Você está na página 1de 2

BAB III

PEMBAHASAN

A. ANAMNESIS
Nama

Tn. J

Umur

45 tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Pendidikan

Agama

Suku Bangsa

Pekerjaan

Dosen perguruan tinggi swasta

Status Pernikahan

Menikah

Datang diantar oleh

Dari anamnesis didapatkan

Keluhaan Utama

Nyeri dada, merasa sesak, jantung berdebar-

debar, cemas, rasa kesemutan, keringat dingin dan kadang disertai pusing

Riwayat Gangguan Sekarang

Nyeri dada, merasa sesak, jantung berdebar-debar, cemas, rasa kesemutan,

keringat dingin dan kadang disertai pusing sudah sejak 6 bulan yang lalu.
Semula ia berobat ke dokter ahli penyakit dalam, namun tidak ditemukan

kelainan apapun, termasuk pada jantungnya.


Pasien merasakan sakit yang begitu berat seperti serangan jantung.

Keluhan fisik yang dialaminya mengakibatkan aktivitas sehari-hari sebagai

dosen agak terganggu.


Bila tiba-tiba keluhan fisik itu muncul saat mengajar di kelas, maka seketika

itu pula ia menjadi kebingungan dan timbul rasa takut.


Selanjutnya ia hanya bisa duduk dan melanjutkan kuliah sambil duduk.
Pasien sangat kaget ketika diminta berkonsultasi ke Bagian Psikiatri. Ia

merasa dirinya secara psikologis sehat, kecuali keluhan fisik.


Dokter juga mengingatkan tentang pola hidup sehat, seperti mengurangi atau
menghentikan kebiasaan merokok dan kebiasaan minum kopi atau minuman
berenergi yang porsinya meningkat bila sedang menyelesaikan tugas hingga

larut malam.
Pasien mengaku sudah lama tidak berolah raga
Riwayat Kehidupan Pribadi
Pasien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara.
Ia seorang yang serba rapi, serba teratur dan terjadwal.
Ia memiliki banyak teman dan aktif dalam organisasi.
Ia sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak dan hidup berkecukupan.
Riwayat Keluarga
Ny. Ira, ibunda TN-J pernah mengalami keluhan yang sama, bahkan lebih

parah.
Berawal dari suatu kondisi fisik yang terjadi secara tiba-tiba saat ia sedang
berbelanja sendiri di supermarket, berupa sesak napas, seperti tercekik dan

jantung berdebar-debar kencang.


Semula nyonya Ira mengira ia terkena serangan jantung.
Ia menjadi takut bila harus berada di tengah keramaian tanpa ada orang yang

dikenalnya membantu.
Selanjutnya bila ingin bepergian ia meminta anaknya untuk menemani.
Lebih nyaman baginya berada dalam rumah di tengah-temgah orang yang
dikenalnya dengan baik.

Você também pode gostar