Você está na página 1de 6

Krebs 1978

Komunitas ekologi tidak seluruh mengandung jumlah yang sama pada


spesies dan areal yang aktif sekarang ini pada suatu penelitian di komunitas
ekologi iala pembelajaran tentang kekayaakn jenis atau keanekaragaman.
Wallace mengakui bahwa kehidupan hewan secara keseluruhan berlimpah dan
bervariasi di daerah tropis daripada di belahan lain di dunia ini, dan sama halnya
dengan tanaman.
Perhitungan/ukuran dari keanekaragaman spesies.
Cara termudah dalam menghitung keanekaragaman spesies adalah
menghitung jumlah spesies tersebut. Dalam perhitungannya kita seharusnya
memasukkan hanya jenis asli saja, tidak jenis yang pendatang kebetulan atau
sementara. Ini tidak selalu mudah untuk menentukan jenis manakah yang
kebetulan.
Konsep kedua dari keanekaragaman spesies adalah heterogenitas.
Dua kesulitan yang terjadi dalam penggunaan persebaran log-normal
untuk mempelajari pola kelimpahan spesies. Pertama, tidak ada teori
pembenaran untuk kurva log-normal sebagai hukum kelimpahan relatif. Saat ini
yang terlihat hanyalah bentuk yang sesuai dalam mendeskripsi. Kedua, log
normal resmi mungkin juga diduga karena asusi ini terdapat kondisi stabil
euqilibrium. Kita tidak mengetahui secara banyak suatu komunitas pada wilayah
glaciated di zona temperate telah menggantikan susunan atau bentuk
equilibrium, dan kerja kecil tropis telah selesai sejauh ini. Dalam keslitan ini,
terdapat beberapa hal yang memaksa tentang persebaran log-normal.
Pendekatan kedua untuk keanekaragaman spesies melibatkan
perhitungan dari heterogenitas pada suatu komunitas. Beberapa perhitungan
dari heterogenitas telah digunakn, dan perhitungan yang paling populer dari
heterogenitas telah dipinjem dari teori informasi. Pendekatan ini lebih disukai
oleh beberapa hal, karena ini secara bebas dari persebaran hipotesis seperti lognormal. Objek utama dari teori infomasi adalah untuk mencoba menghitung
jumlah urutan yang mengandung dalam sebuah sistem. 4 tipe informasi yang
mungkin dapat dikumpulkan mengenai urutan atau susunan dalam komunitas, 1)
jumlah spesies, 2) jumlah individu di tiap spesies, 3) tempat dimana individi di
tiap spesies berada dan 4) tempat berada individu yang terpisah. Pada suatu
kerja komunitas, hanya data 1 dan 2 yang diperoleh.
Teori infomasi, margalef mengusulkan, menyediakan satu arah untuk
keluar dari beberapa kesuliatan seperti kurva log-normal dan logaritma series.
Kita menanyakan pertanyaan: bagaiman kesulitan yang akan datag untuk
memprediksi dengan benar spesies dalam individu terkumpul selanjutnya? Ini
masalah sama yang ditemukan dari komunikasi antara teknik yang tertarik
dalam mempredikisi dengan benar kata kata selanjutnya dalam sebuah pesan.
Ketidakpastian inin dapat dihitung oleh Sannon-Wiener fungsi. (rumus liat buku)
Kandungan informasi adalah untuk menghitung jumlah ketidak pastian,
sehingga itu membuat nilai H menjadi besar, ketidakpastian terbesar. Informasi
seperti bbbbb memiliki ketidakpastian didalamnnya dan H =0. Sebagai contoh, 2
spesies salah satunya memiliki 99 dan satu individu.

