Você está na página 1de 16

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) PENGAMBANGAN

GAMBUT
I.

Pendahuluan
I.1Latar Belakang
Besarnya kebutuhan bahan bakar industry pulp dan rayon
yang terletak di kecamatan porsea menimbulkan pemikiran pada PT
Karya Kencana Agungputra untttuk

memanfaatkan endapan

gambut yang terdapat di kecamatan Lintong yang terletak di sekitar


60 km dari lokasi pabrik pulp dan rayon. Saat ini, PT Inti Indo Rayon
Utamamempergunakan kulit kayu, BBM, Batu bara, lindi hitam, dan
pressed sludge sisa unit energy pabrik.
Pemanfaatan endapan gambut tersebut akan mempengaruhi
penggunaan BBM yang selama ini digunakan dimana BBM sampai
saat

ini

masih

merupakan

andalan

sumber

devisa

Negara,

disamping itu kegiatan ini akan dapat meningkatkan kegiatan


ekonomi serta membuka kesempatan kerja yang ada di kegiatan
tersebut.
Dampak lingkungan yang berlaku juga untuk memaksimalkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negative terhadap
lingkungan, dokumen ini menguraikan hasil studi ANDAL yang
selanjutnya
rencana
dokumen

digunakan

pengolahan
ANDAL

sebagai

acuan

lingkungan.

iniadalah

penyusunan

Tujuan

untuk

utama

menelaah

dokumen

penyusunan

isu-isu

utama

lingkungan selama tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan


pasca-operasi kegiatan penambangan, sehingga pengembangan
kegiatan

penambangan gambut

ini

secara

keseluruhan

akan

berwawasan lingkungan.
I.2Landasan hukum penyusunan ANDAL
1. UU
tentang
ketentuan-ketentuan

pokok

lingkungan hidup
2. UU tentang penataan ruang
3. PP tentag analisis mengenai dampak lingkungan

pengelolaan

4. Keputusan mentri Negara lingkungan hidup tentan jenis usaha


kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis dampak
lingkungan
5. Keputusan

menteri

Negara

lingkungan

hidup

tentang

pedoman umum penyusunan analisis mengenai dampak


lingkungan dan lampirannya
6. Keputusan kepala Bapedal

tentang

pedoman

ukuran dampak penting dan lampirannya


7. Keputusan menteri pertambangan dan

mengenai

energi

tentang

ketentuan-ketentuan pelaksanaan ANDAL dalam bidang usaha


pertambangan dan energy
8. Keputusan menteri pertambangan

dan

energy

tentang

pedoman teknis penyeusunan ANDAL


9. Surat edaran direktorat jendral pertambangn umum tentang
petunjuk pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan
10.
Keputusan menteri pertambangan dan energy tentang
penanggulangan terhdap gangguan dan pencemaran sebagai
akibat usaha pertambangan umum.
11.
Keutusan menteri Negara kependudukan dan lingkungan
hidup tentang penetapan pedoman baku mutu lingkungan
12.
Keputusan gubernur daerah tingkat 1 Sumatera Utara
tentang penggolangan dan baku mutu air di Provinsi daerah
tingkat 1
13.
Peraturan Daerah tentang rencana tata ruang wilayah
Provinsi daerah tingkat 1
I.3Kebijakan pelaksanaan pengelolaan lingkungan
Tujuan utama pengelolaan lngkungan adalah untuk
melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
mengatur pemanfaatan SDA secara bijaksana. Pelaksanaan
suatu usaha atau kegiatan yang akan menyebabkan perubahan
lingkungan perlu diperkirakan semenjak awal kegiatan, hingga
masalah-masalah lingkungan dapat diintegrasikan dalam setiap
tahapan kegiatan proyek. Ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup menetapkan bahwa setiap

