Você está na página 1de 8

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
1. REZA MAULANA ULFIANTO
2. YAYANG AFRIANSYAH
3. MUHAMMAD WALI GUSFAR

A. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dari jaman dahulu sampai jaman sekarang masyarakat sangat menginginkan
sekali pemimpin yang adil, amanah, dan dapat mengembangkan negeri yang dipimpin
nya. Selain itu tujuan dari apa yang telah disepakati bersama pun dapat tercapai,
sehingga dapat tercipta masyarakat yang adil dan sejahtera. Sebagai seorang
pemimpin selain harus bisa mengemban amanah dan berbuat adil, harus bisa
memotivasi para anggotanya yang kurang bersemangat melakukan aktivitas dalam
kesehariannya, yang terkena musibah, ataupun masyarakat yang tidak mempunyai
motivasi. Apabila masyarakat yang seperti itu didiamkan saja, maka akan menimbulkan
efek negative terhadap masyarakat lainnya, sehingga tujuan yang telah kita buat dan
kita sepakati tidak akan tercapai. Meskipun sulit mencari seorang pemimpin yang
seperti itu, akan tetapi apabila kita benar-benar
mencari dan menyeleksi pemimpin dengan baik dan benar maka kita akan dapat
pemimpin yang kita inginkan dan kita idam-idamkan.
Maka dari itu dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai hubungan antara
kepemimpinan dengan motivasi.

RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan latar belakang masalah diatas, maka kami dapat membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1
2.
3.
4.
5.

Bagaimanakah pengertian motivasi ?


Bagamanakah pengertian kepemimpinan ?
Bagaimanakah tipe dan gaya kepemimpinan?
Seperti apakah jenis motivasi ?
Bagaimana sifat kepemimpinan ?

B. PEMBAHASAN

I.

PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan


suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang
berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri
seseorang.
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi
didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk
bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap
tertarik dalam kegiatan tertentu.
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan
eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan
minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan
penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang
bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi
merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya
(Siagian, 2004).
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang
kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan
tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003).
Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya
sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard,
1999).
Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak
tanpa adanya rangsangan dari luar (Elliott, 2000). Motivasi intrinsik akan lebih
menguntungkan dan memberikan keajegan dalam belajar. Motivasi ekstrinsik
dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak dapat
dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard, 1999). Elliott et al. (2000),
mencontohkannya dengan nilai, hadiah, dan/atau penghargaan yang digunakan
untuk merangsang motivasi seseorang.
II.

JENIS MOTIVASI

Motivasi intrinsic adalah motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa
adanya rangsangan dari luar.
Motivasi internal muncul dari hasrat dan keinginan seseorang dalam mencapai
suatu tujuan, pada saat motivasi ini sudah muncul maka secara otomatis akan
mempengaruhi pola pikir orang tersebut dalam melakukan suatu tindakan,
dalam dunia kerja contohnya di saat seorang karyawan sudah merasa
mencintai pekerjaannya maka ia tidak akan melakukan hal hal yang dapat
memperburuk citranya di tempat ia bekerja.
Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian
pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan factor-faktor
eksternal lainnya yang memilik idaya dorong motivasional.
Motivasi eksternal dapat muncul dari penghargaan yang diberikan dari pihak
perusahaan, seperti bonus, kenaikan gaji, ataupun promosi untuk naik jabatan
yang diberikan oleh atasan. Perusahaan sangat perlu untuk memperhatikan

karyawannya supaya dapat bekerja secara optimal dan maksimal sehingga


target perusahaan dapat tercapai.
III.

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh seorang


pemimpin kepada bawahannya dalam upaya mencapai tujun organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif
mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma,
pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir
tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill,
Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat
seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan.
IV.

