (seven) days before the meeting
began,
d. Joint Meeting is valid and can make binding decisions, if
attended or was represented by more than 1/2 (one half ) of
the Members of Board of Commissioners,
e. Decision-making mechanisms in Joint Meeting is the same with
decision-making mechanisms in Internal Meeting of Board of
Commissioners,
f. At Joint Meeting is not allowed to make any decision-making
by voting, involving Board of Commissioners and Board of
Directors,
g. Minutes of Meeting of each Joint Meeting must be made,
h. Minutes of meeting is made by Secretary of Board of
Commissioners and Corporate Secretary and / or other officials
designated by Board of Commissioners,
i. Minutes of Meeting should describe the proceedings. It is
important to be able to see the process of decision-making, and
at the same time it can be considered as a legal document to
determine the accountability of the meeting result. Therefore,
Minutes of Meeting shall include:
1) Place and date of meeting,
2) Agenda to be discussed,
3) Attendance List,
4) Meeting Duration,
5) Various opinions disclosed in the meeting,
6) Participants expressing their opinions,
7) Decision making process,
8) Decision making,
9) Statement of objections upon the meeting result when it
has not reached unanimous opinion.
j. If any Member of the Board of Commissioners were absent and
represented, Power of Attorney letter shall be attached to the
Minutes of Meeting.

Jumlah Rapat Internal Dewan Komisaris dan Tingkat Kehadiran


Board Of Commissioners Internal Meeting and Attendance Level
Nama
Name

Jabatan
Position

Jumlah Rapat
Meeting Frequency

Kehadiran
Attendance

Hastjarja Harijogi

Komisaris Utama
President Commissioner

17

17

100%

Soritaon Siregar

Anggota Komisaris
Commissioner Member

17

11

64,7%

Ignatius Rusdonobanu

Anggota Komisaris
Commissioner Member

17

11

64,7%

Abdul Razak Manan

Anggota Komisaris
Commissioner Member

15

13

86,6%

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

109

Barzuweh

Anggota Komisaris
Commissioner Member

Umar Aris

Anggota Komisaris
Commissioner Member

17

17

100%

50%

Komisaris Baru
2

Jumlah Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan Tingkat Kehadiran


Board of Commissioners Meetings and Attendance Level
Jumlah Rapat
Meeting Frequency

Kehadiran
Attendance

Komisaris Utama
President Commissioner

20

20

100%

Soritaon Siregar

Anggota Komisaris
Commissioner Member

20

16

80%

Ignatius Rusdonobanu

Anggota Komisaris
Commissioner Member

20

13

60%

Abdul Razak Manan

Anggota Komisaris
Commissioner Member

18

18

100%

Barzuweh

Anggota Komisaris
Commissioner Member

20

20

100%

Umar Aris

Anggota Komisaris
Commissioner Member

100%

Nama
Name

Jabatan
Position

Hastjarja Harijogi

Susunan Direksi Baru


New Board of Director
Alfred Natsir

Direktur Utama
President Commissioner

100%

Farid Luthfi

Direktur Keuangan
Finance Director

100%

Iman Achmad Sulaiman

Direktur Operasi & Teknik


Operation & Engineering Director

20

19

95%

Bambang Eka Cahyana

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha


Commercial & Business Development Director

20

17

85%

Imran Iskandar

Direktur Personalia dan Umum


Personnel and General Affairs Director

100%

Direksi Lama
Previous Board of Director
Harry Sutanto

Direktur Utama
President Commissioner

14

14

100%

Suwhono

Direktur Keuangan
Finance Director

14

28,6%

Pasoroan Herman Harianja

Direktur Personalia dan Umum


Personnel and General Affairs Director

14

35,7%

G. REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

G. REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS

1.

1. As a compensation for their performances and responsibilities,


Board of Commissioners are granted remuneration as listed in
the table below.
2. To smoothen their performance in implementing their
duties, Board of Commissioners are entitled for some benefits
(Religious Benefit, Communication, Retirement/ Pension,
Outfits, Transportation) and facilities (Health, Profession
Association and Legal Assistance).

2.

Sebagai kompensasi atas pelaksanaan pekerjaan dan


tanggung jawab Dewan Komisaris diberikan remunerasi
sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dewan komisaris
diberikan tunjangan (Tunjangan Hari Raya Keagamaan,
Komunikasi, Purna Jabatan, Pakaian, transport) dan fasilitas
(Kesehatan, Perkumpulan Profesi dan Bantuan hukum).

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS TAHUN 2011 / BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION OF 2011


JABATAN / POSITION

JENIS / DESCRIPTION

1 BULAN / 1 MONTH

Komisaris Utama /
President Commissioner

Penghasilan / Income

20.700.000

248.400.000

Tunjangan Transport / Transportation Allowance

4.140.000

49.680.000

Tunjangan Komunikasi / Communication Allowance

1.200.000

14.400.000

110

1 TAHUN / 1 YEAR

Tunjangan Cuti / Leave Allowance

20.700.000

THR / Religious Benefit

20.700.000

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Komisaris /
Commissioner

Sekretaris Dekom /
Commissioner Secretary

Penghasilan / Income

18.630.000

223.560.000

Tunjangan Transport / Transportation Allowance

3.726.000

44.712.000

Tunjangan Komunikasi / Communication Allowance

1.125.000

13.500.000

Tunjangan Cuti / Leave Allowance

18.630.000

THR / Holiday Bonus

18.630.000

Penghasilan / Income
Tunjangan Transport / Transportation Allowance
Tunjangan Komunikasi / Communication Allowance

12.937.500

155.250.000

2.587.500

31.050.000

646.500

7.758.000

Tunjangan Cuti / Leave Allowance

12.937.500

THR / Holiday Bonus

12.937.500

Total Tantiem Dewan Direksi dan Komisaris Tahun Buku 2011/


Total Tantiem of Board of Commissioners for Fiscal Year 2011

5.334.000.000

H. BENTURAN KEPENTINGAN DEWAN KOMISARIS

H. BOARD OF COMMISSIONERS CONFLICT OF INTEREST

Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sesuai


ketentuan Perundang-Undangan tidak ada yang menjadi anggota
Komisaris pada perusahaan lain dan atau tidak memiliki saham
pada BUMN lain.

Board of Commissioners of Indonesia PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) in accordance with legislation no one becomes a member
of the Board of Commissioners in other Corporate and or not ever
have a stock share in other State Owned Enterprises.

Dewan Direksi

The Board of Directors

Komposisi Dewan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada


semester awal tahun 2011 adalah:
Harry Sutanto
: Direktur Utama
Bambang Eka Cahyana
: Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha
Iman Achmad Sulaiman
: Direktur Operasi & Teknik
Pasoroan Herman Harianja : Direktur Personalia dan Umum
Suwhono
: Direktur Keuangan

Board of Directors of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) was at


beginning o the semester in 2011 consists of:
Harry Sutanto
: President Director
Bambang Eka Cahyana
: Commercial and Business
Development Director
Iman Achmad Sulaiman
: Operations & Engineering Director
Pasoroan Herman Harianja : Personnel and General Affair
Director
Suwhono
: Finance Director

A. SUSUNAN DEWAN DIREKSI

A. BOARD OF DIRECTORS STRUCTURE

Pada 26 Juli 2011 terjadi perubahan susunan Direksi. Alfred Natsir


menggantikan Harry Sutanto sebagai Direktur Utama, Imran
Iskandar menggantikan Pasoroan Herman Harianja sebagai Direktur
Personalia dan Umum dan Farid Luthfi menggantikan Suwhono
sebagai Direktur Keuangan.

On July 26, 2011 Board of Directors structure was changed. Alfred


Natsir replaced Harry Sutanto as President Director, Imran Iskandar
replaced Pasoroan Harianja Herman as Personnel and General Affair
Director, and Farid Lutfi replaced Suwhono as Finance Director.

Komposisi Dewan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) saat ini


adalah:
Alfred Natsir
: Direktur Utama
Bambang Eka Cahyana : Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha
Iman Achmad Sulaiman : Direktur Operasi & Teknik
Imran Iskandar
: Direktur Personalia dan Umum
Farid Luthfi
: Direktur Keuangan

Board of Directors of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) currently


consists of:
Alfred Natsir
: President Director
Bambang Eka Cahyana : Commercial and Business
Development Director
Iman Ahmad Sulaiman : Operations & Engineering Director
Imran Iskandar
: Personnel and General Affair Director
Farid Luthfi
: Finance Director

B. INDEPENDENSI DIREKSI

B. DIRECTORS INDEPENDENCE

C. FUNGSI

C. FUNCTION

Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan


Perseroan secara keseluruhan, maka independensi Direksi
merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk
menjaga independensi, maka Perseroan menetapkan ketentuan
sebagai berikut:
1. Selain organ Perseroan, pihak lain manapun dilarang
melakukan campur tangan dalam pengurusan Perseroan.
2. Anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat
mengganggu independensinya dalam mengurus Perseroan.

Direksi merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh


atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik
di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran
Dasar.

Board of Directors, in order to give and act for the best interests of
the Company in general, then the independence of Directors is one
of important factors that must be maintained. To maintain their
independence, Corporate has set the following conditions:
1. Any other party, excluded Corporates Organization, is
prohibited to interfere in Corporate management.
2. Members of Board of Directors are prohibited from conducting
any activities that could interfere their independence in
managing the Corporate.

Board of Directors is Corporates organization which performs a


full responsibility for Corporates management implementation in
accordance with its objective and purposes, and also represent the
Company; both, inside and outside the court in accordance with the
Articles of Association.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

111

D. TUGAS DAN KEWAJIBAN DIREKSI

D. TASKS AND OBLIGATIONS OF BOARD OF DIRECTORS

Tugas pokok Direksi meliputi:


1. Setiap Anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
2. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, dan
memastikan seluruh aktivitas Perseroan telah sesuai dengan
ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
3. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
4. Implementasi dari tugas pokok tersebut diantaranya:
a. Bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud
dan tujuannya.
b. Mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
c. Menerapkan good corporate govemance secara
konsisten.
d. Bertanggungjawab secara pribadi atas kesalahan dan
kelalaiannya dalam menjalankan tugas.
e. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar
Pemegang Saham, Daftar Khusus dan dokumendokumen terkait dengan RUPS dan Rapat Direksi,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Terkait dengan strategi dan rencana kerja, Direksi bertugas
untuk :
a. Menyiapkan visi, misi, tujuan dan strategi Perseroan.
b. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usahanya.
c. Menyiapkan pada waktunya Rencana Pengembangan
Perseroan/Rencana
Jangka
Panjang
Perusahaan
dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan
menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham untuk selanjutnya disampaikan kepada
RUPS guna mendapatkan pengesahan oleh Pemegang
Saham.
d. Mencapai sasaran-sasaran jangka panjang yang tercantum
dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
e. Mencapai target-target jangka pendek yang tercantum
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
sebagai penjabaran tahunan dari RJPP.
6. Mengembangkan sistem manajemen risiko dan melaksanakan
secara konsisten melalui beberapa tahapan:
a. Identifikasi Risiko, yaitu proses untuk mengenali jenisjenis risiko yang relevan dan berpotensi terjadi.
b. Pengukuran Risiko, yaitu proses untuk mengukur besaran
dampak dan probabilitas dari hasil identifikasi risiko.
c. Penanganan Risiko, yaitu proses untuk menetapkan
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menangani
risiko potensial.
d. Pemantauan Risiko, yaitu proses untuk melakukan
pemantauan terhadap berbagai faktor yang diduga dapat
mengarahkan kemunculan risiko.
e. Evaluasi, yaitu proses kajian terhadap kecukupan
keseluruhan aktivitas manajemen risiko yang dilakukan
di dalam Perseroan.
f. Pelaporan dan Pengungkapan, yaitu proses untuk
melaporkan sistem manajemen risiko yang dilaksanakan
oleh Perseroan beserta pengungkapannya pada pihakpihak yang terkait sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif untuk
mengamankan investasi dan aset Perseroan.
8. Direksi berkewajiban untuk mengembangkan dan memimpin
penerapan Good Corporate Governance.

Main tasks of Board of Directors include:


1. Every Member of Board of Directors shall, in good faith and
full responsibility, carry out any tasks for the benefit of the
Corporate, in accordance with objectives and purposes.
2. Subject to the provisions of laws and regulations, Articles of
Association and Share Holders Minutes of Meetings, and
ensure that all activities of the Corporate are in accordance
with the applied provisions of laws and regulations, Articles of
Association and Share Holders Minutes of Meetings.
3. Control, maintain and manage Companys property.
4. Implementation of the main tasks includes:
a. Fully responsible in carrying out their duties for the benefit
of the Company in achieving its objectives and purposes.
b. Represent the Company both in and out of court.
c. Implement Good Corporate Governance consistently.
d. Individually responsible for any errors and omissions in
performing their duties.
e. Shall keep and save List of Shareholders, Special Register
and documents related with Share Holder and Board of
Directors Meetings, pursuant to the applied legislation.

112

5.

Associated with the strategies and action plans, Board of


Directors responsible for:
a. Setting vision, mission, goals and strategies of the
Corporate.
b. Organizing and ensuring the implementation of Companys
business and activities in accordance with its objectives
and purposes, as well as its operations.
c. In time, setting Corporates Development / Long Term
and Work Plans and Budget and submit them to Board of
Commissioners and Shareholders, to be performed in Share
Holder Meeting to get Shareholders approval.
d. Achieving long-term goals set forth in the Company Long
Term Plan (RJPP)
e. Achieving short-term targets, set out in the Work Plan and
Budget (RKAP), as the annual elaboration of RJPP.

6.

Develop and implement Risk Management Systems


consistently through several stages:
a. Risk identification, which is a process to identify the types
of risk that are relevantly and potentially occur.
b. Risk measurement, which is a process to measure the
magnitude and probability of the identification of risk.
c. Risk Handling, which is a process to establish some efforts
that can be taken to deal with potential risks.
d. Risk Monitoring, which is a process to monitor various
factors that may trigger the occurance of risk.
e. Evaluation, which is a study upon the adequacy of all risk
management activities carried out within the Corporate.
f. Reporting and Disclosure, which is a process of reporting
risk management system implemented by the Company
and its disclosure to related parties according to applicable
regulations.

7.

Establishing an effective system of internal control to secure


Corporate s investments and assets.
Directors are obliged to develop and lead the implementation
of Good Corporate Governance.

8.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

9.

10.

11.
12.
13.

14.

Direksi wajib mengelola dan mengungkapkan informasi


penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
kepada pihak lain sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.
Memastikan terjaminnya hak-hak stakeholders yang timbul
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan atau perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan
Karyawan, Pengguna Jasa/Pelanggan, Pemasok, kreditur dan
masyarakat sekitar tempat usaha PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero), serta stakeholders lainnya.
Memastikan Perseroan melakukan tanggung jawab sosialnya.
Memastikan Perseroan memperhatikan kepentingan berbagai
pihak yang berkepentingan.
Memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha serta fasilitas
Perseroan lainnya memenuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku berkenaan dengan pelestarian lingkungan,
kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji,
memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, reward
and punishment serta menentukan persyaratan kerja lainnya
untuk karyawan, Perseroan tidak melakukan diskriminasi
karena latar belakang etnik seseorang, agama, jenis kelamin,
usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang atau keadaan
khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundangundangan.

15. Direksi wajib menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari


segala bentuk tekanan/gangguan (termasuk pelecehan /
harassment).
16. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian
intern,
terutama
fungsi
pengurusan,
pencatatan,
penyimpanan, dan pengawasan.
17. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi
Perseroan untuk menghasilkan penyelenggaraan pembukuan
yang tertib, kecukupan modal kerja dengan biaya modal
yang efisien, struktur neraca yang baik dan kokoh, penyajian
laporan dan analisa keuangan tepat waktu dan akurat serta
prinsip-prinsip lain sesuai dengan kelaziman yang berlaku
bagi suatu Perusahaan.
18. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknologi informasi
guna menunjang kegiatan bisnis Perseroan.
19. Melaporkan kinerja dan evaluasi atas implementasi kebijakan
di bidang teknologi informasi kepada Komisaris secara
berkala.
20. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

9.

10.

11.
12.
13.
14.

15.
16.

17.

18.
19.
20.

Directors are required to manage and disclose important


information in Annual Report and Financial Statements to
other party in compliance with applicable legislation on time,
accurate, clear and objective.
Ensuring stakeholders rights pursuant to applied legislation
and or agreement made by Company with its employees,
service users / customers, suppliers, creditors and society
around the working area of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero), and other stakeholders.
Ensuring that Corporate has carried out its social
responsibility.
Ensuring that Corporate has a good intention upon any
respective parties interests.
Ensuring that all assets and business location as well as other
Corporates facilities comply with applicable laws relating to
environmental, health and safety interests.
In employing personals, setting salaries, giving trainings,
setting career, giving reward and punishment, and determining
other working conditions/ requirements to/for its employees,
Corporate shall elliminates any kind of discrimination based on
a persons ethnic background, religion, gender, age, disability
or any special circumstances which have been protected by
legislation.
Directors must provide a comfortable working environment
that is free from any form of stress / disorders (including
harassment).
Preparing accounting system in accordance with Accounting
Standards and based on the principles of internal control,
primarily a function of the management, recording, filing, and
monitoring.
Establishing and maintaining a good Company Accounting and
Administration System, to produce an orderly implementation
of accounting, capital adequacy with efficient capital cost,
good and strong balance sheet structure, prompt and
accurate financial statement presentation analysis, and other
principles in accordance with the prevailing prevalence for the
Corporate.
Developing and establishing information technology policies
to support Companys business activities.
Performing and evaluating report of Information Technology
Policies Implementation to Board of Commissioner on a
regular basis.
Running other obligations in accordance with the provisions
of the Articles of Association and those provisions set by
Shareholders Meeting refer to the applied legislation.

E. WEWENANG

E. AUTHORITIES

Direksi berwenang untuk:

Board of Directors is authorized to:

1. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang


atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk
mewakili Perseroan di dalam dan diluar pengadilan.
2. Melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai
pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat
Perseroan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan
perseroan.
3. Direksi berwenang melakukan perbuatan-perbuatan di bawah
ini setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris:
a.

Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka


pendek.

b.

Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau


pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen,
menyewakan aset, Kerjasama Operasi (KSO), Bangun
Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik
Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna

1.

Set up a handover of Board of Directors authority to one or


more employee, either individually or together or to other
person, to represent Company in and out of court.

2.

Perform any act and action, whether concerning with


arrangement of administration or ownership which bond the
Corporate with other party and or other party with Corporate.

3.

Board of Directors is authorized to perform the


following actions after obtaining approval from Board of
Commissioners:
a.

Collaterize its Fixed asset for short-term credit.

b.

Perform good cooperation with other business entities


or parties in License Cooperation/ Joint Licensing,
Management Contract, Lease, Joint Operations
Cooperation(KSO), Build Operate Transfer (BOT), Build
Own Transfer (BOwT), Build Operate Transfer / BTO and
other cooperation with particular value and period of
time as set by Share Holder Meeting.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

113

(Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya


dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan
oleh RUPS.
c.

Menerima atau memberikan pinjaman jangka pendek


menengah/panjang, kecuali pinjaman (utang atau
piutang) yang timbul karena transaksi bisnis, dan pinjaman
yang diberikan kepada anak perusahaan Perseroan
dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan
Perseroan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

d.

Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan dalam


melaksanakan penarikan kredit jangka pendek.

e.

Melepaskan dan menghapus bukukan aktiva bergerak


dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam
industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun
dan menghapuskan piutang macet, persediaan barang
mati sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh
RUPS.

f.

Mengadakan kerjasama operasi atau kontrak manajemen


yang berlaku untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu)
tahun atau 1 (satu) siklus usaha.

g.

Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi.

F. HAK-HAK DIREKSI

Hak-hak Direksi meliputi:


1.
Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
2.
Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan
hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
3.
Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengurus
Perseroan.
4.
Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.
Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seseorang
atau beberapa orang Anggota Direksi yang khusus ditunjuk
untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang karyawan
Perseroan baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada
orang atau badan lain.
6.
Menerima gaji berikut tunjangan lain seperti tunjangan
perumahan, tunjangan pengobatan, kendaraan dinas,
santunan puma jabatan dan asuransi pensiun yang
jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dan dimuat dalam kontrak
manajemen.
7.
Bila PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mencapai suatu
tingkat keuntungan, maka Direksi dapat menerima insentif
sebagai imbalan atas prestasi kerjanya yang besarnya
ditetapkan oleh RUPS.
8.
Menggunakan sarana dan fasilitas Perseroan untuk kegiatan
yang berhubungan dengan kepentingan Perseroan, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
Perseroan.
9.
Melakukan aktivitas di luar Perseroan yang tidak secara
langsung berhubungan dengan kepentingan Perseroan
seperti kegiatan mengajar, menjadi pengurus asosiasi bisnis
dan sejenisnya diperkenankan sebatas menggunakan waktu
yang wajar dan sepengetahuan Direktur Utama atau Anggota
Direksi lainnya.
10. Memperoleh cuti sesuai ketentuan yang berlaku.
11. Mempergunakan saran profesional sesuai kebutuhan dan
kepentingan Perseroan.
12. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai
pengurusan maupun pemilikan sesuai ketentuan ketentuan
yang diatur dalam Anggaran Dasar dan ketetapan Rapat
Umum Pemegang Saham.

114

c.

Receiving or giving short-term, medium-term / long-term


loans, except those (account payable) which are arising
because of business transactions, and loans granted to
subsidiaries of the Corporate, and any provisions of the
loan given to a subsidiary of the Corporate should be
reported to the Board of Commissioners.

d.

Collateralize necessary fixed assets as the requirement of


short-term credit

e.

Release and write off any fixed assets with general


prevalent economic life cycle within the industry ,up to
5 (five) years and eliminate bad debt, inventory off until a
certain value set by the General Meeting of Shareholders

f.

Conducting joint operations or management contract


within a period of not more than 1 (one) year or one (1)
business life cycle

g.

Establish and adjust the organizational structure.

F. RIGHTS OF BOARD OF DIRECTORS

Rights of Board of Directors include:


1. Representing Corporate in and out of court.
2. Setting provisions and regulation concerning with Corporate
employment policies including salary determination, pension
or retirement and other benefits, pursuant to the prevailing
laws and regulations and Share Holder Meeting.
3.

Setting policies in leading and managing the Corporate.

4.

Appointing and dismissing employees of the Corporate


pursuant to Corporates personnel rules and regulations.

5.

Setting up handover of Board of Directors authority to one


or more employee, either individually or together or to other
person, to represent Company in and out of court.

6.

Receiving certain amount of salary and other allowances


such as housing allowance, medical allowance, official vehicle
service, retirement benefit and pension insurance as stipulated
by Share Holder Meeting and included in management
contracts.
Every time PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) reached
a certain level of profit, Board of Directors may receive
incentives as a reward for his performance and the amount
shall be determined by Share Holder Meeting
Using Corporates media and facilities for activities related
to the interest of Corporate, in accordance with the laws and
policies of the Corporate.

7.

8.

9.

Allowed to perform activities outside the Corporate that are


not directly related to the interests of the Corporate, such
as teaching, being a member/ committee of a business
association and that sort of thing, with a reasonable time and
shall be acknowledged by President Director or other Board of
Director Members.
10. Earned leave in accordance with the regulations.
11. Using professional advices pursuant to the needs and interests
of the Corporate.
12. Running other actions, whether concerning with management
or ownership in accordance with the provisions set forth in
the Articles of Association and the provisions of Share Holder
Meeting.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

G. TUGAS MASING-MASING DIREKSI

G. TASKS OF RESPECTIVE DIRECTORS

1.

Tugas Direktur Utama :


Tugas dan tanggung jawab khusus Direktur Utama pada
prinsipnya terdiri atas namun tidak terbatas pada:
a. Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan
menerima petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung
jawab kepada RUPS tentang kebijakan umum untuk
menjalankan tugas pokok Perusahaan dan tugas-tugas
lain yang ditetapkan oleh RUPS.
b. Melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan dan usaha
lain.
c. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang
dilakukan oleh para Direktur.

1. President Director:
Duties and responsibilities of President Director; principally,
consist of the following but are not limited to:
a. For and on behalf of Board of Directors, representing the
Corporate in receiving instructions from and responsible
to Share Holder Meeting concerning with general policies
to carry out Corporates principal duties and other tasks
assigned by Share Holder Meeting.
b. Perform Corporates principal duties and other businesses.
c. Controlling the implementation of the Board of Directors
policies conducted by Directors.

2.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha


Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha memimpin
Direktorat Komersial dan Pengembangan Usaha, membawahi
4 (empat) Bidang terdiri dari:
Bidang Pemasaran
Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Bidang Bina Usaha
Bidang Manajemen Resiko dan Manajemen Mutu
Tugas/fungsi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
meliputi:
a. Pembinaan dan penyelenggaraan pemasaran jasa
kepelabuhanan serta penyusunan trafik produksi dan
pendapatan (TPP).
b. Pembinaan dan penyelenggaraan perencanaan dan
pengembangan usaha dan penyusunan master plan dan
lingkungan.
c. Pembinaan dan penyelenggaraan bina usaha.
d. Pembinaan dan penyelenggaraan manajemen resiko dan
manajemen mutu.

2. Commercial and Business Development Director


Commercial and Business Development Director lead
Commercial and Business Development Directorate, and in
charge in the following 4 (four) fields:
Marketing
Planning and Business Development
Business
Risk Management and Quality Management
Tasks / functions of Commercial and Business Development
Director are:
a. Development and implementation of port marketing
services and preparation of production and revenue traffic
(TPP).
b. Development and implementation of planning and
business development and preparation of master plan and
environment.
c. Development and implementation of of Business
Development.
d. Development and implementation of risk management and
quality management.

3.

Direktur Operasi dan Teknik


Direktur Operasi dan Teknik memimpin Direktorat Operasi
dan Teknik, membawahi 4 (empat) bidang terdiri dari:
Bidang Pelayanan Kapal dan Barang
Bidang Teknologi Informasi
Bidang Peralatan
Bidang Fasilitas
Tugas/fungsi Direktur Operasi dan Teknik meliputi:
a. Pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan kapal dan
barang.
b. Pembinaan dan penyelenggaraan teknologi informasi.
c. Pembinaan dan penyelenggaraan fasilitas pelabuhan.
d. Pembinaan dan penyelenggaraan, perencanaan dan
pengadaan peralatan pelabuhan.

3. Operations and Engineering Director

4.

Direktur Keuangan
Direktur Keuangan memimpin Direktorat Keuangan,
membawahi 4 (empat) bidang terdiri dari :
Bidang Akutansi Manajemen
Bidang Akuntansi Keuangan
Bidang Perbendaharaan
Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan
Tugas/fungsi Direktur Keuangan meliputi:
a. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi manajemen.
b. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan.
c. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi keuangan.
d. Pembinaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina
lingkungan.

4. Director of Finance
Director of Finance lead the Directorate of Finance, in charge of
four (4) areas consist of:
Accounting Management
Financial Accounting
Treasury
Partnership and Community Development
Task / function of Director of Finance includes:
a. Development & implementation of Accounting Management.
b. Development and implementation of Treasury.
c. Development and implementation of Financial Accounting.
d. Development & implementation of partnerships and
environment

5.

Direktur Personalia dan Umum


Direktur Personalia dan Umum memimpin Direktorat Personalia
dan Umum membawahi 3 (tiga) bidang terdiri dari :

5. Director of Personnel and General Affairs


Director of Personnel and General Affairs lead the Directorate
for Personneland in charge in 3 (three) areas, consist of:

Director of Operations & Engineering lead the Directorate of


Operations & Engineering, and in charge of four (4) areas consist of:

Ships and Goods Services


Information Technology
Equipment
Facility
Task / function of Operations and Engineering Director include:
a. Development and provision of Ship and Good Services
b. Development & implementation of information technology.
c. Development and operation of port facilities.
d. Development & implementation, planning and procurement
of port equipment.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

115

Bidang Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya


Manusia.
Bidang Administrasi dan Kesejahteraan SDM.
Bidang Umum/Kepala Kantor Pusat.
Tugas/fungsi Direktur Personalia dan Administrasi Umum
meliputi:
a. Pembinaan dan penyelenggaraan perencanaan,
pengembangan organisasi, dan pengembangan sumber
daya manusia.
b. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan administrasi
dan kesejahteraan sumber daya manusia.
c. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi umum.

Secara detail Direksi akan menyusun Job Description untuk


masing-masing Anggota Direksi. Kewenangan menetapkan
Job Description ada pada RUPS, namun wewenang tersebut
dapat dilimpahkan kepada Keputusan Direksi.

In detail, Board of Directors will establish Job Description for


each. Job Descriptions are set by Share holder Meeting, but
that authority can be delegated to Board of Directors decision/
deeds.

H. RAPAT DIREKSI

Organization and Human Resources Planning.


Human Resources Administration and Welfare.
General Affairs / Head Office Manager.

Task / function of Personnel and General Affairs Director includes:


a. Development and implementation of planning, organizational
development, and human resource development.
b. Development and implementation of the relation of
administrative and human resources welfare.
c. Development
and
implementation
of
general
administration.

H. BOARD OF DIRECTORS MEETING

1.

Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi


dan setiap Anggota Direksi yang hadir dan atau diwakili
berhak memberikan suaranya dalam rapat tersebut. Direksi
juga berhak mengundang pihak lain untuk menghadiri
Rapat Direksi.

1.

Board of Director meeting is a meeting held by Directors


and each Director attending the meeting is entitled to vote.
Directors are also have the right to invite other parties to
attend the Meeting.

2.

Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dianggap perlu.


Namun demikian dalam rangka meningkatkan koordinasi
dan efektivitas pengurusan Perseroan, Direksi menetapkan
Rapat Direksi diselenggarakan secara rutin minimum satu
kali dalam 1 (satu) bulan.

2.

Board of Directors hold a meeting whenever it is necessary.


However, in order to maintain the coordination and
effectiveness of Corporates management, Board of Directors
set a regular meeting, minimally once in a month.

3.

Direksi dapat mengadakan rapat di luar jadual tersebut di


atas berdasarkan permintaan:

3.

Board of Directors may hold meetings outside the above


schedule upon request of:

a.

Seorang atau lebih Anggota Direksi.

a.

b.

Permintaan tertulis dari seorang atau lebih Anggota


Dewan Komisaris.

Written request from one or more members of Board of


Director.

b.

c.

Permintaan tertulis seorang atau lebih Pemegang


Saham yang bersama-sama mewakili sekurangkurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah
seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan
dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan halhal yang akan dibicarakan.

Written request from one or more members of Board of


Commissioners.

c.

Written request from one or more shareholders who


together, at least represent 1/10 (one tenth) of the total
shares issued by the Company, with valid voting rights,
by mentioning some issues that will be discussed.

4.

Rapat Direksi dianggap sah apabila diadakan di tempat


kedudukan Perseroan atau di tempat di dalam wilayah
Republik Indonesia.

4.

Board of Directors meeting is valid if held at the domicile


of the Corporate or at any place within the territory of the
Republic of Indonesia.

5.

Panggilan rapat dilakukan secara tertulis oleh Anggota


Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan di sampaikan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat
diadakan.

5.

Call of meetings are delivered in writing by Board of


Directors who has the right to represent the Corporate, and
the invitation shall be submitted at least three (3) calendar
days before date of meeting.

6.

Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara rapat,


tanggal, waktu dan tempat rapat.

6.

The Invitation shall include the agenda, date, time and place
of meeting.

7.

Undangan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua


Anggota Direksi hadir dalam rapat.

7.

Meeting invitations are not required if all members of Board


of Directors are present at the meeting.

8.

Materi rapat disiapkan oleh Sekretaris Perusahaan. Materi


rapat disampaikan bersamaan dengan penyampaian
undangan.

8.

Meeting materials shall be prepared by Corporate Secretary.


Meeting material shall be presented to Meeting participants
together meeting invitation.

9.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan


yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per
dua) dari jumlah anggota Direksi atau wakilnya.

9.

Meeting of Board of Directors is valid and entitled to make a


binding resolution if attended by more than 1/2 (one half ) of
Board Director members or the representatives.

10. Seorang Anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang


Anggota Direksi lainnya.

10. A Member of Board of Directors can only represent a member


of Board of Directors.

11. Seorang Anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang


Anggota Direksi lainnya.

11. A Member of Board of Directors can only represent a member


of Board of Directors.

12. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama.

12. All Board of Directors Meetings are directed by President


Director.

116

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

13. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan,


rapat dipimpin oleh Direktur yang disepakati bersama oleh
Direksi.

13. In the event that President Director is absent or unavailable,


the meeting shall be directed by a Director who is mutually
agreed by other Directors.

14. Rapat Direksi dihadiri oleh Anggota Direksi, Pejabat Satu


Level di bawah Direksi atau pejabat lain yang ditugaskan
oleh Direktur Utama, kecuali untuk rapat-rapat khusus yang
hanya boleh dihadiri oleh Anggota Direksi.

14. Board of Directors meetings are attended by Directors, Officers


with one level lower position from Director or other officer
assigned by President Director, except for special meetings
that may only be attended by member of Board of Directors.

15. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan Direksi dalam


Rapat Direksi harus berdasarkan itikad baik, pertimbangan
rasional dan telah melalui investigasi mendalam terhadap
berbagai hal-hal yang relevan, informasi yang cukup dan
bebas dari benturan kepentingan serta dibuat secara
independen oleh masing-masing Anggota Direksi.

15. Decisions made during Board of Director Meeting shall be


based on good intentions, rational judgments and have been
investigated thoroughly related to relevant factors involved,
informative and free from conflict of interests, and made
independently by each Member of the Board of Directors.

16. Setiap Rapat Direksi harus dibuatkan Risalah Rapat.

16. Each Board of Directors Meeting shall be summarized in a


Minutes of Meeting.

Selama tahun 2011, Direksi telah menyelenggarakan Rapat Direksi


sebanyak 47 kali dan Rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak 20 kali.

During 2011, Board of Directors Meetings has been held 47 (forty


seven) times and meetings with Board of Commissioners have been
held 20 (twety)times.

Jumlah Rapat Direksi dan Tingkat Kehadiran / Board of Directors Meeting and Attendance Level
Jumlah Rapat/
Number of meeting

Kehadiran /
Attendance

Direktur Utama / President Director

31

29

93,5%

Farid Luthfi

Direktur Keuangan / Finance Director

31

24

77,4%

Iman Achmad Sulaiman

Direktur Operasi & Teknik /


Operations & Engineering Director

47

39

83%

Bambang Eka Cahyana

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha /


Commercial and Business Development Director

47

30

64%

Imran Iskandar

Direktur Personalia dan Umum /


Personnel and General Affairs Director

31

25

80,6%

Harry Sutanto

Direktur Utama / President Director

16

10

62,5%

Suwhono

Direktur Keuangan / Finance Director

16

12,5%

Pasoroan Herman Harianja

Direktur Personalia dan Umum /


Personnel and General Affairs Director

16

50%

Nama / Name

Jabatan / Position

Alfred Natsir

Direksi Lama / Prevoius Directors

I. REMUNERASI DIREKSI

I. DIRECTORS REMUNERATION

Sebagai Kompensasi atas pelaksanaan pekerjaan dan tanggung


jawab Direksi diberikan remunerasi dan Untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Direksi diberikan tunjangan (Tunjangan Hari
Raya Keagamaan, Komunikasi, Santunan Purna Jabatan, Pakaian,
Cuti Tahunan, Cuti Besar, Perumahan, Utilitas, Uang Tunai Pengganti
Pakaian Batik), dan Fasilitas (Kendaraan Dinas, Kesehatan, Bantuan
Hukum, Rumah Jabatan, Club Membership, Perkumpulan Profesi,
dan Biaya Representasi).

As a compensation upon their performances and responsibilities,


Board of Directors are granted certain remuneration; and to
smoothen their performance, they are also granted for some
allowances (Religious Bonus, Communication, Retirement
Compensation, Garments, Annual Leave, Long Leave, Housing,
Utilities, Batik Clothes), and Facilities (Official Vehicle, Health, Legal
Assistance, Official House/ Dormitory, Club Membership, Professional
Association, and Representation Cost).

REMUNERASI DEWAN DIREKSI TAHUN 2011 / Board of Directors Renumerization for 2011
JABATAN / Position

JENIS / DESCRIPTION

1 BULAN / 1 Month

Direktur Utama /
President Director

Penghasilan / Income

51.750.000

621.000.000

RMH DINAS

RMH DINAS

4.191.750

50.301.000

Tunjangan Perumahan / Housing Allowance


Tunjangan Utilitas / Utility Allowance

Direksi /
Board of Directors

1 TAHUN / 1 Year

Tunjangan Cuti / Leave Allowance

51.750.000

THR / Religious Benefit/ Bonus

51.750.000

Penghasilan / Income

46.575.000

558.900.000

Tunjangan Perumahan / Housing Allowance

13.972.500

167.670.000

4.191.750

50.301.000

Tunjangan Utilitas / Utility Allowance


Tunjangan Cuti / Leave Allowance

46.575.000

THR / Religious Benefit/ Bonus

46.575.000

Total Tantiem Dewan Direksi dan Komisaris Tahun Buku 2011 /


Total Tantiem for Board of Directors and Commissioners for Fiscal Year 2011

5.334.000.000

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

117

J. BENTURAN KEPENTINGAN DEWAN DIREKSI

J. BOARD OF DIRECTORS CONFLICT OF INTEREST

Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sesuai ketentuan


Perundang-undangan tidak ada yang menjadi anggota Direksi pada
perusahaan lain dan atau tidak memiliki saham pada BUMN lain.

Board of Directors of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), pursuant


to the applied legislation, no one is allowed to become a member
of other companys Board of Directors and or do not hold/ own any
shares in other State Owned Enterprise.

Komite Audit

Audit Committee

A. TUGAS KOMITE AUDIT

A. AUDIT COMMITTEE TASKS

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk:


1. Memastikan efektivitas sistim pengendalian intern dan
efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal
auditor.
2. Menilai
pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor
eksternal.
3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistim
pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan
terhadap segala informasi yang dikeluarkan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
5. Melakukan indentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Komisaris serta tugas-tugas Komisaris lainnya.

Audit Committee assists Board of Commissioners to:


1. Ensure the effectiveness of internal control systems and
effectiveness of the internal and external performances of
auditors.
2. Assess the implementation and results of audits conducted
by Internal Audit Unit and the external auditor.
3. Provide recommendations in improving management control
system and its implementation.
4. Ensure that there has been a satisfactory review procedure
for any information issued by PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
5. Identify certain matters that require the attention of the
Commissioner and other Commissioners tasks.

Tugas Komite Audit dapat pula diperluas untuk:


1. Melakukan penelaahan atas informasi Perusahaan, Laporan
Manajemen dan informasi lainnya.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perusahaan.
3. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perusahaan.
4. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah
auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah
dilaksanakan.
5. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di
dalamnya perencanaan audit dan jumlah Auditornya.
Pelaksanaan tugas Komite dapat diatur dalam pedoman kerja
(charter) Komite dan disahkan oleh Komisaris Utama.

Tasks of Audit Committee may be extended to:


1. Review Corporates information, management reports and
other information.
2. Review Corporates compliance to laws and regulations relating
to Corporates activities.
3. Review complaints arised that are related to Corporate.
4. Review the adequacy of internal audit function, including the
number of auditors, annual work plans and assignments that
have been implemented.
5. Review the adequacy of external audit, including audit
planning and number of auditors.
Implementation of Committee's tasks can be organized into a
work guidelines (charters) for Committee and approved by the
Commissioner.

B. REMUNERASI KOMITE AUDIT

B. AUDIT COMMITTEE REMUNERATION

Sebagai Kompensasi atas pelaksanaan pekerjaan dan tanggung


jawab Komite Audit diberikan remunerasi sebagaimana tabel di
bawah ini:

As a compensation upon their performances and responsibilities,


Audit Committee are granted certain remuneration as follow:
Audit Committee Table of Renumeration

Tabel Remunerasi Komite Audit


No

Nama

Honorarium/Bulan

No

Name

Honorarium/Month

Armen Lubis

9.800.000

Armen Lubis

9.800.000

Sugi Mulyo

9.800.000

Sugi Mulyo

9.800.000

118

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Corporate Secretary

Corporate Secretary

Perseroan menyadari sepenuhnya pentingnya peranan Corporate


Secretary dalam memperlancar hubungan antar organ Perseroan
dan hubungan antara Perseroan dengan stakeholders. Secara
struktural Corporate Secretary bertanggungjawab kepada Direksi
dan memiliki kewenangan yang cukup untuk melaksanakan
tugas-tugasnya. Corporate Secretary harus selalu mengikuti
perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku dan memastikan
Perusahaan untuk memenuhi dan mematuhi peraturan tersebut.
Corporate Secretary akan memberikan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya kepada Direksi secara berkala.

Company is fully aware of the importance of the role of Corporate


Secretary in smoothing the relationship among Corporate
organizations, and the relationship of Corporate with stakeholders.
Structurally, Corporate Secretary is responsible to Board of Directors
and granted with sufficient authority to carry out its duties. Corporate
Secretary shall be dutiful to all the applied rules and regulations; as
well as, ensuring that the Corporate is able to meet and comply with
regulations. Corporate Secretary will provide information relating to
its performance to Board of Director periodically.

Dalam pelaksanaan tugasnya terdapat enam fungsi utama yang


dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan. Keenam fungsi utama
tersebut adalah :

In performing its function there are six major functions performed


by Corporate Secretary, they are:

1.

Menangani masalah tata usaha Direksi;

2.

Menjalankan fungsi hubungan masyarakat dan publikasi


Perseroan serta hubungan internasional;

3.

Menangani kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan


pasar modal dan antar lembaga;

4.

Mengurusi keperluan dan kepentingan Direksi dan Komisaris


yang berkaitan dengan tugas Direksi;

5.

Mengkoordinir penyusunan perencanaan perusahaan;

6.

Mengkoordinir penyusunan informasi dan sistem teknologi


informasi di Perusahaan.

1.

Handling administrative problems of Board of Directors;

2.

Performing the function of public relations and publications


as well as Corporates international relations;

3.

Handling activities related to capital markets and among


institutions;

4.

Taking care of the needs and interests of Directors and


Commissioners relating to the duties of Directors;

5.

Coordinating the preparation of corporate planning;

6.

Coordinating the preparation of information and information


technology systems of the Corporate.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

119

DAFTAR PRESS RELEASE TAHUN 2011 / PRESS RELEASE LIST IN 2011


No

Tanggal / Date Peristiwa / Event

7-Jan-11

Belawan International Container Terminal (BICT) mengoperasikan alat bongkar muat container crane (CC) 04 pada
7 Desember 2010
Belawan International Container Terminal (BICT) operated loading and unloading equipment, container crane (CC) 04
on 7 Desember 2010

8-Jan-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan bantuan sembako kepada korban banjir di Medan Labuhan dan
Medan Marelan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed Basic Needs Aid to flood victims in Medan Labuhan and Medan Marelan

27-Jan-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan fogging memberantas wabah DBD di kecamatan Medan
Belawan pada 27 Januari 2011
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) performed fogging to exterminate Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) at Belawan
District Medan, on 27 January 2011

2-Feb-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendapatkan dukungan dari Bank Mandiri dalam Dukung Revitalisasi
Pelabuhan dengan memberikan kredit Rp 1,2 Triliun
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) obtained a support from Mandiri Bank, in Port Revitalization Support Program,
manifested in Credit Loan Provision in the amount of IDR 1.2 Trillion

16-Feb-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Bangun Dermaga 100 M BICT


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) built 100 M Wharf at BICT

16-Feb-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Komitmen Majukan Kota Sibolga


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) committed to promote Sibolga city

18-Feb-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menggelar bedah buku Menatap Punggung Muhammad dalam rangka
memperingati Maulid Nabi Muhammad 1432 H
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Book Review event called Menatap Punggung Muhammad celebrating the
Maulid (Birthday) of Prophet Muhammad SAW 1432 H

2-Mar-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) membangun pelayanan pelabuhan berstandar internasional


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) established International Standardized Port Services

4-Mar-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan perhatian besar terhadap SDM


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gave a deep concern to Human Resources

10

8-Mar-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan kerja sama dengan Pertamina dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Langkat dalam pengoperasian Pelabuhan Pangkalan Susu
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) cooperated with Pertamina and Langkat Regional Government in operating
Pangkalan Susu Port

11

8-Mar-11

PT Pelabuhan Indonesia I (persero) meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan program pemberian bonus dan
penghargaan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) increased employees welfare by giving bonus and award

12

11-Mar-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyediakan jasa pelayanan logistik dengan dibukanya Belawan Logistic
Center (BLC) di Belawan pada 11 Maret 2011
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) provided logistic services by establishing Belawan Logistic Center (BLC) in Belawan
on 11 March 2011

13

30-Mar-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meringankan beban masyarakat dengan mengadakan pasar murah di Rumah
Sakit Pelabuhan Medan Belawan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) in order to ease societys burden, Pelindo I held a Bazar at Medan Port Hospital
Centre, Belawan

14

1-Apr-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) salurkan bantuan banjir Medan


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed Flood Victims Aid in Medan

15

8-Apr-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menambah peralatan bongkar muat RTG (Rubber Tired Gantry) sebanyak 10 buah
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) added Loading and Unloading Equipment, 10 (ten) units RTG (Rubber Tired Gantry)
Increase Loading and Unloading Productivity, Pelindo I Adds 10 RTG
To Increase Loading and Unloading Productivity, Pelindo I Added 10 (ten) units RTG

16

19-Apr-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berhasil memperjuangkan hak kepemilikan dan pengoperasian Dermaga
sepanjang 400 meter di Dumai
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) succeeded in accomplishing the Ownership and Operation License of 400 meter
Wharf at Dumai

17

1-May-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I memberlakukan penyesuaian tarif dasar pelayanan jasa
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) or Pelindo I applied the adjusted Basic Tarrif of Services

18

1-May-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) applied some investments to increase its productivity

19

20-May-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) SDV Logistic membawa kapal 6000 DWT ke Pelabuhan Sibolga
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) SDV Logistic carried 6000 DWT ship to Sibolga Port

20

24-May-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menambah investasi 2 unit Kapal Pandu Cepat


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) increased its investment of 2 (two) units Fast Pilot Boat

120

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

22

24-May-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menambah investasi dengan membeli tiga unit HMC (Harbour
Mobile Crane)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) or Pelindo I increased its investment by purchasing 3 (three) units HMC (Harbour
Mobile Crane)

23

31-May-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menambah fasilitas peralatannya dengan lima unit Rubber Tyred Gantry (RTG)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) added its equipment facilities with five units Rubber Tyred Gantry (RTG)

24

1-Jun-11

Kapal kargo MV Meratus Project 2 bersandar di Pelabuhan Sibolga


Cargo Vessel MV Meratus Project 2 berthed at Sibolga Port

25

7-Jun-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyalurkan dana PKBL untuk Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed PKBL Fund to Tanjungpinang and Tanjung Balai Karimun

26

15-Jun-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menambah satu unit Kapal Tunda (tugboat) untuk cabang Belawan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) added 1 (one) unit tugboat for Belawan Branch

27

16-Jun-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendukung kegiatan Persatuan Wanita Olah Raga Seluruh Indonesia (Perwosi)
Sumatera Utara
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) supported the event of Indonesian Women Sport Association (Persatuan Wanita
Olah Raga Seluruh Indonesia/ Perwosi) of North Sumatera

28

16-Jun-11

Belawan International Container Terminal mendatangkan alat baru Ruber Tired Gantri (RTG) sebanyak lima unit
Belawan International Container Terminal imported five new equipments, Rubber Tyred Gantry (RTG)

29

19-Jun-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menambah dua unit Container Crane (CC) untuk BICT (Belawan International
Container Terminal)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) added two units Container Crane (CC) for BICT (Belawan International Container Terminal)

30

21-Jun-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) penyelenggara Asean Ports Association Working Comitte Meeting (APA WCM)
ke 32 pada 22-23 Juni 2011
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) was appointed as the Host of 32nd Asean Ports Association Working Comitte
Meeting (APA WCM) on 22-23 June 2011

31

24-Jun-11

Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengundang anak yatim dalam peresmian pengoperasian
peralatan dan kapal
Management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) invited Orphans at the Opening Ceremony of Equipment and Ship
Operations

32

25-Jun-11

Pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengikuti Pelatihan Pembinaan Mental Fisik dan Disiplin (Bintalfisdis)
di Resimen Induk Kodam (Rindam) I Bukit Barisan pada 6-25 Juni 2011
Employees of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) participated in Physical and Discipline Mental Workshop (Bintalfisdis)
at Resimen Induk Kodam (Rindam) I Bukit Barisan on 6-25 June 2011

33

8-Jul-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Salurkan Dana PKBL, Program Kemitraan (PK) berupa modal usaha sebesar
1,64 milyar untuk UMKM dan dana Bina Lingkungan (BL) sebesar 50,8 juta dalam bentuk pendidikan, sarana dan
prasarana umum serta sarana ibadah pada 8 Juli 2011
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed PKBL Fund, Partnership Funds, manifested in working capital fund in the
amount of IDR 1,64 Billion for UMKM and 50,8 Million for Community Development (BL), manifested in procurement of
education, public facilities and religious facilities on 8 July 2011

34

11-Jul-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Serahkan Dana CSR sebesar 60 Juta di Kantor Pusat Medan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) submitted CSR Fund in the amount of IDR 60 Million at Medan Head Office

35

13-Jul-11

Perispindo Pelindo I Berikan Santunan sebesar 92 Juta untuk janda, anak yatim dan anak berprestasi pada 13 Juli 2011
Perispindo Pelindo I contributed IDR 92 Million to Widows, Orphans and Children with Well Accomplishments

36

15-Jul-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Menyerahkan SK pada Calon Operator yang telah memiliki surat izin operator
untuk mengoperasikan alat baru pada 15 Juli 2011
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) submitted Decrees to Operator Candidates who already had Operator License, to
operate new equipments on July 2011

37

22-Jul-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Salurkan Dana PKBL sebesar Rp 1,46 Milyar Untuk Wilayah Kerja di Provinsi Aceh
Cabang Lhoksumawe dan Malahayati serta 5.000 Bibit Pohon Trembesi Bantuan Presiden RI di Kabupaten Nagan
Raya, Malahayati
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed PKBL Fund of IDR 1,46 Billion to its Working Area in Lhoksumawe and
Malahayati Branches, Aceh Province, and also planting Trembesi Tree Seed from President of the Republic of Indonesia
in Nagan Raya Regency and Malahayati

38

24-Jul-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Mengadakan Acara Gerak Jalan Sehat dalam Rangka Menyambut Bulan
Ramadhan 1432 H dan Perayaan Hari Kemerdekaan RI yang Ke-66
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held Gerak Jalan Sehat, welcoming Ramadhan 1432 H and the 66th Independence
Day of the Republic of Indonesia

39

29-Jul-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Gelar Pasar Murah dalam Rangka Menyambut Bulan Ramadhan 1432 H
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Bazar to welcome Ramadhan 1432 H

40

4-Aug-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Gelar Acara Buka Bersama Wartawan pada 4 Agustus 2011
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Breakfasting Event with Journalist on 4 August 2011

41

5-Aug-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengadakan Acara Serah Terima Jabatan dengan Direksi Baru
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Handover Ceremony of new Director

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

121

42

10-Aug-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menerima kunjungan kerja Anggota DPR RI Komisi V DPR RI pada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) welcomed the Working Visit of Member of the Republic of Indonesias House of
Representatives of Commission V

43

15-Aug-11

Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gelar Safari Ramadhan 1432 H Bersama Anak Yatim
BOD of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Safari Ramadhan 1432 H with Orphans

44

20-Aug-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gelar Pasar Murah yang disambut antusias oleh masyarakat pada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Bazaar which was enthusiastically welcomed by public

45

22-Aug-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gelar RKAP 2011 yang menekankan Efisiensi dan Kebersamaan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) performed RKAP 2011, emphasizing Efficiency and Togetherness

48

26-Sep-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Gelar Acara Tepung Tawar Kepada 37 Orang Calon jemaah Haji Keluarga Besar
Pelindo I tahun 1432 H
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held an event called Tepung Tawar to 37 Hajj Pilgrims of the big family of Pelindo I
year 1432 H

49

19-Oct-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengadakan Seminar Lingkungan dalam rangka mensosialisasikan Perubahan
Iklim Dunia
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held an Environment Seminar of Socialicizing World Climate Change

50

20-Oct-11

Maersk Line memberikan apresiasi pada pegawai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Aris Zulkarnaen yang Bekerja
di Peti Kemas BICT
Maersk Line presenting an Appreciation to PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) employee, Aris Zulkarnaen, who was
assigned at BICT Container Terminal

51

6-Nov-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan penyembelihan 8 ekor sapi dan 3 ekor kambing dalam rangka
Perayaan Hari Raya Idul Adha
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Celebrating Idu Adha by sacrifying 8 cows and 3 lambs

52

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merekrut 70 SDM setingkat SMK untuk mengoperasikan alat-alat baru
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) recruited 70 men power, SMK graduated to operate new equipments

53

25-Nov-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) salurkan bantuan Bencana Gempa Tarutung senilai Rp 150 Juta pada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed Earthquake Disaster Aid in the amount of IDR 150 million

54

12-Dec-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gelar sosialisasi K3 untuk menghindari kecelakaan kerja


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held K3 Socialization to avoid working accident

55

22-Dec-11

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) gelar Pasar Murah Menjelang Natal dan Tahun Baru
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) held a Bazar to welcome Christmas and New Year

56
57

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) realisasikan investasi tahun 2011


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) succeeded in achieving its target based on 2011 Investment Realization
27-Dec-11

122

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyalurkan dana Program Kemitraan berupa Modal Usaha sebesar Rp 2,027 milyar
untuk UMKM secara bergulir untuk wilayah kerja Pelindo I di Provinsi Sumatera Utara
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) distributed Partnership Program Fund, manifested in Working Capital as much as
IDR 2,027 billion for UMKM, which were distributed gradually to Pelindo I Working Area in North Sumatera Province

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

123

Satuan Pengawasan Intern

Internal Auditor Unit

Dalam rangka membantu Manajemen untuk mewujudkan tata


kelola perusahaan yang profesional dan memastikan perusahaan
berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan RUPS, manajemen PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah melakukan internal audit yang
dilaksanakan oleh organ organisasi khusus yang bernama Satuan
Pengawasan Intern (SPI).

In order to assist management to achieve professional corporate


governance and ensure that the Corporate goes in the right direction
that has been assigned by Share Holder Meeting, the management
of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has conducted an internal
audit carried out by a special organization called the organization of
Internal Auditor Unit (SPI).

Untuk menjamin kerja SPI berjalan efektif, Kepala SPI telah


membuat Audit Charter SPI PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang
ditandatangani pada tanggal 16 Desember 2004 dan telah disetujui
dan disahkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. Juga telah
diterbitkan Keputusan Direksi No.PS.80/1/3/PI-06 tanggal 26 April
2006 tentang Pedoman Pemeriksaan Operasional PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). Untuk meningkatkan fungsi pengawasan
serta tindak lanjut hasil Pemeriksaan SPI pada Tahun 2010, telah
diterbitkan Keputusan Direksi No. PS.82/2/3/P.I-10 tanggal 26
Agustus 2010 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pemeriksaan
Pelaporan dan Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan SPI.

To ensure the effectiveness of SPI performance, Head of SPI has


set an Audit Charter of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) which
was signed on December 16, 2004 and has been approved and
endorsed by Directors and Commissioners. It was also completed
with Board of Directors Decree No.PS.80/1/3/PI-06 dated 26 April
2006 on Operational Audit Guidelines of PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero). To improve oversight and follow-up the results of SPI
Examination in 2010, Board of Directors has issued a Decree No.
Directors. PS.82/2/3/PI-10 dated August 26, 2010 about SPI Audit
Report Implementation Mechanism and Follow-up Inspection.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, SPI PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero) mengacu pada standar Profesi Audit dan Kode Etik SPI
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Standar tersebut telah sesuai
dengan Kode Etik dan standar Internal Audit dari Institute of Internal
Auditor Inc., sebagaimana telah diendorse oleh Konsorsium Profesi
Audit Internal Indonesia.

In conducting its work, SPI of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


refers to the Audit Profession Standard and PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) SPI Ethic Code. These standards are in accordance with
the Code of Ethics and standards of Internal Audit of the Institute of
Internal Auditors Inc., as has been endorsed by the Consortium of
Internal Audit Profession Indonesia.

A. VISI DAN MISI SPI

A. SPI VISION AND MISSION

Visi :

Diakui luas oleh stakeholders sebagai auditor internal


yang professional, mampu memberikan nilai tambah bagi
perusahaan, dan membantu terciptanya Good Corporate
Governance.

Misi : Melakukan fungsi audit internal melalui assurance


(pengujian dan penilaian) dan pemberian jasa konsultasi.
Fungsi assurance SPI dilaksanakan dengan kegiatan : audit
operasional (operational audit), audit kepatuhan (compliance audit),
audit keuangan (financial audit), audit sistem informasi (information
system audit), audit investigasi (investigative audit), audit di
belakang meja (desk audit), review untuk tujuan khusus (specific
review), dan jenis assurance lainnya.

B. SASARAN DAN FUNGSI

Fungsi assurance dan konsultasi SPI dilakukan dengan sasaran


teridentifikasinya risiko perusahaan, tersedianya pengendalian
internal yang memadai dan bekerja secara efisien dan efektif, dan
terwujudnya Good Corporate Governance dalam perusahaan.
Fungsi :
a. SPI adalah unit internal yang bersifat independen dan berfungsi
dalam:
1) Penyelenggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian
internal dan sistem pengendalian manajemen perusahaan.
2) Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional
perusahaan.
3) Penyelenggaraan dokumentasi Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dan tindak lanjut temuan pemeriksaan serta
ketatausahaan.
4) Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih
efektif di perusahaan.
5) Pendorong penerapan Good Corporate Governance.
6) Sebagai mitra kerja dari Komite Audit dan Pemeriksa
Eksternal dalam mengawasi pengelolaan perusahaan.
7) Pelaksanaan program kerja dan menyelenggarakan
penerapan sistem informasi manajemen di lingkungan
kerjanya.
b. Dalam menjalankan fungsinya SPI bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama.

124

Vision :

Widely recognized by stakeholders as an internal


auditor, a professional, can provide added value to
the company, and help to promote Good Corporate
Governance.

Mission :

Implement internal audit function through assurance


(testing and evaluation) and providing consulting
services.
SPI assurance functions performed by the following activities:
operational audits (operational audit), compliance audits
(compliance audit), financial audits (financial audit), the audit
information system (information system audit), the audit
investigation (investigative audit), the audit behind the desk (desk
audit), review for special purposes (specific review), and other types
of assurance.

B. OBJECTIVES AND FUNCTIONS

SPI assurance and consulting functions are aimed to identify


Corporates risk, availability of adequate internal control and
work efficiently and effectively, and to establish good corporate
governance within the Corporate.
Function :
a. SPI is an independent internal unit and functioned as the
followings:
1) Assessment Implementation of Corporate internal control
and management control systems.
2) Corporates Audit Implementation and operation.
3) Implementation of Documentation Examination Result
Report (LHP) and follow-up inspection findings and
administration.
4) Promote the implementation of more effective inherent
supervisory in Corporate.
5) Promote the implementation of Good Corporate
Governance.
6) As a partner of the Audit Committee and External Auditors in
monitoring Corporates management.
7) Implementation of working program and organize the
implementation of information management systems within
its scope of work.
b. In carrying out its function, SPI is directly responsible to President
Director.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

C. TUGAS

C. TASKS

1.

Membantu Direktur Utama dalam melakukan penilaian


secara independen atas sistem pengendalian pengelolaan
perusahaan.
2. Melakukan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui
pemeriksaan keuangan dan operasional pada Bidang/Biro/
Unit Kerja sebagai berikut:
a. Bidang Pemasaran dan Pengembangan Usaha
b. Bidang Operasi & Teknik
c. Bidang Keuangan
d. Bidang Personalia dan Umum
e. Corporate Secretary
f. Biro Hukum
g. Biro Logistik
h. Cabang dan Unit Kerja di lingkungan perusahaan
3. Melakukan kajian terhadap rencana investasi perusahaan
khususnya sejauh mana prosedur pengkajian dan pengelolaan
resiko telah dilaksanakan oleh unit yang bersangkutan.
4. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan mengenai sistem
pengendalian informasi dan komunikasi untuk memastikan
bahwa:
1) Informasi penting perusahaan terjamin keamanannya.
2) Fungsi sekretariat perusahaan dalam pengendalian
informasi dapat berjalan dengan efektif.
3) Penyajian laporan-laporan perusahaan dan kegiatankegiatan perusahaan memenuhi peraturan perundangundangan.
5. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian
intern yang ditugaskan oleh Direktur Utama.
7. SPI tidak bertanggung jawab atas aktivitas yang di review /
di audit, tetapi tanggung jawab SPI adalah pada evaluasi dan
analisa atas aktifitas tersebut.
8. Melakukan assessment secara obyektif atas praktek-praktek
akuntansi dan sistim pengendalian internal.
9. Memberikan informasi tentang assessment-nya atas efektifitas
sistim pengendalian internal dalam mendukung terciptanya
Good Corporate Governance dan akuntabilitas.
10. Mengevaluasi dan melaporkan kehandalan laporan keuangan
dan efektifitas dari pengendalian internal yang efektif.
11. Mendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih
efektif.
12. Melakukan pemantauan dan mengupayakan penerapan
pelaksanaan Good Corporate Governance.

1.

Assist Director in conducting an independent assessment on


Corporates management control systems.

2.

Conduct an assessment of the implementation of management


through financial and operational audits on the following
Field / Bureau / Unit of Work:
a. Field Marketing and Business Development
b. Field Operations & Engineering
c. Field Finance
d. Field Personnal & General Affairs
e. Corporate Secretary
f. Legal Bureau
g. Logistics Bureau
h. Branch and Unit of Work within corporate environment
A review of Corporates investment plan, particularly the
extent to which assessment procedures and risk management
have been implemented by the concerned unit.
Inspection and monitoring control system of information and
communication to ensure that:
1) Corporates important information is safe.
2) Corporate secretariat function in controlling the
information to be effectively implemented.
3) Presentation of Corporate reports and activities to
comply with the applied legislation.

D. WEWENANG SPI

D. SPI AUTHORITIES

SPI mempunyai wewenang untuk:


1. Memperoleh informasi, dalam waktu yang layak, dari seluruh
karyawan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dengan
wewenang ini, SPI berhak melihat semua dokumen dan
catatan, meminta keterangan dari setiap karyawan, dan
meninjau seluruh gedung, fasilitas, serta aktiva PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). Untuk itu, setiap karyawan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) berkewajiban memberikan informasi
yang diperlukan oleh SPI dalam waktu yang layak, sehingga
memungkinkan SPI untuk bekerja secara efektif.
2. Mengakolasikan sumberdaya audit, menentukan fokus, ruang
lingkup dan jadwal audit, serta menerapkan audit teknik yang
dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit. Jika dipandang
perlu, SPI memiliki wewenang untuk mendapatkan saran dan
nasehat dari tenaga professional (tenaga ahli).
3. Melakukan konsultasi dan menyampaikan laporan kapada
Direktur Utama dan berkoordinasi dengan Komisaris, melalui
Komite Audit.
4. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit
internal termasuk antara lain menentukan prosedur dan
lingkup pelaksanaan pekerjaan audit (PKPT).

3.
4.

5.

Compliance with laws and regulations.

6.

Carry out specific tasks within the scope of internal control


that is assigned by the Director.
SPI is not responsible for the activities being reviewed /
audited, but the evaluation and analysis of the activities.

7.
8.

Objectively assessing the accounting practices and internal


control systems.
9. Provides information about its assessment on the effectiveness
of internal control systems in supporting the creation of good
corporate governance and accountability.
10. Evaluate and report the reliability of financial report and the
effectiveness of effective internal control.
11. Encourage the implementation of more effective inherent
supervisory.
12. Monitoring and pursuing the implementation of Good
Corporate Governance.

SPI has the authority to:


1. Obtain information, within a reasonable time, of all employees
of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). With this authority, SPI
has the right to see all the documents and records, to request
information from any employee, and review all buildings,
facilities, and assets of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
To that end, every employee of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) shall provide the information required by SPI within a
reasonable time, so, it would allow SPI to work effectively.
2. Allocate audit resources, determine the focus, scope and
schedules, and apply audit techniques that are necessary to
achieve the audit objectives. If deemed necessary, SPI has
the authority to obtain advice and counsel from professionals
(experts).
3. Consult and submit reports to President Director and
coordinate with Commissioner, through the Audit Committee.
4. Establish, modify and implement internal audit policies,
including determine the procedures and scope of Audit
implentation (PKPT).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

125

5. Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan


fisik, informasi atas obyek audit yang dilaksanakannya, untuk
mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
6. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi
yang diperolehnya, dalam kaitan dengan penilaian efektivitas
sistem yang diauditnya.

5. Having access to all documents, records, personal and physical,


information of the audited objects, to obtain important data
and information related to its duties.
6. Verify and test the reliability of obtained information, in
relation with the assessment of the effectiveness of the system
being audited.