rencana kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak


penting terhadap lingkungan wajib menyusun ANDAL. PT Karya
Kencana akan merubah morfologi areal shingga kegiatan ini
berpoteensi menghasilkan dampak penting terhadap lingkungan
oleh karenanya wajib melaksanakan studi analisis dampak
lingkungan. Studi ini sangat penting dilaksanakan guna
menyusun langkah-langkah untuk menanggulangi dampak
negative.
Dampak potensial pada kualitas udara terutama bersumber debu
yang akan ditimbulkan oleh operasi penambangan dan
kebisingan yang dirtimbulkan oleh kegiatan alat-alat yang
digunakan poada masa operasi. Dampak potensial negative yang
ditimbulkan oleh kegiatan penambangan diduga akan
mempengaruhi lingkungan biogeofisik, namun sebaiknya
kegiatan akan menimbulkan dampak positif terhadap lingkungan
social ekonomi dalam bentuk peluang kesempatan kerja dan
berusaha bagi industry jasa, serta meningkatkan pendapatan
daerah.
I.4Tujuan studi ANDAL
Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan proyek yang
berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap

lingkungan
Mengeidentifikasikan komponen atau parameter lingkungan
yang secara potensial akan dipengaruhi oleh kegiatan

proyek.
Memperkirakan dan mengevaluasi komponen/parameter
lingkungan yang akan terkena dampak penting akibat

kegiatan proyek.
Menyiapkan pedoman RKL dan RPL bagi proyek sihingga
pengembangannya dapat dilakukan berdasarkan azas
pembangunan yang berkelanjutan.

I.5Kegunaan studi ANDAL


Menciptakan pengertian dan memastikan bahwa seluruh
peraturan dan perrundang-undangan tentang lingkuanga

yang berlaku dipatuhi oleh pemrakarsa


Untuk mengidentifikasi komponen-komponen
lingkungan/fenomena lingkunganyang dapat

memperngaruhi kelanjutan proyek


Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh ijin

penambangan
Untuk memahami rencana proyek dan menciptakan kerja
sama yang produktif antara pemrakasras dengan
masyarakat setempat

I.6Ruang lingkup studi


Ruang lingkup studi meliputi: penetuan batas wilayah studi,
identifikasi isu0isu lingkungan utama, dan penentuan komponen
atau parameter lingkungan dan kegiatan proyek yang memerlukan
kajian dan analisis secara mendalam pada studi ANDAL. Hasil
pelingkupan menunjukkan isu-isu pokok masalah lingkungan akibat
kegiatan pra konstruksi, konstruksi, operasi penambangan dan
pasca penambangan adalah:
- Hidrologi (air tanah dan permukaan)
- Kualitas air
- Pencemaran udara berupa debu
- Kebisingan
- Sosial ekonomi dan budaya.
II.

Metodologi studi
2.1 Batas Wilayah Studi
Batas ruang wilayah studi pada prinsipnya meliputi batas ruang
rencana kegiatan penambangan gambut, batas ruang ekosistem
dan

batas

ruang

administratif

pada

area

komunitas

yang

berdekatan dengan area penambangan. Batas-batas ruang tersebut


adalah satu kesatuan dalam studi ANDAL.
Batas studi tersebut didasarkan pada :
a. Batas Kegiatan Proyek

Batas kegiatan proyek yang dimaksud adalah batas kajian tapak


proyek yang meliputi daerah endapan pasir area KP eksplorasi
DU 325/Sumut seluas 2000 Ha diwilayah kecamatan Lintong
Nihuta, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
b. Batas Ekologis
Batas ekologis terutama ditentukan oleh cakupan daerah dimana
mekanisme

dampak

berlangsung

(yaitu

melalui

media

penyebaran bahan pencemar, seperti udara dan air). Untuk


komponen hidrologi dan kualitas air diperkirakan menyebar pada
aliran sungai ke arah hilir. Untuk komponen darat tidak lebih dari
areal kuasa penambangan.
c. Batas Administrasi
Tapak proyek terletak dalam wilayah administratif kecamatan
Lintong Nihula. Terdapat 2 desa di kecamatan Lintong yang
diperkirakan akan berpengaruh oleh kegiatan ini, yaitu desa
Nagasaribu 1 dan desa Siharjulu. Berdasarkan pertimbangan
batas administratif daerah ditentukan atas dasar interaksi antara
kegiatan proyek dengan kegiatan sosial ekonomi dan budaya
masyarakat yang berpotensi terkena dampak
d. Batas Teknis
Batas teknik ditentukan berdasarkan tersedianya waktu, sumber
daya, peralatan dan kemampuan teknologi yang digunakan
dalam studi ini.
e. Batas sosial
Batas sosial adalah

ruang

rencana

usaha/kegiatan

yang

merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial


yang mengandung norma dan nilai tertentu yang berproses
sesuai dengan dinamika sosial (ekonomi) yang berlangsung
dalam

kehidupan

masyarakat.