GAYA DAN TIPE KEPEMIMPINAN

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri
yang unik khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari
orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Sehingga munculah beberapa tipe kepemimpinan.
Menurut Rensis Liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam organisasi dapat
dikelompokan menjadi:
1. Eksploitatif, yaitu pemimpin yang memeras bawahan, bawahan harus mencapai
tujuan yang ditetapkan, kalau tidak bisa dihukum.
2. Otoritatif, yaitu pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh
memberi komentar terhadap perintah pemimpin.
3. Konsultatif, yaitu pemimpin yang selalu meminta pendapat dari bawahan,
perintah biasanya dikeluarkan setelah diskusi dengan bawahan.
4. Partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai
kesepakatan bawahan.
Sedangkan menurut George R. Terry, ada enam tipe kepemimpinan, yaitu:
1. Kepemimpinan Personal, pemimpin ini selalu mengadakan kontak langsung
dengan bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapai
bawahan sehingga dia dapat segera memberikan petunjuk untuk
menyelesaikan masalah. Melalui kontak langsung pemimpin dan bawahan
dapat menanamkan pengaruh dan ide-idenya kepada bawahan. Sebab
bawahan merasa diperhatikan, dibimbing, dan diarahkan menuju kemajuan.
2. Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan melaui media nonpribadi seperti perintah tertulis, surat keputusan, dan pengumumanpengumuman.

3. Kepemimpinan Otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang


sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan memindahkan
orang lain.
4. Kempemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya partisipasi
kelompok dalam penentuan tujuan dan pemanduan pemikiran-pemikiran untuk
menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu,
setiap pemikiran perorangan dan kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
5. Kepemimpinan Kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan paternalistik
yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin bertindak
sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing, dan penasihat
dengan memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
6. Kepemimpinan Alamiah, pemimpin seperti ini timbul dengan sendirinya secara
spontan, bukan karena pengangkatan yang diterima serta dituruti oleh orang
lain. Kepemimpinan jenis ini sangat berpengaruh. Agar organisasi berhasil,
manajemen harus memanfaatkan para pemimpin alamiah.
V.

SIFAT-SIFAT SEORANG PEMIMPIN

Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas/perilakunya yang dipakai sebagai
Kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut
membuahkan teori yang disebut sebagai The Tratitist Theory Of Leadership (teori
sifat/kesifatan dari kepemimpinan). Diantara para penganut teori ini dapat kita
sebutkan Ordway Tead dan George R. Terry.
Dalam bukunya Ordway Tead mengemukakan 10 sifat, yaitu sebagai berikut:
1. Energi Jasmaniah dan Mental (Physical and Nervous Energi) Yaitu mempunyai
daya tahan, keuletan, kekuatan baik jasmani maupun mental untuk mengatasi
semua permasalahan.
2. Kesadaran akan tujuan dan arah ( A sanse of purpose and direction) Yaitu
mengetahui arah yang akan dituju dari pekerjaan yang akan dilaksanakan,
serta yakin akan manfaatnya.
3. Antusiasme (Enthusiasm) Yaitu pekerjaan yang dilakukan mempunyai tujuan
yang bernilai, menyenangkan, memberikan kesuksesan dan dapat
membangkitkan semangat serta antusias bagi pemimpin lain maupun bawahan.
4. Keramahan dan kecintaan (friendliness and effection) Yaitu kasih sayang dan
dedikasi pemimpin bisa memotivasi bawahan untuk melakukan perbuatan yang
menyenangkan bagi semua pihak sehingga, pemimpin dapat mengarahkan
untuk mencapai tujuan.
5. Integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati) Yaitu pemimpin harus
bersikap terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan
bawahan sehingga bawahan menjadi lebih percaya dan hormat.
6. Penguasaan teknis (technical mastery) Yaitu setiap pemimpin harus menguasai
satu atau beberapa kemahiran teknis agar mempunyai kewibawaan dan
kekuasaan untuk memimpin.
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness) Yaitu pemimpin harus
dapat mengambil keputusan secara cepat, tegas dan tepat.
8. Kecerdasan (intelligence) Yaitu pemimpin yang cerdas akan mampu mengatasi
masalah dengan waktu yang lebih cepat dan dengan cara yang lebih efektif.

