Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ISBN: 979-442-242-8
Laila Refiana
Staf Pengajar MM Unlam
&
Muhammad Hasbi
Staf Manajemen RSUD Ulin
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor lingkungan eksternal dan internal
RSUD Banjarmasin. Faktor lingkungan eksternal terdiri dari pemerintah, masyarakat,
asuransi kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, perkembangan teknologi medis,
industri obat dan peralatan kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan internal terdiri dari
kualitas pelayanan, penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, manajemen
operasi, permodalan/keuangan, pemasaran dan perilaku organisasi. Analisis penelitian
menggunakan metode EFAS, IFAS, SFAS dan SWOT. Hasil temuan penelitian
menunjukkan bahwa semua faktor lingkungan eksternal dan internal terindentifikasi
sebagai variabel penting dalam formulasi strategi RSUD Ulin Banjarmasin. Selanjutnya,
didiskusikan tentang implikasi penelitian dan strategi pengembangan organisasi.
Kata kunci: Manajemen strategis, medis, organisasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk menjadikan rumah sakit tidak saja mandiri, tetapi lebih jauh mampu
beroperasi sesuai dengan misi sosialnya dan memberikan kontribusi lebih besar kepada
peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, tidak cukup hanya dengan melalui
kebijakan-kebijakan pemerintah saja, tetapi lebih dari pada itu. Antara lain harus
diadakannya peningkatan kemampuan manajerial dari para manajer rumah sakit itu
sendiri untuk dapat menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis.
RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di bawah
penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Kalsel. RSUD Ulin telah terakreditasi dengan nilai
akreditasi B Pendidikan. Penelitian ini ingin memformulasikan langkah awal dalam
perencanaan strategi, yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal di RSUD Ulin
Banjarmasin yang dapat mendukung dan memperkuat strategi baru yang akan dijalankan
ISBN: 979-442-242-8
rumah sakit agar dapat memenuhi targetnya. Target RSUD Ulin antara lain adalah
menjadi Rumah Sakit Kelas A Pendidikan pada Tahun 2010.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa faktor eksternal dan internal
kunci yang mempengaruhi strategi yang dilakukan oleh RSUD Ulin Banjarmasin. Model
penelitian adalah sebagai berikut.
Analisis Lingkungan
RSUD Ulin Banjarmasin
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan
Internal
Regulasi Pemerintah
Masyarakat
Asuransi Kesehatan
Kompetitor
Perkembangan IPTEKDOK
Kualitas Pelayanan
Penelitian dan Pengembangan SDM
Manajemen Operasional
Keuangan
Pemasaran
Perilaku Organisasi
________________________________________________________________________
Gambar 1 Model Penelitian
EFAS (External Faktor Analysis Summary) dan IFAS (Internal Faktor Analysis
Summary) untuk menentukan faktor eksternal dan internal dominan berupa fungsi-fungsi
yang terdapat dalam RSUD Ulin Banjarmasin. Analisis ini nantinya diwujudkan dalam
bentuk matrik EFAS dan IFAS, dengan dilakukan scoring melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menyusun faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan industri pada
kolom 1 (sebanyak 5-10 kekuatan dan kelemahan)
ISBN: 979-442-242-8
b. Memberi bobot masing-masing faktor dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak
penting). Pertimbangan pemberian bobot ini bergantung pada pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis industri. Semua bobot tersebut tidak boleh melebihi
skor total 1,0). Semakin besar bobotnya, semakin prioritas faktor tersebut bagi
manajemen.
c. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari
5 (outstanding) sampai 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi RSUD Ulin. Setiap rating adalah penilaian berdasarkan tinggi rendahnya
kapasitas RSUD Ulin Banjarmasin mampu mengatasi setiap faktor internal. Nilai
positif diberikan pada faktor kekuatan dan sebaliknya, nilai negatif diberikan pada
faktor kelemahan.
d. Mengalikan antara bobot dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom 4.
e. Menjumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh skor total. Nilai total dari
perhitungan ini menunjukkan bagaimana rumah sakit memberikan reaksi terhadap
faktor strategi eksternal dan internalnya.
