Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
NI KADEK SUCAHYANINGSIH
P07134013006
P07134013016
BENNY TRESNANDA
P07134013027
I KADEK MARDANA
P07134013044
proses pemutihan dan atau pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu
pemanggangan.
6. Pengawet, digunakan untuk mencegah / menghambat kerusakan oleh mikroba.
yang terdapat pada makanan dan minuman kemasan. Jenis zat pengawet ada dua,
yaitu GRAS (Generally Recognized as Safe) misalnya garam, gula, dan ADI
(Acceptable Daily Intake) misalnya asam benzoate.
7. Pengemulsi, pemantap dan pengental, merupakan bahan yang dapat membantu
terbentuknya dan memantapkan sistem dipersi yang homogen pada pangan.
paling banyak
Natrium
(Diethylpyrocarbonate)
Nitrofuranzon
(Nitrofuranzone)
P-
1. Analisis Bahan Pewarna dapat dilakukan dengan Metode Kromatografi Kertas dan
cara kimia dengan mereaksikan beberapa bahan kimia seperti : HCl pekat, H2SO4
pekat, NaOH 10%, dan NH4OH 10%
2. Analisis Bahan Pengawet
- Analisis Sulfit
o Spektrofotometri 550 nm dengan menggunakan larutan standar Na-sulfit
o Titrasi dengan NaOH 0,01 N, dengan menggunakan indikator metil red
o Iodometri dengan menggunakan larutan Iodium 0,1 N dan indikator amilum
- Analisis Nitrit
o Metode Griess yaitu pengukuran dengan Spektrofotometri dengan panjang
gelombang 520 nm dan menggunakan standar nitrit dari AgNO3. Sedangkan
untuk analisis Nitrat dan Nitrit dapat dilakuakan dengan metode Xylenol
yang menggunakan metode destilasi dan Spektrofotometri
-
pada panjang
Abdul, Rohman, dan Ibnu Gholib Gandjar (2007). Metode Kromatografi Untuk Analisis
Makanan. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Dimas,
2009.
Bahan
Tambahan
Makanan.
[Online].
https://dimasnandafachrizal.wordpress.com/category/bahan-tambahan-makanan/?
_e_pi_=7%2CPAGE_IDI0%2c366515198 (Diakses 25 Mei 2015)
F. G. Winarno dan Titi Sulistyowati Rahayu, (1994). Bahan Tambahan untuk Makanan dan
Kontaminan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Menkes RI.(1988).Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/PER/XII/88 tentang
Bahan Tambahan Makanan, Jakarta: Depkes
Menkes RI.(1996).Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/ Menkes/ Per/ V/ 1996
tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Jakarta: Depkes