Você está na página 1de 27

OPERATIONS MANAGEMENT FOR COMPETITIVE

ADVANTAGE | CLASS OF 141 | MARCH 19, 2015

TOSHIBA:

OME WORKS
Presented by Group 4:
Azis Rizky Prawira | 1406513344
Camelia Indah Murniwati | 1406513376
Jejen Nugraha | 1406589114
Muhammad Yuriansyah Putra| 1406514100
Nasrul Nabil Sangadji | 1406589303

TOSHIBA
Toshiba: Merger of Shibaura Seisakusho Works & Tokyo
1939 Electric Company
Perusahaan pertama di Jepang yang membuat Fluorescent
1940 Lamps (1940), Radar (1942)

Perusahaan pertama di Jepang yang membuat Broadcasting


1950 Equipment (1952), Digital Computer (1954)
Pertama di dunia memproduksi 1 Megabit DRAM Chip &
1985 Laptop T3100
Perusahaan Elektronik Terbesar Ketiga, 5 Juta Portable PC

1995

Compaq

Dell Computer
Corp
Competitor

Gateway 2000

OME WORKS
Personal Computer

Word Processors

Optical Character Readers

PC Boards

Hard Disk Drives

Computer & Communication


SystemsOther Peripherals &
Computer Systems

WORKFORCE
Bekerja 7,5
jam/hari
Lulusan SMA

Kontrak 1
Bulan
Agensi
Eksternal

Kontrak 3
Bulan
Kerja 6 jam
shift system

Full Time

Part Time

Temporary

Affiliated
Affiliasi

PC ASSEMBLY LINE
Year

1968

1990

1995

Conveyor

Panjang
Conveyor
Assembly

60 m

27 m

14.4 m

90

42

30

Jumlah
Pekerja

CURRENT ASSEMBLY LINE:


NOTEBOOK COMPUTERS
Secara rutin diproduksi selama satu shift pada 3 assembly
line di Ome
Dioperasikan 1 assembly line tambahan jika permintaan
produksi naik
1 line khusus produksi luar negeri, 2 line sisanya produksi
pasar domestik
Produksi 8 tipe notebook computer dengan masing-masing 6
kombinasi fitur berbeda. Total produksi: 48 jenis.
3-10 jenis yang berbeda diproduksi di satu line tertentu per
hari
300 unit per line per hari
1 notebook -> 2 menit -> 10 pekerja line

Alur Proses Perakitan Notebook


Computer

ASSEMBLY LINE PROCESS

TOTAL STATION = 10
TOTAL TIME = 1258 sec

IDENTIFIKASI MASALAH

Dengan seringnya dikenalkan laptop model baru &


pendeknya lifetime produk, perlu adanya peningkatan
produktivitas dan pengurangan biaya.
Model baru yang diproduksi tidak boleh menggangu
produksi model lama yang sedang berjalan
Adanya peningkatan produksi model baru dari 150 unit
per hari menjadi 300 unit per hari

TEORI:DESAIN LAYOUT
Proses menentukan penempatan dari department, work
group, workstation, Mesin, dan tempat penyimpanan stock
dalam satu fasilitas.
Proses ini membutuhkan Input :
1.
2.
3.
4.
5.

Spesifikasi tujuan yang digunakan untuk mengevaluasi design.


Estimasi kebutuhan service atau produk.
Persyaratan proses.
Luas area yang dibutuhkan.
Luas yang tersedia dalam fasilitas.

Format dasar Layout Produksi:

Workcenter (job-shop atau functional)


Assembly line (flow-shop layout)
Manufacturing cell
Project layout

TEORI: ASSEMBLY LINE


Assembly Line Balancing

TEORI: ASSEMBLY LINE


Task Splitting / Pembagian Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Split the task


Share the task
Gunakan parallel workstations
Gunakan skilled worker
Work overtime
Redesign

TEORI: ASSEMBLY LINE


Flexible Line Layouts

TEORI: ASSEMBLY LINE


Flexible Line Layouts

TEORI: ASSEMBLY LINE


Flexible Line Layouts

TEORI: MANUFACTURING CELL


Manufacturing Cell:
1.