Metode Matrik SFAS
SFAS (Strategic Faktor Analysis Summary) adalah sebuah ringkasan analisis yang
mengkombinasikan faktor strategis eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal
(IFAS). Langkah-langkah bentuk SFAS sebagai berikut:
a. Mendaftar item-item EFAS dan IFAS yang paling penting dalam kolom faktor
strategis kunci; menunjukkan mana yang merupakan kekuatan (S), kelemahan (W),
peluang (O), dan ancaman (T).
b. Meninjau bobot yang diberikan untuk faktor-faktor table EFAS dan IFAS tersebut,
dan menyesuaikan jika perlu sehingga jumlah total pada kolom bobot EFAS dan IFAS
mencapai 1,00.
c. Memasukkan pada kolom peringkat, peringkat yang diberikan manajemen perusahaan
terhadap setiap faktor dari table EFAS dan IFAS.
d. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk menghasilkan jumlah pada kolom skor
bobot.
e. Memberikan tanda (x) dalam kolom durasi untuk menunjukkan apakah suatu faktor
memiliki horizon waktu jangka pendek (< 1 tahun), jangka menengah (1-3 tahun),
atau jangka panjang (> 3 tahun).
ISBN: 979-442-242-8
f. Memberikan keterangan untuk masing-masing faktor dari tabel EFAS dan IFAS.
Analisis Matrik SWOT
Matrik Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) merupakan alat
pencocokan yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, strategi SO,
strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.
Bobot
(2
Rating
(3
Score
(4
PELUANG
- Perkembangan IPTEKDOK
- Peranan Askes
- Kepercayaan Masyarakat
- Peranan Kompetitor
- Peranan Pemerintah
0,2
0,1
0,1
0,05
0,05
5
2
4
3
5
1
0,2
0,4
0,15
0,25
ANCAMAN
- Peranan Kopetitor
- Perkembangan IPTEKDOK
- Peranan Askes
- Kepercayaan Masyarakat
- Peranan Pemerintah
0,1
0,15
0,1
0,1
0,05
3
2
2
1
2
0,3
0,3
0,2
0,1
0,1
Faktor Eksternal
TOTAL
Keterangan
(5
Memiliki alat yang lengkap dan canggih
Mampu melayani lapisan bawah
Pasar potensial
Kerjasama rujukan
Regulasi yang baik
ISBN: 979-442-242-8
Ancaman. Perkembangan IPTEKDOK yang sangat pesat membuat peralatan yang sudah
dibeli cepat sekali out-of-date. Untuk terus melengkapi peralatan kedokteran tersebut
diperlukan biaya yang sangat besar, mengingat sebagian besar peralatan kedokteran
adalah impor dan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi global.
Permasalahan yang lain adalah mekanisme pengadaan peralatan kedokteran yang harus
mengacu kepada Keppres 80 tahun 2003, dimana nilai alat diatas Rp 100 juta harus
melalui tender. Hal ini mengakibatkan tidak fleksibelnya dalam pemilihan alat dan
cenderung terdapat inefisiensi anggaran.
Solusi. Perlu adanya mekanisme pengadaan alat kedokteran yang lebih efisien dan perlu
adanya penjajakan Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor alat sesuai
peraturan yang berlaku. Selama ini KSO yang sudah berjalan adalah KSO peralatan Lab,
Radiologi dan Hemodialisa. Dengan KSO, keuntungan yang diperoleh RSUD Ulin
Banjarmasin adalah:
1. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk investasi pembelian alat baru
2. Distributor selalu mengupdate peralatannya jika ada teknologi baru yang muncul
Namun disisi lain kerugian KSO adalah perlunya biaya pendamping yang harus disiapkan
RSUD Ulin Banjarmasin untuk pasien tidak mampu.
