Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
J
DENGAN DIAGNOSA HABATAN INTERAKSI SOSIAL DI WISMA GLADIOLA
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA
UNIT BUDHI LUHUR
Nama Mahasiswa
Tempat Praktik
Tanggal Praktik
No. RM
Tanggal Pengakjian
I.
II.
: Tn. J
: 74 tahun
: Laki-laki
: Kadipaten Kidul, No. 44, Yogyakarta
: Tidak Menikah
: Islam
: Jawa
: SMA
: Tidak bekerja
:: Klien, pramurukti dan RM
: 12 Januari 2011
: Tidak ada yang mengurus/mengasuh di rumah
Struktur Keluuarga
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama
Sunarto
Sunarko
Sri Superi
Yuliarti
Kamas
Sri Mulyanti
Werli Supratmo
Yuli
Joko Wiyono
Marya Ulfa
Ina Maryanti
Rubbilin Sri Rejeki
M. Abdus W
Umu
r
89
85
83
79
79
77
77
76
76
74
62
59
42
Jenis
Kelamin
L
L
P
P
L
P
L
P
L
P
P
P
L
Hubungan
dg Klien
Kaka
Kaka
Kaka
Kaka
Kaka
Kaka
Kaka
Kaka
Klien
Adik
Adik
Adik
Adik
Pekerjaan
Buruh
Petani
Dagang
Petani
Petani
Petani
Guru
Guru
Keterangan
Sudah meninggal
Sudah meninggal
Sudah meninggal
|1
III.
Riwayat Kesehatan
KELUHAN UTAMA
1. Keluhan utama :
Klien mengatakan sedih dikirim ke PSTW oleh kaka perempuannya dan jarang dikunjungi.
Klien mengatakan serring pusing/sakit kepada dan tangan sinistra pegal-pegal.
2. Apa yang difikirkan saat ini :
Klien mengatakan yang menjadi priorotas utama hidupnya sekarang adalah bisa mengisi
waktu tuanya dengan memperbanyak silaturahmi dengan teman satu wisma dan berharap
dikunjungi keluarga.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini :
Klien mengatakan yang paling difikirkannya saat ini tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Waktu terjadinya sakit
Klien mengatakan pusing-pusing kepala sudah sejak lama satu tahun yang lalu, sedangkan
pegal tangannya baru sekitar dua minggu terakhir.
2. Proses terjadinya sakit
Klien mengatakan pusing datang secara tiba-tiba, terkadang saat baru bangun tidur ,
sedangkan tangannya yang pegal akan terasa pegal saat untuk mengangkat benda berat.
3. Upaya yang telah dilakukan
Klien mengatakan bila pusing timbul, dahulu mendapatkan obat dari panti berwwarna
putih bentuk pil, tetapi sekarang sering beli obat sendiri di warung yaitu obat paramex.
4. Hasil pemeriksaan sementara/sekarang
Klien tampak kurang rapih, sedikit membubgkuk dan merokok.
TD : 130/70 mmHg, N : 62x/m, S : 36oC, RR : 16x/m
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Penyakit dahulu :
Klien mengatakan dahulu pernah mengalami penyakit hipertensi
2. Perlukaan
:
Klien mengatakan tidak ada riwayat perlukaan ditubuhnya
3. Di rawat di RS
:
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit
4. Alergi obat/makanan :
Klien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan apapun
5. Obat-obatan sekarang :
Tidak ada
RIWAYAT KELUARGA
Hipertensi
Penyakit pembuluh darah
Diabetes Militus
Penyakit Darah
TBC
Klien mengatakan ayah klien pernah menderita hipertensi.
GENOGRAM
|2
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Klien
: Hubungan pasangan
: Hubungan keturunan
: Tinggal serumah
0 : mandiri
Berpakaian
1 : dibantu sebagian
Eliminasi
4 : tergantung/tidak mampu
Ambulasi
|3
|4
|5
PEMERIKSAAN FISIK
PENAMPAKAN UMUM
Keadaan umum
Klien tampak kurus, bersih tetapi kurang rapih.