Batas

sosial

kehidupan

masyarakat sekitar proyek penambangan gambut ditandai oleh


peluang kerja dan usaha yang diciptakan oleh PT. Karya Kencana
Putra Agung secara berkelanjutan.
2.2
Komponen
Kegiatan
Menimbulkan Dampak

yang

Diperkirakan

Studi ANDAL ini meliputi proyek pada tahap prakonstruksi,


konstruksi, operasional, dan pasca operasi.
1. Tahap Prakonstruksi
Penyelidikan umum
Eksplorasi
Penyusunan studi kelayakan
Perencanaan detail penambangan
Pembebasan lahan
2. Kegiatan Selama Prakonstruksi
Mobilisasi T. Kerja
Pengadaan alat dan material
Pembuatan jalan kerja
Penyiapan lahan
Konstruksi fisik
Penanganan limbah konstruksi
3. Kegiatan pada tahap operasional
Persiapan Areal Tambang
Pembuatan parit drainase
Stump removal
Screw leveling
Grading
Pembangunan settling pond
Penambangan
Penghancuran
Pengeringan
Pengumpulan
Panen
Penimbunan
pengangkutan
4. Kegiatan pada tahap pasca operasional
Reklamasi atau perubahan penggunaan lahan
Pengembalian lahan kepada pemilik lahan
Pemutusan hubungan kerja
2.1.1
Komponen Lingkungan yang Diprakirakan

akan

Terkena Dampak atau Memberi Dampak


1. Aspek tata ruang
Parameter tata ruang yang diteliti yaitu fungsi peruntukan
lahan, permukiman buruh maupun tumbuhnya jasa-jasa lain
disekitar lokasi kegiatan, system transportasi, ketersediaan
fasilitas lingkungan dan kegiatan disekitar.
2. Komponen lingkungan fisik kimia

Iklim
Kualitas udara dan kebisingan
Fisiologi dan geologi
Hidrologi
Kualitas air
3. Komponen lingkungan biologi
Komponen lingkungan terestrial
Komponen lingkungan perairan
4. Komponen sosial ekonomi dan budaya
Kependudukan
Sosial Ekonomi
2.3
Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Studi ANDAL dilakukan menggunakan pendekatan seperti terlihat
pada gambar. Studi diawali dengan mengkaji secara mendalam
kondisi

rona

lingkungan

di

tapak

rencana

kegiatan

dan

sekitaranya. Studi ini juga memperhatikan dimensi waktu yang


meliputi tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional, dan pasca
operasi. Dari hasil kajian kedua aspek tersebut akan disusun
ruang lingkup studi dan dampak-dampak penting terhadap
lingkungan meliputi aspek fisik-kimia, biologi dan sosekbud. Pada
tahap ini akan dikumpulkan tahap data primer dan sekunder.
Data yang diperoleh menggunakan rumus-rumus matematik,
professional judgement, serta analogi.
2.3.1
Aspek tata ruang
Rencana tata ruang wilayah daerah tingkat 1 Sumatera Utara
diperoleh dari Bappeda Provinsi Daerah tingkat 1 sumatera
Utara.
2.3.2
Aspek fisik-kimia
a. Iklim
Parameter yang diteliti
Parameter iklim yang diteliti meliputi jenis iklim, suhu,
kelembapan, kecepatan dan arah angina, curah hujan

dan jumlah hari hujan.


Metode pengumpulan data

Data iklim yang dikumpulkan

mencakup data hujan

(curah hujan dan hari hujan), shu udara, kelembapan


nisbi udara dan angina

Analisis data
Data yang diperoleh dari stasiun Aek Raja Tarutung
digunakan

untuk

menghitung

rata-rata,

serta

nilai

maksimum dan minimum dari parameter iklim untuk


memberi gambara tentang kondisi iklim daerah studi.
b. Kualitas Udara dan Kebisingan
Parameter yang diteliti
Parameter yang diteliti

meliputi

debu,

(partikulat)

mengingat parameter tersebut diperkirakan berpotensi


memberikan dampak.