Tabel 2 IFAS RSUD Ulin Banjarmasin
Faktor Internal
(1
KEKUATAN
- Sumber Daya Manusia
- Kualitas Pelayanan
- Manajemen Operasional
- Pemasaran
- Perilaku organisasi
- Pengelolaan Keuangan
- Penelitian dan pengembangan
KELEMAHAN
- Kualitas Pelayanan
- Perilaku Organisasi
- Sumber Daya Manusia
- Pengelolaan Keuangan
- Manajemen operasional
- Penelitian dan pengembangan
- Pemasaran
TOTAL
Keterangan
(5
0,2
0,15
0,1
0,15
4
3
2
3
0,8
0,45
0,2
0,45
0,15
0,1
0,05
0,1
1
3
2
2
0,15
0,3
0,1
0,2
2,65
ISBN: 979-442-242-8
Skor total 2,65 menandakan bahwa meski memiliki kelemahan yang cukup banyak,
namun RSUD Ulin Banjarmasin sudah berusaha meminimalisir kekurangan tersebut
dengan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya (Tabel 2). Analisis faktor internal Sumber
Daya Manusia sebagai faktor kekuatan dengan skor terbesar dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Kekuatan. RSUD Ulin Banjarmasin memiliki SDM yang terlengkap dan handal jika
dibandingkan RS Swasta maupun RS Kompetitor lain di Kalsel. Hal ini merupakan modal
utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan produk pelayanan yang
tidak dimiliki RS kompetitor.
Kelemahan. Kelemahan SDM yang paling utama adalah lemahnya integritas terhadap
lembaga dan perilaku staf rumah sakit yang cenderung arogan. Kekuatan pada sisi SDM
juga berakibat dilematis, karena SDM handal tersebut juga bekerja untuk RS kompetitor
diluar jam kerja sebagai PNS (dokter spesialis).
pelayanan mereka di RSUD Ulin Banjarmasin hanya formalitas sebagai PNS dan
cenderung mengutamakan pekerjaan pada RS Swasta.
Solusi. RSUD Ulin Banjarmasin harus menegakkan disiplin SDM yang dimiliki tersebut.
Selain penegakkan disiplin, sistem reward dan punishment juga harus dijalankan dengan
baik.
ISBN: 979-442-242-8
Faktor Strategis
Durasi
JP JM JP
5
Keterangan
6
0,2
0,15
4
3
0,8
0,45
0,15
0,1
1
3
0,15 X
0,3
0,15
0,1
5
2
0,75 X
0,2
0,05
0,1
3
2
0,15
0,2 X
Terbaginya marketshare
TOTAL
Kekuatan dari RSUD Ulin Banjarmasin terletak pada kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki. Namun dengan kelemahan pada masih banyaknya keluhan
terhadap kualitas pelayanan dan pengelolaan keuangan yang belum berjalan dengan baik,
pihak RSUD Ulin belum mampu mengeksploitasi peluang dari perkembangan teknologi
medis, industri obat, dan peralatan kesehatan. Sehingga ancaman dari para pemberi jasa
layanan kesehatan lainnya terutama rumah sakit swasta tidak dapat diatasi hanya dengan
kompetensi sumber daya yang dimiliki dan dukungan fasilitas canggih dan lengkap, akan
tetapi juga perlu diiringi dengan peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
Dari total perhitungan terbobot sebesar 3.00 menunjukkan bahwa manajemen
RSUD
Ulin
Banjarmasin
sudah
melakukan
tindakan
strategis
untuk
dapat
ISBN: 979-442-242-8
ISBN: 979-442-242-8
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
WEAKNESSES (W)
STRENGTHS (S)
Memiliki jenis profesi yang
paling lengkap dan SDM handal
Memiliki Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Memiliki sist. Perencanaan yang
baik
Memiliki segmentasi produk
yang variatif
STRATEGI SO
1.
2.
3.
4.
Citra
buruk
dan
belum
dilaksanakannya SPM secara
maksimal
Kurangnya koordinasi antar
manager
Perilaku SDM yang kurang baik
Arus kas yang tidak sehat
STRATEGI WO
STRATEGI ST
STRATEGI WT
________________________________________________________________________
Gambar 2 Matrik SWOT (Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008)
ISBN: 979-442-242-8
2. Strategi ST. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman. Kekuatan strategi RSUD Ulin Banjarmasin
berfokus pada strategi diversifikasi seperti membuka poliklinik spesialis sore,
poliklinik VIP dan lain sebagainya, yang selama ini hanya dimiliki oleh rumah sakit
swasta/pesaing. Alternatif strategi lain adalah dengan pemanfaatan teknologi untuk
peningkatan penjualan jasa layanan kesehatan khususnya promosi melalui internet
lewat website resmi RSUD Ulin yang belum dimiliki oleh rumah sakit pesaing di
Kalimantan Selatan pada umumnya dan Banjarmasin pada khususnya.
3. Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Kelemahan utama RSUD Ulin
Banjarmasin adalah citra buruk yang berkembang di masyarakat terhadap pelayanan
RSUD Ulin Banjarmasin. Hal ini bisa diminimalisir dengan cara membuka pusat
pengaduan pasien baik secara langsung, lewat surat maupun lewat SMS di 6468.
Pada intinya, RSUD Ulin Banjarmasin harus membuka diri terhadap kritik
masyarakat dan merespon secara cepat keluhan-keluhan tersebut. Dengan demikian
masyarakat yang kecewa atas pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin merasa
diperhatikan dan memiliki saluran resmi dalam menyampaikan keluhannya.
4. Strategi WT.
ISBN: 979-442-242-8
1. Perlu adanya mekanisme pengadaan peralatan kedokteran yang lebih efisien dan
perlu adanya penjajakan Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor
alat sesuai peraturan yang berlaku.
2. Peninjauan kembali klausul kerjasama dengan PT. Askes dan perlu adanya
efisiensi terhadap cost centre sehingga piutang yang cukup besar tersebut tidak
terlalu mempengaruhi pelayanan dan operasional RSUD Ulin Banjarmasin. Selain
itu, sektor penerimaan non Askes lebih ditingkatkan
3. Lebih mengintensifkan peranan Pusat Pengaduan Pasien agar citra buruk RSUD
Ulin bisa dikurangi
4. Menciptakan produk pelayanan yang inovatif berdasarkan sumber daya yang ada.
Selain itu, perlu adanya pengembangan produk berdasarkan segmentasi pasar.
5. RSUD Ulin harus mampu mandiri tanpa tergantung pembiayaan APBD. Salah
satunya adalah meningkatkan pendapatan melalui peluang kerjasama dengan
pihak ke-3 dan menekan cost centre.
6. RSUD Ulin Banjarmasin harus menegakkan disiplin terhadap SDM yang dimiliki.
Reward dan punishment harus dijalankan dengan baik
7. Memperbanyak Diklat untuk frontliners khususnya tentang kepuasan konsumen.
Pengawasan pihak manajemen terhadap pelaksanaan SPM harus lebih
ditingkatkan
8. Sosialisasi penyusunan perencanaan agar lebih ditingkatkan. Perencanaan juga
harus memperhatikan lingkungan global yang bersifat dinamis yang mampu
mempengaruhi akurasi realisasi perencanaan tersebut.
9. Perlu adanya sosialisasi dan promosi khususnya untuk pelayanan unggulan kepada
kelompok masyarakat menengah keatas. Selain itu, perlu didukung peningkatan
kualitas pelayanan yang lebih baik.
10. Perlu adanya peninjauan ulang struktur organisasi yang sudah ada dan
pemangkasan birokrasi lintas bidang organisasi.
11. RSUD Ulin Banjarmasin harus mampu meningkatkan pemasaran produk layanan
kepada sektor non Askes khususnya kelas paviliun hingga dapat meningkatkan
pendapatan.
12. RSUD Ulin Banjarmasin harus tegas dan membuat kontrak kerja bagi
karyawannya yang melanjutkan pendidikan.
ISBN: 979-442-242-8
Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari
keterbatasan yang dialami antara lain:
1. Jangka waktu penelitian yang singkat, sehingga informasi yang didapatkan tidak
dapat secara lebih mendetil dan mendalam, karena dalam membuat suatu formulasi
strategi diperlukan data yang lengkap dan akurat. Data penelitian hanya berdasarkan
jawaban responden dari pihak manajemen RSUD Ulin.
Penelitian selanjutnya
hendaknya juga menggali respon dari pihak luar RSUD Ulin terutama dalam
pengumpulan respon faktor eksternal.
2. Penelitian belum menyentuh seluruh permasalahan yang dialami RSUD Ulin
Banjarmasin khususnya dalam status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
DAFTAR PUSTAKA
Hitt, Michael A., et al., 2001. Manajemen Strategis: Daya Saing & Globalisasi. Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.