2.
3.

Pengelompokan bagian/mesin/parts dalam satu


group mengikuti tahapan assembly/produksi
Identifikasi flow proses dominan sebagai dasar
lokasi proses.
Secara Fisik mengelompokan Mesin/parts dan
proses dalam satu sel.

Benefit:
1.
2.
3.
4.

HAM yang lebih baik


Meningkatkan keahlian operator.
Inventori in-process dan material handling lebih
sedikit
Set up produksi yang lebih cepat.

TEORI: MANUFACTURING CELL


Contoh : Original Workcenter Layout

Contoh: Routing Matrix Based upon Flow of


Parts

TEORI: MANUFACTURING CELL


Contoh: Reallocating Machines to Form Cells

ANALISIS MASALAH
Data
Full time factory worker
Jam kerja: 7.5 jam per hari
Overtime: 2 3 jam per hari

Produksi rata-rata
1 unit setiap 2 menit utk 1 assembly line
1 Assembly Line terdiri dari 10 pekerja

ANALISIS MASALAH
1. Assembly-Line Balancing

Dari hasil perhitungan , dapat disimpulkan bahwa kinerja


msing-masing Assembly Line yang terdiri dari 10 station
sudah optimum.

ANALISIS MASALAH
2. Production for the new model tahap 1
(150 unit)
Untuk bisa memenuhi tambahan produksi sebesar 150
unit per hari maka diaktifkan 1 Assembly line tambahan
(Assembly Line 4)

ANALISIS MASALAH
2. Production for the new model tahap 2 (300
unit)
Selain mengaktifkan Assembly Line ke 4, perlu dilakukan juga
overtime work
Perhitungan overtime:
Asumsi produksi 1 unit selama 120 detik, maka jumlah waktu untuk
produksi 300 unit:
= 300 unit x 120 detik
= 3600 detik
= 10 jam
Jadi, overtime yg perlu dilakukan:
= 10 jam 7.5 jam
= 2.5 jam

CONCLUSION
Untuk bisa menghadapi persaingan, Toshiba Ome Works
perlu melakukan penambahan produksi untuk model
baru.
Untuk bisa memenuhi produksi tambahan model baru
sebesar 150 tanpa mengganggu produksi eksisting
diperlukan pengaktifan 1 assembly line tambahan
dengan waktu kerja full time worker selama 7,5 jam per
hari.
Untuk bisa meningkatkan tambahan hingga 300 unit,
selain mengaktifkan 1 assembly line juga menerapkan
overtime work pada full time worker selama 2,5 jam per
hari. Sehingga total produksi 10 jam per hari untuk
Assembly Line.
Diperlukan pelatihan kepada pekerja dan pengawasan
dari manajemen untuk kegiatan produksi tambahan baru
ini agar proses produksi berjalan optimal.

LESSON LEARNED
1.

2.

3.

4.

Inovasi dalam manufacturing process maupun desain


sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan produktivitas
dan meminimasikan cost. Seperti yang dilakukan oleh
Toshiba yaitu reorganizingwork space dan meningkatkan
jumlah operasi yang dilakukan untuk setiap pekerja.
Untuk bisa bersaing diperlukan suatu kreativitas dalam
menciptakan model-model baru. Perencanaan produksi
bulanan untuk kuantitas unit dan jumlah model diperlukan.
Highly skilled worker atau Supporter diperlukan untuk
memastikan proses produksi tetap berjalan yaitu dengan
penggantian pekerja sementara untuk istirahat, pembuat
keputusan ketika terjadi masalah produksi sehingga Line
speed bisa tetap terjaga.
Kualitas produk merupakan hal yang utama sehingga
diperlukan pengecekan di setiap proses produksi.

Referensi
Jacobs, F. Robert, and Richard B. Chase. Operations and
Supply Chain Management. 14th. Global Ed. New York:
McGraw-Hill Companies Inc. 2014.
Toshiba: Ome Works. Harvard Business School: 696059PDF-ENG

TERIMA KASIH

Você também pode gostar