Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISIS PROTEIN
OLEH :
NI KADEK SUCAHYANINGSIH
P07134013006
P07134013016
BENNY TRESNANDA
P07134013027
I KADEK MARDANA
P07134013044
ANALISIS PROTEIN
I.
PROTEIN
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein
merupakan zat pembentuk tubuh, sehingga protein yang terdapat dalam makanan berfungsi
sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Poedjadi Anna, dkk, 2005).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan
polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Pada umumnya molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, serta yang lainnya.
II.
III.
yang mengandung gugus -amino bebas memberikan reaksi ninhidrin positif dengan
menunjukkan reaksi terbentuknya warna biru sampai ungu.
3.4 Uji Millon
Uji Millon merupakan salah satu uji protein untuk mengetahui adanya tirosin asam
amino yang mengandung fenol. Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri
nitrat dalam asam nitrat. Prinsip kerjanya yaitu apabila pereaksi ini ditambahkan pada
larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah.
Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol, hal tersebut dikarenakan terbentuknya reaksi
antara protein dengan merkuri nitrat dalam asam nitrat dan natrium nitrit, sehingga timbul
warna merah.
3.5 Uji Hopkins-Cole
Uji Hopkins-Cole ini merupakan uji protein yang menggunakan pereaksi HopkinsCole yang mengandung asam glioksilat dan triptofa. Pereaksi tersebut dibuat dari asam
oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi HopkinsCole, asam sulfat dituangkan secara perlahan hingga membentuk lapisan di bawah larutan
protein berupa cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut.
3.6 Uji Natriumnitroprusida
Uji Natriumnitroprusida merupakan ujia protein yang penggunakan pereaksi
Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan
protein yang mempunyai gugus SH bebas. Jadi protein yang mengandung sistein dapat
memberikan hasil positif.
3.7 Uji Sakaguchi
Uji Sakaguchi merukan salah satu uji protein dimana pereaksi yang digunakan ialah
naftol dan natriumhipobromit. Pada dasarnya reaksi ini memberikan hasil positif apabila
ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein yang mengandung arginin dapat
IV.
terikat dan tidak memengaruhi reaksi asam basa NaOH. Indikator yang digunakan adalah
PP. Reaksi akhir titrasi akan terjadi perubahan warna merah muda.
4.3 Metode Spektrofotometri UV
Metode ini tepat digunakan untuk sampel yang mengandung protein terlarut. Ada dua
jenis sinar yang digunakan dalam metode ini, yaitu menggunakan sinar UV atau sinar
tampak (visibel). Adanya gugus aromatik pada asam-asam amino seperti fenilalanin,
tirosin, dan triptofan dapat menangkap sinar UV maupun visible.
Pada Spektrofometer Sinar UV, analisis data didasarkan pada asam-asam amino yang
memiliki nilai absorbs yang berbeda, diantaranya Triptofan mempunyai absorbsi
maksimum pada 280 nm, Tirosin mempunyai absorbsi maksimum pada 278 nm, dan
Fenilalanin menyerap sinar kurang kuat dan pada panjang gelombang lebih pendek.
Selain itu, jika menggunakan metode Spektrofometer sinar tampak (visible), maka
terlebih dahulu diperlukan penambahan pereaksi, seperti tiga 3 macam metode berikut :
Metode Biuret
Reaksi antara ikatan peptida dalam protein dengan logam Cu pada suasana
basa menghasilkan komplek warna biru yang dapat diukur secara spektrofotometri