Metode pengumpulan data


Metode analisis dan peralatan

untuk

pengambiilan

contoh kualitas udara dan kebisingan disusun pada table


berikut:

Pengukuran kualitas udara, dilakukan selama 3 jam dan


pengambilan

contoh

dilakukan

kali

yaitu

siang

danmalam hari. Pengukuran kebisingan dilakukan setiap


2-5 menit selama 1 jam dan diulangi sebanyak 2 x.
pengukuran dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari.

Analisis data
Dari hasil pengukuran kualitas udara dan kebisingan,
dibandingkan dengan kriteria baku mutu udara ambien
dan keriteria baku udara kebisingan untuk daerah sekitar
pemukiman.

c. Fisiografi dan geologi

Informasi tentang kondisi fisiografi dan geologi regional akan


diambil dari data sekunder, sedangkan kondisi geologi local
serta ketebalan endapan bahan galian serta penyebarannya
diambil dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan sebelumnya.
d. Kualitas air
Parameter yang diteliti
Analisis air permukaan dan air dangkal dilakukan untuk
memberikan gambara yang lengkap mengenai rona
lingkungan, kualitas air di sekitar tapak kegiatan. Jenis
parameter kualitas air sesuai menteri kesehatan no.
416/MENKES/PER/IX/1990 dan baku mutu kualitas air
golongan

berdasarkan

Peraturan

Pemerintah

No

20/1990.
Metode pengumpulan contoh
Mengingat tidak dijumpai adanya sungai besar di wilayah
studi, maka pengambilan contoh dilakukan dengan
pemngambilan langsung pada bagian tengah badan air.
Jumlah contoh air diambil di 6 lokasi yang terdiri dari 4
contoh air permukaan dan 2 contoh air dangkal.
Pengambilan contoh dilakukan pada bulan Maret 1996.
Parameter kualitas air yang berubah dan tidak dapat
diawetkan seperti suhu, daya hantar listrik, salinitas, Ph,
warna, bau, kekeruhan dan oksigen terlarut.

Analisis data
Data kualitas air disajikan dalam bentuk tabulasi dan
dianalisis secara cluster.

e. Hidrologi
Parameter, metode dan lokasi pengambilan data
Untuk air tanah dilakukan pengukuran kedalaman muka
air tanah pada titik pengamatan dengan menggunakan

meteran. Untuk memperoleh informasi tentang kondisi


air permukaan dan air tanah pada musim kemarau
dilakukan wawancara kepada penduduk setempat. Untuk
melengkapi kekurangan data hidrologi, maka dilakukan
studi pustaka dari hasil penelitian yang pernah dilakukan
di wilayah studi.
2.4
Metode Prakiraan Dampak
Metode prakiraan dampak yang akan digunakan adalah metode
bagan alir vertical, sehingga memudahkan dalam deskripsi
urutan terjadinya dampak yang mungkin.
a. Aspek tata ruang
Beberapa permasalahan terhadap aspek tata ruang terutama
berkaitan

dengan

peraturan

dan

perundangan

tentang

penataan ruang, terutama yang berkaitan dengan kawasan


gambut dan ditetapkan sebagai kawasan lindung.
b. Aspek fisika-kimia
Iklim
Diperkirakan tidak akan terjadi dampak terhadap iklim.

Kualitas udara dan kebisingan


Analisis tingkat pencemaran parameter debu didasarkan
pada informasi yang diperoleh dari proyek sejenis yang
dikelola oleh system teknologi yang sama di Finlandia.

Fisiografi dan geologi


Prakiraan dampajk terhadap fisiografi dan geologi pada
area penambangan menggunakan metode deskriptif.

Kualitas air
Prakiraan dampak terhadap kualtas air didasarkan pada
pembandingan konsentrasi parameter yabgn diperkirakan
akan berubah pada badan air yang terkena dampak
dengan konsentrasi sebelum terkena dampak.

