Você está na página 1de 34

Farida Afriani Astuti, S.Si, M.

Sc

Proyek kegiatan2 yg dapat direncanakan


dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan
dengan mempergunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan benefit.
Sumber2 tsb dapat dianggap sebagai
barang/jasa konsumsi yg dikorbankan dari
penggunaan masa sekarang untuk
memperoleh benefit yg lebih besar di masa yg
akan datang.

Benefit:
1. Penambahan kesempatan kerja
2. Perbaikan tingkat pendidikan dan kesehatan
3. Perubahan/perbaikan suatu sistem atau
struktur

Proyek dapat berarti sesuatu yang sama


sekali baru atau hanya
perluasan/peningkatan dari keadaan
sebelumnya
Hasil evaluasi atas proyek dapat berupa
diterima atau ditolaknya usulan proyek, tetapi
dapat pula hanya berupa penetapan skala
prioritas

TAHAP-TAHAP PROYEK
IDENTIFIKASI

EVALUASI
HASIL

FORMULASI

OPERASI

ANALISIS

IMPLEMENTASI

Menentukan

calon-calon proyek yg perlu


dipertimbangkan untuk dilaksanakan.

Apakah proyek termasuk dalam sektor yg


diprioritaskan?
Apakah proyek secara garis besar akan
menguntungkan?
Adakah bantuan dari pemerintah bagi jenis proyek
tsb?

Mengadakan

persiapan dengan melakukan


prastudi kelayakan dengan meneliti sejauh mana
calon2 proyek tsb dpt dilaksanakan (aspek teknis,
institusional, sosial dan eksternalitas).

Kemudian

disusun studi kelayakan proyek, berisi


laporan perihal:
Ringkasan proyek
Studi teknis
Studi pemasaran
Studi manajemen/organisasi
Studi finansial
Studi sosial ekonomi

Mengadakan appraisal atau evaluasi


terhadap laporan2 studi kelayakan yg ada.
Untuk memilih yg terbaik di antara
berbagai alternatif proyek yg ada,
berdasarkan suatu ukuran tertentu.

Tahap pelaksanaan proyek tsb.


Perencana/Penilai proyek mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan
pembangunan fisik proyek agar sesuai dg finaldesign.

Mempertimbangkan metode-metode
pembuatan laporan atas pelaksanaan
operasinya.

Evaluasi

atas hasil-hasil pelaksanaan serta


operasi proyek, berdasarkan laporan yang
masuk pada tahap-tahap sebelumnya.

Ada

perbandingan antara apa yg


direncanakan dan hasil yg dicapai

Hasil

evaluasi ini diperlukan untuk


mengadakan perbaikan bagi proyek2
berikutnya atau untuk mengembangkan
gagasan baru dalam memilih proyek2 baru.

Meliputi beberapa aspek:


1. Aspek Teknis
menyangkut masalah penyediaan sumbersumber dan pemasaran hasil-hasil produksi.
Dilihat apakah calon proyek harus ditolak
atau studi lebih lanjut dapat dilakukan.
Misal: apakah lokasi proyek mudah diperoleh
atau tidak? Seberapa jauh prasarana jalan raya,
persediaan air dan listrik dapat
memudahkan/menghambat proyek?apakah
persediaan bahan mentah cukup/tidak?

2. Aspek Manajerial
Dilihat apakah memang ada orang-orang yang
memiliki berbagai keahlian yang sesuai dan
dapat digabung dalam satu kesatuan kerja, baik
dalam masa pembangunan maupun pada masa
pengoperasiannya.

3. Aspek Keuangan
Dilihat bahwa ada sumber dana yang cukup
untuk membiayai konstruksi dan
pengoperasiannya.

4. Aspek Institusional
Menyangkut masalah2 organisasi pemerintah dan
masyarakat.
Seberapa jauh aparat pemerintah memberikan
kemudahan/halangan dalam pelaksanaan proyek
(misal: perizinan)
Seberapa jauh reaksi masyarakat setempat,,
termasuk organisasi sosial dapat
membantu/menghalangi pelaksanaan proyek.

5. Aspek Eksternalitas
Hasil tidak langsung dan akibat sampingan proyek,
misal: pencemaran.
Dapat bersifat negatif (mengakibatkan kerugian
masyarakat) dan positif (memberikan tambahan
benefit).

