Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: Tn. M
Umur
: 28 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Pernikahan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Suku Bangsa
: Makassar
Pendidikan
: Sekolah Kepolisian
Pekerjaan
Alamat
Diagnosa sementara
: (F20.0).
menelpon
suaminya
untuk
mengetahui
dimana
keberadaannya.
Pasien mengaku sering bertengkar di rumah dengan suaminya di
hadapan anak-anaknya sehingga pasien juga mengkhawatirkan
psikologis anaknya. pasien juga khawatir kepada anak pertamanya
yang sering mengkonsumsi obat-obatan. Anaknya tersebut sudah
pernah masuk ke panti rehabilitasi dan setelah keluar anaknya
tersebut kembali mengkonsumsi obat-obatan.
Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Awalnya pasien mengira
dia menderita penyakit jantung, namun dari hasil pemeriksaannya
semua normal.
Hendaya/Disfungsi:
- Hendaya dalam bidang sosial (+)
- Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
- Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1.
Penampilan:
Seorang
perempuan
wajah
sesuai
umur,
:cemas
2. Afek
:apropriate
3. Keserasian : serasi
4. Empati
: Dapat dirabarasakan
Waktu
: Baik
Tempat
: Baik
Orang
: Baik
4
4. Daya ingat:
5. Pikiran abstrak
: Baik
6. Bakat kreatif
: Tidak ada
: baik
: baik
:baik
A. Status Internus :
1. Keadaan umum
: Baik
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda vital
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Pernapasan
: 20 x/mnt
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,7oC
B. Status neurologik
1.
2.
3.
4.
GCS
: E4 V5 M6
Rangsang Meningeal : tidak dilakukan
Tidak ditemukan reflex patologis
Sistem saraf otonom dalam batas normal
dan
orang)
baik.
Preokupasi
tentang
penyakitnya.
Tilikan
(insight) :Derajat 6 (pasien sadar kalau dirinya sakit dan perlu pengobatan).
Taraf dapat dipercaya: pasien tersebut dapat dipercaya.
VI. Evalusi Multiaksial
Aksis I:
Dari autoanamnesis didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna yaitu
serangan cemas, jantung berdebar-debar, rasa tegang pada leher, keringat dingin,
sasak nafas, nyeri ulu hati, cepat lelah dan nafsu makan menurun. Pasien juga sulit
tidur, sering terbangun saat tengah malam dan sulit berkonsentrasi.. Keadaan ini
menimbulkan penderitaan (distress), terdapat hendaya pekerjaan dan sosial,
disabilitas ringan sehingga dapat disimpulkan sebagai gangguan jiwa.
Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan hendaya berat dalam menilai
realita, sehingga digolongkan dalam gangguan jiwa non psikotik.
Pada pemeriksaan status neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang
mengindikasikan gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan otak dan
pada pemeriksaan EKG tidak dtemukan kelainan atau penyakit sehingga penyebab
organik dapat disingkirkan, sehingga pasien didiagnosis sebagai gangguan jiwa
non psikotik non-organik.
Dari autoanamnesis serta pemeriksaan status mental didapatkan bahwa afek
cemas, terdapat gejala-gejala anxietas (kecemasan, ketegangan motorik, dan
overaktivitas otonomik). Serangan dirasakan sudah beberapa kali yang hampir
setiap hari yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus
tertentu saja. Setelah terjadinya masalah tersebut maka pasien digolongkan dalam
Gangguan Cemas Menyeluruh(F41.1)
7
Aksis II :
Ciri kepribadian tidak khas.
Aksis III :
tidak terdapat gangguan fisik.
Aksis IV :
Masalah dalam rumah tangga sering mendapati suaminya selingkuh dan
psikologis anak-anaknya terganggu dan anaknya ada yang mengkonsumsi obatobatan.
Aksis V :
GAF Scale 70 61 : beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.
VII.Daftar Problem
Organobiologik
Sosiologik
: dubia ad bonam
Faktor pendukung
Faktor penghambat : Stressor yang masih belum dapat diatasi dan terdapat
keluhan yang sama dalam keluarga yaitu anaknya.