E. KEWAJIBAN SPI

E. SPI OBLIGATIONS

F. RUANG LINGKUP PEKERJAAN SPI

F. SPI SCOPE OF WORK

SPI berkewajiban untuk:


1. Membantu Direksi dan Komisaris dalam memenuhi tanggung
jawab pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan
memonitor kecukupan dan efektifitas system pengendalian
intern perusahaan. Kewajiban untuk mengembangkan sistem
pengendalian intern dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan efektifitas berada dalam tanggung jawab
manajemen.
2. Membantu Direksi dan Komisaris dalm meningkatkan
Corporate Governance PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
terutama dengan mendorong efektifitas organ organ Corporate
Governance, serta efektifitas proses pengendalian internal,
manajemen risiko, implementasi etika bisnis, dan pengukuran
kinerja organisasi.
3. Memberikan penilaian dan rekomendasi agar kegiatan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengarah pada pencapaian
tujuan dan sasarannya secara efektif, efesien, dan ekonomis.
4. Memberikan masukan kepada manajemen mengenai
perubahan lingkungan, resiko bisnis yang muncul, dan hal
hal lain yang mempengaruhi hasil dan kinerja PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
5. Menciptakan nilai tambah dengan mengidentifikasi peluang
peluang untuk meningkatkan kehematan, efesiensi, dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan di PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
6. Menilai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal.
Manajemen operasional berkewajiban untuk mengembangkan
sistem pengendalian internal dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran perusahaan.

Ruang lingkup pekerjaan SPI mencakup:


1. Menyakinkan bahwa sistem pengendalian internal telah
memadai, bekerja secara efesien, dan ekonomis, serta
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang diinginkan.
2. Mengevaluasi ketaatan terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan kebijakan serta
prosedur perusahaan.
3. Mengevaluasi kehandalan dan integritas informasi keuangan
dan informasi operasional.
4. Menilai kecukupan sarana untuk menjaga dan melindungi
kekayaan perusahaan.
5. Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan ruang
lingkup pekerjaan tersebut diatas, seperti, penyelidikan
dan pengungkapan atas penyimpangan, kecurangan dan
pemborosan.
6. Menyiapkan laporan assurance dan rekomendasi untuk
perbaikan.
Lingkup kerja SPI mencakup audit dan evaluasi tentang kemampuan,
efektivitas, ketaatazasan dan kualitas pelaksanaan tugas, yang
terdiri dari:
a. Pengawas Wilayah I, meliputi:
1. Cabang Pelabuhan Belawan
2. Cabang Pelabuhan Tembilahan
3. Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
4. Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung
5. Cabang Pelabuhan Malahayati

126

SPI is obliged to:


1. Assisting directors and commissioners in meeting the
management responsibilities of PT Plabuhan Indonesia I
(Persero) by monitoring the adequacy and effectiveness of
the internal control system of the Corporate. This obligation
to develop the internal control system, in order to achieve
corporates goals and objectives to be effective in the
management responsibility.
2. Assisting directors and commissioners to enhance corporate
governance in Indonesia PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
especially by encouraging effective corporate governance
within the organs and the effectiveness of internal control,
risk management, implementation of business ethics and
organizational performance measurement.
3. Provide assessments and recommendations for activities
of PT Pelabuhan Indonesia I(Persero), directed to goals
and objectives achievement, effectively, efficiently, and
economically.
4. Provide feedback to management regarding with environmental
change, emerging business risks, and other things that affect
the results and performance of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
5. Create added value by identifying potential opportunities
to improve the effectiveness, efficiency, and effectiveness
activities implementation PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
6. Assess the adequacy and effectiveness of the internal control
system. Operational management is obliged to develop
internal control system in order to achieve corporate ojectives
and purposes.

SPI work scope includes:


1. Ensure that adequate internal control system, working
efficiently, and economically, and to function effectively in
achieving the desired purpose and goals.
2. Evaluate Corporates compliance with legal and regulatory laws
and regulations, policies, as well Corporates procedures.
3. Evaluating the reliability and integrity of financial information
and operational information.
4. Assess the adequacy of the means to preserve and protect the
wealth of the company.
5. Carry out special assignments that are relevant to the scope of
this work, such as, investigation and disclosure of irregularities,
fraud and waste.
6. Prepare reports and recommendations for improvement
assurance.
SPI scope of work includes audit and evaluation of the capability,
effectiveness, obedience and task implementation quality, which is
consist of:
a. Supervisory Region I, including:
1. Belawan Port Branch
2. Tembilahan Port Branch
3. Tanjung Balai Karimun Port Branch
4. Kuala Tanjung Port Branch
5. Malahayati Port Branch

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

b. Pengawas Wilayah II, meliputi:


1. Belawan International Container Terminal (BICT)
2. Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan
3. Cabang Pelabuhan Pekanbaru
4. Cabang Pelabuhan Sungai Pakning
5. Belawan Logistic Center
c. Pengawas Wilayah III, meliputi:
1. Cabang Pelabuhan Dumai
2. Cabang Pelabuhan Lhokseumawe
3. Cabang Pelabuhan Tanjung Pinang
4. Rumah Sakit Pelabuhan Medan
5. Cabang Pelabuhan Sibolga
6. Unit Galangan Kapal
d. Pengawas Bidang Khusus, meliputi; Kerja Sama Usaha,
Lingkungan Pengendalian Internal (control environment),
Sistem Mutu, Teknologi Informasi, Audit Investigasi, pada
Cabang Pelabuhan andalan.
e. Lingkup kerja SPI sebagaimana dimaksud di atas akan
disesuaikan setiap tahun oleh Kepala SPI, sesuai dengan
Program Kerja Tahunan (PKPT) SPI.
Masing-masing Pengawas Wilayah mempunyai tugas
menyiapkan pembinaan teknis pemeriksaan, menyusun dan
melaksanakan program kerja pemeriksaan keuangan dan
operasional serta menyiapkan penilaian atas pelaksanaan
sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian
manajemen.

b. Supervisory Region II, covering:


1. Belawan International Container Terminal (BICT)
2. Tanjung Balai Asahan Port Branch
3. Pekanbaru Port Branch
4. Sungai Pakning Port Branch
5. Belawan Logistic Center
c. Supervisory Region III, including:
1. Dumai Port Branch
2. Harbor Branch Lhokseumawe Port Branch
3. Branch of the Port of Tanjung Pinang Port Branch
4. Medan Port Hospital
5. Sibolga Port Branch
6. Shipyard Unit
d. Special Field Supervisors, include; Business Cooperation,
Environment, Internal Control (control environment), Quality
Systems, Information Technology, Audit Investigation, the Ports
Branch mainstay.
e. SPI scope of work referred to the above scope of work, will be
adjusted each year by the head of SPI, according to the Annual
Working Program(PKPT) SPI.
Each region has the task to prepare the Supervisory technical
examinations of coaching, developing and implementing
the work programs and operational auditing and prepare an
assessment of the implementation of the system of internal
control and management control systems.

G. TANGGUNGJAWAB (AKUNTABILITAS)

G. RESPONSIBILITY (ACCOUNTABILITY)

H. SDM SPI

H. SPI HUMAN RESOURCES

Sebanyak 25 orang telah mengikuti Pendidikan Audit Intern


Tingkat Dasar I & II, 23 orang telah mengikuti Pendidikan Audit
Intern Tingkat Lanjutan I & II, sebanyak 5 orang yakni 4 orang
Team Leader dan 1 orang Pengawas Wilayah telah mengikuti
Pendidikan Audit Intern Tingkat Manajerial dan telah memperoleh
sertifikat QIA (Qualified Internal Auditor).

A total of 25 people have attended the Basic Education Internal


Audit I & II, 23 people joined the Internal Audit Education
Advanced Level I & II, as many as 5 people; which is 5 Team
Leaders and 1 joined the Education Regional Supervisor of
Internal Audit and has gained Managerial Level of QIA certificate
(Qualified Internal Auditor).

I. PELAKSANAAN TUGAS AUDIT INTERNAL

I. DUTIES OF INTERNAL AUDIT

Kepala SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama untuk:


a. Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan efektifitas
proses manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam
mengendalikan kegiatannya dan pengelolaan risiko.
b. Melaporkan hal hal penting berkaitan dengan proses
pengendalian internal, termasuk melaporkan kemungkinan
melakukan peningkatan pada proses tersebut.
c. Memberikan informasi mengenai perkembangan (progress) dan
hasil hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan
sumber daya audit.
d. Berkoordinasi dengan institusi pengendalian dan governance
lainnya, seperti Komite Audit dan auditor eksternal.

Organisasi SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI dan dibantu


3 orang Pengawas Wilayah, 1 orang Pengawas Bidang Khusus,
seorang Manajer Administrasi dan Monitoring, 4 orang Team
Leader, 15 orang Pemeriksa dan 2 orang Staf Administrasi, Evaluasi
dan Monitoring. Total keseluruhan SDM SPI sebanyak 27 orang.
Sebanyak 15 orang berpendidikan tinggi S1 dan sebanyak 12 orang
bergelar S2.

Sesuai dengan program kerja tahun 2011, selama tahun buku 2011,
telah dilakukan audit dengan hasil total temuan sebanyak 243
temuan, dimana sebanyak 151 temuan telah selesai, 92 temuan
masih dalam proses.

Head of SPI is responsible to President Director, to:


a. Provide an assessment of the adequacy and effectiveness of
the management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) in
controlling and risk management activities.
b. Report critical issues related to internal control processes,
including reporting the possibility of upgrading the process.
c. Provides information on the development (progress) and results
of the annual audit plan implementation and the adequacy of
audit resources.
d. Coordinate with other control institutions and governance,
such as Audit Committee and External Auditors.

SPI organization is directed by the Head of SPI and assisted by 3


Controllers Area, 1 Supervisor for Special Affairs, SPI Administration
and Monitoring manager, 4 Team Leaders, 15 auditors and 2
Administration staffs, Evaluation and Monitoring. SPI HR is totally
27 people. A total of 15 people are educated as S1 and 12 people
educated as S2.

In accordance with 2011 Work Program, during the fiscal year 2011,
there were 243 findings, where as many as 151 findings have been
completed, while 92 are still in the process of completion.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

127

Manajemen Risiko dan Manajemen Mutu


Risk and Quality Management

A. MANAJEMEN RISIKO

A. RISK MANAGEMENT

1. Dasar Pengelolaan Manajemen Risiko


Risiko adalah efek dari suatu ketidakpastian yang akan
mempengaruhi pencapaian sasaran/target (ISO 31000:2009).
Pengelolaan terhadap risiko dibutuhkan untuk meminimalisir
kerugian dan juga sebagai upaya untuk optimalisasi pencapaian
suatu sasaran/target.

1. Basic of Risk Management


Risk is any effect arises from uncertainties that will affect the
achievement of Corporates objectives / targets (ISO 31000:2009).
Therefore, Risk Management is needed to minimize the risk of loss
as well as efforts to optimize the achievement of a goal / target.

Dasar pengelolaan manajemen risiko pada PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) adalah :

Risk management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) is


based on:

a.

Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara


Republik Indonesia Nomor Kep.117/M-BUMN/2002 tanggal
01 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate
Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara

b. Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


Nomor UM.50/12/18/P.I-11 tanggal 31 Maret 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Manajemen Risiko pada PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) (yang merupakan pengganti Keputusan
Direksi sebelumnya yaitu Nomor PR.02/1/6/P.I-07 tanggal 10
Januari 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero).

128

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

a.

Decree of Minister of State-Owned Enterprises of the Republic


of Indonesia Number Kep.117/M-BUMN/2002 dated 01
August 2002 about the Implementation of Practices of Good
Corporate Governance (GCG) of State-Owned Enterprises.

b. Decree of Board of Directors of PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero) Number UM.50/12/18/PI-11 dated March 31,
2011 about Application Guidelines for Risk Management
in PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (as the substitution of
previous Board of Director Decree No. PR.02 / 1/6/PI-07 dated
January 10, 2007 about the Application of Risk Management
in PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

2. Tata Kelola Manajemen Risiko


Guna mewujudkan komitmen perusahaan dalam penerapan GCG,
antara lain adalah melalui penerapan manajemen risiko. Manajemen
risiko akan diterapkan diseluruh lingkungan perusahaan, meliputi
Kantor Pusat, Cabang Pelabuhan dan Unit Usaha.

2. Risk Management Governance


In order to realize Corporates commitment in implementing Good
Corporate Governance (CGC), Risk Management shall be applied
among all Corporates components, including Headoffices, Port
Branches and Business Entities.

Untuk efektifitas penerapannya, saat ini telah dibentuk Unit


Kerja Manajemen Risiko Kantor Pusat dan Unit Kerja Manajemen
Risiko Cabang Pelabuhan/Unit Usaha. Masing-masing Unit Kerja
Manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab dan wewenang
dalam penerapan manajemen risiko.

For effective implementation, Corporate has established Risk


Management Units at Head offices and Branches Offices. Each
Unit has the responsibility and authority in the application of risk
management.

3. Risiko yang dihadapi


Potensi risiko yang dikelola perusahaan saat ini terdiri dari 3 aspek,
yaitu :
a. Aspek Operasional, yaitu risiko yang mengakibatkan
terganggunya pelayanan operasional perusahaan, baik
yang bersifat teknis maupun administratif, yang berdampak
terhadap pencapaian target pelayanan operasional.
b. Aspek Finansial, yaitu risiko yang memberikan dampak finansial
dalam pencapaian target kinerja keuangan dan target laba
perusahaan.
c. Aspek Hukum, yaitu risiko yang menimbulkan dampak hukum
baik terhadap aset maupun sosial, berupa tuntutan atau sanksi
kepada perusahaan.

3. Confronted Risks
Potential risks managed by Corporate, currently consists of three
aspects, namely:
a. Operational aspects, namely those risks which are causing
disruption of Corporates operational services, both technically
and administratively, and have an impact on the achievement
of operational service targets.
b. Financial aspects, namely those risks that effect the achievement
of financial performance and profit targets.
c. Legal aspects, namely the risk that legally impact both the
assets and social, in the form of charges or penalties to the
Corporate.

4. Penerapan Manajemen Risiko


Identifikasi dan penilaian risiko di lingkungan kerja terus dilaksanakan,
baik untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan maupun
untuk menjaga kelancaran dan efektifitas setiap aktifitas pelayanan
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada para
pengguna jasa.

4. Application of Risk Management


Identification and assessment of risk within the workplace have
been continually conducted to ensure the achievement of Corporate
goals set out in the Work Plan and Budget, as well as to maintain the
smoothness/ continuity and effectiveness of every service activity,
in order to provide optimum services to customers.

Penerapan Manajemen Risiko mengacu kepada bagan dibawah


ini, yang pada intinya analisisnya diawali dari Program Kerja
Manajemen (PKM) tahun berjalan pada masing-masing cabang
dan unit usaha. PKM tersebut diidentifikasi lebih lanjut untuk
mmendapatkan potensi resiko yang akhirnya dilakukan mitigasi
risiko. Penerapan manajemen risiko saat ini telah dilaksanakan pada
8 Cabang Pelabuhan dan 2 Unit Usaha, yaitu : Cabang Pelabuhan
Belawan, Dumai, Pekanbaru, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun,
Lhokseumawe, Tanjung Balai Asahan dan Sibolga serta Belawan
International Container Terminal dan Belawan Logistic Center.
Pada Kantor Pusat telah dilaksanakan proses identifikasi risiko yang
bertujuan untuk menjaga kelancaran operasional dan pelayanan
pada unit-unit kerja.

Risk Management application refers to the chart below, essentially


the analysis is initiated by Management Work Program (PKM) of the
effective year in each branch and business units. Furthermore, PKM
shall be identified to find potential risks which finally establish risk
mitigation. Currently, risk management is applied in 8 Port Branches
and 2 Business Units, namely: Port of Belawan, Dumai, Pekanbaru,
Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Lhokseumawe, Tanjung
Balai Asahan and Sibolga; and Belawan International Container
Terminal and Belawan Logistic Center.
Head Office has implemented a risk identification process that
aimed to maintain the smoothness/ continuity of units operations
and services.

Pemahaman dan kepedulian dalam penerapan manajemen risiko


di lingkungan perusahaan terus ditingkatkan, antara lain melalui
pelaksanaan pelatihan manajemen risiko bagi staf operasional
dan staf terkait, baik di tingkat Cabang Pelabuhan/Unit Usaha dan
Kantor Pusat bekerja sama dengan konsultan Bapak Deddy Jacobus,
serta pemberian bimbingan teknis kepada Cabang Pelabuhan/Unit
Usaha yang membutuhkan.

Comprehension and concern upon the application of risk


management within Corporates work place are continuously
improved, including through the implementation of risk
management training for operational staff and related staff; both at
the at Port Branches / Business Units and Head Office has cooperated
with Mr. Deddy Jacobus, a consultant, and providing technical
guidance Port Branches / Business Units as needed.

Upaya-upaya optimalisasi penerapan manajemen risiko terus


dilaksanakan hingga diharapkan setiap level dalam perusahaan
telah mengelola risiko dengan baik dan terintegrasi dengan tugas
dan tanggung jawab masing-masing.

Efforts to optimize risk management application has been


continuously conducted; and hopefully, each level within the
Company shall be able to manage its risk management in a good
way as well as integrated with its responsibility.

Untuk tahun 2012 akan dilakukan optimalisasi dalam pelaksanaan


identifikasi dan penilaian risiko baik di tingkat Cabang Pelabuhan/
Unit Usaha maupun unit kerja di Kantor Pusat, sehingga risikorisiko yang dikelola perusahaan adalah risiko yang berpotensi
memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian targettarget perusahaan.

In 2012, there will be an optimization of risk identification


implementation and assessment, whether to Port Branches /
Business Units or Head Office, so that the managed risks are those
risks that potentially impact the achievement of corporate targets.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

129

POLA PIKIR PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO / RISK MANAGEMENT APPLICATION FRAMEWORK

PROGRAM
KERJA
MANAJEMEN
(PKM) 2011 /
MANAGEMENT
WORKING
PROGRAM
(PKM) 2011

IDENTIFIKASI
&
INVESTASI
POTENSI
RISIKO
(JUDUL
RISIKO) /
IDENTIFICATION
&
INVENTORY
OF POTENTIAL
RISKS
(RISK
DESCRIPTION)

A
N
A
L
I
S
A
/
A
N
A
L
Y
S
I
S

FINANSIAL / FINANCIAL
RISIKO
DITANGGUNG
/CONFRONTED
RISKS

OPERASIONAL /
OPERATIONAL
HUKUM / LAW
ASET / ASSET

MITIGASI
RISIKO /
RISK
MITIGATION

SOSIAL / SOCIAL
RISIKO
DIALIHKAN /
DIVERTED
RISK

SEBAGIAN / PARTIAL

SELURUHNYA / WHOLE

B. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

B. OCCUPATIONAL / WORKING SAFETY AND


HEALTH MANAGEMENT SYSTEM

1. Dasar Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
dan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan kegiatan kerja guna terciptanya tempat/areal kerja
yang aman, sehat, selamat, efisien dan produktif.

1. Basic Working Health and Safety Management System (SMK3)


Working Health and Safety Management System (SMK3) is part of the
overall management system which includes organizational structure,
planning, responsibility, implementation, procedures and resources
needed for the development and implementation, achievement,
assessment and maintenance of safety and health policies in the order
to control the risk of work-related related with any activity to create
secure, safe, healthy, efficient and productive work place.

Dasar pengelolaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah :
a. Permenaker RI Nomor : PER.05/MEN/1996 tanggal 12
Desember 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
b. Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Nomor KP.33/8/10/P.I-06 tanggal 30 Oktober 2006
tentang Pembangunan dan Implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
Lingkungan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia.

Working Health and Safety Management System (SMK3) in PT


Pelabuhan Indonesia I (Persero) is basically refer to:
a. Ministry of Manpower and Transmigration Regulation No.:
PER.05/MEN/1996 dated December 12, 1996, concerning with
Working Health and Safety Management System (SMK3).
b. BBoard of Directors of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Decree Number KP.33/8/10/PI-06 dated October 30, 2006
about Working Health and Safety Management System (SMK3)
within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) environment.

2. Implementasi Kebijakan SMK3


Pembangunan dan penerapan SMK3 di lingkungan perusahaan
dilaksanakan secara konsisten dan dokumentasi diintegrasikan
dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. SMK3 Policy Implementation


Development and implementation of SMK 3 within Corporate are
consistently implemented and documented, integrated with the
application of ISO 9001:2008 Quality Management System required
for the development, implementation, and maintenance of working
safety and health policies.

Khusus bagi Cabang Pelabuhan yang belum menerapkan Sistem


Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dapat menerapkan SMK3 secara
sederhana yang disesuaikan dengan kondisi Cabang Pelabuhan/
Unit Usaha setempat.

Particularly, Port Branches that have not implemented the Quality


Management System ISO 9001:2008 may implement SMK3 in
a simple way, adjusted to the conditions of Port Branches / Local
Business Unit.

Saat ini terdapat 6 (enam) Cabang Pelabuhan/Unit Usaha yang telah


mendapat Sertifikat SMK3 yaitu Belawan International Container
Terminal, Cabang Pelabuhan Belawan, Lhokseumawe, Pekanbaru,
Tanjungpinang dan Dumai.

Currently there are 6 (six) Port Branches / Business Units that entitled
for SMK3 Certificate, namely Belawan International Container
Terminal, Port of Belawan Branch, Lhokseumawe, Pekanbaru,
Tanjungpinang and Dumai.

Pada tahun 2011 telah dilaksanakan pembaharuan sertifikat SMK3


Cabang Pelabuhan Belawan dan pembangunan dan penerapan
SMK3 yang bersifat non sertifikasi pada 3 (tiga) Cabang Pelabuhan/
Unit Usaha yaitu Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Belawan
Logistic Center dan Unit Galangan Kapal.

In 2011 there have been a renewal of SMK3 certificate for Belawan


Port Branch, and development and implementation of non-certified
SMK3 in 3 (three) Port Branches / Business Units , they are Port of
Tanjung Balai Karimun Branch, Belawan Logistic Center and Shipyard
Unit.

130

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

C. IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

No.
1.

2.

Kegiatan
Renewal ISO 9001:2008

C. IMPLEMENTATION OF QUALITY
MANAGEMENT SYSTEM
No.
1.

Renewal of ISO 9001:2008 in Dumai Port, Pekanbaru and


TanjungPinang has been carried out by PT SAI Global

Renewal yang telah dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi PT


SAI Global adalah untuk memperpanjang masa berlakunya
sertifikat ISO 9001:2008 di Pelabuhan Dumai, Pekanbaru
dan TanjungPinang yang berakhir pada bulan Maret tahun
2011.

Renewal carried out by PT SAI Global is to extend the


validity period of ISO 9001:2008 certificate of Port of Dumai,
Pekanbaru and TanjungPinang which has expired in March
2011.

Audit Mutu Internal

2.

Surveilance Audit

The audit was conducted internally, every 6 (six) months


to see the effectiveness of the implementation of Quality
Management System

1.

2.

3.

Surveilance Audit

Surveilance Audit telah dilaksanakan oleh PT SGS


Indonesia di Belawan International Container Terminal
serta oleh PT Sucofindo di Pelabuhan Belawan.

Surveillance Audit was conducted by PT SGS Indonesia in


Belawan International Container Terminal and PT Sucofindo
in Belawan Port

Surveilance Audit dilaksanakan sebagai kontrol oleh pihak


eksternal terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu di
Belawan International Container Terminal dan Pelabuhan
Belawan.

Surveillance Audit conducted by external parties is aimed


to control the implementation of Quality Management
System in Belawan International Container Terminal and
Belawan Port.

Tinjauan Manajemen

4.

Management Overview

Rapat Tinjauan Manajemen di Pelabuhan Belawan, BICT,


Dumai, Pekanbaru serta TanjungPinang telah dilakukan
secara berkesinambungan setiap 6 (enam) bulan.

Management Review Meeting at Port of Belawan, BICT,


Dumai, Pekanbaru and TanjungPinang has been conducted
continuously every 6 (six) months.

Rapat Tinjauan Manajemen dilaksanakan sebagai


pedoman untuk mengevaluasi kinerja pengendalian mutu
berdasarkan hasil Audit Mutu Internal.

Management Review Meetings is held as a guideline for


evaluating the performance of quality control based on the
Internal Quality Audit Report.

D. IMPLEMENTASI ISPS CODE


No.

Internal Quality Audit


Continuous internal quality audits were carried out in Port
of Belawan, BICT, Dumai, Pekanbaru and TanjungPinang.

Audit ini dilaksanakan oleh pihak internal, setiap 6


(enam) bulan untuk melihat efektifitas penerapan Sistem
Manajemen Mutu.

4.

Renewal ISO 9001:2008

Renewal ISO 9001:2008 pada pelabuhan Dumai, Pekanbaru


dan TanjungPinang telah dilaksanakan oleh PT SAI Global.

Audit mutu internal secara berkesinambungan dilaksanakan


di Pelabuhan Belawan, BICT, Dumai, Pekanbaru dan
TanjungPinang.

3.

Activities

Kegiatan Activity
Sertifikasi ISPS Code

D. ISPS CODE IMPLEMENTATION


No.
1.

Activity
ISPS Code Certification

Telah dilaksanakan Sertifikasi ISPS Code untuk Terminal


Penumpang Luar Negeri Pelabuhan Tanjung Balai Asahan.

ISPS Code Certification for Overseas Passenger is given to


Tanjung Balai Asahan Port.

Sertifikasi dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan setelah memastikan bahwa
ketentuan keamanan maritim yang ditetapkan oleh IMO
telah memenuhi persyaratan.

Certification is given by Directorate General of Sea


Transportation - Ministry of Transportation after ensuring
that the pertinent port is able to meet maritime security
provisions established by IMO.

Renewal Sertifikasi ISPS Code


Renewal Sertifikasi ISPS Code untuk Pelabuhan Sei Pakning,
Lhokseumawe dan Kuala Tanjung telah dilaksanakan.
Renewal telah dilaksanakan oleh Ditjen Perhubungan
Laut-Kementerian Perhubungan untuk memperpanjang
masa berlaku sertifikat SoCPF pelabuhan Sei Pakning,
Lhokseumawe, dan Kuala Tanjung yang berakhir pada
tahun 2011.

2.

ISPS Code Certification Renewal


There have been some Certification Renewals of ISPS
Code upon Port of Sei Pakning, Lhokseumawe and Kuala
Tanjung.
Renewal has been carried out by the Directorate General
of Sea Transportation-Ministry of Transportation to
extend the period of validity of Sei Pakning SoCPF port,
Lhokseumawe, and Kuala Tanjung which has expired in
2011.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

131

Perkara Penting yang


Dihadapi Perusahaan

Important Issues Faced by


The Company

2. PT Indoterminal Belawan Perkasa mengajukan gugatan


kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan Perkara
No. 26/Pdt.G/2008/PN.Mdn tanggal 10 Oktober 2008
karena pihak PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dianggap
telah melakukan wanprestasi terhadap perjanjian
pembangunan dan pengelolaan Build Operation Transfer
(BOT ) antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan PT
Indoterminal Belawan Perkasa No. A.I.1289/PPI.PP.72 tanggal
8 Maret 1993. Pokok-pokok dari permasalahan tersebut adalah
tentang penafsiran:
a. Masalah masa berlaku/berakhirnya perjanjian BOT;
b. Adanya kewajiban untuk melanjutkan perjanjian BOT
dengan Perjanjian Operation and Maintenance (ONM);
c. Penambahan
masa
berlakunya
perjanjian
BOT
dengan adanya pembiayaan contingency yang harus
diperhitungkan sebagai tambahan biaya investasi, yang
akan diperhitungkan terhadap jangka waktu BOT.

2. PT Indoterminal Belawan Perkasa filed a lawsuit against the PT


Pelabuhan Indonesia I (Persero) with Case No. 26/Pdt.G/2008/
PN.Mdn dated October 10, 2008 that PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) considered breaching the Development and
Management of Build Operation Transfer (BOT) Agreement
between PT Pelabuhan Indonesia I (Limited) and PT Indoterminal
Belawan Perkasa No. A.I.1289/PPI.PP.72 dated March 8, 1993.
The case, principally intepreted the followings:

Pengadilan Negeri Medan telah mengabulkan gugatan


PT Indoterminal Belawan Perkasa terhadap PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) dan menghukum PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) untuk membayar tarif pelayanan instalasi pipa
terpadu yang menjadi Hak PT Indoterminal Belawan Perkasa
yang ditahan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 19
Nopember 2007 sampai dengan 31 Juni 2008 sebesar Rp
1.122.288.089 dan bunga 1% / bulan sejak 19 Nopember 2007.
Saat ini perkara masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung
Republik Indonesia.

Medan District Court had granted PT Indoterminal Belawan


Perkasa lawsuit against PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) and
charged PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to pay integrated
plumbing installation services tarrif, PT Indoterminal Belawan
Perkasas rights, which had been detained by PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) since November 19, 2007 to June 31, 2008
amounted to Rp 1,122,288,089 and interest of 1% / month
since 19 November 2007. Currently the case is still processed in
Supreme Court of Republic of Indonesia.

3. PT Socfin Indonesia, dkk mengajukan gugatan terhadap


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan perkara No. 504/
Pdt.G/2007/PN-Mdn tanggal 21 Pebruari 2008 atas dugaan
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) yaitu PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
melakukan penagihan jasa pipa terpadu kepada PT Socfin
Indonesia, dkk dengan menggunakan Surat Keputusan
Direksi yang sudah dicabut dan tidak berlaku lagi yaitu SK No.
US.11/4/18/P.I/05 tanggal 16 September 2005 sesuai dengan
Surat Edaran No. A.I.548/Blw-US.11 tanggal 07 Desember 2007.
Saat ini perkara masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung
Republik Indonesia.

3. PT Socfin Indonesia and friends filed a lawsuit against PT


Pelabuhan Indonesia I (Persero) with case No.. 504/Pdt.G/2007/
PN-Mdn dated February 21, 2008 upon its action against
the law,which is PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) charged
integrated plumbing installation services tarrif to PT Socfin
Indonesia and friends, based on revoked and expired Board
of Director Decree No. US.11/4/18/PI/05 dated 16 September
2005 in accordance with Circular Letter No. A.I.548/Blw-US.11
dated December 7, 2007. Currently the case is still processed at
Supreme Court of Republic of Indonesia.

1. T. Aswandin menggugat Kantor Pertanahan Kota Medan


ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dengan registrasi
perkara No. 43/TUN/2009/PTUN-MDN tanggal 18 Mei 2009
atas perbuatan Kantor Pertanahan Kota Medan yang menolak
permohonan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah seluas
66.800 M2 yang terletak di Jalan Bagan Deli, Kelurahan Bagan
Deli, tanah seluas 7.100 M2 yang terletak di Jalan Pelabuhan
Kelurahan Belawan II, dan tanah seluas 10 Ha yang terletak
di Jalan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan
Propinsi Sumatera Utara, atas nama T. Aswandin, karena
tanah yang dimohonkan penerbitan sertifikatnya atas nama
T. Aswandin tersebut merupakan bagian sertifikat HPL No.
1 Belawan I tanggal 03 Maret 1993 atas nama PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). Atas gugatan tersebut, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero), masuk sebagai Tergugat Intervensi dan
saat ini perkara masih dalam proses Kasasi di Mahkamah
Agung.

132

1. T. Aswandin sued Medan Land Office to at Medan Administrative


Court, with case registration No. 43/TUN/2009/PTUN-MDN
dated May 18, 2009 for the actions of Medan Land Office
rejected the issuance of a certificate of title to the land area of
66.800 M2, located on Jalan Bagan Deli, Village Deli Bagan, land
area of 7.100 M2, located on Road Harbour Village Belawan II,
and the land area of 10 hectares, located on Jalan Bagan Deli
Medan District Belawan, Medan North Sumatra Province, on
behalf of T. Aswandin, because the land being applied for the
issuance of certificates on behalf of T. Aswandin are part of/
covered by HPL certificate No. 1 Belawan I dated March 3, 1993
on behalf of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Refer to this
case PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), has been entered as
Defendant intervention and currently still in the process of
appeals in Supreme Court.

a. Validity / expiration of the BOT Agreement;


b. An obligation to continue BOT Agreement with Operation
and Maintenance Agreement (ONM);
c. The addition of BOT Agreement validity period with
contingency financing that must be considered as an
additional cost of investment, which will be calculated upon
BOT period.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

4. Nurhayati Asmar, dkk mengajukan gugatan terhadap


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan registrasi perkara
No. 07/Pdt.G/2000/PN-Mdn tanggal 17 Pebruari 2000 karena
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menguasai bidang-bidang
tanah milik Nurhayati Asmar, dkk seluas 1839 m2 dan bangunan
seluas 1832,34 m2 yang terletak di RT.03 RW.04 Kelurahan
Buluh Kasap Kecamatan Dumai Timur dengan gugatan ganti
rugi tambahan sebesar Rp 841.151.683. Saat ini perkara masih
dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

4. Nurhayati Asmar and friends, sued PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero) with registration No. l07/Pdt.G/2000/PN-Mdn on
17 February 2000, upon illegal occupation by PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) on areas of Nurhayati Asmar, and friends
of 1839 m2 and a building area of 1832.34 m2 located in RT.03
RW.04 Kelurahan Bulu Kasap East Dumai District with additional
compensation of Rp 841,151,683. Currently the case is still in
the process of appeals at Supreme Court of Indonesia.

5. Kamaruddin, dkk menggugat Kantor Pertanahan Kota


Medan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dengan
registrasi perkara No. 60/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 24
Nopember 2010 atas perbuatan Kantor Pertanahan Kota
Medan yang menolak permohonan penerbitan sertifikat
hak milik atas nama Kamaruddin, dkk. Atas gugatan
tersebut, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), masuk sebagai
Tergugat II Intervensi VII, karena tanah yang dimohonkan
penerbitan sertifikatnya atas nama Kamaruddin, dkk
tersebut, merupakan asset tanah PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) yang belum dimanfaatkan, yang diperoleh
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.
41/HPL/BPN/1991 tanggal 11 April 1991. Saat ini perkara masih
dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

5. Kamaruddin, et al sued Medan Land Office to Medan


Administrative Court with case registration No. 60/G/2010/
PTUN-Mdn dated November 24, 2010 for the actions of Medan
Land Office rejected the issuance of a certificate of ownership
on behalf of Kamaruddin, et al. In this case PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) defined as a defendant II intervension VII,
because the land being applied for the issuance of certificates
on behalf Kamaruddin, et al, the asset of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) which has not been exploited, obtained
by Decree of Head of National Land Agency No.. 41/HPL/
BPN/1991 dated 11 April 1991. Currently the case is still in the
process of appeals at Supreme Court of Indonesia.

6. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selaku Penggugat


mengajukan gugatan baru terhadap ahli waris alm. Ali Umar
dengan registrasi perkara No. 232/Pdt.G/2011/PN.Mdn tanggal
04 Mei 2011 yang menyatakan bahwa sah dan berharga surat
jual beli tanah yang dibuat di antara PT Pelindo I dengan Alm.
Muhammad Ali Umar atas sebidang tanah seluas 20.028 m2 yang
terletak di km 20 Medan Belawan Labuhan Deli Lingkungan X
B Pekan Labuhan Kecamatan Medan Belawan dan pembayaran
Jual beli atas tanah tersebut telah lunas. Saat ini perkara masih
dalam proses di Pengadilan Negeri Medan.

6. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) as a prosecutor, sued a new


lawsuit against the heirs of late. Ali Umar with case registration
No.. 232/Pdt.G/2011/PN.Mdn dated May 4, 2011 which stated
that there had been a legitimate and legal letter of sale and
purchase of land made between PT Pelindo I with late. Mr.
Muhammad Ali Umar over an area of 20.028 m2, located at km
20 Medan - Belawan Labuhan Deli Complex X B Pekan Labuhan,
Medan Belawan District and payment of sale and purchase of
the land was paid off. Currently the case is still in progress at
Medan District Court.

7. PT Metito Indonesia mengajukan gugatan kepada PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) dengan registrasi perkara No. 567/G/2010/
PN.Mdn tanggal 23 Desember 2010 atas perbuatan wanprestasi
yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) karena
tidak menyerahkan kewajiban 70 % dari total pendapatan
kerja sama operasi pelayanan jasa penyediaan air minum di
Pelabuhan Belawan. Saat ini perkara telah dicabut dengan
Penetapan No. 567/Pdt.G/ 2010/PN.Mdn tanggal 22 Agustus
2011.

7. PT Metito Indonesia filed a lawsuit against PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) with registration No. 567/G/2010/PN.Mdn
dated December 23, 2010 for the actions of Breaching the
Contract committed by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
for not submitting 70% liability of total revenues from joint
operation of water supply services in Port of Belawan. Currently,
the case has been withdrawn by Stipulation No. 567/Pdt.G /
2010/PN.Mdn dated August 22, 2011.

8. Zaherman dkk mengajukan gugatan ke PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) dengan registrasi perkara No. 30/
G/2011/PHI.MDN tanggal 11 April 2011 atas kekurangan
pembayaran uang paket pensiun berdasarkan PKB tahun
2009 sebesar Rp 1.889.580.521,-. Saat ini perkara masih dalam
proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

8. Zaherman et al filed a lawsuit to PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) with registration No. 30/G/2011/PHI.MDN dated 11
April 2011 upon its less of retirement benefits based on PKB
year 2009 amounted to Rp 1.889.580.521, -. Currently the case is
still in process of appeals at Supreme Court of Indonesia.

9. Hafizham menggugat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selaku


Tergugat I dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan selaku
Tergugat II dengan registrasi perkara No. 561/Pdt.G /2011/
PN.Mdn tanggal 06 Nopember 2011 di Pengadilan Negeri
Medan atas kepemilikan tanah seluas 10 Ha (yang dikenal
dengan tanah Pantai Anjing) yang merupakan bagian HPL
No. 1/Belawan I tanggal 3 Maret 1993 atas nama PT (Persero)
Pelabuhan Indonesia I di Belawan. Saat ini masih dalam proses
di Pengadilan Negeri Medan.

9. Hafizham sued PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) as Defendant


I and Head of Land Office Medan as Defendant II with case
registration No. 561/Pdt.G / 2011/PN.Mdn dated November
06, 2011 at Medan District Court on the ownership of 10
Ha of land (land known as Dog Beach) which is part HPL No.
1/Belawan I dated March 3, 1993 on behalf of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) in Belawan. Currently the case is still in
progress at Medan District Court.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

133

Etika Perusahaan
Corporate Ethics
A. PENDAHULUAN

A. INTRODUCTION

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk dapat berkembang dalam


pasar nasional maupun internasional dan agar dapat diterima
dalam pasar dengan persaingan yang semakin ketat, pengelolaan
Perseroan tidak lepas dari aturan main yang berlaku di pasar, baik
aturan hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun aturan
moral dan etika yang telah terbentuk di masyarakat atau dibangun
sendiri oleh Perseroan. Pengelolaan Perseroan dituntut selain
mempertimbangkan faktor ekonomis juga mempertimbangkan
hal-hal yang non ekonomis seperti nilai-nilai, etika, budaya dan
perilaku lingkungan Perseroan.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), to be able to thrive and accepted


in national and international markets in a such competitive
athmosphere, Corporates management can not be separated
from prevailed market rules, whether those rules issued by the
government or moral rules and ethics built by the community or
by the Corporate. Corporate Management is required to consider
not merely economic factors but also non-economic factors such as
values, ethics, culture and behavior within the Company.

Agar tercipta iklim kerja yang dapat menyatukan seluruh


Insan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terhadap kepatuhan dan
kepedulian terhadap nilai-nilai moral dan etika, maka seluruh organ
Perseroan yang terdiri dari Komisaris, Direksi beserta manajemen
kunci, dan segenap karyawan merupakan pihak-pihak yang terkait
dalam penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika. Karenanya,
guna mendukung terlaksananya penyelenggaraan bisnis yang
sehat dan beretika maka perlu disusun Pedoman Etika Usaha dan
Etika Kerja (Code of Conduct) Perseroan yang dapat dijadikan acuan
yang seragam bagi seluruh Insan Perseroan.

In order to create a working climate that can unite whole components


of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to comply and aware upon
moral values and ethics, all Corporates components including
Commissioners, Directors and key management, and all employees
are parties that obliged to applied healthy and ethical business
activities. Therefore, in order to support the implementation
of a healthy and ethical business activity, it is necessary for the
Corporate to formulate a Guidelines of Business Ethics and Ethics
(Code of Conduct) as a standard of reference for all Corporates
components.

Pedoman Etika Usaha dan Etika Kerja (Code of Conduct) PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) merupakan dokumentasi tertulis atas sistem
nilai dan penjabaran implementasinya ke dalam standar sikap dan
perilaku yang diharapkan dari setiap Insan Perseroan di dalam dan
di luar Perseroan. Setiap Insan wajib menjadikan Code of Conduct
sebagai pedoman dan tolok ukur dalam sikap dan perilakunya.
Dengan demikian, setiap Insan Perseroan sesungguhnya merupakan
cermin citra Perseroan bagi pihak eksternal, yang mengarah pada
pembentukan reputasi Perseroan.

Code of Business Ethics and Code of Conduct of PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) are a written documentation of value system and
its implementation elaboration into standard attitudes and behavior
expected from each personal within and outside of the Corporate.
Each personnel shall take the Code of Conduct as a guideline and
benchmark of his/ her attitude and behavior. Thus, each of the
Corporate personnel is actually a mirror image of the Corporate to
external parties, which leads to Corporates reputation.

Pedoman Etika Usaha dan Etika Kerja (Code of Conduct)


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berisi tentang keharusan
yang wajib dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari
sebagai penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) yaitu: Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas
(Pertangungjawaban), Independensi (kemandirian) , dan Fairness
(Keadilan).

Code of Business Ethics and Code of Conduct of PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) contain some requirements that must be
implemented and restrictions that should be avoided as the
translation of the implementation of Good Corporate Governance
(GCG) principles, they are: Transparency, Accountability,
Responsibility, independence and Fairness (Justice).

134

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Pedoman Etika Usaha dan Etika Kerja (Code of Conduct) disusun


dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perseroan. Penerapan
perilaku dan budaya Perseroan secara bersama-sama dapat
menciptakan iklim kerja yang sehat, sehingga manajemen dan
pegawai diharapkan berperilaku sesuai dengan perilaku yang
diharapkan Perseroan, baik dalam ucapan, sikap maupun tindakan.

Code of Business Ethics and Code of Conduct are prepared in order


to achieve Corporates vision and mission. Implementation of
Corporates behavior and culture altogether shall create a healthy
work climate, so that management and employees are expected to
behave in accordance with the expected behavior of the Corporate,
whether in speech, attitude and action.

B. ETIKA DAN PERILAKU KOMISARIS

B. ETHICS AND CONDUCT OF COMMISSIONERS

1. Dalam hubungannya dengan penerapan Good Corporate


Governance, maka Komisaris harus:
a. Memahami prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan
menerapkannya sebagai contoh perilaku bagi pegawai.
b. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance
yang diterapkan Perseroan

1. Refer to the implementation of Good Corporate Governance,


the Commissioners must:
a. Understand the principles of Good Corporate Governance
and apply it as an example of conduct for the employees.
b. Monitor the effectiveness of Good Corporate Governance
practises adopted by Corporate.

2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris


harus selalu melandasi diri dengan etika jabatan sebagai
berikut:
a. Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan
kepentingan Perseroan dan/atau yang dapat menimbulkan
potensi benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab.
b. Tidak memanfaatkan jabatan, aset Perseroan, dan informasi
Perseroan bagi kepentingan pribadi atau bagi kepentingan
orang atau pihak lain yang terkait yang bertentangan
dengan kepentingan Perseroan.
c. Tidak menerima imbalan atau sesuatu yang berharga
lainnya yang dapat mempengaruhi pendapat dan/atau
persetujuan Dewan Komisaris, di luar dari yang sudah
ditetapkan sebagai penghargaan atas pelaksanaan
tugasnya.
d. Menjaga kerahasiaan informasi Perseroan baik selama
bertugas maupun sesudah tidak menjabat Komisaris
Perseroan serta tidak akan mengungkapkannya, kecuali
dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e. M e nj a d i te l a d an ba gi m a n a je m e n d a n k a r yawan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

2. In carrying out its duties and functions, Board of Commissioners


must refer to the Standard of ethics as follows:
a. Avoid activities that are contrary to the interests of the
Company and / or which may pose a potential conflict of
interest in carrying out its duties and responsibilities.
b. Do not missuse or take an advantage of its position,
Corporates assets, and Corporates information solely for
its personal or other persons or partys benefits that may
trigger a conflict of interests of the Corporate.
c. Do not receive remuneration or valuable things that
may influence the opinions and / or approval of Board of
Commissioners, other than those that have been defined as
a reward for his performance.
d. Maintain confidentiality of Corporate information whether
during its service period or afterward; and shall not disclose
the information, unless it is justified by the applied laws.
e. Be a role model for the management and employees of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

135

3. Dalam hubungannya dengan penerapan Good Corporate


Governance, maka Komisaris harus:
a. Memahami prinsip-prinsip GCG dan menerapkannya
sebagai contoh perilaku bagi karyawan.
b. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance
yang diterapkan Perseroan.
c. Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Perseroan.
4. Dalam hubungannya dengan Pemegang Saham, maka
Komisaris berkewajiban:
a. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang
Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan
yang diusulkan Direksi.
b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan
pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang
Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan Perseroan.
c. Melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan.
d. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tahunan.
5. Dalam hubungannya dengan Direksi, Komisaris berkewajiban
untuk:
a. Meneliti dan menelaah laporan keuangan tahunan, laporan
berkala dan laporan-laporan lainnya dari Direksi.
b. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam
melaksanakan pengelolaan Perseroan serta memberikan
nasihat kepada Direksi.
c. Melakukan penilaian atas kinerja Direksi.

3. In compliant with the implementation of Good Corporate


Governance, Commissioner must:
a. Understand the principles of Good Corporate Governance
and apply them as an example of conduct to employees.
b. Monitor the effectiveness Good Corporate Governance
practices applied by the Corporate.
c. Maintaining the security and confidentiality of Corporate
information.
4. In relation to Shareholders, Commissioner shall:
a. Give their opinions and suggestions to Share Holder
Meeting concerning with Companys Long Term Plan, Work
Plan and Budget proposed Board of Directors.
b. Keep up with Corporates development activities, provide
opinions and advice to Share Holder Meeting on important
issues of Corporate Management.
c. Report to Share Holder Meeting about any indication of
Corporates performance declination.
d. Examine and analyze periodic reports and annual reports
prepared by Board of Directors and sign the annual report.
5. In relation to Board of Directos, Commissioner is obliged to:
a. Examine and review annual financial statements, periodic
reports and other reports from Board of Directors
b. Supervise Board of Directors policies in managing the
Corporate and give advice to Board of Directors.
c. Assess the performance of Board of Directors.

Anggota Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai


benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari
kegiatan Perseroan yang bersangkutan, kecuali gaji dan fasilitas
yang diterimanya sebagai anggota Komisaris, yang ditentukan oleh
RUPS/Pemegang Saham.

Board of Commissioner members are prohibited from making any


transactions that may lead to conflict of interest and taking personal
advantage from Company activities, other than the salary and
facilities they entitled, as stipulated by Share Holder Meeting.

C. ETIKA DAN PERILAKU DIREKSI

C. ETHICS & CONDUCT OF BOARD OF DIRECTORS

1. Dalam hubungannya dengan penerapan Good Corporate


Governance, maka Direksi harus:
a. Memahami prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan
menerapkannya sebagai contoh perilaku bagi pegawai.
b. Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan
kepentingan Perseroan dan/atau yang dapat menimbulkan
potensi benturan kepentingan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direksi harus
senantiasa melandasi diri dengan standar etika sebagai berikut:
a. Menjunjung etika bisnis yang lazim berlaku.
b. Tidak akan memberikan atau menawarkan baik langsung
ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada
pejabat pemerintah dan/atau pihak lain untuk mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh pihak-pihak tersebut.
c. Tidak menerima imbalan atau sesuatu yang berharga
lainnya yang dapat mempengaruhi pendapat dan/atau
persetujuan Direksi, di luar dari yang sudah ditetapkan
sebagai penghargaan atas pelaksanaan tugasnya.
d. Menjaga kerahasiaan informasi Perseroan baik selama
bertugas maupun sesudah tidak menjabat Direksi Perseroan
serta tidak akan mengungkapkannya, kecuali dibenarkan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Menjadi teladan bagi manajemen dan kar yawan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
f. Memastikan bahwa Perseroan melaksanakan tanggung
jawab sosial dan memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholders sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.

1. In relation to Good Corporate Governance implementation,


Board of Directors shall:
a. Understand the principles of Good Corporate Governance
and apply it as an example of conduct to employees.
b. Avoid activities that are contrary to the interests of the
Company and / or which may pose a potential conflict of
interest, either directly or indirectly.

136

2. In carrying out its duties and functions, Board of Directors must


always underlie themselves with ethical standards as follows:
a. Uphold the Common Ethical Business policies application.
b. Will not give or offer, directly or indirectly, any valuable
things to government officials and / or other parties to
influence the decisions that will be taken by those parties.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

c.

Did not receive remuneration or other valuable things that


can influence the opinions and / or approval of Board of
Directors, other than those that have been defined as a
reward for his performance.
d. Maintain confidentiality of Corporate information whether
during its service period or afterward; and shall not disclose
the information, unless it is justified by the applied laws.
e. Be a role model for the management and employees of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero).
f. Ensure that Corporate has implemented its social
responsibility and give attention to stakeholders interests
in accordance with the applicable laws and regulations.

3. Dalam hubungannya dengan penerapan Good Corporate


Governance, maka Direksi harus:
a. Memahami prinsip-prinsip GCG dan menerapkannya
sebagai contoh perilaku bagi pegawai.
b. Menghindari timbulnya benturan kepentingan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
c. Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Perseroan.

3. In relation with the implementation of Good Corporate


Governance, Board of Directors shall:
a. Understand the principles of good corporate governance
and apply it as an example of conduct to employees.
b. Avoid any conflict of interest, either directly or indirectly.
c. Maintaining the security and confidentiality of Corporate
information.

4. Dalam hubungannya dengan tugas pokok, Direksi


berkewajiban:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usaha.
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang,
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, termasuk rencanarencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
usaha dan kegiatan Perseroan serta menyampaikan kepada
Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan
pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham.
c. Memelihara risalah rapat serta menyelenggarakan
pembukuan Perseroan sesuai dengan kelaziman yang
berlaku bagi suatu Perseroan.
d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan,
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
e. Mempertanggungjawabkan tentang keadaan dan jalannya
Perseroan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan
tahunan dan laporan manajemen kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
f. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham.
g. Menyiapkan serta menyusun struktur organisasi Perseroan
lengkap dengan perincian tugasnya.
h. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

4. In relation with its main tasks, Directors are required to:

Keharusan dan larangan untuk menjaga hubungan dengan


Pemegang Saham, maka Direksi:
a. Bekerja secara optimal untuk meningkatkan nilai Pemegang
Saham.
b. Memberikan informasi material yang lengkap dan akurat
mengenai Perseroan kepada Pemegang Saham.
c. Menyiapkan mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham yang
memungkinkan setiap Pemegang Saham dapat hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham dan memberikan suaranya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Menjamin agar setiap Pemegang Saham mendapatkan hakhaknya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, semua
keputusan yang diambil secara sah dalam RUPS serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Tidak diperkenankan memiliki perangkapan jabatan sebagai
Direksi di Perseroan lain.
f. Tidak diperkenankan memiliki kepemilikan saham pada
Perseroan pesaing.

Requirement and prohibition to maintain its relations with


shareholders, Board of Directors shall:
a. Work optimally to enhance Shareholder value.

D. ETIKA DAN PERILAKU PEGAWAI

D. ETHICS AND CONDUCT OF EMPLOYEES

Hubungan Perseroan dengan Pegawai


Sebagai Perseroan yang memberikan jasa kepelabuhanan, Perseroan
memandang sumber daya manusia merupakan aset Perseroan yang
paling penting yang perlu dijaga dedikasi dan loyalitasnya, karena
keberhasilan Perseroan adalah berkat kerja keras setiap pegawai
yang cakap, terlatih dan berprestasi.

Corporate and Employee Relations


As a Company that provides port services, Company takes human
resources as Corporatesmost important asset; threfore, it is
important to maintain their dedication and loyalty, because any
success achieved by Corporate can not be sperated from the hard
work of competent, well-trained and well-achieved employees.

a.

Try and ensure the implementation of Corporates


business and activities in accordance with the purposes
and objectives and business activities.
b. Prepare Corporate Long Term Plan, Work Plan and
Budget, on time, including other plans related with the
implementation of the Corporates business and activities;
and submit them to Commissioner and Stake Holders to
obtain approval from Shareholders Meeting.
c.
d.

e.

f.
g.
h.

Maintain minutes of meetings and Corporate books of


Account in accordance with the prevalent system that
commonly applied in a company.
Establish Corporate accounting system in accordance with
Finance Accounting Standards and based on the principles
of internal control, primarily a function of management,
recording, storage and monitoring.
Responsible for all condition and the running process of
Corporate in the form of annual report including financial
statements and management reports to Shareholder
Meeting.
Provide periodic reports in the manner and time in
accordance with applicable regulations, and other reports
whenever requested by Shareholders.
Prepare and establish Corporates organizational structure
completed with its job description.
Running other obligations in accordance with the decision
of Share Holder Meeting and the legislation in force.

b. Provide Share Holders a complete and accurate material


information regarding with the Corporate.
c. Prepare Share Holder Meeting mechanism that allows each
member to attend the Meeting and vote in accordance with
the legislation in force.
d. Ensure that each Share holder member get their rights in
accordance with the provisions as stipulated in Articles of
Association, and all the decisions taken at Share Holder
Meeting are legal as well as the regulation in force.
e. Not allowed to have dual positions as Directors of other
Company.
f. Not allowed to own shares in competitor companies

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

137

Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menyadari, selain


faktor kuantitas, faktor kualitas SDM merupakan faktor yang penting
dalam upaya meningkatnya kinerja Perseroan. Hal ini merupakan
Komitmen Perseroan terhadap pegawainya untuk meningkatkan
pendidikan dan pelatihan untuk kemajuan Perseroan.

Management of PT Pelabuhan Indonesia (Persero) awares that


other than human resources quantity, the quality of human
resources is also an important factor in the effort to increase
Corporates performance. It has been Corporates commitment to its
employees to improve their knowledge and training for Corporates
advancement.

Guna mewujudkan komitmen tersebut, maka Perseroan:


1. Melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai mengenai
kebijakan Perseroan, menyangkut masalah-masalah seperti
tindakan melanggar hukum melalui atasan langsung masingmasing.
2. Melaksanakan supervisi dengan menempatkan pegawai pada
fungsi-fungsi penting dan memadai.
3. Memberikan kesempatan kerja dan pengembangan karir yang
adil kepada seluruh pegawai yang memiliki kualifikasi setara,
sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan.
4. Memberikan fasilitas kepada karyawan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada yang
bersangkutan sesuai dengan jabatannya.
5. Dalam pembuatan kontrak kerja, telah memuat hak dan
kewajiban pegawai secara seimbang.

To realize this commitment, the Corporate:


1. Socialize Corporates policies regarding with illegal issues to all
employees through their supervisors.

Memandang setiap pegawai sebagai aset utama Perseroan, yang


ditunjukkan dengan:
1. Menegakkan peraturan kepegawaian yang berlaku kepada
seluruh pegawai tanpa diskriminasi.
2. Memperlakukan setiap pegawai dengan hormat, menghargai
privasi dan harga diri atas setiap Insannya.
3. Menghargai prestasi pegawai dengan memberikan
penghargaan, perhatian, bonus, bea siswa, promosi, dan lainlain sesuai dengan ketentuan Perseroan.
4. Menolak praktik-praktik diskriminasi dalam pemberian
kesempatan kerja dan pengembangan karir pegawai, dan
menjamin perlakuan yang adil kepada seluruh pegawai.
5. Mendorong penciptaan hubungan kerja yang kondusif untuk
meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan inovasi.

View each employee as a key asset of the Corporate, indicated by:

138

2. Implement supervision by placing employees on essential and


adequate functions.
3. Provide fair job opportunities and career development to all
employees who have particular qualification, in accordance
with their performance.
4. Provide facilities to employees in accordance with the duties
and responsibilities imposed by each relevant position.
5. Include all employees rights and obligations in Employee
Contract equally.

1. Enforce employment regulations to all employees without


discrimination
2. Treat every employee with respect, appreciate their privacy
and dignity.
3. Rewarding well-achieved employees with interests, bonuses,
scholarships, promotions, etc. in accordance with Corporates
regulation.
4. Reject discriminatory practices in job opportunity and career
development provisions to employees, and ensure fair
treatment to all employees.
5. Encourage the creation of a conducive working relationship to
increase productivity, creativity, and innovation.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Akses Terhadap Informasi


Access to Information

Sebagai wujud transparansi serta guna mendukung kemudahan


dalam mengakses informasi bagi para pemangku kepentingan
(stakeholder), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyediakan
informasi melalui Corporate Secretary serta website kami www.
inaport1.co.id dan portal Kementerian BUMN untuk penyediaan
informasi secara terintegrasi dan aktual. Pelindo I secara aktif
melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan
melalui press release yang disebarkan ke media lokal, nasional
dan internasional serta dapat diakses di website kami. Informasiinformasi lain mengenai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat
diakses di website kami. Informasi lebih lanjut dapat pula dilakukan
dengan mengirimkan email ke pelabuhan1@inaport1.co.id maupun
menghubungi secara langsung melalui.

As a form of transparency and to support easy access to information


for all stakeholders (stakeholders), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
provides information through its Corporate Secretary and on our
official website: www.inaport1.co.id and official website of the
Ministry of State Owned Enterprise for the provision of integrated and
actual information. Pelindo I is actively pursuing publication of any
corporate action which is done through a press release, distributed
to local, national and international media and can be accessed at
our website. Other information about the PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) can be accessed at our website. More information can also
be obtained by sending an email to pelabuhan1@inaport1.co.id or
call directly to our office.

Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertekad untuk menciptakan


kegiatan operasional Perusahaan yang terbebas dari praktikpraktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dan menjunjung
tinggi penegakan Etika Usaha dan Etika Kerja Perusahaan. Untuk
memastikan hal ini beproses sesuai dengan yang diharapkan
maka perlu keterlibatan seluruh unsur perusahaan dan pemangku
kepentingan lainnya dalam memberikan informasi penyelenggaraan
kegiatan perusahaan sebagai bentuk Whistle Blowing System
Perusahaan.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) is committed to creating a


Corporate operations free of corrupt practices (Corruption, collusion
and nepotism) and uphold the rule of Business Ethics and Corporate
Ethics. To ensure the application of this commitment as expected,
it requires the involvement of all Corporates elements and other
stakeholders to inform the implementation of Corporates activities
as a form of Corporates Whistle Blowing System.

Mekanisme penyaluran informasi penyelenggaraan kegiatan


perusahaan diatur dalam Pedoman GCG PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Lampiran IV.24, Bab XI tentang Saluran Pengaduan
Masalah.

Information distribution mechanism of Corporate is set up in Port


GCG of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annex IV.24, Chapter XI
about Problems and Complaint Line.

Setiap pegawai perusahaan wajib melaporkan tentang dugaan


terjadinya pelanggaran hukum dan peraturan perundangundangan, Code of Conduct, serta kebijakan dan aturan Perseroan,
dan menyampaikan saran dan pendapatnya kepada pejabat
berwenang.

Each employee is required to report any alleged violations of laws


and regulations, Code of Conduct, as well as Corporate policies and
rules, and to deliver their advice and opinion to the authorities.

Pegawai wajib bekerjasama dalam penyelidikan internal yang


dilakukan oleh perusahaan, dengan mengungkapkan data dan
informasi yang diketahui, yang berkaitan dengan terjadinya dugaan
pelanggaran.

Employees are obliged to cooperate in an internal investigation


conducted by Corporate, by revealing the obtained data and
information, related to presumption of innocence.

Perusahaan melindungi dan menjamin kerahasiaan identitas


pelapor, isi informasi yang disampaikan tentang adanya dugaan
pelanggaran Code of Conduct, kebijakan dan aturan kecuali yang
bersangkutan ikut terlibat dalam pelanggaran tersebut.

Corporate protects and ensures the confidentiality of the informants


identity, content of information about alleged violation
conjecture of the Code of Conduct, policies and rules unless the
informant is involved in the offense.

Setiap laporan dugaan pelanggaran yang disertai data dan atau


bukti-bukti akurat akan diproses lebih lanjut demi keselamatan
jalannya usaha Perseroan. Pelanggaran terhadap Pedoman Etika
Usaha dan Etika Kerja, akan ditindak secara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di Perseroan dengan tetap mengedepankan azas
praduga tak bersalah.

Any reports of alleged violations and the accompanying data or


accurate evidence will be processed further for Corporates business
continuance. Violation against the Code of Business Ethics and Code
of Conduct, will be dealt based on Corporates applicable provisions,
but still upholding.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

139

Perlindungan Lingkungan
Environmental Preservation

Sistem Pengelolaan Lingkungan adalah upaya meminimalkan


dampak negatif suatu kegiatan terhadap lingkungan sekitar akibat
dari aktifitas perusahaan. Dampak yang disebabkan oleh kegiatan
dapat berupa dampak sosial, ekonomi, dan budaya serta fisik
terhadap masyarakat sekitar. Oleh karena itu perusahaan dalam
menjalankan aktifvitasnya harus berorientasi kepada pengelolaan
lingkungan yang baik dan berkelanjutan. Selanjutnya setiap program
kerja dan kegiatan di lingkungan perusahaan harus mematuhi dan
menerapkan pedoman, prosedur dan peraturan lingkungan hidup.

Environmental Management System is an effort to minimize


negative impact of an activity ona surrounding environment due to
Corporates activities. The impact caused by such activities can be
social, economic, and cultural as well as physical among surrounding
communities. It is why, in running its activities, Corporate shall be
oriented to sustainable environmental management. Furthermore,
each program of work and activities in the Corporate must abide and
implement environmental guidelines, procedures and regulations.

Untuk kegiatan yang baru dan diperkirakan memberikan dampak


besar dan penting terhadap lingkungan wajib memiliki dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan untuk
kegiatan yang tidak masuk dalam katagori wajib memiliki dokumen
AMDAL harus memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) atau
dokumen lingkungan lainnya sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam mengimplementasikan
pengelolaan lingkungan, perusahaan mewajibkan setiap cabang
dan unit usaha untuk melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pengelolaan lingkungan setiap tahunnya.

For new activities which are expected to provide a major and


significant impacts on the environment are required to have
complete documents of Environmental Impact Assessment (EIA)
and for activities that do not fall into the a must have EIA category,
shall be completed with Environmental Management Effort (UKL) Environmental Monitoring (UPL) documents or other environmental
documents in accordance with the laws and regulations in force. In
implementing environmental management, Corporate requires that
each branch and business unit to conduct annual environmental
management monitoring, evaluation and reporting.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga peduli terhadap kondisi


lingkungan alam, melalui penerapan pengelolaan program
pencegahan dan perbaikan lingkungan alam dengan melakukan
penanaman pohon di sekitar wilayah operasional PT Pelabuhan
indonesia I (persero) dan wilayah lainnya yaitu dengan menanam
sebanyak 10.000 pohon bakau di sekitar Pelabuhan Belawan, 1.000
pohon mangga di Dumai dan 5.000 pohon trambesi di Aceh.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) is also concerned about the


condition of the natural environment, through the implementation
of environmental management prevention and improvement
programs by planting trees around the operation areas of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) and other areas, which has
contributed 10,000 mangrove trees plantation around Belawan
Harbor, 1,000 mango trees in Dumai and 5,000 trambesi (rain tree)
trees in Aceh.