6. Aspek Sosial Ekonomi


Melihat apakah proyek itu memiliki manfaat
(benefit) lebih besar dari biaya, yang tidak
kurang dari alternatif lain. Aspek ini dilihat dari
kepentingan ekonomi nasional.
Tujuan sosial khusus tercermin dlm hal
penyediaan kesempatan kerja dan akibat
pemerataan pendapatan.
7. Aspek Dampak Lingkungan
Melihat bahwa proyek itu tidak akan merusak
lingkungan sedemikian rupa sehingga banyak
pihak luar yang dirugikan baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.

Kelayakan
Finansial

Kelayakan
Sosek

Cara pandang seorang pengusaha yang bergerak


dibidang usaha untuk mencari laba
Biaya adalah semua uang yang dikeluarkan untuk
membangun dan mengoperasikan perusahaan dan
manfaatnya berupa penerimaan/uang masuk dari
menjual produksi/jasa perusahaan

Cara pandang dari sudut ekonomi nasional secara


keseluruhan atau dari sudut kepentingan seluruh
rakyat
Suatu proyek bisa menguntungkan dari sudut
finansial (menguntungkan pengusaha), tetapi dari
sudut ekonomi nasional belum tentu
menguntungkan

Dalam mengevaluasi manfaat proyek,


digunakan konsep with and without project
Manfaat proyek adalah selisih antara adanya
proyek dengan keadaan seandainya proyek
tidak jadi dibangun

Ada 2 macam: manfaat dan biaya riil dan


manfaat dan biaya semu

Manfaat riil manfaat yg timbul bagi


seseorang/masyarakat yg tdk diimbangi oleh
hilangnya manfaat bagi pihak lain.

Biaya riil biaya yg sungguh-sungguh ada


dlm masyarakat dan tdk lagi dikurangi beban
biaya bagi pihak lain.
Manfaat semu manfaat yg timbul dari suatu
proyek dan diterima oleh sekelompok orang
tertentu, ttp ada sekelompok orang lain yg
menjadi menderita krn adanya proyek tsb (tdk
diperhitungkan)

1. Manfaat dan Biaya Proyek Riil


langsung manfaat/biaya yang dekat hubungannya
dengan tujuan utama dari suatu proyek (primary
benefit and primary cost).
tidak langsung manfaat/biaya hasil sampingan dari
proyek tsb, (secondary benefit and secondary cost).
2. Manfaat Lanjutan
bersifat turunan dari manfaat utama

Exp: apabila tingkat kehidupan petani makin baik,


stabilitas ekonomi makin baik (ketersediaan pangan
makin terjamin), kebutuhan petani makin meningkat
sehingga mendorong tumbuhnya produk-produk
lain, serta lebih terciptanya pemerataan pendapatan.

Manfaat dan Biaya tangible dan intangible


Tangible biaya dan manfaat dapat dinilai dg
harga pasar
Intangible biaya dan manfaat yg tdk dapat
dinilai dg harga pasar

Manfaat dan Biaya internal dan external


Internal menghasilkan biaya dan manfaat
didaerah proyek yg dilakukan
External menghasilkan biaya dan manfaat
diluar daerah proyek yg dilakukan

Kegiatan proyek

Manfaat utama
Langsung

Irigasi untuk persawahan

Pembuatan jalan baru

Meningkatkan hasil
pertanian (padi dan
palawija) yg mendapat
air dari proyek tsb

Tdk Langsung
Meningkatnya volume
angkutan ke dan dari
daerah tsb krn
meningkatnya produk yg
diperdagangkan
Makin ramainya
perdagangan
Meningkatnya usaha jasa

Berkurangnya biaya
operasi kendaraan per
trip (per sekali lewat),

Petani makin mengenal


teknologi pertanian
secara lbh intensif
Bertambahnya berbagai
kegiatan baru
disepanjang jalan tsb

makin bertambahnya trip


kendaraan per hari

Makin ramainya
perdagangan

Penghematan waktu
penumpang
Berkurangnya kerusakan
barang yang dibawa
lewat jalan tsb

Manfaat
lanjutan
Meningkatkan daya beli
masyarakat

Tingkat konsumsi
semakin tinggi

Terdorongnya sektor lain


untuk berkembang
(diluar wilayah yang
berdekatan dengan jalan
tersebut)
Makin seringnya orang
bepergian (bukan hanya
pada jalan yang
dibangun)

Kegiatan proyek

Manfaat utama
Langsung

Pembangunan Tempat
Pembuangan Akhir

Pembuangan akhir residu


yg tidak bisa diolah/
didaur ulang
Lingkungan menjadi
bersih

Tdk Langsung
tingkat kesehatan
meningkat
Mengurangi resiko banjir,

Manfaat
lanjutan
Menghasilkan bahan
bakar dari gas metan

1.
2.
3.