Klien tampak banyak tidur dan berdiam diri dalam kamar (tidak ingin
berinteraksi dengan teman yang lain)
Klien tampak malu dengan menutup wajah dengan tangan saat
diwawancarai dan wajah kemerahan
Afek tumpul
Pandangan tidak fokus saat diajak wawancara
Baju berkerut, kancing baju tidak sesuai, rambut tidak rapih
Kesadaran
Compos Mentis
GCS
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total : 15
o
TD :
Suhu: 36 C
RR : 16x/m
Nadi : 62x/m
Berat badan
Skala Nyeri
47 Kg
1
Tinggi Badan
168 cm
HEAD TO TOE
KEPALA DAN LEHER
Rambut :
Inspeksi
Palpasi
: Rambut kering, warna hitam dan putih, tidak berguguran dan tidak ada
ketombe
: Rambut kering, ketika digaruk tidak ada ketombe / rambut yang rontok
Mata (Penglhatan)
a. Bola mata
b. Konjungtiva
c. Sklera
d. Reflek Pupil
e. Visus
:
: Bulat, simetris antara kanan dan kiri
: Merah muda
: Putih
: Isokor
:-
Telinga (Pendengaran) :
a. Bentuk Telinga : Bentuk telinga kecil, oval dan simetris kanan dan kiri
b. Nyeri tekan
: Tidak ada
c. Liang telinga
: Liang telinga tidak ada serumen
d. G3 pendengaran : Tidak ada
e. Alat bantu dengar : Tidak ada
Hidung (Penciuman)
a. Lubang hidung
b. Septum nasi
c. Konka
d. Sekret
:
: Kecil, tumbuh sedikit bulu hidung
: Baik, tidak ada benjolan/massa
: Baik
: Tidak ada
Mulut (Pengecapan) :
a. Gigi geligi
: Gigi rahang atas 6 buah, rahang bawah 9 buah, ada karies, plak dan
gigi
keropos
Format Askep Gerontik STIKes Madani Yogyakarta
|6
b. Lidah
c. Sensasi rasa
Sensasi (Perabaan)
a. Sensasi nyeri
b. Turgor kulit
:
:1
Sensasi taktil : : Baik (< 2 detik)
Leher :
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
dan
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Inspeksi
Palpasi
: Warna sama dengan anggota tubuh lainnya (sawo matang), tidak ada lesi,
gerakan fleksi, eksttensi dan rotasi dalam rentang baik (normal), tidak terlihat
pembesaran vena jugularis.
: Tidak ada nyeri tekan dan vena jugularis tidak teraba
DADA
: Bentuk dada tidak simetris dextra dan sinistra, tidak menggunakan otot
tambahan saat bernafas, tidak ada benjolan dan tidak ada lesi.
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada dada, pengembangan dada pada
kaji taktil fremitus tidak simetris > besar dxtra daripada sinistra.
: Terdengar sonor pada dada, hati redup dan abdomen timpani.
: Terdengar suara nafas vesikuler dengan sedikit stridor melemah.
JANTUNG
: Terlihat ictus cordis di intercosta midclavicula sinistra
: Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba pada midclavicula sinistra
: Redup pada jantung (ictus cordis).
: S1 ddan S2 terdengar normal (lub-dub), reguler dan lemah.
ABDOMEN
: Tidak buncit, kontur permukaan kulit baik, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
warna sama dengan anggota tubuh lainnya (sawo matang)
: Peristaltik 15x/menit
: Timpani, tidak ada acites
: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada abdomen dan seluruh kuadran
baik.
INGUINAL & GENETALIA
: *Tidak diperiksa karena klien menolak/tidak berkenan
: *Tidak diperiksa karena klien menolak/tidak berkenan
EKSTRIMITAS
Inspeksi :
Kekuatan otot :
Tidak ada luka pada ektrimitas bawah dan
atas, simetris dextra dan sinistra serta
tidak adda fraktur tulang.