Dilihat dari hasil diatas, setuju bahwa perasaan ketidak sengaja ini
menggmabarkan bahwa contoh yang kedua lebih beranekaragam daripada yang
pertama
Dengan keras berbicara, kandungan informasi yang terdapat dalam
perhitungan shannon wiener seharusnya menggunakan hanya dari gambaran
sampel acak pada komunitas yang besar dimana jumlah total dari spesies
diketahui. Pielou mendiskusikan informasi perhituagan dengan tepat ke keadaan
lainnya.
2 komponen dari keanekaragaman digabungkan ke dalam fungsi
shannon wiener: 1) jumlah spesies 2) bagian dari kemerataan pada tiap
individu diantara spesies. Jumlah spesies yang besar meningkatkan
keanekaragaman spesies tersebut, dan lebihnya persebaran diantara
spesies juga akan meningkatkan keanekaragaman spesies dihitung
menggunakan fungsi shannon-wiener
Perhitungan tentang keanekaragaman dapat diperoleh dari teori
kemungkinan. Simpson (1984) mengusulkan pertanyaan ini : apa kemungkinan
dari 2 spesimen yang diambil secara random di dalam komunitas dengan ukuran
yang tak terbatas adalah spesies yang sama? Jika dimabil dari hutan boreal di
canada utara dan diambil 2 pohon secara acak, terdapat kemuingkinan yang
sangat tinggi bahwa mereka merupakan enis yang sama. Tepati apabila diambil
di hutan hujan tropis, secara kontras, dua pohon yang adiambil secara random
akan memiliki kemungkinan yang rendah bahwa pohon tersebut merupakan
spesies yang sama. Kita dapat menggunakan dua pendekatan ini untuk
menentukan indeks keanekaragaman.
Jenis kunci, sebuah peran mungkin bisa didduduki oleh satu jenis, dan
kehadiran dari pernana tersebut dapat berpperan secara kritis di komunitas.
Jenis penting disebut sebagai keystone spesia karena aktivitasnya menentukan
struktur komunitasnya.
Keadaan klimaks, sebagai contoh dari sukse yang telah dijelaskan
sebelumnya, vegetasi mengalami perkembangan ke sebuah tahapan tingkatan
stabil. Tingkat akhir dalam suksesi disebut dengan klimaks. Beberapa definisi
dari klimaks telah dibuat (phillips 1934-1935). Klimaks adalah kommunitas akhir
atau stabli pada rangkaian suksesi. Terdapat tiga pemikiran tentang tingkatan
klimaks, monoklimaks, poliklimaks dan tampilan pola klimaks. Teori monoklimaks
merupakan ciptaan amerika dari clements. Menurut terhadap teori klimaks, tiap
bagian memiliki salah komunitas klimaks, semua komuniti kearah
perkembangan. Ini merupakan asumsi fundamental dari celemens- vegeteasi
klimask yang memberikan waktu dan kebebasan dari campur tangan lainnya
merupakan tipe umum yang sama yang akan memproduksi dan menstabilisasi
tampa tergantung dengan kondisi tempat awalnya. Iklim, clement percaya,
merupakan faktor yang berpengerahu dan klimaks pada area manapun semata
mata merupakan fungsi dari iklim itu sendiri.
Bagaimanapun, sudah jelas bahwa di daerah tertentu terdapat komunitas
yang bukan merupakan komunitas klimask. Dengan kata lain, kami
mengobservasi komunitas di alam bahwa yang tidak klimask menurut clement
tapi tampakanya dalam keseimbangan. Komunitas tersebut ditentukan oleh
topografi, edafis (tanah) atay faktor biotik lainnya.