140

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PROGRAM PERLINDUNGAN LINGKUNGAN TAHUN 2011 / ENVIRONMENTAL PRESERVATION PROGRAM YEAR 2011
No. PROGRAM / Program

TARGET / Target

REALISASI / Achievement

Penyusunan
Dokumen
Evaluasi
Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan
Kuala Tanjung
Document Establishment of Environment
Evaluation (DELH) for Kuala Tanjung Port

Tersusunnya informasi sebagai indikator implementasi


K3PL serta kelengkapan usaha dan peraturan
lingkungan
The establishment of information as an indicator of K3PL
implementation as well as business completeness and
environmental regulation

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan Kuala


Tanjung mendapatkan rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan
Hidup Provsu tanggal 28 September 2011
Environment Evaluation Document (DELH) for Kuala TanjungPort
achieved a recommendation from the Head of Environmental Agency
of Nort Sumatera date 28 September 2011

Penyusunan
Dokumen
Evaluasi
Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan
Sibolga
Document Establishment of Environment
Evaluation (DELH) for Sibolga Port

Tersusunnya informasi sebagai indikator implementasi


K3PL serta kelengkapan usaha dan peraturan
lingkungan
The establishment of information as an indicator of K3PL
implementation as well as business completeness and
environmental regulation

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan


Sibolga mendapatkan rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan
Hidup Provsu tanggalk 28 September 2011
Environment Evaluation Document (DELH) for Sibolga Port achieved
a recommendation from the Head of Environmental Agency of Nort
Sumatera date 28 September 2011

Penyusunan
Dokumen
Evaluasi
Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan
Tanjung Balai Asahan Terminal Teluk
Nibung dan Bagan Asahan
Document Establishment of Environment
Evaluation (DELH) for Tanjung Balai Asahan
Terminal Nibung Bay and Bagan Asahan

Tersusunnya informasi sebagai indikator implementasi


K3PL serta kelengkapan usaha dan peraturan
lingkungan
The establishment of information as an indicator of K3PL
implementation as well as business completeness and
environmental regulation

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan


Tanjung Balai Asahan mendapatkan rekomendasi dari Kepala Badan
Lingkungan Hidup Provsu tanggal 28 September 2011
Environment Evaluation Document (DELH) for Tanjung Balai Asahan
achieved a recommendation from the Head of Environmental Agency of
Nort Sumatera date 28 September 2011

Penyusunan
Dokumen
Evaluasi
Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan
Kuala Enok
Document Establishment of Environment
Evaluation (DELH) for Kuala Enok Port

Tersusunnya informasi sebagai indikator implementasi


K3PL serta kelengkapan usaha dan peraturan
lingkungan
The establishment of information as an indicator of K3PL
implementation as well as business completeness and
environmental regulation

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) pada Pelabuhan


Tanjung Balai Asahan mendapatkan rekomendasi dari Kepala Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hilir tanggal 3 Oktober
2011
Environment Evaluation Document (DELH) for Tanjung Balai Asahan
achieved a recommendation from the Head of Environmental Agency of
Indragiri Hilir Regency date 3 October2011

Penyusunan Dokumen UKL/UPL Reception


Facilities
Document Establishment of UKL/UPL
Reception Facilities

Akan dioperasikannya reception facilities

Dokumen UKL-IPL Reception Facilities mendapatkan rekomendasi


dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Provsu tanggal 30 Nopember
2011
Document of UKL-IPL Reception Facilities achieved a recommendation
from the Head of Environmental Agency of North Sumatera on 30
Nopember 2011

the up coming reception facilities operation

Cabang dan unit usaha yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) dan yang telah memiliki dokumen lingkungan hidup
sampai dengan tahun 2011 adalah :
Nama Pelabuhan
No. Name
of Port

Branches and business units managed by PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) that have environmental documents up to 2011 are :

Kelas Cabang

Propinsi

AMDAL

Kepmen Hub : SK.25/LT.504/PHB-97 tanggal 14-7-1997


Transportation Minister Decree No. : SK.25/LT.504/PHB-97 date 14-7-1997

Branch Grade

Province

Dokumen Lingkungan No. Pengesahan


Environment Document

No. of Legalization

Belawan

Utama / Primary

Sumut
North Sumatera

Dumai

Kelas I / Grade I

Riau

AMDAL

WALIKOTA DUMAI : 660.1/BAPPEDAL/II/04/31 tanggal 26 Februari 2004


Kepmen Hub No : SK.37/LT.504/PHB-97
WALIKOTA DUMAI : 660.1/BAPPEDAL/II/04/31 date 26 February 2004
Transportation Minister Decree No No : SK.37/LT.504/PHB-97

Tanjungpinang

Kelas II / Grade II

Kepulauan Riau
Riau Islands

AMDAL

Kepmen Hub : KP.175 tahun 2000 tanggal 27-4-2000


Transportation Minister Decree No : KP.175 year 2000 date 27-4-2000

Lhokseumawe

Kelas II / Grade II

Aceh

AMDAL

Kepmen Hub : SK.22/LT.504/PHB-98 tanggal 12-11-1998


Transportation Minister Decree No : SK.22/LT.504/PHB-98 date 12-11-1998

Kuala Langsa

Aceh

AMDAL

Peraturan Gub NAD No. 70 tahun 2008


NAD Governor Regulation No. 70 year 2008

Pekanbaru

Kelas II / Grade II

Riau

AMDAL

Kepmen Hub : SK.7/504/PHB-96 tanggal 2-4-1996


Transportation Minister Decree No : SK.7/504/PHB-96 date 2-4-1996

TB. Karimun

Kelas II / Grade II

Kepulauan Riau
Riau Islands

AMDAL

Sibolga

Kelas III / Grade III

Sumut
North Sumatera

DELH

Gunung Sitoli

Sumut
North Sumatera

AMDAL

10

Kuala Enok

Riau

DELH

11

Malahayati

Aceh

UKL-UPL

12

Meulaboh

Aceh

AMDAL

13

TB. Asahan Nibung

Sumut
North Sumatera

DELH

Kep. Kepala BLH PropSU : 1490/BLH-SU/BTL-A/tahun 2011


North Sumatera BLH Head Decree : 1490/BLH-SU/BTL-A/year 2011

14

TB. Asahan Bagan

Sumut
North Sumatera

DELH

Kep. Kepala BLH PropSU : 1492/BLH-SU/BTL-A/tahun 2011


North Sumatera BLH Head Decree : 1492/BLH-SU/BTL-A/year 2011

15

Kuala Tanjung

Sumut
North Sumatera

DELH

Kep. Kepala BLH PropSU:1493/BLH-SU/BTL-A/tahun 2011


North Sumatera BLH Head Decree : 1493/BLH-SU/BTL-A/year 2011

Kelas III / Grade III

Kelas IV / Grade IV

Kelas IV / Grade IV

Kepmen Hub : KP.137 tahun 2001 tanggal 4-5-2001


Transportation Minister Decree No :KP.137 Year 2001 date 4-5-2001
Kep. Kepala BLH PropSU : 1494/BLH-SU/BTL-A/tahun 2011
Kep. Kepala BLH PropSU : 1494/BLH-SU/BTL-A/year 2011
Kep GubSU No : 660/1274.K/2007
North Sumatera Governor Decree No : 660/1274.K/2007
Kep BLH Kab Indragiri Hilir No : 18 tahun 2011
Kep BLH Kab Indragiri Hilir No : 18 year 2011

Kep Bappedal NAD No. 660.46/16/AMDAL/2007


NAD Bappedal Decree No. 660.46/16/AMDAL/2007

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

141

Pada tahun 2011 telah dilakukan pengelolaan dan pemantauan


lingkungan terhadap cabang-cabang berikut :
1. AMDAL Pelabuhan Lhokseumawe
2. AMDAL Pelabuhan Belawan
3. Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Rehabilitasi dan
Pengembangan Pelabuhan Gunung Sitoli
4. DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) Pelabuhan
Sibolga
5. DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) Pelabuhan
Tanjung Balai Asahan
6. DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) Pelabuhan
Teluk Nibung
7. DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) Pelabuhan
Kuala Tanjung
8. AMDAL Pelabuhan Pekanbaru
9. AMDAL Pelabuhan Dumai
10. DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) Pelabuhan
Kuala Enok
11. AMDAL Pelabuhan Tanjung Pinang
12. AMDAL Pelabuhan Tanjung Balai Karimun

In 2011 Company has conducted environmental management and


monitoring upon the following branches:
1. EIA Lhokseumawe Port
2. EIA - Belawan Port
3. Feasibility of Environment Rehabilitation and Development
of Port of Gunung Sitoli
4. DELH (Environmental Evaluation Document) - Sibolga Port

B. RENCANA PROGRAM PERLINDUNGAN


LINGKUNGAN TAHUN 2012

B. ENVIRONMENTAL PRESERVATION
PROGRAM PLAN YEAR 2012

1. Penyusunan dokumen lingkungan berupa studi AMDAL


Pelabuhan Belawan dan Pengembangannya. Hal ini dilakukan
karena adanya penataan dan pengembangan yang akan
dilakukan pada pelabuhan tersebut.
2. Penyusunan dokumen lingkungan berupa studi AMDAL
Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pengembangannya. Hal ini
dilakukan karena adanya penataan dan pengembangan yang
akan dilakukan pada pelabuhan tersebut.
3. Penyusunan dokumen lingkungan pelabuhan kelas 3, 4 dan
perwakilannya.
4. Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sesuai
dengan dokumen lingkungan hidup.
5. Pengoperasian Reception Facilities yang saat ini sedang tahap
pengurusan perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup.
6. Penanaman 15 ribu pohon di beberapa pelabuhan yang berada
di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) diantaranya
adalah Pelabuhan Lhokseumawe, Pelabuhan Malahayati,
Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan
Tanjung Balai Asahan, Pelabuhan Sibolga , Pelabuhan Gunung
Sitoli, Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Perawang.

1. Preparation of environmental documents such as EIA study for


Belawan Port and its Development. This is done because there
will be a management and development implementation on
the respective port.
2. Preparation of environmental documents such as EIA study for
Kuala Tanjung Port and its Development. This is done because
there will be a management and development implementation
on the respective port.
3. The preparation of environmental documents for ports grade
3, 4 and their representatives.
4. Implementation of Environmental Management and
Monitoring in accordance with the environmental documents.
5. Operation Reception Facilities that its permit is currently still in
the process of issuance at Ministry of Environment.
6. Planting 15 thousand trees in several ports within PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero), including Lhokseumawe port,
Malahayati Port, Belawan Port, Kuala Tanjung Port, Tanjung
Balai Asahan Port, Sibolga Port, Gunung Sitoli Port, Dumai Port
and Perawang Port .

142

5.

DELH (Environmental Evaluation Document) - Port of Tanjung


Balai Asahan
6. DELH (Environmental Evaluation Document) - Gulf Harbour
Nibung
7. DELH (Environmental Evaluation Document) - Port of Kuala
Tanjung
8. EIA - Port of Pekanbaru
9. EIA - Port of Dumai
10. DELH (Environmental Evaluation Document) - Port of Kuala
Enoch
11. EIA - Port of Tanjung Pinang
12. EIA - Port of Tanjung Balai Karimun

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Komitmen Bagi Pelanggan


Commitment To Customer

Untuk menjaga kesinambungan usaha dan pertumbuhan,


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memberikan komitmen pada
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

To maintain business continuity and growth, PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero) commit itself to give the best service for the customers.

Untuk memberikan kepastian dan kualitas pelayanan yang terbaik


kepada pelanggan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menetapkan
Service level Guarantee (SLG) dan Service Level Agreement (SLA)
untuk layanan jasa kepelabuhanan di beberapa pelabuhan Cabang.
Komitmen pemberian pelayanan ini merupakan jawaban atas
kebutuhan pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan yang
efisien, efektif dan aman.

To provide certainty and quality of service to customers, PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) establish Service Level Guarantee (SLG) and
Service Level Agreement (SLA) for port services at several ports
Branches. This commitment provision is a response to the needs of
customers which require efficient, effective and safe services.

Beberapa cabang pelabuhan yang telah menerapkan SLG adalah


Cabang Pelabuhan Dumai dan Belawan International Container
Terminal (BICT). Adapun lingkup komitmen pelayanan tersebut
meliputi :
a. Pelabuhan Cabang Dumai.
1. Jaminan pelayanan jasa kapal dalam bentuk pelayanan
administrasi dan operasional selama 24 jam.
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada kapal-kapal
dengan kriteria tertentu seperti kapal penumpang, kapal
yang membawa orang sakit, kapal pengangkut BBM,
menerapkan prinsip First Come First Service, dan terhadap
kapal yang mampu menyelesaikan bongkar muat barang
sampai dengan 12 jam di pelabuhan umum.
3. Penetapan standar Waiting Time (WT) kapal untuk
pelayanan Pemanduan.

Some branches that have implemented SLG port are Port of Dumai
Branch and Belawan Branch International Container Terminal (BICT).
The scope of service commitments include:

b. Belawan International Container Terminal


1. Waktu tunggu kapal dijamin selambat-lambatnya 2 jam
sejak plotting di PPSA ataupun sesuai berthing windows
kapal tertentu.
2. Waktu tunggu pandu selambat-lambatnya 1 jam sudah
berada diatas kapal setelah plotting kapal di PPSA.
3. Waktu kerja operasional yang tidak terpakai akibat
pergantian shift kerja maksimal 15 menit.
4. Kinerja bongkar muat setiap kapal 34-38 BSH untuk kapal
internasional dan 28-32 BSH untuk kapal domestik.

b. Belawan International Container Terminal


1. Vessel waiting time is guaranteed not later than 2 hours
since the plotting in PPSA or corresponding to specific
ship berthing windows.
2. Waiting time assistance is at least 1 hour should be already
on board after plotting vessel in PPSA.
3. Operational time unused due to shift transfer is maximally
15 minutes.
4. Performance of loading and unloading for each vessel
are BSH 34-38 for international vessels and 28-32 BSH for
domestic vessels.

Pengukuran Kepuasan Pelanggan


Pengukuran Kepuasan Pelanggan dilakukan secara rutin setiap
tahun yang dilakukan pihak ketiga dengan menggunakan metode
survey langsung kepada para pelanggan. Dari hasil pengukuran
tersebut ditemukan berbagai harapan dan permasalahan para
pelanggan sehingga tersebut menjadi masukan bagi manajemen
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk dapat melakukan evaluasi
dan peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan, dengan
demikian perusahaan dapat terus menerus mampu memberikan
pelayanan terbaik sesuai harapan pelanggannya.

Customer Satisfaction Measurement


Customer Satisfaction Measurement is performed annualy by third
parties by conducting a direct survey method to the customers.
Result of these measurements shows a variety of customers
expectations and concerns, which becomes an important input
for the management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to
evaluate and improve its quality of services, so Corporate shall
continuously provide its customers the best services according to
their expectations.

Pada tahun 2011 telah dilakukan survey kepuasan pelanggan dan


hasil survey tersebut mendapat score kepuasan 3,49 dalam skala
5. Hal ini menunjukkan masih ada gap antara harapan pelanggan
dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). Untuk itu, manajemen akan terus melakukan
penyempurnaan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan apa yang diharapkan.

In 2011 customer satisfaction survey has been conducted and the


results of the survey showed 3.49 satisfaction score on a scale of 5. It
means that there is still a gap between customers expectations with
quality of service provided by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Therefore, management will continue to improve its quality of
service to the customer in accordance with their expectations.

Pelayanan Pelanggan
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan,
Perseroan telah mengembangkan Customer Relationship
Management (CRM) dalam mengelola para pelanggan. Salah satu
program yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pelayanan
pelanggan secara proaktif didalam menciptakan harmonisasi
hubungan antara Perseroan dengan pelanggan yaitu :

Customer Service
In order to improve the quality of service to customers, Corporate
has developed a Customer Relationship Management (CRM) to
manage the customers. One of the programs applied to give a
proactive customer service in order to create a harmony between
Corporate and customers are:

a.

Port of Dumai Branch.


1. Twenty Four Hours Adminstration and Operation Services
for vessel.
2. Provide priority services to ships with certain criteria
such as passenger ship, ships carrying patients and Fuel,
applying the principle of First Come First Service, and for
those ships that are able to complete their loading and
unloading time up to 12 hours at public port.
3. Establishment of Ship Standard setting Waiting Time (WT)
for Pilot services.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

143

Temu Pelanggan (coffee morning) yang dilaksanakan secara


berkala.
Mengirimkan ucapan Terima Kasih kepada pengguna jasa
atas kontribusinya dalam memberikan pendapatan kepada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Periodic Meeting with Customer (coffee morning).

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011


adalah :

Some of the activities carried out during the year 2011 are :

Saying Thank You to service users for their contribution in


providing revenue to PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

1. Temu Pelanggan, dimana dalam acara ini terjadi komunikasi


dua arah
dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
menyampaikan berbagai informasi yang perlu diketahui
pelanggan dan dari Pelanggan untuk menyampaikan
berbagai masukan dan keluhan secara langsung. Dalam acara
ini, juga dilakukan pemberian apresiasi bagi pelanggan yang
memiliki tingkat pemenuhan kewajiban yang baik terhadap
Perseroan.

1. Customer Gathering, where the event occurred twoway communication from PT Indonesia I (Persero) and its
Customers, in which PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
passes various important information to customer and
customer may deliver their inputs or complaints directly. This
event also as an appreciation to those customers who have a
good degree of fulfillment of obligations to the Corporate.

2. Survey Kepuasan Pelanggan yang dilakukan setiap tahun

2. Annual Customer Satisfaction Survey.

3. Memberikan kemudahan dalam mekanisme pembayaran


tagihan seperti penerapan SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Terpadu di Pelabuhan Belawan, Dumai dan BICT

3. Providing easy bill payment mechanism as integrated


Management Information System implementation at Port of
Belawan, Dumai and BICT

4. Melaksanakan CRM (Customer Relationship Management),


salah satunya berupa pengiriman ucapan terima kasih
kepada pengguna jasa yang telah memberikan kontribusi
pendapatan kepada perusahaan

4. Implementing CRM (Customer Relationship Management),


one of them is by delivering a gratitute expression to service
users who have important contribution to Corporates
revenue.

5. Mengirimkan kartu ucapan Selamat kepada pejabat-pejabat


perusahaan yang berulang tahun atau peresmian-peresmian
perusahaan lain yang terkait dengan bidang Kepelabuhanan.

5. Sending a greeting card of Congratulations to Corporate


officials birthday or to opening ceremony of other companies
dealing with port businesses.

144

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

145

ASPEK PEMASARAN
Marketing Aspect

A. TRAFIK PT PELABUHAN INDONESIA I


(PERSERO)

A. TRAFFIC OF PT PELABUHAN INDONESIA I


(PERSERO)

2) Bongkar Muat Barang


Realisasi sebesar 77.629.349 ton dibandingkan dengan tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 1,03% sedangkan dibandingkan
dengan anggarannya sebesar 78.401.802 ton tidak mencapai
target. Hal ini sejalan dengan menurunnya bongkar muat barang
di pelabuhan :
a Dumai
- Dermaga Umum :
Kegiatan Ekspor komoditi bungkil, ikan/udang segar.
Kegiatan Impor dan Antar Pulau Muat komoditi pupuk
- Dermaga Khusus :
Kegiatan Antar Pulau Muat komoditi LSWR
b. Lhokseumawe
- Dermaga Umum :
Kegiatan Impor komoditi semen curah
- Dermaga Khusus :
Kegiatan Ekspor komoditi LNG
Kegiatan Antar Pulau Muat komoditi pupuk, sulfur
c. Tembilahan
- Dermaga Umum :
Kegiatan Antar Pulau Bongkar komoditi semen
- Dermaga Khusus :
Kegiatan Antar Pulau Muat komoditi CPO

2) Loading and Unloading of Goods


Realization of 77.629.349 tons compared to 2010 has experienced a
decline of 1.03%, while compared to the budget which is 78.401.802
tons, the realization has failed to achieve the target. This is in line with
the decreasing loading and unloading of goods activities at port of :
a Dumai
- Public Wharf :
Export activities of cake commodities, fish/fresh shrimp
Import activities and Inter-island of fertilizers
commodity Load
- Special Wharf :
Inter-island activities of LSWR commodity Load
b. Lhokseumawe
- Public Wharf :
Import Activities of bulk cement commodity.
- Special Wharf :
Export Activities of LNG Commodity
Inter-Island activities of fertilizers and sulfur
commodity load
c. Tembilahan
- Public Wharf :
Inter-island activities of Unloading cement commodity
- Special Wharf :
Inter-Island activities of CPO load

Kondisi pasar jasa kepelabuhanan terutama pada arus kunjungan


kapal, bongkar muat barang dan petikemas serta arus penumpang
pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1) Kunjungan Kapal
Realisasi sebesar 61.552 Call dan 122.765.532 GT Dibandingkan
dengan tahun 2010 satuan Call dan GT mengalami penurunan
dengan hanya mencapai sebesar 0,21% dan 12,28%. Sedangkan
dibandingkan dengan anggarannya sebesar 59.104 Call dan
125.306.177 GT dalam satuan Call melampaui sedangkan dalam
satuan GT tidak mencapai target. Hal ini disebabkan menurunnya
arus kunjungan kapal di Pelabuhan Dumai, Lhokseumawe,
Tanjung Balai Karimun dan Tembilahan.

146

Conditions of port services market, especially in Ship Call traffic,


Cargo and Container Handling (loading and unloading of goods and
containers), as well as passenger flow in 2011 are as follows :
1) Ship Visit
Realization of 61.552 call and 122.765.532 GT Compared to 2010,
units Call and GT have decreased by only reached 0.21% and
12.28%. Meanwhile, compared to its budget, which is 59.104 call
and 125.306.177 GT, the Call units had exceeded the budget while
the GT unit did not reach the target. this is due to the decline of
ship traffic in Port of Dumai, Lhokseumawe, Tanjung Balai Karimun
and Tembilahan.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

3) Bongkar Muat Peti Kemas


a. Peti kemas BICT
Realisasi sebesar 606.852 Box dan 739.292 Teus dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan mencapai sebesar
7,07% box dan 7,13% Teus ,sedangkan dibandingkan dengan
anggarannya sebesar 648.277 Box dan 792.097 Teus, dalam
satuan Box maupun Teus tidak mencapai target. Hal ini sejalan
dengan menurunnya bongkar muat barang :
- Kegiatan Antar Pulau Muat komoditi besi, tepung dan kertas
- Kegiatan Antar Pulau Bongkar komoditi beras, furniture, oli
dan plastik.
- Kegiatan Internasional Ekspor komoditi besi dan pinang
- Kegiatan Internasional Impor untuk komoditi kayu olahan
dan wheat flour.
b. Peti kemas konvensional
Realisasi sebesar 427.346 Box dan 538.417 Teus dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami peningkatan mencapai sebesar
28.46% bo.x dan 27.79% Teus sedangkan dibandingkan dengan
anggarannya sebesar 448.509 Box dan 560.220 Teus tidak
mencapai target. Hal ini sejalan dengan menurunnya kegiatan
bongkar muat petikemas di pelabuhan Belawan, Pekanbaru dan
TanjungPinang.

3) Container Loading and Unloading


a. Container BICT
Realization of 606.852 boxes and 739.292 Teus, while compared
to 2010 has increased by reaching 7.07% box and 7.13% Teus, and
compared to the budget which are 648.277 boxes and 792.097
Teus, both the Box and Teus units failed to reach the target. This is
in line with the decrease of loading and unloading of :
- Inter-Island loading activities of iron, flour and paper
commodities load
- Inter-Island Unloading activities for commodity of rice,
furniture, oil and plastics.
- International export activities for commodity of iron and
areca nut
- International import Activities for commodity of wood and
wheat flour
b. Conventional container
Realization of 427.346 boxes and 538.417 Teus compared to 2010,
has increased to 28.46% for boxes and 27.79% for Teus, while
compared the budget which are 448.509 boxes and 560.220,
both Boxes and Teus do not reach the target. This is in line with
the decrease in loading and unloading of containers at Port of
Belawan, Pekanbaru and TanjungPinang.

4) Penumpang
Realisasi sebesar 5.460.493 orang dibandingkan dengan tahun
2010 mengalami peningkatan yang mencapai sebesar 8,78%.
Sedangkan dibanding anggarannya sebesar 5.039.932 orang
melampaui target , hal ini disebabkan meningkatnya arus
penumpang di pelabuhan Belawan, Tanjung Pinang, Dumai dan
Sibolga sejalan dengan adanya Perayaan Natal dan Tahun Baru.

4) Passengers
Realization of 5.460.493 people, compared to 2010 has increased
up to 8.78%. While compared to the budget which is 5.039.932
people, it has exceeded beyond the target, this is due to the
increasing flow of passengers at Port of Belawan, TanjungPinang,
Dumai and Sibolga and also because of Christmas and New Year
celebrations.

B. PENGKAJIAN PASAR

B. MARKET ASSESSMENT

Berikut adalah berbagai keputusan direksi terkait tarif yang telah


disesuaikan.
1. Kumpulan surat Keputusan Direksi tentang tarif tahun 2011
a. Keputusan Direksi nomor US./11/1/5/P-1-11 tanggal 14 Januari
2011 tentang perubahan keputusan direksi P1 no.US.11/4/17/
P.1-08 tanggal 11 Desember 2008 tentang tarif pelayanan
jasa barang di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
cabang Sibolga.

Here are relevant Board of Director Decree in refer to adjusted


rates:
1. Collection of Board of Director Decrees concerning with
Adjusted Rates
a. Board of director decree number US./11/1/5/P-1-11 date 14
January 2011 : amendment of board of director decree P1
no.US.11/4/17/P.1-08 date 11 December 2008 about rates
of services within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Sibolga
branch.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

147

b. Keputusan Direksi nomor US.11/1/10/P1-11 tanggal 9 Februari


2011 tentang perubahan Keputusan Direksi nomor US.11/4/16/
P1-08 tanggal 11 Desember 2008 tentang tarif pelayanan jasa
kapal di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang
Sibolga.
c. Keputusan Direksi nomor US.11/1/21/P1-11 tanggal 15
April 2011 tentang perubahan Keputusan Direksi nomor
US.11.11/4/33/P1-08 tanggal 11 Desember 2008 tentang tarif
pelayanan jasa barang di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) cabang Pekanbaru.
d. Keputusan Direksi nomor US.11/1/20/P1-11 tanggal 15
April 2011 tentang perubahan Keputusan Direksi nomor
US.11/1/3/P1-09 tentang tarif pelayanan jasa kapal di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang
Pekanbaru.
e. Keputusan Direksi nomor US.11/2/13/P1-11 tanggal 31 Mei
2011 tentang perubahan Keputusan Direksi nomor US.11/2/24/
P1-08 tanggal 10 September 2008 tentang tarif pelayanan
jasa barang di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
cabang Lhokseumawe.
f. Keputusan Direksi nomor US.11/2/12/P1-11 tanggal 31 Mei
2011 tentang perubahan Keputusan Direksi nomor US.11/2/23/
P1-08 tanggal 10 September 2008 dan nomor US.11/3/7/P1-08
tanggal 19 September 2008 tentang tarif pelayanan jasa kapal
di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang Pekanbaru.

b. Board of Director Decree date number US.11/1/10/P1-11 date


9 February 2011 : amendment of board of director decree
number US.11/4/16/P1-08 date 11 December 2008 about rates
of ship of services within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Sibolga branch.
c. Board of Director Decree number US. 11/1/21/P1-11 date 15
April 2011 : amendment of Board of Director Decree number
US.11.11/4/33/P1-08 date 11 December 2008 about rates of
services within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) branch of
Pekanbaru.
d. Board of Director Decree number US.11/1/20/P1-11 date 15
April 2011 : amendment of Board of Director Decree number
US.11/1/3/P1-09 about ship services rates within PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) branch of Pekanbaru.

2. Kumpulan surat Keputusan Direksi tentang tarif tahun 2012

2. Collection of board of director decree about rates in 2012

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

Keputusan Direksi nomor US.11/1/17/PI-12 tanggal 24 April


2012 tentang tarif pelayanan jasa terminal penumpang dan
tanda masuk (PAS) pelabuhan kelas C PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Cabang Pelabuhan Sibolga dan Gunung Sitoli.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/19/PI-12 tanggal
24 April 2012 tentang tarif pelayanan jasa barang di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
pelabuhan sungai Pakning.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/12/PI-12 tanggal
24 April 2012 tentang tarif pelayanan jasa kapal di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
Pelabuhan Sungai Pakning.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/23/PI-12 tanggal 24
April 2012 tentang tarif pelayanan barang di lingkungan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan
Dumai.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/15/PI-12 tanggal
24 April 2012 tentang tarif pelayanan jasa kapal di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
Pelabuhan Dumai.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/16/PI-12 tanggal
24 April 2012 tentang tarif pelayanan jasa barang di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
Pelabuhan Tanjung Balai Asahan.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/21/PI-12 tanggal
24 April 2012 tentang tarif pelayanan jasa kapal di
lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
Pelabuhan Tanjung Balai Asahan.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/18/PI-12 tanggal 24 April
2012 tentang tarif pelayanan jasa peti kemas di lingkungan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Terminal Peti Kemas
Perawang.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/20/PI-12 tanggal 24 April
2012 tentang tarif pelayanan jasa Peti Kemas antar Pulau
(domestic) di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Belawan International Container Terminal.
Keputusan Direksi nomor US.11/1/14/PI-12 tanggal 24 April
2012 tentang tarif pelayanan jasa Peti Kemas International
di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Belawan
International Container Terminal.

148

e. Board of Director Decree number US.11/2/13/P1-11 date 31


May 2011: amendment of Board of Director Decree number
US.11/2/24/P1-08 date 10 September 2008 about rates of good
services within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) branch of
Lhokseumawe
f. Board of Director Decree number US.11/2/12/P1-11 date 31
May 2011 : amendment of Board of Director Decree number
US.11/2/23/P1-08 date 10 September 2008 and number
US.11/3/7/P1- 08 date 19 September 2008 about ship service
rates within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) branch of
Pekanbaru.

a.

b.

Board of Director Decree number US.11/1/17/PI-12 date


24 April 2012 : passenger terminal service rates and pass
entrance class C of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Branch
of Sibolga and Gunung Sitoli Port.
Board of Director Decree number US.11/1/19/PI-12 date 24
April 2012 : goods service rates within PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Branch of Sungai Pakning Port.

c.

Board of Director Decree number US.11/1/12/PI-12 date 24


April 2012 : ship service rates within PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) Branch of Sungai Pakning Port.

d.

Board of Director Decree number US.11/1/23/PI-12 date 24


April 2012 : goods service rates within PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Branch of Dumai Port.

e.

Board of Director Decree number US.11/1/15/PI-12


date 24 April 2012 : ship services rates 24 April 2012
within PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Branch of Dumai
Port.
Board of Director Decree number US.11/1/16/PI-12 date
24 April 2012 : goods services rates within PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Branch of Tanjung Balai Asahan Port.

f.

g.

Board of Director Decree number US.11/1/21/PI-12 date 24


April 2012 : ship services rates within PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Branch of Tanjung Balai Asahan Port.

h.

Board of Director Decree number US.11/1/18/PI-12 date 24


April 2012 : container services rates within PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Perawang Container Terminal.

i.

Board of Director Decree number US.11/1/20/PI-12 date


24 April 2012 : Inter-Island Container Service rates within
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Belawan International
Container Terminal
Board of Director Decree number US.11/1/14/PI-12 date
24 April 2012 : International Container Service within
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Belawan International
Container Terminal.

j.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

C. BUSINESS COOPERATION AGREEMENT

C. PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

The followings are MOU (Momerandum of Understanding) between


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) and either several institutions or
companies in 2011 :

Berikut adalah MOU (Momerandum of Understanding) yang


dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan beberapa
instansi maupun perusahaan di tahun 2011:
No
1

2
3
4
5

Instansi/Perusahaan
Company/ Institution
PT Sarana Agro
Nusantara

Tanggal
Nomor
Date
Number
1/28/2011 UM.50/4/15/PI-11

PT Global Perkasa
Investindo
DPW APBMI

2/1/2011
3/31/2011

Golden Triangle
Logistic SDN BHD
PT Cipta Karya
Maritim

5/12/2011

PT Global Perkasa
Maritime

10/4/2011

6/24/2011

Periode
Period
365 Hari

365 Days
12 Bulan
12 Months
US.14/1/6/PI-11
365 Hari
365 Days
US.16/2/2/PI-11
365 Hari/
Days
US.15/1/18/TBK-11 182 Hari Kerjasama Pemasaran Dan Pengusahaan Jasa Kepelabuhan Area
Ship To Ship Transfer di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
182 Days Agreement of Marketing and Area Ship To Ship Transfer Port Services
Provision in Tanjung Balai Karimun Port
US.12/4/18/PI-11 12 Bulan Rencana Kerjasama Pengusahaan Jasa Pemanduan, Penundaan
dan 001/X/GPMdan Lainnya Yang Terkait di Perairan Tanjung Uncang - Batam
2011
12 Months Cooperation Planning in Provision of Pilot Service, Tugboat service
and other related services in Tanjung Uncang - Batam
US.12/1/10/PI-11

Berikut adalah Perjanjian yang dilakukan oleh PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) dengan beberapa instansi maupun perusahaan
di Tahun 2011 :
No Instansi/Perusahaan
Company/ Institution

Tentang
Description
Kerjasama Pengusahaan Tangki Timbun CPO dan Turunannya di
Pelabuhan Kuala Tanjung
CPO Piled Tank Provision and its derivations in Kuala Tanjung Port
Pengusahaan Jasa Pemanduan Selat Malaka dan Selat Singapura
Pilot Service Provision in Malaka and Singapore Straits
Pelayanan Bongkar Muat Barang Break Bulk
Break Bulk Handling (Loading and unloading) Service
Ship To Ship Operations (STS Stroge )

The followings are Agreements between PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) and either several institutions or companies in 2011 :

Tanggal
Date

Nomor
Number

Periode
Period

Tentang
Description

20 Tahun

Kerjasama Pengelolaan, Pelayanan dan Pengoperasian


Jasa Kepelabuhan
Port Management, Service and Operation Agreement

PT Karya Karimun
Mandiri

2/14/2011

US.15/1/4/
TBK-11

PT BIP (Berkah Intan


Perkasa)

3/1/2011

US.12/1/6/
SPN-11

1 Mar - 31 Oct 2011

PT Global Perkasa
Maritime

3/16/2011

UM.58/12/16/
PI-11

2 Tahun
2 Years

Pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura


Pilot Service in Malaka and Singapore Straits

PT Lintas Internusa
Sejahtera

4/13/2011

O3/LIS/II/11

2 Tahun
2 Years

Pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura


Pilot Service in Malaka and Singapore Straits

PT Cipta Karya
Maritime

7/28/2011

us.15/1/20/
TBK-11

2 Tahun

Jasa
Pemasaran
dan
Peningkatan
Stabilitas
Pengoperasian Perairan Ship To Ship Transfer ( STS ) di
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
Marketing Service and Operation Stability Development of
Ship to Ship Transfer (STS) in Tanjung Balai Karimun Port

20 Years

2 Years

Kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan Kapal di Pelabuhan


Sei Pakning
Tugboat Services Agreement in Sei Pakning Port

PT Waruna Nusa
Sentana

8/12/2011

B.VIII-356/
BLW-US.12

mulai tanggal (Start


form) 01/04/2011 30/09/2011

Kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan di Pelabuhan


Belawan
Tugboat Services Agreement in Belawan Port

PT Searina Multi
Dharma

8/12/2011

B.VIII-358/
BLW-UM.57

mulai tanggal (Start


form) 01/04/2011 30/09/2011

Kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan di Pelabuhan


Belawan
Tugboat Services Agreement in Belawan Port

PT Pelayaran Putra
Samudera

8/12/2011

B.VIII-357/BlwUS.12

mulai tanggal (Start


form) 01/04/2011 30/09/2011

Kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan


Tugboat Services Agreement

PT Kawasan Industri
Dumai

9/5/2011

B.XV-47/DumUS.12

1 Tahun terhitung
mulai tanggal
(1 year starting
from) 01/09/2011 31/08/2012

Kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan di Pelabuhan


Dumai
Tugboat Services Agreement in Dumai Port

10

PT Glory Ocean Lines

11/1/2011

B.XV-10/KtgUS.12

01/11/2011 31/10/2012

Kerjasama Pelayanan Jasa Penundaan Pelabuhan Cabang


Kuala Tanjung
Tugboat Services Agreement in Kuala Tanjung Port Branch

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

149

PROSPEK USAHA DAN PENGEMBANGAN BISNIS


Prospects and Business Development
1. Pengembangan Pelabuhan Belawan :

Belawan sebagai pintu gerbang perekonomian daerah Sumatera


Utara dan merupakan pelabuhan laut terbesar di luar Jawa harus
mampu mengantisipasi dan mendorong pertumbuhan hinterland.
Kapasitas terminal peti kemas existing sepanjang 850 m telah
mencapai kapasitas maksimal sehingga perlu pengembangan.
Pada tahun 2011, telah dilakukan pengembangan Terminal Peti
Kemas BICT berupa penambahan Dermaga, Container Yard, alat
bongkar muat berupa Container Crane (CC), Harbour Mobile Crane
(HMC), Rubber Tyred Gantry Crane (RTG), Reach Stacker, Side
Loader dan Head Truck. Sesuai konsep Pelabuhan Belawan untuk
pengembangan jangka pendek masih diperlukan penambahan
dermaga 700 m dan fasilitas pendukung melalui 2 tahapan yaitu :
a. Pengembangan Terminal Petikemas BICT Tahap I dengan Dana
Islamic Development Bank (IDB) :
Pengembangan akan dilaksanakan secara bersama-sama
oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan PT Pelindo
I. Pendanaan Civil Work dilakukan oleh Direkorat Jenderal
Perhubungan Laut melalui Dana IDB sedangkan pendanaan
peralatan dan sistem manajemen informasi dilaksanakan oleh
PT Pelindo I. Adapun secara umum investasi pengembangan
yang akan dilakukan dalam kurun waktu tahun 2012-2015
yaitu :
1) Dermaga
2) Container Yard
3) Container Crane
4) Rubber Tyred Gantry Crane
5) Head Truck dan Chasis
6) Fasilitas pendukung seperti : Kantor, Bengkel, IT System
b. Pengembangan Terminal Petikemas BICT Tahap II dengan
Dana Sindikasi Pelindo I :
Pengembangan akan dilaksanakan oleh PT Pelindo I bersama
mitra strategis. Pada tahun 2012 PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) berencana melakukan kesepakatan kerjasama
dengan mitra strategis yaitu PT Wijaya Karya (Persero), Tbk
dan PT Hutama Karya sebagai investor. Adapun secara umum
investasi pengembangan yang akan dilakukan dalam kurun
waktu tahun 2012-2015 yaitu :
1) Dermaga
2) Container Yard
3) Container Crane
4) Rubber Tyred Gantry Crane
5) Head Truck dan Chasis
6) Fasilitas pendukung seperti : Kantor, Bengkel, IT System

1. Belawan Port Development

Belawan, as the gateway of North Sumatera regional economy,


as well as the largest sea port outside of Java, should be able to
anticipate and encourage the growth of hinterland. Capacity of the
existing container terminal along 850 m has reached the maximum
capacity which need further development. In 2011, a development
was made for Container Terminal Wharf BICT by building an
additional Wharf, Container Yard, unloading equipment such as
Container Crane (CC), Mobile Harbour Crane (HMC), Rubber Tyred
Gantry Crane (RTG), Reach Stacker, Side Loader and Head Truck .
Refer to short term development, Port of Belawan still require an
addition of 700 m wharf and supporting facilities through two
stages, they are :
a. Development of BICT Container Terminal Phase I funded by
Islamic Development Bank (IDB) :
The development will be carried out jointly by
Directorate General of Sea Transportation and PT Pelindo
I. Civil Work Funding conducted by Directorate General of
Sea Transportation through IDB Funds while the funding of
equipment and information management systems conducted
by PT Pelindo I. Generally, investment development that shall
be caried out within 2012-2015, are :
1) Wharf
2) Container Yard
3) Container Crane
4) Rubber Tyred Gantry Crane
5) Head Truck and Chasis
6) Supporting facilities such as: Office, Workshop, IT System
b.

Development of BICT Container Terminal Phase II Pelindo I


Syndication Fund:
Development will be carried out by PT Pelindo I together
with its strategic partners. In 2012, PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) plans to carry out a cooperative agreement with a
strategic partner, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and PT Hutama
work as an investor. Generally the investment development
that shall be caried out within 2012-2015, are :
1) Wharf
2) Container Yard
3) Container Crane
4) Rubber Tyred Gantry Crane
5) Head Truck and Chasis
6) Supporting facilities such as: Office, Workshop, IT System

2. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung :

2. Kuala Tanjung Port Development

Wilayah hinterland Pelabuhan Kuala Tanjung didominasi


Perkebunan Sawit yang meliputi Asahan, Simalungun, Labuhan Batu,
dan wilayah sekitarnya. Dengan adanya pengembangan Kawasan
Industri Sei Mangke yang diarahkan sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus, maka diperlukan adanya pengembangan Pelabuhan
yang memiliki akses terdekat sehingga memberikan keunggulan
komparatif. Pelabuhan Kuala Tanjung diarahkan menjadi logistik

Kuala Tanjung port hinterland is dominated by palm plantations


covering Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, and the surrounding
areas. With the development of industrial estate Mangke Sei into
Special Economic Zones, it requires Port development with the
nearest access that will give comparative advantages. Port of Kuala
Tanjung is directed to be sea transportation logistics appropriate
with the concept of National Logistics System Development Blue

Pelabuhan Belawan merupakan Pelabuhan terbesar di Sumatera


dan ketiga di Indonesia setelah Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Pelabuhan Belawan memiliki tingkat kepadatan trafik yang sangat
tinggi sehingga dibutuhkan pelabuhan alternatif untuk menunjang
kinerja dan produktifitas pelabuhan. Selain itu perubahan
lingkungan bisnis yang mereduksi hambatan untuk masuk dalam
bisnis jasa kepelabuhan memerlukan inovasi dan alternatif guna
meningkatkan daya saing. Dengan melihat perkembangan bisnis
kepelabuhan yang semakin kompetetif, maka diperlukan alternatif
lain agar PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tetap dapat bersaing.

150

Belawan Port is the largest port in Sumatra and Indonesias third


largest port after Tanjung Priok and Tanjung Perak. Belawan Port
has a high traffic density that it requires an alternative port to
support Port performance and productivity. The changing of
business industry which reduces obstacles to enter into port service
business, requires innovation and alternatives in order to improve
competitiveness. By looking at the development of an increasingly
competitive port business, it would require another alternative
that PT Pelabuhan Indonesian I (Persero) would still stay in a such
competitive business industry.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

transportasi laut sesuai konsep Cetak Biru Pengembangan Sistem


Logistik Nasional dan sejalan dengan Master Plan Percepatan Dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Print and in line with Acceleration master Plan and Indonesias


Economic Development Expansion (MP3EI).

Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di selat malaka dan merupakan


jalur Main Line Operator (MLO). Arus petikemas yang menyinggahi
selat malaka setiap tahunnya mencapai 45 juta TEUs dan merupakan
pasar transhipment yg potensial. Hal ini mendorong manajemen
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengambil kebijakan untuk
meningkatkan peran Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga mampu
memberikan nilai tambah tidak saja kepada perusahaan tetapi juga
bagi upaya perkembangan ekonomi dan efisiensi logistik nasional
dengan melakukan pengembangan yaitu :
a. Terminal Curah Cair/CPO
Pengembangan terminal curah cair akan dilaksanakan oleh PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersama mitra strategis. Pada
tahun 2012 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berencana akan
melakukan kesepakatan kerjasama dengan mitra strategis yaitu
PT Pengusahaan Perumahan (Persero), Tbk dan PT Perkebunan
Nusantara IV / Holding sebagai investor dan pemilik kargo.
Kapasitas pengembangan terminal curah cair tahap awal sebesar
2 Juta ton / tahun. Adapun secara umum investasi pengembangan
yang akan dilakukan pada tahun 2013 yaitu :
1) Dermaga dan Breasting Dolphin
2) Trestle dudukan pipa
3) Instalasi Pipa
4) Tangki Timbun
b. Terminal Petikemas
Pengembangan terminal peti kemas akan dilaksanakan oleh PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersama mitra strategis. Pada
tahun 2012 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berencana akan
melakukan kesepakatan kerjasama dengan mitra strategis yaitu
PT Pengusahaan Perumahan (Persero), Tbk dan PT Hutama Karya
sebagai investor. Total kapasitas pengembangan terminal peti
kemas direncanakan mampu mencapai 20 Juta TEUs / tahun.
Adapun secara umum investasi pengembangan Tahap I yang
akan dilakukan dalam kurun waktu tahun 2013-2015 yaitu :
1) Dermaga 500 M
2) Container Yard 25 Ha
3) Container Freight Station
4) Control Centre & Administration Building
5) Bengkel
6) Reefer Plug
7) Pagar, Gerbang dan Utilitas
8) Container Crane
9) Rubber Tyred Gantry Crane
10) Head Truck dan Chasis
11) Reach Stacker

Port of Kuala Tanjung located in Malacca Strait and is the main


line operator (MLO) track. Container flow Stopping at Malacca
Strait each year has reached 45 million TEUs and a potential
transhipment market. This encourages the management of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) to set a policy to increase the role
of Kuala Tanjung Port so as to provide an added value not only to
the Corporate but also to the efforts of economic development and
national logistics efficiency by developing the followings :
a. Liquid Bulk Terminal / CPO
Liquid bulk terminal development will be carried out by PT
Pelindo I with strategic partners. In 2012 PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) plans to carry out cooperation agreements with
strategic partners, namely PT Pengusahaan Perumahan (Limited)
and PT Perkebunan Nusantara IV / Holding as the investor and
cargo owner. The capacity of initial stage of liquid bulk terminal
development is 2 million tons / year. Generally the investment
development that shall be caried out in 2013, are :
1) Wharf and Dolphin Breasting
2) Trestle stand pipe
3) Pipe Installation
4) Pilled Tank
b. Container Terminal
The development of container terminal will be implemented
by PT Pelindo I with strategic partners. In 2012 PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) plans to carry out cooperation agreements
with strategic partners, namely PT Pengusahaan Perumahan
(Limited) and PT Hutama Karya as investors. Total capacity of
container terminal development is estimated to reach 20 million
TEUs / year. Generally the First Phase investment development
that shall be caried out within 2013-2015, are :
1) Wharf 500 M
2) Container Yard 25 Ha
3) Container Freight Station
4) Control Centre and Administration Building
5) Workshop
6) Reefer Plug
7) Fences, Gates and Utilities
8) Container Crane
9) Rubber Tyred Gantry Crane
10) Head and Chassis Truck
11) Reach Stacker

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

151

3. Pengembangan Pelabuhan Batam :

3. Batam Port Development:

Pengembangan Pelabuhan Batam dilakukan melalui pembangunan


maupun pengoperasian Terminal Petikemas Batu Ampar Sisi Utara
dan Selatan serta Terminal Penumpang di Telaga Punggur dan
Sekupang. Pada tahun 2012, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
berencana akan melakukan kesepakatan kerjasama dalam bentuk
Nota Kesepahaman dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)
atas kegiatan pengembangan Pelabuhan Batam dimaksud setelah
sebelumnya tahun 2011 telah menandatangani kesepakatan
dengan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dan Persero Batam untuk
kerjasama dalam pengembangan Terminal Petikemas Batu Ampar
Sisi Utara Batam. Bersama dengan BP Batam, PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) akan bekerjasama dalam hal pengoperasian terminal
penumpang di Telaga Punggur dan Sekupang, disatu sisi akan
melakukan investasi pengembangan dan pengoperasian yaitu:
a. Terminal Petikemas Batu Ampar Sisi Utara
1) Container Yard
2) Container Freight Station
3) Bengkel
4) Kantor
5) Pagar, Gerbang dan Utilitas
6) Container Crane
7) Rubber Tyred Gantry Crane
8) Head Truck dan Chasis
9) Reach Stacker
10) Pembangunan Sistem Informasi Teknologi

Batam Port Development is done through the construction and


operation of Batu Ampar Container Terminal North and South Sides,
as well as Passenger Terminal at Telaga Punggur and Sekupang.
In 2012, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) plans to carry out
an agreement of a Memorandum of Understanding with Badan
Pengusahaan Batam (BP Batam) for the mentioned Batam Port
development activities, after previously in 2011 signed an agreement
with PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and Persero Batam to cooperate
in developing North Side Batu Ampar Container Terminal.Together
with BP Batam, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) will cooperate in
passenger terminal operation at Telaga Punggur and Sekupang; on
the other side will invest development and operation of :

b. Terminal Petikemas Batu Ampar Sisi Selatan


1) Restrengthening Dermaga dan Rel
2) Container Yard
3) Container Freight Station
4) Bengkel
5) Kantor
6) Pagar, Gerbang dan Utilitas
7) Container Crane
8) Rubber Tyred Gantry Crane
9) Head Truck dan Chasis
10) Reach Stacker
11) Pembangunan Sistem Informasi Teknologi

b. Batu Ampar Container Terminal South Side


1) Restrengthening Jetty and Rails
2) Container Yard
3) Container Freight Station
4) Workshop
5) Office
6) Fences, Gates and Utilities
7) Container Crane
8) Rubber Tyred Gantry Crane
9) Head Truck and Chasis
10) Reach Stacker
11) Development of Information Systems Technology

4. Pengembangan Pelabuhan Dumai

4. Dumai Port Development

a. Terminal Curah Cair


Terminal Curah Cair di Pelabuhan Dumai telah beroperasi sejak
tahun 2008. Dalam kurun waktu tahun 2008-2012 PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) telah melakukan investasi lanjutan atas
investasi dermaga,instalasi pipa, instalasi penerangan jalan dan
dermaga yang dilakukan oleh pemerintah melalui Dirjen Hubla.
Investasi dimaksud meliputi :
1) Dermaga 400 m
2) Rak Pipa
3) Jalur Pipa
4) Pipa Flowback

a. Liquid Bulk Terminal


Liquid Bulk Terminal at Port of Dumai has been operating
since 2008. In period of 2008-2012, PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) have conducted a continuos investment on wharf, pipe
installation, street lighting installation and wharf built by the
government through the Director General of Sea Transportation.
Investments may include:
1) Wharf 400 m
2) Pipe Rack
3) Line Pipe
4) Flowback pipe

Pada tahun 2012 diperkirakan pembangunan perpanjangan


dermaga akan selesai dan disusul dengan pembangunan instalasi
rak dan pipa.

In 2012 the construction of the extension wharf is expected to


be completed and shall be followed by the construction and
installation of pipe and rack.

Pelabuhan Dumai merupakan pelabuhan terbesar ke -2 di


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang memiliki kontribusi besar
pada perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, Cabang Pelabuhan
Dumai memiliki hinterland yang besar khususnya pada komoditi
Curah Cair dan Curah Kering. Pelabuhan Dumai merupakan
Pelabuhan CPO dan turunannya yang terbesar di Indonesia dimana
throughput pada tahun 2011 sudah mencapai 6,1 Juta ton di satu
sisi komoditi Curah Kering yaitu Bungkil, Cangkang dan Pupuk telah
mencapai 1 Juta ton. Sejalan dengan hal tersebut dan sesuai Master
Plan Pelabuhan Dumai dikembangkan dedicated dermaga untuk
melayani General Cargo, Curah Cair dan Curah Kering menjadi
terminal-terminal.

152

a. Batu Ampar Container Terminal North Side


1) Container Yard
2) Container Freight Station
3) Workshop
4) Office
5) Fences, Gates and Utilities
6) Container Crane
7) Rubber Tyred Gantry Crane
8) Head Truck and Chasis
9) Reach Stacker
10) Development of Information Systems Technology

Dumai Port is the second largest port of PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) which has a major contribution to Corporate. Accordingly,
Dumai Port Branch has a large hinterland particularly in Liquid Bulk
and Dry Bulk. Port of Dumai is a CPO port and its derivatives is the
largest in Indonesia where its throughput in 2011 has reached 6.1
million tons; on the other side, Dry Bulk commodity namely Bungkil
(cake), Cangkang (shell) and Fertilizer has reached 1 million tons.
In line with this and in accordance to Dumai Port Master Plan, it is
developed to serve General Cargo, Liquid Bulk and Dry Bulk into the
following terminals.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

b. Terminal Curah Kering


Dalam kurun waktu 2010-2012, dalam rangka meningkatkan
kinerja dan layanan bongkar muat curah kering serta mewujudkan
dedicated dermaga menjadi terminal curah kering, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) telah melakukan investasi pengembangan
yang besar meliputi :
1) Conveyor System
2) Gudang
3) Loader
4) Excavator
5) Dump Truck
6) Forklift
7) Harbour Mobile Crane
8) Jalan areal gudang
9) Jembatan Timbang

b. Dry Bulk Terminal


In period of 2010-2012, in order to improve performance and
service as well as the loading and unloading of dry bulk, also to
realize the dedicated wharf into dry bulk terminal, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) has invested a great development including:
1) Conveyor System
2) Warehouse
3) Loader
4) Excavator
5) Dump Truck
6) Forklift
7) Harbour Mobile Crane
8) Street warehouse area
9) Weight Station

Terminal Curah Kering direncanakan akan beroperasi pada awal


Bulan Agustus tahun 2012.

Dry Bulk Terminal is planned to be operated at the beginning of


August 2012.

5. Pengembangan Pelabuhan Pekanbaru


Terminal Petikemas Perawang

5. Development of Perawang Container


Terminal Port of Pekanbaru

a. Terminal Petikemas Perawang


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki lahan seluas 60
Ha yang terdiri dari 48 Ha di sisi timur Sungai Siak dan 12 Ha di
sisi barat yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan Pelabuhan
Perawang namun mengingat kedua lokasi lahan tersebut
dipisahkan oleh alur sungai dan ketersediaan infrastruktur jalan
hanya mencapai satu sisi, maka pengembangan hanya dapat
dilakukan pada sisi Barat dengan luas 12 Ha. Hingga tahun 2011,
trafik bongkar muat petikemas di Perawang telah mencapai
54.000 TEUs. Untuk mengakomodir pertumbuhan bongkar muat
petikemas di Pelabuhan Perawang, dalam kurun waktu tahun
2010-2012 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) secara umum
melakukan investasi meliputi :
1) Dermaga 220 m
2) Container Yard 1,9 Ha
3) Reach Stacker 2 unit
4) Head Truck
5) Jalan, Pagar dan Utilitas

a. Container Terminal Perawang


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has a land area of 60 hectares
consisting of 48 hectares at the east side and 12 Ha Siak River at
the west side that has been used for Perawang port activities,
but since the two locations are separated by rivers and only have
one-sided road infrastructure, the development can only be done
at the west side of 12 Ha. Up to 2011, the traffic of container
loading and unloading at Perawang has reached 54.000 TEUs. To
accommodate the growth in container loading and unloading
at Perawang Port, during 2010-2012 PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) generally make some investments, including:
1)Wharf 220 m
2) Container Yard 1,9 Ha
3) Reach Stacker 2 unit
4) Head Truck
5) Roads, Fences and Utilities

Deklarasi terminal petikemas Perawang direncanakan akan


dilaksanakan pada triwulan II tahun 2012.

Declaration of Perawang container terminal shall be implemented


in second quarter of 2012.

6. Pengembangan Pelabuhan Sibolga

6. Sibolga Port Development

Komoditas utama yang masuk ke Sibolga (bongkaran kapal) antara


lain semen, kopra, karet, minyak goreng dan batubara. Sedangkan
komoditas yang keluar dari Sibolga (muatan kapal) antara lain beras,
pupuk, tepung terigu, gula, garam, ikan teri dan ikan asin. Barang
import yang masuk melalui pelabuhan Sibolga adalah barangbarang untuk keperluan pertambangan emas di Batang Toru,
PLTU Labuan Angin dan PLTPB Sarulla sedangkan eksport melalui
pelabuhan Sibolga belum ada.

The main commodities that enter into Sibolga Port (unloading) are
cement, copra, rubber, cooking oil and coal. While commodities are
out from Sibolga Port (loading) are rice, fertilizer, flour, sugar, salt,
anchovies and salted fish. Imported goods coming through Sibolga
Port are goods for the purposes of gold mining at Batang Toru,
Labuan Angin Power Plant (PLTU) and PLTPB Sarulla; on the other
hand, Sibolga Port has no export activities and services.

Pekanbaru sebagai ibu kota propinsi dengan pertumbuhan yang


cukup pesat belum memiliki terminal peti kemas yang memadai
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di satu sisi
terdapat kecenderungan pemakaian peti kemas di pelabuhan yang
terdapat di sekitar Pelabuhan Pekanbaru sebagai dampak dari
tingginya permintaan dan aktifitas industri.

Pelabuhan Sibolga merupakan pintu gerbang perdagangan wilayah


barat Sumatera Utara dan memiliki daerah hinterland Pantai Barat
Provinsi Sumatera Utara yang diantaranya adalah Kota Sibolga, Kota
Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias,
Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten
Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir,
Kabupaten Toba Samosir.

Pekanbaru as the capital of the province with a fairly rapid economic


growth has not been completed with adequate container terminal
to support regional economic growth. On the other hand, there is
a tendency to function containers at ports located around Port of
Pekanbaru as a result of high demand and industrial activities.

Port of Sibolga is a trading gateway of western North Sumatra and


has a hinterland of West Coast of North Sumatra province, including
Sibolga, Padang Sidempuan, Central Tapanuli Regency, Nias
Regency, South Nias Regency, South Tapanuli Regency, Mandailing
Natal Regency, North Tapanuli Regency, Samosir Regency, Toba
Samosir Regency.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

153

Pertumbuhan trafik barang di pelabuhan Sibolga dari tahun 2008


sampai 2011 terus meningkat. Dari tahun 2008 sampai 2009 terjadi
kenaikan 9% dan dari tahun 2009 sampai 2010 terjadi kenaikkan
yang sangat tinggi sebesar 26%. Pada tahun 2010 sampai tahun 2011
terjadi kenaikan sebesar 7.5%. Sehingga rata-rata pertumbuhan
trafik barang di pelabuhan Sibolga dari tahun 2008 2011 adalah
14 %.

The growth of goods traffic at Sibolga Port, from 2008 to 2011, has
continuously increased. From 2008 to 2009 there was 9% increament
and from 2009 to 2010 there was a very high increament of 26%.
In 2010 to 2011 there was an increament of 7.5%. So the average
of traffic growth of goods at Sibolga Port of from 2008 - 2011 is
14%.

Dari sisi keuangan, Pelabuhan Sibolga menunjukkan perkembangan


yang positif dengan dihasilkan laba setelah tahun-tahun sebelumnya
selalu mengalami kerugian. Peningkatan laba ini diperoleh dari
beberapa pangsa pasar baru seperti mulai beroperasinya PLTU
Labuan Angin yang membongkar batubaranya dengan sistem ship
to ship di daerah labuh pelabuhan Sibolga, pertambangan emas
dan perak di Batang Toru yang menggunakan pelabuhan Sibolga
sebagai tempat bongkar barang-barang keperluan pertambangan,
sewa tanah oleh PT SDV LOGISTIC selama 2 tahun, kenaikkan
beberapa tarif jasa kepelabuhan cabang Sibolga hingga saat ini,
seluruh komoditas yang masuk dan keluar di Pelabuhan Sibolga
adalah dengan sistem breakbulk cargo.

From the financial side, Sibolga Port showed a positive trend by


giving some profits since it always suffered from losses years before.
The increment of profit was obtained from several new markets
such as the operation of Labuan Angin Power Plant (PLTU) that
unloaded its coal cargo with ship to ship system at Sibolga Port,
gold and silver minings in Batang Toru that unloaded its cargo at
Sibolga Port for the purpose of their mining activities, leases land to
PT SDV LOGISTICS for 2 years, increament of some port services cost
at Sibolga Port, up to now, all commodities into and out of Sibolga
Port is a breakbulk cargo system.

Saat ini ada 3 proyek besar di Sibolga yaitu :


a. Pertambangan emas oleh PT Agincourt Resources
Indonesia di Batang Toru
Dengan cadangan emas 7.46 juta ounces dan perak 72.60
juta ounces , pertambangan emas di Batang Toru (60 km
arah tenggara kota Sibolga) direncanakan akan mulai
berproduksi pada akhir Kuartal I (Maret) 2012. Dengan
wilayah eksplorasi seluas 163.927 hektare membentang di
5 (lima) kabupaten di Sumatera Utara serta mempekerjakan
1.500 sampai 1.700 pekerja, tambang emas di Batang Toru
ini diperkirakan berproduksi selama 10 tahun. Kebutuhan
logistik untuk pertambangan emas ini dihandling oleh PT
SDV LOGISTIC dengan menggunakan kapal Meratus Project
2. PT SDV LOGISTIC telah menyewa tanah seluas 3350 m
milik pelabuhan cabang Sibolga untuk tempat penumpukan
sementara barang-barang keperluan pertambangan tersebut.
Rencananya pada Bulan Juni 2012, barang-barang keperluan
pertambangan tersebut akan dibawa dengan menggunakan
petikemas dari Jakarta atau Surabaya sebanyak 90 - 100
TEUs full per bulannya.
b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Labuan Angin
Dengan lokasi 10 km arah barat daya kota Sibolga, PLTU
Labuan Angin sudah mulai beroperasi secara komersial pada
tanggal 7 November 2009. Dengan beroperasinya PLTU Labuan
Angin , pelabuhan cabang Sibolga memperoleh penambahan
pendapatan per tahun dari kapal yang mengangkut batubara
( 0.7 juta ton/tahun) yang dialihmuatkan (ship to ship) ke
kapal-kapal kecil menuju PLTU Labuan Angin.
c. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sarulla
Berada pada lokasi 110 km arah timur laut Kotamadya
Sibolga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Sarulla
direncanakan mulai beroperasi tahun 2014 dan merupakan
PLTPB terbesar di Indonesia. Kebutuhan barang barang
logistik untuk proyek ini dihandling oleh Japan Gasoline
Corporation (JGC) dengan melalui pelabuhan Sibolga.

There are currently three major projects in Sibolga, they are :


a. Gold Mining by PT Agincourt Resources Indonesia in
Batang Toru
With reservation of 7.46 million ounces gold and 72.60 million
ounces of silver,this gold mining in Batang Toru (60 km south
east to Sibolga) is planned to start its production at the end
of the First Quarter (March) 2012. With an area of 163.927
hectares of exploration stretches in 5 (five) districts in North
Sumatra and 1.500 to 1.700 workers employment in Batang
Toru, this gold mining is expected to produce for 10 years.
Logistics requirements for this gold mining is handled by PT
SDV LOGISTICS with Meratus Project 2 ship. PT SDV LOGISTICS
leased a land area of 3350 m that belong to Sibolga Port, to
pile temporarily its equipment for the purpose of mining
activities. It is planned that in June 2012, cargo for the purpose
of mining will be taken by using container from Jakarta or
Surabaya as much as 90 - 100 full TEUs per month.

Pada tahap awal, pelayanan petikemas di pelabuhan Sibolga tujuan


utamanya adalah untuk melayani kebutuhan barang-barang logistik
pertambangan emas di Batang Toru dengan menggunakan kapal
Meratus. Mengingat kapasitas kapal yang akan digu-nakan adalah
140 TEUs sedangkan kebutuhan logistic pertambangan emas di
Batang Toru adalah 90 - 100 TEUs perbulan maka sisa dari kapasitas
kapal sekitar 40 50 TEUs (480 600 TEUs per tahun) akan digunakan
untuk mengangkut barang barang keperluan masyarakat Sibolga,
pulau Nias dan sekitarnya.

At initial stage, the main purpose of Container Service at Sibolga


Port is to serve the needs of logistics cargo for gold mining in Batang
Toru by Meratus ship. Since the capacity of the ship that will be used
is 140 TEUs while the logistic needs of mining gold in Batang Toru
is only 90 - 100 TEUs per month, then the rest capacity of the ship,
about 40 - 50 TEUs (480 - 600 TEUs per year), will be used to transport
public cargo for Sibolga community, Nias island and its surrounding
areas.

154

b.

c.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Labuan Angin Power Plant (PLTU)


Labuan Angin Steam Power Plant (PLTU) has started its
commercial operation in 10 km of southwest of Sibolga, on
November 7, 2009. This Labuan Angin Power Plant operation
has given Sibolga Port additional revenue per year from ships
carrying coal ( 0.7 million tons / year) which is moved from
ship to ship, to smaller ship heading to Labuan Angin Power
Plant.
Geothermal Power Plant Project in Sarulla
Located in 110 km of north east of Sibolga city, Sarulla
Geothermal Power Plant (PLTPB) is planned to be operated in
2014 and it is the largest PLTPB in Indonesia. Logistic cargo
for the purpose of this project is handled by Japan Gasoline
Corporation (JGC) via Port of Sibolga.

Informasi yang diperoleh dari PT Meratus Line, diketahui bahwa


pihak PT Meratus Line telah melakukan pendekatan dengan
PT Holcim untuk memasok kebutuhan semen ke Sibolga dan Nias
dari Jakarta dengan menggunakan petikemas. Demikian juga
dengan PT Indofood, telah dilakukan pendekatan untuk memasok
produk-produk PT Indofood (mie instan, tepung terigu dan lainlain) ke Sibolga dan Nias langsung dari Jakarta atau Surabaya
dengan menggunakan petikemas. Untuk barang-barang hasil dari
Sibolga seperti karet dan ikan laut, pihak PT Meratus Line juga telah
melakukan pendekatan dengan pengusaha-pengusaha Sibolga
agar menggunakan petikemas untuk mengirim barang-barangnya.
Selain itu, pengiriman mobil ke Sibolga yang selama ini dilakukan
dengan jalan darat (dari Jakarta ke Sibolga) juga telah dilakukan
penjajakan untuk menggunakan petikemas. Untuk mendukung
kelancaran proses pengiriman dan penerimaan barang-barangnya,
PT Meratus Line akan segera membuka perwakilan dan membentuk
EMKL di Sibolga dan Gunung Sitoli.

Information obtained from PT Meratus Line, it is known that PT


Meratus Line had approached PT Holcim to supply cement to
Sibolga and Nias from Jakarta by using containers. Likewise, PT
Indofood, has made an approach to supplying products of PT
Indofood (instant noodles, wheat flour, etc.) to Sibolga and Nias
directly from Jakarta or Surabaya by using containers. For goods
that is originally produced by Sibolga such as rubber and marine
fish, PT Meratus Line have also approached Sibolga entrepreneurs
to use containers to ship their goods. Moreover, concerning with car
shipment to Sibolga which previously done by road, has also been
probed to see its possibility to sent the cars by container. To support
the delivery and acceptance activities, PT Meratus Line will soon
open a representative EMKL office in Sibolga and Gunung Sitoli.

Untuk melayani kegiatan bongkar muat peti kemas, Pelabuhan


Sibolga harus mempunyai infrastruktur dan suprastruktur
yang memadai. Untuk infrastruktur (dermaga dan lapangan
penumpukan), Pelabuhan Sibolga telah memilikinya walaupun
harus menggunakan crane kapal karena dermaga yang ada tidak
di desain dan tidak memungkinkan untuk menggunakan crane
darat dalam melakukan bongkar muat petikemas. Sedangkan
lapangan penumpukan, untuk petikemas berisi cargo barangbarang pertambangan emas di Batang Toru, PT SDV Logistic telah
menyewa lahan milik Cabang Pelabuhan Sibolga seluas 3.550 m
untuk dijadikan lapangan penumpukan petikemas milik mereka
(90 100 TEUs perbulan). Untuk petikemas yang berisi cargo
umum, mengingat bahwa jumlah petikemasnya hanyalah 40 50
TEUs perbulan maka untuk sementara ditumpuk di areal parkir
yang telah di conblock seluas 983 m . Selanjutnya bila throughput
dari petikemas cargo umum terus meningkat maka direncanakan
akan ditumpuk di lahan dekat bukit herek seluas 2.000 m dengan
terlebih dahulu meratakan dan mematangkan lahan tersebut.