4
4
4
4
Palpasi :
Akral hangat, denyut nadi perifer lemah, tidak ada nyeri, dan tidak ada udema
|7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Waktu
Tgl dan Jam
20 April 2015
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Back Deppression
Inventory
20 April 2015
Indeks Katz
Nilai : 11 (ketergantungan)
20 April 2015
Indeks Batrhles
TERAPI OBAT
Waktu
Tgl dan Jam
Jenis Obat
Dosis
2014
Paracetamol
B Complex
2 x 1 500 mg
2 x 1 50 mg
2014
Captopril
Salvitron
2 x 12,5 mg
1x1
|8
DATA FOKUS
DATA SUBYEKTIF (DS)
|9
ANALISA DATA
WAKTU
TGL/JAM
20/04/2015
09.00 WIB
20/04/2015
10.00 WIB
SYMTOM/SIGNS
ETIOLOGI
PROBLEM
DS :
Klien mengatakan sedih dikirim ke
PSTW oleh kaka perempuannya
dan jarang dikunjungii
Klien mengatakan sejak orang tua
sudah tiada (meninggal dunia)
klien kurang dihargai karena tidak
bekkerja dan berkeluarga.
Klien mengatakan kurang/tidak
mendapat dukungan dari keluarga
yang lain saat ada masalah.
Klien mengatakan kurang berarti
dalam keluarga dan malu dengan
teman satu wisma karena tidak
menikah, tidak memiliki keturunan
dan istri.
Klien mengatakan jika ada
masalah sering dipendam senddiri
dan dibawa tidur, jarang bicara
kepada temen sewisma/orang lain.
Klien mengatakan kurang menjalin
hubungan baik dengan keluarga
dan teman satu wisma, komunikasi
sekedarnya dan selalu ingin
sendiri.
DO :
Klien tampak banyak tidur dan
selalu berdiam diri dalam kamar
(tidak inngin berinteraksi dengan
orang lain)
Klien tampak malu wajah
kemerahan dan menutup wajah
dengan tangan saat wawancara
Pandangan tidak fokus
- BDI : 12 (gangguan
mood/perasaan murung ringan)
Defisit pengetahuan/
keterampilan tentang
cara meningkatkan
kebersamaan
Hambatan
interaksi sosial
DS :
Klien mengatakan jarang dan
malas berhias atau
mempertahankan penampilan yang
baik, selalu ingin tampil apa
adanya.
DO :
Klien tampak kurus, bersih dan
Kelemahan dan
kenyammanan
inefektif
Defisit
perawatan
diri :
penampilan
| 10
20/04/2015
11.00 WIB
DS :
Klien mengatakan sejak di panti
kondisi tubuhnya melemah dan
selalu berfikir bahwa hidupnya
telah banyak berubah dari yang
sebelumnya sehingga sekarang
jarang sholat dan mengikuti
kegiatan keagamaan di panti.
Selalu merasa sepi dan
keterasingan.
Klien mengatakan malas beribadah
karena sudah lemah dan tua.
DO :
Afek tumpul
Pandangan tidak fokus
Kesepian atau
pengasingan sosial
Distres
Spiritual
| 11
20/4/2015
12.30
WIB
No.
Dx
1
Tujuan Keperawatan
(NOC)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x7 jam,
klien dengan hambatan
interaksi sosial diharapkan
dapat teratasi dengan kriteria
hasil :
*Keterampilan Interaksi
Sosial
- Menunjukkan sikap
senang berinteraksi
- Memahami dampak
perilaku diri pada
interaksi sosial
- Menunjukkan sikap
asertif dan peningkatan
interaksi dengan orang
lain.