Hidrologi dan hidrogeologi


Dengan membandingkan

kondisi

hidrologi

terutama

parameter debit air dan tinggi permukaan air dan tinggi


permukaan air tanah dangkal.
c. Aspek biologi
Komponen terrestrial
Flora dan fauna terrestrial dianalisa berdasarkan atas
perbandingan keberadaan flora dan fauna sebelum dan
sesudah kegiatan penambangan dilaksanakan. Penilaian
terhadap kedua pengaruh tersebut didasrkan kepada
perbandingan

antara

harapan-harapan

pada

tahapan

persiapan, tahap operasi, dan prediksi pasca kegiatan.

Komponen biota perairan


Populasi makrozoobenthos plankton dan nekton dalam
wilayah

studi

berpotensi

untuk

terpengaruh

oleh

perubahan kualitas air dan habitas benthos di sekitar tapak


kegiatan penambangan dan daerah sekitarnya.
d. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Prakiraan dampak dilakukan dengan cara membandingkan
kondisi soasial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar
sebelum dan sesudah proyek berlangsung. Prakiraan yabng
bersifat kuantitatif atas komponen-komponen tertentu seperti
pendapatan

perkapita,

pendapatn

ekonomi

daerah,

pertumbuhan penduduk, serta stabilitas sosial, digunakan


juga pada studi ini karena tidak semua kerusakan lingkungan
dari sebuah proyek dapat dikuantitatifikasi dalam bentuk
estimasi numeric.
e. Metode evaluasi dampak penting
Semua dampak proyek terhadap dampak lingkungan yang
diperkirakana kan timbul akan dievalusi dan digolongkan
menurut

derajat

kepentingan

dampakya.

Selanjutnya

kegiatan0kegiatan

proyek

serta

dampak-dampak

pentinf

terhadap lingkungan yang ditimbulkannya disajikan dalam


sebuah matriks evaluasi dampak. Matriks evaluai dampak ini
menyajikan informasi tentang dampak primer kegiatan proyek
terhdap berbagai komponen atau parameter lingkungan, dan
mengidentifikasikan kegiatan proyek yang paling banyak
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.
Evaluasi secara menyeluruh juga dilakukan berdasarkan
analisis keseimbangan untung rugi antara dampak positif dati
segi sosial ekonomi dan lingkungan.
III.

Rencana kegiatan
III.1
Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan penambangan gambut oleh PT Karya Kencana
agung Putra di Desa Nagasaribu 1 dan Siharjulu adalah untuk
berperan serta dalam program pembanngunan, khususnya pada
sector penambangan. Dengan dipergunakannya gambut sebagai
bahan bakar utama, maka secara tidak langsung kegiatan ini
telahg berperan serta dalam program pemerintah khususnya di
sector energy.
III.2
Manfaat Kegiatan
1. Manfaat sosial
Optimalisai pemanfaatan lahan dari lahan yang tidak
dimanfaatkan menjadi lahan yang bermanfaat
Menambah lapangan kerja dan kesempatan berusaha
2. Manfaat Ekonomi
Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya

kesempatan kerja dan kesempatan berusaha


Menungkatkan pendapatan melaui pajak-pajak penjualan

iuran pertambangan dan lain-lain.


Meningkatkan devisa Negara dengan adanya pengurangan
penggunaan bahan bakar minyak yang masih menjadi
andalan sumber devisa Negara.

III.3

Deskripsi lokasi proyek


III.3.1 Letak dan luas lahan
Areal rencana kegiatan penambangan teletak pada area
KP eksplorasi DU. 325/SUMUT dengan luas 2000 ha.
Areal tersebut terletak di wilayah administrasi:
Desa : Nagasaribu 1 dan siharjulu
Kecamatan : lintong nihuta
Kabupaten: tapanuli utara
Propinsi: Sumatera Utrara
III.3.2 Pencapaian lokasi
Untuk mencapai lokasi studi dari Jakarta, dapat
menggunakan pesawat udara melalui Medan, kemudian
dengan menggunakan kendaraan lokasi ini dapat
dicapai sekitar 5 jam perjalanan dengan jarak sekitar
265 kilometer melalui Pematang siantar.