To serve the loading and unloading of containers, Port of Sibolga must


have adequate infrastructure and superstructure. For infrastructure
Port of Sibolga already have wharfs and Stacking yard although
it uses a crane ship because the wharf was not designed and not
compatible with land crane in loading and unloading containers.
For Stacking Yard of containers for gold mining goods in Batang
Toru, PT SDV Logistic Branch had rented a land of Port of Sibolga,
an area of 3.550 m to be functioned as its container stacking yard
(90 - 100 TEUs per month). For general cargo containers since it only
40 - 50 TEUs per month, they are temporarily stacked in parking area
that has been conblock for 983 m. Furthermore, if general cargo
container throughput is increasing, they will be stacked in a land
near Herek hill in an area of 2.000 m, preceeded by flattening and
surfacing the soil / land.

Pada tahun 2012, dalam mendukung kegiatan bongkar muat


petikemas, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan investasi
berupa :

In 2012, to support the activities of loading and unloading


containers, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to invest the
followings :

a. Perbaikan Kerusakan Struktur Dermaga dan Trestle Pelabuhan


Sibolga

a. Damage Wharf Structural Repair and Harbour Sibolga Trestle

b. Fix Spreader

c.

c.

Head Truck + Chassis

b. Fix Spreader
Head Truck + Chassis

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

155

156

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

KEBIJAKAN CSR
CSR Policy

Peran BUMN dalam memberdayakan dan mengembangkan kondisi


ekonomi dan sosial masyarakat ini pada awalnya diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983 dimana semua BUMN
diminta untuk dapat turut membantu pengembangan usaha kecil
yang ditindaklanjuti melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 1232/KMK.013/1989 tentang Pedoman Pelaksanaan
pembinaan Usaha Kecil oleh BUMN. Setelah itu, diubah dengan
Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal
27 Juni 1994 tentang pedoman Pembinaan Usaha kecil dan Koperasi
(PUKK) melalui pemanfaatan laba Badan Usaha Milik Negara.

The role of State Owned Company in empowering and developing


economic and social conditions, initially regulated by Government
Regulation No. 3 year 1983, where all State Owned Company are
required to be able to assist the development of small businesses
that are followed up by the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia Decree No. 1232/KMK.013/1989 on Guidelines for Small
Business Assistance by State Owned Company. Later, it was amended
by the Decree of the Minister of Finance No. 316/KMK.016/1994
dated June 27, 1994 on Guidelines for Small Business Development
and Cooperatives (PUKK) through the utilization of State-Owned
Companys profit.

Keputusan tersebut kembali disempurnakan dengan surat


Keputusan Menteri Keuangan No. 60/KMK.016/1996 tanggal 9
Februari 1996 tentang perubahan pasal dalam Surat Keputusan
Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 yang kemudian
ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan bersama Direktur Jenderal
Pembinaan BUMN Departemen Keuangan dan Direktur Jenderal
Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi Departemen Koperasi
dan PPK No. KEP.1515/BU/1994 dan 02/SKB/PPKX/1994 tanggal 14
Oktober 1994.

The decision was again enhanced with the Minister of Finance Decree
No. 60/KMK.016/1996 dated February 9, 1996 on the amendment
of the Minister of Finance Decree No. 316/KMK.016/1994 were then
followed by the Joint Decree between of the Director General of
State Owned Companys Assistance of Finance Ministry and the
Director General of the Ministry of Cooperatives, Small and Medium
Enterprises No. KEP.1515/BU/1994 and 02/SKB/PPKX/1994 dated
October 14, 1994.

Pelaksanaan PKBL diubah dengan mengacu pada Keputusan


Menteri Keuangan No. 266/KMK.016/1997 tanggal 11 Juni 1997yang
diikuti dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan
Usaha Milik Negara Republik Indonesia/Kepala Badan Pembina
Badan Usaha Milik Negara No.197/MPBUMN/1999 tanggal 29 Juli
1999 tentang Pedoman Penentuan Kualitas dan penghapusbukuan
(writeoff ) Pinjaman Dana Program Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK) dan dilakukan perubahan kembali dengan
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia No. KEP-216/MPBUMN/1999 tanggal 28
September 1999 tentang Pedoman Kemitraan dan Bina Lingkungan
BUMN.

Implementation of CSR was changed, refer to Minister of Finance


Decree. 266/KMK.016/1997 1997 dated on June 11, followed by State
Minister of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia /
Chairman of State Owned Enterprises Development Board No.197/
MPBUMN/1999 dated July 29, 1999 on Guidelines for Determining
the Quality and write-off of Loan Fund Program for Small Business
and Cooperative Assistance (PUKK) and reformed under the
Decree of the Minister of State Owned Enterprise of the Republic
of Indonesia No. KEP-216/MPBUMN/1999 dated 28 September 1999
on Guidelines for Partnership and Environment Assistance of State
Owned Company.

Dalam rangka meningkatkan partisipasi BUMN melalui program


kemitraan dengan usaha kecil dan program bina lingkungan
serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan
pengelolaannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia
mengeluarkan Surat Keputusan No. 236/MBU/103 tanggal 17
Juni 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha kecil dan
Program Bina Lingkungan Junto Surat Edaran Menteri badan Usaha
Milik Negara republik Indonesia No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16
September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan.
Pelaksanaan PKBL Perusahaan selanjutnya berpedoman kepada
Surat Keputusan dan Surat Edaran Menteri BUMN ini.

In order to increase the participation of state-owned enterprises


through partnerships with small businesses and community
development program, as well as to improve the efficiency and
effectiveness of the management, Minister of State Owned
Enterprises Indonesia issued Decree No. 236/MBU/103 dated June
17, 2003 on Partnership with Small Businesses and Community
Development Program Junto Circular Letter of State-Owned
Enterprises Minister of Republic of Indonesia No. SE-433/MBU/2003
dated 16 September 2003, about Implementation Guidelines of
Partnership Program. Implementation of PKBL Company, later
will be guided by this Decree and Circular Letter of State Owned
Enterprise Minister.

Pada tanggal 27 April 2007, Menteri Negara BUMN mengeluarkan


Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha
Kecil dan Bina Lingkungan untuk menggantikan keputusan
Meneg No. KEP-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan. Peraturan Meneg BUMN No. PER-05/MBU/2007
diberlakukan untuk Laporan Keuangan tahun 2008.

On 27 April 2007, Minister of State Owned Enterprises issued a


Minister Regulation No. PER-05/MBU/2007 about State Owned
Enterprise Partnership Program With Small Businesses and
Community Development to replace State Minister Decree No.
KEP-236/MBU/2003 on Partnership Program and Community
Development. Regulation of State Minister of State Owned
Enterprises No. PER-05/MBU/2007 was applied to the 2008 Financial
Statements.

Setiap tahun PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengembalikan


sebagian laba bersih perusahaan kepada masyarakat khususnya
komunitas di sekitar wilayah perusahaan PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) sebagai wujud kepedulian Perusahaan dalam bentuk
dana Kemitraan dan Bina Lingkungan. Hal ini merupakan bentuk
tanggung jawab sosial Perusahaan yang senantiasa menjalin
hubungan mutualisme dengan masyarakat sekitar, sehingga
pertumbuhan yang dialami Perusahaan bisa dinikmati tidak hanya
oleh karyawan Perusahaan tapi juga oleh masyarakat yang lebih
luas, dimana anggaran Kemitraan dan Bina Lingkungan diperoleh
dari Laba setelah pajak yaitu sebesar 1-2 % atau ketetapan di
Kementerian BUMN.

Every year PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) partially return its


net profit to the community, especially communities around PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) as a manifestation of Companys
concern in the form of funds and Community Development
Partnership. This is a form of Corporate Social Responsibility that is
always create mutual relationship with the surrounding community,
so that the growth experienced by Company can be enjoyed not
only by employees of the Corporate but also by wider society, in
which the Partnership and Community Development Program
budget is obtained from the profit after tax amounting to 1-2% or
decree of the Ministry of SOEs.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

157

SUSUNAN PENGURUS

MANAGEMENT STRUCTURE

Kemajuan yang dialami oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


selayaknya juga dinikmati oleh masyarakat sebagaI bagian dari
tanggung jawab sosial perusahaan. PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) selalu berupaya untuk memelihara keseimbangan antara
kepentingan internal dan kepentingan masyarakat umum. Oleh
karena itu, seluruh keputusan yang diambil oleh Perusahaan
akan selalu memperhatikan kepentingan masyarakat dan bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Sebagai bentuk kepedulian dan
tanggung jawab sosial, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) merasa
berkewajiban untuk meningkatkan pemberdayaan kondisi sosial
dan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar wilayah
operasional PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Progress experienced by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


should also be enjoyed by the public as part of its Corporate Social
Responsibility. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has always
sought to maintain a balance between internal interests and public
interests. Therefore, all decisions taken by Corporate will always
consider the interests of people and nation of Indonesia as a whole.
As a form of awareness and social responsibility, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) feel obligated to improve social and economic
empowerment of the community, especially around the area of
operations of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Selain itu Perusahaan juga memiliki program Bina Lingkungan


yang dilakukan melalui perbaikan kondisi sosial masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian bantuan/
hibah kepada korban bencana alam, pendidikan / pelatihan,
peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan / perbaikan
sarana dan prasarana umum, perbaikan sarana ibadah dan menjaga
kesinambungan pelestarian alam.

In addition, Corporate also has a community development program


conducted through the improvement of social conditions and
community empowerment through the provision of assistance /
grants to victims of natural disasters, education / training, improved
public health, development / improvement of public facilities and
infrastructure, repair religious facilities and maintain sustainability
of nature conservation.

SUMBER DANA PKBL

PKLB SOURCE OF FUNDS

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyisihkan laba perusahaan


setiap tahun untuk mendukung Program, Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL). Di tahun 2011, dana kemitraan yang telah
disalurkan untuk mendukung program Kemitraan berjumlah
Rp 16.359.347.222

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) set aside its profit each year to


support the program, Partnership and Community Development.
In 2011, partnership fund that has been distributed to support
Partnership Program was Rp 16,359,347,222

Sesuai Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor


PR.02/2/11/P.I-07 tanggal 30 Maret 2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pada Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
sebagaimana telah diubah dengan keputusan Direksi PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Nomor PR.02/1/21/P.I-09 tanggal 23 Maret
2009 tentang Perubahan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) Nomor PR.02/2/11/P.I-07 tanggal 30 Maret 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pada Kantor Pusat PT (Persero) Pelabuhan
Indonesia I, bahwa bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL)
berada satu tingkat dibawah Direksi yaitu Direktur Keuangan,
dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Penanggung Jawab : Farid Luthfi
Senior Manager Kemitraan dan Bina Lingkungan: Arif Hutomo
Asisten Senior Manajer Pembinaan: Lambert T.M
Asisten Senior Manajer Administrasi : Erman
Pimpinan di Kantor Cabang : General Manager/ Manager/
Kepala Perwakilan.

Dana Program Kemitraan berasal dari penyisihan laba setelah


pajak maksimal sebesar 2%, pendapatan jasa administrasi, bunga
deposito, jasa giro dan lain lain. Dana program kemitraan diberikan
dalam bentuk pinjaman untuk membiayai modal kerja dan pinjaman
khusus. Sedangkan dana Bina Lingkungan setiap tahun berjalan
disalurkan sebesar 70% melalui program BL BUMN Pembina, dan
30% digunakan untuk program BL BUMN Peduli. Apabila pada akhir
tahun terdapat sisa kas dana program BL BUMN Pembina dan BUMN
Peduli, maka sisa kas tersebut menjadi saldo kas awal tahun dana
Program BL tahun berikutnya.

As per decision of Director of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


Number PR.02/2/11/P.I-07 dated March 30, 2007 about Organization
and Management at PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Head Office
as amended by the decision of Board of Directors of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Number PR.02/1/21/P.I-09 dated March 23,
2009, regarding with Decree Amendment of Board of Directors of
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Number PR.02/2/11/P.I-07 dated
March 30, 2007, about the Organization and Management at Head
Office of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), that Partnership and
Community Development (KBL) is one level below the Board of
Directors , that is Finance Director, with the following organizational
structure:
Responsible Person: Farid Lutfi
Senior Manager of Partnership and Community Development : Arif Hutomo
Development/ Coaching Senior Manager Assistant : Lambert T.M
Administration Senior Manager Assistant Manager : Erman
Head of Branch Office: General Manager / Manager / Chief
Representative.

Partnership Program funds by setting aside after-tax profit


maximally 2%, administration services income, interest on deposits,
current account and others. Partnership program funds are given in
the form of loans to be used as working capital and special loans.
Community Development funds was distributed each year by 70%
through the BL BUMN Pembina Program, and 30% used for BL BUMN
Peduli program. If at the end of the year, there is a remaining cash
funds of BL BUMN Pembina program and BUMN Peduli Program,
then the remaining cash balance will be set as initial balance of the
coming year.

Bantuan Dana PKBL (Rupiah) / PKBL Funds Assistance (Rupiah)


Jenis Usaha / Type of Business

Jumlah / Total

Akumulasi s.d /
Accumulated Until

2011

2011

Bantuan Pinjaman Kemitraan (Loan Assistance Partnership)

Rp

15,177,800,000

Rp

97,383,550,180

Dana Pembinaan Kemitraan / Hibah (Partnership Development Fund / Grants)

Rp

1,181,547,222

Rp

6,706,461,219

Bina Lingkungan BUMN Pembina (Community Development Enterprises Trustees)

Rp

2,459,151,650

Rp

15,961,260,760

Rp

874,000,000

Rp

18,818,498,872

Rp

120,925,272,159

Bina Lingkungan BUMN Peduli (Community Development Concern Enterprises)


Jumlah / Total

158

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PROGRAM KEMITRAAN
Partnership Program

Program Kemitraan merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman


bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada mitra binaan.
Sasaran dari kegiatan Program Kemitraan yaitu usaha kecil, dalam
hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang mempunyai
penjualan (omset) per tahun setinggi-tingginya Rp 1.000.000.000
atau memiliki aktiva setinggi-tingginya Rp 200.000.000 di luar tanah
dan bangunan untuk usaha.

Partnership Program is a revolving loan fund distribution activities


and partnership development fund to target partners. Member of this
Partnership Program are a small business, in this case the individual
or business entity and cooperatives that have sales (turnover) per
year maximum Rp 1,000,000,000 or have assets maximum Rp 200
million, excluding land and buildings for business .

Pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil


oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bertujuan agar usaha kecil
maupun menengah menjadi tangguh dan mandiri.

Implementation of Partnership Program with Small Business by PT


Pelabuhan Indonesia I (Persero) is intended for small and medium
businesses to become strong and independent.

Program ini dilakukan dengan cara memberikan pinjaman dengan


bunga flat sebesar 6% per tahun yang ditujukan untuk membiayai
modal kerja atau membeli aktiva tetap, sehingga Usaha kecil yang
menjadi Mitra Binaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat
menikmati pembinaan dalam berbagai aspek, seperti peningkatan
penguasaan aspek keuangan, peningkatan kemampuan manajemen
/ produksi dalam mengelola usaha, perluasan pemasaran dan upaya
peningkatan produk dan kualitas produk.

The program is done by providing loans with a flat rate of 6% per


year, which is intended to finance working capital or to purchase
fixed assets, so that small businesses that become Partners of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) can enjoy the assistance/ coaching
in various aspects, such as comprehensiveness of financial aspects,
capacity management / production in managing the business,
marketing expansion and efforts to improve product and product
quality.

Sampai dengan tahun 2011 Program Kemitraan PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) telah membina sebanyak 1054 mitra
binaan yanq mencakup sektor industri, perdagangan, pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan dan jasa. Penyebaran mitra
binaan tersebut meliputi daerah-daerah sebagai berikut:

To 2011 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Partnership Program


I (Persero) has 1054 partnership member, including sectors of
industry, trade, agriculture, livestock, crops, fisheries and services.
Deployment of target partners include the following areas:

Dana dan Daerah Mitra Binaan / Funds and Development Partnership Region
Propinsi / Province

Mitra Binaan Tahun


2011 / Development
Partnership 2011

Dana Mitra Binaan Tahun


2011 / Funds Development
Partnership 2011

Mitra Binaan s.d


2011 / Development
Partnership until 2011

Dana Mitra Binaan S.d Tahun


2011 / Funds Development
Partnership until 2011

Nanggroe Aceh Darussalam

46

Rp

2,635,000,000

188

Rp

4,579,142,302

Sumatera Utara

36

Rp

4,344,300,000

403

Rp

8,879,649,982

Riau

71

Rp

6,792,500,000

350

Rp

9,394,397,807

Kepulauan Riau

34

Rp

1,406,000,000

113

Rp

2,771,794,219

Jumlah Total

187

Rp

15,177,800,000

1054

Rp

25,624,984,310

Di tahun 2011, beberapa kegiatan promosi dan pameran yang


rutin diikuti oleh PKBL PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan
mengikutsertakan mitra binaan diantaranya adalah:
1. Gelar karya PKBL BUMN 2011
2. Fashion and Craft Expo 2011
3. Micro Financing PKBL BUMN Expo 2011
4. Dan kegiatan besar lainnya

In 2011, some promotional activities and exhibitions are regularly


followed by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) by involving partners
targets, are as follow:
1. Gelar karya PKBL BUMN 2011
2. Fashion and Craft Expo 2011
3. Micro Financing PKBL BUMN Expo 2011
4. And other big events

Perusahaan menerapkan kriteria yang ketat terhadap mitra


binaan yang diperbolehkan mengikuti kegiatan promosi
semacam ini, baik dari segi kualitas produk maupun kreatifitas
produk yang dikembangkan. Dampak dari kegiatan ini terhadap
mitra binaan ternyata cukup besar karena mereka dapat bertemu
dengan para buyer ataupun potential buyer. Sepanjang tahun
2011 PKBL PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah mengucurkan
dana sebesar Rp 1.181.547.222 yang digunakan untuk kegiatan
dana pembinaan bagi Mitra Binaan.

The Company applies strict criteria to assisted partners who are


allowed to take part in this kind of promotion, both in terms of
product quality and creativity of the products being developed. The
impact of this activity to targe partners is quite significant because
this event lead them to meet potential buyers or potential buyers.
During 2011 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has disbursed Rp
1,181,547,222 for Partnership Development program.

Diakhir tahun 2011 tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman


tercatat 87.65 % dengan skor 3. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
terus melakukan pembinaan dan pengembangan agar mitramitra binaan dapat meningkatkan kinerja usaha mereka dan pada
gilirannya dapat memenuhi kewajibannya

At the end of 2011, loan settlement collectability level has reached


87.65% with a score of 3. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
continues to provide guidance and development to its assisted
partners in order to improve their business performance ,and in
turn, they will be able to meet their obligations.

Klasifikasi Kolektibiltas Piutang / Receivable Collectability Classification


Kolektibiltas Piutang

Receivable Collectability

Rupiah

Lancar

Current

Rp

21,155,154,576

Kurang Lancar

Substandard

Rp

1,597,940,166

Diragukan

Doubtful

Rp

421,670,995

Macet

Lost of Non Performing

Rp

2,450,218,573

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

159

PROGRAM PENYALURAN BINA LINGKUNGAN


Community Development Distribution Program
Penyaluran dana Bina Lingkungan dilaksanakan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) pada umumnya diberikan dalam bentuk bahan
/ material yang sangat dibutuhkan oleh penerima bantuan Bina
Lingkungan tersebut. Realisasi penyaluran Bina Lingkungan Tahun
2011 sebesar Rp 2.459.151.650,-.

Distribution of Community Development funds held by PT


Pelabuhan Indonesia I (Persero) are generally provided in the form of
material that is urgently needed by the beneficiaries of Community
Development Program. Actual disbursement of Community
Development Year 2011 was amounted to Rp 2.459.151.650, -.

Daerah Penyaluran Dana Bina Lingkungan / Area of Distribution of Community Development Fund
Provinsi / Provence

Jumlah / Ammount

Nanggroe Aceh Darussalam

Rp

495,284,650

Sumatera Utara

Rp

1,398,159,250

Riau

Rp

360,165,000

Kepulauan Riau

Rp

205,542,750

Jumlah / Total

Rp

2,459,151,650

Tujuan Program Bina Lingkungan adalah sebagai cerminan tanggung


jawab sosial ekonomi perusahaan guna mendukung perkembangan
mitra binaan dan juga masyarakat serta stakeholder perusahaan. Hal
tersebut ditujukan kepada 6 (enam) sasaran yaitu : Bantuan korban
bencana alam, Bantuan pendidikan dan atau pelatihan, Bantuan
peningkatan kesehatan, Bantuan pengembangan prasarana dan
atau sarana umum, Bantuan sarana ibadah, dan Bantuan pelestarian
alam. Dimana pengertian dari masing-masing adalah :
a.

Purpose of this Community Development Program is a reflection of


corporate social responsibility to support the economic development
of the assisted partners and communities and stakeholders of
the company. It leads to 6 (six) goals, namely : Aids to victims of
natural disasters, educational assistance and or training, Health
Improvement, infrastructure and or public facilities Development,
religious facilities Development and Conservation. Each of are
described as follow :

Bantuan kepada korban bencana alam, yaitu bantuan yang


diberikan untuk meringankan beban para korban yang
diakibatkan bencana alam (force majeure) dengan obyek
bantuan antara lain berupa :

a.

Aids to victims of natural disasters, the aids are given to ease


the burden of the victims of disaster caused by nature (force
majeure) in the form of:
1) Provision of basic material needs, clean water and the
bath washing and toilet supplies for the refugees;

1) Penyediaan bahan-bahan kebutuhan pokok, air bersih


dan Mandi Cuci dan Kakus (MCK ) pengungsi;

2) Medication and or medical personnel;

2) Bantuan obat-obatan dan atau tenaga medis;

3) Inflatable boats, camps / shelters;

3) Bantuan perahu karet, tenda pengungsi / tempat


penampungan sementara;

4) Provision of funds to lease transportation for the refugees


and heavy equipment;

4) Penyediaan dana untuk sewa angkutan / transportasi


pengungsi, sewa alat-alat berat;
b.

Bantuan pendidikan dan atau pelatihan, yaitu bantuan


yang diberikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan, baik bersifat formal maupun informal
termasuk diantaranya bantuan pendidikan / pelatihan dalam
rangka pelestarian seni dan budaya dengan obyek bantuan
antara lain berupa :

b.

Aids for education and or training, the aids are given to


enhance their knowledge and skills, both formal and
informal, including education / training in order to preserve
the art and culture, in the form of :
1) Procurement of school equipment, for both public
schools and Islamic schools;

1) Pengadaan peralatan sekolah, baik untuk sekolah umum


maupun pesantren dan madrasah;

2) Tuition/ scholarships;
3) Training and or apprenticeship for dropout students;

2) Bantuan biaya pendidikan / beasiswa;

4) Counseling that aimed to improve the knowledge of


society;

3) Pelatihan dan atau pemagangan bagi anak putus


sekolah;
4) Penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat;
c.

Bantuan peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang


diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan,
dengan obyek bantuan antara lain berupa :

c.

Aids for Health improvement, the aids are given to improve


the quality of health care, in the form of :
1) Renovation of public clinics;

1) Renovasi balai pengobatan masyarakat;

2) Assistance for activities of public health;

2) Bantuan untuk kegiatan yang bersifat kesehatan


masyarakat;
d.

Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum,


yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan
fasilitas, dengan obyek bantuan antara lain berupa :

160

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

d.

Aids for public infrastructure and facilities development, the


aids are given to improve the facilities, in the form of :

e.

1) Renovasi balai pendidikan;

1) Renovation of education centers;

2) Pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana


umum;

2) Construction and rehabilitation of public infrastructure


and facilities;

3) Pembangunan dan atau rehabilitasi panti asuhan dan


panti jompo,

3) Construction and or rehabilitation of orphanages and


nursing homes,

Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk meningkatkan


kualitas sarana ibadah, dengan obyek bantuan antara lain
berupa :

e.

1) Construction / rehabilitation of worship places;

1) Bantuan pembangunan / rehabilitasi rumah ibadah;

2) Procurement of worship equipment ;

2) Pengadaan perlengkapan ibadah;


3) Bantuan dana untuk menunjang pelaksanaan kegiatankegiatan keagamaan,
f.

Bantuan untuk pelestarian alam, yaitu bantuan yang


bertujuan untuk merehabilitasi atau menjaga kelestarian
sumber daya alam dengan titik berat pada kegiatan
penghijauan dengan tanaman yang memberikan manfaat
/ nilai ekonomis.

Aids for religious means, the aids are given to improve the
quality of worship places, in the form of:

3) Financial aids to support the implementation of religious


activities,
f.

Aids for nature conservation, which aimed to help rehabilitate


or preserve natural resources with emphasis on greening
activities by planting the plants that beneficial or have
economic values.

Kegiatan Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sepanjang tahun 2011 adalah :

Community Development activities that have been carried out by


PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) during 2011 are :

1. Kategori Bantuan Becana alam PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) memberikan bantuan kepada para korban bencana
alam di beberapa wilayah Indonesia :

1. Category of Aids for Natural Disaster, PT Pelabuhan Indonesia


I (Persero) has provided aids to the victims in some territories
of Indonesia :

a.

Korban kebakaran di Sibolga Sumatera Utara

a.

Fire victims at Sibolga, North Sumatra

b. Bencana Alam Gempa Bumi di Sarulla / Pahaejae,


Sumatera Utara.

b. Earthquake at Sarulla / Pahaejae, North Sumatra.

c.

d. Loken volcanic eruption at North Sulawesi

Bencana Alam gempa bumi di Subussalam Provinsi Aceh

d. Bencana meletusnya gunung api Loken di Sulawesi


Utara
2. Kategori Bantuan Pendidikan dan atau Pelatihan, selain
memberikan bantuan renovasi terhadap sekolah maupun
pemberian beasiswa, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga
menyelenggarakan lomba menggambar kepada anak-anak
SD di Kecamatan Medan Belawan.
3. Kategori Bantuan Pembangunan Prasarana dan atau Sarana
Umum serta sarana Ibadah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan
perbaikan dan pengembangan sarana umum dan sarana
ibadah yang berada di wilayah sekitar Wilayah Kerja
Perusahaan.
4. Kategori Pelestarian Alam
a.

c.

Earthquake at Subussalam, Aceh Province

2. Category of Aids for Education and or Training, in addition


to providing aids to school renovation and scholarships,
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) also organized a drawing
competition for Elementary school children in the District of
Belawan, Medan.
3. Category of Aids for Infrastructure and Public Facilities
Development, and or Means of Worship Development, PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) has given the aids to those
public facilities and religious facilities which need renovation
or improvement in the area around the Company.
4. Category of Aids for Nature Conservation
a.

1.000 Mango Tree Planting in Municipality Dumai

b. 5.000 Trambesi Tree Planting in Aceh Province

Penanaman 1.000 Pohon Mangga di Kota Madya Dumai

b. Penanaman 5.000 Pohon Trambesi di Provinsi Aceh

RENCANA TAHUN 2012


Plan Year 2012

Di Tahun 2012, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mempunyai


rencana penyaluran Dana Bina Lingkungan yakni pelestarian alam
dengan melakukan penanaman pohon di empat wilayah kerja
perusahaan untuk mendukung program pemerintah pada program
pengentasan kemiskinan dengan mengembangkan Desa Binaan.

In the year 2012, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) plan to distribute


the Community Development Fund, which is Nature Conservation
by planting trees in four working areas of the company to support
the governments program on poverty reduction by developing
assisted villages.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

161

PROFIL MITRA BINAAN

Foster Partnership Member Profile


PRODUK OLAHAN JAMUR / Processed Mushrooms Product

aat ini, makanan olahan dari jamur semakin banyak diminati


banyak orang. Kondisi ini dapat kita lihat dari maraknya industri
budidaya jamur dan pengolahan jamur di berbagai daerah di
Indonesia, karena Indonesia mempunyai iklim tropis yang cocok
untuk tumbuh kembangnya jamur. Selain itu, saat ini jamur dapat
dikreasikan menjadi aneka macam produk makanan. Peluang
inilah yang tidak disia-siakan oleh Aprizal untuk memulai usahanya
budidaya jamur sekaligus mengembangkan olahan jamur.
Currently, demand on food preparations of mushrooms has grown
rapidly. This condition can be seen from the increasing mushrooms
cultivation industry and mushroom cultivation in various regions in
Indonesia, since Indonesia has a tropical climate which is suitable for
the growth of mushrooms. In addition, currently, mushrooms can be
created into various food products. This opportunity is cleverly captured
by Aprizal to start his mushroom cultivation business, as well as the
preparation.

Aprizal memulai usaha budidaya jamur ini pada tahun 2011 setelah
mengikuti pelatihan selama 3 (tiga) hari di Balai Pernyuluhan
Pertanian (BPP) Dumai. Berbekal pengetahuan dari pelatihan
tersebut, Aprizal berniat untuk membudidayakan jamur sekaligus
menjadikan makanan Krispy jamur. Dengan berjalannya waktu,
usaha Aprizal mulai membuahkan hasil walaupun belum mampu
secara maksimal.

Aprizal started his mushroom cultivation business in 2011, after


joining 3 (three) days Training at Agricultural Training Hall (BPP)
Dumai. Having the knowledge acquired from the training, Aprizal
intended to cultivate mushrooms as well as making Crispy
mushrooms. As the time goes by, Aprizals effort has shown a
positive result, although it was not the maximal result.

Masih pada tahun yang sama, Aprizal berupaya mengembangkan


usahanya lebih besar. Tepatnya pada bulan Desember tahun 2011,
Aprizal menjadi Mitra Binaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Cabang Dumai. Pada awalnya Aprizal mendapat bantuan pinjaman
modal usaha dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
sebesar Rp 35.000.000.- (tiga puluh lima juta rupiah) dengan tingkat
suku bunga 6 % per tahun flat.

Still in the same year, Aprizal developed his business. Precisely in


December of 2011, he became a member of Foster Partnership
Program of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Branch of Dumai.
Initially, Aprizal received working capital loan from Partnership and
Community Development Program(PKBL) of Rp 35,000,000. - (Thirty
five million dollars) with a flat interest rate of 6% per year.

Sejak menjadi Mitra Binaan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)


Cabang Dumai, perkembangan usahanya selalu dimonitor baik
perkembangan atau pun pemasarannya setiap 3 (tiga) bulan sekali
oleh Pelindo I Cabang Dumai.

Since becoming Foster Partnership member of PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) Branch of Dumai, his business improvement is
continuously monitored, both its development or marketing, every
3 (three) months by Pelindo I Branch of Dumai.

Saat ini, usaha jamur Aprizal sudah semakin berkembang, pesanan


produk olahan jamurnya semakin meningkat, produknya sudah
beredar di wilayah Dumai dan sekitarnya dan menjadi sebuah
bingkisan untuk oleh-oleh yang khas dari Dumai.

Currently, his business is growing rapidly, demand on his mushroom


preparation food is increasing, the products have been marketed in
the area of and surrounding Dumai, and became a typical snack
product of Dumai.

Kedepannya, Aprizal sedang mempersiapkan produknya untuk bisa


diikutkan dalam pameran-pameran sehingga produk usahanya
dapat dikenal tingkat Lokal, Nasional maupun Internasional.

In the future, Aprizal are preparing his products to participate several


exhibitions, so that his products can be widely known Locally,
Nationally and Internationally.

162

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PROFIL MITRA BINAAN

Foster Partnership Member Profile


BORDIRAN KHAS ACEH BUNGGONG RAUZA / Typical Embroidered Aceh Bunggong Rauza

Bordiran Khas Aceh


Bunggong Rauza milik Syaifuddin
memproduksi tas khas Aceh, dompet, alas meja, sejadah.
Tidak hanya tingkat Lokal dan Nasional, pemasarannya telah
menjangkau tingkat Internasional. Produk Bordiran Khas Aceh
Bunggong Rauza milik Syaifuddin ini telah menembus negara
Canada dan Australia.
Typical embroidery Aceh Bunggong Rauza, which is belong to Syaifuddin,
produces distinctive bags, purses, tablecloths, and sejadah. This product has
been marketed not only in local and national markets but also in international
market. This typical embroidery products, Aceh Bunggong Rauza, has
penetrated the market in Canada and Australia.

Usaha bordiran ini didirikan oleh Saifuddin yang mulai berdiri


Tahun 1995, dimana pada saat itu baru mulai merintis dan dengan
berjalannya waktu usaha mulai membuahkan hasil walaupun
belum mampu secara maksimal.

This embroidered company was founded by Saifuddin in 1995,


which at the time he initiated his business from zero. As the time
goes by, the business has shown a positive result, although it was
not the maximal result.

Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter melanda, yang


mengakibatkan usaha mengalami macet / tutup karena harga
bahan baku melonjak naik tinggi sehingga tidak adanya
kemampuan untuk membeli bahan baku.

In 1997, there was a monetary crisis hit Indonesia causing


business bankruptcies due to the increasing raw material prices,
which is consequently arising the incapability for businessman to
purchase raw materials.

Pada tahun 1999 usaha mulai bangkit kembali walapun tidak


mampu secara maksimal, namun pada saat usaha mulai bangkit
kembali, terjadi konflik yang berkepanjangan, sehingga usaha
macet / tutup kembali sampai dengan masa konflik telah
dinyatakan berakhir (aman) yaitu tepatnya pada tahun 2003 yang
ditandai dengan adanya Penantandatanganan Perjanjian Damai
MOU di Helsinki.

In 1999, business began to rise again, even it was not maximal. But
at the time the business started to rise again, it was also colored
by prolonged conflict, that causing business bankruptcies and
will be re opened/ launched until the conflict was declared over
(safely), precisely in 2003, characterized by the signing of Peace
Agreement MOU at Helsingki.

Setelah adanya penanda tanganan Perjanjian Damai MOU di


Helsinki pada tahun 2003, usaha mulai bangkit kembali walaupun
masih jalan ditempat / belum berkembang, dan dengan perjalanan
waktu serta upaya dalam mengembangkan usaha yang dimaksud,
usaha pun telah mebuahkan hasil dan usaha mulai beroperasi
seperti biasa namun belum mampu maksimal.

Following the signing of Peace Agreement MOU in Helsinki in


2003, the business began to rise again, although it still shown
un-significant progress, and as the time goes by and the effort to
develop respective business, the business has shown a significant
progress, and started to operate as usual but not maximal.

Pada tanggal 26 Desember 2004, telah terjadi Bencana Alam


Tsunami khususnya di NAD akibatnya membuat aktivitas dan
perekonomian semua lumpuh total. Dampak dari bencana alam
Tsunami tersebut, usaha pun tidak setabil yang mengakibatkan
usaha macet / tutup kembali. Mulai tahun 2005 usaha mulai bangkit
kembali walaupun belum sempurna serta secara maksimal namun
usaha sudah dapat beroperasi dan dapat memenuhi permintaan
konsumen / pelanggan khususnya konsumen / pelanggan lokal.

On December 26, 2004, there has been a particularly Tsunami


Disaster in Aceh, which is consequently making all economic
activities totally paralyzed. As an impact of the Tsunami, business
was un-stable, and once again, the business should be closed.
Starting in 2005, business began to rise again, even it was not
maximal. It was shown by its operation/ production and capability
in meeting customers demand, especially local customers.

Pada tahun 2009 kami berniat / berupaya untuk memajukan /


mengembangkan usaha agar dapat lebih besar. Tepatnya pada
Bulan Oktober tahun 2009 kami menjadi Mitra Binaan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Cabang Lhokseumawe yaitu memberikan
bantuan pinjaman modal usaha atau mendapat kucuran dana
PKBL sebesar Rp 50.000.000.- (lima puluh juta rupiah) dan tingkat
suku bunga 6 % per tahun flat.

In 2009, Syaifuddin intended to promote / develop his business.


Precisely in October 2009, he became a Foster Partnership Member
of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Branch of Lhokseumawe,
that acquired loans or working capital funding from PKBL Program
as much as Rp 50,000,000.- (Fifty million dollars), at flat interest
rate of 6% per year.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

163

Adapun pembinaan yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) Cabang Lhokseumawe dari tahun 2009 / sejak menjadi
Mitra Binaan, yaitu selalu memonitor baik perkembangan
/ pemasaran usaha setiap 3 (tiga) bulan sekali, selain itu
mengikutsertakan dalam acara pameran seperti : Pameran PKA
Banda Aceh tahun 2009 di Banda Aceh tahun 2009, Pameran Gelar
Karya PKBL BUMN di Jakarta tahun 2010, Pameran Produk PKBL
BUMN di Jakarta tahun 2011, Pameran Banda Aceh Expo 2011 di
Banda Aceh tahun 2011.

Fostering Partnership Program, conducted by PT Pelabuhan


Indonesia I (Persero) Branch of Lhokseumawe, since 2009 / since
becoming a Foster Partnership Member, is always monitor its
development / marketing efforts every 3 (three) months; other than
that, it also to ask the company to participate in some exhibitions
such as PKA Banda Aceh Exhibition in 2009, in Banda Aceh; BUMN
PKBL Exhibition in Jakarta, in 2010; BUMN PKBL Product Exhibition
in Jakarta, in 2011; Banda Aceh Expo in 2011, in Banda Aceh.

Dengan diikutsertakan dalam acara pameran, sekarang usaha


Bordiran Bunggong Rauza sudah mengalami kemajuan /
perkembangan yang cukup pesat, hal ini ditandai adanya
peningkatan pesanan, seperti pesanan dari tingkat Lokal, Nasional
maupun International. Sedangkan hasil dari produk usaha kami
saat ini sudah beredar di pasaran seperti :

Having participated in several exhibitions, now, Bunggong Rauza


embroidery businesses have made a rapid progress / development,
as shown by the increasing demands/ orders from Local, National
and International markets. Currently this Bunggong Rauza
embroidery products has been marketed in the followings :

1.

Pasar untuk tingkat lokal seperti : Banda Aceh, Bireuen,


Lhokseumawe dan Langsa (khususnya NAD).

2.

Pasar untuk tingkat Nasional seperti : Padang, Jakarta dan


Bandung.

3.

Pasar untuk tingkat Internasional seperti : Negara Canada


dan Australia.

Harga barang-barang produksi tersebut terdiri dari Tas berkisar Rp


50.000,- s.d Rp 250.000,- per buah, Sejadah berkisar Rp 80.000,- s.d
Rp 100.000,- per buah, dompet berkisar Rp 10.000,- s.d Rp 40.000,dan Alas Meja berkisar Rp 110.000,- s.d Rp 150.000,- per buah.
Lokasi usaha produksi berada di Desa Ulee Maddon, Kecamatan
Muara Batu Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

164

1.

Local Market, such as : Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe


and Langsa (especially NAD).

2.

National Market, such as : Padang, Jakarta and Bandung.

3.

International Market, such as : Canada and Australia.

Prices of these products consists of bags about Rp 50.000,- to Rp


250.000,- per piece, Sejadah about Rp 80.000,- to Rp 100.000,- per
piece, wallets about Rp 10.000,- to Rp 40.000,- and Table Clothes
about Rp 110.000,- to Rp 150.000, - per piece. Location of the
production activity is in village of Ulee Maddon, District of Muara
Batu, North Aceh District, Aceh Province.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

165

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

Farid Luthfi

Alamat Kantor

Jl. Krakatau Ujung No. 100, Medan - 20241

Alamat Domisili, sesuai KTP

Pesanggrahan Permai IV/D 12


RT 005 RW 007, Kelurahan Petukangan Selatan
Kecamatan Pesanggrahan - Jakarta Selatan

Nomor Telepon

061 - 6610220

Jabatan

Direktur Keuangan

Menyatakan bahwa:
1.

Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Perusahaan.

2.

Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia
a.

Semua informasi dalam Laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar.

b.

Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta


material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

3.

Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, 20 Maret 2012


DIREKTUR KEUANGAN

FARID LUTHFI

Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan - 20241, Telp. (061) - 6610220 (Hunting), Fax. (061) - 6610906,
E - Mail : pelabuhan1@inaport1.co.id, Website : http//www.inaport1.co.id

166

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

DIRECTORS STATEMENT LETTERS


RELATING TO
THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED
IN DECEMBER 31, 2011 AND 2010

I. The undersigned :
Name

Farid Luthfi

Office Address

Jl. Krakatau Ujung No. 100, Medan - 20241

Domicile address

Pesanggrahan Permai IV/D 12


RT 005 RW 007, Kelurahan Petukangan Selatan
Kecamatan Pesanggrahan - Jakarta Selatan

Phone number

061 - 6610220

Position

Financial Director

States that:
1.

I am responsible for the preparation and presentation of financial statements.

2.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with generally
accepted accounting principles in Indonesia;
a.

AII information contained in the financial statements is complete and correct.

b.

The financial statements do not contain misleading material information or facts, and
do not omit material information and facts.

3.

I am responsible for the campanys internal control system.

This statement letter is made truthfully.

Medan, March 20, 2012


FINANCIAL DIRECTOR

FARID LUTHFI

Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan - 20241, Telp. (061) - 6610220 (Hunting), Fax. (061) - 6610906,
E - Mail : pelabuhan1@inaport1.co.id, Website : http//www.inaport1.co.id

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

167

Laporan Auditor Independen

No : A12-MW/PELINDO/JNNl/748
Yth.
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Pelabuhan lndonesia I (Persero)
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Pelabuhan lndonesia I (Persero) tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik lndonesia (lAPl) dan
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT Pelabuhan lndonesia l (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011dan 2010 serta
hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di lndonesia.
Sesuai dengan pengungkapan dalam catatan No. 38 atas laporan keuangan, Perusahaan menerapkan kebijakan
akuntansi baru yang mengakibatkan pengurangan laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp
11.285.937.935. Pengurangan laba tersebut berasal dari koreksi penurunan nilai piutang (catatan 2d) sebesar Rp
17.653.365.940 yang dikurangi dengan laba dari penilaian kembali nilai residu aset tetap (catatan 29) sebesar Rp
6.367.428.005. Perusahan juga melakukan reklasifikasi dari aset tetap ke properti investasi dan reklasifikasi dari
beban ditangguhkan ke aset tak berwujud agar sesuai dengan kebijakan akuntansi yang baru. Reklasifikasi ini tidak
mempunyai dampak atas jumlah aset, baik aset lancar maupun tidak lancar. Untuk memperbaiki daya banding dari
posisi keuangan akibat reklasifikasi dan penerapan kebijakan akuntansi secara restrospeksi, maka posisi keuangan
Perusahaan disajikan kembali untuk tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010.

Graha Mampang 2nd Floor


Jl. Mampang Prapatan Raya No.100
Jakarta Selatan 12760
Licensed No : KEP.353/KM.6/2004

168

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Telp. : +62 21 798 5757 Fax : +62 21 798 1957


e-mail : contact@mcmillanwoods.co.id
web : www.mcmillanwoods.co.id

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah
kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan laporan kami Nomor : A12- MW/PELINDO/JNNl/752 Nomor : A12- MW/
PELINDO/JNNl/752 tanggal 20 Maret 2012

RAMA WENDRA
Kantor Akuntan Publik

Marcellinus Wendra, MComm, Ak, CPA


Surat lzin Praktek Akuntan Publik AP, 0294
20 Maret 2012

Graha Mampang 2nd Floor


Jl. Mampang Prapatan Raya No.100
Jakarta Selatan 12760

Telp. : +62 21 798 5757 Fax : +62 21 798 1957


e-mail : contact@mcmillanwoods.co.id
web : www.mcmillanwoods.co.id

Licensed No : KEP.353/KM.6/2004

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

169

INDEPENDENT AUDITORS REPORT

Report No: A12-MW/PELINDO/JNN/748


The Stockholders, Boards of Commissioners and Directors
PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

We have audited the balance sheets of PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) as of December 31, 2011 and 2010,
and the related statements of comprehensive income, change in equity, and cash flow for the years then ended.
These financial statements are the responsibility of the Companys management. Our responsibility is to express an
opinion on these financial statements based on our audits.
We conducted our audits in accordance with auditing standards by the Indonesian Institute of Certified Public
Accountants (IAPI) and State Financial Audit Standards established by The Audit Board of The Republic of Indonesia.
Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial
statements are free of material misstatement. An audit includes examining,on a test basis, evidence supporting the
amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used
and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation.
We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position
of PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) for the years ended December 31, 2011 and 2010,and the results of
their operations, changes in their equity and their cash flows for the years ended, in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards.
Accordance with the disclosures in note 38 to the financial statements, the Company adopted new accounting
policies that resulted in a reduction unappropiated retained earnings for Rp 11,285,937,935. Reduction of income
is derived from the correction of impairment of receivables (note 2d) for Rp 17,653,365,940 and deducted by
income reassesment derived from the revaluation of residual values of fixed assets (note 2g) of Rp 6,367,428,005.
The Company reclassified the fixed assets to property investment and reclassification of deferred expenses to the
intangible assets to conform with new accounting policies. These reclassifications have no impact on the total of
assets, both current and noncurrent assets. To improve comparability of financial position due to reclassifications and
retrospective application of accounting policies, the Company restated its financial position for December 31, 2010
and January 1, 2010.

Graha Mampang 2nd Floor


Jl. Mampang Prapatan Raya No.100
Jakarta Selatan 12760
Licensed No : KEP.353/KM.6/2004

170

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Telp. : +62 21 798 5757 Fax : +62 21 798 1957


e-mail : contact@mcmillanwoods.co.id
web : www.mcmillanwoods.co.id

The compliance of applicable law and regulations and internal control are presented separately to the Boards of
Commissioners and Boards of Directors with our report number : A12-MW/PELINDO/JNN/751 and number : A12-MW/
PELINDO/JNN/752 dated March 20, 2012.

RAMA WENDRA
Registered Public Accountant

Marcellinus Wendra, MComm, Ak, CPA


Public Accountant License No AP.0294
March 20, 2012

Graha Mampang 2nd Floor


Jl. Mampang Prapatan Raya No.100
Jakarta Selatan 12760

Telp. : +62 21 798 5757 Fax : +62 21 798 1957


e-mail : contact@mcmillanwoods.co.id
web : www.mcmillanwoods.co.id

Licensed No : KEP.353/KM.6/2004

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

171

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dahulu pada masa
penjajahan Belanda adalah sebuah Perusahaan dengan
nama Haven Badrift. Selanjutnya setelah kemerdekaan
Republik Indonesia pada tahun 1945 sampai dengan
tahun 1950 Perusahaan berubah status menjadi Jawatan
Pelabuhan. Pada tahun 1969 Jawatan Pelabuhan berubah
menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status
Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PNP.
Pada periode tahun 1969 sampai dengan tahun 1983, PN
Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Pengusaha Pelabuhan
dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan disingkat BPP.
Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.11
tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) dirubah
menjadi Perseroan Umum Pelabuhan I disingkat Perumpel
I. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.56 tahun 1991
Perumpel I berubah status menjadi PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1
Desember 1992 dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta
dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C28519.HT.01.01 tahun 1992 tertanggal 1 Juni 1992 serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
8612 tanggal 1 November 1994, tambahan No. 87.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 90
tanggal 22 Agustus 2011oleh Notaris Rahmad Nauli Siregar,
S.H mengenai pemberhentian dan pengangkatan anggotaanggota Direksi Perusahaan. Dewan Direksi yang mengalami
perubahan adalah Direktur Utama, Direktur Personalia dan
Umum, dan Direktur Keuangan.
Sebelum tahun 2008, Perusahaan bergerak dalam bidang
jasa kepelabuhan, pelayanan peti kemas, terminal dan
depo peti kemas, usaha galangan kapal, pelayanan tanah,
listrik dan air, pengisian BBM, konsolidasi dan distribusi
termasuk hewan, jasa konsultasi kepelabuhan dan
pengusahaan kawasan pabean. Sejak tahun 2008, dalam
rangka optimalisasi sumber daya maka Perusahaan dapat
melakukan kegiatan usaha lain meliputi jasa angkutan, sewa
dan perbaikan fasilitas, perawatan kapal dan peralatan, alih
muat kapal, properti diluar kegiatan utama kepelabuhan,
kawasan industri, fasilitas pariwisata dan perhotelan, jasa
konsultan dan surveyor, komunikasi dan informasi, konstruksi
kepelabuhan, ekspedisi, kesehatan, perbekalan, shuttle bus,
penyelaman, tally, pas pelabuhan dan timbangan.
Kegiatan usaha Perusahaan di bidang pelayanan jasa
kepelabuhan ini meliputi wilayah kerja 4 (Empat) Provinsi
yakni Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Aceh, Provinsi Riau,
dan Riau Kepulauan. Pelabuhan yang dikelola Perusahaan
berjumlah 12 (Dua Belas) Pelabuhan Cabang dan 13 (Tiga
Belas) Pelabuhan Kawasan (Perwakilan)1 (Satu) Belawan
International Container Terminal, 1 (Satu) Unit Rumah Sakit
Belawan, 1 (Satu) Unit Galangan Kapal, 1 (Satu) Unit Belawan
Logistic Centre. Dari seluruh cabang pelabuhan/unit usaha
yang dikelola, terdapat 6 (Enam) Cabang yang menjadi
Pelabuhan Andalan yaitu Belawan International Container
Terminal (BICT), Cabang Belawan, Cabang Dumai, Cabang
Lhokseumawe, Cabang Pekanbaru dan Cabang Tanjung
Balai Karimun yang menjadi pelabuhan andalan, karena
memberikan kontribusi laba yang signifikan bagi Perusahaan.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jl. Krakatau Ujung
No.100, Medan, Sumatera Utara.

172

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

1. GENERAL
a. Establishment and General Information
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), in the period of Dutch
occupation,was a Company with the name of Haven Badrift.
Since the independence of Republic of Indonesia, until 1950,
the Company changed to become Jawatan Pelabuhan. In
1969, the Company change into State-Owned Enterprises
(BUMN) with the name of Perusahaan Negara Pelabuhan or
abbreviated as PNP. From 1969 to 1983, the PN Pelabuhan
was changed into Lembaga Penguasa Pelabuhan (Institution
of Port Authority) with the name Badan Pengusahaan
Pelabuhan (Board of Port Management) or usually
abbreviated as BPP. In year 1983, based on Government
Regulation No. 11 year 1983, BPP then was changed into
Perseroan Umum Pelabuhan I abbreviated as Perumpel I.
Then, based on Government Regulation No. 56 year 1991,
the status of Perumpel I was changed into PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
The Companys name was changed into PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) was based on notarial deed of Imas
Fatimah, SH, Notary in Jakarta, No. 1 on December 1, 1992
and with an approval from the Minister of Justice of Republic
of Indonesia based on the his Decree No. C2-8519.HT.01.01
/1992 on June 1, 1992 and has been announced in the State
Gazette of Republic of Indonesia. No. 8612 on November 1,
1994, additional No. 87.
The Companys article of association has been amended for
several times and the last amendment was on the notarial
deed No. 90 dated August 22, 2011 of Rahmad Nauly Siregar,
SH, regarding the termination and appointment of board
of directors. The new members of board of directors are
President Director, Human Resources dan General Affairs
Director dan Finance Director.
Before 2008, the Company was engaged in the sector of port
services, container service, terminal and depot for container,
shipyard business, services for land, water and electricity,
the fuel station, consolidation and distribution including
lives stock, services, port consultation and management of
customs area. Since in 2008, in order to optimize resources
utilization, the Company add other business activities
with transportation services, rental and repair facilities,
maintenance facilities and equipment, over load the ship, the
property outside the main activities to the port, industrial,
tourism and hospitality facilities, services, consultants
and surveyor, communication and information, to the
construction of ports, shipping, health, supplies, shuttle bus,
dives, tally, pass of the port and scale.
The Companys business activities of port services covers 4
(four) region i.e., North Sumatra Province, the Province of
Aceh, Riau and Riau Islands. The Company have 12 (Twelve)
harbor branch and 13 (Thirteen) representative offices, 1
(One) Belawan International Container Terminal, 1 (One)
Unit Belawan Hospital, 1 (One) Unit Shipyard, 1 (One) Unit
Container Depot, there are 6 (Six) main ports and units, out
of the all ports and units, i.e. Port of Belawan International
Container Terminal (BICT), Belawan Branch, Dumai Branch,
Lhokseumawe Branch, Pekanbaru Branch and Tanjung Balai
Karimun Branch which became the mainstay port, which it
contributes significantly to Company revenues. Corporate
headquarters is located at Jl. Krakatau Ujung No.100, Medan,
North Sumatera.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan


Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan Akta No.
90 tanggal 22 Agustus 2011 yang dibuat di hadapan Notaris
Rahmad Nauli Siregar, S.H., sebagai berikut :

b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee


and Staff
The composition of the Board of Commissioners and Board
of Directors of the Company on December 31, 2011 and 2010
based on the Notarial Deed No. 90, on Agustus 22, 2011 of
Notary , Rahmad Nauli Siregar SH are as follows :
2011
9 November - 5 Desember

5 Desember 31 Desember

Komisaris Utama / President Commissioner

H. Harijogi

H. Harijogi

Komisaris / Commissioners

Ignatius Rusdonobanu
Soritaon Siregar
Barzuweh
Umar Aris

Ignatius Rusdonobanu*)
Soritaon Siregar
Barzuweh
Umar Aris

Direktur Utama / President Director

Alfred Natsir

Alfred Natsir

Direktur / Directors

Bambang Eka Cahyana


Iman A. Sulaiman
Farid Luthfi
Imran Iskandar

Bambang Eka Cahyana


Iman A. Sulaiman
Farid Luthfi
Imran Iskandar

Ketua Komite Audit / Chief of Audit Committee

Barzuweh

Barzuweh

Anggota Komite Audit / Members of Audit Committee

Sarwin Prodjosuwiryo
Ragil Soetowo

Armen Lubis
Sugi Mulyo

2011
Januari - 25 Juli

25 Juli - 5 Desember

Komisaris Utama / President Commissioner

H. Harijogi

H. Harijogi

Komisaris / Commissioners

Ignatius Rusdonobanu

Ignatius Rusdonobanu

Soritaon Siregar

Soritaon Siregar

Barzuweh

Barzuweh

H. Abdul Razak Manan

H. Abdul Razak Manan

Direktur Utama / President Director

Harry Sutanto

Alfred Natsir

Direktur / Directors

Bambang Eka Cahyana

Bambang Eka Cahyana

Iman A. Sulaiman

Iman A. Sulaiman

Suwhono

Farid Luthfi

Pasoroan Herman Harianja

Imran Iskandar

Ketua Komite Audit / Chief of Audit Committee

Barzuweh

Barzuweh

Anggota Komite Audit / Members of Audit Committee

Sarwin Prodjosuwiryo

Sarwin Prodjosuwiryo

Ragil Soetowo

Ragil Soetowo


2010
Komisaris Utama / President Commissioner

H. Harijogi

Komisaris / Comminissioners

Ignatius Rusdonobanu
Soritaon Siregar
Barzuweh
H. Abdul Razak Manan

Direktur Utama / President Director

Harry Sutanto

Direktur / Director

Bambang Eka Cahyana


Iman A. Sulaiman
Suwhono
Pasoroan Herman Harianja

Ketua Komite Audit / Chief of Audit Committee

Barzuweh

Anggota Komite Audit / Members of Audit Committee

Sarwin Prodjosuwiryo
Ragil Soetowo

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

173

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

*)keterangan: menurut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-44/

*) Note: According to the State Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) decree.

Based

MBU/2012 tanggal 30 Januari 2012 Sdr. Icu Zukafril diangkat menjadi Anggota
Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menggantikan Ignatius
Rusdonobanu.

NO.KEP-44/MBU/2012, dated 30 January 2012, Mr.Icu Zukafril is appointed to be


a member of the board of commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I (persero
replacing Mr Ignatius Rusdonobanu.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:


KEP-174/MBU/2011 tanggal 25 Juli 2011, Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara selaku kuasa pemegang saham
telah membebastugaskan Harry Sutanto selaku Direktur
Utama, Suwhono selaku Direktur Keuangan, dan Pasoroan
Herman Harianja selaku Direktur Personalia dan Umum, PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero).


Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima Komisaris dan
Direksi untuk tahun 2011 dan 2010 masing masing sebesar
Rp 10.439.604.131 dan Rp 7.391.098.937.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember
2011 dan 2010 masing-masing sebanyak 1.244 dan 1.260
Karyawan.

on the Decree of Minister of State-Owned Enterprises


No. KEP-174MBU/2012 dated July 25, 2012 and Minister
of State Owned Entreprise, as representative of the
shareholders, has relieved Harry Sutanto from his duty as a
the President Director, Suwhono a the Director of Finance,
and Pasoroan Herman Harianja as the Director of General
Affairs and Human Resources of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
Total salaries and other benefits received by the
Commissioners and Directors for 2011 and 2010, amounting
to Rp 10,439,604,131 and Rp 7,391,098,937, respectively.
The number of permanent employees of the Company as of
December 31, 2011 and 2010 respectively by 1,244 and 1,260
employees.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI


Berikut ini ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang
dipergunakan dalam rangka menyusun laporan keuangan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Ikhtisar
kebijakan akuntansi Perusahaan disajikan untuk membantu
pembaca dalam mengevaluasi laporan keuangan terlampir.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perusahaan
Pelabuhan Indonesia (PAPPI). Laporan keuangan disusun
berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali persediaan
dinyatakan berdasarkan harga terendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi. Kebijakan akuntansi ini
diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan
adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung
(direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang
pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan
keuangan adalah mata uang Rupiah.
b. Aset dan Liabilitas Keuangan
Per 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK
No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan Penyajian dan
Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen
Keuangan Pengakuan dan Pengukuran, yang menggantikan
PSAK No. 50, Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan PSAK
No. 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat-syarat untuk penyajian
instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang
harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk
klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif Perusahaan
menjadi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
modal, klasifikasi suku bunga terkait, dividen, rugi dan laba,
kondisi-kondisi dimana aset dan liabilitas keuangan dapat
saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan,
antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas
entitas dimasa mendatang yang berhubungan dengan
instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku
bagi instrumen-instrumen tersebut.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-prinsip
dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, Liabilitas
keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan
item non-keuangan. PSAK ini memberikan penetapan
definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


Below are summary of significant accounting policies used to
produce the financial statements of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) for the years ended on December 31, 2011 and 2010.
The Companys summary of significant accounting policies are
presented to help the readers to evaluate the enclosed financial
statements.
a. Basis of The Financial Statements Presentations
Financial statements are presented in accordance with
generally accepted accounting principles and practices in
Indonesia, which are based on the Statements of Financial
Accounting Standard (PSAK) and Indonesian Port Company
Accounting Guideline (PAPPI). The financial statements are
prepared based on the concept of historical lost, except for
the inventory is declared based on the lowest price between
the acquisition cost and realization value. Accounting policy
is applied consistently, unless when stated an otherwise.
The statements of cash flow is presented by using direct
method that grouped cash receipts and disbursements into
operating, investing and financing activities. The reporting
currency that used in the financial statements is Indonesian
Rupiah currency.
b Assets and Financial Liabilities
As of January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50
(Revised 2006), Financial Instruments Presentation and
Disclosure, and PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial
Instruments Recognition and Measurement, which replaces
PSAK No. 50, Accounting for Certain Investments in
Securities and PSAK No. 55 (Revised 1999), Accounting for
Derivative Instruments and Hedging Activities.
PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements
for presentation of financial instruments and identifies
the information that must be disclosed. The presentation
requirements apply to the classification of financial
instruments, from the perspective of the Company into
financial assets, financial liabilities and equity instruments,
the classification of related interest, dividends, losses and
profits, the conditions under which financial assets and
liabilities can be offset. This standard requires disclosures,
including information about factors that could affect the
amount, timing and certainty of future cash flows of entities
related to financial instruments and the accounting policies
applicable to these instruments.
PSAK No. 55 (Revised 2006) define the principles in the
recognition and measurement of financial assets, financial
liabilities and some contracts to buy or sell non-financial
items. This standard provides for establishment of definitions
and characteristics of derivatives, the categories of financial
instruments, recognition and measurement, hedge

174

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.


Perusahaan mengklasifikasikan instrument keuangan
sebagai berikut:
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i)
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi komprehensif, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta
(iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini
tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut
pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif adalah aset keuangan
yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali
telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung
nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam
hubungannya dengan aset keuangan yang ditetapkan,
diakui dalam keuntungan / kerugian dalam Laporan
Laba / Rugi Komprehensif.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan tidak mempunyai
aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi komprehensif.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan
dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai kas
dan setara kas, piutang usaha, piutang karyawan, dan
piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai Pinjaman
yang diberikan dan piutang.

(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah
investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan,
dimana manajemen mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, selain :

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif;

b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia
untuk dijual; dan

c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

accounting and the determination of hedging relationships.


The Company classifies its financial instruments as follows:

Financial Assets
Financial assets are grouped into 4 categories, namely (i)
financial assets are measured at fair value through profit
and loss, (ii) loans and receivables, (iii) investments held
to maturity and (iv) financial assets available for sold. This
classification depends on the purpose of acquisition of
financial assets. Management determines the classification
of financial assets at initial recognition.

(i) Financial assets measured at fair value through
profit and loss.
Financial assets are measured at fair value through
profit or loss are financial assets that are designated for
trading. Financial assets classified as trading if acquired
primarily for the purpose of sale or repurchase in the near
future and there is evidence of a pattern of short-term
profit taking in the most recent. Derivatives are classified
as trading assets unless it has been determined and
effective as hedging instruments.
In 2011 and 2010, the Company had no financial assets
classified as financial assets measured at fair value
through profit or loss.


(ii) (ii) Loans and receivables
Loans and receivables are non derivative financial assets
with fixed payments or have been determined and has
no quotation in an active market. At the time of initial
recognition, loans and receivables are recognized at fair
value plus transaction costs and subsequently measured
at amortized cost using the effective interest rate
method. Advantages and disadvantages recognized in
the income statement when the loans and receivables
derecognized or impaired, as well as through the
amortization process.
In 2011 and 2010, the Company had cash and cash
equivalents, accounts receivables, employees, and other
receivables are classified as Loans and receivables.


(iii) Investments held to maturity
Investments held to maturity are non-derivative
investments with fixed or predetermined payment and
maturity date has been set, which the management has
the positive intention and ability to hold these financial
assets to maturity, other than :
a) Investment is determined at the time of initial
recognition as financial assets measured at fair value
through profit and loss;
b) Investments are defined as available for sale; and

c) Investments that meet the definition of loans and
receivables.

At the time of initial recognition, investments held to


maturity are recognized at fair value plus transaction
costs and subsequently measured at amortized cost
using the effective interest rate method.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

175

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan tidak mempunyai


aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo.

(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana
akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau
perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau
piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia
untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya
dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan
ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba
rugi komprehensif dari selisih kurs hingga aset keuangan
dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia
untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi
laba rugi komprehensif yang sebelumnya diakui pada
bagian ekuitas akan diakui padalaporan laba rugi
komprehensif.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif dan
keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai
tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai
kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba
rugi komprehensif.

(v) Investasi saham diukur dengan metode biaya
Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20%
yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan
untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar
biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan
nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan.

(vi) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat
bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai
secara individual, maka perhitungan penurunan nilai
dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/
atau nilai wajar jaminan.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan
membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara
kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan
persentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan
mengkaji basis persentase tersebut sampai dengan
diperoleh data historis yang memadai.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum
penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena
pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan
oleh Perusahaan dan tidak praktis.
Untuk cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman dan
piutang, Perusahaan menerapkan metode Roll Rate atau
Flow Model.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i)
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

176

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

In 2011 and 2010, the Company had no financial assets


classified as held-to-maturity investments.


(iv) Financial assets available for sale
Financial assets as available for sale are non-derivative
financial assets are set to be held during a certain period,
which will be sold in order to meet liquidity or changes in
interest rates, foreign currencies or that are not classified
as loans or receivables, investments are classified in held
to maturity or financial assets measured at fair value
through profit or loss.

During the initial recognition of financial assets available


for sale are recognized at fair value plus transaction costs
and subsequently measured at fair value where the
gain or loss is recognized in the statements of changes
in equity except for impairment losses and foreign
exchange income from financial assets to derecognized.
If the financial assets available for sale are impaired, the
accumulated profit and loss previously recognized in
equity is recognized in the income statement.
While interest income is calculated using the effective
interest rate method and gains or losses from changes in
exchange rates of monetary assets classified as available
for sale are recognized in the income statement.

(v) Investments in shares are measured by the cost


method
Investment shares by ownership of less than 20% of
fair value is not available and intended for long-term
investments are stated at cost (cost method). If there is
a permanent impairment, the carrying value down to
recognize the decline and loss is charged to profit and
loss statements for the year.

(vi) Provision for impairment losses of financial assets

The Company individually to determine if there is
objective evidence of impairment of financial assets.
If there is objective evidence of individual impairment,
the impairment calculation using discounted cash flow
method and / or the fair value of collateral.
For financial assets that are not there is objective
evidence of impairment, the Company established a
provision for impairment losses collectively. Calculation
collectively performed with a certain percentage.
Each year the Company will review the basis of these
percentages to obtain adequate historical data.

Impact on the decline in value that occurred before


the application is charged to current year due to the
separation of these impacts can not be done by the
Company and not practical.
For impairment losses of loans and receivables, the
Company adopted the method Roll Rate or Flow Model.

Financial Liabilities

Financial liabilities are grouped into categories (i) financial
liabilities measured at fair value through profit and loss and
(ii) financial liabilities measured by amortized cost.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi komprehensif
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat
dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai
liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif.

(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

(i) Financial liabilities measured at fair value through


profit and loss
The fair value of financial liabilities measured at fair
value through profit and loss are financial liabilities that
are designated for trading. Financial liabilities classified
as trading if acquired primarily for the purpose of sale
or repurchase in the near future and there is evidence
of a pattern of short-term profit taking in the latest.
Derivatives are classified as trading liabilities unless
specified and effective as hedging instruments.
In 2010, the Company has no financial liabilities measured
at fair value through profit or loss.