- Mengungkapkan
keinginan untuk
berrhubungan dengan
orang lain
Ttd
*Peningkatan Sosialisasi
Saty
- Buat interaksi terjadwal
a
- Identifikasi perubahan perilaku
- Libatkan pendukung sebaya
dalam memberikan umpan balik
interakksi
- Anjurkan belajar hargai orang
lain
- Ajari sikap asertif kepada orang
lain
| 12
Ami
n
20/4/2015
13.00
WIB
*Dukungan Spiritual
- Kaji secara tidak langsung
terhadap distres spiritual
dengan menentukan sumbersumber harapan dan kekuatan
klien
- Amati barang-barang
keagamaan seperti literatur
keagamaan di sekitar bed klien
- Minta konsultasi spiritual untuk
membantu klien mendapatkan
sumber dukungan masyarakat
- Bantu membaca kitab suci klien
jika menginginkannya dan tidak
mampu membaca sendiri.
| 13
Suip
PELAKSANAAN TINDAKAN
Waktu
Hr/tgl
Jam
20/4/15
13.15
No.
dx
1
Implementasi
-
13.20
13.40
Respon
Ttd
S:
- Klien mengatakan malu bila
ngobrol dengan orang lain
- Klien mengatakan lebih baik
diam di kamar sambil
tiduran atau membaca buku
O:
- Klien tampak malu menutup
wajah dengan tangnnya
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Ajari sikap asertif
dengan orang lain
Libatkan teman sebaya
dalam berikan umpan
balik interaksi
Saty
a
Memantau kemampuan
berpakaian dan menata rambut
Mendukung kemandirian
berpakaian dan berhias
Membantu klien memilih
pakaian yang mudah dipakai
dan dilepas
S:
Ami
- Klien mengatakan bisa
n
memilih dan mengambil
pakaian sendiri.
- Klien mengatakan lebih suka
memakai jaz dan kemeja
O:
- Klien tampak senyum sambil
mengangguk
- Klien tampak mengenakan
pakaian kebalik dan salah
kancing
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Fasilitasi bantuan
pemangkasan rambut dan
sisir, bila perlu
Ajari klien melipat,
menyusun, mamakai baju
dan menyisir rambut
S:
- Klien mengatakan ingin
belajar rutin sholat lagi
O:
- Klien tampak sedang
mambaca buku panduan
sholat dan bacaan doa
sehari-hari
| 14
Suip
21/4/15
08.00
09.00
disukai klien
S:
- Klien mengatakan
terimakasih
O:
- Klien tampak interaktif dan
komunnikatif saat ddiajak
ngobrol oleh perawat dan
klien Tn. Arman
- Klien tampak banyak diam
dan menunggu pertanyaan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Identifikasi perubahan
perilaku
Memantau kemampan
berpakaian ddan menata rambut
klien
Memotivasi klien dapat
melipat, memilih, mennyusun
pakaiannya secara manditi dan
menyisir rambut
Mengajurkan menutup pintu
kamar saat berganti pakaian
untuk mempertahankan privasi
klien
S:
Ami
- Klien mengatakan
n
terimakasih sudah dimotivasi
dan diajarkan melipat baju &
menyisir rambut.
O:
- Klien tampak sedang
mengkancingkan baju
dengan benar dan mengelus
sambil menyisir rambut
mandiri
- Klien mampu mellipat baju
sesuai yang diajarkan denga
baik
A : Masalah teratasi sebagian
Klien mampu mellipat
baju sesuai yang
diajarkan denga baik
P : Lanjutkan intervensi
Pantau peningkatan
kemampuan berpakaian
dan merapihkan rambut
| 15
Saty
a
10.00
22/4/15
09.00
10.00
S:
- Klien mengatakan sering
malas untuk beribadah,
sekarang sudah tua muai
melemah dan turun harapan
- Klien mengatakan banya
tidur dan kadang keluar
pergi ke ngasem saat waktu
kosong daripada mengisi
keterampilan
- Klien mengatakan mengerti
bahaya merokok tetapi sulit
berhenti merokok.