III.4

Keadaan bahan galian Gambut


III.4.1 Penyebaran dan ketebalan
Dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan diketahui
bahwa bahan galian gambut yang dijumoai di wilayah
studi mempunyai penyebaran yang tidak menerus atau
dijumpai secara setempat-setempat. Hal ini
mencerminkan keadaan cekungan pada saat gambut
tersebut diendapkan. Ketebalan endapannya bervariasi
antara 0,5-9,6 meter.
III.4.2 Kualitas gambut
Dari hasil analisa kimia terhadap contoh gambut yang
dilakukan pada tahap eksplorasi adalah sebagai
berikut :
- Kadar abu: 4,99%
- Kadar air : 75,04%
- Kadar belerang: 0,18%
- Bulk density: 0.14%
- Ph : 5
- Nilai kalori: 4,918 kal/gr
- Karbon padat: 27,75%

III.5

Kandunngan kayu: 12,20%

Tahapan pelaksanaan kegiatan


III.5.1 tahap pra-konstruksi
kegiatan pada tahap pra-konstruksi meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
perencanaan detail dan pembebasan lahan.
III.5.2 penyelidikan umum
penyelidikan umum merupakan

kegiatan

survai

orientasi di lapangan dalam rangka pengajuan kuasa


penambangan eksplorasi.
III.5.3 Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk

menghitung

besarnya

cadangan

gambut,

menentukan penyebaran kualitas bahan galian yag ada


serta menentukan jumlah cadangan gambut yang dapat
ditambang.
III.5.4 pembebasan lahan
pembebasan lahan dilakukan tanpa merubah status
kepemilikan lahan, pembebasan hanya dilakykan dalam
perjanjian

sewa

menyewa

tanah

selama

masa

penambangan. Status kepemilikan lahan sebagian besar


area penambangan merupakan tanah adat. Perjanjian
sewa-menyewa dilakukan langsung dengan memegang
kuasa atas tanah tersebut dan dilaksanakan dengan
koordinasi kecamatan setempat dan perjanjian sewa
menyewa dilakukan di hadapan notaris.
III.5.5 pembuatan jalan kerja
jalan kerja merupakan jalan yang dibangun untuk
memperlancar keluar masuk truk, alat berat lainnya ke
lokasi penambangan dan keperluan pengangkutan
gambut. Jalan tambang dihubungkan dengan jalan

utama dengan lebar antara 15-20 meter dengan


panjang jalan 3 Km. Jalan ini merupakan jalan
sementara hingga waktu penambangan selesai.
III.5.6 penyiapan lahan
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu:
- pembersihan tempat kerja (land clearing)
- perataan lahan tambang dilakukan dengan screw
leveler.
III.5.7 konstruksi fisik
Pada tahap ini meliputi pembangunan pra sarana
penunjang operasi penambangan yaitu:
- jalan lingkungan
- kantor
- tempat penimbunan hasil produksi (peat stock)
- jalan produksi dan jalan lingkungan penambangan
- poliklinik
- tempat ibadah
- bengkel dan gudang
- kantin
III.5.8 penanganan limbah konstruksi
selama tahap konstruksi, sekitar 1 unit eskavator, 1 unit
bulldozer dan 3 unit triuk kapasitas 10 ton diperkukan
untuk membangun jalan dan menyiapkan lahan seluas
20 ha.
III.5.9 persiapan areal tambang (site preparation)
persiapan areal tambang merupakan kegiatan untuk
mempersiapkan areal tambang agar operasional
penambangan dapat dilakukan, kompnen-komponen
-

kegiatan yang dibahas adalah:


pembuatan parit draninase
1. saluran isolasi
2. saluran penirisan
3. saluran primer
stump removal
screw leveling
grading

III.6

pembangunan settling pond (kolom sedimentasi)


pemagaran
Sistem manajemen pengelolaan lingkungan

Beberapa jenis limbah akan dihasilkan dari kegiatan


oenambangan ini, yang akan dihgasilkan secara terus menerus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Limbah padat
Limbah padat lainnya
Emisi gas
Limbah cair
Debu (particular)
Kebisingan
Penghijauan di lingkungan area tambang

IV.

Rona Lingkungan Awal

V.

Evaluasi Dampak

VI.

Você também pode gostar