Estimasi nilai wajar


Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan
di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang
berlaku pada Laporan Keuangan.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia
dicatat sebesar biaya perolehan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak
diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian tertentu.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan
tingkat suku bunga telah mendekati nilai wajar pada 31
Desember 2011.

Estimated fair value


The fair value of financial instruments traded in active
markets is determined based on market value prevailing
at the balance sheet date.
Investments in equity securities with no fair market value
are recorded at cost.
The fair value for other financial instruments not traded
in the market is determined using a specific valuation
technique.
Financial assets and financial liabilities are measured
with an amortized cost using the interest rate that has
been close to fair value at December 31, 2010.

c. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas mencakup kas, deposito yang sewaktuwaktu bisa dicairkan dan investasi jangka pendek likuid
lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.

c. Cash and Cash Equivalents


Cash and cash equivalents consist of cash, bank and time
deposits with maturity periods three months or less at the
time of placement and not pledged as collateral to loans and
the usage is not restricted.

d. Piutang Usaha
Perubahan Kebijakan akuntansi
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan
nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dengan
menggunakan metode Roll Rate Model. Metode ini juga
dikenal sebagai Migration Analysis atau Flow Model. Model
ini menggunakan pengalaman masa lalu untuk menghitung
rata-rata persentase perpindahan (Roll Rate Average) dan
disesuaikan secara statistik untuk persentase-persentase
yang berubah secara signifikan.
Piutang usaha disajikan dalam nilai wajar awal, lalu diukur
dalam nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan
penyisihan piutang ragu-ragu. Dengan penerapan kebijakan
akuntansi baru atas perhitungan penyisihan piutang raguragu, Perusahaan melakukan koreksi laba tahun 2010
sebesar Rp 17.653.365.940. Didalam laporan perubahan
ekuitas, Rp 7.230.495.740 telah dibebankan sebagai beban
tahun 2010 sehingga sejumlah Rp 10.422.870.200 didalam
disesuaikan saldo laba 01 Januari 2010.

d. Trade Receivables
Changes in the accounting policy
The Company calculates the allowances for impairment
losses on loans and receivables using the roll rate model. The
method also known as Migration Analysis or Flow Model.
The said model uses historical data or past experiences to
calculate roll rate average dan adjusted statistically for the
significant changes in the percentages.

e. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan harga terendah antara
biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

e. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable
value.

(ii) Financial liabilities measured by acquisition costs


amortized
Financial liabilities not classified as financial liabilities
measured at fair value through profit and loss statements
are categorized and measured by amortized cost using
the effective interest rate method.

Trade receivables is presented at fair value at the beginning,


and then measured at amortized value after deducted by
allowances for doubtful debts. The implementation of the
changes in the accounting policy on allowances for doubtful
debts, the Company corrected its retained earnings for 2010
amounted for Rp 17.653.365.940. In the statement of changes
in equity, Rp 7.230.495.740 was charged as expenses in 2010,
thus the remaining Rp 10.422.870.200 is adjusted in January
1, 2010 balance.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

177

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan


usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Untuk persediaan rusak, seluruh atau sebagian telah usang,
atau harga jualnya telah menurun, serta jika estimasi biaya
penyelesaian atau estimasi biaya untuk membuat penjualan
telah meningkat maka nilai persediaan diturunkan ke
nilai realisasi bersih secara terpisah untuk setiap item atau
kelompok item dalam persediaan yang serupa atau berkaitan.
Selisih yang timbul akibat penurunan nilai persediaan
dibebankan langsung dalam laporan laba rugi komprehensif
pada pos pendapatan/ (beban) lain-lain - bersih.
Persediaan rusak, alat induknya sudah tidak ada atau secara
ekonomis tidak dapat digunakan dipisahkan penyajiannya
ke dalam kelompok aset lain-lain.

f. Transaksi dengan Pihak Berelasi


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan
PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,
termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak
terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang
direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan
entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal
ini dirujuk sebagai entitas pelapor).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi
dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama
atas entitas pelapor;

ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau
entitas pelapor; atau

iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau
entitas induk dan entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait
dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari
pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas
ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah penyelenggara suatu
program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama
oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa baik yang

178

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

The net realizable value is estimated selling prices on normal


course of business deducted by estimated completion cost
and estimated selling cost.
In relation to the damaged items, obsolete parts either
partially or entirely, or declining selling prices, and the
estimated completion cost or estimated selling cost increased
significantly, therefore the inventories value are reduced
to net realizable value for each items or groups of items in
similar kind of inventories. The differences arising due to the
impairment value are directly charged to the statement of
comprehensive profit and loss as other income (expenses).

Damaged inventories, parts no longer in use due to the
absance of main engines or economic reasons, are separated
from the inventories and presented as other assets.
f. Related Party Transactions
Effective January 1, 2011, the Company is implemented SFAS
No. 7 (Revision 2010), Disclosures on related parties. The
SFAS revision requires disclosure of nature of relationships,
transactions and balances for related parties, including
comitmments, in the financial statements. There is no
sifnificant effect on the implementation of the SFAS revision
on the financial statements of the Company.
Related party represents a person or an entity who is related
to the reporting entity.





a. A person or a close member of the persons family is


related to a reporting entity if that person:
i. Has control or joint control over the reporting entity;
ii. Has significant influence over the reporting entity; or
iii. Is a member of the key management personnel of
the reporting entity or of a parent of the reporting
entity.

b. An entity is related to reporting entity if any of the


following conditions applies:

i. The entity and the reporting entity are members
of the same group (which means that each parent,
subsidiary and fellow subsidiary is related to the
others).

ii. One entity is an associate or joint venture of the
other entity (or an associate or joint venture of a
member of a group of which the other entity is a
member).

iii. Both entities are joint ventures of the same third
party.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the
other entity is an associate of the third entity.

v. Entities are organizing a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the reporting
entity. If the reporting entity is itself such a plan, the
sponsoring employers are also related entities to the
reporting entity.

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a
person identified in (a).

vii. The person identified in subparagraph (a) (i) has
significant influence over the entity or the key
management personnel of the entity (or the entitys
parent entity).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

All significant transactions with related parties which are


related either by the terms and conditions equal to or not

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama


dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
g. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan yang
mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung
dengan perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) yang
berlaku efektif 1 Januari 2008, Perusahaan memilih metode
biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Penyusutan aset
tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
sepanjang estimasi masa manfaat dikurangi nilai residunya.
Pengelompokan persentase penyusutan dan umur aset
adalah sebagai berikut :

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

equal to a third party, has been disclosed in the notes to


financial statements.
g. Fixed Assets
Fixed assets are stated at cost which includes all expenditure
directly related to the acquisition of assets less accumulated
depreciation. In accordance with PSAK 16 (Revised 2007)
that effective January 1, 2008, the Company chose the cost
method for measuring the value of fixed assets. Fixed assets
depreciation is calculated using the straight line method
during the estimation period of service as follows :

Jenis Aset
Type of asset

Metode
Methods

% Penyusutan / Thn
% Depreciation/year

Nilai Sisa
Residual values

Bangunan dan prasarana


Building and infrastructure

Garis Lurus
Straight Line

2 - 50

Rp 1.000.000 atau 2%

Kapal
Ship

Garis Lurus
Straight Line

5 - 10

2%

Alat fasilitas pelabuhan


Tool port facilities

Garis Lurus
Straight Line

5 - 20

2%

Peralatan
Tools

Garis Lurus
Straight Line

5 - 25

2%

Kendaraan
Vehicle

Garis Lurus
Straight Line

20

2%

Nilai residu aset tetap dikajiulang, dan telah disesuaikan,


pada setiap tanggal laporan keuangan.
Perubahan kebijakan
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pengkajian
ulang atas nilai sisa dimana nilai sisa yang baru dihitung
dari persentase tertentu dari harga perolehan kecuali
untuk kolam pelabuhan, penahan gelombang, lapangan
penumpukan, jalan, jembatan, lapangan parkir dan
taman. Sebelumnya nilai sisa dari aset tetap adalah 0
(nol). Perubahan kebijakan ini mengakibatkan koreksi
laba sebesar Rp 6.367.428.005 dan telah disajikan didalam
laporan laba rugi 2010 sebagai pengurang beban umum.
Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
Biaya perbaikan dan perawatan aset untuk menjaga
manfaat ekonomi masa yang akan datang dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Penyempurnaan yang menambah nilai, kegunaan dan masa
manfaat dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan yang
bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul
dari penghentian atau pelepasan suatu aset tetap diakui
sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun berjalan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya
perolehan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan
siap untuk digunakan.
Aset yang tidak dipergunakan lagi, biaya perolehan serta
akumulasi penyusutannya dipindahkan ke akun Aset tetap
tidak berfungsi dalam akun Aset lain-lain pada kelompok
Aset Tidak Lancar dan dicatat sebesar nilai residunya. Aset
tetap yang belum digunakan dicatat sebesar biaya perolehan
pada akun Aset tetap Belum Dimanfaatkan dalam kelompok
Aset Tidak Lancar.

Residual values on fixed assets is evaluated and adjusted at


the balance sheets date.
Changes in accounting policy
In 2011, the Company performed an evaluation on the
residual values resulting in the revision of residual values
which was calculated based on certain percentages from
acquisition costs except for port basin, breakwater, container
yard, streets, bridges, parking lot dan parks. Previously,
the residual value of fixed assets was zero. The changes in
accounting policy resulted in retained earnings corrections
amounting to Rp 6,367,428,005 and already presented as
statements of comprehensive profit and losses as deduction
of general expenses.

The costs of repairs and maintenance of assets to maintain


future economic benefits are charged to income statements
as incurred.
Improvement that adds value, usability, and the useful life
in bulk are capitalized. Fixed assets that are no longer used
or sold are removed from the classificatio of fixed asset
and accumulated depreciation accounts in concerned and
gains or losses that arise from retirement or disposal of a
fixed asset is recognized as a gain or loss in the statement of
comprehensive income for that year.

Construction in progress is stated at cost and presented as


part of the fixed assets. Accumulated acquisition cost will be
transferred to the respective Fixed Assets account when the
asset is completed and ready for use.

Assets are not used, the acquisition cost and the accumulated
depreciation is moved to the Account of Dysfunction Fixed
Asset in Other Assets in the group Non Current Assets and
stated with value of Rp 1. Fixed assets that not used in
operation is stated at acquisition cost and classified as Asset
- Not Used in operation and grouped as Non Current Assets.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

179

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan


(financial lease) apabila memenuhi semua kriteria yang
diisyaratkan (disajikan sebagai bagian dalam aset tetap).
Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa
dikelompokkan sebagai transaksi sewa operasi (operating
lease). Aset sewa dengan sewa pembiayaan dinyatakan
sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama
masa sewa ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir
masa sewa. Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai
angsuran pokok
Kewajiban sewa dan beban bunga. Penyusutan atas aset
yang disewa dengan sewa pembiayaan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan
untuk aset tetap yang bersangkutan.
Nilai aset yang dapat dipulihkan diestimasi pada saat
kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak
dapat dipulihkan kembali sesuai PSAK No. 48 Penurunan
Nilai Aset. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada
laporan laba rugi komprehensif.
Mengacu pada SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia I, II, III
dan IV Nomor : KU.60/3/20/PI-07, Nomor : HK.56/2/7/PI.II-07,
Nomor : KEP.261/KU.0301/P.III-2007 dan Nomor : PD.14 Tahun
2007 Tanggal 25 Mei 2007 batasan minimum pengeluaran
pemeliharaan aset tetap yang dapat dikapitalisasi diatur
sebagai berikut :

No.

Jenis Aset Tetap

Lease transactions is classified as whenever transaction is


followed with financial with option rights (capital lease)
when all of criterias are met (presented as part of fixed
assets). If one of the criteria is not met, then the transaction
of rent are considered as operating lease. Financial lease
asset is recorded lease of all cash payments during the lease
period in addition to residual value that must be paid at the
end of the lease. Each lease payment is allocated as principal
repayment obligations and the lease interest expense.

Deferred rent and interest expense. Depreciation on financial


lease calculated using the straight line method based on the
estimated economic benefit that the same as that applied to
fixed assets concerned.

The recoverable amount of an asset is estimated whenever


events or changes in circumstances indicates that its carrying
amount may not be fully recoverable in accordance with
PSAK No. 48, Impairment in Asset Value. Impairment in
asset value is recognized as loss in the financial statements
of income.
Referring to the decree of the Board of Directors of PT
Pelabuhan Indonesia I, II, III and IV Number : KU.60/3/20/PI07, Number : HK.56/2/7/PI.II-07, Number : KEP.261/KU.0301/P.
III-2007 and Number : PD.14 Year 2007 On May 25, 2007 is
the minimum maintenance expenditure capitalized in fixed
assets that can be arranged as follows :

Batas Minimum
Kapitalisasi
% dari
Replacement
Cost

No.

Types of Fixed Assets

Limits Minimum
Capitalization%
of Replacement
Cost

I.

PORT FACILITY BUILDING

1.

Basin Harbor

2.

Dam / Retaining Waves

3.

Mooring / Dock Wood / Iron /


Ponton

10

Tambatan/ Dermaga Kayu/ Besi/


Ponton

10

4.

Mooring / Concrete Wharf

4.

Tambatan/ Dermaga Beton

5.

Warehouse Stacking Permanent

5.

Gudang Penumpukan Permanen

6.

Semi-Permanent Warehouse
Stacking

6.

Gudang Penumpukan Semi


Permanen

7.

Square Stacking

10

7.

Lapangan Penumpukan

10

8.

Flexible Stacking Field

8.

Lapangan Penumpukan Flexible

9.

Bridge Roro (rool on / rool of)

5.

Gudang Penumpukan Permanen

10.

Rall Crane

6.

Gudang Penumpukan Semi


Permanen

11.

Buoy

10

12.

Shipyard

7.

Lapangan Penumpukan

10

8.

Lapangan Penumpukan Flexible

I.

BANGUNAN FASILITAS
PELABUHAN

1.

Kolam Pelabuhan

2.

Dam/ Penahan Gelombang

3.

II.

SHIP

1.

Scout Ship

2.

Tug Boat

II.

KAPAL

1.

Kapal Pandu

3.

Kepil Boat

10

2.

Kapal Tunda

4.

Motor Boat

10

5.

Other

10

3.

Kapal Kepil

10

4.

Motor Boat

10

5.

Lain-lain

10

180

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

III.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

ALAT-ALAT FASILITAS
PELABUHAN

1.

Kran Darat

2.

Kran Apung

3.

Kran Listrik

4.

Kran Petikemas

5.

Transtainer

6.

Top Loader/ Reach Stacker/ Side


Loader

10

7.

Mobil Pemadam Kebakaran

10

8.

Jembatan Timbang

10

9.

Timbangan Lainnya

20

10.

Forklift s/d 5 Ton

20

11.

Forklift di atas 5 Ton

10

12.

Tongkang

10

13.

Traktor

10

14.

Head Truck

20

15.

Chasis

10

16.

Conveyor

20

IV.

INSTALASI FASILITAS
PELABUHAN

1.

Instalasi air dan peralatannya

2.

3.

a. Jaringan

b. Motor Pompa

10

c. Bak Reservoir

III.

PORT FACILITY EQUIPMENT

1.

Land Cranes

2.

Floating Cranes

3.

Electric Cranes

4.

Container Cranes

5.

RTG

6.

Top Loader / Reach Stacker / Side


Loader

10

7.

Car Fire

10

8.

Weigh Bridge

10

9.

Other Scales

20

10.

Forklift up to 5 Ton

20

11.

Above 5 Ton Forklift

10

12.

Barge

10

13.

Tractor

10

14.

Head Truck

20

15.

Chasis

10

16.

Conveyor

20

IV.

PORT FACILITY INSTALLATION

1.

Water installations and equipment

2.

Instalasi listrik dan peralatannya


a. Gardu Listrik

b. Generator Set

10

Instalasi Telkom dan peralatannya

3.

a. Network

b. Motor Pump

10

c. Reservoir Tank

Electrical installations and


equipment
a. Electrical Substation

b. Generator Set

10

Telkom installations and


equipment

a. Jaringan

a. Network

b. Sentral Telepon / PABX

10

b. Central Telephone/ PABX

10

c. Rumah Generator Set

10

c. Generator Set House

V.

TANAH, JALAN DAN BANGUNAN

1.

Tanah

2.

Jalan

3.

V.

LAND, ROADS AND BUILDINGS

1.

Land

2.

Road

Jembatan

3.

Bridge

4.

Gedung Permanen

4.

Permanent Building

5.

Gudang Persediaan Permanen

5.

Permanent Inventory Warehouse

6.

Gudang Persediaan Semi


Permanen

10

6.

Semi-Permanent Warehouse
Supplies

10

7.

Bengkel dan Garasi Permanen

7.

Workshop and Garage Permanent

8.

Bengkel dan Garasi Semi


Permanen

10

8.

Workshop and Garage Semi


Permanent

10

9.

Rumah Dinas Permanen

9.

Official House Permanent

10.

Rumah Dinas Semi Permanen

10

10.

Official House Semi Permanent

10

11.

Pos Jaga Permanen

11.

Keep heading Permanent

12.

Pos Jaga Permanen

10

12.

Keep heading Permanent

10

13.

Rumah Ibadah Permanen

13.

Houses of Worship Permanent

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

181

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

14.

Rumah Ibadah Semi Permanen

10

15.

Bangunan Lain Permanen

14.

Houses of Worship Semi


Permanent

10

16.

Bangunan Lain Semi Permanen

10

15.

Other Buildings Permanent

16.

Semi-Permanent Other Buildings

10

VI.

PERALATAN

1.

Alat-Alat Teknik

20

VI.

EQUIPMENT

2.

Alat-Alat Perkantoran

25

1.

Engineering Tools

20

3.

Komputer (Mainframe dan


Perlengkapannya)

20

2.

Office Tools

25

3.

20

4.

Jaringan Telpon

Computers (Mainframe and


Fittings)

5.

Sentral Telpon

10

4.

Phone Network

6.

Alat Medis dan Perlengkapan


Rumah Sakit

25

5.

Central Phone

10

6.

25

7.

Alat Pendidikan dan Latihan

25

Medical Equipment and Supplies


Hospital

8.

Alat Perlengkapan Kapal

25

7.

Education and Training Tools

25

9.

Perlengkapan Rumah Dinas

20

8.

Ship Equipment Supplies

25

10.

Peralatan Bengkel

20

11.

Peralatan Keamanan

VII.

KENDARAAN

9.

Equipment Home Office

20

25

10.

Workshop Equipment

20

11.

Security Equipment

25

VII.

VEHICLE

1.

Mobil

20

2.

Sepeda Motor

20

VIII. EMPLASEMEN
1.

Lapangan Parkir

2.

Taman

34

3.

Pagar Permanen

4.

Pagar Semi Permanen

10

5.

Riol/Selokan


Bunga dan biaya pinjaman lain yang timbul baik yang
langsung maupun yang tidak langsung digunakan dalam
membiayai konstruksi aset tetap, dikapitalisasikan sampai
dengan saat aset tetap telah siap dipakai. Bunga dan
biaya pinjaman yang timbul setelah aset tetap tersebut
siap digunakan dibebankan dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung terhadap aset kualifikasian, maka jumlah biaya
pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman
aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi
penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman
tersebut.
Untuk biaya pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung terhadap aset kualifikasian, maka jumlah biaya
pinjaman yang dapat dikapitalisasi ditentukan dengan
menggunakan tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas
aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya
pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman yang
dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama periode
berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan
memperoleh aset kualifikasian.
h. Properti Investasi
Berdasarkan PSAK 13 (Revisi 2011) Properti Investasi,
properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh
pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk

182

1.

Cars

20

2.

Motorcycle

20

VIII. EMPLACEMENT
1.

Parking Lot

2.

Garden

34

3.

Permanent Fence

4.

Semi Permanent Fence

10

5.

Sewers

Interest and other borrowing cost that are directly or


indirectly related to loans used to finance the construction in
progress, are capitalized until the related fixed asset are ready
to be use. Interest and other borrowing costs incurred after
the fixed assets ready to be use are charged to statement of
comprehensive profit and loss.

Directly attributable borrowing cost to the fixed assets that


can be capitalized should represent the actual borrowing
cost incurred at the period after deducted by investment
income arising from the temporarily invested borrowing
funds.

Non directly attributable borrowing cost to the fixed


assets that can be capitalized should be determined using
capitalization rates for the actual expenditures on those
assets.

Capitalization rate is weighted averages of borrowing costs


applicable to the loan balances throughout the period,
excluding the loans obtained specifically for the acquisition
of qualified assets.

h. Property Investment
In accordance with PSAK 13 Investment Property,
Investment property is property owned by the owner or
lessor under a financial lease to earn rentals or for capital

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

i.

j.

menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduaduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif
atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti Investasi dinyatakan berdasarkan model biaya
yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak
atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya
perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis (2-50 tahun). Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif pada
saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan
dikapitalisasi.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika terdapat
perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan
berakhirnya pemakaian. Transfer dari Properti investasi
dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukan dengan dimulainya
penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan
untuk dijual.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan
pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui
dalam laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau
pelepasan tersebut.
Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai
aset. Biaya perolehan meliputi biaya yang dapat diatribusikan
langsung untuk memperoleh aset bersangkutan.
Seluruh aset yang diklasifikasikan sebagai aset tak berwujud
dengan umur manfaat terbatas diamortisasikan. Jumlah
yang dapat disusutkan aset tak berwujud dengan umur
manfaat terbatas yaitu biaya perolehan dikurangi nilai
residunya.
Amortisasi atas aset tak berwujud dengan umur manfaat
terbatas menggunakan metode garis lurus (straight-line
method). Metode amortisasi aset tak berwujud dengan umur
manfaat terbatas selalu dikaji ulang pada setiap tanggal
pelaporan.
Nilai residu aset tak berwujud dengan umur manfaat
terbatas selalu dikaji ulang, dan dilakukan penyesuaian jika
diperlukan, pada setiap tanggal pelaporan. Umur manfaat
untuk setiap aset tak berwujud dengan umur manfaat
terbatas adalah 5 (lima) tahun.
Nilai tercatat suatu aset tak berwujud diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkan aset tak berwujud bersangkutan,
jika nilai tercatat aset tak berwujud tersebut lebih besar
daripada nilai terpulihkannya. Penurunan nilai aset tak
berwujud diakui sebagai kerugian penurunan nilai dalam
laporan laba rugi pada pos pendapatan/ (beban) lain-lainbersih.
Aset tak berwujud yang sudah tidak memiliki manfaat
ekonomi manfaat depan atau yang dijual dikeluarkan
dari kelompok aset tak berwujud berikut akumulasi
amortisasinya.
Beban Ditangguhkan
Beban yang memberikan manfaat pada masa yang akan
datang atau lebih dari 12 bulan disajikan sebagai beban
ditangguhkan. Beban ditangguhkan meliputi pengerukan
kolam dan beban pemeliharaan kapal yang digolongkan
intermediate dan special survey serta beban pengurusan
legal hak atas tanah berupa hak guna bangunan dan hak
pakai yang jumlahnya material.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

appreciation or both, and not to be used in the production


or supply of goods or services or for administrative purposes
or sale in day-to-day business activities.

Investment properties are stated at cost of capital that


accounted for at cost less accumulated depreciation and
impairment losses. Land rights are not depreciated and are
carried at cost. Buildings are depreciated using the straightline method over their estimated useful lives (2-50 years).
Maintenance and repair costs are charged to the income
statement as incurred, while renewals and betterments are
capitalized.

Transfers to investment properties is carried out if the


property is leased to be used the end of usage. Transfers
from investment property it is carried out whenever the
property commenced, and only if there is a change of use is
shown by commencement of owner or the commencement
of development for sale.

Investment property derecognized upon disposal or when


the investment property is permanently no longer used and
has no future economic benefits that can be expected from
its disposal. Gains or losses arising from the retirement or
disposal of investment property are recognized in earnings
in the year of retirement or disposal.

i. Intangibles Assets
Intangibles assets is recorded at cost deducted by
accumulated amortization and accumulated impairment
value of assets. Acquisition cost consist of directly
attributable expenses in relation to acquisitions of the
intangible assets.
All assets that are classified as intagibles assets with limited
useful life are amortized. The amount of depreciable assets
with limited useful life represent the acquisitions cost after
deducted by residual values.
Amortization on intangible assets with limited useful
life uses straight-line method. The amortization method
on intangible assets with limited useful life is evaluated
periodically on the balance sheet date.

The residual value of intangibles assets with limited useful


life is evaluated, and will be adjusted if necessary, at the
balance sheet date. The estimated useful life for intangible
assets with limited useful life is five (5) years.

The carrying value of intagibles assets is impaired to the


recoverable amounts of intagible assets, if the carrying value
is greater than the recoverable amount. The impairment of
intagible assets is recognized as losses on impairment of
assets in other income (expenses).

The intagibles assets without future economic values or


already sold, are excluded from the intangible assets group
including its amortization.

j. Deferred Expenses
Expenses with economic benefits in the future or more than
12 months are presented as deferred expenses. Deferred
expenses consist of and vessels maintenances classified
as intermediate and special survey also material legal
administration cost for land rights acquisitions.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

183

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Beban ditangguhkan disajikan sebagai aset tidak lancar


sebesar nilai tercatatnya serta diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun.
Beban investasi yang dikeluarkan namun tidak dapat
diatribusikan ke jenis aset tetap juga dikapitalisasi sebagai
beban ditangguhkan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan usaha jasa kepelabuhan diakui pada saat
kegiatan pelayanan jasa telah selesai dilakukan (accrual
basis). Kegiatan jasa pelayanan yang telah selesai dilakukan
sampai dengan akhir periode yang belum diterbitkan
nota tagihannya dicatat sebagai pendapatan yang masih
akan diterima. Pendapatan sewa aset tetap diakui pada saat
timbulnya hak sewa bagi penyewa sesuai masa kontrak sewa.
Pendapatan usaha galangan kapal dan pelayanan rumah
sakit diakui pada saat jasa telah selesai diberikan. Beban
diakui pada saat terjadinya.
l. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba
kena pajak dalam tahun berjalan. Aset dan Liabilitas pajak
tangguhan diakui karena perbedaan temporer antara aset
dan Liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan
perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak
yang diharapkan dan akan digunakan pada periode ketika
aset direalisasi atau ketika Liabilitas dilunasi berdasarkan tarif
pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara
substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat
Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan
tersebut telah ditetapkan.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata
uang asing dijabarkan kedalam nilai Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam nilai Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan
atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
tahun yang bersangkutan.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 masing-masing adalah sebagai berikut :
Mata Uang

2011

Deferred expenses are presented as non current assets and


recorded at carrying amount and amortized using straight
line method for five years.
The incurred investment cost but cannot be attributable to
fixed assets is deferred.

k. Revenue and Expense Recognition


The income of the port service is recognized when the service
has been performed (accrual basic). The services that have
been performed during the period and the memorandum
charges have not been issued is stated as unbilled revenue.
Rental income of fixed assets is recognized during the
occurrence of rights for tenants to rent a suitable period
of lease. Revenue from dockyard and hospital services is
recognized when services have been completely given.
Expenses are recognized when incurred.
l. Income Tax
Current tax expense is determined based on estimated
taxable income for current year. Deferred tax assets and
liabilities are recognized because of temporary differences
between commercial and fiscal on each reporting period.

Deferred tax assets and liabilities are measured with the tax
rates expected to be applied on the period when the asset is
realized or the liability is settled, using on tax laws that have
been enacted or substantively enacted at the balance sheet
date.
Amendments to tax obligations are based on recognized
when the Tax Assessment Letter is received or, on the case
that the Company propose for an objection, when the result
of the objection is decided.
m. Foreign Currency Transactions and Balances
Foreign currency transactions are recorded in Rupiah
amounts at the prevailing exchange rates at the time
transactions were made. At balance sheets date, monetary
assets and liabilities denominated in foreign currency are
adjusted to Rupiah to reflect the last published prevailing
exchange rates by Bank of Indonesia for that date. Gains or
losses are credited or charged to current year.
Exchange rate used on December 31, 2011 and 2010
respectively are as follows :
Foreign Currency

2011

2010

1 Dollar America (USD)

9.068

8.991

2010

1 Dollar Amerika (USD)


9.068
8.991
n. Imbalan Kerja
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti dan iuran pasti untuk karyawan yang memenuhi
syarat. Kontribusi didanai dan dibayar oleh Perusahaan dan
karyawan. Selain itu, Perusahaan juga memberikan imbalan
kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan UndangUndang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
Program manfaat pasti
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan
asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi
dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja
rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
Program iuran pasti
Iuran yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban
pada tahun berjalan
Provisi imbalan pasca kerja
Perusahaan mengakui pengaruh dari Undang-Undang
Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003
dalam laporan keuangan.

184


n. Employee Benefit
The Company have defined benefit and defined contribution
pension plans that covers all their local permanent
employees. The contribution program are funded by the
Company and employees. Company provide employee
benefits to the participating employees in accordance with
Labor Law No.13/2003.
Defined benefit pension plan
Current service cost is charged to current year. Past service
cost, actuarial adjustments and assumptions changes for
active participants are amortized using the straight line
method over the estimated average residual employment
period that has been determined by the actuary.
Defined contributions plan
The Company contributions are charged as expense to
current year.
Employee benefits obligation
The Company recognize the effect of Labor Law No. 13, year
2003 on March 25, 2003 in the financial statements.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Menurut PSAK 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja menurut


Undang-Undang tentang Tenaga Kerja ditentukan dengan
metode penilaian Projected Unit Credit. Keuntungan atau
kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui pada akhir pelaporan sebelumnya
melebihi jumlah yang lebih besar dari 10 % dari nilai kini
imbalan pasti atau nilai wajar aset pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian ini diakui secara garis lurus
sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari
para pekerja.
Selanjutnya biaya jasa lalu yang timbul saat perkenalan
program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan
terutang pada program imbalan pasti yang ada harus
diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan
tersebut menjadi hak pekerja. Perusahaan menerapkan
PSAK No. 24 pertama kali pada tahun 2005.
Kesejahteraan karyawan lainnya
Perusahaan juga memberikan kesejahteraan kepada
karyawan berupa bantuan pengobatan masa pensiun
untuk para pensiunan termasuk keluarganya yang berhak.
Beban kesejahteraan karyawan ini diakui pada saat
dibayar. Perusahaan tidak membuat penyisihan atas beban
kesejahteraan karyawan ini pada tanggal neraca karena
estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut
tidak dapat dibuat.
o. Laba Komprehensif Per Saham
Sesuai PSAK No. 56, tentang laba persaham, laba (rugi)
bersih per saham dihitung dengan membagi laba(rugi)
bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah ratarata tertimbang saham adalah sebesar dan 455.059 saham
masing-masing tahun 2011 dan tahun 2010.
p. Informasi Segmen
Segmen usaha Perusahaan terdiri (i) segmen usaha yang
diklasifikasi berdasarkan jenis jasa sebagai segmen primer
dan (ii) wilayah geografis pemasaran sebagai segmen
sekunder.
Segmen usaha adalah pengelompokan aset dan operasi yang
digunakan untuk menghasilkan jasa yang memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan segmen usaha lain. Segmen
geografis dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa
pada lingkungan wilayah tertentu yang memilki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan lingkungan yang lain.
Segmen operasi dilaporkan secara konsisten sesuai
dengan laporan internal yang dilaporkan ke pengambil
keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional,
yang merupakan orang yang bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja dari
segmen operasi adalah Senior Menejer Pelayanan Kapal dan
Barang Sdr. Syamsul Bahri Kautjil.
q. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset
dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Liabilitas diestimasi harus diakui apabila Perusahaan
memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar
kemungkinan (probable) penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

According to PSAK No. 24 (Revised 2004), cost of providing


employee benefits under Law of Labor is determined using
the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses
are recognized as income or expense whenever the net
accumulation of unrecognized gains or losses from previous
reporting year exceeded higher of 10% of the present value
of defined benefit obligation at that date net of fair value of
plan assets. These gain or looses are recognized using straight
lines method the estimated average residual employment
period of service.

Past service costs resulted from the introduction of defined


benefit program or changes in the benefit payable are
required to be amortized the period of time until the benefits
concerned become vested. The Company has applied PSAK
No. 24 for the first time during 2005.

Welfare of other employees


The Company also provides welfare to employees in the form
of medical aid for pensioners, including member of his family
who are eligible. Employee welfare expenses are recognized
when paid. The Company does not make provision for
employee welfare expense on the balance sheet date for
which reliable estimates of the amount of such obligations
can not be made.

o. Comprehensive Profit Per Share


Based on PSAK No. 56, on earnings per share, net income
(loss) per share is computed by dividing net income (loss)
by the weighted average number of shares outstanding
during the year. The number of weighted average shares and
amounted to 455,059 shares each in 2011 and 2010.
p. Segment Information
The Companys segment consists of (i) the business
segments are classified based on the type of service as the
primary segment and (ii) the geographic area of marketing
as a secondary segment.
The business segment is a classification of assets and
operations that are engaged to provide the services that
are subject to risks and return that difference from other
business segments. Geographical segment is differentiated
in the products or services in a specific area of environmental
risks and rewards have a different environment with the
other.
Operation segment is reported consistenly with internal
reports to the operational decision makers. Operational
decision makers who is reponsible for resources allocations
and performances evaluation for information segment is
senior manager of vessels and goods services is Mr. Syamsul
Bahri Kautjil.
q. Use of Estimates
Preparation of financial statements in accordance with
generally accepted accounting principles requires the
management to make estimates and assumptions that
affected of the amounts of assets and liabilities reported and
disclosures of contingent assets and liabilities of the date of
reported financial statements and the amount of revenue
and expenses during the reporting period. Actual results can
be different with the amount estimates.
The estimated liabilities must be recognized when the
Company has a present obligation (either a legal or a
constructive) as a result of past events, whose probabilities of
the settlement of these obligations is visible causing outflow
of resources, This event can be estimated fairly.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

185

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

3. KAS DAN SETARA KAS


Akun ini merupakan saldo uang tunai dan giro pada bank dengan
rincian sebagai berikut :

3. CASH BALANCE
This account represents the balance of cash and current accounts
with the bank details are as follows :

2011
Kas

2010

2.453.108.513

1.780.431.610 Cash

Bank :

Bank :

Rupiah :

In Rupiah :

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

57.677.202.762

28.309.033.819

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

46.684.917.653

19.197.829.656

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

39.789.462.290

339.442.633

PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

16.607.923.478

1.277.981.155

PT Bank Bukopin, Tbk.

1.158.164.511

791.195.267

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri

781.017.288

713.055.948

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

PT BPD Nangroe Aceh Darusalam

3.095.892

3.097.892

162.701.783.874

50.631.636.370

US Dollar :

PT Bank CIMB Niaga, Tbk


PT Bank Bukopin, Tbk

PT BPD Nangroe Aceh Darusalam

In US Dollar :

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

56.117.393.816

14.628.292.804

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

23.066.176.295

1.381.891.975

PT Bank CIMB Niaga, Tbk

235.438.831

6.420.901.791

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

79.419.008.942

22.431.086.570

PT Bank CIMB Niaga, Tbk.


Subjumlah

242.120.792.816

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

73.062.722.940 Subtotal

Deposito Berjangka:

Time Deposits :

Rupiah :

Rupiah :

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

50.000.000.000

PT Bank CIMB Niaga, Tbk.

14.000.000.000

7.000.000.000

PT Bank Bukopin, Tbk


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

PT Bank Bukopin, Tbk.

4.539.000.000

9.539.000.000

PT Bank CIMB Niaga, Tbk

PT Bank Syariah Mandiri

1.000.000.000

1.000.000.000

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

9.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

69.539.000.000

26.539.000.000

US Dollar :
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

US Dollar :
53.511.111.588

22.670.000.000

Subjumlah

145.720.111.588

Jumlah

390.294.012.917

200.948.850.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

302.331.004.550 Total
The details of cash and cash equivalent in
foreign currency :

2011
17.159.255

2010
22.350.000

Jangka waktu deposito berjangka

In USD
The period of Deposits :

Rupiah

30 Hari

30 Hari

Rupiah

USDollar

30 Hari

30 Hari

USD

Tingkat bunga deposito berjangka


pertahun

186

PT Bank Mandiri (persero) Tbk

227.487.850.000 Subtotal

Rincian informasi mengenai deposito


berjangka

Saldo Deposito - US Dollar

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

The Interest Rate of Deposits :

Rupiah

2,59%-8,00%

6,00%-8,00%

Rupiah

USDollar

1,75%-2,15%

2,00%-2,88%

USD

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

4. PIUTANG USAHA
2011

2010

Rupiah

Rupiah:

Perusahaan Bongkar Muat

2.819.055.935

PT Tanto Intim Lines

1.995.096.221

1.623.571.654 Stevedooring companies


540.216.304 PT Tanto Intim Lines

PT Metito Indonesia

1.866.788.968

910.556.156 PT Metito Indonesia

PT Caraka Tirta Perkasa Lines

1.632.486.349

PT Musim Mas

1.112.939.938

PT Waruna Nusa Sentana

1.066.531.341

1.161.836.216 PT Waruna Nusa Sentana


1.136.665.490 PT Nusa Erlin Timur

- PT Caraka Tirta Perkasa Lines


920.101.061 PT Musim Mas

PT Nusa Erlin Timur

1.003.884.114

PT Salam Pacific Indonesia Lines

747.652.924

297.153.326 PT Salam Pacific Indonesia Lines

PT Multi Sarana Agung

701.708.189

268.191.400 PT Multi Sarana Agung


389.811.931 PT Pertamina Tongkang

PT Pertamina Tongkang

630.866.329

PT Baruna Shipping Lines

627.894.515

4.719.000 PT Baruna Shipping Lines

PT Wilmar Nabati Indonesia

591.695.485

804.777.407 PT Wilmar Nabati Indonesia

PT Tempuran Emas

582.418.414

809.276.353 PT Tempuran Emas

PT Pelni (Persero)

470.960.446

447.752.185 PT Pelni (Persero)

PT Sumut Perkasa Semen

468.422.562

Arifin Siagian Dkk

460.090.525

87.432.761 PT Sumut Perkasa Semen


325.300.741 Arifin Siagian and colleagues

PT Semen Andalas

446.566.893

PT Citra Abadi Marine Lines

439.129.438

259.791.045 PT Citra Abadi Marine Lines

PT Inti Benua Perkasatama

408.494.795

457.402.860 PT Inti Benua Perkasatama

PT Golden Bintan Island

405.465.455

178.416.462 PT Golden Bintan Island

PT Tran Teguh Mandiri

399.597.222

31.123.842 PT Tran Teguh Mandiri

PT Sobeldia Indonesia

383.618.038

1.346.401.227 PT Sobeldia Indonesia

PT Karya Putra Dumai

375.643.025

640.120.832 PT Karya Putra Dumai

TNI AL

361.777.559

208.784.669 TNI AL

Jumlah dipindahkan

19.998.784.680

PT Riau Baraharum

330.213.310

PT Sinatra Dewa Belawan

311.209.255

PT Aspal Bangun Sarana

308.052.157

62.210.915 PT Semen Andalas

12.911.613.837 Forward Transfered


76.130.393 PT Riau Baraharum
- PT Sinatra Dewa Belawan
22.528.380 PT Aspal Bangun Sarana

PT Trisari

306.622.252

213.028.986 PT Trisari

PT Tri Eka Lines

304.241.790

258.436.768 PT Tri Eka Lines

PT Pertamina (Persero)

302.170.462

760.597.963 PT Pertamina (Persero)

PT Smart Corp. Tbk

299.747.380

506.118.562 PT Smart Corp. Tbk

PT Beringin Life

PT PN VII / Pamina Adolina

1.451.223.892 PT Beringin Life


477.611.528 PT PN VII / Pamina Adolina

PT Astek (UKA)

207.927.725 PT Astek (UKA)

Lain-lain (dengan saldo masing-masing


dibawah Rp 300.000.000) (lihat lampiran I)

15.539.681.982

14.365.512.729 Others (with the balance of each below Rp


300,000,000) (see Appendix I)

Jumlah Rupiah 37.700.723.268 31.250.730.763 Total

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

187

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

US Dollar
PT Pertamina Tongkang

US Dollar
11.151.617.656

8.697.806.996 PT Pertamina Tongkang

PT Sobeldia Indonesia

3.934.075.901

5.081.151.802 PT Sobeldia Indonesia

PT Samudera Indonesia (Samindo)

3.035.199.613

1.831.483.333 PT Samudera Indonesia (Samindo)

PT Citra Abadi Marine

2.932.266.384

1.442.569.177 PT Citra Abadi Marine

PT Rizkia Armada Nusantara

1.989.233.739

707.376.635 PT Rizkia Armada Nusantara

PT Cuaca Marina Service Utama

1.811.204.597

491.690.457 PT Cuaca Marina Service Utama

PT Tri Eka Lines

1.165.240.358

934.374.660 PT Tri Eka Lines

PT Bahtera Adhiguna

1.123.334.229

428.702.209 PT Bahtera Adhiguna

PT Indah Bahari

964.063.785

PT Maersk Indonesia

883.583.472

940.973.964 PT Indah Bahari


1.355.882.900 PT Maersk Indonesia

PT Bintika Bangun Nusa

854.122.174

757.153.958 PT Bintika Bangun Nusa

PT Bintang Samudera Utama

789.605.712

837.549.772 PT Bintang Samudera Utama

PT Snepac Shipping

668.616.013

285.748.635 PT Snepac Shipping


741.962.765 PT Admiral Lines

PT Admiral Lines

596.519.065

PT Caraka Tirta Perkasa

594.814.825

PT Nusa Erlin Timur

577.882.965

PT Multi Mitra / Karana

513.562.553

455.714.679 PT Multi Mitra / Karana

PT Sufie Bahari Lines

476.283.189

189.391.189 PT Sufie Bahari Lines

PT Pelni (Persero)

347.190.234

447.277.165 PT Pelni (Persero)

PT Tirta Cipta Mulia Persada

320.232.977

949.708.811 PT Tirta Cipta Mulia Persada

PT Dewi Indah Raya

314.786.371

PT Pertamina UP II

Lain-lain (dengan saldo masing-masing


dibawah Rp 300.000.000) (Lihat Lampiran II)

5.057.800.262

- PT Caraka Tirta Perkasa


1.800.232.775 PT Nusa Erlin Timur

270.176.493 PT Dewi Indah Raya


2.011.515.251 PT Pertamina UP II
9.002.069.200 Others (with the balance of each below Rp
300,000,000)
(see Appendix lI)

Jumlah US Dollar 40.101.236.074 39.660.512.826 Total US Dollar


Jumlah Piutang Usaha

77.801.959.342

Pencadangan Penurunan Nilai Piutang

(20.382.078.501)

Jumlah

57.419.880.841

Koreksi atas penurunan nilai piutang (catatan


2d)

Jumlah setelah penurunan nilai 57.419.880.841




Saldo piutang terhadap PT Pertamina (Persero) di Tahun
2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 12.084.654.447
dan Rp 11.859.732.141 atau setara dengan USD1.332.670
dan USD1.319.067 merupakan piutang yang terkait dengan
pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM.72 Tahun
2006 tentang Pengenaan Tarif Pelayanan Jasa Kepelabuhan
dalam Mata Uang Dollar Amerika.
Koreksi atas penurunan nilai piutang sebesar Rp 17.653.365.940
timbul sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi atas
cadangan penurunan nilai piutang agar disajikan sesuai dengan
nilai wajarnya (lihat catatan 2d).

188

70.911.243.589 Number of Accounts Receivable


(5.760.224.902) Allowances for Impairment of Receivables
65.151.018.687 Total
(17.653.365.940) Correction of the impairment of receivables
(note 2d)
47.497.652.747 Amount after impairment

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

The outstanding receivables due from PT Pertamina (Persero)


in 2011 and 2010 amounted to Rp 12.084.654.447 and
Rp 11.859.732.141 equivalent to USD 1.332.670 and USD
USD1.319.067 is receivables rising from the implementation of
Regulation of the Minister of Transportation No. KM.72 Year 2006
regarding the imposition of tariffs of port Services in U.S. Dollars
currency.
Correction of the impairment of receivables amounting to Rp
17,653,365,940 rising from the changes in accounting policy for
allowances of impairment of receivables in order to represent
the fair value (see note 2d).

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai


berikut :

2011

Details of account receivables based on aging of account


receivables are as follows :
2010

Umur piutang :

Aging schedule of account receivables :

0 s/d 12 bulan

65.865.035.670

12 s/d 24 bulan

7.962.598.467

4.271.844.988 12 to 24 months

24 s/d 36 bulan

1.731.992.289

2.700.486.104 24 to 36 months

>36 bulan

62.367.447.742 0 to 12 months

2.242.332.916

1.571.464.755 > 36 months

77.801.959.342

70.911.243.589

Pencadangan penurunan nilai piutang

(20.382.078.501)

(23.413.590.842) Allowances for impairment of receivables

Jumlah

57.419.880.841

47.497.652.747 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat


piutang usaha yang dijaminkan.
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berpendapat
bahwa pencadangan penurunan nilai piutang yang dibentuk
cukup untuk menutup kerugian atas piutang usaha yang tidak
tertagih.
Perubahan pencadangan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:

2011
Saldo awal - setelah disajikan kembali

23.413.590.842

Pencadangan (Pemulihan) selama tahun


berjalan

(3.031.512.341)

Saldo Akhir

20.382.078.501

5. PENDAPATAN MASIH HARUS DITERIMA

2010
15.946.452.299 Beginning Balances - restated
7.467.138.543 Provision (recovery) during the year
23.413.590.842 Ending Balance
5. ACCRUED INCOME RECEIVED

2011

On December 31, 2011 and 2010, there were no accounts


receivables saved as collateral.
Management of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) believes
that the allowances for impairment of receivables are adequate
to cover possible losses that may arise due to uncollectible of
trade receivables.
Changes in allowances for impairment of receivables is as
follows:

2010

Pelayanan kapal dan barang

5.453.522.505

8.318.797.741 Ships and goods services

Pelayanan terminal peti kemas

3.048.671.450

6.153.597.696 Terminal cargo services

Lain-lain

17.460.430.068

Jumlah

25.962.624.023

Perusahaan mengakui pendapatan yang masih harus diterima


berdasarkan pra nota tagihan ketika pemberian jasa telah
dilakukan namun belum dibuatkan nota penagihan kepada
pelanggan bersangkutan. Pendapatan yang masih harus
diterima lain-lain sebesar Rp 17.460.430.068, dimana jumlah
sebesar Rp 10.778.758.505 merupakan pendapatan dari Unit
Galangan Kapal atas perbaikan kapal dan pengerjaan perbaikan
lain-lain atas fasilitas pelabuhan, pelayanan Tanah Bangunan
Air Listrik sebesar Rp 4.146.657.571 pada cabang Belawan,
Lhokseumawe dan Dumai, dan pelayanan lainnya sebesar Rp
2.535.013.992

5.920.085.946 Others

20.392.481.383 Total
The Company recognizes revenue based on pre invoice (pra
nota) when the services are performed but the invoice has
not yet issued to the customers. Other accrued revenue
amounting to Rp 17,460,430,068, partly represent revenue
derived from Unit Galangan Kapal (Vessels Shipyard Unit)
related to repair and maintenances work over vessels and
other repairs, amounting to Rp 10,778,758,505; services
for Land Building Water and Electricity amounting for Rp
4,146,657,571 at Belawan port, Lhokseumawe and Dumai,
and other services amounting to Rp 2,535,013,992.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

189

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

6. PIUTANG LAIN-LAIN

6. OTHER RECEIVABLES
2011

2010

Rupiah :

Rupiah :

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

26.101.124.545

- PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

PT Tri Karya Alam

17.811.206.190

- PT Tri Karya Alam

PT Pengerukan Indonesia (Persero)

8.500.000.000

PT Brama Sari

5.865.037.999

16.000.000.000 PT Pengerukan Indonesia (Persero)


- PT Brama Sari

PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)

3.924.016.100

- PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)

PT Sobeldia Indonesia

2.573.762.960

- PT Sobeldia Indonesia

PT Nindya Karya (Persero)

2.153.700.000

- PT Nindya Karya (Persero)

PT SMPL Indonesia

2.115.562.132

- PT SMPL Indonesia

PT ABB Sakti Industri

1.977.357.273

- PT ABB Sakti Industri

Pemerintah Kabupaten Karimun

1.486.738.499

- Pemerintah Kabupaten Karimun

PT Karya Karimun Mandiri

993.098.070

- PT Karya Karimun Mandiri

PT Quadra Wira Jaya

406.336.364

- PT Quadra Wira Jaya

PT Metito Indonesia

305.238.806

- PT Metito Indonesia

PT Sidohita Jaya

295.759.227

- PT Sidohita Jaya

PT Sri Perkasa

175.545.455

- PT Sri Perkasa

Shanghai Zhenhua Heavy Industries. Co, Ltd

27.034.283.760 Shanghai Zhenhua Heavy Industries. Co, Ltd

Konecranes Finland Corporation

15.187.083.454 Konecranes Finland Corporation

PT Docking Perkapalan Surabaya

5.861.577.600 PT Docking Perkapalan Surabaya

PT Damury Jaya

1.600.248.727 PT Damury Jaya

PT Duo Koto Indo

1.435.156.545 PT Duo Koto Indo

PT Purindo Jaya

737.227.000 PT Purindo Jaya

PT Cemerlang Samudera Kartindo

489.425.200 PT Cemerlang Samudera Kartindo

PT Roy Group

353.757.455 PT Roy Group

PT Citra Saudara

168.528.182 PT Citra Saudara

Lain-lain (dengan saldo masing-masing


dibawah 100.000.000)

4.844.562.817

Jumlah 79.529.046.437

Perusahaan mempunyai piutang kepada PT Wijaya Karya
(Persero) sebesar Rp 26.101.124.545 yang berupa uang muka
yang diberikan oleh Perusahaan atas kontrak pekerjaan
pembangunan dermaga 100 meter di Cabang Dumai yang mana
uang muka yang diberikan dicatat Perusahaan sebagai piutang
lain-lain. Piutang lain-lain ini akan diperhitungkan dengan
tagihan pembayaran progres oleh PT Wijaya Karya (Persero)
sesuai dengan isi kontrak yang telah disepakati.
PT Tri Karya Alam mempunyai piutang lain-lain sebesar
Rp 17.811.206.190 adalah uang muka yang diberikan oleh
Perusahaan terhadap kontrak pekerjaan pengadaan 3 (tiga)
unit Kapal Tunda yang mana uang muka yang diberikan dicatat
Perusahaan sebagai piutang lain-lain.
Piutang lain-lain PT Pengerukan Indonesia (Persero) sebelumnya
adalah Rp 8.500.000.000 dan Rp 16.000.000.000 untuk masingmasing tahun 31 Desember 2012 dan 2011 pelunasan sebesar Rp
7.500.000.000 selama tahun 2011 melalui pemotongan tagihan
kontrak pekerjaan pengerukan.
7. PERSEDIAAN

198.097.085 Others (with the balance of each below


100.000.000)
69.065.385.008 Total

Receivables due from PT Alam Tri Karya amounted for


Rp 17,811,206,190 was the Companys advances for the
procurement of 3 (three) units of Ships (Kapal Tunda) therefore
the advances recorded as other receivables.

Other receivables due from PT Pengerukan Indonesia (Persero) is
Rp 8,500,000,000 and prior Rp 16,000,000,000 for 31 December
2011 and 2010, respectively, after deducted by a settlement
amounting to Rp 7,500,000,000.
7. SUPPLIES

2011

190

The Company has a receivable due from PT Wijaya Karya (Persero)


amounting to Rp 26,101,124,545 in the form of cash advances
provided by the Company for contract development work on
the 100-meter wharf in Dumai Branch and the said advances are
recorded as other receivables. The receivables will be deducted
from the progress payment to PT Wijaya Karya (Persero) based
on the agreed contract.

2010

Bahan bakar minyak dan pelumas

3.332.819.659

1.153.735.881 Fuel and lubricants

Suku cadang

3.311.440.864

2.595.268.283 Spare part

Perlengkapan kantor

333.137.966

207.242.939 Office tools

Obat-obatan

164.872.527

149.340.200 Medicines

Jumlah

7.142.271.016

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

4.105.587.303 Total

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Per 31 Desember 2011 dan 2010 persediaan tidak diasuransikan,


karenamanajemen berpendapat bahwa persediaan Perusahaan
tidak memerlukan perlindungan asuransi sesuai dengan kondisi
persediaan yang ada.

As of December 31, 2011 and 2010 the Company has not insured
inventories to cover the risk from possible losses.

8. UANG MUKA DIVIDEN


Akun ini merupakan pemberian dividen dimuka kepada
pemegang saham, saldo per 31 Desember 2011 dan 2010
masing-masing adalah sebesar Rp nol dan Rp 10.000.000.000.
Pada tahun 2011, uang muka dividen 2010 disajikan sebagai
dividen tahun 2010 (lihat catatan 26). Pembagian dividen
tersebut telah sesuai dengan surat Menteri Negara BUMN No.
S-776/MBU/2010 tanggal 17 Desember 2010 untuk tahun 2010.

8. ADVANCE PAYMENT OF DIVIDEND


This account is an advances for dividends to shareholders, for the
amount of Rp nil and Rp 10,000,000,000 for December 31, 2011
and 2010, respectively. In 2011, the 2010 dividend advances was
presented as dividend in 2010 (see note 26). The distribution of
dividen is in compliance with Letter no S-776/MBU/2010 dated
17 December 2010 issued by the Ministry of State Enterprises.

9. ASET LANCAR LAINNYA

9. OTHER CURRENT ASSETS


2011

2010

Uang muka

8.965.787.234

7.302.527.965 Advanced payment

Biaya dibayar dimuka

3.030.833.464

3.850.121.103 Prepaid expenses

Lain-lain

119.656.779

Jumlah

12.116.277.477

Uang muka merupakan uang muka yang diberikan kepada


karyawan untuk pembelian keperluan kantor atau operasional.

124.282.533 Others
11.276.931.601 Total

Advanced payment represent advances provided to employees


to purchase office supplies or operational expenses.

10. INVESTMENT PROPERTY

10. PROPERTI INVESTASI

2011
Saldo Awal
Beginning
Balance

Penambahan
Addition

Reklasifikasi
Reclassification

Saldo Akhir
Ending Balance

Tanah

4.001.093.347

4.001.093.347 Lands

8.089.821.337

8.089.821.337

12.090.914.684

Harga Perolehan :
Bangunan & Prasarana

Cost

12.090.914.684

Akumulasi Penyusutan :

Bangunan & Prasarana

Nilai Buku

Building & Facilities

Accumulate depreciation
3.583.624.404

153.057.114

3.583.624.404

153.057.114

8.507.290.280

3.736.681.518

Building & facilities

3.736.681.518
8.354.233.166 Book Value

2010
Saldo Awal
Beginning
Balance

Penambahan
Addition

Reklasifikasi
Reclassification

Saldo Akhir
Ending Balance

Harga Perolehan :
Tanah
Bangunan & Prasarana

Cost
4.001.093.347

4.001.093.347 Lands

8.089.821.337

8.089.821.337

12.090.914.684

3.430.567.290

153.057.114

3.583.624.404

3.430.567.290

153.057.114

3.583.624.404

12.090.914.684

Akumulasi Penyusutan :
Bangunan & Prasarana
Nilai Buku

Building & Facilities

Accumulate depreciation

8.660.347.394

Properti investasi telah diasuransikan kepada PT Jasa Asuransi


Indonesia (Persero) (lihat catatan 12).

Building & facilities

8.507.290.280 Book Value


Investment property has been insured with PT Jasa Asuransi


Indonesia (Persero) (see note 12).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

191

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

11. ASET TETAP

11. FIXED ASSET


2011
Saldo Awal
Beginning
Balance

Penambahan
Addition

Penjualan
Sell

Koreksi
Adjustment

Reklasifikasi
Reclassification

Saldo Akhir
Ending Balance

Tanah

45.748.766.411

48.439.053.218

(5.137.300)

94.182.682.329

Bangunan & Prasarana

1.071.231.170.384

777.119.061.727

1.848.350.232.111

Kapal

187.091.738.565

89.991.907.651

277.083.646.216

Harga Perolehan :

Acquisition cost :

Peralatan

40.871.489.473

3.454.843.294

44.326.332.767

Kendaraan

35.058.133.368

2.178.571.000

(429.394.008)

36.807.310.360

Aset dalam
penyelesaian

Lands
Buildings and Facilities
Ships
Equipments
Vehicles
Construction
In progress

414.642.430.676

1.093.584.075.511

(902.210.452.767)

606.016.053.420

1.794.643.728.877

1.144.201.699.729

(32.079.171.403)

2.906.766.257.203

Bangunan & Prasarana

406.646.177.405

74.178.866.224

(15.458.094.217)

465.366.949.412

Buildings and Facilities


Ships

Accumulated Depreciation:

Akumulasi Penyusutan :

Kapal

129.501.276.482

11.270.630.561

(102.324.636)

140.669.582.407

Peralatan

22.527.263.765

4.996.537.712

(1.335.099.957)

26.188.701.520

Equipments

Kendaraan

18.494.658.926

4.709.078.235

(385.867.252)

22.817.869.909

Vehicles

577.169.376.578

95.155.112.732

(17.281.386.062)

Nilai buku

1.217.474.352.299

655.043.103.248
2.251.723.153.955

Book value

2010
Saldo Awal
Beginning
Balance

Penambahan
Addition

Penjualan
Sell

Koreksi
Adjustment

Reklasifikasi
Reclassification

Saldo Akhir
Ending Balance

Harga Perolehan :

Acquisition cost:

Tanah

44.695.617.661

1.053.148.750

45.748.766.411

Bangunan & Prasarana

915.130.252.528

3.985.947.616

152.114.970.240

1.071.231.170.384

Kapal

176.413.568.542

3.837.338.500

(90.369.568)

6.931.201.091

187.091.738.565

Buildings and Facilities


Ships

Peralatan

26.510.129.651

(217.860.000)

14.579.219.822

40.871.489.473

Equipments

Kendaraan

26.507.249.997

8.550.883.371

35.058.133.368

Vehicles

Aset dalam
Penyelesaian

111.617.432.891

485.201.272.310

(182.176.274.524)

414.642.430.676

1.300.874.251.270

494.077.707.176

(308.229.568)

1.794.643.728.877

Bangunan & Prasarana

362.356.761.003

46.491.503.097

(2.202.086.695)

406.646.177.405

Buildings and Facilities


Ships

Kapal

120.449.629.854

9.544.733.540

(493.086.912)

129.501.276.482

Peralatan

22.131.121.677

1.012.237.441

(616.095.353)

22.527.263.765

Equipments

Kendaraan

18.058.188.649

3.800.858.888

(3.364.388.611)

18.494.658.926

Vehicles

522.995.701.183

60.849.332.966

(6.675.657.571)

Nilai Buku

777.878.550.087

Sesuai dengan catatan 2g, Perusahaan melakukan pengkajian


ulang nilai residu aset tetap. Akibat perubahan kebijakan
tersebut maka nilai aset tetap mengalami kenaikan sebesar Rp
6.367.428.005 yaitu melalui perhitungan ulang penyusutan
secara restrospektif.
Dengan adanya perhitungan ulang secara komparatif untuk
akumulasi penyusutan pada tahun 2010 berubah menjadi Rp
60.849.332.966 dari sebelumnya Rp 61.002.390.080.

192

Constructions assets In
progress

Accumulated Depreciation:

Akumulasi Penyusutan :

Lands

577.169.376.578
1.217.474.352.299

Book value

In accordance with note 2g, the Company conducted a review


on the residual value of fixed assets. As a result of the respective
policy changes, the value of fixed assets increased by USD
6,367,428,005 after a retrospective recalculation of depreciation.

Due to recalculation, comparatively, the accumulated


depreciation in 2010 is restated into Rp 60,849,332,966 from
previously of Rp 61,002,390,080.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Manajemen juga telah menerapkan PSAK 13, properti investasi


secara restrospektif seperti yang diungkapkan dalam catatan
2h. Penerapan kebijakan akuntansi tersebut mengakibatkan
penurunan jumlah aset tetap tahun 2009 sebesar Rp
777.878.550.086 dari sebelumnya Rp 786.538.897.480.
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp
95.155.112.732 dan Rp 60.849.332.966.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan
mengasuransikan aset tetap kepada pihak ketiga PT Jasindo
(Persero) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan masing - masing sebesar Rp
693.203.352.440 dan Rp 687.553.330.400, yang menurut
pendapat manajemen memadai untuk menutup kemungkinan
terjadinya kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri
dari :

On December 31, 2011 and 2010, the Company insured its assets
to third parties PT Jasindo (Persero) against fire and other risks
with sum coverage amounting to Rp Rp 693,203,352,440 and
Rp 687,553,330,400, which in the opinion of management, is
adequate to cover possible losses arising from such risks.

Asset under construction as of December 31, 2011 and 2010


consists of :

2011

Management has implemented PSAK 13, investment property


retrospectively as disclosed in note 2h. Application of the
accounting policy resulted in reduction in the fixed assets in
2009 amounting to Rp 777.878.550.086 from the previously Rp
786.538.897.480.
Depreciation of fixed assets are charged to comprehensive
income for the years ended December 31, 2011 and 2010
amounted to Rp 95.155.112.732 and Rp 60.849.332966.

2010

Alat-alat fasilitas pelabuhan

242.573.472.132

Bangunan fasilitas pelabuhan

170.475.896.340

Kapal

87.321.648.735

58.631.444.749 Ships

Instalasi fasilitas pelabuhan

58.882.028.570

55.765.699.891 Installation of port facilities

Jalan dan bangunan

41.448.301.734

71.065.875.368 roads and buildings

Kendaraan

2.708.500.000

Peralatan

2.606.205.909

Emplasemen

Jumlah

606.016.053.420

Per 31 Desember 2011, persentase penyelesaian aset dalam


penyelesaian rata-rata berkisar antara 50% sampai dengan 80%.
Per 31 Desember 2011, aset tetap dijaminkanke beberapa bank
atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (lihat catatan
20).
Beban bunga yang dikapitalisasi per 31 Desember 2011adalah
sebesar Rp 13.202.815.361, beban bunga tersebut merupakan
beban bunga pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan hasil RUPS Nomor : RIS-21/D3.MBU/2011 tanggal 17
Januari 2011 pemegang saham menyetujui untuk menghapuskan
aset tetap dengan nilai perolehan sebesar Rp 24.494.088.297 dan
nilai buku Rp 1.350.240.892. Penghapusan tersebut baru pada
tahun 2012 namun manajemen telah mereklasifikasi aset tetap
yang akan dihapuskan sebagai aset tidak berfungsi dengan
nilai buku Rp 494.547.569 (lihat catatan 15) pada tanggal 31
Desember 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 manajemen
berkeyakinan bahwa tidak ada dampak material dari kemungkinan
penurunan nilai aset tetap dalam laporan keuangan.

128.801.005.648 Equipments of port facilities


65.821.517.296 Building of port facilities

3.614.533.725 Vehicles
24.032.106.043 Equitments
6.910.247.956 Emplacements
414.642.430.676 Total

On December 31, 2011, the percentage of completion of asset


under construction are between 50% to 80%.
As of December 31, 2011, fixed assets are guaranteed for some
bank loan facilities obtained by the Company (see note 20).

Interest expenses was capitalized by Rp 13,202,815,361 as of


December 31, 2011. Interest expenses are interest expense on
loans charged by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk.
Based on shareholders meeting resolution No. : RIS-21/
D3.MBU/2011 dated January 17, 2011, the shareholders
agreed to write off fixed assets with a acquisition value of Rp
24,494,088,297 and book value of Rp 1,350,240,892. The disposal
of those assets will be in 2012 but the management reclassified
the written off fixed asset into idle assets with the book value of
Rp 494,547,569 (see note 15) as of December 31, 2011.

On December 31, 2011 and 2010, management believes that no


material impact from the possible impairment in value of fixed
assets in the financial statements.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

193

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

12. ASET TAK BERWUJUD

12. INTANGIBLE ASSETS


2011

2010

Implementasi SIM Terpadu

10.979.111.349

Litbang yang dilakukan sendiri

35.598.860.873

28.500.938.478

Research conducted its own

Konsultan Litbang

33.541.661.652

27.018.162.302

Research consultant

Pendidikan karyawan

27.194.018.905

22.270.200.830

Employee education

107.313.652.779

77.789.301.610

Akumulasi amortisasi

(48.317.451.459)

(38.337.719.362)

Accumulated amortization

Jumlah

58.996.201.320

39.451.582.248

Total

Beban atas pengembangan sumber daya manusia yang terdiri


dari beban pendidikan dan sertifikasi karyawan yang sebelumnya
disajikan sebagai biaya ditangguhkan, direklasifikasi sebagai aset
tak berwujud agar sesuai dengan kebijakan akuntansi yang baru
(lihat catatan 2i).

13. BIAYA DITANGGUHKAN

Biaya pengerukan kolam dan alur pelayaran

107.168.674.055

Biaya ditangguhkan lain-lain

10.704.494.461

2010
102.954.685.874 The cost of dredging the pond and shipping
lines
18.025.755.911 Other deferred charges

117.873.168.516
Akumulasi amortisasi

(102.873.183.642)

Jumlah

14.999.984.873

Biaya pengerukan kolam dan alur pelayaran untuk tahun-tahun


yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebesar Rp 107.168.674.055 dan Rp 102.954.685.874.