XI. Diskusi Pembahasan
Gangguan anxietas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD)
merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran
yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap
berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dialami hampir sepanjang
hari, berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 bulan. Kecemasan yang dirasakan
sulit untuk dikendalikan dan berhubungan dengan gejala-gejala somatik seperti
ketegangan
otot,
iritabilitas,
kesulitan
tidur
dan
kegelisahan
sehingga
menyebabkan penderitaan yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam fungsi
sosial dan pekerjaan.
GAD ditandai dengan kecemasan yang berlebihan dan khawatir yang
berlebihan tentang peristiwa-peristiwa kehidupan sehari-harinya tanpa alasan yang
jelas untuk khawatir. Kecemasan ini tidak dapat dikontrol sehingga dapat
menyebabkan timbulnya stres dan mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan
dan kehidupan sosial.
Pedoman diagnostik Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1) berdasarkan
PPDGJ III dikatakan bahwa: yang pertama penderita harus menunjukkan anxietas
sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu
sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan
situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang); yang
kedua gejala-gejala tersebut bisanya mencakup unsur-unsur berikut: (a)
kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit
konsentrasi, dsb.) (b) ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
9
dapat santai) dan (c) overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut
kering,dsb); yang ketiga pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan
berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatic
berulang yang menonjol; yang keempat adanya gejala-gejala lain yang menonjol
yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak
membatalkan diagnosis utama Gangguan Anxietas Menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depesif(F32.-), gangguan
anxietas
fobik(F40.-),
gangguan
panic(F41.0),
atau
gangguan
obsesif
kompulsif(F42.-).
Dari autoanamnesis serta pemeriksaan status mental didapatkan bahwa
afek cemas, terdapat gejala-gejala anxietas (kecemasan, ketegangan motorik, dan
overaktivitas otonomik). Serangan dirasakan sudah beberapa kali yang hampir
setiap hari yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus
tertentu saja. Setelah terjadinya masalah tersebut maka pasien digolongkan dalam
Gangguan Cemas Menyeluruh.
Terapi terbaik untuk pengobatan gangguan cemas menyeluruh adalah
alprazolam. Alprazolam dipilih sebagai drug of choice. Alprazolam sebagai anti
anxietas mempunyai rasio terapeutik yang lebih tinggi dan lebih kurang
menimbulkan efek adiksi dengan toksisitas rendah, selain itu onset of action dari
alprazolam lebih cepat dibandingkan golongan benzodiazepine lainnya.
Prognosis untuk gangguan cemas pada pasien ini adalah dubia ad bonam.
Faktor yang mendukung adalah adalah adanya dukungan sosial dari keluarga.
Riwayat premorbid sosial dan pekerjaan baik. Tidak ada riwayat yang sama dalam
keluarga. Pasien sadar dirinya sakit dan berusaha sembuh, dan stressor yang jelas.
Faktor yang menghambat adalah stresor yang belum dapat diatasi dan terdapat
keluhan yang sama dalam keluarga yaitu anaknya.
XI. Lampiran Anamnesis
autoanamnesis pada tanggal 30 Maret 2015. Wawancara dilakukan dirumah
pasien.
10
DM
DM
: boleh dok.
DM
DM
: 40 tahun dok.
DM
: Islam dok
DM
: SMA dok.
DM
: Sudah menikah?
DM
: Kalau boleh ibu tolong ceritakan hal apa yang ibu keluhkan?
: jadi begini dok, saya semenjak awal tahun 2015 sering merasa jantung
saya berdebar-debar, awalnya saya mengira saya sakit jantung karena
kebetulan almarhum papa saya juga meninggal karena penyakit jantung,
makanya saya pergi periksakan diri saya ke dokter tetapi kata dokter tidak
ada apa-apa. Semua hasil pemeriksaannya normal dok. Saya juga bingung
dokter saya sakit apa.
: Jantung berdebar-debar yang ibu rasakan itu hilang timbul atau terusmenerus?