4.

Net Present Value (NPV)


Benefit Cost Ratio (BCR)
Pay Back Period (PBP)
Internal Rate of Return (IRR)

NPV adalah nilai tunai dari proyek


Nilai tunai proyek adalah nilai tunai manfaat
dikurangi nilai tunai biaya
NPV = TOTAL B (TOTAL C + I)

Jika NPV > 0 (NPV positif), hal ini berarti bahwa


Total B > dari cost+investment, sehingga
pembangunan (rehabilitasi, perluasan) proyek yang
tersebut favourable (menguntungkan)
Jika NPV = 0 (NPV netral), hal ini berarti bahwa Total
B = TOTAL C + I, artinya benefit hanya cukup untuk
menutupi cost+invesment selama umur teknis
ekonomi proyek yang bersangkutan
Jika NPV < 0 total B < (TOTAL C + I), berarti pula
bahwa benefit tidak cukup untuk menutupi cost +
investment selama umur teknis-ekonomis proyek
yang bersangkutan unfavorable (tdk
menguntungkan)

BCR adalah perbandingan antara nilai tunai


manfaat proyek dengan nilai tunai biaya
proyek
Supaya proyek dianggap layak maka nilai
perbandingan (ratio) tersebut haruslah satu
(1) atau lebih

PBP adalah masa pengembalian modal, yaitu


waktu yang dibutuhkan agar manfaat proyek
telah menutupi seluruh biaya proyek yang
dikeluarkan sebelumnya, biasanya dalam
ukuran tahunan
Nilai uang yang dipakai adalah nilai
sebenarnya, yaitu dalam harga berlaku (tidak
didiskonto) tetapi dapat juga dalam nilai
tunai (yaitu setelah didiskonto)

IRR adalah tingkat diskonto yang membuat


nilai tunai (PV) dari pengeluaran (cost) sama
dengan nilai tunai (PV) dari penerimaan
(benefit)

untuk menentukan harga IRR sebagai berikut :

Dicari harga NPV yang positif pada tingkatan


discount rate tertentu. Misalkan diperoleh
NPV = + Rp X (positif) pada discount rate p%
Dicari lagi harga NPV yang negatif pada
tingkatan discount rate yang lebih tinggi dari
p%

Suatu proyek dapat berjalan apabila nilai IRR


lebih besar daripada nilai DR (discount rate)

Formula IRR:

(NPV % pstf + (NPV % ngtf NPV% pstf) x (hasil


NPV pstf / (hasil NPV pstf hasil NPV ngtf))

Present Value (PV) diterjemahkan dengan nilai sekarang


atau nilai tunai

Nilai sekarang adalah nilai dari sejumlah uang yang baru


bisa diperoleh setelah suatu waktu tertentu dimasa yang
akan datang, yang orang bersedia membayar tunai pada
saat ini.
Artinya, nilai sekarang adalah nilai pengganti yang dapat
diperoleh pada saat ini untuk suatu jumlah yang
seharusnya baru diperoleh setelah satu jangka waktu
tertentu dimasa yang akan datang sedemikian rupa
sehingga orang tidak akan memihak (indefference) antara
memilih memperoleh sekarang yang jumlahnya lebih kecil
atau menunggu untuk memperoleh seluruh jumlah
tersebut dimasa yang akan datang.

PV diperoleh dengan cara discounting


(mendiskonto) dengan menggunakan discount
rate (tingkat diskonto) terbentuk
Dalam menghitung berbagai proyek di
Indonesia, Bappenas pernah menggunakan
tingkat disconto per tahun sebesar 9% dan
15%, tergantung kepada jenis proyek dan
kondisi ekonomi makro

Cara menghitung nilai sekarang dari sesuatu


yang muncul di masa datang adalah dengan
membagi angka masa datang tersebut dengan
(1+i)n
dimana i = tingkat diskonto dan n = selisih
tahun yang bersangkutan dengan tahun awal.
Tahun awal adalah tahun dimulainya proyek

Rumus diskonto Po = Pn / (1+i)n


Po = Nilai sekarang atau nilai pada tahun awal
Pn = Nilai yang diterima pada tahun ke-n
i = Tingkat diskonto

Você também pode gostar