14. ASET TETAP YANG BELUM DIMANFAATKAN
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor : KN.38/2/20/
DJPL/-11 Tanggal 29 Maret 2011, Perusahaan menerima bantuan
yang bersumber dari Kementerian Perhubungan untuk Dermaga
pelabuhan Dumai phase III sebesar Rp 427.056.982.506 (lihat
catatan 25).
Penambahan sejumlah Rp 1.618.447.000 merupakan
pembangunan fasilitas pelabuhan Kuala Enok untuk Pengadaan
Fender No. PP. 210/1/22/Tbh-10 tanggal 01 September 2010
oleh CV Kiprah Mandiri dikarenakan terdapat rusaknya akses
jalan menuju ke pelabuhan.
Dalam kelompok Peralatan terdapat pembelian CT Scanner dan
Peralatan Komputer SIMOK di Rumah Sakit Belawan Bahagia
masing-masing sebesar Rp 7.962.398.000 dan Rp 950.181.335,
namun belum dapat dimanfaatkan karena ruangan yang belum
tersedia dan kurangnya tenaga ahli yang memadai.

120.980.441.785
(92.769.493.587) Accumulated amortization
28.210.948.198 Total

The cost of dredging the pond and shipping lines for the
years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp
107,168,674,055 and Rp 102,954,685,874, respectively.

14. UNUTILISED FIXED ASSETS


Based on the Memorandum of Delivery (Berita Acara Serah
Terima) Number : KN.38/2/20/DJPL/-11 dated March 29,
2011, the Company received grants from the Ministry
of Transportation for Phase III Wharf Dumai port of Rp
427,056,982,506 (see note 25).
The addition of Rp 1,618,447,000 is the construction of port
facilities for wharf Kuala Enok Fender procurement document
No. PP. 210/1/22/Tbh-10 dated September 1, 2010 by CV Kiprah
Mandiri due to damaged access road to the port.

In the equipment group there was a purchase of a CT Scanner


Equipment and Computer Equipment Hospital SIMOK at
Belawan Bahagia Hospital amounted to Rp 7,962,398,000 and
Rp 950,181,335; of which the equipments can not be utilized
because the treatment room is not available and the lack of
adequate experts to handle the equipments.

15. OTHER ASSETS


This account consist of :

15. ASET LAIN-LAIN


Akun ini terdiri dari :
2011

2010

Aset manfaat pensiun (catatan 21)

49.393.299.858

Piutang lain-lain

2.881.452.569

2.097.691.398 Other receivables

Uang jaminan

275.633.920

153.759.780.000 Security deposits

Aset yang tidak berfungsi (catatan 11)

494.547.569

Jumlah

53.044.933.916

194

Cost on human resources development comprising of education


and certification of employees expenses previously presented as
deferred charges, is reclassified to intangible assets to conform
with new accounting policy (see note 2i).

13. DEFERRED CHARGES


2011

Implementation of Integrated SIM

52.089.738.814 Asset retirement benefits (note 21)

36 Idle assets (note 11)


207.947.210.248 Total

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Aset manfaat pensiun sebesar Rp 49.393.299.858 dan Rp


52.089.738.814 untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010,
merupakan aset tidak lancar dan aset/(liabilitas) manfaat
pensiun karyawan yang pendanaannya dikelola oleh Dana
Pensiun Perseroan Pelabuhan dan Pengerukan (DP-4) (lihat
catatan 21).
Piutang lain-lain merupakan piutang tidak lancar yang disajikan
bersih dengan penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp
2.881.452.569 dan Rp 2.097.691.398 untuk masing-masing
tahun 2011 dan 2010.
Saldo uang jaminan sebesar Rp 275.633.920 dan Rp
153.759.780.000 untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010,
merupakan uang jaminan PLN dan uang jaminan lainnya.

Asset retirement benefits amounting to Rp 49,393,299,858 and


Rp 52,089,738,814 for each of the years 2011 and 2010, is an
non current asset / (liabilities) employees pension fund which
are managed by the Dana Pensiun Perseroan Pelabuhan dan
Pengerukan (DP-4) (see note 21).

Other receivables are non-current receivables are presented net


of allowance for doubtful accounts of Rp 2,881,452,569 and Rp
2,097,691,398 to respectively in 2011 and 2010.

The balance security deposit amounting to Rp 275,633,920


and Rp 153,759,780,000, for the years 2011 and 2010, are PLN
deposits and other guarantees.

16. HUTANG USAHA

16. ACCOUNTS PAYABLES

Rupiah
PT Wijaya Karya (Persero)
Unit Galangan Kapal
PT Brama Sari
PT Nindya Karya (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
PT Sakti Industri
PT Libherr
LAPI - ITB
PT Inti Persadaraya Lestari
PT Primus Indonesia
PT Pilarent
PT AKR Corporindo
PT Pujimagro Internusa
Kopkarpel BICT
PT Adhi Karya (Persero)
PT Mulia Perkasa
PT Prima Reksa Mandiri (BBM)
PT Sekawan Jaya Bersama
Wiratman
PT Sucofindo (Persero)
PT Wahyu Senaharya Agung
PT Prakarsa Central Buana
PT Barata Indonesia
PT Duta Merlin Wahana Prakarsa
PT Putra Nanggroe Aceh
Lab.Ling.BLH Prof.SU
Primkokalmar I
PT Energi Cakrawala Buana
PT Menara Kharisma Internusa
Dwidantri
PT Putra Pribumi Mandiri
PT Citra Diecona
PT Sri Perkasa
Ulina
PT Dasa Bina Nusa
PT Sumber Tenaga Baru
M. Tekhnik
PT Capella Dinamika Nusantara
PT Apikon Indonesia
PT Bintang Sibolga
PT Tanjung Mandiri

2011

2010

109.382.635.198
29.805.105.245
26.582.681.364
12.308.483.800
9.915.246.125
9.695.298.850
7.291.300.000
6.113.427.355
5.828.783.451
5.678.145.000
4.876.282.505
4.661.383.341
3.885.535.144
3.441.021.947
2.727.118.181
2.645.014.800
2.447.625.000
2.054.962.600
1.977.371.092
362.890.886
1.852.557.000
1.741.924.400
1.047.362.743
1.513.982.456
1.475.140.000
1.373.940.094
1.434.071.059
1.129.389.121
1.095.184.873
995.953.731
971.561.900
884.000.000
877.727.273
850.727.613
775.385.600
724.090.910
653.632.273
652.355.000
648.057.153
615.545.455
601.951.000

1.273.923.636
18.686.709.389
316.955.870
2.409.295.500
8.642.612.500
2.834.563.273
1.988.043.712
8.173.484.844
2.460.578.409
16.068.374.601
1.633.869.996
341.044.000
761.440.115
1.498.692.291
-

Rupiah
PT Wijaya Karya (Persero)
Unit Galangan Kapal
PT Brama Sari
PT Nindya Karya (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
PT Sakti Industri
PT Libherr
LAPI ITB
PT Inti Persadaraya Lestari
PT Primus Indonesia
PT Pilarent
PT AKR Corporindo
PT Pujimagro Internusa
Kopkarpel BICT
PT Adhi Karya (Persero)
PT Mulia Perkasa
PT Prima Reksa Mandiri (BBM)
PT Sekawan Jaya Bersama
Wiratman
PT Sucofindo (Persero)
PT Wahyu Senaharya Agung
PT Prakarsa Central Buana
PT Barata Indonesia
PT Duta Merlin Wahana Prakarsa
PT Putra Nanggroe Aceh
Lab.Ling.BLH Prof.SU
Primkokalmar I
PT Energi Cakrawala Buana
PT Menara Kharisma Internusa
Dwidantri
PT Putra Pribumi Mandiri
PT Citra Diecona
PT Sri Perkasa
Ulina
PT Dasa Bina Nusa
PT Sumber Tenaga Baru
M. Tekhnik
PT Capella Dinamika Nusantara
PT Apikon Indonesia
PT Bintang Sibolga
PT Tanjung Mandiri

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

195

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

PT Damai Pratama Enterprise


LPPM ITS
PT Karya Jaya Utama
PT Sarana Bahari
PT Metito Indonesia
PT Baya Jaya Utama
PT Andinoto Jaya
PT Sarinda Raya
Lembaga Teknik Manajement Industri - ITB

556.075.000
532.012.250
527.400.000
473.600.000
451.038.162
440.909.091
440.856.664
424.409.700
413.179.250

354.435.454
765.938.000
-

PT Bahari Jaya
PT Datuk Laksamana
PT Quadra Wira Jaya
PT Berlindo
PT Andifa Delta
Tim Manajement Project SIM Terpadu
Manajemen Resiko dan Jaminan Mutu
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
PT Rezeki Panca Putra
PT Isuindomas Putra
PT Keluarga Mulia
PT Astra Auto 2000
PT Sucofindo (Persero) - Jakarta
Kopkarpel
PT Duo Koto Indo
PT Pengerukan Indonesia (Persero)
PT Tata Permai Indah
PT Tunggal Jaya Santika
PT Duta Perdana Dumai
PT Sapta Guna Utama
PT Mandana Jati Mandiri
PT Mertua Jaya Megah
PT Purindo Jaya
PT Suakarya Perfect
PT Cemerlang Samudra
PT Mako
PT Damhury Jaya
PT Fahrian
PT Deva Karya Batam
PT Rido Anugrah
PT Kiprah Mandiri
PT Citra Saudara
PT Asia Pratama Mandiri
PT Dumai Karya
PT Budi Karya Oerkasa
PT Harapan Riau BS
PT Citra Saudara
PT Bina Uji Graha
PT Penamas Rashita Prisma
PT Rizky Abadi Lestari
PT Atmira Grup
PT Citra Perdana
Kopkarpel Kantor Pusat
UPT Lab Lingkungan Hidup
PT Mulia Bersama

410.722.450
409.710.000
406.336.364
396.396.000
390.369.200
367.534.450
362.525.000
350.000.000
349.089.000
340.000.000
314.541.000
451.800.000
355.460.550
304.493.042
-

3.234.335.800
1.584.825.000
540.820.750
834.879.000
3.485.955.872
678.384.818
14.632.963.786
9.023.885.890
5.976.842.400
5.424.709.000
4.588.552.800
3.940.780.500
3.037.523.636
2.991.000.000
2.848.377.045
2.480.573.978
2.224.660.000
2.001.700.000
2.000.310.909
1.888.200.000
1.723.341.818
1.637.325.000
1.618.447.000
1.598.454.000
1.488.339.000
1.392.583.622
1.341.475.455
1.266.160.000
1.236.089.600
1.210.188.000
1.155.974.545
1.141.000.600
1.133.699.636
908.163.364
889.092.750
889.013.000
870.874.000

196

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Damai Pratama Enterprise


LPPM ITS
PT Karya Jaya Utama
PT Sarana Bahari
PT Metito Indonesia
PT Baya Jaya Utama
PT Andinoto Jaya
PT Sarinda Raya
Lembaga Teknik Manajement Industri ITB
PT Bahari Jaya
PT Datuk Laksamana
PT Quadra Wira Jaya
PT Berlindo
PT Andifa Delta
Project SIM Terpadu management team
Manajemen Resiko dan Jaminan Mutu
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
PT Rezeki Panca Putra
PT Isuindomas Putra
PT Keluarga Mulia
PT Astra Auto 2000
PT Sucofindo (Persero) Jakarta
Kopkarpel
PT Duo Koto Indo
PT Pengerukan Indonesia (Persero)
PT Tata Permai Indah
PT Tunggal Jaya Santika
PT Duta Perdana Dumai
PT Sapta Guna Utama
PT Mandana Jati Mandiri
PT Mertua Jaya Megah
PT Purindo Jaya
PT Suakarya Perfect
PT Cemerlang Samudra
PT Mako
PT Damhury Jaya
PT Fahrian
PT Deva Karya Batam
PT Rido Anugrah
PT Kiprah Mandiri
PT Citra Saudara
PT Asia Pratama Mandiri
PT Dumai Karya
PT Budi Karya Oerkasa
PT Harapan Riau BS
PT Citra Saudara
PT Bina Uji Graha
PT Penamas Rashita Prisma
PT Rizky Abadi Lestari
PT Atmira Grup
PT Citra Perdana
Kopkarpel Kantor Pusat
UPT Lab Lingkungan Hidup
PT Mulia Bersama

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

PT Dian Sakti Sempurna


PT Sumindo
PT Putra Belawan
PT Mitra Persada Jaya
PT Vennisa Pratama
PT Epson Computer
PT Kuryaygeo Service Indonesia
PT Kuryaygeo Rashita Prisme
PT Sumatra Indah Indonesia
Berkat Mulia Wirataman
Dua Ribu
Sarana Karya Mandiri
Sari Mutiara Indah
Gilang Putra Bahana
Aztek
Sekawan Jaya Bersama
Pelita Jaya Abadi
Ismaya Bangun
Farhindo
Tridaya Utama
Multi Jaya Samudra
PKSL IPB
Triwan Remi
Bina Kita
An Tor Paraja
Putra Bangun
Isuindomas Putra
Syahifa Dhira
Long Stone Sejahtra
Mutiara
Karya Dharma
Prima Utama
Bintang Sibolga
Putra Persada
Jaya Sepakat
Sarunta Jaya
UPT Lab Lingkungan Hidup
Usaha Family
Dantarsa Gatra
Dirga Sarana Teknik
PNBP
Baya Jaya Utama
Bidang Manajemen Resiko
Gross Akte Kapal
Andri Guna
Mega Center Auto Niaga
Salya Kencana
Citra Saudara
Karya Bersama
Lain-lain (dengan saldo masing-masing di
bawah Rp 300.000.000) (lihat lampiran III)
Jumlah Rupiah

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

15.284.682.197
298.347.990.908

864.652.800
860.227.273
849.763.000
844.949.600
827.520.000
775.283.850
737.000.000
675.750.000
675.681.818
635.968.182
613.656.205
611.472.039
598.000.000
595.992.000
583.224.138
558.970.050
542.751.000
533.219.091
525.211.500
514.671.000
500.000.000
498.300.000
494.830.500
490.179.091
469.750.000
449.907.273
449.000.000
447.808.000
441.524.300
430.008.727
429.110.000
426.431.000
413.031.000
407.892.500
407.473.818
404.363.637
392.124.000
389.000.000
387.288.000
380.790.000
379.321.954
371.759.090
362.525.000
360.000.000
358.563.637
349.800.000
347.358.000
337.056.364
310.973.636
53.398.302.754

PT Dian Sakti Sempurna


PT Sumindo
PT Putra Belawan
PT Mitra Persada Jaya
PT Vennisa Pratama
PT Epson Computer
PT Kuryaygeo Service Indonesia
PT Kuryaygeo Rashita Prisme
PT Sumatra Indah Indonesia
Berkat Mulia Wirataman
Dua Ribu
Sarana Karya Mandiri
Sari Mutiara Indah
Gilang Putra Bahana
Aztek
Sekawan Jaya Bersama
Pelita Jaya Abadi
Ismaya Bangun
Farhindo
Tridaya Utama
Multi Jaya Samudra
PKSL IPB
Triwan Remi
Bina Kita
An Tor Paraja
Putra Bangun
Isuindomas Putra
Syahifa Dhira
Long Stone Sejahtra
Mutiara
Karya Dharma
Prima Utama
Bintang Sibolga
Putra Persada
Jaya Sepakat
Sarunta Jaya
UPT Lab Lingkungan Hidup
Usaha Family
Dantarsa Gatra
Dirga Sarana Teknik
PNBP
Baya Jaya Utama
Bidang Manajemen Resiko
Gross Akte Kapal
Andri Guna
Mega Center Auto Niaga
Salya Kencana
Citra Saudara
Karya Bersama
Others (with balances below their
respective USD 300 million) (see Annex III)
241.837.899.991 Total

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

197

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Dollar US
Konecranes Finland Corporation
Shanghai Zhenhua Heavy Industri Co.Ltd
Tri Karya Alam
Nordic Lift Truck
Portek Indonesia
PNBP
Barata Indonesia
Sucofindo
Jumlah Dollar US
Jumlah Hutang usaha

Hutang Kerjasama Mitra Usaha Rupiah:


Putra Samudra
Berkah Intan Perkasa
Waruna Nusa Sentana
Emitraco Investama Mandiri
Lemo TM
Grogol Sarana Transjaya
PBM Jasa Trisari
Glory Indonesia
Indah Kiat Pulp & Paper
Serina Multi Dharma
Tirta Nusa Persada
Andal Bantara Samudra
Sarana Putra Baja Samudera
Lain-Lain (dengan saldo masing-masing di
bawah Rp.300.000.000) (lihat lampiran IV)
Hutang Kerjasama Mitra Usaha Rupiah

2011

2010

52.551.023.403
45.485.557.722
29.462.877.339
2.380.350.000
13.399.338.633
67.176.197
592.000.754
1.601.817.676
145.540.141.724
443.888.132.632

47.934.232.045
55.297.398.614
3.845.870.760
107.077.501.419
348.915.401.410

2011

2010

426.762.297
305.022.631
302.295.660
739.278.462
1.773.359.050
2011

Hutang Kerja Sama Mitra UsahaUS Dollar:


Bahtera Adhiguna
Indah Kiat Pulp & Paper
Putra Samudra
Waruna Nusa Sentana
Lain-Lain (dengan Saldo masing-masing di
bawah Rp.300.000.000) (lihat lampiran V)
Junlah Hutang Kerjasama Mitra Usaha US Dollar
Jumlah Hutang Kerjasama Mitra Usaha
Jumlah Hutang Usaha dan KSMU

523.887.650
497.812.525
426.762.297
396.084.617
1.254.848.520
3.099.395.609
4.872.754.659
448.760.887.291

2011
Uang titipan

13.268.178.140

Uang muka pelanggan

9.196.638.854

Lain-lain

Jumlah

22.464.816.994

Uang titipan merupakan uang yang diterima oleh Perusahaan


sebelum pelayanan jasa kepelabuhan diberikan kepada
pelanggan.

198

Debt Cooperation Partners Rupiah


Putra Samudra
Berkah Intan Perkasa
Waruna Nusa Sentana
Emitraco Investama Mandiri
Lemo TM
Grogol Sarana Transjaya
PBM Jasa Trisari
Glory Indonesia
Indah Kiat Pulp & Paper
Serina Multi Dharma
Tirta Nusa Persada
Andal Bantara Samudra
Sarana Putra Baja Samudera
Other (with the balance of each under
300,000,000) (see appendix IV)
21.992.355.484 Debt Cooperation Partners (Rupiah)
817.291.986
411.225.261
3.825.603.998
5.560.095.120
2.788.944.388
2.182.169.182
1.182.715.738
832.154.725
792.029.499
669.442.122
594.818.980
514.299.000
303.325.000
1.518.240.485

2010
Cooperation Partners Debt U.S. Dollar
Bahtera Adhiguna
Indah Kiat Pulp & Paper
Putra Samudra
Waruna Nusa Sentana
Other (with Balance respectively under
300,000,000) (see Appendix V)
- Total
21.992.355.484 Total Cooperation Partners
370.907.756.894 Total Accounts Payables and KSMU
-

17. OTHER PAYABLES

17. HUTANG LAIN-LAIN

US Dollar
Konecranes Finland Corporation
Shanghai Zhenhua Heavy Industri Co.Ltd
Tri Karya Alam
Nordic Lift Truck
Portek Indonesia
PNBP
Barata Indonesia
Sucofindo
Total US Dollar
Total accounts payables

2010
8.906.401.970 Customers deposits
6.717.551.926 Advances from customers
67.022.374 Others
15.690.976.270 Total
Customer deposits are funds received in advance by the
Company prior to the deliverable of port services to customers.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

18. TAXATION
a. Prepaid taxes

18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka
2011

Pajak Penghasilan pasal 28 A

13.680.833.585

5.093.100.700 Income taxes art. 28A

Pajak Pertambahan Nilai

13.430.649.821

3.275.893.758 Value added taxes

Jumlah

27.111.483.406

8.368.994.458 Total

b. Hutang pajak

b. Tax Payables

2011

2010

Pajak Pertambahan Nilai

11.886.186.281

7.911.908.208

Pajak Penghasilan Pasal 29

5.496.485.521

9.203.373

Income taxes art 29

Pajak lainnya

3.459.495.879

8.132.975.026

Income taxes art 25

Jumlah

20.842.167.681

16.054.086.607

c. Pajak penghasilan
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
seperti yang disajikan dalam laporan laba (rugi) komprehensif
dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut :

2010

Value added taxes

Total

c. Income taxes
The reconciliation between profit (loss) before income taxes
as reported in statements of comprehensive income and
estimated taxable income for the years ended on December
31, 2011 and 2010 are as follows :
2011

2010

Pajak kini

(64.653.966.250)

(62.657.769.000)

Pajak tangguhan

(4.206.962.912)

7.195.216.522

Jumlah

(68.860.929.162)

(55.462.552.478)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut


laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan
kena pajak adalah sebagai berikut :

Laba sebelum pajak penghasilan menurut


laporan laba rugi komprehensif

Current tax
Deferred tax
Total

A reconciliation between income before income tax per


consolidated statements of comprehensive income and
estimated taxable income is as follows :

2011

2010

280.196.306.973

194.130.155.770

Beda Temporer :

Profit before income taxes according to the


statements of comprehensive income
Temporary Differences :

Penyisihan kesejahteraan karyawan

23.806.008.422

Penyisihan piutang ragu-ragu

(740.962.938)

Amortisasi beban ditangguhkan

(19.122.255.957)

Penyusutan aset tetap

(36.942.081.239)

Koreksi angsuran sewa guna usaha


tahun sebelumnya

(32.999.291.712)

31.697.877.612 Provision for employee benefits


962.267.421 Allowances for doubtful accounts
(7.494.450.215) Amortization of deferred expenses
3.615.171.273

Depreciation of fixed assets and


investment property

- Correction of lease installment last year


28.780.866.091 SubTotal

Beda Tetap :

Permanent Differences:

Biaya yang tidak dapat dikurangkan

40.691.778.682

62.106.626.946 Non deductible expenses

Penghasilan yang telah dikenakan pajak


final

(29.272.928.434)

SubTotal

11.418.850.248

Taksiran penghasilan kena pajak

258.615.865.509

250.631.076.845

Estimated taxable income

Dibulatkan

258.615.865.000

250.631.076.000

Rounded

(34.386.571.962)

Expenses related to income subject to final


tax

27.720.054.984 SubTotal

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

199

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Taksiran penghasilan kena pajak

Estimated taxable income


2011

2010

258.615.865.000

2011

250.631.076.000 X 25%

2010

64.653.966.250

62.657.769.000

258.615.865.000

250.631.076.000

64.653.966.250

62.657.769.000

2011

2010

Dikurangi :

Less:

PPh pasal 22

(7.804.720.564)

(41.958.627) Income Tax Article 22

PPh pasal 23

(135.405.112)

(12.741.258) Income Tax Article 23

PPh pasal 25

(65.957.826.252)

(62.593.865.742) Income Tax Article 25

(73.897.951.928)

(62.648.565.627)

Kurang bayar (lebih


bayar) pajak penghasilan
badan

Corporate income
9.203.373 tax underpayment
(overpayment)

(9.243.985.678)

d. Aset (Liabilitas) pajak tangguhan

d. Deferred tax assets (liabilities)

Penghasilan (beban) Pajak tangguhan Laporan laba rugi komprehensif /


Income (expenses) deferred tax income statement

31 Des 2010

Charged to

Penyesuaian

31 Des 2011

31 Dec 2010

Profit and loss

Adjustment

31 Dec 2011

Aset/(Liabilitas) pajak
tangguhan

Assets/(liabilities)
deferred tax

Aset tetap

(20.497.114.409)

(9.235.520.310)

Beban ditangguhkan

4.922.533.534

(4.780.563.989)

Beban manfaat
karyawan

12.585.344.240

5.951.502.106

Cadangan piutang
ragu-ragu

1.612.870.161

(185.240.735)

Jumlah (1.376.366.474)

(8.249.822.928)

(29.732.634.719)

Fixed assets and


property investment

141.969.545 Deferred expenses


18.536.846.346
4.042.860.016

Employee benefits
expenses

5.470.489.444 Other expenses

4.042.860.016 (5.583.329.386) Total

Penghasilan (beban) Pajak tangguhan Laporan laba rugi komprehensif /


Income (expenses) deferred tax income statement
Income (expenses) defferred tax
income statement

31 Des 2009

Charged to

31 Des 2010

31 Dec 2009

Profit and loss

31 Dec 2010

Aset/(Liabilitas) pajak
tangguhan
Aset tetap

(21.400.907.227)

903.792.818

Beban ditangguhkan

6.796.146.088

(1.873.612.554)

Beban manfaat karyawan

4.660.874.837

7.924.469.403

Cadangan piutang ragu-ragu

1.372.303.306

240.566.855

Jumlah

(8.571.582.996)

7.195.216.522

Penyisihan penurunan tarif dibentuk untuk mengakui


adanya kemungkinan tidak terpulihkannya manfaat pajak
tangguhan pada tahun berikutnya dari adanya perubahan
tarif pajak pada tahun 2009 berdasarkan Undang-Undang
No. 36 Tahun 2008 yang berlaku efektif sejak tanggal 1
Januari 2009, yang menetapkan tarif pajak penghasilan
Perusahaan menjadi tarif tunggal sebesar 28% sejak 2009
dan diturunkan lagi menjadi 25% sejak 2010.

200

Assets / (liabilities) deferred tax

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

(20.497.114.409)

Fixed assets and property


investment

4.922.533.534 Deferred expenses


12.585.344.240 Employee benefits expenses
1.612.870.161

Allowances for doubtful


accounts

(1.376.366.474) Total

The decrease in the tax rate is formed to admit the possibility


unrecoverable tax benefits on the following years due to
changes in tax rate in 2010 based on Law No. 36 year 2009,
which is effective on January 1, 2009, the establish income
tax rate of the Company become single rate at 28% since
2009, then it is decreased to 25% since 2010.

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Aset dan Liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan


tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset yang
direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif
pajak yang ditetapkan.
Rekonsiliasi antara jumlah beban (penghasilan) pajak dan
jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku sebagai berikut :

Assets and Deferred tax liabilities are adjusted with the


applicable tax rates in the period when the assets and
liabilities are realized based on the tax assessment.

Reconciliation between the expenses (income) tax and the


amount that is calculated using the applicable tax rate is as
follows:

2011

2010

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan

280.196.306.973

Tarif pajak yang berlaku

70.049.076.743

194.130.155.770 Profit before estimated income taxes


48.532.538.732 The effective tax rate

Efek pajak dari beda tetap :

Beban yang tidak dapat dikurangkan

10.172.944.671

15.526.656.737 Non deductible expenses

Penghasilan yang telah dikenakan pajak final

(7.318.232.109)

(8.596.642.991) Income subjected to final tax

Koreksi atas penurunan nilai piutang usaha

(4.042.860.143)

Jumlah

68.860.929.162

e. Administrasi Perpajakan
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan
menyampaikan surat pemberitahuan sendiri atas jumlah
pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat
menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas
waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima beberapa surat dari
Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara perihal
pertanggungjawaban faktur Pajak Pertambahan Nilai atas
nama PT Pertamina Tongkang. Bedasarkan surat tersebut
diketahui bahwa faktur-faktur pajak atas nama PT Pertamina
Tongkang yang diterbitkan oleh Perusahaan, khususnya
cabang Dumai, yang belum dilaporkan dan disetorkan
pajaknya oleh cabang Dumai.
Rincian surat tersebut adalah:

No. S-14531/WPJ.19/KP.03/2011 tanggal 09 Desember
2011 dengan nilai faktur yang belum dilaporkan dan
dibayar sebesar Rp 4.199.931.881

No. S-14987/WPJ.19/KP.03/2011 tanggal 19 Desember
2011 dengan nilai faktur yang belum dilaporkan dan
dibayar sebesar Rp 2.952.285.515

No. S-15266/WPJ.19/KP.03/2011 tanggal 22 Desember
2011 dengan nilai faktur yang belum dilaporkan dan
dibayar sebesar Rp 753.009.830
Perusahaan sedang meneliti surat-surat tersebut dan
akan menyampaikan penjelasan tertulis. Terdapat potensi
kerugian di masa yang akan datang akibat dari proses
klarifikasi manajemen dengan Dirjen Pajak. Namun sampai
saat ini manajemen belum dapat mengestimasi secara
andal potensi kerugian tersebut sehingga tidak terdapat
pencadangan atas kasus ini pada tanggal 31 Desember
2011.

Tax effect of permanent differences:

Correction of the impairment of trade


receivables

55.462.552.478 Total

e. Administration of Taxation
Under the taxation laws of Indonesia, the Company
delivered the tax returns on self assessed basis pertaining to
the amount of tax due. Directorate General of Taxation may
assess and amend taxes within five years from the date the
tax becomes due.
In 2011, the Company received a letter from the Tax Office
of State-Owned Enterprises regarding VAT invoices on
behalf of PT Pertamina Tongkang. Based on this letter, the
tax invoices on behalf of PT Pertamina Tongkang issued
by the Company, particularly Dumai branch, has not been
reported and tax remitted by Dumai branch.



Details of the letters are:


No. S-14531/WPJ.19/KP.03/2011 dated December 9, 2011
with a value of tax invoices that have not been reported
and paid of Rp 4,199,931,881
No. S-14987/WPJ.19/KP.03/2011 dated December 19,
2011 with a value of tax invoices that have not been
reported and paid of Rp 2,952,285,515
No. S-15266/WPJ.19/KP.03/2011 dated December 22,
2011 with a value of tax invoices that have not been
reported and paid of Rp 753,009,830
The Company is clarifying these letters and will submit a
written explanation. There are potential losses in the future
as a result of the clarification process by the management
together with the Director General of Taxation. But until now
the management has not been able to reliably estimate the
potential losses therefore there is no reserves provided for
this case on December 31, 2011.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

201

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR


19. ACCRUED EXPENSES


2011

Biaya pegawai

2010

31.342.450.448

Biaya bahan

3.316.792.652

Biaya diluar usaha

2.713.862.605

Biaya umum

2.652.574.815

24.897.953.457 Employees expenses


28.356.463.577 Material expenses
921.161.940 Non operating expenses
11.261.668.766 General expenses

Biaya administrasi kantor

2.274.635.376

3.957.712.085 Office administration expenses

Biaya KSMU

1.907.989.459

3.673.037.599 KSMU expenses

Biaya asuransi

1.503.429.678

Biaya pemeliharaan

507.273.801

Lain-lain

5.345.090.439

Jumlah

51.564.099.273

20.600.000 Insurances expenses


1.062.933.506 Maintenance expenses
262.256.466 Others
74.413.787.396 Total

Biaya pegawai sebesar Rp 31.342.450.448 dan Rp 24.897.953.457


untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010 merupakan jasa
produksi dan tantiem.
Biaya bahan sebesar Rp 3.316.792.652 dan Rp 28.356.463.577
untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010 merupakan biaya
bahan perlengkapan operasional, listrik, air dan permakanan
rumah sakit.
Biaya umum sebesar Rp 2.652.574.815 dan Rp 11.261.668.766
untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010 merupakan
biaya pakaian dinas, pakaian kerja, paket pensiun, perawatan
kesehatan, pendidikan / pelatihan.

20. HUTANG BANK

Employees cost amounting to Rp 31.342.450.448 and Rp


24.897.953.457 respectively, in 2011 and 2010 represent
production services and tantiem.
Material cost amounting to Rp 3.316.792.652 and Rp
28.356.463.577 respectively, in 2011 and 2010 represent
operational equipment, electricity and hospital costs.
General cost amounting to Rp 2.652.574.815 and Rp
11.261.668.766 respectively, in 2011 and 2010 represent service
clothes, work clothes, retirement packages, health care and
education / training.
20. BANK LOANS

2011

2010

Rupiah:

Rupiah:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

202.440.657.000

- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

130.966.976.188

- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

74.413.875.760)

- PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

407.821.508.948

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.


US Dollar:

US Dollar:

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

329.357.185.150

- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Jumlah

737.178.694.098

- Total

Dikurangi dengan bagian hutang jangka


panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

(34.761.452.000)

- Deducted by the portion of long term


debts that mature within 12 months

Hutang Bank jangka panjang setelah dikurangi


bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

702.417.242.098

- Long-term bank debt net of current


maturities of one year

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.


Berdasarkan surat penawaran Bank no: CBG.AGB/SPPK/031/2010
tertanggal 11 Nopember 2010, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C) / Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) kepada Perusahaan dengan
rincian sebagai berikut :
- Limit/Plafond kredit
USD 39.000.000 (tiga puluh sembilan juta US dollar) termasuk
sublimit fasilitas L/C / SKBDN maksimum sebesar USD
35.000.000 (tiga puluh lima juta US dollar).
- Jenis kredit
Kredit Investasi (KI) dengan sub limit L/C / SKBDN
- Tujuan
Untuk refinancing dan atau membiayai pembelian mesin /
alat-alat fasilitas BelawanInternational Container Terminal
(BICT).

202

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.


Based on the Banks offering letter No: CBG.AGB/SPPK/031/2010
dated 11 November 2010, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. provides
facilities Letter of Credit (L / C) / Letter of Credit Domestic (SKBDN)
to the Company with the following details :
- Limit/Plafond credit
USD 39 million (thirty nine million U.S. dollars), including
facility sublimit L / C / SKBDN maximum of USD 35 million
(thirty-five million U.S. dollars).
- Types of credit
Investment Credit (KI) with a sub limit of L / C / SKBDN
- Purpose
To finance the purchase or refinancing and machinery /
equipment Belawan International facility Container Terminal
(BICT).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

-

-

-

Jenis fasilitas/plafond
LC Impor / SKBDN
Jangka waktu
7 (tujuh) tahun sejak tanggal penandatanganan perjajian
kredit termasuk didalamnya masa penarikan kredit sampai
dengan akhir triwulan I tahun 2012.
Penarikan Kredit
Penarikan kredit dengan cara reimburse atas alat-alat / mesin
fasilitas pelabuhan yang telah dibeli Perusahaan dengan
komposisi pembiayaan 80% (Kredit Investasi) : 20% (Self
Financing) dengan disertai asli invoice.
Penarikan kredit untuk pembelian / pengadaan mesin / alatalat fasilitas pelabuhan yang menggunakan L / C / SKBDN
dengan ketentuan sebagai berikut:
Pembayaran L / C / SKBDN dilakukan selama masa
penarikan kredit sampai dengan maksimal akhir triwulan
I tahun 2012.
Dana fasilitas Kredit Investasi maksimal sebesar 80% dan
dana Perusahaan (Self Financing) minimal sebesar 20%.
Menyerahkan
dokumen
progress
pengawasan
pelaksanaan proyek yang ditandatangani oleh konsultan
pengawas / pihak ketiga dan Perusahaan.
Jika L / C / SKBDN diterbitkan dalam valuta berbeda
dengan valuta fasilitas kredit, Perusahaan akan
melakukan konversi menjadi valuta L/C / SKBDN dengan
kurs yang berlaku di Bank pada saat pelaksanaan
transaksi.
Agunan Kredit
Agunan berupa mesin/ alat-alat fasilitas pelabuhan yang
dibiayai dengan fasilitas Kredit Investasi dengan nilai
pengikatan Fidusia minimal sebesar Rp 360.000.000.000 (tiga
ratus enam puluh milyar rupiah) atau total nilai agunan aset
tetap yang diikat mengcover minimal 100% terhadap total
fasilitas kredit.
Atas seluruh barang agunan yang telah diserahkan wajib
diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Agunan
yang Insurable diasuransikan dengan Bankers clause PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. melalui Perusahaan asuransi
rekanan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Seluruh biaya yang
timbul menjadi beban Perusahaan.

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.


Berdasarkan surat penawaran Bank no: CBG.AGB/SPPK/034/2011
tertanggal 31 Maret 2011, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
memberikan penawaran tambahan fasilitas kredit kepada
Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
- Limit/Plafond kredit : USD 21.000.000 (dua puluh satu juta
US dollar), Rp 126.000.000.000 (seratus dua puluh enam
milyar rupiah)
- Jenis kredit : Kredit Investasi
- Tujuan : Untuk membiayai pengadaan alat-alat fasilitas
pelabuhan atas nama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
termasuk cabang pelabuhannya.
- Jenis fasilitas/plafond : LC Impor / SKBDN
- Jangka waktu : 8 (delapan) tahun sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit atau maksimum sampai
dengan 31 Desember 2018 termasuk masa tenggang
pembayaran angsuran pokok dan masa penarikan kredit s.d
akhir triwulan IV - 2012.
- Suku bunga : USD = 4,00% p.a. (dibayar setiap triwulan) Rp
= 9,50% p.a. (dibayar setiap triwulan)
- Provisi Kredit : 0,25% (dibayar pada saat penarikan kredit)
- Agunan Kredit : USD = Agunan berupa alat-alat pelabuhan
yang dibiayai dengan fasilitas Kredit Investasi dengan
nilai pengikatan fidusia minimal USD 21.500.000 dan atau
Equivalent Rupiah atau total nilai agunan aset tetap yang
diikat mengcover minimal 100% terhadap total fasilitas
kredit. Rp = Agunan berupa alat-alat pelabuhan yang dibiayai

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

- Type of facility/plafond
Import LC / SKBDN
- Period
7 (seven) years from the date of signing the credit agreement
including the withdrawal of credit by the end of first quarter
of 2012.
- Withdrawal of Credit
Withdrawal of credit by reimburse on machine tools or
port facilities that have purchased the company with a
composition of 80% ( investment credit) : 20% (self-financing)
with original invoice.
Withdrawal of credit for the purchase / procurement of
machinery / equipment and port facilities that use L / C /
SKBDN with the following conditions:

Payment L / C / SKBDN performed during the withdrawal
of credit up to the maximum end of first quarter 2012.

Fund Investment Loan facility at a maximum of 80% and
self financing at a minimum of 20%.

Submit a progress monitoring project implementation
document signed by the consultant supervisor / third
parties and the Company.
If the L / C / SKBDN published in a different currency
exchange credit facility, the Company will perform a
currency conversion of L / C / SKBDN the prevailing
exchange rate at the Bank at the time of execution of the
transactions.

- Collateral Loans
Collateral in the form of machinery / equipment financed with
the port facility investment credit facility with the binding
of at least Rp 360 billion Fiduciary (three hundred and sixty
billion dollars) or the total collateral value of fixed assets are
tied to cover at least 100% of the total credit facilities
For all items of collateral that has been submitted shall be
bound in accordance with regulations. Insurable collateral
clause Bankers insured by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The
insurance company partners with PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk. All costs incurred be borne by the Company.

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (continued)


Based on the Banks offer letter no: CBG.AGB/SPPK/034/2011
dated March 31, 2011, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. offer
additional facilities to the Company with the following details :
- Limit/Plafond Credit : USD 21 million (twenty one million
U.S. dollars), Rp 126 billion (one hundred twenty-six billion
rupiah)
- Types of credit : Investment Credit
- Purpose : To finance the procurement of equipment and
port facilities on behalf of the Port of PT Indonesia I (Persero)
including the branches.
- Types of facilities /plafond : Import LC / SKBDN
- Period : 8 (eight) years from the date of signing of the loan
or the maximum period up to December 31, 2018, including
a grace period of installment payments of principal and the
withdrawal of credit until the end of the fourth quarter - in
2012.
- Interest rate : USD = 4.00% p.a. (paid quarterly) Rp = 9.50%
p.a. (paid quarterly)
- Provision of Credit : 0.25% (paid at the time of the withdrawal
of credit)
- Collaterals of Loans : USD = Collaterals are in the form of port
equipments financed with investment credit facility with
the binding of at least EUR 21.5 million and the fiduciary of
Equivalent Rupiah or total collaterals value of fixed assets
are tied to cover at least 100% of the total credit facilities.
Rp = Collaterals are in the form of port equipments financed

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

203

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

dengan fasilitas Kredit Investasi dengan nilai pengikatan


fidusia minimal Rp 126.500.000.000 dan atau total nilai
agunan aset tetap yang diikat mengcover minimal 100%
terhadap total fasilitas kredit.

with investment credit facility with a minimum value of the


binding of fiduciary Rp 126,5 billion and total value of the
collaterals or fixed assets are tied to cover at least 100% of
the total credit facilities

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.


Berdasarkan surat Perjanjian Kredit NomorR.II.272-ADK/
DKR/07/2011 tanggal 27 Juli 2011, dari PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Perusahaan mendapat fasilitas kredit dengan
rincian sebagai berikut :
- Limit/Plafond kredit : Rp 400.000.000.000 (empat ratus milyar
rupiah)
- Jenis kredit : Kredit Investasi
- Tujuan penggunaan : Bangunan fasilitas pelabuhan, kapal
dan alat-alat fasilitas pelabuhan
- Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan (termasuk
grace period selama 12 bulan)
- Suku bunga : 9,5% p.a. (review per 3 bulan)
- Provisi : 0,5 % (dibayar pada saat penarikan kredit)
- Commitment fee : 0,5 % dihitung dari jumlah porsi yang
belum ditarik sampai dengan akhir periode penarikan.
- Biaya administrasi : Rp 80.000.000 (delapan puluh juta rupiah)
dibayar sebelum penandatanganan Surat Perjanjian Kredit.
- Pengikatan : Notariil
- Agunan Kredit :

1. 4 unit Kapal Tunda 2x 1600 HP

2. 5 unit Kapal Pandu cepat (KP) Kontruksi

3. 2 unit Wheel loader (multi years)

4. 1 unit Truck Tangki BBM Kap 5.000

5. 1 unit Forklift Kap 2,5 ton

6. 1 unit Mobile Genset 1250 KVA dan instalasi external
supply

7. 1 unit Mobile Crane 60 ton

8. 100 m Dermaga

9. 2 unit Gudang 4000 m

10. 400 m Perpanjangan Dermaga B 400 M dan Trestel

11. 640 m2 Gedung Workshop

12. 1 unit Genset Kapasitas 2725 KVA dan trafo

13. 1 unit Genset 1825 KVA

14. 1 unit Mobile Genset 1250 KVA

15. 1 LS Conveyor System terminal Curah
Pemberian fasilitas-fasilitas kredit investasi sebesar Rp
400.000.000.000 (empat ratus milyar rupiah) telah diaktakan
Nomor 21 tertanggal 14 Desember 2011 dari Notaris Sri
Hidianingsih Adi Sugijanto, SH notaris di Jakarta.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.


Under the Credit Agreement No. R.II.272-ADK/DKR/07/2011
letter dated July 27, 2011, from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk., the Company obtained the credit facilities with
the following details :
- Limit/Plafond Credit : Rp 400 billion (four hundred billion
rupiahs)
- Types of credit : Investment Credit
- Purpose of use : Building port facilities, ships and port facilities
equipment
- Period : 84 (eighty four) months (including grace period of 12
months)
- Interest rate : 9.5% p.a. (review per 3 months)
- Provision : 0.5% (paid at the time of the withdrawal of
credit)
- Commitment fee : 0.5% calculated from the number
of portions that have not been drawn up by the end of
withdrawal period.
- Administrative costs : Rp 80,000,000 (eighty million dollars)
paid prior to signing the Letter of Credit Agreement.
- Binding agreement : Notarized
- Collateral of Loans :

1. 4 units of 2x 1600 HP Tug vessels

2. Fast pilot vessels of 5 units (KP) Construction

3. 2 Wheel loader unit (multiple years)

4. 1 unit Truck Fuel Tank hood 5000

5. 1 unit Forklift Capacity 2.5 ton

6. 1 unit Mobile Generator 1250 KVA supply and installation
of external

7. 1 unit Mobile Crane 60 ton

8. 100 m harbour

9. 4000 m 2 warehouse units

10. 400 m harbor extension B 400 M and Trestel

11. 640 m2 Building Workshop

12. 1 unit Generator Capacity 2725 KVA and transformer

13. 1 unit Generator 1825 KVA

14. 1 unit Generator Mobile 1250 KVA

15. 1 LS terminal Bulk Conveyor System
Provision of credit facilities investment of Rp 400,000,000,000
(four hundred billion rupiahs) Nomor 21 dated December 14,
2011 of Notary Sri Adi Hidianingsih Sugijanto, SH, Notary in
Jakarta.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Under the Credit Agreement No. 038/KPS/PK/2011 letter
dated 27 September 2011 and PPPK No. (1) 038/KPS/PK/2011
November 17, 2011, from PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk., the Company obtained credit facilities with the following
details:
- Limit/Plafond kredit : Rp 264,000,000,000 (two hundred and
sixty-four billion dollars)
- Types credit : Investment Credit
- Purpose of use : Port development and purchase of
equipments
- Period : 5 (five) years from the loan agreement was signed
- Interest rate : 8.75% per year (review by 3 (three) months)
- Commitment fee : 0.25% calculated from the Maximum
Credit
- Collateral Loans : Negative pledge

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.


Berdasarkan surat Perjanjian Kredit Nomor038/KPS/PK/2011
tanggal 27 September 2011 dan PPPK No. (1) 038/KPS/PK/2011
tanggal 17 Nopember 2011, dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Perusahaan mendapat fasilitas kredit dengan
rincian sebagai berikut:
- Limit/Plafond kredit : Rp264.000.000.000 (dua ratus enam
puluh empat milyar rupiah)
- Jenis kredit : Kredit Investasi
- Tujuan penggunaan : Pengembangan pelabuhan dan
pembelian peralatan
- Jangka waktu : 5 (lima) tahun sejak perjanjian kredit
ditandatangani
- Suku bunga : 8,75% per tahun (review per 3 (tiga) bulan)
- Commitment fee : 0,25 % dihitung dari Maksimum Kredit.
- Agunan Kredit : Negative pledge

204

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

21. PROGRAM DANA PENSIUN


Program Dana Pensiun Manfaat Pasti
Program Dana Pensiun Manfaat Pasti ini dikelola oleh Dana
Pensiun Perseroan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) yang akta
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. KEP-248/KM.6/2002
tanggal 21 Oktober 2002. DP4 merupakan dana pensiun yang
didirikan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan mitra
pendiri dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero), PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dan
PT Pengerukan Indonesia (Persero).
Tanggal 15 Maret 2010 Menteri Keuangan melalui Kep-159/
KM.10/2010 mengeluarkan keputusan tentang pengesahan atas
peraturan dana pensiun dari dana pensiun Perusahaan pelabuhan
dan pengerukan yaitu perubahan program pensiun dari Manfaat
Pasti ke Iuran Pasti. Dengan dikeluarkannya keputusan ini, maka
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 248/
KM.6/2002 tentang pengesahan atas peraturan dana pensiun
dari dana pensiun Perusahaan pelabuhan dan pengerukan
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Perhitungan beban pensiun dan aset manfaat dana pensiun
pada 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh PT Dian Artha
Tama, aktuaris independen.
Rekonsiliasi beban pensiun sebagai berikut :

Biaya jasa kini Perusahaan
Beban bunga
Laba / rugi Aktuaria

21. PENSION PLAN


Defined Benefit Plan
Pension fund is managed by Dana Pensiun Perseroan Pelabuhan
and Pengerukan (DP4), which is established and approved
by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in the
decision letter No. KEP-248/KM.6/2002 on October 21, 2002. DP4
is a pension fund that is established by PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero), with the partnership from PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero),PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero), and PT Pengerukan Indonesia (Persero).

On March 15, 2010 the Minister of Finance through its Decree


No. Kep-159/KM.10/2010 issue on amendment of the regulation
of pension fund from defined benefit plans into defined
contribution plan. With the amendment has released, the
Decision of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia
Number 248/KM.6/2002 about the ratification of the pension
fund regulations is no longer valid.

The calculation of pension expenses and pension benefits asset


at December 31, 2011 and 2010 were calculated by PT Dian Artha
Tama.
Reconciliation of pension expenses is as follows :

2011

2010

3.521.010.183

3.074.564.131

Current service cost

13.133.518.127

7.064.961.335

Interest expenses

2.642.926.485

(96.143.902)

Actuarial gain / loss

24.877.000.000

Vested(See Note 22)

2.653.379.264

698.087.223

Non vested

Biaya Jasa lalu

Past Service Costs:

Vested (catatan 22)


Non vested
Amortisasi biaya jasa lalu
Hasil aset bersih
Jumlah

Amortization of past service costs

(9.128.214.327)

Results of net assets

5.120.438.956

26.490.254.460

Total

Aset manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut :

Assets of employee pension benefits are as follows :


2011

2010

(225.026.330.497)

(202.054.125.029)

The present value of liabilities at end of


year

Nilai wajar aset akhir Tahun

170.168.493.437

177.162.053.712

The fair value of assets at end of year

Status pendanaan

Nilai kini liabilitas pada akhir Tahun

(54.857.837.060)

(24.892.071.317)

State of funding

Biaya jasa lalu yang belum diakui

25.790.846.442

28.444.225.706

Unrecognized past service cost

Kerugian aktuaria yang belum diakui

78.460.290.476

48.537.584.425

Unrecognized actuarial losses

49.393.299.858

52.089.738.814

Employee pension benefit asset

Aset manfaat pensiun karyawan




(16.830.395.103)

Mutasi aset manfaat pensiun adalah sebagai berikut :

The movement of employee benefits pension plan assets are as


follows :

2011

2010

Saldo awal tahun

52.089.738.814

1.380.263.318

Balance beginning of year

Beban pensiun karyawan bersih

(5.120.438.956)

(26.490.254.460)

Net employee pension plan costs

Iuran pemberi kerja

2.424.000.000

77.199.729.956

The employers contribution

Saldo akhir tahun

49.393.299.858

52.089.738.814

Balance end of year

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

205

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Aset manfaat pensiun karyawan disajikan sebagai bagian dari


akun aset lain-lain (lihat catatan15).
Pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan
dasar pensiun dan masa kerja karyawan.
Pendanaan Dana Pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja
dan karyawan. Kontribusi karyawan dan pemberi kerja masingmasing sebesar persentase tertentu dari penghasilan karyawan.
Aktuaris independen yang ditunjuk oleh PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
Asumsi-asumsi aktuaria yang digunakan untuk perhitungan
beban pensiun dan aset manfaat pensiun untuk tahun 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut :

Pension benefit asset is presented as part of the account other


assets (See Note 15).
Pensions will be paid based on the basic pension income and
employment period.
Funding of Pension Program is contributed by both employer
and employees. Employees and employer contribution are
based on certain percentages of employee earnings.
Independent actuary appointed by PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) by using the Projected Unit Credit.
Actuarial assumptions used for the calculation of income and
asset of pension benefit for 2011 and 2010 as follow :

2011

2010

Tingkat kematian :

Tabel Mortalita The 1949 Annuity Mortality Tabel Mortalita The 1949 Annuity Mortality
Table (Modified)
Table (Modified)

Tingkat cacat :

1% dari angka kematian

1% dari angka kematian

Tingkat pensiun awal :

0,02778% - 0,2778% per tahun

0,02778% - 0,2778% per tahun

Tingkat pengunduran diri :

0,30556% - 1% per tahun

0,30556% - 1% per tahun

Tingkat bunga kewajiban :

6,5% per tahun

8% per tahun

Tingkat bunga aset :

9,5% per tahun

9,5% per tahun

Kenaikan penghasilan dasar pensiun :

7% per tahun

7% per tahun

Biaya pengelolaan :

Tidak dibebankan pada iuran

Tidak dibebankan pada iuran

Pajak dibayar oleh :

Penerima manfaat Pensiun

Penerima manfaat Pensiun

Kenaikan manfaat pensiun bulanan :

Tidak ada

Tidak ada

Asumsi beda usia suami istri :

5 tahun lebih tua dari istri

5 tahun lebih tua dari istri

Metode :

Projected Unit Credit

Projected Unit Credit

Mortality rate :

Mortalita Table The 1949 Annuity Mortality Mortalita Table The 1949 Annuity Mortality
Table (Modified)
Table (Modified)

Disability rate :

1% of mortality

1% of mortality

Early retirement rate :

0.02778% - 0.2778% per year

0.02778% - 0.2778% per year

Turnover rate :

0.30556% - 1% per year

0.30556% - 1% per year

Liability discount rate per annum :

6.5% per year

8% per year

Asset discount rate per annum :

9.5% per year

9.5% per year

Salary increment rate :

7% per year

7% per year

Management cost :

Not charged against contribution

Not charged against contribution

Taxes paid by :

Pension beneficiaries

Pension beneficiaries

Increase on monthly pension benefits :

None

None

Assumption spouse couple different age :

5 years older than his wife

5 years older than his wife

Method :

Projected Unit Credit

Projected Unit Credit

Program Dana Pensiun Iuran Pasti


Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk,
yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Kep-1100/
KM.17/1998 tanggal 23 Nopember 1998 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 16
Februari 1999.

206

Defined Contributions Plan


The pension fund is managed by Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk,
which the establishment act was approved by the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No.
Kep-1100/KM.17/1998 on November 23, 1998 and announced in
State Gazette of the Republic of Indonesia No. 14 on February 16,
1999.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

22. PROVISI IMBALAN PASCA KERJA


Disamping program pensiun diatas, Perusahaan juga
melaksanakan program imbalan pasca kerja yang meliputi
terutama imbalan kesehatan, penghargaan masa kerja, dan
lainnya. Pelaksanaan program imbalan pasca kerja ini didasarkan
atas beberapa Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero), antara lain tentang penghargaan masa kerja dan
perawatan kesehatan.
Beban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember
2011dan 2010 menggunakan angka yang dihitung oleh Aktuaris
PT Dian Artha Tama sebagai berikut :

22. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES


Besides the above mentioned pension program, the Company
also provede post-employment benefit program especially
consist of health benefit, period of service reward and others.
Implementation of the post-employment benefit program
is based on Decision Letters of the Board of Directors of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero), among others, regarding period
of service reward and health care.
Employee benefit expenses as on December 31, 2011 and 2010
using the figures calculated by actuary PT Dian Artha Tama are as
follows :

2011

2010

Beban jasa kini

15.194.728.464

12.243.012.882

Current services costs

Beban bunga

12.540.760.111

17.051.515.986

Interest expenses

3.617.163.170

1.027.964.694

Profit / loss Actuary

Laba / rugi Aktuaria


Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
:

Amortization of un recognize past service


expenses :

Vested

Vested

7.631.596.533

7.631.596.533

Non vested

(2.461.573.339)

Adjustment TPP

38.984.248.278

35.492. 516.756

Total employee benefit expenses

Non vested
Penyesuaian TPP
Jumlah beban manfaat imbalan pasca
kerja (catatan 28)

Provisi imbalan kerja adalah sebagai berikut:


2011

2010

Nilai sekarang provisi imbalan kerja

209.240.398.520

192.934.770.932

Present value of employee benefit


obligation

Biaya jasa lalu yang belum diakui

(47.848.020.082)

(55.479.616.615)

Unrecognized past service expenses

(74.606.670.016)

(69.355.015.361)

Unrecognized actuarial loss

86.785.708.422

68.100.138.956

Ending balance

Keuntungan (kerugian)
belum diakui

aktuaria

yang

Saldo akhir di Laporan Posisi Keuangan



The movement on employee benefit obligations are as follows:

Mutasi provisi imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Kewajiban pada awal tahun

2011

2010

68.100.138.956

62.892.515.804

Beginning balance of the obligation

(30.284.893.604)

Payment of employee benefit during the


year

Pembayaran imbalan kerja selama periode


berjalan

(20.298.678.812)

Beban imbalan kerja yang diakui pada


tahun berjalan

38.984.248.278

Saldo akhir di laporan posisi keuangan


Employee benefit obligation are as follows:

35.492.516.756 Employee benefits expense during the year

86.785.708.422

Sesuai dengan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara


No. S-661/MBU/2009 tanggal 28 September 2009, perihal
persetujuan perubahan program pensiun manfaat pasti menjadi
program pensiun iuran pasti. Kerugian aktuaria sebesar Rp
74.628.563.660 dapat dibebankan selama maksimal 3 tahun.
Berdasarkan perhitungan aktuaria pada tahun 2011 dan 2010,
amortisasi kerugian akturia disajikan sebagai amortisasi biaya
jasa lalu vested provisi imbalan kerja. Aktuaris menghitung
pembebanan amortisasi kerugian aktuaria sebesar Rp 0 dan Rp
24.877.000.000 pada tahun 2011 (lihat catatan 21).

68.100.138.956

Ending balance

In accordance with the Letter of the Minister of State-Owned


Enterprises No. S-661/MBU/2009 September 28, 2009, regarding
the approval of changes in defined benefit pension plans into
defined contribution pension plan, actuarial losses amounting to
Rp 74.628.563.660 to be charged for a maximum of 3 years. Based
on actuarial calculations in 2011 and 2010, the amortization is
presented as past service costs vested in the pension plan. First
amortization of past service cost is presented as vested employee
benefits obligations. Actuary calculates amortization of actuarial
losses amounted Rp 0 and Rp 24.877.000.000 in 2011 (See Note
21).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

207

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Berdasarkan laporan aktuaris independen PT Dian Artha Tama


tanggal 19 Januari 2012 provisi imbalan kerja pada 31 Desember
2011 dan 2010 masing-masing sejumlah Rp 86.785.708.422 dan
Rp 68.100.138.956.
Akun ini terutama merupakan pendapatan sewa tanah, perairan
dan bangunan yang diterima dimuka.

Based on independent actuarial reports of PT Dian Artha Tama


dated January 19, 2011, employee benefit obligations as of
December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 86.785.708.422
and Rp 68.100.138.956 respectively.
Mainly, this account represent advance rental income from lands,
water and buildings.

2011

2010

77.154.747.685

54.690.464.451

Unearned revenue of rental income

Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu


tahun

(11.494.992.182 )

(11.656.774.887)

Less : balance due in a year

Bagian jangka panjang

65.659.755.503

43.033.689.564

Long-term portion

Pendapatan sewa diterima dimuka

24. MODAL SAHAM


Jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh
pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:

24. CAPITAL STOCKS


The amount of issued and fully paid in capital by shareholders as
of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

31 Desember 2011 dan 2010

Nama Pemegang Saham / Name


of shareholders

Persentase Kepemilikan
(%) / Ownership

Lembar Saham / Shares

Jumlah Nilai Nominal (Rp) / Total


Nominal Value (Rp)

Pemerintah Republik Indonesia


/ Government of the Republic
Indonesia

100%

455.059

455.059.000.000

Berdasarkan Akta No. 1, tanggal 15 Agustus 2008 oleh Agus


Sudiono Kuntjoro, SH., Notaris di Bekasi anggaran dasar
Perusahaan mengalami perubahan dengan peningkatan modal
dasar Perusahaan dari Rp 1.248.000.000.000 (Rp 1.248 T) yang
terbagi atas 1.248.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000
per saham menjadi Rp 1.800.000.000.000 (Rp 1.8 T) yang terbagi
atas 1.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per
saham.
Peningkatan modal disetor Perusahaan sesuai Akta No. 1 tanggal
15 Agustus 2008 Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH., dari
sebesar Rp 312.000.000.000 menjadi sebesar Rp 455.059.000.000
dilakukan dengan cara mengeluarkan saham dalam portepel
sejumlah 143.059 saham atau sebesar Rp 143.059.000.000 yang
seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia.
Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-85564.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13
November 2008.

25. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITETAPKAN


STATUSNYA
Saldo aset Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS) sebesar Rp 483.957.897.506 merupakan
saldo BPYBDS yang berasal dari proyek-proyek pemerintah
dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana
pelabuhan di Provinsi Aceh pasca bencana tsunami tahun 2004
melalui kegiatan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NADNias (BRR NAD-Nias) dan proyek pemerintah yang dilaksanakan
Kementerian Perhubungan dengan rincian sebagai berikut :

208

Based on Notarial Deed No. 1 on August 15, 2008 by Agus


Sudiono Kuntjoro, SH., notary in Bekasi, the Article of Association
was changed regarding the increased of Companys capital stock
from Rp 1.248.000.000.000 that consist of 1.248.000 shares with a
nominal value of Rp 1.000.000 per share to Rp 1.800.000.000.000
consist of 1.800.000 shares with a nominal value of Rp 1.000.000
per share.

The increase of capital is paid based on Notarial Deed No. 1 on


August 15, 2008, with the notary is Agus Sudiono Kuntjoro, SH.,
resulting in increase in paid up capital from Rp 312.000.000.000
to Rp 455.059.000.000 by issuing 143.059 shares amounting to
Rp 143,059,000,000 from portfolio, which entirely taken by the
Government of the Republic of Indonesia. The amendment of
Companys article of association has been approved by Minister
of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU85564.AH.01.02 Year 2008 on November 13, 2008.

25. GOVERNMENT GRANT NOT YET DEFINED


The assets from Government grant not yet defined (BPYBDS)
of Rp 483.957.897.506 are assets derived from government
projects in the framework of rehabilitation and reconstruction
of port facilities and infrastructure in the province of Aceh
after the tsunami disaster of 2004 through the Reconstruction
and Rehabilitation Agency for NAD-Nias (BRR NAD-Nias)
and government projects undertaken by the Ministry of
Transportation with detail as follows :

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

I. Aset BPYBDS per 31 Desember 2010:




I. BPYBDS assets as of December 31, 2010:

a) Bersumber dari BRR NAD-Nias

a) Sourced from BRR NAD-Nias

1. Hasil Rekonstruksi Pelabuhan Malahayati

Rp


48.167.600.000

2. Rough Terrain Crane Terrec RC-45

Rp

6.746.306.400

b) Bersumber dari Kementerian Perhubungan

1. Replacement Dermaga 50 x 8 M di
Pelabuhan Meulaboh

Rp

Jumlah I

Rp

1.987.008.600

56.900.915.000 Total I

a) Bersumber dari Kementerian Perhubungan

a) Sourced from the Ministry of Transportation

1. Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Dumai


Phase III

Jumlah Total (I+II)

Yang sudah diakui sebagai modal disetor

Rp

427.056.982.506

1. Construction of Phase III Dumai Port Facility


Number of Total (I + II)

Rp

(48.167.600.000)

Rp

435.790.297.506

RPP Penyertaan Modal Negara saat ini berada di Kementerian


Sekretaris Negara untuk ditandatangani Presiden adalah aset
Rough Terrain Crane Terrec RC-45 sebesar Rp 6.746.306.400 dan
aset Replacement Dermaga 50 x 8 M di Pelabuhan Meulaboh
sebesar Rp 1.987.008.600.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Dumai untuk dipergunakan
dalam tugas-tugas operasional Nomor KN.38/2/20/DJPL-11
tanggal 29 Maret 2011 perihal penambahan penyertaan modal
Pemerintah Indonesia kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
maka pada tahun 2011 terdapat penambahan aset dengan nilai
penyerahan sebagai berikut :

1. Replacement Wharf 50 x 8 M in the Port of


Meulaboh
II. Additional Assets BPYBDS for Year 2011:

Jumlah

2. Rough Terrain Crane RC-45 Terrec


b) Sourced from the Ministry of Transportation

II. Tambahan Aset BPYBDS Tahun 2011:



1.
Reconstruction results of the Port of Malahayati

- Dalam rupiah

Rp

- Dalam USD

US$

- Dalam Yen Jepang

349.273.056.205,50
2.905.914,20

Which has been recognized as paid-in capital


Total

Draft Government Regulation (RPP) which is currently in the


Ministry of Secretary of State for the President to signed, is in
relation to the Rough Terrain Crane Terrec RC-45 amounting to
Rp 6.746.306.400 and assets Replacement Wharf 50 x 8 M in the
Port of Meulaboh for Rp 1.987.008.600.
Based on the results Handover memorandum for Dumai Port
Facility Construction Works to be used in operational tasks no :
KN.38/2/20/DJPL-11 dated March 29, 2011 regarding the addition
of capital to the Government of Indonesia to PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero), then in 2011 there were additions to the
value of assets following the submission :
- In rupiah
Rp
349.273.056.205,50
- In USD
US $
2.905.914,20
- In Yen Jepang

474.296.987,00

474.296.987,00

Nilai penyerahan dalam mata uang asing sebagaimana tersebut


diatas dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan kurs buku
Perusahaan pada bulan April 2011 sebesar Rp 8.900 / US$ 1 (
100 equivalen dengan US$ 1.23) sehingga nilai penyerahan
BPYBDS menjadi Rp 427.056.982.506 (lihat catatan 37).
Berdasarkan PP Nomor 79 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011
Pemerintah telah menyetujui bantuan senilai Rp 48.167.600.000
untuk Pelabuhan Malahayati sebagai tambahan modal disetor.

Acquisition costs in foreign currency, as mentioned above


are converted into rupiah using the Company book keeping
exchange rates in April 2011 amounting to Rp 8.900 / U.S. $ 1
(100 yen equivalent to U.S. $ 1.23) so that the acquisition cost of
BPYDS assets was Rp 427.056.982.506 BPYBDS (see note 37).
Based on Government Regulation (PP) No. 79 of 2011 dated
December 29, 2011 The Government has approved grant worth
Rp 48.167.600.000 to port Malahayati as additional paid-in
capital.

