Você está na página 1de 3

Menurut WHO, setiap tahun terdapat 1 1,5 juta bayi di dunia meninggal karena

tidak diberi ASI secara Eksklusif kepada sang buah hati. Sayangnya, masih banyak
ibu yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian ASI utuk sang buah
hati, ASI eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua
kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna.
Kurangnya pengetahuan ibu menyebabkan pada akhirnya ibu memberikan susu
formula yang berbahaya bagi kesehatan bayi.
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 06 bulan di
Indonesia berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2007
menjadi 56,2% pada tahun 2008 dan sedikit meningkat pada tahun 2009 menjadi
61,3%.
Demikian juga cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan menurun
dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008 dan meningkat menjadi
34,3% pada tahun 2009 (Susenas,2007 2009).
Berdasarkan hasil survey sosial ekonomi nasioanal (Susenas) Tahun 2009 di
Indonesia sebesar 61,3 % persentase meningkat di Tahun 2010 berdasarkan data
terakhir cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) di Indonesia sebesar 61,5 %
sementara itu cakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6 bulan) menurut Provinsi di
Indonesia Tahun 2010 untuk Provinsi DKI Jakarta sebesar 62,1 % (Susenas, 2010).
Cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan menurut Provinsi di Indonesia Tahun
2011 untuk provinsi DKI Jakarta sebesar 38,6 % cakupan pemberian ASI Eksklusif 06 bulan untuk wilayah Jakarta Timur sebesar 53,9 % (Dinas Kesehatan Provinsi,
2011).
Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014 telah
ditetapkan target indikator: (a) 100% balita gizi buruk mendapat perawatan; (b)
85% balita ditimbang berat badannya; (c) 80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI
Eksklusif; (d) 90% rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (e) 85% balita 659 bulan mendapat kapsul vitamin A; (f) 95% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (g)
100% Kabupaten dan kota melaksanakan surveilans; dan (h) 100% Penyediaan
buffer stock MP-ASI untuk daerah bencana (Dinas Kesehatan, 2012).
Cakupan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat
terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya Peraturan Perundangan tentang
Pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi,
dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya
ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya
membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.
Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan dapat disebabkan masih
kurangnya pemahaman masyarakat bahkan petugas kesehatan sekalipun tentang
manfaat dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan. Dilain

pihak adanya promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula
yang kadang sulit untuk dikendalikan.
Mungkin pula masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan
pemberian ASI Eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat
gabung antara ibu dan bayinya, dan belum atau masih rendahnya melakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) serta masih bebas beredarnya susu formula di
lingkungan RS.
Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif
antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI
Eksklusif, penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan keluarga dan
masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula.
Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan
kegiatan persalinan.
Menurut Menkes penyebarluasan informasi di anatara petugas kesehatan dan
masyarakat ternyata juga belum optimal. Hanya sekitar 60 % masyarakat
mengetahui informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan
terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui.

Asi Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi berumur 0-6 bulan tanpa makanan
dan minuman lain .Asi sangat mudah sekali didapat tidak membutuhkan waktu yang lama.
Asi Eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan
gizi ada pada Asi.yang berguna untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang
diberikan ,tidak ada makanan lain bagi bayi baru lahir yang dapat disamakan dengan Asi .
Menurut ahli kesehatan ,bayi pada usia 0-6 bulan sudah terpenuhi gizinya dengan asi
saja ,tetapi banyak ibu menghadapi masalah untuk memberikan Asi Eksklusif masalah yang
timbul disebabkan ibu bekerja .Diberikan makanan tambahan yang belum waktunya (diberi
pisang )dan ibu tepercaya promosi susu formula sehingga pelaksanaan Asi Eksklusif tidak bisa
terlaksanakan.

Bukti bukti penurunan penggunaan Asi Eksklusif dinegara maju telah banyak
dikemukakan Di Indonesia terutama dikota- kota besar terlihat adanya tendensi penurunan
pemberian Asi dari survey kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 menunjukkan Asi Eksklusif
selama 6 bulan menurun dari 42,2% menjadi 39,5% sedangkan penggunaan susu formula
meningkat dari 10,8% menjadi 32,5% (http://sitinurhayati.wordpress.com).
Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih sangat kurang, penyebabnya adalah sosial
budaya sosial budaya yang dimaksud diantaranya ibu bekerja atau kesibukan lainnya ,kadang ibu
merasa gengsi dan menirukan teman atau tetangganya yang memberi susu botol Keadaan
psikologis ,ibu biasanya ibu kurang seksi apabila dia menyusui bayinya. Faktor fisik ibu
,sehingga tidak memungkinkan ibu untuk menyusui.
Padahal dampak bila bayi tidak diberikan Asi Eksklusif dapat menurunkan berat badan
bayi ,bayi juga akan mudah sakit karena tidak dapat zat immunoglobulin yang terkandung dalam
kolostrum.pemberian susu formula pada bayi baru lahir buisa menyebabkan alergi karena
merangsang aktivasi system IgE yang pada bayi baru lahir belum sempurna ,sedangkan dalam
jangka panjang anak akan mudah kekurangan gizi dan obesitas(suradi ruslina dan utami
rusli,2008:10).
Mengingat masih banyaknya ibu yang tidak memberikan Asi Eksklusif maka
diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu nifas
dengan cara memberikan pengetahuan tentang Asi Eksklusif seperti sosialisasi,dan bimbingan
secara menyeluruh dan efektif.sehingga peneliti tertarik untuk Mengetuhui Faktor- Faktor Yang
Dapat Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan

Você também pode gostar