DM
DM
DM
DM
: Iya dok, saya juga rasa sesak tapi tidak selalu ji.
DM
: Tidak pasti munculnya kapan dok, kadang kalau lagi santai-santai atau
saat tidur jadi sesak begitu dok.
DM
: Apakah ada peristiwa yang terjadi di awal tahun 2015 yang membuat ibu
kepikiran?
: Itu mi juga dok, tapi saya tidak yakin karena hal itu saya jadi begini, tapi
memang saya rasa keluhan saya ini semakin berat sejak saya dapati
suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Sebenarnya lama mi dok
suamiku begitu, dia sudah ditau bilang nakal memang. Sudah sering mi
saya dapat dia selingkuh, sejak anakku yang kedua umur 8 tahun sering
saya pergoki dia di kamar kos dengan cewek lain.
DM
: jadi pada awal tahun 2015 itu ibu pergoki suami ta berselingkuh?
: Iya dok, saya dapati mereka telanjang di kamar kos. Suami saya kan
polisi dok, sering dia tidak pulang ke rumah alasannya lagi tugas. Tapi
bisa sampai dua hari dia tidak pulang dok, kalau sudah begitu saya selalu
tidak bisa tidur pikir dia dok, dan kalau saya sudah cemas begitu saya
rasa berdebar-debar kayak ada firasatku begitu dok bilang ada lagi lainlain dia bikin diluar begitu dok. Jadi biasanya saya telpon dia dok untuk
tanyakan dia dimana.
DM
: Iya dok, susah tidur kalau malam, saya kan tidur biasanya jam 9 keatas,
dan selalu terbangun tengah malam, setelah itu tidak bisa tidur lagi dok
biasa saya main hape tapi tidak ngantuk juga.
DM
: Agak malas makan dok, tapi saya memang dari dulu kurus begini ji dok.
DM
: Apakah ada dalam keluarga ibu yang menderita hal yang sama?
: Tidak ji dok, Cuma itu anak pertamaku saya khawatir juga dok.
DM
12
: Anu dok, dia sering mengkonsumsi itu obat namanya Tramadol. Sudah
pernah mi dia masuk di rehab sempat berhenti tapi kembali lagi saya liat
dia minum dok.
DM
: sudah sejak SMP kayaknya dok, begitu mi dok karena dia selalu bergaul
sama teman-temannya yang nakal. Padahal dia pernah daftar polisi tapi
lari dok nda mau. Apakah berpengaruh dok itu lingkungan rumah dengan
perilaku anak-anakku?
DM
DM
: Iya dok.
DM
: Itu bisa sangat mempengaruhi mental anak ta bu. Apakah anak ta yang
lain tidak ada gangguan?
: Iya dok, anak keduaku itu sering keringat dingin juga kalau maju di
depan kelas untuk berbicara dok. Biasa sampai pusing dia rasa dok.
DM
: Oh begitu ya dok.
DM
: Saya sekarang lebih sering di rumah dok, jarang keluar rumah jadi malas
bikin apa-apa.
DM
DM
DM
DM
: tidak dok.
DM
13
: Saya kebetulan muallaf dok sejak menikah dengan suami. Tapi suami
saya juga jarang shalat dok.
DM
: Jadi bu, dari gejala-gejala yang ibu sebut itu termasuk kedalam gangguan
cemas.
: Oh begitu ya dok.
DM
: Iya bu, jadi gangguan itu biasanya timbul karena adanya konflik di dalam
batin ibu yang belum terselesaikan. Salah satunya mungkin seperti yang
ibu paparkan tadi mengenai suami ibu.
DM
: Insha Allah bisa bu, asalkan pemicunya jelas, kita coba atasi dan ibu
teratur minum obat, Insha Allah bisa sembuh bu. Apakah ada hal lain
yang mau ibu tambahkan atau tanyakan?
: Tidak ji dok.
DM
: Kalau begitu wawancaranya sudah selesai. Terima kasih banyak ibu atas
waktunya.
14
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
15