9. Keterampilan mengajar (teaching skill) Yaitu pemimpin yang baik adalah


seorang guru yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong
atau memotivasi para bawahannya untuk melakukan sesuatu.
10. Kepercayaan keberhasilan Yaitu kepemimpinan pada umumnya selalu
didukung oleh kepercayaan bawahannya, yaitu percaya bahwa pemimpin
bersama anggotanya berjuang untuk mencapai tujuan.
Selanjutnya, George R. Terry dalam bukunya principles of Management, 1964
menuliskan sepuluh sifat pemimpin yang unggul, yaitu:
1. Kekuatan, Yaitu kekuatan merupakan syarat yang pokok bagi seorang
pemimpin sehingga ia mempunyai daya tahan untuk menghadapi berbagai
rintangan.
2. Stabilitas emosi, Yaitu pemimpin dengan emosi yang stabil akan menunjang
pencapaian lingkungan sosial yang rukun, damai dan harmonis.
3. Pengetahuan tentang relasi insani, Yaitu pemimpin diharapkan memiliki
pengetahuan tentang sifat, watak, dan perilaku bawahan agar bisa menilai
kelebihan dan kekurangan bawahan yang disesuaikan dengan tugas-tugas
yang diberikan kepadanya.
4. Kejujuran, Yaitu pemimpin harus mempunyai kejujuran yang tinggi baik untuk
diri sendiri maupun terhadap bawahan.
5. Objektif, Yaitu dalam mempertimbangkan suatu hal seorang pemimpin harus
objektif, mencari bukti-bukti yang nyata dan sebab musabab dari suatu kejadian
dan mampu memberikan alasan yang rasional atas penolakannya.
6. Dorongan pribadi, Yaitu keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin
harus muncul dari dalam hati agar tulus dalam memberikan pelayanan dan
pengabdian kepada kepentingan umum.
7. Keterampilan berkomunikasi, Yaitu pemimpin diharapkan mahir menulis,
berbicara dan mudah menangkap maksud pembicaraan orang lain, mahir
mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda-beda untuk
mencapai kerukunan dan keseimbangan.
8. Kemampuan mengajar, Yaitu pemimpin diharapkan juga menjadi guru yang
baik, membawa orang belajar pada sasaran-sasaran tertentu untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan agar bawahan bisa mandiri.
9. Keterampilan sosial, Yaitu pemimpin yang bersikap ramah, terbuka dan mau
menghargai pendapat orang lain akan mampu memupuk kerjasama yang baik.
10. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial, Yaitu penguasaan teknis perlu
dimiliki seorang pemimpin agar dapat tercapai efektifitas kerja dan
kesejahteraan.

C. PENUTUP
I.

KESIMPULAN

Motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku


tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistance) pada tingkah laku
tersebut. Sedangkan kepemimpinan itu adalah perilaku seorang individu ketika ia
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas suatu kelompok yang dipimpinnya
sehingga mereka mau bekerja sama sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
secara bersama-sama akan tercapai sehingga akan terjadi suatu hubungan
komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan
seorang pemimpin dalam menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu
dalam menciptakan motivasi didalam diri setiap bawahan, kolega maupun atasan
pemipin itu sendiri. Seorang pemimpin memotivasi para pengikutnya melalui gaya
kepemimpinan tertentu yang akan menghasilkan pencapaian tujuan kelompok
maupun tujuan individu.

II.

SARAN

Kita sebagai para calon pemimpin nantinya, ataupun para pemimpin yang sudah ada,
sebaiknya dalam menjadi seorang pemimpin harus mempunyai hubungan atau
membuat hubungan yang baik dengan para anggota atau para bawahan kita.
Selain itu kita sebagai pemimpin harus bisa memotivasi bawahan kita, karena dengan
kita memotivasi mereka akan menimbulkan efek semangat kerja yang baik, sehingga
tujuan dari yang telah kita tentukan bersama akan tercapai. Apabila kita menjadi
seorang pemimpin maka kita harus mempunyai kemampuan dalam memimpin,
mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, mempunyai kapasitas, mempunyai prestasi
yang bagus, bertanggung jawab, dan juga dari status social yang baik, mapan dan juga
terkenal. Jadi apabila kita tidak mempunyai hal-hal atau syarat-syarat di atas, maka
kita hanya bisa menghayal saja untuk menjadi seorang pemimpin. Setelah kita
mengetahui bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang baik, maka dari
sekarang kita harus mempersiapkan diri mejadi seorang pemimpin. Semoga saja kita
bisa menjadi pemimpin yang amanat, adil dan bertanggung jawab nantinya.

C. DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/3769903/Kaitan_Motivasi_dan_Kepemimpinan#
http://edison17111959.blogspot.com/2014/01/motivasi-dan-kepemimpinan.html
http://rinireskiamelia.blogspot.com/2013/10/sifat-sifat-kepemimpinan.html
https://docs.google.com/document/d/1kaU1Bg49i0_2MEN5LVTrPEfac8FbbaNep_4xj4srgs/edit?pli=1

Você também pode gostar