O:
- Klien tampak afek tumpul
- Pandangan tidak fokus
- Klien mengangguk
- Klien sedang mendengarkan
apa yang dianjurkan perawat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Bantu klien konsultasi
agama
Ujan
g
S:
- Klien mengatakan akan
mencoba asertif jika ada
masalah
O:
- Klien tampak kurang senang
jika ada orang lain yang
mengajak ngobrol
- Klien tampak memahami
dampak perilaku dari
interaksi sosial
- TTV (TD: 135/80 mmHg,
N:60x/m, RR: 16x/m)
- Hasil kuoosioner : 12
(ddepresi sedang atau
gangguan mood /perasaan
murung ringan)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Libatkan orang
lain/teman sebaya dalam
mendukung interaksi
sosial
Saty
a
Memantau kemampuan
berpakaian klien
S:
- Klien mengatakan sudah
Ami
n
| 16
11.00
Suip
| 18
EVALUASI
Waktu
Hr/tgl
Jam
22/4/15
12.00
22/4/15
13.00
Dx. Keperawatan
EVALUASI
Ttd
S:
Saty
- Klien mengatakan akan mencoba asertif
a
jika ada masalah
O:
- Klien tampak kurang senang jika ada
orang lain yang mengajak ngobrol
- Klien tampak memahami dampak perilaku
dari interaksi sosial
- TTV (TD: 135/80 mmHg, N:60x/m, RR:
16x/m)
- Hasil kuoosioner : 12 (depresi sedang atau
gangguan mood /perasaan murung ringan)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Libatkan orang lain/teman sebaya
dalam mendukung interaksi sosial
S:
- Klien mengatakan sudah bisa memakai
pakaian dengan kancing yang benar dan
menyisir rambut
O:
- Klien tampak bisa melipat baju dan
menyusun serta memakai pakaian dengan
rapih, tidak terballik dan benar kancing.
- Klien tampak bisa merapihkan denga
menyisir rambut
- Klien tampak memperhatikan saat
diajarkan menyapu lantai
- Tampak kamar sedikit kotor, barangbarang pribadi banyak disimpan di dalam
plastik (Jawa kresek, baca kresek :
plastik)
- Hasil kuosioner : Index Katz dalam
kategori A (bisa melakan ADL semua
dengan mandiri) (20)
A : Masalah teratasi
Klien bisa melipat baju dan menyusun
serta memakai pakaian dengan rapih,
tidak terballik dan benar kancing
Klien bisa merapihkan denga menyisir
rambut
P : Pertahankan intervensi
Ajari klien menyapu dan
membersihkan kamar mandi secara
mandiri
| 19
Ami
n
22/4/15
14.00
Distres spiritual
berhuungan dengan
kesepian dan pengasingan
sosial
S:
- Klien mengatakan masih malas bila
diajak sholat, tetapi sering baca buku
agama, panduan doa seharihari dan
panduan sholat.
O:
- Klien tampak mendengarkan dan mau di
ajak berdiskusi tentang keluhan
spiritualnya
- Klien tampak membersihkan putung
rokok
A : Masalah teratasi sebagian
Klieen mau di ajak berdiskusi tentang
keluhan spiritualnya
P : Lanjutkan intervensi
Berikan bimbingan spiriitual
Motivasi untuk selalu beribadah
(sholat, berdoa dan mengikuti
kegiatan keagamaan di panti)
| 20
Suip
Ujan
g
: Tn. J
: 20 April 2015
Nama Mahasiswa
NIM
: Tim
:-
( Pilihlah salah satu penyataan yang anda anggap sesuai dengan diri anda saat ini, dengan
memberi tanda silang (x) pada huruf di depan penyataan yang anda pilih )
1. 0. Saya tidak merasa sedih
1.
Saya merasa sedih
2.
Saya merasa sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat menghilangkannya
3.
Saya begitu sedih sehingga saya merasa tidak tahan lagi
2. 0. Saya tidak merasa berkecil hati terhadap masa depan
1.
Saya merasa berkecil hati terhadap masa depan
2.
Saya merasa tidak ada sesuatu yang saya nantikan
3. Saya merasa bahwa tidak ada harapan di masa depan dan segala sesuatunya tidak
dapat diperbaiki
3. 0. Saya tidak merasa gagal
1.
