Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan pada kalibrasi Synchro ini yaitu menggunakan
prosedur kalibrasi standar Synchro Sources di laboratorium kalibrasi PT. GMF
Aerio Asia. Prosedur kalibrasinya adalah Synchro Sources dihubungkan dengan
Angle Position Indicator dengan mengubah setting knob sudut Synchro sehingga
besaran yang terbaca pada API merupakan standart sudut kalibrasi sesuai dengan
pabrikannya. API ini merupakan standar pembanding yang mempunyai resolusi
alat yang lebih tinggi dari Synchro yang biasa disebut kalibrator.
Synchro Sources diset pada test point 175o hingga 185o dengan skala 5o.
Pengkalibrasian dilakukan dengan perulangan sebanyak tiga kali pada tiap test
point dan hasil pada API dicatat kemudian dilakukan perhitungan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prinsip kerja dari Synchro Transmitter yaitu rotor transmitter menerima
respon dari luar kemudian respon diteruskan ke rotor receiver. Perubahan pada
rotor transmitter akan diterima oleh rotor receiver sehingga mengakibatkan rotor
receiver mengalami hal yang sama seperti rotor transmitter. Stator berfungsi
sebagai stasioner dari sistem rotor sehingga penempatan stator biasanya
mengelilingi rotor. Gambar 2 merupakan skema dari Synchro Transmitter.
Rotor receiver kemudian menerjemahkan sinyal dari sensor ke dalam
angka digital. Dalam hal ini Synchro sebagai transmitter atau penerima sinyal
atau respon dan API sebagai recaiver yang merupakan penerjemah sinyal menjadi
angka digital. Skema Synchro Transmitter setelah diberi respon ditunjukkan pada
gambar 3.
dengan range lebih kecil tidak dapat terkalibrasi dan dilakukan tiga kali
perulangan karena dengan pengambilan data sebanyak tiga kali ini sudah
mewakili dalam sebaran datanya. Pengulangan ini dilakukan secara histerisis.
Dari sebelas titik yang didapat kemudian dibuat grafik hubungan nilai
error dengan data yang diperoleh. Besarnya error diperoleh dari selisih hasil
Standard Unit Under Test (UUT) atau test point dengan hasil test point yang
diperoleh. Grafik ini bertujuan untuk mempermudah dalam pembacaan data. Hasil
kalibrasi yang didapat ditunjukkan oleh grafik 1, 2, 3 dan 4. Garis merah pada
grafik menunjukkan batas error yang diperbolehkan atau batas toleransinya. Dari
hasil yang didapat kemudian dihitung nilai ketidakpastian dengan persamaan :
Uc =
Dimana :
Uc
Ua
Ub cal
Ub drift
Ub res
= ketidakpastian kombinasi
= ketidakpastian alat ukur
= ketidakpastian kalibrator
= ketakpastian penyimpangan
= ketidakpastian resolusi
Error ()
Data 1 ()
Error ()
174.000176.000178.000180.000182.000184.000186.000
Data 2 ()
Error ()
Data 3 ()
Error ()
Rerata ()
KESIMPULAN
1. Kalibrasi merupakan proses membandingkan alat ukur dengan standart
ukur yang akurasinya lebih tinggi dan hasil dari kalibrasi tertelusur tidak
terputus.
2. Proses ketertelusuran kalibrasi dari alat ukur yang akan dikalibrasi
tertelusur dengan kalibrator. Kalibrator tertelusur dengan standard
laboratorium yang tertelusur dengan standard nasional. Standard nasional
tertelusur ke standard internasional. Standard Internasional melakukan
intercomparasi atau perbandingan dengan standard Internasional lainnya.
3. Berdasarkan hasil kalibrasi yang didapat, Synchro Sources dinyatakan
masih layak pakai karena dari sebelas test point yang dilakukan hanya
terdapat satu data yang dinyatakan fail.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonym. 1995. 51RV-4( )/5( ) VOR/ILS Navigation Receiver. Air
Transport System Rockwell Collins, Inc., Volume 1
2. Beran, J.A. 1996. Chemistry in The Laboratory. John Willey & Sons
3. Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta:Gramedia
4. Laboraturium Kalibrasi PT. GMF AeroAsia. 2009. Prosedur Lab Kalibrasi
(PLK) No: CE-E024. PT GMF AeroAsia. Cengkareng
5. Miller, J.N and Miller, J.C. 2000. Statistics and Chemometrics for
Analytical Chemistry, 4th ed. Prentice Hall, Harlow.
6. Rangan, C.S., 1987. Instrumen-tation,Device and Systems. Tata McGrawHill Publishing Company Limited, New Delhi