Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2.Aliran Neo-Klasisis
Aliran ini merupakan kelanjutan dari aliran Klasis dengan tokohnya Jacques
Louis David.
Ciri-ciri aliran ini adalah :
->Terikat pada norma-norma intelektual akademis bentuk selalu seimbang dan
harmonis,
->Raut muka tenang berkesan agung berisi cerita Lingkungan istana
->Batas batas warna bersifat bersih dan statis
->Cenderung dilebih-lebihkan
Tokohnya adalah :
->Jacques Louis David
3.Aliran Romantis
Aliran ini merupakan penentang aliran Neo-Klasis yang cenderung statis,
membuai, tenang, dan tak bergerak.
Ciri Ciri Aliran Ini:
-.Mengandung Cerita Dahsyat dan Emosional
-. Penuh Gerak secara Dinamis
-. Batasan batasan warna bersifat kontras dan meriah
-. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan
-. Kedahsyatan melebihi kenyataan
Lukisan yang terkenal adalah rakit Medusa karya Theodore Gericault antara
1100-1150
Tokoh tokoh aliran romantis :
>Jean Baptiste
>David Bles
>Vernet
>Raffet
Karya : Millet
Aliran : Reaslisme
Judul : Pasar
Kebalen
Kota Malang
( 2003)
Aliran : Realisme
Karya : Achmad
Asfali
5. Aliran Naturalis
Aliran ini mempunyai konsep, bahwa seni lukis yang baik adalah seni lukis yang
sama persis secara visual dengan benda benda yang dilukisnya.
Jadi, ia bersifat fotografis dan bentuknya seperti nyata, cenderung ke bentuk
alam
Tokohnya :
Nusantara : Abdulah Suryo Subroto, Basuki Abdullah, Wahdi
Sumanta
Mancaneara : Rebrant, William Hogart, Frans Hall
Judul : Pulang Senja
Karya : Achmad Asfali
Ukuran: 80 X 100 cm
6.
Judul
: Frateran Kota
Malang Tempo Doeloe
Karya
: Achmad Asfali
ukuran
: 78 x 100 cm
7. Post Impresionisme
Impresiionisme berkembang menjadi Post impresionisme. Mengembangkan
perenungan cahaya lebih mendalam.Menggabungkan keindahan alam dengan
keindahan seni.
Missalnya Henri Rousseau (mengupayakan efek cahaya dengan stilasi atau
digayakan) Paul Signac berpendapat bahwa suasana selalu di pengaruhi oleh
spektrum yang berubah ubah.
8.Aliran Ekspresionis
Pada tahun 1900-an para pelukis sudah mulai tidak puas dengan karya-karya
yang menonjolkan bentuk objek saja. Mereka mulai menggali dan memikirkan hal-hal
yang berhubungan dengan pengamalan batin dan kemudian memindahkannya ke
kanvas dengan ekspresi jiwa. Pelukis tidak hanya menggambar berdasarkan
pengamatan visual saja, namun juga objek yang tertangkap oleh pengamatan jiwa dan
perasaan. Luapan perasaan berupa kesedihan atau tekanan bathin lainya yang mengalir
dengan deras menyebabkan kebebasan teknik dalam melukisnya, sehingga cenderung
distorsi dan sensasi.
Kesempurnaan bentuk obyek yang biasanya dilakukan berdasarkan pengamatan secara
visual tidak lagi menjadi pertimbangan estetika.
Tokoh aliran ini adalah :
Nusantara
: Affandi; Popo Iskandar; Djoko Pekik; Zaini
Mancanegara : Vincent van Gogh, Paul Cezanne; Paul Gauguin.
Judul karya
Karta
Aliran
9. Aliran Fauvis
Fauvisme berasal dari bahasa Perancis Des Fauves yang artinya binatang jalang.
Tahun 1950 di sebuah Salon dAutomme diadakan pameran oleh seniman-seniman
muda. Lukisan yang dipamerkan merupakan karya-karya yang sama sekali baru dari
aliran-aliran sebelumnya, betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan dari aliran
sebelumnya.
Aliran ini berusaha mengembalikan warna pada peranannya yang mutlak
( tidak harus sesuai dengan kenyataan), memperlihatkan hubungan pribadi dengan
alam. Cenderung menggunakan warna murni.
Aliran ini juga menekankan pada penggunaan garis kontur dan warna yang berani,
mereka menggambar apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti yang mereka
buat.
Menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yg hendak dilukis.
Pemahaman secara realis diganti pemahaman emosional dan imajinatif.
Tokohnya :
Henri Matisse; Andre Derain; George Rouault; Maurice de devlaminck
Karya : Henry Matisse
Aliran : Fauvisme
Judul : lukisan II
Karya : Handrio
b. Action Painting
Lebih mengutamakan aksi atau cara melukis dari pada bentuk.
Tokoh : Jakson Pollock, Paul Klee
c. Konstruktivisme
Berusaha mengkunstruksikan bentuk tiga dimensi yg abstrak menggunakan
bahan bngunan modern (dari besi, kawat, kayu, plastik dsb.)
Tolkoh nusantara : Rita Widagdo
Tokoh mancanegara : Vladimir Tatin, Antoni Pevner, Naum Gabo.
Judul : Pelagas
Karrya : Barbara Hepwort
Media: kayu
d. Optical Art
Unsur yang dipakai adalah bentuk geometris yang berulang. Garis bentuk dan
warna diatur dg akurasi yang tepat, untuk memunculkan tekstur atau ruang yang dapat
mengelabui penglihatan. Mengutamkan kesan ilmiah dan kurang memperhatikan
ekspresi.
Tokoh : Victor Vasarely, Ricard Anuszkiewicz
Judul : Entrance to green
Karya : Ricard Anuszkiewics
Aliran :Opical art
Judul : Untitlet
Karya : Roberto Gober
Aliran :Dadaisme
Media : kaca
Judul : Self Portrait in the Nuclear Age
Karya : Bill Woodrow
Aliran :Pop Art