Você está na página 1de 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif, secara sosial
dan ekonomis.1

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pemerintah

menggunakan target-target yang harus dicapai dalam program Millennium


Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan milennium ditahun 2015,
sehingga menjadikan para tenaga medis dan paramedis memiliki acuan dalam
menjalankan tugasnya dalam meningkatkan kesehatan.2
Menurut Hendrik L. Bloom, dikutip Notoadmojo, derajat kesehatan
dipengaruhi oleh empat macam faktor, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan hereditas. Faktor lingkungan (45%) dan perilaku (30%) merupakan
faktor terbesar yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan. Untuk
faktor lain terdiri dari pelayanan keshatan (20%) dan heredita (5%).3
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran
lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara
keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu
sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya). Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan
profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.2

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya


teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodelogi
mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya

pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif
menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.1
Tujuan pembangunan bidang kesehatan menurut Undang-Undang No. 36
tahun 2009 tentang kesehatan adalah meningkatkan kesadran dan kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.1
Pembangunan

kesehatan

diselenggarakan

dengan

berdasarkan

pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan


dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak,
bayi, lanjut usia, dan keluarga miskin.1
Salah satu statergi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan
semua rakyat sehat adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan, yang berarti setiap upaya program harus mempunyai kontribusi positif
terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan
mengacu kepada konsep Paradigma Sehat, yaitu pembangunan kesehatan yang
memberikan prioritas utama pada pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan (preventif) dibandingkan upaya pengobatan (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitative) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.1
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota,
yang merupakan ujung tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat di wilayah kerjanya. Dalam rangka mendukung penyelenggaraan
Puskesmas perlu pengelolaan melalui pencapaian manajemen Puskesmas secara
optimal.4
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan di tingkat pertama, dan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya.5
Dalam menyelenggarakan kegiatan kesehatan Puskesmas di dasari oleh azas
penyelenggaraan puskesmas yaitu azas pertanggung jawaban wilayah, azas
pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan, azas rujukan. 5 Puskesmas mempunyai 2
program yaitu program pokok dan program pengembangan.5
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, yang telah
ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010- 2014 bidang kesehatan. Kondisi
pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat yang di tunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan
Sumber Daya Manusia, seperti : meningkatnya derajat kesejahteraan dari status gizi
masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang
optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antara individu, antara
kelompok masyarakat dan antara daerah dengan tetap lebih mengutamakan pada
upaya preventiz, promotif, serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam
bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan adalah posyandu.6
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi.7
Kota tasikmalaya memiliki 20 puskesmas. Salah satunya adalah Puskesmas
Bungursari, wilayah kerja puskesmas Bungursari melitputi 2(dua) kelurahan yaitu
Kelurahan Bungursari, dan Kelurahan Cibunigeulis. Dan untuk kelurahan
3

Cibunigeulis memiliki 8(delapan) RW yang salah satunya dilakukan survei yaitu RW


08 yang terdiri dari 5 RT dan memiliki 1 posyandu.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam laporan ini
adalah :
1. Masalah kesehatan apa saja yang terdapat di wilayah kerja RW 08
Kelurahan Cibunigeulis bulan April 2015.
2. Apakah ada dampak dari intervensi kegiatan survei mawas diri yang
dilakukan oleh pihak Puskesmas Cibunigeulis.

1.3

Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui masalah kesehatan apa saja yang terdapat di wilayah
kerja RW 08 Kelurahan Cibunigeulis bulan April 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah ada dampak dari intervensi kegiatan survei
mawas diri yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Cibunigeulis.

1.4

Manfaat Penelitian

1. Hasil Survey Mawas Diri ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
gambaran status masalah kesehatan yang terdapat di RW 08 kelurahan
Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
2. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi penulis serta masyarakat di
wilayah RW 08 Kelurahan Cibunigeulis.
3. Dari hasil SMD yang telah diperoleh, dapat menjadi acuan bagi penulis
selanjutnya khususnya dan bagi instansi terkait untuk memberikan intervensi
terhadap permasalahan kesehatan yang ada di RW 08 Kelurahan Cibunigeulis.

1.5

Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh warga yang berada di wilayah RW
08 Kelurahan Cibunigeulis pada bulan April tahun 2015.

Você também pode gostar

  • ANEMIA PADA ANAK
    ANEMIA PADA ANAK
    Documento17 páginas
    ANEMIA PADA ANAK
    Deddi Scooter'loeyhe
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento2 páginas
    Daftar Pustaka
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • TB Sap
    TB Sap
    Documento5 páginas
    TB Sap
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Documento1 página
    Daftar Tabel
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Psmba
    Kata Pengantar Psmba
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar Psmba
    Muhammad Luthfi Adrianz
    Ainda não há avaliações
  • Semua 2
    Semua 2
    Documento35 páginas
    Semua 2
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Case Poli Jiwa
    Case Poli Jiwa
    Documento32 páginas
    Case Poli Jiwa
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento2 páginas
    Daftar Isi
    Muhammad Luthfi Adrianz
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Forensik
    Makalah Forensik
    Documento10 páginas
    Makalah Forensik
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Radiologi
    Radiologi
    Documento1 página
    Radiologi
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Cover Una
    Cover Una
    Documento2 páginas
    Cover Una
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Kulit
    Kulit
    Documento7 páginas
    Kulit
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Kulit
    Kulit
    Documento7 páginas
    Kulit
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Bab I-Ii
    Bab I-Ii
    Documento26 páginas
    Bab I-Ii
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • MEKANISME NYERI NOSISEPTIF
    MEKANISME NYERI NOSISEPTIF
    Documento5 páginas
    MEKANISME NYERI NOSISEPTIF
    tesonetesone
    Ainda não há avaliações
  • Definisi Hipoglikemia
    Definisi Hipoglikemia
    Documento7 páginas
    Definisi Hipoglikemia
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Bab I-Ii
    Bab I-Ii
    Documento26 páginas
    Bab I-Ii
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Perkosaan
    Perkosaan
    Documento22 páginas
    Perkosaan
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Definisi Hipoglikemia
    Definisi Hipoglikemia
    Documento7 páginas
    Definisi Hipoglikemia
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • PERANDOKTER
    PERANDOKTER
    Documento3 páginas
    PERANDOKTER
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
    Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
    Documento5 páginas
    Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
    Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
    Documento5 páginas
    Anatomi Dan Fisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
    Puryanto Cokro Wijoyo
    Ainda não há avaliações