Komunitas stabil tersebut yang dikontrol oleh topografi dana faktor edafis
tidak ditolak oeh pendukung monoklimaks clement, namun dianggap sebagai
pengecualian dan dikategorikan sebagai istilah khusus:
1. Sub klimask: sub klimask merupakan tingkatan selanjutnya hingga
akhir pada suksesi yang mungkin akan bertahan lama tapi akhirnya
digantikan dengan klimask sebenarnya.
2. Disclimax: disklimask merupakan komunitas yang mengganti klimask
setelah gangguan terhadap komuinitas klimask itu sendiri. Sebagai
contoh, penggembalaan ternak dapat mneyebabkan padang rumput
mennjadi gurun yang didominasi oleh semak dan kaktus bukan padang
rumput klimask
3. Postclimax: postklimask merupakan komunitas meincirikan kondisi
dinggin atau basah lebih dari rata-rata. Sehingga tegakan hemlock di
indiana akan menjadi komunitas postclimaks, karena hutan hemlock
merupakan vegetasi klimask di michigan utaran dan tempat tempat
yang jauh di utara
4. Preclimax: preklimask merupakan komunitas yang mencermikan
kondisi yang hangat dan atau kering dibandingkan rata-ratanya. Ini
seharusnya terjadi jauh di daerah selatan atau daerah kering lainnya.
Sayangnya, pengikut klmeens sangat terlibat dalam mengklasifikasikan
klimaks mereka sendiri menggunakan istilah hutan sendiri. Sekarang kita
memiliki paraclimax dll. terdapat banyak sekali pengecualian yang
ditemukan dalam mengendalikan klimaks single yang beberapa pekerja
mulai mempertanyakan fundamentals dari sistem clementy.
Whittakaer merumuskan sebuah varias ide poluklimaks. Hipotesis
pola klimask. Dia yakin bahwa komunitas alam beradapatasi terhadap pola
keseluruhan dari faktor alam seperti iklim, tanah, api, faktor biotc dan
angin. Sebaliknya, teori monoklimask memberikan hanya iklim klimask
pada sebuah area dan teori polyclimax memberikan beberapa klimask.
Demikina, pemikiran pola klimask merupakan tambahan ide lanjutan dan
pendekatan pada analisis vegetasi (Whittaker 1953).
Bagiaimana kita dapat mengenali komunitas yang klimaks? Kriteria
operasional adlaha pencapain stabil dari waktu ke waktu. Sejak waktu
terlibat sanghat panjang, pengamatan yang kurang untuk urutan suksesi
yang dianggap. Sebagai contoh, bahwa kita dapat menentukan arah
waktu dari suksesi dari tuang pembelajaran baru dan dahulu sistem pada
lake michigan. Tapi penerjemahan ini pada ruang dan waktu belum tentu
valid. Di hutan kita dapat menggunakan tumbuhan bawah pada pohon
kecil untuk melihat parubhana komposisi jenis, karena pohon besar harus
memperbanyak diri sendiri sebagai satu satunya dasar lokasi yang
mantap telah didapatkan. Perubahan hutan dapat sangat pelan. Contoh
22.10 memperlihatkan komposisi dari pohon dominan dan pohon semak
atau tumbuhan bawah di lokasi dekat washingtong dc. Lokas inin tidak
tergangggu hampir 70 tahun dan masih tidak stabil karena oak dominan
tidak memperbanyak diri sendiri sementara pohon beech dan sugar maple
yang menyerang tumbuhan bawwah degan jumlah tinggi.
Sifat adaptif dari suatu jenis di komunitas klimaks berbeda jauh dari
jenis pada tingkat suksesi awal. Jenis suksesi harus memperbanyak biji

dengan jumlah yang besar secara mudah tersebar, dibanding jenis


klimaks yang memperbanyaka dengan biji yang sedikit serta berukuran
besar (harper et. al 1970). Sehingga kemampuan menjajah sangat penting
pada awal suksesi tapi tidak terlalu penting di kemudian hari. Laju
pertumbuhan juga penting karena kompetiti dari cahaya sering kali
menjadi penjajah yang baik. jenis klimaks seharusnya mampu tumbuh
lama karena mereka menghadapi persaingan yang berat dan seharusnya
tumbuh tinggi untuk memonopoli cahaya. Di areahutan pohon klimaks
harus mampu tumbuh lambat sebagai semai pada lingkungan yang
ternaungi. Sehingga suksesi mencerminkan karakteristik riwayat hidup
dari individu tiap jenis dan terarah karena strategi adaptif yang saling
ekslusif.
Beberapa komunitas mungkin muncul stabil pada waktunya namun
mungkin tidak dalam kesetimbangan karena iklim dan faktor tanah. Kami
menyimpulkan dari diskusi ini bahwa vegetasi klimaks merupakan konsep
yang abstrak, faktanya, jarang menyadari, karena iklim terus menerus
berfluktuasi. Iklim pada suatu area memiliki kontrol keseluruhan yang jelas
terhadap vegetasi. Tetapi dalam iklim setiap luas terdapat beberapa
banyak modifikasi disebabkan tanah, topografi dan hewan yang
memimpin pada situasi banyak klimaks. Laju dari perubahan komunitas
yang cepat pada suksesi awal tapi menjadi sangat lambat ketika
mendekati klimaks.

