Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Pembangunan mempunyai tujuan
akhir tercapainya keadaan yang lebih
maju. Pembangunan ekonomi daerah
mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan pembangunan tingkat
nasional
karena
keberhasilan
pembangunan di tingkat daerah akan
turut
menentukan
keberhasilan
pembangunan di tingkat nasional.
Sektor pertanian di Kabupaten Bogor
telah berperan dalam peningkatan
perekonomian melalui pembentukan
PDRB, penyediaan pangan dan bahan
baku industri, dan penyedia lapangan
pekerjaan.
Kabupaten Bogor merupakan
salah satu daerah agraris di wilayah
Provinsi Jawa Barat yang beribukota
Cibinong. Luas wilayah Kabupaten
Bogor yaitu sebesar 299.428 hektar
yang terdiri atas 48.484 hektar
(16,19%) berupa lahan sawah dan
250.944 hektar (83,81%) berupa lahan
bukan sawah (BPS Kabupaten Bogor,
2011).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sektor perekonomian basis
sub sektor pertanian basis, mengetahui
komponen
pertumbuhan
wilayah
sektor perekonomian, mengetahui
komponen pertumbuhan wilayah sub
sektor pertanian, mengetahui prioritas
pengembangan sektor perekonomian,
serta
mengetahui
prioritas
pengembangan sub sektor pertanian.
METODE PENELITIAN
3.Ketiga
4.Keempat
5.Kelima
6.Keenam
LQ
1
1
1
<1
<1
<1
<1
1
PP
+
+
+
PPW
+
+
+
+
nasional
sektor
perekonomian
mempunyai nilai PNij sebesar 25,00%,
artinya sektor perekonomian di
Kabupaten
Bogor
memiliki
pertumbuhan yang cepat dibanding
Provinsi Jawa Barat.
Komponen
pertumbuhan
proporsional sektor perekonomian di
Kabupaten Bogor pada sector listrik,
gas dan air bersih memiliki nilai PPij
poritif
yaitu
sebesar
Rp
94.848.393.804
(9,79%).
Sektor
bangunan memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 148.101.752.021
(18,45%). Sektor perdagangan, hotel
dan restoran memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 535.457.717.519
(13,18%). Sektor pengangkutan dan
komunikasi memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 91.411.423.258
(18,45%).
Sektor
keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan
memiliki nilai PPij positif yaitu
sebesar Rp 56.713.340.746 (12,70%).
Sub
sektor
tersebut
memiliki
pertumbuhan yang cepat dibandingkan
dengan sub sektor yang sama di
Provinsi Jawa Barat dikarenakan
memiliki nilai PPij positif.
Sektor pertanian mempunyai
nilai (PP < 0) yaitu sebesar Rp
54.549.632.908
(-3,99%).
Sektor
pertambangan
dan
penggalian
mempunyai
nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp 55.614.478.561 (18,09%). Sektor industri pengolahan
mempunyai
nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp 1.120.639.752.370 (6,67%). Sektor jasa-jasa mempunyai
nilai (PP < 0) yaitu sebesar Rp
50.679.551.705 (-4,67%).Pertumbuhan
sektor-sektor tersebut termasuk lambat
bila dibandingkan sub sektor yang
32.261.977.823
(-7,22%).
Sektor
tersebut tidak memiliki daya saing
yang baik bila dibandingkan dengan
sektor yang sama di wilayah Provinsi
Jawa Barat dikarenakan memiliki nilai
PPW negatif.
Komponen
pertumbuhan
nasional
sub
sektor
pertanian
mempunyai nilai PNij sebesar
18,0735%, artinya sub sektor di
Kabupaten
Bogor
memiliki
pertumbuhan yang cepat dibanding
Provinsi Jawa Barat.
Komponen
pertumbuhan
proporsional sub sektor pertanian di
Kabupaten Bogor pada sub sektor
tanaman bahan makanan memiliki
nilai PPij poritif yaitu sebesar Rp
26.485.400.211 (3,5640%). Sub sektor
perikanan memiliki nilai PPij positif
yaitu sebesar Rp 3.918.353.827
(3,9394%). Sub sektor tersebut
memiliki pertumbuhan yang cepat
dibandingkan dengan sub sektor yang
sama di Provinsi Jawa Barat
dikarenakan memiliki nilai PPij
positif.
Sub sektor tanaman perkebunan
mempunyai
nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp 5.531.691.834 (4,3399%). Sub sektor peternakan
mempunyai nilai (PP < 0) yaitu
sebesar Rp 56.187.274.566 (14,3395%). Sub sektor kehutanan
memiliki
nilai
pertumbuhan
proporsional negatif yaitu sebesar Rp
1.505.893.758
(-34,0678%).
Pertumbuhan sub sektor-sub sector
tersebut
termasuk
lambat
bila
dibandingkan sub sektor yang sama di
Provinsi Jawa Barat dikarenakan
memiliki nilai PP negatif.
Komponen pertumbuhan pangsa
wilayah sub sektor pertanian di
Kabupaten Bogor pada sub sektor
tanaman perkebunan memiliki nilai
PPW positif yaitu sebesar Rp
5.086.193.173 (3,9904%). Sub sektor
peternakan memiliki nilai PPW positif