Saya merasa lebih banyak mengalami kegagalan daripada rata rata
orang
2. Kalau saya meninjau kembali hidup saya, yang dapat saya lihat hanyalah banyak
kegagalan
3.
Saya merasa sebagai seorang pribadi yang gagal total
4. 0. Saya memperoleh kepuasan atas segala sesuatu seperti biasanya
1.
Saya tidak dapat menikmati segala sesuatu seperti biasanya
2.
Saya tidak lagi memperoleh kepuasan yang nyata dari segala sesuatu
3.
Saya merasa tidak puas atau bosan terhadap apa saja
5. 0. Saya tidak merasa bersalah
1.
Saya cukup sering merasa bersalah
2.
Saya sering merasa sangat bersalah
3.
Saya merasa bersalah sepanjang waktu
6. 0. Saya tidak merasa bahwa saya sedang dihukum
1.
Saya merasa bahwa saya mungkin dihukum
2.
Saya mengharapkan agar dihukum
3.
Saya merasa bahwa saya sedang dihukum
7. 0. Saya tidak merasa kecewa terhadap diri saya sendiri
1.
Saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri
2.
Saya merasa jijik terhadap diri saya sendiri
3.
Saya membenci diri saya sendiri
8. 0. Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada orang lain
Format Askep Gerontik STIKes Madani Yogyakarta
| 21
1. Saya selalu mencela diri saya sendiri karena kelemahan atau kekeliruan saya
2. Saya menyalahkan diri saya sendiri sepanjang waktu atas kesalahan kesalahan saya
3. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua hal buruk yang terjadi
9. 0. Saya tidak mempunyai pikiran untuk bunuh diri
1. Saya mempunyai pikiran pikiran untuk bunuh diri, tetapi saya tidak akan
melaksanakannya
2. Saya ingin bunuh diri
3. Saya akan bunuh diri kalau ada kesempatan
10. 0.
1.
2.
3.
11. 0.
1.
2.
3.
| 22
1.
2.
3.
0. Saya tidak merasa ada perubahan dalam minat saya terhadap seks pada akhir
akhir ini
1.
Saya kurang berminat terhadap seks kalau dibandingkan dengan biasanya
2.
Sekarang saya sangat kurang berminat terhadap seks
3.
Saya sama sekali kehilangan minat terhadap seks
TOTAL
: 12
KRITERIA
| 23
Tingkatan Depresi
Naik turunnya perasaan ini tergolong wajar
Gangguan mood atau perasaan murung yang ringan
Garis batas depresi klinis
Depresi sedang
Depresi parah
Depresi ekstrim
Source :
Beck, A. T. & Butler, A. C. (1995). Cognitive therapy for depression. The Clinical
Psychologist, 48(3), 3-5.
| 24
17
: Tn. J
Nama Mahasiswa
: Tim
Aktivitas
Mandiri
: 20 April 2015 NIM
:Nilai (1)
Mandi di kamar mandi (menggosok,
kebutuhan keluarga.
Mengelola keuangan (menyimpan dan
untuk berpergian.
Menyiapkan obat dan minum obat sesuai
Tergantung
(Nilai 0)
11
| 25
Analisi Hasil :
Point : 13 17 : Mandiri
Point : 0 12 : Ketergantungan
Source :
Maryam, R. Siti, dkk, (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Jakarta : Salemba
Medika
| 26
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
: Tn. J
: 20 April 2015
Transfer
Mobilitas
Total Nilai
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
Nama Mahasiswa
NIM
: Tim
:-
Skor
Tidak mampu
= Butuh bantuan memotong, mengoles mentega dll.