Ludwigs dan Reynold


Indeks keanekaragaman menggabungkan dua kekayaan spesies dna
kemerataan ke dalam satu nilai. Karena hal tersebut, peet mengandaikan indeks
heterogenitas. Kemungkinan penghambat terbesar untuk mengatasi
menggunakan indeks keanekaragaman adalah mengintrepretasikan apa arti
sebenarnya statistik tunggal. Sebagai contohj, nilai yang diberikan di beberapa
kasus dari indeks keanekaragaman mungkin menghasilkan combinasi yang
bervariasi dari kekayaan jenis dan kemerataan jenis. Dengan kata lainl, nilai
indeks keanekaragaman yang sama dapat diperoleh dari komunitas dengan
kekayaan rendah dan kemerataan yang tinggi sama halnya dengan komunitas
dengan kekayaan tinggi dan kemerataan rendah. Kemudian ini diikuti jika kamu
diberikan nilai dari indeks keanekaragaman, ini tidak mustahil untuk mengatakan
apa kepentingan relatif dari kekayaan jenis dan kemerataan.
Masalah yang menyulitkan ini, ekologis umumnya menggunakan indeks
keanekaragaman dalam penelitiannya, sering kali mengacuhkan beberapa
masaalah yang diketahui dalam aplikasinya.
Simpson index, yang variasinya dari 0 sampai 1, memberikan
kemungkinan bahwa dari dua individu digambarkan secara random dari populasi
yang termasuk dalam spesies yang sama. Secara mudah, jika kemungkinan nilai
tersebut tinggi maka individu tersebut termasuk ke dalam spesies yang sama.
Diversity index, pendekatan shannon index merupakan index yang
paling digunakan secara luas dalam komunitas ekologi. Ini didasari dari teori
informasi yang memperhituingkan tingkat rata rata dari ketidakpastian dalam
memprediksi specias apa yang dipilih secara individu dengan acak dari