26. PEMBAGIAN LABA DAN CADANGAN UMUM


26. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE


2011

2010

Pembagian dividen tunai

38.133.591.000

43.681.239.365

Penyisihan untuk cadangan umum

96.897.592.557

125.801.969.373

Provision for general reserve

2.773.352.000

5.241.748.724

Provision for partnership programs and


community development

(10.422.870.200)

Correction of the impairment of


receivables

137.804.535.557

164.302.087.262

Total

Penyisihan untuk program kemitraan dan


bina lingkungan
Koreksi atas penurunan nilai piutang
Jumlah

Share Cash dividends

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

209

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal


sesuai Risalah RUPS No. RIS-37/D3.MBU/2011 tanggal 23 Juni
2011 maka penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku
2010 ditetapkan sebagai berikut :
a. Dividen sebesar 27.5 % atau Rp 38.133.591.000.
b. Program Kemitraan sebesar 1 % atau Rp 2.773.352.000
dan Program Bina Lingkungan sebesar 1 % atau Rp
2.773.352.000.
c. Cadangan sebesar 70.50 % atau Rp 96.897.592.557.
Saldo laba yang ditentukan penggunaannya per 31 Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Dividen yang dibagikan pada tahun 2011 sebesar Rp
38.133.591.000 telah dibayarkan sebesar Rp 10.000.000.000
pada tanggal 30 Desember 2010. Sisa dividen sebesar Rp
28.133.591.000 telah disetor ke rekening Bendahara Umum
Negara pada tanggal 29 Juli 2011. untuk dividen 2009 pada
tanggal 15 Juli 2009, Perusahaan telah membayar dividen
kepada pemegang saham Pemerintah Republik Indonesia yang
disetor ke rekening Bendahara Umum Negara sejumlah Rp
45.092.000.000 atas laba tahun 2008.
27. PENDAPATAN USAHA
Akun ini terdiri dari :

Based on the results of the General Meeting of Shareholders


corresponding to Minutes of the shareholders meeting dated
June 23, 2011 No. RIS-37/D3.MBU/2011 the use of net income
year 2010 was defined as follows :
a. Dividend by 27.5% or Rp 38.133.591.000.
b. Partnership Program at 1% or Rp 2.773.352 billion and
Community Development Program at 1% or Rp 2.773.352
billion.
c. Reserves of 70.50% or Rp 96.897.592.557
Appropriated Retained earnings are determined as of December
31, 2011 and 2010 are as follows :
Dividends distributed in 2011 was Rp 38.133.591.000 of which
Rp 10.000.000.000 was paid on December 30, 2010. The
remaining dividend of Rp 28.133.591.000 has been paid to the
State Treasurers account on July 29, 2011. Dividend for 2009 was
paid to the General Treasurer of the State at July 15, 2009, by the
Company to the Government of the Republic of Indonesia, the
shareholder for Rp 45.092.000.000 on earnings in 2008.

27. REVENUE
The account consist as follows :
2011
2010

Pelayanan terminal peti kemas

450.274.416.554

180.382.364.803 Container terminal services

Pelayanan kapal

234.368.993.090

209.575.328.352 Vessels services

Pendapatan KSMU

182.836.707.077

231.473.557.451 KSMU income

Pelayanan barang

83.641.436.028

204.457.374.195 Goods services

Pendapatan sewa, air, dan listrik

57.238.605.586

42.106.948.988 Rental income, water, and electricity

Pelayanan khusus/DUKS

38.960.935.413

32.933.243.571 Special Services / DUKS

Pendapatan terminal

38.509.897.365

27.932.090.506 Revenue terminal

Pelayanan usaha galangan kapal

3.488.122.903

Pelayanan unit depo peti kemas

15.529.052.417

Pelayanan rumah sakit

15.083.425.547

Pelayanan pengusahaan alat

400.226.134

Lain-lain

43.298.735.976

Jumlah

1.163.630.554.090

4.350.562.793 Shipyard business services


9.192.984.740 Container depot services
15.016.196.653 Hospital services
358.532.105 Business services equipments
30.649.793.719 Others
988.428.977.876 Total
28. INCOME (EXPENSES)

28. PENGHASILAN(BEBAN) LAIN-LAIN


2011
Pendapatan Lain-lain:
Laba Selisih Kurs Pembukuan
Pendapatan Atas Denda
Pendapatan Bunga dan Jasa Giro
Pendapatan diluar usaha lainnya
Penj. Blanko/Dok.Tender/Administrasi
Laba Peng/Penjualan Aset Tetap/Kertas
Berharga
Jumlah Pendapatan Lain-lain

19.014.885.658
8.304.606.294
5.188.615.998
4.584.070.004
113.502.246
20.461.800
37.226.142.000

2010
Other Income:
Profit of Foreign Exchange Accounting
Revenue on Punishment
Interest Income and Demand Services
Other businesses outside income
. Blanko / Tender / Administration
Profit / Sale of Fixed Assets / Paper
Treasures
28.773.480.448 Total Other Income
7.599.149.479
1.373.745.292
18.152.126.679
1.430.214.558
218.244.440
-

Beban Lain-lain
Beban penugasan
(41.467.089.572)
(20.120.366.799)
Selisih Kurs Pembukuan
(38.534.686.905)
(21.435.411.817)
Beban diluar usahanya lainya
(9.509.311.636)
(6.949.435.657)
Imbalan Pasca Kerja Pensiun (catatan 21)
(5.120.438.956)
(7.400.192.577)
Pengobatan Pensiun
(2.920.219.285)
(9.646.813.713)
Beban lain-lain
(1.767.911.964)
(395.171.541)
Administrasi Bank Dan Bunga Pinjaman
(200.430.760)
(131.300.469)
Rugi Penjualan Aset Tetap
(2.093.224)
(731.645.745)
Jumlah Beban Lain-lain (99.522.182.302) (66.810.338.318)

210

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Other Expenses
Assignment Expenses
Foreign Exchange Accounting
Expenses beyond other business
Post-Employment Benefits Plan (note 21)
Pension Medical
Other expenses
Administrative Bank and Loan Interest
Loss on Sale of Fixed Assets
Total Other Expenses

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Beban lain-lain sebesar Rp 1.767.911.964 dan Rp395.171.541


untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010, merupakan koreksi
PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan setelah dilakukan
perhitungan ulang berasarkan Pasal 5 PMK 78 tanggal 05 April
2010.
Pendapatan atas denda sebesar Rp 8.304.606.294 dan Rp
1.373.745.292 untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010
merupakan pendapatan atas denda yang dikenakan kepada
kontraktor atas keterlambatan konstruksi.

29. INFORMASI SEGMEN
Informasi segmen usaha Perusahaan berdasarkan geografis
adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan usaha berdasarkan kegiatan utama

Other
expenxes are
amounted Rp 1.767.911.964 and
Rp395.171.541 for each years of 2011 and 2010, are resulted
from a correction input VAT (PPN) which can not be credited
after the re-calculation is based on Article 5 of PMK 78 dated
April 5, 2010.
The penalty income of Rp 8.304.606.294 and Rp 1.373.745.292
for each years of 2011 and 2010, are income on fines charged to
the contractor for the delay in construction.
29. SEGMENT INFORMATION
Net revenue of the georaphical segment information of the
Company is as follows :
a. Net revenue based on main activities

2011

2010

Sumatera Utara

North Sumatra

Pelayanan terminal peti kemas

450.274.416.554

180.382.364.803

Container terminal services

Jasa kepelabuhan

350.587.983.844

514.933.096.896

Harbor services

Usaha galangan kapal

32.388.828.993

28.867.971.050

Depo peti kemas

15.529.052.417

9.192.984.740

Container depot

Pelayanan rumah sakit

15.083.425.547

15.016.196.653

Hospital services

863.863.707.355

748.392.614.142

Aceh

Aceh

Jasa kepelabuhan

20.000.757.073

17.867.769.075

308.666.795.752

246.686.002.917

1.192.531.260.180

1.012.946.386.134

Riau & Riau Kepulauan


Jasa kepelabuhan

Eliminasi

(28.900.706.090)

(24.517.408.258) Elimination
988.428.977.876

2011

2010

Sumatera Utara
Pelayanan terminal peti kemas

Jasa kepelabuhan

Depo terminal peti kemas

Kantor pusat

Usaha galangan kapal

Pelayanan rumah sakit

North Sumatra
311.324.785.002
97.394.729.473
8.145.482.520
(175.164.035.395)
(1.426.293.885)
(84.867.279)

250.420.331.457 Container terminal services


61.877.733.560 Harbor services
6.898.333.357 Container depot
(157.680.955.670) Head office
(630.403.978) Shipyard business
(66.790.279) Hospital services

240.189.800.436

160.818.248.447

78.632.167

(3.035.553.524)

Aceh
Jasa kepelabuhan

Aceh

Riau dan Riau Kepulauan


Jasa kepelabuhan

Jumlah

Harbor services

b.
Income from operations before taxes on its main activities
Operating income before tax is calculated by the substract
revenue with operating expenses.

b. Laba usaha sebelum pajak berdasarkan kegiatan utama


Laba usaha sebelum pajak dihitung dengan mengurangkan
pendapatan dengan beban usaha.

Harbor services
Riau and Riau Islands

1.163.630.554.090

Shipyard business

Harbor services
Riau and Riau Island

102.223.914.672
342.492.347.275

74.384.318.718

Harbor services

232.167.013.641 Total

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

211

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

c. Jumlah aset berdasarkan kegiatan utama

c. Total assets by main activity

2011

2010

Sumatera Utara
Direksi

North Sumatra
2.748.885.903.886

Pelayanan terminal peti kemas

598.686.412.832

424.373.476.814

Jasa kepelabuhan

374.799.508.043

20.126.026.587

Depo terminal peti kemas

113.029.749.361

229.663.253.011

Kantor Pusat

53.988.022.512

1.026.365.326.370

Usaha galangan kapal

38.644.218.372

42.164.580.007

Shipyard business

Pelayanan rumah sakit

13.730.987.255

9.080.237.106

Hospital services

3.941.764.802.261

1.751.772.899.895

Aceh

Container terminal services


Harbor service
Container depot
Head Office

Aceh

Jasa kepelabuhan

82.912.760.135

81.435.464.399

Riau dan Riau Kepulauan


Board of Directors

Jasa kepelabuhan

Harbor service
Riau and Riau Islands

888.827.943.311

490.756.818.175

4.913.505.505.707

2.323.965.182.469

Eliminasi

(1.438.750.948.314)

Jumlah

3.474.754.557.393

Harbor service

(330.071.166.398) Elimination
1.993.894.016.071 Total

30. LABA KOMPREHENSIF PER SAHAM


Laba Komprenhensif
Laba komprehensif untuk tujuan perhitungan laba komprehensif
persaham adalah sebesar Rp 211.335.377.811 tahun 2011 dan Rp
138.667.603.292 tahun 2010. Jumlah rata-rata tertimbang saham
beredar (penyebut) untuk tujuan perhitungan laba per saham
dasar adalah lembar saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 sejumlah 464.413 lembar.

30. COMPREHENSIVE INCOME PER SHARE


Comprehensive earnings
Comprehensive earnings for the purpose of calculation of
comprehensive income per shares is Rp 211.335.377.811 for
2011 and Rp 138.667.603.292 for 2010. Weighted average
number of shares outstanding (denominator) for the purposes
of calculating basic earnings per share are shares on the date of
December 31, 2011 and 2010 are 464.413 shares.

31. PERIKATAN
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.VIII-473/BLWUS.12 tanggal 1 Nopember 2010 dengan PT Pelayaran Putra
Samudra tentang kerjasama pelayanan jasa penundaan
di Pelabuhan Belawan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun,
dengan kesepakatan Perseroan mendapat bagian sebesar
26.75% dari hasil tagihan jasa penundaan kapal dan bagian
PT Pelayaran Putra Samudra mendapatkan bagian sebesar
73.25% dari hasil tagihan jasa penundaan kapal.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.VIII-472/BLWUS.12 dan No. B.VIII-531/BLW-US.12 tanggal 1 Nopember
2010 dan 26 Nopember 2010 dengan PT Waruna Nusa
Sentana tentang kerjasama pelayanan jasa penundaan di
Pelabuhan Belawan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun,
dengan kesepakatan Perseroan mendapat bagian sebesar
26.75% dan 12.5% dari hasil tagihan jasa penundaan kapal
dan bagian PT Waruna Nusa Sentana mendapatkan bagian
sebesar 73.25% dan 87.5% dari hasil tagihan jasa penundaan
kapal.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.VIII-485/BLWUM.57 tanggal 3 Nopember 2010 dengan PT Searina Multi
Dharma tentang kerjasama pelayanan jasa penundaan di
Pelabuhan Belawan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun,
dengan kesepakatan Perseroan mendapat bagian sebesar
26.75% dari hasil tagihan jasa penundaan kapal dan bagian
PT Searina Multi Dharma mendapatkan bagian sebesar
73.25% dari hasil tagihan jasa penundaan kapal.

31. AGREEMENTS
The Company signed an agreement No B.VIII-473/BLW-US.12
dated November 1, 2010 by PT Pelayaran Putra Samudra
on the cooperation of service tug at the Port of Belawan
in a period of 1 (one) year, with the agreed terms that the
Company will obtain a share of 26.75% from the invoiced tug
services and the PT Pelayaran Putra Samudra get a part for
73.25% of the invoiced tug services.

212

The Company signed an agreement No. B.VIII-472/BLWUS.12 and No. B.VIII-531/BLW-US.12 dated 1 November and
26 November 2010 with PT Waruna Nusa Sentana on the
cooperation of service tug in the Port of Belawan in period
of 1 (one) year, with the agreed terms that the Company
will obtain a share of 26.75% and 12.5% of the invoiced tug
services and PT Waruna Nusa Sentana get a share of 73.25%
and 87.5% of the invoiced tug services.

The Company signed an agreement No. B.VIII-485/BLWUM.57 dated 3 November 2010 with PT Searina Multi Dharma
on the cooperation of tug services at the Port of Belawan in
the period of 1 (one) year, with the agreed terms that the
Company a share of 26.75% of the invoiced tug services and
PT Multi Searina Multi Dharma get parts for 73.25% of the
invoiced tug services.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.VIII-415/BLWUS.15 tanggal 13 Agustus 2007 dengan PT Gerbang Belawan
Baru tentang kerjasama jembatan timbang di Pelabuhan
Belawan dalam jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung
sejak tanggal 1 Mei 2006 sampai dengan 31 Oktober 2010.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. UM.57/39/5/
BICT-10 tanggal 5 Agustus 2010 dengan PT Grogol Sarana
Transjaya tentang kerjasama pelayanan bongkar muat
terminal petikemas, di Belawan International Container
Terminal dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. KP.30/6/16/
UTPK.09 tanggal 1 Juni 2009 dengan Koperasi TKBM Upaya
Karya Pelabuhan tentang kerjasama pelayanan bongkar
muat terminal petikemas, di Belawan International Container
Terminal.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. US.16/8/5/
BICT-09 tanggal 20 Nopember 2009 dengan PT Emitraco
Investama Mandiri tentang kerjasama pelayanan bongkar
muat terminal petikemas, di Belawan International Container
Terminal dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. US.12/1/16/
TBK-10 tanggal 7 April 2010 dengan PT Pelayaran Nasional
Sobeldia tentang kerjasama dalam penyediaan peralatan
untuk kegiatan Ship to Ship Transfer, di Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. US.12/1/3/PI-10
tanggal 29 Januari 2010 dengan PT SMPL Indonesia tentang
kerjasama dalam penyediaan peralatan untuk kegiatan Ship
to Ship Transfer, di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dalam
jangka waktu 2 (dua) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.XV-49/DUMUS.12 tanggal 15 Oktober 2010 dengan PT Pelayaran Multi
Jaya Samudera tentang penyediaan 1 unit kapal tunda time
charter Medelin Lotus dengan daya minimum 3.000 HP, di
Pelabuhan Dumai dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.XV-219/
TBK-US-15 tanggal 26 Agustus 2009 dengan PT Vita Baruna
Indonesia tentang kerjasama pelayanan penundaan, di
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dalam jangka waktu 2
(dua) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.XV-795/PIUS.13 tanggal 26 Agustus 2009 dengan PT Karimun Indoco
Pratama tentang kerjasama pengelolaan dan pengoperasian
area labuh jangkar (Anchorage Area), di Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.VIII-131/TPI.
US.15 tanggal 30 Oktober 2009 dengan PT Sarimas Pratama
tentang kerjasama pengusahaan peralatan bongkar muat
barang di Pelabuhan Sri Payung Batu Enam Tanjung Pinang
dan Pelabuhan Sei Kolak Kijang. Jangka waktu kerjasama ini
adalah selama 2 (dua) tahun.
Pada tanggal 30 April 2008, Perusahaan menandatangani
perjanjian No. 035/SDI.RO.BTM.TDI-KTR/IV/08 dan No. B.VIII35/TPI-US.14 dengan PT Securindo Packtama Indonesia
tentang Kerjasama pelayanan pas kendaraan dan pelayanan
perparkiran di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang
dalam jangka waktu kerjasama ini adalah 2 (dua) tahun mulai
1 Juli 2008 sampai dengan 30 Juni 2010. Metode pemungutan
pendapatan pelayanan pas kendaraan dan pendapatan
pelayanan perparkiran dilaksanakan secara bersamaan oleh
PT Securindo Packtama pada saat kendaraan keluar areal
pelabuhan dengan dibawah pengawasan Perusahaan.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.IX-15/
Pbr-US.16 tanggal 30 April 2008 dengan PT Berkat
Bahtera Centrindo tentang kerjasama pengelolaan dan
pengoperasian peralatan bongkar muat peti kemas di
Pelabuhan Perawang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

The company signed an agreement No. B.VIII-415/BLWUS.15 dated 13 August 2007 with PT Gerbang Belawan Baru
in relation to cooperation on weigh bridge at Belawan port
for period of 4 (four) years from the date of May 1, 2006
through October 31, 2010.
The Company signed an agreement No. UM.57/39/5/BICT10 dated 5 August 2010 with PT Grogol Sarana Transjaya
in relation to cooperation in container terminal loading
and unloading services, in Belawan International Container
Terminal for the period of 1 (one) year.
The Company signed an agreement No. KP.30/6/16/
UTPK.09 dated 1Juni 2009 with Koperasi TKBM Upaya Karya
Pelabuhan on joint services port of loading and unloading
container terminal, at Belawan International Container
Terminal.
The Company signed a cooperation agreement No.
US.16/8/5/BICT-09 dated 20 November 2009 with PT
Emitraco Investama Mandiri relating to container terminal
loading and unloading services, in Belawan International
Container Terminal within a period of 1 (one) year.
The Company signed an agreement No. US.12/1/16/TBK-10
dated April 7, 2010 with PT Pelayaran Nasional Sobeldia on
cooperation in the provision of equipment for activities Ship
to Ship Transfer, in the Port of Tanjung Balai Karimun within
2 (two) years.
The Company signed an agreement No. US.12/1/3/PI10 dated 29 January 2010 with PT SMPL Indonesia on
cooperation in the provision of equipment for Ship to Ship
Transfer activities, at the Port of Tanjung Balai Karimun
within 2 (two) years.
The Company signed an agreement No. B.XV-49/DUMUS.12 dated October 15, 2010 with PT Pelayaran Multi Jaya
Samudra on the provision of one unit of the tugboat Lotus
Medelin time charter with a minimum power of 3.000 HP, at
the Port of Dumai in a period of 1 (one) year.
The Company signed an agreement No. B.XV-219/TBK-US15 dated 26 August 2009 with PT Vita Baruna Indonesia
on cooperation in tug service in the Port of Tanjung Balai
Karimun within 2 (two) years.
The Company signed an agreement No. B.XV-795/PI-US.13
dated 26 August 2009 with PT Karimun Indoco Pratama
in relation to cooperation management and operation of
Anchorage area, in the Port of Tanjung Balai Karimun within
2 (two) years.
The Company signed an agreement No. B.VIII-131/TPI.
US.15 dated October 30, 2009 by PT Sarimas Pratama on
cooperation utilization equipment in the port of loading and
unloading goods in harbor Sri Payung Batu Enam Tanjung
Pinang and Port Sei Kolak Kijang. Period of this agreement is
for 2 (two) years.
On 30 April 2008, the Company entered into an agreement
No. 035/SDI.RO.BTM.TDI-KTR/IV/08 and No. B.VIII-35/TPIUS.14 with PT Securindo Packtama Indonesia on Cooperation
fitting service and service vehicle parking at the port of
Sri Bintan Pura Tanjung Pinang in period of 2 (two) years
beginning July 1, 2008 to June 30, 2010. Methods of revenue
collection and revenue service vehicle fitted parking services
performed simultaneously by PT Securindo Packtama when
the vehicle is out of the harbor area under the supervision of
the Company.
The Company signed an agreement No. B.IX-15/Pbr-US.16
dated 30 April 2008 by PT Berkat Bahtera Centrindo in
cooperation management and operation of equipment
loading and unloading containers at the Port Perawang
within a period of 1 (one) calendar year, from 21 April 2008 to

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

213

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

almanak, mulai 22 April 2008 sampai dengan 21 April 2009.


Pola bagi hasil yang disepakati adalah 20% untuk Perusahaan
dan 80% untuk PT Berkat Bahtera Centrindo masing-masing
untuk pelayanan muatan petikemas dan pelayanan muatan
non petikemas.
Pada tanggal 22 Desember 2008, Perusahaan
menandatangani perjanjian No. B.VIII-111/TPI-US.15 dengan
PT Multi Jaya Samudra tentang kerjasama pelayanan jasa
penundaan di Pelabuhan Sei Kolak Kijang. Jangka waktu
kerjasama ini adalah 1 (satu) tahun, mulai 15 Oktober
2008 sampai dengan 14 Oktober 2009. Sistem kerjasama
yang disepakati adalah sistem persewaan (time charter)
dengan besaran sewa (time charter) kapal dan tarif yang
dijadikan dasar adalah tarif yang ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. 035/
F10100/2007-S3; No. B.XV-436/BLW-PP.24 dan No. 154/
DR/Dir-KSO/VIII.07 tanggal 30 Agustus 2007 dengan PT
Pertamina (Persero) dan PT Delta Rohta tentang kerjasama
penyediaan dan pelayanan jasa bunker bahan bakar minyak
(BBM) di Pelabuhan Belawan dalam jangka waktu selama 18
(delapan belas) tahun, terhitung sejak tanggal 30 Agustus
2007. Kontribusi modal PT Pertamina (Persero) berupa aset
yang dipinjam pakai dalam kerjasama pelayanan BBM yang
terdiri dari 6 (enam) unit tangki timbun, jalur pipa distribusi
BBM diameter 6 (enam) inchi dari instansi Bagan Deli B
menuju dermaga Ujung Baru dan 4 (empat) unit banker pit
di Dermaga Ujung Baru. Sedangkan modal dari Perusahaan
adalah menyediakan lahan yang berada di DLKR Pelabuhan
secara sewa dengan tarif minimum. Sedangkan kontribusi
modal dari PT Delta adalah fasilitas sarana bunker.
Pada tanggal 26 Nopember 2004, Perusahaan
menandatangani perjanjian Kerjasama Operasi No. 001/
AGR/PI-MI/04 dengan PT Metito Indonesia untuk pelayanan
air bersih sesuai standar mutu WHO di pelabuhan Belawan,
Dumai dan Tanjung Balai Karimun. Kerjasama operasi
dilakukan dengan sistem bagi hasil (sharing) pendapatan
dari total penjualan air minum ke kapal, umum dan industri.
Besaran bagi hasil pandapatan kerjasama operasi adalah
30% untuk pihak PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan
70% untuk PT Metito Indonesia. Kerjasama dengan pola BOT
dan setelah berakhirnya masa kerjasama seluruh fasilitas
dan peralatan diserahkan dalam kondisi fisik 70% menjadi
hak PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tanpa ganti rugi atau
kompensasi. Jangka waktu kerjasama operasi pengusahaan
air minum di pelabuhan Belawan berlaku selama 14 (empat
belas) tahun terhitung sejak dimulainya masa persiapan
pembangunan/ renovasi.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. B.VIII-5653/
BLW-US.13 tanggal 5 April 2001 dengan PT Musim Mas
tentang sewa menyewa dan pengoperasian gudang 109
dan 111 serta lapangan penumpukan di Pelabuhan Belawan
dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, mulai 5 April
2001 sampai dengan 4 April 2011. Uang sewa akan dibayar
dimuka sekaligus untuk setahun oleh PT Musim Mas. Besaran
sewa setiap tahunnya akan mengalami kenaikan sebesar
5% dari sewa tahun sebelumnya dan akan dibayar setiap
tahun berjalan. Karena ada perubahan tarif maka perjanjian
tersebut di Addendum No. B.VIII-545/BLW-US.11 tanggal 5
Desember 2007.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. US.142/1/2/
TBK-01 tanggal 27 Juli 2001 dengan Koperasi pegawai
kantor pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
tentang sharing pendapatan pas pelabuhan dalam negeri
Tanjung Balai Karimun. Jangka waktu perjanjian selama
20 (dua puluh) tahun sehingga terhitung tanggal 15 April
2024 bangunan dan perlengkapan terminal penumpang
dimaksud sepenuhnya menjadi milik Perusahaan.

214

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

22 April 2009. The agreed income division for the Company


is 20% and 80% for the PT Berkat Bahtera Centrindo,
respectively, for cargo container services and non-container
load services.

On December 22, 2008, the Company entered into an


agreement No. B.VIII-111/TPI-US.15 with PT Multi Jaya
Samudra about tug service in cooperation in Sei Kolak
Kijang Harbor Port. Period of this agreement is one (1) year,
commencing October 15, 2008 until October 14, 2009. The
agreed cooperation system is time charter with the amount
of time charter vessels and the base rate used are set by the
Minister of Transportation.

The Company signed an agreement No. 035/F10100/2007S3; No. B.XV-436/BLW-PP.24 and No. 154/DR/Dir-KSO/VIII.07
dated August 30, 2007 by PT Pertamina (Persero) and PT
Delta Rohta about cooperation and the provision of services
bunker fuel oil (BBM) in the Port of Belawan for the period
of 18 (eighteen) years, starting the date of August 30, 2007.
Capital contribution of PT Pertamina (Persero) in the form
of borrowed assets used in a fuel service cooperation
consisting of 6 (six) piled tank units, fuel distribution pipeline
diameter 6 (six) inches from the Bagan Deli B to the Ujung
Baru wharf and 4 (four) banker unit pit at the Ujung Baru
Wharf. In other hand, the Company provides land in lease in
the Port DLKR using minimum cost as capital contribution.
While the contribution of capital from the facility PT Delta is
bunker facilities.

On November 26, 2004, the Company signed an joint venture


agreement with PT Metito Indonesia No. 001/AGR/PI-MI/04
for clean water services according to WHO standards of
water quality at the Port of Belawan, Dumai and Tanjung
Balai Karimun. Joint operations are conducted by profitsharing system from the total revenue from water sales to
ships, public and industry. The amount of revenues-sharing
joint ventures is 30% for the PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) and 70% for PT Metito Indonesia. Cooperation with
the BOT pattern and after the expiration of the cooperation
of all facilities and equipment transferred in the physical
condition of 70% to the right of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) without any redress or compensation. The period
of cooperation for drinking water at the port of Belawan
valid for 14 (fourteen) years from the commencement of the
preparatory stage of the construction / renovation.

The Company signed an agreement No. B.VIII-5653/BLWUS.13 dated April 5, 2001 with the PT Musim Mas about
leasing and operation of warehouse 109 and 111 and
stacking area in the Port of Belawan for a period of 10 (ten)
years, from April 5, 2001 to April 4, 2011. The rent will be paid
in advance at once for a year by PT Musim Mas. The amount
of rent each year will increase by 5% from the previous year
lease rate and will be paid every year. Due to changes in the
cost therefore the agreement was amended in Addendum
No. B.VIII-545/BLW-US.11 dated December 5, 2007.

The Company entered into an agreement No. US.142/1/2/


TBK-01 dated July 27, 2001 with the Koperasi Pegawai Kantor
Pelabuhan in the port of Port of Tanjung Balai Karimun
about revenue sharing in the pass cards in Port Tanjung Balai
Karimun. Term of the agreement for 20 (twenty) years so
that as of 15 April 2024 the passenger terminal building and
equipment is entirely owned by the Company.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Pada tanggal 01 Januari 2011 Perusahaan menandatangani


perjanjian kerjasama No. HK.46/1/5/PI-11 dan No. 02/I&AA/
III/2011 tentang Jasa dan Bantuan Hukum dengan I & AA
Iwan Sembiring.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. HK.45/2/I/PI-11
tentang Kerjasama dan Konsultasi pada tanggal 01 Januari
2011 dengan Junaidi Matondang dan Nizamuddin.
Pada tanggal 10 Januari 2011 PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) cabang Pelabuhan Lhokseumawe menandatangani
perjanjian No. HK.46/1/1/LSM-11 dan No. B-83/N.1.13/
Gs/01/2011 dengan Kejari Lhokseumawe tentang Bantuan
Hukum dan Pertimbangan Hukum Bidang Hukum Perdata
dan Tata Usaha Negara.
Pada tanggal 10 Januari 2011 Pelabuhan Lhokseumawe
menandatangani perjanjian No. HK.46/1/2/LSM-11 dan No.
02/N.1.20 GPH/01/2011 dengan Kejari Lhoksukon tentang
Bantuan Hukum dan Pertimbangan Hukum Bidang Hukum
Perdata dan Tata Usaha Negara.
Pada tanggal 10 Januari 2011 Pelabuhan Lhokseumawe
menandatangani perjanjian No. HK.46/1/3/LSM-11 dan No.
B-105/N.1.14/GS/01/2011 dengan Kejari Langsa tentang
Bantuan Hukum dan Pertimbangan Hukum Bidang Hukum
Perdata dan Tata Usaha Negara.
Perusahaan menandatangani perjanjian yang dituangkan
kedalam surat No. PP. 22/1/1/PI-11 dan No. 030/TUK/I/2011
tanggal 24 Januari 2011 dengan PT Trans Utama Kargo
tentang jual beli 1 unit rail mounted container quayside
crane.
Pada tanggal 02 Januari 2011 Perusahaan menandatangani
perjanjian kredit dalam Valuta Asing USD dengan PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk. yang dituangkan ke dalam surat No.
CRO.KP/016/KI/11.
Perusahaan menandatangani kontrak perjanjian No.
UM.58/10/18/PI-11 pada tanggal 07 Maret 2011 tentang
Repeat Order pengadaan 10 unit Rubber Tyred Gantry Crane
dengan Konecranes Finland Corporation.
Pada tanggal 11 Maret 2011 Perusahaan menandatangani
perjanjian No. UM.58/11/17/PI-11 dengan Shanghai Zhenhua
Heavy Industries Co.,LTD. (ZPMC) mengenai Repeat Order
pekerjaan pengadaan 3 unit Container Crane.
Perusahaan menandatangani perjanjian No. HK.45/2/4/PI11; No. S-211/RBP-PELi.Lit.PKS/0311 tanggal 22 Maret 2011
tentang Jasa Advokat penanganan perkara gugatan perdata
No. 567/Pdt.G/2010/PN.Mdn antara PT Metito Indonesia
lawan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada tingkat
pemeriksaan di Pengadilan Negeri Medan, dengan Kantor
Radjiman Bilitea & Partners.
Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Ali Budiarjo,
Nugroho, Reksodiputro (ABNR) tentang konsultan hukum
tanggal 28 Maret 2011 No. UM.58/8/12/PI-11.
Pada tanggal 05 April 2011 Perusahaan menandatangani
perjanjian No. CRO.KP/089/KI/11 dengan PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk tentang perjanjian kredit dalam Valuta Asing
sebesar USD 21.000.000
Perusahaan menandatangani perjanjian No. CRO.KP/090/
KI/11 tanggal 05 April 2011 tentang perjanjian kredit Rp
126.000.000.000 dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Perusahaan menandatangani perjanjian N0. UM.58/19/24/
PI-11 tanggal 12 Mei 2011 tentang perjanjian pengadaan
software berlisensi (Original) dengan CV Onisyah.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
HK.45/3/1/PI-11 dan Nomor 15/I&AA-LF/V/2011 tanggal
18 Mei 2011 dengan I & AA Iwan Sembiring, SH Law Firm
untuk bidang kerjasama Jasa advokat penanganan perkara
gugatan hubungan industrial yang diajukan oleh Zaherman,
dkk.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

On January 1, 2011 the Company signed an agreement


No. HK.46/1/5/PI-11 and No. 02/I&AA/III/2011 on Legal Aid
Services with I & AA Iwan Sembiring.

The Company signed an agreement No. HK.45/2/I/PI-11 on


Cooperation and Consultation on the dated January 1, 2011
with Junaidi Matondang and Nizamuddin.
On January 10, 2011 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Lhokseumawe branch signed an agreement No. HK.46/1/1/
LSM-11 and No. B-83/N.1.13/Gs/01/2011 with Kejari
Lhokseumawe on Legal Aid and Legal Considerations Field
of Private Law and State Administration.

On January 10, 2011 the Port of Lhokseumawe entered


into an agreement No. HK.46/1/2/LSM-11 and No. 02/
N.1.20 GPH/01/2011 with Kejari Lhoksukon on Legal Aid
and Legal Considerations Field of Private Law and State
Administration.
On January 10, 2011 the Port of Lhokseumawe entered
into an agreement No. HK.46/1/3/LSM-11 and No. B-105/
N.1.14/GS/01/2011 with Kejari Langsa on Legal Aid and
Legal Considerations Field of Private Law and State
Administration.
The Company signed an agreement that is stated into the
letter No. PP. 22/1/1/PI-11 and No. 030/TUK/I/2011 dated
January 24, 2011 by PT Trans Utama Cargo in relation to
buying and selling on one unit rail mounted unit Quayside
container crane.
On January 2, 2011 the Company signed a credit agreement
in the Foreign Exchange USD with PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk. that was stated into letter No. CRO.KP/016/KI/11.
The company signed a contract agreement No. UM.58/10/18/
PI-11 on March 7, 2011 on Repeat Orders procurement of 10
units of Rubber Tyred Gantry Crane with Konecranes Finland
Corporation.
On March 11, 2011 the Company signed an agreement No.
UM.58/11/17/PI-11 with Shanghai Zhenhua Heavy Industries
Co., LTD. (ZPMC) regarding of Repeat Order the procurement
jobs 3 unit Container Crane.
The Company signed an agreement No. HK.45/2/4/PI-11; No.
S-211/RBP-PELi.Lit.PKS/0311 dated March 22, 2011 about
Advocate Service handling civil lawsuits No. 567/Pdt.G/2010/
PN.Mdn between PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) versus
PT Metito Indonesia at the level of inspection at the Medan
District Court, with the Office Radjiman Bilitea & Partners.
The Company entered into an agreement with Ali Budiarjo,
Nugroho, Reksodiputro (ABNR) of legal counsel dated March
28, 2011 No. UM.58/8/12/PI-11.
On April 5, 2011 the Company signed an agreement No.
CRO.KP/089/KI/11 with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk for
credit agreement in Foreign Currency amounted to USD 21
million.
The Company entered into credit agreement letter No.
CRO.KP/090/KI/11 dated April 5, 2011 amounted to USD
126.000.000.000 with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
The Company entered into a letter No. UM.58/19/24/
PI-11 dated May 12, 2011 on original licensed software
procurement agreement with CV Onisyah.
The Company signed an agreement No. HK.45/3/1/PI-11
letter No. and No. 15 / I & AA-LF/V/2011 dated May 18, 2011
with I & AA Iwan Sembiring, SH Law Firm to provide legal
services to handle lawsuit advocate of industrial relations
proposed by Zaherman, et al.
The Company signed a cooperation agreement No.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

215

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.


UM.58/26/16/PI-11 dan No. 593/58.b/VI/2011 tanggal 28
Juni 2011 dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk
bidang kerjasama sewa tanah dan bangunan gedung Dinas
Perhubungan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pada tanggal 30 Nopember 2011 Pelabuhan Belawan


Logistic Center menandatangani perjanjian kerjasama Bina
Usaha No. US.16/11/6/BLC-11 dengan PT Toba Pulp Lestari
untuk kerjasama kegiatan penanganan Stuffing Pulp.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No. B.XV41/Dum-US.15 tanggal 22 Juli 2011 dengan PT Cakra Alam
Makmur Dumai untuk perjanjian penyerahan tanah bagian
dari hak pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
US.15/1/20/TBK-11 dan No. 19/CKM/BTH/VII/2011 tanggal
28 Juli 2011 dengan PT Cipta Karya Maritim tentang jasa
pemasaran dan peningkatan stabilitas pengoperasian
perairan ship to ship Transfer (STS) di Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun. Perjanjian kerjasama berlaku selama 2 (dua)
tahun terhitung mulai tanggal 01 Agustus 2011 sampai
dengan 31 Juli 2013. Besaran perhitungan pendapatan
untuk PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah 15%
atau sebesar USD 0.0042 dan untuk pihak PT Cipta Karya
Maritim mempunyai komposisi perhitungan pendapatan
Jasa Pemasaran sebesar 30% atau USD 0.0084. Untuk jasa
peningkatan stabilitas pengoperasian perairan ship to ship
Transfer (STS) yaitu sebesar 55% atau USD 0.0154.
Pada tanggal 25 Juli 2011 Perusahaan menandatangani
perjanjian kerjasama dan pembentukan konsorsium
peserta proses prakualifikasi dan penawaran pekerjaan
pembangunan dan pengoperasian terminal petikemas di
pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Tahap I, Akta No. 92 tanggal
5 Agustus 2011 dengan PT ICTSI dan PT Sinar Rajawali Citra.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.


073-S/WNS/MDN/VII/2011 tanggal 22 Juli 2011 dengan PT
Waruna Nusa Sentana untuk kerjasama optimalisasi dan
pemanfaatan tanah bagian dari HPL No. 1 tanggal 03 Maret
1993 atas nama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selama
masa status quo.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
US.12/3/8/TBK-11 tanggal 01 Agustus 2011 dengan PT
Samudera Hokindo untuk kerjasama penyediaan peralatan
(Fender) kegiatan Ship to Ship Transfer di Pelabuhan Tanjung
Balai Karimun.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
US.12/3/12/TBK-11 dan No. 02/DIR/PELINDO-VII/2011
tanggal 01 Agustus 2011 dengan PT Tri Eka Line untuk
kerjasama penyediaan peralatan (Fender) kegiatan Ship to
Ship Transfer di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
UM.58/27/8/PI-11 tanggal 04 Agustus 2011 dengan CV Barata
Group untuk kerjasama pengembangan CCTV pada cabang
pelabuhan Lhokseumawe, Pekanbaru, Tanjungpinang dan
Tanjung Balai Karimun PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.


UM.58/28/24/PI-11 tanggal 25 Agustus 2011 dengan
CV Smart Revland untuk kerjasama pembangunan dan
penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (SMK3) non sertifikasi pada unit Galangan Kapal.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
29 tanggal 25 Agustus 2011 dengan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) untuk kerjasama Kredit Investasi Rp
400.000.000.000.

216

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

UM.58/26/16/PI-11 and Number 593/58.b/VI/2011 letter


dated June 28, 2011 with North Sumatera Provincial
Government to lease the land areas of cooperation and
building the Provincial Governments Department of
Transportation North Sumatera.
On November 30, 2011 Port of Belawan Logistic Center for
Business Development signed a cooperation agreement
with PT Toba Pulp Lestari No. US.16/11/6/BLC-11 letter No.
for cooperation Stuffing Pulp handling activities.
The Company signed a cooperation agreement No. B.XV41/Dum-US.15 letter dated July 22, 2011 by PT Cakra Alam
Makmur Dumai for land surrender treaties as part of the
management rights of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
The Company signed a cooperation agreement No.
US.15/1/20/TBK-11 and No. 19/CKM/BTH/VII/2011 dated July
28, 2011 by PT Cipta Karya Maritim to provide marketing
services and increase the stability of operation of the
marine ship to ship Transfer (STS) at the Port of Tanjung
Balai Karimun. The collaboration agreement is valid for 2
(two) years from the date of August 1, 2011 through July 31,
2013. The amount of revenue calculations for PT Pelabuhan
Indonesia 1 (Persero) is 15% or USD 0.0042 and for the PT
Cipta Karya Maritim have a composition calculation Maritime
Marketing Services revenue by 30% or USD 0.0084. For the
stability of operation of water services ship to ship Transfer
(STS), it gets revenue sharing equal to 55% or USD 0.0154.
On July 25, 2011 the Company signed a cooperation
agreement and the establishment of a consortium
of participants pre-qualification and bidding process
development work and operation of container terminal at
the Port of Tanjung Priok, Jakarta, Phase I, based on Deed
No. 92 dated August 5, 2011 with PT ICTSI and PT Sinar
Rajawali Citra.
The Company signed a cooperation agreement No. 073-S/
WNS/MDN/VII/2011 letter dated July 22, 2011 with PT
Waruna Nusa Sentana for cooperation and optimization of
land use part of HPL No. 1 dated March 3, 1993 on behalf of
PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) during the status quo.
The Company signed a cooperation agreement No.
US.12/3/8/TBK-11 letter dated August 1, 2011 with PT.
Samudera Hokindo for joint provision of Fender equipment
Ship to Ship Transfer activities in the Port of Tanjung Balai
Karimun.
The Company signed a cooperation agreement No. 02/DIR/
PELINDO-VII/2011 and No. US.12/3/12/TBK-11 letter dated
August 1, 2011 with PT Tri Eka Line for joint provision of
equipment (Fender) activities in the Port Ship to Ship Transfer
Tanjung Balai Karimun.
The Company signed a cooperation agreement No.
UM.58/27/8/PI-11 letter dated August 4, 2011 by CV Barata
Group for the joint development of CCTV on the harbor
branch Lhokseumawe, Pekanbaru, Tanjung Pinang and the
Port of Tanjung Balai Karimun PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
The Company signed a cooperation agreement No.
UM.58/28/24/PI-11 letter dated August 25, 2011 by CV
Smart Revland for joint development and implementation of
system safety management and occupational health (SMK3)
non-certified on the Ship Yard Unit.
The Company signed a cooperation agreement No. 29 dated
August 25, 2011 by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) for
investment credit facility amounted to Rp 400 billion.
The Company signed a cooperation agreement No. 035/KPS/

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.


035/KPS/PK/2011 tanggal 09 September 2011 dengan PT
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. untuk kerjasama
Plafond Kredit Investasi/ Kredit Modal Kerja Maksimum Rp
264.000.000.000.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
UM.58/33/5/PI-11 tanggal 16 September 2011 dengan PT
Energi Cakrawala Buana untuk kerjasama pengadaan dan
backup infrastruktur teknologi informasi pada cabang
Pelabuhan Belawan, Dumai, dan BICT PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).
Pelabuhan Kuala Tanjung menandatangani perjanjian
kerjasama No. B.XV-10/KTg-US.12 tanggal 05 Oktober 2011
dengan PT Glory Ocean Lines untuk kerjasama pelayanan
jasa penundaan pelabuhan cabang Kuala Tanjung.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
HK. 45/4/7/PI-11 dan No. B-10/N.2/GP.I/10/2011 tanggal
19 Oktober 2011 dengan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
untuk kerjasama bantuan dan pertimbangan hukum Bidang
Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No.
HK. 45/4/17/PI-11 dan No. B-1859/N.4/Gs/11/2011 tanggal
24 Nopember 2011 dengan Kejaksaan Tinggi Riau untuk
kerjasama bantuan dan pertimbangan hukum Bidang
Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama No. HK.
45/4/18/PI-11 dan No. B-1006/N.10/Gs.1/11/2011 tanggal 24
Nopember 2011 dengan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau
untuk kerjasama bantuan dan pertimbangan hukum Bidang
Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara.
Pelabuhan Lhokseumawe menandatangani perjanjian
kerjasama No. B.XV-09/Lsm-US.13 tanggal 29 Nopember
2011 dengan PT Altus Logistics Services untuk kerjasama
persewaan bangunan gudang 01, lapangan dan ruangan
milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

32. PERISTIWA HUKUM


a. Perusahaan menghadapi gugatan hukum yang diajukan
oleh T. Aswandin atas perkara sebahagian tanah sertifikat
HPL No 1 Tahun 1993 seluas 278.15 Desa Belawan yang
diminta pembatalannya oleh T. Aswandin dengan perkara
No. 43/G/2009/PT.UN-MDN Tanggal 25 Agustus 2009.
Sampai dengan pelaksanaan field audit perkara tersebut
masih dalam proses di Mahkamah Agung
b. Pada tanggal 10 September 2008, PT Indoterminal
Belawan Perkasa telah melakukan gugatan hukum kepada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atas wanprestasi
sehubungan dengan tidak adanya lanjutan dari perjanjian
BOT yakni perjanjian Operation and Maintenance (OMN).
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Tgl 10
September 2008 No. 26/PDT.G/2008/PN.MDN, Pengadilan
Negeri Medan telah mengabulkan gugatan PT Indoterminal
Belawan Perkasa terhadap PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero), antara lain :

1) Menghukum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk
melanjutkan perjanjian pembangunan dan pengelolaan
BOT antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan
PT Indoterminal Belawan Perkasa No. A.I.1289/PPI.PP.72
tanggal 8 Maret 2003 dengan perjanjian Operation and
Maintenance (OMN).

2) Menghukum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk
bersama-sama membuat perjanjian Operation and
Maintenance (OMN) dengan PT Indoterminal Belawan
Perkasa.

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

PK/2011 letter dated September 9, 2011 by PT Bank Negara


Indonesia (Persero), Tbk. for working capital loan with
maximum plafond/ceiling amount of Rp 264 billion.

The Company signed a cooperation agreement No.


UM.58/33/5/PI-11 letter dated 16 September 2011 with PT
Energi Cakrawala Buana for cooperation and provision of
backup information technology infrastructure at the Port of
Belawan branch, Dumai, and BICT PT Pelabuhan Indonesia I
(persero) .
Port of Kuala Tanjung signed a cooperation agreement No.
B.XV-10/KTg-US.12 letter dated October 5, 2011 by PT Glory
Ocean Lines for the collaboration tug service at branch in
Kuala Tanjung Port.
The Company signed a cooperation agreement No. HK.
45/4/7/PI-11 and No. B-10/N.2/GP.I/10/2011 dated October
19, 2011 in North Sumatera High Court for the cooperation
and consideration of legal aid Civil Legal Affairs and the State
Administration.
The Company signed a cooperation agreement No. HK.
45/4/17/PI-11 and No. B-1859/N.4/Gs/11/2011 dated 24
November 2011 by the High Court Riau for cooperation and
consideration of legal aid Civil Legal Affairs and the State
Administrative.
The Company signed a cooperation agreement No. HK.
45/4/18/PI-11 and No. B-1006/N.10/Gs.1/11/2011 dated
24 November 2011 by the High Court Riau Islands for
cooperation and consideration of legal aid Civil Legal Affairs
and the State Administration.
Lhokseumawe harbour signed a cooperation agreement No.
B.XV-09/Lsm-US.13 letter dated November 29, 2011 with PT
Altus Logistics Services to lease the warehouse 01, tennis and
indoor owned by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

32. LEGAL EVENTS


a. The Company faces a lawsuit filed by T. Aswandin for
annulation of partial land title of HPL No. 1 of 1993 covering
an area of 278.15 located in Belawan Village with the case
registration No. 43/G/2009/PT.UN-MDN Date August 25,
2009. Until the completion of the audit field work the case is
still in progress at the High Court of the State.

b. On September 10, 2008, PT Indoterminal Belawan Perkasa


filed a lawsuit to PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) for breach
of contract in connection with discontinuation of the BOT
agreement ie. the agreement Operation and Maintenance
(OMN). Based on the Medan District Court Decision Date
September 10, 2008 No. 26/PDT.G/2008/PN.MDN, Medan
District Court had granted the lawsuit against PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero), namely :
1) Punishing PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to
continue the development and management of the BOT
agreement between PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
and PT Indoterminal Belawan Perkasa No. A.I.1289/
PPI.PP.72 dated March 8, 2003 with Operation and
Maintenance (OMN) agreement.
2) Punishing PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to jointly
make arrangement of Operation and Maintenance
(OMN) with PT Indoterminal Belawan Perkasa.
3) Punishing PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) to pay the

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

217

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

3) Menghukum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk


membayar tarif pelayanan instalasi pipa terpadu yang
menjadi Hak IBP yang ditahan PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) sejak 19 Nopember 2007 sampai dengan 31
Juni 2008 sebesar Rp 1.122.288.089 dan bunga 1%/bulan
sejak 19 Nopember 2007.
4) Menyatakan bahwa perjanjian No. B-VIII-237/BLW.
V5.15 tanggal 3 Agustus 2006 tentang penyerahaan
penggunaan tanah termasuk perjanjian No B.XVI182/BLW-V5.15 tanggal 10 Mei 2005 & perjanjian No
B.VIII-183/P.BLW-PP.7 tanggal 2 Maret 1993 tentang
penggunaan tanah di pelabuhan Belawan adalah
accessor perjanjian BOT yang merupakan perjanjian
pokok.

Sesuai putusan Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 7 April


2009 No. 60/PDT/2009/PT.MDN jo No. 26/Pdt.G/2008/
PN.MDN yang amar putusannya sbb :
1) Menerima Permohonan banding dari Penggugat
Intervensi/Pembanding/Terbanding dan Tergugat-I, II
dan III/Tergugat Intervensi-II, III dan IV/Pembanding/
Terbanding yakni PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan
Harry Sutanto (Direktur Utama d/h Direktur Operasi)
2) Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal
10 September 2008 No. 26/PDT.G/2007/PN.MDN


Dengan tidak dikabulkannya banding Pengadilan
Tinggi tersebut maka PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
mengajukan Permohonan Kasasi. Sampai pelaksanaan field
audit Keputusan kasasi dari Mahkamah Agung terhadap
perkara tersebut belum diterima atau masih dalam proses.
Per 31 Desember 2009 perusahaan memiliki kewajiban
kontijensi sebesar Rp 1.402.860.111 yang terdiri dari Hak
IBP yang ditahan Perusahaan sejak 19 Nopember 2007
sampai dengan 31 Juni 2008 sebesar Rp 1.122.288.089 dan
bunga 1%/bulan sejak 19 Nopember 2007 Rp 280.572.022.
IBP telah melakukan kesepakatan dengan Perusahaan yang
dituangkan dalam suatu Berita Acara Kesepakatan Bersama
tentang Penyelesaian Kerjasama Pembangunan dan
Pengelolaan Terminal Minyak Kelapa Sawit di Pelabuhan
Belawan, yang hingga saat ini masih menunggu rekomendasi
dari BPKP (lihat catatan 37).

c. Berdasarkan register perkara No. 504/Pdt.g/2007/PN-MDN


tanggal 28 Februari 2008, PT Socfin Indonesia mengajukan
gugatan kepada Perusahaan mengenai dugaan perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) yakni dengan pengenaan tarif jasa pipa
terpadu berdasarkan SK Direksi dan Surat Edaran yang telah
dicabut/cacat hukum.
Pada Memori Kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi
Medan No. 61/PDT/2009/PT.-MDN tanggal 8 April 2009.
Perusahaan telah menyampaikan Kontra Kasasi dan sampai
saat laporan ini diterbitkan Perusahaan masih sedang
menunggu putusan Mahkamah Agung.

d. Sesuai putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.


59/G.TUN/2007/PTUN-MDN tanggal 06 Desember 2007
atas tanah yang dikuasai oleh Perusahaan dengan sertifikat
Hak Penggelolaan (HPL) No. 1/Desa Bagan Deli Belawan,
pengadilan membatalkan dan memerintahkan kepada BPN
untuk mencabut sertifikat Hak Penggelolaan No.1 seluas
63.000 m2 yang dikuasai oleh PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).

218

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

portion of the fare of the integrated pipeline installation


services, entitled by IBP, from November 19, 2007 to June
31, 2008 amounting to Rp 1.122.288.089 and interest of
1% per month since November 19, 2007.

4) Stating that the agreement No. B-VIII-237/BLW.V5.15


dated August 3, 2006 regarding the transfer of land use,
including agreements No. B.XVI-182/BLW-V5.15 dated
May 10, 2005 and agreement No. B.VIII 183/P. BLW-PP.7
dated on 2 March 1993 on the use of land at the port of
Belawan is the accessor of the principal BOT agreement.

In accordance to Medan High Court decision, dated 7 April


2009 No. 60/PDT/2009/PT.MDN jo No. 26/Pdt.G/2008/
PN.MDN is stated as follows :
1) Receive An appeal of the plaintiff Intervention / Appellant
/ Defendant nonpareil and-I, II and III / Respondent
Intervention-II, III and IV / Appellant / nonpareil, PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) and Harry Susanto
(President Director cq Director of Operations).
2) Confirmed the Medan District Court decision of
September 10, 2008 No. 26/PDT.G/2007/PN.MDN.

With the rejection of the appeal, PT Pelabuhan Indonesia I


(Persero) filed a Petition of Cessation. Until the completion
of the audit field work the decisions had not been received
or are still in process. As of December 31, 2009 the company
has contingent liabilities amounting to Rp 1.402.860.111
which consists of the portions of fares entitled to IBP that
was held by the company since November 19, 2007 to June
31, 2008 amounted to Rp 1.122.288.089 and the interest of
1% per month since November 19, 2007 to Rp 280.572.022.
IBP has made an agreement with the company based on
Memorandum of Understandings regarding the Settlement
of Joint Development and Management of CPO Terminals
in Belawan Port. The MOU is waiting the recommendation of
BPKP (see Note 37).



c. Based on the lawsuit registration No. 504/Pdt.g/2007/PNMDN dated February 28, 2008, PT Socfin Indonesia filed a
lawsuit against the company regarding alleged unlawful
act committed by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
ie. by the imposition of tarrif for an integrated pipeline
based on the revoked and illegal Decree of Directors and
Letters Circular.
In Petition of Cassation to the Supreme Court against the
decision of the High Court of Medan No. 61/PDT/2009/
PT.-MDN dated April 8, 2009. The Company has submitted
the Counter Cessation and up to date this report issued
by the Company is still awaiting the decision of the
Supreme Court.

d. According the Administrative Court of Medan decree No.
59/G.TUN/2007/PT.UN-MDN dated December 6, 2007
on land controlled by the Company with Certificate of
Utilisation (HPL) No. 1/Desa Bagan Belawan Deli, the
court cancelled and ordered the National Land Agency
to revoke the Certificate of Management No. 1 spanned
to 63.000 m controlled by PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero).
The Supreme Court Decree No. 106 PK/TUN/2009

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Pada Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.


106 PK/TUN/2009 tanggal 13 Januari 2010 menyatakan
menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan
oleh Perusahaan.
e. Berdasarkan register perkara pada Pengadilan Negeri Dumai
No. 07/Pdt.G/2000/PN-Dum tanggal 17 Februari 2000,
Perusahaan digugat oleh masyarakat (Ny. Nurhayati Asmar
dkk.) atas tuntutan ganti rugi tanah di Dumai dengan nilai
tuntutan sebesar Rp 841.151.683. Putusan Pengadilan Negeri
dan Pengadilan Tinggi telah memenangkan Perusahaan atas
gugatan tersebut dan para penggugat mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung. Pada tanggal 08 Maret 2001, Perseroan
telah menyampaikan Kontra Kasasi dan sampai saat laporan
ini diterbitkan Perusahaan masih sedang menunggu putusan
Mahkamah Agung.
f. Berdasarkan register perkara pada Pengadilan Negeri
Medan No. 420/Pdt.G/1998/PN Mdn tanggal 30 Agustus
1998, Perusahaan digugat oleh ahli waris Alm. Ali Umar
atas tuntutan ganti rugi tanah Perusahaan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) di Belawan dengan nilai tuntutan
sebesar Rp 2.002.800.000. Putusan Pengadilan Negeri,
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung telah memutuskan
bahwa Perusahaan membayar ganti rugi kepada masyarakat
sebesar Rp 2.002.800.000.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) hingga saat ini belum
memenuhi isi putusan tersebut dan telah diberikan teguran
(a warning) sebanyak dua kali sesuai dengan ketentuan
Hukum yang berlaku melalui pemberitahuan Surat No. W2U1/2393/Pdt.04.10/II/2009 tanggal 25 Februari 2009.
33. ASET DAN LIABILITASMONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :

dated 13 January 2010 stated that the judicial review


submitted by the Company has been rejected.

e. Based on the lawsuit registration letter No. 07/Pdt.G/2000/


PN-Dum to Dumai District Court dated February 17,
2000, the Company was sued by the local residence (Mrs.
Nurhayati Asmar et al.) on land compensation in Dumai
amounting to Rp 841.151.683. Decision of the District
Court and Court of Appeal has agreed in favor of the
Company and the plaintiffs appealed of the cessation
to the Supreme Court. On March 8, 2001, the Company
has submitted the Counter Cessation and up to date of
this report being issued, the Company is still awaiting the
decision of the Supreme Court.
f. Based on the registration letter No. 420/Pdt.G/1998/
PN MDN Medan District Court on August 30, 1998, the
Company was sued by the heirs of Ali Umar of land
compensation claims company in Belawan with the
demands of value amounting to Rp 2.002.800.000.
Decision of the District Court and Court of Appeal set
the company to pay compensation amounted to Rp
2.002.800.000.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Branch of Belawan


until now has not comply with the decision, even though
it has been given a warning twice, in accordance with the
applicable provisions of law, through a notification letter
No. W2-U1/2393/Pdt.04.10/II/2009 February 25, 2009.

33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN


FOREIGN CURRENCIES
Monetary assets and liabilities in foreign currencies on December
31, 2011 and 2010 are consist of :

2011
USD

Rupiah ekuivalen

ASET

Kas dan setara kas

Piutang usaha

ASSET
17.159.255,00

155.600.124.340

Cash and cash equivalents


Trade receivables

4.422.280,11

40.101.236.070

21.581.535,11

195.701.360.410

Hutang bank

36.320.818,83

329.357.185.150

Loans from banks

Hutang usaha

16.391.656,00

148.639.536.608

Trade payables

Hutang lain-lain

212.589,95

1.927.765.604

Other payables

LIABILITAS

Aset (Liabilitas) bersih dalam mata uang


asing

LIABILITIES

52.925.064,78

479.924.487.362

(31.343.529,67)

(284.223.126.952)

Net Asset (Liabilities) in foreign currency

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

219

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

2010
USD

Rupiah ekuivalen

ASET

ASET

Kas dan setara kas

Piutang usaha

Pendapatan masih akan diterima

24.844.837,79

223.379.936.570

Cash and cash equivalents

4.411.134,79

39.660.512.897

Trade receivables

687.548,80

6.181.751.261

Unearned revenue

29.943.521,38

269.222.200.728

LIABILITAS

LIABILITIES

Hutang usaha

550.665,22

4.951.030.993

Trade payables

Hutang lain-lain

185.873,45

1.671.188.189

Other payables

736.538,67

6.622.219.182

30.680.060,05

275.844.419.910

Aset (Liabilitas) bersih dalam mata uang


asing

Net Asset (Liabilities) in foreign currency

34. MANAJEMEN RISIKO


Aktifitas Perusahaan mengandung berbagai macam risikorisiko keuangan yaitu : risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar
mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit
dan risiko likuditas. Secara keseluruhan program manajemen
risiko keuangan Perusahaan berfokus pada ketidakpastian
pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian
yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan.
Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai atas risiko
pasar karena secara alamiah Perusahaan tidak memiliki risiko
pasar yang signifikan. Perusahaan juga tidak memiliki risiko
kredit karena tidak mengambil pinjaman dari bank yang bersifat
jangka pendek maupun jangka panjang. Risiko likuiditas
diperkecil dengan penerapan uang muka untuk jasa pelayanan
kapal dan jasa pelayanan peti kemas.

Risiko Regulasi
UU No. 17 tahun 2008 telah diberlakukan pada awal Mei 2011
yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap tatanan bisnis di lingkungan Perusahaan Pelabuhan
Indonesia dari sebelumnya sebagai port operator berubah
menjadi terminal operator. Dalam rangka mengantisipasi
dampak yang signifikan terhadap bisnis Perusahaan akibat
dari pemberlakuan aturan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero) telah mengambil langkah-langkah penguatan
bisnis Perusahaan melalui revitalisasi dan optimalisasi sumber
daya Perusahaan yang ada dengan menggalakkan investasi
untuk memperkuat sisi core business antara lain : perbaikan
dan penambahan panjang dermaga, pembangunan instalasi
pipanisasi, perbaikan dan pembangunan gudang dan lapangan
penumpukan serta pengadaan dan peremajaan alat-alat fasilitas
pelabuhan.

34. RISK MANAGEMENT


Company activities contains a variety of financial risks such
as : market risk (including risks of foreign currency exchange
rates and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Overall
financial risk management program focuses on the uncertainty
of financial markets and to minimize the potential loss that
adversely affects the financial performance of the Company. The
Company does not use hedging activities for its market risk since
it has been naturally protected and does not expose to significant
market risk. The company does not have credit risk since it does
not have short term nor long term credit facilities from banks.
Liquidity risk is diminished by putting the down payment policy
for shipping and container services.

Risk Regulation
Law (UU) No. 17 of 2008 was enacted in early May 2011 that
directly or indirectly affected the order of business in the Port
of Indonesia from the previous company as a port operator
turns into a terminal operator. In order to anticipate a significant
impact on the Companys business resulting from the application
of the law. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) has taken steps
in strengthening our business through the revitalization
and optimization of existing Company resources through
encouraging investment to strengthen the core business are
ie. improvements and additions to the wharf, construction of
pipeline installation, repair and construction of warehouses
and stacking as well as the procurement of equipment and
renovation of port facilities.

Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami
kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang
gagal memenuhi kewajiban kontrak tua mereka. Tidak ada risiko
kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan mengelola dan
mengendalikan risiko kredit dengan pemberlakuan uang muka
(Cash Management System) dalam memberikan pelayanan,
memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Credit Risk
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising
from the customer or other party who failed to fulfill their
obligations the old contract. There is no centralized credit risk
significantly. Companies manage and control credit risk by
the application of down payment (Cash Management System)
in providing services, monitor the risks associated with those
limits.

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi
dimana posisi arus kas mengindikasikan bahwa arus kas masuk
dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi
arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk
Liquidity risk is the risk that arise in situations where cash flow
position indicates that the inflow of short-term revenues are not
sufficient to meet cash outflows for the short-term expenses.

220

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan


memonitor profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan dan
menginvestasikan kelebihan kas pada deposito dengan periode
jatuh tempo yang disesuaikan dengan kebutuhan jangka pendek
tersebut.

Liquidity risk management, among others, performed by


monitoring the maturity profile of financial assets and liabilities
and to invest excess cash in deposits with maturity periods that
are tailored to the needs of short-term.

Risiko tingkat suku bunga


Saat ini Perusahaan hanya melakukan pinjaman ke bankbank BUMN terbesar di Indonesia yang memiliki angka Capital
Adequacy Ratio (CAR) di atas 12%. Salah satu maksud dan tujuan
pinjaman tersebut adalah untuk melindungi Perusahaan dari
timbulnya masalah risiko termasuk risiko tingkat suku bunga.
Pengalaman menunjukkan bahwa pemerintah akan segera
melakukan bail-out terhadap suatu entitas khususnya perbankan
BUMN yang mengalami kesulitan jangka pendek, sehingga hal
ini memberikan rasa aman bagi Perusahaan.
Di samping hal tersebut di atas, suku bunga bank di dalam
perjanjian ditetapkan berdasarkan angka JIBOR Plus Margin
untuk rupiah dan SIBOR Plus Margin untuk valuta asing.

Interest rate risks


The Company currently only make loans to the largest stateowned banks in Indonesia that has a Capital Adequacy Ratio (CAR)
above 12%. One of the purposes and objectives of the loan is to
protect the Company from the onset of problems including the
risk of interest rate risks. Experience shows that the government
will soon announce a bail-out of an entitys state-owned banks in
particular are experiencing short term difficulties, so this gives a
sense of security for the Company.

In addition to the above, the interest rate stipulated in the


agreement based on the number JIBOR Plus Margin for rupiah
and SIBOR Plus Margin for foreign exchange.

Risiko nilai tukar mata uang asing


Pendapatan Perusahaan sebagian besar dalam mata uang
asing dan biaya operasional dalam mata uang rupiah. Seluruh
investasi yang dilakukan Perusahaan didanai oleh perbankan
yang telah melakukan kajian secara komprehensif oleh
Perusahaan maupun perbankan sehingga perbankan bersedia
membiayai investasi tersebut. Terkait dengan risiko nilai tukar
mata uang asing terhadap pembayaran bunga maupun pokok
pinjaman dalam mata uang dollar Amerika, akan dilakukan dari
hasil eksploitasi dalam mata uang dollar Amerika juga sehingga
kecil kemungkinan Perusahaan akan melakukan konversi rupiah
ke dalam dollar Amerika untuk pembayarannya.

Exchange rate risk of foreign currency


Company revenues are mostly in foreign currency and
operating costs denominated in Rupiah. The entire investment
has been financed through comprehensive study performed
by the Company and the banks, therefore the banks agreed
to provide financing for those investments. Risks associated
with foreign currency exchange rate of interest or principal
payments denominated in U.S. dollars, will be managed from
the exploitation of the U.S. dollar in order to minimize the
possibilities of the Companys making the conversion of dollars
into Rupiah for payments.

35. STANDAR AKUNTANSI BARU DI INDONESIA


Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar
akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian Perseroan sebagai berikut :

35. NEW ACCOUNTING STANDARDS IN INDONESIA


The Indonesian Institute of Accountants has issued the revised
financial accounting standards which will be effective on January
1, 2011 and 2012 and and may have an impact the financial
statements of the Company and its Subsidiaries as follows :

1.

PSAK No.1

Penyajian Laporan keuangan

Presentation of Financial Statements

2.

PSAK No. 2

Laporan Arus Kas

Cash Flow Statements

3.

PSAK No. 3

Laporan Keuangan Interim

Interim Financial Report

4.

PSAK No. 4

Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan


Keuangan Tersendiri

Consolidated Financial Statements and Parent Financial


Statements

5.

PSAK No. 7

Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

Disclosure of the Related Parties

6.

PSAK No. 8

Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Events after the Reporting Period

7.

PSAK No. 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

Effect of Changes in Foreign Exchange Rates

8.

PSAK No. 12 Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

Section Participation in Joint Venture

9.