= Mandiri
= Tergantung orang lain
= Mandiri
= Membutuhkan bantuan orang lain
= Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan
bercukur
= Tergantung orang lain
= Sebagian dibantu (misal mengancing baju)
= Mandiri
= Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol
= Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)
= Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
= Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
= Kadang Inkontensia (sekali seminggu)
= Kontinensia (teratur)
= Tergantung bantuan orang lain
= Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan
beberapa hal sendiri
= Mandiri
= Tidak mampu
= Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
= Bantuan kecil (1 orang)
= Mandiri
= Immobile (tidak mampu)
= Menggunakan kursi roda
= Berjalan dengan bantuan satu orang
= Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti,
tongkat)
= Tidak mampu
= Membutuhkan bantuan (alat bantu)
= Mandiri
Nilai
2
1
0
1
2
1
: 17
Interpretasi hasil :
Format Askep Gerontik STIKes Madani Yogyakarta
| 27
20
12-19
9-11
5-8
0-4
: Mandiri
: Ketergantungan Ringan
: Ketergantungan Sedang
: Ketergantungan Berat
: Ketergantungan Total
Source :
Sugiarto, A., 2005, Penilaian keseimbangan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari
pada lansia, FK UNDIP
| 28
KESIMPULAN
Telah dilakukan implementasi asuhan keperawatan kepada klien Tn. J usia 74 tahun selama 3
x 7 jam dengan diagnosa hambatan interaksi sosial, defisit perawatan diri : penampilan dan
distres spiritual pada Senin s/d Rabu 22 April 2015 di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)
Yogyakarta Unit Budhi Luhur dengan kriteria hasil sebagai berikut :
No
.
1.
Diagnosa
Keperawata
n
Hambatan
interaksi
sosial
berhubungan
dengan defisit
pengetahuan/
keterampilan
tentang cara
meningkatkan
kebersamaaan
Implementasi
*Peningkatan
Sosialisasi
- Membuat
interaksi
terjadwal
- Mengidentifikasi
perubahan
perilaku
- Melibatkan
pendukung
sebaya dalam
memberikan
umpan balik
interakksi
- Menganjurkan
belajar hargai
orang lain
- Mengajari sikap
asertif kepada
orang lain
Pencapaian
Target
Pencapaian
Hasil
*Keterampilan
Interaksi Sosial
- Menunjukkan
sikap senang
berinteraksi
- Memahami
dampak perilaku
diri pada
interaksi sosial
- Menunjukkan
sikap asertif dan
peningkatan
interaksi dengan
orang lain.
- Mengungkapkan
keinginan untuk
berrhubungan
dengan orang
lain
Masalah teratasi
sebagian :
- Klien tampak
memahami
dampak perilaku
dari interaksi
sosial
- TTV (TD:
135/80 mmHg,
N:60x/m, RR:
16x/m)
Belum teratasi :
- Klien masih
menunjukkan
kurang senang
jika berinteraksi
dengan orang
lain
- Klien belum
menunnjukkan
keinginan untuk
berhubungan
dengan orang
lain
- Klien akan
mencoba
bersikap asertif
jika ada masalah
- Hasil kuosioner :
12 (depresi
sedang atau
gangguan
mood /perasaan
murung ringan)
Hambatan
-
Klien selalu
sulit bila
diajak
berinteraksi/
wawancara
dengan
beralasan
ingin
istirahat.
Klien jarang
berada di
kamar/
wisma,
tetapi sering
keluar ke
ngasem atau
pasar dari
pada
mengisi
waktu luang
di panti
dengan
keterampilan
Klien sering
berubah
mood/
perasaan bila
sudah
membuat
janji/jadwal
sehingga
menghambat
implementas
i dan
| 29
pencapaian
hasil yang
diharapakan.
2.
Defisit
perawatan diri
: berpakaian
berhubungan
dengan
kelemahan
dan
kenyamanan
inefekktif
3.
Distres
spiritual
berhuungan
dengan
kesepian dan
pengasingan
sosial
*Bantuan
Perawatan Diri :
Berpakaian
- Memantau
penigkatan/penu
runan
kemampuan
berpakaian dan
melakukan
perawatan
rambut
- Memfasilitasi
bantuan
pemangkasan
rambut atau
penata
kecantikan, jika
perlu.