kumpulan diantara s spesies dan n individu. Ketidakpastian ini meningkat


seseuai dengan jumlah spesies meningkat dan individu terdistribusi diantara
spesies bertambah.
Persamaan rumus yang sama kayak gw pake adalha yang paling sering
indeks shanon wiener digunakan sebagai literatur ekologi. Bagaimanapun,
perhitungan dapat bias dikarenakan total jumlah spesies di suatu komunitas
seringkali lebih besar daripada jumlah spesies yang telah diobsevasi sebagai
sampel.
Indeks kemerataan, ketika semua spesies dalam sampel meimiliki
kelimpahan yang sama, ini terlihat dengan tidak sengaja bahwa indeks
kemerataan seharusnya menjadi maksimum dan turun hingga nol saat
kelimpahan relatif pada spesies menyimpang jauh dari kemerataan. Sebuah
index kemerataan seharusnya berdiri secara bebas berdasarkan jumlah spesies
di dalam sampel. Kebetulan, ini akan terlihat beralasan bahwa, dengan
menghiraukan jumlah spesies yang ada, indeks kemerataan seharusnya tidak
bisa diubah. Peet htelah memperlihatkan bahwa E kuat diakibatkan oleh
kekayaan jenis. Penambahan jenis yang jarang atau memiliki nilai individu yang
rendah kedalam sampel yang mengandung hanya beberapa jenis saja dapat
mengubah nilai dari E. Sensitivitas ini diilustrasikan di tabel 8.1 , dimaan sebuah
spesies direpresentasikan oleh hanya satu individu yang ditambahkan ke dalam
sampel yang mengandung 3 spesies yang direpresentasikan dengan baik. Peet
mencatat bahwa bias tidak mencegah interpretasi seorang ekologi pada pola
umum, tingginya sensitivitas pada sampel yang bervvariasi dapat membuat
index tidak berguna.
Hills diversity, jumlah keanekaragaman diversity ini, yang dimana unit
dari jumlah spesies, perhitungan yang dimaksud hill ialah jumlah efektif spesies
saat ini pada sampel. Jumlah efektif dari spesies adalah untuk menghitung
tingkatan dimana proporsi kelimpahan terdistribusi diantara spesies. Dengan
tegas, N0 adalah jumlah seluruh spesies pada sample, n2 jumlah spesies yang
sangat melimpah, n1 untuk menghitung jumlah spesie yang melimpah di dalam
sampel. Dengan kata lain, jumlah spesis yang efektif adalah untuk menghitung
jumlah spesies di dalam sampel dimana tiap spesies memiliki bobot dari
kelimpahannya.
Hills number hanya berbeda pada kecenderungannya untuk memasukkan
atau mengacuhkan spesies yang jarang pada sampel. Sebagai contoh, terdapat
11 spesies dengan 100 individu dimana kelimpahannya terdistribusi sebagai
90,1,1,1,1,,1,1,1,1,1. Sesuhngguhnya, salah satu spesies sangat melimpah, kita
akan menganggap n2 mendekati nilai 1 yang dimana n2-1.23.
Sebagai indeks keanekaragaman, angka hills secara kebetulan menari
ekologis. Saat beberapa ketidakjelassan menyisakan interpretasi mereka. Kita
menemukan mereka berkurang kebingungannya daripada index lainnya. Untuk
menekankan kembali, unit dari angka hills adalah jenis dan sebagai untuk
meningkatkankan angkanya: 1)bobot yang kurang ditempat pada spesies yang
jarang (mengingat bahwa n0, angka terendah adalah total dari semua spesies di
dalam sampel) dan 2)nilai terendah diperoleh dari n1 dan n2 sejak mereka
mermperhitungkannya sebagai jenis meimpah dan sangat melimpah dalam
sampel.

Mueller domboi
Ideks kesamaan, alasan utama sorensen terhadap modifikasinya dalam
indeks jaccar ada lah pada bilangan penyebut dan pembilang dapat berubah
secara bersaaman, sedankgan dalam formula sorensen, pembilangnya dapat
berdiri bebas dari penyebut. Dia menunjukkan bahwa secara teori, tiap spesies
memiliki kesempetan yang sama terdapat ke dalam dua area atau hanya salah
satu area saja
Indeks kesamaan, perhitungan kuantitatif indeks kesmaan yang sering
digunakan untuk tujuan ordinansi adalha komunitas koefisien sorensen yang di
modifikasi secara quantitatif kembali dan diterapkan serta diperkenalkan
pertama kali oleh motyka, dobrzanski and zawadski (1950)
Konsep suksesi, pada hutan klimaks , jenis pohon seharunsya terdapat
semai, pancang, subcanopy dan pohon canopy. Juga, jenis tumbuhan bawaha
(semak dan herba) seharusnya terdapat dengan segaala ukuran toingkat semai
hingga dewasa. Apakah sebuah komunnitas merupakan komunitas klimaks dapat
dipastikan melalui analisis struktur pada populasi jenis.
Misra 1978
Litophyte, tumbuha tumbuh terarah pada permukaan batuan dan celah
batuan. Tumbuhan yang dapat awet bertahan pada tingkat tinggi sepert lumut
dan selaginnela tumbuh pada permukaan batuan. Tanah pada celah batuan
memiliki kerikil dan pasir kasar dengan kadnungann bahan organik rendah.
Tumbuhan yang tumbuh seperti habitat tersebut sebagian besar tempat
makanan dan akar mereka terdapat di permukaan tanaahaa

Você também pode gostar