PSAK No. 15 Investasi pada Entitas Asosiasi

Investments in Associated Entities

10. PSAK No. 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

Accounting and Benefits Program Full Work Reporting

11. PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud

Intangible Assets

12. PSAK No. 22 Kombinasi Bisnis

Business Combinations

13. PSAK No. 23 Pendapatan

Revenues

14. PSAK No. 24 Imbalan Kerja

Employee Benefits

15. PSAK No. 25

Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates,


and Errors

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,


dan Kesalahan

16. PSAK No. 34 Kontrak Konstruksi

Construction Contracts

17. PSAK No. 46 Pajak Penghasilan

Income Tax

18. PSAK No. 48 Penurunan Nilai Aset

Impairment of Assets

19. PSAK No. 50 Instrumen Keuangan : Penyajian

Financial Instruments: Presentation

20. PSAK No. 53 Pembayaran Berbasis Saham

Stock-Based Payments
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

221

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

21. PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

22. PSAK No. 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan

Held for Sale Non-current Assets and Discontinued


Operations

23. PSAK No. 60 Instrumen Keuangan : Pengungkapan

Financial Instruments : Disclosure

24. PSAK No. 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan


Bantuan Pemerintah

Accounting for Government Grants and Disclosure of


Government Assistance

25. PSAK No. 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

Financial Reporting in Hyperinflation Economy

26. ISAK No. 7

Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

Consolidation of Special Purpose Entities

27. ISAK No. 9

Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi,


Restorasi dan Liabilitas Serupa

Changes in the Full Operation Liability Activities,


Restoration and Similar Liabilities

28. ISAK No. 10

Program Loyalitas Pelanggan

Customer Loyalty Program

29. ISAK No. 11

Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik

Distribution of Non-cash Assets to Owners

30. ISAK No. 12

Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter


oleh Venturer

Jointly Controlled Entities : Non-monetary Contributions


by Venturers

31. ISAK No. 13

Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar


Negeri

Hedging Net Investment in Foreign Operations

32. ISAK No. 14

Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web

Intangible Assets - Website Costs

33. ISAK No. 15

Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan


Minimum dan Interaksinya

Asset Limit Certain Rewards, Minimum Funding


Requirements and interactions

34. ISAK No. 16

Perjanjian Konsesi Jasa

Service Concession Agreement

35. ISAK No. 17

Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Interim Financial Statements and Impairment

36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN


a. Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan melakukan
pembahasan dengan PT Metito Indonesia mengenai
perubahan perjanjian kerjasama pelayanan air minum
dengan hasil sebagai berikut :

1) Pelabuhan Belawan, mulai periode 01 Januari 2012 s/d
berakhirnya perjanjian, persentase bagi hasil adalah
sebesar 55% untuk PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
dan 45% menjadi hak untuk PT Metito Indonesia,
berdasarkan nota tagihan yang telah diterbitkan kepada
pengguna jasa.
Realisasi pembayaran yang menjadi hak PT Metito
Indonesia s/d 31 Desember 2011 berdasarkan
perhitungan sementara atau lebih kurang sebesar Rp
11.500.000.000,- (sebelas milyar lima ratus juta rupiah).
Pembayaran dilakukan setelah perhitungan dan
rekonsiliasi data-data paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja sejak ditanda tanganinya berita acara rapat, jika
belum selesai maka dilakukan pembayaran ke pertama
kepada PT Metito Indonesia sebesar Rp 5.000.000.000,(lima milyar rupiah), dan jika dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kerja belum selesai setelah pembayaran pertama,
maka pihak PT Metito Indonesia akan menerima
pembayaran kedua sebesar Rp 5.000.000.000,- (lima
milyar rupiah) dengan memperhitungkan kewajiban
PT Metito Indonesia. Pembayaran dilaksanakan oleh PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja setelah permohonan pembayaran dari PT
Metito Indonesia diterima.

2) Pelabuhan Dumai, mulai tanggal 01 Januari 2012
s/d berakhirnya perjanjian, persentase bagi hasil
adalah sebesar 40% untuk PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) dan 60% untuk PT Metito Indonesia, khusus
untuk penjualan air yang menggunakan tongkang
TMT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendapatkan
persentase sebesar 10% untuk pihak PT Metito Indonesia
sebesar 90%.

222

36. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE DATE OF THE FINANCIAL


STATEMENTS
a. On January 31, 2012, the Company performs discussion with
PT Metito Indonesia relating to the change of water service
agreement with the following results :

1) Port of Belawan, starting the period of January 1, 2012
until the expiration of the agreement, the percentage
of profit sharing is 55% for PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) and 45% to the right to PT Metito Indonesia,
according to a memorandum of invoices (nota) that have
been issued to service users.
Realization of the right payment to PT Metito Indonesias
PT until December 31, 2011 based on preliminary
calculations or approximately by Rp 11.500.000.000,(eleven billion five hundred million rupiah). Payments
made after the calculation and reconciliation of data
no later than 14 (fourteen) working days after the
signed minutes, if not yet available, first payment of Rp
5.000.000.000,- (five billion rupiah) should be made to
the PT Metito Indonesia, and if within 30 (thirty) business
days after first payment has not been completed, then
the PT Metito Indonesia will receive a second payment
of Rp 5.000.000.000,- (five billion rupiah) after take
into account the obligations of PT Metito Indonesia.
Payments executed by the PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) at least 7 (seven) working days after the request
for payment from PT Metito Indonesia is accepted.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

2) Port of Dumai, starting on January 1, 2012 until the


end of the agreement, the percentage of profit sharing
is 40% for PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) and 60%
for PT Metito Indonesia, especially for the sale of water
by barges TMT. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) get
a percentage of 10% while for the PT Metito Indonesia
obtains 90%.

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

3) Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, terhitung mulai


tanggal 01 Januari 2012, PT Metito Indonesia mengakhiri
perjanjian kerjasama yang disebabkan tidak adanya
permintaan pasar dan oleh karenanya sejak bulan
Juni 2008 telah menghentikan seluruh kegiatan
operasionalnya.
b. Pada tanggal 25 Januari 2012, Perusahaan mengadakan
rapat pembahasan penggunaan tanah oleh PT Perkebunan
Nusatara IV (Persero) berdasarkan surat perjanjian pengunaan
tanah:

1) Nomor : B.XIV-180/BLW-US.15 tanggal 04 Mei 2005
seluas 23.001 m2 yang berakhir tanggal 31 Maret 2010.
Nomor : B.XIV-209/BLW-US.15 tanggal 12 Juli 2004
seluas 5.437 m2 yang berakhir tanggal 28 Februari
2011.

2) Nomor: B.XIV-282/BLW-US.15 tanggal 28 Juni 2004 seluas
28.881 m2 yang berakhir tanggal 31 Januari 2009.
Tunggakan yang merupakan kewajiban sampai dengan
tanggal 31 Desember 2011 oleh PT Perkebunan Nusantara
IV (Persero) atas tanah sebesar Rp 4.446.128.310,- (empat
milyar empat ratus empat puluh enam juta seratus dua puluh
delapan ribu tiga ratus sepuluh rupiah) dibayarkan setelah
diterbitkan nota tagihan oleh PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) - Cabang Belawan. Selanjutnya penggunaan tanah
seluas 57.319 m2 diserahkan kepada anak Perusahaan PT
Nusantara Mas tmt mulai tanggal 01 Januari 2012 sampai
dengan 31 Desember 2031 (selama 20 tahun), dengan
besaran tarif fix sebesar Rp 42.000,-/m2/tahun dan tarif
variable sebesar Rp 1.500,- / ton dari actual throughput dan
pembayaran dilakukan dimuka sekaligus.

c. Pada tanggal 10 Januari 2012, PT Indoterminal Belawan


Perkasa melakukan pembahasan kesepakatan bersama
dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tentang
penyelesaian kerjasama pembangunan dan pengelolaan
terminal minyak kelapa sawit di Pelabuhan Belawan, dengan
kesepakatan sebagai berikut:

1) Tahap I

a) Periode sampai dengan 02 Februari 2008;

b) Status kejasama BOT;

c) Bagi hasil 87,50% untuk PT Indoterminal Belawan
Perkasa dan 12,50% PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero). (Yang termasuk dalam bagi hasil adalah
semua pipa yang digunakan untuk melayani kapalkapal yang sandar bongkar/ muat di Dermaga 105106 (ex-pipa PT IBP)

2) Tahap II

a) Periode 02 Februari 2008 s/d 31 Desember 2011;

b) Status kerjasama, pipa dan rak milik PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero).

c) PT IBP melakukan operation & maintenance (OMN).

d) Bagi hasil 60,00% PT Indoterminal Belawan Perkasa
dan 40,00% PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
(Yang termasuk dalam bagi hasil adalah semua pipa
yang digunakan untuk melayani kapal-kapal yang
sandar bongkar / muat di Dermaga 105 - 106 (ex-pipa
PT IBP)
3)
Tahap III

a) Periode III sesudah tahap II terhitung mulai tanggal
01 Januari 2012 s/d 31 Desember 2023;

b) Status kerjasama pipa dan rak milik PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero);

c) Bagi hasil 60% PT Pelabuhan Indonesia I (persero)
dan 40% PT IBP;

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

3) Port of Tanjung Balai Karimun, commencing January 1,


2012, PT Metito Indonesia terminates the agreement due
to lack of market demand and thus since June 2008 has
stopped all its operations.

b. On January 25, 2012, the Company held a discussion


meeting of land use by PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero) pursuant to the agreement of the land:
1) Number : B.XIV-180/BLW-US.15 dated May 4, 2005
covering an area of 23.001 m2 yang ended on March
31, 2010. Number : B.XIV-209/BLW-US.15 dated July 12,
2004 covering an area of 5.437 m2 which ended on 28
February 2011.

2) Number: B.XIV-282/BLW-US.15 dated June 28, 2004


covering an area of 28,881 m2 which ended on January
31, 2009.
Liability until the date of December 31, 2011 by PT
Perkebunan Nusantara IV (Persero) for the use of land
amounted for Rp 4,446,128,310,- (four billion four hundred
forty-six million one hundred twenty eight thousand three
hundred and ten rupiah) will be payable after the issuances
of invoices by PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) - Branch
Belawan. Furthermore, the use of the land totaling to of
57,319 m2 handed over to the Companys subsidiary PT
Nusantara Mas TMT commencing on January 1, 2012
through December 31, 2031 (20 years), with a fixed tariff of
Rp 42,000,-/m2/year and variable rate of Rp 1,500,- / ton of
actual throughput and the payments should be made in
advance.
c. On January 10, 2012, PT Indoterminal Belawan Perkasa
undertaking this joint agreement with PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) on completion of development
cooperation and management of palm oil terminal in the
port of Belawan, with the agreement as follows.



1) Phase I
a) The period up to February 2, 2008;
b) The overall status joint venture of BOT;
c) Division of the result consist of of 87.50% for PT
Indoterminal Belawan Perkasa and 12.50% PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero). (Included in the
results are all the pipes used to serve the ships that
dock loading/ unloading at Wharf 105-106 (ex-pipe
PT IBP).
2) Phase II
a) Period from February 2, 2008 until December 31,
2011;
b) Status of cooperation, and pipe racks owned by PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero).
c) PT IBP perform operation & maintenance (OMN).
d) Division of the result consist of 60.00% for PT
Indoterminal Belawan Perkasa and 40.00% for PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Included in the
results are all the pipes used to serve the ships that
dock loading / unloading at Wharf 105-106 (ex-pipe
PT IBP).
3) Phase III
a) Phase III after phase II commencing January 1, 2012
until December 31, 2023;
b) Status of cooperation, pipe and racks owned by PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero);
c) Division of income consist of 60% for PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) and 40% for PT IBP;

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

223

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

d.

e.

d) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan


kegiatan operation.
e) PT Indoterminal Belawan Perkasa melakukan
kegiatan maintenance.
Kesepakatan tersebut belum mendapatkan persetujuan
komisaris / pemegang saham PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero). Setelah adanya persetujuan, maka pendapatan
yang sudah diterima sampai dengan 31 Desember 2011
sepakat untuk dicairkan dengan terlebih dahulu dipotong
pendapatan dari pipa lain yang tidak termasuk obyek
kerjasama dan dibagikan sesuai porsi masing-masing pada
tahap I dan tahap II.
Untuk kerjasama tahap III akan dibahas lebih lanjut dan
dituangkan dalam perjanjian kerjasama maintenance.
Berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Data tentang Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
Nomor : BA-08/KN.3/REKON.BPYBDS/2012 tanggal 30
Februari 2012 Perusahaan mengadakan rekonsiliasi data
BPYBDS dengan kesepakatan sebagai berikut :
1. Kementerian Perhubungan dan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) sepakat bahwa nilai BPYBDS per
31 Desember 2011 sebesar Rp 435.790.297.506.
2. Nilai yang disepakati pada angka 1 menjadi dasar
pencatatan nilai BPYBDS pada Laporan Keuangan
bagian anggaran No. 999.03 tahun anggaran 2011,
Laporan Keuangan Audited BUMN tahun 2011, menjadi
catatan atas Laporan Keuangan pada Laporan Keuangan
Kementerian / Lembaga tahun 2011 dan Laporan Ikhtisar
Kementerian BUMN.
3. Pada tahun 2011, telah ditetapkan BPYBDS sebagai PMN
sebesar Rp 48.167.600.000 sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2011 tanggal 29 Desember
2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Atas penetapan BPYBDS sebagaimana tersebut pada
angka 3, Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan
pencatatan aset BPYBDS pada LBMN dan CaLK Kementerian
Perhubungan dan BUMN akan melakukan reklasfikasi dari
akun BPYBDS menjadi modal disetor.
Pada tanggal 13 Januari 2012 tentang Dewan Komisaris
dapat menyetujui usulan penghapusan aset tetap dengan
memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Risalah Umum Pemegang Saham (RUPS) PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor : RIS-21/D3.MBU/2011
tanggal 17 Januari 2011 tentang Pengesahan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaaan (RKAP) Tahun 2011,
menyetujui secara prinsip penghapusan aset tetap yang
telah mendapat persetujuan RUPS tahun 2003-2009 yang
telah dilakukan penyesuaian dengan total harga perolehan
per 31 Desember 2010 sebesar Rp 24.494.088.297 dan nilai
buku Rp 1.350.240.892.
Berdasarkan hasil inventarisasi atas aset tetap sebanyak 167
item per 31 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
1. Aset tetap yang dapat dihapuskan adalah kendaraan
dinas jabatan sebanyak 72 item aset dengan harga
perolehan Rp 8.925.250.000 dan nilai buku Rp 72.
2. Aset tetap selain kendaraan dinas jabatan sebanyak 94
item aset dengan harga perolehan Rp 15.507.710.297
dan nilai buku Rp 386.702.681.
3. Aset tetap yang dibatalkan usulan penghapusan
sebanyak 1 item yaitu berupa 1 unit Gedung Kantor KPLP
di Cabang Pelabuhan Belawan dengan harga perolehan
Rp 30.678.000 dan nilai buku Rp 11.759.873, karena
sampai saat ini masih digunakan sebagai kantor instansi
Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan
Belawan.

224

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

d) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) perform operation


activities.
e)
PT Indotermal Belawan Perkasa perform
maintenance activities.
The deal has not been approved by the commissioner /
shareholder of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Upon
approval, the revenue has been received up to December 31,
2011 agreed to be disbursed after deducted by the revenue
pipeline that does not include the object of cooperation and
shared according to each portion of the phase I and phase II.

Phase III for cooperation will be further discussed and set


forth in the maintenance agreement.
d. Based on the memorandum of reconciliation of data on the
Assets Status Not Yet Defined (BPYBDS) No. : BA-08/KN.3/
REKON.BPYBDS/2012 dated February 30, 2012 the Company
agreed on BPYBDS reconciliation with detail as follows :

1. Ministry of Transportation and the PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) agreed that the value BPYBDS per
December 31, 2011 amounting to Rp 435,790,297,506.

2. The agreed value on the basis of recording the number
1 on the Financial Statements section BPYBDS budget
No. 999.03 fiscal year 2011, Audited Financial Statements
State Owned Enterprise (BUMN) of 2011, became a note
to the financial statements on the financial statements of
the Ministry / Agency in 2011 and the Summary Report
Ministry of BUMN.

3. In 2011, BPYBDS has been defined as government paid
out capital (PMN) amounting to Rp 48.167.600,000
accordance with Government Regulation (PP) Number
79 Year 2011 dated December 29, 2011 on the addition
of Capital Investment of the Republic of Indonesia to the
equity of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
The determination of BPYBDS as mentioned in item 3, the
Ministry of Transportation will relinquish the assets of BPYBDS
and note to the financial statements (CaLK) of the Ministry
of Transportation and Ministry of BUMN will reclassified the
BPYBDS to be paid-out capital account.

e. On January 13, 2012 on the Board of Commissioners may


approve the proposed disposal of fixed assets in compliance
with the terms and conditions according to existing
regulations.
Based on the Minutes of Shareholders Meetings (RUPS) of PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero). No. : RIS-21/D3.MBU/2011
dated January 17, 2011 on the Ratification of the Work Plan
and Budget firms (RKAP) in 2011, had approved in principle
the removal of fixed assets approved by RUPS to be writtenoff for years 2003-2009 after adjustments, to the total cost as
of December 31, 2010 amounting to Rp 24.494.088.297 and
book value of Rp 1.350.240.892.



PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Based on the summary of fixed assets as much as 167 items


per July 31, 2011, the result are as follows:
1. Fixed assets that can be eliminated is the position of
official vehicles as much as 72 items of assets to the cost
of Rp 8.925.250.000 and book value of Rp 72.
2. Fixed assets other than official vehicles as much as 94
items with total cost of Rp 15.507.710.297 and book
value of Rp 386.702.681.
3. Canceled the proposed for removalal of 1 item is in the
form 1 unit Branch Office Building at the Port of Belawan
KPLP to the cost of Rp 30.678 million and book value of
Rp 11.759.873, as it is still use as offices and agencies
Coastal Marine Safety Unit (KPLP) Belawan Port.

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK


TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah Penuh)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Full Expressed in Rupiahs)

Tata cara penghapusbukuan aset tetap melalui


pemindahtanganan dengan cara dijual / ganti rugi
kepada pembeli melalui pelelangan atau pun dengan cara
penghapusbukuan karena kondisi tertentu dengan cara
menghapuskan langsung dari daftar aset Perusahaan karena
sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.

37. RESTATEMENT
Sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), penyajian laporan
keuangan, Perusahaan menyajikan tiga laporan posisi
keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 31
Desember 2010 dan 01 Januari 2010.
Rincian penyajian kembali posisi keuangan adalah sebagai
berikut :

37. RESTATEMENT
In accordance with PSAK 1 (Revised 2009), Presentation
of financial statements, the Company presents three
statements of financial position as of December 31, 2011,
December 31, 2010 and January 1, 2010.
Details of the restatement of financial position are as
follows :

No.

Akun

Alasan

Procedures for fixed asset written off by alienation or way


of sale / compensation to the buyer through the auction or
by way of write-off due to certain conditions using direct
elimination from a summary of Companys assets because it
has no economic value.

Jumlah (Rp) 31
Desember 2011

Sifat

Piutang Usaha (catatan


2d, 4)

Penurunan nilai wajar piutang


usaha dengan menghitung
kembali cadangan penurunan
nilai piutang

Properti investasi (catatan


2h,10)

Reklasifikasi dari aset tetap agar


sesuai dengan sifat investasi

8.354.233.166 Reklasifikasi dari aset tetap ke


properti investasi

Aset tetap (catatan 2g,11)

Kaji ulang penilaian nilai residu


aset tetap

6.367.428.005 Perubahan kebijakan akuntansi


restrospektif yang menyebabkan
pengurangan beban umum

Aset tak berwujud (catatan


12)

Penyesuaian dengan kebijakan


akuntansi yang baru

58.996.201.320 Reklasifikasi dari beban


ditangguhkan ke aset tak berwujud

No.

Account

Reason

17.653.365.940 Perubahan kebijakan akuntansi


restrospektif yang menyebabkan
tambahan beban umum

Amount (Rp)
December 31,
2011

Nature

Accounts Receivable (note


2d, 4)

Decrease in fair value of accounts


receivable reserves by counting
back impairment of receivables

investment property (notes


2h, 10)

Reclassification of fixed assets to


conform with the nature of the
investment

8.354.233.166 Reclassification of fixed assets to


investment properties

fixed assets (note 2g, 11)

Review the assessment of


residual value of fixed assets

6.367.428.005 Retrospective changes in accounting


policies that led to a reduction in
general expenses

Intangible assets (note 12)

Adjustments pursuant to the


new accounting policy

58.996.201.320 Reclassification of deferred expenses


for intangible assets

38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN


Manajemen bertanggungjawab sepenuhnya atas penyusunan
dan catatan atas laporan keuangan ini yang telah diselesaikan
tanggal 20 Maret 2012.

17.653.365.940 Retrospective changes in accounting


policies that lead to additional
expenses

38. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS


Management is solely responsible for the preparation and the
notes to the financial statements that have been completed on
March 20, 2012.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

225

226

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

227

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Profile of The Board of Commissioners


Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, tanggal 02 Desember 1950. Meraih Sarjana
Fakultas Teknik Perkapalan di Universitas Institut Teknologi Surabaya tahun 1977,
Manajemen Pemasaran di STIE Trianandra tahun 1998 serta Manajemen Sumber Daya
Manusia di Hugeschool Van Utrecht, tahun 1999. Memulai karirnya pada tahun 1979 sebagai
staf Ditjen Kementerian Perhubungan, tahun 2001 sebagai Staf Ahli Menteri Perhubungan
Bidang Ekonomi, tahun 2005 sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tahun 2007
Sekjen Departemen Perhubungan. Sejak 08 November 2007 menjabat sebagai Komisaris
Utama di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) hingga saat ini. Selain menjabat sebagai
Komisaris, beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Riset Nasional dan juga sebagai Staf
Ahli Bidang Multimoda dan Kesisteman Perhubungan di Departemen Perhubungan hingga
31Desember 2010.

Hastjarja Harijogi
Komisaris Utama
President
Commissioner

Indonesian citizen. Born in Surabaya, on December 2, 1950. He holds some Bachelor Degrees
of Shipping Engineering at Surabaya Technology Institute in 1977, Marketing Management at
STIE Trianandra in 1998 and Human Resource Management in Hugeschool Van Utrecht in1999.
He Started his career in 1979 as a Directorate General Staff at Ministry of Transportation, in
2001 as an expert staff at Ministry of Transportation on Economy division, in 2005 as Director
General of Sea Transportation, in 2007 as Secretary General of Transportation Ministry . Since
08 November 2007, he was inaugurated as Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
up to the present. He is also listed as a member of the National Research Councils, as well as
an expert staff Multimoda and Systemic Transportation at the Ministry of Transportation until
31December 2010.

Warga Negara Indonesia. Lahir Di Medan, Tanggal 30 Januari 1957. Lulusan Sarjana Ekonomi
Tahun 1982 Dari Universitas Sumatera Utara Dan Menyelesaikan Master Of Social Science
Tahun 1991 Dari Birmingham University, Inggris. Memulai karirnya sebagai Staf pada Dirjen
Moneter Luar Negeri Departemen Keuangan pada tahun 1984 dan jabatan terakhir sebagai
Direktur Sistem Manajemen Investasi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan di Jakarta pada
tahun 2006. Sejak tanggal 08 November 2007 hingga saat ini, dia masih memegang jabatan
sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Selain menjabat
Sebagai Komisaris, saat ini beliau juga sebagai Kepala Pusat Investasi Pemerintah.
Indonesian citizen. Born in Medan, on January 30, 1957. Graduated in 1982 with Bachelor Degree
of Economics from the University of North Sumatra and Finishing his Master of Social Science in
1991 at Birmingham University, UK. In 1984 he started his career as a staff at Foreign Monetary
Directorate General of Finance Ministry. And his last Position was the Director of Investment
Management System at Directorate General of Treasury in Jakarta, in 2006. Since November 8,
2007 up to the present, as a Member of Board of Commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero). He is also appointed as the Head of Government Investment Center.

228

Soritaon Siregar
Komisaris
Commissioner

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, tanggal 10 November 1945. Memperoleh


Pendidikan Militer International Senior Officer Amphibious School Di Colorado, San Diego
California, USA Tahun 1989 dan pada tahun 1991 Sekolah Staf dan Komando ABRI Kursus
Reguler XVIII, Bandung. Mengawali karirnya pada tahun 1969 di Yon-2 Kko/Dan Ton Dan
Inspektorat Korps Marinir/Inspektur, Tahun 1994 di Korps Marinir dan sebagai Direktur di
Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut. Pada tahun 1996, menjabat sebagai
Adpel Utama Belawan. Menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) sejak tanggal 22 Oktober 2002 hingga saat ini. Selain sebagai Komisaris, beliau
juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Barzuweh
Komisaris
Commissioner

Indonesian citizen. Born in Jakarta, on November 10, 1945. Having Military Education at
International Senior Officer Amphibious School in Colorado, San Diego, California, USA in 1989.
In 1991, he joined the ABRI Staff and Command College Regular Course XVIII, Bandung. He began
his career in 1969 at Yon-2 KKO/ DanTon and Marine/ Inspector Corp Inspectorate. In 1994 at the
Marine/ Inspector Corps as Director in Navigation Directorate of Sea Transportation Directorate
General. In 1996, He has served as President Director of Port Administration (Adpel) of Belawan
Port. Appointed as amember of Board of Commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
since October 22, 2002 up to the present. Besides as a member of Board of Commissioner, he also
appointed as Head of Audit Committee PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Warga Negara Indonesia. Lahir Di Balikpapan, tanggal 25 Februari 1959. Lulusan


Sarjana Manajemen Universitas Pancasila, Jakarta tahun 1985 dan S2 Bidang Ekonomi di
Northeastern University Tahun 1995, Boston, USA. Sejak Nopember 2007 hingga saat ini
masih memegang jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero). Selain sebagai Komisaris, dia juga menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Usaha
Jasa II di Kementerian BUMN.
Indonesian citizen. Born in Balikpapan, on February 25, 1959. Graduated from Management
University of Pancasila, Jakarta in 1985. In 1995, he achieved his Master Degree at Northeastern
University, Boston, USA, majoring Economics. Since November 2007 he inaugurated as a
Member of Board of Commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Beside as a member
of Board of Commissioner, he also appointed as Deputy Assistant II for Business Services at the
Ministry of State Owned Enterprise.

Ignatius Rusdonobanu
Komisaris
Commissioner

Warga Negara Indonesia. Lahir di Tanjung Karang pada tanggal 20 Februari 1963. Menjabat
sebagai Anggota Komisaris sejak 2011. Saat ini sedang menempuh Disertasi dalam Program
Doktor Ilmu Hukum Di Universitas Indonesia. Pada Tahun 2000, memperoleh Gelar
Magister Hukum di Universitas Indonesia. Pada tahun 1998 dia memperoleh gelar Magister
Manajemen di Universitas yang sama. Pada tahun 1988, dia memperoleh gelar Sarjana
Hukum di Universitas yang sama. Dia pernah memperoleh Penghargaan Satya Lencana
Karya Satya 10 Tahun. Saat ini, selain sebagai Komisaris, dia juga menjabat sebagai Kepala
Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri (KSLN) Kementerian BUMN

Umar Aris
Komisaris
Commissioner

Indonesian citizen. Born in Tanjung Karang, on February 20, 1963. Inaugurated as a member of
Board of Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) since 2011.He is now still working
on his dissertation for his Law Doctorate Program at the University of Indonesia. In 2000, He
Earned his Masters Degree of Law at the University of Indonesia. In 1998, he Obtained his Master
Degree of Management at the same university. In 1988, he obtained his Bachelor Degree of Law
at the same university. He has also achieved the 10 Years Satya Karya Award. Currently, beside
being a member of Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), he also served as the
Head of Legal and International Cooperation (KSLN) of Ministry of State Owned Enteprise.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

229

PROFIL DEWAN DIREKSI

Profile of The Board of Directors

Warga Negara Indonesia, lahir di Makassar pada tanggal 18 April 1952. Menjabat sebagai
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 25 Juli 2011. Menyelesaikan
pendidikan di bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978.
Sebelum bergabung dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), menjabat sebagai Direktur
Utama di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) sejak 11 Mei 2009. Mengawali karir sebagai
Staf Biro Kepegawaian di Departemen Perhubungan Jakarta (1977-1978), kemudian
menjadi Staf Bagian Perencanaan (1978-1983). Pada tahun 1983-1984, menjadi Datasering
Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Banjarmasin. Pada tahun 1984-1990, menjabat sebagai
Kepala Divisi Teknik Perum Pelabuhan IV Balikpapan, kemudian menjabat Kepala Seksi
Konstruksi dan Pemeliharaan Perum Pelabuhan IV, Ujung Pandang (1990-1992). Pada
tahun 2000-2001, menjabat sebagai Senior Manager Pengembangan Usaha PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero), kemudian menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Informasi dan
Pengembangan Usaha di Makassar pada tahun 2001. Pada tahun 2002, ditunjuk menjadi
Direktur Usaha PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), dilanjutkan pada tahun 2004, menjabat
sebagai Direktur Operasi PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), yang kemudian menjabat
sebagai Direktur Utama di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) pada 2009.

230

Alfred Natsir
Direktur Utama
President Director

Indonesian citizen, born in Makassar on April 18, 1952. He was inaugurated as President
Director since July 25, 2011. He graduated from Institut Teknologi Bandung (ITB) majoring Civil
Engineering in 1978. Before joining PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), he was inaugurated as
President Director of PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) since May 11, 2009. He began his career
as a Staff Officer of Employement Bureau at the Department of Transportation Jakarta (19771978), then, became a staff officer of Planning (1978-1983). In 1983-1984, he became Datasering
of Ambon Port and Banjarmasin Port. In 1984-1990, he served as Head of Engineering Division
of PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Balikpapan; then served as Head of Construction and
Maintenance Division of PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Ujung Pandang (1990-1992). In
2000-2001, he served as Senior Manager of Business Development of PT Pelabuhan Indonesia IV
(Persero), followed by his position as Head of Information Planning and Business Development
Bureau at Makassar in 2001. In 2002, he was appointed as Director of Business of PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero), and later on, he served as Director of Operations of PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) in 2004, then in 2009 he was inaugurated as President Director of PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Warga Negara Indonesia. Lahir di Bantul, Yogyakarta, tanggal 15 Mei 1967. Meraih Sarjana
dari Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Kehutanan di Universitas Gadjah Mada
tahun 1991 dan Magister Manajemen Eksekutif Angkatan XXIV, Konsentrasi Program
Studi Bisnis dan Keuangan Internasional di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta
tahun 2003-2004. Mengawali karirnya sebagai Staff Bidang Manajemen Kehutanan PT
Trisida Pantau (1991) kemudian bergabung Perum Perhutani Jawa Timur sebagai Staf Biro
Satuan Pengawas Internal (SPI). Hingga akhirnya bergabung di PT Samudera Indonesia
sebagai Staf Corporate Managing Director (CMD) Agency & Terminal Group. Jabatan
terakhir yang didudukinya sebagai Assisten Direktur Utama bidang Pengembangan
Usaha Terminal PT Samudera Indonesia Tbk. (2007-2008). Bergabung di PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) pada Mei 2009 hingga sekarang, sebagai Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha.

Bambang Eka Cahyana


Direktur Komersial &
Pengembangan Usaha
Director of Commercial
& Business Development

Indonesian citizen. Born in Bantul, Yogyakarta, on May 15, 1967. He holds a Bachelor degree from
the Faculty of Forestry, majoring Forestry Management at Gadjah Mada University in 1991 and
Executive Magister Management of XXIV, majoring Business Study Program and International
Finance Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta 2003-2004. He began his career as a staff
of Forestry Management Division of PT Trisida Pantau (1991), and later joined Perhutani East
Java as a Staff of Internal Control Unit (SPI). Later, he joined PT Samudera Indonesia as a Staff
of Corporate Managing Director (CMD) Agency and Terminal Group. His last position was as the
Assistant of President Director for Terminal Business Development of PT Samudera Indonesia
Tbk. (2007-2008). He joined PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) since May 2009 up till now, as
Director of Commercial and Business Development.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Garut, tanggal 3 Februari 1958. Meraih Sarjana Teknik
Sipil di ITB pada tahun 1983 dan menyelesaikan Masternya di Teknik Sipil ITB, tahun 1991.
Mengawali karirnya sejak 1983 sebagai Staf di Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan hingga
jabatan terakhir sebagai Senior Manager Fasilitas PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (20072009). Menjadi Direktur Operasi dan Teknik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak Mei
2009 hingga sekarang.
Indonesian citizen. Born in Garut, on February 3, 1958. He holds a Bachelor Degree of Civil
Engineering at ITB in 1983 and completed his master degree in Civil Engineering ITB in 1991. He
began his career in 1983 as a staff in Directorate of Ports and Dredging, until his last position
as Senior Manager of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (2007-2009). He became Director of
Operations and Engineering of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) from May 2009 until now.

Iman Achmad Sulaiman


Direktur Operasi dan Teknik
Director of Operations and Engineering

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

231

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1955. Menyelesaikan
pendidikan sebagai Sarjana Teknik Perkapalan dari Universitas Hasanudin Makasar pada
tahun 1981 dan pada tahun 1992, menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana jurusan
Transportasi di Institut Teknologi Bandung. Sebelum bergabung dengan PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero), menjabat sebagai Direktur Operasi dan Teknik di PT Pelabuhan
indonesia IV (Persero) sejak 11 Mei 2009. Pernah menjabat sebagai Manager Divisi PBAU
Pelabuhan Belawan Perum Pelabuhan I pada tahun 1996, kemudian pada tahun 1998
menjabat sebagai Senior Manager Pembinaan Aneka Usaha. Pada tahun 2001, menjadi
General Manager Unit Terminal Petikemas Belawan. Kemudian, pada tahun 2004 menjabat
sebagai Senior Manager Wilayah I dan dilanjutkan pada tahun 2006 menjabat sebagai
Senior Manager Peralatan. Pada tahun 2007, menjadi General Manager di Pelabuhan Dumai.
Pada tahun 2009, ditunjuk menjadi Direktur Operasi dan Teknik di PT Pelabuhan Indonesia
IV (Persero). Bergabung di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pada 25 Juli 2011 hingga
sekarang, sebagai Direktur Personalia dan Umum.

Imran Iskandar
Direktur Personalia
dan Umum
Director of Personnel
and General Affair

Indonesian citizen, born in Jakarta on March 25, 1955. He graduated with a Bachelor Degree of
Engineering from Hasanudin University, majoring Shipping Engineering in 1981 and in 1992, he
achieved his Master Degree from Institute Teknologi Bandung majoring Transportation. Before
joining PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), he served as Director of Operations and Engineering
at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) since May 8, 2009. He has served as Division Manager
PBAU at PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) for Belawan Port in 1996. Later, in 1998 he served
as Senior Manager of Miscellaneous Business Development. In 2001, he became General
Manager of Belawan Container Terminal Unit. Then, in 2004 he served as Senior Manager of
Region I and continued in 2006, as Senior Manager of Equipment. In 2007, he was inaugurated
as General Manager at the Port of Dumai. In 2009, he was appointed as Director of Operations
and Engineering of PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). He joined at PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) since 25 July 2011 up till now, as director of Personal and General Affair.

Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal 6 Juni 1955. Menjabat sebagai
Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak 25 Juli 2011. Sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Merpati Nusantara Airlines. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Ekonomi di Jurusan Akuntasi Universitas Airlangga Surabaya dan meraih
gelar Magister Manajemen dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada tahun 1997.
Mengawali karir sebagai Account Officer di PT Usaha Pembiayaan Pembangunan Indonesia,
Jakarta, pada tahun 1982. Kemudian menjadi Team Member di Urusan Supervisi Kredit
dan Cabang, di Kantor Pusat Bank Pembangunan Indonesia (1984-1987), dan dilanjutkan
menjadi Team Member Urusan Rehabilitasi Proyek (1987-1989). Pada tahun 1989, menjadi
Team Leader di cabang Madya, dan pada tahun 1994, menjabat sebagai Head of Finance
and Bangking Department di Cabang Bandung. Sekitar tahun 1995-1999, menjadi Branch
Manager di beberapa wilayah Bank Pembangunan Indonesia. Kemudian pada tahun 2001,
menjadi Hub Manager di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hingga akhirnya pada 27 Mei 2010,
ditunjuk menjadi Direktur Keuangan di PT Merpati Nusantara Airlines.

232

Farid Luthfi
Direktur Keuangan
Director of Finance

Indonesian citizen, born in Yogyakarta on June 6, 1955. He served as Financial Director since July
25, 2011. He previously served as Financial Director of PT Merpati Nusantara Airlines. Graduated
his Bachelor Degree at Faculty of Economy of Airlangga University, majoring Accounting;
and achieved his Master Degree from Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta in 1997.
He began his career as an Account Officer at PT Usaha Pembiayaan Pembagunan Indonesia,
Jakarta, in 1982. Then a Team Member for Credit Supervision Affairs and Branch, at Head Office
of Bank Pembangunan Indonesia (1984-1987), and continued to be Team Member of Project
Rehabilitation Affairs (1987-1989). In 1989, he became a Branch Team Leader, and in 1994, he
served as Head of Finance and Banking Department in Bandung. During the period of 19951999, he was appointed as Branch Manager in several regions of Bank Pembangunan Indonesia.
Later in 2001, he became Relation Manager at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Until finally in
2010, he was appointed as Finance Director of PT Merpati Nusantara Airlines

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PROFIL KOMITE AUDIT


Audit Committee Profile

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, tanggal 10 November 1945. Memperoleh


Pendidikan Militer International Senior Officer Amphibious School Di Colorado, San Diego
California, USA Tahun 1989 dan pada tahun 1991 Sekolah Staf dan Komando ABRI Kursus
Reguler XVIII, Bandung. Mengawali karirnya pada tahun 1969 di Yon-2 Kko/Dan Ton Dan
Inspektorat Korps Marinir/Inspektur, Tahun 1994 di Korps Marinir dan sebagai Direktur di
Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut. Pada tahun 1996, menjabat sebagai
Adpel Utama Belawan. Menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) sejak tanggal 22 Oktober 2002 hingga saat ini. Selain sebagai Komisaris, beliau
juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Barzuweh
Ketua Komite Audit
Head of Audit
Committee

Indonesian citizen. Born in Jakarta, on November 10, 1945. Having Military Education at
International Senior Officer Amphibious School in Colorado, San Diego, California, USA in 1989.
In 1991, he joined the ABRI Staff and Command College Regular Course XVIII, Bandung. He began
his career in 1969 at Yon-2 KKO/ DanTon and Marine/ Inspector Corp Inspectorate. In 1994 at the
Marine/ Inspector Corps as Director in Navigation Directorate of Sea Transportation Directorate
General. In 1996, He has served as President Director of Port Administration (Adpel) of Belawan
Port. Appointed as amember of Board of Commissioners of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
since October 22, 2002 up to the present. Besides as a member of Board of Commissioner, he also
appointed as Head of Audit Committee PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).

Warga Negara Indonesia, lahir di Hutanamale/Kotanopan Sumatera Utara pada tanggal


19 November 1955. Pendidikan terakhir MM di Universitas Sumatera Utara yang lulus
pada tahun 2002, sebelumnya menyelesaikan S-1 di Universitas Dharma Agung jurusan
Manajemen pada 1987. Memulai karirnya sebagai Bendaharawan Proyek di Kanwil Hubla
(Kantor Wilayah Perhubungan Laut) pada tahun 1982. Pada tahun 1988, menjabat sebagai
Kasie Penyaluran di Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Pada tahun 1990,
menjabat sebagai Kadin Aneka Jasa di Cabang Pelabuhan Belawan. Pada tahun 1991,
menjabat sebagai Kadiv Komersial di Cabang Pelabuhan Lhokseumawe. Pada tahun 1993,
menjabat sebagai Kasie Pengembangan Usaha di Kantor Pusat. Pada tahun 1994, menjabat
sebagai Manajer Pengkajian Pasar dan menjabat sebagai Senior Manejer Aneka Usaha
(1995). Pada tahun 1997, menjabat sebagai Kepala Unit Galangan kapal (UGK), General
Manager Cabang Pelabuhan Belawan (1998), Corporate Secretary (2001) dan Kepala Satuan
Pengawas Intern (2002-2011).

Armen Lubis
Anggota Komite Audit
The Member of Audit
Committee

Indonesian citizen, born in Hutanamale / Kotanopan North Sumatera on 19 November 1955. His
last education was MM at the University of North Sumatera, graduated in 2002. He completed his
Bachelor Degree Dharma Agung University majoring Management in 1987. He began his career
as a project treasury officer in the Regional Office of Sea Transportation (Sea Transportation
Region Office) in 1982. In 1988, he served as Head of Distribution at Head Office of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero). In 1990, he served as Head of Miscellaneous Business at Port of Belawan
Branch. In 1991, he served as Head of Commercial Division at Port of Lhokseumawe Branch. In
1993, he served as Business Development Kasis at Head office. In 1994, he served as Manager of
Market Assessment and served as Senior Manager of Miscellaneous (1995). In 1997, he served
as Head of Shipyard Unit (UGK), General Manager of Belawan Port Branch (1998), Corporate
Secretary (2001) and the Head of Internal Auditor Unit (2002-2011).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

233

Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tanggal 11 Maret 1953. Pendidikan terakhir
MM di Universitas Sumatera Utara yang lulus pada tahun 1999, sebelumnya menyelesaikan
S-1 di Universitas Diponegoro jurusan Teknik Sipil pada 1982. Memulai karirnya sebagai
Staf Divisi Teknik di BPP Tanjung Priok (1982), Kasie Kontruksi (1984), Menejer Divisi Teknik
Cabang Pelabuhan Dumai PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (1989), Pengawas Bidang
Teknik Satuan Pengawas Intern (1995). Pada tahun 1999, menjabat sebagai Senior Manajer
Perencanaan Teknik, Senior Manejer Bidang Sarana Teknik (2001), Senior Menejer Peralatan
(2004), General Manager Unit Terminal Peti Kemas Belawan (2006).
Jabatan non-Struktural yang pernah dijabat adalah Pimpinan Proyek pengerukan Alur
Pelabuhan belawan (1984-1989) .

234

Sugi Mulyo
Anggota Komite Audit
The Member of Audit
Committee

Indonesian citizen, born in Semarang on March 11, 1953. His last education was MM at
the University of North Sumatera, graduated in 1999. He completed his Bachelor Degree at
Diponegoro University majoring Civil Engineering in 1982. He began his career as a Staff of
Engineering Division at BPP Tanjung Priok (1982), Head of Construction (1984), Manager of
Engineering Division at Port of Dumai of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (1989), Engineering
Supervisor of Internal Auditor Unit (1995). In 1999, he served as Senior Manager of Engineering
Planning, Senior Manager of Engineering Facilities (2001), Senior Manager of Equipment (2004),
General Manager of Belawan Container Terminal Unit (2006).
Non-Structural position he ever held is a Head of Belawan Port Dredging Project (1984-1989).

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PROFIL MANAJEMEN
Management Profile

Warga Negara Indonesia. Lahir di Berastagi pada tanggal 25 Juni 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada tahun 1985, Sarjana Akuntansi Universitas Sumatera Utara
pada tahun 1987, Register Akuntan Negara D-6269 pada tahun 1988, dan pendidikan formal terakhir
adalah Magister Manajemen, Pemasaran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Menjabat sebagai Kepala
Satuan Pengawas Intern PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sejak Desember 2011. Sebelumnya menjabat
sebagai Senior Menejer Bina Usaha (April 2007-Desember 2011). Pada Agustus 2006 - April 2007, menjabat
sebagai Senior Manager Operasi Wilayah I. Pada April 2004 - Agustus 2006, menjabat sebagai General
Manager Unit Terminal Petikemas Belawan. Pada November 2001-April 2004, menjabat sebagai Senior
Manager Pemasaran. Pada Januari 1998-November 2001, menjabat sebagai Manager Komersial Cabang
Pelabuhan Belawan. Pada Januari 1991-Januari 1998, menjabat sebagai Asisten Manager Akuntansi
Umum.

Abadi Sembiring
Kepala Satuan
Pengawas Internal
Head of Internal
Auditor Unit

Indonesian citizen. Born in Berastagi on June 25, 1962. He graduated his Bachelor Degree of Economics,
at University of North Sumatra in 1985, Bachelor of Accounting University of North Sumatra in 1987, State
Accountant Register D-6269 in 1988, and his last formal education was Master of Management, majoring
Marketing at Gadjah Mada University in Yogyakarta. Served as Head of Internal Audit Unit of PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) since December 2011. Previously he served as Senior Manager of Business Development
(April 2007-December 2011). In August 2006-April 2007, he served as Senior Manager of Operations Region I.
In April 2004-August 2006, he served as General Manager of Belawan Container Terminal Unit. In November
2001-April 2004, he served as Marketing Senior Manager. In January 1998-November 2001, he served as
Commercial Manager for Port of Belawan Branch. In January 1991-January 1998, he served as Assistant
Manager of General Accounting.

Warga negara Indonesia lahir di Jakarta pada tanggal 4 Agustus 1975. Menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ekonomi di Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara pada tahun 1998, Magister Manajemen
untuk program Marketing Management dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 2003 dan
pendidikan terakhir, Master of Science dari World Maritime University, Malmoe, Swedia pada tahun 2008.
Sejak Juni 2011, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PT Pelabuhan Indonesia
I (Persero). Sebelumnya menjabat sebagai Asisten Menejer Kerjasama Usaha, Bidang Pemasaran (2010 2011). Pada Juli 2009 - Februari 2010, menjabat sebagai Asisten Senior Manajer Pengkajian pasar, Bidang
Pemasaran. Pada Maret 2009 - Juli 2009, menjabat sebagai Asisten Corporate Secretary Hubungan Antar
lembaga dan Hubungan Internasional, Bidang Corporate Secretary. Pada Januari 2004 - Januari 2007,
menjabat sebagai Asisten Manajer Aneka Usaha, Divisi Komersial Cabang Pelabuhan Belawan.

Sandhy Wijaya
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Indonesian citizen born in Jakarta on August 4, 1975. Completed his Bachelor Degree at University of North
Sumatera, majoring Management in 1998, Master of Management for Marketing Management program
at University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 2003; and his last formal education was Master of Science
from World Maritime University, Malmoe, Sweden in 2008. Since June 2011, he was inaugurated as Corporate
Secretary of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Previously he served as Assistant Manager of Business
Cooperation for Marketing Division (2010 - 2011). In July 2009 - February 2010, he served as Senior Manager
Assistant of Market Assessment, for Marketing Division. In March 2009 - July 2009, he served as Assistant
Corporate Secretary for Inter-Institutions and International Relationships, for Corporate Secretary Affairs. In
January 2004 - January 2007, he served as Assistant Manager of Miscellaneous Business, Commercial Division
of Belawan Port Branch.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

235

Warga Negara Indonesia. Lahir di Medan pada tanggal 25 Oktober 1967. Menyelesaikan pendidikan
Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara pada tahun 1993 dan Candidat Notaris (CN) Universitas
Sumatera Utara, lulus pada tahun 2002. Menjabat sebagai Kepala Biro Hukum sejak 21 Juni 2011.
Mengawali karir di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai Staf Penanggulangan dan Bantuan Hukum
pada tahun 1995 dan berturut turut menjabat sebagai Menejer Subbid Hubungan Internasional pada
tahun 2001, Kemudian menjabat sebagai Kasubbag Perikatan pada tahun 2001, Asisten Kepala Biro
Bidang Penelaahan Hukum dan Peraturan pada tahun 2004, Pj. Pengawas Bidang IV (2007), Pengawas
Bidang IV (Definitif) (2008), Pengawas Bidang Khusus (2008 - 2011).
Dalam berorganisasi di lingkungan pekerja / karyawan, saat ini menjabat Ketua Bidang Hukum dan
Advokasi Federasi Serikat Pekerja BUMN (2009-2013), Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja
Pelabuhan dan Pengerukan Indonesia (2009-2013). Beliau adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat
Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) selama 2 (dua) periode yaitu tahun 2006 - 2009 dan
tahun 2009-2012.
Yang bersangkutan adalah advokat dan terdaftar dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI)
dengan nomor registrasi keanggotaan No. 02.10024 sejak tahun 2002 sampai sekarang.

Muhammad Asyhari
Kepala Biro Hukum
Head of Legal Bureau

Indonesian citizen. Born in Medan on October 25, 1967. Graduated his Bachelor Degree of Law, from University
of North Sumatra in 1993 and Candidat Notary (CN) of North Sumatra University, graduated in 2002. Served
as Head of Legal Department since June 21, 2011. He began his career at PT Pelabuhan Indonesian I (Persero)
as a Management and Management and Legal Aid Staff in 1995 and consecutively - also served as Manager of
International Relations Sub-division in 2001, then served as Head of Agreement Sub-Division in 2001, Assistant
of Head of Legal and Regulatory Study Division in 2004, Filed Supervisor IV (2007), Field Supervisor IV (definitive)
(2008), Supervisor for Special Affairs (2008 - 2011).
Related with organization of workers / employees, he currently serves as Head of Legal and Advocacy Federation
of State Owned Enterprise Labor Union (2009 - 2013), Vice Chairman of the Federation of Labor Unions for
Indonesian Ports and Dredging (2009-2013). He is the Chairman of PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Labor
Union Board for 2 (two) periods, namely 2006 - 2009 and 2009 - 2012.
He is an advocate and listed in Indonesian Advocates Association (PERADI) with registration number No.
02.10024 since 2002 until now.

236

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PEJABAT SENIOR
Key Personnel

Pejabat setingkat dibawah Direksi


Level Officials under The Board of Director
Kepala Satuan Pengawas Intern

Abadi Sembiring

Corporate Secretary

Sandhy Wijaya

Kepala Biro Hukum

Muhammad Asyhari

Kepala Biro Logistik

Swandi Simorangkir

Senior Menejer Pemasaran

Bistori

Senior Menejer Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Hartono

Senior Menejer Wilayah Bina Usaha

Sahat Prawira

Senior Menejer Manajemen Resiko dan Manajemen Mutu

M.Hamied Wijaya

Senior Menejer Pelayanan Kapal dan Barang

Syamsul Bahri Kautjil

Senior Menejer Fasilitas

Ari Sunaryono

Senior Menejer Peralatan

Thamrin Siahaan

Senior Menejer Teknologi lnformasi

Henry Naldi

Senior Menejer Akuntansi Manajemen

Irwandi Afrizal

Senior Menejer Perbendaharaan

Muhammad Junaidi

Senior Menejer Akuntansi Keuangan

Jansen Sitohang

Senior Menejer Kemitraan dan Bina Lingkungan

Arif Hutomo

Senior Menejer Perencanaan Organisasi dan SDM

Robert M.P.Sinaga

Senior Menejer Administrasi dan Kesejahteraan SDM

Djuhaery

Senior Menejer Umum

Parsaulian M.T.Manurung

Kantor Cabang Pelabuhan


Port Branches Office
Belawan

Syahputera Sembiring

Dumai

Harianja

Tanjungpinang

Arief Hermawan

Pekanbaru

Praptono

Lhokseumawe

Saiful Anwar

Tanjung Balai Karimun

Agastyan Kenanga Bumi

Malahayati

I Wayan Wirawan

Kuala Tanjung

Zainal Arifin Hamid

Tanjung Balai Asahan

Edi Agustry

Sei Pakning

Coro Ga

Sibolga

Sihar Hotma P. Sihite

Tembilahan

Syahri Ramadana

Kantor Unit Usaha


Business Unit Office
Belawan International Terminal Container (BICT)

Akhmad Hidayat Alcaff

Rumah Sakit Pelabuhan Medan

Erwin Sopacoa

Belawan Logistic Center

Mardiofi

Unit Galangan Kapal

Rudi Marla

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

237

238

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

239

ALAMAT CABANG PELABUHAN


Harbor Branch Address

PT PELABUHAN INDONESIA I (Persero)

Alamat Kantor Pusat / Head Office:


Jalan Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241
Sumatera Utara PO BOX 2216
Telepon: +62-61-6610-220 (Hunting)
Faksmili: +62-61-6610-906
Website: http://www.inaport1.co.id
Email: pelabuhan1@inaport1.co.id

Kantor Perwakilan / Representation Office:


Menara Ravindo Lt. 10 Jalan Kebun Sirih Kav.75 Jakarta
Tlp: +62-21-42871841, Fax : +62-21-4256379

PROVINSI ACEH (ACEH PROVINCE)


1.

2.

PELABUHAN MALAHAYATI
(PORT OF MALAHAYATI)

Jl. Syiah Kuala No. 32 Lam Dingin Banda Aceh


Telp. (0651) 21196, Fax. (0651) 21196.
Website : http://www.malahayati.inaport1.co.id

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Meulaboh (Port Of Meulaboh)

Jl. Pocut Baren No. SK III/04 Meulaboh Aceh Barat - 23611


Telp. (0655) 7551842, Fax. (0655) 7551842

PELABUHAN LHOKSEUMAWE
(PORT OF LHOKSEUMAWE )

Jl. Pelabuhan Umum Krueng Geukeuh Lhokseumawe


24354 - Aceh Utara.
Telp. (0645) 56373, Fax. (0645) 7551842

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Kuala Langsa (Port Of Kuala Langsa)

Jl. Agus Salim Gampong Blang Perumahan Pelabuhan No. 53


Langsa - Aceh Timur 24491
Telp. (0641) 23021, Fax. (0641) 23021

PROVINSI SUMATERA UTARA (NORTH SUMATERA PROVINCE)


3.

PELABUHAN BELAWAN
(PORT OF BELAWAN)

Jl. AR.Sulian No. 1 Belawan, Sumatera Utara - 20411


Telp. (061) 6941919, 6941412, Fax. (061) 6941300
Telex. 51695 CABPEL Blw, E-Mail: belawan@inaport1.co.id

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Pangkalan Susu (Port of Pangkalan Susu)

Jl. Pelabuhan No. 3 Pangkalan Susu, Telp. (0620) 51018

PELABUHAN SIBOLGA
(PORT OF SIBOLGA)

Jl. Horas Sibolga, Sibolga - 22532


Telp. (0631) 22875, Fax. (0631) 22875

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Gunung Sitoli (Port of Gunung Sitoli)

Jl. Kom. Laut Yos Sudarso, Gunung Sitoli


Telp. (0639) 21662, Fax. (0639) 21662

PELABUHAN KUALA TANJUNG


(PORT OF KUALA TANJUNG)

Jl. Pelabuhan Kuala Tanjung - 21257


Telp. (0622) 31002, Fax. (0622) 31002

6.

PELABUHAN TANJUNG BALAI ASAHAN


(PORT OF TANJUNG BALAI ASAHAN)

Jl. Pelabuhan Teluk Nibung, Tg. Balai Asahan 21332


Telp. (0632) 92022, Fax. (0632) 92022

4.

PROVINSI RIAU / RIAU PROVINCE


7.

PELABUHAN DUMAI
(PORT OF DUMAI)

Jl. Datuk Laksamana, Dumai 28814


Telp. (0765) 31469, 31369, Fax. (0765) 31758
email : port1dmi@dumai.wasantara.net.id
Website : http://dumai.inaport1.co.id

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Bagan Siapi-Api
(Port of Bagan Siapi Api)

Jl. Utama Bagan Siapi-api, Telp. (0767)21056

PELABUHAN PEKANBARU
(PORT OF PEKANBARU)

Jl. Saleh Abbas No. 3 Pekanbaru - 28152


Telp. (0761) 22826, Fax. (0761) 33711
email : pekanbaru@inaport1.co.id, pkuport@yahoo.com
Website : http://pekanbaru.inaport1.co.id

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Rengat (Port of Rengat )

Jl. Raya Kuala Cinaku, Rengat


Telp. (0769) 21437, Fax. (0769) 21437

240

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

9.

10.

PELABUHAN TEMBILAHAN
(PORT OF TEMBILAHAN)

Jl. Jend. Sudirman No. 76, Tembilahan - 29121


Telp. (0768) 21050, Fax. (0768) 21020

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Kuala Enok / Port of Kuala Enok

Jl. Pelabuhan Kuala Enok 20271, Telp. (0768) 22218

PELABUHAN SEI PAKNING


(PORT OF SEI PAKNING)

Jl. Kom. Laut Yos Sudarso No. 2, Sei Pakning


Telp. (0766) 91121, Fax. (0766) 91023

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Bengkalis / Port of Bengkalis

Jl. Jend Sudirman, Bengkalis


Telp. (0766) 21267, Fax. (0766) 21267

PROVINSI KEPULAUAN RIAU (RIAU ISLANDS PROVINCE)


11.

12.

PELABUHAN TANJUNG BALAI KARIMUN


(PORT OF TANJUNG BALAI KARIMUN)

Jl. Kom. Laut Yos Sudarso No. 1, Tanjung Balai Karimun 29161
Telp. (0777) 23570, Fax. (0777) 325349
Email : tbkarimun@inaport1.co.id
Website : http://tbkarimun.inaport1.co.id

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Selat Panjang (Port of Selat Panjang)

Jl. Pelabuhan Beran No. 1, Selat Panjang 28753


Telp. (0763) 31025, Fax. (0763) 31025

PELABUHAN TANJUNGPINANG
(PORT OF TANJUNGPINANG)

Jl. SM. Amin No. 1, Tanjungpinang


Telp. (0771) 21153 - 21785, Fax. (0771) 29969
Email : tpinang@inaport1.co.id, Website : http://tpinang.inaport1.co.id

Kantor Perwakilan (Subsidiary Office)


Pelabuhan Batam (Port of Batam)
Pelabuhan Tanjung Uban (Port of Tanjung Uban)

Pelabuhan Pulau Sambu (Port of Pulau Sambu)


Pelabuhan Sei Kolak Kijang (Port of Sei Kolak Kijang)

Jl. Kuda Laut No. 8, Batu Ampar, Telp. (0778) 452729


Jl. Akasia No. 1, Tanjung Uban Pertamina UPTN 1 (Dinas Kepanduan)
Telp. (0771) 81215
Jl. Pelabuhan No. 2 Pulau Sambu 29411, Telp. (0771) 310059
Jl. Sri Bayintan Kijang No. 1, Telp. (0771) 61359

UNIT USAHA (BUSINESS UNIT


1.

BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT)

Jl. Raya Pelabuhan Gabion Belawan 20414


Telp. (+62 61) 6940032, (+62 61) 6940031, Fax. (+62 61) 6941942
Email : bictblw@inaport1.co.id, WebSite : http://bict.inaport1.co.id

2.

UNIT GALANGAN KAPAL


(DOCK YARD UNIT)

Jl. Sumatera No. 1 Belawan - 20214


Telp. (061) 6941320, Fax. (061) 6941300

BELAWAN LOGISTIC CENTER (BLC)

Jl. Raya Pelabuhan, Pos II Road VI, Ujung Baru Belawan - 20411
Telp. (+62 61) 6940157 - 6941590, Fax. (+62 61) 6940113 - 6941590
Email : udpk-blw@inaport1.co.id, Website : http://www.inaport.co.id

4.

RUMAH SAKIT PELABUHAN MEDAN


(MEDAN PORT HOSPITAL)

Jl. Stasiun No. 92 Belawan 20413


Telp. (061) 6941927, Fax. (061) 6940120

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

241

DAFTAR ISTILAH
Glossaries

ISTILAH KEPELABUHANAN
Bongkar Muat = adalah jumlah bongkaran dan muatan ke
kapal, biasanya untuk mencapai angka setahun, dipakai angka
per bulan dikalikan dengan dua belas.
TRT (Turn Round Time) = jumlah jam kapal selama berada di
pelabuhan yang dihitung sejak kapal tiba di lokasi lego jangkar
(Anchorage) sampai kapal berangkat meninggalkan lokasi lego
jangkar.
W.T. (Waiting Time) = waktu tunggu kapal adalah jumlah
waktu sejak kapal tiba di lego jangkar sampai kapal digerakkan
/ dipandu menuju ke tempat tambat.
W.A (Waktu Antara / Approach Time / Pilot Service Time) =
jumlah jam yang terpakai untuk kapal bergerak dan lokasi lego
jangkar sampai ikat tali di tambatan dan sebaliknya.
B.T (Berth Time / Waktu di Tambatan) = waktu di tambatan
adalah jumlah jam kapal selama berada di tambatan.
B.W.T. (Berth Working Time / Waktu kerja bongkar muat)
= jumlah jam kerja bongkar muat yang tersedia selama kapal
berada di tambatan.
I.T. (Idle Time / Waktu terbuang) = jumlah jam kerja yang
tidak terpakai selama waktu kerja bongkar muat tetapi tidak
termasuk waktu istirahat.
E.T. (Effective Time / Operation Time / Waktu Efektif) =
jumlah jam yang riil digunakan untuk melakukan kegiatan
bongkar muat.
N.O.T. (Non Operation time / Waktu Tidak Kerja) = jumlah
jam yang direncanakan tidak bekerja selama kapal berada di
tambatan (waktu istirahat).
BOR (Berth Occupancy Ratio) = tingkat penggunaan dermaga
adalah perbandingan antara waktu penggunaan dermaga
dengan waktu yang tersedia (dermaga siap operasi) dalam
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam persentase.
YOR (Yard Occupancy Ratio) = tingkat penggunaan lapangan
penumpukan adalah perbandingan antara jumlah penggunaan
ruang penumpukan dengan ruang penumpukan yang tersedia
(siap operasi).
SOR (Shed Occupancy Ratio) = tingkat penggunaan gudang
adalah perbandingan antara jumlah penggunaan ruang
penumpukan dengan ruang penumpukan yang tersedia yang
dihitung dalam satuan persentase.
Petikemas = adalah suatu bentuk (kotak, persegi, bulat) yang
terbuat dari logam yang mempunyai pintu untuk memasukkan
suatu muatan atau barang agar aman dari pengaruh cuaca.
Dilengkapi dengan alat untuk membuka atau mengunci, dan
pada keempat sudutnya terdapat lubang untuk mengunci
serta dapat digunakan berulang kali. Ukurannya adalah : P-20
feet, L = 8 feet, T = 8 feet 6 inch.
General Cargo = merupakan barang-barang kiriman yang tidak
mempunyai spesifikasi / sifat-sifat tertentu seperti garment,
sepatu, spare part dan Iain-Iain.
Unitized = menggabungkan muatan-muatan berukuran kecil
menjadi satu kesatuan dan dapat dikerjakan bongkar muatnya
sebagai satu kesatuan dalam ukuran tertentu.
PortDues =Biayapelabuhanyangdikenakanuntukpenggunaan
fasilitas-fasilitas pelabuhan dan tidak berhubungan dengan
suatu pelayanan khusus pada pelabuhan yang disinggahi.
Demurrage = Sejumlah uang yang dibayarkan oleh pemilik
kapal atas penggunaan ruangan di Pelabuhan atau gudang
pada batas waktu tertentu, biasanya selama menunggu
klarifikasi dari Bea Cukai. Biaya ini juga diterapkan bila
terjadi kelambatan bongkar / muat barang dari dan ke kapal,
petikemas, truk atau trailer bila melebihi batas waktu yang
telah disepakati Destination Port Pelabuhan tertentu sebagai
tujuan suatu kapal atau barang kiriman.

242

TERMS OF PORT
Cargo Handling / Loading and Unloading = is the quantity of
unloaded and loaded cargo from and on board, usually to set
the annual quantity, quantity per month is multiplied by twelve.
TRT (Turn Round Time) = period of time (hours) for ship,
accumulated from its arrival at Anchorage until its departure.

W.T. (Waiting Time) = ship waiting time is period of time


(hours) for ship, accumulated from its arrival at Anchorage until
the ship is driven / piloted towards the mooring.
WA (Time Between / Approach Time / Pilot Service Time)
= number of hours used for ship movement and anchorage
locations to tie the rope to mooring area and vice versa.
BT (Berth Time / Time in berthing facility) = Berth time is the
number of hours for ship during its berthing.
B.W.T. (Berth Working Time) = number of loading and
unloading working hours during its berthing time.

I.T. (Idle Time) = number of unused hours during loading and


unloading activities (cargo handling), not including time off.

E.T. (Effective Time / Operation Time ) = number of actual


hours used to implement loading and unloading activities
(Cargo Handling).
N.O.T. (Non Operation time / Time Not Working) = number of
hours planned not to be used during its berthing (time off ).

BOR (Berth Occupancy Ratio) = rate of berth occupancy


is a ratio between time of dock occupancy and the available
time (dock is ready for operation) in a specific period of time
expressed in percentage.
Yor (Yard Occupancy Ratio) = rate of stacking yard occupancy
is a ratio between Yard occupancy rate and the available
stacking (ready for operation).

SOR (Shed Occupancy Ratio) = rate of warehouse occupancy


is a ratio between warehouse occupancy rate and the available
space of warehouse , calculated in unit of percentage.

Container = is a shape (square, rectangular, round) made of


metal that has a door to bring in a cargo or goods to be safe
from the weather. Equipped with a tool to unlock or lock, and
there are holes on its four corners to lock and can be used
repeatedly. Its size is: P-20 feet, L = 8 feet, T = 8 feet 6 inches.

General Cargo = goods that do not have special specifications


/ particular nature such as garment, shoes, spare parts and
others.
Unitized = merging of small cargos into a single unit, so that
their cargo handling (loading or unloading) can be done at
once, as a single unit in a particular size/ dimension
Port Dues = port fee charged for the use of port facilities and is
not associated with a particular service in visited port.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Laporan Tahunan 2011

Demurrage = certain amount of money paid by ship owners


for the use of space at port or warehouse, at a certain time,
usually while awaiting for clarification from Customs. This fee
is also applied to delayed cargo handling (loading / unloading),
from and to ship, containers, truck or trailer when exceeding
the agreed time limit stipulated by destination port as the
destination of a ship or cargo shipment.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Annual Report 2011

243

Você também pode gostar