- Mendukung
kemandirian
dalam
berpakaian dan
berhias
- Membantu klien
untuk memilih
pakaian yang
mudah dipakkai
dan dilepas.
- Mempertahanka
n privasi saat
ganti pakaian
*Dukungan
Spiritual
- Mengkaji secara
tidak langsung
terhadap distres
spiritual dengan
menentukan
sumber-sumber
harapan dan
*Perawatan Diri :
Berpakaian
- Mengenai
pakaian secara
rapih
- Mengambil,
menaruh,
menyusun dan
melipat baju
dengan rapih
- Mampu menyisir
rambut dengan
rapih mandiri
Masalah teratasi :
- Klien bisa
melipat baju dan
menyusun serta
memakai pakaian
dengan rapih,
tidak terbalik dan
benar kancing
- Klien bisa
merapihkan
denga menyisir
rambut
Klien
kooperatif
bila diajak
merapihkan
pakaian/
menyetrika
baju.
Klien
kooperatif
bila
dianjurkan
menyisir dan
merapihkan
rambut.
*Kesehatan
Spiritual
- Mendiskusikan
praktik dan
keluhan spiritual
klien
- Klien
mau/berkenan
disarankan untuk
Masalah teratasi
sebagian :
- Klien mau di
ajak berdiskusi
tentang keluhan
spiritualnya
Belum teratasi :
- Klien belum
berkenan bila
Klien
tampak
sedikit acuh
bila diajak
bicara
tentang
ibadah dan
kegiatan
keagamaan
| 30
kekuatan klien
Mengamati
barang-barang
keagamaan
seperti literatur
keagamaan di
sekitar bed klien
Meminta
konsultasi
spiritual untuk
membantu klien
mendapatkan
sumber
dukungan
masyarakat
Membantu
membaca kitab
suci klien jika
menginginkanny
a dan tidak
mampu
membaca
sendiri.
sholat dan
mengikuti
kegiatan
keagamaan di
panti
Menunjukkan
tehnik koping
untuk
menghadapi
distres spiritual.
dianjurkan untuk
sholat dan
mengikuti
kegiatan
keagamaan di
panti
Klien belum
menunjukkan
tehnik koping
yang adaftif
untuk
menghadapi
distres spiritual.
di panti
Klien
mengatakan
Koping klien
terhadap
distres
spiiritual
hanya saja
bila ingin
beribadah
klien selalu
membuka
buku dan
membaca
buku agama
seperti buku
panduan
bacaan doa
sehari-hari
berwarna
ungu dan
buku yasin.
| 31
SARAN
A. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) :
Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) tentang interaksi sosial sangat
dibutuhkan dalam upaya meningkatkan interaksi sosial klien dengan klien se-wisma atau
se-panti yang lain. Diharapkan pada terapi ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa,
tetapi juga oleh seluruh pramurukti yang berjaga/dinas di Wisma G, sehingga harapannya
akan memberikan dampak positif kepada klien dengan adanya pelaksanaan TAK yang
berkesinambungan dan terus-menerus.
Selain itu juga, pramurukti perlu memberikan atau mengajarkan nilai-nilai
keagamaan dalam setiap aspek kehidupan klien sesuai dengan agamannya, sehingga dapat
memberikan dampak positif pada peningkatan integritas dan penalaran serta
menumbuhkan sikap memahami makna dan tujuan hidup dengan cara selain dengan
beribadah tetapi juga sikap menerima kondisi yang ada pada saat ini pada klien.
B. Mahasiswa :
Dalam melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan hambatan interaksi
sosial perlu memperhatikan sikap Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) sebelum
berinteraksi, karena dengan ini akan menghasilkan build trust yang positif, juga klien
dapat selalu berkooperatif dan bersemangat sehingga mempermudah dalam implementasi
asuhan keperawatan. Selain itu juga, setiap di akhir berinteraksi dengan klien, kita perlu
memberikan reenforcement atau sebuah ungkapan konstruktif yang dapat meningkatkan
semangat klien.
| 32